OJan OPeb rkotika, Per-I u, dan Instan -...

2
.Senin o Se/asa o Rabu o Kamis o Jumat o Sabtu o Minggu 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 @J 31 OJan OPeb o Mar .Apr OMel OJun OJul OAgs OSep OOkt ONov ODes rkotika, Per-I dan Instan S EBAGAI masyarakat Indonesia kita prihatin dengan perkembang- an terkini yang menjadikan Indo- nesia sebagai pasar tujuan perdagangan gelap narkotika internasional. Dalam hal pemberantasan peredaran gelap narkoti- ka, penegakhukum, khususnya polisi dan jaksa, belummampu memberikan teladan kepada masyarakat, Sejumlah polisi danjaksa tahun ini di- tangkap karena kedapatan mernakai., bahkanjuga mengedarkan narkotika dan obat-obatan berbahaya. Peredaran nar- kotika di Indonesia sudah menyebar luas ke berbagai golongan masyarakat, or- ganisasi masyarakat, serta kepelosok daerah terpencil sekalipun. Masih ada dalam ingatan kitaketika beberapa pilot maskapai nasional tertangkap tengah menggunakan narkotika. Lalu, beberapa bulan kemudian ada berita seorangjak- sa ditangkap telah menggunakan narkoti- ka di Lampung. Faktanya, sekarang ini peredaran nar- kotika mulai menyebar ke dalam suatu instansi pemerintahan ataupun swasta. Banyaknya pegawai instansi yang ter- tangkap mengguriakan obat jahanam ini. Secara tidak langsung penangkapan terse- but mencoreng instansi tempat si peng- guna itu bekerja, Sebut saja dua orang pi- lot yang berasal dari Lion Air dan Jaksa di Lampungtentu saja mencoreng instansi mereka, Begitu juga instansi kepolisian terkena masalah yang sama mengenai be- berapa oknum ditangkap menggunakan Oleh HANNIN PRADITA N. S. barang haram ini. Miris bila melihat ke- nyataan yang terjadi sekarang ini. Perilaku dari individu ini tentunya akan membawa efek ke dalam organisasi, atau biasa disebut dengan perilaku organisasi. Lalu apa yang dimaksud dengan perilaku organisasi (organization behauior) adalah bidang studi yang menyelidiki pengaruh yang dimiliki individu, kelompok, dan struktur terhadap perilaku dalam organ- isasi, yang bertujuan menerapkan ilmu pengetahuan semacam ini guna me- ningkatkan efektivitas organisasi. Penger- tian sederhana, perilaku organisasi adalah sebuah bidang yang memiliki keahlian khusus yang mempunyai pokokilmu pe- ngetahuanyangumum. Terdapattigamo- del pengembangan perilaku organisasi dari terendah sampai tingkatan yang pa- ling tinggi, diantaranya : tingkat indivi- dual, kelompok, dan sistem organisasi Dalam contoh kasus yang kita amati dapat dilihat bahwa tindakan perilaku tersebut termasuk ke dalam tingkatan individual. Perilaku individu tersebut te- lah menyimpang sehingga secara tidak langsung dampak yang timbulkan pen- corengan nama organisasi yang dibawa individu tersebut. Contoh kasus tersebut memberitakan tentang penangkapan anggota polisi dan jaksa di tahun 2012. Perilaku ini tentu sa- Kllplng Humas Unpad 2012 u, ja menyimpang, karena tidak sesuai den- gan kode etik yang telah ditetapkan oleh institusi tersebut. Apa yang dimaksud dengan perilaku menyimpang itu sendiri? Perilaku menyimpang (defiantworkplace behauior) adalah sebagai perilaku su- karela yang melanggar norma-norma or- ganisasi yang signifikan dengan demikian mengancam kesejahteraan atau anggota- anggotanya. Apakah yang dimaksud dengan nor- ma-norma organisasi dalam contoh ka- . sus ini? Norma tersebut adalah kebijak- sanaan perusahaan yang melanggar per- ilaku tertentu, seperti menggunakan narkotika. Norma tersebut merupakan peraturan yang tertulis dan diketahui se: cara luas dalam sebuah instansi. Polisi danjaksa yang menggunakan narkotika tentu saja mendapatkan sanksi yang sama seperti masyarakat pada umumnya. Penindakan tegas tersebut dapat berupa pemecatan atau pemberhentian keIja den- gan.tidak hormat. Baik buruknya perilaku seorang indi- vidu mencerminkan sebuah organisasi atau instansi. Bagaimana tindakan yang harus diberikan kepada para pegawai agar tidakmempergunakan narkotika? Menu- rut saya langkah yang tepat adalah kern- bali ke dalam diri individual masing-mas- ing dengan mempertebal iman meru- pakan tindakan yang paling utama untuk mencegah masuknya dorongan buruk dariluar. Dari penjelasan dan contoh kasus di

Transcript of OJan OPeb rkotika, Per-I u, dan Instan -...

.Senin o Se/asa o Rabu o Kamis o Jumat o Sabtu o Minggu2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 @J 31OJan OPeb oMar .Apr OMel OJun OJul OAgs OSep OOkt ONov ODes

rkotika, Per-Idan Instan

S EBAGAI masyarakat Indonesiakita prihatin dengan perkembang-an terkini yang menjadikan Indo-

nesia sebagai pasar tujuan perdagangangelap narkotika internasional. Dalam halpemberantasan peredaran gelap narkoti-ka, penegakhukum, khususnya polisi danjaksa, belummampu memberikan teladankepada masyarakat,

Sejumlah polisi danjaksa tahun ini di-tangkap karena kedapatan mernakai.,bahkanjuga mengedarkan narkotika danobat-obatan berbahaya. Peredaran nar-kotika di Indonesia sudah menyebar luaske berbagai golongan masyarakat, or-ganisasi masyarakat, serta kepelosokdaerah terpencil sekalipun. Masih adadalam ingatan kitaketika beberapa pilotmaskapai nasional tertangkap tengahmenggunakan narkotika. Lalu, beberapabulan kemudian ada berita seorangjak-sa ditangkap telah menggunakan narkoti-ka di Lampung.

