Obat-Obat Diabetika.reviSI 2

download Obat-Obat Diabetika.reviSI 2

of 48

description

endokrin

Transcript of Obat-Obat Diabetika.reviSI 2

  • OBAT- OBAT DIABETIKA

    Dr. Endang Ediningsih, MKKLab. Farmakologi FK UNS2009

  • OBAT- OBAT DIABETIKA

    HIPOGLIKEMIK AGENTSINSULINOAD (ORAL ANTI DIABETIKA)

    HIPERGLIKEMIK AGENTSGLUKAGONDIAZOKSID

  • D MPENY KRONISEX : BELUM JELASTERBESAR : FAKTOR GENITIKIMUNOLOGIK AUTOIMUNINFEKSI VIRAL INFECTIONGGN HORMONAL H. DIABETOGENIK AL : GH, GLUKAGON DLL (UMUMNYA PADA CA, CARCINOID)

  • PATOLOGITUBUH KEKURANGAN H. INSULIN BAIK RELATIF / ABSOLUT KONSEKUENSI -KONSEKUENSI YANG TERJADI

    GANGGUAN METAB KH LEMAK PROTEIN GANGGUAN PENYERAPAN ZAT-ZAT MAKANAN (GLUK, MONOSACH, AA, ION. K, NUKLEOSIDA, POSPAT ORG DLL)

  • KLINIS / LABHIPERGLIKEMIGLUKOSURIA(+ GANGGUAN KESEIMBANGAN ELEKTROLIT)ASIDOSIS, DEHIDRASIKOMAKEMATIAN

  • SESEORANG SUDAH DAPAT DIKATAKAN DM JIKA MENDERITA 2 DARI 3 GEJALA DIBAWAH INI :

    KELUHAN TRIAS1. POLI DIPSI DIIKUTI POLI FAGIA2. POLI URI DAN3. PENURUNAN BERAT BADAN

    KADAR GLUKOSA DARAH PUASA > 120 mg/dl.

    3.KADAR GLUKOSA 2 J.PP > 200 mg/dl.

  • KOMPLIKASI PENYAKIT DM YANG PERLU DIPERHATIKAN : AKUT KRONIK

    YANG TIMBUL BEBERAPA BULAN ATAU BEBERAPA TAHUN SESUDAH MENGIDAP DM.

  • 2 KOMPLIKASI AKUT YANG TERSERING :

    HIPOGLIKEMIA LAPAR, HAUS, GEMETAR, PUSING, KERINGAT DINGIN, TAK TERTANGANI BISA FATAL KOMA HIPOGLIKEMIK

    KOMA DIABETIK NAFSU MAKAN MENURUN, HAUS MINUM BANYAK, POLIURI, DISUSUL MUAL MUNTAH, PERNAFASAN KUSSMAUL, CEPAT DAN DALAM, BADAN BAU ASETON, KADANG SUHU BADAN PANAS KARENA ADA INFEKSI.

  • PENANGANAN DM

    PENGATURAN DIET UNTUK MENCAPAI BERAT BADAN IDEAL MAKANAN, EXERCISE

    2 JIKA GAGAL DALAM MEMPERBAIKI HIPERGILKEMI SERING DIBERI OBAT-OBAT ANTI DIABETIKA

    3 INSULIN PILIHAN UNTUK MENCAPAI KEADAAN GLIKEMIK YANG MEMUASKAN WALAUPUN TX TERSEBUT TIDAK DIPERLUKAN UNTUK MENCEGAH TERJADINYA KETOASIDOSISPADA PENDERITA TIPE 2

  • PENGGOLONGAN DM(AMERICAN DIABETES ASSOCIATION)

    MEREVISI

    IDDM = INSULIN DEPENDENT DIABETES MELLITUS TIPE INIDDM = NON INSULIN DEPENDENT DIABETES MELLITUS TIPE IIDMK = DIABETES MELLITUS KEHAMILANGTG = GANGGUAN TOLERANSI GLUKOSA

  • Porcine : B30 AlanineBovine : B30 Alanine; A8 Alanine; A10 Valine

  • FISIOLOGIS INSULINK I M I APROTEIN :BM 5808 (MANUSIA)51 AARANTAI A & B YANG DIHUBUNGKAN JEMBATAN DISULFIDADI SEL BPREKURSOR INSULIN DIPRODUKSI OLEHSINTESIS LANGSUNG DNA / RNA MENJADIPROTEIN PRO INSULIN = RANTAI PANJANG TUNGGAL(DIPROSES DI APP. GOLGI) DIKEMAS DALAMGRANULAE GRANULA / SECRETORY DIHIDROLISAINSULIN YANG BERIKATAN DENGAN ZINKRESIDU : RANTAI PENGHUBUNG : C-PEPTIDESIAP SEKRESI

