ppt ogt dan ngt

38
PEMBERIAN DAN PEMASANGAN NGT DAN OGT

description

Pemasangan OGT dan NGT

Transcript of ppt ogt dan ngt

PEMASANGAN NGT

Definisi NGT     NGT  adalah kependekan dari Nasogastric tube, alat yang

digunakan untuk memasukkan nutsrisi cair dengan selang plasitic yang dipasang melalui hidung sampai lambung, u/ memberikan nutrisi dan obat-obatan kepada pasien yang tidak mampu untuk mengkonsumsi makanan, cairan dan obat-obatan dengan cara biasa atau secara oral. NGT juga digunakan untuk mengeluarkan isi lambung.

Prosedur Pemasangan NGT yang benar adalah melakukan pemasangan selang (tube) dari rongga hidung kedalam lambung/gaster.

Ukuran NGT diantaranya di bagi menjadi 3 kategori yaitu:a.Dewasa ukurannya 16-18 Frb.Anak-anak ukurannya 12-14 Frc.Bayi ukuran 6 Fr

Lanjutan.. Indikasi Pemasangan NGT1. Pasien tidak sadar.2. Pasien kesulitan menelan.3. Pasien yang keracunan.4. Pasien yang muntah darah.5. Pasien Pra atau Post operasi esophagus atau

mulut.6. Bayi prematur7. Gangguan pencernaan bagian atas8. pasien yang tidak bisa makan sendiri

Lanjutan.. Tujuan Pemasangan NGT1. Memasukkan makanan cair/obat-obatan cair.2. Mengeluarkan cairan/isi lambung & gas yang

terdapat didalam lambung, misalnya mengeluarkan darah pada pasien yang mengalami muntah darah atau pendarahan pada lambung.

3. Mengirigasi karena pendarahan/keracunan.4. Mencegah/mengurangi Nausea Vomitus.5. Mengambil spesimen pada lambung.

KONTRAINDIKASI PEMASANGAN NGT

Pada pasien yang memliki tumor di rongga hidung atau esophagus.

Pasien yang mengalami cidera serebrospinal.

 

ALAT DAN BAHAN PEMASANGAN NGT

Baki dan alas NGT sesuai kebutuhan (bayi no. 5-8 dan anak no. 10-

14) Spuit 10-20 cc Serbet makan Kain alas Nierbeken Plester dan gunting Makanan cair yang hangat sesuai kebutuhan Air matang dalam tempatnya Obat yang telah dicairkan (bila perlu)

PROSEDUR KERJA PEMASANGAN NGT

1. Cek catatan medis dan perawatan.

2. Cuci tangan.3. Menyiapkan alat

dan bahan serta obat-obatan yang akan digunakan.

Berikan salam, panggil nama klien

Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan kepada klien/keluarga

A. Tahap Prainteraksi B. Tahap Orientasi

Tahap Kerja.. Perawat mencuci tangan Anak diatur dalam posisi semi fowler. Pada anak yang gelisah bila

tidak ada orang lain yang membantu pasang restrain, pada bayi di bedong

Meletakkan kain alas di bawah kepala bayi/anak Serbet makan dipasang di atas dada. Nierbeken diletakkan

disamping pipi Lubang hidung dibersihkan Mengukur panjang pipa yang akan di masukkan Memberi batas panjang pipa yang harus masuk Memasukkan pipa lambung ke dalam salah satu lubang hidung

sampai batas yang telah ditentukan Memeriksa ketepatan pipa masuk ke dalam lambung dengan cara: -   Menghisap cairan lambung dengan spuit -   Mendengarkan melalui stetoskop sementara melalui pipa

dimasukkan udara 2-3 cc dengan spuit

Lanjutan.. Menambatkan pipa lambung dengan plester Spuit dipasang pada pangkal pipa kemudian udara di hisap

kembali Beri kenyamanan pada anak selama pemberian makan Tuangkan sedikit air matang  pada bayi (2-5 cc) di susul

dengan makanan cair melalui pinggir spuit Bila  makanan cair sudah habis, tuangkan lagi sedikit air

matang Setelah selesai memberi makan, posisikan anak dalam

keadaan semi fowler dan miringkan ke kanan selama setengah jam

Pada bayi, setelah pemberian makanan melalui pipa, bayi diangkat dan punggungnya di  tepuk-tepuk kemudian dibaringkan miring

Alat-alat dibersihkan, dirapikan dan dikembalikan ke tempat semula.

