Neuro Dermatitis
-
Upload
almiranurarofah -
Category
Documents
-
view
228 -
download
0
description
Transcript of Neuro Dermatitis
NEURODERMATITIS
DEFINISI
Neurodermatitis sirkumskripta adalah penyakit peradangan kronis pada kulit, gatal,
sirkumskripta, dan khas ditandai dengan likenifikasi
EPIDEMIOLOGI
Neurodermatitis sirkumskripta jarang ditemukan pada anak-anak. Biasanya terjadi pada orang
dewasa. Puncaknya ditemukan antara umur 30 sampai 50 tahun. Lebih banyak ditemukan pada
wanita dibandingkan dengan pria. Insidens tertinggi didapatkan pada bangsa ras Asia.
ETIOLOGI
Penyebab neurodermatitis sirkumskripta belum diketahui secara pasti. Namun ada
berbagai faktor yang mendorong terjadinya rasa gatal pada penyakit ini, faktor penyebab dari
neurodermatitis sirkumskripta dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
Faktor eksterna
Lingkungan
Faktor lingkungan seperti panas dan udara yang kering dapat berimplikasi dala
menyebabkan iritasi yang dapat menginduksi gatal. Suhu yang tinggi memudahkan seseorang
berkeringat sehingga dpat mencetuska gatal, hal ini biasanya menyebabkan neurodermatits
sirkumskripta pada daerah anogenital.
Gigitan Serangga
Gigitan seranga dapat meyebabkan reaksi radang dalam tubuh yang mengakibatkan rasa
gatal.
Faktor Internal
Dermatitis Atopik
Asosiasi antara neurodermatitis sirkumskripta dan gangguan atopik telah banyak
dilaporkan, sekitar 26% sampai 75% pasien dengan dermatitis atopic terkena neurodermatits
sirkumskripta.
Psikologis
Anxietas telah dilaporkan memiliki prevalensi tertinggi yang mengakibatkan
neurodermatitis sirkumsripta. Anxietas sebagai bagian dari proses patologis dari lesi yang
berkembang. Telah dirumuskan bahwa neurotransmitter yang mempengaruhi perasaan, seperti
dopamine, serotonin, atau peptide opioid, memodulasikan persepsi gatal melalui penurunan jalur
spinal.
PATOGENESIS
Pruritus memainkan peranan sentral dalam timbulnya pola reaksi kulit berupa likenifikasi
dan prurigo nodularis. Liken simpleks kronis ditemukan pada regio yang mudah dijangkau
tangan untuk menggaruk. Sensasi gatal memicu keinginan untuk menggaruk atau menggosok
yang dapat mengakibatkan lesi yang bernilai klinis, namun patofisiologi yang mendasarinya
masih belum diketahui. Hipotesis mengenai pruritus dapat oleh karena adanya penyakit yang
mendasari, misalnya gagal ginjal kronis, obstruksi saluran empedu, limfoma Hodgkin,
hipertiroidi, penyakit kulit seperti dermatitis atopik, gigitan serangga, dan aspek psikologik
dengan tekanan emosi.
Beberapa jenis kulit lebih rentan mengalami likenifikasi, contohnya kulit yang cenderung
eksematosa seperti dermatitis atopi dan diathesis atopi. Terdapat hubungan antara jaringan saraf
perifer dan sentral dengan sel-sel inflamasi dan produknya dalam persepsi gatal dan perubahan
yang terjadi pada liken simpleks kronis. Hubungan ini terutama dalam hal lesi primer, faktor
fisik, dan intensitas gatal
GEJALA KLINIS
Keluhan utama yang dirasakan pasien dapat berupa gatal dan sangat menggangu. Lesi kulit yang
mengalami likenifikasi umumnya akan dirasakan sangat nyaman bila digaruk sehingga terkadang
pasien secara refleks menggaruk dan menjadi kebiasaan yang tidak disadari.
Predileksi neurodermatitis berada di tengkuk, sisi leher, tungkai bawah, pergelangan kaki dan
punggung kaki, skalp, paha bagian medial, lengan bagian ekstensor, skrotum dan vulva.
Pada stadium awal kelainan kulit yang terjadi dapat berupa eritem dan edema atau kelompok
papul, selanjutnya karena garukan berulang, bagian tengah menebal, kering dan berskuama serta
pinggirnya hiperpigmentasi. Ukuran lesi lentikular sampai plakat, bentuk umum lonjong atau
tidak beraturan. Kemudian lesi juga dapat berupa plak solid dengan likenifikasi, seringkali
disertai papul kecil di tepi lesi, dan berskuama tipis. Kulit yang mengalami likenifikasi teraba
menebal, dengan garis-garis kulit yang tegas dan meninggi, serta dapat pula disertai eskoriasis.
Warna lesi biasanya merah tua, kemudian menjadi coklat atau hiperpigmentasi hitam. Distribusi
lesi biasanya tunggal.
Djuanda, Suria., Sularsito, Sri Adi. Dermatitis dalam Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, diedit
oleh Djuanda A. edisi empat cetakan kedua, FKUI. Jakarta. 2005
Sularsito SA, Djuanda S, Djuanda A, et al: Neurodermatitis sirkumskripta, Ilmu Penyakit Kulit
dan Kelamin. 4th ed. Jakarta. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2006.