NOTASI MATRIKS
-
Author
riris-yana-devy-manihuruk -
Category
Documents
-
view
125 -
download
4
Embed Size (px)
description
Transcript of NOTASI MATRIKS

Tugas Makalah
NOTASI MATRIKS UNTUK OPERATOR LINIER
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
Deslina Zebua
Devi Sunday Hutapea
Hotdon Naibaho
Yusuf Junior S

Pengenalan
1. PERSAMAAN LINEAR
2. NOTASI MATRIKS PADA PERSAMAAN MATRIKS
Operator merupakan yang mengandung informasi tentang nilai-nilai(atau
spektrum) suatu besaran bersangkutan. Untuk memperoleh nilai suatu besaran
tersebut pada mekanika kuantum diperlukan perangkat matematika berupa aljabar operator.
Operator pada fungsi gelombang misalnya operator yang bekerja pada fungsi
gelombang,operatortersebut dapat menghasilkan suatu fungsi lainnya, yakni:
Perangkat matematika yang diperlukan dalam hal ini, meliputi:
Operator Linear
Penjumlahan dan perkalian operator
Sifat tak komutatif perkalian operator
Komutator dari dua operator
Ortogonal,tenormalisasi,ortonormal
A. Operator linear
Contoh- contoh dari operasi operator linear tersebut, misalnya perkalian
dengan suatu konstanta c , perkalian dengan suatu fungsi : V (x) , diferensiasi :
ketiganya adalah contoh dari operasi yang linear, yaitu memenuhi :
contoh yang tak linear misalnya : penjumlahan dengan suatu fungsi tertentu. namun
selanjutnya kita hanya membahas operator yang linear saja. dua operator disebut
sama : , jika hasi operasi nya terhadap fungsi yang mana saja adalah identik.
B. Penjumlahan dan perkalian operator

Antara dua operator dapat kita lakukan penjumlahan, dan perkalian.
Penjumlahan dari dua operator didefenisikan . Defenisi ini
mengakibatkan, misalnya:
begitu pula Singkatnya Operator- Operator berkomutasi pada operasi
penjumlahan. Perkalian dua operator didefinisikan melalui
Perhatikan defenisi urutannya : bekerja pada , baru kemudian pada fungsi
hasilnya dioperasikan :
Dan sebagainya pada perkalian juga berlaku :
Sehingga
C. Sifat tak komutatif perkalian operator
Umumnya perkalian operator tak komutatif sifatnya,
jika Misalnya, dan maka sedangkan
, yang tidak sama dengan .
Dalam hal ini dapat ditulis :

Karena berlaku untuk setiap dapat dituliskan sebagai kesamaan operator :
Perhatikan bahwa operator , atau :
Apabila persamaan ini kita kalikan dengan , dan mengingat bahwa , maka
kita peroleh kesamaan operator :
Yang memperlihatkan bahwa operator-operator tidak komut.
D. Komutator dari dua operator
Berkaitan dengan sifat-sifatnya terhadap komutasi, dapat didefinisikan
komutator dari dua operator. Operasi perkalian antara dua operator sering dilakukan
(seperti halnya perkalian antara dua observabel). Pengoperasian perkalian operator
pada suatu fungsi dilakukan berturut-turut dari yang paling depan (paling dekat
dengan fungsi yang dikenai). Perkalian antara dua operator mekanika kuantum yang
sering muncul, karena sifat kedua operator tersebut adalah komutator. Komutator
antara dua operator dan didefinisikan sebagai :
Dari defenisi di atas maka dapat diturunkan identitas-identitas berikut:

Apabila = 0, maka dikatakan bahwa dan bersifat komut.
Nilai observabelnya dapat diukur secara serentak dan pasti serta mempunyai
swafungsi simultan (klasik). Sedangkan apabila 0, dikatakan tidak
komut, dan pengukuran observabelnya tidak bisa dilakukan secara serentar dan pasti
(terikat pada prinsip ketakpastian Heisenberg, = )
E. Ortogonal,tenormalisasi,ortonormal
Jika = 0, kedua fungsi dan itu disebut ortogonal sesamanya suatu
fungsi dengan normal = 1, dimana dx=1 , disebut ternormalisasi.
Suatu himpunan fungsi gelombang yang ortogonal sesamanya,yang masing-
masing ternormalisasi disebut set fungsi gelombang yang ortonormal.
F. Operator Hermit
Operator-operator yang sama dengan setangkup hermitnya disebut Operator
Hermit.
Untuk semua operator hermit berlaku :

