NORMA SOSIAL.docx
-
Upload
harun-akbar -
Category
Documents
-
view
220 -
download
0
Transcript of NORMA SOSIAL.docx
7/23/2019 NORMA SOSIAL.docx
http://slidepdf.com/reader/full/norma-sosialdocx 1/11
NORMA SOSIAL, NILAI SOSIAL, DAN
PROSES SOSIAL
Makalah Ini Disusun guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Studi
Teori – Teori Ilmu Sosial
Oleh:
Harun Akbar / G2G1 12 097
Ali Imran / G2G1 12 096
Sukirman / G2G1 12
PENDIDIKAN ILMU PEGETAHUAN SOSIAL
PASCASARJANA
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2012
7/23/2019 NORMA SOSIAL.docx
http://slidepdf.com/reader/full/norma-sosialdocx 2/11
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah swt, karena berkatnya penulis dapat
menyelesaikan makalah ini. Makalah sederhana ini diberi judul “ Norma Sosial, Nilaisosial, dan
Proses sosial”. Dalam makalah ini berisi mengenai pengertian system norma,klasifikasi norma,
dan proses sosial baik yang assosiatif maupun dissosiatif. Selain itu penulis juga memberikan
contoh study kasus yang berkaitan dengan topik.
Penulis menyadari akan kekurangan dalam penulisan makalah ini. Oleh sebab itu, penulis
menerima kritik dan saran yang membangun. Terima kasih.
Penulis,
7/23/2019 NORMA SOSIAL.docx
http://slidepdf.com/reader/full/norma-sosialdocx 3/11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini sering kali kita mendengar orang tua mengatakan “anak tidak mengenal tata
krama”. Tata krama seperti ini sangat kental dengan kebudayaan Indonesia yang sangat patuh
dan sopan. Kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh para nenek moyang dan dianggap sesuatu
yang baik dan tidak boleh ditinggalkan.Hal-hal seperti ini sering disebut masyarakat dengan
norma. Sehingga jikamelanggar kebiasaan nenek moyang, jelas saja kita sama saja melanggar
norma.Seperti akhir-akhir ini dihebohkan oleh pemilihan miss universe. Dalam kontestersebut
diharuskan memakai pakaian renang “bikini” yang bagi masyarakat berbudaya timur seperti
Indonesia sangat tidak pantas bahkan ditentang
Norma-norma yang sudah terbentuk tersebut akan menjadi suatu system dan akan
mengikat masyarakat yang menganutnya. Lalu, apakah system norma tersebut dan apa saja
macamnya? Semua itu akan dijelaskan dalam makalah ini.
B. Rumusan Masalah
a. Apakah yang dimaksud system norma?
b. Apa sajakah klasifikasi norma sosial?
c. Bagaimana proses sosial yang assosiatif?
d. Bagaimana Proses sosial yang dissosiatif?
C. Tujuan Penulisan
a. Menjelaskan maksud dari sistem norma.
b. Menjelaskan klasifikasi norma sosial.
c. Menjelaskan proses sosial yang assosiatif.
d. Menjelaskan proses sosial yang dissosiatif.
7/23/2019 NORMA SOSIAL.docx
http://slidepdf.com/reader/full/norma-sosialdocx 4/11
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sistem Norma
Johnson mengatakan di dalam masyarakat, interaksi sistem sosial adalah suatu hubungan
timbal balik antara individu dengan individu lainnya, individu dengan kelompok dan sebaliknya.
Interaksi sosial memungkinkan masyarakat berproses sedemikian rupa sehingga membangun
suatu pola hubungan. Interaksi sosial dapat pula diandaikan dengan apa yang disebut Weber
sebagai tindakan sosial individu yang secara subjektif diarahkan terhadap orang lain (Johnson,
1988: 214).
Analisis berbiacara Sistem merupakan bagian atau unsur yang saling berhubungan secara
teratur untuk mencapai tujuan bersama. Norma adalah aturan-aturan atau pedoman sosial yang
khusus mengenai tingkah laku, sikap dan perbuatan yang boleh dilakukan dan tidak boleh di
lakukan dilingkungan kehidupannya. Sehinggayang dimaksud sistem norma adalah suatu
struktur norma yang tersusun dari fungsi norma yang saling berhubungan satu sama lain yang
bekerja sebagai suatu kesatuan organik untuk mencapai suatu hasil yang di inginkan secara
efektif dan efisien.Sistem norma dapat mempengaruhi sistem fakta, yaitu sistem yang tersusun
atas segala apa yang di dalam kenyataan ada. Wujud dan bentuk pelilaku cultural yang ada di
alam ditentukan oleh pola-pola cultural yang telah diketahui di dalam mental sebagai keharusan-
keharusan yang harus dikerjakan.
