PEMANFAATAN Efek Ani Nyamuk

31
i PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PEMANFAATAN TANAMAN BIDURI (Calothropis gigantea) SEBAGAI ALTERNATIF PEMBASMI JENTIK NYAMUK BIDANG KEGIATAN: PKM–GT Diusulkan oleh: 1. TISMI DIPALAYA (NIM 081404166, ANGKATAN 2008) 2. MUH. NURQADRI S. (NIM 081404189, ANGKATAN 2008) 3. AHMAD FUDHAIL MAJID (NIM 061304031, ANGKATAN 2006) UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR MAKASSAR 2009

Transcript of PEMANFAATAN Efek Ani Nyamuk

Page 1: PEMANFAATAN Efek Ani Nyamuk

i

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PEMANFAATAN TANAMAN BIDURI (Calothropis gigantea) SEBAGAI ALTERNATIF PEMBASMI JENTIK NYAMUK

BIDANG KEGIATAN: PKM–GT

Diusulkan oleh:

1. TISMI DIPALAYA (NIM 081404166, ANGKATAN 2008)

2. MUH. NURQADRI S. (NIM 081404189, ANGKATAN 2008)

3. AHMAD FUDHAIL MAJID (NIM 061304031, ANGKATAN 2006)

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR MAKASSAR

2009

Page 2: PEMANFAATAN Efek Ani Nyamuk

ii

DAFTAR ANGGOTA KELOMPOK

1. Ketua Kelompok

a. Nama Lengkap : Tismi Dipalaya

b. NIM : 081404166 c. Jurusan : Pendidikan Biologi

d. Universitas : Universitas Negeri Makassar

e. Angkatan : 2008

f. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. Daeng Tata I Blok A5 No.16 Makassar,

085255826281

2. Anggota I

a. Nama Lengkap : Muh. Nur Qadri S

b. NIM : 081404189

c. Jurusan : Pendidikan Biologi

d. Universitas : Universitas Negeri Makassar

e. Angkatan : 2008

f. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. Sultan Alauddin III No. 36 Makassar

081342301551

3. Anggota II

a. Nama Lengkap : Ahmad Fudhail Majid

b. NIM : 061304031

c. Jurusan : Pendidikan Kimia

d. Universitas : Universitas Negeri Makassar

e. Angkatan : 2006

f. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. Sultan Alauddin III No. 36 Makassar

081342301551

Page 3: PEMANFAATAN Efek Ani Nyamuk

iii

HALAMAN PENGESAHAN USUL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA GAGASAN TERTULIS

1. Judul Kegiatan : Pemanfaatan Tanaman Biduri (Calothropis gigantea) sebagai Pembasmi Jentik Nyamuk

2. Bidang Kegiatan : ( ) PKM-AI (√) PKM-GT

3. Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap : Tismi Dipalaya b. NIM : 081404166 c. Jurusan : Pendidikan Biologi d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Negeri Makassar e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. Daeng Tata 1 Blok A5 No. 16 Makassar / 085255826281 f. Alamat email : [email protected]

4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 2(dua) orang

5. Dosen Pendamping a. Nama Lengkap dan Gelar : Rahmawati S.Si,M.Si b. NIP : 132 310 720 c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. Emmy Saelan Komp. P&K M.1/3

0411-860595

Makassar, 31 Maret 2009 Menyetujui Ketua Jurusan Ketua Pelaksana Kegiatan (Drs. Abd.Muis MS) NIP. 131 925 967 NIM. 081404166

( Tismi Dipalaya )

Pembantu Rektor Bidang Dosen Pendamping Kemahasiswaan, (Prof. Dr. H. Hamsu Abdul Gani, M.Pd) NIP. 131 459 944 NIP. 132 310 720

(Rahmawati S.Si., M.Si)

Page 4: PEMANFAATAN Efek Ani Nyamuk

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan

karunia-Nya sehingga penyusunan karya tulis ini dapat diselesaikan. Tak lupa

pula shalawat dan salam terkirim atas junjungan Nabi Muhammad SAW sebagai

teladan bagi seluruh umat manusia.

Penulisan karya tulis “PEMANFAATAN TANAMAN BIDURI (Calothropis

gigantea) SEBAGAI ALTERNATIF PEMBASMI JENTIK NYAMUK”

diharapkan dapat memberi informasi kepada pemerintah dan masyarakat sebagai

salah satu solusi.

Penulis menyadari dalam penyusunan karya tulis ini masih terdapat kekurangan-

kekurangan sehingga masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan

saran yang membangun sangat Penulis harapkan demi kesempurnaan penyusunan

di masa yang akan datang.

Selanjutnya Penulis mengucapkan terima kasih kepada ibunda Rahmawati

S.Si,M.Si sebagai dosen pembimbing yang tak hentinya memberikan arahan,

kepada LPM Penalaran Universitas Negeri Makassar yang telah memberikan ilmu

dan pengalaman yang tidak terhingga nilainya, serta pihak-pihak yang banyak

membantu dalam penyusunan karya tulis ini baik secara langsung maupun tidak

langsung.

Akhirnya, semoga karya tulis ini dapat memberi manfaat bagi kita semua. Amin.

