Surat Utang Negara dan Obligasi Ritel Indonesia
description
Transcript of Surat Utang Negara dan Obligasi Ritel Indonesia
OBLIGASIObligasi : surat utang jangka menengah atau
panjang yang dapat dipindahtangankan dan berisi janji dari pihak yang menerbitkan obligasi untuk membayar imbalan berupa bunga atau kupon pada periode tertentu serta melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut.
obligasi
Obligasi korporasiObligasi
pemerintah
KARAKTERISTIK OBLIGASI
Nilai nominal : nilai yang tercantum dalam obligasi. Nilai nominal mencerminkan jumlah uang yang dipinjam oleh perusahaan dan yang dijanjikan akan dibayarkan kembali pada tanggal jatuh tempo
Bunga (coupon) : nilai bunga yang diterima pemegang obligasi secara berkala
Jatuh tempo (maturity) : tanggal saat nilai nominal obligasi harus dilunasi oleh perusahaan yang menerbitkan obligasi.
OBLIGASI KORPORASI (CORPORATE BOND)
Merupakan obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan, baik BUMN maupun swasta.
Penilaian obligasi :
F = nilai nominal obligasiC = kupon yg dibayarkan setiap periodet = waktu sampai jatuh tempor = suku bunga di pasar
Nilai sekarang
dr nominal obligasi
Nilai sekaran
g anuitas
dari kupon
obligasi
SITUASI DALAM PENILAIAN OBLIGASI
a. Situasi 1 : suku bunga pasar = coupon rate
b. Situasi 2 : suku bunga pasar > coupon rate
c. Situasi 3 : suku bunga pasar < coupon rate
Contoh :Perusahaan Global menerbitkan obligasi
dengan nilai nominal Rp.1.000.000 dan waktu jatuh tempo 10 tahun. Kupon yang dibayarkan tiap tahun Rp. 80.000 (coupon rate 8%).
a. SITUASI 1 : SUKU BUNGA PASAR = COUPON RATE
Nilai nominal = Rp. 1.000.000 (F)Jatuh tempo = 10 tahun (t)Suku bunga pasar = coupon rate = 8% (r)Kupon yg dibayarkan tiap tahun = Rp. 80.000 (C)Nilai obligasi = ?
Nilai sekarang dari nominal obligasi = = = Rp
463.190
Nilai sekarang anuitas dr kupon obligasi =
= Rp. 80.000 x 6,7101 = Rp 536.810
NILAI OBLIGASI Rp. 1.000.000
Jika suku bunga pasar = coupon rate , maka nilai obligasi = nilai nominalnya
B. SITUASI 2 : SUKU BUNGA PASAR > COUPON RATE
Nilai nominal = Rp. 1.000.000 (F)Kupon yg dibayarkan tiap tahun = Rp. 80.000 (C)Jika suku bunga pasar (r) satu tahun kemudian naik menjadi 10% , sisa umur
obligasi (t)= 9 tahunNilai obligasi = ?Nilai sekarang dari nominal obligasi =
= = Rp. 424.100
Nilai sekarang dari kupon obligasi = = Rp. 80.000 x 5,7590 = Rp.
460.720
Nilai obligasi = Rp. 884.820
Jika suku bunga pasar > coupon rate, maka nilai obligasi < nilai nominalnya.
C. SITUASI 3 : SUKU BUNGA PASAR < COUPON RATENilai nominal = Rp. 1.000.000 (F)Kupon yg dibayarkan tiap tahun = Rp. 80.000 (C)Jika suku bunga pasar (r) satu tahun kemudian turun menjadi 6% , sisa umur
obligasi (t)= 9 tahunNilai obligasi = ?Nilai sekarang dari nominal obligasi =
= = Rp. 591.890
Nilai sekarang anuitas kupon obligasi = = Rp. 80.000 x 6,8017 = Rp.
544.140
Nilai obligasi = Rp. 1.136.030
Jika suku bunga pasar < coupon rate, maka nilai obligasi > nilai nominalnya
OBLIGASI PEMERINTAH :
OBLIGASI RITEL INDONESIA (ORI)Adalah Obligasi Negara yang dijual kepada individu atau perseorangan Warga Negara Indonesia melalui Agen Penjual di Pasar Perdana.
Tujuan penerbitan ORI : Memperluas basis investor di dalam negeri. Mendukung stabilitas pasar keuangan
domestik. Mewujudkan cita-cita kemandirian dalam
pembiayaan pembangunan.
