NC PPOK.doc

7
1. Analisa Data No . Pengelompokan Data Etiologi Diagnosa Kepaerawatan 1. DS : sesak nafas, batuk berdahak tapi tidak bisa dikeluarkan, merokok 2 bungkus /hari, bekerja di pabrik tekstil DO : pursed lips breating, suara ronkhi, RR 32x/menit. Merokok, pekerjaan Nikotin dan debu mengganggu saluran nafas Muncul gejala gejala respon peradangan dan respon thd alergen Sesak nafas, batuk dengan sputum dan suara ronkhi Sputum tidak bisa dikeluarkan Ketidakefektifan bersihan jalan nafas Ketidakefektifa n bersihan jalan nafas 2. Ds : sesak nafas, batuk berdahak tetapi tidak bisa dikeluarkan, merokok 2 bungkus/hari, bekerja di pabrik tekstil, usia 52 tahun Do : pursed lips breating, RR 32x/menit,BGA : abnormal, suara ronkhi, memakai otot bantu nafas Faktor resiko (usia,merokok,pegawai pabrik) Batuk berdahak Dahak tidak bisa keluar Menghambat jalan nafas Oksigen yang masuk < Oksigenasi terhambat di alveoli Gangguan pertukaran gas Gangguan Pertukaran Gas 3. Ds :bekerja dipabrik tekstil,usia 52 Pekerjaan,usia dan merokok Ketidakefektifa n Pola nafas

description

asuhan keperawatan pada pasien dengan penyakit paru obstruksi kronis atau menahun

Transcript of NC PPOK.doc

Page 1: NC PPOK.doc

1. Analisa Data

No. Pengelompokan Data Etiologi Diagnosa Kepaerawatan

1. DS : sesak nafas, batuk berdahak tapi tidak bisa dikeluarkan, merokok 2 bungkus /hari, bekerja di pabrik tekstilDO : pursed lips breating, suara ronkhi, RR 32x/menit.

Merokok, pekerjaan

Nikotin dan debu mengganggu saluran nafas

Muncul gejala gejala respon peradangan dan respon thd

alergen

Sesak nafas, batuk dengan sputum dan suara ronkhi

Sputum tidak bisa dikeluarkan

Ketidakefektifan bersihan jalan nafas

Ketidakefektifan bersihan jalan nafas

2. Ds : sesak nafas, batuk berdahak tetapi tidak bisa dikeluarkan, merokok 2 bungkus/hari, bekerja di pabrik tekstil, usia 52 tahunDo : pursed lips breating, RR 32x/menit,BGA : abnormal, suara ronkhi, memakai otot bantu nafas

Faktor resiko (usia,merokok,pegawai pabrik)

Batuk berdahak

Dahak tidak bisa keluar

Menghambat jalan nafas

Oksigen yang masuk <

Oksigenasi terhambat di alveoli

Gangguan pertukaran gas

Gangguan Pertukaran Gas

3. Ds :bekerja dipabrik tekstil,usia 52 tahun, sesak nafas sejak 4 tahun yang lalu, riwayat penyakit bronkitis, merokok 2bungkus/hari.Do : dispnea,pursed lips breating, barrel chest, penggunaan otot bantu pernapasan,X-ray terdapat pelebaran ICS, RR=32x/menit, ronkhi

Pekerjaan,usia dan merokok

bronkitis

peradangan pada bronkial paru

produksi sputum meningkat

penebalan dan penyempitanbronkus

dispnea

berusaha menghirup O2 lebih banyak

Ketidakefektifan Pola nafas

Page 2: NC PPOK.doc

pursed lips breating, penggunaan otot bantu pernafasan

ketidakefektifan pola nafas4. DO: Diaporesis,

Hasil BGA: pH: 1.75, P

O2: 50, P CO2: 48, HCO3:

25, RR: 32x/mnt

DS: mengeluh sesak nafas

Etiologi + FR PPOK (Merokok, lingkungan pekerjaan di pabrik

tekstil)

hipertrofi kel. Mukosa bronkus

hipersekresi mukus

menyumbat sal. Nafas

diperlukan tek. Intra thorakal u/ ekspirasi

penekanan bronkus

ekspirasi sulit

keletihan.

