Nuklir Damai Iran

32
Bismillahi Rahmani Rahim Jawaban terhadap Pertanyaan-pertanyaan tentang Masalah Teknologi Nuklir Damai Republik Islam Iran Pengantar Selama beberapa tahun ini, AS dan beberapa negara Barat melancarkan  propaganda tidak adil dan sepihak melalui media massa mereka yang kuat, dan telah menyalahgunakan isu energi nuklir sebagai instrumen untuk melakukan tekanan terhadap Iran.  Neg ar a- ne ga ra ini -- di bawa h pr eteks in gi n me nc eg ah Iran da ri mengembangkan senjata nuklir -- berupaya mencabut hak Iran menggunakan  peng etahu an vital seputar tekn ologi nuklir. Seme ntara itu, mere ka memil iki  banya k kont ra di ks i da lam be rurusan de ngan ma sala h ener gi nukl ir Iran. Pertama, negara-negara ini tidak tunduk pada komitmen mereka sendiri terkait masala h ini. Ked ua, mer eka men ggu nak an sta nda r gan da dal am berur usa n de ngan ne gara -negara berkembang. Ke ti ga, dan le bi h aneh lagi, me re ka mengimplementasikan standar-standar yang berbeda dalam berurusan dengan negara yang sama dalam kesempatan yang berbeda. Misalnya, dalam kasus Iran, sebelum ke me na ng an Revolu si Islam, ne ga ra -n eg ar a Bara t tida k menganggap prog ram energi nukli r Iran sebagai ancaman terh adap perdamaian dan keamanan dunia, malah mereka mendorongnya. Tapi setelah kemenangan Revolusi Islam, negara-negara Barat yang sama, mengang gap aktivitas nuklir damai Iran sebagai ancaman terhadap perdamaian dan keamanan dunia. Jelas  bahwa Iran telah memulai program nuklirnya beberapa tahun sebelum Revolusi Islam. Waktu itu negara-negara Barat tidak menentang aktivitas nuklir Iran, malah membantu Iran mengembangkan programnya. Tapi setelah kemenangan 1

Transcript of Nuklir Damai Iran

8/14/2019 Nuklir Damai Iran

http://slidepdf.com/reader/full/nuklir-damai-iran 1/32

Bismillahi Rahmani Rahim

Jawaban terhadap Pertanyaan-pertanyaan tentang Masalah

Teknologi Nuklir Damai Republik Islam Iran

Pengantar

Selama beberapa tahun ini, AS dan beberapa negara Barat melancarkan

 propaganda tidak adil dan sepihak melalui media massa mereka yang kuat, dan

telah menyalahgunakan isu energi nuklir sebagai instrumen untuk melakukan

tekanan terhadap Iran.

  Negara-negara ini -- di bawah preteks ingin mencegah Iran dari

mengembangkan senjata nuklir -- berupaya mencabut hak Iran menggunakan

  pengetahuan vital seputar teknologi nuklir. Sementara itu, mereka memiliki

  banyak kontradiksi dalam berurusan dengan masalah energi nuklir Iran.

Pertama, negara-negara ini tidak tunduk pada komitmen mereka sendiri terkait

masalah ini. Kedua, mereka menggunakan standar ganda dalam berurusan

dengan negara-negara berkembang. Ketiga, dan lebih aneh lagi, mereka

mengimplementasikan standar-standar yang berbeda dalam berurusan dengan

negara yang sama dalam kesempatan yang berbeda. Misalnya, dalam kasus

Iran, sebelum kemenangan Revolusi Islam, negara-negara Barat tidak 

menganggap program energi nuklir Iran sebagai ancaman terhadap perdamaian

dan keamanan dunia, malah mereka mendorongnya. Tapi setelah kemenangan

Revolusi Islam, negara-negara Barat yang sama, menganggap aktivitas nuklir 

damai Iran sebagai ancaman terhadap perdamaian dan keamanan dunia. Jelas

 bahwa Iran telah memulai program nuklirnya beberapa tahun sebelum Revolusi

Islam. Waktu itu negara-negara Barat tidak menentang aktivitas nuklir Iran,

malah membantu Iran mengembangkan programnya. Tapi setelah kemenangan

1

8/14/2019 Nuklir Damai Iran

http://slidepdf.com/reader/full/nuklir-damai-iran 2/32

Revolusi Islam, mereka berupaya keras untuk mencegah perkembangan

 program nuklir damai Iran.

Latar belakang Program Nuklir Republik Islam Iran

Langkah pertama menuju teknologi nuklir di Iran dimulai dengan

 pendirian “Pusat Atom Universitas Tehran” pada 1956. Itu terjadi tiga tahun

sesudah peluncuran  Eisenhower Plan tentang “Atom untuk Perdamaian” pada

1953. Dalam mempromosikan rencananya, Presiden AS itu menyerahkan

reaktor nuklir kepada Iran dengan kapasitas 5 MW. Reaktor itu biasa bekerja

dengan uranium yang diperkaya hingga 93% yang diberikan oleh AS. Harus

dikatakan bahwa uranium yang diperkaya di atas 90% dapat digunakan untuk 

membuat bom atom. Lebih jauh lagi, Pemerintahan AS mengirim kepada Iran

fasilitas-fasilitas sel panas untuk memisahkan uranium.

Pada 1974 Organisasi Energi Atom Iran (AEOI) didirikan. Sesudah itu,

 pemerintah menginvestasikian sejumlah besar uang untuk pertumbuhan cepat

ilmu pengetahuan nuklir. Tujuan utama pemerintah adalah membangun 23

reaktor atom dengan kapasitas 23.000 MW. Jumlah tenaga kerja pada AEOI

meningkat drastis dan ratusan ahli dikirim untuk pelatihan ke AS, Jerman,

Inggris, Perancis, Kanada, Italia, dan Belgia. Pada 1974 Iran membayar US$ 1

milyar kepada Perancis untuk pembangunan fasilitas uranium pengayaan

Tricastin dan membeli 10% saham ORDIF (konsorsium pengayaan uranium).

Selama tahun 1974-1978 kontrak-kontrak atau persetujuan-persetujuan

untuk membangun 8 pembangkit listrik tenaga atom ditandatangani oleh AEOI

dan kontraktor-kontraktor asing, termasuk pembangkit listrik tenaga atom

Bushehr (Iran I dan II) oleh Jerman, pembangkit listrik tenaga atom Karun (Iran

III dan IV) oleh Perancis, pembangkit listrik tenaga atom Isfahan (Iran V dan

VI) oleh Jerman dan pembangkit listrik tenaga atom Saveh (Iran VII dan VIII)

2

8/14/2019 Nuklir Damai Iran

http://slidepdf.com/reader/full/nuklir-damai-iran 3/32

oleh Jerman. Selama tahun 1974-1976 Iran menandatangani kontrak 10 tahun

yang bisa diperpanjang untuk pemutaran bahan bakar dengan AS, Jerman, dan

Perancis.

Pada waktu itu negara-negara Barat biasa bersaing untuk memberikan

alat pemutar bahan bakar kepada Iran. Hal aneh adalah bahwa ketika itu tidak 

ada pembicaraan mengenai energi nuklir Iran sebagai negara yang memiliki

sumber minyak dan gas, dan tidak ada pembicraan mengapa Iran yang memiliki

sumber minyak dan gas yang besar mencari bahan bakar nuklir. Ingat bahwa

selama 30 tahun terakhir populasi Iran telah meningkat dua kali lipat, dengan

  permintaan energi yang terus-menerus meningkat dan mempertimbangkan

keterbatasan sumber energi fosil serta pengeluaran yang tinggi untuk 

mengeksploitasikannya, maka wajar bahwa Iran mencari sumber energi lain

yang dapat diandalkan.

Bagaimanapun, perbandingan antara program nuklir Iran sebelum dan

sesudah revolusi membuktikan bahwa standar ganda dengan motivasi politiklah

yang telah dikenakan kepada Iran oleh negara-negara Barat.

Setelah kemenangan Revolusi Islam kami memutuskan melanjutkan

 program nuklir damai kami. Tapi itu dihadang dengan keberatan keras oleh AS

dan negara-negara Barat. Kami bergerak ke depan dalam kerangka regulasi-

regulasi Pakta Non-Proliferasi Nuklir (NPT) dan menyandarkan diri pada

kemampuan kami yang menghasilkan pencapaian-pencapaian yang besar.

Ketika Barat menuduh kami mencari sasaran militer, kami memutuskan

menjawab keprihatinan Barat dengan bekerja sama dengan UE3 (Inggris,

Perancis, dan Jerman) untuk membuktikan bahwa program nuklir kami

  bertujuan damai. Pada tahap awal negosiasi, mereka meminta kami

menangguhkan aktivitas pengayaan di Natanz yang mana kami memenuhinya.

