FS HM Sampoerna Tbk. 31 December 2009

download FS HM Sampoerna Tbk. 31 December 2009

of 51

Transcript of FS HM Sampoerna Tbk. 31 December 2009

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIESLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DESEMBER 2009 DAN 2008/ DECEMBER 31, 2009 AND 2008

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)2009ASET Aset lancar Kas dan setara kas Piutang usaha - Pihak ketiga - bersih - Pihak hubungan istimewa Piutang lainnya - Pihak ketiga - Pihak hubungan istimewa Persediaan - bersih Pajak dibayar di muka Uang muka pembelian tembakau Beban dibayar di muka dan aset lainnya Jumlah aset lancar Aset tidak lancar Aset pajak tangguhan Penyertaan saham Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp2.099.422 pada tahun 2009 (2008: Rp1.725.765) Tanah untuk pengembangan Goodwill - bersih Aset lainnya - bersih Jumlah aset tidak lancar JUMLAH ASET

CONSOLIDATED BALANCE SHEETS AS AT DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)Catatan/ Notes 2008ASSETS Current assets Cash and cash equivalents Trade receivables Third parties - net Related parties Other receivables Third parties Related parties Inventories - net Prepaid taxes Advance for purchase of tobacco Prepaid expenses and other assets Total current assets Non-current assets Deferred tax assets Investments in shares Fixed assets - net of accumulated depreciation of Rp2,099,422 in 2009 (2008: Rp1,725,765) Land for development Goodwill - net Other assets - net Total non-current assets TOTAL ASSETS

527,681 447,361 48,658 25,325 198,758 9,539,067 472,741 1,295,793 133,259 12,688,643

3,23 4,23 22 23 22 5 24

499,362 116,591 16,347 405,328 167,096 7,657,848 470,490 1,547,275 156,950 11,037,287

63,226 20,587

11 6

74,435 22,373

4,310,194 175,772 275,167 182,858 5,027,804 17,716,447

7 8 11

4,329,506 175,689 313,014 181,515 5,096,532 16,133,819

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan Halaman 1/1 Page

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)2009KEWAJIBAN Kewajiban jangka pendek Pinjaman jangka pendek - Pihak ketiga - Pihak hubungan istimewa Hutang usaha - Pihak ketiga - Pihak hubungan istimewa Hutang lainnya - Pihak ketiga - Pihak hubungan istimewa Hutang pajak Hutang cukai Beban yang masih harus dibayar dan kewajiban estimasian Hutang dividen Pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun - Hutang obligasi - Hutang sewa pembiayaan Jumlah kewajiban jangka pendek Kewajiban jangka panjang Kewajiban pajak tangguhan Pinjaman jangka panjang - Hutang sewa pembiayaan Pendapatan tangguhan Kewajiban imbalan pasca-kerja Jumlah kewajiban jangka panjang HAK MINORITAS EKUITAS Modal saham Modal dasar - 6.300.000.000 saham biasa dengan nilai nominal Rp100 (Rupiah penuh) per saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 4.383.000.000 saham biasa Tambahan modal disetor Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan Saldo laba - Dicadangkan - Belum dicadangkan Jumlah ekuitas JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 9 653,164 94,002 220,388 267,752 76,890 187,755 864,402 2,827,137 839,252 657,450 22,23 10,23 22 23 22 11 12 13,23 21 14 58,838 6,747,030 19,161 76,340 44,593 363,398 503,492 4,309 11 14 999,625 66,833 7,642,207 27,506 112,699 57,211 243,961 441,377 2,339 986,773 149,366 325,294 171,045 99,316 954,540 2,501,174 906,111 482,130

CONSOLIDATED BALANCE SHEETS AS AT DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)Catatan/ Notes 2008LIABILITIES Current liabilities Short-term borrowings Third parties Related party Trade payables Third parties Related parties Other payables Third parties Related parties Taxes payable Excise tax payable Accrued expenses and provisions Dividends payable Long-term debts maturing in one year Bonds payable Obligations under finance leases Total current liabilities Non-current liabilities Deferred tax liabilities Long-term debts Obligations under finance leases Deferred revenue Post-employment benefit obligations Total non-current liabilities MINORITY INTEREST EQUITY Share capital Authorised capital - 6,300,000,000 ordinary shares with par value of Rp100 (full Rupiah) per share Issued and fully paid 4,383,000,000 438,300 ordinary shares 42,077 Additional paid-in capital 658,094 (29,721) 90,000 6,849,146 8,047,896 16,133,819 Cumulative translation adjustments Difference in equity transactions of subsidiaries Retained earnings Appropriated Unappropriated Total equity TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

20

438,300 42,077 614,275 (29,721) 90,000 9,306,685 10,461,616 17,716,447

15

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan Halaman 1/2 Page

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI UNTUK TAHUN BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali laba bersih per saham dasar)2009 Penjualan bersih Beban pokok penjualan Laba kotor Beban usaha Penjualan Umum dan administrasi Jumlah beban usaha Laba operasi (Beban)/penghasilan lainnya Laba penjualan aset tetap Penghasilan bunga Beban pembiayaan Amortisasi goodwill Beban penurunan nilai aset Beban kurtailmen dari program pensiun Lain-lain - bersih Beban lainnya - bersih Bagian laba/(rugi) bersih perusahaan asosiasi Laba sebelum pajak penghasilan Beban pajak penghasilan - Kini - Tangguhan Beban pajak penghasilan - bersih Laba konsolidasi sebelum hak minoritas Hak minoritas Laba bersih Laba bersih per saham dasar (Rupiah penuh) dihitung berdasarkan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar sebesar 4.383.000.000 saham 38,972,186 27,737,465 11,234,721 7,18,20,22 3,148,441 788,513 3,936,954 7,297,767 54,731 50,327 (166,606) (37,847) (4,487) 19,335 (84,547) 246 7,213,466 11 2,121,292 2,864 2,124,156 5,089,310 1,971 5,087,339 1,925,005 (24,836) 1,900,169 3,897,120 1,840 3,895,280 6,16 16 7 22 19,22 8 20 2,955,457 804,559 3,760,016 6,225,233 18,844 37,423 (166,846) (37,847) (69,403) (145,391) (64,533) (427,753) (191) 5,797,289 Catatan/ Notes 16,22 7,16,17 22,24

CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, except basic earnings per share)2008 34,680,445 24,695,196 9,985,249 Net sales Cost of goods sold Gross profit Operating expenses Selling General and administrative Total operating expenses Operating income Other (expenses)/income Gain on sale of fixed assets Interest income Financing costs Goodwill amortisation Assets impairment expense Curtailment of pension plan Miscellaneous - net Other expenses - net Share of results/(losses) of associates Profit before income tax Income tax expense Current Deferred Income tax expense - net Consolidated profit before minority interest Minority interest Net income

1,161

Basic earnings per share (full Rupiah) calculated based on outstanding weighted average number of shares of 889 4,383,000,000 shares

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan Halaman 2 Page

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah)Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Cumulative translation adjustments Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan/ Difference in equity transaction s of subsidiaries

CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah)

Catatan/ Notes

Modal saham/ Share capital

Tambahan modal disetor/ Additional paid-in capital

Selisih penilaian kembali aset tetap/ Fixed assets revaluation reserve

Saldo laba dicadangkan/ Retained earnings appropriated

Saldo laba belum dicadangkan/ Retained earnings unappropriated

Jumlah/ Total

Saldo 1 Januari 2008 Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Reklasifikasi sehubungan dengan penerapan PSAK 16 (Revisi 2007) Laba bersih Dividen Saldo 31 Desember 2008 Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Laba bersih Dividen Saldo 31 Desember 2009 21 21

438,300 438,300

42,077 42,077

624,320 33,774 658,094

(29,721) (29,721)

16 (16) -

90,000 90,000

6,898,550 16 3,895,280 (3,944,700) 6,849,146

8,063,542 33,774 3,895,280 (3,944,700) 8,047,896

Balance at January 1, 2008 Cumulative translation adjustments Reclassification from adoption of SFAS 16 (Revised 2007) Net income Dividends Balance at December 31, 2008 Cumulative translation adjusments Net income Dividends Balance at December 31, 2009

438,300

42,077

(43,819) 614,275

(29,721)

-

90,000

5,087,339 (2,629,800) 9,306,685

(43,819) 5,087,339 (2,629,800) 10,461,616

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan Halaman 3 Page

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah)2009 Arus kas dari aktivitas operasi Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada - Pemasok - Karyawan Pajak dan cukai Beban pembiayaan Penghasilan bunga Kegiatan usaha lainnya Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi Arus kas dari aktivitas investasi Penerimaan dari penjualan - Aset tetap - Saham anak perusahaan Pembayaran untuk pembelian aset tetap Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi Arus kas dari aktivitas pendanaan Penerimaan dari - Pinjaman jangka pendek - Pinjaman pihak hubungan istimewa Pembayaran kembali - Pinjaman jangka pendek - Hutang obligasi - Sewa pembiayaan Dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham Pemberian pinjaman kepada pihak hubungan istimewa Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan Kenaikan/(penurunan) bersih kas dan setara kas Kas dan setara kas pada awal tahun Kas dan setara kas pada akhir tahun Kas dan setara kas pada akhir tahun terdiri dari - Kas dan setara kas - Cerukan Jumlah Transaksi non kas Kapitalisasi beban pembiayaan ke aset dalam penyelesaian Perolehan aset tetap melalui sewa pembiayaan 42,175,778 (15,441,090) (2,093,805) (20,245,308) (166,926) 50,327 26,620 4,305,596

CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah)2008 Cash flows from operating activities 38,529,830 Cash receipts from customers Cash payments to (12,648,231) Suppliers (2,008,759) Employees (18,940,392) Taxes and excise tax (211,670) Financing costs 37,422 Interest income (13,087) Other operating activities 4,745,113 Net cash flows provided from operating activities

Catatan/ Notes

81,512 (575,183) (493,671)

7

Cash flows from investing activities Proceeds from sale of 47,934 Fixed assets 155,337 Shares in subsidiary Payments for purchases of (1,194,954) fixed assets Net cash flows used in (991,683) investing activities Cash flows from financing activities Proceeds from 7,557,385 Short-term borrowings Receipt of loan from related party Repayments of (8,521,274) Short-term borrowings Bonds payable (60,711) Finance leases (3,462,570) (154,931) (4,642,101) (888,671) 401,260 (487,411) Dividends paid to shareholders Placement of loan to related party Net cash flows used in financing activities Net increase/(decrease) in cash and cash equivalents Cash and cash equivalents at the beginning of the year Cash and cash equivalents at the end of the year

9,762,595 281,699 (9,668,593) (1,000,000) (69,282) (2,454,480) (301,936) (3,449,997) 361,928 (487,411) (125,483) 14 21

527,681 (653,164) (125,483)

3 9

Cash and cash equivalents at the end of the year comprises 499,362 Cash and cash equivalents (986,773) Overdraft (487,411) Total Non-cash transactions Capitalisation of financing costs to construction in progress Acquisition of fixed assets using finance leases

32,668

7,19 7

59,198 84,168

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan Halaman 4 Page

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)1. INFORMASI UMUM PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (Perusahaan) didirikan di Indonesia pada tanggal 19 Oktober 1963 berdasarkan Akta Notaris Anwar Mahajudin, S.H., No. 69. Akta Pendirian Perusahaan disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. J.A.5/59/15 tanggal 30 April 1964 serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 94 tanggal 24 Nopember 1964, Tambahan No. 357. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Aulia Taufani, S.H. No. 107 tanggal 15 Desember 2009 dalam rangka menyesuaikan dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan Anggaran Dasar ini sudah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-0006503.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 26 Januari 2010. Ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi industri dan perdagangan rokok serta investasi saham pada perusahaan-perusahaan lain. Kegiatan produksi rokok secara komersial telah dimulai pada tahun 1913 di Surabaya sebagai industri rumah tangga. Pada tahun 1930, industri rumah tangga ini diresmikan dengan dibentuknya NVBM Handel Maatschapij Sampoerna. Perusahaan berkedudukan di Surabaya, dengan kantor pusat berlokasi di Jl. Rungkut Industri Raya No. 18, Surabaya, serta memiliki pabrik yang berlokasi di Surabaya, Pandaan, Malang dan Karawang. Perusahaan juga memiliki kantor perwakilan korporasi di Jakarta. Pada tanggal 31 Desember 2009, PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. dan anak perusahaan (bersamasama disebut Grup) memiliki kurang lebih 28.300 orang karyawan tetap (2008: 28.800 orang). Pada tahun 1990, Perusahaan melakukan penawaran umum saham sebanyak 27.000.000 lembar dengan nilai nominal sebesar Rp1.000 (Rupiah penuh) per saham melalui Bursa Efek Indonesia dengan harga penawaran sebesar Rp12.600 (Rupiah penuh) per saham. Sejak saat itu, Perusahaan telah melaksanakan transaksi-transaksi yang berkaitan dengan modal saham sebagai berikut: 1.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)GENERAL INFORMATION PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (the Company) was established in Indonesia on October 19, 1963 based on Notarial Deed No. 69 of Anwar Mahajudin, S.H. The Deed of Establishment of the Company was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia by virtue of Decision Letter No. J.A.5/59/15 dated April 30, 1964, and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 94 dated November 24, 1964, Supplement No. 357. The Articles of Association of the Company have been amended several times, lastly by Notarial Deed No. 107 of Aulia Taufani, S.H., dated December 15, 2009 in order to comply with Law Number 40 of 2007 regarding Limited Liability Companies. This Articles of Association amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia by virtue of Decision Letter No. AHU-0006503.AH.01.09.Year 2010 dated January 26, 2010. The scope of activities of the Company comprises manufacturing and trading of cigarettes and investing in other companies. The Company started its commercial operations in 1913 in Surabaya, as a home industry. In 1930, this home industry was officially organised under the name of NVBM Handel Maatschapij Sampoerna. The Company is domiciled in Surabaya, with its head office located in Jl. Rungkut Industri Raya No. 18, Surabaya, and its plants are located in Surabaya, Pandaan, Malang and Karawang. The Company also has a corporate office in Jakarta. As at December 31, 2009, PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. and subsidiaries (together the Group) had approximately 28,300 permanent employees (2008: 28,800 employees). In 1990, the Company made a public offering of its 27,000,000 shares with a par value of Rp1,000 (full Rupiah) per share through the Indonesia Stock Exchange at the offering price of Rp12,600 (full Rupiah) per share. Since then, the Company has conducted the following capital transactions:

Halaman 5/1

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)GENERAL INFORMATION (continued) Jumlah saham yang beredar setelah transaksi/ Total outstanding shares after the transactions

Tahun/ Year 1994

Keterangan/ Description Penerbitan saham bonus, setiap pemegang dua saham lama menerima tiga saham baru/ Issue of bonus shares, whereby each shareholder holding two shares is entitled to receive three new shares Perubahan nilai nominal saham dari Rp1.000 (Rupiah penuh) per saham menjadi Rp500 (Rupiah penuh) per saham/ Change in par value per share from Rp1,000 (full Rupiah) per share to Rp500 (full Rupiah) per share Penerbitan 28.000.000 saham baru dengan nilai nominal Rp500 (Rupiah penuh) per saham/ Issue of 28,000,000 new shares with par value of Rp500 (full Rupiah) per share Perubahan nilai nominal saham dari Rp500 (Rupiah penuh) per saham menjadi Rp100 (Rupiah penuh) per saham/ Change in par value per share from Rp500 (full Rupiah) per share to Rp100 (full Rupiah) per share Perolehan kembali 140.000.000 saham/ Repurchase of 140,000,000 shares

450,000,000

1996

900,000,000

1999

928,000,000

2001

4,640,000,000 4,500,000,000

2002 2004

Perolehan kembali 108.130.500 saham/ Repurchase of 108,130,500 shares Perolehan kembali 8.869.500 saham/ Repurchase of 8,869,500 shares

4,391,869,500

4,383,000,000 As at December 31 , 200 9, the Companys Commissioners and Directors are as follows: Commissioners: President Commissioner Vice President Commissioner Commissioners

Pada tanggal 31 Desember 2009, susunan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut: Komisaris: Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris Komisaris

Matteo Lorenzo Pellegrini Douglas Walter Werth

Eunice Carol HamiltonEkadharmajanto Kasih (*) Phang Cheow Hock (*)

Direksi: Presiden Direktur Direktur

John Gledhill Yos Adiguna Ginting Paul Norman Janelle Wayan Mertasana Tantra Shea Lih Goh(*)

Directors: President Director Directors

(*)

Menjalankan fungsi sebagai Komisaris Independen

Act as Independent Commissioners

Halaman 5/2

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)1. INFORMASI UMUM (lanjutan) Gaji dan kompensasi lainnya yang dibayarkan kepada komisaris dan direksi Perusahaan berjumlah Rp66,5 miliar dan Rp79,5 miliar masing-masing untuk tahun 2009 dan 2008. Laporan keuangan konsolidasi mencakup akun-akun Perusahaan dan anak-anak perusahaan sebagaimana disebutkan pada Catatan 2b. Anak perusahaan yang signifikan adalah sebagai berikut: 1.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)GENERAL INFORMATION (continued) Salaries and other compensation benefits paid to the Companys commissioners and directors amounted to Rp66.5 billion and Rp79 .5 billion in 2009 and 2008, respectively. The consolidated financial statements include the accounts of the Company and its subsidiaries as mentioned in Note 2b. The significant subsidiaries of the Company are listed below:Tahun beroperasi komersial/ Year of commercial operations Persentase kepemilikan efektif/ Percentage of effective ownership 2009 2008

