Newsletter Februari 2020jakberketahanan.org/wp-content/uploads/2020/03/Newsletter-Februa… ·...

5
Jakarta Berita Berketahanan FEBRUARI, 2020 Halaman 2 Pembanguan Kota LIMA HALAMAN SEKRETARIAT JAKARTA BERKETAHANAN Sekretariat Jakarta Berketahanan Bersambung ke Hal. 3 >>> Bersambung ke Hal. 4 >>> JAKARTA bERKETAHANAN Selayang Pandang Source : Dokumentasi JakBer 2020 Source : Dokumentasi JakBer 2020 Sekretariat Jakarta Berketahanan terbentuk pada 6 September 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan hadir untuk membantu Koordinator Ketahanan Kota/Chief Resilience Officer (CRO) dalam mewujudkan Jakarta sebagai kota berketahanan”. Untuk mewujudkan Jakarta sebagai kota Berketahanan, terdapat 3 (tiga) tahapan yang harus dilalui oleh DKI Jakarta. Tahap I, Membentuk Dasar untuk Membangun Ketahanan Kota dengan menyusun Penilaian Awal Ketahanan/Preliminary Resilience Assessment (PRA). Tahap II, Analisis Peluang dan Kemitraan melalui penyusunan strategi (Developing Resilience Strategy). Tahap III, Kemitraan dan Implementasi (Partnerships and Implementation). Saat ini, Jakarta telah memasuki Tahap II. Jika tahap I berfokus pada memotret kondisi ketahanan eksisting atau disebut Penilaian Awal Ketahanan, Tahap II lebih fokus pada Perumusan Strategi Ketahanan. Seluruh rangkaian kegiatan Program Jakarta Berketahanan dilakukan dengan pendekatan kolaboratif yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan di DKI Jakarta. Selasa, 11 Februari 2020, Sekretariat Jakarta Berketahanan turut menghadiri undangan dari Plt. Deputi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup (Deputi TRLH) terkait Pembahasan Kemajuan Program C40 di DKI Jakarta. Kegiatan ini dibuka oleh Asisten Deputi Gubernur Bidang Lingkungan Hidup (Asdep LH) serta turut dihadiri berbagai pemangku kepentingan terkait di DKI Jakarta yang terdiri dari; Dinas Lingkungan Hidup (DLH); Dinas Perhubungan; Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian; Dinas Sumber Daya Air; Dinas Kesehatan; Biro Pemerintahan; Biro Kerjasama Daerah; C40; Burohappold; dan EY. Rabu, 19 Februari 2020, Jakarta Berketahanan berkesempatan untuk turut menghadiri undangan ICLEI terkait Pertemuan Kedua Dewan Pembina/National Advisory Group ICLEI. Kegiatan ini dibuka oleh Ketua Dewan Pembina ICLEI (Prof. Rachmat Witoelar) dan dihadiri oleh Perwakilan Pemerintah Pusat RI (KLHK, Kementerian PPN/Bappenas, Kemendagri, Kementerian PUPR, Kementerian ESDM); Perwakilan Pemprov DKI Jakarta (DLH); Perwakilan Pemprov Nusa Tenggara Barat/NTB; Perwakilan Pemkab Sumbawa; Perwakilan Pemkot Tangerang; Perwakilan Pemkot Bekasi; Perwakilan Pemkot Bogor; Perwakilan Pemkot Balikpapan;Perwakilan Pemkab Kegiatan ini diselenggarakan sebagai tindak lanjut dari hasil penilaian awal (Pre-assessment) yang dilakukan oleh tim C40 sebagai landasan untuk melangkah pada tahap selanjutnya sebagai bagian upaya pelaksanaan Climate Action Plan (CAP) Jakarta. Sebagai pembuka, Asdep LH menyampaikan bahwa pertemuan ini menjadi sangat penting untuk mendengar dan memvalidasi berbagai data yang sudah dikumpulkan oleh tim C40. Beliau juga mengingatkan bahwa hasil dari pertemuan ini akan dilaporkan pada Gubernur mengingat dalam waktu dekat Gubernur diminta memberikan sambutan dan membuka acara C40 bersama EY Recanakan Platform Climate Data Management untuk Bantu DKI Jakarta ICLEI Selenggarakan Pertemuan Kedua National Advisory Group Suasana diskusi pada acara “Pertemuan Kedua National Advisory Group” yang diadakan oleh ICLEI. Pertemuan ini mendisukusikan berbagai upaya yang dapat dilaksanakan ICLEI dalam mendukung berbagai kota di Indonesia. Kedeputian Tata Ruang dan Lingkungan Hidup DKI Jakarta Kumpulkan Beberapa NGO di Jakarta Halaman 2 Tata Ruang Kedeputian Tata Ruang dan Lingkungan Hidup DKI Jakarta Kaji Pentingnya Amdal dan Andalalin untuk IMB