Kemudian mereka meminta kami untuk menangguhkan semua aktivitas nuklir 

3

8/14/2019 Nuklir Damai Iran

http://slidepdf.com/reader/full/nuklir-damai-iran 4/32

kami, termasuk penelitian. Lagi-lagi kami menyetujuinya untuk menunjukkan

niat baik kami. Pada Desember 2003 kami menangguhkan aktivitas pengayaan.

Penangguhan ini tidak didasarkan pada komitmen kami, tapi bersifat suka rela

dan sementara. Tak lama kemudian kami memahami bahwa mereka

menginginkan penangguhan diubah menjadi komitmen yang mengikat bagi

negara kami. Kemudian kami menandatangani Protokol Tambahan dan mulai

mengimplementasikan, bahkan sebelum protokol itu diratifikasi di parlemen.

Kami telah memulai negosiasi dengan Barat dengan anggapan bahwa mereka

mempunyai keprihatinan sah yang sebenar-benarnya tentang aktivitas nuklir 

damai kami. Kami juga percaya bahwa teknologi nuklir damai adalah hak 

mutlak kami. Kami berunding dengan UE3 selama tiga tahun. Tapi kemudian

kami menyimpulkan bahwa kami hanya membuang-buang waktu dan energi

selama tiga tahun. Pada Maret 2005 kami menyerahkan proposal kepada Uni

Eropa (EU), tapi setelah lima bulan mereka menolak proposal itu. Pada Agustus

2005 mereka memberikan kami paket tawaran mereka tetapi sayangnya mereka

meminta penangguhan penuh dan tanpa batas aktivitas pengayaan uranium

kami. Setelah tiga tahun perundingan, kami menyimpulkan bahwa dengan cara

ini kami tidak akan mendapatkan hak kami. Maka kami memulai kembali

aktivtas pengayaan. Pada 1 Juni 2006, mereka mengajukan paket baru dan kami

menjawab bahwa walaupun terdapat beberapa kemenduaan, kami akan

memperlajarinya secara positif dan kami akan menjawab pada 22 Agustus.

Sayangnya, mereka meloloskan Resolusi No 1696 di DK PBB. Walaupun

mereka mengeluarkan resolusi ini, pada 22 Agustus kami menjawab kepada

 proposal UE3. Pada 23 Desember 2006, mereka meloloskan resolusi 1737 di

DK PBB dan menerapkan sanksi terhadap Iran, termasuk larangan-larangan

  pada pribadi-pribadi dan perusahaan Iran. Pada 23 Maret 2007 mereka

4

8/14/2019 Nuklir Damai Iran

http://slidepdf.com/reader/full/nuklir-damai-iran 5/32

mengeluarkan resolusi No 1747 untuk mengintensifkan lebih banyak tekanan

terhadap Iran.

Harus dikatakan bahwa Iran menolak keras pengembangan, penyimpanan

dan penggunaan senjata nuklir berdasarkan ideologis dan strategis.1

Di sini kami menjawab terhadap pertanyaan-pertanyaan yang mungkin

muncul menyangkut program nuklir Iran.

1. Apakah Dasar Hukum untuk Aktivitas Nuklir Republik Islam Iran?

Ada empat dokumen sebagai dasar hukum aktivitas nuklir kami:

-- Anggaran Dasar IAEA

-- NPT ( Non-Proliferation Treaty)

-- Perjanjian Perlindungan (Safeguard Agreement )

-- Protokol Tambahan (93+2)

Anggaran Dasar IAEA

Anggaran Dasar IAEA mengizinkan penelitian terhadap teknologi nuklir 

untuk tujuan damai. Menurut Anggaran Dasar IAEA, penggunaan teknologi

nuklir damai tidak hanya sudah diakui tapi juga didorong. Pasal 3 Anggaran

Dasar membenarkan badan itu mendorong dan membantu penelitian terhadap

energi nuklir, perkembangannya, dan penggunaan praktis energi nuklir untuk 

tujuan non-militer di seluruh dunia.

NPT

1 Fatwa oleh Pemimpin Republik Islam yang direfleksikan di Kayhan, 6 November 2004. Juga lihat jawabanIran pada 22 Agustus 2006 kepada Paket 5+1, S/2006/806, P.2 dan 12. fatwa itu kemudian diulang oleh pemimpin tertinggi kami selama Bapak ElBaradei meeting belum lama ini dengan Pemimpin Republik Islam diTeheran. Lihat, http://www.farsnews.com/newstext.php?nn=8610220673.

5

8/14/2019 Nuklir Damai Iran

http://slidepdf.com/reader/full/nuklir-damai-iran 6/32

Pasal 4 NPT menekankan hak negara-negara anggota memiliki akses ke

teknologi nuklir damai. Pasal 5 NPT menolak monopoli pengetahuan nuklir 

  pada negara-negara tertentu. Iran adalah anggota NPT dan memulai

menerapkan peraturan-peraturannya sejak 1974.

Perjanjian Perlindungan ( Safeguard Agreement ).

Pemerintah Iran telah menandatangani dokumen ini pada 1973 yang telah

terdaftar di bawah dokumen nomor INFICIRC/214 pada sekertariat IAEA.

Pasal 4 perjanjian itu menetapkan bahwa implementasi perjanjian ini haruslah

dalam sifat yang tidak dapat mencegah perkembangan ekonomis dan teknis atau

kerja sama internasional Iran mengenai aktivitas nuklir damai.

Protokol Tambahan

Iran telah menandatangani protokol tambahan pada 18 Desember 2003

dan memulai mengimplementasikannya sementara dan suka rela. Informasi

yang dipublikasikan oleh IAEA menunjukkan bahwa sampai pada Oktober 

2006 hanya 110 negara yang telah menandatangani protokol tambahan dan

hanya 78 negara yang mulai menerapkannya. Beberapa anggota NPT tidak 

menandatangani protokol tambahan.

Menurut empat dokumen tersebut, hak mengembangkan teknologi nuklir 

damai tidak dilarang ataupun dibatasi, malah didukung dan didorong. Tetapi

tentu saja dokumen-dokumen itu menuntut verifikasi aktivitas-aktivitas itu.

2. Mengapa Republik Islam Iran Tak Dapat menyandarkan pada Sumber

Minyak dan Gasnya?

-- Sumber energi fosil yang ada sekarang akan habis cepat atau lambat,

dan jumlahnya terbatas.

6

8/14/2019 Nuklir Damai Iran

http://slidepdf.com/reader/full/nuklir-damai-iran 7/32

-- Hak generasi mendatang untuk menggunakan sumber energi fosil.

--Konsekuensi lingkungan yang destruktif dan tidak dapat diperbaiki dari

 penggunaan bahan bakar fosil.

-- Harga mahal energi-energi baru seperti tenaga surya dan panas bumi.

-- Tingginya nilai tambah dalam memproses bahan bakar minyak mentah

dan bahan bakar fosil lain. Ribuan produk berasal dari sumber-sumber ini.

-- Perkembangan industri dan konsumsi yang meningkat di Iran telah

membuat kebutuhan energi meningkat.

-- Permintaan listrik yang meningkat (menurut 20 tahun rencana

ekonomi, produksi listrik di dalam negeri akan mencapai 120.000 Megawatt per 

tahun sampai tahun 2027).

-- Energi nuklir dapat digunakan di berbagai industri, termasuk medis,

 pertanian, dan bidang ilmu pengetahuan lain.

3. Mengapa Iran tidak Menerima Ketergantungan pada bahan bakar

nuklir dari Luar Negeri?

-- Pengalaman kami dan pengalaman negara lain menunjukkan bahwa

kami tidak mesti mengandalkan pada pihak lain dalam masalah strategis dan

sensitif seperti energi. Tapi sekalipun kita menerima impor bahan bakar nuklir 

dari luar negeri, tidak ada jaminan bagi kelangsungan pasokan bahan bakar 

nuklir di masa depan.

-- Tidak ada dokumen yang mengikat untuk menjamin keamanan

 pasokan bahan bakar nuklir, dan tidak ada mekanisme yang sudah ditetapkan

dalam hal ini.

-- Negara-negara Barat tidak patuh – paling tidak dalam kasus Iran – 

  pada komitmen mereka, dan untuk alasan ini kami tidak memiliki pilihan

kecuali memproduksi bahan bakar nuklir kami sendiri.

7

8/14/2019 Nuklir Damai Iran

http://slidepdf.com/reader/full/nuklir-damai-iran 8/32

-- Kami telah mengusulkan pendirian konsorsium untuk memproduksi

  bahan bakar nuklir di Iran dalam kerja sama dengan negara-negara lain

termasuk AS. Tapi negara-negara Barat sejauh ini menolak proposal tersebut.