Charles P. Loomis melihat bahwa ada beberapa ciri-ciri penting dari interaksi sistem
sosial, antara lain: 1. Jumlah pelaku lebih dari seorang, bisa dua atau lebih. 2. Adanya
komunikasi antara para pelaku interaksi sosial 3. Adanya suatu dimensi waktu yang meliputi
masa lampau, kini, dan akan datang, yang menentukan sifat dari aksi yang sedang berlangsung.
(Taneko, 1984:114)
Dengan jalan mengharuskan membebankan norma-norma tersebut maka dapat
diwujudkan suatu aktivitas bersama yang tertib kearah pemenuhan hidup bermasyarakat. Dalam
kehidupan masyarakat tidak hanya berwujud suatu jumlah perilaku dan hubungan antar manusia
7/23/2019 NORMA SOSIAL.docx
http://slidepdf.com/reader/full/norma-sosialdocx 5/11
di alam kenyataan saja, melainkan sekaligus juga berwujud suatu system decerminan yang
disebut sistem norma.
B. Klasifikasi Norma-Norma Sosial
Berdasarkan tingkatannya, norma sosial di dalam masyarakat dibedakan menjadi empat,
yaitu :
1. Cara (usage)
Cara adalah suatu bentuk perbuatan tertentu yang dilakukan individu dalamsuatu
masyarakat tetapi tidak secara terus-menerus. Contoh: cara makan yang wajar dan baik apabila
tidak mengeluarkan suaraatau berkecap seperti hewan.
Contoh: Cara makan yang baik serta wajar apabila tidak megeluarkan suara, atau berkecap
seperti hewan
2. Kebiasaan( Folkways)
Kebiasaan merupakan suatu bentuk perbuatan berulang-ulang dengan bentuk yang sama
yang dilakukan secara sadar dan mempunyai tujuan-tujuan jelasdan dianggap baik dan benar.
Contoh: Memberi hadiah kepada orang-orang yang berprestasi dalam suatukegiatan atau
kedudukan, memakai baju yang bagus pada waktu pesta.
3. Adat istiadat(Custom)
Adat istiadat adalah kumpulan tata kelakuan yang paling tinggi kedudukannya karena
bersifat kekal dan terintegrasi sangat kuat terhadapmasyarakat yang memilikinya.
Koentjaraningrat menyebut adat istiadat sebagai kebudayaan abstrak atau sistem nilai.
Pelanggaran terhadap adat istiadat akan menerima sanksi yang keras baik langsung maupun tidak
langsung.
Norma sosial di masyarakat dibedakan menurut aspek-aspek tertentu tetap isaling berhubungan
antara satu aspek dengan aspek yang lainnya. Pembagian itu adalah sebagai berikut:
7/23/2019 NORMA SOSIAL.docx
http://slidepdf.com/reader/full/norma-sosialdocx 6/11
1. Norma Agama
Norma agama berasal dari Tuhan, pelanggarannya disebut dosa. Norma agama adalah
peraturan sosial yang sifatnya mutlak dan tidak dapat ditawar-tawar atau diubah ukurannya
karena berasal dari Tuhan.
2. Norma Kesusilaan
Norma kesusilaan adalah peraturan sosial yang berasal dari hati nurani yang
menghasilkan akhlak, sehingga seseorang dapat membedakan apa yang dianggap baik dan apa
pula yang dianggap buruk. Pelanggaran terhadap norma ini berakibat sanksi pengucilan secara
fisik (dipenjara, diusir) ataupun batin (dijauhi)
Contoh: Orang yang berhubungan intim di tempat umum akan dicap tidak susila,melecehkan
wanita atau laki-laki didepan orang
3. Norma Kesopanan
Norma kesopanan adalah peraturan sosial yang mengarah pada hal-hal yang berkenaan
dengan bagaimana seseorang harus bertingkah laku yang wajar dalam kehidupan bermasyarakat.
Pelanggaran terhadap norma ini akan mendapatkan celaan, kritik, dan lain-lain tergantung pada
tingkat pelanggaran.
Contoh:
-Hormat terhadap orang tua dan guru
-Berbicara dengan bahasa yang sopan kepada semua orang
-Berteman dengan siapa saja
4. Norma Kebiasaan
Norma kebiasaan adalah sekumpulan peraturan sosial yang berisi petunjuk atau peraturan
yang dibuat secara sadar atau tidak tentang perilaku yang diulang-ulang sehingga perilaku
tersebut menjadi kebiasaan individu.Pelanggaran terhadap norma ini berakibat celaan, kritik,
sampai pengucilan secara batin.
Contoh: Membawa oleh-oleh apabila pulang dari suatu tempat, bersalaman ketika bertemu.
