Observasi Manajemen Sekolah SMA El Shadai
-
Upload
tiya-istiani -
Category
Documents
-
view
155 -
download
6
description
Transcript of Observasi Manajemen Sekolah SMA El Shadai
-
Page | 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manajemen sekolah merupakan aplikasi dari ilmu manajemen dalam pelaksanaan
kegiatan persekolahan. Manajemen sekolah pada hakikatnya merupakan bagian dari
manajemen pendidikan. Manajemen sekolah terbatas pada satu sekolah saja, sedangkan
manajemen pendidikan meliputi seluruh komponen dari sistem pendidikan bahkan bisa
menjangkau sistem yang lebih luas dan besar secara regional, nasional bahkan internasional.
Jika kegiatan sekolah dikelola atau dimanage dengan baik, maka tujuan sekolah dapat dicapai
secara efektif dan efisien. Kemudian diharapkan tujuan yang lebih luas lagi yakni tercapainya
tujuan nasional pendidikan yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.
Penerapan manajemen berbasis sekolah di setiap sekolah berbeda satu sama lain,
tergantung pada kebijakan para manager/pemimpin sekolah tersebut. Sebagai calon pendidik
yang akan terjun langsung di dunia pendidikan, mahasiswa program studi kependidikan perlu
mempelajari manajemen sekolah lebih dalam dengan mengadakan observasi langsung ke
sekolah sekolah tentang pelaksanaan manajemen sekolah. Atas dasar itulah, penulis
mengadakan Observasi di SMA EL SHADAI Kab.Magelang agar dapat membandingkan
antara teori yang diperoleh di dalam perkuliahan dengan kenyataan yang ada di lapangan.
Sehingga nantinya dapat mewujudkan perencanaan dalam pencapaian tujuan sekolah dengan
baik.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan permasalahan yang telah kami paparkan, maka dapat dirumuskan beberapa
permasalahan yang dihadapi, antara lain:
1. Bagaimanakah kondisi fisik dan profil dari SMA EL SHADAI?
2. Bagaimana penerapan manajemen sekolah pada komponen komponen sekolah di SMA
EL SHADAI?
C. TUJUAN PENELITIAN
Setelah anda membaca dan mempelajari hasil observasi ini, diharapkan dapat:
1. Mengetahui kondisi fisik dan profil dari SMA EL SHADAI..
2. Menegtahui penerapan manajemen sekolah pada komponen komponen sekolah di SMA
EL SHADAI.
-
Page | 2
D. MANFAAT PENELITIAN
Dari proses penelitian yang sudah dilakukan, kami dapat mengambil manfaat dari kegiatan
Observasi Manajemen Sekolah di SMA EL SHADAI, Kab Magelang Tahun 2013/2014
antara lain:
1. Mengetahui bagaimana proses manajemen sekolah dengan program kerja.
2. Mengetahui kondisi lapangan yang jauh berbeda dengan teori.
3. Menjadi bekal bagi kami sebagai calon pendidik dikemudian hari.
-
Page | 3
BAB II
METODE OBSERVASI
Metode Pengumpulan Data
Adapun metode metode yang digunakan dalam pengumpulan data ialah:
1. Wawancara
Penulis mengajukan beberapa pertanyaan mengenai profil sekolah serta manajemen
sekolah dan komponen komponen sekolah di SMA EL SHADAI kepada beberapa
pihak yang berkepentingan seperti Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Kepala TU,
Pimpinan Bidang Kurikulum, Kesiswaan, Humas, Sarana Prasarana, petugas perpustakan
dan lain sebagainya.
2. Pustaka
Penulis menghimpun data data observasi berdasarkan buku, arsip dan dokumen
dokumen penting sekolah lainnya.
3. Internet
Penulis juga menambahkan data observasi melalui internet dengan mengunjungi website
SMA EL SHADAI dan situs lainnya yang relevan.
-
Page | 4
BAB III
HASIL OBSERVASI
A. GAMBARAN LOKASI OBSERVASI
1. Identitas Sekolah
Nama Sekolah : SMA EL SHADAI
Alamat : Jl Jend A Yani 28, Gelangan, Magelang Utara
Kabupaten : Magelang
Provinsi : Jawa Tengah
Daerah : Kota
Akreditasi : A
Organisasi penyelenggaraan : Pemerintah
2. Visi dan Misi Sekolah EL SHADAI
Visi
Pendidikan yang Pancasialis, berpribadi utuh, unggul dan tangguh berprestasi, ramah
lingkungan berlandaskan kasih.
Misi
1. Memberikan pendidikan intelektual, moral, dan spiritual berlandaskan kasih.
2. Menyeimbangkan antara ilmu dan iman, intrakurikuler dan ekstrakurikuler, IQ dan
EQ, jasmani dan rohani.
3. Melaksanakan bimbingan secara ekfetif untuk mendorong siswa mengenali potensi
diri dan dapat mengembangkan secara optimal.
4. Meningkatkan semangat cinta tanah air dan budaya bangsa.
-
Page | 5
5. Meningkatkan kesadaran siswa untuk tanggap dan ramah lingkungan.
6. Meningkatkan kepekaan terhadap masalah sosial.
B. HASIL
1. MANAJEMEN KURIKULUM
Kurikulum SMA El Shadai disusun bersama-sama oleh tim dan belum menyesuaikan
dengan kurikulum 2013. Berikut data yang berhubungan dengan manajemen kurikulum
di SMA El Shadai:
a. Struktur dan Muatan Kurikulum
Kurikulum yang digunakan di SMA El Shadai adalah Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Penyususunan KTSP mengakomodasi penerapan MBS
(Manajemen Berbasis Sekolah) yang sudah dilaksanakan sejak berlakunya otonomi
daerah.
b. Kalender Pendidikan
Penyusunan kalender akademik disusun berdasarkan kalender yang ditentukan oleh
Dinas Pendidikan dan disesuaikan dengan kalender sekolah. Kalender yang disusun
menganut kurikulum lama (KTSP) dan belum menyesuaikan dengan kurikulum 2013.
