Memasang NGT

13
SOP Pemasangan NGT Pengantar NGT diinsersikan untuk mendekompresi lambung, nasogastric (NG) tube dapat mencegah muntah setelah pembedahan mayor. NG tube umumnya dipasang selama 48 sampai 72 jam setelah pembedahan, sambil menunggu peristalsis usus berfungsi kembali. NG tube dapat dipasang dalam periode waktu yang pendek atau panjang tergantung kegunaannya. Slang NG memiliki aplikasi terpeutik dan diagnostik lain, khususnya dalam mengkaji dan mengatasi perdarahan gastrointestinal atas, mengumpulkan isi lambung untuk analisis, melakukan kumbah lambung, aspirasi sekresi lambung, dan pemberian obat dan nutrien. Insersi slang nasogastrik memerlukan observasi yang ketat pada pasien dan verifikasi letak pemasangan yang tepat. Slang harus diinsersikan dengan kehati-hatian lebih terutama pada pasien hamil dan mereka yang berisiko komplikasi. Contoh, dokter akan mengorder slang nasogastrik pada pasien dengan aneursime aortik, infark miokard, perdarahan lambung, atau varises esophagus hanya jika petugas meyakini bahwa manfaat yang diperoleh akan lebih besar dibanding risiko dipasang intubasi. Sebagian besar slang nasogastrik memiliki penanda radiopague atau strip pada ujung distal sehingga posisi slang dapat diverifikasi dengan pemeriksaan sinar rontgen. Jika posisi tidak dapat dikonfirmasi, dokter mungkin mengorder fluoroscopy atau memverifikasi letak slang. Sebagian besar slang nasogastrik merupakan jenis slang Levin, dimana memiliki satu lumen, dan slang Salem, dimana memiliki dua lumen—satu lumen untuk suction dan drainase dan slang kedua yang lebih kecil untuk ventilasi. Udara mengalir melalui lumen vent terus menerus, yang akan melindungi mukosa lambung yang halus dengan mencegah ruang hampa terbentuk dari letak slang yang menempel dinding lambung. (Lihat jenis slang nasogastrik.) JENIS-JENIS SLANG NASOGASTRIK Dokter akan memilih jenis dan diameter slang nasogastrik yang cocok dengan kebutuhan pasien, termasuk kumbah lambung, aspirasi, terapi enteral, dan atau dekompresi lambung. Pilihan yang tersedia saat ini adalah slang Levin dan Salem. Slang Levin KMB I Pemasangan NGT 1

description

memasang NGT

Transcript of Memasang NGT

SOP

Pemasangan NGT

Pengantar

NGT diinsersikan untuk mendekompresi lambung, nasogastric (NG) tube dapat mencegah muntah setelah pembedahan mayor. NG tube umumnya dipasang selama 48 sampai 72 jam setelah pembedahan, sambil menunggu peristalsis usus berfungsi kembali. NG tube dapat dipasang dalam periode waktu yang pendek atau panjang tergantung kegunaannya.

Slang NG memiliki aplikasi terpeutik dan diagnostik lain, khususnya dalam mengkaji dan mengatasi perdarahan gastrointestinal atas, mengumpulkan isi lambung untuk analisis, melakukan kumbah lambung, aspirasi sekresi lambung, dan pemberian obat dan nutrien.

Insersi slang nasogastrik memerlukan observasi yang ketat pada pasien dan verifikasi letak pemasangan yang tepat. Slang harus diinsersikan dengan kehati-hatian lebih terutama pada pasien hamil dan mereka yang berisiko komplikasi. Contoh, dokter akan mengorder slang nasogastrik pada pasien dengan aneursime aortik, infark miokard, perdarahan lambung, atau varises esophagus hanya jika petugas meyakini bahwa manfaat yang diperoleh akan lebih besar dibanding risiko dipasang intubasi.

Sebagian besar slang nasogastrik memiliki penanda radiopague atau strip pada ujung distal sehingga posisi slang dapat diverifikasi dengan pemeriksaan sinar rontgen. Jika posisi tidak dapat dikonfirmasi, dokter mungkin mengorder fluoroscopy atau memverifikasi letak slang.

Sebagian besar slang nasogastrik merupakan jenis slang Levin, dimana memiliki satu lumen, dan slang Salem, dimana memiliki dua lumensatu lumen untuk suction dan drainase dan slang kedua yang lebih kecil untuk ventilasi. Udara mengalir melalui lumen vent terus menerus, yang akan melindungi mukosa lambung yang halus dengan mencegah ruang hampa terbentuk dari letak slang yang menempel dinding lambung. (Lihat jenis slang nasogastrik.)