Nama perusahaan/ Company name

Kegiatan usaha/ Business activity

Domisili/ Domicile

Jumlah aset/ Total assets 2009 2008

PT Perusahaan Dagang dan Industri Panamas (*) PT Sampoerna Printpack (*)

Distribusi rokok/ Cigarette distribution Percetakan dan industri produk kemasan/ Printing and packaging Jasa ekspedisi dan pergudangan/ Expedition and warehousing Industri dan perdagangan rokok/Cigarette manufacturing and trading Jasa transportasi udara/ Air transportation Investasi saham pada perusahaan-perusahaan lain/Equity holdings Pengembangan properti/ Property development Industri dan perdagangan rokok/Cigarette manufacturing and trading Investasi saham pada perusahaan-perusahaan lain/Equity holdings

Indonesia Indonesia

1989 1989

99.9 100.0

99.9 100.0

1,252,193 770,596

784,391 593,343

PT Handal Logistik Nusantara (*)

Indonesia

1989

100.0

100.0

113,299

123,488

PT Asia Tembakau

Indonesia

2002

100.0

100.0

208,615

126,869

PT Sampoerna Air Nusantara PT Union Sampoerna Dinamika

Indonesia Indonesia

1989 2005

100.0 100.0

100.0 100.0

80,208 45,397

99,852 47,374

PT Taman Dayu PT Sampoerna Joo Lan Sdn. Bhd. (*)

Indonesia Malaysia

1990 1998

100.0 100.0

100.0 100.0

271,851 208,167

293,569 330,319

Sampoerna International Pte. Ltd.

Singapura/Singapore

1995

100.0

100.0

87,132

23,198

(*) Lihat Catatan 26/See Note 26

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING Laporan keuangan konsolidasi Grup disusun oleh Direksi dan diselesaikan pada tanggal 24 Maret 2010.

2.

SUMMARY POLICIES

OF

SIGNIFICANT

ACCOUNTING

The Groups consolidated financial statements were prepared by the Board of Directors and completed on March 24, 2010.

Halaman 5/3

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) Laporan keuangan konsolidasi disusun sesuai dengan prinsip dan praktik akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yang termasuk di dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik. a. Dasar penyusunan konsolidasi laporan keuangan 2.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) ACCOUNTING

The consolidated financial statements have been prepared in accordance with accounting principles and practices generally accepted in Indonesia, which are set out in the Statements of Financial Accounting Standards and The Capital Market Supervisory Agency and Financial Institution (BAPEPAM-LK) Rules on Guidelines in Presentation and Disclosure of Financial Statements of a Public Company. a. Basis of preparation of consolidated financial statements The consolidated financial statements are prepared on the historical cost basis of accounting, except for derivative instruments which are valued at fair value. These consolidated financial statements are prepared using the accrual basis, except for the consolidated statements of cash flows. The consolidated statement of cash flows is prepared based on the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities. The consolidated financial statements have been prepared using the going concern assumption. This assumption is being used based on managements knowledge of current facts and circumstances, assumption based on that knowledge, and current expectations of future events and actions. Management has concluded, based on assessment of risks (if any) around credit, liquidity, funding, market and supply risks, the going concern basis is appropriate.

Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep biaya perolehan, kecuali untuk instrumen derivatif yang dinyatakan sebesar nilai wajar. Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan basis akrual, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasi. Laporan arus kas konsolidasi disusun menggunakan metode langsung dan arus kas dikelompokkan atas dasar kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. Laporan keuangan konsolidasi disusun menggunakan asumsi kelangsungan usaha. Asumsi ini digunakan berdasarkan pengetahuan manajemen atas fakta-fakta dan keadaan sekarang, asumsi-asumsi yang timbul atas pengetahuan tersebut dan ekspektasi saat ini atas kejadian dan tindakan di masa yang akan datang. Manajemen menyimpulkan, berdasarkan penilaian atas risiko-risiko (jika ada) seperti risiko kredit, likuiditas, pendanaan, pasar dan penawaran, bahwa asumsi kelangsungan usaha ini telah sesuai. Penyusunan laporan keuangan konsolidasi berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban dan penjualan bersih dan beban-beban yang dilaporkan. Karena adanya ketidakpastian yang melekat dalam penetapan estimasi, maka jumlah sesungguhnya yang akan dilaporkan di masa mendatang mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi tersebut. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi adalah Rupiah. Sel uruh angka dalam laporan keuangan konsolidasi ini dibulatkan menjadi dan disajikan dalam jutaan Rupiah yang terdekat, kecuali bila dinyatakan lain.

The preparation of consolidated financial statements in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and net sales and expenses during the reporting periods. Due to the inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in future periods may differ from those estimates.

The reporting currency used in the consolidated financial statements is Indonesian Rupiah. Figures in the consolidated financial statements are rounded to and stated in millions of Rupiah, unless otherwise stated.

Halaman 5/4

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b. Akuntansi Grup (1) Anak perusahaan Semua anak perusahaan dikonsolidasikan. Anak perusahaan adalah suatu entitas dimana Perusahaan dan anak perusahaan memiliki kepemilikan sebesar lebih dari 50% hak suara atau mempunyai pengendalian atas kebijakan keuangan dan operasional. Anak perusahaan dikonsolidasikan sejak tanggal kendali atas anak perusahaan tersebut beralih kepada Grup dan tidak lagi dikonsolidasikan sejak tanggal kendali tidak lagi dimiliki oleh Grup. Dalam mencatat akuisisi anak perusahaan digunakan metode pembelian. Biaya akuisisi diukur sebesar nilai wajar aset yang diserahkan, saham yang diterbitkan atau kewajiban yang diambil alih pada tanggal akuisisi, ditambah biaya yang berkaitan secara langsung dengan akuisisi. Kelebihan biaya akuisisi atas proporsi nilai wajar aset bersih anak perusahaan yang dapat diidentifikasi dicatat sebagai goodwill (lihat Catatan 2k untuk kebijakan akuntansi atas goodwill). Transaksi antar perusahaan dalam Grup, saldo dan keuntungan yang belum direalisasi dari transaksi antar perusahaan dalam Grup, dieliminasi. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi, telah diterapkan secara konsisten oleh anak perusahaan, kecuali bila dinyatakan lain. (2) Perusahaan asosiasi Perusahaan asosiasi adalah seluruh entitas dimana Grup mempunyai pengaruh signifikan, namun tidak sampai mengendalikan entitasentitas tersebut. Dalam hal ini Grup umumnya memiliki antara 20% sampai 50% hak suara. Investasi pada perusahaan asosiasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas dan pada awalnya dicatat sebesar harga perolehan. Investasi Grup pada perusahaan asosiasi mencakup juga goodwill (dikurangi akumulasi penurunan nilai) yang diidentifikasi pada saat akuisisi (Catatan 2k). 2.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b. Group accounting (1) Subsidiaries Subsidiaries, which are those entities in which the Company and subsidiaries have an interest of more than 50% of the voting rights or otherwise have power to govern the financial and operating policies, are consolidated. Subsidiaries are consolidated from the date on which control is transferred to the Group and are no longer consolidated from the date that control ceases. The purchase method is used to account for the acquisition of subsidiaries. The cost of an acquisition is measured as the fair value of the assets given, shares issued or liabilities incurred or assumed at the date of acquisition plus costs directly attributable to the acquisition. The excess of the cost of acquisition over the proportion of the fair value of the identifiable net assets of the subsidiary acquired is recorded as goodwill (see Note 2k for the accounting policy on goodwill). Intercompany transactions, balances and unrealised gains on transactions between Group companies are eliminated. ACCOUNTING

The accounting policies adopted in preparing the consolidated financial statements have been consistently applied by the subsidiaries, unless otherwise stated. (2) Associates Associates are all entities over which the Group has significant influence but not control, generally accompanying a shareholding of between 20% and 50% of the voting rights. Investments in associates are accounted for using the equity method of accounting and are initially recognised at cost. The Groups investment in associates includes goodwill (net of any accumulated impairment loss) identified on acquisition (Note 2k).