c. Pembagian Tugas Mengajar
Pembagian tugas mengajar di SMA El Shadai yaitu guru-guru diberi tugas sesuai
dengan disiplin ilmu masing-masing dan disesuaikan dengan jam-jam yang tersedia,
misal guru Bahasa Indonesia mengajar 24 jam per minggu, karena ada 3 guru maka
dibagi, namun untuk guru tetap harus memenuhi wajib mengajar 24 jam, sedangkan
sisanya diampu oleh guru yang lain. Jadi, dalam pembagian jam mengajar untuk setiap
guru dilakukan dengan mengutamakan pemenuhan kebutuhan minimal beban
mengajar adalah 24 jam pelajaran per minggu. Selain itu juga melihat jumlah guru dari
tiap mata pelajaran yang ada. Selain guru PNS, SMA El Shadai juga menambah tenaga
guru dari luar sekolah sebagai Guru Tidak Tetap (GTT) dengan jam mengajar
disesuaikan dengan kebutuhan mengajar yang ada.
d. Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar
Pelaksanaan proses belajar mengajar disesuaikan dengan jadwal yang telah berlaku,
yaitu:
HARI
Waktu belajar
Kelas
X XI IPA XI IPS XII IPA XII IPS
Senin 07.0014.15 07.0014.15 07.0014.15 07.0014.15 07.0014.15
Selasa 07.0013.30 07.0013.30 07.0013.30 07.0014.15 07.0013.30
Rabu 07.0012.15 07.0013.30 07.0013.30 07.0013.30 07.0013.30
Kamis 07.0012.45 07.0013.30 07.0012.45 07.0013.30 07.0013.30
Jumat 07.0011.00 07.0011.00 07.0011.00 07.0011.00 07.0011.00
-
Page | 6
Sabtu 07.0012.30 07.0012.45 07.0012.45 07.0012.45 07.0012.45
Pada hari Senin dimulai pukul 07.00 WIB, namun sebelumnya ada upacara, untuk hari
Sabtu pada jam ke-3 ada perhatian.
e. Pelaksanaan Supervisi
Guru-guru senior menyupervisi guru-guru junior atau guru-guru muda, dimana guru
senior tersebut ditunjuk oleh kepala sekolah.
f. Pelaksanaan Evaluasi
Ada bermacam-macam evaluasi, salah satunya adalah evaluasi kompetensi dasar,
bisasanya guru-guru memberikan tugas karena ada penilaian list terhadap siswa, baik
tugas kelompok maupun individu, adapun tugas berupa ulangan harian yang
disesuaikan dengan kompetensi dasar yang telah dicapai dan disesuaikan dengan
kebutuhan sehingga setiap guru berbeda-beda dalam melaksankan ulangan harian.
Sedangkan untuk ulangan yang dilaksanakan serentak yaitu Ulangan Tengah Semseter
(UTS) dan Ulangan Akhir Semester (UAS).
g. Status Akreditasi
Akreditasi yang diraih SMA El Shadai beberapa periode ini adalah A. Penilaian
akreditasi dilakukan setiap lima tahun sekali dan kini SMA El Shadai sedang
mempersiapkan penilaian akreditasi yang akan dilaksanakan tahun depan.
2. MANAJEMEN PESERTA DIDIK
Aktivitas sekolah sangat erat kaitannya dengan peserta didik yang ada disekolah
itu sendiri, bagaimana sekolah selalu berusaha mengelola sistem yang ada didalamnya
dengan baik demi peningkatan kualitas peserta didiknya. Manajemen peserta didik
diartikan sebagai seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara
sengaja serta pembinaan secara kontinu terhadap seluruh peserta didik agar dapat
mengikuti proses belajar mengajar (PBM) secara efektif dan efisien, demi tercapainya
tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
Kegiatan manajemen peserta didik di SMA EL SHADAI adalah sebagai berikut:
a. Pengelolaan Peserta Didik
Setiap hari Jumat, SMA El Shadai mengadakan laporan peserta didik, baik jumlah
siswa, kenakalan siswa, maupun persoalan-persoalan yang dihadapi siswa. Urusan
peserta didik diserahkan kepada bidang Kesiswaan yang bekerja sama dengan Guru
BP untuk mengelola anak-anak bermasalah namun tetap dalam naungan kepala
sekolah sebagai pimpinan sekolah. Untuk persoalan biasa akan ditangani oleh wali
kelas, misal memanggil orang tua karena anak sering tidak masuk kelas atau malas di
kelas, sedangkan untuk persoalan yang besar wali kelas melaporkan persoalan
tersebut yang kemudian akan ditindaklanjuti oleh guru BP.
b. Kegiatan Penerimaan Siswa Baru
-
Page | 7
SMA EL SHADAI menyelenggarakan penerimaan siswa/peserta didik baru setiap
tahunnya dengan prosedur dan persyaratan tertentu. Penerimaan siswa baru di SMA
EL SHADAI tidak melakukan tes masuk tetapi menggunakan sistem ranking nilai
UAN (Ujian Akhir Nasional) yakni pihak sekolah membentuk panitia penerimaan
peserta didik baru kemudian mengadakan penyeleksian peringkat calon peserta didik
yang mendaftar berdasarkan nilai UANnya sesuai dengan kuota yang dibutuhkan
sekolah.
Di SMA EL SHADAI dalam melaksanakan penerimaan siswa baru selain calon
peserta didik mengisi formulir pendaftaran dan memenuhi syarat-syarat yang
ditentukan, juga dapat menyertakan piagam prestasi/kejuaraan yang telah dicapai oleh
calon siswa baru pada saat mengenyam pendidikan di SMP baik prestasi bidang
akademik maupun non akademik, baik prestasi tingkat kecamatan, kabupaten, dan
propinsi, karena hal ini dapat menunjang calon siswa tersebut mampu lolos seleksi
penerimaan siswa baru karena memiliki nilai tambahan dibanding dengan calon siswa
baru yang lain.