Transcript of Newsletter Februari 2020jakberketahanan.org/wp-content/uploads/2020/03/Newsletter-Februa… ·...

Page 1: Newsletter Februari 2020jakberketahanan.org/wp-content/uploads/2020/03/Newsletter-Februa… · masukan bagi proses revisi Pergub No. 131 Tahun 2012 tentang Rencana Aksi Dareh Pengurangan

JakartaBerita

BerketahananFEBRUARI, 2020

Halaman 2

Pembanguan Kota

LIMA HALAMAN SEKRETARIAT JAKARTA BERKETAHANAN

Sekretariat Jakarta Berketahanan

Bersambung ke Hal. 3 >>>

Bersambung ke Hal. 4 >>>

JAKARTA bERKETAHANAN

Selayang Pandang

Source : Dokumentasi JakBer 2020

Source : Dokumentasi JakBer 2020

Sekretariat Jakarta Berketahanan terbentuk pada 6 September 2017, Sekretariat Jakarta Berketahanan hadir untuk membantu Koordinator Ketahanan Kota/Chief Resilience Officer (CRO) dalam mewujudkan Jakarta sebagai kota berketahanan”.

Untuk mewujudkan Jakarta sebagai kota Berketahanan, terdapat 3 (tiga) tahapan yang harus dilalui oleh DKI Jakarta. Tahap I, Membentuk Dasar untuk Membangun Ketahanan Kota dengan menyusun Penilaian Awal Ketahanan/Preliminary Resilience Assessment (PRA). Tahap II, Analisis Peluang dan Kemitraan melalui penyusunan strategi (Developing Resilience Strategy). Tahap III, Kemitraan dan Implementasi (Partnerships and Implementation).

Saat ini, Jakarta telah memasuki Tahap II. Jika tahap I berfokus pada memotret kondisi ketahanan eksisting atau disebut Penilaian Awal Ketahanan, Tahap II lebih fokus pada Perumusan Strategi Ketahanan. Seluruh rangkaian kegiatan Program Jakarta Berketahanan dilakukan dengan pendekatan kolaboratif yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan di DKI Jakarta.

Selasa, 11 Februari 2020, Sekretariat Jakarta Berketahanan turut menghadiri undangan dari Plt. Deputi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup (Deputi TRLH) terkait Pembahasan Kemajuan Program C40 di DKI Jakarta.

Kegiatan ini dibuka oleh Asisten Deputi Gubernur Bidang Lingkungan Hidup (Asdep LH) serta turut dihadiri berbagai pemangku kepentingan terkait di DKI Jakarta yang terdiri dari; Dinas Lingkungan Hidup (DLH); Dinas Perhubungan; Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian; Dinas Sumber Daya Air; Dinas Kesehatan; Biro Pemerintahan; Biro Kerjasama Daerah; C40; Burohappold; dan EY.

