o Rabu o 2 3 456789@ff 12 13 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26...

2
I(OMPAS o Senin o Sabtu Se/asa 0 Rabu 0 Kamis 0 Jumat 23 17 18 19 456789@ff 20 21 22 23 24 25 26 12 13 27 28 29 30 31 OJan OPeb o Mar OApr Me; OJun OJul 0 Ags OSep OOkt ONov ODes Dari Bandung untuk Asia Afrika Pada 18-24 April 2011, Kota Bandung merayakan ulang tahun ke-56 Konferensi Asia Afrika dalam acara Celebrating Together in Peace. Acara ini diselenggarakan demi menjembatani generasi dulu dengan kaum muda, juga mengingatkan kembali semangat yang lahir dari KAA dalam menciptakan perdamaian dunia, sekaligus menjadi momentum jalinan solidaritas dan kerja sama antarbangsa Asia Afrika . epanjang : ruas Jalan Asia Afrika dan area parkir Cikapundung Ti- mur, selama sepekan itu dipenuhi warga Ban- dung yang berpartisipa- si dalam berbagai acara. Pengibaran 106 bendera negara Asia Ajfrika dan PBB oleh 279 anggota Pramuka Kota Bandung menandai pembukaan rang- kaian acara 18 Aprillalu. I Kegiatan dimulai dari Gedung Mer- deka. Ada diskusi bersama saksi se- jarah KAA, penanaman nilai-nilai KAA bagi generasi muda, Asian Africa Film Festival, Pasar Rakyat Asia Afrika, dan panggung kreativitas anak muda Koordinator acara, M Fadil Mau- ludi, menyampaikan, konsep berbeda dari perayaan sebelumnya "Sekarang lebih kreatif dan inovatif karena sa- saran dari acara iru anak muda," Suasana khidmat tercipta saat lagu "Indonesia Raya" berkumandang di ruang utama Gedung Merdeka Di ru- ang itu, Presiden Soekarno menyarn- paikan pidatonya yang terkenal· ber- judul Let a New Asia and a New Africa be Born (Mari Kita Lahirkan Asia Barn dan Afrika Barn) dalam pembukaan KAA pada 18 April 1955. "Di gedung ini terjadi peristiwa ber- sejarah ketika Bung Karno berpidato selama 40 menit tanpa teks, di ha- dapan 400 delegasi Asia Afrika. Para peserta berdiri dan memberikan tepuk tangan selama tujuh menit tanpa hen- ti," ujar Desmon dari Museum KAA, ketika menjelaskan tentang sejarah KAA Acara-Iain, kuliah umum dari ahli' , sejarah Universitas Padjadjaran Ban- dung, Prof Ahmad Mansyur Surya- negara. Dia berbicara mengenai se- jarah KAI\, Gedung Merdeka, pena- naman nilai-nilai KAA, dan Gerakan Nonblok untuk generasi muda Kesejukankotanya Ahmad mengatakan, dasar penye- lenggaraan perundingan KAA di Ban- dung adalah karena kesejukan kota- nya Politik adalah sesuatu yang "pa- nas", maka untuk mendinginkannya diperlukan tempat yang sejuk seperti Bandung, la menambahkan, dibutuhkan ke- sadaran masyarakat, khususnya kaum muda, untuk mempelajari kembali se- jarah. "Dengan mempelajari dan me- mahami sejarah, Indonesia akan men- jadi bangsa yang besar dan terbebas dari kerusakan moral," ucap guru be- sar sejarah itu, saat menutup kuliah umum. Hari berikutnya, 19 April, panitia dari SMKAA (Sahabat Museum KAA) mengadakan acara bincang-bincang bersama saksi sejarah KAA, yaitu Charlotte Maramis (wartawan peliput KAA), Jackson Leung (pengalung bu- nga Ketua Delegasi Republik Rakyat Tiongkok), dan Mayor Jenderal Amir Datuk Paringgih (keamanan KAA). Semangat menggelora mereka tera- sa saat bercerita seputar penyeleng- garaan KAA 56 tahun silam. "Umur boleh tua, tapi semangat kami tetap muda," kata Jackson sambil tertawa Sebanyak 26 pemuda perwakilan berbagai negara Asia Afrika, di an- taranya dari Jepang, Rusia, Zimbabwe, IUlplng Huma. Onpad 2011 r-

Transcript of o Rabu o 2 3 456789@ff 12 13 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26...