Bagi Siswa yang dinyatakan lolos seleksi penerimaan siswa baru harus segera
melakukan daftar ulang sampai batas waktu yang ditentukan baru kemudian dapat
dinyatakan sebagai siswa SMA EL SHADAI. Untuk mengantisipasi peserta yang
tidak mendaftar ulang maka pihak sekolah membentuk cadangan calon siswa baru.
Dalam kegiatan penerimaan peserta didik baru calon siswa yang mendaftar tidak
dikenakan biaya pendaftaran (gratis). Peserta didik yang telah mendaftar ulang
dengan mengisi formulir daftar ulang dan beberapa surat pernyataan yang disediakan
sekolah kemudian mengikuti MOS (Masa Orientasi Sekolah), baru dapat benar-benar
diterima selama siswa tersebut dapat menjaga perilakunya.
Peserta didik baru yang sudah benar-benar diterima dicatat dalam buku induk di
SMA EL SHADAI berdasarkan abjad dari para siswa baru tersebut dan masing-
masing siswa mendapatkan NISN (Nomor Induk Siswa Nasional).
c. Kenaikan Kelas dan Kelulusan
Kenaikan kelas dan kelulusan diatur oleh Sekolah dengan mengacu pada
ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan dengan SK Dirjen
Mendidasmen No.12/C/Kep/TU/2008 :
a. Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran atau akhir semester
2.
b. Ketentuan kenaikan kelas didasarkan pada hasil penilaian yang dilakukan pada
semester 1 dan 2.
c. Peserta didik kelas X dinyatakan naik ke kelas XI dan kelas XI naik ke kelas XII
apabila yang bersangkutan memiliki:
-
Page | 8
Nilai pada mata pelajaran yang tidak mencapai kriteria ketuntasan minimal
(KKM) maksimum 3 (tiga) mata pelajaran dalam satu tahun pelajaran yang
bersangkutan.
Kehadiran minimal 90%.
Berakhlak mulia baik
Peserta didik dinyatakan lulus sekolah, apabila yang bersangkutan memenuhi
ketentuan sebagai berikut :
Memiliki raport kelas X, XI, dan XII.
Mengikuti ujian praktek dan teori.
Untuk UN : ketentuan nilai dll. mengikuti peraturan Mendiknas.
Untuk US : nilai terendah 4,50, nilai rata-rata 6,20.
Nilai PAK, Seni Budaya, KWN, Penjaskes, minimal 7,20.
Syarat penjurusan berdasar SK Dirjen Mendikdasmen No.12/C/Kep/TU/2008:
1) Siswa kelas XI dapat dijuruskan ke program IPA apabila:
Pemahaman konsep, sikap dan praktik Fisika, Kimia, dan Biologi memenuhi
dan atau melebihi KKM.
Berdasarkan minat siswa.
2) Siswa kelas XI dapat dijuruskan ke program Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
apabila:
Pemahama konsep dan sikap Geografi, Sosiologi, dan Ekonomi memenuhi
dan atau melebihi KKM
Berdasarkan minat siswa
d. Penanganan Siswa yang Melakukan Pelanggaran
Untuk keterlambatan, siswa jarang datang telambat karena bila terlambat tidak
boleh masuk dan ada peraturan mengenai pakaian atau seragam, misal seragam tidak
boleh ketat. Karena anak-anak jika melanggar dihukum maka jarang terjadi
pelanggaran. Untuk siswa yang melakukan pelanggaran akan ditangani oleh Guru BP.
e. Tata Tertib Siswa
Tata tertib siswa lebih lanjut bias dilihat di halaman Lampiran.
f. Kegiatan Pengembangan Diri
SMA EL SHADAI mengadakan kegiatan pengembangan diri dalam kegiatan
belajar hari Sabtu pukul 11.0012.30 meliputi:
1) Bidang akademis: Matematika.
2) Bidang nonakademis wajib dipilih:
Vocal
Kolintang
Tari
-
Page | 11
Menggambar
Pencak silat
Tata rias
PMR
Mandarin
Jenis pengembangan diri pilihan yang harus dilaksanakan sore
1) Bidang non akademis wajib diikuti
Pramuka : Jumat, pukul 13.0015.00 WIB
Drumband : Selasa dan Kamis, pukul 13.3015.00 WIB
2) Bidang nonakademis yang bebas dipilih oleh siswa
No Hari Waktu Jenis kegiatan Tempat
1 Senin 15.0017.00 Bola Voli Sekolah
2 Selasa 15.0018.00 Bola Basket Sekolah
3 Rabu 15.0017.00 Renang Pisangan
4 Kamis 14.0016.00 Fursal Sekolah
g. Prestasi yang pernah diraih
Prestasi yang pernah diraih oleh SMA El Shadai baik akademis maupun
nonakademis sudah menjuru ke tingkat nasional, misal untuk Kimia dan Geografi.
3. MANAJEMEN PERSONALIA
Manajemen personalia merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan
diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta pembinaan secara kontinu para
pegawai di sekolah, sehingga mereka dapat membantu/menunjang kegiatan-kegiatan
sekolah (khususnya PBM) secara efektif dan efisien demi tercapainya tujuan pendidikan
yang telah ditetapkan.
Personal atau pegawai/karyawan di SMA EL SHADAI terdiri dari:
a. Tenaga edukatif atau akademik (guru atau pengajar) berjumlah 25 orang, terdiri dari:
1) Guru tetap (PNS) berjumlah 23 orang.
Berdasarkan golongannya, guru golongan III/b sebanyak 2 orang, golongan III/d
sebanyak satu orang, dan golongan IV/a sebanyak 20 orang.
2) Guru tidak tetap atau honorer (GTT) berjumlah 2 orang.
b. Tenaga non edukatif atau pegawai/karyawan sekolah berjumlah 11 orang, terdiri dari:
1) Pegawai tetap (PNS) berjumlah 2 orang.
Berdasarkan golongannya, pegawai golongan III/c sebanyak satu orang dan
pegawai golongan III/d sebanyak satu orang
2) Pegawai tidak tetap atau honorer (PTT) berjumlah 9 orang.