Perawat mencuci tangan Catat macam dan jumlah makanan cair yang diberikan Observasi keadaan umum selanjutnya

Tahap Terminasi dan Dokumentasi

E. Tahap terminasi Evaluasi perasaan klien Simpulkan hasil kegiatan Lakukan kontrak untuk kegiatan

selanjutnya Bereskan alat-alat Cuci tanganF. DokumentasiCatat hasil tindakan dalam catatan

keperawatan

ANALISIS PEMASANGAN NGT.. Hasil Analisis Video Pemasangan NGT pada Bayi Pada video berjudul Newborn Care Series- Inserting a Gastric Tube

mengenai pemasangan NGT dijelaskan bahwa alat dan bahan yang disebutkan tidak sesuai dengan prosedur SOP, masih banyak yang kurang seperti jelly, kapas alkohol, pinset anatomis, gunting, klem, kassa steril, tissue, spatel lidah, dll.

Pada tahap pra interaksi perawat tersebut sudah melakukan sesuai dengan SOP pertama mencuci tangan terlebih dahulu dan sebelumnya perawat tersebut telah menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.

Pada tahap orientasi dan pemasangperawat tersebut juga sudah melakukan sesuai dengan SOP yang dilakukan, pertama dengan memberikan salam kepada ibu dari anak tersebut, dan menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan kepada keluarga khususnya ibu dari anak tersebut, tetapi perawat tersebut tidak mengatur posisi dari bayi tersebut dimana seharusnya bayi tersebut tidur terlentang dengan kepala ditinggkan memakai 1-2 bantal sehingga memudahkan pada saat pemasangan NGT dilakukan.

Lanjutan.. Perawat pun sudah memakai sarung tangan, dan sebelumnya perawat sudah

mengukur panjang tube/ selang yang akan digunakan menggunakan metode tradisional yaitu dengan cara mengukur jarak dari puncak lubang hidung kedaun telinga dan ke prosesus xipoideus di sternum dan selanjutnya memberikan tanda panjang selang yang sudah di ukur dengan plester, dan sudah mengoles jelly pada NGT sepanjang 10-12 cm namun di video tersebut tidak di perlihatkan dalam pemberian jelly nya dan setelah itu selang tersebut di masukkan melalui hidung, jika selang NGT sudah masuk periksa letak selang tersebut namun di video yang dilakukan terlebih dahulu adalah memfiksasinya dengan plester hal itu tidak di anjurkan sebaiknya periksa letak selang terlebih dahulu setelah itu pasang spuit yang telah diisi udara kira-kira 10-20 ml lalu dorong sehingga udara masuk kedalam lambung kemudian dengarkan dengan menggunakan stetoskop di daerah lambung.

Untuk lebih memastikan selang itu masuk ke dalam lambung bisa dengan cara amasukkan ujung bagian luar selang NGT kedalam mangkok yang berisi air. Jika ada gelembung udara berarti masuk kedalam paru-paru, jika tidak ada gelembung udara berarti masuk kelambung dan terakhir adalah memfiksasi selang NGT dan hindari penekanan pada hidung dan untuk plester yang digunakan sebaiknya untuk bayi dan anak jangan terlalu besar jadi disesuaikan sementara di video tersebut ukuran plester itu terlalu besar sehingga akan membuat bayi menjadi tidak nyaman.

PEMBERIAN MAKAN MELALUI NGT

1.   Pengertian: Memberikan makan cair melalui selang lambung (enteral)

adalah proses memberikan melalui saluran cerna dengan menggunakan selang NGT ke arah lambung.

 2.   Tujuan:         Memenuhi kebutuhan nutrisi pasien           Mempertahankan fungsi usus         Mempertahankan integritas mucosa saluran cerna         Memberikan obat-obatan dan makanan langsung ke

dalam saluran pencernaan        Mempertahankan fungsi-fungsi imunologik mukosa

saluran cerna 

Lanjutan..Dilakukan pada :        Klien yang tidak dapat makan/menelan atau klien tidak sadar        Klien yang terus-menerus tidak mau makan sehingga

membahayakan jiwanya,misalnya klien dengan gangguan jiwa.        Klien yang muntah terus-menerus        Klien yang tidak dapat mempertahankan nutrisi oral adekuat        Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), Premature,

dismature 4.   Indikasi:     Perdarahan GI (Gastrointestinal)     Trauma multiple, pada dada dan abdomen     Pemberian Obat-obatan, cairan makanan     Pencegahan aspirasi penderita dengan intubasi jangka panjang.

