Oktober 2011 No. 51 ENGINEER MONTHLY - pii.or.idpii.or.id/em/EM 51 Oktober-2011-PII.pdf ·...

16
ENGINEER MONTHLY Oktober 2011 | No. 51 | www.pii.or.id Dr. Ir. Kuntoro Mangkusubroto Ketua Dewan Pakar PII Nilai Tambah : Faktor Pendongkrak Daya Saing Menakar Produktivitas Nasional Kode Etik dan Ancaman Global Menyiapkan Insinyur untuk Indonesia 2030

Transcript of Oktober 2011 No. 51 ENGINEER MONTHLY - pii.or.idpii.or.id/em/EM 51 Oktober-2011-PII.pdf ·...

Page 1: Oktober 2011 No. 51 ENGINEER MONTHLY - pii.or.idpii.or.id/em/EM 51 Oktober-2011-PII.pdf · diselenggarakan pada bulan Juli lalu. Apa pentingnya daya saing dan nilai ... pentingnya

ENGINEER MONTHLYOktober 2011 | No. 51 | www.pii.or.id

Dr. Ir. Kuntoro MangkusubrotoKetua Dewan Pakar PII

Nilai Tambah : Faktor Pendongkrak Daya Saing

Menakar Produktivitas Nasional

Kode Etik danAncaman Global

Menyiapkan Insinyuruntuk Indonesia 2030

Page 2: Oktober 2011 No. 51 ENGINEER MONTHLY - pii.or.idpii.or.id/em/EM 51 Oktober-2011-PII.pdf · diselenggarakan pada bulan Juli lalu. Apa pentingnya daya saing dan nilai ... pentingnya

2 | ENGINEER MONTHLY | No. 51 | Oktober 2011 www.pii.or.id

Daya saing dan nilai tambah adalah dua hal yang mencuat dalam Rapat Pimpinan Nasional Persatuan Insinyur Indonesia (Rapimnas PII) ke 5 , yang diselenggarakan pada bulan Juli lalu. Apa pentingnya daya saing dan nilai tambah ini bagi bangsa Indonesia dan bagi para Insinyur Indonesia?

Menurut World Economic Forum (WEF) daya saing adalah serangkaian kelembagaan, kebijakan, serta faktor yang menentukan tingkat produktivitas sebuah negara, yang pada gilirannya akan menentukan keberlanjutan tingkat kesejahteraan bangsa. Pada ruang lingkup negara, daya saing suatu bangsa ditentukan oleh interaksi antara kinerja ekonomi makro, seberapa besar kebijakan pemerintah kondusif bagi dunia usaha, kinerja dunia usaha dan infrastruktur.

Namun, kita harus juga memahami bahwa daya saing negara adalah hal yang berbeda dari daya saing perusahaan, seperti yang dikatakan oleh Paul Krugman, seorang guru besar Massachusetts Institue of Technology (MIT). Daya saing yang dimiliki negara, belum tentu dipunyai oleh perusahaan-perusahaan di negara tersebut. Daya saing sebuah negara dapat dicapai dari akumulasi daya saing strategis setiap perusahaan. Sedangkan proses penciptaan nilai tambah berada dalam ruang lingkup perusahaan.

Selain masalah infrastruktur, kelemahan kita ada pada aspek penguasaan dan penerapan teknologi. Industri kita lebih banyak menjadi “tukang jahit” dan “tukang rakit”, belum ada kesiapan untuk membangun “brand” sendiri yang berbasis teknologi untuk meningkatkan nilai tambah yang dapat dihasilkan. Bagi Indonesia, peningkatan daya saing adalah sebuah kendaraan untuk mencapai cita-cita masyarakat yang adil dan makmur dengan mening-katkan kemampuan teknologi, membangun infrastruktur, membangun sumberdaya manusia yang unggul, dan menghilangkan hambatan-hambatan dunia usaha, seperti perbaikan regulasi dan birokrasi yang tidak mendukung kemudahan berusaha.

Sebagai tenaga penggerak pembangunan, insinyur mempunyai peranan strategis. Di tangan para insinyur inilah proses penciptaan nilai tambah akan bergantung. Apalagi beberapa tahun mendatang pemerintah akan melarang ekspor langsung bahan mentah, yang berarti keberadaan dan ketersediaan insinyur sangat diperlukan. Jika insinyur Indonesia tidak mempersiapkan diri untuk meningkatkan kemampuannya, maka kesempatan itu akan diisi oleh insinyur negara-negara ASEAN lainnya, mulai tahun 2014, dimana mobilitas beberapa profesi dibebaskan di kawasan ASEAN, termasuk profesi insinyur.

Inilah mungkin hakikat sebuah persaingan. Setiap negara, perusahaan, dan para pelakunya akan berlomba untuk meningkatkan kemampuan dan nilai tambahnya untuk keluar sebagai yang terbaik. Semua bermuara pada kualitas yang akan membawa kepada kemakmuran yang berkelanjutan.

Pada edisi kali ini, para pembaca akan disuguhi berbagai macam ulasan dan infografis yang berkaitan dengan daya saing dan peningkatan nilai tambah, termasuk ulasan mengenai pentingnya Undang-undang Profesi Insinyur, sebagai payung hukum profesi insinyur Indonesia. Dalam kesempatan kali ini jajaran pengurus pusat PII dan redaksi Engineer Monthly menyampaikan Selamat Idul Fitri 1432 H bagi para pembaca yang merayakannya, dan mohon maaf lahir batin. Taqaballahu minna wa minkum shiyamana wa shiyamakum minal aidzin wal fa’idzin.

