Nomor: B-37.b/In.09/6/6.b/HM.01/03/2017 · Penyelesaian administrasi kontrak pengabdian 11 - 12...
Transcript of Nomor: B-37.b/In.09/6/6.b/HM.01/03/2017 · Penyelesaian administrasi kontrak pengabdian 11 - 12...
-
Petunjuk Teknis Bantuan Program Mutu Pengabdian Masyarakat
1
Nomor: B-37.b/In.09/6/6.b/HM.01/03/2017
PETUNJUK TEKNIS
PERENCANAAN, PELAKSANAAN, DAN PELAPORAN
BANTUAN PROGRAM MUTU PENGABDIAN
MASYARAKAT KOMPETITIF
TAHUN 2017
LEMBAGA PENELITIAN DAN
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI AMBON
2017
-
Petunjuk Teknis Bantuan Program Mutu Pengabdian Masyarakat
2
DAFTAR ISI
Sampul Kegiatan
Daftar Isi
BAGIAN PERTAMA – 4
A. Dasar Pemikiran – 4 B. Dasar Hukum – 6 C. Tujuan Program – 8 D. Tema Program – 8 E. Manfaat Program – 8 F. Sasaran dan Keluaran Program – 8
BAGIAN KEDUA – 10
A. Sumber Anggaran – 9 B. Bentuk Pengabdian – 9 C. Ketentuan Umum Pengusulan – 9
1. Pengusul – 9 2. Administratif – 10
D. Mekanisme Seleksi dan Penilaian – 10 E. Anggaran Pengabdian – 10 F. Pelaksanaan Pengabdian – 11
1. Pengajuan Proposal Pengabdian – 11 2. Kriteria Penilaian – 11 3. Pengendalian Mutu Pengabdian – 13
a. Seleksi – 13 b. Seminar – 13
4. Penganggaran Penelitian – 13 5. Jadual Kegiatan – 13
BAGIAN KETIGA – 14
A. Laporan Pengabdian – 14 1. Laporan Akademik – 14 2. Laporan Penggunaan Dana – 16
B. Penutup – 16
-
Petunjuk Teknis Bantuan Program Mutu Pengabdian Masyarakat
3
-
Petunjuk Teknis Bantuan Program Mutu Pengabdian Masyarakat
4
PETUNJUK TEKNIS
PERENCANAAN, PELAKSANAAN, DAN PELAPORAN BANTUAN PROGRAM
PENINGKATAN MUTU PENGABDIAN MASYARAKAT KOMPETITIF
TAHUN ANGGARAN 2017
KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN
Kementerian Negera/Lembaga : Institut Agama Islam Negeri Ambon
Unit Eselon I : Dirjen Pendidikan Islam
Program : Peningkatan Akses, Mutu, Relevansi dan Daya Saing Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
IAIN Ambon
Hasil : Pengabdian Masyarakat IAIN Ambon
Unit Eselon II/Satker : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat IAIN Ambon
Kegiatan : Perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan bantuan program peningkatan mutu pengabdian masyarakat
kompetitif tahun 2017 di Lembaga Penelitian dan
Pengabdian Kepada Masyarakat di Institut Agama Islam
Negeri Ambon.
Indikator Kinerja Kegiatan : Menghasilkan laporan penelitian pengabdian masyarakat dalam bentuk naskah buku, dan lampiran pengusulan
ISBN dan HKI.
Satuan Ukur dan Jenis Keluaran : Peraturan Menteri Agama RI Nomor 55 Tahun 2014 Tentang Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Pada Perguruan Tinggi Keagamaan
Pelaksanaan Kegiatan : Pengumuman proposal pengabdian 27 – 31 Maret 2017
Penerimaan proposal 01 – 22 April 2017 Seleksi administrasi proposal 24 – 27 April 2017
Pengumuman proposal yang masuk nominasi 28 April 2017 Seminar proposal pene pengabdian 01 – 05 Mei 2017
Pengumuman penerimaan bantuan dana pengabdian 08 Mei 2017 Penyelesaian administrasi kontrak pengabdian 11 - 12 April 2017
Penyerahan laporan hasil pengabdian sementara 07 – 11 Agustus 2017 Seminar hasil penelitian sementara [interim report] 14 – 18 Agustus 2017
Penyampaian laporan 04 – 22 September 2017
Volume Kegiatan : 9 [sembilan] Peneliti Pengabdian Masyarakat
BAGIAN PERTAMA
A. Dasar Pemikiran Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 sebagai penjabaran dari
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen, dinyatakan
bahwa tujuan pendidikan tinggi adalah [1] menyiapkan peserta didik menjadi
anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan atau profesional
yang dapat menerapkan, mengembangkan, dan atau memperkaya khasanah ilmu
pengetahuan dan teknologi dan atau kesenian, dan [2] mengembangkan dan
menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi dan atau kesenian serta
mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat
dan memperkaya kebudayaan nasional.