Operasi abdomen     Obstruksi saluran cerna

Lanjutan..5. Kontraindikasi:     Fraktur tulang-tulang wajah dan dasar tengkorak     Penderita operasi esofagus dan lambung (sebaiknya NGT

dipasang saat operasi) 6.   Kemungkinan Komplikasi:     Komplikasi mekanis, seperti sonde tersumbat atau dislokasi

sonde     Komplikasi pulmonal, seperti bradikardia     Komplikasi yang disebabkan karena posisi sonde yang

menyerupai jerat atau simpul     Komplikasi yang disebabkan oleh zat nutrisi  

Prosedur..TujuanMemenuhi kebutuhan nutrisi bayi

Tahap Preinteraksi1.      Baca catatan keperawatan2.      Siapkan alat-alat3.      Cuci tangan

Tahap Orientasi1.      Berikan salam, panggil klien dengan namanya2.      Jelaskan tindakan yang akan dilakukan

Lanjutan..  Tahap Kerja1.      Pasang alas dada pada bayi2.      Bayi disiapkan dalam posisi kepala lebih tinggi dari badan,

misalnya menggunakan bantal3.      Bila pemberian cairan dilakukan melalui hidung, maka

lubang hidung harus dibersihkan dahulu4.      Pipa penduga lambung diukur dari epigastrium sampai

kehidung, kemudian membelok ketelinga, selanjutnya pipa penduga lambung diberi tanda

5.      Ujung pipa dilicinkan dengan air atau pelicin lainnya6.      Bagian pangkal pipa diklem atau dilipat, tutup dengan jari

dan ujungnya dimasukkan melalui hidung sampai batas yang diberi tanda, perhatikan keadaan bayi adakah tanda sesak

Lanjutan..7.      Periksa apakah pipa betul masuk kedalam lambung,

caranya dengan mengisap cairan lambung menggunakan spuit. Pastikan bahwa yang keluar cairan lambung caranya dengan melihat warna cairan

8.      Corong atau spuit dipasang pada pangkal pipa9.      Tuangkan sedikit air matang, klem pipa dibuka kemudian

cairan dimasukkan melalui pinggir corong, selama pemberian cairan corong ditutup dengan kasa steril untuk mencegah kontaminasi

10.  Bila cairan sudah habis, tuangkan sedikit air matang untuk membilas cairan

11.  Bila pipa dipasang secara menetap, pangkal pipa diklem atau dilipat dan diikat setelah itu difiksasi pada dahi dengan plester

Lanjutan..Tahap Terminasi1.      Evaluasi perasaan klien2.      Simpulkan hasil tindakan3.      Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya4.      Akhiri kegiatan dengan merapikan pasien

dan peralatan dikembalikan ketempat semula5.      Cuci tanganDokumentasiCatat hasil tindakan dalam catatan keperawatan 

Analisis Video Pemberian Makanan kepada Bayi

a. Video Pemberian Makan Melalui NGT pada Bayi (Your Child's Nasogastric (NG) Feeding Tube - Cincinnati Children's)

Secara keseluruhan di Video (Your Child's Nasogastric (NG) Feeding Tube - Cincinnati Children's ini tidak dijelaskan secara rinci dilakukan prosedur pemberian makanan seperti menyiapkan alat-alat,cuci tangan, dan menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan kepada klien dan perlu ketelitian dan hati hati dalam pemasangan NGT dan pengukuran yang tepat agar selang bisa masuk langsung ke dalam esofagus (lambung) jadi tidak dilakukan secara berulang ulang karena di video tersebut dilakukan lepas pasang dan itu akan membuat tidak nyaman pada bayi tersebut sebaiknya ukur dulu secara benar sebelum di masukkan ke hidung dan tandai. Kemudian sebaiknya perawat tersebut sebelum melakukan pemberian NGT sebaiknya pertama meletakkan kain alas di bawah kepala bayi/anak dan hal ini didalam video tidak dilakukan kemudian tidak ada serbet makan yang di pasang di atas dada, nirbeken diletakkan di samping pipi seharusnya itu ada dan di video tersebut dijelaskan selang NGT sudah terpasang sehingga langsung di lakukan pemberian makanan dimana perawat tersebut sebaiknya menuangkan sedikit air matang 2-5 cc di susul dengan makanan cair melalui pinggir spuit, dan bila makanan cair sudah habis, tuangkan lagi sedikit air matang, itu tidak dilakukan di video tersebut.

