Observasi Manajemen Sekolah SMA El Shadai

20
Page | 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Manajemen sekolah merupakan aplikasi dari ilmu manajemen dalam pelaksanaan kegiatan persekolahan. Manajemen sekolah pada hakikatnya merupakan bagian dari manajemen pendidikan. Manajemen sekolah terbatas pada satu sekolah saja, sedangkan manajemen pendidikan meliputi seluruh komponen dari sistem pendidikan bahkan bisa menjangkau sistem yang lebih luas dan besar secara regional, nasional bahkan internasional. Jika kegiatan sekolah dikelola atau dimanage dengan baik, maka tujuan sekolah dapat dicapai secara efektif dan efisien. Kemudian diharapkan tujuan yang lebih luas lagi yakni tercapainya tujuan nasional pendidikan yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Penerapan manajemen berbasis sekolah di setiap sekolah berbeda satu sama lain, tergantung pada kebijakan para manager/pemimpin sekolah tersebut. Sebagai calon pendidik yang akan terjun langsung di dunia pendidikan, mahasiswa program studi kependidikan perlu mempelajari manajemen sekolah lebih dalam dengan mengadakan observasi langsung ke sekolah sekolah tentang pelaksanaan manajemen sekolah. Atas dasar itulah, penulis mengadakan Observasi di SMA EL SHADAI Kab.Magelang agar dapat membandingkan antara teori yang diperoleh di dalam perkuliahan dengan kenyataan yang ada di lapangan. Sehingga nantinya dapat mewujudkan perencanaan dalam pencapaian tujuan sekolah dengan baik. B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan permasalahan yang telah kami paparkan, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan yang dihadapi, antara lain: 1. Bagaimanakah kondisi fisik dan profil dari SMA EL SHADAI? 2. Bagaimana penerapan manajemen sekolah pada komponen komponen sekolah di SMA EL SHADAI? C. TUJUAN PENELITIAN Setelah anda membaca dan mempelajari hasil observasi ini, diharapkan dapat: 1. Mengetahui kondisi fisik dan profil dari SMA EL SHADAI.. 2. Menegtahui penerapan manajemen sekolah pada komponen komponen sekolah di SMA EL SHADAI.

description

j

Transcript of Observasi Manajemen Sekolah SMA El Shadai

  • Page | 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. LATAR BELAKANG

    Manajemen sekolah merupakan aplikasi dari ilmu manajemen dalam pelaksanaan

    kegiatan persekolahan. Manajemen sekolah pada hakikatnya merupakan bagian dari

    manajemen pendidikan. Manajemen sekolah terbatas pada satu sekolah saja, sedangkan

    manajemen pendidikan meliputi seluruh komponen dari sistem pendidikan bahkan bisa

    menjangkau sistem yang lebih luas dan besar secara regional, nasional bahkan internasional.

    Jika kegiatan sekolah dikelola atau dimanage dengan baik, maka tujuan sekolah dapat dicapai

    secara efektif dan efisien. Kemudian diharapkan tujuan yang lebih luas lagi yakni tercapainya

    tujuan nasional pendidikan yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.

    Penerapan manajemen berbasis sekolah di setiap sekolah berbeda satu sama lain,

    tergantung pada kebijakan para manager/pemimpin sekolah tersebut. Sebagai calon pendidik

    yang akan terjun langsung di dunia pendidikan, mahasiswa program studi kependidikan perlu

    mempelajari manajemen sekolah lebih dalam dengan mengadakan observasi langsung ke

    sekolah sekolah tentang pelaksanaan manajemen sekolah. Atas dasar itulah, penulis

    mengadakan Observasi di SMA EL SHADAI Kab.Magelang agar dapat membandingkan

    antara teori yang diperoleh di dalam perkuliahan dengan kenyataan yang ada di lapangan.

    Sehingga nantinya dapat mewujudkan perencanaan dalam pencapaian tujuan sekolah dengan

    baik.

    B. RUMUSAN MASALAH

    Berdasarkan permasalahan yang telah kami paparkan, maka dapat dirumuskan beberapa

    permasalahan yang dihadapi, antara lain:

    1. Bagaimanakah kondisi fisik dan profil dari SMA EL SHADAI?

    2. Bagaimana penerapan manajemen sekolah pada komponen komponen sekolah di SMA

    EL SHADAI?

    C. TUJUAN PENELITIAN

    Setelah anda membaca dan mempelajari hasil observasi ini, diharapkan dapat:

    1. Mengetahui kondisi fisik dan profil dari SMA EL SHADAI..

    2. Menegtahui penerapan manajemen sekolah pada komponen komponen sekolah di SMA

    EL SHADAI.

  • Page | 2

    D. MANFAAT PENELITIAN

    Dari proses penelitian yang sudah dilakukan, kami dapat mengambil manfaat dari kegiatan

    Observasi Manajemen Sekolah di SMA EL SHADAI, Kab Magelang Tahun 2013/2014

    antara lain:

    1. Mengetahui bagaimana proses manajemen sekolah dengan program kerja.

    2. Mengetahui kondisi lapangan yang jauh berbeda dengan teori.

    3. Menjadi bekal bagi kami sebagai calon pendidik dikemudian hari.

  • Page | 3

    BAB II

    METODE OBSERVASI

    Metode Pengumpulan Data

    Adapun metode metode yang digunakan dalam pengumpulan data ialah:

    1. Wawancara

    Penulis mengajukan beberapa pertanyaan mengenai profil sekolah serta manajemen

    sekolah dan komponen komponen sekolah di SMA EL SHADAI kepada beberapa

    pihak yang berkepentingan seperti Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Kepala TU,

    Pimpinan Bidang Kurikulum, Kesiswaan, Humas, Sarana Prasarana, petugas perpustakan

    dan lain sebagainya.

    2. Pustaka

    Penulis menghimpun data data observasi berdasarkan buku, arsip dan dokumen

    dokumen penting sekolah lainnya.

    3. Internet

    Penulis juga menambahkan data observasi melalui internet dengan mengunjungi website

    SMA EL SHADAI dan situs lainnya yang relevan.

  • Page | 4

    BAB III

    HASIL OBSERVASI

    A. GAMBARAN LOKASI OBSERVASI

    1. Identitas Sekolah

    Nama Sekolah : SMA EL SHADAI

    Alamat : Jl Jend A Yani 28, Gelangan, Magelang Utara

    Kabupaten : Magelang

    Provinsi : Jawa Tengah

    Daerah : Kota

    Akreditasi : A

    Organisasi penyelenggaraan : Pemerintah

    2. Visi dan Misi Sekolah EL SHADAI

    Visi

    Pendidikan yang Pancasialis, berpribadi utuh, unggul dan tangguh berprestasi, ramah

    lingkungan berlandaskan kasih.