Yang berarti operator hermit itu bisa segera kita pindahkan keruang lainnya
tanpa mengalami perubahan apapun.
Untuk setiap besaran fisis terdapat operator Hermitian yang mewakili besaran
tersebut. Observabel –atau kadang disebut sebagai observabel dinamis- sendiri
diartikan sebagai sesuatu yang dapat diukur dan memiliki nilai. Mudahnya, besaran
fisis dalam mekanika Newtonian berubah menjadi observabel (operator)1 dalam
mekanika kuantum.
Misalnya, untuk menggambarkan energi total dalam mekanika kuantum kita
gunakan
Bandingkan dengan Hamiltonian partikel untuk mekanika Newton
G. Operator invers
Beberapa sifat utama operator invers, misalnya:
H. Operator uniter
Suatu operator u yang biasa disebut uniter jika setangkup hermitnya identik
dengan inversnya, atau:
Dengan demikian bagi operator uniter berlaku;

Masalah nilai eigen biasanya hasil operasi terhadap ψ, yakni, ψ
merupakan fungsi yang bebas linear terhadap ψ. namun bagi fungsi-fungsi tertentu,
ψ adalah sebanding dengan ψ.
jadi, bagi fungsi ψ khusus ini berlaku
ψ = aψ (a=konstanta)
Kalau ini berlaku, ψ disebut suatu fungsi eigen dari dan a itu disebut nilai
eigennya, yang berkaitan dengan fungsi eigen ψ tadi. guna menegaskan kaitan fungsi
eigen dengan nilai eigennya, seringkali fungsi eigen itu dibubuhi tanda eigennya: ψa,
sehingga hubungan tadi menjadi
ψa = aψa
Khusus bagi operator hermit berlaku teorema penting berikut ini:
a. Nilai eigen semua real
b. Fungsi-fungsi eigennya, dari nilai eigen yang berbeda, ortogonal sesamanya.
Pengukuran dalam mekanika kuantum dinyatakan dalam persamaan swanilai /
nilai eigen.
dimana
= operator
= vektor keadaan
= nilai eigen (swanilai milik operator )
Nilai eigen menyatakan hasil ukur yang ‘mungkin’ keluar dalam pengukuran.

Misalkan A : V V suatu operator linear pada ruang vektor V. Suatu skalar
kompleks a disebut nilai eigen dari A, jika terdapat vektor tak-nol V yang
memenuhi persamaan
A() = a.
Vektor demikian disebut vektor eigen yang bersangkutan.
Jika V suatu vektor eigen dari operator linear A yang berkaitan dengan
nilai eigen a, maka untuk sembarang c C, dengan c 0, cjuga merupakan
vektor eigen terhadap a. Suatu nilai eigen a dikatakan tak-sederhana dengan orde m,
dimana m 2, jika terdapat m buah vektor eigen yang bebas linear yang berkaitan
dengan a. Jika tidak demikian, maka a disebut nilai eigen yang sederhana. Dapat
diperlihatkan bahwa himpunan semua vektor eigen dari suatu operator linear pada
ruang vektor V yang bersesuaian dengan suatu nilai eigen a, apabila digabung dengan
himpunan tunggal yang beranggotakan vektor V, membentuk
subruang dari V, yang kita namai subruang eigen yang berkaitan dengan nilai eigen
a.
Kita memerlukan suatu cara yang sistematis untuk menentukan nilai-nilai
eigen dan vektor-vektor eigen dari suatu operator linear. Pandang ruang hasil-kali
dalam V dengan basis ortonormal S = 1, 2 , ... , n , operator linear A pada
V. Misalkan a suatu nilai eigen dari A, dan
suatu vektor eigen yang bersangkutan, sehingga berlaku persamaan
(1) A() = a. Untuk i = 1,2,...n, perkalian-dalam ruas kiri
(1) dengan i menghasilkan
Dengan demikian, jika ruas kanan (1) juga dikalikan dengan i , maka diperoleh
persamaan (2)