Rabu, 19 Februari 2020, Jakarta Berketahanan berkesempatan untuk turut menghadiri undangan ICLEI terkait Pertemuan Kedua Dewan Pembina/National Advisory Group ICLEI.

Kegiatan ini dibuka oleh Ketua Dewan Pembina ICLEI (Prof. Rachmat Witoelar) dan dihadiri oleh Perwakilan Pemerintah

Pusat RI (KLHK, Kementerian PPN/Bappenas, Kemendagri, Kementerian PUPR, Kementerian ESDM); Perwakilan Pemprov DKI Jakarta (DLH); Perwakilan Pemprov Nusa Tenggara Barat/NTB; Perwakilan Pemkab Sumbawa; Perwakilan Pemkot Tangerang; Perwakilan Pemkot Bekasi; Perwakilan Pemkot Bogor; Perwakilan Pemkot Balikpapan;Perwakilan Pemkab

Kegiatan ini diselenggarakan sebagai tindak lanjut dari hasil penilaian awal (Pre-assessment) yang dilakukan oleh tim C40 sebagai landasan untuk melangkah pada tahap selanjutnya sebagai bagian upaya pelaksanaan Climate Action Plan (CAP) Jakarta.

Sebagai pembuka, Asdep LH menyampaikan bahwa pertemuan ini menjadi sangat penting untuk mendengar dan memvalidasi berbagai data yang sudah dikumpulkan oleh tim C40. Beliau juga mengingatkan bahwa hasil dari pertemuan ini akan dilaporkan pada Gubernur mengingat dalam waktu dekat Gubernur diminta memberikan sambutan dan membuka acara

C40 bersama EY Recanakan Platform Climate Data Management untuk Bantu DKI Jakarta

ICLEI Selenggarakan Pertemuan Kedua National Advisory Group

Suasana diskusi pada acara “Pertemuan Kedua National Advisory Group” yang diadakan oleh ICLEI. Pertemuan ini mendisukusikan berbagai upaya yang dapat dilaksanakan ICLEI dalam mendukung berbagai kota di Indonesia.

Kedeputian Tata Ruang dan Lingkungan Hidup DKI Jakarta Kumpulkan Beberapa NGO di Jakarta

Halaman 2

Tata RuangKedeputian Tata Ruang dan Lingkungan Hidup DKI Jakarta Kaji Pentingnya Amdal dan Andalalin untuk IMB

Page 2: Newsletter Februari 2020jakberketahanan.org/wp-content/uploads/2020/03/Newsletter-Februa… · masukan bagi proses revisi Pergub No. 131 Tahun 2012 tentang Rencana Aksi Dareh Pengurangan

Source : Dokumentasi JakBer 2020

Source : Dokumentasi JakBer 2020

Senin, 10 Februari 2020, Sekretariat Jakarta Berketahanan turut menghadiri undangan dari Plt. Deputi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup (Deputi TRLH) terkait Pembahasan Penyederhanaan Perizinan: Review Izin Prinsip Pemanfaatan Ruang (IPPR) dan Surat Izin Penunjukkan Penggunaan Tanah (SIPPT) pada agenda Forum Tata Ruang.

Kegiatan ini dibuka oleh Plt. Deputi TRLH serta turut dihadiri berbagai pemangku kepentingan terkait

penanganan kekumuhan di DKI Jakarta yang terdiri dari: Biro PKLH Provinsi DKI Jakarta, DCKTRP Provinsi DKI Jakarta, Sekretariat Jakarta Berketahanan, dan sebagainya. Dalam kegiatan ini, beberapa hal yang menjadi fokus diskusi adalah Prosedur Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dan Prosedur Perizinan DKI Jakarta dan Prosedur Analisis Mengenai Dampak Lalu Lintas (ANDALALIN).

DLH Provinsi DKI Jakarta juga tengah mengkaji proses pengecualian proses AMDAL untuk beberapa wilayah yang

bekerja sama dengan DCKTRP Provinsi DKI Jakarta dengan target penyelesaian pada Bulan September 2020.