-- Baru-baru ini, RUU tentang pendirian bank internasional untuk bahan

 bakar nuklir telah diadoptasi oleh Kongres AS. Tujuan RUU itu adalah untuk 

mengendalikan monopoli energi di dunia, dan penggunaannya sebagai

instrumen untuk mencegah perkembangan ekonomi negara lain. Proposal ini,

sementara melemahkan NPT, tidak memberi jaminan kepada negara-negara

 berkembang untuk menggunakan bank itu.

-- Tak diragukan, negara-negara Barat memiliki niat untuk meluaskan

monopoli mereka atas bidang-bidang ilmu pengetahuan lainnya, seperti bio-

teknologi, sel-sel embrionik, dsb.

4. Mengapa Iran bersikeras pada pengayaan uraniumdan produksi bahan

bakar nuklir bahkan setelah menerima bahan bakar nuklir dari Rusia?

-- Iran telah menerima pengiriman bahan bakar nuklir dari Rusia. Tapi bahan

  bakar ini akan dialokasikan hanya untuk bagian dari kebutuhan reaktor 

Bushehr. Iran membutuhkan bahan bakar nuklir untuk reaktor nuklir lain yang

akan dibangunnya.

-- Menurut kebijakan energi nasional Iran, energi nuklir akan memasok 20%

dari total permintaan yang sama dengan 20.000 MW listrik selama 20 tahun.

-- Kami membutuhkan pasokan yang aman dan terjamin untuk jangka waktu

yang lama.

-- Produksi dalam negeri bahan baker nuklir lebih murah dan dapat dibenarkan.

5. Apa yang telah dibuat Iran untuk membangun kepercayaan pada

program nuklirnya?

8

8/14/2019 Nuklir Damai Iran

http://slidepdf.com/reader/full/nuklir-damai-iran 9/32

-- Telah menandatangani dan mengimplementasikan Protokol Tambahan. Iran

menandatangani dan mengimplementasikan Protokol Tambahan secara penuh

dan suka rela selama dua tahun.2 Implementasi sukara rela ini terjadi pada saat

Parlemen Iran belum meratifikasi Protokol itu. Bagaimanapun, penyerahan

 program nuklir damai Iran kepada DK PBB membuat hal itu mustahil bagi

 pemerintah untuk meneruskan penerapan Protokol Tambahan secara suka rela,

karena keputusan oleh parlemen.

-- Iran telah menempatkan semua fasilitas nuklirnya di bawah Perjanjian

Perlindungan IAEA.3

-- Telah mengizinkan lebih dari 2.700 orang/hari melakukan inspeksi ke

fasilitas yang terkait, bahkan yang tidak terkait,4 yang menghasilkan pernyataan

 berulang kali oleh IAEA tentang ketiadaan satu pun bukti pengalihan.5

-- Telah memberikan laporan yang tepat dan teratur dari aktivitas nuklirnya.

-- Telah dengan suka rela menangguhkan seluruh aktivitas nuklirnya, selama

dua setengah tahun, yang diverifikasi oleh IAEA.6

-- Telah mengusulkan bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan asing pada

 proyek-proyek pengayaannya,

-- Telah mengusulkan menciptakan konsorsium nuklir dalam kerja sama dengan

seluruh negara, termasuk AS.

-- Telah dengan suka rela meletakkan fasilitas nuklirnya di bawah inspeksi

IAEA. Inspeksi IAEA ada tiga tipe: “Rutin”, “Khusus”, dan “Suka Rela”. (Iran

2 IAEA-GOV/2006/15, Para 30: “Sampai 6 Februari 2006, mengimplementasikan Protokol Tambahan seolah-olah itu berlaku, termasuk dengan memberikan, dalam cara yang tepat waktu, deklarasi-deklarasi yang

dibutuhkan dan akses ke lokasi-lokasi.”3 Lihat, di antaranya, GOV/2006/64,Para 20.4 Lihat, di antaranya, IAEA – GOV/2006/15, paragraph 30, IAEA – GOV/2004/83, paragraph 6, IAEA – GOV/2005/67, paragraph 56 dan IAEA – GOV/OR.1119*dikeluarkan: April 2005, paragraph 103, dan IAEA – GOV/2007/58, 15 November 2007.5 Lihat, di antaranya, IAEA – GOV/2003/75, paragraph 52 dan IAEA – GOV/2006/15, paragraph 53, dan IAEA – GOV/2007/58, 15 November 2007.6 Lihat, di antaranya, pernyataan Direktur Jenderal IAEA pada Dewan Gubernur pada 8 Maret, 2004, IAEA – GOV/2004/11, paragraph 72-73, IAEA – GOV/2004/34, paragraph 40 dan 43, IAEA – GOV/2004/60 paragraf 55 dan 60, IAEA – GOV/2005/67 paragraf 53 dan 55, IAEA – GOV/2005/87 paragraf 17.

9

8/14/2019 Nuklir Damai Iran

http://slidepdf.com/reader/full/nuklir-damai-iran 10/32

merupakan satu-satunya negara yang telah meminta untuk inspeksi demikian).

Inspeksi suka rela belum dicantumkan dalam INFCIRC/153, Anggaran Dasar 

IAEA dan regulasi-regulasi NPT, dan untuk pertama kali diminta oleh Iran.

Karena itu, Iran adalah satu-satunya negara yang dengan suka rela mengundang

  para inspektor IAEA untuk melakukan penelitian dengan teliti fasilitas

nuklirnya. Laporan IAEA tanggal 15 November 2007 menekankan bahwa

“Sejak Maret 2007, total tujuh inspeksi yang tidak diumumkan telah

dilaksanakan pada FEP”.7

-- Iran telah bekerja sama dengan para inspektor IAEA di luar peraturan NPT,

  bahkan inspeksi tipe intrusif terhadap tempat-tempat militernya telah

dilaksanakan yang tak akan diizinkan di negara mana pun di dunia ini.8

6. Mengapa Aktivitas Iran Belum Diverifikasi?

-- “Verifikasi” adalah proses jangka panjang dan itu mustahil dilakukan

dalam waktu singkat. Sebagaimana Dirjen IAEA telah menyatakan pernyataan

IAEA tentang verifikasi program yang tidak diumumkan merupakan proses

yang lama dan makan waktu.

-- Ada banyak negara yang aktivitas nuklirnya belum diverifikasi.

-- Berdasarkan laporan implementasi NPT pada 2006, tidak ada sinyal

menyangkut pengalihan bahan-bahan nuklir yang tidak diumumkan dari

aktivitas nuklir damai di antara 43 negara, termasuk Iran.

7. Apa alasan bagi dugaan program nuklir bawah tanah Iran?

Iran telah menginformasikan aktivitas nuklirnya kepada IAEA sbb:

7 IAEA – GOV/2007/58, 15 November 2007.8 Harus dikatakan di sini bahwa Direktur Jenderal IAEA telah menekankan dalam berbagai pernyataannya bahwa “IAEA tidak memiliki data apa pun atau bukti bahwa Iran sedang mencoba mengembangkan senjatanuklir.” Juga, berbicara pada CNN pada 28 Oktober 2007, dia mengatakan “tidak ada bukti pengayaan uraniumIran diniatkan untuk program nuklir militer”.

1

8/14/2019 Nuklir Damai Iran

http://slidepdf.com/reader/full/nuklir-damai-iran 11/32

-- Pada tahun 2000 Iran mengisi angket (DIQ) dan menyerahkannya kepada

IAEA. Iran tidak diwajibkan melakukannya sebelum tahun 2000 karena sesuai

 perjanjian perlindungan (safeguard agreement) Iran diwajibkan menyerahkan

informasi hanya 180 hari sebelum kedatangan bahan-bahan itu ke pabrik.

-- Iran menerima dan memodifikasi kode 3.1 dari pengaturan tambahan pada

tahun 2003. Iran tidak punya kewajiban untuk menerima komitmen-

komitmennya sebelum 2003.

-- Menurut  safeguard agreement Iran dapat mengecualikan 10 ton  yellow cake

dari inspeksi. Iran telah menggunakan hanya 57 kg   yellow cake di riset

laboratorium.

-- Menurut safeguard agreement , Iran dapat mengecualikan 1 kg plutonium dari

inspeksi. Iran menggunakan hanya 20 mg plutonium di riset laboratorium.

