NGT

11
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rongga hidung yang memiliki saluran menuju trakea yang berdampingan dengan eoshopagus, hal ini yang menyebabkan banyak kelainan dan terkadang membuat salah jalan hingga tersedak,salah satunya organ pencernaan yang saling berinteraksi antara organ 1 dengan organ yang lain membuat organ gastric menjadi sasaran empuk terserangnya berbagai gangguan, mulai dari keracunan, asam lambung berlebih hingga kanker lambung. Pola makan yang kurang maksimal diperhatikan hingga gaya hidup untuk hidup sehat mulai dinomer duakan. Beberapa teknologi untuk mngurangi gangguan pada organ tubuh, khusunya lambung mulai ditingkatkan. Namun, yang masih digunakan dalam mengatasi gangguan pada lambung yakni Pemasangan selang plastik lunak melalui nasofaring klien ke dalam lambung. Selang mempunyai lumen berongga yang memungkinkan baik pembuangan sekret gastrik dan pemasukan cairan ke dalam lambung. Pemasangan pipa nasogastrik adalah memasukkan suatu pipa meleawati hidung sampai ke lambung (gaster) untuk tujuan tertentu . Nasogastric Tubes (NGT) sering digunakan untuk menghisap isi lambung, juga digunakan untuk memasukan obat-obatan dan makananan. NGT ini digunakan hanya dalam waktu yang singkat. 1.2 Batasan Masalah Pada pembuatan STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) ini kami lebih mengutamakan prosedur penggunaan hingga rangkaian cara pemasangan Nasogastric Tube (NGT), hingga prosedur yang telah ditetapkan. STIKES HANG TUAH SURABAYA 2011 1

description

mmzmzm

Transcript of NGT

Page 1: NGT

BAB 1PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangRongga hidung yang memiliki saluran menuju trakea yang

berdampingan dengan eoshopagus, hal ini yang menyebabkan banyak kelainan dan terkadang membuat salah jalan hingga tersedak,salah satunya organ pencernaan yang saling berinteraksi antara organ 1 dengan organ yang lain membuat organ gastric menjadi sasaran empuk terserangnya berbagai gangguan, mulai dari keracunan, asam lambung berlebih hingga kanker lambung.

Pola makan yang kurang maksimal diperhatikan hingga gaya hidup untuk hidup sehat mulai dinomer duakan. Beberapa teknologi untuk mngurangi gangguan pada organ tubuh, khusunya lambung mulai ditingkatkan. Namun, yang masih digunakan dalam mengatasi gangguan pada lambung yakni Pemasangan selang plastik lunak melalui nasofaring klien ke dalam lambung. Selang mempunyai lumen berongga yang memungkinkan baik pembuangan sekret gastrik dan pemasukan cairan ke dalam lambung.

Pemasangan pipa nasogastrik adalah memasukkan suatu pipa meleawati hidung sampai ke lambung (gaster) untuk tujuan tertentu . Nasogastric Tubes (NGT) sering digunakan untuk menghisap isi lambung, juga digunakan untuk memasukan obat-obatan dan makananan. NGT ini digunakan hanya dalam waktu yang singkat.

1.2 Batasan MasalahPada pembuatan STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

ini kami lebih mengutamakan prosedur penggunaan hingga rangkaian cara pemasangan Nasogastric Tube (NGT), hingga prosedur yang telah ditetapkan.

1.3 TujuanAdapun tujuan dari STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) ini adalah:1. Mengetahui susunan operasional pada pemasangan NGT (Naso Gastric

Tube)2. Mengetahui berbagai tahap demi tahap yang perlu diperhatikan3. Mengetahui efek samping dari pemasangan NGT (Naso Gastric Tube).4. Mampu melakukan pemasangan NGT (Naso Gastric Tube) sesuai

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

1.4 ManfaatAdapun manfaat dari pembuatan makalah ini adalah1. Mengaplikasikan STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) pada

pemasangan NGT (Naso Gastric Tube)2. Meahami tahap demi tahap dalam pemasangan NGT (Naso Gastric Tube)

