Tugas DKK Keren

77
fKERENABIESKERENABIESKAKISS Kegiatan KERENABIESKERENABIESKAKISS KEGIATAN DAN MATERI KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT & KEDOKTERAN KOMUNITAS DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN KARANGANYAR Disusun Oleh: Kelompok 492 Periode 19 Januari 2015 – 1 Maret 2015 Andina Rosmalianti G99131013 Paramita Riski S G99131062 Muhammad Haydar G99131006 Yudi Purnama N G99131009 Ogi Kurniawan G99131008 1

description

oke

Transcript of Tugas DKK Keren

fKERENABIESKERENABIESKAKISS Kegiatan

KERENABIESKERENABIESKAKISS KEGIATAN DAN MATERI KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT & KEDOKTERAN KOMUNITAS DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN KARANGANYAR

Disusun Oleh:

Kelompok 492Periode 19 Januari 2015 1 Maret 2015

Andina RosmaliantiG99131013Paramita Riski SG99131062Muhammad HaydarG99131006Yudi Purnama NG99131009Ogi KurniawanG99131008KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT & KEDOKTERAN KOMUNITASFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET / DINAS KESEHATAN KABUPATEN KARANGANYAR2015LEMBAR PENGESAHAN

KERENABIESKERENABIESKAKISS KEGIATAN DAN MATERI KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT & KEDOKTERAN KOMUNITAS DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN KARANGANYAR

Telah diteliti, disetujui dan disahkan pada:Hari: Tanggal:

Mengetahui,

Pembimbing Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar

dr. Endah Sekti Apriyani dr. Cucuk Heru Kusumo, M.KesNIP. 198404142010012059 NIP. 19600105 198511 1 002

KATA PENGANTAR

Berkat rahmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa penyusun dapat menyelesaikan Tugas Materi Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat di Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar. Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besanya kepada semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung kerenabieskerenabieskatama kepada:1. dr. Cucuk Heru Kusumo, selaku Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar.2. dr. Endah, selaku pembimbing dokter muda di Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar.3. Kepala bidang dan seksi yang ada di Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar yang telah memberikan bimbingan.4. Seluruh staf yang bertugas Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar beserta jajarannya.Atas segala bantuan yang diberikan hingga penyusun dapat menyelesaikan tugas materi ini. Penyusun berharap semoga tugas materi ini bermanfaat bagi ilmu pengetahuan dan semua pihak yang berkepentingan, kritik maupun saran sangat penyusun harapkan agar tugas materi ini dapat mendekati kesempurnaan.

Surakarta, Februari 2015

Penyusun

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangPengelolaan kesehatan merupakan suatu proses atau cara mencapai tujuan pembangunan kesehatan melalui pengelolaan upaya kesehatan, penelitian dan pengembangan kesehatan, pembiayaan kesehatan, sumber daya manusia kesehatan, sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan, manajemen, informasi dan regulasi kesehatan serta pemberdayaan masyarakat. (Peraturan Presiden No. 72, 2012)Dalam pengelolaan dan pembangunan kesehatan diperlukan upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen Bangsa Indonesia dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis. (Peraturan Presiden No. 72, 2012)Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah di bidang kesehatan yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada walikota/bupati. Dinas Kesehatan mempunyai tugas pokok melaksanakan kewenangan otonomi daerah dalam rangka pelaksanaan tugas desentralisasi di bidang kesehatan.Dalam rangka pelaksanaan kegiatan Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat di Dinas Kesehatan Kabupaten (DOOOS) Karanganyar, maka Bagian Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteraan Universitas Sebelas Maret bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten (DOOOS) Karanganyar memberikan kesempatan pada dokter muda untuk mengetahui tugas DOOOS dimana para calon dokter diharapkan mengenal dan mempelajari tugas-tugas DOOOS secara struktural dan fungsional. Hal ini perlu untuk menyadarkan para dokter muda bahwa tugas dokter tidak hanya berperan sebagai peran fungsional saja (mendiagnosis dan memberikan intervensi pasien) tetapi juga harus dapat berorganisasi dan bekerjasama secara struktural demi mencapai suatu tujuan bersama yaitu tercapainya tahap kesehatan yang optimal bagi masyarakat.

B. Tujuan1. Tujuan UmumUntuk mengetahui tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar2. Tujuan Khususa. Untuk mengetahui struktur organisasi di Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar.b. Untuk mengetahui tugas pokok dan fungsi masing-masing bidang dalam struktur organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyarc. Untuk mengetahui peran dokter dalam jabatan struktural organisasi di Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar.d. Untuk mengetahui profil kesehatan Kabupaten Karanganyar dilihat dari Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi dibandingkan dengan Nasional.

D. ManfaatManfaat UmumDokter muda dapat mengetahui tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten KaranganyarManfaat Khususa. Dokter muda dapat mengetahui struktur organisasi di Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar.b. Dokter muda dapat mengetahui tugas pokok dan fungsi masing-masing bidang dalam struktur organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyarc. Dokter muda dapat mengetahui peran dokter dalam jabatan struktural organisasi di Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyard. Dokter muda dapat mengetahui profil kesehatan Kabupaten Karanganyar dilihat dari Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi dibandingkan dengan Nasional.

BAB IIKEGIATAN YANG DILAKUKAN

A. Hari Pertama, Senin 26 Januari 20151. Penerimaan dan SambutanPenerimaan dan sambutan oleh dr. Endah selaku pembimbing dokter muda di Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar. Dokter muda diberi penjelasan mengenai struktur organisasi di Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar. Beliau juga menjelaskan secara umum tugas dari masing-masing bidang yang ada di Dinas Kesehatan Karanganyar. Selanjutnya dokter muda diarahkan untuk membaca dan mempelajari Profil Kesehatan Kabupaten Karanganyar sebagai salah satu bahan dalam penyusunan KERENABIESKERENABIESKAKISS. 2. Bimbingan dari Bidang Pelayanan KesehatanBimbingan dari bidang Pelayanan Kesehatan disampaikan oleh dr. Endah. Beliau menyampaikan bahwa bidang pelayanan kesehatan di Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar membawahi 3 seksi, diantaranya : seksi upaya kesehatan dasar dan rujukan, seksi kefarmasian dan NAPZA, serta seksi Akreditasi, Sertifikasi, dan lisensi. Beliau juga menjelaskan secara umum tugas dari masing-masing seksi tersebut. Seksi upaya kesehatan dasar dan rujukan, lebih ditekankan penjelasan mengenai tugas dan fungsi puskesmas sebagai pemberi pelayanan kesehatan tingkat pertama. Di Kabupaten Karanganyar terdapat 17 kecamatan yang mempunyai 21 puskesmas, beberapa diantaranya sudah mampu melakukan screening untuk deteksi dini kanker serviks (IVA Test) oleh petugas kesehatan yang sudah mengikuti pelatihan khusus yang diadakan oleh Dinas Kesehatan. Seksi kefarmasian dan NAPZA mengatur dan menyediakan kebutuhan farmasi bagi puskesmas-puskesmas yang ada di Karanganyar. Seksi akreditasi, sertifikasi, dan lisensi mengatur tentang Surat Ijin Praktek (SIP), Surat Tanda Registrasi (STR), Pembinaan Industri Rumah Tangga, Pembinaan Pengobatan Tradisional, dan lain sebagainya.3. Penugasan Dokter MudaPenugasan diberikan oleh dr. Endah untuk menyusun KERENABIESKERENABIESKAKISS kegiatan selama berada di Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar. Selain itu melaporkan kegiatan yang telah dilakukan, kami juga diminta untuk memandingkan profil kesehatan Kabupaten Karanganyar dengan profil kesehatan nasional dilihat dari jumlah angka kematian ibu dan bayi yang telah terjadi pada tahun 2013.4. Pembagian Lokasi Kegiatan PuskesmasKarena jumlah dokter muda hanya 5 orang maka kelompok ini hanya ditugaskan di 1 puskesmas di Wilayah Karanganyar. Puskesmas yang terpilih sebagai sarana pembelajaran ilmu kesehatan masyarakat selama 3 minggu ke depan oleh kelompok kami adalah puskesmas Kebaooosramat I.