JENIS-JENIS SLANG NASOGASTRIK

Dokter akan memilih jenis dan diameter slang nasogastrik yang cocok dengan kebutuhan pasien, termasuk kumbah lambung, aspirasi, terapi enteral, dan atau dekompresi lambung. Pilihan yang tersedia saat ini adalah slang Levin dan Salem.

Slang Levin

Slang Levin adalah slang karet atau plastik yang memiliki lumen tunggal, panjang 106.5 sampai 127 cm, dan berlubang pada ujung dan sisinya.

Slang Levin

Slang Salem.

Slang Salem memiliki slang lumen ganda yang terbuat dari plastik bening dan memiliki port biru (pigtail) yang dapat mengalirkan udara atmosfir masuk ke lambung pasien. Sehingga, slang melayang bebas dan tidak melekat atau merusak mukosa lambung. Port yang lebih besar yaitu slang memiliki panjang 122 cm berfungsi sebagai saluran suction utama. Slang memiliki lubang terbuka pada titik 45, 55, 65, dan 75 cm serta garis radiopague untu memverifikasi letak.

Slang Salem

Dikutip dari/ Courtesy of National Catheter Co., Argyle, NY.

Peralatan

1. Slang nasogastrik (ukuran nomor #12, #14, #16, or #18 French untuk orang dewasa normal)

2. Handuk atau under pad

3. Tissue wajah

4. Emesis basin

5. Lampu kecil

6. Plester hipoalergenik ukuran 1 atau 2 inch

7. Sarung tangan

8. Pelumas larut air

9. Strip uji pH atau detektor karbondioksida

10. Sudip lidah

11. Set irigasi atau spuit tanpa jarum

12. Peralatan suction

13. Pilihan: cup atau gelas air minum dengan sedotan

Persiapan peralatan

Inspeksi slang nasogastrik terhadap kecacatan, seperti tepi yang kasar atau sebagian lumen tertutup. Kemudian cek patensi slang dengan mengalirkan air di dalamnya. Jika petugas perlu meningkatkan kelenturan slang untuk memudahkan insersi, gulung slang memutar ujung jari yang sudah memakai sarung tangan beberapa detik atau dicelupkan dalam air hangat. Jika slang terlalu kaku, lemaskan slang dengan mengisi air dan kemudian didinginkan atau dicelupkan ke air es.

Implementasi

1. Konfirmasi order dokter terhadap jenis slang yang harus diinsersikan.

2. Lakukan hand higin.

3. Konfirmasi identitas pasien menggunakan minimal dua identifier pasien menurut kebijakan setempat.

4. Jelaskan prosedur kepada pasien untuk mengurangi kecemasan dan meningkatkan kerjasama. Beri informasi kepada pasien bahwa ia mungkin akan mengalami rasa tidak nyaman pada hidung, nafas tersumbat, dan matanya berair. Tekankan bahwa usaha menelan akan memudahkan insersi slang.

5. Buat kesepakatan bersama dengan gerakan jika pasien ingin berhenti sementara selama prosedur, jika mungkin.

6. Ciptakan privacy dan bantu pasien ke posisi Fowler tinggi kecuali ada kontraindikasi.

7. Petugas berdiri disamping kanan pasien jika anda menggunakan tangan dominan kanan atau berdiri di samping kiri pasien jika anda menggunakan tangan dominan kiri untuk memudahkan insersi.

8. Pasang handuk atau linen pad diatas dada pasien untuk melindungi baju dan sprei dari tumpahan kotoran.

9. Berikan tissue dan minta pasien membuang ingus untuk membersihkan lubang hidung.

10. Letakkan tissue wajah dan bengkok dalam jangkauan pasien.

11. Bantu meluruskan wajah pasien terhadap lehernya dalam posisi netral.

12. Ukur panjang slang yang diinsersikan sampai ke lambung; pegang ujung slang pada dahi tengah pasien atau pangkal hidung. Rentangkan slang ke lubang telinga pasien dan tarik kebawah ke prosesus xiphoideus. Menentukan panjang slang dengan tepat.

Mengukur slang

13. Beri tanda jarak panjang slang dengan plester. (rerata ukuran pada orang dewasa adalah 56 sampai 66 cm. Untuk mentoleransi perbedaan dengan kondisi nyata tambahkan 5 cm terhadap ukuran ini terutama pada individu yang memiliki tinggi badan jangkung untuk memastikan masuk ke lambung.

