Web view... tutur bahasa, dan ... terdiri dari dua kata yaitu prestasi dan belajar. Antara kata...
Transcript of Web view... tutur bahasa, dan ... terdiri dari dua kata yaitu prestasi dan belajar. Antara kata...
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada dasarnya masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak
menuju dewasa. Pada masa remaja itu sendiri identik dengan banyaknya tugas-
tugas perkembangan yang harus dilakukan oleh pada remaja. Dimana pada masa
ini merupakan masa pengenalan terhadap berbagai hal-hal yang baru. Baik dalam
situasi sosial, fisiknya dan psikologisnya. Hal terpenting yang harus dilakukan
oleh para remaja yaitu harus dapat melalui fase ini dengan baik dan benar, juga
tetap berada pada batasan-batasan norma aturan yang sesuai. Disisi lain, pencarian
jati diri untuk kehidupan dewasanya kelak berasal dari fase remaja itu sendiri.
Seharusnya para remaja harus menyadari apa tugas dan kewajibannya.
Para remaja yang dianggap bertanggung jawab, akan menghasilkan
sesuatu hal positif yang membanggakan dirinya sendiri, orang lain, dan
lingkungannya, seperti halnya sebuah prestasi. Namun pada fenomena yang ada
dan terjadi pada zaman sekarang ini, tidak sedikit para remaja yang tidak
bertanggung jawab dalam menjalanlan tugas-tugas perkembangannya. Hal
tersebut dapat berakibat terhadap kehidupannya kelak. Fakta yang ada, banyak
para remaja yang melakukan hal-hal yang menyimpang, baik dalam sikap, tutur
bahasa, dan pergaulan. Dimana hal menyimpang tersebut akan mengakibatkan
munculnya dampak negatif pada anak remaja itu sendiri, yang dapat merugikan
dirinya dan orang lain.
Kedua hal ini sangat berbeda yang satu dapat menghasilkan prestasi yang
menguntungkan, dan yang lainnya dapat menimbulkan masalah yang merugikan.
Untuk itu perlu adanya pengetahuan lebih tentang hal-hal yang seharusnya
dilakukan dan tidak dilakukan oleh para remaja. Hal itu semua dapat kita lihat dari
faktor-faktor yang mempengaruhinya, tugas-tugas yang seharusnya dilakukan dan
sebab-akibatnya. Peran penting yang harus dilakukan semua lapisan masyarakat
terutama diri masing-masing setiap individu, agar membuat semua hal
menyimpang menjadi tidak menyimpang dengan cara mempelajarinya,
memahaminya, dan menjalankannya.
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Dari ke dua sampel anak remaja yang diambil, apakah termasuk kedalam
kelompok siswa beprestasi atau siswa bermasalah? ,Bagaimana cara
menentukanya?
2. Apa saja faktor-faktor yang membuat anak tersebut masuk kedalam siswa
yang berprestasi atau siswa yang bermasalah?
3. Apa saja dampak yang dirasakan dan didapat oleh masing-masing remaja
tersebut?
1.3 Tujuan Masalah
1. Menentukan dari ke dua sampel anak remaja yang diambil, termasuk kedalam
kelompok siswa beprestasi atau siswa bermasalah.
2 Mengetahui faktor-faktor apa yang membuat anak tersebut masuk kedalam
siswa yang berprestasi atau siswa yang bermasalah.
3 Mengetahui dampak yang dirasakan dan didapat oleh masing-masing remaja
tersebut.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 SISWA BERPRESTASI
A. Motivasi Berprestasi
1. Pengertian Motivasi Berprestasi
Istilah Need for achievement pertama kali dipopulerkan oleh Mc Clelland
dengan sebutan n-ach sebgai singkatan dari need for achievement. Menurut Mc
Clelland (1987: 40) pengertian motivasi berprestasi didefinisikan sebagai usaha
mencapai sukses atau berhasil dalam kompetisi dengan suatu ukuran keunggulan
yang dapat berupa prestasi orang lain maupun prestasi sendiri.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi berprestasi atau
achievement motivation merupakan suatu dorongan yang berhubungan dengan
bagaimana melakukan sesuatu dengan lebih baik, lebih cepat, lebih efisien
dibandingkan dengan apa yang telah dilakukan sebelumnya, sebagai usaha
mencapai sukses atau berhasil dalam kompetisi dengan suatu ukuran keunggulan
yang dapat berupa prestasi orang lain maupun prestasi sendiri.
2. Karakter Motivasi Berprestasi
McClelland (1978: 77) mengemukakan bahwa ada 6 karakteristik individu
yang mempunyai motivasi berprestasi yang tinggi, yaitu :
1) Perasaan yang kuat untuk mencapai tujuan, yaitu keinginan untuk
menyelesaikan tugas dengan hasil yang sebaik-baiknya.
2) Bertangungjawab, yaitu mampu bertanggungjawab terhadap dirinya sendiri
dan menentukan masa depannya, sehingga apa yang dicitacitakan berhasil
tercapai.
3) Evaluatif, yaitu menggunakan umpan balik untuk menentukan tindakan yang
lebih efektif guna mencapai prestasi, kegagalan yang dialami tidak
membuatnya putus asa, melainkan sebagai pelajaran untuk berhasil.
4) Mengambil resiko “sedang”, dalam arti tindakan-tindakannya sesuai dengan
batas kemampuan yang dimilikinya.
3
5) Kreatif dan inovatif, yaitu mampu mencari peluang-peluang dan
menggunakan kesempatan untuk dapat menunjukkan potensinya.
6) Menyukai tantangan, yaitu senang akan kegiatan-kegiatan yang bersifat
prestatif dan kompetitif.
B. Kepercayaan Diri
1. Pengertian Kepercayaan Diri
Kepercayaan diri merupakan kemampuan individu dalam mengevaluasi
tingkah lakunya secara keseluruhan sehingga ia akan melakukan sesuatu
sebagaimana yang diharapkan (Lenney, 1977: 78).
2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Terbentuknya Kepercayaan Diri
Terbentuknya kepercayaan diri tidak terlepas dari perkembangan manusia
pada umumnya, khususnya perkembangan kepribadian. Menurut Hurlock (1990:
32) ada tiga faktor yang menentukan kepribadian yaitu faktor bawaan,
pengalaman awal dalam keluarga dan pengalaman-pengalaman selanjutnya.
Lauster (1992: 97), mengembangkan 6 aspek kepercayaan diri yaitu: keyakinan,
akan kemampuan diri, optimis, obyektif, konsekuen, rasional dan realistis.
C. Prestasi Belajar
1. Hakikat Prestasi Belajar.
Prestasi belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata yaitu
prestasi dan belajar. Antara kata prestasi dan belajar mempunyai arti yang
berbeda. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1984: 108-786), yang dimaksud
dengan prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan dan
sebagainya) sedangkan belajar adalah sebuah usaha untuk memperoleh
kepandaian atau ilmu.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar.
