Obat Sistem Kardiovaskuler

9
OBAT SISTEM KARDIOVASKULER A. Pengertian Obat kardiovaskuler merupakan kelompok obat yang mempengaruhi & memperbaiki sistem kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah ) secara langsung ataupun tidak langsung. Jantung dan pembuluh darah merupakan organ tubuh yang mengatur peredaran darah sehingga kebutuhan makanan dan sisa metabolisme jaringan dapat terangkut dengan baik. Jantung sebagai organ pemompa darah sedangkan pembuluh darah sebagai penyalur darah ke jaringan. Sistem kardiovaskuler dikendalikan oleh sistem saraf otonom melalui nodus SA, nodus AV, berkas His, dan serabut Purkinye. Pembuluh darah juga dipengaruhi sistem saraf otonom melalui saraf simpatis dan parasimpatis. Setiap gangguan dalam sistem tersebut akan mengakibatkan kelainan pada sistem kardiovaskuler. Obat kardiovaskuler: adalah obat yang digunakan untuk kelainan jantung dan pembuluh darah. Obat kardiovaskuler dibedakan: a. Obat Antiangina b. Obat Antiaritmia c. Obat Glikosida d. Obat Antihipertensi A. ANTIANGINA Angina pektoris adalah nyeri dada hebat yang terjadi ketika aliran darah koroner tidak cukup memberikan oksigen yang dibutuhkan oleh jantung, Kondisi yang paling sering melibatkan Iskemia jaringan dimana obat-obat vasilisator digunakan, Antiangina adalah obat untuk angina pectoris (ketidak seimbangan antara permintaan (demand)) dan penyediaan (supply) oksigen pada salah satu bagian jantung. v SEJARAH

description

obat

Transcript of Obat Sistem Kardiovaskuler

Page 1: Obat Sistem Kardiovaskuler

OBAT SISTEM KARDIOVASKULER

A. Pengertian

Obat kardiovaskuler merupakan kelompok obat yang mempengaruhi & memperbaiki sistem kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah ) secara langsung ataupun tidak langsung.

Jantung dan pembuluh darah merupakan organ tubuh yang mengatur peredaran darah sehingga kebutuhan makanan dan sisa metabolisme jaringan dapat terangkut dengan baik. Jantung sebagai organ pemompa darah sedangkan pembuluh darah sebagai penyalur darah ke jaringan.

Sistem kardiovaskuler dikendalikan oleh sistem saraf otonom melalui nodus SA, nodus AV, berkas His, dan serabut Purkinye. Pembuluh darah juga dipengaruhi sistem saraf otonom melalui saraf simpatis dan parasimpatis. Setiap gangguan dalam sistem tersebut akan mengakibatkan kelainan pada sistem kardiovaskuler.

Obat kardiovaskuler: adalah obat yang digunakan untuk kelainan jantung dan pembuluh darah.

Obat kardiovaskuler dibedakan:

a. Obat Antianginab. Obat Antiaritmiac. Obat Glikosidad. Obat Antihipertensi

A. ANTIANGINA

Angina pektoris adalah nyeri dada hebat yang terjadi ketika aliran darah koroner tidak cukup memberikan oksigen yang dibutuhkan oleh jantung, Kondisi yang paling sering melibatkan Iskemia jaringan dimana obat-obat vasilisator digunakan, Antiangina adalah obat untuk angina pectoris (ketidak seimbangan antara permintaan (demand)) dan penyediaan (supply) oksigen pada salah satu bagian jantung.

v  SEJARAH

Angina pektoris pertama kali dijelaskan sebagai suatu penyakit klinik tersendiri oleh Wiliam Heberden di akhir pertengahan abad ke 18. Pada pertengahan kedua abad ke 19 ditemukan bahwa amil nitrit memberikan penyembuhan yang sementara. Tetapi pengobatan yang efektif terhadap serangan akut angina pektoris baru mungkin setelah diperkenalkan nitrogliserin pada tahun 1879. Selanjutnya banyak vasilidator lain, misalnya : teofilin, papaverin. Diperkenalkan untuk pengobatan angina. Namun ketika di uji klinik bersama ganda,

Page 2: Obat Sistem Kardiovaskuler

ditemukan bahwa obat-obat nonnitrat tersebut ternyata tidak lebih baik daripada plasebo. Kenyataannya beberapa penelitian klasik terhadap efek plasebo dilakukan pada penderita-penderita angina. Dengan diperkenalkannya obat- obat penghambat beta, profilaksis terapi terhadap angina bisa dilakukan. Akhir-akhir ini ,kalsium antagonis telah ditunjuk berguna untuk pencegahan serangan angina, khususnya pada angina varian.

