Nomor: B-37.b/In.09/6/6.b/HM.01/03/2017 · Penyelesaian administrasi kontrak pengabdian 11 - 12...

16
Petunjuk Teknis Bantuan Program Mutu Pengabdian Masyarakat 1 Nomor: B-37.b/In.09/6/6.b/HM.01/03/2017 PETUNJUK TEKNIS PERENCANAAN, PELAKSANAAN, DAN PELAPORAN BANTUAN PROGRAM MUTU PENGABDIAN MASYARAKAT KOMPETITIF TAHUN 2017 LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI AMBON 2017

Transcript of Nomor: B-37.b/In.09/6/6.b/HM.01/03/2017 · Penyelesaian administrasi kontrak pengabdian 11 - 12...

  • Petunjuk Teknis Bantuan Program Mutu Pengabdian Masyarakat

    1

    Nomor: B-37.b/In.09/6/6.b/HM.01/03/2017

    PETUNJUK TEKNIS

    PERENCANAAN, PELAKSANAAN, DAN PELAPORAN

    BANTUAN PROGRAM MUTU PENGABDIAN

    MASYARAKAT KOMPETITIF

    TAHUN 2017

    LEMBAGA PENELITIAN DAN

    PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI AMBON

    2017

  • Petunjuk Teknis Bantuan Program Mutu Pengabdian Masyarakat

    2

    DAFTAR ISI

    Sampul Kegiatan

    Daftar Isi

    BAGIAN PERTAMA – 4

    A. Dasar Pemikiran – 4 B. Dasar Hukum – 6 C. Tujuan Program – 8 D. Tema Program – 8 E. Manfaat Program – 8 F. Sasaran dan Keluaran Program – 8

    BAGIAN KEDUA – 10

    A. Sumber Anggaran – 9 B. Bentuk Pengabdian – 9 C. Ketentuan Umum Pengusulan – 9

    1. Pengusul – 9 2. Administratif – 10

    D. Mekanisme Seleksi dan Penilaian – 10 E. Anggaran Pengabdian – 10 F. Pelaksanaan Pengabdian – 11

    1. Pengajuan Proposal Pengabdian – 11 2. Kriteria Penilaian – 11 3. Pengendalian Mutu Pengabdian – 13

    a. Seleksi – 13 b. Seminar – 13

    4. Penganggaran Penelitian – 13 5. Jadual Kegiatan – 13

    BAGIAN KETIGA – 14

    A. Laporan Pengabdian – 14 1. Laporan Akademik – 14 2. Laporan Penggunaan Dana – 16

    B. Penutup – 16

  • Petunjuk Teknis Bantuan Program Mutu Pengabdian Masyarakat

    3

  • Petunjuk Teknis Bantuan Program Mutu Pengabdian Masyarakat

    4

    PETUNJUK TEKNIS

    PERENCANAAN, PELAKSANAAN, DAN PELAPORAN BANTUAN PROGRAM

    PENINGKATAN MUTU PENGABDIAN MASYARAKAT KOMPETITIF

    TAHUN ANGGARAN 2017

    KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN

    Kementerian Negera/Lembaga : Institut Agama Islam Negeri Ambon

    Unit Eselon I : Dirjen Pendidikan Islam

    Program : Peningkatan Akses, Mutu, Relevansi dan Daya Saing Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

    IAIN Ambon

    Hasil : Pengabdian Masyarakat IAIN Ambon

    Unit Eselon II/Satker : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat IAIN Ambon

    Kegiatan : Perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan bantuan program peningkatan mutu pengabdian masyarakat

    kompetitif tahun 2017 di Lembaga Penelitian dan

    Pengabdian Kepada Masyarakat di Institut Agama Islam

    Negeri Ambon.

    Indikator Kinerja Kegiatan : Menghasilkan laporan penelitian pengabdian masyarakat dalam bentuk naskah buku, dan lampiran pengusulan

    ISBN dan HKI.

    Satuan Ukur dan Jenis Keluaran : Peraturan Menteri Agama RI Nomor 55 Tahun 2014 Tentang Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

    Pada Perguruan Tinggi Keagamaan

    Pelaksanaan Kegiatan : Pengumuman proposal pengabdian 27 – 31 Maret 2017

    Penerimaan proposal 01 – 22 April 2017 Seleksi administrasi proposal 24 – 27 April 2017

    Pengumuman proposal yang masuk nominasi 28 April 2017 Seminar proposal pene pengabdian 01 – 05 Mei 2017

    Pengumuman penerimaan bantuan dana pengabdian 08 Mei 2017 Penyelesaian administrasi kontrak pengabdian 11 - 12 April 2017

    Penyerahan laporan hasil pengabdian sementara 07 – 11 Agustus 2017 Seminar hasil penelitian sementara [interim report] 14 – 18 Agustus 2017

    Penyampaian laporan 04 – 22 September 2017

    Volume Kegiatan : 9 [sembilan] Peneliti Pengabdian Masyarakat

    BAGIAN PERTAMA

    A. Dasar Pemikiran Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 sebagai penjabaran dari

    Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan

    Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen, dinyatakan

    bahwa tujuan pendidikan tinggi adalah [1] menyiapkan peserta didik menjadi

    anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan atau profesional

    yang dapat menerapkan, mengembangkan, dan atau memperkaya khasanah ilmu

    pengetahuan dan teknologi dan atau kesenian, dan [2] mengembangkan dan

    menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi dan atau kesenian serta

    mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat

    dan memperkaya kebudayaan nasional.

