Farmakologi Obat Anestesi Lokal

28
Oleh : Inensa Khoirul Harap, S.Ked 0402005075 Pembimbing : dr. I Gede Budiarta, Sp.An dr. Tjok Gde Agung Senapathi, Sp.An

Transcript of Farmakologi Obat Anestesi Lokal

Oleh :Inensa Khoirul Harap, S.Ked

0402005075

Pembimbing :dr. I Gede Budiarta, Sp.An

dr. Tjok Gde Agung Senapathi, Sp.An

BAB I PENDAHULUAN

Kronologis penemuan obat-obat anestesi lokal

BAB II TINJAUAN PUSTAKAEster

Kokain Prokain Tetrakain Benzokain

Amida Lidokain Mepivakain Bupivakain Levobupivakain Prilokain Ropivakain

Struktur Kimia :

Konstanta Disosiasi (pKa)Obat anestesi lokal pKa Obat anestesi lokal pKa Obat anestesi lokal pKa

Benzocaine

Mepivacaine

Lidocaine

Etidocaine

Prilocaine

3.5

7.7

7.8

7.9

7.9

Ropivacaine

Bupivacaine

Tetracaine

Cocaine

Dibucaine

8.1

8.1

8.4

8.6

8.8

Procaine

Chloroprocaine

Hexylcaine

Procainamide

Piperocaine

8.9

9.1

9.3

9.3

9.8

PERSAMAAN HENDERSON-HASELLBACH :

Log [kation/tak bermuatan] = pKa – Ph dalam tubuh

FarmakokinetikJenis Obat Half Life

Distribusinya(menit)

Eliminasi t1/2

(Jam)

Vdss

(Liter)Klirens

(L/menit)

Bupivacaine 28 3.5 72 0.47

Lidocaine 10 1.6 91 0.95

Mepivacaine 7 1.9 84 0.78

Prilocaine 5 1.5 261 2.84

Ropivacaine 23 4.2 47 0.44

L=klirens; Vdss=volume distribusi

PenyerapanDosisJumlah ikatan yang terjadi antara obat dengan

protein plasmaJumlah aliran darah sekitar tempat pemberianPenggunaan vasokonstriktorKarakteristik obat itu sendiri

Distribusi1. Fase Distribusi Cepat2. Fase Distribusi Lambat

Metabolisme dan Ekskresi

EsterPlasma butyrylcholinesterase

(pseudocholinesetrase) waktu paruh (< 1 menit).AmidaLiver isoenzim mikrosomal sitokrom p-450Tercepat – terlambat :prilocaine, lidocaine, mepivacaine, bupivacaine,

levobupivacaine

FarmakodinamikMemblok voltage gated channel sodium

R : IstirahatA : AktivasiI : Inaktivasi

Struktur-Aktivitas Karakteristik Dari Obat Anestesi LokalSemakin kecil dan lipofilik suatu anestesi lokal,

semakin cepat interaksinya dengan reseptor channel sodium.

Lidocaine, Procaine dan Mepivacaine lebih water soluble daripada Tetracaine, Bupivacaine dan Ropivacaine.

Tetracaine, Bupivacaine dan Ropivacaine, lebih ampuh dan memilki durasi kerja yang lebih lama.

Long acting berikatan lebih erat dengan protein binding site

Aksi Lain Pada SarafTipe Serat Fungsi Diameter

(um)Myelinasi Kecepatan

Konduksi(m/s)

Sensitivitas Terhadap

Obat Anestesi

Tipe A

Alpha Proprioseptif,

motorik

12-20 Banyak 70-120 +

Beta Sentuhan,

penekanan

5-12 Banyak 30-70 ++

Gamma Spindel otot 3-6 Banyak 15-30 ++

Delta Nyeri, suhu 2-5 Banyak 12-30 +++

Tipe B Preganglionik

otonomik

<3 Sedikit 3-15 ++++

Tipe C

Dorsal root Nyeri 0.4-1.2 - 0.5-2.3 ++++

Simpatik Postganglion 0.3-1.3 - 0.7-2.3 ++++

Faktor yang mempengaruhi kecepatan blokade obat terhadap suatu serat sarafEfek diameter serat sarafEfek dari frekuensi penghantaranEfek Posisi Serat Dalam Satu Ikat Saraf