Intoleran Aktifitas

5. DS : Pasien mengatakan tidak pernah mendapat informasi mengenai PPOK

DO : -

Merokok

Banyak O2 reaktif (radikal bebas)

Hipertrofi mukosa bronkus

Hipersekresi mukus

Menyumbat saluran nafas

Obstuksi jalan nafas

Dahak Tidak bisa keluar

Bersihan jalan nafas terganggu

Dilakukan pemeriksaan Foto

thoraks

Hasil : PPOK

Tidak pernah mendapat informasi mengenai penyakit

Defisit pengetahuan

Defisiensi Pengetahuan

Page 3: NC PPOK.doc

2. Intervensi

No. Diagnosa Keperawatan

Tujuan dan KH Intervensi

1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas b/d merokok, menghisap asap, sekresi yang tertahan dan penyakit paru obstruktif kronis

Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 3x24 jam bersihan jalan nafas dapat diatasi dengan KH:

1. Menunjukkan jalan nafas yang paten

2. Klien dapat menerapkan batuk efektif yang telah diajarkan dengan benar

3. Mampu mengidentifikasi dan mencegah faktor yang dapat menghambat jalan nafas

1. Monitor respirasi dan status O2

2. Posisikan klien untuk memaksimalkan potensi ventilasi

3. Auskultasi suara nafas dan ada tidaknya keabnormalan

4. Berikan bronkodilator sesuai indikasi

5. Berikan terapi dada jika diperlukan

6. Ajarkan batuk efektif untuk mengeluarkan sekret

7. Jaga intake makanan dan cairan untuk mengoptimalkan keseimbangan

2. Gangguan Pertukaran Gas b/d ketidakseimbangan ventilasi-perfusi

Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 3x24 jam, gangguan pertukaran gas teratasi dengan KH:

1. BGA normal2. Dispneu berkurang3. Foto X-Ray normal4. Tidak ada sianosis

1. Monitor status respiratori dan status oksigen

2. Posisika pasien untuk memaksimalkan potensi ventilasi

3. Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat bantu nafas

4. Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan

5. Lakukan fisioterapi dada jika perlu

6. Tentukan kebutuhan suction dengan mengauskultasi crackles dan ronkhi pada jalan nafas utama

3. Ketidakefektifan Pola Nafas b/d deformitas dinding dada dan keletihan otot pernafasan

Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan terjadi keefektifan pola nafas dengan KH:

1. Klien mendemonstrasikan suara nafas yang

1. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi

2. Berikan bronkodilator bila perlu

3. Bersihkan hidung, mulut dan sekret trakea

4. Atur peralatan oksigenasi5. Lakukan fisioterapi dada.

Page 4: NC PPOK.doc

bersih, tidak ada sianosis dan dispneu, tidak terjadi purse lips breathing

2. Menunjukkan frekuensi pernafasan dalam batas normal, tidak ada suara nafas abnormal

3. TTV dalam batas normalRR: 12-20x/menit

4. Intoleran Aktifitas b/d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen

Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 3x24 jam, pasien dapat beraktifitas secara normal dengan KH:

1. Mampu melakukan aktifitas sehari-hari secara mandiri

2. Berpartisipasi dalam aktifitas fisik tanpa disertai peningkatan RR

1. Bantu klien untuk melakukan aktifitas yang mampu dilakukan

2. Jelaskan pentingnya istirahat dalam rencana pengobatan dan keseimbangan antara aktivitas serta istirahat

3. Bantu pasien memilih posisi nyaman untuk istirahat

4. Bantu untuk memilih aktifitas konsisten yang sesuai dengan kemampuan fisik klien

5. Kolaborasi dengan tenaga rehabilitasi medik dalam merencanakan program terapi yang tepat.

5. Defisit Pengetahuan b/d kurangnya informasi

Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 3x24 jam, pasien dapat mengerti tentang penyakitnya dengan baik dengan KH:

1. Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit, kondisi, prognosis dan pengobatan

2. Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benar

3. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang

1. Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien, tentang proses penyakit yang spesifik

2. Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaiman hal ini berhubungan dengan anatomi dan fisiologi dengan cara yang tepat

3. Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit yang diderita pasien

4. Identifikasi kemungkinan penyebab

5. Diskusikan pilihan terapi atau penanganan

6. Instruksikan pasien

Page 5: NC PPOK.doc

dijelaskan perawat atau tim kesehatan lainnya.

mengenai tanda dan gejala apabila ditemukan dan segera melaporkan pada pemberi perawatan kesehatan