8. Mengapa Iran Tidak Setuju Dengan Penangguhan Pengayaan Uranium?

-- Penangguhan telah dilakukan Iran selama lebih dari dua tahun dan

IAEA berulang kali memverifikasi bahwa Iran menangguhkan secara penuh apa

yang telah disetujui untuk menangguhkan dalam tiap laporan dari November 

2003 hingga Februari 2006. Selama periode ini, menjadi sangat jelas bahwa

mereka yang menghendaki perpanjangan penangguhan sesungguhnya bertujuan

mengekalkannya, dan karena itu, mencabut hak mutlak bangsa Iran untuk 

memanfaatkannya.

-- Upaya membuat perintah penangguhan t sejak awal telah berlawanan dengan

 prinsip-prinsip dasar hukum internasional, NPT, dan resolusi-resolusi IAEA.

-- Tidak ada dalam Anggaran Dasar IAEA juga tidak dalam perjanjian

 perlindungan-NPT, bahkan tidak juga dalam Protokol Tambahan, “pengayaan”

dan “proces ulang” dilarang atau dibatasi. Bahkan, tidak ada batasan bagi

tingkat pengayaan dalam dokumen-dokumen tersebut.

1

8/14/2019 Nuklir Damai Iran

http://slidepdf.com/reader/full/nuklir-damai-iran 12/32

-- Menimbang kemajuan yang substansial yang dibuat Iran dalam memecahkan

masalah-masalah yang belum terselesaikan, dan kesimpulan konstan IAEA

mengenai ketiadaan pengalihan aktivitas nuklir Iran, maka tidak ada alasan bagi

segelintir negara itu untuk bersikeras pada posisi mereka yang tidak adil

mengenai permintaan illegal untuk penangguhan.

-- Pengalaman lama mengindikasikan dengan jelas bahwa tuntutan segelintir 

negara terhadap penangguhan kurang jujur dan kurang bisa dipercaya, karena

tujuan utama mereka untuk mengekalkan penangguhan dengan sasaran akhir 

melenyapkan program nuklir damai Iran.

9. Bagaimana situasi perundingan terakhir antara Republik Islam Iran

dengan IAEA?

Republik Islam Iran telah mengambil beberapa inisiatif, walaupun

  beberapa tindakan oleh segelintir negara mengganggu perundingan-

 perundingan. Iran setuju mengambil langkah besar dalam berunding dengan

IAEA tentang modalitas memecahkan dan menyelesaikan segelintir masalah

yang belum diselesaikan. Mengikuti perjanjian itu, tiga babak perundingan

antara pejabat Iran dan IAEA dilakukan pada bulan Juli dan Agustus 2007.

Sebagai hasil perundingan, Teks final saling pengertian (INFCIRC/711 27

Agustus 2007) diselesaikan pada 21 Agustus 2007 di Teheran. Kesimpulan dari

saling pengertian dibuat selama 40 hari -- 20 hari lebih cepat dari yang

diharapkan -- dan ini memperlihatkan keseriusan Iran dalam inisiatifnya. Harus

dikatakan bahwa pada awal negosiasi, beberapa Negara Barat mempertanyakan

determinasi Iran memenuhi perjanjian rencana kerja yang tercantum di atas, dan

 bahkan setelah akhir perjanjian, mereka berupaya mengabaikan perjanjian itu

(Pernyataan pejabat IAEA has complained that “AS meningkatkan kampanye

1

8/14/2019 Nuklir Damai Iran

http://slidepdf.com/reader/full/nuklir-damai-iran 13/32

yang disengaja untuk menggelicirkan pendekatan Iran-IAEA”)9. Lebih jauh,

 beberapa Negara mengusulkan rancangan resolusi baru di DK PBB terhadap

Iran dan bahkan mengancam Iran dengan serangan militer. Negara-negara ini

 berusaha mengalihkan masalah nuklir Iran dari negosiasi dan kerja sama ke

intimidasi dan konfrontasi.

10. Bagimanakah pelaksanaan berbagai kesepakatan antara Iran dan

IAEA khususnya kesepakatan yang lebih dikenal dengan nama

“Modalitas”?

Berdasarkan kesepakatan yang dicapai oleh Iran dan IAEA pada tanggal

21 Agustus 2007, hal-hal yang dibicarakan di antara Iran dan IAEA menjadi 2

 bagian, yaitu masalah-masalah sekarang dan masalah masa lalu.

Tindakan-tindakan Iran yang berkaitan dengan hal-hal kini adalah

sebagai berikut: mulainya pembahasan teknis dengan IAEA dengan tujuan

menyusun dokumen (The Safeguards Approch and Facility Attachment ) untuk 

fasilitas pengayaan Natanz, penerimaan para inspektor yang ditunjuk,

  pemeriksaan terhadap reaktor Air Berat Arak, dan pemberian visa Multiple

kepada sebagian inspektor dan staf IAEA.

Pada isu-isu lalu, IAEA telah memberikan daftar 6 isu yang tersisa di

antara Iran dan IAEA. Daftar tersebut adalah sebagai berikut : Isu plutonium,

mesin pemutar (Centrifuges) P1 dan P2, sumber pencemaran, dokumen logam

uranium, plutonium 210, dan tambang Gachin.

--   Isu Plutonium: IAEA mendeklarasikan secara formal bahwa isu itu

telah terselesaikan. Harus dikatakan bahwa isu itu menjadi alasan bagi AS

9 Reuters, Jumat, 7 September 2007 .http:/uk.reuters.com/pasal/oilRpt/idUKL078768602007090?nomor halaman=7.

1

8/14/2019 Nuklir Damai Iran

http://slidepdf.com/reader/full/nuklir-damai-iran 14/32

untuk mengangkat isu nuklir Iran sebagai ancaman terhadap perdamaian dan

keamanan dunia.10

  -- Isu mesin pemutar P1 dan P2: isu ini juga telah terselesaikan dan

Bapak Al-Baradei secara resmi menyatakan bahwa jawaban Iran berkaitan

dengan mesin pemutar P1 dan P2 adalah sesuai dengan temuan IAEA. Laporan

IAEA itu mengindikasikan bahwa “IAEA telah mampu menyimpulkan bahwa

 jawaban-jawaban yang diberikan mengenai program alat pemutar P-1 dan P-2

yang diumumkan konsisten dengan penemuan-penemuannya”11 Inilah focus

dari tuduhan Barat terhadap aktivitas nuklir Iran.

-- Isu dokumen uranium logam: Pada tanggal 8 november 2007, atas

 permintaan IAEA, Iran memberikan salinan dokumen-dokumen yang terkait.

Dan sesuai dengan kesepakatan antara Iran dan IAEA, isu ini pun terselesaikan.

-- Sumber kontaminasi : Laporan baru IAEA mengatakan bahwa IAEA

menyimpulkan bahwa penjelasan dokumentasi yang mendukung yang diberikan

Iran menyangkut kemungkinan sumber kontaminasi oleh partikel-partikel

uranium di universitas bukan tidak konsisten dengan data yang sekarang ada

 pada IAEA. IAEA menganggap pertanyaan ini tidak lagi menonjol pada tahap

ini.12

--   Isu Polonium-210: Berdasarkan pengujian seluruh informasi yang

diberikan Iran, IAEA menyimpulkan bahwa penjelasan menyangkut isi dan

 besarnya eksperimen-eksperimen polonium-210 sudah sesuai dengan penemuan

IAEA dan dengan informasi lain yang ada padanya. IAEA menganggap

masalah ini tidak lagi menonjol pada tahap ini.13

10 IAEA—GOV/2007/58, 15 November 200711 IAEA-GOV/2007/58, 15 November 200712 IAEA-GOV/2008/4, 22 Februari 200813 IAEA-GOV/2008/4, 22 Februari 2008

1

8/14/2019 Nuklir Damai Iran

http://slidepdf.com/reader/full/nuklir-damai-iran 15/32

-- Isu Tambang Gachin: IAEA menyimpulkan bahwa informasi dan

  penjelasan yang diberikan Iran didukung oleh dokumentasi, yang isi nya

konsisten dengan informasi yang sudah ada pada IAEA. IAEA menganggap

masalah ini tidak lagi menonjol pada tahap ini.14

Laporan paling baru IAEA15 secara jelas mengindikasikan bahwa seluruh

isu menonjol terselesaikan. Laporan Direktor Jenderal IAEA pada 15 November 

2007, lagi-lagi menyajikan kerja sama penuh, serius dan jujur antara Iran dan

IAEA. Laporan itu dengan jelas menyatakan bahwa “Iran telah memberikan

akses yang cukup kepada individual-individual dan telah menanggapi pada

waktu yang tepat masalah-masalah dan memberikan klarifikasi dan penjelasan

tambahan mengenai isu-isu yang diangkat dalam konteks rencana kerja”.16 Lagi

 pula, Direktur Jenderal IAEA, pada 3 Februari 2008 lalu, menyatakan bahwa

“Kami sedang membuat kemajuan pesat dalam memecahkan isu-isu menonjol

masa lalu yang tersisa.”17

Laporan terakhir IAEA mengenai Iran menyatakan bahwa “IAEA telah

mampu meneruskan untuk memvarifikasi non-pengalihan materi nuklir di Iran.