KEUNTUNGAN & RESIKO ORIKEUNTUNGAN RESIKO
Kupon dan pokok dijamin oleh
Undang Undang
Kupon lebih tinggi dari pada rata-
rata tingkat bunga deposito bank
BUMN
Kupon dengan tingkat bunga
tetap
Berpotensi memperoleh
keuntungan
Dapat dipinjamkan/dijaminkan
kepada pihak lain
Dapat diperdagangkan dipasar
sekunder
Risiko kerugian ada bila pemilik
menjual ORI di pasar sekunder
pada saat harganya turun ( <
100%)
Risiko likuiditas terjadi bila
sebelum jatuh tempo pemilik
mengalami kesulitan dalam
menjual ORI di pasar sekunder
pada harga pasar yang wajar
PROSEDUR PEMBELIAN ORI
Menerima bukti kepemilikan surat berharga dari PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).Menerima pengembalian sisa dana dalam hal jumlah pemesanan tidak seluruhnya dimenangkan.*Pemesanan ORI minimal Rp. 5.000.000 dan kelipatannya (maksimal 3 milyar rupiah)
MEKANISME PEMBAYARAN KUPON DAN POKOK ORI
Pemerintah melalui Bank Indonesia mentransfer dana tunai sebesar jumlah pembayaran kupon dan pokok ORI ke sub-registry/ KSEI.
Selanjutnya sub-registry/ KSEI mentransfer dana tunai kepada partisipan sub-registry (IndoPremier).
IndoPremier mendistribusikan dana tersebut ke rekening dana investor pada tanggal jatuh tempo pembayaran kupon dan/atau pokok ORI.
Pihak yang berhak atas kupon dan/atau pokok ORI adalah pihak yang tercatat sebagai pemegang ORI pada sub-registry 2 (dua) hari kerja sebelum tanggal pembayaran kupon dan/atau pokok ORI.
ILUSTRASI PERHITUNGAN HASIL INVESTASI ORI
Situasi 1 : ORI tidak dijual kembali di pasar sekunder sampai waktu jatuh tempo
Investor A membeli ORI di Pasar Perdana sebesar Rp.10.000.000,- dengan kupon 9,35% per tahun dan tidak dijual sampai jatuh tempo; maka hasil yang investasi yang diperoleh adalah :
a. Kupon = 9,35% x Rp. 10.000.000,- x 1/12 =Rp. 77.917,- setiap bulan s/d jatuh tempo
b. Pokok pada saat jatuh tempo sebesar Rp. 10.000.000,-
SITUASI 2 : ORI DIJUAL KEMBALI DI PASAR SEKUNDER
Investor B membeli ORI di Pasar Perdana sebesarRp. 10.000.000,- dengan kupon 9,35%/tahun dan dijual di Pasar Sekunder dengan harga 105%; maka hasil yang diperoleh adalah :
a. Kupon = 9,35% x Rp. 10.000.000,- x 1/12= Rp. 77.917,- setiap bulan s/d saat dijual
b.Capital Gain = Rp. 10.000.000,- x (105-100)%= Rp. 500.000,-
Dengan adanya Capital Gain, maka Pokok yang diterima saat dijual adalah :
Nilai Nominal + Capital Gain = Rp. 10.000.000 + Rp. 500.000 = Rp. 10.500.000
Investor C membeli ORI di Pasar Perdana sebesar Rp.10.000.000,- dengan kupon 9,35%/tahun dan dijual di Pasar Sekunder dengan harga 95%; maka hasil yang diperoleh adalah :
Kupon = 9,35% x Rp. 10.000.000,- x 1/12= Rp. 77.917,- setiap bulan s/d saat
dijual
Capital Loss = Rp. 10.000.000,- x (95-100)% = – Rp. 500.000,-
Dengan adanya Capital loss,Pokok yang diterima saat dijual adalah Rp. 9.500.000,-
SURAT UTANG NEGARA (SUN)
surat berharga yang berupa surat pengakuan utang dalam mata uang Rupiah maupun valuta asing yang dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh Negara Republik Indonesia, sesuai dengan masa berlakunya.
Tujuan penerbitan SUN : Membiayai defisit APBN Menutup kekurangan kas jangka pendek akibat
ketidaksesuaian antara arus kas penerimaan dan pengeluaran dari rekening Kas Negara dalam satu tahun anggaran
Mengelola portofolia utang negaramanfaat SUN : Sebagai Instrumen Fiskal: alternatif sumber pembiayaan APBN
dari pasar modal baik di dalam maupun di luar negeri; Sebagai Instrumen Investasi: memberikan peluang bagi
investor dan pelaku pasar untuk melakukan diversifikasi portofolionya guna memperkecil
resiko investasi Sebagai instrumen pasar keuangan : Mendorong terciptanya
acuan imbal hasil bagi penilaian harga instrumen keuangan lainnya, sehingga memberikan alternatif bagi dunia usaha untuk memperoleh pembiayaan dari pasar modal.
JENIS DAN BENTUK SURAT UTANG NEGARA
Secara umum jenis SUN dapat dibedakan sebagai Surat Perbendaharaan Negara(SPN) yaitu SUN
berjangka waktu sampai dengan 12 bulan dengan pembayaran bunga secara diskonto. Dibeberapa negara SPN lebih dikenal dengan sebutan T-Bills atau Treasury Bills.
Obligasi Negara (ON), yaitu SUN berjangka waktu lebih dari 12 bulan baik dengan kupon atau tanpa kupon. Obligasi Negara dengan kupon memiliki jadwal pembayaran kupon yang periodik (tiga bulan sekali atau enam bulan sekali). Sementara ON tanpa kupon tidak memiliki jadwal pembayaran kupon, dijual pada harga diskon dan pokoknya akan dilunasi pada saat jatuh tempo.