Lanjutan.. Setelah selesai memberi makan, posisi anak dalam

keadaan semi fowler dan miringkan ke kanan selama setengah jam. Pada bayi setelah pemberian makanan melalui pipa, bayi di angkat dan punggungnya di tepuk tepuk kemudian di miringkan ke kanan selama setengah jam tetapi dalam video tersebut hanya di miringkan saja tidak di tepuk tepuk, dan akhirnya yang dilakukan alat alat di bersihkan, dirapihkan kembali seharusnya , perawat mencuci tangan, catat makanan dan jumlah makanan cairan yang diberikan, dan observasi keadaan umum selanjutnya.

 

Analisis Video Pemberian Makanan kepada orang Dewasa

b. Video Pemberian Makan Melalui NGT pada orang Dewasa (nasogatric feeding)

Pada video nasogatric feeding di jelaskan cara pemberian makanan melalui NGT ke orang dewasa ini sudah dijelaskan alat dan bahan apa saja yang harus digunakan namkapun tidak leng sudah benar sesuai dengan SOP pertama perawat tersbeut sebelumnya sudah mempersiapkan peralatan yang akan digunakan.

Dalam melalukan pemberian makanan perawat tersebut seharusnya perawat tersebut menerangkan prosedur terlebih dahulu kepada klien sebelum cuci tangan dan memakan hanscoen, setelah itu posisi klien sudah benar tetap dalam posisi semi flower tinggi atau dengan kepala tempat tidur ditinggikan 30 derajat , setelah itu perawat sudah melakukan cek ketepatan selang di lambung dengan cara, membuka klem dan mengecek dengan menggunakan stetoskop, dan memasukkan 30 cc udara dalam spuit NGT dan masukkan ke dalam lambung dengan gerakan cepat, dan posisi pun sudah tepat jika terdengar suara udara yang dimasukkan (seperti gelembung udara yang pecah).

Lanjutan.. Setelah yakin bahwa selang masuk kelambung,

klem NGT selama pengisian makanan cairan ke dalam spuit, klem pun di buka perlahan lahan, alirkan makanan secara perlahan bisa 30-60 ml, bisa mengatur kecepatan dengan cara meninggikan spuit jika klien tidak merasa nyaman dengan lambungnya, kemudian klem selang NGT beberapa menit. Jika makanan cair akan habis, isi kembali (jangan biarkan udara masuk ke lambung). Tambahan untuk klien harus minum obat sebaiknya obat harus dilarutkan dan di berikan sebelum makanan habis. Di videopun dijelaskan setelah makanan habis, selang dibilas dengan air masak sebanyak 30 ml, kemudian pangkal selang segera di klem jadi sudah sesuai dengan SOP, rapikan klien dan peralatan seharusnya itu dilakukan, kemudian mendokumentasikan prosedur, buka hanscoen dan cuci tangan.

PEMASANGAN OGT (ORAL GASTRICT TUBE)

A.    PengertianMelakukan pemasangan selang dari rongga mulut sampai kelambung

pada bayi atau anak

B.     Indikasi1.      Pasien dengan masalah saluran pencernaan atas (stenosis

esoagus, tumor mulit atau faring atau juga esofagus dll)2.      Pasien yang tidak mampu menelan3.      Pasien pasca operasi pada hidung faring atau esofagus C.     Tujuan1.      Memasukan makanan cair atau obat-obatan cair atau padat yang

dicairkan2.      Mengeluarkan cairan atau isi lambung dan gas yang ada dalam

lambung3.      Mengirigasi lambung karena perdarahan atau keracunan dalam

lambung4.      Mencegah atau mengurangi mual dan muntah setelah

pembedahan atau terauma5.      Mengambil spesemen dalam lambung untuk pemeriksaan