1. Penyebab angina: Kebutuhan O2 meningkat → exercise berlebihan Penyediaan O2 menurun → sumbatan vaskuler2. Cara kerja Antiangina: Menurunkan kebutuhan jantung akan oksigen dengan jalan menurunkan

kerjanya. penyekat reseptor beta Melebarkan pembuluh darah koroner → memperlancar aliran darah

(vasodilator)

3. Kombinasi keduanya

Obat Antiangina:

Nitrat organic Beta bloker

Calsium antagonis

4. FARMAKODINAMIKKhasiat farmakologik:

Dilatasi pembuluh darah → dapat menyebabkan hipotensi → sinkop Relaksasi otot polos → nitrat organik membentuk NO → menstimulasi guanilat

siklase → kadar siklik-GMP meningkat → relaksasi otot polos (vasodilatasi) Menghilangkan nyeri dada → bukan disebabkan vasodilatasi, tetapi karena

menurunya kerja jantung

Pada dosis tinggi dan pemberian cepat → venodilatasi dan dilatasi arteriole perifer → tekanan sistol dan diastol menurun , curah jantung menurun dan frekuensi jantung meningkat (takikardi.

Efek hipotensi terutama pada posisi berdiri → karena semakin banyak darah yang menggumpul di vena → curah darah jantung menurun. Menurunya kerja jantung akibat efek dilatasi pembuluh darah sistemik → penurunan aliran darah balik ke jantung.

Nitrovasodilator menimbulkan relaksasi pada hampir semua otot polos: bronkus, saluran empedu, cerna, tetapi efeknya sekilas → tidak digunakan di klinik

Page 3: Obat Sistem Kardiovaskuler

5. Farmakokinetik Metabolisme nitrat organik terjadi di hati Kadar puncak 4 menit setelah pemberian sublingual Ekskresi sebagian besar lewat ginjal

6. Sediaan dan Posologi Untuk serangan, baik digunakan sediaan sublingual: isosorbit dinitrat 30%:

2,5 – 10 mg dan nitrogliserin 38%: 0,15 – 0,6 mg Untuk pencegahan digunakan sediaan per oral: kadar puncak 60 – 90 menit,

lama kerja 3 – 6 jam Par enteral (IV) baik digunakan untuk vasospasme koroner dan angina

pectoris tidak stabil, angina akut dan gagal jantung kongestif Salep untuk profilaksis: puncak 60 menit, lama kerja 4 – 8 jam

7. Sediaan Nitrat kerja singkat (serangan akut)

Sediaan sublingual (nitrogliserin, isosorbit dinitrat, eritritil tetranitrat)Amil nitrit inhalasi

Nitrat kerja lama: Sediaan oral (nitrogliserin, isosorbit dinitrat, eritritil tetranitrat, penta eritritol

tetranitrat) Nitrogliserin topikal (salep 2%, transdermal) Nitrogliserin transmucosal/buccal Nitrogliserin invus intravena8. Efek Samping

Efek samping: sakit kepala, hipotensi, meningkatnya daerah ischaemia

- Indikasi:

Angina pectorisGagal jantung kongestif

Infark jantung

Beta Blocker

Beta bloker adalah obat yang memblok reseptor beta dan tidak mempengaruhi reseptor alfa

Beta Bloker menghambat pengaruh epineprin → frekuensi denyut jantung menurun

Beta bloker → meningkatkan supply O2 miokard → perfusi subendokard meningkat

B. ANTIARITMIA 

Aritmia jantung adalah masalah yang sering terjadi dalam praktik klinis, yang timbul hingga 25% dari pasien yang diobati dengan digitalis, 50%

Page 4: Obat Sistem Kardiovaskuler

dari pasien-pasien yang dianestesi, dan lebiuh dari 80% pasien dengan infarktus miokardium akut. Beberapa aritmia dapat memicu ganguan irama jantng yang lebih serius atau bahkan gangguan irama yang mematikan misalnya, depolarisasi ventrikuler premature yang dini dapat memicu timbulnya fibrilasi ventrikuler. Pada pasien tersebut obat antiaritmia diduga dapat menyelamatkan kehidupan. Sebaliknya resiko penggunaan obat aritmia dan khuisusnya kenyataan bahwa obat tersebut (secara paradoksal) dapt memicu timbulnya aritmia yang lebih fatal pada beberapa pasien telah menyebabkan peninjauan kembali resiko manfaat relative penggunanya.