Manajemen personalia di SMA EL SHADAI sudah terstruktur dengan baik,
terbukti dengan adanya daftar struktur organisasi sekolah yang jelas sehingga semua
-
Page | 12
pegawai/karyawan dapat mengetahui alur pertanggungjawaban dan pemantauan
tugasnya. Kinerja personalia (guru/karyawan) dipantau langsung oleh kepala sekolah lalu
dilaporkan ke Diknas.
Pengelolaan manajemen personalia dibagi menjadi dua yaitu, kinerja guru atau
pengajar dipantau langsung oleh kepala sekolah, sedangkan kinerja pegawai akan
dipantau langsung oleh kepala TU. Kepala sekolah sebagai pengelola tenaga edukatif
(guru) akan membagi tugas tiap guru sesuai bidang pengajarannya, dan kepala TU akan
membagi tugas para karyawan sesuai bidang keahliannya. Pengelolaan pembagian tugas
ini ditentukan sebelum memasuki tahun ajaran baru sekolah di tiap tahunnya.
Pengelolaan personalia dan arsip personalia di SMA EL SHADAI dikelola oleh bagian
Tata Usaha SMA EL SHADAI.
Sejak tanggal 1 November 2005 diberlakukan peraturan dari Diknas tentang
larangan adanya pengangkatan guru. Sehingga upaya yang dilakukan sekolah apabila ada
kekurangan guru yaitu sekolah akan memperbolehkan seorang gurunya yang relevan
merangkap mengajar bidang pelajaran yang sesuai. Namun, apabila hal ini tidak
memungkinkan, maka sekolah dengan terpaksa akan menerima guru tidak tetap dari luar
untuk memenuhi masalah kekurangan guru. Pihak sekolah juga akan mencari guru dari
PSK (Persatuan Sekolah Kristen), dan alumni SMA EL SHADAI. Pihak sekolah juga
bekerja sama dengan perguruan tinggi, salah satunya dengan Universitas Kristen Satya
Wacana (UKSW).
Dalam peningkatan sumber daya personal, guru/karyawan aktif mengikuti diklat,
pelatihan, penyuluhan, seminar, dan lomba di berbagai kesempatan. Selain itu sekolah
juga memperbolehkan pegawai/karyawannya untuk melanjutkan sekolah, kuliah S1,
maupun kuliah S2 selama itu tidak mengganggu pekerjaan.
Tata tertib untuk pegawai/karyawan di sekolah tersebut bersifat umum,
menyangkut tentang pembagian tugas, pekerjaan, waktu masuk, dan waktu pulang.
Sekolah tidak memberlakukan kebijakan khusus yang mengatur tentang bagaimana guru
harus mengajar. Dalam hal ini guru tidak dibebani oleh suatu peraturan khusus dari pihak
sekolah, sepanjang guru tersebut mampu membagi tugas sebaik mungkin.
Karyawan/pegawai non edukatif hanya boleh bekerja di sekolah ini, dan tidak
diperkenankan bekerja di luar sekolah ini. Sedangkan guru/pengajar terutama guru PNS
diperbolehkan mengajar di sekolah lain dengan tujuan untuk memenuhi kewajiban
mengajar yang sudah ditentukan yaitu sebanyak 24 jam. Sanksi yang diberikan kepada
pegawai/personal berupa teguran lisan dari kepala sekolah dan pembinaan. Lalu
selanjutnya sanksi bisa berupa tertulis dan akan dilaporkan atau diserahkan ke atasan
(Dinas Pendidikan Nasional). Tata tertib pegawai lebih lanjut bisa dilihat di halaman
Lampiran.
-
Page | 13
Upaya untuk peningkatan kesejahteraan karyawan/pegawai berupa adanya
koperasi, yang memberikan layanan simpan dan pinjam uang secara mudah. Selain itu
adanya pemanfaatan lahan sekolah yang kosong untuk ditanami tanaman berbuah
sehingga dapat dimanfaatkan oleh pegawai/karyawan. Sekolah juga memberikan THR
tiap tahun bagi para pegawai/karyawan.
Cara penerimaan personel baru di SMA EL SHADAI adalah sesuai prosedur yang
ditetapkan. Penerimaan pegawai tetap (PNS) melalui tes seleksi Pegawai Negeri Sipil
yang merupakan program pemerintah pusat yang kemudian pelaksanaanya diserahkan
kepada pemerintah daerah Magelang -Jawa Tengah. Sedangkan untuk penerimaan Guru
Tidak Tetap (GTT) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) diadakan seleksi oleh pihak sekolah
yang disesuaikan dengan kebutuhan.
Dalam sistem pemberian gaji di sekolah tersebut, untuk PNS disesuaikan dengan
prosedur yang ditetapkan yakni gaji diberikan oleh pemerintah sesuai anggaran yang
dialokasikan untuk PNS. Sedangkan pemberian gaji untuk Guru Tidak Tetap (GTT) dan
Pegawai Tidak Tetap (PTT) berupa 20% dari dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah)
dan diberikan sesuai jumlah jam mengajar.
4. MANAGEMEN KEUANGAN
Manajemen Keuangan merupakan salah satu gugusan substansi administrasi
pendidikan. Manajemen keuangan adalah salah satu bidang garapan administrasi yang
secara khusus menangani tugas tugas yang berkaitan sistem pendanaan, sistem
pengelolaan, dan sistem pelaporan pengunaan dana.
a. Sistem pendanaan di SMA EL SHADAI
SMA EL SHADAI di bawah naungan sebuah yayasan dalam pelaksanaan
manajemen keuangan, seluruh biaya operasional dibebankan kepada orang tua siswa.
Biaya operasional sekolah diperoleh dari : Dana Sumbangan Operasional Bulanan
dan Sumbangan Uang Gedung. Dana ini akan digunakan dalam biaya operasional
sekolah yang meliputi :
1) Gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat pada
gaji.
