New
Transcript of New
BAHAN TAMBAHAN YANG DILARANG PENGGUNAANNYA PADA KOSMETIK
ANGGOTA KELOMPOK VIII
ARIATIASRIANI RANTETASAK
NUR AMALIAH T.SHERLY
YASINTUS
PENDAHULUANberdasarkan PERATURAN KEPALA BPOM RI No.HK.03.1.23.08.11.07517 Thn 2011 tentang PERSYARATAN TEKNIS BAHAN KOSMETIKA
Bahan Kosmetika adalah bahan atau campuran bahan yang
berasal dari alam dan/atau sintetik yang merupakan komponen kosmetika termasuk bahan pewarna, bahan pengawet dan bahan tabir surya (BAB 1 : pasal 1, no.2)
Bahan tambahan yang dilarang adalah bahan yang tidak memenuhi
persyaratan mutu sebagaimana tercantum dalam Kode Kosmetika Indonesia atau standar lain yang diakui atau sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
FLUORESCEIN SODIUMStruktur kimia :
Rumus molekul : C20H12O5·2Na
Organoleptis : serbuk, orange sampai merah dan tidak berbau
Kegunaan : sebagai pewarna rambutEfek samping : bersifat karsinogenik
BENZYL CYANIDE
Nama resmi : PHENYLACETONITRILEStruktur kimia :
Rumus molekul : C6H5CH2CNOrganoleptis : berbentuk cairan, bening
sampai kuning pucatKegunaan : sebagai pewangiEfek samping : iritasi pada kulit dan mata ,
bersifat racun dan menghasilkan hidrogen sianida ketika dibakar
SUDAN I
Nama resmi : CL solvent yellow 14Struktur kimia :
Rumus molekul : C6H5N=NC10H6OH
Organoleptis : serbuk, berwarna orange sampai merahKegunaan : Sudan I digunakan sebagai pewarna industri,
ditambahkan ke produk-produk seperti lilin , minyak , bensin , pelarut dan poles .
Efek samping : Sudan I adalah kategori 3 karsinogen sebelumnya , sekarang dilarang , digunakan untuk mewarnai makanan tertentu .
RESORCINOL
Rumus struktur :
Rumus molekul : C6H6O2
Organoleptis : berbentuk gumpalan Kristal memanjang dan berwarna putih
Kegunaan : zat pewarnaEfek samping : bersifat karsinogenik
RHODAMIN B
Struktur kimia :
Rumus molekul : C28H31ClN2O3
Organoleptis : serbuk, berwarna merahKegunaan : Sebagai pewarnaEfek samping : menyebabkan iritasi pada saluran
pernafasan dan merupakan zat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker) . Rhodamin dalam konsentrasi tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada hati.
ASAM OKSALAT
Rumus Struktur :
Rumus molekul : H2C2O4
Organoleptis : serbuk hablur putih, tidak berwarna.Kegunaan : digunkanan sebagai pereduktorEfek Samping : Gejala pada pencernaan (pyrosis, abdominal
kram, dan muntah-muntah) dengan cepat diikuti kegagalan peredaran darah dan pecahnya pembuluh darah inilah yang dapat menyebabkan kematian.
BRUCINE SULFAT
Struktur :
Organoleptis : bentuk bubuk, berwarna putih, bau khasKegunaan : digunakan sebagai denaturan dalam
kosmetik, pemisah campuran resemat, sebagai zat adiktif pada oli
Efek Samping : dapat menyebabkan kerusakan pada mata, kulit, dan saluran pernafasan. Dapat menyebabkan pandangan kabur, tremor dan kejang.
HEXANE
Rumus Struktur :
Rumus molekul : C6H14
Organoleptis : cairan tidak berwarna pada suhu kamar, tidak berbau ketika murni, dengan titik didih antara 50 dan 70 ° C dan mudah menguap
Kegunaan : heksana digunakan untuk mengekstrak minyak dari biji- bijian serta protein dari kedelai. Sedangkan dalam industri , heksana juga digunkan untuk produk kulit.
Efek Samping : Penggunaan Hexane dalam jangka panjang dapat menyebabkan masalah penglihatan, kelemahan otot, dan kegagalan sistem saraf pusat.
BENZALDEHID
Rumus Struktur :
Rumus molekul : C6H5CHO
Organoleptis : Cairan tidak berwarna hingga kuning, berbau almond-pahit;
Kegunaan : Sebagai bahan tambahan pangan untuk peningkat rasa dan aroma, pada industri kosmetik digunakan pada pembuatan parfum, sebagai pelarut untuk resin minyak, dll
Efek Samping : Bahaya utama terhadap kesehatan dapat mengiritasi mata, kulit, saluran pernafasan, kerusakan sistem saraf pusat, dan reaksi alergi.