Ir. Rudianto Handojo

Nilai Tambah Yang Kurang

EDITORIAL

ENGINEER MONTHLY

Pemimpin Umum

Pemimpin Redaksi

Editor

Kontributor

Sekretariat PII

WebsiteEmail

Ir. Rudianto Handojo

Ir. Aries R. Prima

Ir. Aries R. PrimaIr. Aditya WarmanIr. Mahmudi

Biro Media PII

Ir. Erpandi Dalimunthe

Elmoudy Freez

Jl. Halimun 39 Jakarta 12980Telp. 021-8352180Fax. 021-83700663

: www.pii.or.id : [email protected]

Koordinator Promosi

Desain Grafis & Layout

cover

Page 3: Oktober 2011 No. 51 ENGINEER MONTHLY - pii.or.idpii.or.id/em/EM 51 Oktober-2011-PII.pdf · diselenggarakan pada bulan Juli lalu. Apa pentingnya daya saing dan nilai ... pentingnya

UPDATE

www.pii.or.id Oktober 2011 | No. 51 | ENGINEER MONTHLY | 3

Sarjana Teknik yang dihasilkan Perguruan Tinggi di Indonesia menunjukkangrafik yang relatif menurun dalam satu dekade belakangan ini.

Jika di tahun 2004 mampu mencetak 45 ribu sarjana teknik, maka dua tahun kemudian menurun drastis

menjadi 30 ribu sarjana. Artinya dalam dua tahun itu, Indonesia kehilangan hampir 30%

sarjana teknik. Apa sebab penurunan yang begitu mengkhawatirkan ini?

Sumber : Mendiknas, 2008

Page 4: Oktober 2011 No. 51 ENGINEER MONTHLY - pii.or.idpii.or.id/em/EM 51 Oktober-2011-PII.pdf · diselenggarakan pada bulan Juli lalu. Apa pentingnya daya saing dan nilai ... pentingnya

Negara-bangsa dengan Didu menyatakan bahwa pada 1970- tinggi. Indonesia sudah membuka daya saing rendah 1990, Indonesia menorehkan reputasi pasar seluas-luasnya dalam berbagai bukan hanya daya saingnya di kancah global. free trade areas (FTAs), baik dengan mengalami defisit Berbagai inovasi dan kesiapan China, Jepang, di dalam ASEAN neraca perdagangan, teknologi diusung secara serius dan ataupun liberalisasi pasar dalam APEC,

tetapi juga menyaksikan kehancuran sistematis. dan sebentar lagi dengan India. sektor industri dan jasanya. Indonesia saat itu mencanangkan Jika Indonesia tidak memiliki daya Bila kondisi semacam ini berlanjut program Revolusi Hijau dengan saing yang tangguh, maka maka negara yang tak berdaya saing meluncurkan benih unggul padi PB, ekonominya akan hancur-lebur, tidak akan bangkrut, istilahnya a failed state. irigasi nasional, dan pupuk hingga saja di pasar internasional, tetapi juga Kondisi inilah yang diinginkan negara- mencapai swasembada pangan di di pasar domestik.negara kapitalis dan korporasi multi- tahun 1984. Lalu Dr. Ir. B.J. Habibie nasional arsitek globalisasi (Stiglitz, merancang model dan teknologi Beberapa hal perlu dilakukan sebagai 2001; Perkins, 2005). Sebaliknya, pesawat yang banyak diterapkan di upaya memperkuat daya saing SDM bangsa-bangsa yang maju, makmur, industri pesawat terbang di Eropa dan Indonesia. Dari sekian banyak variabel dan berdaulat menguasai dan NASA. Dan di tahun 1980-an, Indonesia yang berpengaruh terhadap daya menerapkan iptek dalam segenap membuat pesawat terbang sendiri, CN- saing suatu bangsa, penguasaan dan kiprah kehidupannya, terutama di 235 dan N-250. penerapan teknologi merupakan bidang industri dan pertahanan. faktor yang paling menentukan. Untuk

Kondisi tersebut berbalik arah dan itu, pemerintah harus mendorong Amerika Serikat, Jepang, negara-negara menukik tajam, dengan puncaknya di tumbuhnya kreativitas dan inovasi Uni Eropa, hingga Korea Selatan tahun 1998, saat seluruh energi dan teknologi, terutama teknologi baru di menjadi maju dan makmur terutama konsentrasi Indonesia tersedot pada sektor manufaktur.karena mereka menjadikan iptek satu hal, politik. Birokrasi yang sebagai soko guru kemajuan dan cenderung koruptif dan ketidakpastian Dalam rangka peningkatan iptek, kemakmurannya. Pertumbuhan hukum memaksa semua kekuatan pendidikan dituntut untuk mampu produktivitas negara-negara maju daya saing Indonesia terberangus tak menjawab tantangan global: berasal dari kemajuan teknologi. tersisa. Menghasilkan SDM yang berdaya saing Demikian pula halnya dengan dua dan handal sehingga mampu berperan raksasa baru dunia, RRC dan India. Saat ini Indonesia tidak punya pilihan dalam pemenuhan kebutuhan industri.

lagi selain keharusan memiliki Konsep link and match perlu dikem-Ketua Umum PII, Dr. Ir. Muhammad Said competiti-veness advantage yang bangkan agar mampu menjawab

Faktor Pendongkrak Daya Saing

MAINFRAME

www.pii.or.id4 | ENGINEER MONTHLY | No. 51 | Oktober 2011

Presiden pertama RI, Ir. Soekarno pernah mengatakan, “een natie van koelias en een koelie onder de naties,” - bangsa yang tidak berdaya saing adalah bangsa kuli dan kulinya bangsa lain.

Nilai Tambah

Page 5: Oktober 2011 No. 51 ENGINEER MONTHLY - pii.or.idpii.or.id/em/EM 51 Oktober-2011-PII.pdf · diselenggarakan pada bulan Juli lalu. Apa pentingnya daya saing dan nilai ... pentingnya

MAINFRAME

www.pii.or.id Oktober 2011 | No. 51 | ENGINEER MONTHLY | 5

kebutuhan riil masyarakat terhadap orientasi profesionalitas. Selanjutnya baru memperkuat dunia kerja. Kemudian upaya perdagangan internasional. Struktur meningkatkan daya saing didukung Sehingga keleluasaan melakukan produksi perlu diarahkan ke industri oleh kebijakan pemerintah yang perbaikan sesuai profesi dapat yang bernilai lebih tinggi, seperti terfokus pada pemberdayaan SDM. Hal membawa hasil seperti yang pengolahan alumina, energi itu dapat dilakukan dengan membuat diinginkan. Kebijakan pengembangan terbarukan, dan lain-lain yang regulasi yang membuka secara luas SDM harus integral dengan kebijakan- mengandalkan kekuatan sumber daya lapangan kerja. kebijakan di bidang lain. alam Indonesia.