Prestasi belajar merupakan hasil dari suatu proses yang di dalamnya
terdapat sejumlah faktor yang saling mempengaruhi, tinggi rendahnya prestasi
belajar siswa tergantung pada faktor-faktor tersebut. Moh. Uzer Usman dan Lilis
4
Setiawati (1993: 10), ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
siswa, antara lain:
1) Faktor yang berasal dari diri sendiri (internal)
Faktor jasmaniah (fisiologi) baik yang bersifat bawaan maupun yang
diperoleh. Yang termasuk faktor ini ialah pancaindra yang tidak berfungsi
sebagaimana mestinya, seperti mengalami sakit cacat tubuh.
Faktor psikologis, baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh, terdiri
atas: faktor intelektif yang meliputi faktor potensial, yaitu kecerdasan dan
bakat sertas faktor kecakapan nyata, yaitu prestasi yang dimiliki. Selain itu ada
faktor nonintelektif yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti sikap,
kebiasaan, minat kebutuhan, motivasi, emosi dan penyesuaian diri.
Faktor kematangan fisik atau psikis.
2) Faktor yang berasal dari luar diri (eksternal)
Faktor sosial yang terdiri atas; lingkungan keluarga, lingkungan sekolah,
lingkungan masyarakat, lingkungan kelompok.
Faktor budaya, seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, dan
kesenian.
Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah dan fasilitas belajar.
Faktor lingkungan spiritual atau keagamaan.
D. Hakikat Kelas Olahraga
Konsep kelas olahraga pada dasarnya merupakan bagian dari strategi
pendidikan di sekolah yang ditempuh untuk mengoptimalkan bakat istimewa
olahraga yang dimiliki peserta didiknya. Selama ini pendidikan yang ada
cenderung bersifat massal dan memberikan perlakuan standar/rata-rata kepada
semua peserta didik sehingga kurang memperhatikan perbedaan antar peserta
didik dalam kecakapan, minat, dan bakatnya.
2.2 SISWA BERMASALAH
A. Kecenderungan Kenakalan Remaja
1. Definisi Kenakalan Remaja
5
Juvenile delinquency atau kenakalan remaja adalah perilaku jahat atau
kenakalan anakanak muda, merupakan gejala sakit (patologis) secara sosial pada
anak-anak dan remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial,
sehingga mereka mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang. Istilah
kenakalan remaja mengacu pada suatu rentang yang luas, dari tingkah laku yang
tidak dapat diterima sosial sampai pelanggaran status hingga tindak kriminal.
(Kartono, 2003).
2. Bentuk dan Aspek-Aspek Kenakalan Remaja
Menurut Kartono (2003), bentuk-bentuk perilaku kenakalan remaja dibagi
menjadi empat, yaitu :
1) Kenakalan terisolir (Delinkuensi terisolir)
Merupakan jumlah terbesar dari remaja nakal. Pada umumnya mereka tidak
menderita kerusakan psikologis. Perbuatan nakal mereka didorong oleh faktor-
faktor berikut :
Keinginan meniru dan ingin konform dengan gangnya, jadi tidak ada motivasi,
kecemasan atau konflik batin yang tidak dapat diselesaikan.
Pada umumnya remaja berasal dari keluarga berantakan, tidak harmonis, dan
mengalami banyak frustasi. Sebagai jalan keluarnya, remaja memuaskan
semua kebutuhan dasarnya di tengah lingkungan kriminal.
Remaja dibesarkan dalam keluarga tanpa atau sedikit sekali mendapatkan
supervisi dan latihan kedisiplinan yang teratur, sebagai akibatnya dia tidak
sanggup menginternalisasikan norma hidup normal.
2) Kenakalan neurotik (Delinkuensi neurotik)
Menderita gangguan kejiwaan yang cukup serius, antara lain berupa kecemasan,
merasa selalu tidak aman, merasa bersalah dan berdosa dan lain sebagainya. Ciri -
ciri perilakunya adalah :
Perilaku nakalnya bersumber dari sebab-sebab psikologis yang sangat dalam,
dan bukan hanya berupa adaptasi pasif menerima norma dan nilai subkultur
gang yang kriminal itu saja.
6
Perilaku kriminal mereka merupakan ekspresi dari konflik batin yang belum
terselesaikan, karena perilaku jahat mereka merupakan alat pelepas ketakutan,
kecemasan dan kebingungan batinnya.
Biasanya remaja ini melakukan kejahatan seorang diri, dan mempraktekkan
jenis kejahatan tertentu, misalnya suka memperkosa kemudian membunuh
korbannya, kriminal dan sekaligus neurotik.
3) Kenakalan psikotik (Delinkuensi psikopatik)
Delinkuensi psikopatik ini sedikit jumlahnya, akan tetapi dilihat dari
kepentingan umum dan segi keamanan, mereka merupakan oknum kriminal yang
paling berbahaya. Ciri tingkah laku mereka adalah :
Hampir seluruh remaja delinkuen psikopatik ini berasal dan dibesarkandalam
lingkungan keluarga yang ekstrim, brutal, diliputi banyak pertikaian keluarga,
berdisiplin keras namun tidak konsisten.
Mereka tidak mampu menyadari arti bersalah, berdosa, atau melakukan
pelanggaran.
Bentuk kejahatannya majemuk, tergantung pada suasana hatinya yang kacau
dan tidak dapat diduga.
Mereka selalu gagal dalam menyadari dan menginternalisasikan normanorma
sosial yang umum berlaku
Kebanyakan dari mereka juga menderita gangguan neurologis, sehingga
mengurangi kemampuan untuk mengendalikan diri sendiri.
4) Kenakalan defek moral (Delinkuensi defek moral)
Defek (defect, defectus) artinya rusak, tidak lengkap, salah, cedera, cacat,
kurang. Delinkuensi defek moral mempunyai ciri-ciri: selalu melakukan tindakan
anti sosial, walaupun pada dirinya tidak terdapat penyimpangan, namun ada
disfungsi pada inteligensinya.
3. Karakteristik Remaja Nakal
Remaja nakal biasanya berbeda dengan remaja yang tidak nakal. Remaja
nakal biasanya lebih ambivalen terhadap otoritas, percaya diri, pemberontak,
mempunyai kontrol diri yang kurang, tidak mempunyai orientasi pada masa depan
7
dan kurangnya kemasakan sosial, sehingga sulit bagi mereka untuk menyesuaikan
diri dengan lingkungan sosial. Menurut Kartono (2003), remaja nakal itu
mempunyai karakteristik umum yang sangat berbeda dengan remaja tidak nakal.
Perbedaan itu mencakup :
1) Perbedaan struktur intelektual
Pada umumnya inteligensi mereka tidak berbeda dengan inteligensi remaja
yang normal, namun jelas terdapat fungsi- fungsi kognitif khusus yang berbeda
biasanya remaja nakal ini mendapatkan nilai lebih tinggi untuk tugas-tugas
prestasi daripada nilai untuk ketrampilan verbal (tes Wechsler).