  • GAMBAR : DISTRIBUSI INSULIN DALAM TUBUH

    Insulin dihasilkan oleh sel beta yang memenuhi 60-80% pulau Langerhans, dan sebagian besar ( 85%) terletak pada korpus dan kauda pankreas. Nasib insulin di peredaran darah adalah : 50% di sirkulasi umum yaitu 10-20% di ginjal, 30-40% di sel-sel darah, otot, dan jaringan lemak.

  • SEKRESI INSULIN

    STIMULUS INSULIN DISEKRESI DR SEL B

    SEKRESI INSULIN OLEH :BASAL DISEKRESI DENGAN KECEPATAN RENDAH.PENGARUH STIMULUS KHUSUS KH KECEPATAN TINGGI (GLUK LAIN, AA); AKTIVASI VAGAL.

  • FARMAKOKINETIK

    DEGRADASI INSULINHATI (60%) + GINJAL (35-40%) ORGAN UTAMA YANG MEMBERSIHKAN INSULIN DARI SIRKULASI DENGAN MELALUI :* HIDROLIS JEMBATAN DISULFIDA (OLEH ENZIM GLUTATION INSULIN TRANHIDROGENASE = INSULINASE)* SETELAH PROSES PEMBELAHAN REDUKTIF DEGRADASI LEBIH LANJUT YAITU PROTEOLISIS.WAKTU PARUH DALAM SIRKULASI : 3-5 MENIT.NORMAL : BASAL INSULIN 5-15 U/mL (30-90 pmol/L)PADA MAKAN : MENCAPAI PUNCAK 60-99 U/Ml (360-540 pmol/L)

  • MEKANISME KERJA

    HASIL PENELITIAN CUATRECASAS & KONOTEMPAT KERJA INSULIN JI PADA PERMUKAAN LUAR MEMBRAN SEL

    INSULIN

    INSULIN

    INSULIN MENINGKATKAN AMBILAN K + KEDALAM SEL & MG++

    MENGHAMBAT ADENILSIKLASE & MERANGSANG ENZY FOSFO DIESTERASESEHINGGA DPT MENJELASKANPENURUNAN KADAR SIDIK AMPPADA BEBERAPA KEADAAN MENGAKTIVASI SINTETIS GLIKOGEN & MENDEFOSFORELASI BEBERAPA ENZY TERTENTUSEHINGGA MENGHAMBAT GLIKOGENOLISIS & LIPOLISISDIDUGA ION-ION TERSEBUTBERTINDAK SEBAGAI SECONDMESSENGER YANG MEMPE-RANTARAI KERJA INSULIN

  • EFEK INSULIN PADA SASARANNYA

    MENINGKATKAN PENYIMPANAN LEMAK DAN GLUKOSA (MERUPAKAN SUMBER ENERGI) DALAM SEL-SEL SASARAN KHUSUSMEMPENGARUHI PERTUMBUHAN SEL.MEMPENGARUHI FASE 2 METABOLISME BERBAGAI MACAM JARINGAN

    Gambar insulin meningkatkan sintesis (dari nutrisidalam sirkulasi) dan menyimpan glikoggen, trigliserida, dan protein dalam jaringan sasaran utama : hati, lemak dan otot, rilis insulin dari pankreas distimulasi oleh peningkatan glukosa darah, stimulasi saraf vagal, dan faktor lain.

  • KERJA INSULIN PADA PENGANGKUT GLUKOSAMEMPUNYAI EFEK PENTING PADA BEBERAPA MOL TRANSPORTMEMUDAHKAN GERAK GLUKOSA MENEMBUS MEMBRAN SEL

    Tabel : Pengangkut-pengangkut glukosa

    Pengangkut(transporter)Jaringan Km Glukosa(mmol/L)Fungsi GLUT 1Semua jaringan, khususnyasel-sel merah, otak1 2 Ambilan glukosa basal; transpor melintasi sawar darah otakGLUT 2Sel-sel B pankreas; hati, ginjal; usus15 20 Pengaturan rilis insulin, aspek lain dari homeostasis glukosaGLUT 3Otak, ginjal, plasenta, jaringan lain< 1Ambilan ke dalam neuron, jaringan lainGLUT 4Otot, adipose 5Ambilan glukosa yang diperantarai insulinGLUT 5Usus, ginjal1 2 Absorpsi fructose

