Obligasi Merupakan Surat Utang Jangka Menengah

22
Obligasi merupakan surat utang jangka menengah-panjang yang dapat dipindahtangankan yang berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk membayar imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut. Jenis Obligasi Obligasi memiliki beberapa jenis yang berbeda, yaitu: 1. Dilihat dari sisi penerbit: a. Corporate Bonds: obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan, baik yang berbentuk badan usaha milik negara (BUMN), atau badan usaha swasta. b. Government Bonds: obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah pusat. c. Municipal Bond: obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah daerah untut membiayai proyek-proyek yang berkaitan dengan kepentingan publik (public utility). 2. Dilihat dari sistem pembayaran bunga: a. Zero Coupon Bonds: obligasi yang tidak melakukan pembayaran bunga secara periodik. Namun, bunga dan pokok dibayarkan sekaligus pada saat jatuh tempo. b. Coupon Bonds: obligasi dengan kupon yang dapat diuangkan secara periodik sesuai dengan ketentuan penerbitnya. c. Fixed Coupon Bonds: obligasi dengan tingkat kupon bunga yang telah ditetapkan sebelum masa penawaran di pasar perdana dan akan dibayarkan secara periodik. d. Floating Coupon Bonds: obligasi dengan tingkat kupon bunga yang ditentukan sebelum jangka waktu tersebut, berdasarkan suatu acuan (benchmark) tertentu seperti average time deposit (ATD) yaitu rata-rata tertimbang tingkat suku bunga deposito dari bank pemerintah dan swasta. 3. Dilihat dari hak penukaran/opsi: a. Convertible Bonds: obligasi yang memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk mengkonversikan

Transcript of Obligasi Merupakan Surat Utang Jangka Menengah

Page 1: Obligasi Merupakan Surat Utang Jangka Menengah

Obligasi merupakan surat utang jangka menengah-panjang yang dapat dipindahtangankan yang berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk membayar imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut.

Jenis Obligasi

Obligasi memiliki beberapa jenis yang berbeda, yaitu:

1. Dilihat dari sisi penerbit: a. Corporate Bonds: obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan, baik yang

berbentuk badan usaha milik negara (BUMN), atau badan usaha swasta. b. Government Bonds: obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah pusat. c. Municipal Bond: obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah daerah untut

membiayai proyek-proyek yang berkaitan dengan kepentingan publik (public utility).

2. Dilihat dari sistem pembayaran bunga:

a. Zero Coupon Bonds: obligasi yang tidak melakukan pembayaran bunga secara periodik. Namun, bunga dan pokok dibayarkan sekaligus pada saat jatuh tempo.

b. Coupon Bonds: obligasi dengan kupon yang dapat diuangkan secara periodik sesuai dengan ketentuan penerbitnya.

c. Fixed Coupon Bonds: obligasi dengan tingkat kupon bunga yang telah ditetapkan sebelum masa penawaran di pasar perdana dan akan dibayarkan secara periodik.

d. Floating Coupon Bonds: obligasi dengan tingkat kupon bunga yang ditentukan sebelum jangka waktu tersebut, berdasarkan suatu acuan (benchmark) tertentu seperti average time deposit (ATD) yaitu rata-rata tertimbang tingkat suku bunga deposito dari bank pemerintah dan swasta.

3. Dilihat dari hak penukaran/opsi:

a. Convertible Bonds: obligasi yang memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk mengkonversikan obligasi tersebut ke dalam sejumlah saham milik penerbitnya.

b. Exchangeable Bonds: obligasi yang memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk menukar saham perusahaan ke dalam sejumlah saham perusahaan afiliasi milik penerbitnya.

c. Callable Bonds: obligasi yang memberikan hak kepada emiten untuk membeli kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang umur obligasi tersebut.

d. Putable Bonds: obligasi yang memberikan hak kepada investor yang mengharuskan emiten untuk membeli kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang umur obligasi tersebut.

4. Dilihat dari segi jaminan atau kolateralnya:

1. Secured Bonds: obligasi yang dijamin dengan kekayaan tertentu dari penerbitnya atau dengan jaminan lain dari pihak ketiga. Dalam kelompok ini, termasuk didalamnya adalah:

i. Guaranteed Bonds: Obligasi yang pelunasan bunga dan pokoknya dijamin denan penangguangan dari pihak ketiga

Page 2: Obligasi Merupakan Surat Utang Jangka Menengah

ii. Mortgage Bonds: obligasi yang pelunasan bunga dan pokoknya dijamin dengan agunan hipotik atas properti atau asset tetap.

iii. Collateral Trust Bonds: obligasi yang dijamin dengan efek yang dimiliki penerbit dalam portofolionya, misalnya saham-saham anak perusahaan yang dimilikinya.

2. Unsecured Bonds: obligasi yang tidak dijaminkan dengan kekayaan tertentu tetapi dijamin dengan kekayaan penerbitnya secara umum.

5. Dilihat dari segi nilai nominal:

a. Konvensional Bonds: obligasi yang lazim diperjualbelikan dalam satu nominal, Rp 1 miliar per satu lot.

b. Retail Bonds: obligasi yang diperjual belikan dalam satuan nilai nominal yang kecil, baik corporate bonds maupun government bonds.

2. Dilihat dari segi perhitungan imbal hasil:

a. Konvensional Bonds: obligasi yang diperhitungan dengan menggunakan sistem kupon bunga.

b. Syariah Bonds: obligasi yang perhitungan imbal hasil dengan menggunakan perhitungan bagi hasil. Dalam perhitungan ini dikenal dua macam obligasi syariah, yaitu:

i. Obligasi Syariah Mudharabah merupakan obligasi syariah yang menggunakan akad bagi hasil sedemikian sehingga pendapatan yang diperoleh investor atas obligasi tersebut diperoleh setelah mengetahui pendapatan emiten.

ii. Obligasi Syariah Ijarah merupakan obligasi syariah yang menggunakan akad sewa sedemikian sehingga kupon (fee ijarah) bersifat tetap, dan bisa diketahui/diperhitungkan sejak awal obligasi diterbitkan.