1. Mekanisme Kerja

Aritmia disebabkan karena aktivitas pacu jantung yang abnormal atu penyebaran impuls abnormal. Pengobatan aritmia bertujuan bertujuan mengurangi aktivitas pacu jantungektopik dan memperbaiki hantaran atau pada sirkuit reentry yang membandel ke pergerakan melingkar yang melumpuhkan.Mekanisme utama untuk mencapai tujuan adalah 1. Hambatan saluran natrium. 2. Hambatan efek otonom simpatis pada jantung. 3. Perpanjangan periode refrakter yang efektif, dan 4. Hambatan pada saluran kalsium.

Obat antiaritmia menurunkan otomatisitas pacu jantung ektropik lebih daripada nodus sinoatrial. Hal ini terutama dicapai dengan menghambat secara selektif saluran natrium atau saluran kalsium daripada sel yang didepolarisasi. Obat penghambat saluran yang berguna untuk pengobatan mempunyai afinitas tinggi untuk saluran aktif  (yaitu selama fase 0) atau saluran inaktif (selama fase 2) tetapi afinitasnya sangat rendah untuk saluran lainnya.Karena itu, obat ini menghambat aktifitas listrik apabila ada takikardia yang cepat (banyak saluran aktif dan tidak aktif per satuan waktu) atau ada potensial istirahat hilang secara bermakna (banyak saluran tidak aktif selama istirahat).Kerja tersebut sering digambarkan sebagai “ use dependent atau state dependent “ yaitu saluran yang sering digunakan atau dalam status inaktif,yang lebuh mudah dihambat. Saluran dalam sel normal yang dihambat oleh obat selama siklus normal aktif atau tidak aktif akan segera melepaskan obat dari reseptor selama bagian siklus istirahat. Saluran dalam otot jantung yang didepolarisasi secara kronis (yaitu mempunyai potensial istirahat lebih positif dari pada -75mV ) akan pulih dari hambatan secara sangat lambat . Pada aritmia reentry, yang tergantung pada hantaran yang tertekan secara kritis, kebanyakan obat antiaritmia memperlambat hantaran lebih lanjut melalui satu atu kedua mekanisme

2. Farmakodinamik- Beta bloker menghambat efek obat adrenergik, baik NE dan epi endogen

maupun obat adrenergik eksogen

Page 5: Obat Sistem Kardiovaskuler

- Beta bloker kardioselektif artinya mempunyai afinitas yang lebih besar terhadap reseptor beta-1 daripada beta-2

- Propanolol, oksprenolol, alprenolol, asebutolol, metoprolol, pindolol dan labetolol mempunyai efek MSA (membrane stabilizing actvity) → efek anastesik local

- Kardiovaskuler: mengurangi denyut jantung dan kontraktilitas miokard- Menurunkan tekanan darah- Antiaritmia: mengurangi denyut dan aktivitas fokus ektopik- Menghambat efek vasodilatasi, efek tremor (melalui reseptor beta-2)- Efek bronkospasme (hati2 pada asma)- Menghambat glikogenolisis di hati- Menghambat aktivasi enzim lipase- Menghambat sekresi renin → antihipertensi

3. Farmakokinetik Beta bloker larut lemak (propanolol, alprenolol, oksprenolol, labetalol dan

metoprolol) diabsorbsi baik (90%) Beta bloker larut air (sotolol, nadolol, atenolol) kurang baik absorbsinya

4. Sediaan Kardioselektif: asebutolol, metoprolol, atenolol, bisoprolol Non kardioselektif: propanolol, timolol, nadolol, pindolol, oksprenolol,

alprenololContoh Obat :

Propanolol: tab 10 dan 40 mg, kapsul lepas lambat 160 mg Alprenolol: tab 50 mg Oksprenolol: tab 40 mg, 80 mg, tab lepas lambat 80 mg Metoprolol: tab 50 dan 100 mg, tab lepas lambat 100 mg Bisoprolol: tab 5 mg Asebutolol: kap 200 mg dan tab 400 mg Pindolol: tab 5 dan 10 mg Nadolol: tab 40 dan 80 mg Atenolol: tab 50 dan 100 mg

5. Efek Samping

Akibat efek farmakologisnya: bradikardi, blok AV, gagal jantung, bronkospasme

- Sal cerna: mual, muntah, diare, konstipasi- Sentral: mimpi buruk, insomnia, halusinasi, rasa capai, pusing, depresi- Alergi; rash, demam dan purpura- Dosis lebih: hipotensi, bradikardi, kejang, depresi