HIDROQUINON
Rumus Struktur :
Rumus molekul : C6H6O2
Organoleptis : serbuk berwarna putihKegunaan : antibakteriEfek Samping : Menimbulkan reaksi hiperpigmentasi.
Gejala awal dapat berupa iritasi kulit ringan, panas, merah, gatal, atau hitam pada wajah akibat kerusakan sel melanosit. Menyebabkan kelainan pada ginjal (nephropathy), kanker Darah (leukemia ) dan Kanker Hati (hepatocelluler adonema )
KLORIN
Rumus struktur :
Rumus molekul : C20H20N4
Kegunaan : desinfektan, pemurnian air, zat warna
Organoleptik : Gas berwana hijau kekuningan pucatEfek Samping : saluran nafas, Wheezing / Mengi,
Kesulitan bernafas, Suara serak, Batuk, Sesak nafas, Iritasi mata, iritasi kulit
KLOROFORM
Rumus struktur :
Rumus molekul :CHCl3Kegunaan : Kloroform dikenal karena sering digunakan
sebagai bahan pembius, meskipun kebanyakan digunakan sebagai pelarut nonpolar di laboratorium atau industri
Organoleptik : Wujudnya pada suhu ruang berupa cairan, namun mudah menguap cairan tak berwarna atau biru muda (tambahan zat warna untuk mempermudah identifikasi), juga tidak dapat menyala atau eksplosif
Efek Samping : Kontak langsung dapat menyebabkan iritasi kulit dan mata, Bisa menyebabkan pusing, kelelahan, dan kemandulan, kerusakan hati dan ginjal
ARSENIK
Kegunaan : Pada metalurgi sebagai bahan pengeras tembaga, timbal, atau senyawa bukan besi lainnya; sebagai body solder pada bidang otomotif. Pada bahan semikonduktor. Pada proses pembuatan gelas jenis low-melting. Pada bahan pengawet kayu, herbisida dan pestisida
Organoleptik : kuning, hitam, dan abu-abuEfek Samping : Arsenik membunuh dengan cara
merusak sistem pencernaan, yang menyebabkan kematian oleh karena shock
MERCURY
Rumus struktur :Rumus molekul :Kegunaan : Zat PemutihOrganoleptik : logam yang dalam keadaan
normal berbentuk cairan berwarna abu-abu
Efek Samping : menyebabkan keracunan. Pemanasan logam merkuri membentuk uap merkuri oksida yang bersifat korosif pada kulit, selaput mukosa mata, mulut, dan saluran pernafasan
METANIL YELLOW
Rumus struktur :Rumus molekul :Kegunaan : pewarna pada produk
tekstilOrganoleptik :Efek Samping : menimbulkan efek
karsinogenik
AZIRIDINE (ETHYLENEIMINE)
Rumus struktur :
Rumus molekul : C 2 H 5 N
Kegunaan : Organoleptik : cairan tidak berwarna
dengan bau amonia Efek Samping :
IDENTIFIKASI PEWARNA
Uji Pendahuluan ditimbarglipstik + 300 mg dimasukkan ke taburyreaksi dan ditambahkan 4 ml methanol,kemudian diaduk sampai taru! dantercampur rata. Setelah itu dilihat adanyaflouresensi. diuji dengan cahaya matahanberpantul rjengan latar belakang yanghitam. Adanya flouresensi kuningkehijauan menandakan hasil positifmengandung zat wama Rhodamine B.
IDENTIFIKASI PEWARNA
Sebanyak 1 gram sampel (lipstik)dimasukkan ke dalam Erlenmeyerkemudian direndam dalam 10 mllarutan amonia 2% (yang dilarutkandalam etanol 70%) selama semalaman.b. Larutan disaring filtratnya denganmenggunakan kertas saring whatmanno. 1. Larutan dipindahkan kedalamgelas kimia kemudian dipanaskan diatashot plate. Residu dari penguapandilarutkan dalam 10 ml air yangmengandung asam (larutan asam dibuatdengan mencampurkan 10 ml air dan 5ml asam asetat 10%).
c. Benang wol dengan panjang 15 cmdimasukkan ke dalam larutan asam dandididihkan hingga 10 menit, pewarnaakan mewarnai benang wol, kemudianbenang wol diangkat dan dicuci denganaquades. Kemudian benang woldimasukkan kedalam larutan basa yaitu10 ml amonia 10% (yang dilarutkandalam etanol 70%) dan didihkan.d. Benang wol akan melepaskan pewarna,pewarna akan masuk ke dalam larutanbasa. Larutan basa yang didapatselanjutnya akan digunakan sebagaicuplikan sampel pada analisiskromatografi lapis tipis.