    Mencermati tujuan pendidikan tinggi tersebut, jelaslah bagaimana dosen

    seharusnya melaksanakan tugas-tugas sebagai motivator, fasilitator, organisator,

    informator, konselor. Fungsi dan tugas dosen ini menjadi bagian inti dari

    perguruan tinggi, dosen memiliki tugas yang sangat penting dan menentukan

    keberhasilan suatu perguruan tinggi dalam mewujudkan tujuannya. Dua hal

    pokok yang diharapkan dari pendidikan tinggi, sebagaimana tersebut dalam PP

    Nomor 60 Tahun 1999 tentu hanya bisa dilakukan oleh tenaga pendidik yang

    disebut dosen.

  • Petunjuk Teknis Bantuan Program Mutu Pengabdian Masyarakat

    5

    Jika tujuan perguruan tinggi diterapkan pada Perguruan Tinggi Keagamaan

    Islam (PTKI), maka secara ringkas dapat dikatakan bahwa tujuan PTKI adalah

    [1] menghasilkan lulusan yang bermutu secara akademik dan atau profesional di

    bidang ilmu pengetahuan agama dan kebudayaan Islam serta yang akan

    bermanfaat bagi masyarakat, dan [2] mengembangkan dan menyebarluaskan

    ilmu pengetahuan agama dan kebudayaan Islam bagi kemaslahatan masyarakat,

    tentu hanya bisa dilakukan oleh tenaga pendidik yang disebut dosen dan

    sebaliknya keberhasilan dan kegagalan suatu PTKI seharusnya di ukur

    berdasarkan pencapaian dua tujuan PTKI tersebut.

    Menangkap semangat dua point yang diharapkan dari tujuan pendidikan

    PTKI, dosen PTKI yang benar dan seharusnya adalah: Pertama; orang yang

    memiliki kemampuan akademik dan atau profesional yang dapat menerapkan,

    mengembangkan, dan atau memperkaya khasanah ilmu pengetahuan ilmiah yang

    akan bermanfaat bagi masyarakat. Dosen dalam pengertian ini adalah seorang

    akademisi dan atau profesional yang konsisten dan memiliki komitmen terhadap

    ilmu pengetahuan dan atau keterampilannya. Kualifikasi ini menjadi keniscayaan

    bagi dosen. Sebab tanpa ini, dosen tidak mungkin dapat menunjang PTKI dalam

    mewujudkan tujuan yang pertama, yakni mempersiapkan mahasiswa menjadi

    anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan atau profesional

    yang dapat menerapkan, mengembangkan, dan atau memperkaya khasanah ilmu

    pengetahuan agama dan kebudayaan Islam.

    Kedua; dosen adalah orang yang mengembangkan dan menyebarluaskan

    ilmu pengetahuan serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan

    taraf kehidupan masyarakat. Dalam pengertian ini, dosen adalah seorang peneliti,

    pengkaji, dan sekaligus pendakwah ilmu pengetahuan ilmiah yang memiliki

    komitmen sosial. Pendakwah di sini berbeda dengan juru kampanye, agitator,

    provokator, atau juru dakwah yang tidak ilmiah. Kualifikasi ini juga menjadi

    keharusan bagi individu dosen. Sebab tanpa ini, PTKI tidak bisa mewujudkan

    tujuannya yang kedua, yakni mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu

    pengetahuan agama dan kebudayaan Islam bagi kemaslahatan masyarakat.

    Memahami paparan di atas, dosen adalah seorang akademisi dan atau

    profesional yang konsisten dan terus menerus melakukan penelitian dan

    pengkajian untuk mengembangkan ilmu pengetahuan untuk kepentingan

    peningkatan taraf kehidupan masyarakat dalam bidang pengabdian kepada

    masyarakat. Ataukah, dosen adalah peneliti yang mengajar, atau pengajar yang

    meneliti. Materi pengajaran yang disampaikan dosen harus selalu berkembang

    dan dinamis sejalan dengan hasil pengabdian masyarakat yang dilakukannya.

    Berkenaan dengan itu, dosen sebagai tenaga pengajar di Institut Agama Islam

    Negeri [IAIN] Ambon harus melakukan perubahan dan tantangan dihadapi,

    harapan-harapan terhadap lembaganya dengan sepenuhnya berorientasi pada

    sosial expectations tidak lagi mencukupi. Bukan hanya karena sifatnya yang

    tradisional, tetapi juga karena orientasi harapan seperti itu tidak sejalan, baik

    dengan tantangan global maupun pengembangan IAIN Ambon menuju

    Universitas Islam Negeri berorientasi pada standard kompetensi berbasis

    multikultural.

    IAIN Ambon diharapkan harus selalu memberikan manfaat kepada

    masyarakat melalui fungsi tridharma pendidikan yakni fungsi pembelajaran,

    penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Dalam fungsi penelitian

    diharapkan memberikan dampak yang lebih [best praktis] kepada masyarakat

    yakni mampu menganalisis permasalahan-permasalahan dan potensi (asset) yang

  • Petunjuk Teknis Bantuan Program Mutu Pengabdian Masyarakat

    6

    dimiliki guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang lebih baik, tentram

    dan sejahtera.