Iran telah memberikan akses kepada IAEA atas materi nuklir yang telah

diumumkannya dan memberikan laporan-laporan akuntansi materi nuklir yang

diminta dalam kaitan dengan materi dan kegiatan nuklir yang diumumkan. Iran

 juga telah menanggapi pertanyaan-pertanyaan dan memberikan klarifikasi dan

 penjelasan tambahan mengenai isu-isu yang diangkat dalam konteks rencana

kerja. Dengan pengecualian isu mengenai kajian-kajian yang diduga keras

(alleged studies), yang tetap menonjol, IAEA tidak memiliki informasi konkret

14 IAEA-GOV/2008/4, 22 Februari 200815 IAEA-GOV/2007/58, 15 November 2007 dan IAEA-GOV/2008/4, 22 Februari 200816 IAEA-GOV/2007/58, 15 November 200717 .http://Africa.reuters.com/world/news/usnL0371524.html

1

8/14/2019 Nuklir Damai Iran

http://slidepdf.com/reader/full/nuklir-damai-iran 16/32

tentang kemungkinan materi dan aktivitas nuklir yang tidak diumumkan di

Iran.18

Harus dikatakan bahwa “kajian-kajian yang diduga keras” tidak ada

dalam daftar isu-isu menonjol yang diangkat oleh IAEA mengenai rencana

kerja 21 Agustus 2007 yang disetujui.

11. Apa respon Iran terhadap laporan Agen Intelijen AS (NIE) mengenai

isu nuklir Iran?

Laporan itu menekankan bahwa Iran tidak memiliki program senjata

nuklir apapun sejak tahun 2003. Pengakuan ini relatif merupakan langkah

 positif ke depan dan memperlihatkan bahwa semua propaganda Barat mengenai

 program nuklir militer Iran tidak berdasar. Laporan NIE membuktikan bahwa

tidak ada dasar hukum untuk mengajukan isu nuklir Iran ke DK PBB, dan ini

 berarti resolusi yang diadopsi oleh DK PBB terhadap isu nuklir Iran tidak 

 berdasar hukum. Pentingnya pengakuan ini akan dipahami lebih baik jika kita

menilik kembali pada sejarah kebijakan permusuhan dan yang tak bersahabat

agen-agen ini terhadap Republik Islam Iran.

Sementara, Laporan NIE didasarkan pada anggapan yang salah bahwa

Iran mencoba membuat senjata nuklir sebelum 2003. Laporan ini sama sekali

salah dan tak berdasar. Banyaknya laporan IAEA dan Dirjen lembaga ini

membuktikan bahwa tidak ada indikasi pengalihan bahan nuklir yang

dideklarasikan dari tujuuan damai, dan bahwa IAEA dapat memverifikasi

ketidak-adaan pengalihan bahan-bahan dan aktivitas-aktivitas ini. Harus

dikatakan bahwa segera sesudah laporan NIE – yang mebalikkan banyak 

tuduhan-tuduhan tak berdasar sebelumnya terhadap program nuklir damai Iran

18 IAEA-GOV/2008,4, 22 Februari 2008

1

8/14/2019 Nuklir Damai Iran

http://slidepdf.com/reader/full/nuklir-damai-iran 17/32

  – Direktur Jenderal IAEA menekankan bahwa Iran telah “bersih dalam

mengatakan Iran tidak sedang bekerja pada program senjata”.19

12. Apakah Argumen Iran untuk ilegalitas Resoluti DK PBB Mengenai

Program Nuklir Damai Iran?

-- Sebagai organ organisasi internasional yang diciptakan oleh negara-

negara, DK PBB terikat oleh hukum, dan setiap negara anggota PBB memiliki

hak untuk menuntut DK PBB tunduk pada Piagam PBB.

-- DK PBB harus menggunakan kekuatan-kekuatan itu secara konsisten

dengan tujuan dan prinsip Piagam PBB. Juga, kebijakan yang diambil harus

konsisten dengan tujuan dan prinsip Piagam PBB dan dengan hukum

internasional lainnya. Anggota DK PBB tidak harus memanipulasi prosedur DK 

PBB atau mengabaikan kredibilitasnnya.

-- Program nuklir damai Iran dibawa ke DK PBB dengan melanggar 

Anggaran Dasar DK PBB. Iran tidak melanggar persetujuan perlindungan

(safeguard agreement) komprehensif NPT-nya. Ia telah menandatangani

Protokol Tambahan dan memulai implementasikannya suka rela pada tahun

2003, dan telah juga menerima kode 3.1 yang dimodifikasi dari Pengaturan

tambahan sejak tahun yang sama.

-- Aktivitas nuklir damai Iran tak dapat dikategorikan sebagai ancaman

terhadap perdamaian dengan menentang hokum, fakta, atau logika.

-- Keputusan DK PBB untuk memaksa Iran menangguhkan program

nuklir damainya merupakan pelanggaran besar terhadap Pasal 25 Piagam PBB.

Itu juga mengabaikan hak rakyat Iran untuk berkembang dan hak bagi

 pendidikan.

19 .BBC news, 6 Desember 2007

1

8/14/2019 Nuklir Damai Iran

http://slidepdf.com/reader/full/nuklir-damai-iran 18/32

-- Mencatat seluruh fakta, terutama laporan terakhir IAEA yang secera

eksplisit menganggap bahwa 6 isu menonjol sudah dipecahkan, tak ada alasan

untuk terus berurusan dengan isu nuklir Iran di DK PBB.

-- Tak ragu lagi, aksi berikut manapun oleh DK PBB mengenai program

nuklir Iran akan memberi dampak sebaliknya (negatif) dari atmosfir positif 

yang ada sekarang yang terjadi di bidang kerja sama antara Iran dan IAEA.

13. Apa tanggapan Iran terhadap resolusi DK PBB No 1803 tentang

program nuklir damainya?

-- Laporan terakhir IAEA20 tanggal 22 Februari 2008, telah

mendeklrasikan bahwa semua issue menonjol menyangkut program nuklir 

damai Iran telah diselesaikan dan menegaskan bahwa tidak ada pengalihan

dalam aktivitas nuklir damai Iran. Maka resolusi No 1803 benar-benar tidak sah

dan tidak berdasar.

-- Seluruh anggota PBB memiliki kebebasan untuk menikmati hak-hak 

kedaulatannya. Karena itu, pembatasan-pembatasan yang diadopsi oleh DK 

PBB dalam resolusi 1803, dan semua resolusi lain yang terkait sebelumnya

 bertentangan dengan hak-hak kedaulatann Iran.

-- Resolusi itu telah menyisipkan isu penangguhan sebagai prakondisi,

yang merupakan kontradiksi nyata dengan apa yang mereka sebut iktikad baik 

untuk dimulai kembali negosiasi.

-- Dengan memasukkan isu ini dalam agenda DK PBB, integritas dan

kredibilitas satu satunya organisasi teknik yang kompeten menyangkut aktivitas

nuklir seluruh negara, yaitu IAEA, telah dibahayakan dan dilemahkan.

14. Adakah suatu inisiatif oleh Iran untuk mengatasi isu ini?

20IAEA-Gov/2008/4, 22 Februari 2008

1

8/14/2019 Nuklir Damai Iran

http://slidepdf.com/reader/full/nuklir-damai-iran 19/32

Selama dua tahun belakangan ini, negara-negara Barat telah mengusulkan

 beberapa paket menyangkut isu nuklir Iran, meskipun paket-paket itu memiliki

insentif untuk Iran, tetapi memiliki kemenduaan (ambiguities) yang perlu

diperjelas. Paket-paket itu memiliki prasyarat-prasyarat yang melanggar hak-

hak sah Iran dalam memperoleh teknologi nuklir.

Malahan, Iran juga telah menawarkan paket proposalnya sendiri yang

  bertujuan menyelesaikan isu ini untuk selamanya. Paket Iran merupakan

rencana yang komprehensif dengan proposal yang luas untuk bekerja sama

dengan seluruh kapasitasnya untuk menyelesaikan berbagai masalah dunia dan

masalah regional.

Iran adalah negara besar, dengan sumber daya minyak dan gas yang besar 

dan posisi geografis yang strategis dan mempunyai proposal-proposal yang

serius tentang apa yang mesti dilakukan untuk mengurangi ancaman-ancaman

akibat dari berbagai tantangan.

