DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA1. Kebutuhan Oksigenasia. Ketidakefektifan pola nafasb. Ketidakefektifan bersihan jalan nafasc. Penurunan curah jantungd. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifere. Gangguan pertukaran gasf. Gangguan ventilasi spontang. Disfungsi vrespons penyapihan ventilatorh. Resiko syoki. Resiko aspirasij. Resiko penurunan perfusi jaringan jantungk. Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan otakl. Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan gastrointestinalm. Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan ginjal2. Nutrisia. Gangguan menelanb. Ketidakefektifan pola makan bayic. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuhd. Ketidakseimbangan nutrisi : lebih dari kebutuhan tubuhe. Resiko ketidakseimbangan nutrisi : lebih dari kebutuhan tubuhf. Resiko gangguan fungsi hatig. Ikterik neonatorumh. Ketidakefektifan pemberian ASIi. Diskontinuitas pemberian ASI3. Eliminasi BABa. Diareb. Konstipasi c. Disfungsi motilitas gastrointestinald. Resiko konstipasi4. Eliminasi BAKa. Gangguan eliminasi urinariusb. Retensi urinariusc. Inkontinensia urinarius fungsionald. Inkontinensia urinarius aliran berlebihe. Inkontinensia urinarius refleksf. Inkontinensia urinarius stressg. Inkontinensia urinarius dorongan5. Cairan dan elektrolita. Kekurangan volume cairanb. Kelebihan volume cairanc. Resiko ketidakseimbangan elektrolitd. Resiko kekurangan volume cairane. Resiko kelebihan volume cairan6. Kenyamanana. Gangguan rasa nyamanb. Nyeri : akutc. Nyeri : kronisd. Isolasi sosial7. Aktifitasa. Intoleran aktifitasb. Hambatan mobilitas fisikc. Hambatan mobilitas di tempat tidurd. Hambatan mobilitas berkursi rodae. Hambatan kemampuan berpindahf. Hambatan berjalang. Defesiensi aktifitas pengalih8. Kebersihan diria. Defisit perawatan diri : mandib. Defisit perawatan diri : berpakaianc. Defisit perawatan diri : makand. Defisit perawatan diri : eliminasi9. Suhu tubuh a. Hipertermia b. Hipotermia c. Ketidakefektifan termoregulasi10. Keamanana. Resiko jatuhb. Resiko bunuh diric. Mencederai dirid. Kontaminasi e. Respons alergi lateksf. Ansietas g. Ansietas kematian11. Istirahat / tidura. Insomnia b. Gangguan pola tidurc. Deprivasi tidur12. Psikologisa. Ansietas b. Ansietas kematianc. Dukacitad. Ketidakmampuan koping keluargae. Koping defensiff. Sindrom pasca trauma