obtra farmasi

50
OBAT TRADISIONAL OBAT TRADISIONAL OLEH OLEH Moh A MUSTAPA Moh A MUSTAPA

description

madbluekidding foreveryone

Transcript of obtra farmasi

Page 1: obtra farmasi

OBAT TRADISIONALOBAT TRADISIONAL

OLEHOLEH

Moh A MUSTAPAMoh A MUSTAPA

Page 2: obtra farmasi

RUANG LINGKUPRUANG LINGKUP

1. BAHAN BAKU OBAT TRADISIONAL1. BAHAN BAKU OBAT TRADISIONAL 2. PENGOLAHAN BAHAN BAKU OBAT 2. PENGOLAHAN BAHAN BAKU OBAT

TRADISI-TRADISI- ONALONAL 3. CARA PRODUKSI OBAT TRADISIONAL 3. CARA PRODUKSI OBAT TRADISIONAL 4. PENGEMBANGAN OBAT TRADISIONAL 4. PENGEMBANGAN OBAT TRADISIONAL 5. PERATURAN PER-UU OBAT TRADISIONAL 5. PERATURAN PER-UU OBAT TRADISIONAL 6. PEMERIKSAAN MUTU OBAT TRADISIONAL 6. PEMERIKSAAN MUTU OBAT TRADISIONAL 7. MASA DEPAN OBAT TRADISIONAL7. MASA DEPAN OBAT TRADISIONAL

Page 3: obtra farmasi

1. Penelitian dan Pengembangan O.T / simplisia2. Penetapan spesifikasi dan standardisasi simplisia3. Penilaian dan Pengujian khasiat O.T / simplisia4. Pembudidayaan dan Pelestarian sumber bahan Alam untuk obat5. Penilaian mutu O.T / simplisia sebelum diedarkan6. Pembinaan produsen O.T / simplisia

OBATOBAT MODERN OBAT TRADISIONAL

- Preventif 48,98 %- Promotif 22,47 %- Kuratif 21,78 %- Rehabilitatif ?

1. Zat aktif tunggal khasiat drastis2. Obat dari bahan alam khasiat lebih lengkap3. Efek samping obat bahan alam kecil

Page 4: obtra farmasi

BEBERAPA PENGERTIANBEBERAPA PENGERTIAN

1. PENGOBATAN TRADISIONAL1. PENGOBATAN TRADISIONAL

Undang-Undang RI No. 23 Tahun 1992Undang-Undang RI No. 23 Tahun 1992

TENTANG KESEHATANTENTANG KESEHATAN

Adalah pengobatan dan atau perawatan Adalah pengobatan dan atau perawatan dengan dengan caracara, , obatobat dan dan pengobatannyapengobatannya yang mengacu pada pengalaman dan yang mengacu pada pengalaman dan keterampilan turun temurun dan keterampilan turun temurun dan diterapkan sesuai dengan norma yang diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku dalam masyarakatberlaku dalam masyarakat

Page 5: obtra farmasi

2. OBAT ASLI INDONESIA2. OBAT ASLI INDONESIA

Undang-Undang RI No. 7 Tahun 1963Undang-Undang RI No. 7 Tahun 1963

Tentang FARMASITentang FARMASI

Adalah obat-obat jang didapat langsung Adalah obat-obat jang didapat langsung dari dari bahan-bahan alamiahbahan-bahan alamiah di Indonesia, di Indonesia, terolah setjara sederhana atas dasar terolah setjara sederhana atas dasar pengalamanpengalaman dan dipergunakan dalam dan dipergunakan dalam pengobatan tradisionilpengobatan tradisionil

- bahan-bahan alamiah- bahan-bahan alamiah

- sederhana- sederhana

- pengalaman- pengalaman

Page 6: obtra farmasi

3. OBAT TRADISIONIL3. OBAT TRADISIONIL

Peraturan Menteri Kesehatan RI.Peraturan Menteri Kesehatan RI.

No. 179/Men.Kes/Per/VII/1976No. 179/Men.Kes/Per/VII/1976

Tentang Produksi dan Distribusi Obat Tentang Produksi dan Distribusi Obat TradisionilTradisionil

Adalah obat jadi atau obat berbungkus yang Adalah obat jadi atau obat berbungkus yang berasal dari berasal dari bahan tumbuh-tumbuhan, bahan tumbuh-tumbuhan, hewan, mineralhewan, mineral dan atau sediaan galeniknya dan atau sediaan galeniknya atau campuran bahan-bahan tersebut yang atau campuran bahan-bahan tersebut yang belum mempunyai data klinis dan belum mempunyai data klinis dan dipergunakan dalam usaha pengobatan dipergunakan dalam usaha pengobatan berdasarkan berdasarkan pengalamanpengalaman