 

Karakteristik Obligasi:

1. Nilai Nominal (Face Value) adalah nilai pokok dari suatu obligasi yang akan diterima oleh pemegang obligasi pada saat obligasi tersebut jatuh tempo.

2. Kupon (the Interest Rate) adalah nilai bunga yang diterima pemegang obligasi secara berkala (kelaziman pembayaran kupon obligasi adalah setiap 3 atau 6 bulanan) Kupon obligasi dinyatakan dalam annual prosentase.

3. Jatuh Tempo (Maturity) adalah tanggal dimana pemegang obligasi akan mendapatkan pembayaran kembali pokok atau Nilai Nominal obligasi yang dimilikinya. Periode jatuh tempo obligasi bervariasi mulai dari 365 hari sampai dengan diatas 5 tahun. Obligasi yang akan jatuh tempo dalam waktu 1 tahun akan lebih mudah untuk di prediksi, sehingga memilki resiko yang lebih kecil dibandingkan dengan obligasi yang memiliki periode jatuh tempo dalam waktu 5 tahun. Secara umum, semakin panjang jatuh tempo suatu obligasi, semakin tinggi Kupon / bunga nya.

4. Penerbit / Emiten (Issuer) Mengetahui dan mengenal penerbit obligasi merupakan faktor sangat penting dalam melakukan investasi Obligasi Ritel. Mengukur resiko / kemungkinan dari penerbit obigasi tidak dapat melakukan pembayaran kupon dan atau pokok obligasi tepat waktu (disebut default risk) dapat dilihat dari peringkat (rating) obligasi yang dikeluarkan oleh lembaga pemeringkat seperti PEFINDO atau Kasnic Indonesia. 

Page 3: Obligasi Merupakan Surat Utang Jangka Menengah

 

Harga Obligasi:

Berbeda dengan harga saham yang dinyatakan dalam bentuk mata uang, harga obligasi dinyatakan dalam persentase (%), yaitu persentase dari nilai nominal.Ada 3 (tiga) kemungkinan harga pasar dari obligasi yang ditawarkan, yaitu:

1. Par (nilai Pari): Harga Obligasi sama dengan nilai nominal Misal: Obligasi dengan nilai nominal Rp 50 juta dijual pada harga 100%, maka nilai obligasi tersebut adalah 100% x Rp 50 juta = Rp 50 juta.

2. at premium (dengan Premi): Harga Obligasi lebih besar dari nilai nominal Misal: Obligasi dengan nilai nominal RP 50 juta dijual dengan harga 102%, maka nilai obligasi adalah 102% x Rp 50 juta = Rp 51 juta.

3. at discount (dengan Discount): Harga Obligasi lebih kecil dari nilai nominal Misal: Obligasi dengan nilai nominal Rp 50 juta dijual dengan harga 98%, maka nilai dari obligasi adalah 98% x Rp 50 juta = Rp 49 juta.

 

Yield Obligasi:

Pendapatan atau imbal hasil atau returnyang akan diperoleh dari investasi obligasi dinyatakan sebagai yield, yaitu hasil yang akan diperoleh investor apabila menempatkan dananya untuk dibelikan obligasi. Sebelum memutuskan untuk berinvestasi obligasi, investor harus mempertimbangkan besarnya yield obligasi, sebagai faktor pengukur tingkat pengembalian tahunan yang akan diterima.

Ada 2 (dua) istilah dalam penentuan yield yaitu current yield dan yield to maturity.

1. Currrent yield adalah yield yang dihitung berdasrkan jumlah kupon yang diterima selama satu tahun terhadap harga obligasi tersebut.

Current yield = bunga tahunan

                         harga obligasi

 

Contoh:

Jika obligasi PT XYZ memberikan kupon kepada pemegangnya sebesar 17% per tahun sedangkan harga obligasi tersebut adalah 98% untuk nilai nominal Rp 1.000.000.000, maka:

 

Current Yield     = Rp 170.000.000 atau   17%

                             Rp 980.000.000          98%

Page 4: Obligasi Merupakan Surat Utang Jangka Menengah

          = 17.34%

2. Sementara itu yiled to maturity (YTM) adalah tingkat pengembalian atau pendapatan yang akan diperoleh investor apabila memiliki obligasi sampai jatuh tempo. Formula YTM yang seringkali digunakan oleh para pelaku adalah YTM approximation atau pendekatan nilai YTM, sebagai berikut:

YTM approximation =       C +     R – P

                                                                         n                   x 100%

                                                 R + P        

                                                   2

 

Keterangan:

C = kupon

n = periode waktu yang tersisa (tahun)

R = redemption value

P = harga pemeblian (purchase value)

Contoh:

Obligasi XYZ dibeli pada 5 September 2003 dengan harga 94.25% memiliki kupon sebesar 16% dibayar setiap 3 bulan sekali dan jatuh tempo pada 12 juli 2007. Berapakah besar YTM approximationnya?

C = 16%

n = 3 tahun 10 bulan 7 hari = 3.853 tahun

R = 94.25%

P = 100%

 

 

YTM approximation         = 16 +   100 – 94.25  

                                                    3.853

Page 5: Obligasi Merupakan Surat Utang Jangka Menengah

                                        = 100 + 94.25

                                                2

                                        = 18.01 %                          

Definisi Obligasi (bond = B) adalah surat hutang yang diterbitkan atau dijual oleh sebuah perusahaan atau pemerintah pada saat meminjam uang dari masyarakat untuk jangka waktu panjang.Nilai nominal (par value / face value = F) adalah jumlah pokok obligasi yang akan dibayar pada saat obligasi jatuh tempo.Kupon ( C ) adalah nilai pembayaran bunga yang dinyatakan atas obligasi. Tarif Kupon (coupon rate = r ) adalah nilai kupon tahunan dibagi dengan nilai nominal obligasi. Tarif kupon ini setara dengan tingkat suku bunga untuk pinjaman di bank.Tanggal Jatuh Tempo (maturity date) adalah tanggal tertentu yang digunakan untuk pembayaran pokok (nilai nominal) obligasi. Hasil Sampai Jatuh Tempo (Yield to Maturity / YTM) adalah tingkat pengembalian (hasil) yang diharapkan pasar atas obligasi.

