NDT ulum

10
A. Apa itu NDT? 1. Pengertian Neuro developmental treatment (NDT) merupakan salah satu pendekatan yang paling umum digunakan untuk intervensi anak-anak dengan gangguan perkembangan. Metode ini pertama kali digunakan untuk terapi anak-anak pada kondisi cerebral palsy. Kemudian metode ini digunakan juga untuk kondisi gangguan perkembangan pada anak lainnya. Pendekatan NDT berfokus pada normalisasi otot hypertone atau hypotone. Intervensi penanganan NDT melatih reaksi keseimbangan, gerakan, dan fasilitasi. NDT adalah metode terapi yang popular dalam pendekatan intervensi pada bayi dan anak-anak dengan disfungsi neuromotor (Uyanik and Kayihan, 2013). Neuro development treatment pertama kali dikenalkan dengan istilah pendekatan Bobath yang dikembangkan oleh Berta Bobath seorang fisioterapis, dan dr. Karel Bobath di akhir 1940-an, untuk memenuhi kebutuhan orang-orang dengan gangguan gerak. NDT dianggap sebagai pendekatan management terapi yang komprehensif karena di dalam metode latihannya mengajarkan ke fungsi motor sehari- hari yang relevan. NDT biasanya dipakai untuk rehabilitasi pada bayi, cerebral palsy, DS dan gangguan perkembangan motorik lainnya (Degangi and Royyen, 1994). 2. Dasar pemikiran NDT

description

vv

Transcript of NDT ulum

Page 1: NDT ulum

A. Apa itu NDT?

1. Pengertian

Neuro developmental treatment (NDT) merupakan salah satu pendekatan yang

paling umum digunakan untuk intervensi anak-anak dengan gangguan

perkembangan. Metode ini pertama kali digunakan untuk terapi anak-anak pada

kondisi cerebral palsy. Kemudian metode ini digunakan juga untuk kondisi

gangguan perkembangan pada anak lainnya. Pendekatan NDT berfokus pada

normalisasi otot hypertone atau hypotone. Intervensi penanganan NDT melatih

reaksi keseimbangan, gerakan, dan fasilitasi. NDT adalah metode terapi yang

popular dalam pendekatan intervensi pada bayi dan anak-anak dengan disfungsi

neuromotor (Uyanik and Kayihan, 2013).

Neuro development treatment pertama kali dikenalkan dengan istilah pendekatan

Bobath yang dikembangkan oleh Berta Bobath seorang fisioterapis, dan dr. Karel

Bobath di akhir 1940-an, untuk memenuhi kebutuhan orang-orang dengan

gangguan gerak. NDT dianggap sebagai pendekatan management terapi yang

komprehensif karena di dalam metode latihannya mengajarkan ke fungsi motor

sehari-hari yang relevan. NDT biasanya dipakai untuk rehabilitasi pada bayi,

cerebral palsy, DS dan gangguan perkembangan motorik lainnya (Degangi and

Royyen, 1994).

2. Dasar pemikiran NDT

Konsep dari metode neuro development treatment telah berkembang secara

empiris oleh Mrs. Bertha Bobath dari tahun 1942, dari pengamatan klinis yang

cermat pada kasus hemiplegi, cerebral palsy, DS dan gangguan perkembangan

motorik lainnya ia mengamati reaksi mereka saat sedang ditangani. dr. Karel

Bobath suaminya dan ahli saraf mencoba menemukan penjelasan teoritis dengan

mempelajari literatur neurofisiologis (Velickovic and Perat, 2004). NDT adalah

motode yang membangun kembali perkembangan otak, ini merupakan proses

berkesinambungan yang dipengaruhi oleh genetika, struktur dan fungsi otak

maupun dari interaksi lingkungan (Mayston, 2008).

Neuro develompent treatment merupakan pendekatan holistik yang berkaitan

dengan kualitas pola koordinasi dan tidak hanya permasalahan pada fungsi otot.