Makassar, 31 Maret 2009

Penulis

Page 5: PEMANFAATAN Efek Ani Nyamuk

v

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

DAFTAR ANGGOTA KELOMPOK .............................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. iii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv

DAFTAR ISI .................................................................................................... v

RINGKASAN .................................................................................................. vii

BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................... 3

C. Tujuan Penulisan ............................................................................ 3

D. Manfaat Penulisan .......................................................................... 3

BAB II. KAJIAN PUSTAKA .......................................................................... 5

A. Tanaman Biduri (Calothropis gigantea) ........................................ 5

B. Saponin sebagai Toxic pada Biduri ................................................ 7

C. Nyamuk .......................................................................................... 8

BAB III. METODE PENULISAN ................................................................... 10

A. Jenis Penulisan ............................................................................... 10

B. Objek Penulisan ............................................................................. 10

C. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 10

D. Prosedur Penulisan ......................................................................... 10

BAB IV. ANALISIS DAN SINTESIS ............................................................ 11

A. Analisis ........................................................................................... 11

Page 6: PEMANFAATAN Efek Ani Nyamuk

vi

B. Sintesis ........................................................................................... 12

BAB V. PENUTUP .......................................................................................... 15

A. Simpulan ........................................................................................ 15

B. Saran ............................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... x

CURRICULUM VITAE .................................................................................. xi

Page 7: PEMANFAATAN Efek Ani Nyamuk

vii

RINGKASAN

Beredar wacana bahwa peradaban manusia semakin maju namun berbagai

penyakit masih saja bermunculan dan belum mampu diatasi secara maksimal.

Beberapa penyakit berbahaya dengan nyamuk sebagai perantara, misalnya demam

berdarah atau yang biasa disebut DBD (Demam Berdarah Dengue) merupakan

salah satu penyakit yang sangat akrab dikalangan masyarakat. Berbagai usaha

telah dilakukan untuk mengatasi dan meminimalisasi merebaknya demam

berdarah. Dinas Kesehatan sebagai instansi terkait dan masyarakat telah

melakukan berbagai upaya, misalnya pengasapan (fogging), pembagian bubuk

abate, dan sosialisasi program 3M (Menutup, Menguras, dan Mengubur).

Masyarakat juga menggunakan anti nyamuk sebagai upaya pencegahan. Semua

upaya-upaya ini ternyata belum efektif karena berpotensi untuk menimbulkan

berbagai dampak yang merugikan. Pengasapan atau fogging hanya mematikan

nyamuk yang berada di wilayah yang disemprot. Sedangkan jentiknya, sama

sekali tidak atau belum tersentuh. Pengasapan atau fogging nyamuk juga bisa

memperburuk keadaan dan meningkatkan populasi nyamuk dalam jangka panjang

karena penyemprotan itu menyebabkan populasi capung dan pemangsa alami

yang lain menurun. Penggunaan anti nyamuk tentunya akan memberikan efek

samping yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Hal tersebut disebabkan

karena anti nyamuk mangandung berbagai macam bahan kimiawi yang apabila

digunakan secara intensif akan mengganggu kinerja organ-organ tubuh.

Insektisida atau anti nyamuk tersebut juga dapat menyebabkan resisten apabila

digunakan dalam jangka waktu tertentu.

Berdasarkan fakta-fakta tersebut, kini masyarakat mengharapkan solusi yang

terbaik untuk menangani masalah tersebut. Memutus daur hidup merupakan salah

satu cara untuk membasmi nyamuk. Hal ini dapat mencegah terjadinya resisten

pada nyamuk. Untuk menghindari efek samping dari bahan-bahan kimia, maka

penggunaan bahan-bahan alami merupakan salah alternatifnya. Berbagai

penelitian telah dilakukan untuk memanfaatkan tanaman sebagai insektisida, salah

Page 8: PEMANFAATAN Efek Ani Nyamuk

viii

satunya adalah tomat. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa ekstrak tomat yang

mengandung alkoloida dan saponin memiliki potensi untuk membasmi nyamuk

DBD. Tanaman Biduri (Calotropis gigantea) yang merupakan tanaman liar yang

sangat sulit untuk dibasmi karena perkembangbiakannya yang cepat memiliki

kandungan zat racun yang sama dengan tomat yaitu saponin. Berangkat dari

pemikiran-pemikiran inilah penulis mencoba mengkaji tanaman biduri

(Calothropis gigantea) sebagai alternatif pembasmi jentik nyamuk dengan tujuan

untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan tanaman biduri sebagai alternatif

pembasmi jentik nyamuk.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005), biduri adalah pohon yang

seratnya dapat dijadikan pakaian; Calotropis gigantea. Tanaman .ini tersebar di

seluruh Asia Tenggara, biasanya tumbuh di tanah yang kurang subur, padang

rumput kering dari lereng-lereng gunung yang rendah, serta di pantai.

Tulisan ini bersifat studi kepustakaan (Library Research) yang disajikan secara

deskriptif dengan objek tanaman biduri sebagai alternatif pembasmi jentik

nyamuk. Data dalam karya tulis ini diperoleh dari berbagi literatur yang relevan

dan observasi terhadap tanaman biduri. Penulisan ini dimulai dengan

mengumpulkan data. Setelah pengumpulan data dan informasi, semua hasil

diseleksi dan direduksi kerelevanan dengan masalah yang dikaji. Proses penyajian

masalah yang akan dibahas yaitu mengkaji pemanfaatan tanaman biduri menjadi

alternatif pembasmi jentik nyamuk.

Tanaman biduri mengandung berbagai macam zat. Salah satunya adalah saponin.

Saponin adalah suatu glikosida yang ada pada berbagai macam tanaman.

Toksisitasnya disebabkan karena dapat merendahkan tegangan permukaan

(surface tension) namun, saponin tidak toksik untuk manusia bila dikonsumsi

(Nio, 1989).

Jentik nyamuk sangat susah untuk dibasmi karena jentik bernafas melalui saluran

udara yang terdapat pada ujung ekor. Bentuk morfologi yang demikian sangat

mendukung pada proses respirasinya sehingga meskipun diberi reaktan

Page 9: PEMANFAATAN Efek Ani Nyamuk

ix

pembasmi, jentik nyamuk akan tetap memiliki ketahanan untuk hidup yang lebih

lama. Selain dari segi respirasi, yang memiliki kesesuaian antara bentuk morfologi

tubuh dengan proses respirasinya, sistem digestinya pun sangatlah unik dimana

kebanyakan jentik memakan mikroorganisme melalui aliran air yang diakibatkan

oleh adanya kontraksi aktin dan miosin atau biasa juga disebut dengan protein

kontraktil. Karena jentik nyamuk memiliki keunggulan dari segi respirasi dan

digesti dimana kedua sistem ini merupakan media utama untuk pemutusan daur

hidup, maka dibutuhkan zat toksin yang reaktif misalnya saponin yang terdapat

pada tanaman biduri (Calothropis gigantea).