B. Hari Kedua, Selasa 27 Januari 20151. Bimbingan dari Bidang KesekretariatanBimbingan dari bidang Kesekretariatan disampaikan oleh bapak Drs. Agus Santoso, MM. Bimbingan yang diberikan mengenai penjelasan strukur yang dibawahi oleh bagian kesekretariatan yaitu sub bagian perencanaan, sub bagian keuangan, dan sub bagian umum dan kepegawaian. Kendala yang masih dialami oleh bagian kesekretariatan dalam melaksanakan tugasnya adalah adanya keterbatasan sarana dan prasarana serta keterbatasan sumber daya yang dimiliki.2. Bimbingan dari Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL)Bimbingan dari bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) disampaikan oleh Bapak Fatkul Munir, SKM, M.Kes. Bidang ini membawahi 3 seksi yaitu seksi pengamatan dan pencegahan penyakit, seksi pemberantasan dan pengendalian penyakit, serta seksi penyehatan lingkungan. Seksi pengamatan dan pencegahan penyakit mengatur surveillance PD3I (Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi), surveillance PTM (Penyakit Tidak Menular), dan Imunisasi. Penyakit yang dapat diamati pada surveilance PD3I misalnya acute flacid polio. Untuk surveillance PTM, di Karanganyar sedang diteliti mengenai peningkatan terjadinya gagal ginjal pada usia produktif (30-40 tahun), maka dilakukan penelitian pada 3 kecamatan tertinggi. Bahan yang diteliti adalah beras, ubi, dan buah. Ternyata didapatkan pada ketiga sampel tersebut terdapat peningkatan ion-ion Pb, Cu, dan Cd yang berpengaruh dalam terjadinya gagal ginjal. Selain itu pada pasien sebagian besar ditemukan keadaan anemia, hal tersebut juga bisa dikaitkan dengan Pb yang dapat mengikat hemoglobin lebih kuat daripada hemoglobin. Untuk Imunisasi, terdapat 3 kategori imunisasi yaitu wajib, tambahan, dan khusus. Untuk imunisasi rutin adalah lima dasar imunisasi lengkap. Untuk imunisasi tambahan biasanya dilakukan oada anak-anak sekolah dasar. Untuk imunisasi khusus dilakukan pada calon haji dan calon TKI yang akan berangkat ke luar negeri. Masalah yang dihadapi adalah adanya kontroversi di masyarakat mengenai halal atau haramnya imunisasi.Dijelaskan pula untuk seksi penyehatan lingkungan memiliki tugas diantaranya mengawasi, memfasilitasi, dan membina masalah lingkungan (air, makanan, sampah, udara). Misalnya kelayakan air dari DAMIU (Depot Air Minum Isi Ulang) yang ada di wilayah Karanganyar.Seksi pemberantasan dan penanggulangan bencana bertugas jika ada bencana, wabah, atau KLB. Penyakit-penyakit yang perlu diwaspadai antara lain : demam berdarah, malaria, ISPA, diare, antraks, TBC, kusta, cacingan, flu burung, serta HIV. Bencana yang dimaksud tidak hanya bencana alam, melainkan ada bencana mengenai krisis kesehatan bayi, ibu hamil, dan lansia. Tim Gerak Cepat dari bidang P2PL ada 40 orang.Secara singkat, menurut penjelasan Bapak Fatkul Munir, SKM, M.Kes tugas pokok dari bidang P2PL adalah surveillance penyakit menular dan penyakit tidak menular, pengobatan (memutus rantai penularan), pemberantasan vector, imunisasi, penanggulangan KLB, serta peningkatan kesehatan lingkungan.3. Penerimaan dan Sambutan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten KaranganyarPenerimaan dan sambutan dokter muda oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar oleh dr. Cucuk Heru Kusumo, M.Kes. Dalam pertemuan ini kami dijelaskan mengenai struktur organisasi dinas kesehatan. Selain itu kami juga diajak diskusi oleh beliau mengenai tujuan dan apa yang telah kami dapatkan selama berada di Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar. Beliau juga memberikan banyak petuah yang berkaitan dengan kepentingan bahwa seorang dokter tidak hanya harus paham mengenai klinis penyakit, akan tetapi struktur organisasi yang akan juga ditemui ketika berada di suatu pelayanan kesehatan.

C. Hari Ketiga, Rabu 28 Januari 20151. Bimbingan dari Bidang Promosi dan Kesehatan InstitusiBimbingan dari Bidang Promosi dan Kesehatan Institusi disampaikan oleh Dra. Sariati. Beliau menjelaskan bahwa bidang ini membawahi 3 seksi yaitu seksi promosi kesehatan, UKBM & Kesehatan Institusi, pengembangan jaminan kesehatan. Seksi promosi kesehatan bertugas untuk mengatur adanya penyuluhan yang dilaksanakan di masyarakat (langsung / tidak langsung : leaflet, spanduk, poster, radio dll). Program unggulan promosi kesehatan adalah PHBS dengan 16 indikator di dalamnya. Seksi UKBM (Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat) prinsipnya dari, oleh, dan untuk masyarakat. Misalnya posyandu (balita, lansia, posbindu), UOOOS (unit kesehatan kerja : pada kelompok petani, pengrajin bata, dll), UKS (Unit Kesehatan Sekolah : penjaringan kesehatan, biasanya pada awal tahun. Khususnya untuk kelas 1 : pemeriksaan fisik, gigi, mata, telinga, dll), pondok kesehatan pesantren (santri dilatih menjadi kader kesehatan). Untuk bagian kesehatan institusi dilakukan dengan memonitor kesehatan pekerja. Seksi pemeliharaan penjaminan kesehatan dijelaskan mengenai JKN, Jamkesda, serta surat keterangan tidak mampu yang dikeluarkan oleh pemerintah Kabupaten Karanganyar.

2. Bimbingan dari Bidang Bina Kesehatan KeluargaBimbingan dari bidang Bina Kesehatan Keluarga disampaikan oleh Ibu Rita Sari Dewi. Beliau menjelaskan bahwa bidang ini membawahi 3 seksi yaitu seksi perbaikan gizi masyarakat, seksi kesehatan ibu dan anak, seksi kesehatan reproduksi remaja dan lansia. Untuk gizi program yang ada misalnya tentang tumbuh kembang anak maka dilakukan penimbangan secara rutin, terdapat bidan pembina wilayah yang bertanggungjawab dalam beberapa program, pemberian makanan tambahan (pemberian vitamin A dan distribusinya), dsb.Pada era jaminan kesehatan nasional (JKN) harus dilakukan peningkatan keselamatan ibu-anak, usaha yang dilakukan antara lain memantau ibu dari mulai hamil, melahirkan, masa nifas, neonatal yang sampai usia 59 bulan. Harus diperhatikan juga 10T pada saat pemeriksaan. Program lain yang dijalankan oleh dinas antara lain P4K (Program Perencanaan Persalinan dan Penanganan Komplikasi), beliau menjelaskan, bila ada ibu hamil mala rumahnya akan ditempeli stiker yang ditujukan supaya tidak hanya keluarga bumil tapi masyarakat dan petugas kesehatan di sekitarnya juga mengetahui bahwa di rumah tersebut ada ibu hamil. Dengan tujuan apabila sewaktu-waktu pada saat akan partus dibutuhkan kendaraan, perlu dirujuk, atau memerlukan transfusi dan lain-lain.Peningkatan kualitas pemeriksaan ANC diharapkan supaya bidan atau petugas pelayanan kesehatan dapat melakukan deteksi dini apakah kehamilan tersebut termasuk dalam kategori risiko tinggi untuk ibu ataupun janinnya, serta adakah risiko dalam persalinannya.Sebagai penanganan komplikasi obstetric dan neonatal, setelah melahirkan bidan akan melakukan kunjungan neonatal minimal sebanyak 4 kali. Program lain yaitu pemantauan tumbuh kembang, imunisasi, serta MTBS (Managemen Tatalaksana Balita Sakit) kerenabieskerenabieskatama untuk kasus pneumonia.

