MENGENAL KECOA, SEMUT DAN LABAH-LABAH

10
upikke's blog | MENGENAL KECOA, SEMUT DAN LABAH-LABAH Copyright Upik Kesumawati [email protected] http://upikke.staff.ipb.ac.id/2010/05/25/mengenal-kecoa-semut-dan-labah-labah/ MENGENAL KECOA, SEMUT DAN LABAH-LABAH Oleh Upik Kesumawati Hadi, Bagian Parasitologi & Entomologi Kesehatan, Departemen Ilmu Penyakit Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan IPB Kecoa, semut, dan labah-labah merupakan mahluk hidup yang tidak asing lagi bagi kita, karena hidup berdampingan dengan manusia di sekitar permukiman. Sesungguhnya ketiga mahluk ini tidak diinginkan kehadirannya, karena ketiganya bisa memberikan reputasi buruk bagi pemukim. Keberadaan mahluk ini di rumah dapat mengganggu dan menyebarkan berbagai penyakit dan alergen, dan bila dijumpai di restoran dan hotel berbintang dapat menurunkan reputasi posisi mereka, Bagaimana ketiga macam artropoda pengganggu tersebut menjalankan aktifitas kehidupannya, mulai dari kecil hingga dewasa, dan perilakunya di sekitar permukiman, berikut ini akan diuraikan. Mengenal perikehidupan suatu mahluk pengganggu merupakan hal yang sangat mendasar, apabila kita berupaya ingin menyingkirkan dan mengendalikan mahluk tersebut dari permukiman manusia. 1. Kecoa atau Lipas Keberadaan kecoa atau lipas di muka bumi sejak 300 juta tahun yang lalu. Di dalam pengelompokkan makhluk hidup (taksonomi), dahulu lipas sering dikelompokkan dengan belalang dan cengkerik (Ordo Orthoptera). Akan tetapi sekarang lipas menjadi kelompok tersendiri yaitu Ordo Dictyoptera atau Blattaria. Lipas diduga masih kerabat dengan rayap atau termites. Hidup kecoa selalu dikaitkan dengan sanitasi dalam kehidupan manusia, ternak dan hewan yang berdekatan dengan manusia (sinantropik), Jenis-jenis lipas yang paling banyak terdapat di lingkungan permukiman adalah Periplaneta americana (kecoa amerika) dan Blatella germanica (kecoa jerman). Selain itu masih banyak jenis-jenis lainnya, seperti Periplaneta australasiae (kecoa australia), P. brunnea (kecoa coklat), Neostylopyga rombifolia, Nauphoeta cinerea page 1 / 10

Transcript of MENGENAL KECOA, SEMUT DAN LABAH-LABAH

Page 1: MENGENAL KECOA, SEMUT DAN LABAH-LABAH

upikke's blog | MENGENAL KECOA, SEMUT DAN LABAH-LABAHCopyright Upik Kesumawati [email protected]://upikke.staff.ipb.ac.id/2010/05/25/mengenal-kecoa-semut-dan-labah-labah/

MENGENAL KECOA, SEMUT DAN LABAH-LABAH

Oleh Upik Kesumawati Hadi, Bagian Parasitologi & Entomologi Kesehatan,Departemen Ilmu Penyakit Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, FakultasKedokteran Hewan IPB

Kecoa, semut, dan labah-labah merupakan mahluk hidup yang tidak asing lagi bagikita, karena hidup berdampingan dengan manusia di sekitar permukiman.Sesungguhnya ketiga mahluk ini tidak diinginkan kehadirannya, karena ketiganyabisa memberikan reputasi buruk bagi pemukim. Keberadaan mahluk ini di rumahdapat mengganggu dan menyebarkan berbagai penyakit dan alergen, dan biladijumpai di restoran dan hotel berbintang dapat menurunkan reputasi posisimereka,

Bagaimana ketiga macam artropoda pengganggu tersebut menjalankan aktifitaskehidupannya, mulai dari kecil hingga dewasa, dan perilakunya di sekitarpermukiman, berikut ini akan diuraikan. Mengenal perikehidupan suatu mahlukpengganggu merupakan hal yang sangat mendasar, apabila kita berupaya inginmenyingkirkan dan mengendalikan mahluk tersebut dari permukiman manusia.