- bahan alam- bahan alam

- bedasarkan pengalaman- bedasarkan pengalaman

Page 7: obtra farmasi

4. OBAT TRADISIONAL4. OBAT TRADISIONALPeraturan Menteri Kesehatan RI.Peraturan Menteri Kesehatan RI.

No. 246/Men.Kes/Per/V/1990No. 246/Men.Kes/Per/V/1990Tentang Izin Usaha IOT dan Pendaftaran O.TTentang Izin Usaha IOT dan Pendaftaran O.T

dandanUndang-Undang RI No. 23 Tahun 1992Undang-Undang RI No. 23 Tahun 1992

TENTANG KESEHATANTENTANG KESEHATANAdalah bahan atau ramuan bahan, yang Adalah bahan atau ramuan bahan, yang

berupa bahan berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral,bahan mineral, sediaan sarian (galenik) sediaan sarian (galenik) atau campuran bahan tersebut yang secara atau campuran bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk turun temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengobatan berdasarkan pengalamanpengalaman

Page 8: obtra farmasi

SIMPULANSIMPULAN

BAHAN BAKU OBAT TRADISIONALBAHAN BAKU OBAT TRADISIONAL Sesuai batasan obat asli Indonesia, obat Sesuai batasan obat asli Indonesia, obat

tradisional maka bahan bakunya adalah tradisional maka bahan bakunya adalah bahan alamiah (tumbuhan, hewan dan bahan alamiah (tumbuhan, hewan dan mineral)mineral)

SIMPLISIASIMPLISIA, bahan alamiah yang , bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum dipergunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apapun juga dan mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali dinyatakan lain, berupa bahan yang kecuali dinyatakan lain, berupa bahan yang telah dikeringkantelah dikeringkan

Page 9: obtra farmasi

SEJARAHSEJARAH Tradisi : Tradisi : merupakan kebiasaan-kebiasaan merupakan kebiasaan-kebiasaan

yang tumbuh berkembang, terpeliharah yang tumbuh berkembang, terpeliharah pada sekelompok / golongan masyarakat, pada sekelompok / golongan masyarakat, yang pada akhirnya melahirkan satu yang pada akhirnya melahirkan satu budayabudaya

KebiasaanKebiasaan lahir dari pengalaman lahir dari pengalaman Pengalaman Pengalaman diperoleh dari berbagai cara, diperoleh dari berbagai cara,

a.la.l

- mencoba-coba- mencoba-coba

- signatura- signatura

- petunjuk dari yang kuasa- petunjuk dari yang kuasa

Page 10: obtra farmasi

Tahun 1976, merupakan awal pengembangan Tahun 1976, merupakan awal pengembangan O.T di Indonensia dengan dibentuknya O.T di Indonensia dengan dibentuknya DIREKTORAT PENGAWASAN OBAT TRADISIONAL, DIREKTORAT PENGAWASAN OBAT TRADISIONAL, PADA DIREKTORAT PENGAWAN OBAT DAN PADA DIREKTORAT PENGAWAN OBAT DAN MAKANAN, DEPARTEMEN KESEHATANMAKANAN, DEPARTEMEN KESEHATAN

Lahir aturan-aturan tentang obat radisional Lahir aturan-aturan tentang obat radisional yang dikenal dengan paket deregulasi, yaitu yang dikenal dengan paket deregulasi, yaitu Peraturan Menteri Kesehatan R.I :Peraturan Menteri Kesehatan R.I :

1. No. 179/Men.Kes/Per/VII/76, Produksi dan1. No. 179/Men.Kes/Per/VII/76, Produksi dan

Distribusi Obat TradisionLDistribusi Obat TradisionL

2. No. 180/Men.Kes/Per/VII/76, Wajib Daftar2. No. 180/Men.Kes/Per/VII/76, Wajib Daftar

Obat TradisionalObat Tradisional

3. No. 181/Men.Kes/Per/VII/76, Pembungkusan 3. No. 181/Men.Kes/Per/VII/76, Pembungkusan dan dan

Penandaan Obat TradisionalPenandaan Obat Tradisional

Page 11: obtra farmasi

MASA DEPAN OBAT TRADISIONALMASA DEPAN OBAT TRADISIONAL AMANAH GBHN TAHUN 1993AMANAH GBHN TAHUN 1993

Pengobatan tradisional yang secara medis Pengobatan tradisional yang secara medis dapat dipertanggungjawabkan, terus dapat dipertanggungjawabkan, terus dibina dalam rangka perluasan dan dibina dalam rangka perluasan dan pemerataan kesehatan. Pemeliharaan pemerataan kesehatan. Pemeliharaan dan pengembangan obat tradisional dan pengembangan obat tradisional sebagai warisan budaya bangsa terus sebagai warisan budaya bangsa terus ditingkatkan dan didorong pengembang-ditingkatkan dan didorong pengembang-an serta penemuan obat-obatan an serta penemuan obat-obatan termasuk budidaya obat tradisional yang termasuk budidaya obat tradisional yang secara medis dapat secara medis dapat dipertanggungjawabkandipertanggungjawabkan

Page 12: obtra farmasi

LanjutanLanjutan

Pemanfaatan dengan tujuan perluasan dan Pemanfaatan dengan tujuan perluasan dan pemerataan pelayanan kesehatanpemerataan pelayanan kesehatan