7/23/2019 NORMA SOSIAL.docx
http://slidepdf.com/reader/full/norma-sosialdocx 7/11
C. Proses Sosial Assosiatif
Adalah proses sosial yang menuju terbentuknya persatuan/integrasi sosialdan mendorong
terbentuknya pranata, lembaga atau organisasi sosial. Hubungan sosial asosiatif cenderung
menjalin kesatuan dan meningkatkan solidaritas anggota kelompok.Yang termasuk proses sosial
assosiatif, antara lain:
1. Kerja sama(Cooperation)
Adalah usaha bersama antara individu dengan individu lainnya, antar individu dengan
kelompok atau kelompok dengan kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Kerjasama
merupakan bentuk utama dari proses interaksi sosial, karena pada dasarnya individu atau
kelompok melaksanakan interaksi sosial untuk memenuhi kebutuhan bersama. Kerja sama
timbul saat seseorang menyadari bahwa mereka punya kepentingan bersama. Kerja sama
menuntut adanya pembagian kerja dan keadilan, sehingga rencana kerja sama dapat tercapai
dengan baik untuk mencapai tujuan bersama.
2. Akomodasi (Accommodation)
Akomodasi adalah suatu bentuk keseimbangan dalam interaksi antar individu atau
kelompok manusia dalam kaitannya dengan norma sosial dan nilai sosial yang berlaku.
Tujuan akomodasi:
a. Mengurangi pertentangan antar individu-individu, antar kelompok sebagai akibat adanya
perbedaan pendapat atau faham.Dalam hal ini akomodasi diarahkan untuk memperoleh
sintesa baru dari faham-faham yang berbeda.
b. Mencegah meledaknya pertentangan untuk sementara waktu.
c. Memungkinkan terjadinya kerja sama antara kelompok-kelompok sosial yang hidupnya
terpisah sebagai akibat faktor-faktor psikologis dan kebudayaan.
3. Asimilasi
Adalah upaya untuk mengurangi perbedaan antar individu/kelompok untuk menghasilkan
suatu kesepakatan berdasarkan kepentingan dan tujuan bersama. Asimilasi terjadi pada
masyarakat yang berbeda kebudayaan sehingga terbentuk kebudayaan baru dalam waktu lama.
7/23/2019 NORMA SOSIAL.docx
http://slidepdf.com/reader/full/norma-sosialdocx 8/11
Asimilasi merupakan proses sosial tingkat lanjut yang ditandai oleh adanya upaya-upaya
mengurangi perbedaan serta mempertinggi kesatuan tindakan, sikap dan proses-proses mental di
antara orang-perorangan atau kelompok-kelompok dengan memperhatikan kepentingan atau
tujuan bersama. Asimilasi dapat terjadi setelah melalui tahap kerja sama dan akomodasi.
Menurut Molten M.Gordon, asimilasi dapat dibagi menjadi beberapa macam yaitu;
a. Asimilasi kultural yaitu satu etnis mulai menyesuaikan diri dengan budaya etnis lainnya.
b. Similasi struktural yaitu relatif ada persamaan dari statusekonomi,tingkat pendidikan, dan
partisipasi semua etnis dalam kegiatansosial kemasyarakatan.
c. Asimilasi perkawinan yaitu perkawinan antar etnis relatif sering terjadidan mulai diterima
sebagai kewajaran.
d. Asimilasi identifikasi yaitu memuat rasa kebanggaan bersama atas dasar nasionalitas dan
kedaerahaan, bukan lagi atas dasar etnis.
D. Proses Sosial Disosiatif (oposisi)
Merupakan suatu cara berjuang melawan seseorang atau sekelompok manusia untuk
mencapai tujuan tertentu. Proses sosial disosiatif cenderung mengarah pada perpecahan suatu
masyarakat. Proses disosiatif sering disebut sebagaioppositional proccesses, yang persis halnya
dengan kerjasama, dapat ditemukan pada setiap masyarakat, walaupun bentuk dan arahnya
ditentukan oleh kebudayaan dan sistem sosial masyarakat bersangkutan. Oposisi dapat diartikan
sebagai cara berjuang melawan seseorang atau sekelompok manusia untuk mencapai tujuan
tertentu. Pola-pola oposisi tersebut dinamakan juga sebagai perjuangan untuk tetap hidup
(struggle for existence).
