Newsletter Udik Edisi 13 - Juli 2015

8
Dedek... Perkumpulan Pengembangan Inisiatif & Advokasi Rakyat Nusa Tenggara Timur PIAR - NTT Untuk Demokrasi & Kedaulatan Kita Udik Udik Edisi 13/PHM.2/31 Juli 2015 Media Informasi PIAR NTT dan Komunitas Bersambung ke Hal. 2 Pada bulan Juli 2015 ini, PIAR NTT mulai mengimplementasikan programnya terkait dengan pengembangan hukum masyarakat. Yang paling utamanya adalah membangun komunikasi dan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Kupang. Hal ini penting untuk membangun sinergisitas dan komitmen bersama. Sekda Kabupaten Kupang yang menerima tim program PIAR NTT merasa senang dengan kehadiran PIAR NTT atas dukungan AIPJ ini. Yang mana dengan implementasi program ini akan sangat membantu pemerintah daerah untuk membangun desa. Komitmen bersama ini terjawab dengan pelaksanaan sosialisasi program dan kegiatan diskusi untuk pemetaan sosial. Hal ini merupakan kegiatan awal dalam mendorong kapasitas masyarakat desa untuk mampu melakukan kerja-kerja paralegal. Kemandirian desa merupakan komitmen bersama bagi PIAR NTT dan Pemerintah Kabupaten Kupang. Sehingga berbagai kegiatan yang dijalankan diharapkan mampu mendorong kapasitas aparat pemerintah desa maupun masyarakat untuk menuju kemandirian. Komitmen bersama untuk membangun desa tersebut, mengacu pada implementasi UU Desa, UU Pelayanan Publik dan UU Bantuan Hukum. PIAR NTT mengkolaborasikan substansi dari ketiga UU ini untuk mendorong adanya Klinik Hukum Masyarakat (KHM) sehingga menjadi wadah bagi warga untuk menyampaikan keluhan terkait dengan pelayanan publik dan layanan hukum.*** Komitmen Bangun Desa Udik Kupang - Dalam rangka implementasi program Pemberdayaan Hukum (PHM) di Kabupaten Kupang, yang akan dilakukan oleh PIAR NTT atas dukungan Australia Indonesia Partnership for Justice (AIPJ) maka dilakukan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Kupang. Koordinasi ini untuk membangun komitmen terkait dengan implementasi program yang dilakukan oleh PIAR NTT di Kabupaten Kupang dengan tema program Mengembangkan Akses dan Partisipasi Masyarakat Dalam Layanan Publik dan Layanan Bantuan Hukum Yang Adil Dan Bekualitas Dari Level Desa Sampai Kabupaten. PIAR NTT, yang diwakili oleh Paul SinlaEloE sebagai Koordinator Program bersama tiga orang staf program, Zevan Aome, Adi Nange dan Yusak Bilaut melakukan pertemuan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Kupang yang diwakili oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kupang, Hendrik Paut, bersama salah satu asisten dan Kepala Bagian Hukum. Pertemuan koordinasi ini berlangsung di ruang rapat Sekda Kabupaten Kupang pada Senin, 6 Juli 2015. Dalam pertemuan tersebut, Paul SinlaEloE menyampaikan tentang pelaksanaan program dalam rangka membangun kapasitas warga untuk mampu melakukan kerja-kerja paralegal. Serta untuk PIAR NTT Membangun Komitmen Dengan Pemkab Kupang

