Nyeri Kepala

26
NYERI KEPALA dr. Usman G.Rangkuti SpS Batasan Nyeri kepala adalah nyeri pada atau sekitar kepala, termasuk nyeri dibelakang mata serta perbatasan antara leher dan kepala bagian belakang. Patofisiologi Nyeri kepala timbul karena perangsangan terhadap bangunan-bangunan di daerah kepala dan leher yang peka terhadap nyeri, melalui berbagai cara yaitu oleh peradangan, traksi, kontraksi otot, dan dilatasi pembuluh darah.

description

nyeri

Transcript of Nyeri Kepala

  • NYERI KEPALAdr. Usman G.Rangkuti SpSBatasan Nyeri kepala adalah nyeri pada atau sekitar kepala, termasuk nyeri dibelakang mata serta perbatasan antara leher dan kepala bagian belakang.

    Patofisiologi Nyeri kepala timbul karena perangsangan terhadap bangunan-bangunan di daerah kepala dan leher yang peka terhadap nyeri, melalui berbagai cara yaitu oleh peradangan, traksi, kontraksi otot, dan dilatasi pembuluh darah.

  • Bangunan peka nyeri :

    1.Intrakranial : pembuluh darah besar, duramater dasar tengkorak, N V, VII, IX, X, saraf spinal servikal 1,2,3.

    2.Ekstrakranial : mata dan orbita, telinga, sinus paranasalis, hidung, mastoid, orofaring, gigi, kulit kepala, periosteum, kuduk, verteba servikal, otot-otot frontalis,temporalis, oksipitalis.

  • Lokasi nyeri : Nyeri yang berasal dari bangunan intrakranial tidak dirasakan dalam rongga tengkorak melainkan dirujuk kebagian lain. Nyeri yang berasal dari dua pertiga bagian depan kranium, fosa kranium tengah dan depan serta diatas tentorium serebeli dirasakan didaerah frontal,parietal dan temporal. Nyeri yang berasal dari bangunan dibawah tentorium serebeli, fosa posterior ( serebelum ), diprojeksikan ke belakang telinga, diatas persendian serviko-oksipital atau diabagian atas kuduk.

  • Klasifikasi

    Menurut I H S ( International Headache Society ) yang telah dimodifikasi ;1.Nyeri kepala karena penyakit umum a. Menyertai pada hampir segala penyakit infeksi b. Berkaitan dengan obat-obatan dan alcohol, MSG dll c. Berkaitan dengan kelainan metabolic seperti hiperkapnia dll d. Nyeri tanpa disertai kelainan structural seperti akibat kedinginan, dll.2. Nyeri kepala karena kelainan pada kranium dan tengkuk a. Pada kelainan mata, sinus paranasalis, hidung, telinga, gigi, sendi temporo mandibuler serta nyeri rujukan dari daerah vertebra servikalis atas b. Nyeri kepala tipe tegang, dengan maupun tanpa kontraksi otot yang berlebihan

  • Nyeri kepala karena kelainan intracranial.a. Iritasi selaput otak akibat proses peradangan infeksi maupun non infeksi b. Tarikan pada struktur selaput otak karena kenaikan tekanan intracranial maupun karena penurunan tekanan intracranialc. Regangan ataupun iritasi pada tunika adventitia pembuluh darah otak seperti pada akut onset sistemik hipertensi, arteritis, TIA dan GPDO laind. Nyeri kepala akibat kelainan saraf otak seperti pada neuritis optika, neuralgia trigeminus, nyeri thalamus, Tolosa Hunt Syndrome4. Nyeri kepala vascular yaitu migren dan variannya.

  • Nyeri Kepala Tegang OtotDefinisi

    Nyeri kepala tipe tegang adalah rasa nyeri dalam seperti tertekan atau terikat erat, umumnya bilateral yang awalnya timbul secara episodik dan terkait dengan stress tetapi kemudian nyaris setiap hari muncul dalam bentuk kronis, tanpa ada kaitan psikologik yang jelas lagi.

  • Klasifikasi

    1. NKTO Episodik2. NKTO Kronis3. NKTO yang tak terklasifikasikanPatofisiologi

    Tidak ada patofisiologi yang dapat menjelaskan terjadinya nyeri kepala tipe tegang secara tuntas; sejauh ini di duga terkait dengan kejang berlebihan pada otot, ditemukan juga ada hubungan yang erat dengan factor psikofisiologik.

  • Gambaran klinik :

    Nyeri dirasakan bilateral, seperti diikat, ditindih barang berat atau perasaan tidak enak di kepala Nyeri berlangsung 30 menit sampai 7 hariringan waktu bangun tidur, makin lama makin berat dan membaik sewaktu mau tidur Pemeriksaan neurologis tidak menunjukkan kelainan.

  • Diagnosa

    NKTO Episodik :

    - minimal ada 10 kali serangan- tidak ada rasa mual dan muntah tidak ditemukan fonofobia dan fotofobia

    NKTO Kronis :

    serangan paling sedikit 15 kali / bulan dan telah berlangsung > 6 bln diiringi salah satu gejala mual,fotofobia, fonofobia

  • NKTO tak terklasifikasikan :

    Semua bentuk nyeri kepala yang mirip dengan gejala diatas, tetapi tidak memenuhi sarat untuk diagnosis salah satu NKTO dan juga tidak memenuhi criteria untuk nyeri kepala migren tanpa aura.