Persamaan untuk menghitung Harga ObligasiHarga Obligasi = C x PVIFa + FV x PFIFC = nilai kupon PVIFa = [ 1 – (1+r)^(-t) ] / rPVIF = 1/(1+r)t^t = (1+r)^(-t)r = tarif kupon t = banyaknya periode pembayaran kuponFV = face value = nilai nominal obligasi

Contoh :Obligasi yang bernilai nominal Rp 10 juta dengan tarif kupon 14% setahun. Kupon dibayarkan setiap 6 bulan. Obligasi tersebut akan jatuh tempo dalam waktu 7 tahun dan memiliki YTM 16%. Hitunglah harga obligasinya.1 tahun = 2 periode pembayaran kupon, sehingga t = 7 tahun x 2 periode / tahun = 14 periodeR per periode = 14% /2 = 7% per periode ( 1 periode = 1 semester)YTM per periode = 16%/2 = 8% per periode.Kupon per periode = 7% x Rp 10 juta = Rp 700.000PVIFa = [1 – (1+8%)^(-14)] / 8% = 8,244236983PVIF = (1+8%) ^ (-14) = 0,340461041Harga Obligasi (B) = Rp 700.000 x 8,244236983 + Rp 10.000.000 x 0,340461041 = Rp 9.175.576,30

Menghitung Nilai Obligasi dan Perubahan Suku BungaHarga Obligasi (Bond Value) = Nilai Sekarang Kupon + Nilai Sekarang dari Nilai NominalNilai Sekarang Kupon = Nilai Sekarang Anuitas dari Kupon Pada saat tingkat suku bunga naik, nilai sekarang akan turun demikian juga dengan nilai obligasi yang akan turun bila tingkat suku bunga naik dan sebaliknya.

Menghitung Nilai Obligasi Diskon dengan Kupon Tahunan

Page 6: Obligasi Merupakan Surat Utang Jangka Menengah

Misal sebuah obligasi dengan tarif kupon 10% dan kupon dibayar tahunan. Nilai nominalnya Rp 10 juta dan akan jatuh tempo 5 tahun kemudian. Dengan YTM 11%, berapa nilai obligasi tersebut?Nilai Kupon = tarif kupon x nilai nominal = 10% x Rp 10 juta = Rp 1 juta.Nilai Obligasi (B) = Nilai Sekarang Anuitas dari Kupon + Nilai Sekarang dari Nilai NominalNilai Sekarang Anuitas = [1-(1+r)^(-t)] / rR = YTM = 11%T = 5 periode Faktor Bunga Nilai Sekarang Anuitas = PVIFa (11%,5) = [ 1 – (1+11%)^(-5)] / 11% = 3,695897018Faktor Nilai Sekarang = PVIF (11%,5) = (1+11%)^(-5) = 0,593451328Nilai Kupon = 10% x Rp 10 juta = Rp 1 jutaHarga Obligasi (B) = Nilai Sekarang Anuitas dari Kupon + Nilai Sekarang dari Nilai Nominal = Rp 1 juta x 3,695897018 + Rp 10 juta x 3,695897018

= Rp 9.630.410,298

Menghitung nilai Obligasi Premium dengan Kupon TahunanObligasi premium adalah obligasi yang nilainya lebih tinggi daripada nilai nominalnya. Contoh : anda sedang mereview suatu obligasi yang memberikan kupon tahunan sebesar 10% dengan nilai nominal Rp 10 juta. Obligasi tersebut jatuh tempo 20 tahun dan YTM nya 8%. Berapa nilai obligasi tersebut?Faktor Bunga Nilai Sekarang Anuitas = PVIFa (8%,20) = [ 1 – (1+8%)^(-20)] / 8% = 9,818147407Faktor Nilai Sekarang = PVIF (8%,20) = (1+8%)^(-20) = 0,214548207Harga Obligasi (B) = Nilai Sekarang Anuitas dari Kupon + Nilai Sekarang dari Nilai Nominal = Rp 1 juta x 9,818147407+ Rp 10 juta x 0,214548207

= Rp 11.963.629,48

Hubungan grafis antara harga obligasi dan YTM

Dari grafik di atas terlihat bahwa semakin besar YTM, maka nilai obligasi semakin kecil.

Harga Obligasi : hubungan antara Tarif Kupon dengan YTMJika YTM = tarif kupon, maka nilai nominal obligasi = harga obligasiJika YTM > tarif kupon, maka nilai nominal obligasi > harga obligasiHal ini mengingat nilai diskonto nya menyebabkan hasil (tingkat pengembalian) obligasi lebih tinggi dari tarif kupon.Obligasi yang harganya di bawah nilai nominal disebut obligasi diskon.Jika YTM < tarif kupon, maka nilai nominal obligasi <. harga obligasiTarif kupon yang lebih tinggi menyebabkan harga obligasi lebih tinggi dari nilai nominalnya.Obligasi yang harganya di atas nilai nominal disebut obligasi premium.

Resiko Tingkat Suku BungaResiko tingkat suku bunga adalah resiko yang timbul bagi pemegang obligasi karena adanya perubahan tingkat suku bunga. Terbagi atas 2 :

1.       Resiko Harga yakni perubahan harga obligasi yang timbul karena perubahan tingkat suku bunga.-          Obligasi jangka panjang memiliki resiko harga yang lebih besar dibanding obligasi jangka pendek.-          Obligasi dengan tarif kupon yang rendah lebih besar resiko harganya dibanding obligasi tarif kupon yang

tinggi.-          Resiko harga semakin besar saat YTM nya rendah dibanding YTM yang tinggi (lihat Hubungan grafis antara

harga obligasi dan YTM)2.       Resiko Tingkat Investasi Kembali yakni ketidakpastian yang timbul atas tingkat hasil saat arus kas yang

diterima diinvestasikan kembali. -          Obligasi jangka pendek memiliki resiko tingkat investasi kembali yang lebih besar dibanding obligasi jangka

panjang.-          Obligasi dengan tarif kupon yang tinggi lebih beresiko dalam hal diinvestasikan kembali dibanding obligasi

dengan tarif kupon yang rendah.