description

Pada bulan Juli 2015 ini, PIAR NTT mulai mengimplementasikan programnya terkait dengan pengembangan hukummasyarakat. Yang paling utamanyaadalah membangun komunikasi dan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Kupang. Hal ini penting untuk membangun sinergisitas dan komitmen bersama. Sekda Kabupaten Kupang yang menerima tim program PIAR NTT merasa senang dengan kehadiran PIAR NTT atas dukungan AIPJ ini. Yang mana dengan implementasi program ini akan sangat membantu pemerintah daerah untuk membangun desa. Komitmen bersama ini terjawab dengan pelaksanaan sosialisasi program dan kegiatan diskusi untuk pemetaan sosial. Hal ini merupakan kegiatan awal dalam mendorong kapasitas masyarakat desa untuk mampu melakukan kerja-kerja paralegal. Kemandirian desa merupakan komitmen bersama bagi PIAR NTT dan Pemerintah Kabupaten Kupang. Sehingga berbagai kegiatan yang dijalankan diharapkan mampu mendorong kapasitas aparat pemerintah desa maupun masyarakat untuk menuju kemandirian. Komitmen bersama untuk membangun desa tersebut, mengacu pada implementasi UU Desa, UU Pelayanan Publik dan UU Bantuan Hukum. PIAR NTT mengkolaborasikan substansi dari ketiga UU ini untuk mendorong adanya Klinik Hukum Masyarakat (KHM) sehingga menjadi wadah bagi warga untuk menyampaikan keluhan terkait dengan pelayanan publik dan layanan hukum

Transcript of Newsletter Udik Edisi 13 - Juli 2015

Dedek...

PerkumpulanPengembangan Inisiatif &

Advokasi RakyatNusa Tenggara Timur

PIAR - NTTUntuk Demokrasi & Kedaulatan Kita

UdikUdikEdisi 13/PHM.2/31 Juli 2015 Media Informasi PIAR NTT dan Komunitas

Bersambung ke Hal. 2

Pada bulan Juli 2015 ini, PIARNTT mulai mengimplementasikanprogramnya terkait denganp e n g e m b a n g a n h u k u mmasyarakat. Yang paling utamanyaadalah membangun komunikasidan koordinasi dengan PemerintahKabupaten Kupang. Hal ini pentinguntuk membangun sinergisitas dankomitmen bersama.

Sekda Kabupaten Kupang yangmenerima tim program PIAR NTTmerasa senang dengan kehadiranPIAR NTT atas dukungan AIPJ ini.Yang mana dengan implementasiprogram ini akan sangat membantupemer in tah daerah un tukmembangun desa.

Komitmen bersama ini terjawabdengan pelaksanaan sosialisasiprogram dan kegiatan diskusi untukpemetaan sosial. Hal ini merupakankegiatan awal dalam mendorongkapasitas masyarakat desa untukmampu melakukan kerja-kerjaparalegal. Kemandirian desamerupakan komitmen bersamabagi PIAR NTT dan PemerintahKabupaten Kupang. Sehinggaberbagai kegiatan yang dijalankandiharapkan mampu mendorongkapasitas aparat pemerintah desamaupun masyarakat untuk menujukemandirian.

Komitmen bersama untukmembangun desa tersebut,mengacu pada implementasi UUDesa, UU Pelayanan Publik danUU Bantuan Hukum. PIAR NTTmengkolaborasikan substansi dariketiga UU ini untuk mendorongadanya Klinik Hukum Masyarakat(KHM) sehingga menjadi wadahbagi warga untuk menyampaikankeluhan terkait dengan pelayananpublik dan layanan hukum.***

Komitmen Bangun Desa

Udik Kupang - Dalam rangkaimplementasi program PemberdayaanHukum (PHM) di Kabupaten Kupang,yang akan dilakukan oleh PIAR NTTatas dukungan Australia IndonesiaPartnership for Justice (AIPJ) makadilakukan koordinasi denganPemerintah Kabupaten Kupang.Koordinasi ini untuk membangunkomi tmen te rka i t denganimplementasi program yangdilakukan oleh PIAR NTT diKabupaten Kupang dengan temaprogram Mengembangkan Aksesdan Partisipasi Masyarakat DalamLayanan Publik dan LayananBantuan Hukum Yang Adil DanBekualitas Dari Level Desa SampaiKabupaten.

PIAR NTT, yang diwakili oleh

Paul SinlaEloE sebagai KoordinatorProgram bersama tiga orang stafprogram, Zevan Aome, Adi Nangedan Yusak Bilaut melakukanpertemuan koordinasi denganPemerintah Kabupaten Kupangyang diwakili oleh SekretarisDaerah (Sekda) KabupatenKupang, Hendrik Paut, bersamasalah satu asisten dan KepalaBagian Hukum. Pertemuankoordinasi ini berlangsung di ruangrapat Sekda Kabupaten Kupangpada Senin, 6 Juli 2015.