Intinya, program peningkatan SDM Dan, last but not least, Pemerintah Hal berikutnya yang harus dijadikan melalui program pelatihan harus perlu memperkuat modal nasional, program adalah pengaturan dunia dibarengi dengan kebijakan meliputi stabilitas ekonomi makro, bisnis yang efisien dan berpihak. penciptaan lapangan pekerjaan, kebijakan fiskal yang baik, pasar modal Praktik-praktik bisnis yang baik dan pemasaran, dan perlindungan harga. yang efisien, dan investasi yang baik. sesuai aturan perlu terus diupayakan Tetapi di tingkat mikro, meningkatan Berbagai negara di dunia mulai agar produk barang dan jasa Indonesia SDM melalui pelatihan atau “short mengoptimalkan pasar domestik dan tidak terhambat oleh berbagai aturan courses” perlu dibarengi dengan memperkuat daya beli dalam negeri. yang disepakati di tingkat global.

PDB Sektor versus Tenaga KerjaIndustri manufaktur memberi kontribusi PDB terbesar yaitu 26,38%.Tetapi dari sisi tenaga kerja, sektor pertanian memberi kontribusi dominan sebesar 39,67%.

E

Page 6: Oktober 2011 No. 51 ENGINEER MONTHLY - pii.or.idpii.or.id/em/EM 51 Oktober-2011-PII.pdf · diselenggarakan pada bulan Juli lalu. Apa pentingnya daya saing dan nilai ... pentingnya

www.pii.or.id6 | ENGINEER MONTHLY | No. 51 | Oktober 2011

MAINFRAME

Jakarta Esok Hari : 2030

Menakar Produktivitas Nasional ?

Produktivitas sektor. Di antara tujuh negara ini, Indonesia tampak cukup jauh tertinggal dalam hal produktivitas, baik dari sektor pertanian, industri, dan jasa. Bahkan, negara tetangga Vietnam menunjukkan laju yang cukup meyakinkan dalam mengejar ketertinggalannya dengan kita.

Akankah Indonesia diam saja?

Page 7: Oktober 2011 No. 51 ENGINEER MONTHLY - pii.or.idpii.or.id/em/EM 51 Oktober-2011-PII.pdf · diselenggarakan pada bulan Juli lalu. Apa pentingnya daya saing dan nilai ... pentingnya

www.pii.or.id

MAINFRAMEMAINFRAME

Oktober 2011 | No. 51 | ENGINEER MONTHLY | 7

Produktivitas sebuah bangsa produktivitas tertinggi. Artinya dengan dapat diawali dengan kesediaan akan menentukan input yang sama atau lebih rendah, instansi pemerintahan mengukur keberlanjutan kesejahteraan Korea dapat menghasilkan produk tingkat produktivitas agar mendapat bangsa itu sendiri. Namun, yang lebih banyak. Begitu juga untuk gambaran yang jelas soal kinerja apakah produktivitas ini? sektor-sektor lainnya. masing-masing. Persoalan

produktivitas selama ini bukan Banyak sekali definisi dari produktivitas. Jika kita melihat kembali ke peringkat kesalahan pekerja atau pengusaha. Tapi secara ringkas, konsep daya saing dunia, Korea Selatan Persoalan terbesar di Indonesia yang produktivitas adalah perbandingan menempati peringkat unggul dalam menekan produktivitas lebih antara hasil (output) dan masukan ke-12 pilar yang dinilai. Selain itu, disebabkan hubungan sosial dan rantai (input). Semakin banyak hasil yang negara ginseng ini mempunyai jumlah panjang birokrasi.dicapai, maka semakin tinggi insinyur per kapita tertinggi dari produktivitasnya. negara-negara yang ditampilkan Persoalan ini membuat sumber daya

dalam infografis ini. Artinya dengan yang ada lebih banyak tersita Tingkat produktivitas sebuah bangsa infrastruktur yang baik, tingkat mengurusi hubungan sosial dan dipengaruhi oleh peringkat daya pendidikan yang baik, kesiapan birokrasi. Apabila pemerintah memiliki saingnya di percaturan global. Negara teknologi yang handal, inovatif, dan keinginan meningkatkan produktivitas, dengan tingkat daya saing tinggi, mempunyai jumlah insinyur maka perbaikan kedua hal ini harus misalnya dengan infrastruktur yang berkualitas yang memadai, Korea menjadi prioritas utama.baik, sdm dengan tingkat pendidikan mampu menjadi negara paling tinggi, kesiapan teknologi yang baik, produktif yang menjadikan negara ini Jebakan produktivitas rendah akan menghasilkan orang-orang dan manjadi salah satu negara termakmur membuat pertumbuhan ekonomi industri yang produktif. di dunia. rendah, tingkat pengangguran dan

kemiskinan tinggi, serta tingkat Jika kita melihat data-data yang telah Bagaimana dengan Indonesia? Masih penghasilan rendah. Kondisi ini yang diolah dalam bentuk infografis di banyak hal yang harus dibenahi. Jika secara tidak langsung terus samping, kita dapat melihat bahwa kita tetap terlena, sangat mungkin melemahkan daya saing Indonesia produktivitas kita, secara umum, masih Vietnam, yang terus berbenah, akan sehingga seluruh kekuatan yang ada di bawah negara-negara lain. Kita menyalip dan meninggalkan Indonesia harus konsisten dioptimalkan untuk cuma unggul dari Vietnam. di belakang. memulihkan produktivitas nasional.

Di sektor pertanian, dari beberapa Seluruh pihak perlu berperan aktif dan negara yang ditampilkan, Korea Selatan bekerja sama meningkatkan (Korea) adalah negara dengan tingkat produktivitas Indonesia. Langkah ini

ProduktivitasStagnan, why?