Page 2: NDT ulum

Tidak hanya permasalahan sensory-motorik, tetapi juga masalah-masalah

perkembangan, persepsi-kognitif, emosional, masalah sosial dan fungsi dari

kehidupan sehari-hari juga. Perkembangan sensorik-motorik abnormal

mengganggu seluruh perkembangan anak (sensorik, persepsi-kognitif,

psikologis). Kurangnya masukan sensorik atau persepsi dapat bersifat primer

(karena kerusakan otak). Gangguan pengalaman sensorik-motor akan

memperngaruhi postur kontrol dan body awareness yang jelek (Velickovic and

Perat, 2004).

Prinsip-prinsip NDT ialah dengan mengontrol dan menghambat gerakan abnormal

dan memberikan fasilitasi dan stimulasi untuk membentuk automatic postural

reactions. Terapis mengkombinasikan berbagai tehnik stumulasi untuk

mengurangi kelainan postural dan fasilitasi gerak dengan tujuan mengirimkan

berbagai pengalaman sensori-motor untuk melatih gerakan fungsional (Velickovic

and Perat, 2004).

3. Perkembangan konsep NDT dan perkembangannya

Pada tahun 1942, ketika dia sedang menangani pasien dengan hemiplegia, Mrs

Bobath menemukan bahwa dengan mencegah pola abnormal dapat mengurangi

spastisitas yang terjadi, membuat gerakan menjadi normal dan aktivitas

fungsional lebih baik pada pasien yang melalui penanganannya (Velickovic and

Perat, 2004).

Perlu koordinasi untuk memperbaiki pola abnormal yang ditekankan pada

gerakan yang diinginkan dan dikendalikan. Mengoptimalkan kerja otot dalam

kegiatan sehari-hari dengan menggunakan tehnik fasilitasi yang diperlukan.

Aktifitas tersebut mengakibatkan berkurangnya pola abnormal pada gangguan

motorik. Untuk menghambat pola postural dan gerakan abnormal pertama kita

harus menggunakan pola berlawanan dari pola pasien yang kemudian di

modifikasi menjadi pola campuran kemudian di adaptasi oleh gerakan tersebut.

Misalnya dari pola flexi karena koordinasi yang baik maka pola berubah menjadi

extensi. Adaptasi aktif ini mengakibatkan perubahan aktifitas seluruh tubuh ke

pola yang lebih baik (Velickovic and Perat, 2004).

Page 3: NDT ulum

4. Inhibisi, stimulasi, dan fasilitasi

Setelah mendapatkan tonus postur yang baik, pasien perlu belajar untuk bergerak

dalam berbagai kombinasi ke pola gerakan normal. Mrs. Bobath mencari cara

yang memungkinkan agar pasien mendapatkan sensasi normal yang mana gerakan

fungsional meraka tidak pernah dikembangkan. Hanya dengan rasa mendekati

pola yang normal dengan gerakan aktif dan sedikit usaha pasien akan belajar

untuk merasakan itu (Velickovic and Perat, 2004).

Bobath mengakui pentingnya reaksi postural (righting dan equilibrium reactions),

berbagai reaksi postural dikoordinasikan pada pola tertentu untuk upaya

menimbulkan gerakan yang aktif atau otomatis. Metode ini dilakukan atas dasar

reaksi postural akan berkembang pada anak normal secara bertahap, selama

beberapa tahun pertama pertumbuhannya (Velickovic and Perat, 2004).

Bobath mengatakan bahwa selama perkembangan normal anak, pada awalnya ada

pengaruh refleks tonik yang kemudian menghilang dan ditekan oleh

pengembangan righting reactions. Kemudian di integrasikan ke dalam reaksi

keseimbangan dan voluntary movements. Pengetahuan ini membantu mereka

melakukan latihan yang lebih dinamis fasilitasi urutan righting reactions, reaksi

keseimbangan dan reaksi otomatis lainnya (Velickovic and Perat, 2004).

Mrs. Bobath menemukan cara menggunakan key point of control (proximal,

kepala, bahu dan panggul) dimana pola abnormal dapat dikendalikan (dihambat),

saat itu terjadi distribusi tonus postural yang dapat dipengaruhi sementara,

diwaktu yang sama dapat diberikan fasilitasi pola gerakan normal dan tehnik

stimulasi dapat digunakan. Dari titik key point of control terapis dapat

membimbing dan mengontrol gerakan seluruh tubuh (Velickovic and Perat,

2004).