2) Bahan atau peralatan habis pakai.
3) Biaya operasi pendidikan tidak langsung berupa daya, air, jasa, telekomunikasi,
pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak,
asuransi, dll.
Yayasan yang menaungi SMA EL SHADAI hanya bersifat sebagai pelindung.
Pengelolaan dana yang diperoleh dari siswa dilakukan secara subsidi silang. Besarnya
biaya sumbangan Operasional Bulanan masing masing siswa berbeda,
menyesuaikan tingkat penghasilan orangtua siswa. Begitu juga dengan besarnya biaya
-
Page | 14
Sumbangan Uang Gedung. Untuk sumbangan operasional bulanan yaitu kisaran Rp
100.000,00 sampai Rp 200.000,00. Sedangkan besarnya sumbangan uang gedung
kisaran 1 juta rupiah sampai 2 juta rupiah.
Selain menerima sumbangan dari siswa, SMA EL SHADAI juga menerima dana
dari Pemerintah Daerah berupa dana hibah. Dana hibah ini tidak selalu diterima setiap
tahunnya. Dana yang diterima mencapai 10 juta dan digunakan untuk kebutuhan
perlengkapan sekolah serta operasional sekolah. SMA EL SHADAI juga menerima
dana dari BOS. Dana ini memberikan subsidi kebutuhan belanja sekolah sehingga
biaya pendidikan secara keseluruhan akan berkurang.
Di SMA EL SHADAI, setiap hari sabtu mengadakan penarikan uang sukarela
yang nantinya dapat digunakan untuk kepentingan sosial seperti membantu siswa
siswa yang kurang mampu dan juga untuk memenuhi kebutuhan perlengkapan
operasional sekolah yang belum terpenuhi.
Bantuan lainnya yang diterima oleh SMA EL SHADAI adalah bantuan berupa
barang seperti bantuan kursi, bantuan komputer, dan bantuan rehabilitasi gedung
gedung sekolah. Bantuan bantuan ini diterima dari pemerintah daerah.
b. Sistem Pengelolaan Dana di SMA EL SHADAI
Pengelolaan dana di SMA EL SHADAI adalah dari siswa dan untuk siswa.
Berbeda dengan sekolah SMA Negeri, di SMA EL SHADAI untuk memperoleh dana
dimulai dari proses pengajuan dana dengan membuat proposal yang diajukan kepada
Pemerintah Daerah. Pembuatan proposal bergantung pada pemberitahuan melalui
surat resmi dari Pemerintah Daerah bahwa akan ada bantuan dana. Pengajuan
proposal biasanya diadakan pada akhir tahun dan biasanya akan di setujui pada awal
tahun. Karena sistem pendidikan di Indonesia awal tahun pelajaran dimulai pada
pertengahan tahun, maka penggunaan dana yang diterima pun dimulai pada
pertengahan tahun.
Penggunaan dana yang berasal dari pemerintah dan sumbangan siswa
keseluruhannya akan diakumulasi dan didistribusikan untuk pemenuhan kebutuhan
perlengkapan operasional sekolah. Sebagaimana di SMA Negeri, di SMA ini dalam
pendistribusian dana ada batasan batasan tertentu dalam skala prosentase.
Pendistribusian dana dijabarkan sebagai berikut :
1) kepanitiaan pelaksanaan kegiatan dan honorarium sebanyak 20%
2) belanja alat tulis kantor sebanyak 5%
3) belanja foto copy sebanyak 5%
4) belanja makan dan minum sebanyak 5%
5) belanja alat peraga sebanyak 15%
6) belanja cetakan khusus sebanyak 35%
7) belanja sarana dan pelatihan sebanyak 15%
-
Page | 15
c. Sistem Pelaporan Dana
Seluruh penggunaan dana dalam pengoperasionalan sekolah di laporkan setiap
bulannya kepada yayasan. Dalam hal laporan, sekolah tidak bertanggungjawab,
melainkan dalam hal ini yang bertanggungjawab adalah yayasan sebagai pelindung
dari SMA EL SHADAI.
5. MANAGEMEN HUMAS
Manajemen Hubungan dengan Masyarakat merupakan seluruh proses kegiatan
yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan sungguh sungguh serta
pembinaan secara kontinu untuk mendapatkan simpati dari masyarakat, sehingga
kegiatan operasional sekolah / pendidikan semakin efektif demi membantu tercapainya
tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
Pada hakikatnya sekolah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan
masyarakat, seperti para orang tua siswa sebagai anggota Komite / Badan Pembantu
Penyelenggaraan Pendidikan (BP3). Demikian pula hasil pendidikan pelaksanaan sekolah
akan menjadi harapan bahkan dambaan masyarakatnya, maka kegiatan kegiatan
sekolah juga harus terpadu dengan masyarakatnya. Sekolah juga menjadi tanggung jawab
bersama antara pemerintah, orang tua, penyelenggara sekolah dan masyarakat. Tetapi
orang tua hanya sebagai pembantu penyelenggaraan pendidikan dan tidak berhak untuk
mempengaruhi apalagi mengubah arah sasaran pendidikannya.
Peran HUMAS di sekolah sebenarnya bisa membantu menetralisir persoalan
sekolah. Sesuai tugasnya, HUMAS memiliki peran ganda dalam kinerjanya yaitu fungsi
internal dan eksternal. Kegiatan humas internal lebih kepada membangun komunikasi
dan distribusi informasi ke dalam personal di lembaganya. Sementara fungsi eksternal
HUMAS lebih bersentuhan dengan pihak luar, khususnya yang berkompeten.
Manajemen HUMAS SMA EL SHADAI yang terletak di Jalan Jenderal Ahmad
Yani 28, Gelangan, Magelang Utara merupakan salah satu yang menjadi tujuan observasi
kami, dimana observasi ini dilakukan dengan cara wawancara terstruktur secara
kualitatif. Hasil yang diperoleh dari wawancara ini adalah data tentang kegiatan
kegiatan yang menjadi tujuan dari hubungan sekolah dengan masyarakat yang sering
dilaksanakan oleh sekolah terkait dengan manajemen sekolah.