Iran mengambil prakarsa memberikan agenda yang konstruktif dan

komprehensif untuk negosiasi dan saling pengertian untuk menjaga stabilitas

kawasan dan dunia dengan sebuah peta jalan. Di dalam pendekatan sistematik 

dan strategis, hal ini nampak secara mendalam akar-akar tantangan dan tidak 

menguranginya pada beberapa area dan kasus yang terbatas hanya jalin

menjalin dengan keuntungan-keuntungan kekuatan internasional.

Rencana multidimensional Teheran menganggap konteks komprehensif 

yang mengandung isu ekonomi seperti teknologi, dagang, narkoba, kemiskinan

dan isu keamanan politik seperti terorisme, demokrasi, dan energi nuklir.

Proposal itu menyatakan bahwa seluruh isu jalin menjalin satu sama lain dan

mungkin didiskusikan secara komprehensif.

Terkait energi nuklir, proposal itu mendefinisikan agenda untuk kerja

sama seperti:

1

8/14/2019 Nuklir Damai Iran

http://slidepdf.com/reader/full/nuklir-damai-iran 20/32

• Mengkonsolidasikan lebih banyak kepercayaan tentang non-

 pengalihan aktivitas atom negara-negara itu.

• Mendirikan konsorsium pengayaan di Iran dan di tiap negara lain.

• Memfasilitasi akses bangsa-bangsa pada energi nuklir damai.

• Mendirikan sebuah komite untuk merealisasikan perlucutan

senjata berdasarkan pasal 6 Perjnajian Non-Proliferasi Senjata

 Nuklir atau NPT.

• Menguatkan inspeksi Badan Energi Atom Internasional atau

IAEA di seluruh dunia.

• Mengontrol secara efisien ekspor bahan-bahan nuklir.

Kami percaya bahwa proposal manapun untuk menyelesaikan isu ini

harus berdasarkan pada kerja sama dan konsultasi, bukannya konfrontasi dan

intimidasi.

15. Bagaimana dengan perundingan-perundingan Geneva tentang paket-

paket ini?Republik Islam Iran mengekspresikan kesediaannya untuk memulai suatu

 perundingan yang berarti dengan 5+1 untuk membuat dasar dan komitmen

  bersama selama perundingan. Iran menanyakan “klarifikasi” bagi beberapa

kemenduaan dari paket Barat. Seharusnya, sebagaimana disetujui, mereka harus

kembali dengan jawaban-jawaban, kenyataannya mereka beralih ke Dewan

Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB dan meloloskan resolusi 1835

yang menekankan pada sanksi-sanksi sebelumnya.

Kami percaya bahwa resolusi ini selain illegal dan bermotifasikan politik,

  juga menyimpang jauh dari rasa saling pengertian dan bertentangan dengan

semangat negosiasi.

2

8/14/2019 Nuklir Damai Iran

http://slidepdf.com/reader/full/nuklir-damai-iran 21/32

Kami percaya bahwa apa yang disebut “kebijakan roti dan rotan”

  bukanlah jalan yang sesuai untuk berurusan dengan masalah-masalah ini.

Bagaimanapun, Teheran secara sabar mengungkapkan kesediaannya untuk 

dialog komprehensif dan menunggu untuk jawaban-jawaban logis terhadap

 pertanyaan-pertanyaan itu.

16. Apa esensi dari laporan final Dr. Albaradei kepada Dewan Gubernur

pada 15 September 2008? Apa yang kami percaya?

Dalam laporannya yang paling akhir Ketua IAEA itu sekali lagi

memverifikasi bahwa tidak terlihat ada pengalihan dalam aktivitas nuklir Iran.

Laporan itu mengelaborasi dan menegaskan:

Seluruh bahan nuklir pada FEP dan PFEP, serta semua jeram (cascades

area), tetap berada di bawah penjagaan dan pengawasan IAEA. Ia juga

mengatakan bahwa sample-sampel lingkungan yang diambil pada FEP dan

PFEP sampai sekarang, dan rekaman operasi untuk FEP3, mengindikasikan

 bahwa pabrik-pabrik telah beroperasi sebagaimana dideklerasikan.

Laporan itu mengatakan 17 inspeksi yang tidak diumumkan telah

dilakukan pada FEP dan menentukan bahwa di sana tidak ada indikasi

 pemrosesan kembali yang sedang berjalan menyangkut aktivitas pada fasilitas-

fasilitas itu. Laporan itu mendeklerasikan bahwa pada 3 September 2008, IAEA

melakukan inspeksi pada Pabrik Pembangkit Listrik Bushehr membuktikannya.

Seluruh racikan bahan bakar yang diimpor dari Federasi Rusia untuk digunakan

 pada pembangkit listrik itu tetap berada di bawah segel IAEA.

IAEA mampu meneruskan pemeriksaan non-pengalihan bahan-bahan

nuklir yang diumumkan di Iran.

Iran juga menjawab melalui laporan 120 halaman kepada tuduhan AS,

yang didasarkan pada data palsu yang diada-adakan, yang disebut “kajian-

2

8/14/2019 Nuklir Damai Iran

http://slidepdf.com/reader/full/nuklir-damai-iran 22/32

kajian yang dicurigai” (alleged studies) sekalipun tuduhan itu di atas kewajiban-

kewajiban modalitas.21

17. Bagaimana sikap Republik Islam Iran tentang Reslusi 1835 yang secara

tak terduga diloloskan dalam DK PBB belum lama ini?22

Kami percaya bahwa resolusi illegal ini bermotifkan politik dan telah

membuat IAEA – sebagai badan resmi yang bertanggun jawab terhadap

verifikasi aktivitas atom damai negara-negara anggota – dan DK PBB sebuah

instrument untuk melayani kepentingan kekuatan-kekuatan internasional.

Meskipun resolusi itu tidak memiliki suatu catatan dan sanksi baru, dunia

tahu bahwa isu legal diubah menjadi suatu subyek untuk kekuatan-kekuatan

internasional untuk bermain dan tawar-menawar!

Dr. Jalili, ketua perunding Iran menulis surat kritis kepada Mr. Solana,

dikirim tembusan kepada menteri-menteri luara negeri 5+1 yang mendesak 

mereka untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan Teheran, bukannya memberi

tekanan dan meloloskan sanksi. Beliau menulis: “Menarik bagi komunitas

internasional untuk melihat bahwa selama pembicaraan-pembicaraan ketika

suatu pertanyaan rasional muncul, pihak lain dalam pembicaraan itu mengambil

 jalan untuk menekan, bukannya jawaban-jawaban kepada pertanyaan-pertanyan

itu”. Ia mengatakan: resolusi bertentangan dengan negosiasi-negosiasi Geneva.

Setelah melewati 3 bulan, Solana berusaha menjawab kepada Mr. Jalili

dan mengatakan perundingan itu bermanfaat. Dalam surat resminya, kami tidak 

dapat menemukan inisiatif apa pun untuk membuat terobosan, tetapi menyetujui

 bahwa dialog merupakan cara terbaik dan paling effisien dan harus dilanjutkan.

21. IAEA/GOV/24 sep 2008.22 . S/Res/1835/sep 2008

2

8/14/2019 Nuklir Damai Iran

http://slidepdf.com/reader/full/nuklir-damai-iran 23/32

Sayangnya dia, dalam pernyataan lainnya, sekali lagi mendeklarasikan bahwa

apa yang disebut sebagai metode jalur ganda (kebijakan roti and rotan) tentang

masalah itu tidak berubah. Itu berarti mereka mempertahankan kebenaran bagi

diri mereka sendiri untuk melakukan tekanan dalam bentuk resolusi dan cara-

cara lain terhadap kami, sementara mereka meneruskan perundingan-

 perundingan. Ini tentu saja tidak dapat diterima dan meruntuhkan setiap benteng

yang konstruktif. Kami percaya tekanan dan intimidasi berlawanan dengan

 berbicara dan negosiasi dalam semangat yang baik dan saling menghormati.

18-Apa yang dikatakan Elbaradei, Direktur Jenderal IAEA, dalam

pernyataannya di Majelis Umum PBB (28 Oktober 2008) dan laporan

kepada Dewan Gubernur (19 November 2008)?

Dalam pernyataan Direktur Jenderal pada 28 Oktober 2008 di Majelis

Umum PBB menyangkut masalah yang terkait dengan Iran menyatakan:

Kemajuan substansial telah dibuat di bawah suatu rencana kerja yang

sesuai dengan Iran untuk menjelaskan isu-isu menonjol, termasuk sifat

aktivitas pengayaan Iran. IAEA telah mampu meneruskan kerja untuk 

membuktikan ketiadaan pengalihan bahan-bahan nuklir yang dideklarasikan.