Berdasarkan analisis dan sintesis dalam penulisan karya tulis ini dapat

disimpulkan bahwa tanaman biduri dapat dimanfaatkan sebagai salah satu

alternatif pembasmi jentik nyamuk karena mengandung zat racun yaitu saponin.

Pemanfaatannya dilakukan dengan cara mengekstrak seluruh bagian tanaman ini

sehingga diperoleh saponin dalam konsentrasi pekat.

Pemerintah diharapkan memberikan dukungan penuh terhadap hasil kajian ini

untuk memfasilitasi penelitian selanjutnya yang bebasis teknologi. Masyarakat

juga diharapkan agar mengurangi penggunaan bahan kimia dalam membasmi

nyamuk. Bagi para peneliti diharapkan agar melakukan penelitian lanjutan dengan

metode eksperimen.

Page 10: PEMANFAATAN Efek Ani Nyamuk

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Beredar wacana bahwa peradaban manusia semakin maju namun berbagai

penyakit masih saja bermunculan dan belum mampu diatasi secara maksimal.

Beberapa penyakit berbahaya dengan nyamuk sebagai perantara, misalnya demam

berdarah atau yang biasa disebut DBD (Demam Berdarah Dengue) merupakan

salah satu penyakit yang sangat akrab dikalangan masyarakat. Menjelang musim

hujan masyarakat dihimbau untuk mewaspadai Demam Berdarah Dengue (DBD)

karena penyakit ini sudah menjadi tradisi saat musim penghujan tiba. Hal tersebut

disebabkan karena perkembangbiakan nyamuk pada musim hujan sangat cepat.

Berbagai usaha telah dilakukan untuk mengatasi dan meminimalisasi merebaknya

demam berdarah. Dinas Kesehatan sebagai instansi terkait dan masyarakat telah

melakukan berbagai upaya misalnya pengasapan atau yang biasa disebut fogging,

kerja bakti membersihkan lingkungan, dan sosialisasi kepada masyarakat tentang

tips aman dari serangan demam berdarah. Tips aman terhindar demam berdarah

yakni menutup, menguras dan mengubur peralatan serta barang bekas yang bisa

menjadi sarang nyamuk atau biasanya disebut Program 3M. Selain itu, salah satu

materi kampanye pemberantasan demam berdarah adalah penaburan bubuk abate

ke tempat-tempat penampungan air bersih. Abate adalah nama dagang dari

temephos, yaitu insektisida golongan organofosfat yang digunakan untuk

memberantas jentik nyamuk.

Saat ini masyarakat sering terjebak fogging minded. Masyarakat selalu

beranggapan bahwa pengasapan (fogging) adalah satu-satunya cara untuk

mencegah demam berdarah. Jika belum dilakukan pengasapan, masyarakat

merasa belum aman dari bahaya demam berdarah dan penyakit lainnya. Padahal,

pengasapan bukan satu-satunya cara memberantas demam berdarah. Pengasapan

atau fogging hanya mematikan nyamuk yang berada di wilayah yang disemprot.

Sedangkan jentiknya, sama sekali tidak atau belum tersentuh. Salah satu insekta

Page 11: PEMANFAATAN Efek Ani Nyamuk

2

yang dikenal sebagai elang nyamuk (organisme yang memangsa nyamuk) yaitu

capung. Larva capung (naiads) memakan jentik-jentik dalam penampungan air

sementara capung dewasa juga memburu dan memakan nyamuk dewasa, terutama

nyamuk harimau asia yang terbang pada waktu siang. Pengasapan atau fogging

nyamuk bisa memperburuk keadaan dan meningkatkan populasi nyamuk dalam

jangka panjang karena penyemprotan itu menyebabkan populasi capung dan

pemangsa alami yang lain menurun (Anonim1, 2009)

Pemerintah berupaya untuk meminimalisir pengasapan karena tindakan ini

memiliki beberapa kelemahan. Penyemprotannya membutuhkan orang-orang

khusus dan biaya relatif mahal. Biaya fogging tidak sedikit, anggarannya sampai

ke angka ratusan juta. Bahan insektisida yang digunakan dapat membunuh biota

lainnya selain nyamuk, dan bahan kimia tersebut tidak baik bagi kesehatan

manusia. Pengasapan atau fogging hanya dilakukan bila ditemukan kasus demam

berdarah di suatu daerah.

Masyarakat juga menggunakan anti nyamuk sebagai upaya pencegahan. Namun,

penggunaan anti nyamuk tentunya akan memberikan efek samping yang dapat

membahayakan kesehatan manusia. Hal tersebut disebabkan karena anti nyamuk

mangandung berbagai macam bahan kimiawi yang apabila digunakan secara

intensif akan mengganggu kinerja organ-organ tubuh. Insektisida atau anti

nyamuk tersebut juga dapat menyebabkan resisten apabila digunakan dalam

jangka waktu tertentu.

Berdasarkan fakta-fakta tersebut, kini masyarakat mengharapkan solusi yang

terbaik untuk menangani masalah tersebut. Memutus daur hidup merupakan salah

satu cara untuk membasmi nyamuk. Hal ini dapat mencegah terjadinya resisten

pada nyamuk. Untuk menghindari efek samping dari bahan-bahan kimia, maka

penggunaan bahan-bahan alami merupakan salah alternatifnya. Berbagai

penelitian telah dilakukan untuk memanfaatkan tanaman sebagai insektisida, salah

satunya adalah tomat. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa ekstrak tomat yang

Page 12: PEMANFAATAN Efek Ani Nyamuk

3

mengandung alkoloida dan saponin memiliki poptensi untuk membasmi nyamuk

DBD dalam waktu 24 jam.