Fasilitasi adalah proses intervensi yang menggunakan tehnik perbaikan tonus

postural dalam aktifitas tujuan yang terarah. Pasien aktif dan terapis membimbing

dan mengendalikan kegiatan. Fasilitasi membuat gerakan lebih mudah

“membuatnya jadi mungkin” dan “membuatnya harus terjadi”. Terapis harus

membuat gerak yang mudah bagi anak, menyenangkan dan aman, sehingga ia

suka bergerak dan termotivasi untuk melakukannya (Velickovic and Perat, 2004).

Page 4: NDT ulum

Kontrol inhibisi digunakan bersamaan dengan tehnik fasilitasi. Tehnik ini

digunakan untuk mengurangi disfungsional tonus, membuat pasien adaptasi

dengan gerakan yang efisien. Hal ini terjadi secara spontan karena pasien secara

aktif terlibat dalam gerakan fungsional dan otomatis terjadi reaksi postural.

Pengobatan ini dilakukan dengan "penanganan" dan didasarkan pada interaksi

antara pasien dan terapis (Velickovic and Perat, 2004).

B. Kasus-kasus yang terkait dengan NDT!

1. Down Syndrome (DI)

Salah satu masalah terbesar dalam pengobatan anak-anak dengan DS adalah untuk

mendapatkan reaksi keseimbangan yang baik. Ini memiliki efek yang merugikan

pada saat mereka bergerak seperti mudah terjatuh jika mengalami gangguan gerak

dari luar, merasa takut jika melewati undakan atau anak tangga. Hal ini dapat

diperbaiki atau dioptimalkan dengan lebih mudah jika anak mendapatkan

pengobatan / treatment lebih dini, karena dinilai lebih dapat mengikuti

perkembangan anak yang menyangkut banyaknya perubahan perkembangan yang

terjadi. Selama pengobatan / treatment itu terapis mengurangi bantuan dan

membiarkan anak aktif melakukan gerakan. Hal ini diperlukan untuk membentuk

kemandirian anak yang akhirnya memungkinkan ia mengontrol gerakan-gerakan

sendiri (Velickovic and Perat, 2004).

Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan Degangi and Royyen (1994)

dengan judul current practice among neuro developmental treatment association

members, didapatkan hasil bahwa pemberian metode NDT selama 60 menit

memberikan peningkatan qualitative movement and functional performance

terhadap keseimbangan berdiri anak DS.

2. Cerebral Palsy (CP)

Seperti yang dijelaskan di atas bahwa metode NDT pertama kali digunakan untuk

terapi anak-anak pada kondisi cerebral palsy. Kemudian metode ini digunakan

juga untuk kondisi gangguan perkembangan pada anak lainnya. Pendekatan NDT

berfokus pada normalisasi otot hypertone atau hypotone. Intervensi penanganan

NDT melatih reaksi keseimbangan, gerakan, dan fasilitasi. NDT adalah metode

Page 5: NDT ulum

terapi yang popular dalam pendekatan intervensi pada bayi dan anak-anak dengan

disfungsi neuromotor (Uyanik and Kayihan, 2013).

3. Hemiplegia

Pada tahun 1942, ketika dia sedang menangani pasien dengan hemiplegia, Mrs

Bobath menemukan bahwa dengan mencegah pola abnormal dapat mengurangi

spastisitas yang terjadi, membuat gerakan menjadi normal dan aktivitas

fungsional lebih baik pada pasien yang melalui penanganannya (Velickovic and

Perat, 2004).

4. Berbagai gangguan motoric serta gangguan pertumbuhan lainnya.

Page 6: NDT ulum

DAFTAR PUSTAKA

Al Hazmi, Dhofirul Fadhil Dzil Ikrom. Kombinasi neuro developmental treatment dan sensory integration lebih baik daripada hanya neuro developmental treatment untuk meningkatkan keseimbangan berdiri anak down syndrome. Denpasar : Universitas Udayana

Page 7: NDT ulum

Tugas Individu

Neuro developmental treatment (NDT)

Nama : Nahdliyatul Ulum

NIM : C13112259

FISIOTERAPI

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2015