1. Kecoa atau Lipas

Keberadaan kecoa atau lipas di muka bumi sejak 300 juta tahun yang lalu. Di dalampengelompokkan makhluk hidup (taksonomi), dahulu lipas sering dikelompokkandengan belalang dan cengkerik (Ordo Orthoptera). Akan tetapi sekarang lipasmenjadi kelompok tersendiri yaitu Ordo Dictyoptera atau Blattaria.  Lipas didugamasih kerabat dengan rayap atau termites. Hidup kecoa selalu dikaitkan dengansanitasi dalam kehidupan manusia, ternak dan hewan yang berdekatan denganmanusia (sinantropik),

Jenis-jenis lipas yang paling banyak terdapat di lingkungan permukiman adalah Periplaneta americana (kecoa amerika) dan Blatella germanica (kecoa jerman).Selain itu masih banyak jenis-jenis lainnya, seperti Periplaneta australasiae (kecoaaustralia), P. brunnea (kecoa coklat), Neostylopyga rombifolia, Nauphoeta cinerea

page 1 / 10

Page 2: MENGENAL KECOA, SEMUT DAN LABAH-LABAH

upikke's blog | MENGENAL KECOA, SEMUT DAN LABAH-LABAHCopyright Upik Kesumawati [email protected]://upikke.staff.ipb.ac.id/2010/05/25/mengenal-kecoa-semut-dan-labah-labah/

dan Symploce sp, meskipun keberadaannya jarang.

Struktur tubuh kecoa

Tubuh kecoa berbentuk oval atau lonjong (pipih dorsoventral) dan berukuran sekitar1 - 5 cm (Gambar 1). Tubuhnya memiliki lapisan kulit luar (integumen) yang halusdan berwarna dari coklat muda sampai tua (gambir) atau kehitaman. Ia mempunyaitungkai (kaki) yang kokoh, sepasang antena yang panjang dan mulut dengan gigigeraham yang kuat. Sayapnya terdiri atas dua pasang, pasangan sayap kedua lebardan kokoh,  sedangkan pasangan sayap pertama berfungsi sebagai pelingdungsayap dan disebut tegmina. Tegmina ini lebih kaku dan kuat dan dapat melindungitubuhnya dari kekeringan.

Gambar 1     Struktur Tubuh Kecoa

Daur hidup dan perilaku Kecoa

Kehidupan kecoa berawal dari telur (Gambr 2). Telur tidak diletakkan satu persatudi alam tetapi sekumpulan telur  (12-40 butir) diletakkan secara teratur di dalamsatu kantung yang disebut ooteka yang berbentuk seperti dompet atau kacang.Warnanya coklat sampai hitam kecoklatan. Ooteka ini diletakkan pada sudut barang/perabotan yang gelap dan lembab.  Telur menetas menjadi nimfa dalamyang berwarna keputihan dan belum bersayap. Jumlah instar sangat spesifik untuksetiap jenis kecoa, jumlahnya bervariasi antara 6-13 instar tergantung pada jeniskecoa, suhu dan kelembaban lingkungan. Stadium nimfa  berlangsung 2-4 bulanpada jenis yang kecil (seperti B. germanica), dan satu hingga beberapa tahun padayang besar (seperti P. americana). Kecoa dewasa berumur beberapa bulan, bahkansampai dengan dua tahun tergantung jenis kecoa.

page 2 / 10

Page 3: MENGENAL KECOA, SEMUT DAN LABAH-LABAH

upikke's blog | MENGENAL KECOA, SEMUT DAN LABAH-LABAHCopyright Upik Kesumawati [email protected]://upikke.staff.ipb.ac.id/2010/05/25/mengenal-kecoa-semut-dan-labah-labah/

Gambar 2  Daur Hidup Kecoa

Kecoa berkembang dengan baik di dalam atau di lingkungan gedung dan tempatlainnya yang didalamnya tersedia bahan makanan dan terlindung. Dapur komersilseringkali bisa mendukung ratusan bahkan ribuan lipas dalam berbagai stadiumtinggal dengan nyaman. Kecoa bisa pindah dari satu tempat ke yang lain dalambentuk individu hidup atau kantung telur yang menempel pada berbagai objekseperti kardus bahan makanan, tas/koper, furnitur, bus, kereta api, kapal laut danpesawat.