Mencermati tujuan pendidikan tinggi tersebut, jelaslah bagaimana dosen
seharusnya melaksanakan tugas-tugas sebagai motivator, fasilitator, organisator,
informator, konselor. Fungsi dan tugas dosen ini menjadi bagian inti dari
perguruan tinggi, dosen memiliki tugas yang sangat penting dan menentukan
keberhasilan suatu perguruan tinggi dalam mewujudkan tujuannya. Dua hal
pokok yang diharapkan dari pendidikan tinggi, sebagaimana tersebut dalam PP
Nomor 60 Tahun 1999 tentu hanya bisa dilakukan oleh tenaga pendidik yang
disebut dosen.
-
Petunjuk Teknis Bantuan Program Mutu Pengabdian Masyarakat
5
Jika tujuan perguruan tinggi diterapkan pada Perguruan Tinggi Keagamaan
Islam (PTKI), maka secara ringkas dapat dikatakan bahwa tujuan PTKI adalah
[1] menghasilkan lulusan yang bermutu secara akademik dan atau profesional di
bidang ilmu pengetahuan agama dan kebudayaan Islam serta yang akan
bermanfaat bagi masyarakat, dan [2] mengembangkan dan menyebarluaskan
ilmu pengetahuan agama dan kebudayaan Islam bagi kemaslahatan masyarakat,
tentu hanya bisa dilakukan oleh tenaga pendidik yang disebut dosen dan
sebaliknya keberhasilan dan kegagalan suatu PTKI seharusnya di ukur
berdasarkan pencapaian dua tujuan PTKI tersebut.
Menangkap semangat dua point yang diharapkan dari tujuan pendidikan
PTKI, dosen PTKI yang benar dan seharusnya adalah: Pertama; orang yang
memiliki kemampuan akademik dan atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan atau memperkaya khasanah ilmu pengetahuan ilmiah yang
akan bermanfaat bagi masyarakat. Dosen dalam pengertian ini adalah seorang
akademisi dan atau profesional yang konsisten dan memiliki komitmen terhadap
ilmu pengetahuan dan atau keterampilannya. Kualifikasi ini menjadi keniscayaan
bagi dosen. Sebab tanpa ini, dosen tidak mungkin dapat menunjang PTKI dalam
mewujudkan tujuan yang pertama, yakni mempersiapkan mahasiswa menjadi
anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan atau profesional
yang dapat menerapkan, mengembangkan, dan atau memperkaya khasanah ilmu
pengetahuan agama dan kebudayaan Islam.
Kedua; dosen adalah orang yang mengembangkan dan menyebarluaskan
ilmu pengetahuan serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan
taraf kehidupan masyarakat. Dalam pengertian ini, dosen adalah seorang peneliti,
pengkaji, dan sekaligus pendakwah ilmu pengetahuan ilmiah yang memiliki
komitmen sosial. Pendakwah di sini berbeda dengan juru kampanye, agitator,
provokator, atau juru dakwah yang tidak ilmiah. Kualifikasi ini juga menjadi
keharusan bagi individu dosen. Sebab tanpa ini, PTKI tidak bisa mewujudkan
tujuannya yang kedua, yakni mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu
pengetahuan agama dan kebudayaan Islam bagi kemaslahatan masyarakat.
Memahami paparan di atas, dosen adalah seorang akademisi dan atau
profesional yang konsisten dan terus menerus melakukan penelitian dan
pengkajian untuk mengembangkan ilmu pengetahuan untuk kepentingan
peningkatan taraf kehidupan masyarakat dalam bidang pengabdian kepada
masyarakat. Ataukah, dosen adalah peneliti yang mengajar, atau pengajar yang
meneliti. Materi pengajaran yang disampaikan dosen harus selalu berkembang
dan dinamis sejalan dengan hasil pengabdian masyarakat yang dilakukannya.
Berkenaan dengan itu, dosen sebagai tenaga pengajar di Institut Agama Islam
Negeri [IAIN] Ambon harus melakukan perubahan dan tantangan dihadapi,
harapan-harapan terhadap lembaganya dengan sepenuhnya berorientasi pada
sosial expectations tidak lagi mencukupi. Bukan hanya karena sifatnya yang
tradisional, tetapi juga karena orientasi harapan seperti itu tidak sejalan, baik
dengan tantangan global maupun pengembangan IAIN Ambon menuju
Universitas Islam Negeri berorientasi pada standard kompetensi berbasis
multikultural.
IAIN Ambon diharapkan harus selalu memberikan manfaat kepada
masyarakat melalui fungsi tridharma pendidikan yakni fungsi pembelajaran,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Dalam fungsi penelitian
diharapkan memberikan dampak yang lebih [best praktis] kepada masyarakat
yakni mampu menganalisis permasalahan-permasalahan dan potensi (asset) yang
-
Petunjuk Teknis Bantuan Program Mutu Pengabdian Masyarakat
6
dimiliki guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang lebih baik, tentram
dan sejahtera.