STIKES HANG TUAH SURABAYA 2011 1

Page 2: NGT

BAB 2TINJAUAN PUSTAKA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)PEMASANGAN PIPA NASOGASTRIK (NGT)

2.1. Pengertian"Nasogastric" terdiri dari dua kata, dari bahasa Latin dan dari bahasa Yunani,

Naso adalah suatu kata yang berhubungan dengan hidung dan berasal dari Latin “nasus”untuk hidung atau moncong hidung. Gastik berasal dari bahasa Yunani “gaster” yang artinya the paunch ( perut gendut ) atau yang berhubungan dengan perut. Istilah “nasogastric” bukanlah istilah kuno melainkan sudah disebut pada tahun 1942. (Http://www.medterms.com/script/main/art.asp?articlekey=9348)

Selang Nasogastrik atau NGT adalah suatu selang yang dimasukkan melalui hidung sampai ke lambung. Sering digunakan untuk memberikan nutrisi dan obat-obatan kepada seseorang yang tidak mampu untuk mengkonsumsi makanan, cairan, dan obat-obatan secara oral. Juga dapat digunakan untuk mengeluarkan isi dari lambung dengan caradisedot. (http://dying.about.com/od/glossary/g/NG_tube.htm)

Pemasangan pipa nasogastrik adalah memasukkan suatu pipa meleawati hidung sampai ke lambung (gaster) untuk tujuan tertentu . Nasogastric Tubes (NGT) sering digunakan untuk menghisap isi lambung, juga digunakan untuk memasukan obat-obatan dan makananan. NGT ini digunakan hanya dalam waktu yang singkat. (Metheny & Titler, 2001).

2.2. Tujuan a) Mengeluarkan cairan dan udara dari tractus gastrointestinalisb) Untuk memasukan cairan( memenuhi kebutuhan cairan atau nutrisi)c) Mencegah/memulihkan mual dan muntahd) Menentukan jumlah tekanan dan aktivitas motorik tractus gastrointestinalise) Mengatasi obstruksi mekanis dan perdarahan saluran cerna bagian atasf) Memberikan obat-obatan dan makanan langsung ke saluran cernag) Mengambil specimen cairan lambung untuk pemeriksaan lambung h) Menghisap dan mengalirkan untuk pasien yang sedang melaksanakan operasi

pneumonectomy untuk mencegah muntah dan kemungkinan aspirasi isi lambung sewaktu recovery (pemulihan dari general anaesthesia)

2.3. INDIKASI: • Pasien dengan distensi abdomen karena gas,darah dan cairan• Keracunan makanan minuman• Pasien yang membutuhkan nutrisi melalui NGT• Pasien yang memerlukan NGT untuk diagnosa atau analisa isi lambung

STIKES HANG TUAH SURABAYA 2011 2

Page 3: NGT

2.4. Kontra Indikasi1. Kontra indikasi absolute

a. Atresia koaneb. Fraktur lamina kribosa (dasar tengkorak)c. Trauma wajah yang massifd. Atresia eosophaguse. Rupture Oesophagus

2. Kontra indikasi relativea. Pasca bedah dini operasi lambung atau oesophagusb. Pasca bedah dini hidung atau oropharingc. Striker oesophagusd. Luka bakar eosophaguse. Divertikulum Zenker

Nasogastric tube tidak dianjurkan atau digunakan dengan berlebihan kepada beberapa pasien predisposisi yang bisa mengakibatkan bahaya sewaktu memasang NGT,seperti:

a) Klien dengan sustained head trauma, maxillofacial injury, atau anterior fossa skull fracture. Memasukan NGT begitu saja melalui hidung maka potensial akan melewati criboform plate, ini akan menimbulkan penetrasi intracranial.

b) Klien dengan riwayat esophageal stricture, esophageal varices, alkali ingestion juga beresiko untuk esophageal penetration.

c) Klien dengan Koma juga potensial vomiting dan aspirasi sewaktu memasukan NGT, pada tindakan ini diperlukan tindakan proteksi seperti airway dipasang terlebih dahulu sebelum NGT

d) Pasien dengan gastric bypass surgery yang mana pasien ini mempunyai kantong lambung yang kecil untuk membatasi asupan makanan konstruksi bypass adalah dari kantong lambung yang kecil ke duodenum dan bagian bagain usus kecil yang menyebabkan malabsorpsi(mengurangi kemampuan untuk menyerap kalori dan nutrisi