  • EFEK ENDOKRIN INSULINEfek Pada HatiPembalikan ciri-ciri katabolik dari defisiensi insulin -Menghambat glikogenolisis.-Menghambat konversi asam lemak dan asam a- mino menjadi asam keto.-Menghambat konversi asam amino menjadi glukosa.Kerja Anabolik-Menaikkan penyimpanan glukosa sebagai glikogen (menginduksi glucokinase dan glicogen synthase, menghambat phosphorylase)-Meningkatkan sintesis trigliserida dan pembentukan lipoprrotein densitas rendah (LDL)

  • Efek pada otot

    Meningkatkan sintesis protein Meningkatkan transpor asam amino Meningkatkan sintetis protein ribosom

    Meningkatkan sintesis glikogen Meningkatkan transpor glukosa Meningkatkan glycogen synthase dan menghambat phosphorylase

  • Efek Pada Jaringan Adipose

    - Meningkatkan penyimpanan trigliserida Lipoprotein lipase diinduksi dan diaktivasi oleh insulin untuk menghidrolisis trigliserida dari lipoprotein.

    - Transpor glukosa ke dalam sel menyediakan glycerol phosphate untuk esterifikasi asam lemak yang disuplai oleh transpor lipoprotein.

    - Lipase intaseluler dihambat oleh insulin.

  • PATOFISIOLOGI

    DEFISIENSI INSULIN

    Defisiensi insulin relatif maupun absolut. Penyerapan glukosa ke dalam sel terhambat serta metabolisme diganggu Timbul Hiperglikemia Diabetes melitus

  • Dalam keadaan normalKira-kira 50% glukosa yang dimakan mengalami metabolisme sempurna menjadi CO2 dan air, 5% diubah menjadi glikogen dan kira-kira 30-40% diubah menjadi lemak.Pada diabetes melitus semua proses tersebut terganggu, glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel, sehingga energi terutama diperoleh dari metabolisme protein dan lemak.

  • Bila hiperglikemia hebat sekali hingga darah menjadi hiperosmotik terhadap cairan intrasel.Glukosa bersifat diuretik osmotik,Diuretis disertai hilangnya berbagai elektrolit.Dehidrasi dan hilangnyaelektrolit pada penderita diabetes yang tidak diobati karena adanya dehidrasi,

  • Maka badan berusaha mengatasinya dengan banyak minum (polidipsia).Badan kehilangan 4 kalori untuk setiap gram glukosa yang diekskresi.Polifagia timbul karena perangsangan pusat nafsu makan di hipotalamus oleh kurangnya pemakaian glukosa di kelenjar itu.

    Lipolisis bertambah dan lipogenesis terhambat jaringan banyak tertimbun asetil KoA diubah menjadi zat keton (merupakan sumber energi yang sangat berguna, terutama pada waktu puasa) jika jumlah zat keton terbentuk banyak ketosis bila yang timbul terlalu hebat pH darah akhirnya menurun juga klinik : napas yang cepat dan dalam pernapasan Kussmaul, yang disertai adanya bau aseton terjadinya ketoasidosis.

  • Urin menjadi asam dan bila kemampuan ginjal untuk mengganti kation tetap dengan H+ atau NH4+ terlampaui, maka badan akan semakin banyak kehilangan kation tetap tersebut, terutama natrium dan kalsium. Kehilangan cairan dan elektrolit akan mengakibatkan dehidrasi, hipovolemia dan penurunan tekanan darah. Kesadaran penderita menurun sampai terjadi koma, yang dapat menyebabkan kematian dengan cepat. Keadaan ini disebut koma diabetik.

    Pada penderita diabetes melitus, sering didapati kadar kolesterol yang tinggi dalam darah. Hal ini berhubungan erat dengan kenyataan bahwa arterioskletoris lebih cepat timbul pada penderita diabetes.

  • Pada diabetes melitus, defisiensi insulin menyebabkan hambatan transport asam amino ke dalam sel serta hambatan inkorporasi asam amino menjadi molekul protein. Selain itu glukoneogenesis bertambah, sehingga terjadi imbangan nitrogen negatif. Hal ini memperhebat penurunan berat badan penderita diabetes yang tidak diobati.