Dengan fungsi pengabdian kepada masyarakat, IAIN Ambon merencanakan
dan melaksanakan program penelitian pengabdian masyarakat kompetitif tahun
anggaran 2017, berupa program bantuan dana penelitian untuk meningkatkan
mutu pelaksanaan dan hasil pengabdian masyarakat bagi dosen secara kelompok
di lingkungan IAIN Ambon. Bantuan dana ini akan diberikan secara kompetitif,
transparan, dan objektif berdasarkan mutu proposal yang di ajukan dan terbuka
bagi setiap tim peneliti pengabdian masyarakat dalam pengembangan bidang
ilmu. Program bantuan pengabdian kepada masyarakat memberikan ruang yang
cukup luas untuk aksi partisipatif, di mana pengabdian tidak hanya mengetahui,
menjelaskan, atau menafsirkan namun juga mentransformasi kondisi sosial
khususnya penguatan kualitas hidup komunitas Muslim.
Penerapan secara kompetitif sebagai bukti pelaksanaan peneliti pengabdian
masyarakat, seluruh usulan program bantuan pengabdian masyarakat yang telah
didaftarkan secara E-Online akan dinilai oleh Tim Reviewer yang berkompeten
di bidangnya, serta memiliki track record maupun reputasi akademik. Program
bantuan dana peneliti pengabdian masyarakat dilaksanakan setiap tahun dan
dialokasikan pendanaannya dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN) melalui Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Institut Agama
Islam Negeri Ambon Kementerian Agama Republik Indonesia. Bantuan dana ini
diperuntukkan untuk seluruh civitas akademika yang telah melakukan penelitian
untuk diajukan dalam program pengabdian masyarakat.
B. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian,
Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 84, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4219).
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286).
3. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301).
4. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157).
5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik. 6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336).
7. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13
Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun Nomor 5670).
-
Petunjuk Teknis Bantuan Program Mutu Pengabdian Masyarakat
7
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4502).
9. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2009 nomor 76, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5007).
10. Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.
11. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor16, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5500).
12. Peraturan Presiden Nomor 111 Tahun 2006 tentang Perubahan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Ambon menjadi Institut Agama Islam Negeri
Ambon.
13. Peraturan Menteri Agama Nomor 45 Tahun 2014 tentang Pejabat Perbendaharaan Negara Pada Kementerian Agama sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 63 Tahun 2016 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Agama Nomor 45 Tahun 2014 tentang
Pejabat Perbendaharaan Pada Kementerian Agama.
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
15. Peraturan Menteri Agama Nomor 21 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Institut Agama Islam Negeri Ambon.
16. Peraturan Menteri Agama Nomor 55 Tahun 2014 tentang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat.
17. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah Pada Kementerian
Negara/Lembaga sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016 tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme
Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah Pada Kementerian
Negara/Lembaga.
18. Peraturan Menteri Agama Nomor 67 Tahun 2015 tentang Bantuan Pemerintah pada Kementerian Agama sebagaimana telah beberapa kali
diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 62 Tahun 2016
tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Agama Nomor 67 Tahun
2015 tentang Bantuan Pemerintah Pada Kementerian Agama.
19. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2015 tentang Statuta Institut Agama Islam Negeri Ambon.
20. Peraturan Menteri Agama Nomor 42 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama.
21. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 115/PMK.02/2015 tentang Standar Biaya Keluaran Tahun Anggaran 2016.
22. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 33/PMK.02/2016 tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2017.
23. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 4398 Tahun 2015 tentang Pedoman, Pelaksanaan dan Pelaporan Penelitian Pada Perguruan
Tinggi Keagamaan Islam,
-
Petunjuk Teknis Bantuan Program Mutu Pengabdian Masyarakat
8
24. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor Dj.1/1765/2011 tentang Beban Kerja Dosen dan Evaluasi Pelaksanaan Tridharma Perguruan
Tinggi bagi Dosen di Lingkungan Perguruan Tinggi Agama Islam.
25. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 4834 Tahun 2015 tentang Pedoman Pengabdian Kepada Masyarakat di Perguruan Tinggi
Keagamaan Islam.
26. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor Tahun 2017 Tentang Petunjuk Teknis Bantuan Program Peningkatan Mutu Pengabdian Kepada
Masyarakat Tahun Anggaran 2017.
27. Keputusan Rektor IAIN Ambon Nomor Tahun 2012 tentang Panduan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat.
C. Tujuan Program 1. Mengamalkan dan memanfaatkan ilmu pengetahuan diperoleh dari
pembelajaran dan penelitian di IAIN Ambon dalam rangka mewujudkan
masyarakat yang berdaya saing dan sejahtera.
2. Memperkuat dan meningkatkan kompetensi dosen serta produktivitas pengabdian kepada masyarakat berbasis penelitian.
3. Meningkatkan kesempatan dosen untuk bekerjasama dengan lembaga-lembaga mitra baik di tingkat lokal, nasional maupun international yang
mempunyai concern di bidang pemberdayaan masyarakat.