Dia, dalam laporan terakhirnya23 kepada Dewan Gubernur, menekankan

untuk yang kelima belas kalinya bahwa tidak ditemukan pengalihan dalam

aktivitas nuklir Iran. Dengan konsentrasi pada pabrik-pabrik yang dimaksud,

dia menambahkan:

Di Natanz , seluruh bahan nuklir pada PFEP serta area air terjun kecil,

tetap berada dalam pembendungan dan pengawasan IAEA dan hasil

dari sample-sampel lingkungan yang diambil pada FEP dan PFEP2

23 IAEA/Gov/59 (19 November 2008)

2

8/14/2019 Nuklir Damai Iran

http://slidepdf.com/reader/full/nuklir-damai-iran 24/32

dan laporan-laporan operasi FEP3, menunjukkan pabrik-pabrik itu

telah beroperasi sebagaimana yang dideklarasikan. Sejak Maret 2007

dua puluh inspeksi yang tidak diumumkan telah dilakukan pada FEP.

Pada 26 Oktober 2008, Iran memberikan angket informasi rancangan

terbaru kepada FEP dan PFEP. Iran menginformasikan kepada IAEA

 bahwa ia berencana memulai instalasi sentrifugal IR-1 pada unit A28

di awal 2009.

IAEA telah meneruskan memonitor penggunaan dan konstruksi sel-sel

 panas pada TRR (Reaktor Penelitian Teheran). Tidak ada

 pemrosesan ulang terkait dengan aktivitas seperti penelitian dan pengembangan di fasilitas nuklir.

Pada 13 Oktober 2008, Badan PBB itu melakukan PIV pada pabrik 

manufaktur bahan bakar, yang hasilnya konsisten dengan deklarasi

yang dibuat Iran. Pada 18 Oktober 2008, IAEA melakukan inspeksi;

tidak terlihat adanya perubahan besar dalam status konstruksi FMP

sejak IAEA mengunjungi FMP pada May 2008. Badan PBB itu juga

terus memonitor status pabrik produksi air berat di Arak , yang

kondisinya siap untuk beroperasi.

UF6 dalam UCF di Isfahan. Tabung-tabung besar berisi bahan bakar 

yang diimpor dari Federasi Rusia untuk digunakan di pabrik Bushehr

tetap di bawah segel dan kontrol IAEA.

Akhirnya Mr. Elbaradei menekankan bahwa saat ini IAEA tak memiliki

informasi mengenai desain aktual atau manufaktur oleh Iran komponen

 bahan nuklir atau inisiatif dan kajian sehingga tidak terlihat pengalihan

aktivitas nuklir.

Harus disebutkan bahwa, berdasarkan modalitas yang disetujui, masalah

nuklir Iran harus dihadapi sebagai kasus normal dalam Dewan Gubernur 

2

8/14/2019 Nuklir Damai Iran

http://slidepdf.com/reader/full/nuklir-damai-iran 25/32

dan kami tidak bisa lagi menerima komitmen jauh melampaui NPT,

Piagam IAEA and persetujuan modalitas. Semua pertanyaan terkait

dijawab, tapi sebagian negara berupaya mengangkat tuduhan-tuduhan

 baru berdasarkan kepalsuan untuk mencegah finalisasi masalah itu.

19-IAEA, di ambang kemajuan besar dan finalisasi masalah Iran tahun

2009.

Kemudian IAEA meneruskan kajian itu dan pada 19 Februari 200924 

melalui laporan lain, membuktikan kembali bahwa tidak ditemukan

 pengalihan dan segala sesuatunya berada dalam kontrol dan tentunya

transparan. Laporan yang dikatakan itu, menjelaskan dalam pasal 3,

contohnya “IAEA telah memfinalkan perkiraan hasil-hasil verifikasi

inventaris fisik (PIV) yang dilaksanakan pada FEP pada 24-26 November 

2008 dan telah menyimpulkan bahwa inventaris fisik sebagaimana

dideklarasikan Iran konsisten dengan hasil PIV, di dalam ketidakpastian

ukuran normal, yang diasosiasikan dengan pabrik-pabrik pengayaan.

IAEA telah memverifikasi bahwa sampai dengan 17 November 2008,

9.956 kg UF6 telah dimasukkan ( fed ) kedalam air terjun kecil

(cascades) sejak Februari 2007, dan total 839 kg UF6, dengan

 pengayaan tingkat rendah, telah dihasilkan. Hasil-hasil itu juga

memperlihatkan bahwa tingkat pengayaan produk UF6 dengan

 pengayaan rendah ini, yang diverifikasi oleh IAEA, adalah 3,49% U-235.

Iran telah memperkirakan bahwa antara 18 November 2008 dan 31

Januari 2009, ia memproduksi lagi 171 kg UF6 dengan pengayaan tingkat

rendah. Bahan nuklir pada FEP serta seluruh air terjun kecil yang

terpasang, tetap dalam pembendungan dan pengawasan IAEA.

24 -Gov/2009/6-19 Februari 2009

2

8/14/2019 Nuklir Damai Iran

http://slidepdf.com/reader/full/nuklir-damai-iran 26/32

Fakta lain adalah:

1- Pengambilan gambar dari satelit, IAEA terus saja memonitor status

Pabrik Produksi Air Berat, yang tampil dalam kondisi operasional.

2- PIV dilaksanakan di Pabrik Listrik Nuklir Bushehr (BNPP) pada 13-

14 Desember 2008. Bahan bakar yang diimpor dari Federasi Rusia

untuk digunakan pada BNPP tetap dalam penyegelan IAEA..

20-Pernyataan historis dan komprehensif Negara-Negara Gerakan

Non-Blok (GNB) untuk mendukung aktivitas damai Iran dan

memverifikasi sifat amannya.

Di tengah kisah pertemuan GNB di Dewan Gubernur IAEA

pada Maret 2009 memproklamirkan pernyataan penting, yaitu dokumen

 bersejarah dan memperlihatkan identitas masalah itu bebas dari bias

 politik dan pandangan-pandangan berorientasi kekuasaan sebagaimana

ringkasan berikut ini:

*Diakui bahwa IAEA sebagai satu-satunya otoritas yang kompeten untuk 

verifikasi kewajiban-kewajiban safeguards masing-masing Negara

Anggota dan menekankan bahwa tidak sepantasnya ada tekanan di sana

atau campur tangan terhadap aktivitas IAEA, khususnya proses

verifikasinya, yang akan merusak efisensi dan kredibilitas IAEA.

*Kami menyambut fakta bahwa IAEA telah mampu memverifikasi

ketiadaan pengalihan bahan nuklir yang dideklarasikan di Iran

sebagaimana direfleksikan dalam laporan-laporan IAEA sejak November 

2003 dan mencatat lebih jauh perkiraan Direktor Jenederal IAEA dalam

Laporan Implementasi Safeguards 2006 bahwa seluruh bahan nuklir 

yang dideklarasikan oleh Iran telah dipertanggungjawabkan dan tetap

2

8/14/2019 Nuklir Damai Iran

http://slidepdf.com/reader/full/nuklir-damai-iran 27/32

dalam aktivitas damai. Pada waktu bersamaan mereka mencatat bahwa

 proses untuk menarik kesimpulan terkait dengan ketiadaan bahan dan

aktivitas yang dideklarasikan di Iran merupakan proses yang sedang

 berjalan dan memakan waktu. Dalam kaitan ini, para Menteri lebih jauh

menyambut persetujuan modalitas yang dicapai antara Republik Islam

Iran dan IAEA pada 21 Agustus 2007 yang membawa pada resolusi enam

masalah menonjol sebagai langkah penting ke depan ke arah peningkatan

kepercayaan dan resolusi damai menyangkut masalah itu. Para Menteri

mencatat INFCIRC/711 Dokumen di mana IAEA dan Iran setuju bahwa

setelah implementasi Rencana Kerja dan modalitas-modalitas yang

disetujui untuk menyelesaikan masalah-masalah yang menonjol,

implementasi safeguards di Iran akan dilakukan dalam cara rutin.

*Perbedaan fundamental antara kewajiban-kewajiban hukum negara

terhadap perjanjian-perjanjian safeguards masing-masing dan tiap

tindakan membangun kepercayaan secara sukarela yang dilakukan untuk 

mengatasi isu-isu yang sulit, dan percaya bahwa tindakan-tindakan

sukarela demikian bukanlah kewajiban-kewajiban safeguards yang tidak 

legal.