Dalam tatanan manajemen sekolah selain manajemen personalia, kurikulum,
peserta didik, anggaran dan sarana dan prasarana, manajemen HUMAS juga ikut ambil
bagian dalam tatanan struktur sekolah tersebut. Tujuan dari adanya manajemen ini yaitu
sebagai wadah penghubung antara sekolah, masyarakat sekitar sekolah, orang tua murid,
maupun masyarakat di luar sekolah (sekolah tetangga dalam pertandingan antar sekolah).
Namun sebenarnya jika ditelisik bahwa tujuan, fungsi dan manfaat dari
manajemen HUMAS sudah dipaparkan di depan pembahasan.
-
Page | 16
Kegiatan manajemen dalam hubungan sekolah dengan masyarakat sekitar sudah
berjalan dengan baik. Pihak sekolah berupaya secara perlahan untuk meningkatkan
kualitas hubungan yang baik antara sekolah dengan masyarakat seperti dengan
mengadakan kegiatan kerja bakti di lingkungan sekolah atau di luar lingkungan sekolah,
seperti bakti sosial ke panti asuhan. Bagi peserta didik, kegiatan tersebut juga bertujuan
untuk melatih peserta didik untuk belajar beribadah, bersosialisasi dan menjalin
hubungan yang baik dengan masyarakat. Kegiatan tersebut dilakukan karena pihak
sekolah menyadari bahwa sekolah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
masyarakat. Hubungan serasi, terpadu serta timbal balik yang sebaik baiknya antara
sekolah dan masyarakat harus diciptakan dan dilaksanakan agar meningkatkan mutu
pendidikan dan pembangunan masyarakat dapat saling menunjang. Dengan demikian
masyarakat dapat ikut bertanggung jawab secara tidak langsung terhadap pelaksanaan
pendidikan, sehingga hasil pendidikan bermanfaat bagi masyarakat diantaranya dalam
mengisi kebutuhan tenaga kerja.
Dalam tatanan tugas dari manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat tidak
selalu berhubungan dengan masyarakat sekitar sekolah tetapi juga berhubungan dengan
orang tua murid dalam kegiatan rapat antar wali murid guna membicarakan bantuan dana
sekolah / pembangunan, membicarakan hasil belajar (rapor) peserta didik bahkan
membicarakan tentang peserta didik yang mengalami masalah dengan mengadakan
kunjungan ke rumah dan lain lain.
Dengan adanya kegiatan tersebut diharapkan dapat mengoptimalkan kerjasama
antara sekolah dengan orang tua / wali murid. Ataupun dapat dikatakan bahwa sekolah
membutuhkan peran dari orang tua / wali murid dan sebaliknya orang tua / wali murid
juga membutuhkan sekolah. Kerjasama yang terjalin sangat harmonis antara sekolah dan
orang tua / wali murid ini, sangat membantu terciptanya pelaksanaan dan kemajuan mutu
pendidikan di SMA EL SHADAI. Peran serta orang tua / wali murid sangat berarti bagi
pihak sekolah. Jalinan kerjasama tersebut merupakan sebuah komunikasi antara sekolah
dengan orang tua / wali murid. Komunikasi tersebut harus senantiasa dilakukan agar
tidak sampai terjadi kesalahpahaman antara pihak sekolah dan orang tua / wali murid.
Selain sekolah melakukan hubungan dengan masyarakat sekitar dan orang tua /
wali murid, manajemen hubungan masyarakat juga menjalin hubungan yang baik dengan
instansi instansi pemerintahan sekitar seperti Dinas Kesehatan (Puskesmas) dan dengan
kepolisian setempat. Hubungan sekolah dengan dinas kesehatan dalam hal ini puskemas
cukup baik, dengan mengadakan pemeriksaan kesehatan kepada para siswa ataupun
mengadakan sosialisasi sosialisasi tentang kesehatan kepada para peserta didik.
Sedangkan hubungan sekolah dengan pihak kepolisian adalah berupa kerjasama dalam
bidang keamanan sekolah. Apabila ada suatu masalah yang sudah tidak bisa diselesaikan
oleh pihak sekolah, pihak kepolisian ikut membantu menyelesaikan masalah tersebut.
-
Page | 17
Pihak kepolisian juga sering mengadakan sosialisasi kepada warga sekolah bahaya
narkoba ataupun sosialisasi mengenai tata cara berlalu lintas yang benar. Jalinan
kerjasama antara sekolah dengan instansi instansi tersebut terjalin dengan baik. Instansi
instansi tersebut merupakan mitra kerja sekolah yang sangat membantu dalam
penyelenggaraan pendidikan.
Manajemen Hubungan dengan Masyarakat SMA EL SHADAI secara keseluruhan
sudah terjalin cukup baik meskipun masih terdapat banyak kendala dalam
pelaksanaannya. Harapannya, dengan adanya hubungan hubungan tersebut di atas
dapatlah terjalin kreatifitas serta dinamika kedua belah pihak yang inovatif. Selain itu
dapat memadukan hubungan antara kehidupan sekolah dan kehidupan masyarakat.
Hubungan kerjasama itu juga menjadikan sekolah sebagai pusat kebudayaan dan sumber
informasi dan inspirasi bagi masyarakat serta sebagai lapangan pengabdian bagi para
peserta didik. Selain itu juga dapat menciptakan dunia usaha dan industri demi
peningkatan mutu para lulusan sekolah, dengan menampung saran saran positif agar
output lulusannya dapat senantiasa dapat relevan dengan kebutuhan dunia usaha dan
industri, sehingga dapat menampung tamatan sekolah secara maksimal. Jadi dalam hal ini
peran Hubungan dengan Masyarakat sangat penting dalam penyelenggaraan pendidikan
di sekolah.