I(OMPASo Senin o Sabtu• Se/asa 0 Rabu 0 Kamis 0 Jumat

2 317 18 19

456789@ff20 21 22 23 24 25 26

12 1327 28 29 30 31

OJan OPeb oMar OApr • Me; OJun OJul 0 Ags OSep OOkt ONov ODes

Dari Bandunguntuk Asia Afrika

Pada 18-24 April 2011, Kota Bandung merayakan ulangtahun ke-56 Konferensi Asia Afrika dalam acaraCelebrating Together in Peace. Acara ini diselenggarakandemi menjembatani generasi dulu dengan kaum muda,juga mengingatkan kembali semangat yang lahir dariKAA dalam menciptakan perdamaian dunia, sekaligusmenjadi momentum jalinan solidaritas dan kerja samaantarbangsa Asia Afrika .

epanjang : ruas JalanAsia Afrika dan areaparkir Cikapundung Ti-mur, selama sepekan itudipenuhi warga Ban-dung yang berpartisipa-

si dalam berbagai acara. Pengibaran106 bendera negara Asia Ajfrika danPBB oleh 279 anggota Pramuka KotaBandung menandai pembukaan rang-kaian acara 18 Aprillalu. I

Kegiatan dimulai dari Gedung Mer-deka. Ada diskusi bersama saksi se-jarah KAA, penanaman nilai-nilai KAAbagi generasi muda, Asian Africa FilmFestival, Pasar Rakyat Asia Afrika, danpanggung kreativitas anak muda

Koordinator acara, M Fadil Mau-ludi, menyampaikan, konsep berbedadari perayaan sebelumnya "Sekaranglebih kreatif dan inovatif karena sa-saran dari acara iru anak muda,"

Suasana khidmat tercipta saat lagu"Indonesia Raya" berkumandang diruang utama Gedung Merdeka Di ru-ang itu, Presiden Soekarno menyarn-paikan pidatonya yang terkenal· ber-judul Let a New Asia and a New Africabe Born (Mari Kita Lahirkan Asia Barndan Afrika Barn) dalam pembukaanKAA pada 18 April 1955.

"Di gedung ini terjadi peristiwa ber-sejarah ketika Bung Karno berpidatoselama 40 menit tanpa teks, di ha-dapan 400 delegasi Asia Afrika. Parapeserta berdiri dan memberikan tepuktangan selama tujuh menit tanpa hen-ti," ujar Desmon dari Museum KAA,ketika menjelaskan tentang sejarahKAA

Acara-Iain, kuliah umum dari ahli',

sejarah Universitas Padjadjaran Ban-dung, Prof Ahmad Mansyur Surya-negara. Dia berbicara mengenai se-jarah KAI\, Gedung Merdeka, pena-naman nilai-nilai KAA, dan GerakanNonblok untuk generasi muda

KesejukankotanyaAhmad mengatakan, dasar penye-

lenggaraan perundingan KAA di Ban-dung adalah karena kesejukan kota-nya Politik adalah sesuatu yang "pa-nas", maka untuk mendinginkannyadiperlukan tempat yang sejuk sepertiBandung,

la menambahkan, dibutuhkan ke-sadaran masyarakat, khususnya kaummuda, untuk mempelajari kembali se-jarah. "Dengan mempelajari dan me-mahami sejarah, Indonesia akan men-jadi bangsa yang besar dan terbebasdari kerusakan moral," ucap guru be-sar sejarah itu, saat menutup kuliahumum.

