oksigen konsentrat

3
Oksigen Konsentrat Selama hampir seratus tahun berbagai cara inhalasi oksigen dengan konsentrasi yang tinggi telah digunakan untuk mengobati masalah pernapasan dan peredaran darah. Umumnya oksigen yang digunakan berbentuk gas dalam tangki baja. Selama dua puluh tahun terakhir pemberian oksigen yang terganggu atau dalam jangka pendek kepada pasien telah digantikan oleh pemberian jangka panjang dan tanpa gangguan, yang sangat perlu dilakukan pengawasan secara ketat. Namun, pemberian oksigen jangka pendek juga masih digunakan untuk masalah pernapasan dan peredaran darah. Selain terapi oksigen umumnya digunakan untuk kekurangan oksigen akut, terutama dalam memberikan pertolongan pertama (kecelakaan, gangguan sistem peredaran darah, mendaki gunung, dll). Penggunaan oksigen konsentrat tidak terbatas pada terapi, dan potensinya yang dapat mempengaruhi kemampuan untuk bekerja dan kinerjanya juga telah diteliti. Selama pemberian latihan hyperoxic (menghirup 90% sampai 100% oksigen selama latihan) mungkin untuk meningkatkan asupan oksigen maksimum sekitar 10%. Dampak baik dari peningkatan pasokan oksigen ke otot- otot yang bekerja, akan menurunkan kebutuhan untuk pernapasan dan detak jantung akan menjadi lebih rendah saat beraktivitas, dalam kondisi normal adalah mungkin untuk meningkatkan intensitas tenaga saat bernafas

Transcript of oksigen konsentrat

Page 1: oksigen konsentrat

Oksigen Konsentrat

Selama hampir seratus tahun berbagai cara inhalasi oksigen dengan

konsentrasi yang tinggi telah digunakan untuk mengobati masalah pernapasan dan

peredaran darah. Umumnya oksigen yang digunakan berbentuk gas dalam tangki

baja. Selama dua puluh tahun terakhir pemberian oksigen yang terganggu atau

dalam jangka pendek kepada pasien telah digantikan oleh pemberian jangka

panjang dan tanpa gangguan, yang sangat perlu dilakukan pengawasan secara

ketat. Namun, pemberian oksigen jangka pendek juga masih digunakan untuk

masalah pernapasan dan peredaran darah. Selain terapi oksigen umumnya

digunakan untuk kekurangan oksigen akut, terutama dalam memberikan

pertolongan pertama (kecelakaan, gangguan sistem peredaran darah, mendaki

gunung, dll).

Penggunaan oksigen konsentrat tidak terbatas pada terapi, dan potensinya

yang dapat mempengaruhi kemampuan untuk bekerja dan kinerjanya juga telah

diteliti. Selama pemberian latihan hyperoxic (menghirup 90% sampai 100%

oksigen selama latihan) mungkin untuk meningkatkan asupan oksigen maksimum

sekitar 10%. Dampak baik dari peningkatan pasokan oksigen ke otot-otot yang

bekerja, akan menurunkan kebutuhan untuk pernapasan dan detak jantung akan

menjadi lebih rendah saat beraktivitas, dalam kondisi normal adalah mungkin

untuk meningkatkan intensitas tenaga saat bernafas secara hyperoxic. Gejala

hiperventilasi dan alkalosis yang terkait pernapasan (takikardia, berkeringat,

kejang otot atau waktu refleks singkat) belum diamati terjadi selama penerapan

peningkatan konsentrasi oksigen tersebut. Menghirup oksigen dalam konsentrasi

tinggi akan menyebabkan peningkatan tekanan oksigen arteri parsial.

Hasil sejumlah studi telah mengkonfirmasi efek positif dari penggunaan

oksigen konsentrat dalam bidang olahraga. Namun, beberapa penelitian belum

mengkonfirmasi manfaat untuk penggunaan terapi tersebut, terutama untuk tenaga

jangka menengah hingga panjang, serta untuk tenaga submaksimal atau maksimal

jangka pendek. Telah terbukti bahwa penerapan hyperoxic dapat memberikan efek

positif segera setelah aktivitas yang berlangsung sekitar dua sampai tiga menit,

atau dapat mempercepat pemulihan selanjutnya dan kembali ke nilai awal akibat

peningkatan saturasi oksigen di dalam darah dan jaringan, dan anaerobiosis yang

Page 2: oksigen konsentrat

rendah pada otot yang bekerja. Penerapan oksigen atau hyperoxic jangka pendek

atau berulang-ulang memiliki efek sementara: peningkatan konsentrasi oksigen

dalam jaringan bersifat sementara, tetapi dapat digunakan untuk mempercepat

pemulihan saat beraktivitas secara intermiten.

Telah ada penelitian yang luas tentang pengaruh hiperoksia terhadap

toleransi untuk aktivitas fisik, konsumsi oksigen selama beraktivitas, metabolisme

oksidatif, respon laktat selama dan setelah latihan dan tekanan parsial oksigen,

seperti yang dirangkum secara rinci dalam sebuah artikel oleh Astorino dan

Robergs.

Sumber:

Suchý J., Heller J., Bunc V. The Effect of Inhaling Concentrated Oxygen on Performance During Repeated Anaerobic Exercise. Biology of Sport, Vol. 27, No.3, 2010.