4. Melahirkan intelektual dan agamawan organik di kalangan IAIN Ambon yang memiliki keahlian otoritatif dan implementatif pada bidang tertentu.
D. Tema Program Tema besar pengabdian kepada masyarakat IAIN Ambon pada tahun 2017
adalah “pemberdayaan masyarakat melalui hasil-hasil penelitian dalam
peningkatan sosial-ekonomi dan nilai-nilai kebangsaan dan sosial-multikultural.”
E. Manfaat Program Manfaat program pengabdian kepada masyarakat IAIN Ambon pada tahun
2017 adalah:
1. Memperkuat peran dan kemitraan IAIN Ambon dalam melakukan pengembangan masyarakat melalui proses pemberdayaan.
2. Menumbuhkan kesadaran dan partisipasi masyarakat melalui kegiatan-kegiatan pengabdian masyarakat yang difasilitasi oleh peneliti
pengabdian.
3. Memaksimalkan partisipasi peneliti pengabdi dalam menerjemahkan ilmu dan teknologi untuk kesejahteraan masyarakat.
4. Meningkatkan kerjasama kelembagaan LP2M IAIN Ambon dengan stakeholders di tingkat lokal untuk dijadikan sebagai desa binaan
pengabdian.
F. Sasaran dan Keluaran Program bantuan peningkatan mutu pengabdian masyarakat merupakan dana
bantuan pengabdian masyarakat sebagai bentuk penghargaan yang disediakan
pemerintah untuk meningkatkan kualitas pengabdian masyarakat yang diperoleh
dari pembelajaran dan penelitian di IAIN Ambon.
Program ini diarahkan untuk menghasilkan dokumen mengenai kiprah LP2M
IAIN Ambon dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat untuk perubahan sosial.
-
Petunjuk Teknis Bantuan Program Mutu Pengabdian Masyarakat
9
Kemudian terwujudnya jejaring berkelanjutan dengan para pengabdi masyarakat
terkemuka dari IAIN Ambon, perguruan tinggi lain, dan Institusi riset
mendukung yang melahirkan model baru pengabdian masyarakat.
Hasil program pengabdian masyarakat dipublikasikan dalam jurnal ilmiah
pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk naskah jurnal, buku ISBN, dan
atau Hak Kekayaan Intelektual.
BAGIAN KEDUA
A. Sumber Anggaran Program bantuan peningkatan mutu penelitian merupakan dana bantuan
penelitian kompetitif tahun 2017 IAIN Ambon bersumber dari Anggaran:
1. Anggaran Pemerintah yang bersumberkan dari Kementerian Agama Republik Indonesia.
2. Anggaran dibebankan kepada Daftar Isian Program Anggaran [DIPA] IAIN Ambon Nomor SP DIPA 025.04.07.426242/2016 tanggal 17
November 2016.
B. Bentuk Pengabdian Kegiatan pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu bentuk
intervensi Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Agama Islam
Negeri Ambon untuk tujuan perubahan sosial. Kegiatan tersebut dapat
dilaksanakan dengan berbagai bentuk yaitu:
1. Pendidikan Masyarakat (Popular Education), yakni kegiatan pengabdian yang ditujukan untuk belajar bersama masyarakat atau
menguatkan kemampuan, potensi dan aset masyarakat.
2. Pendampingan Masyarakat, yakni kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan secara intensif dan partisipatif agar tercapai
kemandirian dari komunitas atau kelompok mitra.
3. Advokasi, yakni kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa menumbuhkan kepekaan sosial, politik, dan budaya, serta
kapasitas/kemampuan untuk memperjuangkan dan memperoleh hak-hak
sebagai warganegara.
C. Ketentuan Umum Pengusulan Untuk mendapatkan bantuan pengabdian masyarakat, pengusul harus
memenuhi ketentuan dan persyaratan sebagai berikut:
1. Pengusul Persyaratan pengusul program bantuan peningkatan mutu pengabdian
masyarakat kompetitif tahun anggaran 2017:
a. Berstatus sebagai dosen tetap [Pegawai Negeri Sipil] IAIN Ambon. b. Dibuktikan Nomor Induk Dosen Nasional [NIDN]. c. Untuk peneliti anggota melibatkan dosen [PNS] memiliki NIDN dan
Dosen Non PNS.
d. Proposal pengabdian masyarakat, diperoleh dari hasil penelitian dalam rangka mewujudkan masyarakat yang berdaya saing dan
sejahtera.
e. Pengusul, baik ketua tim maupun anggota tidak sedang mendapatkan beasiswa Diktis dan atau tidak sedang kuliah dalam masa tugas
belajar atau izin belajar. Bagi yang melanggar akan di blacklist dari
daftar penerima bantuan.