14. Pakai sarung tangan.

15. Pastikan lubang hidung mudah diakses; gunakan lampu kecil dan inspeksi adanya septum deviasi atau abnormalitas lain. Tanyakan kepada pasien jika ia pernah dilakukan bedah hidung atau cedera hidung sebelumnya. Kaji aliran udara pada kedua lubang hidung dengan menutup salah satu lubang sementara pasien diminta bernapas melalui hidungnya. Pilih lubang hidung yang memiliki aliran udara lebih baik. Jika pasien dapat berespon, tanyakan apakah ia pernah dipasang slang nasogastrik sebelumnya. Jika ia pernah, kemudian tanyakan bagian lubang hidung manan yang lebih mudah diinsersi slang. Kaji patensi lubang hidung.

16. Lumasi ujung slang sepanjang 7.6 cm dengan pelumas larut air untuk meminimalkan cedera pada jalan napas hidung. Gunakan pelumas larut air untuk mencegah lipoid pneumonia, yang diakibatkan oleh aspirasi pelumas berbasis minyak atau dari terselipnya slang ke trakhea secara tidak sengaja.

17. Beri instruksi kepada pasien untuk menegakkan kepala dan menahannya.

18. Pegang ujung slang mengarah ke bawah, dan insersikan dengan hati-hati ke lubang hidung.

Insersi slang

19. Arahkan slang ke bawah dan menuju telinga yang terdekat dengan lubang hidung yang dipilih. Dorong dengan hati-hati untuk menghindari tekanan pada turbinasi dan mengakibatkan rasa nyeri dan perdarahan.

20. Ketika slang mencapai nasopharynx, anda akan merasakan tahanan. Beri instruksi pasien untuk sedikit merendahkan kepala mendekati trakhea untuk membuka esophagus. Kemudian rotasi slang 180 derajat menuju lubang hidung yang berlawanan untuk mengarahkan slang agar supaya tidak masuk ke mulut.

21. Kecuali ada kontraindikasi, tawarkan pasien untuk menyedot air dalam gelas menggunakan sedotan. Minta pasien mengisap dan menelan pelan-pelan ketika petugas mendorong slang untuk membantu slang melewati esophagus. (Jika anda tidak menggunakan air, minta pasien untuk menelan.)

Sedot air lewat mulut

22. Gunakan sudip lidah dan lampu kecil untuk memeriksa mulut dan tenggorokan pasien terhadap tanda-tanda bagian slang menggulung (khususnya pada pasien tidak sadar). Rasional: Gulungan slang mengindikasikan obstruksi.

23. Sediakan bengkok dan tissue wajah kepada pasien.

24. Dorong slang dengan hati-hati ketika pasien menelan dan perhatikan terhadap tanda-tanda distress pernapasan, yang mana berarti slang masuk ke bronkhus dan harus ditarik dengan segera.

25. Hentikan mendorong slang ketika tanda plester sudah mencapai lubang hidung pasien.

26. Pasang spuit ke ujung slang dan lakukan aspirasi isi lambung. Jika anda tidak mendapatkan isi lambung, atur posisi pasien ke samping kiri untuk menggerakkan isi ke kurvatura terbesar lambung, dan coba aspirasi sekali lagi. Jika tetap tidak dapat mengaspirasi isi lambung, dorong slang sepanjang 2.5 sampai 5 cm dan coba aspirasi isi lambung lagi.

Melakukan cek letak slang

Kewaspadaan perawat: Ketika mengkonfirmasi letak slang, jangan pernah menaruh ujung slang dalam wadah yang berisi air. Jika slang slah masuk ke trakhea, pasien mungkin mengaspirasi air. Bila tidak ada gelembung air tidak dapat mengkonfirmasi letak slang sudah tepat. Kemungkinan slang menggulung dalam trakhea atau esophagus.

27. Periksa aspirat dan ambil beberapa tetes ke kertas pH untuk menentukan apakah isi lambung ada. Rentang pH lambung antara 0 sampai 5, kecuali pasien mendapat obat penghambat asam lambung; kemudian pH akan naik ke 6. Kemungkinan letak lambung naik jika aspirat memiliki ciri khas tampak cair (hijau rumput, jernih dan tidak berwarna dengan mukus, atau kecoklatan) dan pH kurang dari 5.0. Alternatif lain, gunakan detektor karbon dioksida untuk mengkonfirmasi letak tidak masuk ke paru-paru.

28. Fiksasi slang nasogastrik ke hidung pasien dengan plester hipoalargenik. Jika kulit pasien berminyak, usap pelana hidung dengan alkohol dan biarkan kering. Plester slang nasogastrik menyilang di ujung hidung.

