OBAT ALAT INDERA-2

39
Windows to our world Windows to our world OBAT YANG BEKERJA PADA OBAT YANG BEKERJA PADA ALAT INDERA ALAT INDERA Zunilda Dj. Sadikin Zunilda Dj. Sadikin Dept. Farmakologi & Terapeutik FKUI Dept. Farmakologi & Terapeutik FKUI [email protected] [email protected]

Transcript of OBAT ALAT INDERA-2

Page 1: OBAT ALAT INDERA-2

Windows to our worldWindows to our world

OBAT YANG BEKERJA PADA OBAT YANG BEKERJA PADA ALAT INDERAALAT INDERA

Zunilda Dj. SadikinZunilda Dj. SadikinDept. Farmakologi & Terapeutik FKUIDept. Farmakologi & Terapeutik FKUI

[email protected]@indosat.net.id

Page 2: OBAT ALAT INDERA-2

AGENDAAGENDA

1.1. Farmakologi obat topikal & aspek farmasiFarmakologi obat topikal & aspek farmasi MataMata Telinga Telinga

2.2. Obat yang bekerja di mata:Obat yang bekerja di mata: Obat glaukomaObat glaukoma Antibakteri Antibakteri Lain-lainLain-lain

3.3. Obat yang bekerja di telinga:Obat yang bekerja di telinga: AntiinfeksiAntiinfeksi Obat vertigoObat vertigo

4.4. Obat yang mempengaruhi fungsi penginderaanObat yang mempengaruhi fungsi penginderaan

Page 3: OBAT ALAT INDERA-2

Obat topikal: farmakologi & farmasiObat topikal: farmakologi & farmasi

Obat mataObat mata Jenis sediaanJenis sediaan Farmakokinetik Farmakokinetik

Obat telinga: tidak berbedaObat telinga: tidak berbeda

Page 4: OBAT ALAT INDERA-2

Jenis sediaan mata

Jeli (gels) polimer dihancurkan, obat terlepas kemudian berdifusi: misal, vit. A + karbomer 980; hipromelose + karbomer 980; (pilokarpin 4%)

Salef (ointments): misal, gentamisin Obat tetes (solutions): mudah penggunaannya,

tetapi cepat habis, misal sulfasetamid Solid inserts: e.g. gancyclovir intravitreal implant

dilepas konstan per satuan waktu untuk jangka panjang (zero-order rate)

Lensa kontak lunak Collagen shields

FARMAKOLOGI & FARMASI (2)

Page 5: OBAT ALAT INDERA-2

Faktor yang mempengaruhi masuknya obat ke mata

Sifat obat Rumus kimia BM kelarutan

Bentuk sediaan Bahan pembawa (vehicle)

Struktur & fisiologi mata Inflamasi ? Sistem salir

Cara pemberian

FARMAKOLOGI & FARMASI (7)

Page 6: OBAT ALAT INDERA-2

Berbagai cara pemberian

Pola penyerapan

Utility Keterbatasan

Topikal Segera, trgt formulasi

Nyaman, aman, ekonomis

Patuh? efek sistemik? Toksik u/ mukosa?

Sub-konjungtiva dll

Tergantung formulasi

Berguna u. infeksi dalam

Traumatik u saraf, p.d.

Intraokuler Segera Pada bedah, u/ infeksi

Kerja singkat

Intravitreal Efek lokal segera dan bertahan

Infeksi dalam Toksik pada retina

FARMAKOLOGI & FARMASI (4)

Page 7: OBAT ALAT INDERA-2

GENTAMICIN LEVEL BY EYE DROPS AND COLLAGEN SHIELD

Yati Mdl sp senses.09

FARMAKOLOGI & FARMASI (3)

Page 8: OBAT ALAT INDERA-2

FARMAKOKINETIK

Sistem salir air mata

FARMAKOLOGI & FARMASI (5)

Page 9: OBAT ALAT INDERA-2

Tears conjunctiva Cornea sclera

Aq.humor iris ciliary body Systemic circulation

Yati Mdl sp senses.09

Alur penyerapan FARMAKOLOGI & FARMASI (6)

Page 10: OBAT ALAT INDERA-2

OBAT YANG BEKERJA DI MATAOBAT YANG BEKERJA DI MATA

Obat glaukomaObat glaukomaAntiinfeksiAntiinfeksiAntiinflamasi/imunomodulatorAntiinflamasi/imunomodulatorObat khusus mataObat khusus mata

Vitamin & unsur haraVitamin & unsur hara Pengganti air mataPengganti air mata

Page 11: OBAT ALAT INDERA-2

Terapi obat di bidang mata

Menekan radangMenurunkan tekanan intraokuler (TIO)Mengatasi kekeringan mata

pengganti air mataSulih cairan bola mataMendukung pembedahan di mataUntuk diagnosis

Page 12: OBAT ALAT INDERA-2

Obat glaukoma

Page 13: OBAT ALAT INDERA-2

Kanal Schlemm & glaukomaObat glaukoma (1)

Page 14: OBAT ALAT INDERA-2

Obat glaukoma (2)