-
Petunjuk Teknis Bantuan Program Mutu Pengabdian Masyarakat
10
2. Administratif a. Pengusul melakukan registrasi secara E-Online dengan mengunjungi
Website http://lp2m-iainambon.id.
b. Setelah proposal diterima panitia, semua informasi terkait bantuan hanya disampaikan melalui Website resmi LP2M IAIN Ambon.
c. Pengusul hanya diperkenankan mengajukan 1 [satu] judul proposal yang disediakan LP2M IAIN Ambon, dan setiap pengusul hanya
diperkenankan untuk menjadi ketua tim dan atau anggota tim pada
satu kategori jenis bantuan pengabdian masyarakat dan penelitian.
d. Lampiran registrasi pengusul. 1. Format MS Word proposal pengabdian masyarakat. 2. Format MS Word Surat pernyataan orisinalitas proposal
pengabdian masyarakat.
3. Scan Biodata Ketua pengabdi. 4. Scan Nomor Induk Dosen Nasional [NIDN].
D. Mekanisme Seleksi dan Penilaian Mekanisme seleksi dilakukan dalam tahapan-tahapan berikut ini.
1. Penyeleksian secara online, dimaksudkan untuk memverifikasi dokumen persyaratan dasar pengusul proposal.
2. Desk Evaluation/seleksi administrasi, seleksi tahap pertama dimaksudkan untuk menjaring proposal para pengusul yang memenuhi persyaratan
administratif, substansi, maupun kesesuaian penyusunan Rancangan
Anggaran Belanja dan Surat Pernyataan Tanggungjawab Belanja.
3. Seminar presentasi proposal, sebagai bentuk seleksi tahap kedua yang dimaksudkan untuk melakukan penilaian pada konten proposal
pengabdian masyarakat yang diajukan. Seminar proposal ini dihadiri oleh
Ketua Tim yang akan mempresentasikan proposal yang diajukan, bagi
Ketua Tim yang tidak bisa hadir pada saat seminar berlangsung harus
menunjuk wakilnya dan memberikan alasan ketidakhadirannya dengan
memberikan surat mandat di atas materai Rp.6,000.
4. Seminar kedua adalah seminar hasil pengabdian masyarakat yang dihadiri tim reviewer untuk menilai hasil pengabdian masyarakat.
E. Anggaran Penelitian 1. Estimasi dana yang dapat diusulkan oleh pengabdi adalah
Rp 20,000,000 – Rp 23,000,000
2. Pencairan bantuan dana pengabdian masyarakat akan dilaksanakan sebanyak dua termin. Termin I sebanyak 50% dicairkan setelah
menandatangani kontrak kerja dan termi II Sebanyak 50% dicairkan
setelah presentasi hasil pengabdian masyarakat dan menyerahkan naskah
hasil laporan pengabdian masyarakat dalam bentuk buku untuk di ISBN,
Excecutive Summary, dan laporan penggunaan keuangan-bukti
penggunaan keuangan.
3. Persetujuan pencairan sisa bantuan dana sebesar 50% sangat ditentukan oleh hasil evaluasi tim Reviewer dalam forum persentasi interim report.
Apabila hasil evaluasi menunjukan bahwa pengabdian masyarakat tidak
layak untuk terus didanai, maka sisa bantuan dana sebesar 50% tidak akan
dicairkan dan sisa dana tersebut dikembalikan ke LP2M selanjutnya
http://lp2m-iainambon.id/
-
Petunjuk Teknis Bantuan Program Mutu Pengabdian Masyarakat
11
dibentuk tim kerja untuk menyelesaikan sisa pengabdian masyarakat
tersebut dan atau sisa bantuan dana 50% dikembalikan ke kas negara.
F. Pelaksanaan Pengabdian Masyarakat 1. Pengajuan Proposal Pengabdian Masyarakat
a. Untuk tahap seleksi awal, proposal pengabdian masyarakat tidak lebih dari 15 [limabelas] halaman dan diketik dikertas ukuran A4, spasi, 1,5
lines, huruf Times New Roman, size 12 poin, dengan margin 2,5 cm,
proposal ditulis dengan menggunakan catatan kaki dan daftar pustaka
di bagian akhir proposal [proposal yang disusun tidak sesuai dengan
ketentuan tersebut akan langsung didiskualifikasi pada tahap seleksi
administrasi]. Hanya pengusul yang dinyatakan lolos tahap seleksi
awal saja yang diminta untuk menyusun proposal lengkap untuk
dipresentasi pada forum seminar Proposal Pengabdian Masyarakat.
b. Proposal mencakup beberapa unsur: (1) Judul pengabdian masyarakat
(2) Isu dan Fokus Pengabdian
(3) Alasan Memilih Subjek Dampingan
(4) Kondisi Subjek Dampingan Saat Ini
(5) Kondisi Dampingan yang Diharapkan
(6) Strategi yang Dipergunakan
(7) Pihak-Pihak yang Terlibat [Stakeholders] dan Bentuk
Keterlibatannya.
(8) RAB dan SPTJB
c. Proposal dengan sampul muka [cover] yang hanya menjelaskan judul pengabdian masyarakat dengan format MS Word, Pengabdian
masyarakat yang dipilih “tanpa mencantumkan nama pengabdi.”