FARMAKOLOGI KLINIS OBAT ANESTESI LOKAL

Potensi(Procaine = 1)

Durasi Kerja

Ester

Cocaine 2 Sedang

Procaine (Novocaine) 1 Singkat

Tetracaine (Pantocaine) 16 Lama

Benzocaine

Amida

Lidocaine (Xylocaine) 4 Sedang

Mepivacaine (Carbacaine,

Isocaine)

2 Sedang

Bupivacaine (Marcaine)

Lepobupivacaine (Chirocaine)

16 Lama

Prilocaine (Citanest) 3 Sedang

Ropivacaine (Noropin) 16 Lama

Penambahan Sodium Bikarbonat mempercepat onset

Mekanisme TachyphylaxisKehamilan meningkatkan kerentanan efek

toksisitas anestesi lokal terjadi penurunan rata-rata dosis yang dibutuhkan

efek menstabilkan membran neuropathic pain syndrome & adjuvant obat trisiklik antidepresan atau antikonvulsan

TOKSISITASSistem Saraf PusatKonsentrasi rendah rasa kantuk, kepala terasa

ringan, gangguan penglihatan dan pendengaran serta susah tidur

Gejala awal rasa tebal di daerah sirkumoral, rasa metal di lidah

Gejala lanjut nistagmus dan twitching otot, kejang tonik klonik

Pencegahan kejang pemberian dosis terkecil yang efektif, menghindari pemberian secara intravena & pemberian di area yang memiliki vaskularisasi tinggi

Jika terpaksa memakai dosis besar Premedikasi benzodiazepin parenteral meningkatkan ambang terjadinya kejang.

Jika kejang terjadi pencegahan terhadap hipoksemi dan asidosis

Perawatan kejang thiopental 1-2mg/kgBBpropofol 0,5-1mg/Kg BBmidazolam 0,03-0,06 mg/Kg BBdiazepam 0,1-0,2 mg/Kg BBsuksinilkolin 0,5-1mg/kg BB IV

Intubasi trakhea dan ventilasi mekanik mencegah aspirasi isi lambung & membantu terjadinya hiperventilasi

Sistem KardiovaskulerMemblok channel sodium menekan aktivitas

abnormal dari pacemaker jantungPada konsentrasi yang sangat tinggi

memblok channel kalsium sistemik hipotensi, penurunan kekuatan kontraksi otot jantung dilatasi arteriolar

Kolaps kardiovaskuler sangat jarang, biasa karena pemberian Bupivacaine dan Ropivacaine dalam dosis besar.

Bupivacaine efek kardiotoksik paling tinggi

Efek HematologiPemberian Prilocaine dosis besar (>10g/Kg BB)

untuk anestesi regional akumulasi dari o-toluidine merubah hemoglobin menjadi methemoglobin.

Jika methemoglobin cukup banyak (3-5 mg/dl) sianosis & darah berwarna coklat

Pasien yang menderita penyakit jantung atau paru dekompensasi

Perawatan obat pereduksi (metilen blue / asam askorbat

Reaksi alergiTipe ester dimetabolisme oleh derivat asam p-

aminobenzoic hasil metabolisme inilah yang dapat menyebabkan reaksi alergi pada sebagian kecil individu.

ANESTESI LOKAL SPESIFIKGOLONGAN ESTERProcaine

potensi terendahonset lambat dan durasi aksi pendekToksisitas sistemiknya cukup rendah Hasil metabolisme menyebabkan reaksi alergi

Chloroprocaineonset cepatdurasi kerja pendek efek toksik sistemik rendahdihidrolisis oleh esterase plasma empat kali lebih

cepat daripada Procainebiasa untuk analgesia dan anestesia epidural pada

kasus-kasus obstetrikJuga untuk pasien emergensi dimana waktu operasi

kurang dari 30-60 menit

GOLONGAN AMIDALidocaine

onset cepat, durasi aksi sedang dan dapat digunakan untuk anestesi topikal.