BAB IIIPEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Kabupaten Karanganyar1. Keadaan GeografiKabupaten Karanganyar merupakan salah satu dari 35 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah dengan batas-batas wilayah sebagai berikut : Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Sragen; Sebelah Timur berbatasan dengan Provinsi Jawa Timur; Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Sukoharjo dan Wonogiri; Sebelah Barat berbatasa dengan Kota Surakarta dan Kabupaten Boyolali.2. Keadaan Penduduka. Pertumbuhan dan Kepadatan PendudukBerdasarkan data BPS, Kabupaten Karanganyar tahun 2013 mempunyai jumlah penduduk sebesar 846.183 jiwa (keadaan data tersebut merupakan proyeksi sensus penduduk pada tahun 2010). Penyebaran penduduk masih belum merata. Kepadatan penduduk di daerah perkotaan secara umum lebih tinggi dibandingkan dengan pedesaan. b. Sex Ratio PendudukPerkembangan penduduk menurut jenis kelamin dapat dari perkembangan ratio jenis kelamin, yaitu perbandingan penduduk laki-laki dengan penduduk perempuan. Berdasarkan Data Karanganyar Dalam Angka Tahun 2013 yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Karanganyar rasio jenis kelamin penduduk Karanganyar Tahun 2013 sebesar 97,78 (tahun 2012 : 98,80 tahun 2011 : 99,39). Hal ini menggambarkan bahwa jumlah penduduk perempuan lebih besar dibandingkan jumlah penduduk laki-laki.

3. Keadaan Sosial Ekonomia. Alokasi Anggaran Bidang KesehatanSesuai kesepakatan para Kepala Daerah diharapkan anggaran kesehatan memperoleh 15% dari APBD dan UU Nomor 36/2009 tentang kesehatan bahwa anggaran kesehatan pemerintah dialokasikan minimal 5% APBN dan 10% APBD di luar gaji. Namun secara umum belum banyak daerah yang dapat memenuhi angka tersebut.b. Angka Beban TanggunganAngka beban tanggungan diperoleh dari perbandingan banyaknya orang yang tidak produktif (umur di bawah 15 tahun dan 65 tahun ke atas) dengan banyaknya usia produktif (usia 15-64 tahun). Berdasarkan Jumlah Penduduk menurut kelompok umur tersebut maka angka beban tanggungan (dependency ratio) penduduk Kabupaten Karanganyar tahun 2013 sebesar 47,67 sama dengan tahun 2012 sebesar 47,68. Artinya setiap 100 penduduk usia produktif menanggung sekitar 47 orang penduduk tidak produktif.4. Tingkat PendidikanGrafik Distribusi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di Kabupaten Karanganyar tahun 2013

B. Susunan Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten

KEPALA DINASDr. Cucuk Herukusumo, M.KesKELOMPOK JABATAN FUNGSIONALSEKRETARISAgus Hartanto, SE, MMSub Bagian PerencanaanIpuk Prangastuti, SKM, M.KesSub Bagian KeuanganDra. Dwi Poerwaningsih, MMSub Bagian Umum & KepegawaianDrs. Agus Santoso, MMBIDANG PROMOSI DAN KESEHATAN INSTITUSIDra. SariatiBIDANG PELAYANAN KESEHATANDrg. Dwi RusharyatiBIDANG BINA KESEHATAN KELUARGARita Sari Dewi, SKM, M.KesBIDANG PENGENDALIAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN LINGKUNGANFatkul Munir, SKM, M.KesSeksi Promosi KesehatanHaryoto, SHSeksi UKBM dan Kesehatan InstitusiDrs. Lasi Winarno, MMSeksi Pengembangan Perlindungan Jaminan KesehatanUntari Tri Wardani, SKM, M.KesSeksi Upaya Kesehatan Dasar dan RujukanMus Joko Ritanto, SKM, M.KesSeksi Kefarmasian dan NAPZADra. Anik DwiyantiSeksi Akreditasi, Sertifikasi, dan LisensiSutopo, STSeksi Kesehatan Ibu dan AnakEndang Sularsih, SKM, M.KesSeksi Perbaikan Gizi MasyarakatSunarto, SKMSeksi Kesehatan Reproduksi Remaja dan LansiaPurwati, SKM, M.KesSeksi Pengamatan dan Pencegahan PenyakitSri Winarno, SKMSeksi Pemberantasan dan Pengendalian PenyakitWarsito, SKMSeksi Penyehatan LingkunganDiah Arini, SKM, M.KesUPT LaboratoriumNuk Suwarni, SKMUPT PuskesmasUPT IPFSutopo Edy Antoro, S.Si, Apt, MM

Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Karanganyar diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Karanganyar Nomor 78 Tahun 2009, yaitu meliputi:1. Kepala Dinas Karanganyar, bertugas sebagai pemimpin DOOOS Karanganyar2. Sekretariat, membawahi tiga sub bagian: a. Sub Bagian PerencanaanTugas pokok fungsi sub bagian ini antaralain:1) Menyusun program kegiatan Sub Bagian Perencanaan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.2) Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar pelaksanaan tugas sesuai sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan kebijakan atasan.3) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberikan arahan dan petunjuk secara lisan maupun tertulis guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas. 4) Melaksanakan koordinasi dengan Sub Bagian dan Seksi di lingkungan Dinas baik secara langsung mapun tidak langsung untuk mendapatkan masukan, informasi, serta untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal.5) Menyiapkan konsep naskah dinas bidang perencanaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 6) Menghimpun, meneliti dan mengoreksi bahan usulan program kegiatan dan KERENABIESKERENABIESKAKISS kegiatan yang masuk dari masing-masing Bidang, Seksi dan Sub Bagian sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 7) Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan operasional agar diketahui tingkat realisasinya. 8) Menyiapkan bahan KERENABIESKERENABIESKAKISS Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dan KERENABIESKERENABIESKAKISS Keterangan Pertanggungjawaban Bupati (LKPJ) sesuai dengan indikator indikator yang telah ditetapkan. 9) Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja. 10) Membuat KERENABIESKERENABIESKAKISS pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar pengembilan kebijakan. 11) Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas.12) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas fungsinya.b. Sub Bagian KeuanganTugas pokok fungsi sub bagian ini antaralain:1) Menyusun program kegiatan Sub Bagian Keuangan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.2) Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar pelaksanaan tugas sesuai sesuai dengan ketentuan yang berlaku.3) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberikan arahan dan petunjuk secara lisan maupun tertulis guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas. 4) Melaksanakan koordinasi dengan Sub Bagian dan Seksi di lingkungan Dinas baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan masukan, informasi, serta untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal.5) Menyiapkan proses pencairan dana dan pengelolaan administrasi keuangan.6) Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan anggaran dengan cara membandingkan KERENABIESKERENABIESKAKISS perkembangan realisasi belanja dengan rencana pembiayaan yang telah disusun untuk bahan KERENABIESKERENABIESKAKISS kepada atasan.7) Melaksanakan pengendalian dan verivikasi serta peKERENABIESKERENABIESKAKISS keuangan di lingkungan Dinas.8) Melaksanakan monitoring, evaluasi, dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja.9) Membuat KERENABIESKERENABIESKAKISS pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan.10) Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas.11) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.Tugas pokok fungsi sub bagian ini antaralain:1) Menyusun program kegiatan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.2) Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar pelaksanaan tugas sesuai sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 3) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberikan arahan dan petunjuk secara lisan maupun tertulis guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas. 4) Melaksanakan koordinasi dengan Sub Bagian dan Seksi di lingkungan Dinas baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan masukan, informasi, serta untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal.5) Menyiapkan konsep naskah dinas bidang administrasi umum dan kepegawaian sesuai dengan ketentuan yang berlaku.6) Memberikan pelayanan administrasi umum, pengurusan rumah tangga, perlengkapan/perbekalan, dokumentasi, perpustakaan, dan kearsipan, serta pengelolaan administrasi kepegawaian Dinas.7) Merencanakan dan melaksanakan pengadaan barang untuk keperluan rumah tangga Dinas sesuai dengan kebutuhan, anggaran, dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.8) Melaksanakan inventarisasi terhadap barang-barang milik Dinas untuk tertib administrasi serta melaksanakan pemeliharaan barang inventaris agar dapat digunakan dengan optimal.9) Membuat KERENABIESKERENABIESKAKISS rutin tentang peremajaan pegawai, Daftar Urut Kepangkatan (DUK), nominatif pegawai, dan KERENABIESKERENABIESKAKISS kepegawaian lainnya demi terciptanya tertib administrasi kepegawaian.10) Memproses usulan kenaikan pangkat, mutasi, gaji berkala, diklat pegawai, dan urusan kepegawaian lainnya.11) Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja. 12) Membuat KERENABIESKERENABIESKAKISS pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan. 13) Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas.14) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas fungsinya.

