Norma Julia Pradini

download Norma Julia Pradini

of 7

description

jurnal pemasaran niat beli ulang dan lain2vv

Transcript of Norma Julia Pradini

  • 1

    PENDAHULUAN

    Makanan atau pangan adalah salah satu

    kebutuhan primer bagi kehidupan manusia.

    Seiring dengan berkembangnya zaman,

    manusia menginginkan makanan yang praktis

    dan cepat dikonsumsi. Selain menginginkan

    makanan yang praktis dan cepat dikonsumsi,

    manusia juga mencari bentuk kepuasaan lain, di

    antaranya rasa yang berbeda, pelayanan, dan

    suasana. Karena tuntutan mendapatkan

    kepuasaan tersebut maka dibentuklah rumah

    makan atau restoran. Menurut Wiwoho(2011)

    restoran adalah tempat usaha yang ruang

    lingkup dan kegiatannya menyediakan makanan

    Analisis Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasaan Konsumen di Restoran

    Malibu Steak N Pizza (Cabang jalan Terusan Kawi) Malang

    Analysis of The Service Quality of Consumer Satisfaction in The Malibu

    Restaurant Steak 'N' Pizza (Branch of Terusan Kawi Street) Malang

    Norma Julia Pradini1)*

    , Retno Astuti2)

    , Dhita Morita Ikasari2)

    1) Jurusan Teknologi Industri Pertanian FTP Universtas Brawijaya, Jl. Veteran Malang

    65145 2)Staf Pengajar Jurusan Teknologi Industri Pertanian FTP Universitas Brawijaya, Jl.

    Veteran Malang 65145 * [email protected].

    Abstrak

    Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat kepentingan setiap atribut yang

    mempengaruhi daya tarik Malibu Steak N Pizza terhadap kunjungan konsumen dan mengetahui tingkat kepuasan konsumen. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Importance

    Performance Analysis (IPA) dan Customer Satisfaction Index (CSI). Pada penelitian ini digunakan

    lima variabel diantaranya Realibility (keandalan), Responsiveness (daya tanggap), Assurance (jaminan), Empathy (empati), dan Tangible (bukti fisik). Atribut kualitas pelayanan pada kuadran I

    perlu lebih ditingkatkan dan dilakukan evaluasi tiap bulan agar mengetahui keinginan dari karyawan

    dan konsumen. Atribut yang masuk dalam kuadran II adalah atribut yang perlu dipertahankan

    kinerjanya dan sudah memuaskan konsumen. Atribut yang masuk dalam kuadran III adalah atribut

    yang memiliki prioritas rendah dan kuadran IV adalah atribut yang dianggap kurang penting oleh

    pelanggan tetapi kinerja restoran sudah sangat baik. Pada kuadran III dan IV diperoleh atribut yang

    secara umum sudah memuaskan konsumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepuasan

    konsumen secara menyeluruh diperoleh nilai CSI sebesar 0,76. Nilai CSI terletak di rentang 0,66-0,80

    yang menunjukkan bahwa indeks kepuasan pengunjung pada kriteria Puas

    Kata kunci : CSI, IPA, Kualitas Pelayanan, Restoran

    Abstract

    The aim of this research is to know the importance of the attributes which affect

    attractiveness Malibu Steak N Pizza on consumers and determine the level of customer satisfaction based on a method of customer satisfaction index (CSI).. A method of research that we use is a

    method of importance the performance of analysis (IPA) and customer satisfaction index (CSI).Used

    in this research are five variable realibility, responsiveness, assurance, empathy and tangible. A

    quadrant I were service quality attributes to be improved and must be evaluated. The attributes in a

    quadrant II were attributes that need to be defended their performance and already satisfied the

    customers. The attribute in a quadrant III were attributes which have low priority and the attribute in

    a quadrant IV was considered less important by the consumer but the attribute performance were

    good and already satisfied the customers. The level of customer saticfaction was showed by CSI value

    of 0.76. The value of CSI was in the range 0.66-0.80 which shows satisfaction of customers was in

    criterion satisfied. . Based on the value of CSI, it can be inferred that the overall consumers feel satisfied to the attributes performance of restaurant Malibu Steak N Pizza. Keywords : CSI, IPA, Quality of service, Restaurant

  • 2

    dan minuman untuk umum dengan tujuan

    mendapatkan keuntungan.

    Saat ini, perkembangan restoran di Kota

    Malang cukup pesat tiap tahunnya.