Beberapa perilaku kecoa yang perlu menjadi bahan pertimbangan adalahkebiasaannya yang omnivor (pemakan segala) dan aktif nokturnal. Apabila melihatada yang aktif siang hari, itu menunjukkan sudah overpopulasi. Lipas mempunyaisifat thigmotactic, yaitu istirahat di dalam celah-celah dinding dalam waktu lama(tiga perempat hari). Lipas dewasa dan pradewasa seringkali istirahat dalam bentukkelompok yang besar bersama-sama di celah yang sempit.

2.  Semut

Semut termasuk famili Formicidae, ordo Hymenoptera, yaitu kelompok seranggayang anggotanya selain semut adalah tawon dan lebah. Semut adalah seranggasosial yang hidupnya dalam sarang yang lebih kurang bersifat permanen. Ukurankoloni sangat bervariasi dan kebanyakan lokasinya di dalam tanah, kayu, dandiantara batu-batuan. Perilaku makannya berbeda-beda, ada yang predator,bangkai, cairan tanaman, atau secara umum yang mengandung gula, ataupemakan segala (omnivora). Semut adalah serangga yang sangat familiar di sekitarlingkungan kita tinggal. Semut bisa dilihat di dinding bangunan, dapur, rumputlapangan atau di kebun, kayu yang membusuk atau batu-batuan. Sebagaikelompok, maka semut tergolong serangga yang paling sukses.

Selain sebagai pengganggu (nuisance) di dalam dan di sekitar gedung, semut jugaberpotensi menularkan penyakit pada manusia dan hewan.

page 3 / 10

Page 4: MENGENAL KECOA, SEMUT DAN LABAH-LABAH

upikke's blog | MENGENAL KECOA, SEMUT DAN LABAH-LABAHCopyright Upik Kesumawati [email protected]://upikke.staff.ipb.ac.id/2010/05/25/mengenal-kecoa-semut-dan-labah-labah/

Stuktur Tubuh Semut

Secara khas, semut mempunyai tiga bagian tubuh yang jelas, yaitu kepala, toraksdan abdomen (Gambar 3 dan 5). Umumnya, ruas abdomen pertama atau dua ruasabdomen depan (yang berhubungan dengan toraks) lebih kecil dari pada yanglainnya sehingga tampak seperti pinggang. Ruas abdomen basal yang kecil inidisebut pedisel atau petiol, biasanya mempunyai satu atau dua tonjolan yangdisebut node, sedang ruas bagian belakangnya disebut gaster. Kepalanyaterdapat sepasang mata majemuk, sepasang antena yang membentuk siku (elbowed) dan kadang-kadang mempunyai oseli. Sayapnya (bila ada) bening(membranus), dan sayap depan lebih luas dan panjang dari pada sayap belakang.

Gambar  3   Struktur tubuh semut pekerja

Daur Hidup Semut

Individu semut mengalami metamorfosis sempurna dalam perkembangannya.Telurnya sangat kecil dan berwarna putih seperti susu.Larva yang baru menetasberwarna putih seperti ulat dengan kepala menyempit ke arah depan. Larvapertama kali ini diberi makan oleh yang dewasa, larva generasi berikutnya diberimakan oleh pekerja. Setelah cukup makan dan beberapa kali molting (menyilih)akan berubah menjadi pupa. Pupa bentuknya seperti dewasa tetapi lebih lunak,berwarna putih krem, dan tidak aktif. Beberapa spesies, pupanya terselubung olehkokon sutera.  Dewasa akan muncul dalam beberapa jam atau hari dan akanmengalami proses pengerasan dan penggelapan kutikula. Perkembangan daristadium telur sampai menjadi dewasa berkisar 6 minggu lebih, tergantung spesies,tersedianya makanan, suhu, musim dan faktor lain.

page 4 / 10

Page 5: MENGENAL KECOA, SEMUT DAN LABAH-LABAH

upikke's blog | MENGENAL KECOA, SEMUT DAN LABAH-LABAHCopyright Upik Kesumawati [email protected]://upikke.staff.ipb.ac.id/2010/05/25/mengenal-kecoa-semut-dan-labah-labah/

Gambar  4   Daur hidup semut, (a)  ratu (betina reproduktif, awalnya bersayap, (b) telur, (c)  larva, (d) pupa, (e) pekerja, (f)  prajurit, (g)  jantan reproduktif (bersayap).