Tanaman Biduri (Calotropis gigantea) merupakan tanaman liar yang sangat sulit

untuk dibasmi karena perkembangbiakannya yang cepat. Selain itu, juga

mengandung berbagai zat toxic yang biasa disebut zat alelopati. Zat inilah yang

melindunginya dari insekta pengganggu. Zat alelopati pada tanaman merupakan

bahan yang dapat dimanfaatkan sebagai insektisida alami. Salah satu racun yang

terkandung dalam biduri adalah saponin. Oleh karena itu tanaman Biduri sangat

baik untuk dimanfaatkan sebagai pembasmi jentik nyamuk (Anonim2, 2009).

Berdasarkan pemikiran-pemikiran di atas, penulis merasa pantas untuk membahas

lebih jauh mengenai Pemanfaatan Tanaman Biduri (Calotropis giganthea)

sebagai Alternatif Pembasmi Jentik Nyamuk.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalahnya adalah bagaimana pemanfaatan tanaman biduri

sebagai alternatif pembasmi jentik nyamuk?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan yang ingin dicapai melalui penulisan ini adalah untuk mengetahui

bagaimana pemanfaatan tanaman biduri sebagai alternatif pembasmi jentik

nyamuk.

D. Manfaat Penulisan

Adapun manfaat dari penulisan ini adalah :

1. Manfaat

Memberikan kontribusi bagi Ilmu Pengetahuan Alam khususnya dalam

memperkaya khasanah di bidang kesehatan.

Teoritis:

2. Manfaat

a. Bagi pemerintah

Praktis:

1) Memberikan alternatif dalam upaya pencegahan penyakit demam

berdarah.

Page 13: PEMANFAATAN Efek Ani Nyamuk

4

2) Memberikan alternatif dalam upaya penanggulangan nyamuk

sebagai perantara berbagai penyakit.

b. Bagi masyarakat

1) Memberikan informasi tentang alternatif pembasmi jentik

nyamuk.

2) Memberikan informasi tentang salah satu solusi pencegahan

penyakit Demam Berdarah.

c. Bagi penulis

1) Menambah wawasan penulis dalam ilmu penetahuan alam

khususnya dalam bidang kesehatan.

2) Menambah pengetahuan penulis mengenai tanaman yang bisa

digunakan sebagai alternatif pembasmi jentik nyamuk.

3) Menambah daya kritis penulis dalam menanggapi problematika

masyarakat.

Page 14: PEMANFAATAN Efek Ani Nyamuk

5

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Biduri (Calotropis gigantea)

1. Tinjauan Umum Tanaman

Tanaman Biduri (Calotropis gigantea) merupakan tanaman liar yang sangat

sulit untuk dibasmi karena perkembangbiakannya yang cepat. Selain itu,

juga mengandung berbagai zat toxic yang biasa disebut zat alelopati. Zat

inilah yang melindunginya dari insekta pengganggu. Zat alelopati pada

tanaman merupakan bahan yang dapat dimanfaatkan sebagai insektisida

alami.

Biduri

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005), biduri adalah pohon yang

seratnya dapat dijadikan pakaian; Calotropis gigantea. Tanaman .ini

tersebar di seluruh Asia Tenggara, biasanya tumbuh di tanah yang kurang

subur, padang rumput kering dari lereng-lereng gunung yang rendah, serta

di pantai. Tanaman ini juga tersebar diberbagai daerah di Indonesia dengan

nama-nama yang berbeda pula. Misalnya di Sumatera, tanaman biduri

dikenal dengan nama rubik, biduri, lembega, rembega, rumbigo, di Jawa:

babakoan, badori, biduri, widuri, saduri, sidoguri, bidhuri, burigha, di Bali:

Manori, maduri. Nusa Tenggara: muduri, rembiga, kore, krokoh, kolonsusu,

modo kapauk, modo kampauk. Sulawesi: rambega. Sedangkan nama asing

dari tanaman ini adalah Giant milk weed, mudar plant, oscherstrauch dan

nama simplisianya adalah Calotropidis Cortex Radicis (kulit akar biduri)

(Anonim2, 2009).

2.

Taksonomi dari tanaman biduri (Calotropis gigantea) adalah sebagai

berikut:

Taksonomi

Kingdom : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Kelas : Angiospermae

Page 15: PEMANFAATAN Efek Ani Nyamuk

6

Ordo : Asclepiadeales

Genus : Asclepiadaceae

Species : Calotropis gigantean

3.

Tanaman biduri adalah tanaman yang berupa semak tegak, tinggi 0,5 - 3 m.

Batangnya bulat, tebal, ranting muda berambut tebal berwarna putih. Daun

biduri merupakan daun tunggal, bertangkai pendek, letaknya berhadapan.

Helaian daun berbentuk bulat telur atau bulat panjang, ujung tumpul,

pangkal berbentuk jantung, tepi rata, pertulangan menyirip, panjangnya 8-30

cm, lebar 4-15 cm, berwarna hijau muda. Permukaan atas helaian daun muda

berambut rapat berwarna putih (lambat laun menghilang), sedangkan

permukaan bawah tetap berambut tebal berwarna putih. Bunga majemuk

dalam anak payung, di ujung atau ketiak daun. Tangkai bunga berambut

rapat, mahkota bunga berbentuk kemudi kapal, berwarna lila, kadang-

kadang putih. Buahnya buah bumbung, berbentuk bulat telur atau bulat

panjang, pangkal buah berupa kaitan, panjang 9-10 cm, berwarna hijau.