    Misi

    1. Memberikan pendidikan intelektual, moral, dan spiritual berlandaskan kasih.

    2. Menyeimbangkan antara ilmu dan iman, intrakurikuler dan ekstrakurikuler, IQ dan

    EQ, jasmani dan rohani.

    3. Melaksanakan bimbingan secara ekfetif untuk mendorong siswa mengenali potensi

    diri dan dapat mengembangkan secara optimal.

    4. Meningkatkan semangat cinta tanah air dan budaya bangsa.

  • Page | 5

    5. Meningkatkan kesadaran siswa untuk tanggap dan ramah lingkungan.

    6. Meningkatkan kepekaan terhadap masalah sosial.

    B. HASIL

    1. MANAJEMEN KURIKULUM

    Kurikulum SMA El Shadai disusun bersama-sama oleh tim dan belum menyesuaikan

    dengan kurikulum 2013. Berikut data yang berhubungan dengan manajemen kurikulum

    di SMA El Shadai:

    a. Struktur dan Muatan Kurikulum

    Kurikulum yang digunakan di SMA El Shadai adalah Kurikulum Tingkat Satuan

    Pendidikan (KTSP). Penyususunan KTSP mengakomodasi penerapan MBS

    (Manajemen Berbasis Sekolah) yang sudah dilaksanakan sejak berlakunya otonomi

    daerah.

    b. Kalender Pendidikan

    Penyusunan kalender akademik disusun berdasarkan kalender yang ditentukan oleh

    Dinas Pendidikan dan disesuaikan dengan kalender sekolah. Kalender yang disusun

    menganut kurikulum lama (KTSP) dan belum menyesuaikan dengan kurikulum 2013.

    c. Pembagian Tugas Mengajar

    Pembagian tugas mengajar di SMA El Shadai yaitu guru-guru diberi tugas sesuai

    dengan disiplin ilmu masing-masing dan disesuaikan dengan jam-jam yang tersedia,

    misal guru Bahasa Indonesia mengajar 24 jam per minggu, karena ada 3 guru maka

    dibagi, namun untuk guru tetap harus memenuhi wajib mengajar 24 jam, sedangkan

    sisanya diampu oleh guru yang lain. Jadi, dalam pembagian jam mengajar untuk setiap

    guru dilakukan dengan mengutamakan pemenuhan kebutuhan minimal beban

    mengajar adalah 24 jam pelajaran per minggu. Selain itu juga melihat jumlah guru dari

    tiap mata pelajaran yang ada. Selain guru PNS, SMA El Shadai juga menambah tenaga

    guru dari luar sekolah sebagai Guru Tidak Tetap (GTT) dengan jam mengajar

    disesuaikan dengan kebutuhan mengajar yang ada.

    d. Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar

    Pelaksanaan proses belajar mengajar disesuaikan dengan jadwal yang telah berlaku,

    yaitu:

    HARI

    Waktu belajar

    Kelas

    X XI IPA XI IPS XII IPA XII IPS

    Senin 07.0014.15 07.0014.15 07.0014.15 07.0014.15 07.0014.15

    Selasa 07.0013.30 07.0013.30 07.0013.30 07.0014.15 07.0013.30

    Rabu 07.0012.15 07.0013.30 07.0013.30 07.0013.30 07.0013.30

    Kamis 07.0012.45 07.0013.30 07.0012.45 07.0013.30 07.0013.30

    Jumat 07.0011.00 07.0011.00 07.0011.00 07.0011.00 07.0011.00

  • Page | 6

    Sabtu 07.0012.30 07.0012.45 07.0012.45 07.0012.45 07.0012.45

    Pada hari Senin dimulai pukul 07.00 WIB, namun sebelumnya ada upacara, untuk hari

    Sabtu pada jam ke-3 ada perhatian.

    e. Pelaksanaan Supervisi

    Guru-guru senior menyupervisi guru-guru junior atau guru-guru muda, dimana guru

    senior tersebut ditunjuk oleh kepala sekolah.

    f. Pelaksanaan Evaluasi

    Ada bermacam-macam evaluasi, salah satunya adalah evaluasi kompetensi dasar,

    bisasanya guru-guru memberikan tugas karena ada penilaian list terhadap siswa, baik

    tugas kelompok maupun individu, adapun tugas berupa ulangan harian yang

    disesuaikan dengan kompetensi dasar yang telah dicapai dan disesuaikan dengan

    kebutuhan sehingga setiap guru berbeda-beda dalam melaksankan ulangan harian.

    Sedangkan untuk ulangan yang dilaksanakan serentak yaitu Ulangan Tengah Semseter

    (UTS) dan Ulangan Akhir Semester (UAS).

    g. Status Akreditasi

    Akreditasi yang diraih SMA El Shadai beberapa periode ini adalah A. Penilaian

    akreditasi dilakukan setiap lima tahun sekali dan kini SMA El Shadai sedang

    mempersiapkan penilaian akreditasi yang akan dilaksanakan tahun depan.

    2. MANAJEMEN PESERTA DIDIK

    Aktivitas sekolah sangat erat kaitannya dengan peserta didik yang ada disekolah

    itu sendiri, bagaimana sekolah selalu berusaha mengelola sistem yang ada didalamnya

    dengan baik demi peningkatan kualitas peserta didiknya. Manajemen peserta didik

    diartikan sebagai seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara

    sengaja serta pembinaan secara kontinu terhadap seluruh peserta didik agar dapat

    mengikuti proses belajar mengajar (PBM) secara efektif dan efisien, demi tercapainya

    tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

    Kegiatan manajemen peserta didik di SMA EL SHADAI adalah sebagai berikut:

    a. Pengelolaan Peserta Didik

    Setiap hari Jumat, SMA El Shadai mengadakan laporan peserta didik, baik jumlah

    siswa, kenakalan siswa, maupun persoalan-persoalan yang dihadapi siswa. Urusan

    peserta didik diserahkan kepada bidang Kesiswaan yang bekerja sama dengan Guru

    BP untuk mengelola anak-anak bermasalah namun tetap dalam naungan kepala

    sekolah sebagai pimpinan sekolah. Untuk persoalan biasa akan ditangani oleh wali

    kelas, misal memanggil orang tua karena anak sering tidak masuk kelas atau malas di

    kelas, sedangkan untuk persoalan yang besar wali kelas melaporkan persoalan

    tersebut yang kemudian akan ditindaklanjuti oleh guru BP.

    b. Kegiatan Penerimaan Siswa Baru

  • Page | 7

    SMA EL SHADAI menyelenggarakan penerimaan siswa/peserta didik baru setiap

    tahunnya dengan prosedur dan persyaratan tertentu. Penerimaan siswa baru di SMA

    EL SHADAI tidak melakukan tes masuk tetapi menggunakan sistem ranking nilai

    UAN (Ujian Akhir Nasional) yakni pihak sekolah membentuk panitia penerimaan

    peserta didik baru kemudian mengadakan penyeleksian peringkat calon peserta didik

    yang mendaftar berdasarkan nilai UANnya sesuai dengan kuota yang dibutuhkan

    sekolah.