Berkas proposal yang masih mencantumkan nama pengabdi langsung
didiskualifikasi pada tahap seleksi administrasi.
d. Lampiran surat pernyataan orisinalitas proposal pengabdian masyarakat kompetitif pengusul di atas materai Rp 6.000 [enam ribu
rupiah].
2. Kriteria Penilaian Ada beberapa aspek penting yang digunakan Tim Reviewer untuk
menentukan mutu proposal program pengabdian masyarakat:
a. Isu aktual dan relevan dengan latar belakang keilmuan; fokus pengabdian yang diangkat adalah isu aktual, relevan dengan basis
keilmuan, memiliki manfaat nyata bagi masyarakat serta memiliki
prospek keberlanjutan (sustainability).
b. Alasan memilih dampingan; mencantumkan alasan dan argumen yang kuat dalam memilih komunitas mitra pengabdian berdasarkan
harapan masyarakat dan memilik mengaruh yang penting bagi
masyarakat mitra.
c. Riset Pendahuluan dan Basis Teori; menjelaskan secara nyata kondisi komunitas yang akan didampingi sesuai dengan hasil
penelitian pendahuluan (prelemenary research) yang telah dilakukan.
Deskripsi perlu disertai data-data kuantitatif maupun kualitatif yang
memadai, sehingga tergambar kondisi umum dan kondisi spesifik
komunitas yang akan menjadi fokus dampingan. Proposal juga
mengungkapkan tentang KERANGKA TEORI yang dipergunakan
untuk melaksanakan proses pendampingan.
-
Petunjuk Teknis Bantuan Program Mutu Pengabdian Masyarakat
12
d. Kondisi dampingan yang diharapkan; menjelaskan kondisi yang diharapkan selama dan setelah proses dampingan berlangsung
sebagaimana hasil penelitian pendahuluan (prelemenary research).
Dengan dasar penelitian pendahuluan dan teori yang melandasinya,
maka pengusul menggambarkan harapan perubahannya.
e. Strategi Aksi; menyebutkan sejumlah strategi yang akan dilakukan untuk mencapai kondisi yang diharapkan dan bagaimana kaitannya
satu sama lain. Bisa berupa metode, teknik, atau kegiatan, yang akan
dilakukan agar strategi yang dirancang dapat berjalan. Penggunaan
Logical Framework (salah satunya) adalah untuk melakukan
analisis lebih mendalam mengenai permasalahan dihadapi masyarakat.
Sehingga dimungkinkan dapat dilakukan untuk mencapai tujuan akhir
program pengabdian.
f. Keterlibatan Stakeholder; melibatkan pihak-pihak yang relevan dengan isu dan fokus pengabdian yang akan dilakukan.
g. Resources yang sudah dimiliki, baik dari tim pengabdi maupun masyarakat dampingan; menyebutkan secara gamblang kapasitas
tim dan lembaga pengusul untuk melakukan program ini, dan
resources apa yang dimiliki untuk menjalankan program pengabdian.
h. Besaran Biaya dan Alokasi Waktu; biaya [RAB dan SPTJB] dialokasikan rasional dan mampu membuat perubahan yang berarti
bagi masyarakat.
i. Publikasi dalam Bentuk Buku atau Jurnal yang bisa , potensi dan narasi serta gagasan yang dihasilkan dari proses pengabdian mampu
dipublikasikan.
Ada beberapa aspek penting yang di gunakan Tim Reviewer untuk
menentukan mutu Proposal Lengkap Pengabdian Masyarakat:
No. Aspek Penilaian Rubrik Penilaian Nilai Bobot
1. Isu Aktual dan Relevansi
Fokus Pengabdian yang diangkat adalah isu
aktual 20
Memiliki Manfaat nyata bagi Masyarakat/
Komunitas mitrapengabdian
Isu dan Fokus Pengabdian memiliki prospek
keberlanjutan (sustainability) program
2. Alasan Gagasan yang diangkat memiliki makna yang signifikan
15
Ketepatan pemilihan masyarakat dampingan
sesuai isu yang diangkat
Tujuan akhir program pengabdian adanya
perubahan dan kesadaran
Proyeksi perubahan yang terjadi memiliki
pengaruh yang sangat penting bagi
masyarakat/komunitas mitra pengabdian
3. Riset Terdahulu dan
Basis Teoretis
Mendiskripsikan Riset-riset dahulu yang relevan
15 Ketepatan teori dan riset berkenaan dengan pelaksanaan pengabdian
4. Strategi Aksi Kerangka kerja disusun secara logis
20
Metode, teknik dan program yang disusun
RELEVAN dengan tujuan akhir program
pengabdian
Rencana strategi aksi yang disusun
STRATEGIS untuk mencapai tujuan akhir
program pengabdian
Rencana aksi yang disusun OPERASIONAL
dan dimungkinkan dapat dilakukan untuk
mencapai tujuan akhir program pengabdian
Kegiatan yang dirancang sesuai dengan
kebutuhan tujuan pengabdian
5. Keterlibatan Stakholder
Pihak-pihak yang terlibat atau yang akan
dilibatkan relevan dengan isu dan fokus 5