Memfiksasi slang

29. Masukkan peralatan yang sudah tidak terpakai ke tempat sampah yang sesuai.

30. Lepas dan taruh sarung tangan ke tempat sampah medis.

31. Lakukan hand higin.

32. Dokumentasikan prosedur.

Pertimbangan khusus

1. Lakukan perawatan mulut dan hidung secara teratur bila slang masih dipasang di tempatnya.

2. Jika pasien menderita septum deviasi atau kondisi nasal lain yang menghalangi insersi lewat lubang hidung, masukkan slang secara oral setelah gigi palsu dilepas, jika perlu. Geser slang diatas lidah, dorong menuju pangkal lidah.

3. Bila menggunakan rute oral, ingat gulung slang di tangan untuk membantu membelokkan dan mengarahkan slang ke bawah menuju pharynx.

4. Jika pasien anda tidak sadar, rendahkan dagu mendekati dada untuk menutup trakhea. Kemudian dengan cepat dorong slang antara waktu bernapas untuk memastikan tidak masuk ke trakhea.

5. Ketika mendorong slang pada pasien tidak sadar (atau pasien yang tidak dapat menelan), gerakan leher pasien untuk merangsang refleks menelan dan memfasilitasi pergerakan ke esophagus. Jangan dilakukan pada pasien yang mengalami fraktur servikal.

6. Ketika mendorong slang, observasi terhadap tanda-tanda slang masuk ke trakhea, seperti tercekik atau kesulitan bernapas pada pasien sadar dan sianosis pada pasien tidak sadar atau pasien tanpa refleks batuk. Jika hal itu terjadi, lepas slang dengan segera. Berikan waktu pasien untuk istirahat; kemudian dicoba beberapa saat kemudian.

7. Jika pasien muntah setelah slang dimasukkan, kaji adanya obstruksi slang atau posisi yang salah. Kaji segera untuk menentukan penyebab.

Pendidikan kesehatan kepada pasien

Bila slang nasogastrik dipasang dalam waktu tertentu. Beritahu bahwa indikasi insersi untuk dekompresi lambung dan pemberian makanan dalam jangka pendek. Bila slang tetap dipasang ketika pasien dipulangkan dari rumah sakit. Beritahu petugas yang akan merawatnya atau seorang home care nurse atau pasien sendiri diajari cara memasukkan makanan lewat slang, dan cara melepas slang.

Komplikasi

Komplikasi yang potensial pada pemberian intubasi yang lama dengan slang nasogastrik meliputi erosi kulit pada lubang hidung, sinusitis, esophagitis, esophagotracheal fistula, ulserasi lambung, dan infeksi mukosa mulut dan paru-paru. Komplikasi tambahan mungkin diakibatkan dari suction termasuk ketidakseimbangan elektrolit dan dehidrasi.

Dokumentasi

Catat jenis dan ukuran slang nasogastrik, tanggal, waktu pemasangan, dan rute insersi. Hal ini termasuk metode yang digunakan untuk mengkonfirmasi letak slang. Selain itu catat jenis dan jumlah suction jika dilakukan, dan jelaskan drainase seperti jumlah, warna, karakter, konsistensi, dan bau. Catat toleransi pasien terhadap prosedur. Catat juga terhadap adanya tanda-tanda dan gejala komplikasi seperti mual, muntah, dan perut kembung. Dokumentasikan prosedur irigasi jika dilakukan dan masalah yang terjadi setelah irigasi. Dokumentasikan pendidikan kesehatan yang telah dilakukan kepada pasien dan keluarga dan catat materi yang telah dipahami.

Referensi

1. American Association of Critical Care Nurses. (2009, December). "AACN Practice Alert: Verification of Feeding Tube Placement." [Online]. Accessed June 2011 via the Web at http://www.aacn.org/WD/Practice/Docs/PracticeAlerts/Verification_of_Feeding_Tube_Placement_05-2005.pdf.

2. Chun, D.H., et al. "A Randomized, Clinical Trial of Frozen Versus Standard Nasogastric Tube Placement," World Journal of Surgery 33(9):1789-92, September 2009. (Level II)

3. Durai, R., et al. "Nasogastric Tubes. 1: Insertion Technique and Confirming the Correct Position," Nursing Times 105(16):12-13, April-May 2009.