2) Perbedaan fisik dan psikis
Remaja yang nakal ini lebih “idiot secara moral” dan memiliki perbedaan ciri
karakteristik yang jasmaniah sejak lahir jika dibandingkan dengan remaja normal.
4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecenderungan Kenakalan Remaja
Faktor-faktor kenakalan remaja menurut Santrock, (1996) lebih rinci
dijelaskan sebagai berikut :
1) Identitas
Erikson (dalam Santrock, 1996) masa remaja ada pada tahap di mana krisis
identitas versus difusi identitas harus di atasi. Perubahan biologis dan sosial
memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi terjadi pada kepribadian remaja:
Terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya dan
Tercapainya identitas peran, kurang lebih dengan cara menggabungkan
motivasi, nilai-nilai, kemampuan dan gaya yang dimiliki remaja dengan peran
yang dituntut dari remaja.
2) Kontrol diri
Kegagalan untuk mengembangkan kontrol diri yang cukup dalam hal tingkah
laku. Beberapa anak gagal dalam mengembangkan kontrol diri yang esensial yang
sudah dimiliki orang lain selama proses pertumbuhan.
3) Usia
Tingkah laku anti sosial di usia dini berhubungan dengan penyerangan serius
nantinya di masa remaja, namun demikian tidak semua anak yang bertingkah laku
seperti ini nantinya akan menjadi pelaku kenakalan.
8
4) Jenis kelamin
Remaja laki- laki lebih banyak melakukan tingkah laku anti sosial daripada
perempuan.
5) Harapan terhadap pendidikan dan nilai-nilai di sekolah
Remaja yang menjadi pelaku kenakalan seringkali memiliki harapan yang
rendah terhadap pendidikan di sekolah.
6) Proses keluarga
Faktor keluarga sangat berpengaruh terhadap timbulnya kenakalan remaja.
Kurangnya dukungan keluarga seperti kurangnya perhatian orangtua terhadap
aktivitas anak, kurangnya penerapan disiplin yang efektif, kurangnya kasih sayang
orangtua dapat menjadi pemicu timbulnya kenakalan remaja.
7) Pengaruh teman sebaya
Memiliki teman-teman sebaya yang melakukan kenakalan meningkatkan
risiko remaja untuk menjadi nakal.
8) Kelas sosial ekonomi
Kenakalan lebih banyak berasal dari kelas sosial ekonomi yang lebih rendah
dengan perbandingan jumlah remaja nakal di antara daerah perkampungan miskin
yang rawan dengan daerah yang memiliki banyak privilege.
9) Kualitas lingkungan sekitar tempat tinggal
Komunitas juga dapat berperan serta dalam memunculkan kenakalan remaja.
Masyarakat seperti ini sering ditandai dengan kemiskinan, pengangguran, dan
perasaan tersisih dari kaum kelas menengah. Kualitas sekolah, pendanaan
pendidikan, dan aktivitas lingkungan yang terorganisir adalah faktor- faktor lain
dalam masyarakat yang juga berhubungan dengan kenakalan remaja.
9
BAB III
HASIL STUDY KASUS
3.1 REMAJA SAMPEL PERTAMA
Hari dan tanggal : Senin, 8 April 2014
Tempat : Polsek Sektor Sumur Bandug, Jalan Kebon Sirih no. 36
Bandung
Waktu : Pukul 15:30 - 16:30 WIB
REMAJA
10
Pertanyaan yang ditanyakan berupa:
1. BIODATA
o Nama lengkap : Akbar Hermansyah.
o Nama panggilan : Akbar.
o Tempat tanggal lahir : Bandung, 06 Juli 1995.
o Usia : 18 Tahun.
o Alamat : Kapling mekar biru No.123 RT 02 RW 07,
Kecamatan Cibiru Hilir, Cileunyi, Bandung.
o Hobby : Balapan motor.
o Agama : Islam.
o Sekolah : SMK Bandung Timur.
o Cita-Cita : Belum punya, karena tidak tahu ingin menjadi apa.
o Motto hidup : Tidak punya, karena tidak mengerti apa itu motto.
hidup.
o Status : Pelajar namun sekarang sedang menjadi tahanan.
2. KELUARGA
Apakah anda memiliki keluarga? Iya punya.
Anda anak keberapa ? Anak kedua dari dua bersaudara.
Kondisi keluarga anda bagaimana? Baik teh, biasa aja.
Bagaimana cara orang tua anda menghadapi anda sebelum menjadi
tersangka? Baik, akur, perhatian teh suka ngasih ongkos, jajan, sering
ngasih saran gitu teh nasehat.
11
Setelah anda ditahan disini, bagaimana cara orangtua anda menghadapi
anda? Orang tua jadi sakit gitu teh, jadi sakit sakitan ngambek juga.
3. SEKOLAH
o Apakah anda perah bersekolah? Iya pernah.
o Tempatnya dimana? Di SMK Bandung Timur.
o Cara belajar sehari-hari anda bagaimana? Jarang belajar teh.
o Menurut anda, kondisi dilingkungan sekolah mu itu seperti apa? Biasa aja
teh, palingan suka ada razia gitu soal penampilan.
4. HAL YANG DILAKUKAN
o Apa yang anda lakukan hingga bisa berada disini (menjadi tahanan)?
Cuma minum-minuman keras teh.
o Sejak kapan anda melakukan hal seperti itu? Baru sekarang-sekarang teh.
o Dengan siapa anda melakukan hal tersebut? Sama temen-temen teh, sama
Willi da cuma berdua.
o Atas dasar apa anda melakukan hal tersebut? Pusing teh, ga punya uang.
o Apa keuntungan yang dirasakan setelah melakukan hal tersebut? Pusing
teh selebihnya biasa aja.
5. KEGIATAN SEBELUM DITAHAN
Kegiatan apa yang sehari-hari anda lakukan sebelum menjad tahanan?
Sekolah, main sama temen balapan motor.
Balapan motor seperti apa yang dimaksud? Apakah balapan liar? Wah
bukan teh, balapan resmi.
Dimana biasanya melakukan balapan tersebut? Di brigif cimahi.
KEGIATAN SAAT DITAHAN
o Kegiatan apa yang sekarang kamu lakukan disini? Ngobrol sama Willi,
main kartu remi atau gapleh, olah raga di dalam sel.
o Perasaan apa yang kamu rasakan sekarang? Menyesal teh karena masuk
penjara.
o Jika kamu tidak masuk penjara, apakah masih akan tetap meminum
minuman keras dan akan menyesal? Kalau ga ketauan mah masih tetep
minum teh, dan ga akan menyesal, pas baru masuk sini baru nyesel.
12
6. SIFAT DAN HARAPAN
Menurut anda apakah anda termasuk kedalam orang yang terbuka atau
tertutup? Kadang terbuka kadang tertutup tergantung teh.
Apakah anda termasuk kedalam orang yang penyendiri atau berkelompok?
Berkelompok.