Sementara itu, Baik penyusun atau pengevaluasi dokumen ANDALALIN harus tersertifikasi dan telah mendapatkan pelatihan dari Kementerian Perhubungan. Adanya sayarat ini, dalam praktiknya menjadi salah satu tantangan besar karena banyak pemrakarsa yang akhirnya bekerjasama dengan konsultan yang tidak berlokasi di Jakarta. Dengan demikian proses pengajuan, verifikasi, dan siding eksternal kerap terhambat oleh masalah ini. Untuk menindaklanjuti hal tersebut, Dishub tengah menyusun PerGub terkait ANDALALIN yang direncanakan akan selesai pada Bulan Maret 2020.

Sebagai aspek penting dalam pelaksanaan IPPR, proses pengajuan AMDAL dan ANDALALIN perlu diselenggarakan secara optimal dan diintegrasikan satu sama lain sehingga tidak ada pengulangan proses yang berdampak pada lamanya penerbitan ijin.

Dengan demikian, diskusi lebih lanjut menjadi penting untuk dilaksanakan agar mendapatkan kejelasan yang menyeluruh

Terkait pengajuan grand design penanggulangan bencana berbasis masyarakat, kedepannya akan diselenggarakan Lokakarya Konfirmasi dengan para NGO dan SKPD terkait serta Forum PRB yang melibatkan BPBD sebagai inisiator.

Rencana aksi yang dibuat oleh PMI terkait penanggulangan bencana berbasis masyarakat saat ini berupa draft yang masih harus difinalisasi terlebih dahulu, sedangkan PMI hanya bisa mendukung kegiatan ini hanya sampai Mei 2020.

Salah satu kendala yang dihadapi PMI dalam mewujudkan grand design ini adalah karena lengsernya key person di Pemprov DKI Jakarta yang mengurus penanggulangan bencana di DKI Jakarta.

Dari beberapa grand design yang diajukan oleh Vital Strategies, KARINA, dan PMI yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan pembangunan Provinsi DKI Jakarta, ketiganya masih berupa draft yang harus difinalisasi terlebih dahulu sehingga belum dapat sepenuhnya diimplementasikan. Perlu ada koordinasi antara NGO dan SKPD terkait proses perancangan hingga proses implementasi grand design tersebut. Sekretariat Jakarta Berketahanan siap membantu upaya Pemprov DKI dalam menjembatani para NGO dan SKPD terkaitguna memperlancar terealisasinya grand design.

Kamis, 6 Februari 2020, Sekretariat Jakarta Berketahanan berkesempatan untuk mengikuti rapat terkait grand design yang diajukan oleh beberapa NGO di DKI Jakarta beserta proses yang telah dilewati dalam mencapai realisasi dari beberapa grand design tersebut.

Grand design yang dibahas dalam rapat ini dibagi menjadi tiga topik, yaitu Grand Design Pengelolaan Kualitas Udara DKI Jakarta oleh Vital Strategies, Penyusunan Panduan Desain Besar DKI Jakarta oleh Caritas Indonesia (KARINA) terkait Program PfR, serta Penyusunan Grand Design Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat oleh PMI DKI Jakarta.

Rapat ini diselenggarakan oleh Kedeputian Tata Ruang dan Lingkungan

Hidup Provinsi DKI Jakarta serta dihadiri oleh NGO yang mengajukan grand design diatas serta beberapa SKPD terkait yang sekiranya dapat berkontribusi dalam mewujudkan grand design tersebut.

Kaitannya dengan berbagai kegiatan NGO yang ada kedepan Vital Strategies akan melakukan penandatanganan Letter of Intent (LoI) dengan Pemprov DKI Jakarta (masih dalam proses), riset kecil mengenai evaluasi kebijakan pengelolaan udara, asistensi teknis untuk inventarisasi emisi polusi udara, serta pengelolaan website.