Kejelasan bentuk keterlibatan sejumlah
stakeholders dalam program pengabdian
-
Petunjuk Teknis Bantuan Program Mutu Pengabdian Masyarakat
13
6. Resources
Kekuatan tim pengabdi 5 Resources masyarakat dampingan
Resourses Mitra atau stakeholders
7. Besaran Biaya dan Alokasi Waktu
Biaya yang diusulkan rasional
10
Proporsionalitas sebaran pembelanjaan
anggaran (lebih dari 50% dialokasikan untuk
kepentingan masyarakat/komunitas mitra dan
proses pengabdian)
Alokasi waktu yang disusun rasional dan
diperkirakan mampu membuat perubahan yang
berarti bagi masyarakat/komunitas
8. Publikasi Potensi dari narasi dan gagasan untuk dipublikasikan di Jurnal
10
Implementasi dari Hasil Pengabdian
Nilai Total 100
Catatan:
a. Skor 10 – 50 : Ditolak
b. Skor 51 – 70 : Dipertimbangkan
c. Skor 71– 100 : Layak/lulus menjadi nominator
3. Pengendalian Mutu Penelitian a. Seleksi
Proposal pengabdian masyarakat yang memenuhi syarat dan ketentuan
biasa dipromosikan untuk di biayai. Jika jumlah pengusulan melebihi
anggaran yang tersedia, maka harus dilakukan seleksi atau penilaian
untuk memberikan prioritas kepada peneliti pengabdian masyarakat
yang mampu mengutarakan gagasannya dalam proposal tersebut.
Proses seleksi meliputi pertama, seleksi administratif yang dilakukan
melalui penilaian meja (desk evaluation), yaitu memeriksa
kelengkapan minimal. Kedua, seleksi substansi, yaitu seleksi
melibatkan ahli atau pakar pada bidang ilmu masing-masing dengan
aspek yang dinilai.
b. Seminar Seminar dimaksud meliputi seminar proposal dan seminar hasil
pengabdian masyarakat. Proposal yang dinyatakan masuk nominator
dan dapat dipertimbangkan diundang untuk mengikuti seminar
dihadapan tim panelis yang ditunjuk oleh LP2M IAIN Ambon untuk
mempresentasikan desain operasional yakni penjabaran lebih teknis
operasional dari proposal yang diajukan dari pengabdian masyarakat
yang akan dilaksanakan. Sedangkan seminar evaluasi pelaksanaan
(middle term evaluation) penerima dana pengabdian masyarakat
melaporkan proses pelaksanaan pengabdian masyarakat.
4. Penganggaran Pengabdian Masyarakat Mekanisme dan tahapan yang harus dilakukan oleh masing-masing peneliti
dalam menyusun anggaran agar diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Anggaran tidak mencantumkan honorarium pengabdi. Hal ini dikarenakan, penelitian termasuk bagian dari pelaksanaan fungsi dosen di
bidang penelitian.
b. Komponen pembiayaan penelitian dapat mencakup biaya hal-hal sebagai berikut:
1) Persiapan pengabdian masyarakat 2) Pelaksanaan pengabdian masyarakat 3) Pasca pelaksanaan pengabdian masyarakat
-
Petunjuk Teknis Bantuan Program Mutu Pengabdian Masyarakat
14
c. Anggaran kegiatan pengabdian masyarakat, komponen belanja barang pada tiap aktivitas akan dilaksanakan sesuai dengan besaran biaya yang
dibelanjakan (at cost) dalam penganggarannya, pengabdi dapat
mengalokasikan rencana pengeluaran yang sesuai dengan rencana
pekerjaan. Besaran atas belanja barang dan belanja perjalanan akan
disesuaikan pula dengan sifat, ukuran, dan jenis pengabdian masyarakat.
5. Jadual Kegiatan Jadual Kegiatan
Bantuan Program Mutu Pengabdian Masyarakat
No. Kegiatan Pelaksanaan
1. Pengumuman proposal pengabdian masyarakat 27 – 31 Maret 2017
2. Penerimaan proposal 01 – 22 April 2017
3. Seleksi administrasi proposal 24 – 27 April 2017
4. Pengumuman proposal yang masuk nominasi 28 April 2017
5. Seminar proposal pengabdian 01 – 05 Mei 2017
6. Pengumuman penerimaan bantuan dana
pengabdian masyarakat
08 Mei 2017
7. Penyelesaian administrasi kontrak
pengabdian masyarakat
11 - 12 April 2017
8. Penyerahan laporan hasil penelitian
sementara
07 – 11 Agustus 2017
9. Seminar hasil pengabdian sementara
[interim report]
14 – 18 Agustus 2017
10. Penyampaian laporan pengabdian masyarakat
10.1 Excecutive Summary [artikel] 04 – 08 September 2017
10.2 Laporan penggunaan keuangan-bukti
penggunaan keuangan
11 – 15 September 2017
10.3 Lampiran pengusulan ISBN dan HKI 18 - 22 September 2017
10.4 Laporan akhir pengabdian dalam
bentuk naskah buku
18 – 22 September 2017
Catatan: Jadual pelaksanaan kegiatan bersifat tentatif dan dapat berubah sesuai dengan keperluan
yang ditetapkan dikemudian oleh Ketua Panitia Bantuan Program Mutu Pengabdian
Masyarakat Kompetitif.