Apa yang akan kamu lakukan nanti jika sudah keluar dari penjara? Apakah
ada yang kamu cita-citakan? Ga ada cita-cita teh. Masih pengen balik ke
balapan, kan hobby teh balapan mah.
Apakah anda berniat ingin mencari pekerjaan? Iya pengen kerja.
Penyesalan terbesar apa yang perah kamu rasakan? Melakukan hal ini.
Adakah harapan yang ingin kamu sampaikan untuk anak remaja lainnya?
Iya ingin ngasih tau jangan ngelakuin hal kaya gini.
TEMAN REMAJA
Pertanyaan yang ditanyakan berupa:
1. BIODATA
o Nama lengkap : Willi Arrianto.
o Nama panggilan : Willi.
o Tempat tanggal lahir : Bandung, 20 Serptember 1996.
o Usia : 17 Tahun.
o Alamat : Kampung bumi langseng, Blok 35 No. 20 RT 01
RW 22, Desa Cinunu, Kecamatan Cileunyi,
Bandung.
13
o Agama : Islam.
o Status : Teman satu sel tahanan bersama Akbar.
2. PERTEMANAN
Apakah anda mengenal Akbar? Iya kenal.
Sejak kapan kamu mengenal dia? Kurang lebih 2 bulan kebelakang.
Status kamu sebagai teman apa? Teman balapan.
Sedekat apa kamu dengan Akbar? Biasa aja gitu teh, ga terlalu dekat.
3. PENILAIAN
o Menurut kamu jika melihat Akbar itu orangnya seperti apa? Baik teh,
biasa aja, saya ga terlalu dekat.
o Baiknya seperti apa? Saling ngebantu, banyaklah teh kalau ada acara balap
suka baik.
o Adakah hal yang kurang baik (buruk) terhadap Akbar? Kalau ngajak
sesuatu hal suka maksa teh, harus selalu diikutin.
o Menurut anda apakah Akbar termasuk kedalam orang yang terbuka atau
tertutup? Terbuka teh kalau dalam segi hal ngomong mah.
o Menurut anda apakah akbar termasuk kedalam orang yang penyendiri atau
tidak? Penyendiri teh, suka diem.
4. CERITA
Apakah anda sering menceritakan sesuatu hal berdua? Paling Cuma
ngobrol aja teh biasa kalau lagi balapan, kalau lagi latihan di Brigif atau
Lembang
Apakah Akbar pernah cerita soal keluarganya? Ga pernah.
Apakah Akbar pernah cerita soal sekolahnya? Ga pernah.
Kenapa tidak pernah? kan kalian saling berteman? Soalnya cuma temen di
balapan aja teh.
5. HARAPAN
o Jika kasus yang kamu dan Akbar sudah selesai apa yang ingin kamu
lakukan dengan pertemanan kalian? Masing-masing aja dulu teh, jangan
bareng-bareng.
KEPOLISIAN YANG MENANGANI REMAJA
14
Pertanyaan yang ditanyakan berupa:
1. BIODATA
Nama lengkap bapak : Sarjana.
Nama panggilan : Sarjana.
Usia : 49 Tahun.
Alamat : Permata biru, blok F 37.
Status (jabatan) : IPDA 1 KANIT RESKRIM POLSEK Sektor
Sumur
Bandung.
Susah bekerja selama : Kurang lebih 2 tahun di polsek ini.
2. HAL YANG DILAKUKAN
o Hal apa yang dilakukan remaja tersebut hingga menjadi tahanan disini?
Penjambretan, yang termasuk kedalam kasus pencurian dan pemberatan.
o Kapan kejadian tersebut berlangsung? Rabu, 22 Maret 2014, ditangkap
pada pukul 23;30.
o Dimana kejadian tersebut terjadi? Di Jln. Ahmad Yani No. 189, di depan
toko mas eropa, Keluraha Kebon Pisang, Bandung.
o Siapa saja yang terlibat dalam hal ini? Dua orang usia remaja yaitu Willi
Arrianto bin Didi Tarssadi dan Akbar bin Tarsita.
o Bagaimana secara singkat kronologis kejadian yang terjadi? Saat korban
turun dari sepedah motor yang memboncengnya, korban diam di sisi jalan
dengan menggunakan handphone secara aktif (digunakan smsan). Lalu
pelaku menghampiri korban dan membawa lari (menjambret) tas yang
15
sedang dipegang oleh korban. Namun pihak kepolisisan berhasil
menangkap remaja tersebut didaerah antapani Bandung pada pukul 23;30,
pada saat itu, remaja tersebut sedang membagi-bagikan hasil jambretannya
kepada teman-temannya.
3. HUKUMAN
Pasal berapakah yang menimpa anak remaja tersebut? Pasal 363 KUHP
tentang pencurian dan pemberatan.
Berapa lama ancaman pidana yang akan di berikan? Kurang lebih 5 tahun
kurungan penjara.
Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk proses hukuman yang
berlangsung (mulai dari penangkapan hingga pengadilan)? Dari pihak
kepolisisan sendiri dilakukan penahanan selama 20 hari lalu perpanjangan
kejaksaan 40 hari. Untuk orang dewasa selama 60 hari, dan untuk anak
dibawah umur selama 30 hari.
Dimanakah tempat LP (lembaga permasyarakatan) Anak di Bandung?
Kalau di Bandung sendiri tidak ada, biasanya ditempatkan di daerah
Tanggerang.
4. PENILAIAN
o Menurut bapa apakah wajar anak tersebut melakukan tidakan seperti ini?
Tidak wajar, karena diusia mereka seharusnya masih memerlukan
bimbingan orang tua, masih harus belajar disekolah.
o Faktor apa saja yang melandasi tidak kejahatan tersebut yang dilakukan
oleh Akbar? Karena didorong kebutuhan pribadi dia, kurangnya uang jajan
yang diberikan oleh orangtua, dan salahnya pergaulan.
o Selama disini bagaimana penilaian bapa terhadap remaja tersebut? Baik,
sepertinya dia sudah kapok, dapat menyadari kesalahan yang diperbuat
dan tidak akan mengulanginya kembali.
5. KEGIATAN
Kegiatan apa saja yang dilakukan anak remaja tersebut disini? Disini
Akbar berada dalam satu sel bersama Willi. Biasanya mereka melakukan
kegiatan yang ada dipolsek, seperti: berolah raga , pencerahan agama dan
selebihnya berada di dalam sel.
16
Apakah ada perlakuan khusus yang diberikan kepada kasus yang menimpa
remaja ini? Tidak ada semuanya sama saja.
6. KELUARGA
o Bagaimana respon dari keluarga (orangtua) remaja yang bersangkutan
mengenai kasus yang menimpa anaknya? Khawatir dan membesuk kepada
anaknya, memberikan wejangan dan nasehat.