Pengembangan dengan penemuan obat Pengembangan dengan penemuan obat barubaru

PembinaanPembinaan Masuk dalam pelayanan kesehatan formal :Masuk dalam pelayanan kesehatan formal :

syarat :syarat : - AMAN - AMAN

- KHASIAT - KHASIAT

- MUTU - MUTU

tujuan : FITOFARMAKAtujuan : FITOFARMAKA

Page 13: obtra farmasi

CARA PENYIAPAN SIMPLISIACARA PENYIAPAN SIMPLISIA PENGERTIAN SIMPLISIA, adalah bahan PENGERTIAN SIMPLISIA, adalah bahan

alamiahalamiah yang dipergunakan sebagai yang dipergunakan sebagai obatobat yang belum mengalami pengolahan yang belum mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali dinyatakan lain, apapun juga dan kecuali dinyatakan lain, berupa bahan yang telah berupa bahan yang telah dikeringkandikeringkan

BAHAN ALAMIAH : BAHAN ALAMIAH :

1. BAHAN NABATI, FLORA, 1. BAHAN NABATI, FLORA, TUMBUHANTUMBUHAN

2. BAHAN HEWANI, FAUNA2. BAHAN HEWANI, FAUNA

3. BAHAN PELIKAN, MINERAL3. BAHAN PELIKAN, MINERAL

Page 14: obtra farmasi

1. BAHAN NABATI1. BAHAN NABATI

Berupa tanaman utuh, bagian Berupa tanaman utuh, bagian tanaman atau eksudattanaman atau eksudat

EKSUDAT, isi sel yang secara EKSUDAT, isi sel yang secara spontan keluar dari tanaman atau spontan keluar dari tanaman atau dengan cara tertentu dikeluarkan dengan cara tertentu dikeluarkan dari selnya, atau zat-zat nabati dari selnya, atau zat-zat nabati lainnya yang dengan cara tertentu lainnya yang dengan cara tertentu dipisahkan dari tanamandipisahkan dari tanaman

Page 15: obtra farmasi

2. BAHAN HEWANI2. BAHAN HEWANI

Berupa hewan utuh, bagian hewan Berupa hewan utuh, bagian hewan atau zat-zat berguna yang dihasilkan atau zat-zat berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa zat oleh hewan dan belum berupa zat kimia murni.kimia murni.

3. BAHAN PELIKAN3. BAHAN PELIKAN Berupa pelikan atau mineral yang Berupa pelikan atau mineral yang

belum diolah atau telah diolah dengan belum diolah atau telah diolah dengan cara sederhana dan belum berupa zat cara sederhana dan belum berupa zat kimia murnikimia murni

Page 16: obtra farmasi

SUMBER SIMPLSIASUMBER SIMPLSIA

1. TUMBUHAN LIAR1. TUMBUHAN LIAR - Kerugian: a. umur dan bagian tanaman- Kerugian: a. umur dan bagian tanaman b. jenis (species)b. jenis (species) c. lingkungan tempat tumbuhc. lingkungan tempat tumbuh - Keuntungan : ekonomis- Keuntungan : ekonomis

2. TANAMAN BUDIDAYA (tumpangsari, TOGA,2. TANAMAN BUDIDAYA (tumpangsari, TOGA, perkebunan)perkebunan)

- Keuntungan : a. bibit unggul- Keuntungan : a. bibit unggul b. pengolahan pascapanenb. pengolahan pascapanen c. tempat tumbuhc. tempat tumbuh

- Kerugian : a. tanaman manja- Kerugian : a. tanaman manja b. residu pestisida b. residu pestisida

Page 17: obtra farmasi

SYARAT SIMPLISIA NABATI/HEWANISYARAT SIMPLISIA NABATI/HEWANI

1. Harus bebas serangga, fragmen hewan, kotoran1. Harus bebas serangga, fragmen hewan, kotoran

hewanhewan

2. Tidak boleh menyimpang dari bau, warna2. Tidak boleh menyimpang dari bau, warna

3. Tidak boleh mengandung lendir, cendawan, 3. Tidak boleh mengandung lendir, cendawan, menun jukkan tanda-tanda pengotoran lainmenun jukkan tanda-tanda pengotoran lain

4. Tidak boleh mengandung bahan lain yang 4. Tidak boleh mengandung bahan lain yang beracun atau berbahayaberacun atau berbahaya

5. Kadar abu yang tidak larut dalam asam 5. Kadar abu yang tidak larut dalam asam maksimal 2%maksimal 2%

PELIKAN : PELIKAN : Harus bebas dari pengotoran tanah, Harus bebas dari pengotoran tanah, batu, hewan, fragmen hewan dan bahan asing batu, hewan, fragmen hewan dan bahan asing lainnyalainnya

Page 18: obtra farmasi

DASAR PEMBUATAN SIMPLISIADASAR PEMBUATAN SIMPLISIA CARA PENGERINGAN :CARA PENGERINGAN : - waktu- waktu

- suhu- suhu - perajangan- perajangan

PROSES FERMENTASI:PROSES FERMENTASI: - harus tepat waktu- harus tepat waktu PROSES KHUSUS :PROSES KHUSUS : - penyulingan- penyulingan