Bijinya kecil, lonjong, pipih, berwarna cokelat, berambut pendek dan tebal,

umbai rambut serupa sutera panjang. Jika salah satu bagian tumbuhan

dilukai, akan mengeluarkan getah berwarna putih, encer, rasanya pahit dan

kelat, lama-kelamaan terasa manis, baunya sangat menyengat, dan beracun.

Kulit batang biduri mengandung bahan serat yang dapat digunakan untuk

membuat jala. Biduri dapat diperbanyak dengan biji (Anonim2, 2009).

Morfologi

4. Kandungan Zat

Tanaman biduri memiliki zat alelopati yang merupakan zat yang digunakan

untuk melindungi dirinya dari gangguan serangga. Hal ini terlihat dari

sebagian besar daun tanaman ini terlihat utuh. Sangat jarang ditemukan

daun tanaman ini mengalami kerusakan. Artinya, tanaman ini memiliki zat

yang berguna sebagai pestisida. Menurut Nio (1989),

Kimia

Akar mengandung saponin, sapogenin, kalotropin, kalotoksin, uskarin, kalaktin, gigantin, dan harsa. Daun mengandung

Page 16: PEMANFAATAN Efek Ani Nyamuk

7

saponin, flavonoida, polifenol, tanin, dan kalsium oksalat. Batang mengandung tanin, saponin, dan kalsium oksalat. Getah mengandung racun jantung yang menyerupai digitalis.

B. Saponin sebagai Toxic pada Biduri

Tanaman biduri mengandung berbagai macam zat. Salah satunya adalah saponin.

Saponin adalah suatu glikosida yang ada pada berbagai macam tanaman. Saponin

ada pada seluruh tanaman dengan konsentrasi tinggi pada bagian-bagian tertentu,

dan dipengaruhi oleh varietas tanaman dan tahap pertumbuhan. Fungsi dalam

tumbuh-tumbuhan tidak diketahui, mungkin sebagai bentuk penyimpanan

karbohidrat, atau merupakan waste product (produk buangan) dari metabolisme

tumbuh-tumbuhan. Kemungkinan lain adalah sebagai pelindung terhadap

serangan serangga.

1.

Menurut Nio (1989), sifat-sifat Saponin adalah:

2.

Mempunyai rasa pahit.

3.

Dalam larutan air membentuk busa yang stabil.

4.

Menghemolisa eritrosit.

5.

Merupakan racun kuat untuk ikan dan amfibi.

6.

Membentuk persenyawaan dengan kolesterol dan hidroksisteroid lainnya.

7.

Sulit untuk dimurnikan dan diidentifikasi.

Berat molekul relatif tinggi, dan analisis hanya menghasilkan formula empiris

yang mendekati.

Toksisitasnya disebabkan karena dapat merendahkan tegangan permukaan

(surface tension). Dengan hidrolisa lengkap akan dihasilkan sapogenin (aglikon)

dan karbohidrat (hexose, pentose dan saccharic acid). Saponin tidak toksik untuk

manusia bila dikonsumsi. Hal tersebut dapat diketahui dari minuman seperti bir

yang busanya disebabkan oleh saponin. Contoh glikosida lain adalah tioglikosida

dan bensiltioglikosida. Bila dihidrolisa dengan enzim menghasilkan tiosianat,

isotiosianat dan bensilsianat yang merupakan racun dan mempunyai sifat

antitiroid

(Nio, 1989).

Page 17: PEMANFAATAN Efek Ani Nyamuk

8

C. Nyamuk

1. Tinjauan Umum

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005), nyamuk adalah serangga

kecil bersayap, yang betina memiliki sepasang sungut yang dipakai sebagai

pengisap darah (manusia dan binatang) bertelur di air yang tergenang.

Nyamuk termasuk dalam kelas Insecta dan ordo Diptera famili Culicidae

yang memiliki ciri-ciri umum tubuh langsing, proboscis panjang, dan pada

hewan betina menusuk. Sayap memiliki rumbai sisik. Larva mempunyai

kepala besar dan abdomen panjang. Bernafas dengan siphon dan hidup pada

berbagai air. Hewan dewasa jantan menghisap darah burung, mamalia dan

manusia. Jumlah hewan ini sangat besar dan menyebarkan penyakit

mamalia pada burung. Contohnya, Culex pipiens menyebarkan beberapa

jenis penyakit malaria pada burung. Anopheles menyebarkan plasmodium

(malaria pada manusia). Aedes merupakan suatu genus dengan berbagai

spesies yang larvanya hidup diberbagai macam air (air rawa, air berbuih, air

dingin dan sebagainya). Aedes (Stegomyia) aegypti menyebarkan demam

kuning (Jasin, 1992).

Nyamuk

Anggapan masyarakat bahwa nyamuk adalah penghisap dan pemakan darah

tidaklah sepenuhnya benar. Hanya nyamuk betina yang menghisap darah

dan bukan yang jantan. Di samping itu, nyamuk betina menghisap darah

bukan untuk kebutuhan makan mereka. Sebab baik nyamuk jantan maupun

betina, keduanya hidup dengan memakan "nectar", yakni cairan manis yang

disekresikan oleh bunga tanaman (sari madu bunga). Nyamuk betina

menghisap darah karena darah mengandung protein yang dibutuhkan untuk

perkembangan dan pertumbuhan telur nyamuk. Dengan kata lain, nyamuk

betina menghisap darah untuk mempertahankan kelangsungan hidup

spesiesnya.

Page 18: PEMANFAATAN Efek Ani Nyamuk

9

2. Metamorfosis

Proses perkembangbiakan nyamuk merupakan peristiwa yang paling

menakjubkan. Nyamuk melalui empat tahap yang jelas dalam siklus

hidupnya: telur, larva, pupa, dan dewasa.