  • Penatalaksanaan

    1. Pendekatan psikologik ( Psikoterapi )2. Fisiologik ( Relaksasi )3. Farmakologik : analgetik, sedative, dan minor trankuliser.

  • Terapi Farmakologis - Analgesik - Asetosal 500-1000 mg / hari - paracetamol/metampiron 1000-1500mg/hari - asam mefenamat 1000-1500 mg/hari - atau kombinasinya - NSAID : naproxen sodium, dosis 275-550mg 2-3 kali/hari - Antidepresan - Trisikilik antidepresan - SSRI : Fluoxetin, Sertralin, dll - Muscle relaxan : Eperisone Hcl - Minor tranguiliser : diasepam, lorazepam,klobazam, dll

  • MigrenBatasan

    Migren adalah nyeri kepala yang berulang-ulang dan berlangsung 2 72 jam dan bebas nyeri antara serangan, bersifat unilateral, berdenyut, umumnya disertai anoreksia, mual dan muntah.

    Dalam beberapa kasus migren didahului atau bersamaan dengan gangguan neurologik dan gangguan perasaan hati.

  • Prevalensi

    Bervariasi berdasarkan umur dan jenis kelamin. Dapat terjadi mulai masa kanak-kanak sampai dewasa, jarang setelah usia 40 tahun. Sekitar 65 75 % penderita adalah wanita.

  • Patogenesa

    Migren merupakan reaksi neurovaskuler terhadap perubahan mendadak dalam lingkungan eksternal atau internal. Masing-masing individu mempunyai ambang migren dengan tingkat kerentanan yang bergantung pada keseimbangan antara eksitasi dan inhibisi pada berbagai tingkat sistim saraf. Mekanisme migren berujud sebagai refleks trigeminovaskular yang tidak stabil dengan cacad segmental pada jalur kontrol nyeri. Cacad segmental ini mengakibatkan masukan aferen kortikobulbar yang berlebihan. Hasil akhirnya adalah interaksi batang otak dan pembuluh darah cranial yang menimbulkan nyeri kepala dengan ciri berdenyut-denyut.

  • Klasifikasi

    Migren tanpa aura ( migren biasa )

    2. Migren dengan aura ( migren klasik )

    - dengan aura yang tipikal- dengan aura yang diperpanjang- dengan aura hemiplegi familial- dengan aura dari batang otak ( basilar migren )- dengan aura tanpa nyeri kepala- dengan awitan aura akut

  • 3. Migren oftalmoplegik4. Migren retinal ( serangan buta < 1 jam, atau skotoma satu mata )5. Migren yang berhubungan dengan gangguan intracranial6. Migren dengan komplikasi- Status migren- Infark migren7. Gangguan seperti migren yang tak terklasifikasikan

  • Gambaran klinik

    1 . Migren tanpa aura :

    - nyeri kepala se sisi , berdenyut, intensitas sedang sampai berat- serangan migren 4 72 jam- disertai mual, fotofobia atau fonofobia- nyeri bertambah hebat dengan aktivitas fisik nyeri kepala waktu menstruasi, berhenti pada waktu hamil.

  • Aura dapat berupa :gangguan penglihatankesemutan unilateralkelumpuhan unilateral dengan atau tanpa afasia

    2. Migren dengan aura :

    - nyeri kepala di dahului gejala neurologik fokal yang sepintas ( 5 - 20 menit, tidak lebih dari 60 menit )- nyeri kepala se sisi, berpindah-pindah ( kanan kiri )- diikuti mual, muntah, takut cahaya, muka pucat.

  • Penatalaksanaan

    1. Terapi medikamentosa : Akut : Ergometrin tartrat

    Preventif : - Metisergid maleat - Propanolol - Amitryptilin - Flunarisin2. Terapi tanpa obat: Yoga Meditasi, hipnotis.

  • Terapi : MigrenAbortif ; - Terapi non spesifik - Analgesik, NSAID - antihistamin - anti emetik : metoklopramid 10 mg, domperidon 10 mg. - Isometheptene mucate : simpatomimitik vasoaktif - Terapi spesifik : - ergotamin tartrat, dihidroergotamin - 5 HT1 agonis : - sumatriptan,nasatriptan, zolmitriptan

  • Arteritis TemporalisKeradangan pada arteri yang mengenai percabangan a.carotisSering terjadi pada orang tua, usia > 50 th 65 % pada wanita.

    dapat meng akibatkan kebutaan bila menyebar ke pembuluh darah mata.

  • Arteritis TemporalisGejala klinisTerutama usia > 50 thNyeri kepala unilateral, nyeri tekan, bengkak, palpasi seakan-akan tidak ada di daerah arteria temporalisLaboratorium didapatkan LED meningkat, anemia dan gejala lain seperti pada rheuma

  • Penanganan :Penanganan Umum - Istirahat fisik dan mental - Hindari faktor pencetus: stres fisik & psikis - Hindari makanan tertentu - Migren kompres dinginPenangan khusus - Farmakologis - Non farmakologis : TENS, psikoterapi, CBT, fisioterapi, biofeedback, kognitif terapi

  • TerapiErgotamin 1-2 mg sehari atauPizotifen 1,5 mg sehari atauPrednison 40 mg sehari 5 hari kmd diturunkan secara bertahap bisa dikombinasi dengan ergotamin dan pizotifen

  • HAS/Neuro/Bdg/04