- pengentalan eksudat- pengentalan eksudat- pengeringan sari air- pengeringan sari air

MEMERLUKAN AIR :MEMERLUKAN AIR : - pati- pati- talk- talk

Catatan: air harus bebas racun serangga, Catatan: air harus bebas racun serangga, kumankuman

patogen, logam berat, dllpatogen, logam berat, dll

Page 19: obtra farmasi

TAHAPAN PENYIAPAN SIMPLISIATAHAPAN PENYIAPAN SIMPLISIA

1. PENGUMPULAN BAHAN BAKU 1. PENGUMPULAN BAHAN BAKU (PANEN)(PANEN)

2. SORTASI BASAH2. SORTASI BASAH 3. PENCUCIAN3. PENCUCIAN 4. PERAJANGAN4. PERAJANGAN 5. PENGERINGAN5. PENGERINGAN 6. SORTASI KERING6. SORTASI KERING 7. PENGEPAKAN DAN PENYIMPANAN7. PENGEPAKAN DAN PENYIMPANAN 8. PEMERIKSAAN MUTU8. PEMERIKSAAN MUTU

Page 20: obtra farmasi

1. PENGUMPULAN BAHAN BAKU1. PENGUMPULAN BAHAN BAKU Kadar zat aktif dalam simplisia bervariasi, Kadar zat aktif dalam simplisia bervariasi,

tergantung: tergantung: a. Bagian tanamana. Bagian tanaman

b. Umur tanamanb. Umur tanaman

c. Waktu panenc. Waktu panen

d. teknik pengumpuland. teknik pengumpulan

a. BAGIAN TANAMAN, kulit batang (klika, a. BAGIAN TANAMAN, kulit batang (klika, cortex), batang (caulix), kayu (lignum), cortex), batang (caulix), kayu (lignum), daun (folium), bunga (flos), akar (radix), daun (folium), bunga (flos), akar (radix), rimpang (rhizoma), buah (fructus), biji rimpang (rhizoma), buah (fructus), biji (semena), bulbus(semena), bulbus

Page 21: obtra farmasi

b. UMUR TANAMANb. UMUR TANAMAN

Atropa belladonna Atropa belladonna L.:alkaloida utama L.:alkaloida utama hiosiamin pertama ada pada akar, tahun I hiosiamin pertama ada pada akar, tahun I tertinggi pada batang hijau, tahun II tertinggi pada batang hijau, tahun II batang berkayu dan kadar tertinggi pada batang berkayu dan kadar tertinggi pada pucuk daun tanaman mulai berbungapucuk daun tanaman mulai berbunga

Mentha piperita L.: Mentha piperita L.: kadar mentol tertinggi kadar mentol tertinggi pada daunpada daun muda, saat tanaman mulai muda, saat tanaman mulai berbungaberbunga

Cinnamomum camphora Cinnamomum camphora L. : kadar kamfer L. : kadar kamfer tergantung dari umur tanaman, makin tua tergantung dari umur tanaman, makin tua makin tinggi pada bagian kayumakin tinggi pada bagian kayu

Page 22: obtra farmasi

c. WAKTU PANENc. WAKTU PANEN Minyak atsiri : sebaiknya panen pagi hari Minyak atsiri : sebaiknya panen pagi hari Pertimbangan zat aktif : - stabilitas kimiaPertimbangan zat aktif : - stabilitas kimia

- stabilitas fisika- stabilitas fisikad. TEKNIK PENGUMPULANd. TEKNIK PENGUMPULAN Dengan menual (tangan) :Dengan menual (tangan) :

- keterampilan- keterampilan- baik bagi tanaman dipanen berulang-- baik bagi tanaman dipanen berulang-

ulangulang Dengan alat (mekanik) :Dengan alat (mekanik) :

- perhatikan zat aktif (kimia), - perhatikan zat aktif (kimia), misal : golongan, jangan pakai alat besimisal : golongan, jangan pakai alat besi

- baik bagi tanaman sekali panen- baik bagi tanaman sekali panen

Page 23: obtra farmasi

PEDOMAN PANEN PADA UMUMNYAPEDOMAN PANEN PADA UMUMNYA KULIT BATANGKULIT BATANG

- umur sudah cukup tua, jangan terlalu tua, - umur sudah cukup tua, jangan terlalu tua,

memiliki banyak gabus (tidak ada zat memiliki banyak gabus (tidak ada zat aktif) aktif)