laboratorium 

Lanjutan..D.    Persiapan alata.       Bak troli yang berisi :1.      OGT No 5 atau 8 (untuk anak yang

lebih kecil)2.      Sudip lidah (tongue spatel)3.      Sepasang sarung tangan4.      Senter5.      Spuit ukuran 20-50 cc6.      Plester7.      Stotoskop8.      Handuk9.      Tissue10.  Bengkok b.      Alat-alat yang dimasukan dalam

bak instrumen steril :1.      Selang NGT2.      Sarung tangan steril3.      Spuit 

E.     Persiapan perawat1.      Mencuci tangan (merujuk pada mencuci

tangan yang baik dan benar)2.      Mempersiapkan alat3.      Membaca status pasien untuk

memastikan instruksi4.      Alat-alat yang dimasukan dalam bak

instrumen :a.       Selang OGTb.      Sarung tanganc.       Spuit OGT F.      Persiapan pasien1.      Memberikan penjelasan mengenai

tindakan, perosedur serta tujuan dari tindakan yang akan dilakukan

2.      Mengatur posisi pasie supkinasi G.    Persiapan lingkungan1.      Menutup pintu atau ordien dan juga

sampiran harus diperhatikan2.      Mengatur pencahayaan dei ruangan

pasien dengan cukup 

Lanjutan..H.    Prosedur pelaksanaan1.      Mencuci tangan dengan cara yang baik dan benar2.      Berikan salam teraupetik kepada pasien3.      Perkenalkan kembali nama perawat serta validasi identias pasien4.      Jelaskan tindakan yang akan dilakukan beserta tujuanya (termasuk rasa tidak

nyaman yang kemungkinan yang akan dialami pasien ketika tindakan berlangsung)5.      Atur pasien dengan posisi supkinasi6.      Pasang handuk pada dada pasien, letakan tissue wajah pada jangkauan pasien7.      Pasang perlak, pengalas dan bengkok disamping telinga pasien8.      Untuk menentukan insersi OGT minta pasien rileks dan bernafas normal9.      Bersihkan area sekitar mulut mengguanakan tissue10.  Pasang stotoskop pada telinga11.  Gunakan sarung tangan steril12.  Ukur panjang selang yang akan dimasukan dengan mengguanakan :a.       Metode TradisionalUkur jarak dari tepi mulut kedaun telinga bawah dan proksesus xiphoideus pada sternumb.      Metode HansonMula-mula tandai 50 cm pada selang kemudian lakukan pengukuran dengan metode

tradisional. Selang yang akan dimasukan adalah pada pertengahan antara 50 cm dan tanda tradisional

Lanjutan..13. Beri tanda pada panjang selang yang suddah diukur14.  Masukan selang di mulut yang sudah ditentukan15.  Lanjutkan memasukan selang sepanjang mulut. Jika terasa agak tertahan putarlah selang dan jangan

dipaksakan untuk masuk16.  Lanjutkan memasang selang sampai memasukan nasofaring. Setelah melewati nasofaring (3-4 cm)

kalau perlu anjurkan pasien untuk menekuk dan menelan. Jika perlu berikan sedikit air minum17.  Jangan memaksakan selang untuk masuk. Jika ada hambatan atau pasien tersedak, sianosis,

hentikan mendorong selang. Periksa posisi selang dibelakang tenggorokan dengan menggunakan tongue spatel dan senter

18.  Jika telah selesai memasang OGT, sampai ujung yang telah ditentukan, anjurkan pasien untuk bernafas normal dan rileks

19.  Periksa letak selang dengan :a.       memasang spuit pada ujung OGT, memasang bagian diafragma stotoskop pada perut dikuadran

kiri atas pasien (lambung) kemudian suntikan 5-10 cc udara bersama dengan auskultasi abdomenb.      aspirasi pelan-pelan untuk mendapatkan isi lambung20.  Viksasi selang OGT dengan plester dan hindari  penekanan pada hidung dengan cara :a.       Potong 5 cm pelester, belah menjadi 2 sepanjang 2,5 cm pada salah satu ujungnya. Memasang

ujung yang tidak dibelah pada batang hidung pasien dan silangkan plester pada selang yang keluar dari hidung

b.      Tempelkan ujung selang OGT pada baju pasien dengan memasang plester pada ujung dan penitikan pada baju pasien

21.  Evaluasi setelah terpasang OGT22.  Rapikan alat-alat23.  Cuci tangan24.  Dokumentasi hasil tindakan pada catatan perawat : 

PEMBERIAN MAKAN MELALUI OGT..