6. MANAGEMEN SARANA DAN PRASARANA
Tata cara pengelolaan sarana dan prasarana sebagai berikut:
a. Pada awal tahun kepala sekolah dan wakil kepala sekolah membentuk tim
pengurus/pengelola sarana dan prasarana sekolah.
b. Kerja awal tim sarana dan prasarana sekolah adalah membentuk tim pembelian
barang (prasarana).
c. Tim pembelian barang ini akan membeli barang sesuai yang dibutuhkan sekolah lalu
menyampaikannya kepada pengelola.
d. Pengelola barang melakukan inventaris (mendata) terhadap barang-barang yang baru
dibeli maupun yang sudah ada.
e. Pengelola mendistribusikannya agar barang bisa dipergunakan dan dimanfaatkan.
f. Pengurus inventarisasi barang melaporkan inventarisasi dan penggunaan barang
kepada kepala sekolah dan sekretaris daerah kabupaten/kota Magelang setiap 1 bulan
sekali.
g. Pada akhir tahun pengurus membuat laporan tahunan.
Pengadaan sarana dan prasarana di sekolah ini melalui dana APBD (Anggaran
Pendapatan Belanja Daerah) II, dana APBD I. Selain itu pengadaan sapras juga dapat
menggunakan bendahara BOS (Bantuan Operasional Sekolah) yang diberi oleh
pemerintah. Pengadaan sarana prasarana di SMA EL SHADAI dilakukan setiap satu
-
Page | 18
bulan sekali dengan menginventaris sarana prasarana yang ada. Untuk pengadaan sarana
prasarana yang kurang akan diinventaris dan akan diajukan kepada Kepala Tata Usaha
dengan persetujuan Kepala Sekolah.
Pemeliharaan sarana dan prasarana dilakukan oleh pengelola yang sudah dibentuk
oleh kepala sekolah pada awal tahun yaitu Wakil Kepala Sekolah bidang Sarana
Prasarana. Pengelola sapras akan meninventarisasi barang menjadi dua bagian, yaitu
barang inventaris seperti computer, laptop, printer, LCD; dan barang non-inventaris
seperti ATK dan sebagainya. Sedangkan pertanggungjawaban sarana dan prasarana
diserah kan kepada kepala sekolah untuk barang milik sekolah sendiri dan pengelola
barang di kabupaten untuk barang-barang yang diberikan dari daerah atau barang dari
uang daerah.
7. MANAGEMEN LAYANAN KHUSUS
Selain komponen-komponen sekolah yang telah dijelaskan sebelumnya,
manajemen layanan khusus ini juga termasuk ke dalam komponen-komponen manajemen
sekolah. Manajemen ini merupakan komponen yang terakhir dan juga merupakan bagian
terpenting dalam manajemen berbasis sekolah (MBS) yang dapat menunjang
keberhasilan suatu sekolah serta kualitas siswanya.
Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang berlangsung begitu
pesat pada masa sekarang menyebabkan guru tidak bisa lagi melayani kebutuhan siswa
mengenai informasi, dan guru-guru juga tidak bisa mengandalkan apa yang diperolehnya
di bangku sekolah, untuk itu pihak sekolah memberikan layanan-layanan khusus untuk
mempermudah berlangsungnya kegiatan belajar mengajar.
Dalam observasi ini, kami memperoleh data-data yang berhubungan dengan
manajemen layanan khusus, diantaranya ialah:
a. Perpustakaan
Adanya perpustakaan yang bertujuan agar siswa memperoleh wawasan yang luas
dan bermanfaat untuk masa depan siswa yang mereka dapatkan. Koleksi-koleksi buku
yang tersedia cukup lengkap, karena di sekolah ini koleksi buku didopping dari dinas
dan sebagian dibeli sendiri untuk melengkapi. Pengadaan buku di perpustakaan harus
berdasarkan koordinasi antara pengurus perpustakaan dengan Kepala TU sekolah dan
atas persetujuan kepala sekolah. Buku yang baru masuk harus melalui TU terlebih
dahulu untuk didata baru kemudian diserahkan ke perpustakaan untuk diinvetariskan.
Kondisi koleksi buku-buku di Perpustakaan sudah cukup baik, yakni terawat, rapi,
dan teratur.
Perpustakaan mempunyai tata tertib yang harus ditaati oleh pengunjung, yaitu:
1) Pengunjung perpustakaan dilarang membawa tas, jaket, makanan ke ruang
perpustakaan. Tas dan jaket harap diletakkan pada tempat yang ditentukan.
-
Page | 19
2) Pengunjung perpustakaan dilarang membawa bahan pustaka yang tidak
dipinjamkan keluar perpustakaan.
3) Peminjam buku dilarang mencoret-coret, menyobek/merusak bahan pustaka atau
buku-buku perpustakaan.
4) Pengunjung diharapkan menjaga ketenangan, ketertiban, dan kebersihan.
5) Pembaca majalah dan surat kabar diharuskan mengembalikannya setelah selesai
membaca pada rak yang telah ditentukan.
6) Batas waktu peminjaman buku-buku fiksi (non ilmiah) maupun non fiksi ialah 3
hari.
7) Peminjaman buku yang belum selesai dapat diperpanjang satu kali.
8) Keterlambatan pengembalian dikenakan denda Rp 100 per hari.
9) Peminjaman buku perpustakaan dengan menunjukkan kartu anggota perpus.
10) Syarat menjadi anggota perpustakaan:
Menyerahkan pas foto 3 x 4 sebanyak 2 lembar.
Mengisi formulir pendaftaran.
11) Merusak atau menghilangkan buku, peminjam harus mengganti harga buku atau
mengganti dengan buku baru.
12) Peminjam dapat meminjam buku perpustakaan sebanyak 2 ekslempar.
13) Bagi yang melanggar tata tertib perpus dapat dikenakan sanksi pencabutan kartu
anggota perpustakaan.
14) Segala sesuatu yang belum tercantum dalam tata tertib yang berkepentingan dapat
meminta keterangan petugas perpustakaan.
