Nitr i Metri

18

Click here to load reader

Transcript of Nitr i Metri

Page 1: Nitr i Metri

NitrimetriNitrimetriNitrimetriNitrimetri

Pharmacy Pharmacy

Page 2: Nitr i Metri

NITRIMETRI• DEFINISI : Titrimetri dengan baku

NaNO2

• DASAR REAKSI :Reaksi antara amina aromatik primer dengan asam nitrit (HNO2) pada suhu dibawah 15oC, berdasarkan reaksi pembentukan garam diazonium

+ HONO HCl + H2O

<15 C

• Kadar larutan selalu dalam Molar (M) karena reaksi molekuler dan 1 mol titran setara dengan 1 mol titrat.

R NH2 R N2Cl

Page 3: Nitr i Metri

SYARAT :• Suhu harus rendah, sebab pada suhu yang

tinggi senyawa diazonium yg terbentuk akan mengalami perubahan.

• Bila suhu diatas 15oC, maka garam diazonium yang terbentuk akan berubah menjadi fenol dan reaksi tidak berjalan secara kuantitatif

• Harus dalam suasana asam untuk mengubah NaNO2 menjadi HNO2.

• Titrasi harus pelan-pelan karena reaksi merupakan reaksi molekuler yang relatif lambat, apalagi suhu rendah (kecepatan reaksi ~ suhu).

Page 4: Nitr i Metri

Prinsip Penetapan• Zat uji dilarutkan dalam asam klorida.• Titik akhir ditetapkan dengan mencelupkan

batang gelas dengan ujung runcing pada kertas kanji-iodida atau lapisan tipis pasta Iodida diatas lempeng porselin.

• Titik akhir tercapai apabila terjadi warna biru seketika dan hal itu dapat ditunjukkan kembali setelah dibiarkan selama 1 menit.

• Warna biru juga dapat terbentuk beberapa saat setelah dibiarkan diudara, hal ini karena oksidasi iodida oleh udara.

Page 5: Nitr i Metri

Reaksi yang terjadi pada titik akhir titrasi dapat ditulis

sebagai berikut:

NaNO2 + HCl → NaCl + HNO2

KI + HCl → KCl + HI

2 HI + HNO2 → I2 + 2NO + 2H2OI2 + AMYLUM → Iod-Amylum (Biru)

Reaksi oleh udara4KI + 4HCl + O2 → 2 H2O + 2I2 +

4KCl I2 + kanji → warna biru

Page 6: Nitr i Metri

PENETAPAN TITIK AKHIR :

Ada 3 macam indikator :• Indikator dalam : campuran Tropeolin OO

dg metilen blue.• Indiktor luar : pasta kanji iodida.• Potensiometer

Page 7: Nitr i Metri

Indikator dalam

• Pada saat ada kelebihan titran, HONO akan terurai menghasilkan On yang akan mengoksidasi Tropeolin OO (merah) menjadi tidak berwarna.

• Sebelum TE warna violet (campuran merah & biru).

• Setelah TE warna biru, tetapi adakalanya berwarna biru-hijau sebagai gabungan biru dg kuning (NO2).

Page 8: Nitr i Metri

Indikator luar• Setelah TE kelebihan HONO akan

mengoksidasi iodida menjadi iodium yang dengan amilum menjadi biru(I- + H+ + On I2 + H2O).

• Kelemahan :– I2 juga teroksidasi oleh O2 udara, tetapi

lambat.– Titrasi lambat, ada larutan titrat yang

hilang.

Page 9: Nitr i Metri

Potensiometer

• Setelah TE kelebihan HONO menyebabkan terjadinya perubahan potensial secara mendadak yang mudah diamati

• Indikator terbaik, karena tidak terpengaruh oleh warna larutan. TE dapat ditentukan dengan grafik hubungan volume vs potensial.