Dalam pertemuan tersebut, PaulSinlaEloE menyampaikan tentangpelaksanaan program dalamrangka membangun kapasitaswarga untuk mampu melakukankerja-kerja paralegal. Serta untuk

PIAR NTT Membangun KomitmenDengan Pemkab Kupang

Halaman 2

Sambungan Hal. 1

Edisi 13/PHM.2/31 Juli 2015

PIAR NTT Membangun Komitmen...mengorganisir paralegal dalambentuk Klinik Hukum Masyarakat(KHM), yang mana lewat KHMdiharapkan masyarakat dapatmenyampaikan berbagai keluhandan persoalan pembangunanuntuk selanjutnya disampaikanke pihak terkait.

Paul juga mengatakan bahwapelaksanaan program ini terkaitdengan implementasi UU No25/2009 tentang PelayananPublik, UU No 16/2011 tentangBantuan Hukum dan UU No6/2014 tentang Desa. Sementarauntuk wilayah kerja program diKabupaten Kupang berada di tigakecamatan dan enam desa, yaituKecamatan Fatuleu meliputi DesaOebola dan Desa Ekateta. UntukKecamatan Taebenu ada di DesaKuaklalo dan Desa BaumataUtara. Di Kecamatan Nekameseada di Desa Bone dan DesaTaloitan.

Se la in i t u , Pau l j ugamenyampaikan tentang rencanaawal dalam implementasi programini akan dilakukan kegiatansosialisasi program pada levelkabupaten. Untuk itu sangat

diharapkan kerjasama dandukungan dari Pemkab Kupanguntuk realisasi kegiatan tersebut.

Pemer in tah Kabupa tenKupang melalui Sekda KabupatenK u p a n g , H e n d r i k P a u t ,menyambut baik rencanaimplementasi program oleh PIARNTT. Namun bel iau jugamengharapkan agar PIAR NTTdapat membantu dan mendukungpemer i n tah desa da lammempersiapkan dokumen-dokumen perencanaan dananggaran yang mengacu padaimp lemen tas i UU Desa .Harapannya adalah PIAR NTTdapat melakukan review atasd o k u m e n R e n c a n aPembangunan Jangka MenengahDesa (RPJMDes), Rencana KerjaPemerintah Desa (RKPDes) dandokumen Anggaran Pendapatandan Belanja Desa (APBDes).Menurut Sekda, ketiga dokumentersebut merupakan dokumensyarat untuk realisasi anggaranuntuk desa yang dialokasikan olehpemerintah pusat. Denganadanya ketiga dokumen tersebut,akan memudahkan pemerintah

dan masyarakat desa untukmengakses dan menggunakandana desa dari pemerintah pusattersebut.

Sedangkan berkaitan denganrencana sosialisasi program,Sekda meminta Kepala BagianHukum untuk menindak lanjutipermintaan PIAR NTT, sehinggasecara bersama melakukanpe rs iapan . Un tuk wak tupelaksanaan sosialisasi programini akan menyesuaikan denganagenda kerja Bupati.

Diakhir pertemuan tersebut,Sekda mengharapkan agar enamdesa yang merupakan desa mitradari PIAR NTT atas dukunganAIPJ ini dapat menjadi desamotivasi bagi desa lain, minimalbagi desa tetangga dalam satukecamatan. Selain itu beliau jugamel ihat bahwa apa yangdilakukan oleh PIAR NTT inisangat membantu kerja-kerjapemerintah daerah, karenawilayah kabupaten Kupang inicukup luas dan masih adaketerbasan pemerintah untukm e n j a n g k a u s e c a r amaksimal.*(YB)

Halaman 3

Baronda ...