Insinyur, tidak bisa dilepaskan dari berbagai macam kegiatan pembangunan. The real hardwork. The real hands..dirty. Itu adalah tangannya insinyur, dirty dengan pengertian sebenarnya, bukan kotor dengan nuansa lain. Yang betul-betul bekerja, kita inilah. Yang membubut poros...kita, yang mengelas...kita, yang mengecor aspal...kita. Jadi saya kira tak ada satu pun orang di dunia ini, meragukan atau mempertanyakan peran dari seorang insinyur. Lalu, kalau Indonesia terperangkap dalam jebakan produktivitas yang sangat rendah, pertanyaannya, dimanakah insinyur mampu berbuat untuk dapat keluar dari jebakan ini ?” ujar Dr. Ir. Kuntoro Mangkusubroto.

E

Page 8: Oktober 2011 No. 51 ENGINEER MONTHLY - pii.or.idpii.or.id/em/EM 51 Oktober-2011-PII.pdf · diselenggarakan pada bulan Juli lalu. Apa pentingnya daya saing dan nilai ... pentingnya

www.pii.or.id8 | ENGINEER MONTHLY | No. 51 | Oktober 2011

RAPIMNAS

Ketua Unit Kerja Presiden Di dalam perkembangan pemikiran ini, 1.000 MW. Ketua UKP4 ini mengatakan bidang Pengawasan dan sejalan dengan keinginan dan harapan bahwa jika ia ceritakan yang terjadi Pengendalian Pembangunan bangsa Indonesia, lahirlah konsep MP3EI, sebenarnya, maka ini akan membuat (UKP4), dan juga Ketua rencana induk bagi percepatan sebagian pihak terdiam, “The macro is okay, Dewan Pakar PII, Dr. Ir. pembangunan ekonomi, yang disebutnya the micro is not okay,” tambahnya.

Kuntoro Mangkusubroto dalam sambutan sebagai masterpiece. Kuntoro mengatakan Rapimnas Persatuan Insinyur Indonesia (PII) bahwa paling tidak dalam 25 tahun terakhir Lanjutnya, Kuntoro mengingatkan di Gedung BPPT, 20 Juli 2011 yang lalu tidak ada konsepsi pembangunan yang pentingnya kesadaran kita tentang mengatakan bahwa etika adalah aset yang sejelas ini. Ia juga menyebutkan bahwa perubahan iklim dunia. Perubahan iklim ini paling bernilai, dan perlu adanya aturan Repelita (di era Orde Baru) tidak setara akan berpengaruh terhadap batas teritorial untuk implementasinya, yang biasa disebut dengan ini, konteksnya sangat berbeda. dan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) regulasi. Etika tanpa regulasi, hanyalah Indonesia. Ia mencontohkan beberapa filosofi. Insinyur harus beretika, dan insinyur Dalam strategi utama masterplan ini, pulau terluar Indonesia akan tenggelam perlu regulasi. terdapat sebuah rencana pembangu-nan dengan kenaikan suhu beberapa derajat

melalui 6 koridor ekonomi, yang ia sebut saja, yang berarti batas-batas perairan Kode etik memang adalah salah satu hal sebagai sebuah pemikiran yang solid dalam negara Indonesia akan berubah.yang menjadi sorotan utama dalam membangun Indonesia. Selain itu ada 2 Rapimnas PII kali ini, dan telah dibakukan strategi utama lain dalam MP3EI, yaitu Lebih jauh lagi, hal ini akan berpengaruh oleh Majelis Kehormatan PII melalui sidang- penguatan konektivitas dan peningkatan juga terhadap ketersediaan pangan kita. sidangnya. Tanpa panduan etika, sulit bagi kemam-puan sumberdaya manusia dan Dengan kenaikan temperatur udara,

o seorang insinyur untuk melakukan praktek iptek. Bersama lembaga lain, PII misalnya 2 Celsius, jenis-jenis tanaman keinsinyuran dengan baik dan bertanggung memusatkan perhatiannya pada strategi tertentu pertumbuhannya terganggu atau jawab. utama ketiga, yaitu peningkatan tidak dapat tumbuh lagi.

kemampuan sumberdaya manusia dan Dalam kesempatan yang sama, beliau IPTEK. Kita sepatutnya berpikir secara nyata, dan sampaikan penilaian positif atas fokus terhadap persoalan global yang pertumbuhan ekonomi makro Indonesia di Namun, Kuntoro juga menambahkan hampir tidak kasat mata ini. Perlu kita tengah “kegaduhan” politik negeri ini. bahwa walaupun dalam skala makro, lakukan penelitian dan persiapan yang “Nampaknya, decoupling antara politik dan pertumbuhan ekonomi kita baik, tapi serius untuk menghadapi perubahan iklim ekonomi sudah hampir sempurna terjadi. Indonesia agak “kedodoran” jika dilihat ini.Politik boleh gaduh, ekonomi jalan terus,” dalam aspek mikronya. Ia mencontohkan begitu imbuhnya. bahwa, pernah dalam sebuah kesempatan, Jika kita menginginkan pertumbuhan

CEO Nissan, Charles Ghosn, bercerita ekonomi Indonesia sebesar 7 – 8 persen, Karena pertumbuhan ekonomi dan potensi kepadanya bahwa biaya manufaktur tantangannya adalah bagaimana kita yang baik, saat ini, Indonesia adalah negara (mobil) di Cikarang, 30% lebih murah dari mencapainya dengan menyeimbangkan-yang paling diminati untuk investasi di Thailand. Namun setelah sampai di nya dengan emission control. Ya, ini adalah seluruh dunia. Hal ini dapat dilihat dalam pelabuhan Tanjung Priok menjadi 20% tantangan kita semua, para insinyur report mengenai investment index. lebih mahal dari Thailand. Biaya logistik dari Indonesia.Pertumbuhan (ekonomi) Indonesia 6,1%, pabrik ke pelabuhan menjadi persoalan di Unemployment Rate menurun, Poverty Index sini.menurun. “Maka secara keseluruhan, bahkan pada Structure Political Index, Hal lainnya seperti pembangunan Indonesia bukan hanya not bad, tapi good,” pembangkit listrik 10.000 Mega Watt (MW) tegas Kuntoro. tahap I yang hingga kini belum lebih dari