    Dengan fungsi pengabdian kepada masyarakat, IAIN Ambon merencanakan

    dan melaksanakan program penelitian pengabdian masyarakat kompetitif tahun

    anggaran 2017, berupa program bantuan dana penelitian untuk meningkatkan

    mutu pelaksanaan dan hasil pengabdian masyarakat bagi dosen secara kelompok

    di lingkungan IAIN Ambon. Bantuan dana ini akan diberikan secara kompetitif,

    transparan, dan objektif berdasarkan mutu proposal yang di ajukan dan terbuka

    bagi setiap tim peneliti pengabdian masyarakat dalam pengembangan bidang

    ilmu. Program bantuan pengabdian kepada masyarakat memberikan ruang yang

    cukup luas untuk aksi partisipatif, di mana pengabdian tidak hanya mengetahui,

    menjelaskan, atau menafsirkan namun juga mentransformasi kondisi sosial

    khususnya penguatan kualitas hidup komunitas Muslim.

    Penerapan secara kompetitif sebagai bukti pelaksanaan peneliti pengabdian

    masyarakat, seluruh usulan program bantuan pengabdian masyarakat yang telah

    didaftarkan secara E-Online akan dinilai oleh Tim Reviewer yang berkompeten

    di bidangnya, serta memiliki track record maupun reputasi akademik. Program

    bantuan dana peneliti pengabdian masyarakat dilaksanakan setiap tahun dan

    dialokasikan pendanaannya dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

    (APBN) melalui Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Institut Agama

    Islam Negeri Ambon Kementerian Agama Republik Indonesia. Bantuan dana ini

    diperuntukkan untuk seluruh civitas akademika yang telah melakukan penelitian

    untuk diajukan dalam program pengabdian masyarakat.

    B. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian,

    Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Lembaran

    Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 84, Tambahan Lembaran

    Negara Republik Indonesia Nomor 4219).

    2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan

    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286).

    3. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan

    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301).

    4. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Lembaran Negara

    Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157).

    5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik. 6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan

    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336).

    7. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41,

    Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana

    telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13

    Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19

    Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara

    Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara

    Republik Indonesia Tahun Nomor 5670).

  • Petunjuk Teknis Bantuan Program Mutu Pengabdian Masyarakat

    7

    8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara

    Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara

    Republik Indonesia Nomor 4502).

    9. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2009 nomor 76, Tambahan Lembaran

    Negara Republik Indonesia Nomor 5007).

    10. Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.

    11. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara

    Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor16, Tambahan Lembaran Negara

    Republik Indonesia Nomor 5500).

    12. Peraturan Presiden Nomor 111 Tahun 2006 tentang Perubahan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Ambon menjadi Institut Agama Islam Negeri

    Ambon.

    13. Peraturan Menteri Agama Nomor 45 Tahun 2014 tentang Pejabat Perbendaharaan Negara Pada Kementerian Agama sebagaimana telah

    diubah dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 63 Tahun 2016 tentang

    Perubahan Atas Peraturan Menteri Agama Nomor 45 Tahun 2014 tentang

    Pejabat Perbendaharaan Pada Kementerian Agama.

    14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

    15. Peraturan Menteri Agama Nomor 21 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Institut Agama Islam Negeri Ambon.

    16. Peraturan Menteri Agama Nomor 55 Tahun 2014 tentang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat.

    17. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah Pada Kementerian

    Negara/Lembaga sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri

    Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016 tentang Perubahan Atas Peraturan

    Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme

    Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah Pada Kementerian

    Negara/Lembaga.

    18. Peraturan Menteri Agama Nomor 67 Tahun 2015 tentang Bantuan Pemerintah pada Kementerian Agama sebagaimana telah beberapa kali

    diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 62 Tahun 2016

    tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Agama Nomor 67 Tahun

    2015 tentang Bantuan Pemerintah Pada Kementerian Agama.

    19. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2015 tentang Statuta Institut Agama Islam Negeri Ambon.

    20. Peraturan Menteri Agama Nomor 42 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama.

    21. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 115/PMK.02/2015 tentang Standar Biaya Keluaran Tahun Anggaran 2016.

    22. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 33/PMK.02/2016 tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2017.

    23. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 4398 Tahun 2015 tentang Pedoman, Pelaksanaan dan Pelaporan Penelitian Pada Perguruan

    Tinggi Keagamaan Islam,

  • Petunjuk Teknis Bantuan Program Mutu Pengabdian Masyarakat

    8

    24. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor Dj.1/1765/2011 tentang Beban Kerja Dosen dan Evaluasi Pelaksanaan Tridharma Perguruan

    Tinggi bagi Dosen di Lingkungan Perguruan Tinggi Agama Islam.

    25. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 4834 Tahun 2015 tentang Pedoman Pengabdian Kepada Masyarakat di Perguruan Tinggi

    Keagamaan Islam.

    26. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor Tahun 2017 Tentang Petunjuk Teknis Bantuan Program Peningkatan Mutu Pengabdian Kepada

    Masyarakat Tahun Anggaran 2017.