Edisi 13/PHM.2/31 Juli 2015

NO MASALAH KAPAN DIMANA AKIBAT SEBAB SOLUSI

Kekuranganair bersih

Bulan September- Oktober

Dusun I - III Masyarakat sulitmengkonsumsiair bersih

* Bulan-bulantertentumengalamikekurangan

* Sumber air dibawah gunung

Harus adaperpipaandan mesimpompa air

1

2 Kekurangantenaga GuruSD/SMP

Setiap tahunajaran

SDN Bone,SMP,SMA Oebali

Kualitas dankecerdasanmenurun

Kurangnyaperhatian dariDinas PPOKabupaten

DiharapkankepadaDinas PPO,untukmemberikntenaga GuruPNS

3 Kekuranganbenih/bibit ungguluntuk petani

Disaat musimtanam

Dusun I - IV Hasil panenyang tidakmemuaskan

Masyarakattidak mampuuntuk membelibibit dan pupuk

DiharapkankepadaPemerintahuntukmenyiapkanpupukbersubsidi

4 Kondisi jalan yangtidak memadahi

Saat musim hujan Aktifitasmasyarakatpengguna jalanterhambat

Dusun I - IV KurangnyaperhatiappemerintahKabupaten

Diharapkanperhatianpemerintahterhadapkondisi jalanyang rusak

5 Kekurangantenaga medis

Disaat masyarakatmembutuhkan

Desa Bone Banyaknyamasyarakatyang kurangmendapatkanpertolonganmedis

Kekuranganpenempatantenaga medisdari pemerintahKabupaten

Pengaduandari Desa kepemerintahKabupatendalampenempatantenagamedis

6 Pencurian ternak 2014 sampaisekarang

Merugikanmasyarakatdalamperekonomian

Desa Bone Kurangnyatenagakeamanan

MeningkatkankeamanandenganpembuatanPoskeamananmasyarakat

Tidak adanyajaringankomunikasi

7 2011 sampaisekarang

Kurangnya akseskomunikasi

Kekurangantower untukjaringankomunikasi

Pemasangantower diDesa Bone

Desa Bone

Tabel Eksplorasi Masalah di Desa Bone Kec. Nekamese - Kabupaten Kupang

Udik Kupang - Setelah melakukan pertemuankorrdinasi dengan pemerintah Kabupaten Kupang,maka tim program PIAR NTT menindaklanjutinyadengan melakukan diskusi komunitas di desadampinga. Dalam diskusi awal ini, lebih difokuskanpada pemetaaan sosial di level desa.

Diskusi di Desa Bone Kecamatan Nekamesedilakukan pada Kamis 9 Juli 2015 dan bertempatdi Kantor Desa Bone. Dalam pertemuan yangdifasilitasi oleh Adi Nange ini melibatkan KepalaDesa dan para aparatnya, perwakilan masyarakatdan juga Mahasiswa KKN di desa tersebut.*(AN)

Eksplorasi Masalah di Desa Bone

Halaman 4

Baronda ...

P e n a n g g u n g j a w a b : P I A R N T T P e m i m p i n U m u m : S a r a h L . M b o e i kP e m i m p i n R e d a k s i : P a u l S i n l a E l o E S e k r e t a r i s : Yu l i B u n g a R e d a k t u rPelaksana : Ad i Nange Redaks i : Pau l S in laE loE , Ad i Nange, Zevan Aome,Yusak B i laut , Eston Sanam, Ian H. Ora, Martha Taga, Angky Hanas, LorensM i s s a , Goris Takene, Viktor Manbait. D i s t r i b u s i : J u ke f t a Po n o L ay o u t : ErasA l a m a t R e d a k s i : J l . P e r i n t i s K e m e r d e k a a n I I I , N o . 3 0 R T 2 5/ R w 1 1Ke l u ra h a n Ke l a p a L i m a - Ku p a n g N T T, Te l p / Fa x : 0 3 8 0 8 27 9 1 7 , E m a i l :p i a r. n t t @ g m a i l . c o m Fa c e b o o k : P I A R N T T, We b s i t e : w w w. p i a r n t t . o r g

Untuk Demokrasi & Kedaulatan Kita

UdikUdikEdisi 13/PHM.2/31 Juli 2015

Udik Kupang - Anggaran yang dianggarkan olehpemerintah untuk pembangunan desa seolah-olahmenjadi momok bagi kepala-kepala desa yang adadi NTT. Hal ini dikarenakan kurangnya kemampuankepala desa dan aparat desa dalam mengelolah,mengaplikasikan, serta kurangnya kemampuan paraaparat desa dalam menyusun dan memberikanlaporan penngunaan keuangan secara tepat danakurat kepada pemerintah.

