notulensi kecoa

download notulensi kecoa

of 2

Transcript of notulensi kecoa

1. Bagaimanakah cara mengatasi keberadaan kecoa di rumah: a. Jaga sanitasi rumah. b. Simpan makanan dalam wadah tertutup rapat agar tak menjadi santapan kecoa. c. Segera bersihkan makanan yang tercecer. d. Buang sampah ke luar rumah. Jangan biarkan sampah menumpuk di dalam rumah semalaman. e. Mengendalikan populasinya juga merupakan langkah yang tepat. Gunakan insektisida yang mudah ditemui di pasaran. f. Menyiram telur kecoa dengan air panas untuk mencegah penetasan. 2. Mengapa kecoa menimbulkan bau yang tidak sedap? Kecoa suka bersarang dan menetap di tempat lembab, gelap dan kotor seperti di got, di sampah, di bawah lemari, di atap rumah, Kecoa juga suka makan kotoran serta sisa makanan yang berceceran dan sebagainya. Karena kebiasaan hidupnya, maka kaki serta badannya yang kotor, kecoa dapat menimbulkan bau yang tidak sedap. 3. Pengendalian secara kimia yang paling efektif untuk kecoa? Menggunakan bahan kimia yang mengandung zat aktif Boric Acide 0, 01 % yang diformulasikan secara khusus, karena cara ini dapat merusak sistem metabolisme dan pencernaan serta menghambat perkembangan kecoa. Kecoa yang memakan zat kimia ini akan mengalami kerusakan sistem mathabolisme sehingga tidak mampu mencerna zat makanan dalam tubuhnya, mengakibatkan kecoa selalu membuang kotoran terus menerus dan pada akhirnya mati lemas. selsin itu juga dapat memberikan Efek Domino yakni kematian beruntun, kecoa yang mati bagian tubuhnya akan dimakan oleh kecoa yang lain sehingga menyebabkan kematian karena terkontaminasi racun yang terkandung dalam bangkai kecoa yang dimakan, dan begitu seterusnya. 4. Apakah setiap jenis kecoa memiliki kebiasaan yang sama dan bagaimana dengan cara pengendaliannya? 5. Secara umum setiap jenis kecoa memiliki kebiasaan hidup yang sama, hidup bergerombol pada tempat-tempat gelap dan lembab. Aktif pada malam hari, berada di celah dan retakan-retakan yang kecil, selalu berada pada tempat-tempat tersembunyi. Hanya saja kecoa ada yang hidupnya di dalam rumah maupun di luar rumah, seperti di pekarangan atau perkebunan. Untuk cara pengendalian dari berbagi jenis kecoa, pemilihan pengendaliannya dapat dilakukan dengan cara menyesuaikan dari hasil survey kebiasaan kecoa yang akan diberantas terlebih dahulu. Contoh pemberantasan kecoa yang populasinya cukup banyak dan hidupnya berada di dalam saluran air, pengendaliannya dapat dilakukan denan cara, memberikan umpan yang sudah dicampuri dengan zat kimia beracun untuk memberantas kecoa. 6. Kenapa kecoa bisa menularkan penyakit dan bagimana mekanisme a tau cara menularkan penyakitnya?

Jika dilihat dari kebiasaan dan tempat hidupnya, sangat mungkin kecoa dapat menularkan penyakit pada manusia. Mekanisme penularan penyakitnya yaitu, kuman penyakit yang menempel pada tubuhnya yang dibawa dari tempat-tempat yang kotor akan tertinggal atau menempel di tempat yang dia hinggapi. Dalam hal ini kecoa merupakan vektor mekanik dari berbagi penyakit.kecoa membawa beberapa mikroorganisme parasit, antara lain kuman Salmonella typhimurium, Entamoeba histolytica serta poliomyelitis virus. Selain itu diketahui juga bahwa kecoa juga merupakan pembawa kuman Streptococcus dan lain-lain sehingga kecoa juga dikenal sebagai serangga penular penyakit Disentri, Diare, Cholera, dan virus Hepatitis A. 7. Dari berbagi cara pengendalian kecoa, yang manakah pengendalian yang paling efektif digunakan? Dari setiap metode atau cara yang digunakan dalam pemberantasan kecoa memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Untuk pengendalian kimiawi memang langkah cepat dalam membunuh kecoa namun kecoa dapat mudah mengalami resisten, untuk pengendalian secara mekanik lebih efektif digunakan pada populasi kecoa yang tidak banyak, untk pengendalian secara biologis sulit dilakukan terutama untuk pengendalian kecoa yang hidupnya di dalam rumah. Oleh karena itu pengendalian yang paling paling efektif utuk kecoa yaitu dengan cara terpadu dari tiap-tiap metode pengendalian, seperti pengendalian kombinasi antara cara kimia dan non kimia, serta senantiasa melakukan sanitasi lingkungan.