Obat Anestesi Umum 021211

download Obat Anestesi Umum 021211

of 25

description

anestesi

Transcript of Obat Anestesi Umum 021211

  • OBAT ANESTESI UMUMDr. H. Masyhudi AM., M.Kes

  • PENDAHULUANAnestesi Umum : Hilangnya rasa sakit disertai hilangnya kesadaranTRIAS ANESTESI : Analgesi, narcose dan relaksasi (untuk relaksasi bisa ditambah obat Neuromuscular blocker)Terjadi karena adanya hambatan pada transmisi sinaps di ganglion Cervicalis Superior dan menghambat Formasio Retikularis Asenden yang berfungsi mempertahankan kesadaranBerkembang setelah ditemukan N2O (1776) dan Eter (1795)

  • TAHAPAN TINDAKAN ANESTESI UMUMPremedikasiInduksiPemeliharaan ( Maintenance )Pemulihan ( Recovery )

  • PREMEDIKASITujuan :Mencegah efek parasymphatomimeticMenghilangkan anxiety dan rasa sakit, serta menimbulkan sedasi dan amnesiaObat-obat Premedikasi :Obat parasympatholitik anticholinergik (SA, scopolamine)Obat yang berefek sentralAnxyolitik/tranquilizier ValiumSedative LargaktilAnalgetik PethidinNarkotik MorpinAntiemetik

  • INDUKSIPemberian anestetik sampai tercapai basal narcose, biasanya pada stadium operasi (Stadium III plane 3)Memakai short acting anesthetic drug (Ketamin, Tiopental, Ether dll)Pemberian bisa inhalasi atau parenteral

  • PEMELIHARAANPemberian anestetik untuk mempertahankan stadium operasi

  • PEMULIHANAda tiga tahap :Reversal : berlangsung cepat, penting dan berbahaya. Dapat diberi obat reversal pelumpuh otot, antagonis narkotik dan ekstubasiPulih dini : mulai mempunyai orientasi terhadap lingkungan, perlu observasi kesadaranPulih lambat : berlangsung beberapa jam diruangan, kadang timbul sakit kepala, pening dan sukar konsentrasi

  • CARA PEMBERIANTeknik pemberian anestetik bermacam-macam, dari mulai yang mudah sampai yang sulit.Yang mudah dengan IM, agak susah IV dan yang lebih susah pada inhalasi dengan tehnik-tehnik tertentu

  • CARA PEMBERIANInhalasi :Open Drop MethodSemiopen Drop MethodSemiclosed MethodClose MethodAnestetik Perental :Intra Vena (IV) : Tiopental, PentotalIntra Vena atau Intra Muscular : Ketamin

  • FARMAKOKINETIK ANESTETIK INHALASIDalamnya Anestesi tergantung dari Tekanan parsial Anestetik dalam otakFaktor yang menentukan tekanan adalah :Tekanan parsial anestetik gas yang diinspirasiVentilasi ParuPemindahan Anestetik gas dari Alveoli ke aliran darah :Kelarutan anestetik gas dalam darah gas partition coefficientKecepatan aliran darah di paruTekanan parsial anestetik gas dalam arteri dan venaPemindahan anestetik gas dari aliran darah ke seluruh tubuh

  • JENIS ANESTETIK UMUM (1)ANESTETIK GAS :Nitrogen Monoksida (N2O)Siklopropan

  • JENIS ANESTETIK UMUM (2)ANESTETIK MENGUAP :Eter (Dietileter)EnfluranIsofluroan (Forane)HalotanMetoksifluranEtikloridaTrikloetilenFluroksenKerosen

  • JENIS ANESTETIK UMUM (3)ANESTETIK PARENTERAL :Barbiturat : Natrium Tiopental, Natrium Metoheksital dllKetaminDroperidol dan FentanilDiazepam

  • NITROGEN MONOKSIDA (N2O)Gas tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak mudah terbakarBiasanya digunakan dalam bentuk campuran dengan OksigenSukar larut dalam darahEkskresi terbesar lewat paru (utuh)Potensi kurangStadium induksi cepat terlewatiRelaksasi otot kurang perlu muscle relaxanEfek analgesic baikSering digunakan untuk partusDosis :Untuk induksi N2O:O2 (80 : 20)Maintenance 70:30Partus bergantian N2O dan O2Efek analgesic 20 : 80

  • SILKOPROPANGas tidak berwarna, berbau spesifik, tidak berasa dan mudah terbakarMerupakan Anestetik kuatRelatif tidak larut dalam darahDosis untuk mencapaiStad. III plane 1 7-10 % VolStad. III plane 2 10-20 % Stad. III plane 3 20-35 %Stad. III plane 4 35-50 %Relaksasi otot cukup baikIritasi sal nafas minimal

  • ETERCairan, mudah menguap, berbau sengak, tidak berwarna, mudah terbakar dan meledakAnestetik kuat Relaksasi otot baikMengiritasi sal napasDosis induksi 10-20 %Dosis maintenance 5-15 %Sekarang mulai ditinggalkan

  • ENFLURANEter berhalogen, tidak mudah terbakarInduksi cepat terlewatiIritasi sal napas minimalDosis induksi 2 4,5 %Dosis maintenance 0,5 3 %Untuk operasi mata 1 %

  • ISOFLURANEter berhalogen, tidak mudah terbakar, berbau tajamRelaksasi otot baik intubasiDosis induksi 3 3,5 %Dosis maintenance 0,5 3 %

  • HALOTANCairan tidka berwarna, berbau enak, tidak mudah terbakar dan meledakMenggunakan alat khusus FluotecInduksi tercapai 10 menit dengan dosis amanPenggunaan berulang hepatotoksikMenghambat tonus miometirum hati-hati untuk partusDosis induksi 1-4 %Dosis maintenance 0,5-2 %

  • NATRIUM TIOPENTALmerupakan barbiturat dengan kerja sangat singkat mula-mula timbul hiperalgesi dan diikuti analgesimenghambat pusat pernapasandosis induksi dewasa 2-4 ml larutan 2,5 % intermitten 30-60 detikuntuk mempertahankan 0,5 2 ml

  • KETAMINLarutan tidak berwarna, stabilBatas keamanan lebarSifat analgesiknya kuat tertuama untuk somaticTidak merelaksasi otot lurikPada dosis rentah merangsang pernafasanDosis induksi 2 mg/kgBB dalam waktu 60 detikStadium operasi dalam 5 10 menitUntuk memperrtahankan dapat diberi dosis ulanagn nyaDewasa ini banyak digunakan

  • PEMILIHAN ANESTETIK (1)Anestetik Ideal :Mudah didapatMurahCepat melampaui stadium IITidak menimbulkan efek samping pada alat vitalTidak mudah terbakarStabilCepat dieliminasiSifat analgesic cukup baikPemulihan cepatTanpa efek samping

  • PEMILIHAN ANESTETIK (2)Pertimbangan pemilihan anestetik umum :Keadaan penderitaSifat anestetik umumJenis operasiPeralatan dan tenaga

  • PEMILIHAN ANESTETIK (3)Beberapa gambar :untuk ekstraksi gigi, insisi abses dipakai N2OLaparotomi relaksasi otot EterPada Hepatitis jangan memakai metoksifluran (hepatotoksik)Faktor ketersediaan obat, alat dan tenaga juga penting