KARINA sedang mengupayakan pembuatan panduan dalam menyusun grand design PfR yang saat ini sudah memasuki tahap Finalisasi.

2 JakartaBerita

Berketahanan

Kedeputian Tata Ruang dan Lingkungan Hidup DKI Jakarta Kumpulkan Beberapa NGO di Jakarta

Kedeputian Tata Ruang dan Lingkungan Hidup DKI Jakarta Kaji Pentingnya Amdal dan Andalalin untuk IMB

FEBRUARI, 2020T

ata

Ruang

Pem

bang

unan K

ota

Page 3: Newsletter Februari 2020jakberketahanan.org/wp-content/uploads/2020/03/Newsletter-Februa… · masukan bagi proses revisi Pergub No. 131 Tahun 2012 tentang Rencana Aksi Dareh Pengurangan

acara pertemuan C40 pada bulan April 2020.

Dalam pertemuan ini, perwakilan dari C40, Burohappold, dan EY menyampaikan bahwa setelah melaksanakan penilaian awal, saat ini C40 bekerjasama dengan Burohappold, Jakarta Konsultindo, dan EY sedang menyusun Platform Climate Data Management terkait Gas Rumah Kaca (GRK) sebagai bagian fundamental dalam menyusun CAP. Platform ini menjadi sebuah keniscayaan karena Jakarta belum memiliki basis pengumpulan data yang baik sehingga setiap data yang ada pada pemangku kepentingan masih tersebar dan belum terintegrasi satu dengan yang lainnya.

Platform ini direncanakan akan selesai pada akhir bulan April 2020 namun masih mempunyai fleksibilitas mengingat adanya perbedaan jenis data yang perlu penyesuaian. Data yang diperlukan terbagi ke dalam 4 (empat) kelompok, yaitu: (i) energi; (ii) Industri dan Penggunaan Produksi (IPPU); (iii) Pertanian, Kehutanan, dan Penggunaan Lahan Lainnya/Agriculture Forestry and Other Land Use (AFOLU); dan (iv) Limbah.

Burohappold dan Jakarta Konsultindo bertanggung jawab dalam melaksanakan pemetaan awal terkait kondisi ketersediaan data, institusi yang bertanggung jawab pada setiap jenis data yang dibutuhkan (wali data/PIC), kondisi manajemen data saat ini, dan hal-hal yang diperlukan guna membentuk Platform Climate Data Management yang nantinya akan

dikembangkan oleh EY. Upaya tersebut dilakukan dalam 3 (tiga) kerangka kerja utama seperti memetakan dan meringkas kesenjangan data; memetakan dan meringkas kebutuhan data; serta analisis tingkat kepemilikan.

Adapun hasil pemetaan (mapping) yang dilakukan oleh Burohappold dan Jakarta Konsultindo menemukan bahwa perlu adanya pengaturan pada lembaga dan stakeholder untuk menyiapkan data yang dibutuhkan pada perhitungan sesuai dengan kebutuhan, yaitu: jenis dan akurasi data, serta ketepatan waktu. Diperlukan sebuah prosedur atau sistem untuk verifikasi data agar lebih efektif dan efisien melalui sistem pemerolehan data (pemantauan) yang diintegrasikan. Termasuk panduan resmi yang disusun untuk memastikan konsistensi pelaporan data aktivitas dari stakeholder dan juga kerangka institusi pelaksanaan kegiatan untuk dapat memperkuat sistem pengumpulan data aktivitas secara kelembagaan.

Selain itu, perwakilan EY menyampaikan, kerjasama penyusunan Platform Climate Data Management merupakan bentuk kerjasama antara C40 Global bersama dengan EY Global. Kegiatan ini berfokus pada bagaimana pelaksanaan inventarisasi data di tingkat pemerintah lokal dilaksanakan, seberapa baik tingkat pemutakhirannya, dan bagaimana integrasi dari setiap wali data dalam memenuhi kesenjangan (gap) kebutuhan data.