- jangan mengganggu pertumbuhan, panen- jangan mengganggu pertumbuhan, panen

menjelang musim kemaraumenjelang musim kemarau

- panen batang utama dan cabang, ukuran- panen batang utama dan cabang, ukuran

tertentutertentu

- mengandung m.a & fenol, hindari logam- mengandung m.a & fenol, hindari logam

- kadar air - kadar air ≤ 8%≤ 8%

Page 24: obtra farmasi

BATANGBATANG

- dari cabang dengan diameter tertentu- dari cabang dengan diameter tertentu

- potong dengan panjang tertentu- potong dengan panjang tertentu

- kadar air - kadar air ≤ 10%≤ 10%

KAYUKAYU

- dari batang atau cabang- dari batang atau cabang

- kelupas kulit- kelupas kulit

- potong-potong kecil, diserut (disugu)- potong-potong kecil, diserut (disugu)

- kadar air - kadar air ≤ 10%≤ 10%

Page 25: obtra farmasi

DAUNDAUN

- - daun tua daun tua : : - telah membuka sempurna- telah membuka sempurna

- pada cabang, batang- pada cabang, batang

- menerima s.m. sempurna- menerima s.m. sempurna

misal : sembung, misal : sembung, Blumea balsamifera Blumea balsamifera L.L.

- - daun muda, pucuk daun muda, pucuk ::

- saat mengalami perubahan - saat mengalami perubahan pertumbuhanpertumbuhan

dari vegetatif ke generatifdari vegetatif ke generatif

misal : kumis kucing, misal : kumis kucing, Orthosiphon Orthosiphon stamineusstamineus

- kadar air - kadar air ≤ 5%≤ 5%

Page 26: obtra farmasi

BUNGABUNGATergantung yang dimaksud : kuncup, Tergantung yang dimaksud : kuncup, bunga mekar, mahkota bunga, daun bunga mekar, mahkota bunga, daun bunga, kadar air bunga, kadar air ≤ 5%, dipetik dengan ≤ 5%, dipetik dengan tangantangan

AKAR :AKAR : - bagian bawah tanah- bagian bawah tanah- potong-potong, ukuran tertentu- potong-potong, ukuran tertentu- kadar air - kadar air ≤ 10%≤ 10%

RIMPANG :RIMPANG :- panen musim kering, bag. atas tan. - panen musim kering, bag. atas tan.

keringkering- cabut tanaman, bersihkan rimpang- cabut tanaman, bersihkan rimpang- potong melintang, tebal tertentu- potong melintang, tebal tertentu- kadar air - kadar air ≤ 8%≤ 8%

Page 27: obtra farmasi

BUAHBUAH Tergantung yang dimaksud : buah masak, Tergantung yang dimaksud : buah masak,

matang, muda, dipetik dengan tanganmatang, muda, dipetik dengan tangan- umum buah masak, ditandai perubahan - umum buah masak, ditandai perubahan pada pada

buah : buah : tingkat kekerasan;labu merah, tingkat kekerasan;labu merah,

CucurbitaCucurbita moschata moschata L.L. warna; asam, warna; asam, Tamarindus indica Tamarindus indica L.L. jeruk nipis, jeruk nipis, Citrus aurantifolia Citrus aurantifolia L.L. bentuk; mentimun, bentuk; mentimun, Cucumis sativus Cucumis sativus L.L. pare, pare, MomordicaMomordica charantia charantia L.L.

- kadar air - kadar air ≤ 8%≤ 8%

Page 28: obtra farmasi

BIJIBIJI

- buah mengering; kedawung,- buah mengering; kedawung,Parkia roxbugiiParkia roxbugii

- - sebelum kering benar, sebelum pecah sebelum kering benar, sebelum pecah secara alami; jarak, secara alami; jarak, Ricinus communis Ricinus communis L.L.

- buah dipetik (manual, alat)- buah dipetik (manual, alat)

- kupas kulit buah- kupas kulit buah

- kadar air - kadar air ≤ 10%≤ 10% BULBUSBULBUS

- umbi lapis maksimal besar, pertumbuhan - umbi lapis maksimal besar, pertumbuhan di atas berhenti; bawang merah, di atas berhenti; bawang merah, Allium cepa Allium cepa L.L.

- tanaman cabut, bulbus pisah dari daun dan - tanaman cabut, bulbus pisah dari daun dan akarakar

- cuci- cuci

Page 29: obtra farmasi

2. SORTASI BASAH2. SORTASI BASAH TUJUAN : membersihakan dari kotoran dan TUJUAN : membersihakan dari kotoran dan

bahan asingbahan asing

misal : akar, bahan asing, tanah, kerikil, misal : akar, bahan asing, tanah, kerikil, pasir,pasir,

rumput, batang, daun, bagian akar rumput, batang, daun, bagian akar

rusak, pengotoran lain (tanah, rusak, pengotoran lain (tanah, banyakbanyak

mikroba)mikroba)