4. Jones, A.P., et al. "Insertion of a Nasogastric Tube Under Direct Vision," Anaesthesia 61(3):305, March 2006.

5. McKay, L. "Nasogastric Intubation," Nursing Standard 20(24):63, February 2006.

6. Meyer, P., et al. "Colorimetric Capnography to Ensure Correct Nasogastric Tube Position," Journal of Critical Care 24(2):231-35, June 2009. (Level IV)

7. Nettina, S.M. Lippincott Manual of Nursing Practice, 9th ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins, 2010.

8. Taylor, C., et al. Fundamentals of Nursing: The Art and Science of Nursing Care, 6th ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins, 2008.

Lembar observasi kompetensi

Kompetensi

:

Melakukan pemasangan slang nasogastrik

Tujuan

:

Untuk insersi slang nasogastrik menurut standar setempat.

No

Langkah-langkah tindakan

Dilakukan

Ya

Tidak

1.

Menyiapkan peralatan sesuai kebutuhan, pastikan integritas dan patensi slang

2.

Melakukan hand higin.

3.

Memakai sarung tangan.

4.

Mengkonfirmasi identitas pasien menggunakan dua identifier pasien.

5.

Menjelaskan prosedur kepada pasien termasuk apa yang diharapkan dan sensasi yang akan dialami. Pastikan bahwa menelan akan memudahkan memasukkan slang

6.

Buat persetujuan dengan gerakan tangan jika pasien ingin menghentikan sementara selama prosedur

7.

Menciptakan privacy dan membantu pasien dalam posisi Fowler tinggi, kecuali ada kontraindikasi.

8.

Berdiri di samping tempat tidur pasien sesuai tangan dominan petugas untuk memudahkan insersi

9.

Pasang handuk di dada pasien untuk melindungi baju dan linen dari tumpahan kotoran.

10.

Berikan tissu dan minta pasien membuang ingus dari dalam lubang hidung

11.

Letakkan bengkok dan tissue wajah dalam jangkauan pasien

12.

Bantu pasien menekuk wajah muka ke arah leher dalam posisi netral

13.

Ukur panjang slang yang diinsersikan sampai ke lambung; pegang ujung slang pada dahi tengah pasien atau pangkal hidung. Rentangkan slang ke lubang telinga pasien dan tarik kebawah ke prosesus xiphoideus

14.

Beri tanda jarak panjang slang dengan plester

15.

Pakai sarung tangan

16.

Pastikan lubang hidung mudah diakses; gunakan lampu kecil dan inspeksi adanya septum deviasi atau abnormalitas lain. Kaji aliran udara pada kedua lubang hidung dan pilih lubang hidung yang memiliki aliran udara lebih baik.

17.

Lumasi ujung slang sepanjang 7.6 cm dengan pelumas larut air

18.

Beri instruksi kepada pasien untuk menegakkan kepala dan menahannya

19.

Pegang ujung slang mengarah ke bawah, dan insersikan dengan hati-hati ke lubang hidung

20.

Arahkan slang ke bawah menuju telinga yang terdekat dengan lubang hidung yang dipilih dan dorong slang dengan hati-hati

21.

Ketika slang mencapai nasopharynx, beri instruksi pasien untuk sedikit merendahkan kepala mendekati trakhea. Kemudian rotasi slang 180 derajat menuju lubang hidung yang berlawanan untuk mengarahkan slang agar supaya tidak masuk ke mulut

22.

Tawarkan pasien untuk menyesap air dalam gelas menggunakan sedotan, jika diperbolehkan. Minta pasien untuk menelan ketika mendorong slang secara simultan menuju esophagus.

23.

Gunakan sudip lidah dan lampu kecil untuk memeriksa mulut dan tenggorokan pasien terhadap tanda-tanda bagian slang menggulung.

24.

Sediakan bengkok dan tissue wajah yang mudah dijangkau pasien.

25.

Dorong slang dengan hati-hati ketika pasien menelan dan perhatikan terhadap tanda-tanda distress pernapasan.

26.

Hentikan mendorong slang ketika tanda plester sudah mencapai lubang hidung pasien.

27.

Pasang spuit ke ujung slang dan lakukan aspirasi isi lambung. Inspeksi aspirat terhadap warna dan pH untuk mengkonfirmasi ujung slang berada dalam lambung.

28.

Fiksasi slang nasogastrik ke hidung pasien dengan plester hipoalargenik.

29.

Tempatkan semua alat yang sudah digunakan ke wadah alat infeksius.

30.

Lepaskan dan buang sarung tangan ke tempatnya.

31.

Lakukan hand higin

32.

Dokumentasikan prosedur

Nilai = Jumlah item yang aktual dilakukan =

Jumlah item yang dapat dilakukan

Purwokerto, .

Pembimbing,

..

KMB IPemasangan NGT 1