Hari berikutnya, 19 April, panitiadari SMKAA (Sahabat Museum KAA)mengadakan acara bincang-bincangbersama saksi sejarah KAA, yaituCharlotte Maramis (wartawan peliputKAA), Jackson Leung (pengalung bu-nga Ketua Delegasi Republik RakyatTiongkok), dan Mayor Jenderal AmirDatuk Paringgih (keamanan KAA).

Semangat menggelora mereka tera-sa saat bercerita seputar penyeleng-garaan KAA 56 tahun silam. "Umurboleh tua, tapi semangat kami tetapmuda," kata Jackson sambil tertawa

Sebanyak 26 pemuda perwakilanberbagai negara Asia Afrika, di an-taranya dari Jepang, Rusia, Zimbabwe,

IUlplng Huma. Onpad 2011

r-

~ DOK MUSE M KONFERENSI ASIA AFRIKA BANDUNG

Hari ulang tahu~ ke-56 Konferensi Asia Afrika dihadiri kaum muda yang mewakili negarapeserta konferensi,

Timor Leste, Laos, Karnboja, Myan-mar, Serbia, Thailand, dan Madagaskarhadir dengan pakaian nasional ma-sing-masing negara,

Mereka dengan lincah menari ber-sama, membawakan tarian Sunda, Ke-tuk Tilu.Pertunjukan mereka pun son-tak memikat perhatian penonton yanghadir dalam acara Asian African Wom-an and Youth Gathering di GedungMerdeka, yangjuga bertepatan denganHari Kartini (21/4).

Dua warga asing menyatakan pen-dapatnya Aliona Gushchina asal Rusiayang bisa berbahasa Indonesia ber-ucap, "Saya senang, semua senang, kitaberkumpul semua di sini. Itu berartikita sudah seperti satu keluarga,"

Salah satu temannya dari Zimbab-we menambahkan, "Tak masalah darimana pun Anda berasal. Kita memangberbeda, tetapi kita tetap satu," ucapAvril Mhembere, yang juga Miss Zim-babwe 2008.

PASAR RAKYAT ASIA AFRIKAGuna memeriahkan ulang tahun ke-56 Konferensi Asia

Afrika, panitia menyelenggarakan pesta rakyat. Bunyi musikperkusi dari anak muda Bogasora Percussion serta pe-lepasan balon ke udara membuka Pasar Rakyat Asia Afrikayang berlangsung di area parkir Cikapundung Timur, 22 Aprillalu •.

Pengunjung dapat mencicipi aneka jajanan. Ada pula ber-bagai perlombaan untuk anak-anak, seperti lomba mewarnai106 bendera negara Asia Afrika, karnaval, dan fashion show.

• Parade sepeda onthel mengelilingi Kota Bandung mem-bawa 106 bendera negara Asia-Afrika. Tak hanya itu, Mu-seum KAA juga menggalang dana untuk peduli SungaiCikapundung Timur. Dalam kegiatan tersebut, Kepala Mu-seum KAA Isman Pasha langsung menyusuri Jalan AsiaAfrika hingga Jalan Braga. la mengajak warga Bandungrnenyumbang.

Pemutaran film pendek karva para sineas muda dari AsiaAfrika pada Festival Film Asia Afrika di New Majestic Bragamenutup rangkaian acara perayaan hari ulang tahun itu.Isman berharap pemutaran film diartikan sebagai mediauntuk menumbuhkan saling pengertian antarbangsa. Pe-nyelenggaraan KAA telah menginspirasi lebih 50 negarauntuk menyatakan kemerdekaannya.

Kini saatnya anak muda berperan. "Inilah zamanmu anakmuda!" sahut Deni Rachman, koordinator acara yang aktif diSahabat Musium KAA.

(ANNISA PRATIWImahasiswa Fakultas

Ilmu Komunikasi Universitas IslamBandung)