Meresponi keresahan aparat desa dalampenggunaan dana pembangunan desa maupunpenulisan laporan , Perkempulan PengembanganInisiatif dan Advokasi Rakyat (PIAR) NTT melakukandiskusi (30/7/2015) untuk sosialisasi program diKabupaten Kupang dengan tema “MengembangkanAkses dan Partisipasi Masyarakat Dalam LayananBantuan Hukum Yang Adil dan Berkualitas DariLevel Desa Sampai ke Kabupaten”.

Turut hadir dalam diskusi tersebut sebagainarasumber adalah Bupati Kupang, Ayub Titu Eki,Ketua DPRD Kabupaten Kupang, Yos Lede, danKoordinator Program PIAR NTT, Paul SinlaEloE.

Sedangkan yang menjadi Moderator dalam acaraini adalah Yes Balle dari media Victory News.

Dalam sambutan pembukaan acara tersebut,Bupati Kupang, Ayub Titu Eki, menyambut baikprogram dari PIAR NTT dengan mempertimbangkanfungsi hukum untuk pencegahan dan penindakanatas berbagai upaya penyimpangan pnyelenggaraanlayanan melalui aturan hukum yang berlaku.

Pada intinya, implementasi program yang akandilakukan oleh PIAR NTT ini mendapat respon positifdari pemerintah daerah. Terlebih lagi bertepatandengan implementasinya UU Desa, yang manapemerintah desa dan masyarakat sangatmembutuhkan pendampingan untuk merumuskanberbagai perencanaan dan pelaksanaan sertapengawasan pembangunan di desa.

Kepala-kepala desa yang hadir berharap agarpendampingan yang diberikan tidak hanya satusemester tetapi mendampingi dari perencanaansampai laporan yang akan disusun. Mengingat desa-desa yang ada di NTT tergolong desa yang yangterkebelakang dan miskin, maka diharapkanpendampingan desa yang dilakukan mampumemberikan terobosan-terobosan yang mengangkatkemiskinan di yang ada di NTT.

Hadir dalam kegiatan ini adalah sejumlah SKPDterkait seperti Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan,Bappeda, serta sejumlah asisten. Selain itu, kegiatanyang difasilitasi bersama oleh Bagian Hukum danPIAR NTT ini juga dihadiri oleh sejumlah Camat danKepala Desa serta Ketua BPD.*(ZA)

Pemkab Kupang dan PIAR NTTBersama Membangun Desa

Halaman 5

Baronda ...

Edisi 13/PHM.2/31 Juli 2015

Udik Kupang - Kamis, 9 Juli 2015di Desa Oebola KecamatanFatuleu Kabupaten Kupang, PIARNTT memfasilitasi suatu diskusikomunitas. Tempat berlansungnyadiskusi komunitas ini di KantorDesa dan diskusi terkait pemetaanmasalah dan potensi yang ada didesa. Peserta yang hadir terdiridari perempuan dan laki-laki yangberasal dari berbagai unsur yakni,pemerintah Desa, para KepalaUrusan, para kepala dusun, tokohmasyarakat, tokoh perempuandan perwakilan masyarakat.Diskusi ini diawali dengan salampembuka oleh kepala desas e k a l i g u s m e m b e r i k a npendahuluan terkait dengankehadiran PIAR NTT di DesaOebola.

Selanjutnya kesempatandiberikan kepada staf pendampingwilayah PIAR NTT, Yusak Bilautun tuk memandu d i skus iselanjutnya. Dalam diskusi diawalidengan penyampaian terkaitdengan kehadiran PIAR atasdukungan AIPJ melalui Program

P e m b e r d a y a a n H u k u mMasyarakat (PHM). Program iniakan berlangsung selama kuranglebih 6 bulan ke depan.