Sebagai serangga sosial, semut hidup di dalam koloni yang terdiri atas banyakindividu, dari jumlah ratusan hingga ribuan. Biasanya setiap koloni terdiri ataskelompok pekerja, pradewasa (larva dan pupa), ratu dan jantan. Tugas dan fungsisetiap individu ditentukan oleh sistem kasta  yang secara umum terdiri atasindividu reproduktif (ratu) dan nonreproduktif (pekerja) seperti berikut ini:

1. Jantan. Semut dewasa bersayap. Tugas utamanya adalah untuk kawin denganyang betina. Proses kawin terjadi di dalam sarang (di tanah), atau bahkan diudara (swarming).

2. Betina (Ratu). Kasta ini mempunyai tubuh yang paling besar. Betina inimemulai hidupnya sebagai serangga bersayap, tetapi sayap segera dijatuhkansetelah kawin. Secara normal betina kawin hanya sekali, dan dia akan memulaimerawat keturunannya. Beberapa spesies hanya mempunyai satu betinareproduktif (ratu), sedangkan lainnya bisa banyak. Biasanya betina bisa hiduplebih dari 15 tahun.

3. Pekerja. Kasta ini terdiri atas betina steril tanpa sayap. Kelompok inimempunyai anggota terbanyak. Tugasnya merawat dan membuat sarang,memberi makan larva dan kasta lain, merawat telur, mempertahankan kolonidari musuh dan lain-lain. Beberapa spesies mempunyai bentuk pekerja yangberbeda-beda. Pekerja besar dengan kepala yang berkembang baik seringkalidisebut prajurit. Pekerja kebanyakan hidup tidak lebih dari satu tahun.

Berbagai jenis semut yang penting dan berada disekitar kitaantara lain adalah semut pharaoh Monomorium pharaonis,semut pencuri  (Solenopsis molesta) , semut api (Solenopsisinvicta), semut gila (Paratrechina longicornis), semut bau(Tapinoma sessile, T. melanocephalum, T. indica,) .

3    Labah-labah

Labah-labah bukan termasuk serangga tetapi kelas Arachnida, yaitu sekelompokdengan caplak, tungau, dan kalajengking. Laba-labah termasuk ke dalam ordo

page 5 / 10

Page 6: MENGENAL KECOA, SEMUT DAN LABAH-LABAH

upikke's blog | MENGENAL KECOA, SEMUT DAN LABAH-LABAHCopyright Upik Kesumawati [email protected]://upikke.staff.ipb.ac.id/2010/05/25/mengenal-kecoa-semut-dan-labah-labah/

Araneae. Semua labah-labah kecuali kelompok famili Symphytognathidae danUloboridae, mempunyai kelenjar venom yang digunakan untuk menundukkanmangsa. Ketika terancam, labah-labah seringkali melindungi dirinya denganmengigit, dengan cara demikian ia  mengeluarkan toksin ke kulit vertebrata. Padakebanyakan kasus, venom menimbulkan reaksi lokal yang ringan dan tidakmemerlukan perawatan medis. Labah-labah lainnya mempunyai potensi meracuniyang lebih hebat dan dapat menimbulkan reaksi serius pada korban atau kematian.Labah-labah kelompok ini di seluruh dunia hanya sekitar hanya 60 jenis yangdianggap berbahaya secara medis bagi manusia. Kebanyakan ditemukan di daerahsubtropis dan tropis, beberapa spesies di antaranya menyebar ke daerah beiklimsedang, terutama pada daerah iklim seperti di daerah Timur tengah

Percunan oleh labah-labah disebut araneisma, berasal dari Araneae, yaitu kelompokordo pada Arachnida, tempat laba-laba tergolong. Araneisma akibat gigitanlaba-laba tertentu seringkali disebutkan di belakang nama genusnya, sebagaicontoh atraksisma oleh labah-labah Atrax sp,  cheiracanthisma oleh Cheiracanthiumspp, latrodektisma oleh Latrodectus spp, phoneurtriisma oleh Phoneutria spp, dantegenariisma oleh Tegenaria spp.

Labah-labah juga dapat membuat orang takut yang luar biasa, panik, atau histeriasehingga disebut arachnophobia, atau lebih spesifik disebut juga araneophobia.