Page 30: obtra farmasi

3. PENCUCIAN3. PENCUCIAN TUJUAN TUJUAN :: membersihkan / menghilangkan ta- membersihkan / menghilangkan ta- nah dan kotoran lain yang melekatnah dan kotoran lain yang melekat PERHATIKAN PERHATIKAN :: simplisia yang mengandung z.a simplisia yang mengandung z.a yang mudah larut, cuci sesingkat yang mudah larut, cuci sesingkat mungkinmungkin Frazier (1978): -cuci 1 x, 25% mikroba hilangFrazier (1978): -cuci 1 x, 25% mikroba hilang -cuci 3 x, mikroba sisa 42%-cuci 3 x, mikroba sisa 42% Air harus bersih : mata air, air sumur, PAMAir harus bersih : mata air, air sumur, PAM Bebas dari : Bebas dari : Pseudomonas, Proteus, Micrococ-Pseudomonas, Proteus, Micrococ- cus, Bacillus, Streptococcus,cus, Bacillus, Streptococcus, Enterobac-Enterobac- ter, Escherichiater, Escherichia

Page 31: obtra farmasi

4. PERAJANGAN4. PERAJANGAN TUJUAN : Mempemudah proses TUJUAN : Mempemudah proses

selanjutnya, untuk pengeringan, selanjutnya, untuk pengeringan, penggilingan, pengepakanpenggilingan, pengepakan

CARA : - keringkan 1 hari, utk mengurangi CARA : - keringkan 1 hari, utk mengurangi warna akibat reaksi alat dengan simplisiawarna akibat reaksi alat dengan simplisia - rajang, tipis atau potong, ukuran t3- rajang, tipis atau potong, ukuran t3

PERHATIKAN : irisan jangan terlalu tipis; PERHATIKAN : irisan jangan terlalu tipis; - mudah kering- mudah kering- berkurang / hilang z.a yang mudah uap- berkurang / hilang z.a yang mudah uap- mempengaruhi komposisi bau dan warna- mempengaruhi komposisi bau dan warna

misal : temulawak, temugiring, jahe, kencur misal : temulawak, temugiring, jahe, kencur

dan sejenisnyadan sejenisnya

Page 32: obtra farmasi

5. PENGERINGAN5. PENGERINGAN TUJUAN : mengurangi kadar, supaya simplisia TUJUAN : mengurangi kadar, supaya simplisia

awet, dengan kadar air awet, dengan kadar air ≤ 10%≤ 10% ( (mantap 5%)mantap 5%) tidak terjadi reaksi enzimatistidak terjadi reaksi enzimatis - kadar air ≥ 10%;- kadar air ≥ 10%; terjadi reaksi enzimatis, z.a teruraiterjadi reaksi enzimatis, z.a terurai terjadi pertumbuhan kapang, jazad renik terjadi pertumbuhan kapang, jazad renik simplisia rusak, menurun mutunyasimplisia rusak, menurun mutunya - < 1950, simplisia diawetkan dengan rendam- < 1950, simplisia diawetkan dengan rendam EtOH 70%, aliri uap panasEtOH 70%, aliri uap panas - keringkan, kecuali simplisia fermentasi - keringkan, kecuali simplisia fermentasi

(keringkan perlahan, enzimatik, z.a pecah)(keringkan perlahan, enzimatik, z.a pecah)

Page 33: obtra farmasi

Jenis PengeringanJenis Pengeringan

A. Secara alamiah:A. Secara alamiah:

1. Sinar matahari langsung1. Sinar matahari langsung

- Bagian tan. keras:kayu, kulit kayu, - Bagian tan. keras:kayu, kulit kayu, biji biji

- z.a stabil- z.a stabil

- mudah, murah, tergantung iklim- mudah, murah, tergantung iklim

2. Diangin-anginkan, tidak kena s.m 2. Diangin-anginkan, tidak kena s.m langsunglangsung

- bagian tan lunak : bunga, daun- bagian tan lunak : bunga, daun

- z.a mudah menguap, tidak stabi- z.a mudah menguap, tidak stabi

Page 34: obtra farmasi

Tempat PengeringanTempat Pengeringan Tempat simplisia berlubang-lubang, Tempat simplisia berlubang-lubang,

seperti anyaman bambuseperti anyaman bambu Tidak terbuat dari logam, z.a dapat rusakTidak terbuat dari logam, z.a dapat rusak Sirkulasi udara diaturSirkulasi udara diatur

B. Pengeringan buatanB. Pengeringan buatan

- Alat dapat mengatur : suhu, - Alat dapat mengatur : suhu, kelembaban,kelembaban,

tekanan, aliran udaratekanan, aliran udara

- Tidak ekonomis, untuk simplisia banyak- Tidak ekonomis, untuk simplisia banyak

- Mutu simplisia lebih baik, waktu efisen- Mutu simplisia lebih baik, waktu efisen

Page 35: obtra farmasi

LanjutanLanjutan Prinsip kerja :Prinsip kerja :

- Udara dipanaskan,sumber panas dari - Udara dipanaskan,sumber panas dari komporkompor

mesin diesel, listrikmesin diesel, listrik

- Udara panas dialirkan dengan dorongan - Udara panas dialirkan dengan dorongan kipaskipas

Page 36: obtra farmasi

6. SORTASI KERING6. SORTASI KERING

TUJUAN :TUJUAN :

memisahkan / membersihkan bendamemisahkan / membersihkan benda

asing, pengotoran lain (bagian tan)asing, pengotoran lain (bagian tan)