Nyamuk

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005), jentik-jentik adalah anak

nyamuk yang masih seperti ulat kecil hidup di air. Jentik nyamuk

mendapatkan makanan dengan cara yang menakjubkan. Mereka membuat

pusaran air kecil dalam air dengan menggunakan bagian ujung dari tubuh

mereka yang ditumbuhi bulu sehingga mirip kipas. Pusaran air tersebut

menyebabkan bakteri dan mikro-organisme lainnya tersedot dan masuk ke

dalam mulut larva nyamuk. Proses pernapasan jentik nyamuk yang

posisinya terbalik di bawah permukaan air, terjadi melalui sebuah pipa udara

yang mirip dengan "snorkel" (pipa saluran pernapasan) yang biasa

digunakan oleh para penyelam. Tubuh jentik mengeluarkan cairan yang

kental yang mampu mencegah air untuk memasuki lubang tempat

berlangsungnya pernapasan (Yahya, 1999).

Page 19: PEMANFAATAN Efek Ani Nyamuk

10

BAB III METODE PENULISAN

A. Jenis Tulisan

Tulisan ini bersifat studi kepustakaan (Library Research) yang disajikan secara

deskriptif sehingga menunjukkan kajian ilmiah yang dapat dikembangkan dan

diterapkan lebih lanjut.

B. Objek Tulisan

Objek dalam penulisan karya ilmiah ini adalah tanaman biduri sebagai alternatif

pembasmi jentik nyamuk. Penulis mengkaji tentang kandungan zat kimia pada

tanaman biduri serta cara pengolahannya sebagai alternatif pembasmi jentik

nyamuk.

C. Teknik Pengumpulan Data

Data dalam karya tulis ini diperoleh melalui:

1. Berbagai literatur yang relevan dengan masalah yang diangkat, yaitu Kamus

Besar Bahasa Indonesia, buku-buku serta artikel-artikel yang diperoleh

melalui media internet.

2. Penulis melakukan observasi terhadap tanaman biduri (Calotropis

gigantea).

D. Prosedur Penulisan

Penulisan ini dimulai dengan mengumpulkan data. Setelah pengumpulan data dan

informasi, semua hasil diseleksi dan direduksi kerelevanan dengan masalah yang

dikaji. Proses penyajian masalah yang akan dibahas yaitu mengkaji pemanfaatan

tanaman biduri menjadi alternatif pembasmi jentik nyamuk.

Page 20: PEMANFAATAN Efek Ani Nyamuk

11

BAB IV ANALISIS DAN SINTESIS

A. Analisis

Sebenarnya masalah penyakit yang diakibatkan oleh jentik nyamuk dapat dicegah

dari awal terutama dari tempat hidup nyamuk itu sendiri. Karena kalau kita tidak

mencegahnya dari dini maka semakin lama akan semakin berkembang. Apabila

hanya dilakukan penyemprotan saja untuk menghilangkan jentik nyamuk maka itu

tidak akan bertahan cukup lama hanya dapat bertahan selama beberapa jam

setelah diadakan penyemprotan. Jentik dapat dihilangkan dengan membasminya

dari asal berkembangnya yaitu dari tempat dia hidup dan berkembang biak.

Dengan membasmi dari tempat tinggalnya maka perkembangbiakan jentik

nyamuk sudah dapat dikurangi.

Salah satu alternatif untuk membasmi jentik nyamuk adalah dengan menggunakan

ekstrak tanaman biduri (Colatropis gigantea). Biduri merupakan tanaman liar

yang sulit untuk diberantas karena perkembangbiakan tanaman ini sangat cepat.

Selain itu, tanaman ini juga memiliki zat alelopati yang digunakan untuk

mempertahankan diri dari serangan hama. Tanaman biduri mengandung saponin

yang terdapat di seluruh bagian tubuhnya mulai dari akar, batang, sampai daun.

Zat inilah yang dapat membunuh jentik nyamuk karena merupakan racun kuat.

Jentik nyamuk sangat susah untuk dibasmi karena jentik bernafas melalui saluran

udara yang terdapat pada ujung ekor. Bentuk morfologi yang demikian sangat

mendukung pada proses respirasinya sehingga meskipun diberi reaktan pembasmi,

jentik nyamuk akan tetap memiliki ketahanan untuk hidup yang lebih lama. Selain

dari segi respirasi, yang memiliki kesesuaian antara bentuk morfologi tubuh

dengan proses respirasinya, sistem digestinya pun sangatlah unik dimana

kebanyakan jentik memakan mikroorganisme melalui aliran air yang diakibatkan

Toksisitasnya disebabkan karena dapat merendahkan tegangan permukaan

(surface tension). Dengan hidrolisa lengkap akan dihasilkan sapogenin (aglikon)

dan karbohidrat (hexose, pentose dan saccharic acid).

Page 21: PEMANFAATAN Efek Ani Nyamuk

12

oleh adanya kontraksi aktin dan miosin atau biasa juga disebut dengan protein

kontraktil. Karena jentik nyamuk memiliki keunggulan dari segi respirasi dan

digesti dimana kedua sistem ini merupakan media utama untuk pemutusan daur

hidup, maka dibutuhkan zat toksin yang reaktif misalnya saponin yang terdapat

pada tanaman biduri (Calothropis gigantea). Saponin merupakan racun kuat yang

membentuk persyewaan dengan kolestrol dan hidroksisteroid lainnya.

B. Sintesis

Salah satu solusi untuk menanggulangi perkembangbiakan nyamuk yaitu dengan

memutus daur hidupnya. Genangan-genangan air terutama pada penampung air

bersih diberikan zat insektisida yang bersifat racun atau toxic. Bahan yang

digunakan sebaiknya bahan alami. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi

timbulnya efek samping yang akan berdampak pada kesehatan manusia. Tanaman

biduri yang memiliki zat saponin merupakan salah satu alternatif yang dapat

dimanfaatkan untuk memecahkan masalah ini.