7. HARAPAN
Adakah saran bapak sebagai anggota kepolisian agar tidak terjadi tidakan
kriminal seperti yang terjadi pada anak remaja ini? Harus adanya sikap
yang tegas dari kedua orangtua dan lingkungan sekolah. Dari kepolisisan
sendiri telah melakukan pengarahan disetiap sekolah. Biasanya dilakukan
pada hari Senin saat upacara bendera. Diadakannya pengarahan, menjerat,
menindaklanjuti pelanggaran, dan memberi tahu adanya hukuman yang
akan diperoleh akibat perbuatan yang dilakukan, yang tergantung pada
kepribadiannya sendiri.
LINGKUNGAN REMAJA
Hari dan tanggal : Kamis, 11 April 2014
Tempat : Lapangan brigif Cimahi tengah
Waktu : Pukul 17:00 – 17;30 WIB
ANGGOTA FREESTYLE MOTOR
17
Pertanyaan yang ditanyakan berupa:
1. BIODATA
o Nama lengkap : Ahmad Rizal Faisal.
o Nama panggilan : Rizal.
o Usia : 23 tahun.
o Alamat : Kampung lembur awi.
o Agama : Islam.
o Status : Freestyle motor di daerah Brigif Cimahi.
2. PERTEMANAN
Menurut anda pertemanan apa yang terjadi di lingkungan seperti ini?
Pertemanan seperti saudara, yang asalnya tidak kenal menjadi kenal saat
bertemu dilingkungan balapan.
Biasanya usia berapa saja yang suka ada disini? Bervariasi dari anak-anak
hingga dewasa.
3. PENILAIAN
o Menurut kamu remaja yang memiliki hobby balapan itu bagaimana? Jika
usianya diatas 17 tahun, yang menyukai otomotif mungkin wajar bisa
kebalapan ataupun ke freestyle motor.
o Baiknya seperti apa? Disini balapan diadakan secara resmi dengan tempat
yang aman disediakan, untuk dapat menyalurkan bakat dan hobbynya
secara baik dan benar, dapat menghasilkan prestasi.
18
o Adakah hal yang kurang baik (buruk)? Balapan atau freestyle identik
dengan geng motor yang balapan secara tidak resmi, harus pandai memilah
pergaulan yang ada.
o Biasanya remaja yang hobby balapan termasuk kedalam orang yang
terbuka atau tertutup? Terbuka karena pasti akan membicarakan hal yang
sama mengenai balapan.
o Menurut anda apakah remaja disini termasuk kedalam orang yang
penyendiri atau tidak? Berkelompok, karena disini akan menggabungkan
beberapa orang pada situasi dan lingkungan yang sama.
4. KEGIATAN
Kegiatan apa saja yang biasa anda lakukan disini? Nongkrong, balapan
dan freestyle motor.
Adakah keuntungan yang didapat? Menambah banyak teman.
Kerugian yang didapat? Dianggap negatif.
5. HARAPAN
o Sebagai seorang pembalap adakah harapan yang ingin kamu sampaikan
untuk anak remaja lainnya? Punya pergaulan harus yang positif,
menunjukan hobby secara positif sehingga membanggakan keluarga,
orangtua dan sahabat.
3.2 REMAJA SAMPEL KEDUA
Hari dan tanggal : Selasa, 9 April 2014.
Tempat : Rumah Satria di Jalan Jabung 2 No.3 Komplek Parmindo,
Kelurahan Melong, Cimahi Selatan.
Waktu : Pukul 15:30 - 17:00 WIB.
REMAJA
19
Pertanyaan yang ditanyakan berupa:
1. BIODATA
o Nama lengkap : Satria Puji Wibowo.
o Nama panggilan : Satria.
o Usia : 18 Tahun.
o Alamat : Jalan Jabung 2 No.3 Kompel Parmindo, Kelurahan
Melong, Cimahi Selatan.
o Hobby : Bermain komputer, Baca buku, Menganalisi semua
hal yang saya lihat.
o Agama : Islam.
o Sekolah : SMAN 6 Cimahi
o Cita-Cita : Pelopor perubah bangsa, dibidang sosial, ekonomi
dan budaya. Namun saya benci politik mungkin
karena saya belum memahami hal tersebut.
o Motto hidup : Motto hidup hari ini saya belum tau, karena motto
hidup saya setiap hari berganti ganti. Bagi saya
motto hidup yang saya buat tidak akan memiliki
efek yang lama dan harus diubah untuk setiap
harinya
o Status : Mahasiswa ITB, Fakultas FPMIPA 2013.
2. KELUARGA
Apakah anda memiliki keluarga? Tentu.
20
Anda anak keberapa ? Anak ke-1 dari tiga bersaudara.
Kondisi keluarga anda bagaimana? Kondisinya biasa saja, dapat dikatakan
ekonominya menengah tidak terlalu makmur atau sejahtera.
Bagaimana cara orangtua anda menghadapi diri anda? Baik, orangtua
selalu membuat saya berfikir untuk selalu mengerti orang lain. Contohnya
jika beliau tidak senang maka akan menegur saya dengan cara berbicara.
Namun teguran itu tidak terlihat secara langsung, melainkan berbicara
ynag membuat saya untuk berfikir untuk diri saya terhadap orang lain.
Adakah pelakuan khusus yang diberikan oleh orang tua terhadap diri
anda? Tidak ada.
3. PENDIDIKAN FORMAL
SMA
o Apakah anda perah bersekolah? Iya pernah.
o Dulu saat SMA anda bersekolah dimana? Di SMAN 6 cimahi, jurusan
IPA.
o Cara belajar sehari-hari kamu bagaimana? Cara belajar biasa seperti anak
lainnya. Saya biasanya setelah pulang kerumah akan mengulang dan
berlatih terhadap pelajaran yang disampaikan. Biasanya kurang dari 2 jam
setiap harinya, dilakukan pada siang atau malam hari, yang dominannya
dilakukan pada malam hari. Karena setelah bersekolah saya langsung
pulang dan beristirahat tidur.
o Menurut kamu, kondisi dilingkungan sekolah SMA kamu itu seperti apa?
Kurang menunjang untuk siswanya. Dapat dilihat pada lingkungan di
belakang sekolah yang terdiri dari gang-gang rumah warga. Dimana
dominan pendidikan warganya hanya hingga kelas pendidikan SMA
kebawah, bukan dari pendidikan yang tinggi. Jadi dapat menimbulkan
tindakan kriminalitas.
o Kegiatan ekstrakulikuler apa yang kamu ikuti? Menjadi anggota team Bola
Basket SMAN 6 Cimahi, dan Ketua ekskul Hikmatul iman (HI).
KAMPUS
21
Sekarang anda kuliah dimana? Sekarang saya menjadi mahasiswi di
kampus ITB mengambil jurusan FPMIPA. Saya ingin mengambil jurusan
Matematika dibandingkan fisika dan astronomi, karena saya senang
menghitung. Juga fenomena yang terjadi dimasyarakat mengenai ekonomi.
Motivasi dari siapakah yang paling besar untuk kamu belajar? Motivasi
saya akan muncul ketika saya melihat orang lain (dalam segi yang positif).
Salah satunya ialah bapa BJ.Habibie. Menurut saya beliau termasuk orang
yang agamis, seorang cendikiawan yang sangat keren dan cinta terhadap
bangsanya sendiri.