3. Bidang Promosi dan Kesehatan Institusi, membawahi:a. Seksi Promosi KesehatanTugas pokok fungsi seksi ini antaralain:1) Menyusun program kegiatan Seksi Promosi Kesehatan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan. 2) Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar pelaksanaan tugas sesuai sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 3) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberikan arahan dan petunjuk secara lisan maupun tertulis guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas. 4) Melaksanakan koordinasi dengan Bidang di lingkungan Dinas baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan masukan, informasi, serta untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal.5) Menghimpun dan mengolah data serta informasi yang berkaitan dengan promosi kesehatan.6) Menyiapkan bahan pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat.7) Menyiapkan bahan pembinaan masyarakat pola hidup sehat dan peningkatan pemanfaatan sarana kesehatan.8) Menyiapkan rencana peningkatan pendidikan tenaga penyuluh kesehatan.9) Menyiapkan pesan/misi-misi kesehatan yang efektif dan komunikatif melalui semua media yang ada.10) Menyiapkan bahan peningkatan kemampuan SDM dalam memanfaatkan sarana dan metode promosi kesehatan.11) Menyiapkan bahan koordinasi pengembangan kemitraan lintas sektor dan swasta dalam upaya promosi kesehatan.12) Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja.13) Membuat KERENABIESKERENABIESKAKISS pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan.14) Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas.15) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.Promosi Kesehatan dapat dilakukan secara langsung (contoh: penyuluhan) maupun tidak langsung (contoh: poster, pamflet). Program seksi Promosi Kesehatan dilaksanakan dengan tiga cara yaitu Advokasi, Bina Masyarakat, dan Gerakan Masyarakat Kemitraan.Program Promosi Kesehatan lainnya yaitu PHBS dengan Indikator Tatanan Rumah Tangga yang berjumlah 16 yaitu 10 Indikator Nasional dan 6 Indikator Jawa Tengah. Indikator tersebut yaitu: (1) Persalinan oleh tenaga kesehatan, (2) ASI eksklusif 0-6 bulan, (3) Gizi Seimbang, (4) Air bersih, (5) Jamban Sehat, (6) Kesesuaian luas lantai dengan jumlah penghuni, (7) Lantai kedap air, (8) Aktifitas fisik/olah raga, (9) Tidak merokok, (10) Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK), (11) Penimbangan Balita, (12) Membuang sampah pada tempatnya, (13) Cuci tangan, (14) Gosok gigi minimal 2 kali sehari, 15) Tidak minum miras dan narkoba, (16) Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Penilaian masing-masing indikator yaitu nilai 1 bagi yang melakukan, dan nilai 0 bagi yang tidak melakukan. Klasifikasi strata PHBS Tatanan Rumah Tangga berdasarkan jumlah nilai: sehat pratama (nilai 1-5), sehat madya (nilai 6-10), sehat utama (nilai 11-15), ataupun sehat paripurna (nilai 16-20).

b. Seksi UKBM dan Kesehatan InstitusiTugas pokok fungsi seksi ini antaralain:1) Menyusun program kegiatan Seksi UKBM dan Kesehatan Institusi berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan. 2) Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar pelaksanaan tugas sesuai sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 3) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberikan arahan dan petunjuk secara lisan maupun tertulis guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas. 4) Melaksanakan koordinasi dengan seluruh Bidang di lingkungan Dinas baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan masukan, informasi, serta untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal.5) Menyiapkan bahan pengembangan potensi dan peran serta masyarakat dalam Bidang Kesehatan.6) Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama lintas program dan lintas sektor dalam pengembangan UKBM dan kesehatan institusi.7) Menyiapkan bahan pelaksanaan pendidikan/pelatihan kegiatan pemberdayaan dan kemandirian masyarakat dalam Bidang Kesehatan.8) Menyiapkan bahan monitoring dan evaluasi dalam pengembangan UKBM dan kesehatan institusi.9) Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja.10) Membuat KERENABIESKERENABIESKAKISS pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan.11) Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas.12) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas fungsinya.Usaha Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) dan Kesehatan Instansi memiliki program dalam upaya preventif dan promotif.Program tersebut melibatkan masyarakat agar ikut serta dalam upaya menjaga, memelihara, dan meningkatkan kesehatan.Program seksi ini antara lain: Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang dibentuk di lembaga pendidikan (TK, SD, SMP, dan SMA) dan Poskestren di pendidikan Pesantren; Posyandu (Balita dan Lansia) dibentuk di lingkungan masyarakat; dan Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), dan Bina Keluarga Lansia (BKL)