    Di SMA EL SHADAI dalam melaksanakan penerimaan siswa baru selain calon

    peserta didik mengisi formulir pendaftaran dan memenuhi syarat-syarat yang

    ditentukan, juga dapat menyertakan piagam prestasi/kejuaraan yang telah dicapai oleh

    calon siswa baru pada saat mengenyam pendidikan di SMP baik prestasi bidang

    akademik maupun non akademik, baik prestasi tingkat kecamatan, kabupaten, dan

    propinsi, karena hal ini dapat menunjang calon siswa tersebut mampu lolos seleksi

    penerimaan siswa baru karena memiliki nilai tambahan dibanding dengan calon siswa

    baru yang lain.

    Bagi Siswa yang dinyatakan lolos seleksi penerimaan siswa baru harus segera

    melakukan daftar ulang sampai batas waktu yang ditentukan baru kemudian dapat

    dinyatakan sebagai siswa SMA EL SHADAI. Untuk mengantisipasi peserta yang

    tidak mendaftar ulang maka pihak sekolah membentuk cadangan calon siswa baru.

    Dalam kegiatan penerimaan peserta didik baru calon siswa yang mendaftar tidak

    dikenakan biaya pendaftaran (gratis). Peserta didik yang telah mendaftar ulang

    dengan mengisi formulir daftar ulang dan beberapa surat pernyataan yang disediakan

    sekolah kemudian mengikuti MOS (Masa Orientasi Sekolah), baru dapat benar-benar

    diterima selama siswa tersebut dapat menjaga perilakunya.

    Peserta didik baru yang sudah benar-benar diterima dicatat dalam buku induk di

    SMA EL SHADAI berdasarkan abjad dari para siswa baru tersebut dan masing-

    masing siswa mendapatkan NISN (Nomor Induk Siswa Nasional).

    c. Kenaikan Kelas dan Kelulusan

    Kenaikan kelas dan kelulusan diatur oleh Sekolah dengan mengacu pada

    ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan dengan SK Dirjen

    Mendidasmen No.12/C/Kep/TU/2008 :

    a. Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran atau akhir semester

    2.

    b. Ketentuan kenaikan kelas didasarkan pada hasil penilaian yang dilakukan pada

    semester 1 dan 2.

    c. Peserta didik kelas X dinyatakan naik ke kelas XI dan kelas XI naik ke kelas XII

    apabila yang bersangkutan memiliki:

  • Page | 8

    Nilai pada mata pelajaran yang tidak mencapai kriteria ketuntasan minimal

    (KKM) maksimum 3 (tiga) mata pelajaran dalam satu tahun pelajaran yang

    bersangkutan.

    Kehadiran minimal 90%.

    Berakhlak mulia baik

    Peserta didik dinyatakan lulus sekolah, apabila yang bersangkutan memenuhi

    ketentuan sebagai berikut :

    Memiliki raport kelas X, XI, dan XII.

    Mengikuti ujian praktek dan teori.

    Untuk UN : ketentuan nilai dll. mengikuti peraturan Mendiknas.

    Untuk US : nilai terendah 4,50, nilai rata-rata 6,20.

    Nilai PAK, Seni Budaya, KWN, Penjaskes, minimal 7,20.

    Syarat penjurusan berdasar SK Dirjen Mendikdasmen No.12/C/Kep/TU/2008:

    1) Siswa kelas XI dapat dijuruskan ke program IPA apabila:

    Pemahaman konsep, sikap dan praktik Fisika, Kimia, dan Biologi memenuhi

    dan atau melebihi KKM.

    Berdasarkan minat siswa.

    2) Siswa kelas XI dapat dijuruskan ke program Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

    apabila:

    Pemahama konsep dan sikap Geografi, Sosiologi, dan Ekonomi memenuhi

    dan atau melebihi KKM

    Berdasarkan minat siswa

    d. Penanganan Siswa yang Melakukan Pelanggaran

    Untuk keterlambatan, siswa jarang datang telambat karena bila terlambat tidak

    boleh masuk dan ada peraturan mengenai pakaian atau seragam, misal seragam tidak

    boleh ketat. Karena anak-anak jika melanggar dihukum maka jarang terjadi

    pelanggaran. Untuk siswa yang melakukan pelanggaran akan ditangani oleh Guru BP.

    e. Tata Tertib Siswa

    Tata tertib siswa lebih lanjut bias dilihat di halaman Lampiran.

    f. Kegiatan Pengembangan Diri

    SMA EL SHADAI mengadakan kegiatan pengembangan diri dalam kegiatan

    belajar hari Sabtu pukul 11.0012.30 meliputi:

    1) Bidang akademis: Matematika.

    2) Bidang nonakademis wajib dipilih:

    Vocal

    Kolintang

    Tari

  • Page | 11

    Menggambar

    Pencak silat

    Tata rias

    PMR

    Mandarin

    Jenis pengembangan diri pilihan yang harus dilaksanakan sore

    1) Bidang non akademis wajib diikuti

    Pramuka : Jumat, pukul 13.0015.00 WIB

    Drumband : Selasa dan Kamis, pukul 13.3015.00 WIB

    2) Bidang nonakademis yang bebas dipilih oleh siswa

    No Hari Waktu Jenis kegiatan Tempat

    1 Senin 15.0017.00 Bola Voli Sekolah

    2 Selasa 15.0018.00 Bola Basket Sekolah

    3 Rabu 15.0017.00 Renang Pisangan

    4 Kamis 14.0016.00 Fursal Sekolah

    g. Prestasi yang pernah diraih

    Prestasi yang pernah diraih oleh SMA El Shadai baik akademis maupun

    nonakademis sudah menjuru ke tingkat nasional, misal untuk Kimia dan Geografi.