    Perkembangan ini membuat persaingan diantara

    restoran semakin ketat. Semakin tingginya

    tingkat persaingan, akan menyebabkan

    pelanggan menghadapi lebih banyak alternatif

    produk, harga dan kualitas yang bervariasi

    sehingga pelanggan akan selalu mencari nilai

    yang dianggap paling tinggi dari beberapa

    produk (Kotler,2005 dalam Aryani dan Febrina,

    2010).

    Malibu Steak n Pizza terletak di Jalan

    Terusan Kawi 6C-6D dan Jalan Pahlawan Trip

    A11. Jenis makanan yang ditawarkan oleh

    Malibu Steak n Pizza adalah steak dan pizza..

    Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat

    kepentingan setiap atribut yang mempengaruhi

    daya tarik Malibu Steak N Pizza terhadap

    kunjungan konsumen dan mengetahui tingkat

    kepuasan konsumen. Semakin tinggi kualitas

    layanan yang dirasakan pelanggan disbanding

    harapannya, pelanggan tentu akan semakin puas

    (Istijanto, 2005). Oleh karena itu dibutuhkan

    suatu analisis yang dapat menentukan

    keberhasilan pelayanan dari Malibu Steak n

    Pizza. Analisis untuk menentukan suatu jasa

    dapat dilakukan dengan adalah Importance

    Performance Analysis (IPA).

    Importance Performance Analysis (IPA),

    merupakan alat bantu dalam menganalisis atau

    yang digunakan untuk membandingkan sampai

    sejauh mana antara kinerja/pelayanan yang

    dapat dirasakan oleh pengguna jasa

    dibandingkan terhadap tingkat kepuasan yang

    diinginkan (Yola dan Duwi, 2013). Kelebihan

    metode Importance Performance Analysis

    dibandingkan dengan metode yang lain

    diantaranya adalah prosedur dari metode yang

    digunakan cukup sederhana, pengambil

    kebijakan dapat dengan mudah menentukan

    prioritas kegiatan yang harus dilakukan dengan

    sumberdaya yang terbatas, serta metode ini

    cukup fleksibel untuk diterapkan pada berbagai

    bidang (Tjiptono, 2005). Setelah melakukan

    pengukuran kinerja atau pelayanan kemudian

    dilanjutkan dengan pengukuran tingkat

    kepuasaan konsumen dengan menggunakan

    metode Customer Satisfaction (CSI). Menurut

    Irawan (2009), pengukuran terhadap indeks

    kepuasaan pelanggan (Customer Satisfaction

    Index) diperlukan karena hasil dari pengukuran

    tersebut dapat digunakan sebagai acuan untuk

    menentukan sasaran-sasaran di tahun-tahun

    mendatang.

    BAHAN DAN METODE

    Dalam menghasilkan penilaian

    terhadap kualitas pelayanan dan kepuasaan

    konsumen dengan metode Importance

    Performance Analysis (IPA) dan Customer

    Satisfaction Index (CSI), tahapan penelitian

    yang dilakukan dimulai dengan survey

    pendahuluan, indentifikasi masalah, studi

    literatur, penentuan metode pengumpulan data ,

    penentuan populasi dan sampel penyusunan

    kuesioner, uji validitas dan reliabilitas,

    pengumpulan data, analisis data (IPA dan CSI),

    dan kesimpulan dan saran. Tahapan penelitian

    ini diawali dengan survei pendahuluan untuk

    mengetahui kondisi restoran.

    Setelah dilakukan survei pendahuluan

    diketahui permasalahan pada Restoran Malibu

    Steak N Pizza yaitu karakteristik konsumen,

    tingkat kepuasaan konsumen terhadap mutu

    jasa pelayanan, dan hubungan antara

    karakteristik konsumen dengan kepuasaan

    konsumen. Studi literatur kemudian

    dilanjutkan juga bertujuan untuk mencari

    informasi yang berkaitan dengan materi

    penelitian. Langkah selanjutnya adalah

    pengumpulan data yang dilakukan dengan

    menyebarkan kuesioner dan wawancara. Pada

    penelitian ini pengambilan sampel dilakukan

    dengan judgement sampling atau secara sengaja

    dengan pengambilan sampel secara acak.