A.      Pengertian Pemberian Nutrisi melalui Oral Gastric Tube (OGT) adalah

memberikan makanan kepada klien sesuai diet melalui selang OGT (Ambarwati, 2009).

 B.       Tujuan Pemberian Nutrisi Melalui OGTTujuan dari pemberian nutrisi melalui OGT yaitu untuk memberikan

makanan cair ke dalam lambung dengan menggunakan sonde lambung melalui mulut (Kusmiyati, 2007).

Menurut Ambarawati (2009), tujuan dari pemberian nutrisi melalui OGT adalah untuk memperbaiki atau mempertahankan status nutrisi klien dan untuk memberikan obat.

 C.      Indikasi1.    Pasien dengan gawat nafas atau tidak sadar2.    Pasien dengan masalah saluran pencernaan atas (stenosis

esophagus, tumor mulut atau faring)3.    Pasien yang tidak mampu menelan4.    Pasien pasca operasi pada faring atau esophagus

 

D.      PrinsipMenurut Ambarawati (2009), prinsip dalam pemberian makanan melalui OGT, yaitu :

1.    Makanan yang dapat diberikan adalah makanan cair, makanan yang diblender halus, dan formula khusus makanan internal

2.    Sebelum dan sesudah makan dianjurkan untuk memberi air matang hangat terlebih dahulu

3.    Pastikan tidak ada udara yang masuk kedalam selang saat memberikan makan dan minum

4.    Pastikan selang dalam keadaan tertutup selama tidak diberi makan5.    Residu lambung harus dicek sebelum memberikan makanan. Residu > 50 cc

maka tunda pemberian sampai 1 jam. Jika setelah 1 jam jumlah residu tetap, kolaborasi dengan dokter untuk program selanjutnya

6.    Hindari mendorong makanan untuk mencegah iritasi lambung. Kecepatan yang direkomendasikan adalah pemberian dengan ketinggian 45 cm dari abdomen

7.    Perhatikan interaksi obat dengan makanan, terutama dengan susu jika ada pemberian obat per oral.

PROSEDUR PEMBERIAN MAKAN (OGT)

Persiapan Alat1. Sarung tangan 2. Bak instrumen3. Makanan cair yang hangat (ASI)4. Spuit 20-60 cc5. Tissue6. Gelas yang berisi air minum hangat7. Bengkok  

Lanjutan..Prosedur Kerja Mengecek program terapi medis Memberikan salam dan menjelaskan tindakan yang akan dilakukan Mencuci tangan Menyiapkan alat disamping tempat tidur pasien Mengkaji adanya alergi makanan, bising usus, masalah-masalah yang berkaitan dengan

pemberian makanan melalui OGT (muntah, diare, konstipasi, distensi abdomen) Menyiapkan makanan dan obat jika ada yang akan diberikan sesuai dengan terapi medik Menjaga privasi klien Membantu klien dalam mengatur posisi kepala bayi dalam posisi semi fowler atau ekstensi Mengecek penempatan / kepatenan OGT Menggunakan sarung tangan Memasang spuit 20 cc, 30 cc, atau 50 cc pada pangkalpipa/sonde (sebelumnya pipa dijepit dulu

dengan klem) Membuka spuit yang telah terpasang, ketika akan membuka spuit pada pangkal selang OGT

klem terlebih dahulu dengan cara menekuk pangkal selang, kemudian lepaskan spuit dari pangkal selang OGT dan lepaskan klem

Melakukan aspirasi dengan menggunakan spuit yang telah terpasang untuk memastikan kadar residu lambung

Selanjutnya ambil air minum hangat terlebih dahulu yang sudah tersedia dalam gelas dengan menggunakan spuit dan masukan ujung spuit pada ujung pangkal selang OGT tinggikan 45 cm dari atas abdomen klien hingga air minum masuk