Pemanfaatan tanaman biduri yang mengandung saponin dapat dilakukan dengan

cara mengekstrak tanaman biduri. Proses pengolahannya yaitu sebagai berikut:

1. Mencuci dan membersihkan tanaman biduri.

2. Memisahkan bagian-bagian tanaman; akar, batang, dan daun. Semua bagian

tanaman dapat dimanfaatkan karena saponin terdapat hampir di seluruh

bagian tanaman.

3. Memotong-motong bagian tanaman biduri. Akar dan batang dicincang,

sedangkan daun diris-iris.

4. Potongan-potongan tanaman biduri kemudian diangin-anginkan untuk

menguapkan air yang ada. Hindarkan dari sinar matahari karena saponin

bersifat polar yang sangat sensitif dengan sinar matahari.

5. Diekstraksi continue dengan alat yang disebut soxhlet dengan menggunakan

pelarut etanol.

6. Ekstraksi sampai 20 kali sirkulasi (kurang lebih 30-60 menit) untuk

memperoleh saponin pekat.

7. Mengumpulkan hasil ekstraksi.

Page 22: PEMANFAATAN Efek Ani Nyamuk

13

8. Mengisatkan hingga setengah volume awal dengan menggunakan cawan petri

yang dipanaskan.

9. Didiamkan dan didinginkan hingga terbentuk kristal saponin.

10. Kristal saponin dicuci dengan menggunakan campuran aquades dan etanol.

Perbandingan yang digunakan yaitu 1 : 2 artinya, 1 untuk aquades yang

dimasukkan terlebih dahulu kemudian memasukkan 2 untuk etanol.

Proses pemanfaatan tanaman biduri dapat dijelaskan secara singkat melalui bagan

berikut:

Pemotongan

Dianginkan

Diekstrak

Dikisatkan

Didiamkan dan didinginkan

Dicuci

Tanaman Biduri

Potongan-potongan Tanaman Biduri

Ekstrak Saponin yang pekat

Kristal Saponin

Kristal siap digunakan

Page 23: PEMANFAATAN Efek Ani Nyamuk

14

Dilihat dari sistem respirasi dan digestinya, jentik nyamuk dapat dengan mudah

dibasmi dengan menggunakan saponin yang terkandung di dalam tanaman biduri

(Calothropis gigantea). Melalui penambahan kristal biduri pada genangan air

sebagai habitat jentik nyamuk, maka saponin akan membentuk busa stabil yang

akan menghalangi proses respirasi karena busa tersebut menutupi saluran

pernapasan jentik nyamuk. Selain itu, jika ditinjau dari sistem digesti dimana

masuknya mikroorganisme (makanan jentik nyamuk) yang melalui aliran partikel

air sehingga toksin saponin juga akan ikut masuk ke dalam sistem digesti jentik

nyamuk dan akan beredar ke seluruh tubuh.

Penggunakan tanaman biduri sebagai alternatif pembasmi jentik nyamuk memiliki

keunggulan dibandingkan dengan anti jentik yang lain yaitu:

1. Bersifat alami.

2. Tanaman biduri mudah ditemukan diberbagai tempat.

3. Mampu membunuh jentik nyamuk dengan cepat.

4. Mengandung saponin yang merupakan racun kuat.

5. Cara pengolahannya mudah.

6. Tidak bersifat racun bagi manusia.

Page 24: PEMANFAATAN Efek Ani Nyamuk

15

BAB V PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan analisis dan sintesis dalam penulisan karya tulis ini dapat

disimpulkan bahwa tanaman biduri dapat dimanfaatkan sebagai salah satu

alternatif pembasmi jentik nyamuk karena mengandung zat racun yaitu saponin.

Pemanfaatannya dilakukan dengan cara mengekstrak seluruh bagian tanaman ini

sehingga diperoleh saponin dalam konsentrasi pekat.

B. Saran

Diharapkan pada penulisan selanjutnya agar:

1. Melengkapi referensi yang relevan dengan permasalahan yang dikaji agar

memperoleh hasil yang lebih maksimal.

2. Melakukan penelitian yang lebih lanjut dengan metode eksperimen.

Page 25: PEMANFAATAN Efek Ani Nyamuk

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2007. Ekstrak Tomat Bisa Memberantas Jentik Nyamuk DBD.

http://www.warintek.com [20 Januari 2009].

Anonim1. 2009. Nyamuk. http://www.wikipedia.org [20 Januari 2009].

Anonim2. 2009. Tanaman Obat Indonesia. http://www.tanaman-obat-

indonesia.com [20 Januari 2009].

Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:

Balai Pustaka.

Jasin, Maskoeri. 1992. Zoologi Invertebrata. Surabaya: Sinar Wijaya.

Nio, Oey Kam. 1989. Zat-Zat Toksik yang Secara Alamiah Ada pada Bahan Makanan

Nabati. Cermin Dunia Kedokteran: Vol. 58: 24.

Yahya, Harun. 1999. Nyamuk: Pemakan Darah?. http://www.harun-yahya.com

[21 Januari 2009].

Page 26: PEMANFAATAN Efek Ani Nyamuk

CURRICULUM VITAE

Tismi Dipalaya

Alamat : Jl Dg. Tata 1 Blok A5 No 16 Makassar Hp. 085255826281

Tempat dan Tanggal Lahir : Bulukumba, 11 Maret 1990 Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Islam Suku : Bugis Nama Orang Tua

- Ayah : Ir. Jafar Saimi, M.Si - Ibu : Rosma D., S.Pd

Jurusan/Fakultas : Pendidikan Biologi/MIPA Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Makassar SD Negeri 2 Terang-Terang, Bulukumba tamat tahun 2002

SMP Negeri 2 Bulukumba, Bulukumba tamat tahun 2005

SMA Negeri 1 Bulukumba, Bulukumba tamat tahun 2008

S1 Pendidikan Biologi FMIPA Universitas Negeri Makassar, 2008- Sekarang

Anggota Lembaga Penelitian Mahasiswa (LPM) Penalaran Universitas Negeri

Makassar Periode 2008-2009.