Guna mendukung penyusunan Platform Climate Data Management, EY akan mengadakan beberapa lokakarya

bersama pemangku kepentingan sehingga terjadi transfer knowledge agar pemangku kepentingan dapat mendukung setiap proses penyusunan CAP, khususnya proses pemenuhan data.

Selain C40 yang diwakilkan oleh Burohappold dan EY, perwakilan DLH yang turut hadir juga menyampaikan bahwa upaya pendataan sudah dilakukan oleh DLH sesuai dengan amanat Perpres Nomor 71 tahun 2011 dan Perpres Nomor 61 tahun 2011. Meskipun demikian, upaya ini masih dilakukan secara manual sehingga harus door to door ke setiap instansi dan pemangku kepentingan yang ada. Oleh sebab itu, ketersediaan Platform Climate Data Management ke depannya akan sangat membantu.

Terkait platform data tersebut, DLH juga menyampaikan bahwa pemerintah pusat juga sedang mengarah pada hal yang sama sehingga menjadi perlu adanya koordinasi lebih lanjut dengan pemerintah pusat untuk menghindari pengulangan.

Dengan demikian, Tantangan lain yang perlu diperhatikan oleh tim C40 adalah bagaimana mendata aksi-aksi pengurangan GRK di level terkecil baik individu atau kelompok masyarakat. Perlu dilakukan pilot project berupa pengumpulan data sederhana namun dilakukan bersama-sama sehingga setiap SKPD/OPD mempunyai pengalaman dalam menyusun data. Setelah itu, akan dikembangkan lebih lanjut jika template sudah disepakati bersama dengan pemangku kepentingan.

3>>>

JakartaBerita

Berketahanan

C40 bersama EY Recanakan Platform Climate Data Management untuk Bantu DKI Jakarta

FEBRUARI, 2020

Source : Dokumentasi JakBer 2020

Peru

bahan Ik

lim

Page 4: Newsletter Februari 2020jakberketahanan.org/wp-content/uploads/2020/03/Newsletter-Februa… · masukan bagi proses revisi Pergub No. 131 Tahun 2012 tentang Rencana Aksi Dareh Pengurangan

FEBRUARI, 20204

Kliping

JakartaBerita

Berketahanan

Tangerang; Asosiasi (APEKSI); dan Organisasi Non-Profit (IESR, C40, Sekretariat Jakarta Berketahanan).

National Advisory Group merupakan sebuah dewan yang dibentuk ICLEI untuk mendukung perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi berbagai program ICLEI, Termasuk Program Ambitious City Promises (ACP) yang diinisiasi oleh ICLEI dengan melibatkan Provinsi DKI Jakarta, Kota Bogor, dan Kota Bekasi.

Kegiatan ini diselenggarakan untuk memaparkan proses kemajuan program ACP, kemajuan program Urban Low Emission Development Strategies (LEDS); dan perkenalan program 100% Renewable Cities and Regions Roadmap (100% RE) yang akan segera diluncurkan oleh ICLEI.

Sebagai pembuka, Prof. (H.C.) Rachmat Witoelar selaku Ketua Dewan Pembina ICLEI menjelaskan bahwa diperlukan kolaborasi antar-pemangku kepentingan yang lebih erat mempertimbangkan dampak perubahan iklim yang semakin besar.