CARA :CARA : - manual - manual

- mekanik - mekanik

Page 37: obtra farmasi

7. PENGEPAKAN & PENYIMPANAN7. PENGEPAKAN & PENYIMPANAN FAKTOR-FAKTOR KERUSAKAN SIMPLISIAFAKTOR-FAKTOR KERUSAKAN SIMPLISIA

a. CAHAYA : a. CAHAYA : - peristiwa kimia- peristiwa kimia

- s.m langsung, perubahan - s.m langsung, perubahan warnawarna

b. OKSIGEN : - enzim oksidaseb. OKSIGEN : - enzim oksidase

c. REAKSI KIMIA INTERN c. REAKSI KIMIA INTERN

- perubahan kimia- perubahan kimia

d. DEHIDRASI & HIGROSKOPISd. DEHIDRASI & HIGROSKOPIS

- simplisia kehilang air, mengecil (kisut)- simplisia kehilang air, mengecil (kisut)

- menyerap air, basah- menyerap air, basah

Page 38: obtra farmasi

LanjutanLanjutan

e. KAPANGe. KAPANG- rusak jaringan dan susunan kimia - rusak jaringan dan susunan kimia

z.az.a- toksin- toksin

f. SERANGGA & HEWAN PENGGERATf. SERANGGA & HEWAN PENGGERAT- sebagai kotoran- sebagai kotoran- dimakan, kotoran- dimakan, kotoran

g. PENGOTORANg. PENGOTORAN- bahan asing- bahan asing- pasir, wadah, debu- pasir, wadah, debu- ekskresi hewan- ekskresi hewan

Page 39: obtra farmasi

LanjutanLanjutan

PENGEMASAN PENGEMASAN

- sesuai- sesuai

- iner- iner

GUDANG GUDANG

sistem FIFO (First In First Out)sistem FIFO (First In First Out)

PMPK (Pertama Masuk Pertama PMPK (Pertama Masuk Pertama Keluar)Keluar)

Page 40: obtra farmasi

8. PEMERIKSAAN MUTU8. PEMERIKSAAN MUTU TUJUAN : simplisia memenuhi syarat sesuai FI,TUJUAN : simplisia memenuhi syarat sesuai FI,

EFI,MMI, buku resmi disetujui pem.EFI,MMI, buku resmi disetujui pem. MAKSUD : keseragaman komponen aktif, kea-MAKSUD : keseragaman komponen aktif, kea-

manan, kegunaan / khasiatmanan, kegunaan / khasiat AGAR : sediaan,obat selalu tetap mutu, khasiatAGAR : sediaan,obat selalu tetap mutu, khasiat DILAKUKAN : saat penerimaan, pembelian danDILAKUKAN : saat penerimaan, pembelian dan

pengumpulan / panenpengumpulan / panen CONTOH : secara uji petik, acakCONTOH : secara uji petik, acak SEDIAKAN contoh-contoh pembanding SEDIAKAN contoh-contoh pembanding

Page 41: obtra farmasi

JENIS PEMERIKSAANJENIS PEMERIKSAAN Maksud pemeriksaan, keyakinan Maksud pemeriksaan, keyakinan

kebenarankebenaran Dasar : Dasar : - botani- botani

- fisika - kimia - fisika - kimia

- farmakologi- farmakologi

A. ORGANOLEPTIK : A. ORGANOLEPTIK : - bentuk- bentuk

- warna- warna

- bau- bau

- rasa- rasa

B. MAKROSKOPIK :B. MAKROSKOPIK : - mata telanjang- mata telanjang

- kaca pembesar (loupe)- kaca pembesar (loupe)

Page 42: obtra farmasi

LanjutanLanjutan

C. MIKROKOPIKC. MIKROKOPIK

Dilakukan pemeriksaan : Dilakukan pemeriksaan : - irisan- irisan

- serbuk- serbuk

Guna : - penyusun / komposisi fragmenGuna : - penyusun / komposisi fragmen

- karakteristik- karakteristik

Informasi : Informasi : - kebenaran simplisia- kebenaran simplisia

- adanya pengotoran fragmen- adanya pengotoran fragmen

- penggantian / pemalsuan- penggantian / pemalsuan

Catatan : A, B dan C adalah pemeriksaan Catatan : A, B dan C adalah pemeriksaan awalawal

Page 43: obtra farmasi

D. FLUORESENSID. FLUORESENSI Sinar UV (Sinar UV (λλ = 350 – 366 nm), fluoresensi khas = 350 – 366 nm), fluoresensi khas

- kayu hidrstis, kuning mas- kayu hidrstis, kuning mas- - Rauwolfia serpentina Rauwolfia serpentina L, merah roseL, merah rose

- akar - akar Rheum officinale Rheum officinale L, kecoklatanL, kecoklatan Rheum rhaponticum Rheum rhaponticum L, unguL, ungu- ekstrak tan berklorofil, merah intensif- ekstrak tan berklorofil, merah intensif- Ekstrak - Ekstrak Aesculus hippocastanum,Aesculus hippocastanum,birubiru