Setelah itu dilakukannyaidentifikasi terkait masalah-masalah yang dihadapi sekaliguspotensi yang dimiliki di desa.Dalam diskusi ada beberapamasalah yang mengemuka didesa Oebola yakni terkait dengankekurangan guru pada setiaptingkatan pendidikan yangm e n g a k i b a t k a n k u a l i t a sperkembangan anak usia sekolahmenjadi terhambat. Selain itu adajuga masalah infrastruktur sepertijalan penghubung antar desa Silluke desa Oebola. Yang mana jalantersebut rusak berat danb e r l o b a n g s e h i n g g amengakibatkan arus transportasimenjadi sulit untuk dilewati.Masalah lainnya yang diangkatmasyarakat adalah terkait dengankurangnya ketersediaan air bersihserta sebagian masyarakat belumada sanitasi.

Berbagai masalah tersebut

telah sering disampaikan melaluiforum Musrenbang. Walaupun halini terus diserukan setiap forummusrenbang dan merupakankebutuhan bagi warga desaOebola namun belum jugaterjawab dalam pelaksanaanpembangunan.

Pada hari kedua dilanjutkandengan diskusi reviuw RPJMDesyang merupakan syarat utamadalam pencairan Alokasi DanaDesa dan yang terlibat sebagaipeserta adalah dari semua unsuryakni, pemerintah Desa, BPD,Kepala Urusan, para kepaladusun, RT/RW, tokoh masyarakatdan perwakilan masyarakat.Dalam diskusi dihari kedua inibertujuan untuk melihat kembalimasalah-masalah yang belumterakomodir dalam RPJMDesperiode lalu untuk diakomodirdalam dokumen RPJMDesperiode 2015-2020.

Menurut masyarakat desaOebola malasalah-masalah inisebenarnya sudah diangkatberulangkali disetiap momentummusrembang namun hingga saatini belum terealisasi. Hal ini tentumembuat kami masyarakatkecewa dan merasa kalau kamiseolah-olah belum merdekasehingga t idak mendapatperhatian serius dari pemerintah.Diskusi inipun diakhiri dengannada-nada kekecewaan terhadappemerintah atas ketidak seriusanpemerintah dalam memperhatikanmasalah-masalah yang selamain i men jad i pe rgumu lanmasyarakat yang sudah diusulkanmelalui mekanisme musrembangdidesa Oebola.*(YB)

Keluhan Kebutuhan Warga Belum Terjawab

Halaman 6

Bersambung ke Hal. 7

Baomong ...

Edisi 13/PHM.2/30 Juli 2015

D i m a n a k a hperempuan NTTb e r a d a ? K o m i s iPemi l ihan Umumtelah menyelesaikantahapan pendaftaranpasangan ca lonkepala daearah dantelah mengumumkanw i l a y a hkota/kabupaten yangt e r t u n d apelaksanakan Pilkadaserentak tahun 2015,namun tak seorangperempuan yangm e m a n f a a t k a nkesempatan dan peluang untuk mendaftarkan diriuntuk maju bertarung pada pilkada serentak disembilan(9) kabupaten yaitu kabupaten Timor TengahUtara, Belu, Malaka, Sabu Raijua, Sumba Barat,Manggarai, Manggarai Barat dan Ngada pada 9desember 2015 yang akan datang. Dinamakahmereka (individu atau kelompok) perempuan yangselama ini mengangkat jati diri dan menamakanaktivis dan pejuang hak-hak perempuan. Apakahmereka selama ini hanya sebatas beretorika,berteriak, berpolemik dan menghembuskan issueKemisk inan, Kekerasan Da lam RumahTangga(KDRT), pelecahan seksual, gender dankeadilan sekedar, untuk mencari pencitraan(perhatian) publik dengan maksud hanya untukmemenangkan opini publik diaras ruang terbukadan media sosial tanpa harus merebut kekuasaandan jabatan demi memperjuangkan hak-hak dasarperempuan yang selama ini tertindas ataukahmemang, dapat dibenarkan anggapan publik bahwa perempuan tidak memiliki kapabilitas dan kualitassumberdaya untuk bersaing dalam dunia politiksehingga hanya bisa dapat menjadi penonton danpelengkap penderita dalam panggung demokrasi.Di situ kadang merasa sedih ketika, demokrasi

m e n j a d i b a g i a npegumulan yangbelum selesai sampaihari ini, oleh karenaitu menjadi critikanissue yang harusmenjadi pr ior i tasp e r h a t i a n u n t u kdipertanyakan dandiperjuangkan.

