Nephrotic Syndrome,Tgs Bu Juju

download Nephrotic Syndrome,Tgs Bu Juju

of 11

Transcript of Nephrotic Syndrome,Tgs Bu Juju

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan kesehatan kepada penulis sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah tentang Asuhan Keperawatan Pada Bayi respiratory destres syindrom . dimana makalah ini penulis buat adalah untuk memenuhi salah satu tugas kelompok pada mata kuliah KEPERAWATAN ANAK II. Penulis juga telah mencari dan mengolah dari berbagai sumber yang dapat dipercaya dalam membuat tugas makalah ini, yang pada akirnya dapat diselesaikan tepat pada waktunya, penulis menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan untuk itu menulis menerima kritikan dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah penulis ini Dan tak lupa penulis mengucapkan terimakasih banyak kepada semua pihak yang telah membantu penulis hingga makalah ini selesai, khususnya buat dosen pembimbing penulis Ibu Hj Djubaedah, Amk. Spd. Semoga dengan makalah ini kita dapat memberikan gambaran yang cukup tentang apa yang dimaksud dengan Nephrotic Syndrome Terima kasih

Asuhan Keperawatan Pada Bayi

Bandung, 2012

Kelompok I

DAFTAR ISI Kata pengantar............. i Daftar Isi.......... ii BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang........................................................................................1 1.2 Tujuan Penulisan......................................................................................................2 1.3 Manfaat penulisan....2 1.4MetodePenulisan... ....2 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Definisi ....................................................................................................................3 2.2 Etiologi..................................................................................................................... 3 2.3 patofisiologi.............................................................................................................. 4 2.4 fisiologi ................................................................................................................. 4 2.5Manisfestasi klinis.........4 BAB III TINJAUAN KASUS 3.1 Pengkajian data........................................................................................................6

3.2 Asuhan keperawatan...............................................................................................13 BAB III PENUTUP................................................................................................................ 20 DAFTARPUSTAKA................................................................................................ ..............21

NEPHROTIC SYNDROME

DEFINISINephrotic syndrome adalah merupakan kumpulan gejala yang

disebabkan oleh adanya injury glomelular yang terjad pada anak dengan kartakteristik ; proteinuria, hypoproteinuria, hyperlipidemia dan edama.

PATOFISIOLOGIMeningkatnya permeabilitas dinding kapiler glomelular akan berakibat pada hilangnya protein plasma dan kemudian akan terjadi proteinuria. Kelanjutan dari proteinuria menyebabkan hypoalbuminemia. Dengan menurunya albumin, tekanan osmotikplasma menurun sehingga cairan

intravaskularberpindah ke dalam interstisial. Perpindahan cairan tersebut menjadi volume cairan intravaskuler berkurang, sehingga menurnkan jumlah aliran darah ke renal karena hypovolemi. Menurunya aliran darah ke renal, ginjal akan melakukan kompensasi dengan merangsang produksi renin angiotensin dan peningkatan sekresi antidiuretik hormon ( ADH ) dan sekresi aldosteron yang kemudian terjadi retensi natrium dan air. Dengan retensi natrium dan air, akan menyebabkan edema. Terjadi peningkatan cholesterol dan triglycerida serum akibat dari peningkatan stimulasi produksi lipoprotein karena penurunan plasma albumin atau penurunan onkotik plasma.

Adanya

hyperlidemia

juga

akibat

dari

menigkatnya

produksi

lipoproteindalam hati yang timbul oleh karena kompensasi hilangnya protein dan lemak akan banyak dalam urin ( lipiduria ). Menurunya respon imun karena sel imun tertekan, kemungkinan disebabkan oleh karena hypoalbuminemia, hyperlipidemia atau defisiensi seng.

KOMPLIKASI Hypovolemi Infeksi pneumococcus Dehidrasi Hilangnya protein dalam urin Venus thrombosis

ETIOLOGITimbul setelah kerusakan glomerulus akibat ( systemic lupus

erythematous, diabetes melitus, dan skle cell disease ).respon alergi, glomerulonefritis. Dikaitkan dengan respon imun (abnormal imunoglobulin).