* Dikukuhkannya kembali ketidakbolehan mengganggu gugat aktivitas

nuklir yang damai dan bahwa setiap serangan atau ancaman terhadap

fasilitas nuklir damai – operasional atau di bawah konstruksi merupakan

 bahaya besar bagi umat manusia dan lingkungan, dan merupakan

 pelanggaran berat hukum internasional, prinsip-prinsip dan tujuan

Piagam PBB dan regulasi-regulasi IAEA. Mereka mengakui kebutuhan

akan instrumen yang dirundingkan secara multilateral yang menyeluruh,

yang melarang serangan atau ancaman serangan terhadap fasilitas nuklir 

yang diperuntukan bagi penggunaan damai energi nuklir.

2

8/14/2019 Nuklir Damai Iran

http://slidepdf.com/reader/full/nuklir-damai-iran 28/32

*Kami menekankan bahwa diplomasi dan dialog melalui cara-cara damai

harus terus mencari solusi komprehensif dan berjangka panjang terhadap

masalah nuklir Iran. GNB mendorong semua Negara Anggota memberi

kontribusi secara positif terhadap efek itu. GNB juga mengharapkan

seluruh pihak terkait menghindari tekanan yang tidak semestinya, yang

menimbulkan resiko rusaknya proses konstruktif di antara mereka.

Iran pada 8 April 2009 mengumumkan kesiapannya merundingkan dengan

negara 5+1 dan mengatakan kami selalu menyambut dialog konstruktif 

 berdasarkan keadilan dan kehormatan dalam atmosfir kerja sama, tetapi 5+1

dengan membuang-buang waktu, tidak memberi jawaban yang sesuai dengan

 panggilan ini.

21-Dr Elbaradei meringkaskan diskusi secara teknik dan legal.

Dr Elbaradei sekali lagi pada 5 Juni 200925 memverifikasi ketiadaan

 pengalihan aktivitas nuklir damai Iran dan mengemukakan laporan baru untuk 

lebih pada pembangunan kepercayaan . Isu-isu utama sebagai berikut:

1. Antara 15 Januari 2009 dan 23 Mei 2009, berat total sekitar 54 kg UF6

diisikan ( fed ) kedalam 10 mesin air terjun IR-3, 10 mesin air terjun IR-2

dan IR-1, IR-2 yang dimodifikasi, IR-3 dan IR-4 sentrifugal sebagai

Pabrik Percobaan Pengayaan Bahan Bakar (PFEP). Bahan nuklir pada

PFEP, serta area air terjun, tetap di dalam pembendungan dan

 pengawasan IAEA.

2. Sampai saat ini, hasil sample-sampel lingkungan yang diambil pada FEP

dan PFEP mengindikasikan bahwa pabrik-pabrik itu telah beroperasi

sebagaimana dideklarasikan (yaitu kurang dari 50% pengayaan U-235).

25 Gov/2009/33-5 June 2009

2

8/14/2019 Nuklir Damai Iran

http://slidepdf.com/reader/full/nuklir-damai-iran 29/32

Sejak Maret 2007, 26 inspeksi yang tidak diumumkan telah dilaksanakan

 pada FEP. Dua puluh lima dari inspeksi-inspeksi ini diimplementasikan

dengan berhasil. IAEA telah menggagas diskusi dengan Iran mengenai

 pengaturan dalam hubungan dengan inspeksi-inspeksi dadakan yang akan

mengizinkan IAEA memenuhi sasaran-sasaran safeguards-nya di dalam

kerangka waktu yang dibutuhkan dalam keadaan semacam itu.

3. IAEA terus menerus memonitor penggunaan dan konstruksi sel-sel panas

 pada Reaktor Penelitian Teheran (TRR) dan Fasilitas Produksi

Molybdenum, Iodine dan Xenon (MIX) Radioisotop. Tidak ada indikasi

 proses ulang yang sedang berjalan terkait dengan aktivitas pada fasilitas-

fasilitas itu.

4. Melalui gambar yang diambil dari Satelit, IAEA telah mengamati

keberlangsungan aktivitas pemulihan biji besi di area Pabrik Produksi

Uranium (UPP) Bandar Abbas dan Tambang Uranium Saghand,

konstruksi dan modifikasi baru pada bangunan-bangunan serta pabrik 

 pemroses.

5. IAEA telah mampu meneruskan verifikasi ketiadaan pengalihan dari

 bahan nuklir yang diumumkan di Iran.

Dr Elbaradei dengan laporan baru pada 28 Agustus 200926 meletakkan IAEA di

ambang finalisasi isu Iran secara teknik dan legal. Laporan terakhir merupakan

dokumen IAEA paling berpengaruh sejauh ini yang mengakhiri berbagai

 pertanyaan yang selalu dipolitisasi oleh sebagian kekuatan Barat. Laporan itu

menghilangkan setiap kemenduaan. Inilah pokok-pokok laporan tentang sifat

damai dari aktivitas nuklir Iran:

26 Gov/2009/55-28 Agustus 2009

2

8/14/2019 Nuklir Damai Iran

http://slidepdf.com/reader/full/nuklir-damai-iran 30/32

1. Antara 18 November 2008 dan 31 Juli 2009, seluruh 7.942 kg UF6 diisi

( fed ) kedalam air terjun kecil (cascades) dan total 669 kg UF6 yang

diperkaya pada tingkat rendah diproduksi bahan nuklir pada FEP serta

seluruh cascades yang dipasangkan dan feed and withdrawal stations

menjadi sasaran pembendungan dan pengawasan IAEA.

2. Seiring dengan rangkaian pertemuan mengenai bertambahnya jumlah air 

terjun yang dipasangkan pada FEP, Iran dan IAEA setuju pada

perbaikan, yang ditetapkan pada 12 Agustus 2009.

3. Iran dan IAEA juga telah menyetujui perbaikan-perbaikan menyangkut

ketentuan laporan dan catatan operasi, dan mengenai kebutuhan bagi

akses inspeksi dadakan (GOV/2009/35), paragraph 5).

4. Antara 24 Mei 2009 dan 13 Agustus 2009, total sekitar 37 kg UF6

dimasukkan kedalam 10 mesin air terjun IR-4, 10 mesin air terjun IR-2m

dan IR-1, IR-2m dan IR-4 centrifugal pada Pabrik Percobaan Pengayaan

Bahan Bakar (PFEP). Bahan nuklir pada PFEP serta area cascades dan

 feed and withdrawal stations, tetap dalam pembendungan dan

pengawasan IAEA.

5. Pada 11 Agustus 2009, IAEA melaksanakan PIV dan verifikasi informasi

desain (DIV) pada FMP, pada waktu mana ia dicatat bahwa alat kontrol

kualitas final telah terpasang.

3

8/14/2019 Nuklir Damai Iran

http://slidepdf.com/reader/full/nuklir-damai-iran 31/32

6. Pada 21 Juli 2009 dan 10 Agustus 2009, IAEA melaksanakan verifikasi

informasi desain pada UCF. IAEA mampu memastikan bahwa fasilitas

sesuai dengan informasi desain yang diberikan Iran.

7. Iran adalah satu-satunya negara dengan aktivitas nuklir yang

signifikan yang memiliki persetujuan safeguards menyeluruh.

8. IAEA terus memverifikasi ketiadaan pengalihan dari bahan nuklir

yang diumumkan di Iran. Iran telah bekerja sama dengan IAEA

dalam memperbaiki tindakan-tindakan safeguards pada FEP dan

dalam memberikan IAEA akses ke reaktor IR-40 untuk tujuan

verifikasi informasi desain.

Bagaimanapun sebagian masalah-masalah mendua dalam laporan terkait

dengan beberapa negara Barat yang tidak menyukai finalisasi isu ini dan

mencari masalah-masalah baru yang palsu untuk mencegah persetujuan

konstruktif, misalnya:

Jelas bahwa implementasi kode 1/3 yang telah dirujuk dalam laporan ini,

 bukan kewajiban kami tetapi dilakukan dengan sukarela selama empat tahun

dalam memperlihatkan kemauan baik dan pembangunan kepercayaan. Hal ini

kemudian dihentikan oleh hukum parlemen nasional.

Isu kedua mengenai kajian-kajian yang diduga diangkat oleh kekuatan-

kekuatan itu ketika modalitas antara Iran dan IAEA akan diselesaikan.

3

8/14/2019 Nuklir Damai Iran

http://slidepdf.com/reader/full/nuklir-damai-iran 32/32

Harus disebut bahwa menurut modalitas sesudah penghilangan

kemenduaan-kemenduaan (ambiguity) yang disebut oleh Iran pada 6 isu

menonjol, hal-hal tentang program nuklir Iran sebaiknya diperlakukan sebagai

masalah biasa (routine base) dan setiap pertanyaan lanjutan mengenai

kemenduaan (ambiguity) yang sebaiknya diikuti adalah hal-hal mengenai fakta

dan bukti kuat, jujur, tertib, dan dengan cara biasa.