Anggota Perhimpunan Insan Mahasiswa Bulukumba (Phinisi Bulukumba) Periode

2008-2009.

D A T A P R I B A D I

LATAR BELAKANG PENDIDIKAN

ORGANISASI KEMAHASISWAAN

Page 27: PEMANFAATAN Efek Ani Nyamuk

Peserta Orientasi Metodologi Penelitian (OMP) oleh Lembaga Penelitian

Mahasiswa (LPM) Penalaran Universitas Negeri Makassar Tahun 2008.

Peserta Pelatihan Metodologi Penelitian dan Orientasi Anggota Baru (PMP-

OAB) oleh Lembaga Penelitian Mahasiswa (LPM) Penalaran Universitas

Negeri Makassar Tahun 2009. Tim Kerja pada Workshop Pembuatan PKM GT-AI oleh Lembaga Penelitian

Mahasiswa (LPM) Penalaran Universitas Negeri Makassar Tahun 2009.

Panitia Seminar Lingkungan Hidup oleh Perhimpunan Insan Mahasiswa Bulukumba

(Phinisi Bulukumba) Tahun 2009.

• Selamatkan “Rumah Cina” ku dari Terpaan Gelombang Zaman.

• Analisis Tingkat Kekeruhan Air Minum Depot Isi Ulang (AMDIU) di Kota Makassar.

KEGIATAN ILMIAH

KARYA TULIS ILMIAH/ARTIKEL YANG PERNAH DIBUAT

Page 28: PEMANFAATAN Efek Ani Nyamuk

CURRICULUM VITAE

Muh. Nur Qadri S. Alamat : Jl Ance Dg Ngoyo IV/4 Makassar

Hp. 085796969969

Tempat dan Tanggal Lahir : Ujung Pandang, 31 Maret 1990 Jenis Kelamin : Laki-Laki Agama : Islam Suku : Bugis Nama Orang Tua

- Ayah : H. Drs. Sulaiman Husain, MM - Ibu : Hj. Dra. Emmy Amin

Jurusan/Fakultas : Pendidikan Biologi/MIPA Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Makassar SD Inpres Negeri Tamamaung IV, Ujung Pandang tamat tahun 2002

SMP Swasta Rahmatul Asri, Enrekang tamat tahun 2005

SMA Negeri 17, Makassar tamat tahun 2008

S1 Pendidikan Biologi FMIPA Universitas Negeri Makassar, 2008 - Sekarang

Peserta Workshop Pembuatan PKM AI-GT oleh LPM Penalaran Universitas Negeri

Makassar tahun 2009.

Panitia Biology Open Day ’09 oleh BEMJ Biologi Universitas Negeri Makassar

tahun 2008.

Peserta Seminar Nasional Kimia oleh Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri

Makassar Tahun 2008.

D A T A P R I B A D I

LATAR BELAKANG PENDIDIKAN

KEGIATAN ILMIAH

Page 29: PEMANFAATAN Efek Ani Nyamuk

• Analisis Kualitas Madu di Kota Makassar.

KARYA TULIS ILMIAH/ARTIKEL YANG PERNAH DIBUAT

Page 30: PEMANFAATAN Efek Ani Nyamuk

CURRICULUM VITAE

Ahmad Fudhail Majid

Alamat : Jl A.P. Pettarani 7/20 Makassar Telepon : 0411- 438202, Hp. 085 255 251 500

Tempat dan Tanggal Lahir : Bulukumba, 12 oktober 1988 Jenis Kelamin : Laki-Laki Agama : Islam Suku : Bugis Nama Orang Tua

- Ayah : H. ABD. Majid, BA - Ibu : Hj. Hartatiah H, BA

Jurusan/Fakultas : Kimia/MIPA Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Makassar SD Negeri No.171 Loka, Bulukumba tamat tahun 2000

SMP Negeri 2 Bulukumba, Bulukumba tamat tahun 2003

SMA Negeri 1 Bulukumba, Bulukumba tamat tahun 2006

S1 Kimia FMIPA Universitas Negeri Makassar, 2006- Sekarang

Pengurus Departemen Informasi dan Komunikasi, SCMM Badan Esekutif

Mahasiswa FMIPA Universitas Negeri Makassar Periode 2008-2009.

Anggota Bidang II Perhimpunan Insan Mahasiswa Bulukumba (Phinisi Bulukumba)

Periode 2008-2009.

D A T A P R I B A D I

LATAR BELAKANG PENDIDIKAN

ORGANISASI KEMAHASISWAAN

Page 31: PEMANFAATAN Efek Ani Nyamuk

Peserta Seminar Nasional Kimia oleh Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri

Makassar Tahun 2007.

Panitia MIPA Syariah EXPO ’07 oleh Study Club MAIPA Muslim (SCMM) BEM

FMIPA Universitas Negeri Makassar Tahun 2007.

Peserta Seminar Nasional Kimia oleh Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri

Makassar Tahun 2008.

Peserta Pelatihan Metodologi Penelitian dan Orientasi Anggota Baru (PMP-OAB)

oleh Lembaga Penelitian Mahasiswa (LPM) Penalaran Universitas Negeri Makassar

Tahun 2009.

Tim Kerja pada Workshop Pembuatan PKM GT-AI oleh Lembaga Penelitian

Mahasiswa (LPM) Penalaran Universitas Negeri Makassar Tahun 2009.

• Kaktus Sebagai Alternatif Bahan Pembuatan Kertas pada Industri Kertas.

• Penanganan Sampah Kota Makassar (Studi Kasus Pasar Pa’Baeng-baeng Makassar.

KARYA TULIS ILMIAH/ARTIKEL YANG PERNAH DIBUAT

KEGIATAN ILMIAH