    3. MANAJEMEN PERSONALIA

    Manajemen personalia merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan

    diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta pembinaan secara kontinu para

    pegawai di sekolah, sehingga mereka dapat membantu/menunjang kegiatan-kegiatan

    sekolah (khususnya PBM) secara efektif dan efisien demi tercapainya tujuan pendidikan

    yang telah ditetapkan.

    Personal atau pegawai/karyawan di SMA EL SHADAI terdiri dari:

    a. Tenaga edukatif atau akademik (guru atau pengajar) berjumlah 25 orang, terdiri dari:

    1) Guru tetap (PNS) berjumlah 23 orang.

    Berdasarkan golongannya, guru golongan III/b sebanyak 2 orang, golongan III/d

    sebanyak satu orang, dan golongan IV/a sebanyak 20 orang.

    2) Guru tidak tetap atau honorer (GTT) berjumlah 2 orang.

    b. Tenaga non edukatif atau pegawai/karyawan sekolah berjumlah 11 orang, terdiri dari:

    1) Pegawai tetap (PNS) berjumlah 2 orang.

    Berdasarkan golongannya, pegawai golongan III/c sebanyak satu orang dan

    pegawai golongan III/d sebanyak satu orang

    2) Pegawai tidak tetap atau honorer (PTT) berjumlah 9 orang.

    Manajemen personalia di SMA EL SHADAI sudah terstruktur dengan baik,

    terbukti dengan adanya daftar struktur organisasi sekolah yang jelas sehingga semua

  • Page | 12

    pegawai/karyawan dapat mengetahui alur pertanggungjawaban dan pemantauan

    tugasnya. Kinerja personalia (guru/karyawan) dipantau langsung oleh kepala sekolah lalu

    dilaporkan ke Diknas.

    Pengelolaan manajemen personalia dibagi menjadi dua yaitu, kinerja guru atau

    pengajar dipantau langsung oleh kepala sekolah, sedangkan kinerja pegawai akan

    dipantau langsung oleh kepala TU. Kepala sekolah sebagai pengelola tenaga edukatif

    (guru) akan membagi tugas tiap guru sesuai bidang pengajarannya, dan kepala TU akan

    membagi tugas para karyawan sesuai bidang keahliannya. Pengelolaan pembagian tugas

    ini ditentukan sebelum memasuki tahun ajaran baru sekolah di tiap tahunnya.

    Pengelolaan personalia dan arsip personalia di SMA EL SHADAI dikelola oleh bagian

    Tata Usaha SMA EL SHADAI.

    Sejak tanggal 1 November 2005 diberlakukan peraturan dari Diknas tentang

    larangan adanya pengangkatan guru. Sehingga upaya yang dilakukan sekolah apabila ada

    kekurangan guru yaitu sekolah akan memperbolehkan seorang gurunya yang relevan

    merangkap mengajar bidang pelajaran yang sesuai. Namun, apabila hal ini tidak

    memungkinkan, maka sekolah dengan terpaksa akan menerima guru tidak tetap dari luar

    untuk memenuhi masalah kekurangan guru. Pihak sekolah juga akan mencari guru dari

    PSK (Persatuan Sekolah Kristen), dan alumni SMA EL SHADAI. Pihak sekolah juga

    bekerja sama dengan perguruan tinggi, salah satunya dengan Universitas Kristen Satya

    Wacana (UKSW).

    Dalam peningkatan sumber daya personal, guru/karyawan aktif mengikuti diklat,

    pelatihan, penyuluhan, seminar, dan lomba di berbagai kesempatan. Selain itu sekolah

    juga memperbolehkan pegawai/karyawannya untuk melanjutkan sekolah, kuliah S1,

    maupun kuliah S2 selama itu tidak mengganggu pekerjaan.

    Tata tertib untuk pegawai/karyawan di sekolah tersebut bersifat umum,

    menyangkut tentang pembagian tugas, pekerjaan, waktu masuk, dan waktu pulang.

    Sekolah tidak memberlakukan kebijakan khusus yang mengatur tentang bagaimana guru

    harus mengajar. Dalam hal ini guru tidak dibebani oleh suatu peraturan khusus dari pihak

    sekolah, sepanjang guru tersebut mampu membagi tugas sebaik mungkin.

    Karyawan/pegawai non edukatif hanya boleh bekerja di sekolah ini, dan tidak

    diperkenankan bekerja di luar sekolah ini. Sedangkan guru/pengajar terutama guru PNS

    diperbolehkan mengajar di sekolah lain dengan tujuan untuk memenuhi kewajiban

    mengajar yang sudah ditentukan yaitu sebanyak 24 jam. Sanksi yang diberikan kepada

    pegawai/personal berupa teguran lisan dari kepala sekolah dan pembinaan. Lalu

    selanjutnya sanksi bisa berupa tertulis dan akan dilaporkan atau diserahkan ke atasan

    (Dinas Pendidikan Nasional). Tata tertib pegawai lebih lanjut bisa dilihat di halaman

    Lampiran.

  • Page | 13

    Upaya untuk peningkatan kesejahteraan karyawan/pegawai berupa adanya

    koperasi, yang memberikan layanan simpan dan pinjam uang secara mudah. Selain itu

    adanya pemanfaatan lahan sekolah yang kosong untuk ditanami tanaman berbuah

    sehingga dapat dimanfaatkan oleh pegawai/karyawan. Sekolah juga memberikan THR

    tiap tahun bagi para pegawai/karyawan.

    Cara penerimaan personel baru di SMA EL SHADAI adalah sesuai prosedur yang

    ditetapkan. Penerimaan pegawai tetap (PNS) melalui tes seleksi Pegawai Negeri Sipil

    yang merupakan program pemerintah pusat yang kemudian pelaksanaanya diserahkan

    kepada pemerintah daerah Magelang -Jawa Tengah. Sedangkan untuk penerimaan Guru

    Tidak Tetap (GTT) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) diadakan seleksi oleh pihak sekolah

    yang disesuaikan dengan kebutuhan.

    Dalam sistem pemberian gaji di sekolah tersebut, untuk PNS disesuaikan dengan

    prosedur yang ditetapkan yakni gaji diberikan oleh pemerintah sesuai anggaran yang

    dialokasikan untuk PNS. Sedangkan pemberian gaji untuk Guru Tidak Tetap (GTT) dan

    Pegawai Tidak Tetap (PTT) berupa 20% dari dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah)

    dan diberikan sesuai jumlah jam mengajar.