c. Seksi Pengembangan Perlindungan Jaminan KesehatanTugas pokok fungsi seksi ini anataralain:1) Menyusun program kegiatan Seksi Pengembangan Perlindungan Jaminan Kesehatan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan. 2) Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar pelaksanaan tugas sesuai sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 3) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberikan arahan dan petunjuk secara lisan maupun tertulis guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas. 4) Melaksanakan koordinasi dengan seluruh Bidang di lingkungan Dinas baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan masukan, informasi, serta untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal.5) Menyiapkan bahan pengembangan potensi dan peran serta masyarakat dalam perlindugnan jaminan kesehatan.6) Mengkoordinasikan kerjasama lintas program dan lintas sektor dalam pengembangan perlindungan jaminan kesehatan 7) Melaksanakan pembinaan, bimbingan dan pengawasan perlindungan jaminan kesehatan.8) Melaksanakan koordinasi pelaksanaan inventarisasi dan verivikasi data kepesertaan jaminan perlindungan kesehatan.9) Menyiapkan bahan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan perlindungan jaminan kesehatan.10) Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja. 11) Membuat KERENABIESKERENABIESKAKISS pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan. 12) Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas.13) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas fungsinya.4. Bidang Pelayanan Kesehatan, membawahi:a. Seksi Upaya Kesehatan Dasar dan RujukanTugas pokok fungsi seksi ini antaralain:1) Menyusun program kegiatan Seksi Upaya Kesehatan Dasar dan Rujukan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan. 2) Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar pelaksanaan tugas sesuai sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 3) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberikan arahan dan petunjuk secara lisan maupun tertulis guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas. 4) Melaksanakan koordinasi dengan seluruh Bidang di lingkungan Dinas baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan masukan, informasi, serta untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal.5) Menyiapkan bahan pembinaan manajemen dan teknis pelayanan kesehatan dasar dan rujukan di Rumah Sakit, Puskesmas dan pelayanan kesehatan swasta.6) Melaksanakan pemilihan tenaga kesehatan teladan di wilayah kerja Dinas Kesehatan.7) Menyiapkan bahan bimbingan terkait penanganan penyimpangan mamajerial dan teknis kesehatan pada lembaga pelayanan kesehatan dasar milik pemerintah dan swasta berdasarkan ketentuan yang berlaku.8) Menyiapkan bahan bimbingan upaya pengembangan lembaga pelayanan kesehatan dasar milik pemerintah dan swasta sesuai peraturan perundang0undangan yang berlaku.9) Menyiapkan bahan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) pada lembaga pelayanan kesehatan dasar milik pemerintah dan pelayanan kesehatan swasta.10) Menyiapkan bahan pemantauan dan pemecahan masalah yang berkaitan dengan jasa pelayanan kesehatan oleh pelayanan kesehatan dasar dan tujukan milik pemerintah dan swasta.11) Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja.12) Membuat KERENABIESKERENABIESKAKISS pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan. 13) Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas.14) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas fungsinyab. Seksi Kefarmasian dan NAPZATugas pokok fungsi seksi ini antara lain:1) Menyusun program kegiatan Seksi Kefarmasian dan NAPZA berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan. 2) Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar pelaksanaan tugas sesuai sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 3) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberikan arahan dan petunjuk secara lisan maupun tertulis guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas. 4) Melaksanakan koordinasi dengan seluruh Bidang di lingkungan Dinas baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan masukan, informasi, serta untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal.5) Menyiapkan bahan penyusunan formularium obat di Puskesmas dan jaringannya sebagai pedoman penggunaan obat.6) Menyiapkan bahan pemantauan dan pengendalian penggunaan obat di puskesmas serta lembaga pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta lainnya.7) Menyiapkan bahan pemantauan, bimbingan dan pengendalian produksi, distribusi dan penggunaan sediaan farmasi, obat tradisional, alat kesehatan, zat adiktif pada makanan dan minuman.8) Melaksanakan penyuluhan dan penyebaran informasi tentang obat, bahan obat, obat tradisional, kosmetika, alat kesehatan, makanan-minuman serta NAPZA.9) Menyiapkan bahan rekomendasi pendirian dan apotek dan toko obat, Pedagang Besar Farmasi (PBF), Penyalur Alat Kesehatan, Produsen Alat Kesehatan Skala Rumah Tangga.10) Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja. 11) Membuat KERENABIESKERENABIESKAKISS pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan. 12) Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas.13) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas fungsinyac. Seksi Akreditasi, Sertifikasi dan LisensiTugas pokok fungsi seksi ini antaralain:1) Menyusun program kegiatan Seksi Akreditasi, Sertifikasi dan Lisensi berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan. 2) Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar pelaksanaan tugas sesuai sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 3) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberikan arahan dan petunjuk secara lisan maupun tertulis guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas. 4) Melaksanakan koordinasi dengan seluruh Bidang di lingkungan Dinas baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan masukan, informasi, serta untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal.5) Menyiapkan bahan pemberian akreditasi, sertifikasi dan lisensi pada unit-unit pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan, sarana produksi/distribusi makanan minuman dan alat kesehatan.6) Menyiapkan bahan pemantauan pelaksanaan akreditasi, sertifikasi dan lisensi kepada unit-unit pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan, sarana produksi/distribusi makanan minuman, alat kesehatan.7) Menyiapkan bahan rekomendasi perijinan di Bidang Kesehatan.8) Melaksanakan akreditasi, sertifikasi dan lisensi kepada pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan dan tenaga lainnya, distribusi makanan minuman dan alat kesehatan, baik negeri maupuan swasta yang memberikan pelayanan kepada masyarakat bersama dengan instansi terkait. 9) Melakukan pemantauan dan pemecahan permasalahan yang terkait dengan akreditasi, sertifikasi dan lisensi di unit pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan dan tenaga lainnya, sarana produksi / distribusi makanan minuman dan alat kesehatan. 10) Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja. 11) Membuat KERENABIESKERENABIESKAKISS pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan. 12) Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas.13) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas fungsinyaSeksi ini menangani masalah perizinan terhadap sarana kesehatan, tenaga kesehatan atau sarana lainnya yang bergerak di bidang kesehatan yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan setempat dimana sarana kesehatan ataupun tenaga kesehatan itu berada.Sarana kesehatan dan tenaga kesehatan yang diberikan izin yaitu:(1) Sarana Kesehatan, yaitu tempat pelayanan kesehatan, seperti: Rumah Sakit, Puskesmas, apotek, Rumah Bersalin, laboratorium klinik, dll.(2) Tenaga Kesehatan, yaitu orang yang melakukan pelayanan kesehatan di sarana kesehatan yang terkait, seperti: dokter, dokter gigi, perawat, apoteker, analis kesehatan, termasuk dokter praktek intership di daerah tersebut dll.(3) Sarana lain, yaitu sarana penunjang pelayanan kesehatan selain sarana kesehatan yang disebutkan sebelumnya, seperti: klinik kecantikan, pabrik besar farmasi (PBF), industri farmasi skala besar ataupun kecil.Selain itu, dalam kaitannya dengan pendidikan Kedokteran, DOOOS juga mengurus perizinan dokter-dokter internsip, sesuai PERMENKES No.299/MENKES/PER/II/2009 tentang Penyelenggaraan Program Internsip danPenempatan Dokter Pasca Internsip.