Halaman 5/5

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b. Akuntansi Grup (lanjutan) (2) Perusahaan asosiasi (lanjutan) Bagian Grup atas keuntungan atau kerugian perusahaan asosiasi yang diperoleh setelah tanggal akuisisi diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi. Mutasi kumulatif keuntungan atau kerugian setelah tanggal akuisisi akan mempengaruhi nilai tercatat investasi. Apabila bagian Grup atas kerugian dalam perusahaan asosiasi menyamai atau melebihi bagian kepemilikannya dalam perusahaan asosiasi, Grup tidak mengakui kerugian lebih lanjut, kecuali Grup telah mengakui kewajiban atau melakukan pembayaran atas nama perusahaan asosiasi. Keuntungan yang belum direalisasi dari transaksi antara Grup dengan perusahaan asosiasi, dieliminasi sebesar jumlah yang mencerminkan proporsi kepemilikan Grup dalam perusahaan asosiasi. Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi kecuali transaksi tersebut memberikan bukti adanya penurunan nilai aset yang dialihkan. c. Penjabaran mata uang asing 2.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b. Group accounting (continued) (2) Associates (continued) The Groups shares of its associates postacquisition profits or losses are recognised in the consolidated statement of income. The cumulative post-acquisition movements are adjusted against the carrying amount of the investment. When the Groups share of losses in an associate equals or exceeds its interest in the associate, the Group does not recognise further losses, unless it has incurred obligations or made payments on behalf of the associate. ACCOUNTING

Unrealised gains on transactions between the Group and its associates are eliminated to the extent of the Groups interest in the associates. Unrealised losses are also eliminated unless the transaction provides evidence of an impairment of the asset being transferred. c. Foreign currency translation (1) Transactions and balances Transactions denominated in a foreign currency are converted into Rupiah at the exchange rate prevailing at the date of the transaction. At the balance sheet date, monetary assets and liabilities in foreign currencies are translated at the exchange rates prevailing at that date. Exchange gains and losses arising on transactions in foreign currency and on the translation of foreign currency monetary assets and liabilities are recognised in the consolidated statement of income. As at December 31 , 2009 and 2008, the exchange rates used based on the last published average transactions exchang e rates by Bank Indonesia as at December 31, 2009 and 2008 , respectively, were as follows:

(1) Transaksi dan saldo Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan dengan kurs yang berlaku pada tanggal neraca. Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi konsolidasi. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, nilai tukar yang digunakan, yang dihitung berdasarkan kurs tengah transaksi terakhir yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 200 8, adalah sebagai berikut:

Rupiah penuh/ Full Rupiah 2009 2008 1 Euro 1 Dolar Amerika Serikat 1 Franc Swiss 13,510 9,400 9,087 15,432 10,950 10,349 1 Euro 1 United States Dollar 1 Swiss Franc

Halaman 5/6

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c. Penjabaran mata uang asing (lanjutan) (2) Kegiatan usaha Grup yang merupakan entitas asing Laporan laba rugi dan laporan arus kas entitas asing dijabarkan ke dalam mata uang pelaporan Grup dengan menggunakan nilai tukar rata-rata sepanjang tahun sedangkan neraca dijabarkan dengan menggunakan nilai tukar yang berlaku pada tanggal neraca dan akun ekuitas dijabarkan berdasarkan kurs historis. Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan anak perusahaan di luar negeri dilaporkan secara terpisah dalam akun Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan pada komponen ekuitas dalam neraca konsolidasi. Ketika suatu entitas asing dijual, selisih nilai tukar tersebut diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi sebagai bagian dari keuntungan atau kerugian atas penjualan. Penyesuaian atas goodwill dan nilai wajar yang timbul dari akuisisi entitas asing diperlakukan sebagai bagian dari aset dan kewajiban entitas asing dan dijabarkan dengan menggunakan kurs pada tanggal neraca. Akun-akun anak perusahaan di luar negeri dikonversikan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal neraca dan kurs tengah rata-rata Bank Indonesia selama tahun berjalan sebagai berikut: 2.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c. ACCOUNTING

Foreign currency translation (continued)

(2) Foreign entities within the Group Statement of income and cash flows of foreign entities are translated into the Groups reporting currency at average exchange rates for the year and their balance sheets are translated at the exchange rates prevailing on the balance sheet date and their equity accounts are translated at the historical rate. The resulting difference arising from the translation of the financial statements of foreign subsidiaries is presented as Cumulative translation adjustments under the equity section in the consolidated balance sheet. When a foreign entity is sold, such exchange differences are recognised in the consolidated statement of income as part of the gain or loss on sale. Goodwill and fair value adjustments arising on the acquisition of a foreign entity are treated as assets and liabilities of the foreign entity and translated at the rate prevailing on the balance sheet date. The accounts of the foreign subsidiaries are translated into Rupiah amounts using the Bank Indonesias middle rates on the balance sheet date and Bank Indonesias average middle rates during the year as follows:

Rupiah penuh/Full Rupiah Aset dan kewajiban/ Laba rugi/ Assets and liabilities Profit and loss 2009 2008 2009 2008 1 Dolar Amerika Serikat 1 Dolar Singapura d. Kas dan setara kas Kas dan setara kas mencakup kas, bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang. Cerukan disajikan sebagai bagian dari pinjaman jangka pendek pada kewajiban lancar dalam neraca konsolidasi. e. Piutang usaha Piutang usaha disajikan sebesar jumlah neto setelah dikurangi dengan penyisihan piutang tidak tertagih, yang diestimasi berdasarkan penelaahan atas kolektibilitas saldo piutang. Piutang dihapuskan pada saat piutang tersebut dipastikan tidak akan tertagih. 9,400 6,699 10,950 7,607 10,402 7,156 9,731 6,881 1 United States Dollar 1 Singapore Dollar

d. Cash and cash equivalents Cash and cash equivalents include cash on hand, cash in bank and time deposits with original maturities of three months or less. Bank overdrafts are shown within short-term borrowings in current liabilities on the consolidated balance sheet. e. Trade receivables Trade receivables are recorded net of a provision for doubtful accounts, based on a review of the collectibility of outstanding amounts. Accounts are written-off as bad debts during the period in which they are determined to be non-collectible.

Halaman 5/7

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) f. Persediaan Barang jadi, bahan baku dan supplies, barang dalam proses, barang dagangan, tanah dan bangunan untuk dijual diakui sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang (weightedaverage method), kecuali untuk persediaan pita cukai yang biayanya ditentukan dengan metode identifikasi khusus (specific identification method). Harga perolehan barang jadi dan barang dalam proses terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, biaya-biaya langsung lainnya dan biaya overhead yang terkait dengan produksi. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya penjualan. Penyisihan untuk persediaan usang ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan atau penjualan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang. g. Instrumen derivatif Instrumen derivatif dicatat sebagai aset atau kewajiban dalam neraca dan diakui sebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar atas instrumen derivatif dibukukan pada laporan laba rugi konsolidasi. 2.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) f. Inventories Finished goods, raw materials and supplies, work in progress, merchandise inventory, land and buildings held for sale are stated at the lower of cost or net realisable value. Cost is determined by the weighted-average method, except for the excise tax inventory, for which cost is determined by the specific identification method. The cost of finished goods and work in progress comprises raw materials, direct labor, other direct costs and related production overheads. Net realisable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less the estimated costs of completion and the estimated selling expenses. ACCOUNTING

A provision for obsolete and slow moving inventories is determined on the basis of estimated future usage or sale of individual inventory items.

g. Derivative instruments Derivative instruments are recorded in the balance sheet as either an asset or liability and measured at their fair value. The gains or losses arising from changes in derivative instruments fair values are recognised in the consolidated statement of income. h. Fixed assets Fixed assets are stated at historical cost, (except for assets revalued in accordance with government regulation) less accumulated depreciation. Depreciation is computed using the straight-line method. Land is not depreciated. The economic useful lives of the assets are estimated as follows:

h. Aset tetap

Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan, (kecuali untuk aset tetap tertentu yang telah dinilai kembali berdasarkan peraturan pemerintah) dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus. Tanah tidak disusutkan. Taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap adalah sebagai berikut: Tahun/Years Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perabot dan peralatan kantor Alat-alat pengangkutan Lapangan golf Nilai residu dan umur manfaat setiap aset ditelaah, dan disesuaikan jika perlu, pada setiap tanggal neraca. 4 - 40 10 - 15 3 - 10 5 - 16 20

Building and improvements Machinery and equipment Furniture, fixture and office equipment Transportation equipment Golf course The assets residual values and useful lives are reviewed, and adjusted if appropriate, at each balance sheet date.

Halaman 5/8

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) h. Aset tetap (lanjutan) Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke akun aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut telah selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan sesuai dengan tujuan penggunaannya. Penyusutan mulai dibebankan sejak tanggal aset tersebut siap untuk digunakan untuk tujuan penggunaannya. Biaya bunga untuk mendanai konstruksi aset tetap tertentu dikapitalisasi selama periode yang dibutuhkan untuk menyelesaikan dan menyiapkan aset tetap tersebut sampai siap digunakan sesuai tujuan penggunaannya. Biaya-biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban tahun berjalan. Biaya-biaya setelah perolehan awal diakui sebagai bagian dari nilai tercatat aset tetap atau sebagai aset yang terpisah hanya apabila kemungkinan besar manfaat ekonomis sehubungan dengan aset tersebut di masa mendatang akan mengalir ke Grup dan biaya perolehannya dapat diukur secara handal. Jumlah tercatat komponen yang diganti, dihapusbukukan. Biaya pemeliharaan dan perbaikan lainnya dibebankan di laporan laba rugi konsolidasian pada saat terjadinya. Biaya perolehan tanah tidak termasuk biaya-biaya lain yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan ijin atas tanah. Biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan ijin atas tanah tersebut, ditangguhkan dan disajikan pada akun Aset lainnya - tidak lancar serta diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah. 2.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) h. Fixed assets (continued) Construction in progress is stated at historical cost and presented as part of fixed assets. The accumulated costs are reclassified to the appropriate fixed asset account when the construction is complete and the asset is ready for its intended use. Depreciation is charged from the date the asset is ready for its intended use. ACCOUNTING

Interest costs to finance the construction of certain fixed assets are capitalised during the period of time that is required to complete and prepare the assets for their intended use. Other borrowing costs are expensed. Subsequent costs are included in the fixed assets carrying amount or recognised as a separate asset, as appropriate, only when it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the Group and the cost of the item can be measured reliably. The carrying amount of the replaced part is derecognised. All other repairs and maintenance are charged to the consolidated statement of income as incurred. The acquisition cost of land does not include the related costs incurred to acquire or renew the licence for the land. The related costs incurred to acquire or renew the licence for the land are deferred and presented under Other assets - noncurrent and amortised over the legal term of the land rights.