Pengurus perpustakaan sudah terstruktur dengan baik terbukti dengan adanya
struktur Pengurus Perpusatakaan. Selain itu pihak sekolah khususnya Pengurus
Perpustakaan selalu berupaya untuk meningkatkan mutu perpustakaan dan minat
siswa untuk menunjungi perpustakaan karena perpustakaan yang lengkap dan
dikelola dengan baik memungkinkan peserta didik untuk lebih mengembangkan dan
mendalami pengetahuan yang diperolehnya di kelas melalui belajar mandiri, baik
pada waktu-waktu yang kosong di sekolah maupun di rumah. Disamping itu juga
memungkinkan guru untuk mengembangkan pengetahuan secara mandiri dan juga
dapat mengajar dengan metode bervariasi.
b. Unit Kesehatan Sekolah (UKS)
Adanya layanan kesehatan yang bertujuan agar kondisi badan siswa, dewan guru,
dan karyawannya serta kepala sekolah tetap sehat dan stabil. Dalam layanan ini,
sekolah telah mempunyai tiang unit kesehatan sekolah (UKS) yang dipisahkan atara
UKS putra dan UKS putri. Siswa yang sakit dapat memperoleh pengobatan di UKS
ini sehingga diharapkan dengan adanya UKS dapat menunjang kelancaran proses
belajar mengajar di SMA EL SHADAI. Kondisi layanan kesehatan ini cukup baik
-
Page | 20
dan terletak di tempat yang strategis sehingga mempermudah warga sekolah dalam
memperoleh layanan kesehatan. Pemanfaatan oleh warga sekolah juga sudah
maksimal terhadap layanan UKS ini.
c. Layanan Bimbingan dan Konseling (BK)
Di SMA EL SHADAI terdapat layanan khusus Bimbingan dan Konseling yang
dilengkapi dengan ruang BK. Fungsi layanan ini adalah membantu siswa dalam
memecahkan masalah kesulitan belajar, masalah sosial, serta membantu siswa dalam
mengembangkan karir/ potensi siswa. Layanan ini memang sudah optimal karena BK
berfugsi untuk mengatasi siswa yang bermasalah seperti melakukan pelanggaran,
bahkan untuk sarana curhat/pengembangan diri siswa. Pihak sekolah berupaya keras
untuk mengatasi hal tersebut dengan meningkatkan fungsi dan peranan guru BK serta
layanannya di sekolah untuk membantu siswa mengembangkan potensi dirinya.
Layanan bimbingan dan konseling diberikan kepada siswa baik di sekolah maupun di
luar lingkungan sekolah, agar guru BK dapat mengetahui situasi, keadaan fisik dan
rohani dari peserta didik tersebut agar mereka dapat sharing masalah mereka agar
mereka dapat keluar dari masalah peserta didik tersebut. Guru BK akan menasehati
bagaimana solusi dari masalah mereka masing-masing.
d. Koperasi Sekolah
SMA EL SHADAI memiliki layanan khusus berupa koperasi sekolah meskipun
masih tergolong sederhana, tetapi koperasi ini berupaya memenuhi kebutuhan siswa
dengan menjual alat tulis, buku dan kebutuhan belajar siswa lainnya. Letak koperasi
ini masih berada di lingkungan sekolah dengan maksud mempermudah siswa dalam
membeli kebutuhannya. Tidak hanya siswa yang memanfaatkan layanan koperasi ini.
Guru, pegawai TU, dan warga sekolah lainnya juga turut memanfaatkan layanan ini.
e. Layanan Keamanan
Tujuan dari layanan keamanan ini yaitu memberikan rasa aman dan nyaman serta
tenang dalam lingkungan sekolah. Dalam layanan keamanan ini sekolah mempunyai
satpam. Sekolah juga sudah mempunyai dua orang penjaga malam yang dirasa cukup
untuk menjaga keamanan sekolah di malam hari. Keadaan sekolah di siang hari sudah
cukup ramai, karena letaknya di tengah perkotaan.
f. Layanan Khusus lainnya
Selain perpustakaan, UKS, BK, Koperasi, dan layanan keamanan, sekolah juga
mempunyai laboratorium komputer/ internet dan IPA, tempat parkir, kantin, ruang
keterampilan, ruang kesenian, dan lain sebagainya. Dalam layanan khusus ini,
meskipun sekolah belum dapat dikatakan sempurna tetapi pemanfaatan layanan-
layanan tersebut oleh semua warga sekolah sudah cukup optimal. SMA EL SHADAI
masih tetap berupaya untuk meningkatkan fasilitas penunjang lainnya demi
peningkatan mutu dan kualitas SDM yang ada didalamnya.
-
Page | 21
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari kegiatan observasi kami di SMA EL SHADAI kab. Magelang kami dapat
mengetahui beberapa point tentang organisasi lembaga pendidikan, manajemen
kurikulum, manajemen peserta didik, manajemen personalia, manajemen keuangan,
manajemen sarana dan prasarana, manajemen humas, dan manajemen layanan khusus.
Dan berdasarkan observasi dan pembahasan yang telah dijabarkan sebelumnya. Jadi
dapat disimpulkan bahwa komponen komponen manajemen sekolah merupakan
komponen yang paling penting dalam implementasi manajemen berbasis sekolah (MBS)
untuk mencapai suatu manajemen sekolah efektif dan efisien.
B. Saran
Manajemen sekolah di SMA EL SHADAI harus dikelola lebih baik dan
ditingkatkan, agar managemen berbasis sekolah bisa terwujud dengan baik, sehingga
tujuan pendidikan dapat dicapai secara efektif dan efisien. Selain itu, fasilitas yang ada
Dalam sekolah harus lebih ditingkatkan lagi . supaya siswa dapat menambah potensi
yang mereka miliki menjadi lebih baik dan bisa menjadi prestasi yang membanggakan
sekolah.
-
Page | 22
DAFTAR PUSTAKA
. http://smael-magelang.blogspot.com/2008/11/visi-dan-misi-sma-el-shadai-magelang.html
Sutomo, dkk. 2011. Manajemen Sekolah. Semarang: Universitas Negeri Semarang Press.