Kode Etikdan Ancaman Global

Dr. Ir. Kuntoro Mangkusubroto

E

Page 9: Oktober 2011 No. 51 ENGINEER MONTHLY - pii.or.idpii.or.id/em/EM 51 Oktober-2011-PII.pdf · diselenggarakan pada bulan Juli lalu. Apa pentingnya daya saing dan nilai ... pentingnya

www.pii.or.id

MAINFRAMERAPIMNAS

Oktober 2011 | No. 51 | ENGINEER MONTHLY | 9

Menggerakkan Indonesiamelalui 5 Agenda

Dr. Ir. Muhammad Said Didu

Ketua Umum Persatuan untuk memberikan perlindungan, Agenda Keempat, percepatan Insinyur Indonesia (PII), M. istilahnya policy engineering. Dan untuk penguasaan teknologi dan peningkatan Said Didu, dalam sambutan mempercepat proses industrialisasi serta kualitas SDM, khususnya SDM pada bidang Rapimnas PII di Jakarta, 20 peningkatan daya saing, dirancang suatu teknik menjadi syarat mutlak untuk Juli 2011 mengatakan bahwa keputusan politik; political engineering. peningkatan daya saing dan percepatan

dalam laporan perekonomian Indonesia Hal yang perlu diwaspadai adalah jika proses industrialisasi. Penguasaan beberapa tahun terakhir menunjukkan proses tersebut berlangsung terbalik dan teknologi dan peningkatan kualitas SDM kemajuan berarti. Mengutip Majalah The dimulai dari rekayasa politik. Gejala proses hendaknya difokuskan pada jenis industri Economist, dikatakan bahwa PDB Indonesia terbalik tersebut mulai terlihat sejak yang akan dikembangkan. akan mencapai 806 miliar US$, sehingga reformasi tahun 1998.menempatkan Indonesia sebagai kekuatan Agenda Kelima, penyediaan perangkat 16 besar ekonomi dunia, melampaui Turki Agenda Kedua, penyempurnaan indikator hukum profesi insinyur, dalam bentuk dan Belanda. Dengan perkiraan jumlah pembangunan. Saat ini terdapat dua undang-undang (UU) untuk memberikan penduduk 245 juta jiwa, maka PDB per kelompok indikator pembangunan yang perlindungan kepada masyarakat sebagai kapita Indonesia mencapai 3.280 dolar sering digunakan, yaitu; pertama, Indkator pengguna karya profesi Insinyur, sekaligus Amerika. makro seperti GDP, inflasi, dan nilai tukar; memberikan perlindungan terhadap

kedua, indikator pemerataan dan profesi insinyur itu sendiri. Namun, menurut M. Said Didu, perlu kesejahteraan seperti Human Development dicermati bahwa pertumbuhan tersebut Index (HDI). PII mengusulkan tambahan Undang-undang profesi insinyur sangat belum dilandasi peningkatan nilai tambah kelompok indikator ketiga yang mendesak untuk diselesaikan karena sesuai dan daya saing. Menilik perbandingan data menggambarkan posisi Indonesia, yaitu dengan hasil ASEAN Summit bahwa pada antara PDB Indonesia 2005-2008 atas dasar indikator daya saing berupa indikator nilai tahun 2015 mobilitas profesi Insinyur nilai sekarang dan nilai konstan, pertum- tambah, pengusaan teknologi, jumlah dan dibebaskan di seluruh Negara ASEAN. Jika buhan PDB Indonesia lebih banyak kualitas SDM, serta ratio infrastruktur dan sampai dengan tahun 2015 Indonesia tidak disebabkan oleh kenaikan harga-harga energi. memiliki UU tersebut, maka Indonesia tidak komoditas, bukan nilai tambah. memiliki perangkat hukum untuk

Agenda Ketiga, kebijakan jangka panjang mengatur masuknya Insinyur dari luar Hal ini dapat melemahkan daya saing pembangunan Infrastruktur, Energi dan negeri. Sebaliknya Insinyur Indonesia yang Indonesia karena pada saat yang sama Pangan. PII memandang bahwa konsep akan bekerja di luar negeri harus tunduk gejala deindustrialisasi juga berlangsung. MP3EI (Master Plan Percepatan dan pada UU profesi insinyur yang berlaku di Untuk menyelesaikan kedua permasalahan Perluasan Pembangunan Eknomi negara tersebut.tersebut, PII mengusulkan lima agenda. Indonesia) dapat dijadikan model

penyediaan infrastruktur untuk Agenda pertama, menata ulang strategi meningkatkan daya saing. pembangunan. Karena peningkatan daya saing dan pengembangan industri suatu Khusus untuk penyediaan energi dan negara selalu dimulai dari rekayasa teknik ketahanan pangan, PII mengharapkan agar yang menentukan jenis dan struktur indutri strategi dan kebijakan energi dan yang akan dikembangkan. ketahanan pangan dirancang bersamaan.

Pengembangan energi alternatif Setelah itu, dicarikan model pembiayaan hendaknya tidak menggunakan sumber yang sesuai. Bagian ini sering diistilahkan daya untuk pangan karena dikhawatirkan sebagai financial engineering. Selanjutnya akan meningkatkan harga pangan. dilakukan perumusan hukum dan kebijakan

E

Page 10: Oktober 2011 No. 51 ENGINEER MONTHLY - pii.or.idpii.or.id/em/EM 51 Oktober-2011-PII.pdf · diselenggarakan pada bulan Juli lalu. Apa pentingnya daya saing dan nilai ... pentingnya

www.pii.or.id10 | ENGINEER MONTHLY | No. 51 | Oktober 2011

ANALISIS

Menyiapkan Insinyuruntuk Indonesia 2030

Ir. Heru Dewanto, M.Sc (Eng)

Menurut Sekjen PII, Heru Dewanto (HD), Indonesia membutuhkan 175.000 insinyur per tahun untuk mengimplementasikan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) , untuk mencapai target Indonesia masuk 10 besar dunia pada 2030.