Halaman 5/9

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) i. Sewa Grup menyewa aset tetap tertentu. Apabila dalam suatu kontrak sewa porsi yang signifikan atas risiko dan manfaat kepemilikan aset tetap berada di tangan lessor, maka sewa tersebut diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa operasi dibebankan ke laporan laba rugi konsolidasi atas dasar garis lurus selama masa sewa. Dalam persewaan aset tetap dimana risiko dan manfaat kepemilikan secara substansi berpindah ke lessee (Grup), maka sewa tersebut diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Sewa pembiayaan dikapitalisasi pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Setiap pembayaran sewa pembiayaan dialokasikan antara bagian yang merupakan pelunasan kewajiban dan bagian yang merupakan beban pembiayaan sedemikian rupa sehingga menghasilkan tingkat suku bunga yang konstan atas saldo pembiayaan. Jumlah kewajiban sewa, neto beban pembiayaan disajikan sebagai hutang jangka panjang lainnya. Unsur bunga dalam beban pembiayaan dibebankan di laporan laba rugi konsolidasi selama masa sewa sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban setiap periode. Aset tetap yang diperoleh melalui sewa pembiayaan disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset dan masa sewa. j. Tanah untuk pengembangan Tanah yang akan dikembangkan dan dimaksudkan untuk dijual setelah dikembangkan disajikan dalam akun Tanah untuk pengembangan dan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya tercatat dan nilai realisasi bersih. Pada saat dimulainya pengembangan dan pembangunan infrastruktur, nilai tanah yang dimiliki oleh PT Taman Dayu akan dipindahkan ke akun Persediaan - tanah dan bangunan untuk dijual. j. 2.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) i. Leases The Group leases certain fixed assets. Leases in which a significant portion of the risks and rewards of ownership are retained by the lessor are classified as operating leases. Payments made under operating leases are charged to the consolidated statement of income on a straight-line basis over the period of the lease. ACCOUNTING

Leases of fixed assets where the Group has substantially all the risks and rewards of ownership are classified as finance leases. Finance leases are capitalised at the leases commencement at the lower of the fair value of the leased asset and the present value of the minimum lease payments.

Each finance lease payment is allocated between the liability and finance charges so as to achieve a constant rate on the finance balance outstanding. The corresponding rental obligations, net of finance charges, are included in other long-term payables. The interest element of the finance cost is charged to the consolidated statement of income over the lease period so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability for each period. The fixed assets acquired under finance leases are depreciated over the shorter of the useful life of the assets and the lease term.

Land for development Land which has yet to be developed and for which the intention is to sell after being developed, is presented under Land for development and stated at the lower of carrying cost or net realisable value. The cost of the land belonging to PT Taman Dayu is transferred to Inventory - land and buildings held for sale upon commencement of the development and construction of infrastructure.

Halaman

5/10

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) k. Goodwill Goodwill merupakan selisih lebih antara harga perolehan investasi anak perusahaan/perusahaan asosiasi atau bisnis dan nilai wajar bagian Grup atas aset bersih anak perusahaan/perusahaan asosiasi yang dapat diidentifikasi, atau bisnis pada tanggal akuisisi. Goodwill diamortisasi dengan metode garis lurus selama estimasi masa manfaatnya, yaitu sepuluh tahun. Manajemen menentukan estimasi masa manfaat goodwill berdasarkan evaluasi atas manfaat yang akan diperoleh dari perusahaan atau bisnis yang bersangkutan pada saat akuisisi. l. Penurunan nilai aset Pada tanggal neraca, Grup menelaah ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai asset. Aset tetap dan aset tidak lancar lainnya, termasuk goodwill ditelaah untuk mengetahui apakah telah terjadi penurunan nilai bilamana terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengidentifikasikan bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak dapat diperoleh kembali. Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut. Nilai yang dapat diperoleh kembali adalah nilai yang lebih tinggi diantara harga jual netto atau nilai pakai aset. Dalam rangka mengukur penurunan nilai, aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah. m. Kewajiban estimasian Kewajiban estimasian diakui apabila Grup mempunyai kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu dan besar kemungkinan penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya dan kewajiban tersebut dapat diestimasi dengan handal. n. Biaya emisi efek Biaya emisi obligasi (setelah dikurangi akumulasi amortisasi) yang terjadi sehubungan dengan penerbitan obligasi disajikan sebagai pengurang dari hasil penerimaan emisi obligasi. Biaya emisi obligasi diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama jangka waktu obligasi yaitu selama lima tahun. n. l. 2.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) k. Goodwill Goodwill represents the excess of the cost of an acquisition of a subsidiary/associate or business over the fair value of the Groups share of the identifiable net assets of the acquired subsidiary/associate, or business at the date of acquisition. Goodwill is amortised using the straight-line method over its estimated useful life, which is ten years. Management determined the estimated useful life of goodwill, based on its evaluation of the benefits the respective companies or businesses will bring at the time of the acquisition. Impairment of assets At balance sheet date, the Group reviews whether there is any indication of asset impairment or not. Fixed assets and other non-current assets, including goodwill, are reviewed for impairment whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not be recoverable. An impairment loss is recognised for the amount by which the carrying amount of the asset exceeds its recoverable amount, which is the higher of an assets net selling price or value in use. For the purpose of assessing impairment, assets are grouped at the lowest levels for which there are separately identifiable cash flows. ACCOUNTING

m. Provisions Provisions are recognised when the Group has a present obligation (legal as well as constructive) as a result of past events and it is more likely than not that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate of the amount of the obligation can be made. Bonds issuance costs Bonds issuance costs (presented as net of accumulated amortisation) incurred in connection with the issue of bonds are presented as a deduction from the proceeds from the bonds issue. The bonds issuance costs are amortised using the straight-line method over the life of the bonds, which is five years.

Halaman

5/11

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) o. Pengakuan pendapatan dan beban Pendapatan dari penjualan diakui pada saat penyerahan barang atau jasa kepada distributor atau pelanggan. Di dalam penjualan bersih termasuk cukai atas rokok yang telah dijual dan telah dikurangi retur penjualan dan pajak pertambahan nilai. Beban diakui pada saat terjadinya. p. Imbalan pasca-kerja Perusahaan dan anak perusahaan tertentu di dalam negeri menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti hingga 31 Maret 2008, yang kemudian dihentikan dan diganti dengan program pensiun iuran pasti mulai 1 April 2008. Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang menetapkan jumlah imbalan pensiun yang akan diterima oleh karyawan pada saat pensiun, biasanya tergantung pada satu faktor atau lebih, seperti umur, masa kerja dan jumlah kompensasi. Program iuran pasti adalah program pensiun dimana Grup membayar iuran tetap kepada sebuah entitas yang terpisah. Iuran ini dicatat sebagai biaya karyawan pada saat terhutang. Grup tidak lagi memiliki kewajiban pembayaran lebih lanjut setelah iuran tersebut dibayarkan. Perusahaan dan anak perusahaan tertentu di dalam negeri harus menyediakan imbalan minimum yang diatur dalam Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 (UUTK). Karena UUTK menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumlah minimal imbalan pensiun, pada dasarnya kewajiban pensiun berdasarkan UUTK adalah kewajiban imbalan pasti. Bila jumlah yang diterima karyawan dari program pensiun lebih kecil dari imbalan seperti yang ditetapkan dalam UUTK, Perusahaan dan anak perusahaan tertentu di dalam negeri akan melakukan penyisihan atas kekurangan yang ada. Tambahan penyisihan imbalan sesuai dengan UUTK tersebut tidak didanai (unfunded). Perusahaan dan anak perusahaan tertentu di dalam negeri juga mencatat kewajiban imbalan kerja sesuai UUTK untuk karyawan lainnya yang tidak ikut serta dalam program pensiun yang diselenggarakan oleh Perusahaan dan beberapa anak perusahaan di dalam negeri. p. PENTING 2.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) ACCOUNTING

o. Revenue and expense recognition Revenue from sales is generally recognised when the products are delivered or services are rendered to the distributors or customers. Net sales revenue includes excise taxes attributable on cigarettes being sold and is net of returns and value added tax. Expenses are recognised when incurred. Post-employment benefits The Company and certain of its domestic subsidiaries had a defined benefit pension plan until March 31, 2008, which was curtailed and replaced by a defined contribution pension plan starting April 1, 2008. A defined benefit pension plan is a pension plan that defines the pension benefits that will be received by an employee on entitlement, usually dependent on one or more factors such as age, years of service and compensation.