    Sampel pada penelitian ini adalah

    pelanggan/konsumen Malibu Steak N Pizza

    sebagai responden dengan kriteria minimal

    lebih dari satu kali mengunjungi restoran dan

    umur minimal 17 tahun sampai 55 tahun

    dengan pertimbangan usia tersebut memahami

    pertanyaan dan memberikan penilaian dalam

    kuesioner. Berdasarkan pendapat dari Fraenkel

    dan Wallen (1993) dalam Asnawi dan

  • 3

    Masyhuri (2011) menyarankan bahwa besarnya

    sampel minimum untuk penelitian deskriptif

    adalah sebanyak 100. Sehingga sampel yang

    digunakan adalah sebesar 100 responden.

    Tahapan berikutnya pada penelitian ini

    adalah pembuatan kuesioner dengan

    pertanyaan mengenai identitas responden serta

    pertanyaan mengenai identifikasi kepuasaan

    konsumen dan pengukuran tingkat

    kepentingan setiap variabel. Identifikasi

    varibael dan atribut sebagai berikut pada Tabel

    1

    Tabel 1. Identifikasi Variabel dan Atribut

    Variabel Atribut

    Keandalan (X1) 1.Pesanan yang diantar sesuai

    dengan yang diberikan oleh

    pelanggan

    2.Karyawan membantu memilihkan

    tempat duduk

    3.Rasa dan jasa sesuai dengan harga

    yang ditetapkan

    Daya Tanggap

    (X2)

    1. Kecepatan karyawan dalam

    melayani pemesanan dan penyajian

    2. Karyawan selalu siap melayani

    pelanggan/konsumen apabila

    dibutuhkan

    3.Ketanggapan karyawan saat

    menerima keluhan dari konsumen

    Jaminan (X3) 1.Karyawan berperilaku dan

    berpenampilan sopan

    2.Karyawan memberikan

    penjelasan tentang menu yang

    ditawarkan

    3.Karyawan yang dapat dipercaya

    ketika mendapat pesanan khusus

    Empati (X4) 1.Komunikasi dan intonasi

    karyawan dalam melayani

    konsumen

    2.Karyawan memberikan daftar

    menu tanpa diminta

    3.Karyawan memberikan pelayanan

    yang sama tanpa memandang status

    sosial

    Bukti Fisik (X5) 1.Ketersediaan kelengkapan

    condiment

    2. Fasilitas yang diperoleh

    3.Kebersihan dan kenyamanan

    secara umum

    4.Penataan eksterior dan interior

    ruangan

    (Sumber: Data Primer, 2014)

    Hasil pengumpula data kemudian

    dianalisis menggunakan Importance

    Performance Analysis (IPA). Tahapan metode

    IPA sebagai berikut menurut Suprapto (2001)

    dalam Santoso (2011):

    1. Menentukan tingkat kesesuaian antara

    tingkat kepentingan dan tingkat kinerja

    kualitas perusahaan melalui perbandingan

    skor kinerja dengan skor kepentingan.

    Rumus tingkat kesesuaian yang digunakan

    adalah :

    (1)

    Keterangan :

    Tki = Tingkat kesesuaian

    Ki = Skor penilaian tingkat kinerja

    Hi = Skor penilaian tingkat

    kepentingan

    2. Menghitung rata-rata untuk setiap atribut

    yang dipersepsikan oleh konsumen,

    dengan rumus :

    (2)

    (3)

    Keterangan :

    = skor rataan setiap peubah i pada

    tingkat kinerja

    = skor rataan setiap peubah i pada

    tingkat kepentingan

    = total skor setiap peubah i pada

    tingkat pelaksanaan dari seluruh

    konsumen

    = total skor setiap peubah i pada

    tingkat kepentingan dari seluruh

    konsumen

    n = jumlah responden

    3. Menghitung rata-rata seluruh atribut

    tingkat kepentingan ( Y ) dan kinerja ( X )

    yang menjadi batas pada diagram kartesius,

    dengan rumus :

    (4)

    (5)

    Keterangan :

    X = rata-rata skor tingkat pelaksanaan

    Y = rata-rata tingkat kepentingan

    k = jumlah peubah yang ditetapkan

    4. Melakukan pemetaan ke dalam diagram

    kartesius seperti terlihat pada Gambar 1.

  • 4

    Pemetaan kuadran dilakukan dengan

    menggunakan SPSS v.17.0.