    27. Keputusan Rektor IAIN Ambon Nomor Tahun 2012 tentang Panduan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat.

    C. Tujuan Program 1. Mengamalkan dan memanfaatkan ilmu pengetahuan diperoleh dari

    pembelajaran dan penelitian di IAIN Ambon dalam rangka mewujudkan

    masyarakat yang berdaya saing dan sejahtera.

    2. Memperkuat dan meningkatkan kompetensi dosen serta produktivitas pengabdian kepada masyarakat berbasis penelitian.

    3. Meningkatkan kesempatan dosen untuk bekerjasama dengan lembaga-lembaga mitra baik di tingkat lokal, nasional maupun international yang

    mempunyai concern di bidang pemberdayaan masyarakat.

    4. Melahirkan intelektual dan agamawan organik di kalangan IAIN Ambon yang memiliki keahlian otoritatif dan implementatif pada bidang tertentu.

    D. Tema Program Tema besar pengabdian kepada masyarakat IAIN Ambon pada tahun 2017

    adalah “pemberdayaan masyarakat melalui hasil-hasil penelitian dalam

    peningkatan sosial-ekonomi dan nilai-nilai kebangsaan dan sosial-multikultural.”

    E. Manfaat Program Manfaat program pengabdian kepada masyarakat IAIN Ambon pada tahun

    2017 adalah:

    1. Memperkuat peran dan kemitraan IAIN Ambon dalam melakukan pengembangan masyarakat melalui proses pemberdayaan.

    2. Menumbuhkan kesadaran dan partisipasi masyarakat melalui kegiatan-kegiatan pengabdian masyarakat yang difasilitasi oleh peneliti

    pengabdian.

    3. Memaksimalkan partisipasi peneliti pengabdi dalam menerjemahkan ilmu dan teknologi untuk kesejahteraan masyarakat.

    4. Meningkatkan kerjasama kelembagaan LP2M IAIN Ambon dengan stakeholders di tingkat lokal untuk dijadikan sebagai desa binaan

    pengabdian.

    F. Sasaran dan Keluaran Program bantuan peningkatan mutu pengabdian masyarakat merupakan dana

    bantuan pengabdian masyarakat sebagai bentuk penghargaan yang disediakan

    pemerintah untuk meningkatkan kualitas pengabdian masyarakat yang diperoleh

    dari pembelajaran dan penelitian di IAIN Ambon.

    Program ini diarahkan untuk menghasilkan dokumen mengenai kiprah LP2M

    IAIN Ambon dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat untuk perubahan sosial.

  • Petunjuk Teknis Bantuan Program Mutu Pengabdian Masyarakat

    9

    Kemudian terwujudnya jejaring berkelanjutan dengan para pengabdi masyarakat

    terkemuka dari IAIN Ambon, perguruan tinggi lain, dan Institusi riset

    mendukung yang melahirkan model baru pengabdian masyarakat.

    Hasil program pengabdian masyarakat dipublikasikan dalam jurnal ilmiah

    pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk naskah jurnal, buku ISBN, dan

    atau Hak Kekayaan Intelektual.

    BAGIAN KEDUA

    A. Sumber Anggaran Program bantuan peningkatan mutu penelitian merupakan dana bantuan

    penelitian kompetitif tahun 2017 IAIN Ambon bersumber dari Anggaran:

    1. Anggaran Pemerintah yang bersumberkan dari Kementerian Agama Republik Indonesia.

    2. Anggaran dibebankan kepada Daftar Isian Program Anggaran [DIPA] IAIN Ambon Nomor SP DIPA 025.04.07.426242/2016 tanggal 17

    November 2016.

    B. Bentuk Pengabdian Kegiatan pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu bentuk

    intervensi Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Agama Islam

    Negeri Ambon untuk tujuan perubahan sosial. Kegiatan tersebut dapat

    dilaksanakan dengan berbagai bentuk yaitu:

    1. Pendidikan Masyarakat (Popular Education), yakni kegiatan pengabdian yang ditujukan untuk belajar bersama masyarakat atau

    menguatkan kemampuan, potensi dan aset masyarakat.

    2. Pendampingan Masyarakat, yakni kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan secara intensif dan partisipatif agar tercapai

    kemandirian dari komunitas atau kelompok mitra.

    3. Advokasi, yakni kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa menumbuhkan kepekaan sosial, politik, dan budaya, serta

    kapasitas/kemampuan untuk memperjuangkan dan memperoleh hak-hak

    sebagai warganegara.

    C. Ketentuan Umum Pengusulan Untuk mendapatkan bantuan pengabdian masyarakat, pengusul harus

    memenuhi ketentuan dan persyaratan sebagai berikut:

    1. Pengusul Persyaratan pengusul program bantuan peningkatan mutu pengabdian

    masyarakat kompetitif tahun anggaran 2017:

    a. Berstatus sebagai dosen tetap [Pegawai Negeri Sipil] IAIN Ambon. b. Dibuktikan Nomor Induk Dosen Nasional [NIDN]. c. Untuk peneliti anggota melibatkan dosen [PNS] memiliki NIDN dan

    Dosen Non PNS.

    d. Proposal pengabdian masyarakat, diperoleh dari hasil penelitian dalam rangka mewujudkan masyarakat yang berdaya saing dan

    sejahtera.

    e. Pengusul, baik ketua tim maupun anggota tidak sedang mendapatkan beasiswa Diktis dan atau tidak sedang kuliah dalam masa tugas

    belajar atau izin belajar. Bagi yang melanggar akan di blacklist dari

    daftar penerima bantuan.