BAGIAN KETIGA
A. Laporan Pengabdian Masyarakat Laporan pengabdian masyarakat terdiri dari dua bentuk, yaitu: laporan
akademik dan laporan penggunaan dana.
1. Laporan Akademik Laporan akademik adalah laporan hasil pengabdian masyarakat. Pengabdi
menyerahkan hasil pengabdian masyarakat yang terdiri dari 2 (dua)
bentuk, yaitu:
(a) Laporan naskah dalam bentuk buku. Laporan inti yang sudah di- lay out dalam bentuk buku siap
dipublikasikan dengan spesifikasi dengan Format MS Word sebagai
berikut:
Ukuran buku 17 x 25 cm.
Tebal halaman sekurang-kurangnya 100 hal.
-
Petunjuk Teknis Bantuan Program Mutu Pengabdian Masyarakat
15
Spasi 1,15 pt.
Font standar Book Antiqua atau Times New Roman dengan ukuran 12 pt.
Dalam bagian akhir disertai dengan indeks.
Mengenai format cover, memenuhi ketentuan sebagai berikut:
1. Judul cover bisa tidak sesuai dengan judul utama pada pengusulan awal judul penelitian.
2. Pada saat penerbitan agar mencantumkan logo penerbitan ini didukung/di danai oleh LP2M IAIN Ambon pada halaman
dalam cover buku.
Laporan Hasil Pengabdian dalam Bentuk Buku
Cover
Abstraksi
Pengantar
Daftar Isi
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Permasalahan
C. Tujuan
D. Signifikansi
E. Sistematika Penulisan
BAB II Kerangka Konsep
A. Gambaran Umum Lokasi Pengabdian
B. Kondisi Saat ini Masyarakat Dampingan
C. Kondisi Yang Diharapkan
D. Strategi Pelaksanaan
E. Kajian Teori
BAB III Pelaksanaan Pengabdian
A. Gambaran Kegiatan
B. Dinamika Keilmuan
C. Teori yang Dihasilkan dari Pendampingan Komunitas
BAB IV Diskusi Keilmuan
A. Diskusi Data
B. Follow Up
BAB V Penutup
A. Kesimpulan
B. Penutup
DAFTAR REFERENSI
(b) Excecutive Summary Laporan dalam bentuk excecutive summary adalah laporan yang
sudah diformat MS Word dalam bentuk tulisan/artikel yang siap
dikirim ke jurnal. Laporan jenis ini mengikuti sistimatika sebagai
berikut:
(1) Judul penelitian. (2) Nama penulis, alamat email dan jabatan/pekerjaan saat ini. (3) Abstraksi dalam bahasa Indonesia, Bahasa Arab dan atau
Bahasa Inggris.
-
Petunjuk Teknis Bantuan Program Mutu Pengabdian Masyarakat
16
(4) Kata kunci. (5) Isi tulisan, sistematika: Pendahuluan, pembahasan dan penutup,
daftar referensi.
(6) Indeks. (c) Lampiran pengusulan ISBN dan HKI
(1) Lampiran ISBN
Halaman cover judul
Balik halaman judul
Kata pengantar
Daftar isi (2) Lampiran Hak Kekayaan Intelektual [HKI]
Surat pernyataan peneliti
Permohonan penciptaan cipta secara elektronik
Naskah Ciptaan
Naskah Deskripsi Ciptaan
Scan NPWP
Scan KTP
2. Laporan Penggunaan Dana Setiap penggunaan uang Negara harus dilaporkan kepada
pemberi/penyalur dana bantuan. Laporan penggunaan dana adalah laporan
yang disusun untuk mengetahui besarnya realisasi atas penggunaan yang
dibandingkan dengan anggaran yang telah disusun. Setiap laporan
keuangan harus disertai bukti pendukung sesuai ketentuan pelaporan.
B. Penutup Demikan petunjuk teknis perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan
pengabdian masyarakat kompetitif tahun 2017 IAIN Ambon ini disampaikan,
untuk informasi lebih lanjut dapat lihat dalam WEBSITE LP2M IAIN Ambon
WEBSITE.http://lp2m-iainambon.id. Atas perhatian dan kerjasamanya
diucapkan terima kasih.
Ambon, Maret 2017
Ketua,
Dr. H. Sulaeman, Drs., M.Si
NIP. 19670316 199302 1 001
http://www.lp2m-iain/