    4. MANAGEMEN KEUANGAN

    Manajemen Keuangan merupakan salah satu gugusan substansi administrasi

    pendidikan. Manajemen keuangan adalah salah satu bidang garapan administrasi yang

    secara khusus menangani tugas tugas yang berkaitan sistem pendanaan, sistem

    pengelolaan, dan sistem pelaporan pengunaan dana.

    a. Sistem pendanaan di SMA EL SHADAI

    SMA EL SHADAI di bawah naungan sebuah yayasan dalam pelaksanaan

    manajemen keuangan, seluruh biaya operasional dibebankan kepada orang tua siswa.

    Biaya operasional sekolah diperoleh dari : Dana Sumbangan Operasional Bulanan

    dan Sumbangan Uang Gedung. Dana ini akan digunakan dalam biaya operasional

    sekolah yang meliputi :

    1) Gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat pada

    gaji.

    2) Bahan atau peralatan habis pakai.

    3) Biaya operasi pendidikan tidak langsung berupa daya, air, jasa, telekomunikasi,

    pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak,

    asuransi, dll.

    Yayasan yang menaungi SMA EL SHADAI hanya bersifat sebagai pelindung.

    Pengelolaan dana yang diperoleh dari siswa dilakukan secara subsidi silang. Besarnya

    biaya sumbangan Operasional Bulanan masing masing siswa berbeda,

    menyesuaikan tingkat penghasilan orangtua siswa. Begitu juga dengan besarnya biaya

  • Page | 14

    Sumbangan Uang Gedung. Untuk sumbangan operasional bulanan yaitu kisaran Rp

    100.000,00 sampai Rp 200.000,00. Sedangkan besarnya sumbangan uang gedung

    kisaran 1 juta rupiah sampai 2 juta rupiah.

    Selain menerima sumbangan dari siswa, SMA EL SHADAI juga menerima dana

    dari Pemerintah Daerah berupa dana hibah. Dana hibah ini tidak selalu diterima setiap

    tahunnya. Dana yang diterima mencapai 10 juta dan digunakan untuk kebutuhan

    perlengkapan sekolah serta operasional sekolah. SMA EL SHADAI juga menerima

    dana dari BOS. Dana ini memberikan subsidi kebutuhan belanja sekolah sehingga

    biaya pendidikan secara keseluruhan akan berkurang.

    Di SMA EL SHADAI, setiap hari sabtu mengadakan penarikan uang sukarela

    yang nantinya dapat digunakan untuk kepentingan sosial seperti membantu siswa

    siswa yang kurang mampu dan juga untuk memenuhi kebutuhan perlengkapan

    operasional sekolah yang belum terpenuhi.

    Bantuan lainnya yang diterima oleh SMA EL SHADAI adalah bantuan berupa

    barang seperti bantuan kursi, bantuan komputer, dan bantuan rehabilitasi gedung

    gedung sekolah. Bantuan bantuan ini diterima dari pemerintah daerah.

    b. Sistem Pengelolaan Dana di SMA EL SHADAI

    Pengelolaan dana di SMA EL SHADAI adalah dari siswa dan untuk siswa.

    Berbeda dengan sekolah SMA Negeri, di SMA EL SHADAI untuk memperoleh dana

    dimulai dari proses pengajuan dana dengan membuat proposal yang diajukan kepada

    Pemerintah Daerah. Pembuatan proposal bergantung pada pemberitahuan melalui

    surat resmi dari Pemerintah Daerah bahwa akan ada bantuan dana. Pengajuan

    proposal biasanya diadakan pada akhir tahun dan biasanya akan di setujui pada awal

    tahun. Karena sistem pendidikan di Indonesia awal tahun pelajaran dimulai pada

    pertengahan tahun, maka penggunaan dana yang diterima pun dimulai pada

    pertengahan tahun.

    Penggunaan dana yang berasal dari pemerintah dan sumbangan siswa

    keseluruhannya akan diakumulasi dan didistribusikan untuk pemenuhan kebutuhan

    perlengkapan operasional sekolah. Sebagaimana di SMA Negeri, di SMA ini dalam

    pendistribusian dana ada batasan batasan tertentu dalam skala prosentase.

    Pendistribusian dana dijabarkan sebagai berikut :

    1) kepanitiaan pelaksanaan kegiatan dan honorarium sebanyak 20%

    2) belanja alat tulis kantor sebanyak 5%

    3) belanja foto copy sebanyak 5%

    4) belanja makan dan minum sebanyak 5%

    5) belanja alat peraga sebanyak 15%

    6) belanja cetakan khusus sebanyak 35%

    7) belanja sarana dan pelatihan sebanyak 15%

  • Page | 15

    c. Sistem Pelaporan Dana

    Seluruh penggunaan dana dalam pengoperasionalan sekolah di laporkan setiap

    bulannya kepada yayasan. Dalam hal laporan, sekolah tidak bertanggungjawab,

    melainkan dalam hal ini yang bertanggungjawab adalah yayasan sebagai pelindung

    dari SMA EL SHADAI.

    5. MANAGEMEN HUMAS

    Manajemen Hubungan dengan Masyarakat merupakan seluruh proses kegiatan

    yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan sungguh sungguh serta

    pembinaan secara kontinu untuk mendapatkan simpati dari masyarakat, sehingga

    kegiatan operasional sekolah / pendidikan semakin efektif demi membantu tercapainya

    tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

    Pada hakikatnya sekolah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan

    masyarakat, seperti para orang tua siswa sebagai anggota Komite / Badan Pembantu

    Penyelenggaraan Pendidikan (BP3). Demikian pula hasil pendidikan pelaksanaan sekolah

    akan menjadi harapan bahkan dambaan masyarakatnya, maka kegiatan kegiatan

    sekolah juga harus terpadu dengan masyarakatnya. Sekolah juga menjadi tanggung jawab

    bersama antara pemerintah, orang tua, penyelenggara sekolah dan masyarakat. Tetapi

    orang tua hanya sebagai pembantu penyelenggaraan pendidikan dan tidak berhak untuk

    mempengaruhi apalagi mengubah arah sasaran pendidikannya.

