NYAMUK

4
NYAMUK

description

parasitologi

Transcript of NYAMUK

NYAMUK

Tinjauan Pustaka

Nyamuk merupakan vector yang bertanggungjawab atas berbagai penyakit yang disebabkan oleh parasite dan virus. Terutama di daerah tropisdan subtropics. Bahkan diantaranya ada yang zoonosis.mempelajari jenis larvanya merupakan salah satu cara dalam mempelajari spopulasi nyamuk. Ada 2 jenis sub family nyamuk yang umu adalah Culicinae dan Anophelinae terdiri atas 2 genus yaitu Culek dan Aedes, sedangkan Anophelllinae dengan genus terpenting yaitu Anopheles. (Nina Ariyani, 2008).Vector penyakit adalah serangga penyebar penyakit atau artropoda yang dapat memindahkan agen infeksi dari sumber infeksi. Pengendalian vector dari nyamuk terdiri dari beberapa langkah, langkah awal dengan cara menurunkan populasi nyamuk dengan memberantas perindukan nyamuk. Perilaku nyamuk berkaitan dengan gejala biologis dan variasi tingkah laku baik di daerah yang sama maupun.berbeda.semua jenis nyamuk membutuhkan air untuk kelangsungan hidupnya karena larva-larva nyamuk melanjutkan hidupnya di air dan hanya yang dewasa hidup di darat. (Komariah, 2010) Indonesia adalah salah satu negara tropis yang paling besar di dunia. Iklim tropis menyebabkan adanya berbagai penyakit tropis yang disebabkan oleh nyamuk seperti malaria, demam berdarah, filariasis, dan chikungunya yang menimbulkan epidemi yang berlangsung dalam spektrum yang luas dan cepat. Nyamuk Aedes aegypti dapat ditemukan hampir di seluruh provinsi di Indonesia karena nyamuk ini sangat mudah beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Demam berdarah dengue adalah salah satu penyakit yang tidak ada obat maupun vaksinnya. Pengobatannya hanya berupa pemberian cairan intravena. Tindakan pencegahan dengan memberantas sarang nyamuk dan membunuh larva serta nyamuk dewasa, merupakan tindakan yang terbaik. Sebagai salah satu upaya memutus mata rantai penyebaran nyamuk tersebut adalah dengan cara pengendalian vektor dengan menggunakan insektisida seperti malathion yang penggunaannya dengan cara fogging tetapi penggunaan insektisida ini hanya membunuh nyamuk dewasa. (Emi minarni, 2013).

Vektor MalariaNyamuk anophelini yang berperan sebagai vector malaria hanyalah genus Anopheles. Morfologi nyamuk anopheli berbeda jika dibandingkan dengan culicini. Telur anopheli yang diletakkan satu per satu di atas permukaan air berbentuk seperti perahu. Larva anophelli tampak mengapung sejajar dengan permukaan air, mempunyai bagian-bagian badan yang bentunya khas, seperti spirakel pada bagian posterior abdomen, tergal plate bagian dorsal abdomen, sepasang bulu palmapada lateral abdomen, pupa mempunyai tabung pernapasan yang bentuknya lebar , pendek digunakan untuk mengambil O2 dari udara. Pada nyamuk dewasa pulpus nyamuk jantan dan betina mempunyai panjang hamper sama dengan panjang probosisnya. Perbedaannya adalah pada nyamuk jantan ruas pulpus nya bagian apical beebentuk gada, sedangkan pada nyamuk betina ruas tersebut mengecil.Daur HidupNyamuk anophelini mengalami metamorphosis sempurna. Telur menetas menjadi larva yang kemudian melakukan pengelupasan kulit/eksoskelet sebanyak 4 kali. Lalu tumbuh menjadi pupa dan akhirnya menjadi nyamuk dewasa jantan atau betina. Wakt yang dipperlukan antara 2-5 minggu tergantung pada spesies. ( Hendra Utama, 2013).Perilaku NyamukUmur nyamuk tidak sama. Pada umumnya, nyamuk betina hidup lebih lama dari nyamuk jantan. Biasanya umur nyamuk sekitar 2 minggu tetapi ada juga sampai 2-3 bulan misalnya Anopheles punctipennis. Hospes yang disukai nyamuk juga berbeda, ada yang menghisap darah manusia (antrofilik), menghisap darah binatang (zoofilik). Setelah menghisap darah nyamuk mencari tempat untuk bersistirahat.. aktivitas menggigit nyamuk juga berlainan. Ada yang menghisap darah pada malam hari (night-biters), ada yang menghisap darah pada siang hari (day-bitters), ada yang menggigit di dalm rumah (endofigik), da nada juga yang mengigit di luar rumah (eksofigik). Nyamuk betina mempunyai jarak terbang lebih jauh dari pada nyamuk jantan. Daya terbang tersebut berbeda-beda tergantung spesies. (Koes irianto, 2013).

Daftar Pustaka

Koes Irianto. 2013. Parasitologi Medis. Alfabeta: Bandung.Hendra Utama. 2013. Parasitologi Kedokteran Edisi Keempat. FKUI: Jakarta.Komariah. 2010. Pengendalian Vektor. J. Kesehatan Bina Husada. Vol 6. No 1. Hal : 34-35.Emi Minarni. 2013. Daya Larvasida Ekstrak Etil Asetat Daun Kemuning (Murrayapaniculata (L) Jack) Terhadap Larva Nyamuk Aedes aegypti. J. Medika Veteriner. Vol 7. No 1. Hal 27.Nia Aryani. 2008. Propporsi dan Dinamika Larva, Aedes, Anopheles dan Culek yang ditemukandi Denpasar. J. Veteriner. Vol 9. No 1. Hal : 41.