Page 11: Oktober 2011 No. 51 ENGINEER MONTHLY - pii.or.idpii.or.id/em/EM 51 Oktober-2011-PII.pdf · diselenggarakan pada bulan Juli lalu. Apa pentingnya daya saing dan nilai ... pentingnya

ANALISIS

www.pii.or.id Oktober 2011 | No. 51 | ENGINEER MONTHLY | 11

Masalahnya, saat ini jumlah Laos, Myanmar, dan Indonesia yang belum siap menyerbu pasar kerja di negara insinyur hanya memiliki undang-undang ini. anggota ASEAN lainnya, termasuk bertambah 37.000 per Indonesia. tahun. Padahal dengan Untuk menghadapi gelombang pasar kerja dibukanya mobilitas bebas, Indonesia juga perlu mengambil Gejalanya sudah semakin tampak, yaitu

profesi insinyur di kawasan ASEAN, defisit langkah-langkah strategis, terutama banyaknya tenaga kerja asing yang bekerja jumlah insinyur tersebut akan membuat menyangkut penataan infrastruktur untuk di rumah sakit, pasar swalayan, lembaga Indonesia dibanjiri insinyur asing. pengembangan kualitas sumberdaya pendidikan, jasa keuangan, perhubungan

manusia Indonesia. Termasuk harmonisasi dan telekominikasi, pariwisata, konstruksi Dengan kemungkinan banjirnya insinyur regulasi antar instansi. dan sebagainya.asing yang bisa saja tidak sesuai dengan kualifikasi dan kompetensinya, maka perlu Indonesia juga selayaknya segera Dalam perdagangan bebas di bidang jasa, ada aturan hukum dan perundangan yang menyusun strategi induk untuk baik di forum GATS-WTO, APEC maupun mengatur itu. menghadapi globalisasi pasar kerja. Setiap AFas-ASEAN, telah banyak dibicarakan dan

forum negosiasi adalah medan dinegosiasikan kemungkinan "Bila saat itu harus terjadi, kita harus sudah pertempuran untuk memenangkan dihapuskannya hambatan mobilitas tenaga memiliki aturan hukum dan perundangan kepentingan. Oleh karena itu, harus ada kerja antar negara anggota. Di tingkat untuk melindungi konsumen pengguna kejelasan sasaran yang hendak dicapai AFas-ASEAN bahkan telah disepakati untuk jasa profesi insinyur dari kemungkinan mal pada setiap negosiasi di forum. membuka pasar kerja bebas pada profesi praktik profesi insinyur. Sekaligus menjaga insinyur, arsitek, surveyor, perawat, dokter, kualitas dan kompetensi profesi insinyur Liberalisasi perdagangan dan jasa di ASEAN akuntan, dan lain-lain.yang bekerja di Indonesia," ujar HD. yang ditargetkan terlaksana tahun 2015

serta WTO tahun 2020 akan berdampak Ini menjadi tantangan bersama. Kita Sayangnya tidak seperti profesi dokter dan pada liberalisasi pasar kerja, baik melalui menghadapi era di mana globalisasi tenaga advokat yang sudah memiliki Undang- moda investasi maupun mobilitas tenaga kerja sudah di ambang pintu. Mobilitas Undang (UU), profesi insinyur belum kerja. tenaga kerja yang semakin deras, mau tidak memiliki perundang-undangan yang mau harus bisa dikendalikan. “Kita tidak mengaturnya. UU profesi insinyur itu akan Keseriusan Singapura, Malaysia, dan Filipina bisa menunggu lebih lama, UU mengatur tentang sertifikasi insinyur dalam negosiasi Mutual Recognition Keinsinyuran tak bisa ditunda lagi” profesional, penyelenggaraan lisensi kerja, Arrangement di bidang tenaga profesional ujar HD.hingga standar pelayanan. Di ASEAN hanya di forum AFas, adalah sinyal bahwa mereka

E

Page 12: Oktober 2011 No. 51 ENGINEER MONTHLY - pii.or.idpii.or.id/em/EM 51 Oktober-2011-PII.pdf · diselenggarakan pada bulan Juli lalu. Apa pentingnya daya saing dan nilai ... pentingnya

EVENTS

www.pii.or.id12 | ENGINEER MONTHLY | No. 51 | Oktober 2011

LOKAKARYA MAJELIS PENILAI DISKUSI PETROKIMIABiro Sertifikasi PII, menyelenggarakan lokakarya “Sertifikasi Insinyur Profesional” di Hotel Ibis Tamarin, Jakarta, 18-19 Juli 2011, yang dilaksanakan dalam rangkaian kegiatan RAPIMNAS PII 2011.

Direktur Eksekutif PII, Ir. Rudianto Handojo mengatakan, pada dasarnya Sistem Sertifikasi ini merupakan pengakuan resmi atas kompetensi keprofesionalan seorang insinyur, yang telah menempuh pendidikan sarjana teknik atau pertanian, serta telah mengumpulkan pengalaman kerja yang cukup dalam bidang keinsinyuran yang ditekuninya.

Dengan demikian masyarakat umum memperoleh perlindungan/ jaminan keselamatan atas proyek keinsinyuran, karena insinyur yang memperoleh sertifikat Insinyur Profesional telah memenuhi standar kompetensi berdasarkan bakuan yang mengacu pada kaidah-kaidah nasional dan internasional.

Akhmad Bukhari Saleh dalam paparannya mengatakan, beberapa contoh malpraktek dalam profesi insinyur misalnya runtuhnya jembatan Grogol , lumpur Lapindo Brantas, atau klaim pada industri pesawat ringan.

“Sertifikat Insinyur Profesional“ sudah diterbitkan PII Sejak 1997 sebelum UU Jasa Konstruksi. Sertifikasi Insinyur Profesional PII mencakup juga Profesi Keinsinyuran Non-Konstruksi.

Pada hari kedua, setelah rehat kopi, materi “Pengembangan Keprofesionalan Berkesinambungan (PKB)” dipresentasikan oleh Ir. tris Budiono. Disusul dengan “Bakuan Kompetensi PKB” oleh Ir. Tjipto Kusumo, yang dibahas hingga menjelang makan siang.

Kemudian materi “Formulir Pelaporan PKB PII dan Cara Penilaiannya” disampaikan oleh Ir. tris Budiono; dan “Tata Kerja Majelis Penilai” oleh Ir. Tjipto Kusumo – hingga waktu sholat Asar.