A defined contribution plan is a pension plan under which the Group pays fixed contributions into a separate entity. Contributions are recognised as an employee benefit expense when they are due. The Group has no further payment obligations once the contributions have been paid. The Company and certain of its domestic subsidiaries are required to provide minimum benefits as stipulated in the Labor Law No. 13/2003 (Labor Law). Since the Labor Law sets the formula for determining the minimum amount of benefits, in substance the pension obligation under the Labor Law represents a defined benefit obligation. If the employee funded portion of the pension plan benefit is less than the benefit as required by the Labor Law, the Company and certain of its domestic subsidiaries will provide for such shortage. The additional benefit as required by the Labor Law is unfunded. The Company and certain of its domestic subsidiaries recognise the estimated liabilities for employee benefits obligations stipulated in the Labor Law for their employees which are not covered by the pension plans operated by the Company and certain of its domestic subsidiaries.

Halaman

5/12

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)2. IKHTISAR (lanjutan) p. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) ACCOUNTING

Imbalan pasca-kerja (lanjutan) Dalam penentuan kewajiban imbalan kerja, Perusahaan dan anak perusahaan tertentu di dalam negeri menentukan nilai kini kewajiban imbalan pasti, biaya jasa kini dan biaya jasa lalu ditentukan berdasarkan perhitungan aktuarial dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Dalam program pensiun imbalan pasti, keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban jika akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti atau 10% dari nilai wajar aset program pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan. Biaya jasa lalu yang timbul ketika program pensiun imbalan pasti pertama kali diterapkan atau perubahan atas imbalan terhutang pada program imbalan pasti yang ada diamortisasi selama periode sampai dengan imbalan tersebut menjadi hak pekerja. Perusahaan dan anak perusahaan tertentu di dalam negeri mengakui keuntungan atau kerugian pada laporan laba rugi atas kurtailmen atau penyelesaian suatu program imbalan pasti ketika kurtailmen atau penyelesaian tersebut terjadi. Keuntungan atau kerugian atas kurtailmen atau penyelesaian terdiri dari perubahan yang terjadi dalam nilai kini kewajiban imbalan pasti, perubahan yang terjadi dalam nilai wajar aset program, dan keuntungan dan kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui sebelumnya di laporan laba rugi.

p. Post-employment benefits (continued) In determining the estimated employee benefit obligations, the Company and certain of its domestic subsidiaries determine the present value of the defined benefit obligation, current service cost and past service cost using the Projected Unit Credit actuarial valuation method. In the defined benefit pension obligation, actuarial gains or losses are recognised as income or expense when the net cumulative unrecognised actuarial gains or losses at the end of the previous reporting period exceed 10% of the present value of defined benefit obligations or 10% of the plan assets at fair value at that date. These gains or losses are recognised on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the employees. Past service costs arising from the introduction of a defined benefit pension obligation or changes in the benefit payable of an existing plan are amortised over the period until the benefits concerned become vested.

The Company and certain of its domestic subsidiaries recognised gains or losses in the statement of income on the curtailment or settlement of a defined benefit plan when the curtailment or settlement occurs. The gain or loss on a curtailment or settlement comprises any resulting change in the present value of the defined benefit obligation, any resulting change in the fair value of the plan assets, and any related actuarial gains and losses and past service cost which had not previously been recognised in the statement of income. q. Taxation The Group applies the balance sheet liability method of deferred tax accounting which arises on temporary differences between tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts in the consolidated financial statements. For each of the consolidated subsidiaries, the deferred tax assets or liabilities are shown at the applicable net amounts. Deferred income tax is determined using tax rates based on laws that have been enacted or substantially enacted by the balance sheet date and are expected to apply when the related deferred income tax asset is recognised or the deferred income tax liability is settled.

q.

Perpajakan Grup menggunakan metode liabilitas neraca (balance sheet liability method) pada akuntansi pajak tangguhan yang timbul akibat perbedaan temporer yang ada antara aset dan kewajiban atas dasar pajak dengan nilai tercatat aset dan kewajiban dalam laporan keuangan konsolidasi. Untuk masing-masing anak perusahaan yang dikonsolidasi, aset atau kewajiban pajak tangguhan disajikan dalam jumlah bersih. Pajak penghasilan tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif pajak berdasarkan undangundang yang telah diberlakukan atau secara substansi telah diberlakukan pada tanggal neraca dan diharapkan berlaku pada saat aset pajak tangguhan direalisasikan atau kewajiban pajak tangguhan diselesaikan.

Halaman

5/13

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)2. IKHTISAR (lanjutan) KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) q. Taxation (continued) Deferred tax assets are recognised to the extent that it is probable future taxable profits will be available against which the temporary differences can be utilised. Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment is received or, if objected to/appealed against, when the results of the objection/appeal are determined. r. Segment reporting A business segment is a group of assets and operations engaged in providing products or services which are subject to risks and returns that are different from those of other business segments. A geographical segment is engaged in providing products or services within a particular economic environment which are subject to risks and return that are different from those of segments operating in other economic environments. The Group segments its financial reporting as follows: (i) business segments (primary), where the Groups business activities are classified into manufacturing and distribution of cigarettes; printing, packaging and transportation; and others. (ii) geographical segments (secondary), which consist of Indonesia and outside of Indonesia operations. s. Transactions with related parties The Group has transactions with certain parties, which have related party relationships as defined in accordance with the Statement of Financial Accounting Standards No. 7, Related Party Disclosures. All significant transactions with related parties are disclosed in the notes to the consolidated financial statements. t. Basic earnings per share Basic earnings per share are computed by dividing the net income for the year by the weighted average number of shares outstanding during the year. 5/14 Page ACCOUNTING

q. Perpajakan (lanjutan) Aset pajak tangguhan diakui apabila terdapat kemungkinan besar bahwa jumlah laba fiskal pada masa datang akan memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer yang menimbulkan aset pajak tangguhan tersebut. Amendemen terhadap kewajiban perpajakan dicatat pada saat diterimanya surat ketetapan, atau apabila dilakukan keberatan/banding, ketika keputusan atas keberatan/banding sudah diputuskan. r. Pelaporan segmen Suatu segmen usaha adalah sekelompok aset dan operasi yang menyediakan barang atau jasa yang memiliki risiko serta tingkat pengembalian yang berbeda dengan segmen usaha lainnya. Sebuah segmen geografis menyediakan barang maupun jasa di dalam lingkungan ekonomi tertentu yang memiliki risiko serta tingkat pengembalian yang berbeda dengan segmen operasi lainnya yang berada dalam lingkungan ekonomi lain. Grup mensegmentasikan pelaporan keuangan sebagai berikut: (i) segmen usaha (primer), yang mengklasifikasikan aktivitas bisnis Grup menjadi industri dan perdagangan rokok; percetakan, pengemasan dan pengangkutan; serta segmen usaha lainnya. (ii) segmen geografis (sekunder), yang terdiri dari kegiatan usaha dalam negeri dan luar negeri.

s.

Transaksi istimewa

dengan

pihak-pihak

hubungan

Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak tertentu yang mempunyai hubungan istimewa seperti yang dijelaskan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7 tentang Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa. Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihakpihak hubungan istimewa telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi. t. Laba bersih per saham dasar Laba bersih per saham dasar dihitung berdasarkan laba bersih tahun berjalan dibagi dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan. Halaman

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)3. KAS DAN SETARA KAS 2009 Kas Bank Deposito berjangka Jumlah 77,115 448,480 2,086 527,681 3.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)CASH AND CASH EQUIVALENTS 2008 13,583 480,466 5,313 499,362 Cash on hand Cash in bank Time deposits Total

Tidak terdapat saldo bank atau deposito berjangka yang ditempatkan pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa. a. Bank 2009 Rupiah Deutsche Bank AG PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. ABN-AMRO Bank N.V. PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank CIMB Niaga Tbk. Lain-lain Jumlah Dolar Amerika Serikat The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited ABN-AMRO Bank N.V. Lain-lain Mata uang asing lainnya Jumlah Jumlah bank b. Deposito berjangka 2009 Rupiah Mata uang asing Jumlah deposito berjangka 2,086 2,086 342,891 18,164 7,938 4,502 1,659 5,677 380 ,831

There are no bank balances or time deposits placed at related parties. a. Cash in bank 2008 284,105 22,084 11,204 15,784 49,888 6,538 389,603 Rupiah Deutsche Bank AG PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. ABN-AMRO Bank N.V. PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank CIMB Niaga Tbk. Others Total United States Dollars The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited ABN-AMRO Bank N.V. Others Other foreign currencies Total Total cash in bank