MANIFESTASI KLINIS Edema, periobital dan tergantung, pitting, edema muka dan berlanjut ke abdomen daerah genital, dan ekstrimitas bawah Anorexia

Fatigue Nyeri abdomen Berat badan menigkat

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK Adanya tanda klinis pada anak Riwayat infeksi saluran nafas atas Analisa urine ;menigkatnya protein dalam urine Menurunya serum protein Biopsi ginjal

PENATALAKSANAAN TEURAPETIK Diit tinggi protein Pembatasan sodium jika anak hipertensi Antibiotik untuk mencegah infeksi Terapi diuretik sesuai program Terapi albumin jika intake oral dan output urine kurang Terapi prednisolon dengan dosis 2 mg/kg/per hari sesuai program

PENATALAKSANAAN PERAWATANPENGKAJIAN Riwayat perawatan Pemeriksaan fisik khususnya fokus edema Monitor tanda tanda vital dan deteksi infeksi dini atau hypovolemi Status hidrasi Monitor hasil laboratorium dan pantau urine setiap hari, adanya protein Pengkajian pengetahuan keluarga tentang kondisi dan pengobatan

DIAGNOSA KEPERAWATAN1. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan edema dan menurunya sirkulasi 2. Resiko infeksi berhubungan dengan teapi immounosuppresifdan hilangnya gama globulin 3. Resiko kurangnya cairan ( intravaskular ) berhubungan dengan proteinuria, edema dan efek diuretik 4. Resiko kelebihan volume cairan berhubungan dengan retensi sodium dan air

5. Kecemasan pada anak atau keluarga berhubungan dengan hospitalisasi pada anak

PERENCANAAN1. Anak tidak memperlihatkan tanda2 kerusakan kulit , seperti ;kemerahan ,tenderness bila disentuh tidak lecet 2. Anak tidak menunjukan tanda tanda infeksi seperti ditandai dengan WBC dalam batas normal,temperatur normal, tidak ada nyeri abdomen dan tidak ada batuk 3. Anak tidak mengalami hypovolemi yang ditandai dengan tekanan darah ,urin output ,Hgb, dan Hct dalam batas normal. 4. Orang tua tampak lebih rilek dan berpartisipasi dalam perawatan dan memahami kondisi anak 5. Anak memperlihatkan berat badan stabildan tidak ada kesukaran dalam bernafas

IMPLEMENTASI1. Meningkatkan integritas kulit Mengatur atau merubah posisi setiap 2 jam atau sesuai kondisi Mempertahankan kebersihan tubuh anak setiap hari dan pengalas tempat tidur

Gunakan lotion bila kulit keriing Kaji area kulit ; kemerahan, tenderness dan lecet Support daerah yang edema dengan bantal Lakukan aktifitas fisik sesuai dengan kondisi dan anak

2. Mencegah infeksi Kaji tanda tanda infeksi saluran nafas atas Pemberian antibiotik sesuai program Kaji bunyi nafas Mencuci tangan setiap akan kontrak pada anak Monitor tanda tanda vital sesuai protokol Monitor pemeriksaan laboratorium

3. Meningkatkan hidrasi secara adekuat Monitor tanda tanda vital Monitor intake dan output dan catat ;pada anak kurang dari 1 ml/kg/jam Monitor pemeriksaan laboratorium elektrolit Kaji membran mukosa mulut dan elastis turgor kulit Kaji pengisian kembali kapiler

4. Mencegah cairan overload Monitor intake dan output (pemasukan dan pengeluaran) setiap pergantian dan timbang berat badan setiap hari.

Pembatasan sodium Ukur dan catat ukuran lilitan abdomen Monitor tekanan darah Pemberian antidiuretik sesuai program Kaji status pernafasan termasuk bunyi nafas

5. Mengurangi kecemasan pada anak dan orang tua. Anjurkan orang tua dan anak untuk mengekspresikan rasa takut dan cemas Berikan penjelasan tentang nephrotic syndrom, perawatan dan pengobatannya Ajarkan pada orang tua untukmembantu perawatan pada anaknya Berikan aktifitas bermain yang sesuai dengan kondisi dan anak. 6. Perencanaan pemulangan Ajarkan orang tua untuk mengetahu pemeriksan protein urine Ajarkan orang tua untuk mencatat berat badan anak setiap hari Ajarkan memonitor tekanan darah Berikan penjelasan terapi yang di berikan (steriod dan diuretik)

Anjurkan pada orang tua dan catat bila ada perkembangan baru misalnya demam dan lakukan kontrol ulang

Ajarkan untuk mencatat intake dan output (pemasukan dan pengeluaran).