Proses disosiatif dapat di golongkan beberapa macam antara lain:
1. Persaingan (Competition)
adalah proses sosial ketika individu-individu/kelompok-kelompok manusia bersaing
untuk mendapatkan sesuatu. Persaingan atau competition dapat diartikan sebagai suatu proses
sosial dimana individu atau kelompok manusia yang bersaing mencari keuntungan melalui
bidang-bidang kehidupan yang pada suatu masa tertentu menjadi pusat perhatian umum (baik
7/23/2019 NORMA SOSIAL.docx
http://slidepdf.com/reader/full/norma-sosialdocx 9/11
perseorangan maupun kelompok manusia) dengan cara menarik perhatian publik atau dengan
mempertajam prasangka yang telah ada tanpa mempergunakan ancaman atau kekerasan.
Persaingan terjadi hampir di setiap bidang kehidupan. namun persaingan harus dilakukan secara
jujur dan sportif.
Persaingan mempunya dua tipe umum:
a. Bersifat Pribadi : Individu, perorangan, bersaing dalam memperoleh kedudukan. Tipe ini
dinamakan rivalry. b. Bersifat Tidak Pribadi : Misalnya terjadi antara dua perusahaan besar yang bersaing
untuk mendapatkan monopoli di suatu wilayah tertentu.
2.Kontravensi (Contravetion)
Adalah proses sosial yang berada di antara persaingan dan pertentangan. Kontravensi biasanya bersifat rahasia. Dalam kontravensi, lawan tidak diserang secara fisik tapi secara
psikologis sehingga ia menjadi tidak tenang. Sikap mental atau perasaan yang tersembunyi dapat
berupa rasacuriga, tidak suka, atau kebencian. Contoh kontravensi misalnya: fitnah, penghasutan,
penyebaran desas-desus, pencemaran nama baik, pembocoran rahasia orang lain, protes,
demonstrasi dan lain-lain.
3. Konflik
Adalah proses sosial yang terjadi ketika pihak yang satu berusaha menyingkirkan pihak
yang lain dengan cara menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya. Konflik muncul karena
adanya perbedaan perasaan, kebudayaan ataupun perbedaan kepentingan. Pribadi maupun
kelompok menyadari adanya perbedaan-perbedaan misalnya dalam ciri-ciri badaniyah, emosi,
unsur-unsur kebudayaan, pola-pola perilaku, dan seterusnya dengan pihak lain. Ciri tersebut
dapat mempertajam perbedaan yang ada hingga menjadi suatu pertentangan atau
pertikaian.Pertikaian atau konflik merupakan proses sosial seperti halnya kompetisi atau
persaingan. Pertikaian dapat timbul karena:
a. perbedaan individual, berupa pendirian atau perasaan
b. perbedaan kebudayaan, berupa perbedaan sistem nilai atau norma
c. perbedaan kepentingan, berupa kepentingan ekonomi atau politik.
7/23/2019 NORMA SOSIAL.docx
http://slidepdf.com/reader/full/norma-sosialdocx 10/11
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Norma merupakan ukuran yang digunakan oleh masyarakat apakah tindakan yang
dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang merupakan tindakan yang wajar dan dapat
diterima karena sesuai dengan harapan sebagian besar warga masyarakat ataukah merupakan
tindakan yang menyimpang karena tidak sesuai dengan harapan sebagian besar warga
masyarakat. Wujud nyata dari keseimbangan ini adalah keteraturan sosial, yaitu kondisi di mana
cara berfikir, berperasaan dan bertindak serta interaksi sosial di antara para warga masyarakat
selaras (konformis) dengan nilai-nilai dan norma-norma sosial yang belaku dalam masyarakat
yang besangkutan.
Keteraturan sosial akan tercipta dalam masyarakat apabila:
1. terdapat sistem norma sosial yang jelas. Jika norma dalam masyarakat tidak jelasakan
menimbulkan keadaan yang dinamakan anomie (kekacauan norma).
2. individu atau kelompok dalam masyarakat mengetahui dan memahami nilai dannorma-
norma yang berlaku
3. individu atau kelompok menyesuaikan tindakan-tindakannya dengan nilai dan norma-
norma yang berlaku
4. berfungsinya sistem pengendalian sosial (social control)
7/23/2019 NORMA SOSIAL.docx
http://slidepdf.com/reader/full/norma-sosialdocx 11/11
DAFTAR PUSTAKA
“Interaksi Sosial sebagai Dasar Pengembangan Pola Keteraturan dan Dinamika Kehidupan
Sosial”. Diambil pada 6 September 2010. Agus Santosa's Blog.htm
Kuliah Komunikasi, Nadia Sabrina » Blog Archive » Proses Sosial dan Interaksi Sosial.htm
Norma sosial «sosiologi.htm
Perempuan-perempuan perkasa (Preambule) « GreenInTsiA.htm
PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL.htm
Soekanto, Soerjono. 2003.Sosiologi: Suatu Pengantar . Jakarta: Raja Grafindo Persada.
u will not regret: interaksi sosial.htm