Menghitung Hasil Oblligasi (Yield to Maturity)Yield to Maturity (YTM) adalah tingkat bunga yang berlaku pada harga obligasi saat ini.Untuk menghitung besarnya YTM perlu digunakan metode coba-coba (trial and error) dan sama prosesnya seperti menghitung “r” dalam suatu perhitungan anuitas.

Page 7: Obligasi Merupakan Surat Utang Jangka Menengah

YTM dengan kupon tahunanMisalnya suatu obligasi dengan kupon tahunan sebesar 10%, jatuh tempo 15 tahun dan nilai nominal Rp 10.000.000. Harga obligasi tersebut sekarang Rp 9.280.900 Berapakah YTM nya?Harga Obligasi (B) = Nilai Sekarang Anuitas dari Kupon + Nilai Sekarang dari Nilai NominalB = Rp 1 juta x PVIFa + Rp 10 juta x PVIF = Rp 9.280.900Karena harga obligasi lebih rendah dibanding nilai nominalnya, berarti ini adalah obligasi diskon dimana YTM nya lebih besar daripada 10%Misalkan r1 = 10% maka B1 = 10.000.000 – 9.280.900 = 643.072 R2 = 12% maka B2 = 8.637.827 - 9.280.900 =-719.100 2% 1.362.172YTM = 10% + 643.072 / 1.362.172 x 2% = 10,94%Atau 12% - 719.100 / 1.362.172 x 2% = 10,94%Berarti YTM = 10,94%.

YTM dengan Kupon SemesteranMisalkan sebuah obligasi dengan tarif kupon 10% dan kupon dibayar setengah tahunan (per semester). Nilai nominal Obligasi tersebut Rp 10 juta, dengan umur ekonomis 20 tahun dan dijual dengan harga Rp 11.979.300. Hitung YTM nya.Karena harga obligasi lebih tinggi dibanding nilai nominalnya, berarti ini adalah obligasi premium di mana YTM nya lebih kecil daripada tarif kupon (10%).Kupon semesteran artinya obligasi ini membayar kupon setiap semester (enam bulan sekali) alias setahun 2 kali bayar kupon. Hal ini lumrah untuk obligasi di Amerika. Berarti 1 periode = 1 semester.Jumlah periode pembayaran kupon obligasi tersebut = 20 tahun x 2 periode / tahun = 40 periode.Tarif kupon per periode = 10% / 2 = 5% Kupon = 5% x Rp 10 juta = Rp 500.000 / semesterB = Rp 500.000 juta x PVIFa + Rp 10 juta x PVIF = Rp 11.979.300Misalkan r1 = 5% maka B1 = 10.000.000 – 11.979.300 = -1.979.300 R2 = 3% maka B2 = 14.622.954,- 11.979.300= 2.643.654 2% 4.622.954YTM = 3% + 2.643.654 / 4.622.954 x 2% = 4,14% / semesterAtau 5% - 1.979.300 / 4.622.954 x 2% = 4,14% / semesterBerarti YTM = 4,14% x 2 = 8,28% setahunDengan perhitungan yang lebih teliti (tanpa pembulatan) diperoleh YTM = 8%

Current Yield vs. Yield to MaturityCurrent Yield = kupon tahunan / harga obligasi Yield to maturity = current yield + capital gains yieldMisal : obligasi dengan tarif kupon 10% dibayarkan tiap semester. Nilai nominal Rp 10 juta, umur ekonomis 20 tahun dengan harga obligasi Rp 11.979.300.Kupon setahun = 10% x Rp 10 juta = Rp 1 juta.Current Yield = Rp 1 juta / Rp 11.979.300 = 0,0835 = 8,35%Harga tahun pertama (asumsi YTM tidak berubah) = Rp 11.936.800Capital gain yield = (RP 11.936.800 – Rp 11.979.300) / Rp 1.1979.300 = -0,0035 = - 0,35%

Teori Harga ObligasiObligasi yang memiliki resiko dan umur yang sama akan memiliki hasil (return) yang sama yang dijadikan dasar untuk perhitungan harga obligasi tersebut (tidak tergantung dari tarif kupon). Jika harga satu obligasi diketahui, maka dapat dihitung YTM nya dan YTM tersebut digunakan untuk menghitung harga dari obligasi kedua. Konsep menghitung harga suatu aset didasarkan atas harga aset sejenis dapat digunakan untuk menghitung nilai aset lainnya (di luar obligasi).

Perbedaan antara Utang dan EkuitasUtang :

-          Tidak memiliki kepentingan atas kepemilikan saham-          Kreditur tidak memiliki hak suara-          Bunga merupakan biaya untuk menjalankan usaha dan dapat mengurangi besarnya pajak yang dibayar-          Kreditur memiliki hak secara hukum bila pembayaran bunga dan pokok pinjaman gagal dilaksanakan-          Kelebihan utang dapat mengakibatkan masalah keuangan dan kebangkrutan.

Page 8: Obligasi Merupakan Surat Utang Jangka Menengah

Ekuitas :-          Memiliki kepentingan atas kepemilikan saham-          Pemegang saham memiliki hak suara untuk memilih dewan direksi dan masalah lainnya.-          Dividen bukan merupakan biaya untuk menjalankan usaha dan tidak dapat mengurangi pajak -          Dividend bukan merupakan kewajiban perusahaan , pemegang saham tidak memiliki hak secara hukum bila

dividen tidak dibayarkan-          Perusahaan yang sumber dananya seluruhnya dari pemegang saham tidak dapat bangkrut karena perusahaan

tersebut tidak punya utang.