2.5. Komplikasi/ penyulita) Salah arah

1. Melingkar di rongga mulut2. Masuk ke intra cairan3. Masuk ke trakea dapat menyebabkan batuk-batuk dan spasme laring4. Masuk mediastinum5. Masuk ke rongga peritoneum

b) Trauma sepanjang jalan yang dilalui berupa lecet sampai perforasic) Pendarahan, dapat berupa epistaksis, perdarahan oesophagus, perdarahan lambungd) Radang, dapat berupa rhinitis, sinusiris, faringitis oesophagus, terutama bila

terpasang dalam waktu lama

STIKES HANG TUAH SURABAYA 2011 3

Page 4: NGT

e) Komplikasi mekanis1. Sondenya tersumbat.2. Dislokasi dari sonde, misalnya karena ketidaksempurnaan melekatkatnya

sonde dengan plester di sayap hidung.f) Komplikasi pulmonal:

misalnya aspirasi. Dikarenakan pemberian NGT feeding yang terlalu cepatHal ini dapat langsung menyebabkan diare.

g) Komplikasi yang disebabkan oleh tidak sempurnanya kedudukan sonde1. Yang menyerupai jerat2. Yang menyerupai simpul3. Apabila sonde terus meluncur ke duodenum atau jejunum.

h) Komplikasi yang disebabkan oleh zat nutrisi1. Komplikasi yang terjadi di usus2. Diare3. Perut terasa penuh4. Rasa mual, terutama pada masa permulaan pemberian nutrisi enteral

2.6. Pengukuran panjang selang NGTA. Metode Tradisional

Ukur jarak dari puncak lubang hidung ke daun telinga bawah (tragus) dan ke prosesus xipoideus di sternum

STIKES HANG TUAH SURABAYA 2011 4

Page 5: NGT

B. Metode HansonPertama tandai 50 cm pada selang, kemudian lakukan pengukuran tradisional. Selang dimasukkan ditengah antara 50 cm dan tanda tradisional

2.7. Pemeriksaan letak selang NGTa. Aspirasi cairan lambung dengan menggunakan syringe dan lakukan tes reaksi

asam dengan kertas lakmus. Bila lakmus berubah warna menjadi merah mengindikasikan selang tepat berada di lambung

b. Masukkan udara melalu syringe kurang lebih 5 ml, dan dengarkan suara epigastrik dengan stetoskop pada saat udara di dorong masuk dengan cepat

c. Masukkan ujung pipa ke dalam air, bila timbul gelembung mengindikasikan pipa berada pada saluran pernafasan. Segera cabut pipa

2.8. Langkah-langkah pemasangan NGTA. Persiapan Alat:

1. Pipa NGT yang sesuai:Bayi : 5-8 FrAnak : 10-14 FrDewasa : 16-20 Fr

2. Stetoskop3. Sarung tangan

STIKES HANG TUAH SURABAYA 2011 5

Page 6: NGT

4. Syringe5. Piala ginjal, plester, benang, dan gunting6. Pipa atau kantong penampung7. Lubrikan (mis, KY jelly)8. K/P local anestesi spray9. Spuit 10 cc 10. obat- obatan/ makanan yang akan dimasukan11. Persiapan alat :

B. Langkah-langkah:

PENATALAKSANAAN1. Menjelaskan tujuan pemasangan NGT pada keluarga pasien2. Membawa alat-alat ke dekat pasien3 Mengatur posisi pasien sesuai dengan keadaan pasien 4.  Memasang perlak + pengalas pada daerah dada 5.    Mencuci tangan dan memakai sarung tangan6.   Mengukur dan memberi tanda pada NGT yang akan dipasang lebih kurang

40-45 cm (diukur mulai dahi s/d proxesus xypoideus)7.    Mengolesi NGT dengan aquaJelly sepajang 15 cm dari ujung NGT8.    Memasukkan NGT malalui lubang hidung dan pasien dianjurkan untuk

menelan (jika pasien tidak sadar tekan lidah pasien dengan spatel) masukan NGT sampai pada batas yang sudah ditentukan sambil perhatikan keadaan umum pasien.