38,298 82 158 29,111 67,649 448,480

39,924 1,653 904 48,382 90,863 480,466 b. Time deposits 2008 2,166 3,147 5,313

Rupiah Foreign currency Total time deposits

Deposito berjangka di atas memperoleh tingkat bunga tahunan sebagai berikut: 2009 Rupiah Mata uang asing 4.50% - 8.00% 1.25% - 2.80%

The above time deposits received interest income at the following rates: 2008 5.25% - 9.25% 2.25% - 3.40% Rupiah Foreign currency

Halaman

5/15

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)4. PIUTANG USAHA 2009 Pihak ketiga Dikurangi Penyisihan piutang tidak tertagih Bersih Pihak hubungan istimewa (Catatan 22) Jumlah 451,278 (3,917) 447,361 48,658 496,019 4.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)TRADE RECEIVABLES 2008 121,303 (4,712) 116,591 16,347 132,938 Third parties Less Provision for doubtful accounts Net Related parties (Note 22) Total

Piutang usaha - pihak ketiga terutama terdiri dari tagihan kepada pedagang-pedagang rokok. Tidak ada transaksi penjualan kepada satu pelanggan dengan nilai transaksi lebih dari 10% penjualan bersih konsolidasi. Analisis umur piutang usaha adalah sebagai berikut: 2009 Lancar Jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari > 90 hari Jumlah Dikurangi Penyisihan piutang tidak tertagih Bersih 362,688 113,085 18,273 164 5 ,726 499,936 (3,917) 496,019

Trade receivables from third parties mainly consist of receivables from cigarette merchants. There were no sales to any single customer exceeding 10% of the consolidated net sales. The aging analysis of trade receivables is as follows: 2008 80,235 50,893 447 336 5,739 137,650 (4,712) 132,938 Current Overdue 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days > 90 days Total Less Provision for doubtful accounts Net

Mutasi penyisihan piutang tidak tertagih adalah sebagai berikut: 2009 Saldo pada awal tahun Penambahan penyisihan tahun berjalan Penghapusan Saldo pada akhir tahun 4,712 779 (1,574) 3,917

The movements in the provision for doubtful accounts are as follows: 2008 6,066 1,219 (2,573) 4,712 Balance at beginning of the year Provision raised during the year Write-off Balance at the end of the year

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang tidak tertagih tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha di kemudian hari.

Based on a review of the status of the individual receivable accounts at the end of the year, management believes the provision for doubtful accounts is adequate to cover possible losses from non-collectible receivables in the future.

Halaman

5/16

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)5. PERSEDIAAN 2009 Barang jadi Barang dalam proses Bahan baku Pita cukai Suku cadang Bahan pembantu dan lainnya Persediaan dalam perjalanan Barang dagangan Jumlah Dikurangi Penyisihan persediaan usang Bersih Tanah dan bangunan untuk dijual Jumlah persediaan 1,547,860 4 ,897 6,316,224 1,000,461 145,254 6,225 47,388 9,068,309 487,257 9,555,566 5. INVENTORIES 2008 1,320,049 7,090 4,757,939 922,549 120,521 52,995 129,294 7,310,437 311,084 7,621,521 Finished goods Work in progress Raw materials Excise tax Spare parts Sub-materials and others Goods in transit Merchandise inventory Total Less Provision for obsolete and slow moving inventories Net Land and buildings held for sale Total inventories

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

(86,279) 9,469,287 69,780 9,539,067

(34,031) 7,587,490 70,358 7,657,848

Mutasi penyisihan persediaan usang adalah sebagai berikut: 2009 Saldo pada awal tahun Penambahan penyisihan tahun berjalan Penghapusan Saldo pada akhir tahun 34,031 67 ,993 (15,745) 86,279

The movements in the provision for obsolete and slow moving inventories are as follows: 2008 41,929 6,950 (14,848) 34,031 Balance at beginning of the year Provision raised during the year Write-off Balance at the end of the year

Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan persediaan usang cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang terjadi di kemudian hari. Aset tetap dan persediaan Grup telah diasuransikan terhadap berbagai risiko industri (industrial all risks), termasuk risiko-risiko business interruption dan marine cargo, dengan keseluruhan nilai pertanggungan sampai dengan US$1,5 miliar pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Catatan 7). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko tersebut.

Management believes the provision for obsolete and slow moving inventories is adequate to cover possible losses in the future. Fixed assets and inventories of the Group are insured against industrial all risks, including business interruption and marine cargo, with an insured limit of up to US$1.5 billion as at December 31, 2009 and 2008 (Note 7). Management believes the insurance coverage is adequate to cover possible losses from the risks mentioned above.

Halaman

5/17

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)6. PENYERTAAN SAHAM Penyertaan saham terdiri atas 49% kepemilikan Grup di Vinasa Tobacco Joint Venture Company dan PT San Miguel Sampoerna Packaging Industries yang dicatat berdasarkan metode ekuitas, dan kepemilikan minoritas di PT Titan Kimia Nusantara Tbk. yang dicatat berdasarkan metode biaya. Grup telah menandatangani perjanjian bersyarat atas jual beli saham pada tanggal 29 Desember 2009 untuk menjual seluruh 49% kepemilikan pada PT San Miguel Sampoerna Packaging Industries. 7. ASET TETAP 7.2009Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Translation adjustments

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)6. INVESTMENTS IN SHARES Investments in shares includes the Groups 49% interests in Vinasa Tobacco Joint Venture Company and PT San Miguel Sampoerna Packaging Industries which it equity accounts for, and a minority interest in PT Titan Kimia Nusantara Tbk. which it accounts for using the cost method. The Group entered into a conditional sale and purchase of shares agreement on December 29, 2009 to sell all of its 49% interest in PT San Miguel Sampoerna Packaging Industries. FIXED ASSETS

Saldo awal/ Beginning balance

Penambahan/ Additions

Pengurangan/ Deductions

Saldo akhir/ Ending balance

Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Lapangan golf Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perabot dan peralatan kantor Alat-alat pengangkutan Jumlah Sewa pembiayaan Alat-alat pengangkutan Aset dalam penyelesaian Reklasifikasi Jumlah biaya perolehan Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Lapangan golf Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perabot dan peralatan kantor Alat-alat pengangkutan Jumlah Sewa pembiayaan Alat-alat pengangkutan Jumlah akumulasi penyusutan Nilai buku bersih

328,832 24,385 1,719,993 2,786,487 544,790 206,843 5,611,330 247,940 196,001 6,055,271

21,037 128,890 136,779 118,370 75,335 480,411 32,668 414,891 (398,939) 529,031

4,188 16,982 43,500 11,844 37,627 114,141 39,701 398,939 (398,939) 153,842

(17) (94) (19,884) (520) (329) (20,844) (20,844)

345,664 24,385 1,831,807 2,859,882 650,796 244,222 5,956,756 240,907 211,953 6,409,616

Historical cost Direct ownership Land Golf course Building and improvements Machinery and equipment Furniture, fixture and office equipment Transportation equipment Total Finance leases Transportation equipment Construction in progress Reclassifications Total historical cost Accumulated depreciation Direct ownership Golf course Building and improvements Machinery and equipment Fu rniture, fixture and office equipment Transportation equipment Total Finance leases Transportation equipment Total accumulated depreciation Net book value

14,530 350,805 821,408 345,569 115,632 1,647,944 77,821 1,725,765 4,329,506

1,219 89,826 190,064 117,030 23,128 421,267 70,988 492,255

15,436 14,190 11,755 30,862 72,243 31,960 104,203

(81) (13,347) (668) (299) (14,395) (14,395)

15,749 425,114 983,935 450,176 107,599 1,982,573 116,849 2,099,422 4,310,194

Halaman

5/18

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)7. ASET TETAP (lanjutan) 7.2008Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Translation adjustments

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)FIXED ASSETS (continued)

Saldo awal/ Beginning balance

Penambahan/ Additions

Pengurangan/ Deductions

Saldo akhir/ Ending balance

Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Lapangan golf Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perabot dan peralatan kantor Alat-alat pengangkutan Jumlah Sewa pembiayaan Alat-alat pengangkutan Aset dalam penyelesaian Reklasifikasi Jumlah biaya perolehan Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Lapangan golf Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perabot dan peralatan kantor Alat-alat pengangkutan Jumlah Sewa pembiayaan Alat-alat pengangkutan Jumlah akumulasi penyusutan Nilai buku bersih

273,954 24,385 669,350 1,999,312 426,297 213,889 3,607,187 174,817 1,195,692 4,977,696

54,865 1,053,163 1,016,035 133,690 3,385 2,261,138 84,168 1,234,084 (2,233,775) 1,345,615

2,595 244,057 15,594 10,707 272,953 11,045 2,233,775 (2,233,775) 283,998

13 75 15,197 397 276 15,958 15,958

328,832 24,385 1,719,993 2,786,487 544,790 206,843 5,611,330 247,940 196,001 6,055,271