5. Bidang Bina Kesehatan Keluarga (Binkesga), membawahi: a. Seksi Kesehatan Ibu dan AnakTugas pokok fungsi seksi ini antaralain:1) Menyusun program kegiatan Seksi Kesehatan Ibu dan Anak berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan. 2) Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar pelaksanaan tugas sesuai sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 3) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberikan arahan dan petunjuk secara lisan maupun tertulis guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas. 4) Melaksanakan koordinasi dengan seluruh Bidang di lingkungan Dinas baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan masukan, informasi, serta untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal.5) Menyiapkan bahan pembinaan teknis pelayanan kesehatan ibu dan anak ke Puskesmas dan unit pelayanan keshatan yang diselenggarakan oleh pemerintah dan swasta.6) Menyiapkan bahan pelatihan teknis program kesehatan ibu dan anak.7) Melaksanakan inventarisasi dan pengkajian tentang kematian ibu maternal dan kematian bayi.8) Melaksanakan pelayanan kesehatan ibu dan anak.9) Menyiapkan bahan pembinaan teknis dan pelatihan teknis kesehatan ibu dan anak.10) Menyiapkan bahan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan sekse Kesehatan Ibu dan Anak.11) Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja. 12) Membuat KERENABIESKERENABIESKAKISS pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan. 13) Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas.14) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas fungsinyaKesehatan dan kesejahteraan ibu dan anak merupakan tujuan ke-4 dan ke-5dalam MDGs 2015 yang telah disusun oleh WHO. Indikator untuk kesehatan dan kesejahteraan anak adalah Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKBA), Angka Kematian Neonatal per 1.000 kelahiran hidup, proporsi anak usia 1 tahun diimunisasi campak dan proporsi anak usia 12-23 bulan yang telah diimunisasi campak. Sedangkan indikator untuk kesehatan dan kesejahteraan ibu adalah Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 kelahiran hidup dan proporsi kelahiran yang ditolong tenaga kesehatan terlatih.b. Seksi Perbaikan Gizi MasyarakatSeksi ini bertugas dalam bidang gizi masyarakat, termasuk diantaranya yaitu menangani Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI), program Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan ASI Eksklusif, program keluarga sadar gizi (kadarsi), dan pencegahan dan penanggulangan Gizi Buruk.Tugas pokok fungsi seksi ini antaralain:1) Menyusun program kegiatan Seksi Perbaikan Gizi Masyarakat berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan. 2) Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar pelaksanaan tugas sesuai sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 3) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberikan arahan dan petunjuk secara lisan maupun tertulis guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas. 4) Melaksanakan koordinasi dengan seluruh Bidang di lingkungan Dinas baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan masukan, informasi, serta untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal.5) Menyiapkan bahan pelaksnaan kegiatan upaya pencegahan, penanggulangan dan perbaikan gizi keluarga, masyarakat dan institusi.6) Menyiapkan bahan peningkatan Surveilans Gizi keluarga, masyarakat dan institusi.7) Menyiapkan bahan pembinaan teknis upaya peningkatan pelayanan gizi masyarakat di Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Posyandu serta lembaga pelayanan kesehatan lainnya.8) Menyiapkan bahan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Seksi Perbaikan Gizi Masyarakat.9) Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja. 10) Membuat KERENABIESKERENABIESKAKISS pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan. 11) Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas.12) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas fungsinyac. Seksi Reproduksi Remaja dan LansiaTugas pokok fungsi seksi ini antaralain:1) Menyusun program kegiatan Seksi Reproduksi Remaja dan Lansia berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan. 2) Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar pelaksanaan tugas sesuai sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 3) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberikan arahan dan petunjuk secara lisan maupun tertulis guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas. 4) Melaksanakan koordinasi dengan seluruh Bidang di lingkungan Dinas baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan masukan, informasi, serta untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal.5) Menyiapkan bahan pembinaan teknis Kesehatan Reproduksi Remaja dan Lanjut Usia (KRR dan Lansia) ke Puskesmas dan Institusi Pelayanan yang diselenggarakan oleh pemerintah dan swasta.6) Menyiapkan bahan peningkatan SDM Kesehatan dalam pelayanan kesehatan keluarga berencana dan keseahatan reproduksi remaja serta kesehatan lansia.7) Memberikan pelayanan kesehatan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi remaja serta kesehatan lansia.8) Menyiapkan bahan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan seksi Reproduksi Remaja dan Lansia.9) Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja. 10) Membuat KERENABIESKERENABIESKAKISS pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan. 11) Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas.12) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas fungsinyaSeksi Kesehatan Reproduksi Remaja dan Lansia, terdiri dari tiga program yaitu:1) Keluarga Berencana (KB), dengan program KB pada pasangan usia subur, meningkatkan cakupan peserta KB baru dan KB aktif, menurunkan angka kejadian komplikasi KB dan angka kegagalan KB.2) Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR),3) Puskesmas Santun Lansia, yaitu dengan meningkatkan angka harapan hidup dengan program Posyandu lansia. Sasaran program ini adalah kesahatan kelompok usia lanjut.6. Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL), membawahi:a. Seksi Pengamatan dan Pencegahan PenyakitTugas Pokok fungsi seksi ini antaralain:1) Menyusun program kegiatan Seksi Pengamatan dan Pencegahan Penyakit berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan. 2) Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar pelaksanaan tugas sesuai sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 3) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberikan arahan dan petunjuk secara lisan maupun tertulis guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas. 4) Melaksanakan koordinasi dengan seluruh Bidang di lingkungan Dinas baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan masukan, informasi, serta untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal.5) Menyiapkan bahan surveilans penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi dan penyakit tidak menular.6) Mengelola sistem informasi geografi dan epidemiologi dalam rangka pencegahan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi dan penyakit tidak menular.7) Mengelola jaringan surveilans epidemiologi di wilayah kabupaten dengan Propinsi maupun pusat dalam pengamatan dan pencegahan penyakit.8) Menyiapkan bahan publikasi berkala bidang pencegahan dan pemberantasan penyakit.9) Mengelola sarana imunisasi dan distribusi kepada unit pelayanan kesehatan.10) Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama lintas program dan sektoral dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan pengamatan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi dan penyakit tidak menular.11) Menyiapkan bahan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) Teknis Surveilans Epidemiologi Penyakit dan Cold chain.12) Menyiapkan bahan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan seksi Pengamatan dan Pencegahan Penyakit.13) Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja. 14) Membuat KERENABIESKERENABIESKAKISS pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan. 15) Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas.16) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas fungsinyaSeksi ini bertugas menangani pencegahan kejadian penyakit termasuk KLB.Pencegahan dilakukan untuk penyakit menular dan tidak menular. Pencegahan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) diwujudkan melalui program imunisasi, sesuai dengan tujuannya, yaitu LIL (Lima Imunisasi Dasar Lengkap) untuk bayi dan balita di bawah 1 tahun, imunisasi untuk jemaah haji (contoh: imunisasi meningitis), serta imunisasi lainnya (contoh: influenza). Apabila ada KERENABIESKERENABIESKAKISS KLB seksi pencegahan penyakit bertugas mencegahan penyebaran penyakit tersebut semakin meluas dengan pemberian vaksin booster pada penduduk yang belum terkena di wilayah KLB.b. Seksi Pemberantasan dan Pengendalian PenyakitTugas pokok fungsi seksi ini antaralain:1) Menyusun program kegiatan Seksi Pengamatan dan Pencegahan Penyakit berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan. 2) Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar pelaksanaan tugas sesuai sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 3) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberikan arahan dan petunjuk secara lisan maupun tertulis guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas. 4) Melaksanakan koordinasi dengan seluruh Bidang di lingkungan Dinas baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan masukan, informasi, serta untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal.5) Menyiapkan bahan surveilans penyakit menular yang tidak dapat dicegah dengan imunisasi dan penanggulangan kejadian luar biasa dan penyakit akibat bencana secara rutin dalam wilayah kabupaten.6) Mengelola sistem informasi geografi dan epidemiologi dalam rangka pencegahan dan pemberantasan penyakit menular serta penanggulangan kejadian luar biasa sesuai pedoman yang berlaku. 7) Mengelola jaringan informasi dalam wilayah kabupaten dan kegiatan komunikasi dengan Propinsi maupun pusat dalam pencegahan dan pemberantasan penyakit menular serta penanggulangan kejadian luar biasa .sesuai pedoman yang berlaku. 8) Mengelola publikasi berkala pencegahan dan pemberantasan penyakit menular serta penanggulangan kejadian luar biasa .sesuai pedoman yang berlaku.9) Menyiapkan bahan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) Teknis Surveilans Epidemiologi Penyakit, entomologi dan tatalaksana penyakit.10) Menyiapkan bahan pelaksanaan kegiatan pemberantasan dan pengendalian penyakit serta melaksanakan pengendalian vektor penyakit.11) Menyiapkan bahan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan seksi Pemberantasan dan Pengendalian Penyakit.12) Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja. 13) Membuat KERENABIESKERENABIESKAKISS pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan. 14) Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas.15) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas fungsinya.Seksi ini bertugas melakukan pengendalian kejadian penyakit yang sudah dilaporkan ada di suatu wilayah meliputi penyakit DBD, malaria, ISPA, diare, kolera, TB paru, antraks dan HIV/AIDS.c. Seksi Penyehatan LingkunganTugas pokok fungsi seksi ini antaralain:1) Menyusun program kegiatan Seksi Penyehatan Lingkungan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan. 2) Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar pelaksanaan tugas sesuai sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 3) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberikan arahan dan petunjuk secara lisan maupun tertulis guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas. 4) Melaksanakan koordinasi dengan seluruh Bidang di lingkungan Dinas baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan masukan, informasi, serta untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal.5) Melaksanakan inventarisasi data yang berkaitan dengan kegiatan pengawasan hygiene dan sanitasi perumahan dan lingkungan, tempat-tempat umum, lingkungan kerja, penyehatan air, penyehatan udara, pengamanan limbah padat dan cair rumah tangga, penyehatan lingkungan rumah sakit, penyehatan sarana kesehatan, penyehatan makanan dan minuman dan penyehatan lingkungan khusus.6) Menyiapkan bahan pembinaan dan pengawasan hygiene dan sanitasi perumahan dan lingkungan, tempat-tempat umum, lingkungan kerja, penyehatan air, penyehatan udara, pengamanan limbah padat dan cair rumah tangga, penyehatan lingkungan rumah sakit, penyehatan sarana kesehatan, penyehatan makanan dan minuman dan penyehatan lingkungan khusus.7) Menyiapkan bahan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) Sanitarian.8) Menyiapkan bahan penyuluhan dan pemberdayaan masyarakat dalam peningkatan hygiene dan sanitasi perumahan dan lingkungan, tempat-tempat umum, lingkungan kerja, penyehatan air, penyehatan udara, pengamanan limbah padat dan cair rumah tangga, penyehatan lingkungan rumah sakit, penyehatan sarana keseahtan, penyehatan makanan dan minuman dan penyehatan lingkungan khusus.9) Menyiapkan bahan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan seksi penyehatan lingkungan10) Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja. 11) Membuat KERENABIESKERENABIESKAKISS pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan. 12) Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas.13) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas fungsinyaSeksi ini bertugas menangani masalah lingkungan.Beberapa program kerjanya adalah penyediaan air bersih dan pengelolaan air limbah atau sampah.Tugas pokok instansi (Tupoksi) P2PL antara lain :1. Melakukan surveilans Penyakit Menular (PM) dan Penyakit Tidak Menular (PTM)Bidang P2PL menerima KERENABIESKERENABIESKAKISS KLB dari berbagai sumber, bisa dari masyarakat, instansi kesehatan yang terkait atau praktek dokter, dan lain sebagainya.Setelah mendapatkan KERENABIESKERENABIESKAKISS, surveilans dilakukan untuk menganalisis kasus yang ada dengan tujuan mencari penyebab KLB, sarana penularan, faktor risiko dan sifat penyakit, serta untuk mengetahui status kesehatan populasi. Kemudian dapat diketahui cara pencegahan dan pengobatannya. Apabila penyakit yang menyebabkan KLB sudah diketahui penyebab dan pengobatannya, bisa langsung dilakukan aksi pencegahan atau pengobatan.Pada prinsipnya adalah mencegah penyakit semakin menyebar kepada individu yang sehat dan mencegah kronisitas atau progresivitas penyakit pada individu yang sudah terkena.2. Pengobatan penyakitApabila sumber penyakitnya sudah diketahui dan pengobatannya juga sudah diketahui maka dilakukan pengobatan pada individu yang sakit.3. ImunisasiTujuan Imunisasi adalah mencegah kejadian penyakit atau mencegah penyebaran penyakit semakin luas bagi penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi.Program imunisasi yang dijalankan yaitu imunisasi dasar dan lanjutan.4. Pengendalian vektorPenyakit menular yang ditularkan vektor dapat dicegah dengan mengandalikan populasi vektor penyakit tersebut.Contoh kasus DBD di suatu Desa Y. Penyakit ini disebarkan oleh vektor nyamuk Aedes aegypti tahapan pencegahan yang bisa dilakukan adalah PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) dan pengadaan jumat bersih dapat mencegah penularan DBD.5. Penanggulangan KLB dan BencanaApabila terdapat KERENABIESKERENABIESKAKISS KLB maka segera dilakukan analisa situasi di lokasi KLB atau bencana.Kemudian dipersiapkan sarana kesehatan atau mungkin logistik yang diperlukan.Kasus KLB atau bencana yang memerlukan kerjasama lintas sektoral dapat diatasi dengan bantuan dari instansi lain.