9.  Cek posisi NGT (apakah masuk di  lambung atau di paru-paru) dengan 3 cara :

a.  Aspirasi cairan lambung dengan spuit 10 cc jika cairan bercampur isis lambung berarti sudah masuk kelambung,

b. Memasukan ujung NGT (yang dihidung) kedalam air dalam kom bila ada gelembung berarti  NGT dalam paru-paru

c. Petugas memasukan gelembung udara melalui spuit bersamaan dilakukan pengecekan perut dengan stetoskop untuk mendengarkan gelembung udara di lambung

10. Memasang corong (yang sudah dibilas dengan air hangat), kemudian memasukan obat-obatan/makanan

11. Melepas corong, menutup NGT dengan spuit 10 cc.12.  Merapikan alat-alat dan pasien kemudian sarung tangan dilepas. 13.  Mendokumentasikan Hal-hal yang perlu diperhatikan :1. NGT / Sonde dipasang selama 7 hari (ganti setiap 7 hari sekali)

STIKES HANG TUAH SURABAYA 2011 6

Page 7: NGT

Prosedur pada pasien sadar1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan 2. Mencuci tangan dan pakai sarung tangan3. Pilih lubang hidung yang tidak ada sumbatan misalnya oleh polip, septum

devrasi, atau konka yang membesar4. K/P teteskanvasokonstruktor pada lubang hidung atau semprotkan obat

anestesi local pada lubang hidung5. Pilih diameter NGT yang sesuai dan tentukan panjang pipa yang akan di

masukkan6. Oleskan lubrikan pada pipa yang akan di masukkan7. Masukkan ujung pipa ke lubang hidung, pelan-pelan dorong ke posterior.Bila

ada hambatan di tarik sedikit kemudian di dorong masuk lagi pelan-pelan8. Setelah diperkirakan ujung pipa berada di oropharing, pasien disuruh

menelan, pada saat ini pipa disorong masuk ke dalam oesophagus9. Bila NGT sudah masuk dalam lambung lakukan pengecekan untuk

memastikan pipa tepat berada di dalam lambung10. Bila posisi pipa telah benar beri tanda dan lakukan fiksasi dengan plester11. Mencatat waktu pemasangan pipa lambung12. Merapikan pasien, mengembalikan alat kenudian cuci tangan

Prosedur pada paien tidak sadarPasien yang tidak sadar tidak dapat disuruh menelan untuk mempermudah

masuknya pipa ke oesophagus. Sering kali ujjng pipa cenderung menuju ke anterior masuk ke trachea.Beberapa hal yang dapt membantu mengarahkan ujung pipa ke oeshopagus adalah sebagai berikut:

1. Fleksikan posisi kepala pasien pada waktu memasukkan pipa lambung.harus dipastikan terlebih dahulu bahwa pasien tidak mengalami cedera tulang leher

2. Sebelum digunakan, Pipa lambung dimasukkan ke dalam lemari es terlebih dahulu agar lebih kaku

3. Pada waktu ujung pipa ada di nasopharing di arahkan ke posterior dengan bantuan jari tangan di dalam rongga mulut

4. K/P gunakan laringoskop dan magill forcep untuk memasukkan pipa kedalam oesophagus dengan melihat secara langsung.

STIKES HANG TUAH SURABAYA 2011 7

Page 8: NGT

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, S, ed, Wim de Jong. (1997). Buku AAjar Ilmu Bedah. Jakarta : EGC

Knighton D, Locksley RM, Mills J. (1985). Emergency Procedures 2nd ed. Appleton & Lange

Nurachma, E & Sudarsono, RS. (2000). Prosedur KeperawatanMedikal Bedah. Jakarta : EGC

Smith, Dona P, et al ed. (1991). Comprehensive Chid and Family Nursing Skill. St. Louis, Missouri : Mosby Book

Hidayat, Aziz Aimul dan Musrifatul Ariyah. (2004). Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta : EGC

STIKES HANG TUAH SURABAYA 2011 8