    Gambar 1 Diagram Kartesius Tingkat Kepentingan

    dan Kinerja

    Kepuasan pelanggan kemudian

    dihitung menggunakan metode CSI (Customer

    Satisfaction Index) dengan tahap sebagai

    berikut (Irawan, 2009):

    1. Menghitung Weighting Factors (WF), yaitu

    fungsi dari median tingkat kepentingan

    masing-masing atribut dalam bentuk

    persentase (%) dari total skor median tingkat

    kepentingan untuk seluruh atribut yang diuji.

    2. Menghitung Weighted Score (WS), yaitu

    fungsi dari skor median tingkat kepuasan

    masing-masing atribut dikalikan dengan

    Weighting Factors (WF) masing-masing

    atribut.

    3. Menghitung Weight Median Total (WMT),

    yaitu total dari nilai Weighted Score (WS)

    secara keseluruhan.

    4. Menghitung Indeks Kepuasan Konsumen

    (Customer Satisfaction Index), yaitu

    perhitungan dari Weighted Median Total

    (WMT) dibagi skala maksimum, kemudian

    dikali 100%.

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Gambaran Umum Perusahaan

    Malibu Steak N Pizza merupakan restoran

    yang menerapkan konsep casual dining.

    Konsep casual dining restaurant merupakan

    konsep yang menyediakan menu-menu dengan

    harga standar dan suasana bersantap yang santai

    serta pelayanan dengan cara table (Walker,

    2008). Malibu Steak N Pizza didirikan pada

    tanggal 31 Januari 1998 di jalan terusan kawi

    no 6C-6D oleh Bapak Johan Kristianto dengan

    alasan di dirikannya Malibu Steak N Pizza ini

    karena semakin tingginya minat masyarakat

    terhadap gaya konsumsi di restoran. Bapak

    Johan Kristianto dibantu dan dikelola oleh

    Bapak Handoyo. Lalu pada tanggal 1 Agustus

    2010 didirikan restoran baru di jalan pahlawan

    trip A11.

    Malibu Steak N Pizza memiliki bentuk

    bangunan 2 lantai yang menghadirkan konsep

    jaman dulu dengan memasang poster-poster

    penyanyi amerika jaman dulu dan didominasi

    warna coklat tua. Mallibu Steak N Pizza

    menyediakan berbagai macam menu kurang

    lebih 30 pilihan menu untuk pelanggan. Malibu

    Steak N Pizza menghadirkan menu berupa

    western food. Malibu Steak N Pizza memiliki

    16 karyawan yang dibagi menjadi operational

    manager, koki, kasir, dan waiter/waiters.

    Analisis Tingkat Kesesuaian

    Tingkat kesesuaian merupakan hasil

    perbandingan antara skor kinerja pelaksanaan

    dengan skor kepentingan, sehingga tingkat

    kesesuaian inilah yang akan menentukan skala

    prioritas (Yola dan Duwi, 2013).

    Tabel 2. Tingkat Kesesuaian

    Atribut

    Tingkat

    Kepentingan

    (Ki)

    Tingkat

    Kinerja

    (Hi)

    Tingkat

    Kesuaian

    (Tki)

    X1.1 403 398 101

    X1.2 376 325 116

    X1.3 400 397 101

    X2.1 372 379 98

    X2.2 393 409 96

    X2.3 385 380 101

    X3.1 391 367 107

    X3.2 384 382 101

    X3.3 372 374 99

    X4.1 373 371 101

    X4.2 421 380 111

    X4.3 383 388 99

    X5.1 357 375 95

    X5.2 386 383 101

    X5.3 382 389 98

    X5.4 372 381 98

    Rata-rata Tingkat Kesesuaian 101

    (Sumber : Data Primer 2014)

    Tabel 2 menunjukkan bahwa hubungan

    kesesuaian antara tingkat kepentingan terhadap

    tingkat kinerja menunjukkan sangat sesuai. Hal

    ini sesuai dengan pendapat Indriwinangsih dan

    Sudaryanto (2007) mengungkapkan bahwa, jika

    persentase 80-100% maka kesesuain tersebut

  • 5

    dapat dikatakan kinerja dari masing-masing

    atribut telah dapat memenuhi harapan dari

    konsumen tetapi masih perlu dilakukan

    perbaikan lagi. Jika persentase >100% maka

    dapat dikatakan kinerja dari atribut tersebut

    dinilai konsumen sudah sesuai dengan harapan

    sehingga konsumen sudah sangat sesuai dengan

    atribut pada jasa tersebut.

    Analisis Tingkat Kepentingan Dan Kinerja

    Nilai rata-rata penilaian tingkat kinerja

    dari kualitas pelayanan Restoran Malibu Steak

    N Pizza seluruh atribut ( ) sebesar 3,845.