7. Unit Pelaksana Teknis Dinas a. Unit Pelaksana Teknis Dinas Instalasi Perbekalan Farmasi 1) Menyusun program kegiatan UPT Instalasi Perbekalan Farmasi berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.2) Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku.3) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberikan arahan dan petunjuk secara lisan maupun tertulis guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas.4) Melaksanaan koordinasi dengan bidang-bidang di lingkungan dinas baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan masukan, informasi, serta untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal.5) Melaksanakan penerimaan, penyimpanan, pemeliharaan dan pendistribusian obat publik dan perbekalan kesehatan.6) Melaksanakan pengamatan terhadap mutu secara organoleptis dan khasiat obat secara umum baik yang ada dalam persediaan maupun yang akan didistribusikan.7) Melaksanakan pencatatan dan peKERENABIESKERENABIESKAKISS mengenai persediaan dan penggunaan obat publik dan perbekalan kesehatan.8) Melaksanakan pembinaan dan pengendalian penggunaan obat publik dan perbekalan kesehatan.9) Melakukan evaluasi terhadap pengelolaan obat publik dan perbekalan kesehatan.10) Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja.11) Membuat KERENABIESKERENABIESKAKISS pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan12) Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas.13) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. b. Unit Pelaksana Teknis Dinas Laboratorium Kesehatan 1) Menyusun program kegiatan UPT laboratorium kesehatan berdasarkan peraturan perundang0undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.2) Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar pelaksanaan tugas sesiau dengan ketentuan yang berlaku.3) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberikan arahan dan petunjuk secara lisan maupun tertulis guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas.4) Melaksanakan koordinasi dengan bidang-bidang di lingkungan dinas baik secara langsung atau tidak langsung untuk mendapatkan masukan, informasi, serta untuk mengevaluai permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal.5) Membuat perenvanaan kebutuhan sarana laboratorium.6) Memberikan pelayanan laboratorium kesehatan.7) Melaksanakan pemeriksaan laboratorium kulaitas air bersih dan air minum, makanan minuman dan kualitas lingkungan serta penyakit.8) Membuat KERENABIESKERENABIESKAKISS hasil-hasil pemeriksaan laboratorium.9) Mengelola sarana dan prasarana laboratorium.10) Melaksanakan pembinaan kegiatan Laboratorium di Puskesmas.11) Menyiapkan bahan kerjasama kemitraan dengan laboratorium provinsi dan laboratorium rujukan lainnya dalam rangka peningkatan dan pengembangan kapasitas laboratorium.12) Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja.13) Membuat KERENABIESKERENABIESKAKISS pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan.14) Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas.15) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengna tugas dan fungsinya.c. Unit Pelaksana Teknis Dinas Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) 1) Menyusun program kegiatan UPT Pusat Kesehatan Masyarakat berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.2) Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku.3) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberikan arahan dan petunjuk secara lisan maupun tertulis guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas.4) Melaksanakan koordinasi dengan bidang-bidang di lingkungan dinas dan instansi terkait di wilayah kerjanya baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan masukan, informasi, serta untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal.5) Menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan yang meliputi KIA, keluarga berencana, usaha peningkatan gizi masyarakat, kesehatan lingkungan, pencegahan dan pemberantasan penyakit menular, pengobatan, pelayanan darurat karena kecelakaan, promosi kesehatan masyarakat, usaha kesehatan sekolah, kesehatan olahraga, perawatan kesahatan masyarakat, kesehatan kerja, keseahtan gigi dan mulut, kesehatan jiwa, kesehatan mata, laboratorium sederhana dan kesehatan usia lanjut di wilayah Kecamatan atau wilayah krejanya.6) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan rujukan di wilayah kecamatan atau wilayah kerjanya.7) Melaksanakan pembinaan pengobatan tradisional di wilayah kecamatan atau wilayah kerjanya.8) Melaksanakan pemantauan terhadap berbagai upaya pembangunan terhadap kesehatan masyarakat di wilayah kecamatan atau di wilayah kerjanya.9) Melaksanakan pembinaan upaya pelayanan kesehatan, peran serta masyarakat, koordinasi semua upaya kesehatan, sarana pelayanan keseahtan, penyelenggaraan pelayanan kesehatan rujukan.10) Melaksanakan pembinaan teknis kepada puskesmas pembantu, bidan desa, unit pelayanan kesehatan swasta serta kader pembangaunan keseahatan di wilayah kecamatan atau di wilayaah kerjanya.11) Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja.12) Membuat KERENABIESKERENABIESKAKISS pelaksanaan tugas kepada atasan baik secara lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas.13) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