Kontrak Oblgiasi (Bond Indenture)Merupakan kontrak antara perusahaan dan pemegang obligasi yang mencakup :

-          Klausul (termin) dasar dari obligasi-          Jumlah nilai obligasi yang diterbitkan-          Penjelasan atas property yang digunakan sebagai jaminan (jika ada)-          Dana cadangan untuk pelunasan obligasi-          Provisi untuk penebusan obligasi lebih awal-          Rincian atas perjanjian perlindungan untuk pemegang obligasi

Klasifikasi Obligasi1.       Obligasi atas nama (registered) dan atas unjuk (bearer). Obligasi tercatat merupakan bentuk penerbitan obligasi

dimana perusahaan mencatat nama pemilik setiap obligasi dan pembayaran (kupon dan pokok) dilakukan ke nama pemilik yang tercatat. Sedangkan obligasi atas unjuk (bearer form) merupakan bentuk penerbitan dimana obligasi diterbitkan tanpa pencatatan atas nama pemiliknya; pembayaran dilakukan kepada siapapun yang memegang obligasi tersebut.

2.       Sekuritas. Sekuritas utang diklasifikasikan sesuai dengan jaminan dan hipotek yang dipakai untuk melindungi pemegang obligasi.

3.       Kolateral (jaminan) merupakan istilah umum yang sering digunakan untuk sekuritas (misalnya : obligasi dan saham) yang dijadikan jaminan untuk pembayaran utang. Kolateral umumnya digunakan untuk merujuk aset yang dijanjikan atas pembayaran suatu utang.

4.       Sekuritas Hipotek (mortgage) – sekuritas yang dilindungi dengan suatu hipotek atas property (harta) dari peminjam.

5.       Surat utang (debenture) merupakan suatu bentuk utang tanpa jaminan biasanya dengan jatuh tempo 10 tahun atau lebih.

6.       Utang tanpa jaminan (Unsecured debt-di Amerika Serikat)7.       Utang dengan jaminan (Secured debt di Inggris)8.       Notes merupakan utang tanpa jaminan yang awalnya memiliki jatuh tempo kurang dari 10 tahun.9.       Senioritas merupakan preferensi dalam posisi pemberi pinjaman (mana yang lebih didahulukan) terkadang

diberi istilah senior dan junior untuk menunjukkan tingkat senioritas.

Karakteristik Obligasi dan Hasil yang DiharapkanTarif kupon tergantung dari karakteristik resiko dari obligasi yang diterbitkan.Obligasi yang memiliki kupon yang lebih tinggi :

a.        Yang tanpa jaminan dibanding dengan yang dengan jaminan.b.       Utang tersubordinasi dibanding dengan utang seniorc.        Obligasi tanpa dana cadangan pelunasan dibanding dengan obligasi tanpa dana cadangan pelunasand.       Obligasi yang dapat ditebus sebelum jatuh tempo (callable bond) dibanding obligasi tanpa hak untuk menebus

sebelum jatuh tempo (non-callable bond)

Peringkat Obligasi Yang baik untuk dilakukan investasi

-          High Grade : Moody’s Aaa dan S&P AAA – kemampuan bayar teramat kuat , Moody’s Aa dan S&P AA – kemampuan bayar sangat kuat

-          Medium Grade : Moody’s A dan S&P A – kemampuan bayarnya kuat, namun mudah terpengaruh bila ada perubahan kondisi. Moody’s Baa dan S&P BBB – kemampuan bayar cukup, kondisi yang berlawanan akan memberi dampak lebih jauh dalam kemampuan bayar perusahaan.

-          Investment Grade : peringkat Baa atau BBB dan di atasnyaBersifat spekulasi

Page 9: Obligasi Merupakan Surat Utang Jangka Menengah

-          Low Grade : Moody’s Ba dan B; S&P BB dan B Dianggap mungkin kemampuan membayarnya akan merosot.-          Very Low Grade : Moody’s C (dan di bawahnya) dan S&P C (dan di bawahnya) yakni obligasi penghasilan

(income bonds) tanpa bunga yang dibayar atau pembayaran pokok dan bunga di belakang.

Obligasi pemerintah di Amerika terbagi atas :1.       Treasury Securities yakni Federal government debt ,T-bills (obligasi diskon murni dengan umur setahun atau

kurang) , T-notes (utang dengan kupon yang memiliki jatuh tempo antara setahun sampai 10 tahun) , T-bonds (utang yang memiliki jatuh tempo lebih dari sepuluh tahun)

2.       Municipal Securities yakni utang negara bagian dan pemerintah local , memiliki tingkat resiko gagal bayar yang disamakan dengan utang perusahaan, bunga yang diterima bebas pajak. Jika anda diminta memilih antara obligasi yang kuponnya dikenakan pajak yang memberikan hasil 8% dengan obligasi pemerintah daerah yang memberikan hasil 6% , dengan tingkat pajak 40%, mana yang dipilih?Obligasi yang dikenakan pajak – 8% x (1-40%) = 4,8%.Dengan demikian sebaiknya kita memilih obligasi pemerintah daerah sebesar 6% yang bebas pajak.

Obligasi Kupon Nihil (Zero Coupon Bonds)Obligasi ini tidak membayar bunga secara berkala (tarif kupon 0%)Seluruh YTM berasal dari perbedaan antara harga beli dan nilai nominalnya. Obligasi ini tidak dijual lebih dari nilai nominalnya. Terkadang disebut sebagai zeroes, deep discount bonds, atau original issue discount bonds (OIDs)Contoh : Treasury Bills dan principal-only Treasury strips Obligasi ini tidak memiliki resiko atas hasil investasi kembali.

Obligasi Suku Bunga Mengambang (Floating-Rate Bonds)Tarif kupon mengambang tergantung dari beberapa nilai inde.Contoh : adjustable rate mortgages dan inflation-linked TreasuriesObligasi ini memiliki resiko harga yang lebih rendah.Kupon mengambang, sehingga lebih kecil kemungkinannya berbeda dengan YTM.Kupon nya mungkin memiliki “kerah (collar) yakni tarifnya tidak bisa melebih batas atas (ceiling) atau lebih rendah dari tarif bawah (floor).