Struktur Tubuh Labah-labah

Tubuh labah-labah terbagi dalam dua bagian, yaitu sefalotorakas (prosoma) yangmerupakan gabungan antara torakas dan kepala di bagian depan dan belakangadalah abdomen ( ophistosoma) (Gambar 5). Di daerah sefalotorak terdapatkhelisera, pedipalpi, mata dan tungkai Khelisera merupakan sepasang organ yangdigunakan untuk menaklukkan mangsa atau menggigit sebagi bentuk pertahanankalau terancam. Pada beberapa kelompok labah-labah alat ini digunakan sebagaialat menggali (pada kelompok labah-labah penjerat), untuk mengangkut mangsadan membawa kantung telur pada beberapa labah-labah lainnya. Setiap kheliseraterdiri atas bagian dasar yang kuat (paturon) dan bagian gigi taring yang dapatbergerak (fang). Fang ini terletak di dalam celah dan akan bergerak saat berfugsi.Di dekat bagian ujung setiap fang terdapat lubang halus tempat keluarnya venom,yang berasal dari kelenjar venom di bagian dasar kelisera. Mulut laba-laba terletaktepat di belakang kelisera. Sebagian besar laba-laba mempunyai 8 mata terletak dibagian depan sefalotoraks.

page 6 / 10

Page 7: MENGENAL KECOA, SEMUT DAN LABAH-LABAH

upikke's blog | MENGENAL KECOA, SEMUT DAN LABAH-LABAHCopyright Upik Kesumawati [email protected]://upikke.staff.ipb.ac.id/2010/05/25/mengenal-kecoa-semut-dan-labah-labah/

Gambar  5   Struktur tubuh Laba-labah

Mata labah-labah berupa mata sederhana (ocelli) biasanya jumlahnya tiga atauempat pasang mata terletak pada bagian atas sefalotoraks tersusun dalam duabaris. Susunan mata pada sefalotoraks di setiap spesies konstan. Susunan mata inidigunakan sebagai formula untuk membedakan beberapa famili dan genus. Sebagaicontoh beberapa spesies Loxosceles mempunyai enam pasang mata sederhana.Sepasang pedipalpi pada laba-laba terdiri atas enam ruas, dan muncul persis dibelakang mulut. Struktur ini sangat peka terhadap rangsangan dari luar. Padalabah-labah pradewasa dan betina dewasa, pedipalpi menyerupai tungkai,sedangkan pada yang jantan merupakan modifikasi alat kopulasi. Labah-labahjantan dapat dikenali oleh adanya pembesaran daerah ujung pedipalpi, danumumnya berukuran lebih kecil daripada yang betina.

Bagian tungkai labah-labah terdiri atas empat pasang yang masing-masingmempunyai tujuh ruas yaitu koksa, trokhanter, femur, patela, tibia, metatarsus, dantarsus. Labah-labah yang berjalan di atas tanah dan benda lain tanpa membangunjaringan  jebakan hanya mempunyai dua kuku tarsal pada masing-masing tungkai.Labah-labah pemburu mempunyai berkas rambut yang lebat (disebut skopulae)tepat di bawah kuku atau sepanjang bagian ventral tarsus dan metatarsus. Merekaini membuat perlekatan fisik untuk memudahkan memanjat pada permukaan halusdan menangkap mangsa. Skopulae menonjol terutama pada Tarantula. Padalabah-labah pemintal mempunyai karakter tiga kuku tarsal. Kuku bagian tengahdigunakan untuk memegang pintalan sutera yang tergantung. Cairan kelenjarsutera ini begitu keluar dari tabung pemintal dan terkontak udara, maka akanmengeras menjadi benang. Setiap labah-labah paling tidak membuat tiga macambenang untuk maksud yang berlain-lainan, seperti tali penarik tebal, jala halus, danpenutup-pelindung yang kuat. Benang ini elastis atau rekat dengan pola berupa talijerat rumit. Bahkan dalam kopulasipun benang sutera memainkan peranan.

Di antara abdomen labah-labah terdapat pedisel yang sempit yang berhubungandengan sefalotoraks. Pedisel ini membuat fleksibilitas gerakan anatara keduabagian tubuh itu lebih baik. Abdomen pada labah-labah betina  membulat besar,kadang-kadang terlihat labah-labah muda menempel pada tubuh betina, atau diamenjaga kantung telur. Jantan bisanya tidak memintal benang, kecuali padabeberapa kasus selama proses perkawinan.