  • Petunjuk Teknis Bantuan Program Mutu Pengabdian Masyarakat

    10

    2. Administratif a. Pengusul melakukan registrasi secara E-Online dengan mengunjungi

    Website http://lp2m-iainambon.id.

    b. Setelah proposal diterima panitia, semua informasi terkait bantuan hanya disampaikan melalui Website resmi LP2M IAIN Ambon.

    c. Pengusul hanya diperkenankan mengajukan 1 [satu] judul proposal yang disediakan LP2M IAIN Ambon, dan setiap pengusul hanya

    diperkenankan untuk menjadi ketua tim dan atau anggota tim pada

    satu kategori jenis bantuan pengabdian masyarakat dan penelitian.

    d. Lampiran registrasi pengusul. 1. Format MS Word proposal pengabdian masyarakat. 2. Format MS Word Surat pernyataan orisinalitas proposal

    pengabdian masyarakat.

    3. Scan Biodata Ketua pengabdi. 4. Scan Nomor Induk Dosen Nasional [NIDN].

    D. Mekanisme Seleksi dan Penilaian Mekanisme seleksi dilakukan dalam tahapan-tahapan berikut ini.

    1. Penyeleksian secara online, dimaksudkan untuk memverifikasi dokumen persyaratan dasar pengusul proposal.

    2. Desk Evaluation/seleksi administrasi, seleksi tahap pertama dimaksudkan untuk menjaring proposal para pengusul yang memenuhi persyaratan

    administratif, substansi, maupun kesesuaian penyusunan Rancangan

    Anggaran Belanja dan Surat Pernyataan Tanggungjawab Belanja.

    3. Seminar presentasi proposal, sebagai bentuk seleksi tahap kedua yang dimaksudkan untuk melakukan penilaian pada konten proposal

    pengabdian masyarakat yang diajukan. Seminar proposal ini dihadiri oleh

    Ketua Tim yang akan mempresentasikan proposal yang diajukan, bagi

    Ketua Tim yang tidak bisa hadir pada saat seminar berlangsung harus

    menunjuk wakilnya dan memberikan alasan ketidakhadirannya dengan

    memberikan surat mandat di atas materai Rp.6,000.

    4. Seminar kedua adalah seminar hasil pengabdian masyarakat yang dihadiri tim reviewer untuk menilai hasil pengabdian masyarakat.

    E. Anggaran Penelitian 1. Estimasi dana yang dapat diusulkan oleh pengabdi adalah

    Rp 20,000,000 – Rp 23,000,000

    2. Pencairan bantuan dana pengabdian masyarakat akan dilaksanakan sebanyak dua termin. Termin I sebanyak 50% dicairkan setelah

    menandatangani kontrak kerja dan termi II Sebanyak 50% dicairkan

    setelah presentasi hasil pengabdian masyarakat dan menyerahkan naskah

    hasil laporan pengabdian masyarakat dalam bentuk buku untuk di ISBN,

    Excecutive Summary, dan laporan penggunaan keuangan-bukti

    penggunaan keuangan.

    3. Persetujuan pencairan sisa bantuan dana sebesar 50% sangat ditentukan oleh hasil evaluasi tim Reviewer dalam forum persentasi interim report.

    Apabila hasil evaluasi menunjukan bahwa pengabdian masyarakat tidak

    layak untuk terus didanai, maka sisa bantuan dana sebesar 50% tidak akan

    dicairkan dan sisa dana tersebut dikembalikan ke LP2M selanjutnya

    http://lp2m-iainambon.id/

  • Petunjuk Teknis Bantuan Program Mutu Pengabdian Masyarakat

    11

    dibentuk tim kerja untuk menyelesaikan sisa pengabdian masyarakat

    tersebut dan atau sisa bantuan dana 50% dikembalikan ke kas negara.

    F. Pelaksanaan Pengabdian Masyarakat 1. Pengajuan Proposal Pengabdian Masyarakat

    a. Untuk tahap seleksi awal, proposal pengabdian masyarakat tidak lebih dari 15 [limabelas] halaman dan diketik dikertas ukuran A4, spasi, 1,5

    lines, huruf Times New Roman, size 12 poin, dengan margin 2,5 cm,

    proposal ditulis dengan menggunakan catatan kaki dan daftar pustaka

    di bagian akhir proposal [proposal yang disusun tidak sesuai dengan

    ketentuan tersebut akan langsung didiskualifikasi pada tahap seleksi

    administrasi]. Hanya pengusul yang dinyatakan lolos tahap seleksi

    awal saja yang diminta untuk menyusun proposal lengkap untuk

    dipresentasi pada forum seminar Proposal Pengabdian Masyarakat.

    b. Proposal mencakup beberapa unsur: (1) Judul pengabdian masyarakat

    (2) Isu dan Fokus Pengabdian

    (3) Alasan Memilih Subjek Dampingan

    (4) Kondisi Subjek Dampingan Saat Ini

    (5) Kondisi Dampingan yang Diharapkan

    (6) Strategi yang Dipergunakan

    (7) Pihak-Pihak yang Terlibat [Stakeholders] dan Bentuk

    Keterlibatannya.