Lanjutan.. Kemudian ambil makanan cair yang telah disediakan dalam gelas

dengan menggunakan spuit, lap ujung spuit dengan menggunakan tissue dan masukkan ujung spuit pada pangkal selang OGT, tinggikan 45 cm dari atas abdomen klien hingga makanan masuk

Terakhir beri air minum hangat kembali Bila makanan habis sonde dibilas dengan air matangsampai bersih

kemudian sonde diklem. Tutup pangkal sonde dengan kasa steril Sendawakan bayi agar tidak terjadi gumoh Posisikan kembali klien ke dalam posisi semula Membereskan kembali alat yang telah digunakan Membuka sarung tangan dan letakkan pada bengkok Mencuci tangan Mengevaluasi dan mencatat hasil tindakan

Analisis Pemasangan dan Pemberian OGT..

Hasil Analisis Video : 1. Secara keseluruhan, pada video berjudul Insertion

and Oro Gastric Tube Feeding 2013 alat-alat seperti selang OGT, sarung tangan steril, dan spuit OGT. Persiapan perawat sudah cukup baik dengan cara mencuci tangan terlebih dahulu dan mempersiapkan alat. Dalam persiapan pasien perawat seharusnya

memberikan penjelasan mengenai tindakan, prosedur, serta tujuan dari tindakan yang akan dilakukan jika pasien itu bayi maka jelaskan itu kepada keluarganya khususnya adalah ibunya, selanjutnya atur posisi supkinasi namun di dalam video tersebut perawat tidak memperlihatkan bagaimana cara posisi supkinasi itu.

Dalam persiapan lingkungan, perawat tersebut harus menutup pintu atau ordien dan juga sampiran harus diperhatikan dan ini tidak dilakukan,karena privasi klien itu terpenting kemudian pencahayaan pun harus di perhatikan namun di dalam video tersebut pencahayaan sudah bagus.

Lanjutan.. Dalam prosedur pelaksanaan, perawat sudah mencuci tangan, namun tidak

memberikan salam dan menjelaskan prosedur kepada keluarga dari bayi tersebut, tidak dijelaskan cara mengatur posisi supkinasi, perawat tidak memasang handuk pada dada pasien dan meletakkan tissue pada wajah pada jangkauan pasien, tidak juga memasang perlak, pengalas, dan bengkok di samping telinga pasien, biasanya untuk pasien dewasa untuk menentukan insersi OGT minta pasien tersebut rileks dan bernafas normal, jadi sebelum pemasangan sebaiknya bersihkan area sekitar mulut menggunakan tissue kemudian pasang stetoskop pada telinga dan gunakan sarung tangan steril dan ini tidak dilakukan di video tersebut. Setelah itu mengukur panjang selang yang akan dimasukkan dengan menggunakan metode tradisional yaitu dengan cara ukur jarak dari tepi mulut ke daun telinga bawah dan procesus xiphideus pada sternum, kemudian memberi tanda pada panjang yang sudah di ukur sudah dilakukan dan memasukkan selang di mulut sampai memasukan ke nasofaring, selanjutnya di video tersebut pun perawat memeriksa letak selang dengan memasang spuit dengan OGT, memasang bagian diafragma stetoskop pada perut di kuadran kiri atas pasien (lambung) kemudian suntikan 5-10 cc udara bersama dengan auskultasi abdomen, aspirasi pelan pelan untuk mendapatkan isi lambung, dan yang terakhir adalah memfiksasi selang OGT dengan plester dan hindari penekanan pada hidung itu sudah dilakukan, evaluasi setelah terpasang OGT, rapikan alat alat dan cuci tangan tidak dilakukan dan di perlihatkan.