    Peran HUMAS di sekolah sebenarnya bisa membantu menetralisir persoalan

    sekolah. Sesuai tugasnya, HUMAS memiliki peran ganda dalam kinerjanya yaitu fungsi

    internal dan eksternal. Kegiatan humas internal lebih kepada membangun komunikasi

    dan distribusi informasi ke dalam personal di lembaganya. Sementara fungsi eksternal

    HUMAS lebih bersentuhan dengan pihak luar, khususnya yang berkompeten.

    Manajemen HUMAS SMA EL SHADAI yang terletak di Jalan Jenderal Ahmad

    Yani 28, Gelangan, Magelang Utara merupakan salah satu yang menjadi tujuan observasi

    kami, dimana observasi ini dilakukan dengan cara wawancara terstruktur secara

    kualitatif. Hasil yang diperoleh dari wawancara ini adalah data tentang kegiatan

    kegiatan yang menjadi tujuan dari hubungan sekolah dengan masyarakat yang sering

    dilaksanakan oleh sekolah terkait dengan manajemen sekolah.

    Dalam tatanan manajemen sekolah selain manajemen personalia, kurikulum,

    peserta didik, anggaran dan sarana dan prasarana, manajemen HUMAS juga ikut ambil

    bagian dalam tatanan struktur sekolah tersebut. Tujuan dari adanya manajemen ini yaitu

    sebagai wadah penghubung antara sekolah, masyarakat sekitar sekolah, orang tua murid,

    maupun masyarakat di luar sekolah (sekolah tetangga dalam pertandingan antar sekolah).

    Namun sebenarnya jika ditelisik bahwa tujuan, fungsi dan manfaat dari

    manajemen HUMAS sudah dipaparkan di depan pembahasan.

  • Page | 16

    Kegiatan manajemen dalam hubungan sekolah dengan masyarakat sekitar sudah

    berjalan dengan baik. Pihak sekolah berupaya secara perlahan untuk meningkatkan

    kualitas hubungan yang baik antara sekolah dengan masyarakat seperti dengan

    mengadakan kegiatan kerja bakti di lingkungan sekolah atau di luar lingkungan sekolah,

    seperti bakti sosial ke panti asuhan. Bagi peserta didik, kegiatan tersebut juga bertujuan

    untuk melatih peserta didik untuk belajar beribadah, bersosialisasi dan menjalin

    hubungan yang baik dengan masyarakat. Kegiatan tersebut dilakukan karena pihak

    sekolah menyadari bahwa sekolah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari

    masyarakat. Hubungan serasi, terpadu serta timbal balik yang sebaik baiknya antara

    sekolah dan masyarakat harus diciptakan dan dilaksanakan agar meningkatkan mutu

    pendidikan dan pembangunan masyarakat dapat saling menunjang. Dengan demikian

    masyarakat dapat ikut bertanggung jawab secara tidak langsung terhadap pelaksanaan

    pendidikan, sehingga hasil pendidikan bermanfaat bagi masyarakat diantaranya dalam

    mengisi kebutuhan tenaga kerja.

    Dalam tatanan tugas dari manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat tidak

    selalu berhubungan dengan masyarakat sekitar sekolah tetapi juga berhubungan dengan

    orang tua murid dalam kegiatan rapat antar wali murid guna membicarakan bantuan dana

    sekolah / pembangunan, membicarakan hasil belajar (rapor) peserta didik bahkan

    membicarakan tentang peserta didik yang mengalami masalah dengan mengadakan

    kunjungan ke rumah dan lain lain.

    Dengan adanya kegiatan tersebut diharapkan dapat mengoptimalkan kerjasama

    antara sekolah dengan orang tua / wali murid. Ataupun dapat dikatakan bahwa sekolah

    membutuhkan peran dari orang tua / wali murid dan sebaliknya orang tua / wali murid

    juga membutuhkan sekolah. Kerjasama yang terjalin sangat harmonis antara sekolah dan

    orang tua / wali murid ini, sangat membantu terciptanya pelaksanaan dan kemajuan mutu

    pendidikan di SMA EL SHADAI. Peran serta orang tua / wali murid sangat berarti bagi

    pihak sekolah. Jalinan kerjasama tersebut merupakan sebuah komunikasi antara sekolah

    dengan orang tua / wali murid. Komunikasi tersebut harus senantiasa dilakukan agar

    tidak sampai terjadi kesalahpahaman antara pihak sekolah dan orang tua / wali murid.

    Selain sekolah melakukan hubungan dengan masyarakat sekitar dan orang tua /

    wali murid, manajemen hubungan masyarakat juga menjalin hubungan yang baik dengan

    instansi instansi pemerintahan sekitar seperti Dinas Kesehatan (Puskesmas) dan dengan

    kepolisian setempat. Hubungan sekolah dengan dinas kesehatan dalam hal ini puskemas

    cukup baik, dengan mengadakan pemeriksaan kesehatan kepada para siswa ataupun

    mengadakan sosialisasi sosialisasi tentang kesehatan kepada para peserta didik.

    Sedangkan hubungan sekolah dengan pihak kepolisian adalah berupa kerjasama dalam

    bidang keamanan sekolah. Apabila ada suatu masalah yang sudah tidak bisa diselesaikan

    oleh pihak sekolah, pihak kepolisian ikut membantu menyelesaikan masalah tersebut.

  • Page | 17

    Pihak kepolisian juga sering mengadakan sosialisasi kepada warga sekolah bahaya

    narkoba ataupun sosialisasi mengenai tata cara berlalu lintas yang benar. Jalinan

    kerjasama antara sekolah dengan instansi instansi tersebut terjalin dengan baik. Instansi

    instansi tersebut merupakan mitra kerja sekolah yang sangat membantu dalam

    penyelenggaraan pendidikan.

    Manajemen Hubungan dengan Masyarakat SMA EL SHADAI secara keseluruhan

    sudah terjalin cukup baik meskipun masih terdapat banyak kendala dalam

    pelaksanaannya. Harapannya, dengan adanya hubungan hubungan tersebut di atas

    dapatlah terjalin kreatifitas serta dinamika kedua belah pihak yang inovatif. Selain itu

    dapat memadukan hubungan antara kehidupan sekolah dan kehidupan masyarakat.

    Hubungan kerjasama itu juga menjadikan sekolah sebagai pusat kebudayaan dan sumber

    informasi dan inspirasi bagi masyarakat serta sebagai lapangan pengabdian bagi para

    peserta didik. Selain itu juga dapat menciptakan dunia usaha dan industri demi

    peningkatan mutu para lulusan sekolah, dengan menampung saran saran positif agar

    output lulusannya dapat senantiasa dapat relevan dengan kebutuhan dunia usaha dan

    industri, sehingga dapat menampung tamatan sekolah secara maksimal. Jadi dalam hal ini

    peran Hubungan dengan Masyarakat sangat penting dalam penyelenggaraan pendidikan

    di sekolah.