    Rata-rata penilaian tingkat kepentingan dari

    kualitas pelayanan Restoran Malibu Steak N

    Pizza seluruh atribut ( ) adalah sebesar 3,798.

    Nilai sebesar 3,845 didapat dari jumlah nilai

    rata-rata kinerja tiap atribut di bagi jumlah

    atribut. Begitu juga dengan nilai 3,789 didapat

    dari jumlah nilai rata-rata kepentingan tiap

    atribut di bagi jumlah atribut.

    Penjabaran Dalam Diagran Kartesius

    Gambar 2 Diagram Kartesius Restoran Malibu

    Steak N Pizza

    Atribut-atribut yang berada pada kuadran

    I menunjukkan bahwa atirbut-atribut menjadi

    prioritas utama untuk diperbaiki, yaitu penataan

    eksterior dan interior ruangan, karyawan

    memberikan pelayanan yang sama tanpa

    memandang status sosial, kebersihan dan

    kenyamanan secara umum, dan karyawan

    memberikan penjelasan tentang menu yang.

    Atribut-atribut yang masuk kedalam kuadran II

    yaitu atribut kecepatan karyawan dalam

    melayani pemesanan dan penyajian,

    ketanggapan karyawan saat menerima keluhan

    dari pelanggan, karyawan selalu siap melayani

    pelanggan/konsumen apabila dibutuhkan, rasa

    dan jasa sesuai dengan yang ditetapkan,

    pesanan yang diantar sesuai dengan yang

    diberikan pelanggan, dan karyawan

    memeberikan daftar menu tanpa diminta

    dimana kuadran ini yang perlu dipertahankan

    kinerjanya dan juga masuk dalam kepentingan

    tinggi. Atribut-atribut yang masuk kedalam

    kuadran III yaitu kuadran yang memiliki

    prioritas rendah dan masuk dalam kepentingan

    rendah adalah atribut kecepatan karyawan

    dalam melayani pemesanan dan penyajian,

    karyawan yang dapat dipercaya ketika

    mendapat pesanan khusus, komunikasi dan

    intonasi karyawan dalam melayani konsumen,

    karyawan membantu memilihkan tempat duduk,

    dan ketersediaan kelengkapan condiment.

    Kuadran IV merupakan kuadran yang memiliki

    kinerja berlebihan dan masuk dalam

    kepentingan tinggi adalah karyawan berperilaku

    dan berpenampilan sopan.

    Analisis Tingkat Kepuasaan Pelanggan

    (CSI)

    Dari hasil yang dilakukan dalam tabel

    CSI, didapatkan bahwa CSI untuk kualitas

    pelayanan Malibu Steak N Pizza adalah

    sebesar 0,76. Indeks kepuasan tersebut berada

    pada rentang 0,66 0,80 yang berarti secara

    keseluruhan konsumen Malibu Steak N Pizza

    merasa puas terhadap kualitas kinerja Restoan

    Malibu Steak N Pizza. Nilai dari Customer

    Satisfaction Index (CSI) berbanding lurus

    dengan besarnya rata-rata skor kepentingan dan

    skor kinerja, sehingga apabila rata-rata skor

    kepentingan dan kinerja ditingkatkan maka

    akan berpengaruh terhadap peningkatan nilai

    CSI. Menurut Muharastri (2008), nilai CSI

    dapat ditingkatkan dengan melakukan

    perbaikan pada kinerja atribut dari hasil

    Importance Performance Analysis. Perbaikan

    atribut yang diperoleh melalui analisis

    Importance Performance Analysis (IPA)

  • 6

    diharapkan dapat meningkatkan nilai Customer

    Satisfaction Index (CSI).

    KESIMPULAN

    Dari hasil penelitian yang telah dilakukan,

    dapat disimpulkan bahwa pada diagram

    kartesius didapatkan pada atribut yang menjadi

    prioritas utama untuk diperbaiki yang berada

    dalam kuadran I, yaitu atribut penataan

    eksterior dan interior ruangan, karyawan

    memberikan pelayanan yang sama tanpa

    memandang status sosial, kebersihan dan

    kenyamanan secara umum, dan karyawan

    memberikan penjelasan tentang menu yang

    ditawarkan. Atribut kualitas pelayanan pada

    kuadran I perlu lebih ditingkatkan dan

    dilakukan evaluasi tiap bulan agar mengetahui

    keinginan dari karyawan dan konsumen.