Lanjutan.. Didalam video tersebut pun dijelaskan bagaimana cara pemberian

makanannya juga, sebelumnya sudah dijelaskan indikasi dilakukannya pemasangan dan pemberian makan lewat OGT, dimana alat alat sudah dipersiapkan sebelumnya, perawat tidak memberikan salam dan menjelaskan tindakan yang akan dilakukan, perawat sudah mencuci tangan, sebelumnya sudah menyiapkan alat dan sebaiknya sebelum dilakukan pemberian makanan perawat mengkaji terlebih dahulu apakah ada alergi makanan, bising usus, masalah masalah yang berkaitan dengan pemberian makanan melalui OGT (muntah, diare, konstipasi, distensi, abdomen) dan ini tidak dilakukan di video tersebut, perawat sudah menyiapkan makanan dan obat yang akan diberikan sesuai dengan terapi medik, sebaiknya perhatikan privasi klien, mengatur posisi kepala bayi dalam posisi semi fowler atau ekstensi itu sudah dilakukan, mengecek kepatenan OGT seharusnya itu dilakukan terlebih dahulu, dan perawat tidak menggunakan sarung tangan, membuka spuit yang telah terpasang kemudian lepaskan spuit dari pangkal selang OGT dan lepaskan klem, melakukan aspirasi dengan menggunakan spuit untuk memastikan kadar residu lambung sudah dilakukan. Dalam pemberian makanan sebaiknya sebelum memberikan makanan cair ambil air hangat terlebih dahulu yang sudah tersedia dalam gelas dengan menggunakan spuit dan masukan ujung spuit pada ujung pangkal selang OGT tinggikan 45 cm dari atas abdomen klien hingga air masuk, kemudian baru ambil makanan cair yang telah disediakan dalam gelas dengan menggunakan spuit, lap ujung spuit menggunakan tissue dan masukkan ujung spuit pada pangkal selang OGT, dan tinggikan 45 cm dari atas abdomen, terakhir beri minum hangat kembali, dan sendawakan bayi agar tidak terjadi gumoh

Video ke 2.. 2.  Untuk di di video NICU Procedures- Nasogastric and orogastric

tube placement ini dijelaskan bagaimana pemasangan OGT lebih baik dari video pertama mengapa ? dalam persiapan perawat dimana sebelumya perawat sudah mempersiapkan alat terlebih dahulu, tapi tidak diperlihatkan perawat tersebut mencuci tangan, dalam persiapan kepada pasien karena pasiennya bayi jadi sebaiknya perawat memberikan penjelasan mengenai tindakn, prosedur serta tujuan dari tindakan yang akan dilakukan dan karena bayi tersebut terpasang alat yang banyak jadi sebaiknya tidak perlu di paksakan untuk dalam posisi supkinasi, kemudian dalam persiapan lingkungan dalam menjaga privaci seperti menutup pintu atau ordien serta sampiran itu penting, dan mengatur pencahayaan perlu di perhatikan.

Dalam prosedur pelaksanaan video ini lebih baik karena perawat sudah memakan sarung tangan steril, namun yang tidak dilakukan adalah pasang handuk pada pasien, letakkan tissue wajah pada jangkauan pasien, pasang perlak, pengalas, dan bengkok disamping telinga pasien, untuk pasien dewasa dalam menentukan insersi OGT minta pasien rileks dan bernafas normal tapi jika pasiennya bayi hal itu tidak perlu dilakukan, bersihkan area mulut dengan tissue terlebih dahulu, pasang stetoskop pada telinga, gunakan sarung tangan steril, ukur panjang selang yang akan dimasukkan dengan menggunakan metode tradisional yaitu ukur jarak dari tepi mulut ke daun telinga dan procesus xiphodeus pada sternum sudah dilakukan, dan memberi tanda pada panjang selang yang sudah diukur, masukkan selang di mulut, jika telah selesai memasang OGT sampai ujung anjurkan pasien untuk bernafas normal dan rileks untuk pasien dewasa.

Lanjutan.. Terakhir adalah periksa letak selang dengan cara

memasang spuit pada ujung OGT, memasang bagian diafragma stetoskop pada perut di kuadran kiri atas pasien lambung kemudian suntikan 5-10 cc bersama dengan auskultasi abdomen setelah itu aspirasi pelan pelan untuk mendapatkan isi lambung, dan OGT fiksasi selang OGT dan hindari penekanan pada hidung, bisa juga plester ditempelkan di dagu pasien, kemudia tempelkan ujung selang OGT pada baju pasien dengan memasang plester pada ujung dann penitikin pada baju pasien agar selangnya tidak longgar dan lepas, evaluasi setelah terpasang OGT, rapikan alat alat, cuci tangan, dan dokumentasikan hasil tindakan pada catatan perawat seharusnya.

    

THANK YOU...