    6. MANAGEMEN SARANA DAN PRASARANA

    Tata cara pengelolaan sarana dan prasarana sebagai berikut:

    a. Pada awal tahun kepala sekolah dan wakil kepala sekolah membentuk tim

    pengurus/pengelola sarana dan prasarana sekolah.

    b. Kerja awal tim sarana dan prasarana sekolah adalah membentuk tim pembelian

    barang (prasarana).

    c. Tim pembelian barang ini akan membeli barang sesuai yang dibutuhkan sekolah lalu

    menyampaikannya kepada pengelola.

    d. Pengelola barang melakukan inventaris (mendata) terhadap barang-barang yang baru

    dibeli maupun yang sudah ada.

    e. Pengelola mendistribusikannya agar barang bisa dipergunakan dan dimanfaatkan.

    f. Pengurus inventarisasi barang melaporkan inventarisasi dan penggunaan barang

    kepada kepala sekolah dan sekretaris daerah kabupaten/kota Magelang setiap 1 bulan

    sekali.

    g. Pada akhir tahun pengurus membuat laporan tahunan.

    Pengadaan sarana dan prasarana di sekolah ini melalui dana APBD (Anggaran

    Pendapatan Belanja Daerah) II, dana APBD I. Selain itu pengadaan sapras juga dapat

    menggunakan bendahara BOS (Bantuan Operasional Sekolah) yang diberi oleh

    pemerintah. Pengadaan sarana prasarana di SMA EL SHADAI dilakukan setiap satu

  • Page | 18

    bulan sekali dengan menginventaris sarana prasarana yang ada. Untuk pengadaan sarana

    prasarana yang kurang akan diinventaris dan akan diajukan kepada Kepala Tata Usaha

    dengan persetujuan Kepala Sekolah.

    Pemeliharaan sarana dan prasarana dilakukan oleh pengelola yang sudah dibentuk

    oleh kepala sekolah pada awal tahun yaitu Wakil Kepala Sekolah bidang Sarana

    Prasarana. Pengelola sapras akan meninventarisasi barang menjadi dua bagian, yaitu

    barang inventaris seperti computer, laptop, printer, LCD; dan barang non-inventaris

    seperti ATK dan sebagainya. Sedangkan pertanggungjawaban sarana dan prasarana

    diserah kan kepada kepala sekolah untuk barang milik sekolah sendiri dan pengelola

    barang di kabupaten untuk barang-barang yang diberikan dari daerah atau barang dari

    uang daerah.

    7. MANAGEMEN LAYANAN KHUSUS

    Selain komponen-komponen sekolah yang telah dijelaskan sebelumnya,

    manajemen layanan khusus ini juga termasuk ke dalam komponen-komponen manajemen

    sekolah. Manajemen ini merupakan komponen yang terakhir dan juga merupakan bagian

    terpenting dalam manajemen berbasis sekolah (MBS) yang dapat menunjang

    keberhasilan suatu sekolah serta kualitas siswanya.

    Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang berlangsung begitu

    pesat pada masa sekarang menyebabkan guru tidak bisa lagi melayani kebutuhan siswa

    mengenai informasi, dan guru-guru juga tidak bisa mengandalkan apa yang diperolehnya

    di bangku sekolah, untuk itu pihak sekolah memberikan layanan-layanan khusus untuk

    mempermudah berlangsungnya kegiatan belajar mengajar.

    Dalam observasi ini, kami memperoleh data-data yang berhubungan dengan

    manajemen layanan khusus, diantaranya ialah:

    a. Perpustakaan

    Adanya perpustakaan yang bertujuan agar siswa memperoleh wawasan yang luas

    dan bermanfaat untuk masa depan siswa yang mereka dapatkan. Koleksi-koleksi buku

    yang tersedia cukup lengkap, karena di sekolah ini koleksi buku didopping dari dinas

    dan sebagian dibeli sendiri untuk melengkapi. Pengadaan buku di perpustakaan harus

    berdasarkan koordinasi antara pengurus perpustakaan dengan Kepala TU sekolah dan

    atas persetujuan kepala sekolah. Buku yang baru masuk harus melalui TU terlebih

    dahulu untuk didata baru kemudian diserahkan ke perpustakaan untuk diinvetariskan.

    Kondisi koleksi buku-buku di Perpustakaan sudah cukup baik, yakni terawat, rapi,

    dan teratur.

    Perpustakaan mempunyai tata tertib yang harus ditaati oleh pengunjung, yaitu:

    1) Pengunjung perpustakaan dilarang membawa tas, jaket, makanan ke ruang

    perpustakaan. Tas dan jaket harap diletakkan pada tempat yang ditentukan.

  • Page | 19

    2) Pengunjung perpustakaan dilarang membawa bahan pustaka yang tidak

    dipinjamkan keluar perpustakaan.

    3) Peminjam buku dilarang mencoret-coret, menyobek/merusak bahan pustaka atau

    buku-buku perpustakaan.

    4) Pengunjung diharapkan menjaga ketenangan, ketertiban, dan kebersihan.

    5) Pembaca majalah dan surat kabar diharuskan mengembalikannya setelah selesai

    membaca pada rak yang telah ditentukan.

    6) Batas waktu peminjaman buku-buku fiksi (non ilmiah) maupun non fiksi ialah 3

    hari.

    7) Peminjaman buku yang belum selesai dapat diperpanjang satu kali.

    8) Keterlambatan pengembalian dikenakan denda Rp 100 per hari.

    9) Peminjaman buku perpustakaan dengan menunjukkan kartu anggota perpus.

    10) Syarat menjadi anggota perpustakaan:

    Menyerahkan pas foto 3 x 4 sebanyak 2 lembar.

    Mengisi formulir pendaftaran.

    11) Merusak atau menghilangkan buku, peminjam harus mengganti harga buku atau

    mengganti dengan buku baru.

    12) Peminjam dapat meminjam buku perpustakaan sebanyak 2 ekslempar.

    13) Bagi yang melanggar tata tertib perpus dapat dikenakan sanksi pencabutan kartu

    anggota perpustakaan.