yang dengan notasi (10) dapat pula dituliskan kembali menjadi
(3)
Hubungan (3) ini berupa sistem persamaan linear homogen dalam variabel-
variabel ci , (i 1,2, ... ,n) yang merupakan koordinat-koordinat bagi vektor eigen
yang dicari. Sistem demikian mempunyai penyelesaian yang tak-trivial bila dan
hanya bila determinan matriks koefisien sistem tersebut sama dengan nol. Syarat ini
dapat dinyatakan sebagai (4) det( ASaI ) = 0, dimana AS menyatakan
matriks representasi bagi operator linear A, dan I matris identitas n n. Akar-akar
dari persamaan (4),yang disebut persamaan karakteristik dari operator linear A,
merupakan nilai-nilai eigen yang dicari. Jadi, jika diberikan suatu operator linear A,
maka kita dapat menentukan nilai-nilai eigen dan vektor-vektor eigen dari A dengan
menyelesaikan mula-mula persamaan (4), lalu kemudian persamaan (3).
Sekarang kita akan meninjau perilaku nilai-nilai eigen dan vektor-vektor eigen
dari operator Hermit. Kemudian nanti berdasarkan ini akan didefinisikan operator
Hermit yang khusus, yang disebut observabel.
Teorema : Nilai-nilai eigen dari operator Hermit berupa bilangan real.
Bukti:
Misalkan A menyatakan operator Hermit pada ruang hasil-kali dalam V, dan a suatu
nilai eigen dari A. Untuk suatu vektor eigen V, berlaku persamaan A() =
a,
yang jika kedua ruasnya dikalikan dengan ψ menghasilkan hubungan
(5) (A(), a (, .
Berdasarkan definisi operator Hermit dan persamaan (4), dapat disimpulkan bahwa
(A(), ,A()) A(), ,
yang memperlihatkan kerealan ruas kiri (5). Karena hasil-kali dalam di ruas kanan (5)
juga real, maka terbukti bahwa nilai eigen a berupa bilangan real.
Jika sebuah operator, bekerja pada suatu fungsi, , dan hasilnya sama dengan fungsi tersebut dikalikan sebuah konstanta, , maka persamaan ini memenuhi persamaaneigenvalue

Variabel disebut fungsi eigen (eigenfunction) dan disebut nilai eigen (eigenvalue).Persamaan eigenvalue ini biasa ditemukan pada persamaan gerak osilasi terkopel (coupled oscillation), persamaan gelombang pada quantum mechanics, dll.Sebagai contoh, misalnya kita mendapatkan persamaan seperti di bawah ini
Untuk menyelesaikannya, kita gunakan matrix identitas
Jadi, persamaan di atas dapat dituliskan sebagai
Dengan memindahruaskan sisi kanan persamaan ke sisi kiri, kita dapatkan
Untuk mendapatkan hasil non-trivia (bukan solusi ), maka determinan matrix pertama sama dengan nol
Jadi, kita bisa mendapatkan persamaan
Solusi eigenvalue dari persamaan tersebut adalah
Untuk mendapatkan eigenfunction, kita masukkan eigenvalue yang telah kita dapatkan ke persamaan awal.
Dari persamaan di atas, kita bisa mendapatkan 2 persamaan
Jika kita memasukkan nilai ke dua persamaan di atas, kita dapat
Dan jika kita memasukkan nilai , kita dapat