Dalam kegiatan ini, terdapat pemaparan kemajuan program ACP, Urban LEDS, dan 100% RE dengan beberapa poin penting seperti adanya 4 (empat) keluaran dari Program ACP yang direncanakan selesai pada Tahun 2020 diantaranya Dokumen Ikhtiar Jakarta (target penyelesaian pada Bulan Maret 2020) yang selaras dan dapat menjadi masukan bagi proses revisi Pergub No. 131 Tahun 2012 tentang Rencana Aksi Dareh Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca (RAD GRK), Citizen engagement platform berupa website, Dokumen Panduan Lintas Agama untuk pengendalian perubahan iklim dan pengurangan emisi GRK (target penyelesaian pada Bulan Maret 2020), serta Proyek percontohan/pilot project berupa hard infrastructure (pengelolaan sampah untuk menjadi energi/PLTSa di

tingkat kelurahan) dan soft infrastructure (inisiasi duta energi di beberapa sekolah).

Kaitannya dengan Program Urban LEDS dengan target melibatkan 60 kota/kabupaten di 8 (delapan) provinsi di Indonesia untuk mengarusutamkan proses pengurangan emisi GRK dalam pembangunan kota/kabupaten serta menurunkan emisi GRK sebesar 12 Juta Ton CO

2. Program Urban LEDS telah

dilaksanakan di beberapa kota di Indonesia untuk mengendalikan program iklim, di antaranya berupa selesainya kajian kerentanan dampak perubahan iklim di Kota Balikpapan, berjalannya pengembangan tempat pengelolaan sampah yang memperhatikan gas methane.

Program 100% RE bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan mengarusutamakan penggunaan Energi Terbarukan/Renewable Energy (RE) dalam mendukung kehidupan kota. Program ini melibatkan Negara Argentina, Negara Kenya, dan Negara Indonesia dengan kota percontohan di NTB.

Program 100% RE ini akan mencakup: (i) Peningkatan kapasitas; (ii) permodelan sistem dan sumber energi daerah; (iii) pengembangan strategi daerah untuk mencapai 100% RE; (iv) system pelaporan, monitoring, dan verifikasi penggunaan RE daerah; dan (v) pengembangan model proyek untuk RE.

Kegiatan ini juga menekankan pentingnya Integrasi Vertikal Indonesia (aspek tata kelola dan pemerintahan) untuk mengoptimalkan impelemntasi berbagai program yang ada. Intergrasi Vertikal sendiri berarti penyelarasan antar-tingkat kepemerintahan (Pemerintah Pusat dan Daerah) dan pemangku kepentingan lain terkait upaya pengendalian perubahan iklim yang telah dilaksanakan selama ini.

Dalam kegiatan ini, ditemukenali pula bahwa berbagai program ini perlu memperhatikan aspek co-benefit dari kegiatan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim dalam berbagai program ICLEI mempertimbangkan masih rendahnya keterlibatan pemangku kepentingan.

Beberapa kegiatan yang terdapat pada program ACP, Urban LEDS, dan 100% RE dipandang dapat diselaraskan dengan implementasi Strategi Ketahanan Kota Jakarta (Pilar SIAP, SEHAT, TERHUBUNG). Sekretariat Jakarta Berketahanan dipandang perlu untuk berdiskusi dengan ICLEI terkait penyelarasan dan implementasi bersama antara Strategi Ketahanan Kota Jakarta dan keluaran berbagai program ICLEI. Beberapa aspek penting yang dapat diselaraskan di antaranya adalah seperti dokumen Panduan Lintas Agama untuk pengendalian perubahan iklim dan pengurangan emisi GRK (Program ACP, terkait dengan Pilar SIAP dan SEHAT). Proyek percontohan PLTSa (Program ACP, terkait dengan Pilar SEHAT). Penggunaan RE (Program ACP dan 100% RE, terkait dengan pilar SEHAT dan TERHUBUNG). Termasuk kajian kerentanan dampak perubahan iklim (pada Program Urban LEDS, terkait dengan pilar SIAP).