Jenis Obligasi Lainnya : Disaster bonds, Income bonds, Convertible bonds, Put bondsTerdapat banyak jenis biaya provisi atas suatu obligasi dan banyak obligasi memiliki beberapa jenis provisi. Sangat penting untuk memahami bahwa provisi ini akan mempengaruhi tingkat hasilnya.

Pasar ObligasiObligasi diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia melalui pialang (dealer).

Harga Bersih dan Harga KotorHarga bersih adalah harga yang tecantum.Harga kotor adalah harga yang sebenarnya dibayar, harga yang tecantum (harga bersih) ditambah bunga.Contoh : misalkan obligasi dengan kupon 4% dibayar semesteran dengan harga bersih Rp 12.825.000.Jumlah hari sejak pembayaran kupon terakhir = 61 hari.Jumlah hari dalam periode antar pembayaran kupon = 184 hari.Bunga terutang = 61 / 184 x 4% x Rp 10.000.000 = Rp 132.600.Harga kotor = Rp 12.825.000 + Rp 132.600 = Rp 12.957.600Sehingga kita akan membayar Rp 12.957.600 untuk obligasi tersebut.

Inflasi dan Tingkat Suku BungaTingkat suku bunga nominal = tingkat hasil sebenarnya + penyesuaian inflasi

The Fisher EffectThe Fisher Effect mendefinisikan hubungan antara tingkat suku bunga seenarnya, tingkat suku bunga nominal dan inflasi. (1 + R) = (1 + r)(1 + h) dimanaR = nominal rate (tingkat suku bunga nominal)r = real rate (tingkat suku bunga sebenarnya)h = tingkat inflasi

Page 10: Obligasi Merupakan Surat Utang Jangka Menengah

Kira-kira , R = r + h

Jika kita menginginkan tingkat suku bunga sebenarnya 10% dan inflasi 8%, berapa tingkat suku bunga nominal?R = (1+10%)(1+8%) – 1 = 0,188 = 18,8%Kira-kira: R = 10% + 8% = 18%Karena tingkat suku bunga sebenarnya dan tingkat inflasi relative tinggi, terdapat perbedaan signifikan antara Fisher Effect dan kira-kiranya..

Struktur Termin atas Tingkat Suku BungaYakni hubungan antara waktu jatuh tempo dan hasil (yield) dengan asumsi yang lainnya sama.(efek dari resiko gagal bayar, perbedaan kupon dll dikeluarkan).Kurva hasil – merupakan gambaran grafis atas struktur termin.Kurva normal – dengan lengkungan ke atas; hasil jangka panjang lebih tinggi dari hasil jangka pendek.Kurva terbalik – dengan lengkungan ke bawah; hasil jangka panjang lebih rendah dari hasil jangka pendek.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Obligasi1.       Resiko gagal bayar 2.       Apakah kuponnya dipotong pajak3.       Mudahnya obligasi tersebut diperdagangkan (makin mudah, hasilnya lebih rendah)4.       Hal-hal lain yang mempengaruhi resiko pembayaran ke pemegang obligasi

contoh+penyelesaiannya obligasi - akuntansi keuangan II

pada tanggal 1 april dibeli obligasi PT sukses 10.000.000 dengan kurs 105 bunga 6,25% dibayar setiap tanggal 1 maret dan 1 september biaya pembelian 100.000. pada tanggal 1 oktober sepatuh obligasi yang dimiliki dijual dengan kurs 110 biaya penjualan 100.000. pada tanggal 1 des sisanya terjual dengan kurs 109 biaya penjualan 50.000. diminta semua jurnal yang berhubungan dengan transaksi tersebut.

penyelesaiannya:

1 Apr  harga kurs beli : 105/100 x 10.000.000 = 10.500.000           biaya pembelian :                                           100.000  +

                                     HB                                 10.600.000

bunga berjalan                tanggal bunga akhir : 1 Mei                tanggal pembelian : 1 Aprilperiode bunga berjalan: 1 Mei-1 April = 1 bulan                                                = 1/12 x 6,25% x 10.000.000                                                = 1/12 x 6,25/100 x 10.000.000                                                = 52.083,333                                 Di bulatkan menjadi 52.083Jurnalnya :1 Apr     surat berharga obligasi     10.600.000                Pendapatan bunga                     52.083                                Kas                                                         10.652.083

Pendapatan bungaPeriode pendapatan bunga/bunga berjalan : 1 Maret – 1 September = 6 bulan ( hitung dari 1 maret hingga 31 Agustus, yang 1 September tidak usah dihitung karena itu tanggal 1 )

Page 11: Obligasi Merupakan Surat Utang Jangka Menengah

1 Sep : 6/12 x 6,25% x 10.000.000 = 6/12 x 6,25/100 x 10.000.000                                                                    = 312.500Jurnalnya :Kas                         312.500                Pendapatan bunga          312.500                                

1 OktoberHarga kurs jual : 110/100 x ½ x 10.000.000 = 5.500.000

Biaya penjualan                                                  100.000   -                                                                              HJ                                   5.400.000

HP = ½ X 10.600.000                            =     5.300.000    -                                                                               Laba                                 100.000Jurnalnya :Kas                         5.400.000                Surat berharga obligasi                  5.300.000                Laba                                                           100.000Pendapatan bunga : 1 September – 1 Oktober = 1 Bulan= 1/12 x 6,25% x 5.000.000 = 26.041

  Kas                         26.041                Pendapatan bunga                          26.041

1 Desember :Harga kurs jual : 104/100 x ½ x 10.000.000 = 5.450.000Biaya penjualan                                                     50.000  -

                                                HJ                                   5.400.000

HP = ½ X 10.600.000                                    =  5.300.000  -                                               

LABA                                100.000Jurnalnya :Kas                         5.400.000                Surat berharga obligasi                  5.300.000                Laba                                                           100.000

Pendapatan bunga : 1 September – 1 Desember = 3 bulan3/12 x 6,25% x 5.000.000 = 78.125

Kas                         78.125                Pendapatan bunga                          78.125

Page 12: Obligasi Merupakan Surat Utang Jangka Menengah

Contoh Soal+Jawaban Makul Akuntansi Pengantar II KUI ’10

08 Sunday Jan 2012

Posted by kuifmandiri10 in Uncategorized

≈ Leave a Comment

DEPARTEMEN AGAMA RI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

FAKULTAS SYARI’AH

LATIHAN SOAL UJIAN AKHIR AKUNTANSI PENGANTAR 2SEMESTER GASAL T.A. 2009-2010

Dosen              : Dr. Misnen Ardiansyah, SE, M.Si.