Materi terakhir mengenai , “Proses Aplikasi SIP Daerah” disampaikan oleh Ir. Tjipto Kusumo, dan dilanjutkan dengan “Praktek Penilaian FAIP & PKB serta Simulasi Pendaftaran Keanggotaan dan Sertifikasi Online” yang dipandu oleh Ruly dan Indra. Seluruh rangkaian acara ditutup dengan penyerahan Sertifikat Kepesertaan oleh Ir. Rudianto Handojo.

Badan Kejuruan Kimia PII, menyelenggarakan diskusi bulanan pada tanggal 12 Agustus 2011, dengan tajuk “Peran Insinyur Kimia dalam Mendukung MP3EI Khususnya Pengembangan Insutri Petrokimia Nasional”, di Plaza Pupuk Kaltim, Jakarta.

Indonesia adalah produsen minyak sawit (CPO dan CPKO) terbesar di dunia. Pada 2010 angka produksi mencapai 22,5 juta ton, dengan lebih dari 75%-nya masih diekspor mentah. Demikian yang disampaikan Dirjen Basis Industri Manufaktur, Kementrian Perindustrian RI, Ir. Panggah Susanto, MM dalam paparannya. Lebih jauh dikatakan, Indonesia adalah produsen biomassa (hasil samping) pertanian terbesar di dunia. Potensi biomassa utamanya adalah sekam padi sebanyak 20 Juta Ton, janggel jagung 15 Juta Ton, dan Tandan Kosong sawit sebesar 15 Juta Ton. Cadangan bahan galian logam: tembaga 3,2 Milyar Ton, iron ore (besi) lebih dari 2 Milyar Ton, nikel laterit sebesar 1,58 Milyar Ton (16 % total cadangan nikel dunia).

Keberadaan industri petrokimia merupakan salah satu pilar industri nasional yang perlu dikembangkan melalui penguatan struktur dari hulu hingga produk jadi yang mampu berkompetisi dengan lingkungan strategisnya.

Senior Project Management Consultant PKT dan Pusri, Ir. Erawan Setyanto mengawali sesi pertama diskusi panel dengan paparan menarik, judulnya “ Pola Implementasi Proyek – A Best Practice Model”. Kemudian Prodi Teknik Kimia ITB, Dr. Subagio, mengetengahkan presentasi mengenai implementasi teknologi katalis dalam industri migas dan petrokimia. Disusul oleh Ir. Suroso Atmomartoyo yang membawak paparan bertajuk “Pemberdayaan Produk Industri Kimia Dalam Negeri untuk Optimalisasi Kilang Pertamina.”

Pada sesi kedua, Dr. Tatang Soerawidjaja – Prodi Teknik Kimia ITB – memaparkan kritik terhadap peran pemerintah dalam pembangunan kapasitas inovasi nasional industri petrokimia. Paparan terakhir disampaikan Dirjen Basis Industri Manufaktur, Kementrian Perindustrian RI, Ir. Panggah Susanto, MM. Paparannya, “Gagasan Pemerintah untuk Pengembangan Tiga Wilayah Kuster Industri Petrokimia Berbahan Baku Migas dan Turunannya, serta Peran Insinyur dan Perguruan Tinggi Teknik”.

Page 13: Oktober 2011 No. 51 ENGINEER MONTHLY - pii.or.idpii.or.id/em/EM 51 Oktober-2011-PII.pdf · diselenggarakan pada bulan Juli lalu. Apa pentingnya daya saing dan nilai ... pentingnya

AGENDA

www.pii.or.id Oktober 2011 | No. 51 | ENGINEER MONTHLY | 13

www.aprcc2011-indonesia.com

Page 14: Oktober 2011 No. 51 ENGINEER MONTHLY - pii.or.idpii.or.id/em/EM 51 Oktober-2011-PII.pdf · diselenggarakan pada bulan Juli lalu. Apa pentingnya daya saing dan nilai ... pentingnya

www.pii.or.id14 | ENGINEER MONTHLY | No. 51 | Oktober 2011

PICTURES

MoU Penerapan Kode Etik Insinyur

Rapat Pleno Rapimnas 2011

Audiensi RUU Keinsinyuran dengan DPR

20 Juli 2011. Di Gedung BPPT, Jakarta. MoU perihal penerapan Kode Etik Insinyur antara Persatuan Insinyur Indonesia (PII) dengan beberapa stakeholder terkait diantaranya Kementerian Pertahanan, Kementerian RISTEK, BPPT, Kementerian Pekerjaan

Umum, Badan Standarisasi Nasional (BSN), perusahaan-perusahaan BUMN, dan perusahaan-perusahaan swasta.

21 Juli 2011. Di Gd. BPPT, Jakarta. Rapat Pleno dalam Rapimnas PII 2011 ini membahas mengenai beberapa agenda penting PII di tahun ini diantaranya adalah RUU Keinsinyuran, penerapan Kode Etik Insinyur, pembangunan gedung baru PII, serta laporan

Pengurus Wilayah/Cabang dari berbagai daerah yang tersebar di seluruh Indonesia.

8 September 2011. Ketua Umum PII Ir. M. Said Didu beserta jajaran pengurus melakukan audiensi tentang RUU Keinsinyuran. Kali ini audiensi dilakukan ke pimpinan DPR. Tampak hadir salah satu pimpinan DPR, Pramono Anung, ditemani Ketua Badan

Legislasi DPR, Ignatius Mulyono. RUU Keinsinyuran menjadi agenda penting bagi keberlangsungan pembangunan..