Asetazolamid (IV dan oral): Mekanisme kerja: menghambat enzim

karbonik anhidrase dalam reaksi CO2 + H2O H2CO3 H+ + HCO3-

Di ginjal: penghambatan jumlah H+ pertukaran Na+ dg H+ terganggu Na+ tetap di lumen diuresis

Di epitel korpus siliaris (isoenzim II): menghambat pembentukan HCO3- mengurangi transport cairan

Sediaan topikal KAI: dorzolamid dan brizolamid

Analog prostaglandin topikal: Mekanisme kerja: meningkatkan penyaliran

cairan humor aqueous melalui jalur uveosklera

Page 15: OBAT ALAT INDERA-2

Obat glaukoma (3)

Kolinergik: pilokarpin & fisostigmin Penghambat beta-adrenergik topikal

Yang berifat selektif 1 (betaksalol) kurang efektif

Yang nonselektif (timolol) Reseptor di epitel korpus siliaris

Mekanisme kerja: ??? Produksi diaktifkan oleh perangsangan Penyekatan menyebabkan menurunkan aliran darah ke

mata

Agonis 2 selektif: brimonidin, apraklonidin Mekanisme kerja:

ikatan di reseptor 2 prasinaps menurunkan simpathetic outflow

ikatan di reseptor 2 pascasinaps mengurangi produksi humor aquoeus

Page 16: OBAT ALAT INDERA-2

Obat glaukoma (4)

Terapi glaukoma Glaukoma sudut kecil akut:

kegawatdaruratanmedis Iridotomi didahului penurunan TIO

Glaukoma kronis Mengurangi produksi h.aqueous Memperbaiki salirannya kombinasi

Page 17: OBAT ALAT INDERA-2

Obat glaukoma (5)

Beberapa pertimbangan dalam memilih obat1. Adanya penyakit asma PPOK

Kontraindikasi untuk -bloker

2. Adanya disritmia jantung Kontraindikasi untuk -bloker

3. Riwayat batu ginjal Kontraindikasi untuk KAI

4. Usia muda Lebih tidak toleran terhadap miotikum

5. Risiko retinal detachment Hati-hati dengan miotikum

6. Pasien “phakic” Miotikum langsung lebih baik daripada yang tak

langsung

Page 18: OBAT ALAT INDERA-2

ANTIINFEKSI

Page 19: OBAT ALAT INDERA-2

Tempat infeksi Penyebab

Selulitis orbita Penyebab berubah

Dakrioadenitis/ dakriosistitis

S.aureus, St.sp, virus/C.albicans, diphteroids

Konjunktivitis Bakteri (Neisseria, St, S.aureus, Haemophylus, chlamydia) virus, alergi, iritan (l.kontak & z.kimia)

Blefaritis/hordeolum S.Aureus

Keratitis tukak = konjungtivitis

Endoftalmitis panoftalmitis

Bakteri/jamur atau spirokaet(yang khusus: pascabedah/trauma)

PENYEBAB INFEKSIANTIINFEKSI (1)

Page 20: OBAT ALAT INDERA-2

Penyebab keratitis

Amoeba Bakteri:

S.aureus P.aeruginosa (biasa terdapat di lensa kontak)

Virus: H.simplex H.zoster

Jamur: Aspergillus fumigatus, Fussarium, Candida Parasit: Onchocerca volvulus ( river blindness)

Page 21: OBAT ALAT INDERA-2

Tempat infeksi

Keratitis tukak Kloramfenikol, siprofloksasin, levofloksasin, ofloksasin, sulfasetamid

Blefaritis/hordeolum bacitracin, erythromycin, gentamicin, polymixin, tobramycin

Konjunktivitis Semua yang di atas

Endoftalmitis panoftalmitis

Memerlukan kultur & AB sistemik (kec. yang pascatruma)

AB topikalANTIINFEKSI (1)

Page 22: OBAT ALAT INDERA-2

Antifungus untuk mata

Amphotericin B: topikal, subkonjunktiva, intravitreal, IV

Natamicin: topikal Flukonazol: oral, IV Itrakonazol: oral Ketokonazol: oral Mikonazol: topikal, subkonjunktival, intravitreal

(Henderer & Rapuano, 2006)

Page 23: OBAT ALAT INDERA-2

Beberapa antivirus untuk mata

Nama generik

Pemberian Indikasi

trifluridine topical keratitis & conjunk’s H.simplex

vidarabine topical

acyclovir oral, IV Iridosiklitis oleh H.simplex

valacyclovir oral Keratitis H.simplex, H.zosterfamcyclovir oral

gancyclovir IV, oral, intravitreal implant

CMV retinitis

cidofovir IV CMV retinitis

(Henderer & Rapuano, 2006)