    Selain itu daya tubuh juga sangat menurun karena pembentukan zat anti ikut terhambat. Hal inilah yang mengakibatkan mudahnya timbul infeksi serta susahnya penyembuhan infeksi pada penderita diabetes. Keadaan hiperglikemia dan glukosuria, inilah yang menyebabkan darah dan urin menjadi medium sangat baik untuk pertumbuhan kuman

  • KELEBIHAN INSULINDisebabkan oleh berbagai hal, antara lain, karena :(1) takar lajak insulin atau derivat sulfonilurea(2) pada diabetes dewasa dan obesitas, mungkin karena sensitivitas reseptor terhadap insulin berkurang sedangkan produksi insulin terus menerus dirangsang oleh adanya hiperglikemia, dalam hal ini tidak didapati gejala-gejala hipoglikemia(3) tumor fungsional dari sel pulau Langerhans

    GX Awal, Gejala berupa trias yang disebut trias Whipple, yaitu : gejala syok insulin yang biasanya berhubungan dengan puasa ataupun kerja fisik, kadar glukosa darah pada waktu puasa sering di bawah 50 mg% dan semua gejala tersebut segera hilang setelah pemberian glukosa, baik secara oral maupun IV.

  • Gejala hipoglikemia pada syok insulin umumnya berupa gejala saluran cerna, mental dan saraf. Mula-mula penderita lapar, seakan-akan perutnya kosong; kemudian karena aktivitas saraf simpatis yang meningkat timbul tremor, berkeringat banyak, gelisah, takikardi dan tekanan darah agak meninggi serta rasa lemah.

    Pada umumnya dalam keadaan hipoklikemia badan berusaha mengatasinya dengan berbagai cara; antara lain dengan memperbanyak sekresi hormon yang menyebabkan hiperglikemia, misalnya hormon pertumbbuhan, ACTH, glukagon dan epinefrin.

    Jika badan tidak berhasil mengatasi hipoglikemia tersebut, maka gejala-gejala makin hebat, kesadaran penderita makin menurun dan timbul ataksia, afasia, koma dan kejang-kejang.

  • KEBUTUHAN DAN RESISTENSI

    Kebutuhan insulin pada penderita diabetes sangat berbeda-beda, karena seperti telah diuraikan di atas banyak sekali faktor yang mempengaruhi kadar glukosa darah.

    Seorang dewasa yang telah mengalami pankreatektomi, membutuhkan kira-kira 30 unit insulin setiap hari untuk mempertahankan metabolisme normal.

    Kebutuhan insulin berkurang bila penderita banyak melakukan kerja fisik.

    Penderita diabetes dengan kerja fisik berat harus mendapat asupan kalori yang lebih besar dari biasanya serta dosis insulin yang lebih rendah.

  • Keadaan hiperglikemia; Kebutuhan akan insulin meninggi dapat terjadi pada : Hiperfungsi hormon (penderita akromegali dan sindrom Cushing).InfeksiDemanAdanya zat anti terhadap insulin dalam sirkulasi.

    Besarnya dosis insulin pada setiap penderita diabetes sangatlah berbeda-beda, tergantung dari aktivitas fisik, asupan kalori, serta aktivitas hormonal masing-masing penderita, dan juga dari ada tidaknya infeksi atau resistensi insulin.Apabila kebutuhan insulin per hari melebihi 60 unit per harinya maka sedikit banyak sudah mulai ada resistensi terhadap insulin.Resistensi insulin didefinisikansebagai kebutuhan insulin lebih dari 200 unit sehari untuk beberapa hari atau lebih, tanpa komplikasi atau ketoasidosis

  • Resistensi insulin ini dapat membaiksendiri (self limied) dalam 6 bulan.Dikenal macam resistensi terhadap insulin, yaitu 2 bentuk akut dan kronik.- Akut trauma, emosi, infeksi (terutama infeksi stafilokok) dan ketoasidosis.-Kronik berhubungan dengan adanya zat anti insulin atau diabetes melitus lipoatropik.

    Gangguan ikatan insulin dengan reseptor diduga merupakan penyebab hambatan efek insulin pada penderita obesitas

    Kadang-kadang hal ini disebabkan oleh kadar IgG antibodi terhadap insulin yang tinggi. Mengganti jenis sediaan insulin sapi dengan insulin babi atau manusia mungkin dapat mengatasi masalah resistensi.