Yang kita dapatkan adalah perbandingannya. Jika kita ingin mendapatkan nilainya, kita harus meninjau syarat lain seperti normalisasi, keadaan batas (boundary condition), dll.Perkalian matrix ini hanya salah satu contoh dari persamaan eigenvalue yang biasa ditemukan. Ada banyak macam persamaan eigenvalue, dan belum ada (yang saya ketahui) cara umum untuk menyelesaikan semua jenis persamaan eigenvalue.
Matriks Hermit dan Nilai Eigen
Matriks Hermit
matriks Hermitian adalah matriks persegi dengan entri kompleks yang sama dengan matrik transpose konjugasi - yaitu, elemen pada baris ke-i dan kolom ke-j adalah sama dengan kompleks konjugasi dari elemen pada baris ke-j dan kolom ke-i, untuk semua i dan indeks j. Matriks bujursangkar A dengan entri – entri berupa bilangan kompleks dikatakan hermite jika A = A .
Matriks bujur sangkar D adalah matrik Hermitian jika elemen d ij = d*ij
Ciri-ciri Hermit
• Selalu membentuk matrik simetris real.
• Diagonal utama selalu real.
• Setiap matriks Hermitian adalah normal. Ini berarti bahwa semua nilai eigen dari matriks Hermitian adalah nyata, dan vektor eigen dengan nilai eigen yang berbeda adalah orthogonal.
Catatan : Matrik ortogonal adalah matrik yang transposenya = inversnya
• hasil dari dua matriks A dan B Hermitian hanya akan Hermitian jika mereka transpose yaitu jika AB = BA. Jadi dikatakan Hermitian jika A adalah Hermitian dan n adalah bilangan bulat.
• dua vektor eigen dari matrik Hermitian H yang berhubungan dengan nilai eigen yang berbeda adalah ortogonal (Levine, 1998) .
Jika x merupakan vektor eigen dari n n ×matriks A yang berasosiasi dengan nilai eigen λ, maka persamaan Eigen dapat ditulis menjadi :
Ax = λ x

Untuk menghitung nilai dan vektor Eigennya persamaan (2.1) dirubah menjadi suatu
persamaan aljabar linier sebagai berikut :
(λ I − A) x = 0
dengan I menyatakan matriks identitas n × n . Perlu diperhatikan jika matriks A I − λ merupakan matriks nonsingular, persamaan sebelumnya mempunyai solusi yang unik pada 0 = x . Namun, nilai vector Eigen haruslah tidak nol, yang artinya bahwa nilai Eigen merupakan skalar λ untuk matriks A I − λ yang singular.
Vektor X dalam persamaan adalah suatu vektor yang tidak nol yang memenuhi
persamaan untuk nilai eigen yang sesuai dan disebut dengan vektor eigen. Jadi vektor
X mempunyai nilai tertentu untuk nilai eigen tertentu.
Bila operator yang bekerja pada fungsi eigen berupa operator hermit maka:
1. Nilai eigennya semua real.
2. Fungsi-fungsi eigennya dari nilai eigen yang berbeda orthogonal sesamanya.
TAMBAHAN
Fungsi φ yang tak ternormalisasi akan menjadi ternormalisasi, jika dikalikan dengan suatu bilangan yaitu A yang disebut faktor normalisasi sehingga,
Misalkan set nilai eigen {a} dari operator Hermit A seluruhnya diskrit dan tak berdegenerasi dan bila dipilih fungsi-fungsi eigen yang ternormalisasi maka akan diperoleh suatu set yang fungsi eigen { Ψa } dari A yang ortonormal.
( Ψa , Ψa ) = δ aa’
Apabila A yang Hermit itu adalah operator dari suatu besaran dinamis, kita selalu pula akan menambahkan bahwa set itu lengkap, yaitu fungsi gelombang Ψ(x)sistem dapat dijabarkan terhadap set tersebut.
Ψ(x) = a Ψa
Untuk nilai-nilai eigen kontinu orthonormalitas itu masih bisa dipertahankan namun sekarang dalam bentuk orthonormalitas Dirac.
Contoh :

Ψ(x) = 1/ √2 ћ ∫ (p) e dp dengan
Ψ(p) = 1/ √2 ћ ∫ (x) e dx adalah fungsi eigen dari operator momentum P Ψp (x) =
p Ψp (x) yang menunjukkan nilai eigennya adalah p.

Penutup
1. Kesimpulan
Dari makalah yang penulis buat, maka dapat di ambil kesimpulan:
Untuk memperoleh nilai suatu besaran tersebut pada mekanika kuantum
diperlukan perangkat matematika berupa aljabar operator.
Umumnya perkalian operator tak komutatif sifatnya,
Untuk setiap besaran fisis terdapat operator Hermitian yang mewakili besaran
tersebut.
Nilai eigen yaitu menyatakan hasil ukur yang ‘mungkin’ keluar dalam
pengukuran.
Nilai-nilai eigen dari operator Hermit berupa bilangan real.