Perempuan dalamsistem pemilu

D a l a m s i s t e mpemilu di indonesia,pada tataran hukumnormatif (Undang-

Undang) telah menjamin suatu jumlah kuotaperempuan untuk terlibat dalam partai politik danmenduduki kursi parlemen agar diharapkan mampuuntuk memperjuangkan akan hak-hak konstituenperempuan yang secara eksplisit telah dituangkanpada pasal 2 ayat 2 UU No 2 Tahun 2011 perubahanatas UU No 2 tahun 2008 tentang partai politikmenyebutkan bahwa “Pendirian dan pembentukanPartai Politik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)menyertakan 30% (tiga puluh perseratus)keterwakilan perempuan” dan pada pasal Pasal 55UU No 8 tahun 2012 tentang Pemilihan UmumDPR,DPD dan DPRD menyebutkan bahwa”Daftarbakal calon sebagaimana dimaksud dalam Pasal53 memuat paling sedikit 30% (tiga puluh persen)keterwakilan perempuan” akan tetapi dalam UUPILKADA tidak termuat secara eksplit dan jelasseperti yang tertuang dalam kedua UU tersebutsehingga tidak atau mewajibkan partai politik untukmengajukan pasangan calon kepala daerahperempuan ikut bertarung dalam PILKADA. Dengantidak mengakomodirnya pasangan calon kepaladaerah perempuan tentu dapat disimpulkan bahwakeadilan dan gender perspektif belum dipunyai partaipolitik di NTT dan bahkan juga pengurus perempuan

CALON KEPALA DAERAH, DIMANAKAH PEREMPUAN NTT?Oleh. ZEVAN AOME(Aktivis di PIAR NTT)

Halaman 7

Sambungan Hal. 6Calon Kepala Daerah,...

Baomong ...

Edisi 13/PHM.2/31 Juli 2015

yang sementara berada dalam parpol juga tidakmemiliki aura perjuangan membela kaumperempuan.

Politik penyanderaan PerempuanStrategi politik penyanderaan hak perempuan

dengan tidak diakomodirnya dalam pasangan calonkepala daerah oleh parpol atau koalisi parpol diNTT tentu sudah tidak barang langkah dalam duniaperpolitikan masa sekarang. Faktor-faktor yangsering dapat dilakukan untuk membuat danmenggangu degradasi dan atau psikologiperempuan agar tidak dapat diterima oleh parpolmaupun publik. Pertama faktor hubungan dengankonteks budaya. ketika ada calon kuat dari kaumperempuan tentu mendapat kritikan dan ucapanyang sering dilontarkan seperti : “perempuan lebihbaik hanya bertugas di kasur, dapur, dansumur(mengambil air), politik itu kotor dan kejamsehingga tidak cocok bagi kaum perempuan”.Adanya kebiasaan yang membudaya ini, tentunyamenjadi momok tersendiri bagi kaum hawa sehinggaperempuan tidak dapat mengaktualisasikan dirikedalam politik. sesungguhnya adalah suatukesalahan yang menganggu psikologis perempuanuntuk terlibat aktif dalam kepengurusan parpol danikut bertarung. Kedua Faktor berhubungan denganproses seleksi dalam partai politik. Seleksi terhadappara kandidat biasanya dilakukan oleh sekelompokkecil pejabat atau pimpinan partai, yang hampirselalu laki-laki di mana kesadaran mengenaikesetaraan gender dan keadilan masih rendah,pemimpin laki-laki dari partai-partai politikmempunyai pengaruh yang tidak proporsionalterhadap politik partai, khususnya dalam hal gender.Perempuan tidak memperoleh banyak dukungandari partai-partai pol i t ik karena strukturkepemimpinannya didominasi oleh kaum laki-laki.Ketiga Faktor komunikasi politik. Dalam sisitemdemokrasi sekarang loby-loby untuk menentukanpasangan calon agar dapat diakomodir oleh parpolatau koalisi parpol tergantung dari berapa besar