Faktanya, sekarang ini peredaran nar-kotika mulai menyebar ke dalam suatuinstansi pemerintahan ataupun swasta.Banyaknya pegawai instansi yang ter-tangkap mengguriakan obat jahanam ini.Secara tidak langsung penangkapan terse-but mencoreng instansi tempat si peng-guna itu bekerja, Sebut saja dua orang pi-lot yang berasal dari Lion Air dan Jaksadi Lampungtentu saja mencoreng instansimereka, Begitu juga instansi kepolisianterkena masalah yang sama mengenai be-berapa oknum ditangkap menggunakan

OlehHANNIN PRADITA N. S.

barang haram ini. Miris bila melihat ke-nyataan yang terjadi sekarang ini.

Perilaku dari individu ini tentunya akanmembawa efekke dalam organisasi, ataubiasa disebut dengan perilaku organisasi.Lalu apa yang dimaksud dengan perilakuorganisasi (organization behauior) adalahbidang studi yang menyelidiki pengaruhyang dimiliki individu, kelompok, danstruktur terhadap perilaku dalam organ-isasi, yang bertujuan menerapkan ilmupengetahuan semacam ini guna me-ningkatkan efektivitasorganisasi. Penger-tian sederhana, perilaku organisasi adalahsebuah bidang yang memiliki keahliankhusus yang mempunyai pokokilmu pe-ngetahuanyangumum. Terdapattigamo-del pengembangan perilaku organisasidari terendah sampai tingkatan yang pa-ling tinggi, diantaranya : tingkat indivi-dual, kelompok, dan sistem organisasi

Dalam contoh kasus yang kita amatidapat dilihat bahwa tindakan perilakutersebut termasuk ke dalam tingkatanindividual. Perilaku individu tersebut te-lah menyimpang sehingga secara tidaklangsung dampak yang timbulkan pen-corengan nama organisasi yang dibawaindividu tersebut.

Contoh kasus tersebut memberitakantentang penangkapan anggota polisi danjaksa di tahun 2012. Perilaku ini tentu sa-

Kllplng Humas Unpad 2012

u,•

ja menyimpang, karena tidak sesuai den-gan kode etik yang telah ditetapkan olehinstitusi tersebut. Apa yang dimaksuddengan perilaku menyimpang itu sendiri?Perilaku menyimpang (defiantworkplacebehauior) adalah sebagai perilaku su-karela yang melanggar norma-norma or-ganisasi yang signifikan dengan demikianmengancam kesejahteraan atau anggota-anggotanya.

Apakah yang dimaksud dengan nor-ma-norma organisasi dalam contoh ka-

. sus ini? Norma tersebut adalah kebijak-sanaan perusahaan yang melanggar per-ilaku tertentu, seperti menggunakannarkotika. Norma tersebut merupakanperaturan yang tertulis dan diketahui se:cara luas dalam sebuah instansi. Polisidanjaksa yang menggunakan narkotikatentu saja mendapatkan sanksi yang samaseperti masyarakat pada umumnya.Penindakan tegas tersebut dapat berupapemecatan atau pemberhentian keIja den-gan.tidak hormat.

Baik buruknya perilaku seorang indi-vidu mencerminkan sebuah organisasiatau instansi. Bagaimana tindakan yangharus diberikan kepada para pegawai agartidakmempergunakan narkotika? Menu-rut saya langkah yang tepat adalah kern-bali ke dalam diri individual masing-mas-ing dengan mempertebal iman meru-pakan tindakan yang paling utama untukmencegah masuknya dorongan burukdariluar.

Dari penjelasan dan contoh kasus di

atas, dapat kita tarik kesimpulan bahwaperilaku seorang individu yang menyim-pang dapat mengakibatkan rusaknya se-buahnama organisasi atau institusi. Per-an individu berperan besarterhadap na-ma baik dari sebuah organisasi atau in-stansi. Karena, keterkaitan antara peri-laku individu dengan instansi atau or-ganisasi yang ditempatinya sangat eratkaitannya.

Kenyataan yang ada, penyebaran ba-rang haram ini ternyata sudah menggila.Tidaklagi mengenal umur,jabatan, ataujuga dimana individu itu berkerja. Tidak-lah bijak bila kita menyalahkan pemer-intah mengenai penyebaran narkotikayang semakin luas, perlu ikutnya peranserta masyarakat dalam pemberantasannarkotika serta penyuluhan dan pem-berian informasi baik yang diadakan pe-merintah maupun LSMyang concern ter-hadap bahayanya narkotika pun hamsmulai disuburkan kembali.

Saya harap nantinya, setiap individuakan mulai mengetahui dan sadar beta-pa bahayanya narkotika ini. Hukumanyang berat terhadap penyebar dan peng-guna saya rasa perlu dilakukan untukpemberantasan dan mengembalikan cit-ra Indonesia yangbaik dan bebas dari nar-kotika. (Penulis, mahasiswa Unpad

Bandung, Fakultas 11-mu Sosial dan IlmuPolitik, Programsr AdministrasiNegara)**