C. Profil Kesehatan Kabupaten Karanganyar Dibandingkan Nasional Dilihat dari Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian BayiAngka Kematian Ibu merupakan jumlah ibu yang meninggal karena hamil, bersalin, dan nifas di suatu wilayah tertentu per 100.000 kelahiran hidup dalam kurun waktu 1 tahun. Angka kematian ibu maternal menggambarkan status gizi dan kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan kesehatan kerenabieskerenabieskatama ibu hamil, ibu melahirkan dan ibu nifas.

Berikut ini angka kematian ibu di Karanganyar dari tahun 2013 sampai beberapa tahun sebelumnya :tahun201320122011201020092008

Jumlah / 100.000 KH68.3127.199.1128.664.9107.35

Perkembangan angka kematian ibu di Indonesia berdasarkan survey terbaru SDKI 2012 :tahunTarget MDGs 20152012200720021997

Jumlah / 100.000 KH102359228307334

Angka kematian bayi di suatu wilayah menggambarkan status kesehatan seperti tingkat pelayanan antenatal, status gizi ibu hamil, tingkat keberhasilan program KIA dan KB serta kondisi lingkungan dan sosial ekonomi. Angka kematian bayi didapat dari perbandingan jumlah bayi (umur < 1 tahun) yang meninggal di suatu wilayah tertentu dibagi jumlah kelahiran hidup di wilayah yang sama dalam kurun waktu 1 tahun dikalikan 1000.Berikut ini angka kematian bayi di Karanganyar dari tahun 2013 sampai beberapa tahun sebelumnya :tahun201320122011201020092008

Jumlah / 1.000 KH9.910.19.239.458.358.43

Perkembangan angka kematian ibu di Indonesia berdasarkan survey terbaru SDKI 2012 :tahun2012200720021997

Jumlah / 1000 KH32343546

Berdasarkan data tersebut di atas diketahui bahwa jumlah angka kematian ibu dan angka kematian bayi di Kabupaten Karanganyar pada tahun 2012 tidak melebihi dari jumlah angka kematian ibu dan angka kematian bayi di Indonesia berdasarkan hasil survey SDKI (AKI 127.1/100.000 KH : 359/100.000 KH; AKB 10.1/1.000 KH : 32/1.000 KH).Ada beberapa indikator percepatan penurunan AKI yaitu: K1 (kunjungan pertama ibu hamil pada tenaga kesehatan); K4 (kunjungan keempat ibu hamil pada tenaga kesehatan); persalinan pada tenaga kesehatan; kunjungan nifas; penanganan komplikasi obstetri neonatal (ibu dan bayi);Contraseptive Prevalence Rate(CPR, rasio penggunaan alat kontrasepsi) serta kesehatan reproduksi terpadu.Kebijakan PP-AKI adalah pelayanan kesehatan ibu yang berkualitas dan dekat dengan masyarakat. Selain itu ada3 Pesan Kunci MPS(Making Pregnancy Safer) yaitu (1) Setiap persalinan ditolong tenaga kesehatan terampil; (2) Setiap komplikasi obstetri dan neonatal ditangani secara adekuat; (3) Setiap wanita usia subur mempunyai akses terhadap pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan dan penanggulangan komplikasi keguguran.Sedangkan upaya yang dilakukan adalah: (a) Peningkatan cakupan kualitas (Supply side) berupa:Ante Natal Care(ANC, pemeriksaan kehamilan minimal 4 kali); bersalin pada tenaga kesehatan; kunjungan nifas; penanganan komplikasi; KB, (b) Pemberdayaan masyarakat (Demand side) berupa: Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K); peningkatan pemanfaatan Buku KIA, (c) Manajemen berupa: perencanaan program melalui DTPS (District Team Problem Solving); PWS-KIA (Pemantauan Wilayah Setempat-Kesehatan Ibu dan Anak). Juga dengan penyediaan tenaga kesehatan, sarana, alat dan obat yang berkualitas.Upaya lain yang bisa dilakukan dari pihak masyarakat dalam hal ini merupakan pengguna jasa pelayanan kesehatan misalnya lebih memahami mengenai kesehatan reproduksi dan mengetahui pentingnya pemeriksaan kesehatan selama masa kehamilan (ANC).

BAB IVSIMPULAN DAN SARAN

A. SimpulanDari kegiatan diatas , dapat disimpulkan bahwa kegiatan kepaniteraan klinik Bagian Ilmu kesehatan Masyarakat Universitas Sebelas Maret selama 3 hari di Dinas Kesehatan Karanganyar dapat membantu dokter muda dalam:1. Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah yang mempunyai tugas pokok dalam pelaksanaan desentralisasi di bidang kesehatan.1. Dinas Kesehatan dipimpin oleh Kepala Dinas yang membawahi Kesektetariatan, Kelompok jabatan fungsional, Bidang Promosi dan kesehatan institusi, Bidang Pelayanan kesehatan, Bidang Bina kesehatan keluarga, Bidang Pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan, serta Unit pelaksana teknis Dinas.1. Masing-masing bidang dan seksi telah melaksanakan tugas pokok dan fungsinya masing-masing sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Karanganyar.1. Derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Karanganyar berdasarkan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi jumlahnya lebih rendah dibandingkan hasil survey SDKI 2012.

B. Saran4. Seorang dokter diharapkan mampu menjalankan fungsinya secara menyeluruh baik secara fungsional maupun structural, sehingga seorang dokter yang baik mampu menjalankan tugasnya dalam melakukan manajemen kesehatan kepada masyarakat serta mengetahui struktur organisasi dari instansi pelayanan kesehatan yang berhubungan dengan pekerjaannya. 4. Dinas Kabupaten Karanganyar diharapkan dapat membuat kebijakan-kebijakan yang baik dan tepat sehingga dapat meningkatkan kerjasama dengan Unit Pelayanan Kesehatan, kerenabieskerenabieskatama puskesmas sebagai ujung tombak unit pelayanan kesehatan tingkat pertama sehingga dapat tercapai pembangunan kesehatan yang optimal.4. Dilakukannya beberapa upaya dalam penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi secarakomprehensifdengan cara melibatkan lintas program di Dinas Kesehatan, lintas sektor, pemerintah daerah, DPRD, organisasi profesi/ keagamaan/ kemasyarakatan, swasta, ataupun LSM.

DAFTAR PUSTAKA

Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar. 2014. Profil Kesehatan Kabupaten Karanganyar Tahun 2013. Karanganyar

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 128/MENKES/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat. 2004.

Peraturan Daerah Kabupaten Karanganyar. 2014. Bagan Susunan Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar. Karanganyar

Peraturan Presiden No. 72. 2012. Sistem Kesehatan Nasional.

Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI). 2012. Perkembangan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia.

1