SOAL 1

PT. LUMUT memiliki saham PT Lumpur untuk tujuan jangka panjang. Berikut saldo rekening “Investasi Pada saham”:

Tanggal Pembelian Jumlah (lembar) Nominal Per Lembar Harga Perolehan Total

16-08-90 100 Rp10.000,- Rp2.500.000,-16-05-91 300 Rp10.000,- 3.900.000,-14-12-92 150 Rp10.000,- 1.650.000,-

550 Rp.8.050.000,-

Pada tanggal 5 Januari 1996, diterima hak beli saham (HBS), 1 lembar saham mendapat 1 lembar HBS. Saham baru dapat dibeli sebesar nilai nominalnya ditambah dengan 10 lembar

Page 13: Obligasi Merupakan Surat Utang Jangka Menengah

HBS. Harga pasar saham tanpa HBS Rp25.000,-. Sedangkan harga pasar HBS per lembar Rp1.500,-

Diminta:

a.   Jurnallah alokasi harga perolehan investasi saham ke HBS!

1. Hitunglah harga perolehan per lembar saham jika arus harga perolehan yang digunakan adalah metode masuk pertama, keluar pertama (FIFO)!

2. Hitunglah rugi/laba penjualan saham sebanyak 100 lembar dengan harga per lembar Rp25.000,- (Metode LIFO)!

 

SOAL 2

PT SANAKESANA membeli peralatan dengan harga Rp12.000.000,00 dengan uang muka Rp3.000.000,00. Sisanya diangsur tiap tahun mulai tahun depan. Setiap kali angsuran adalah Rp4.500.000,00. Dalam angsuran sudah diperhitungkan bunga 10% per tahun.

Diminta :

1. Hitung harga perolehan mesin.2. Buatlah jurnal pada tanggal pembelian.3. Buatlah jurnal setiap kali angsuran. Sertakan perhitungannya

SOAL 3

Sebuah perusahaan penggilingan padi membeli membeli mesin giling gabah dengan harga perolehan Rp6.000.000,- pada tanggal 1 Januari 2000. Taksiran nilai residu mesin tersebut adalah Rp500.000,-. Taksiran jumlah gabah yang dapat digiling selama umur ekonomis  mesin giling adalah 100.000 ton. Mesin tersebut meproduksi masing-masing: 20.000 ton untuk tahun pertama, 22.000 ton tahun kedua, 25.000 ton tahun ketiga, 18.000 ton tahun ke empat, dan 15.000 ton untuk tahun ke lima.

Diminta:

1. Hitunglah tarif penyusutan per ton gabah dan buatlah tabel rencana penyusutan mesin tersebut selama 5 tahun!

1. Jika pada akhir tahun ke 3 mesin tersebut dijual dengan harga Rp2.500.000,- buatlah jurnal untuk mencatat transaksi tersebut.

2. Jika pada akhir tahun ke 3 mesin tersebut tidak dijual namun ditukar dengan mesin giling yang baru dimana harga pasar mesin baru Rp7.000.000,- dan perusahaan diminta membayar sebesar Rp4.000.000,- buatlah ayat jurnal untuk mencatat pertukaran aktiva tersebut!

Page 14: Obligasi Merupakan Surat Utang Jangka Menengah

SOAL 4

Pada tanggal  3 Januari 2003, PT. ABC membeli sebuah mesin dengan harga Rp27.000.000,- Mesin ini diperkirakan mempunyai umur ekonomis 6 (enam) tahun dan nilai sisa Rp3.000.000,- Beban depresiasi untuk mesin ini dihitung dengan menggunakan metode garis lurus.

Diminta:

Apabila mesin ini dihentikan pemakaiannya pada tanggal 30 Juni 2006,

1. Buatlah jurnal untuk mencatat beban depresiasi untuk enam bulan pertama di tahun 2006!2. Buatlah jurnal untuk mencatat penghentian pemakain mesin apabila:3. Mesin ini dijual dengan harga Rp15.000.000,- secara tunai!4. Mesin ini dijual dengan harga Rp10.500.000,- secara tunai!5. Mesin ini ditukar dengan mesin mesin lain yang sejenis dan mempunyai harga tunai

Rp35.000.000,- Mesin lama dihargai Rp14.000.000,- dan perusahaan mebayar kas sejumlah Rp21.000.000!

6. Mesin ini ditukar dengan mesin mesin lain yang sejenis dan mempunyai harga tunai Rp35.000.000,- Mesin lama dihargai Rp5.000.000,- dan perusahaan mebayar kas sejumlah Rp30.000.000!

SOAL 5

Pada tanggal  1 Maret 2000, PT. Mandela mengeluarkan obligasi 15% bejangka 5 tahun dengan nilai nominal 500.000.000,-. Bunga obligasi dibayarkan setiap tanggal 28 Februari dan 30 April. Obligasi ini dijual dengan harga Rp536.804.000,00. Pada tanggal tersebut tingkat bunga pasar adalah 12%.

Diminta:

1. Buatlah jurnal untuk mencatat pengeluaran obligasi!2. Buatlah jurnal untuk mencatat pembayaran bunga dan amortisasi premi pada tanggal 30

April 2000 dan 28 Februari 2001 dengan menggunakan metoda garis lurus!3. Berdasarkan jurnal dan penghitungan pada butir 2 di atas, hitunglah jumlah biaya bunga

obligasi yang dilaporkan dalam laporan rugi-laba untuk periode yang berakhir tanggal 28 Februari 2001!