(glik. Kimarin eskulosida) (glik. Kimarin eskulosida)- Fraxinus ornus, infus biru intensif- Fraxinus ornus, infus biru intensif- Fraxinus excelsor (pengganti), infus biru- Fraxinus excelsor (pengganti), infus biru

kurang intensif kurang intensif- kulit kina, dalam asam sulfat, biru (kinin)- kulit kina, dalam asam sulfat, biru (kinin)- Aloe dlm air dapar borat,kuning kehijauan (aloin)- Aloe dlm air dapar borat,kuning kehijauan (aloin)

Page 44: obtra farmasi

E. KELARUTANE. KELARUTAN Terutama simplisia berupa eksudat, misal Terutama simplisia berupa eksudat, misal

::

- Gom arab, larut seluruh dalam air - Gom arab, larut seluruh dalam air dingindingin

- Tragakan, mengembang tanpa larut- Tragakan, mengembang tanpa larut

- Gom sterculia, larut sebagian- Gom sterculia, larut sebagian

Ketiganya tidak larut dalam alkoholKetiganya tidak larut dalam alkohol

- Resin dan balsem, kelarutan dalam - Resin dan balsem, kelarutan dalam

Et-OH,eter, CSEt-OH,eter, CS22, pelarut organik lain, pelarut organik lain

Page 45: obtra farmasi

F. REAKSI WARNA, PENGENDAPANF. REAKSI WARNA, PENGENDAPAN

Terhadap serbuk, ekstrakTerhadap serbuk, ekstrak

- Asam Sulfat 80%- Asam Sulfat 80%

▪ ▪ Strophanthus kombe, Strophanthus kombe, hijauhijau

▪ ▪ Strophanthus gratus, Strophanthus gratus, merah rosemerah rose

▪ ▪ Cassia angustifolia, Cassia angustifolia, lar. Alkali lar. Alkali merahmerah

(antrakinon)(antrakinon)

▪ ▪ Cassia acutifolia, Cassia acutifolia, idemidem

▪ ▪ Cassia auriculata Cassia auriculata (pengganti)(pengganti), , warnawarna

merah (leukoantosian)merah (leukoantosian)

Page 46: obtra farmasi

LanjutanLanjutan

- - Reaksi pengendapan, ekstrak, jernihReaksi pengendapan, ekstrak, jernih

- Sublimasi, pisahkan, tertentu t.l dan - Sublimasi, pisahkan, tertentu t.l dan re-re-

aksi warnaaksi warna

- Asam Sinamat dalam - Asam Sinamat dalam tolubalsem,didihkantolubalsem,didihkan

air kapur, HCl, oksidasi KMnOair kapur, HCl, oksidasi KMnO44, , benzalbenzal

dehidadehida

Page 47: obtra farmasi

G. PENETAPAN KADARG. PENETAPAN KADAR Dimaksud Farmakope adalah penetapan kadar z.a, Dimaksud Farmakope adalah penetapan kadar z.a,

berupa campuran (total) atau tunggal,berupa campuran (total) atau tunggal, misal : - kadar alkaloida strikninmisal : - kadar alkaloida striknin

- kadar alkaloida total, striknin, brusin,- kadar alkaloida total, striknin, brusin, αα-kolubrin dan -kolubrin dan ββ-kolubrin-kolubrin

- Kadar sari, z.a belum jelas :- Kadar sari, z.a belum jelas :▪ ▪ yang larut dalam airyang larut dalam air▪ ▪ yang larut dalam Et-OHyang larut dalam Et-OH

- Kadar abu, pencemaran benda anorganik:- Kadar abu, pencemaran benda anorganik: ▪ ▪ kadar abu totalkadar abu total ▪ ▪ kadar abu larut dalam airkadar abu larut dalam air ▪ ▪ kadar abu tidak larut dalam asamkadar abu tidak larut dalam asam

- Kadar air:- Kadar air: ▪ tidak terjadi reaksi enzimatis ▪ tidak terjadi reaksi enzimatis ▪ ▪ pencemaran mikrobapencemaran mikroba ▪ ▪ toksintoksin

Page 48: obtra farmasi

H. CEMARAN MIKROBA AFLATOKSINH. CEMARAN MIKROBA AFLATOKSIN Berupa cemaran bahan bakuBerupa cemaran bahan baku Pada proses pembuatanPada proses pembuatan ToksinToksin misal : Aspergillus flavus, non patogen, misal : Aspergillus flavus, non patogen,

meta-meta- bolit aflatoksin, Kanada 20 bolit aflatoksin, Kanada 20 µg/Kg µg/Kg

bahanbahan

I. CEMARAN LOGAM BERAT I. CEMARAN LOGAM BERAT - timbal- timbal- raksa- raksa- arsen- arsen

Page 49: obtra farmasi

J. KROMATOGRAFI LAPIS TIPISJ. KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS

Kepekaan tinggiKepekaan tinggi CepatCepat SederhanaSederhana Relatif murahRelatif murah Mudah dilakukanMudah dilakukan

Page 50: obtra farmasi