Page 10: Nitr i Metri

Kelebihan dan kekurangan

• Indikator Dalam• TROPEOLIN OO

– TIDAK TEPAT HANYA SEKITAR TITIK EKIVALEN

– SERING BERUBAH-UBAH

• Indikator Luar• PASTA KANJI

– LEBIH TEPAT TETAPI HARUS MENJELANG TAT

– TERLALU BANYAK MENCOBACAIRAN HABIS

• Potensiometri• Lebih tepat, namun perlu alat khusus

Page 11: Nitr i Metri

• Pembutan kertas kanji-iodida500 mg pati + 100 ml air sambil ndiaduk, didihkan beberapa menit, dinginkan dan saring, + KI 0,4% dengan volume yang sama, celupkan pada kertas, biarkan mengering

• Pembutan pasta kanji-iodidalarutkan 750 mg KI dalam 5 ml air, larutkan 2 g sengklorida dalam 10 ml air, campur keduanya ad 100 ml air, didihkan. Tambahkan 5 g pati dalam 35 ml air, didihkan selama 2 menit, dinginkan

Page 12: Nitr i Metri

KEGUNAAN :

• Untuk penetapan kadar senyawa obat yang memiliki gugus amina aromatik bebas atau yang menghasilkannya.

• Sulfonamida dgn gugus amina aromatik bebas dapat dititrasi langsung, contoh :

Sulfadiazinn (SD) Sulfanilamid (SA)

Sulfaguanidin (SG)

H2N SO2NHC

NH

NH2

H2N SO2NH2

H2N SO2NH

N

N

Page 13: Nitr i Metri

RNH2

• Kloramfenikol dapat dititrasi secara nitrimetri setelah gugus nitro direduksi dengan H2 menjadi NH2. Reduksi dapat dilakukan pada suasana asam atau basa (dalam suasana basa sering terjadi perubahan warna, apalagi kalau analit tercampur karbohidrat).

+ HCl H2

+ H2O

(Zn + HCl)

+ NaOH H2

+ H2O

R NO2

R NO2

R NH2

Page 14: Nitr i Metri

SoalPada pembakuan larutan titer natrium Nitrit, ternyata 0,5 g Sulfanilamid (BM=172,21) dapat dititrasi dengan 29,5 ml larutan natrium nitrit tersebut. Bila diketahui kemurnian sulfanilamida 99,95 %, berapa molaritas larutan natrium nitrit tersebut?

Jawab:1 mmol NaNo2 ~ 1 mmol Sulfanilamida

29,50 X M = (99,95 X 500) 100 X 172, 21

M = 0,0984 M

Page 15: Nitr i Metri

Dengan menggunakan kesetaraan: 1 ml NaNO2 0,1 M setara dengan 17,22 mg C6H8N2O2S, maka larutan NaNO2

molaritasnya dapat dihitung sebagai berikut:

1 mmol NaNO2 0,1 M = 17,22 mg C6H8N2O2S

0,1 mmol NaNO2 = 17,22 mg C6H8N2O2S

99,95% X 500 mg C6H8N2O2S = 99,95 X 500 X 0,1

100 X 17, 22 x 29,5

Page 16: Nitr i Metri

V X M = mmol

29,50 X M = 99,95 X 500 X 0,1

100 X 17, 22

M = 99,95 X 500 X 0,1

100 X 17, 22 X 29,50

M = 0,984

Page 17: Nitr i Metri

Soal• 5 gram salep mata sulfacetamid yang

ditimbang seksama dimasukkan dalam corong pisah dipisahkan dengan eter minyak tanah. Hasil ekstraksi dititrasi perlahan dengan NaNO2 0,1 M, pada suhu tidak lebih dari 15o C hingga memberikan warna biru pada kertas kanji. Diperlukan 10,50 ml NaNO2 0,1 M. Berapa % kadar Sulfacetamid Na. yang terdapat dalam salep mata?

Page 18: Nitr i Metri

Selamat Belajar, Semoga sukses !Selamat Belajar, Semoga sukses !