Page 24: OBAT ALAT INDERA-2

Antiinflamasi & imunomodulator

Imunomodulator: siklosporin untuk chronic dry eye yang disebabkan oleh radang

NSAID topikal: Diklofenak mengurangi radang pascabedah Ketorolak konjunktivitis alergika Flurbiprofen mengatasi miosis selama bedah

katarak

Page 25: OBAT ALAT INDERA-2

Tetes mata lainnya

Page 26: OBAT ALAT INDERA-2

Midriatikum: antimuskarinik atropin, skopolamin, homatropin untuk mencegah pembentukan sinekia posterior

Antiinflamasi steroid: deksametason, fluorometolon untuk alergi, uveitis anterior, dan radang di mata akibat infeksi

ES: katarak subkapsular posterior, infeksi sekunder, glaucoma sekunder

Antihistamin dan mast-cell stabilizers: phenyramine dan antazoline dalam kombinasi dg nafazolin untuk konjunktivitis alergi

Fluorosein, rose bengal, lissamine green Penyulih air mata: karboksimetil selulosa, mineral

oil, gliserin

Page 27: OBAT ALAT INDERA-2

Sistem salir air mata

ANTIINFEKSI (2)

Page 28: OBAT ALAT INDERA-2

OBAT YANG BEKERJA DI TELINGA

Page 29: OBAT ALAT INDERA-2

Antiinfeksi

Otitis media akut: Penyebab: S.pneumoniae, H.influenzae,

S.pyogenes Pengobatan:

Amoksisilin oral Eritromisin + sulfonamid oral Sefaklor oral Amoksisilin-klavulanat oral

Otitis media akut pada bayi

Otitis media kronis: Penyebab: P.aeruginosa, Proteus sp., S.aureus Pengobatan: siprofloksasin oral, dll.

Page 30: OBAT ALAT INDERA-2

Antivertigo

Vertigo: sensasi gerak yang dirasakan ketika tubuh tidak bergerak atau digerakkan atau sensasi gerak yang berlebihan dalam menanggapi gerak tubuh

Obat yang digunakan: Diazepam (untuk serangan akut) Proklorperazin Meklizin Dimenhidrinat Skopolamin Gentamisin diinjeksikan ke telinga tengah

Page 31: OBAT ALAT INDERA-2

Kokhlea

Page 32: OBAT ALAT INDERA-2

OBAT YANG MEMPENGARUHI FUNGSI PENGINDERAAN

Page 33: OBAT ALAT INDERA-2

Antikolinergik Menghambat m.constrictor pupillae dan m.ciliaris

midriasis dan sikloplegia gagal akomodasi & fotofobia dan penglihatan kabur

Pada pasien glaucoma sudut sempit: dapat menutup kanal Schlemm TIO

ES lain: retensi urin, palpitasi Indikasi: spasmolitik, midriatikum (topikal) Examples of anticholinergic drugs:

oral: atropin, ekstrak beladon, skopolamin, hyoscine butyl bromide, propantelin bromida

topikal: atropin, homatropin, tropikamid

Page 34: OBAT ALAT INDERA-2

Digitalis Penglihatan kabur, skotoma, xantopsia

Derivat fenotiazin Dapat menyebabkan katarak dan retinopati Tioridazin: toksisitas retina (berhubungan dengan dosis

dan lama penggunaan)

Etambutol Dapat menyebabkan dose-related optic neuritis tajam

penglihatan menurun & buta warna merah-hijau Biasanya pada dosis >25 mg/kg/hr setelah beberapa bulan Dosis aman: 15 mg/kg/hr Tidak dianjurkan untuk anak: sulit deteksi ES

Page 35: OBAT ALAT INDERA-2

Obat Efek

Kortikosteroid Glaukoma, katarka, retinopati

Siklosporin Tajam penglihatan menurun, deposit di kornea, edema diskus

Indometasin Deposit di kornea, retinopati

Piroksikam Penglihatan kabur, perih di mata

Obat okulotiksik lain

Page 36: OBAT ALAT INDERA-2

Aminoglikosida

Menyebabkan rontok rambut halus di organ Corti Kanamisin dan amikasin toksik untuk kokhlea uji

audiometri berkala Lebih banyak penggunaan dosis tunggal, tetapi

belum didukung bukti Trough serum level gentamisin < 2 mg/dL untuk

menghindari ototoksisitas diperlukan menurunan dosis

Predisoposisi ototoksisitas: gangguan fungsi ginjal, lanjut usia, penggunaan jangka panjang, penggunaan bersama obat ototoksik lain

Page 37: OBAT ALAT INDERA-2

Hair cells in the organ of Corti

Page 38: OBAT ALAT INDERA-2

Diuretik Furosemid dan asam etakrinat: dose-related hearing loss,

biasanya reversibel Faktor predisposisi: gangguan fungsi ginjal, kombinasai

dengan obat ototoksik lain (mis. gentamisin), neonatus

Salisilat Tanda: tinitus dan pendengaran berkurang, hampir

selalu reversibel Timbul pada dosis tinggi dan penggunaan jangka lama

(> 50 mg/kg) antiinflamasi

Sisplatin Menyebabkan tinitus dan pendengaran berkurang (pada

nada tinggi) setelah penggunaan berulang; ireversibel

Page 39: OBAT ALAT INDERA-2