Historical cost Direct ownership Land Golf course Building and improvements Machinery and equipment Furniture, fixture and office equipment Transportation equipment Total Finance leases Transportation equipment Construction in progress Reclassifications Total historical cost Accumulated depreciation Direct ownership Golf course Building and improvements Machinery and equipment Furniture, fixture and office equipment Transportation equipment Total Finance leases Transportation equipment Total accumulated depreciation Net book value

13,412 284,075 745,400 285,274 112,586 1,440,747 14,613 1,455,360 3,522,336

1,118 68,941 178,618 73,622 12,829 335,128 68,162 403,290

2,274 111,683 13,915 10,023 137,895 4,954 142,849

63 9,073 588 240 9,964 9,964

14,530 350,805 821,408 345,569 115,632 1,647,944 77,821 1,725,765 4,329,506

Pada tanggal 14 Juli 2006, Perusahaan menerima Surat Persetujuan Perluasan Penanaman Modal Dalam Negeri dari Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia sehubungan dengan proyek perluasan modal dalam negeri sebesar lebih kurang Rp2,8 triliun. Sebagian besar rencana investasi telah direalisasikan dan pabrik baru telah beroperasi secara komersial pada kuartal tiga tahun 2008. Pada tahun 2008, biaya pinjaman sebesar Rp59,2 miliar yang timbul dari pembiayaan untuk membangun pabrik baru, dikapitalisasi pada tahun berjalan. Tingkat kapitalisasi yang digunakan berkisar antara 8,50% 8,84%.

On July 14, 2006, the Company received an approval letter from the Investment Coordinating Board for a domestic capital expansion project of approximately Rp2.8 trillion. The expansion project was substantially completed and the new factory started its commercial production in the third quarter of 2008.

In 2008, borrowing costs of Rp59.2 billion arising on financing for the construction of a new factory, were capitalised during the year. The capitalisation rates used ranged from 8.50% - 8.84%.

Halaman

5/19

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)zx

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)7. FIXED ASSETS (continued) As at December 31, 2009, the average percentage of completion of the construction in progress recognised for financial reporting was approximately 63% (2008: 52%). Construction in progress which mainly consists of building and improvements and machinery and equipment is expected to be completed in 2012. Gain on sale of fixed assets for the years ended December 31, 2009 and 2008 was determined as follows: 2008 47,934 (29,090) 18,844 The depreciation charge for the years ended December 31, 2009 and 2008 was allocated as follows: Proceeds of sale Net book value

7.

ASET TETAP (lanjutan) Pada tanggal 31 Des ember 2009, persentase penyelesaian rata-rata atas aset dalam penyelesaian yang diakui dalam pelaporan keuangan adalah sekitar 63% (2008: 52%). Aset dalam penyelesaian yang sebagian besar terdiri atas bangunan dan prasarana dan mesin dan peralatan diharapkan akan selesai pada tahun 2012. Laba atas penjualan aset tetap yang diakui untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 ditentukan sebagai berikut: 2009 Hasil penjualan Nilai buku bersih 81 ,512 (26 ,781) 54,731 Penyusutan yang dibebankan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 dialokasikan sebagai berikut: 2009 Beban pokok penjualan Beban penjualan Beban umum dan administrasi 357,688 81,594 52,973 492 ,255 Aset tetap dan persediaan Grup telah diasuransikan terhadap berbagai risiko industri (industrial all risks), termasuk risiko-risiko business interruption dan marine cargo dengan keseluruhan nilai pertanggungan sampai dengan US$1,5 miliar pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Catatan 5). Aset tetap anak perusahaan tertentu juga diasuransikan terhadap berbagai risiko industri, antara lain risiko atas kerugian kebakaran dan pencurian, berdasarkan paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar US$44.1 juta dan Rp42,0 miliar pada tanggal 31 Desember 200 9 (2008: US$15,5 juta dan Rp40,7 miliar). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko tersebut. Perusahaan memiliki tanah dengan status Hak Guna Bangunan (HGB) untuk jangka waktu antara 20 tahun dan 30 tahun yang dapat diperpanjang pada saat berakhirnya masa berlaku. Beberapa HGB yang masa berlakunya telah berakhir pada 31 Des ember 200 9 hingga kini masih dalam proses perpanjangan. Manajemen yakin bahwa Pemerintah akan memberikan perpanjangan hak atas seluruh HGB pada saat berakhirnya masa berlaku.

2008 287,122 69,488 46,680 403,290 Fixed assets and inventories of the Group are insured against industrial all risks, including business interruption and marine cargo risks, with an insured limit of up to US$1.5 billion as at Dec ember 31, 200 9 and 2008 (Note 5). Fixed assets of certain subsidiaries are also covered for industrial all risks insurance against, amongst others, losses from fire and theft, based on certain blanket policies which amounted to US$44.1 million and Rp42.0 billion as at December 31, 200 9 (2008: US$15.5 million and Rp40.7 billion). Cost of goods sold Selling expenses General and administrative expenses

Management believes the sum insured is adequate to cover possible losses from the risks mentioned above. The Group has parcels of land with strata titles of Building Utilization Rights (HGB) ranging from 20 years to 30 years which are expected to be renewed at their expiration dates. Several HGB that have expired as at December 31, 200 9 are currently still under the renewal process. Management believes the government will renew all rights at expiration date.

Halaman

5/20

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)8. GOODWILL 2009 Biaya perolehan Akumulasi amortisasi Saldo pada awal tahun Amortisasi tahun berjalan Saldo pada akhir tahun Nilai buku bersih 379,952 (66,938) (37,847) (104,785) 275,167 8. GOODWILL 2008 379,952 (29,091) (37,847) (66,938) 313,014 Cost Accumulated amortisation At the beginning of the year Current year amortisation At the end of the year Net book value

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

9.

PINJAMAN JANGKA PENDEK 2009 Pihak ketiga Cerukan - Deutsche Bank AG - PT Bank Central Asia Tbk.

9.

SHORT-TERM BORROWINGS 2008 Third parties Overdraft Deutsche Bank AG PT Bank Central Asia Tbk. -

653,164 653,164

927,596 59,177 986,773

Pihak hubungan istimewa (Catatan 22) Philip Morris Finance SA Jumlah Pihak ketiga

94,002 747,166

986,773 Third parties

Related party (Note 22) Philip Morris Finance SA Total

Tingkat bunga tahunan yang berlaku untuk cerukan dan pinjaman bank jangka pendek: 2009 Cerukan Pinjaman bank jangka pendek 6.00% - 14.35% 7.63% - 13.85%

The annual interest rates of the overdraft and shortterm bank loans: 2008 7.50% - 14.74% 7.95% - 16.00% Overdraft Short-term bank loan

Pada tanggal 31 Des ember 2009, Grup memperoleh fasilitas-fasilitas pinjaman tanpa jaminan dari beberapa bank dengan pagu pinjaman keseluruhan sebesar Rp1,5 triliun dan US$85,0 juta (2008: Rp3,4 triliun dan US$145,0 juta). Pihak hubungan istimewa Pada tanggal 1 September 2008 Perusahaan memperoleh fasilitas dari Philip Morris Finance SA sampai dengan 10% dari jumlah pendapatan Perusahaan (berdasarkan laporan keuangan tahunan terakhir yang sudah diaudit). Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 1 September 2018.

At Dec ember 31, 2009, the Group had unsecured credit facilities from several banks with maximum limits of Rp1.5 trillion and US$85.0 million (2008: Rp3.4 trillion and US$145.0 million).

Related party On September 1, 2008, the Company obtained an intercompany loan facility from Philip Morris Finance SA of up to 10% of the total revenue of the Company (based on the latest audited annual financial statements). This facility will expire on September 1, 2018.

Halaman

5/21

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)9. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan) Pihak hubungan istimewa (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2009, jumlah saldo pinjaman adalah sebesar US$10,0 juta (setara dengan Rp94,0 miliar) (2008: nihil) yang jatuh tempo dan telah dibayar pada tanggal 5 Januari 2010 dengan memiliki tingkat suku bunga 0,465% (Catatan 22). Untuk mengurangi risiko fluktuasi nilai tukar pinjaman jangka pendek sebesar US$10,0 juta, Perusahaan menandatangani kontrak foreign currency swap dengan Citibank, N.A. sebesar US$10,0 juta yang mencakup pokok pinjaman dan bunga. Kurs atas kontrak foreign currency swap adalah sebesar Rp9.463 per US$1. Kontrak ini jatuh tempo pada tanggal 5 Januari 2010. Pada tanggal 31 Desember 2009, kontrak foreign currency swap di atas menghasilkan posisi kewajiban bersih sebesar Rp0,54 miliar (disajikan sebagai bagian dari Hutang lainnya - pihak ketiga). 9.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)SHORT-TERM BORROWINGS (continued) Related party (continued) As at December 31, 2009, the outstanding interc