Menurut kamu, kondisi dilingkungan kampus kamu itu seperti apa? Cukup
baik, walaupun mahasiswanya apatis.
Unit kegiatan mahasiswa (UKM) apa yang kamu ikuti? Taekondo da Rokit
(Remaja Rohis).
4. PRESTASI
AKADEMIK
o Prestasi dibidang akademik apa yang pernah anda raih dari SMA hingga
sekarang ini? Saat kuliah belum pernah mencapai prestasi apapun. Saat
SMA dulu prestasi yang diraih seingat saya yaitu:
a) Menjadi Juara Umum Ranking ke-1 selama tiga tahun di SMA.
b) Mengikuti olimpiade sebagai kandidat Biologi, Matematika, Fisika.
c) Olimpiade sains kubisence, astronomi tingkat nasional.
d) Cerdas cermat.
e) Drama berbahasa Jerman
f) Masuk ke ITB jalur SNMPTN (undangan)
Lomba olimpiade tersebut dipilih langsung oleh guru SMA saya karena
nilai mata pelajaran saya rata-rata bernilai 90. Saya belum pernah menang,
hanya sebagai kandidat.
NON AKADEMIK
Prestasi apa yang pernah anda raih dari SMA hingga sekarang ini? Juara
ke-2 Silat Hikmatul Iman.
o Apa yang anda rasakan seteah mencapai prestasi tersebut? Biasa saja.
22
o Faktor apa yang mendorong anda untuk dapat terwujudnya pretasi
tersebut? Sebenarnya ada beberapa faktor, yang paling terbesar adalah
orang tua yang memberikan saya dukungan penuh, kemudian teman dan
guru.
5. KEGIATAN
Kegiatan apa yang sehari-hari kamu lakukan? Kuliah, Unit kepanitiaan di
kampus, di rumah bantu orang tua menjaga warung.
Menurut anda bagaimana kondisi sosial sehari-hari anda? Baik.
Adakah kegiatan lain untuk menghilangkan rasa penat? Iya ada seperti
menonton anime dan bermain game offline.
6. SIFAT DAN HARAPAN
o Menurut anda apakah anda termasuk kedalam orang yang terbuka atau
tertutup? Terbuka, namun lebih suka mendengarkan orang dibandingkan
berbicara hal banyak yang tidak penting.
o Apakah anda termasuk kedalam orang yang penyendiri atau berkelompok?
Berkelompok.
o Adakah harapan yang ingin kamu sampaikan untuk anak remaja lainnya?
Remaja sekarang untuk tidak terpengaruh oleh hal yang buruk yang
terdapat pada bangsa ini.
ADIK REMAJA (KELUARGA)
23
Pertanyaan yang ditanyakan berupa:
1. BIODATA
o Nama lengkap : Putri Solehah.
o Nama panggilan : Putri.
o Usia : 17 Tahun.
o Alamat : Jalan Jabung 2 No.3 Kompel Parmindo, Kelurahan
Melong, Cimahi Selatan.
o Agama : Islam.
o Status : Adik kandung.
2. PERSAUDARAAN
Apakah anda mengenal Satria? Iya kenal.
Sejak kapan kamu mengenal dia? Sejak saya kecil.
Status kamu sebagai apa? Adik ke-2, Adik kandung ka Satria.
Sedekat apa kamu dengan Satria? Ya sedekat saudara aja, seperti adik dan
kakak pada umumnya.
3. KELUARGA
o Bagaimana cara belajar yang dilakukan oeh kakak anda dirumah? Belajar
sendiri, dan kadang-kadang ngelihatnya.
o Bagaimana orangtua anda dalam menanggapi diri kakak anda? Ya baik,
berpengaruh dan mendukung dalam hal yang positif, kaya ikut olimpiade
belum menang tapi tetep disuport dan diberi motivasi.
4. PENILAIAN
24
Menurut kamu jika melihat Satria itu orangnya seperti apa? Baik teh,
orangnya nurut, sifatnya jujur, taat beragama, tekun, jarang melakukan hal
yang menyimpang.
Baiknya seperti apa? Kalau banyak tugas suka dibantuin ngerjain. Tugas
matematika, fisika, biologi, sama hitungan gitu.
Adakah hal yang kurang baik (buruk) terhadap Satria? Tidak ada.
Menurut anda apakah Satria termasuk kedalam orang yang terbuka atau
tertutup? Tertutup, kalau tidak ditanya tidak akan cerita atau ngomong.
Menurut anda apakah satria termasuk kedalam orang yang penyendiri atau
tidak? Penyendiri, jarang liat main sama temen-temennya.
5. CERITA
o Apakah anda sering menceritakan sesuatu hal berdua? paling cerita biasa
aja teh sebatas adik kakak aja.
o Apakah Satria pernah cerita soal keluarganya? Ga pernah.
o Apakah pernah bercerita soal sekolahnya? Pernah, paling pengalaman
kuliahnya di ITB.
o Kegiatan apa saja yang biasanya kaka anda lakukan selain kuliah? Belajar
kalau pulang kuliah, bantuin orang tua, kasih adik-adiknya motivasi.
o Pernahkan anda melihat kakak anda main? Ga pernah, sepertinya kalau
main ga pernah bilang, Cuma bilangnya sih himpunan padahal mah main.
o Prestasi apa saja yang anda ketahuin tentang kakak anda?
a) Akademik= Juara umum disekolah SMAnya, sering ikut olimpiade.
b) Non akademik= Olah raga taekondo, Hikmatul iman (Silat)
Musik, punya sertifikat les keyboard dan gitar.
6. HARAPAN
Apa harapan kamu untuk anak remaja lainnya? Pendidikan harus
dilaksanakan sebaik mungkin karena biaya zaman sekarang ga murah dan
harus di manfaatkan.
TEMAN REMAJA
25
Hari dan tanggal : Kamis, 11 April 2014
Tempat : Rumah Anggi Dyah Pratiwi, di Jalan melong raya No.71
Cimahi Selatan.
Waktu : Pukul 16:00 – 16:30 WIB
Pertanyaan yang ditanyakan berupa:
1. BIODATA
o Nama lengkap : Anggi Dyah Pratiwi.
o Nama panggilan : Anggi.
o Usia : 18 Tahun.
o Alamat : Jalan melong raya No.71 Cimahi Selatan.
o Agama : Islam.
o Status : Mahasiswa/ Teman SMP dan SMA.
2. PERTEMANAN
Apakah anda mengenal Satria? Iya.
Sejak kapan kamu mengenal dia? Kelas 2 SMP.
Status kamu sebagai teman apa? Teman sekelas.
Sedekat apa kamu dengan Satria? Biasa aja.
3. PENILAIAN
o Menurut kamu jika melihat Satria itu orangnya seperti apa? Cuek, kalem
jarang bicara, kalau bicara yang sangat penting saja. Seperlunya ada
bercandanya.