  • Bila hal tersebut di atas sudah dilakukan dan kebutuhan penderita masih 300-500 unit sehari, perlu pemberian glukokortikoid. Prednison 40-80 mg sehari diberikan sampai kebutuhan insulin menurun atau maksimal sampai 1 bulan. Kortikosteroid ini mungkin menurunkan produksi IgG atau mengurangiikatan insulin dan antibodi. Penurunan titer IgG antibodi dan penglepasan ikatan insulin menyebabkan penurunan kebutuhan insulin dengan cepat.

    Bentuk resistensi lain ialah penderita yang responsif terhadap insulin IV tetapi insensitif terhadap pemberian subkutan. Mungkin penyebabnya ialah meningkatnya aktivitas protease di jaringan subkutan, yang akan meningkatkan degradasi insulin di tempat suntikan. Aprotimin, suatu protease inhibior, yang dicampur dengan insulin, meningkatkan efektifitas insulin subkutan.

  • Indikasi Terapi InsulinMutlak penggunaan insulin adalah DM tipe I; selain itu pada keadaan tertentu,DM tipe II yang pada saat tertentu tidak dapat dirawat dengan OSDDM dan kehamilanNefropati DiabetikDM dan gangguan faal hati yang beratDM dan infeksi akut (selulitis, gangren)DM dan tuberkolosis paru yang beratKeto Asidosis Diabetik, dan koma lain pada DMDM dan operasiDM dan patah tulangDM dan underweightDM dan penyakit Graves

  • SEDIAAN INSULINSejak ditemukan insulin pada tahun 1921 oleh Banting dan Best, angka kematian DM dapat ditekan secara mencolok. Meskipun waktu paruh (half-life) insulin sekitar 7-10 menit, tetapi pemberian secara subkutan, intramuskuler, intravena mempunyai tujuan klinik yang berlainan.Insulin dari beberapa spesies hewan dengan perbedaan : kemurnian, konsentrasi & kelarutan dan mula serta durasi efek biologisnya.

    Sejak 15 tahun terakhir sejumlah sediaan insulin manusia menambah daftar sediaan insulin yang ada untuk mengganti beberapa insulin hewan seperti tahun 2000 di USA saja tersedia macam-macam insulin 14 untuk formulasi insulin.

  • Dari sediaan yang ada sering dibuat campuran dengan tujuan memperoleh sediaan yang mula kerja cepat dan masa kerja panjang. Campuran tersebut dapat dibuat sesuai dengan kemauan kita dan keadaan penderita, tetapi sayang sekali sediaan campuran tersebut bersifat stabil dalam larutan sehingga pembuatannya harus dilakukan sesaat sebelum penggunaannya.

  • TABEL: SIFAT BERBAGAI SEDIAAN INSULIN

    Preparat insulin di pasaranmengandung 3 komponen : komponen A, B, dan C. Komponen A dan B mengandung pro insulin dan bahan lain yang tidak mempunyai efek biologik tetapi berpengaruh dalam hal alergi dan imunologi; sedangkan komponen C mengandung insulin murni (Sanger Insulin) yang mempunyai efek biologik.

    JeniszSediaanMulai kerja(jam)MAsa Kerja(jam)Dapat dicampurdenganKerja cepatInsulin regulerInsulin reguler dari kristal seng insulinInsulin semilenta (suspensi seng insulin)1116814Semua sediaanSemua sediaanSediaan lenteKerja sedangSuspensi insulin isofan manusiaSuspensi seng insulin (insulin lente)Seng insulin globin222242418Insulin regulerSemilenteKerja lamaSeng protamin insulinInsulin ultralente semilente773636Insulin regulerInsulin

  • GAMBAR :FILTRASI GEL DARI INSULIN MENJADI TIGA KOMPONEN

  • Atas dasar adanya komponen-komponen tersebut dan cara sintetisnya, maka preparat insulin di pasaran dibedakan menjadi 3 macam :

    Insulin Konvensional, yang mengandung komponen A, B, dan C.Contoh : Reguler Insulin, NPH, dan PZI dari Leo.Insulin Monokomponen (Monocomponent Insulin = MC Insulin) yang mengandung hanya komponen C, disebut pula Higbly Purified Insulin atau insulin sangat murni.contoh : Actrapid, Ranitard, dan Monotard dari Novo.3.Biosynthetic Human Insulin (BHI), yaitu insulin manusia sintetik yang diperoleh melalui DNA recombinant dengan fermentasi E. Coli (Gambar berikut).