    (8) RAB dan SPTJB

    c. Proposal dengan sampul muka [cover] yang hanya menjelaskan judul pengabdian masyarakat dengan format MS Word, Pengabdian

    masyarakat yang dipilih “tanpa mencantumkan nama pengabdi.”

    Berkas proposal yang masih mencantumkan nama pengabdi langsung

    didiskualifikasi pada tahap seleksi administrasi.

    d. Lampiran surat pernyataan orisinalitas proposal pengabdian masyarakat kompetitif pengusul di atas materai Rp 6.000 [enam ribu

    rupiah].

    2. Kriteria Penilaian Ada beberapa aspek penting yang digunakan Tim Reviewer untuk

    menentukan mutu proposal program pengabdian masyarakat:

    a. Isu aktual dan relevan dengan latar belakang keilmuan; fokus pengabdian yang diangkat adalah isu aktual, relevan dengan basis

    keilmuan, memiliki manfaat nyata bagi masyarakat serta memiliki

    prospek keberlanjutan (sustainability).

    b. Alasan memilih dampingan; mencantumkan alasan dan argumen yang kuat dalam memilih komunitas mitra pengabdian berdasarkan

    harapan masyarakat dan memilik mengaruh yang penting bagi

    masyarakat mitra.

    c. Riset Pendahuluan dan Basis Teori; menjelaskan secara nyata kondisi komunitas yang akan didampingi sesuai dengan hasil

    penelitian pendahuluan (prelemenary research) yang telah dilakukan.

    Deskripsi perlu disertai data-data kuantitatif maupun kualitatif yang

    memadai, sehingga tergambar kondisi umum dan kondisi spesifik

    komunitas yang akan menjadi fokus dampingan. Proposal juga

    mengungkapkan tentang KERANGKA TEORI yang dipergunakan

    untuk melaksanakan proses pendampingan.

  • Petunjuk Teknis Bantuan Program Mutu Pengabdian Masyarakat

    12

    d. Kondisi dampingan yang diharapkan; menjelaskan kondisi yang diharapkan selama dan setelah proses dampingan berlangsung

    sebagaimana hasil penelitian pendahuluan (prelemenary research).

    Dengan dasar penelitian pendahuluan dan teori yang melandasinya,

    maka pengusul menggambarkan harapan perubahannya.

    e. Strategi Aksi; menyebutkan sejumlah strategi yang akan dilakukan untuk mencapai kondisi yang diharapkan dan bagaimana kaitannya

    satu sama lain. Bisa berupa metode, teknik, atau kegiatan, yang akan

    dilakukan agar strategi yang dirancang dapat berjalan. Penggunaan

    Logical Framework (salah satunya) adalah untuk melakukan

    analisis lebih mendalam mengenai permasalahan dihadapi masyarakat.

    Sehingga dimungkinkan dapat dilakukan untuk mencapai tujuan akhir

    program pengabdian.

    f. Keterlibatan Stakeholder; melibatkan pihak-pihak yang relevan dengan isu dan fokus pengabdian yang akan dilakukan.

    g. Resources yang sudah dimiliki, baik dari tim pengabdi maupun masyarakat dampingan; menyebutkan secara gamblang kapasitas

    tim dan lembaga pengusul untuk melakukan program ini, dan

    resources apa yang dimiliki untuk menjalankan program pengabdian.

    h. Besaran Biaya dan Alokasi Waktu; biaya [RAB dan SPTJB] dialokasikan rasional dan mampu membuat perubahan yang berarti

    bagi masyarakat.

    i. Publikasi dalam Bentuk Buku atau Jurnal yang bisa , potensi dan narasi serta gagasan yang dihasilkan dari proses pengabdian mampu

    dipublikasikan.

    Ada beberapa aspek penting yang di gunakan Tim Reviewer untuk

    menentukan mutu Proposal Lengkap Pengabdian Masyarakat:

    No. Aspek Penilaian Rubrik Penilaian Nilai Bobot

    1. Isu Aktual dan Relevansi

    Fokus Pengabdian yang diangkat adalah isu

    aktual 20

    Memiliki Manfaat nyata bagi Masyarakat/

    Komunitas mitrapengabdian

    Isu dan Fokus Pengabdian memiliki prospek

    keberlanjutan (sustainability) program

    2. Alasan Gagasan yang diangkat memiliki makna yang signifikan

    15

    Ketepatan pemilihan masyarakat dampingan

    sesuai isu yang diangkat

    Tujuan akhir program pengabdian adanya

    perubahan dan kesadaran

    Proyeksi perubahan yang terjadi memiliki

    pengaruh yang sangat penting bagi

    masyarakat/komunitas mitra pengabdian

    3. Riset Terdahulu dan

    Basis Teoretis

    Mendiskripsikan Riset-riset dahulu yang relevan

    15 Ketepatan teori dan riset berkenaan dengan pelaksanaan pengabdian

    4. Strategi Aksi Kerangka kerja disusun secara logis

    20

    Metode, teknik dan program yang disusun

    RELEVAN dengan tujuan akhir program

    pengabdian

    Rencana strategi aksi yang disusun

    STRATEGIS untuk mencapai tujuan akhir

    program pengabdian

    Rencana aksi yang disusun OPERASIONAL

    dan dimungkinkan dapat dilakukan untuk

    mencapai tujuan akhir program pengabdian

    Kegiatan yang dirancang sesuai dengan

    kebutuhan tujuan pengabdian

    5. Keterlibatan Stakholder

    Pihak-pihak yang terlibat atau yang akan

    dilibatkan relevan dengan isu dan fokus 5

    Kejelasan bentuk keterlibatan sejumlah

    stakeholders dalam program pengabdian

  • Petunjuk Teknis Bantuan Program Mutu Pengabdian Masyarakat

    13

    6. Resources

    Kekuatan tim pengabdi 5 Resources masyarakat dampingan

    Resourses Mitra atau stakeholders

    7. Besaran Biaya dan Alokasi Waktu

    Biaya yang diusulkan rasional

    10

    Proporsionalitas sebaran pembelanjaan

    anggaran (lebih dari 50% dialokasikan untuk

    kepentingan masyarakat/komunitas mitra dan

    proses pengabdian)

    Alokasi waktu yang disusun rasional dan

    diperkirakan mampu membuat perubahan yang

    berarti bagi masyarakat/komunitas

    8. Publikasi Potensi dari narasi dan gagasan untuk dipublikasikan di Jurnal

    10

    Implementasi dari Hasil Pengabdian

    Nilai Total 100

    Catatan:

    a. Skor 10 – 50 : Ditolak

    b. Skor 51 – 70 : Dipertimbangkan

    c. Skor 71– 100 : Layak/lulus menjadi nominator

    3. Pengendalian Mutu Penelitian a. Seleksi

    Proposal pengabdian masyarakat yang memenuhi syarat dan ketentuan

    biasa dipromosikan untuk di biayai. Jika jumlah pengusulan melebihi

    anggaran yang tersedia, maka harus dilakukan seleksi atau penilaian

    untuk memberikan prioritas kepada peneliti pengabdian masyarakat

    yang mampu mengutarakan gagasannya dalam proposal tersebut.

    Proses seleksi meliputi pertama, seleksi administratif yang dilakukan

    melalui penilaian meja (desk evaluation), yaitu memeriksa

    kelengkapan minimal. Kedua, seleksi substansi, yaitu seleksi

    melibatkan ahli atau pakar pada bidang ilmu masing-masing dengan

    aspek yang dinilai.

    b. Seminar Seminar dimaksud meliputi seminar proposal dan seminar hasil

    pengabdian masyarakat. Proposal yang dinyatakan masuk nominator

    dan dapat dipertimbangkan diundang untuk mengikuti seminar

    dihadapan tim panelis yang ditunjuk oleh LP2M IAIN Ambon untuk

    mempresentasikan desain operasional yakni penjabaran lebih teknis

    operasional dari proposal yang diajukan dari pengabdian masyarakat

    yang akan dilaksanakan. Sedangkan seminar evaluasi pelaksanaan

    (middle term evaluation) penerima dana pengabdian masyarakat

    melaporkan proses pelaksanaan pengabdian masyarakat.

    4. Penganggaran Pengabdian Masyarakat Mekanisme dan tahapan yang harus dilakukan oleh masing-masing peneliti

    dalam menyusun anggaran agar diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

    a. Anggaran tidak mencantumkan honorarium pengabdi. Hal ini dikarenakan, penelitian termasuk bagian dari pelaksanaan fungsi dosen di

    bidang penelitian.

    b. Komponen pembiayaan penelitian dapat mencakup biaya hal-hal sebagai berikut:

    1) Persiapan pengabdian masyarakat 2) Pelaksanaan pengabdian masyarakat 3) Pasca pelaksanaan pengabdian masyarakat

  • Petunjuk Teknis Bantuan Program Mutu Pengabdian Masyarakat

    14

    c. Anggaran kegiatan pengabdian masyarakat, komponen belanja barang pada tiap aktivitas akan dilaksanakan sesuai dengan besaran biaya yang

    dibelanjakan (at cost) dalam penganggarannya, pengabdi dapat

    mengalokasikan rencana pengeluaran yang sesuai dengan rencana

    pekerjaan. Besaran atas belanja barang dan belanja perjalanan akan

    disesuaikan pula dengan sifat, ukuran, dan jenis pengabdian masyarakat.

    5. Jadual Kegiatan Jadual Kegiatan

    Bantuan Program Mutu Pengabdian Masyarakat

    No. Kegiatan Pelaksanaan

    1. Pengumuman proposal pengabdian masyarakat 27 – 31 Maret 2017

    2. Penerimaan proposal 01 – 22 April 2017

    3. Seleksi administrasi proposal 24 – 27 April 2017

    4. Pengumuman proposal yang masuk nominasi 28 April 2017

    5. Seminar proposal pengabdian 01 – 05 Mei 2017

    6. Pengumuman penerimaan bantuan dana

    pengabdian masyarakat

    08 Mei 2017

    7. Penyelesaian administrasi kontrak

    pengabdian masyarakat

    11 - 12 April 2017

    8. Penyerahan laporan hasil penelitian

    sementara

    07 – 11 Agustus 2017

    9. Seminar hasil pengabdian sementara

    [interim report]

    14 – 18 Agustus 2017

    10. Penyampaian laporan pengabdian masyarakat

    10.1 Excecutive Summary [artikel] 04 – 08 September 2017

    10.2 Laporan penggunaan keuangan-bukti

    penggunaan keuangan

    11 – 15 September 2017

    10.3 Lampiran pengusulan ISBN dan HKI 18 - 22 September 2017

    10.4 Laporan akhir pengabdian dalam

    bentuk naskah buku

    18 – 22 September 2017

    Catatan: Jadual pelaksanaan kegiatan bersifat tentatif dan dapat berubah sesuai dengan keperluan

    yang ditetapkan dikemudian oleh Ketua Panitia Bantuan Program Mutu Pengabdian

    Masyarakat Kompetitif.