26
o Baiknya seperti apa? Taat agama, ada aturan dipatuhi, dia sangat hormat
dengan orangtua dan temannya.
o Adakah hal yang kurang baik (buruk) terhadap Akbar? Terlalu cek sama
sekeliling, kurang peka. Cueknya agak mementingkan diri sendiri sama
gajetnya.
o Menurut anda apakah satria termasuk kedalam orang yang terbuka atau
tertutup? Tertutup, karena dia orangnya jarang melihatkan perasaannya
saat sedih, disimpan untuk diri sendiri.
o Menurut anda apakah satria termasuk kedalam orang yang penyendiri atau
tidak? Penyendiri, karena ia saat bekelompok hanya beriga. Dilingkungan
sekolah cenderung sendiri, jika ada pun dia belajar kelompok bareng.
4. CERITA
Apakah anda sering menceritakan sesuatu hal berdua? Tidak pernah.
Apakah pernah cerita soal keluarganya? Pernah sesekali, cerita tentang
golongan darah keluarganya.
Apakah pernah cerita soal sekolahnya? Tidak pernah.
Prestasi apa saja yang anda ketahuin tentang Satria? Lolos seleksi
olimpiade sewilayah biologi, juara umum dan ranking ke-1 selama
bersekolah di SMA, pintar berbahasa inggris. Dia kalau bukunya selama
tiga tahun itu satu, banyak memperhatikan guru dari pada mencatatnya.
5. HARAPAN
o Adakah harapan yang ingin kamu sampaikan untuk anak remaja lainnya?
Lebih banyak cari kegiatan positif dimana kegiatan tersebut menghasilkan
prestasi, banyak belajar dan latihan.
27
BAB IV
ANALISI KASUS
Setelah menggumpulkan data hasil study kasus pada BAB III, lalu
membandingkannya hasilnya dengan kajian teori yang ada pada BAB II, bahwa
kedua sampel anak remaja tersebut masing-masing dapat dikelompokan
berdasarkan kriterianya, yaitu termasuk kedalam anak remaja berprestasi atau
bermasalah.
Setelah saya analisis maka, remaja sampel pertama yang bernama Akbar
termasuk kedalam remaja yang bermasalah. Itu dikarenakan :
1. Pada definisi kenakalan remaja, remaja ini melakukan hal dalam
mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang, yaitu meminum-
minuman keras dan melakukan penjampretan.
2. Dapat di lihat pada bentuk dan aspek-aspek kenakalan remaja, bahwa Akbar
termasuk kedalam kenakalan terisolir (Delinkuensi terisolir), dimana ia
melakukan penjambretan dan minum-minuman keras karena ingin konform
dengan gangnya (balapan motor) dan bisa juga karena keadaan ekonomi
keluarganya yang kurang membuat remaja memuaskan semua kebutuhan
dasarnya di tengah lingkungan kriminal.
3. Remaja ini pun termasuk kedalam karakteristik remaja nakal. Dapat dilihat
pada saat melakukan wawancara ia selalu sangat ambisius untuk kembali
kebalapan motor setelah keluar dari tahanan. Sepertinya remaja ini belum
sepenuhnya meraskan efek jera atas perbuatan kriminal yang telah ia lakukan.
Dengan cara pembawaan bicara yang otoritas, percaya diri, dan mempunyai
kontrol diri yang kurang.
Setelah remaja ini termasuk kedalam remaja yang bermasalah, maka akan
timbulah faktor-faktor yang menyebabkan hal tersebut. Jika kita analisis maka
faktor yang membuat Akbar menjadi seorang penjambret, dan peminum minuman
keras di akibatkan oleh:
1. Identitas
Menurut keterangan yang diperoleh dari teman dekat dan pihak kepolisian
remaja ini memiliki kebiasaan dalam melakukan balapan motor. Hingga
28
didalam sel pun, ia masih ingin tetap kembali ke balapan motor, karena disana
telah tercapainya identitas peran, kurang lebih dengan cara menggabungkan
motivasi, nilai-nilai, kemampuan dan gaya yang dimiliki remaja dengan peran
yang dituntut dari remaja.
2. Usia
Dengan usianya yang masih remaja ia sudah menunjukan sikap (tingkah laku)
anti sosial diusia dini. Karena perlakuan menjambret merupakan salah satu
tidakan kriminal yang memiliki nilai sosial yang sangat buruk.
3. Harapan terhadap pendidikan dan nilai-nilai di sekolah
Remaja ini saat diwawncarai, secara jelas ia mengatakan bahwa ia tidak
memiliki cita-cita dan motto hidup. Dapat dikatakan bahwa memiliki harapan
yang rendah terhadap pendidikan di sekolah, yang menjadi salah satu faktor
pelaku kenakalan yang seringkali terjadi.
4. Proses keluarga
Secara logika seorang anak yang baik tidak akan berkeliaran diluar rumah
hingga pukul tengah malam dan melakukan hal yang tidak semestinya (minum
minuman keras dan membagikan hasil jambretannya), ini memperlihatkan
bahwa kurangnya penerapan disiplin yang efektif dari pihak orangtua.
5. Pengaruh teman sebaya
Pengaruh teman sebaya ini sangatlah dominan karena ia sangat ingin kembali
pada lingkungan balapan motor, yang sebenarnya menurut pandangan saya
dan narasumber disana para remaja dapat melakukan kenakalan hingga
meningkatkan risiko remaja untuk menjadi nakal dan melakukan tindakan
yang menyimpang (kriminal).
6. Kelas sosial ekonomi
Dari data yang ada kondisi sosial ekonomi remaja ini dapat dikatakan rendah,
Ia juga mengakui bahwa salah satu penyebab ia mencuri yaitu karena tidak
memiliki uang.
7. Kualitas lingkungan sekitar tempat tinggal
Komunitas balapan yang ia jadikan hobby merupakan salah satu hal yang
berperan serta dalam memunculkan kenakalan remaja. Karena disana banyak
29
sekali kegiatan menyimpang yang ia dan teman-temannya lakukan. Salah
satunya yaitu meminum minuman keras.
Maka salah satu sisanya remaja, yaitu pada sampel kedua yang bernama Satria
Puji Wibowo, jika saya analisis maka termasuk kedalam remaja yang
berprestasi. Itu dikarenakan :
1. Dari pengertian motivasi berprestasi, remaja ini telah mencakup pada kegiatan
berupa usaha mencapai sukses atau berhasil dalam kompetisi dengan suatu
ukuran keunggulan yang dapat berupa prestasi orang lain maupun prestasi
sendiri.
2. Dilihat pula dari karakter motivasi berprestasi.
Salah satunya remaja ini mencakup hal keinginan untuk menyelesaikan
tugas dengan hasil yang sebaik-baiknya, yang terbukti dengan telah
tecapainya prestasi. Salah satunya menjadi juara umum selama 3 tahun di
SMAnya.
Ia memiliki rasa bertanggung jawab, dapat dilihat dari narasumber lain
yang mengatakan bahwa ia adalah orang yang bertanggung jawab atas
tugas yang diberikan, taat dan patuh terhadap orangtua.