Berdasarkan pertemuan ini disimpulkan pula bahwa perlu kolaborasi antar pemangku kepentingan secara konkrit untuk memastikan keberlanjutan program ICLEI. Untuk menjamin kolaborasi, institusionalisasi berbagai program dipandang perlu agar kapasitas pemangku kepentingan dan kualitas keluaran program dapat terjaga. ICLEI akan melanjutkan program ACP hingga Bulan Juni 2020, Urban LEDS hingga tahun 2021, dan 100% RE hingga tahun 2022. Sementara itu, Sekretariat Jakarta Berketahanan perlu melaksanakan diskusi lanjutan dengan ICLEI untuk penyelarasan program.

ICLEI Selenggarakan Pertemuan Kedua National Advisory Group>>>

Source : Dokumentasi JakBer 2020

Page 5: Newsletter Februari 2020jakberketahanan.org/wp-content/uploads/2020/03/Newsletter-Februa… · masukan bagi proses revisi Pergub No. 131 Tahun 2012 tentang Rencana Aksi Dareh Pengurangan

FEBRUARI, 2020

How fungi can help create a green construction industry20 Februari 2020 | Link : http://jakberketahanan.org/2020/02/20/how-fungi-can-help-create-a-green-construction-industry/

Pos Pantau Depok Siaga Dua, 11 Kelurahan di Jakarta Diprediksi Kena Banjir Kiriman20 Februari 2020 | Link : http://jakberketahanan.org/2020/02/20/pos-pantau-depok-siaga-dua-11-kelurahan-di-jakarta-diprediksi-kena-banjir-kiriman/

Status Siaga di Bendung Katulampa Turun, Warga Jakarta Diimbau Tetap Waspada20 Februari 2020 | Link : http://jakberketahanan.org/2020/02/20/status-siaga-di-bendung-katulampa-turun-warga-jakarta-diimbau-tetap-waspada/

BPBD DKI Siarkan Peringatan Dini Banjir, Warga Sekitar Bantaran Sungai agar Waspada19 Februari 2020 | Link : http://jakberketahanan.org/2020/02/20/bpbd-dki-siarkan-peringatan-dini-banjir-warga-sekitar-bantaran-sungai-agar-waspada/

Chief resilience officers announce the Global Resilient CitiesNetwork19 Februari 2020 | Link : http://jakberketahanan.org/2020/02/18/chief-resilience-officers-announce-the-global-resilient-cities-network/

Portal Jakarta BerketahananSekretariat

Manajemen Pengetahuan Jakarta Berketahanan

Laporan Bulanan Sekretariat Jakarta Berketahanan Bulan Januari 2020

Tautan Unduhan :

DokumenStrategi Ketahanan Kota Jakarta/Resilient Jakarta Strategy

Tautan Unduhan :

http://jakberketahanan.org/wp-content/uploads/2019/08/Strategi-Ketahanan-Kota-Jakarta-low-resulotion_V1..pdf

5E

nerg

i

JAKARTA bERKETAHANAN

Gedung Balai Kota, Blok E, Lantai 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9,

Jakarta 10110, Tel. (62-21) 389 01 802 Email : [email protected], Portal : www.jakberketahanan.org

SEKERTARIATJAKARTA BERKETAHANAN

Jakarta Berketahanan

JakBerketahanan

jakberketahanan

Produk Sekretariat Jakarta BerketahananLaporan - Dokumentasi - Strategi Publikasi Terkait Ketahanan Kota

Pustaka

Media Informasi Jakarta BerketahananMedia Digital

Kumpulan Berita Terkait Jakarta Berketahanan

Curah Hujan Ekstrem, Banjir Katastropik,dan Perubahan Iklim

Tautan Unduhan :

Kliping

Portal Sekretariat Jakarta Berketahanan

JakartaBerita

Berketahanan

http://jakberketahanan.org/2020/03/24/laporan-bulanan-sekretariat-jakarta-berketahanan-bulan-februari-2020/

http://jakberketahanan.org/wp-con-tent/up-loads/2020/01/20200115_Hujan-ekstrem-Banjir-Perubahan-iklim-15Jan2020.pdf