  • GAMBAR : BIOSINTETIK HUMAN INSULIN DARI SUMBER E. COLI

  • Karena banyaknya insulin yang didapat di pasaran Indonesia adalah produksi Leo, Novo (Insulin babi atau campuran babi dan sapi), Organon (insulin sapi), dan mungkin Lily dengan BHI-nya, maka perlu diketahui macam-macam insulin seperti pada Tabel.Tabel Macam-macam Preparat Insulin di IndonesiaMenurut Asal dan Cara Kerja

    K : Insulin KonvensionalHM : Human MonocomponentMC : Insulin Monocomponent

    MACAM INSULINSAPI (S)BABI (B)MANUSIA (M)PuncakKerja(Jam)LAMA KERJA(Jam)TIPEReguler Insulin (K) : Nordisk, OrganonSemi Lente (K): NovoActrapid (MC): NovoActrapid (HM) : Novo B, SBBM1 4 2 81 3 5 712 165 7

    Short NPH (K): Nordisk Lente (K): NovoRapitard (MC): NovoS dan atau BS dan atau BB6 126 124 1224 482420Inter-mediatePZI (K): Nordis, OrganonUltra Lente (K): NovoMonotard (MC): NovoMonotard (HM): NovoMixtard (MC): NordiskB, SSBMB14 2418 248 148 142 11 3636222222Long

  • BEBERAPA CARA PEMBERIAN INSULIN

    Hingga saat ini dikenal bermacam-macam teknologi pemakaian insulin, dari yang paling sederhana sampai yang paling canggih.Secara umum penggunaan insulin disini dapat dibagi dalam 4 golongan :Suntikan :1. Subkutan2. Intramuskuler3. IntravenaPer rektalPernasal masih dalam penelitian kerja sangat pendek perlu berulang pemberian.Melalui Alat Mekanik

  • Melalui Alat Mekanik :Open Loop (External dan Implanted)1. Subkutan2. Intraperitoneum3. IntravenaB.Closed loop (Artificial Pancreas, Miles GCISS Biostator).

  • Pada dasarnya penyulit suntikan insulin dapat dibedakan dalam dua golongan :Penyulit Insulin Nonimunologik :HipoglikemiaKegemukan, karena insulin mepunyai efek lipogenesis dan sintesis protein Edema-Insulin : disebabkan oleh adanya retensi natrium, ini terutama terjadi pada DM yang terawat jelek yang kemudian menjadi baik dengan insulin dalam jangka waktu yang singkat.Ateroskleroris, karena efek lipogenesis dari insulin pada dinding pembuluh darah, maka penggunaan insulin jangka panjang yang tidak tepat indikasinya dapat menyebabkan timbulnya aterosklerosis lebih dini.

  • Penyulit Insulin Alergi-Imunologik

    Kulita. Lokal (terbatas pada tempat suntikan) :- Immediate (IgE-mediated)- Intermediate (reaksi Arthus) - Delayed (T cell-mediated)- Kombinasi dari tersebut di atas.b. Lipoatrofi, lipohipertrofi.

  • 2. Sistematik a. Urtikaria dan angioedema dengan atau tanpa syok.b. Resistensi insulinc. Serum sicknessd. Purpura trombositopenik atau nontrombositopenik.e. Fenomena Arthus dengan sel LE, eosinofil, dan hiperglobulinemia. f. Sindrom Insulin Otoimun (autoimmune Insulin Syndrome).

  • INTERAKSI OBAT

    1. Efek Hipoglikemi insulin dapat dilawan oleh beberapa hormon, diantaranya :GH, Corticotropin, Glucocorticoid, Tiroid, Estrogen, Progestin & Glukagon.

    2. Dapat dihambat rilisnya oleh adrenalin disamping merangsang glikogeenolisis.

    3. Guanetidin menurunkan kadar gula darah sehingga perlu penyesuaian dosis bila digunakan bersama dengan preparat insulin.

  • 4. Insulin dapat menimbulkan potensiasi dengan obat-obat kloramfenikol, tetrasiklin, salisilat, fenilbutazon, penghambat aprenoreseptor beta, penghambat MAO, fenfluramin, anti-koagulan oral.

    5. Obat-obat yang dapat meningkatkan kadar gula darah dan dapat mengakibatkan hiperglikemi pada orang-orang prediabetik antara lain : Glucocorticoid (kortison, prednison), diuretik tiazid & efineprin (Biasanya gula darah kembali normal setelah obat dihentikan).