Remaja ini pun termasuk orang yang kreatif dan inovatif, karena mampu
mencari peluang-peluang dan menggunakan kesempatan untuk dapat
menunjukkan potensinya., yaitu dengan cara megikuti les gitar dan
keyboard.
Remaja ini dapat dikatakan memilikisifat menyukai tantangan, karena ia
pernah menjabat sebagai ketua HI (Hikmatul Iman), salah satu kegiatan
silat, yang bersifat prestatif dan kompetitif.
3. Pada prestasi belajar, remaja ini dapat dikatakan termasuk pada siswa yang
memiliki hakikat prestasi belajar. Itu karena ia selalu melakukan sebuah usaha
untuk memperoleh kepandaian atau ilmu. Dengan cara belajar sehabis pulang
sekolah, secara rutin setiap harinya.
30
Sama halnya dengan analisi pada remaja pertama, remaja ini pun dapat termasuk
kedalam remaja yang perprestasi karena adanya faktor-faktor yang menyebabkan
hal tersebut. Jika kita analisis maka faktor yang membuat Satria menjadi siswa
yang berprestasi, bisa di akibatkan oleh:
1. Faktor yang berasal dari diri sendiri (internal)
Faktor jasmaniah (fisiologi), menurut saya, ia memiliki sifat bawaan yang
kurang sempurna pada mata sebelah kirinya, namun itu tidak menjadi
penghalang untuk dia berprestasi.
Faktor psikologis, ia memiliki faktor potensial berupa kecerdasan dan
bakat serta faktor kecakapan nyata, yaitu prestasi yang dimiliki. Ia pun
memiliki sifat kepribadian yang disegani oleh orang banyak, dan dapat
mengatur emosi dan penyesuaian diri jika dihadapan banyak orang.
Faktor kematangan fisik atau psikis disini, mencakup usianya yang 18
tahun dan memiliki pola fikir yang baik.
2. Faktor yang berasal dari luar diri (eksternal)
Faktor sosial yang sangat berpengaruh bagi pembentukan prestasi remaja
tersebut, terdapat pada lingkungan keluarganya, dimana menurut
pengumpulan data, keluarganya sangat mendukung hal-hal positif yang ia
kerjakan, menegurnya jika ia salah, dan mensuport atas kegagalan saat
olimpiade.
Faktor budaya disini sepertinya terlihat dari sikap yang ditunjukan remaja
ini sangat taat, patuh dan sopan satu terhadap orang tua dan orang lain.
Remaja inipun tidak mengalami kesulitan yang berarti saat menerima
pelajaran disekolahnya, baik ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian.
Bahkan ia memiliki bakat seni dengan mengembangkat bakatnya pada les
keyboad dan gitar.
Faktor lingkungan fisik , seperti fasilitas rumah dan fasilitas belajar.
Menurut saya kondisi keluarganya tidak terlalu sejahtera dan tidak
paspasan juga, bisa dibilang hidupnya sangat sederhana, dengan ukuran
rumah yang tidak terlalu besar dan ruangnya rumahnya yang berpetak-
petak. Pekerjaan kedua orangtuanya hanyalah penjual dagangan diwarung
31
sederhana yang menyatu dengan rumahnya. Namun tidak menghentikan
prestasi akademik yang ia miliki, ia tetap belajar rutin dirumahnya.
Faktor lingkungan spiritual atau keagamaan yang dimiliki oleh remaja ini
sangatlah taat dan patuh saat beragama. Dari keterangan yang diperoleh
dari adik dan temannya, ia orangnya sangat agamis dan jarang sekali
melakukan perbuatan yang di larang oleh agamanya.
Dari kedua analisa pada kedua sampel anak remaja tersebut maka, akan
menghasilkan dua dampak yang berbeda pula terhadap masing-masing
individu remaja. Remaja yang berprestai akan mendapatkan prestasi-prestasi
dan kebanggaan yang dihasilkan untuk dirinya sendiri, keluarga dan oranglain.
Telah terbukti Satria telah dikenal oleh banyak orang akan pestasinya yang
telah diraih, sikap dan prilakunya yang baik dan memiliki nilai keagamaan
yang baik pula.
Maka remaja yang bermasalah akan merasakan hal yang sebaliknya, akan
merugikan dirinya sendiri bahkan orang lain dan keluarganya. Telah terbukti
dengan masuknya dia kedalam tahanan penjara membuat kedua orangtuanya
merasa sedih, hingga mengakibatkan sakit. Akan menempelnya image malu
jika kelak nanti menjadi mantan narapidana, dan kesempatan untuk hidup
bebas yang harus tertahan di dalah sebuah sel.
32
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Setelah melakukan observasi dan menganalisi data yang terlah dikumpulkan,
maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Dari ke dua sampel anak remaja yang diambil, Satria termasuk kedalam
kelompok siswa beprestasi dan Akbar termasuk kedalam siswa yang
bermasalah.
3. Faktor-faktor yang membuat Satria termasuk kedalam kelompok siswa
berprestasi yaitu: Faktor yang berasal dari diri sendiri (internal), faktor
jasmaniah, faktor psikologis, faktor kematangan fisik atau psikis disini, faktor
yang berasal dari luar diri (eksternal), faktor sosial, faktor budaya, faktor
lingkungan fisik, faktor lingkungan spiritual atau keagamaan yang semuanya
dalam keadaan baik dan berarah positif.
4. Faktor-faktor apa yang membuat Akbar termasuk kedalam kelompok siswa
yang bermasalah, yaitu: identitas, usia, harapan terhadap pendidikan dan nilai-
nilai di sekolah, proses keluarga, pengaruh teman sebaya, kelas sosial
ekonomi, kualitas lingkungan sekitar tempat tinggal, yang semuanya ada
dalam keadaan tidak baik dan berarah negtif.
5. Dampak yang dirasakan oleh remaja yang berprestasi yaitu: perasaan
banggaan yang dihasilkan untuk dirinya sendiri, keluarga dan oranglain.
6. Dampak yang dirasakan oleh remaja yang yang bermasalah, yaitu: akan
merugikan dirinya sendiri bahkan orang lain dan keluarganya.
5.2 SARAN
Setelah saya melaksanakan tugas observasi ini, ada beberapa saran untuk para
remaja yang ada, yaitu:
1. Dekatkanlah diri kepada agama yang benar, patuhilah semua perintah dan
larangannya, karena agama dapat menjadi tampeng untuk melakukan segala
perbuatan.
33
2. Pilihlah lingkungan dan ciptakan lingkungan sekitar anda dengan hal-hal yang
posiif.
3. Janganlah berhenti untuk menuntut ilmu dengan baik dan benar sehingga
dapat menghasilkan banyak prestasi yang membanggakan.
4. Untuk remaja yang telah melakukan hal menyimpang, marilah segera
intropeksi diri dan memperbaiki diri menjadi lebih baik, karena tidak ada kata
terlambat untuk berubah dan sukses.
34