Indikasi Dan Kontraindikasi

Page 6: Obat Sistem Kardiovaskuler

Indikasi: angina pectoris, aritmia, hipertensi, infark miokard, kardiomiopati obstruktif hipertropik, feokromositoma (takikardi dan aritmia akibat tumor), tirotoksikosis, migren, glaukoma, ansietas

Kontra indikasi: Penyakit Paru Obstruktif, Diabetes Militus (hipoglikemia), Penyakit Vaskuler, Disfungsi Jantung

C. GLIKOSIDA

Glikosida jantung (derivat digitalis dan obat sejenisnya) terdiri atas senyawa steroid yang dapat meningkatkan curah hujan. Juga mempunyai efek terhadap otot polos dan jaringan lainnya. Efek terapi utama pada gagal jantung kongestif adalah peningkatan kontraktilitas jantung (efek inotropik positif) yang memperbaiki ketidak seimbangan karena kegagalan tersebut. Sekalipun demikian masih ada sejumlah keraguan evektivitas jangka panjang glikosida jantung pada pasien gagal jantung. Telah ada kesepakatan umum bahwa glikosida yang lazim digunakan mempunyai batas keamanan yang sempit dan diperlukan senyawa yang kurang toksik dengan efek inotropik positif. Berapa obat percobaan yang dipakai gagal akut,termasuk penghambat fosfodiesterase dan beberapa obat perangsang atrenoseptor-beta.

a) Glikosida Jantung Digitalis berasal dari daun Digitalis purpurea Digitalis adalah obat yang meningkatkan kontraksi miokardium Digitalis mempermudah masuknya Ca dari tempat penyimpananya di

sarcolema kedalam sel →digitalis mempermudah kontraksi Digitalis menghambat kerja Na-K-ATP-ase → ion K didalam sel menurun →

aritmia (diperberat jika dikombinasi dengan HCT)

b) FarmakodinamikEfek pada otot jantung: meningkatkan kontraksi.Mekanisme kerjanya:

Menghambat enzim Na, K ATP-ase Mempercepat masuknya Ca kedalam sel Efek pada payah jantung: menurunya tekanan vena, hilangnya edema,

meningkatnya diuresis, ukuran jantung mengecil Konstriksi vaskuler, sal cerna (mual, muntah, diare), nyeri pada tempat

suntukan (iritasi jaringan)

c) Farmakokinetik Absorbsi dipengaruhi makanan dalam lambung, obat (kaolin, pectin) serta

pengosongan lambung Distribusi glikosida lambat

Page 7: Obat Sistem Kardiovaskuler

Eliminasi melalui ginjal

Intoksikasi

Keracunan biasanya terjadi karena: Pemberian dosis yang terlalu cepat Akumulasi akibat dosis penunjang yang terlalu besar Adanya predisposisi keracunan Dosis berlebihan Gejala: sinus bradikardi, blokade SA node, takikardi ventrikel, fibrilasi

ventrikel, gangguan neurologik (sakit kepala, letih, lesu, pusing, kelemahan otot), penglihatan kabur

6. Sediaan Tablet Lanatosid C (cedilanid) 0,25 mg Digoksin 0,25 mg Beta-metildigoksin 0,1 mg

D. ANTIHIPERTENSI

Suatu penyebab khusus hipertensi hanya dapat ditemukan pada 10-15% penderita. Penyebab yang bersifat individu untuk penderita. Penderita-penderita yang tidak diketahui penyebabnya disebut penderita hipertensi esensial. Umumnya peningkatan tekanan darah ini disertai penigkatan umum resistensi darah untuk mengalir melalui arterioli,dengan curah jantung yang normal. Peningkatanntekanan darah biasanya disebabkan kombinasi berbagai kelainan(multifaktorial). Bukti-bukti epidermiologik menunjukkan adanya  faktor keturuna, ketegangan jiwa, faktor lingkungan dan makanan mungkin sebagai kontributor berkembangnya hipertensi.

Anti Hipertensi

Obat yang dipergunakan untuk menurunkan tekanan darah

Obat Antihipertensi dibedakan:

Diuretik

Beta bloker

Alfa bloker

Ca antagonist

Penghambat ACE

Penghambat saraf sentral

Vasodilator

Klasifikasi HT

1) Tahapan Terapi HT

Modifikasi pola hidup:

Page 8: Obat Sistem Kardiovaskuler

Penurunan BB Aktivitas fisik teratur Pembatasan garam dan alcohol Berhenti merokok

2) Pilihan antihipertensi- Diuretik atau beta bloker- Penghambat ACE, antagonis Ca, alfa bloker, alfa,beta bloker