Di bagian ujung abdomen terdapat spineret, tempat dikeluarkannya sutera yang

page 7 / 10

Page 8: MENGENAL KECOA, SEMUT DAN LABAH-LABAH

upikke's blog | MENGENAL KECOA, SEMUT DAN LABAH-LABAHCopyright Upik Kesumawati [email protected]://upikke.staff.ipb.ac.id/2010/05/25/mengenal-kecoa-semut-dan-labah-labah/

berasal dari kelenjar sutera melalui spigot-spigot kecil. Kebanyakan labah-labahmempunyai tiga pasang spineret, yang ukuran dan panjangnya bervariasi, sertasangat berguna dalam menentukan karakter-karakter taksonomi.

Daur Hidup Labah-labah

Setelah fertilisasi (pembuahan), labah-labah betina menghasilkan kantung telur,yang ukuran dan bentuknya berbeda-beda tergantung spesies. Kantung telurumumnya terdiri atas kumpulan benang sutera yang membungkus telur. Beberapaspesies meninggalkan kantung ini di dekat habitatnya atau di dalam galian. Telurmenetas di dalam kantung, dan labah labah muda berganti kulit sekali sebulummuncul. Labah-labah muda ini disebut spiderling atau nimfa, dan sudah mencarimakanan sendiri. Nimfa ini adalah bentuk miniatur labah-labah dewasa, yangmempunyai spineret dan kelenjar racun yang sudah berfungsi. Nimfa mengalamimolting 2-12 kali sebagai juvenil, tergantung jenis laba-labah, sebelum mencapaidewasa kelamin. Labah-labah ini bisa memencar dengan mengembangkanbenang-benang suteranya dan terbawa angin.

Daur hidup pada kebanyakan labah-labah pemintal benang adalah kurang dari 12bulan, tetapi pada labah-labah penggali tanah  berekembang lebih lama dantampaknya mempunyai daur hidup yang lebih lama (beberapa tahun).

Perkawinan labah-labah sangat menarik. Organ reproduksi pada yang jantanterletak di pedipalpi. Bila siap berkopulasi laba-laba jantan memintal jaring kecildan menaruh setitik spermanya di situ atau di tanah atau beberapa tumpukanserasah. Setelah itu dia mengambil cairan tersebut dipindahkan ke dalam labu-labukecil pada pedipalpinya. Setelah itu dia mengambil cairan tersebut denganpedipalpi dan mencari betina,  serta menyalurkannya kepada spermateka betina.Setelah betina dibuahi, jantan seringkali ditangkap dan dimakan oleh yang betina.

Daftar Pustaka

page 8 / 10

Page 9: MENGENAL KECOA, SEMUT DAN LABAH-LABAH

upikke's blog | MENGENAL KECOA, SEMUT DAN LABAH-LABAHCopyright Upik Kesumawati [email protected]://upikke.staff.ipb.ac.id/2010/05/25/mengenal-kecoa-semut-dan-labah-labah/

Bennet, GW, JM Owens & RM Corrigan. 1982. Truman’s Scientific Guide to pestcontrol Operations. 4th Ed. A Purdue University/Advanstar Communications Project.USA.

Chong ASC & CY Lee. 1999 Household ants. Universiti Sains Malaysia. Penang.

Hadlington, P & J Gerozisis. 1988. Urban Pest Control in Australia. New South Walesuniversity Press. Australia.

Lee, CY, HH Yap, NL Chong, & Z Jaal. 1999. Urban pest control. A Malaysianperspective. Universiti Sains Malaysia. Penang.

Lee CY & HH Yap. 1999. Overview on urban pests: A Malaysian perspective.Universiti Sains Malaysia. Penang.

Mullen, G.R. 2002. Spiders (Araneae). Dalam Medical and Veterinary Entomology

page 9 / 10

Page 10: MENGENAL KECOA, SEMUT DAN LABAH-LABAH

upikke's blog | MENGENAL KECOA, SEMUT DAN LABAH-LABAHCopyright Upik Kesumawati [email protected]://upikke.staff.ipb.ac.id/2010/05/25/mengenal-kecoa-semut-dan-labah-labah/

Ed. Mellen G & L. Durden. Academic Press, San Francisco. USA.

Sigit, S.H & Upik K. Hadi. 2006. Hama Permukiman Indonesia. Pengenalan, Biologidan Pengendalian.  Unit Kajian Pengendalian Hama Permukiman FakultasKedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor, Indonesia.

WHO. 1988. Urban vector and pest control. Eleventh report of the WHO ExpertCommittee on Vector Biology and Control. Technical Report Series 767. World HelthOrganization, Geneva, Switzerland.

page 10 / 10