Page 15: Oktober 2011 No. 51 ENGINEER MONTHLY - pii.or.idpii.or.id/em/EM 51 Oktober-2011-PII.pdf · diselenggarakan pada bulan Juli lalu. Apa pentingnya daya saing dan nilai ... pentingnya

MAPPING

www.pii.or.id Oktober 2011 | No. 51 | ENGINEER MONTHLY | 15

PII dalamKonstelasiGlobal & Nasional

Page 16: Oktober 2011 No. 51 ENGINEER MONTHLY - pii.or.idpii.or.id/em/EM 51 Oktober-2011-PII.pdf · diselenggarakan pada bulan Juli lalu. Apa pentingnya daya saing dan nilai ... pentingnya

Bagi kalangan insinyur, tentulah nama Roosseno bukanlah sesuatu yang asing. Kita kenal beliau sebagai “Bapak Beton Indonesia”, karena ia banyak melakukan pembelajaran tentang beton dan penganjur penggunaan beton untuk bangunan teknik sipil, karena bisa didapat di Indonesia dengan mudah, sehingga biaya dan harga bangunan tersebut bisa lebih murah.

Guru besar Institut Teknologi Bandung (ITB) yang lahir di Madiun pada tanggal 2 Agustus 1908 (1908-1996), dikenal juga sebagai seorang politisi dan negarawan. Ia pernah bergabung dengan Partai Indonesia Raya pada tahun 50-an dan tercatat pernah menjabat Menteri Pekerjaan Umum, Menteri Perhubungan dan Menteri Ekonomi. Sebagai seorang ilmuwan dan pengajar, ia menulis buku ajar beton pertama dalam Bahasa Indonesia pada tahun 1954, setelah sebelumnya, pada tahun 1949, ia memperkenalkan beton pratekan dalam kuliahnya di ITB. Struktur beton pratekan pertama di Indonesia terwujud pada tahun 1961 untuk pelataran Monas dan Jembatan Semanggi di Jakarta, yang dirancang oleh Ir. Roosseno.

Pada tahun 1972, dengan bantuan UNESCO dan International Consultative Committee, sebuah tim dibentuk untuk mengawasi aspek pemugaran Candi Borobudur. Tim ini diketuai oleh Ir. Roosseno dan dibantu oleh Ir. Wiratman Wangsadinata. Setelah melalui proses yang panjang, termasuk mengganti tim konsultan yang ditunjuk oleh UNESCO, pada tahun 1976 pekerjaan fisik pemugaran dimulai. Ketahanan Candi Borobudur telah teruji, tidak ada kerusakan dan longsor, pada saat terjadi gempa di Bantul pada tahun 2006.

Karya ini semakin membuktikan sanggahan Roosseno terhadap syair seorang sastrawan Inggris, Rudyard Kipling yang menyatakan: “Oh, East is East, and West is West, and never the twain shall meet”, yang bermakna bahwa orang Timur tidak mungkin setara dengan orang Barat. Ia “merenovasi” syair ini menjadi: “Oh, East is East, and West is West, but this time the twain shall meet”, pada saat pengukuhan dirinya sebagai Doktor “Honoris Causa” di ITB pada tahun 1977. Insinyur Sipil ini telah membuktikannya ketika ia menjadi lulusan terbaik di Technische Hooge School Bandung pada tahun 1932, dengan menyisihkan 7 orang Belanda.

Ia mengawali karir dengan mendirikan Biro Insinyur Roosseno dan Soekarno (Presiden pertama RI) di Jalan Banceuy pada tahun 1933. Meski sebetulnya sama – sama insinyur sipil, Soekarno lebih pandai dalam merancang bangunan. Sedangkan Roosseno, pandai dalam membangun konstruksinya. Setelah biro yang mereka dirikan bubar, pada tahun 1935 – 1939, Roosseno bekerja sebagai pegawai Department van Verkeer en Waterstaat (Departemen Jalan dan Pengairan) di Bandung. Di sini, ia berhasil meyakinkan atasan – atasannya untuk mengutamakan penggunaan beton dalam pembangunan jembatan di Indonesia. Alasannya, bahan-bahan dasar beton seperti pasir, batu pecah, semen dan kayu perancah dapat dibeli di Indonesia sendiri, sehingga biaya pengadaannya akan masuk ke dalam kantong rakyat dan ikut mensejahterakan rakyat. Nama Roosseno mulai diperbincangkan pada sekitar 1960, ketika Presiden Soekarno mulai menyukai bangunan – bangunan besar. Lalu dibangunlah Hotel Indonesia di Jakarta, Hotel Ambarukmo di Yogyakarta, Samudera Beach Hotel di Pelabuhan Ratu, dan Bali Beach Hotel di Pantai Sanur, Bali. Juga Tugu Selamat Datang dan Monumen Nasional. Untuk menyongsong Asian Games, dibangun kompleks Gelanggang Olahraga Senayan, yang juga dinamakan Gelora Bung Karno.

Masih banyak karya dan kiprah beliau yang menjadi “monumen” tersendiri bagi para generasi penerus. Namun, yang pasti, beliau telah mewariskan semangat belajar dan semangat pantang menyerah kepada kita, bangsa Indonesia.

Untuk menghormati jasa-jasa dan pengabdiannya, pada tahun 2008, PII menganu-gerahkan Life Time Achievement Award kepada beliau yang diterima oleh keluarganya.

Prof. Dr. Ir. Roosseno SoerjohadikoesoemoCHARISMA

www.pii.or.id16 | ENGINEER MONTHLY | No. 51 | Oktober 2011

Nama

Pendidikan

Karir

Prof. Dr. Ir. Roosseno SoerjohadikoesoemoLahir : Madiun, 2 Agustus 1908Wafat : Jakarta, 15 Juni 1996

n ELS, Yogyakarta (1922)n MULO, Madiun (1925)n AMS, Yogyakarta (1928)n THS, Bandung (sekarang-ITB) (1932)

n Asisten Profesor Geodesi THS Bandung (1932-1939)

n Insinyur Konstruksi Deputi PU di Bandung (1935-1939)

n Insinyur Konstruksi Deputi PU Kediri (1939-1943)

n Guru Besar ITB (1943-1945)n Dekan FT UGM (1945-1949)n Konsultan Teknik di Jakarta (1949-1953)n Guru Besar ITB dan FT UI (1950)n Menteri PU & T (1953)n Menteri Perhubungan (1954)n Menteri Ekonomi (1955)n Dekan Fakultas Teknik UI (1964-1974)n Konsultan Teknik/Direktur PT Exaktan Direktur Freyssinet Indonesia Ltdn Direktur Biro Oktrooi Patent Roosseno