Hiperbarik anestesi spinal dengan durasi 30-60 menitvia Intravena analgesik untuk nyeri kronis, suplemen bagi

anestesi general dan menyembuhkan disritmik ventrikelRopivacaine

Onset, potensi dan durasi kerja mirip dengan BupivacaineHanya saja potensinya lebih rendah dan durasi aksinya

lebih pendek untuk blokade serat motorik.Efek kardiotoksiknya juga rendah

Bupivacaineonset cepat, durasi aksi lama, blokade konduksi dalam

terhadap serat sensorik dan motorikdigunakan untuk infiltrasi, blok saraf perifer, epidural dan

spinal anestesiaDurasi 3 sampai 10 jamepidural analgesi dalam penanganan kasus obstetrik.Epidural blokade memblokade saraf sensorik tanpa

mempengaruhi saraf motorik.Epidural blokade analgesi post operatif dimana

dibutuhkan mobilisasi dini.

LevobupivacaineKarakteristik klinis Levobupivacaine = BupivacaineHanya saja durasinya lebih panjang dan toksisitasnya

lebih rendah

PREPARAT YANG TERSEDIAArticaine (Septocaine)Parenteral: 4% dengan 1:100.000 epinefrin

Benzocaine (generik)Topikal: 5, 6% krim; 15, 20% gel; 5, 20% ointment; 0.8% lotion; 20% cair; 20% spray

Bupivacaine (generik, Marcaine, Sensorcaine)Parenteral: 0.25, 0.5, 0.75% untuk injeksi; 0.25, 0.5, 0.75% dengan 1:200,000 epinefrin

Butamben Picrate (Butesin Picrate)Topikal: 1% ointment

Chloroprocaine (generik, Nesacaine)Parenteral: 1, 2, 3% untuk injeksi

Cocaine (generik)Topikal: 40, 100 mg/mL larutan encer dan pekat; 5, 25 g bubuk

Dibucaine (generik, Nupercainal)Topikal: 0.5% krim; 1% ointment

Dyclonine (Dyclone)Topikal: 0.5, 1% solution

Levobupivacaine (Chirocaine)Parenteral: 2.5, 5, 7.5 mg/mLa

Lidocaine (generik, Xylocaine)Parenteral: 0.5, 1, 1.5, 2, 4% untuk injeksi; 0.5, 1, 1.5, 2% dengan 1:200,000 epinefrin; 1, 2% dengan 1:100,000 epinefrin, 2% dengan 1:50,000 epinefrinTopical: 2.5, 5% ointments; 0.5, 4% krim; 0.5, 2.5% gel; 2, 2.5, 4% larutan; 23, 46 mg/2 cm2

Campuran Lidocaine and Bupivacaine (Duocaine)Parenteral: 10 mg/mL Lidocaine plus 3.75 mg/mL Bupivacaine untuk injeksi

Campuran Lidocaine and Prilocaine eutectic (EMLA cream)Topikal: Lidocaine 2.5% plus Prilocaine 2.5%

Mepivacaine (generik, Carbocaine)Parenteral: 1, 1.5, 2, 3% untuk injeksi; 2% dengan 1:20,000 levonordefrin

Pramoxine (generik, Tronothane)Topikal: 1% krim, lotion, spray, dan gelProcaine (generik, Novocain)Parenteral: 1, 2, 10% untuk injeksiProparacaine (generik, Alcaine, dan lain-lain)0.5% larutan untuk penggunaan mataRopivacaine (Naropin)Parenteral: 0.2, 0.5, 0.75, 1.0 % larutan untuk injeksiTetracaine (generik, Pontocaine)Parenteral: 1% untuk injeksi; 0.2, 0.3% dengan 6% dextrose untuk anestesi spinal Topikal: 1% ointment; 0.5% solution (mata); 1, 2% krim; 2% untuk hidung dan tenggorokan; 2% jeli.

Terima Kasih