4. Buatlah jurnal untuk mencatat pembayaran bunga dan amortisasi premi pada tanggal 31 April 2000 dan 28 Februari 2001 dengan menggunakan metoda bunga efektif!

5. Berdasarkan jurnal dan perhitungan pada butir 4 di atas, hitunglah jumlah biaya bunga obligasi yang dilaporkan dalam laporan rugi-laba untuk periode yang berakhir tanggal 28 Februari 2001!

SOAL 6

Pada tanggal  1 Januari 2006, PT. ABC mengeluarkan 100 lembar obligasi 10% bejangka 5 tahun dengan nilai nominal per lembar Rp10.000,-. Obligasi tersebut laku dijual seluruhnya pada tanggal 1 Maret 2006. Pada tanggal tersebut tingkat bunga pasar adalah 12%. Bunga obligasi dibayarkan setiap tanggal 1  April dan 1 Oktober.

Page 15: Obligasi Merupakan Surat Utang Jangka Menengah

Diminta:

1. Hitunglah nilai obligasi pada tanggal penjualan!2. Buatlah tabel amortisasi agio atau disagio obligasi menggunakan metode garis lurus!3. Buatlah jurnal untuk mencatat pengeluaran obligasi, pembayaran bunga dan amortisasi

selama tahun 2006 (1 April dan 1 Oktober), dan jurnal penyesuaian 31 Desember 2006!

SOAL 7

Pada tanggal  2 Januari 2007, PT. XYZ mengeluarkan 100 lembar obligasi 15% bejangka 5 tahun dengan nilai nominal per lembar Rp400.000,-. Bunga obligasi dibayar setiap tanggal 30 April dan 31 Oktober setiap tahunnya. Obligasi tersebut laku dijual seluruhnya pada tanggal 1 Maret 2007. Pada tanggal tersebut tingkat bunga pasar adalah 12%.

 

Diminta:

1. Hitunglah nilai jual obligasi!2. Buatlah jurnal untuk mencatat penjualan obligasi!3. Buatlah jurnal untuk mencatat pembayaran bunga obligasi pada tanggal 31 Oktober 2007

dan 30 April 2008. Perusahaan menghitung amortisasi menggunakan metode garis lurus!4. Buatlah jurnal penyesuaian yang diperlukan pada tanggal 31 Desember 2007 dan 31

Desember 2008!

SOAL 8

Transaksi-trnasaksi saham PT. Bangun Perkasa adalah sebagai berikut:

Tanggal

Transaksi

1 April Pemesanan atas 500 lembar saham bernilai nominal @ Rp100.000,- telah diterima, bersamaan dengan cek-cek dari berbagai pemesan untuk menutup 40% uang muka. Saham dipesan dengan kurs 120. Sisa harga pemesanan akan dibayar dalm tiga cicilan bulalan yang sama besar.

1 Mei Cicilan pertama diterima dari seluruh pemesan

1 Juni Cicilan kedu diterima dari seluruh pemesan kecali Tuan Ahmad, yang telah memesan 100 lembar saham

5 Juni Tuan Ahmad menyatakan bahwa ia tidak dapat menyelesaikan pembayaran cicilannya dan memberi wewenang kepada perusahaan untuk menjual sham-saham yang telah Ia pesan.

7 Juni Saham-saham yang telah dipesan Tuan Ahmad dijual tunai dengan kurs 105. beban-beban sebesar Rp125.000,- terjadi dalam penjualan saham ini. (beban-beban dan kerugian-kerugian dikurngkan pada jumlah yang terhutang pada pemesan)

Page 16: Obligasi Merupakan Surat Utang Jangka Menengah

25 Juni Sebuah cek dikirim kepada Tuan Ahmad sebesar pengembalian yang terhutang kepadanya

1 Juli Cicilan terakhir diterima dari seluruh perkiraan pemesanan, dan saham diterbitkan

Diminta:

Buatlah ayat-ayat jurnal untuk mencatat transaksi-transaksi di atas! Asumsikan bahwa pemesan yang membatalkan akan menerima pengembalian; setiap agio yang timbul akan dikembalikan hanya jika dalam penjualan kembali saham yang gagal dipesan diperoleh agio.

SOAL 9

Perseroan terbatas dengan nama PT MAWAR didirikan pada tahun 2001. Saham yang boleh dikeluarkan adalah 1.000 lembar dengan nilai nominal per lembar sebesar Rp10.000,00. Separuh dari jumlah saham ini laku dijual pada awal tahun tersebut dengan harga total Rp8.000.000,00. Untuk penjualan saham ini dibayar biaya-biaya penjualan seperti komisi makelar dan bea materai sebesar Rp500.000,00. Adapun separuhnya dipesan oleh PT WANGI dengan kurs 150%, dengan pembayaran sebagai berikut. Uang muka 40% dari seluruh harga jual. Adapun sisanya diangsur 3 kali selama tiga bulan dengan jumlah angsuran yang sama. Angsuran mulai akan diterima pada awal Februari 2001.

Pada tanggal 1 Februari dan 1 Maret 1996 PT WANGI membayar angsuran harga saham sebagaimana mestinya. Namun, tanpa diduga sebelumnya angsuran ketiga pada 1 April 2001 tidak dapat dibayar oleh PT WANGI. Oleh karena itu, maka seluruh kas yang diterima oleh PT MAWAR dari PT WANGI dikembalikan dan seluruh pesanan dibatalkan. Saham yang dibatalkan ini kemudian dijual di Bursa Efek dan laku dengan kurs 140%.

Diminta:

a.   Buatlah jurnal-jurnal yang diperlukan!

1. Buatlah jurnal pada 1 April, jika pesanan saham yang gagal diperlukan sebagai kas dari pemesanan yang gagal dikembalikan setelah dikurangi rugi penurunan kurs!