    BAGIAN KETIGA

    A. Laporan Pengabdian Masyarakat Laporan pengabdian masyarakat terdiri dari dua bentuk, yaitu: laporan

    akademik dan laporan penggunaan dana.

    1. Laporan Akademik Laporan akademik adalah laporan hasil pengabdian masyarakat. Pengabdi

    menyerahkan hasil pengabdian masyarakat yang terdiri dari 2 (dua)

    bentuk, yaitu:

    (a) Laporan naskah dalam bentuk buku. Laporan inti yang sudah di- lay out dalam bentuk buku siap

    dipublikasikan dengan spesifikasi dengan Format MS Word sebagai

    berikut:

    Ukuran buku 17 x 25 cm.

    Tebal halaman sekurang-kurangnya 100 hal.

  • Petunjuk Teknis Bantuan Program Mutu Pengabdian Masyarakat

    15

    Spasi 1,15 pt.

    Font standar Book Antiqua atau Times New Roman dengan ukuran 12 pt.

    Dalam bagian akhir disertai dengan indeks.

    Mengenai format cover, memenuhi ketentuan sebagai berikut:

    1. Judul cover bisa tidak sesuai dengan judul utama pada pengusulan awal judul penelitian.

    2. Pada saat penerbitan agar mencantumkan logo penerbitan ini didukung/di danai oleh LP2M IAIN Ambon pada halaman

    dalam cover buku.

    Laporan Hasil Pengabdian dalam Bentuk Buku

    Cover

    Abstraksi

    Pengantar

    Daftar Isi

    BAB I Pendahuluan

    A. Latar Belakang

    B. Permasalahan

    C. Tujuan

    D. Signifikansi

    E. Sistematika Penulisan

    BAB II Kerangka Konsep

    A. Gambaran Umum Lokasi Pengabdian

    B. Kondisi Saat ini Masyarakat Dampingan

    C. Kondisi Yang Diharapkan

    D. Strategi Pelaksanaan

    E. Kajian Teori

    BAB III Pelaksanaan Pengabdian

    A. Gambaran Kegiatan

    B. Dinamika Keilmuan

    C. Teori yang Dihasilkan dari Pendampingan Komunitas

    BAB IV Diskusi Keilmuan

    A. Diskusi Data

    B. Follow Up

    BAB V Penutup

    A. Kesimpulan

    B. Penutup

    DAFTAR REFERENSI

    (b) Excecutive Summary Laporan dalam bentuk excecutive summary adalah laporan yang

    sudah diformat MS Word dalam bentuk tulisan/artikel yang siap

    dikirim ke jurnal. Laporan jenis ini mengikuti sistimatika sebagai

    berikut:

    (1) Judul penelitian. (2) Nama penulis, alamat email dan jabatan/pekerjaan saat ini. (3) Abstraksi dalam bahasa Indonesia, Bahasa Arab dan atau

    Bahasa Inggris.

  • Petunjuk Teknis Bantuan Program Mutu Pengabdian Masyarakat

    16

    (4) Kata kunci. (5) Isi tulisan, sistematika: Pendahuluan, pembahasan dan penutup,

    daftar referensi.

    (6) Indeks. (c) Lampiran pengusulan ISBN dan HKI

    (1) Lampiran ISBN

    Halaman cover judul

    Balik halaman judul

    Kata pengantar

    Daftar isi (2) Lampiran Hak Kekayaan Intelektual [HKI]

    Surat pernyataan peneliti

    Permohonan penciptaan cipta secara elektronik

    Naskah Ciptaan

    Naskah Deskripsi Ciptaan

    Scan NPWP

    Scan KTP

    2. Laporan Penggunaan Dana Setiap penggunaan uang Negara harus dilaporkan kepada

    pemberi/penyalur dana bantuan. Laporan penggunaan dana adalah laporan

    yang disusun untuk mengetahui besarnya realisasi atas penggunaan yang

    dibandingkan dengan anggaran yang telah disusun. Setiap laporan

    keuangan harus disertai bukti pendukung sesuai ketentuan pelaporan.

    B. Penutup Demikan petunjuk teknis perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan

    pengabdian masyarakat kompetitif tahun 2017 IAIN Ambon ini disampaikan,

    untuk informasi lebih lanjut dapat lihat dalam WEBSITE LP2M IAIN Ambon

    WEBSITE.http://lp2m-iainambon.id. Atas perhatian dan kerjasamanya

    diucapkan terima kasih.

    Ambon, Maret 2017

    Ketua,

    Dr. H. Sulaeman, Drs., M.Si

    NIP. 19670316 199302 1 001

    http://www.lp2m-iain/