    Atribut yang masuk dalam kuadran II adalah

    atribut yang perlu dipertahankan kinerjanya dan

    sudah memuaskan konsumen. Atribut yang

    masuk dalam kuadran III adalah atribut yang

    memiliki prioritas rendah dan kuadran IV

    adalah atribut yang dianggap kurang penting

    oleh pelanggan tetapi kinerja restoran sudah

    sangat baik.

    Diperoleh nilai CSI sebesar 0,76 dalam

    rentang 0,66-0,76. Dengan demikian dapat

    disimpulkan bahwa secara keseluruhan

    konsumen merasa puas terhadap kinerja dari

    atribut-atribut restoran Malibu Steak N Pizza.

    SARAN

    Diharapkan pihak restoran Malibu Steak

    N Pizza lebih meningkatkan atribut-atribut

    kualitas pelayanan pada kuadran I dan

    melakukan evaluasi tiap bulan agar mengetahui

    keinginan dari karyawan dan konsumen.

    Pada penelitian lebih lanjut, diharapkan

    responden yang digunakan adalah responden

    yang mengkonsumsi lebih dari tiga kali

    sehingga mampu memberikan penilaian yang

    lebih detail yang dapat meningkatkan kualitas

    pelayanan dan menggunakan metode selain IPA

    dan CSI, seperti regresi linear dan sig sixma.

    Pada dimensi kualitas pelayanan

    sebaiknya menggunakan dimensi kualitas

    pelayanan selain lima dimensi agar lebih detail

    untuk menilai kualitas pelayanan, seperti

    tangible (hal-hal yang nyata secara fisik),

    reliability (konsistensi, keterandalan),

    responsiveness (tanggap, tanggung jawab),

    competence (cakap, ahli, trampil), credibility

    (dipercaya), courtesy (rasa hormat), security

    (keamanan), access (mudah dicapai, dihubungi),

    communication (komunikasi), understanding

    the customer (mengerti pelanggan).

    DAFTAR PUSTAKA

    Aryani, D dan Febrina R. 2010. Pengaruh

    Kualitas Layanan Terhadap Kepuasaan

    Pelanggan dalam Membentuk Loyalitas

    Pelanggan. Jurnal Ilmu Administrasi dan

    Organisasi 17(2):114-126.

    Asnawi, N. dan Masyhuri. 2011. Metodologi

    Riset Manajemen Pemasaran, Cetakan II.

    UIN-MALIKI PRESS. Malang. Hal. 153-

    156.

    Irawan, HD. 2009. 10 Prinsip Kepuasaan

    Pelanggan. PT. Elex Media Komputindo.

    Jakarta. Hal 84.

    Istijanto. 2005. Aplikasi Praktis Riset

    Pemasaran Plus 36 Topik Riset

    Pemasaran Siap Terap. PT. Gramedia

    Pustaka Utama. Jakarta. Hal. 174

    Santoso,I, Aunur R.M, dan Sukma, M. 2011.

    Persepsi Konsumen Terhadap Kualitas

    Bakpao Telo dengan Metode Importance

    Performance Analysis. Jurnal Tekonologi

    Pertanian 12(01):23-30

    Tjiptono, F. 2005. Service, Quality and

    Statisfaction. Andi. Yogyakarta. Hal.33.

    Yola, M dan Budianto, D. 2013. Analisis

    Kepuasaan Konsumen Terhadap Kualitas

    Pelayanan Dan Harga Produk Pada

    Supermarket Dengan Menggunakan

    Metode Importance Performance Analysis

    (IPA). Jurnal Optimasi Sistem Industri

    12(12):301-309.

    Indriwinangsih dan Sudaryanto, 2007,

    Pengukuran Kualitas Pelayanan Kartu

    Pra Bayar Pro XL di Wilayah Depok. UG

    Jurnal Manajemen dan Pemasaran 1(7).

  • 7

    Wiwoho, A. 2011. Pengetahuan Tata Hidang.

    Erlangga. Jakarta. Hal 1-17.

    Mustaniroh S, Lestari E, dan Sari E. 2010.

    Penilaian Kepuasan Konsumen Terhadap

    Kualitas Pelayanan Menggunakan

    Metode Servqual (Service Quality) (Studi

    Kasus Pada WAROENG X Cab.

    Soekarno Hatta-Malang). Jurnal Teknologi

    Pertanian 11(6):152-161