jumlah uang yang wajib diberikan (politikuang/mahar) dan atau juga bergaining dalam posisitawar menawar tim sukses seperti pengangakatandan perekrutan masuk PNS dan juga jabatan SatuanKerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk keluargadari setiap parpol pengusung dan atau tim sukses(politik transaksional). Sudah tentu perempuan tidakmemiliki kapasitas dan kemampuan jumlah uangyang dimiliki sebab setiap asset(harta/kekayaan)yang dimiliki dalam keluarga atas nama suamisehingga kesulitan bagi kaum perempuan untukdapat memenuhi.

Fenomenal klasik yang masih dialami oleh kaumperemuan dan juga konstelasi perpolitikan yangmasih menyandera hak politik sehingga belummenguntungkan kaum perempuan maka pemerintahdan stakeholder harus terus melakukan pendidikanpolitik gender bagi partai dan pengurus supayamemiliki perspektif yang berpihak bagi kaumperempuan kemudian merevisi UU PILKADA agarsecara eksplisit memuat pasal yang mewajibkanpartai politik mengakomodir perempuan dalampencalonan kepala daerah agar kedepan ketikaperebutan tahta kepala daerah perempuan dapatdiakomodir sehingga membuat warna dan dinamikapolitik menjadi berbeda di bumi Nusa TenggaraTimur.***

Halaman 8

Yusak Bilaut, staf program di PIAR NTTsaat memfasilitasi diskusi komunitasterkait dengan pemetaan sosial di DesaOebola Kecamatan Fatuleu KabupatenKupang. Diskusi ini berlangsung padatanggal 9 Juli 2015 dan bertempat di

Kantor Desa Oebola. eserta yang hadir

terdiri dari perempuan dan laki-laki yang

berasal dari berbagai unsur yakni,

pemerintah Desa, para Kepala Urusan,

para kepala dusun, tokoh masyarakat,

tokoh perempuan dan perwakilan

masyarakat.

Sekretaris Daerah (Sekda) KabupatenKupang, Hendrik Paut, saat menerimatim program PIAR NTT yang dikoordiniroleh Paul SinlaEloE. Dalam pertemuanyang berlangsung di Ruang Rapat Sekdapada 6 Juli 2015 ini, Sekdamengharapkan agar enam desa yangmerupakan desa mitra dari PIAR NTTatas dukungan AIPJ ini dapat menjadidesa motivasi bagi desa lain, minimalbagi desa tetangga dalam satukecamatan. Selain itu beliau juga melihatbahwa apa yang dilakukan oleh PIARNTT ini sangat membantu kerja-kerjapemerintah daerah, karena wilayahkabupaten Kupang ini cukup luas danmasih ada keterbasan pemerintah untukmenjangkau secara maksimal.

PIAR NTT melaksanakan kegiatansosialisasi program terkait dengan

pemberdayaan hukum masyarakat.Program ini merupakan kerjasama

dengan AIPJ. Dalam sosialisasi programini Bupati Kupang dan Ketua DPRD

Kabupaten Kupang menjadinarasumber. Tampak dalam foto (dari

kiri-kanan); Yes Bale sebagai Moderator,Yos Lede yang adalah Ketua DPRD

Kabupaten Kupang, Ayub Titu Ekisebagai Bupati Kupang dan Paul

SinlaEloE sebagai Koordinator ProgramPIAR NTT. Kegiatan ini dilaksanakan

pada tanggal 30 Juli 2015 di Aula KantorBupati Kupang di Oelamasi.

Edisi 13/PHM.2/31 Juli 2015

Ko’dak...