    14) Segala sesuatu yang belum tercantum dalam tata tertib yang berkepentingan dapat

    meminta keterangan petugas perpustakaan.

    Pengurus perpustakaan sudah terstruktur dengan baik terbukti dengan adanya

    struktur Pengurus Perpusatakaan. Selain itu pihak sekolah khususnya Pengurus

    Perpustakaan selalu berupaya untuk meningkatkan mutu perpustakaan dan minat

    siswa untuk menunjungi perpustakaan karena perpustakaan yang lengkap dan

    dikelola dengan baik memungkinkan peserta didik untuk lebih mengembangkan dan

    mendalami pengetahuan yang diperolehnya di kelas melalui belajar mandiri, baik

    pada waktu-waktu yang kosong di sekolah maupun di rumah. Disamping itu juga

    memungkinkan guru untuk mengembangkan pengetahuan secara mandiri dan juga

    dapat mengajar dengan metode bervariasi.

    b. Unit Kesehatan Sekolah (UKS)

    Adanya layanan kesehatan yang bertujuan agar kondisi badan siswa, dewan guru,

    dan karyawannya serta kepala sekolah tetap sehat dan stabil. Dalam layanan ini,

    sekolah telah mempunyai tiang unit kesehatan sekolah (UKS) yang dipisahkan atara

    UKS putra dan UKS putri. Siswa yang sakit dapat memperoleh pengobatan di UKS

    ini sehingga diharapkan dengan adanya UKS dapat menunjang kelancaran proses

    belajar mengajar di SMA EL SHADAI. Kondisi layanan kesehatan ini cukup baik

  • Page | 20

    dan terletak di tempat yang strategis sehingga mempermudah warga sekolah dalam

    memperoleh layanan kesehatan. Pemanfaatan oleh warga sekolah juga sudah

    maksimal terhadap layanan UKS ini.

    c. Layanan Bimbingan dan Konseling (BK)

    Di SMA EL SHADAI terdapat layanan khusus Bimbingan dan Konseling yang

    dilengkapi dengan ruang BK. Fungsi layanan ini adalah membantu siswa dalam

    memecahkan masalah kesulitan belajar, masalah sosial, serta membantu siswa dalam

    mengembangkan karir/ potensi siswa. Layanan ini memang sudah optimal karena BK

    berfugsi untuk mengatasi siswa yang bermasalah seperti melakukan pelanggaran,

    bahkan untuk sarana curhat/pengembangan diri siswa. Pihak sekolah berupaya keras

    untuk mengatasi hal tersebut dengan meningkatkan fungsi dan peranan guru BK serta

    layanannya di sekolah untuk membantu siswa mengembangkan potensi dirinya.

    Layanan bimbingan dan konseling diberikan kepada siswa baik di sekolah maupun di

    luar lingkungan sekolah, agar guru BK dapat mengetahui situasi, keadaan fisik dan

    rohani dari peserta didik tersebut agar mereka dapat sharing masalah mereka agar

    mereka dapat keluar dari masalah peserta didik tersebut. Guru BK akan menasehati

    bagaimana solusi dari masalah mereka masing-masing.

    d. Koperasi Sekolah

    SMA EL SHADAI memiliki layanan khusus berupa koperasi sekolah meskipun

    masih tergolong sederhana, tetapi koperasi ini berupaya memenuhi kebutuhan siswa

    dengan menjual alat tulis, buku dan kebutuhan belajar siswa lainnya. Letak koperasi

    ini masih berada di lingkungan sekolah dengan maksud mempermudah siswa dalam

    membeli kebutuhannya. Tidak hanya siswa yang memanfaatkan layanan koperasi ini.

    Guru, pegawai TU, dan warga sekolah lainnya juga turut memanfaatkan layanan ini.

    e. Layanan Keamanan

    Tujuan dari layanan keamanan ini yaitu memberikan rasa aman dan nyaman serta

    tenang dalam lingkungan sekolah. Dalam layanan keamanan ini sekolah mempunyai

    satpam. Sekolah juga sudah mempunyai dua orang penjaga malam yang dirasa cukup

    untuk menjaga keamanan sekolah di malam hari. Keadaan sekolah di siang hari sudah

    cukup ramai, karena letaknya di tengah perkotaan.

    f. Layanan Khusus lainnya

    Selain perpustakaan, UKS, BK, Koperasi, dan layanan keamanan, sekolah juga

    mempunyai laboratorium komputer/ internet dan IPA, tempat parkir, kantin, ruang

    keterampilan, ruang kesenian, dan lain sebagainya. Dalam layanan khusus ini,

    meskipun sekolah belum dapat dikatakan sempurna tetapi pemanfaatan layanan-

    layanan tersebut oleh semua warga sekolah sudah cukup optimal. SMA EL SHADAI

    masih tetap berupaya untuk meningkatkan fasilitas penunjang lainnya demi

    peningkatan mutu dan kualitas SDM yang ada didalamnya.

  • Page | 21

    BAB IV

    PENUTUP

    A. Kesimpulan

    Dari kegiatan observasi kami di SMA EL SHADAI kab. Magelang kami dapat

    mengetahui beberapa point tentang organisasi lembaga pendidikan, manajemen

    kurikulum, manajemen peserta didik, manajemen personalia, manajemen keuangan,

    manajemen sarana dan prasarana, manajemen humas, dan manajemen layanan khusus.

    Dan berdasarkan observasi dan pembahasan yang telah dijabarkan sebelumnya. Jadi

    dapat disimpulkan bahwa komponen komponen manajemen sekolah merupakan

    komponen yang paling penting dalam implementasi manajemen berbasis sekolah (MBS)

    untuk mencapai suatu manajemen sekolah efektif dan efisien.

    B. Saran

    Manajemen sekolah di SMA EL SHADAI harus dikelola lebih baik dan

    ditingkatkan, agar managemen berbasis sekolah bisa terwujud dengan baik, sehingga

    tujuan pendidikan dapat dicapai secara efektif dan efisien. Selain itu, fasilitas yang ada

    Dalam sekolah harus lebih ditingkatkan lagi . supaya siswa dapat menambah potensi

    yang mereka miliki menjadi lebih baik dan bisa menjadi prestasi yang membanggakan

    sekolah.

  • Page | 22

    DAFTAR PUSTAKA

    . http://smael-magelang.blogspot.com/2008/11/visi-dan-misi-sma-el-shadai-magelang.html

    Sutomo, dkk. 2011. Manajemen Sekolah. Semarang: Universitas Negeri Semarang Press.