Nata de Blonceng

download Nata de Blonceng

of 7

description

pembuatan nata menggunakan bahan baku Bligo tau blonceng

Transcript of Nata de Blonceng

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Nata merupakan selulosa yang dibentuk oleh bakteri Acetobacter xylinum, berkalori rendah, kadar serat 2,5 %, dan memiliki kadar air 98 %. Serat yang ada dalam nata tersebut sangat penting dalam proses fisiologis, bahkan dapat membantu para penderita diabetes dan memperlancar pencernaan makanan atau dalam saluran pencernaan. Bligo banyak ditemuakn di Jawa tetapi saat ini tanaman tersebut sudah jarang ditemmukan. Buah bligo memiliki sifat yang dingin, manis dan rasanya netral. Bagian buah dari bligo sendiri mengandung air, protein, lemak, karbohidrat, asam organik, alkalin, cucurbitin, mineral (Ca, K, Mg, Fe, Na dan Zn), dan vitamin (A, C, thiamin, riboflavin, dan niacin). Bligo (Benincasa hispida) merupakan tanaman yang memiliki banyak keistimewaan. Ditinjau dari segi budi daya, tanaman ini mudah diperbanyak dan tidak memerlukan pemeliharaan intensif. Karena itu, bligo dapat dijadikan sebagai peluang bisnis yang mudah dikelola, baik skala rumah tangga, industri kecil, menengah, maupun besar.Pengelolahan bligo di bidang agroindustri masih belum banyak ditemukan dan kurangnya penegolahan Bligo, hanya sebatas untuk sayur dan manisan. Bligo memeiliki banyak serat sehingga cocok untuk digunakan olahan Nata. Karena hal tersebut maka kani memanfaatkan bligo baik untuk dikembangkan pemanfaatanya dengan mengolah Bligo menjadi Nata. Kami menamai percobaan ini dengan nama Nata de bligo (Benincasa hispida).1.2Rumusan masalah1. Apakah kandungan dari bligo (Benincasa hispida) ?

2. Bagaman cara pembuatan Nata de Bligo (Benincasa hispida) ?1.3Tujuan

1. Untuk mengetahi kandungan dari bligo (Benincasa hispida).

2. Untuk mengetahui cara pembuatan Nata de Blonceng (Benincasa hispida).BAB II

KAJIAN PUSTAKA

KlasifikasiKingdom : Plantae (Tumbuhan) Subkingdom : Tracheobionta

(Tumbuhan berpembuluh)Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)Sub Kelas : Dilleniidae

Ordo : ViolaleFamili: Cucurbitaceae (suku labu-labuan)

Genus : Benincasa

Spesies : Benincasa hispida (Thunb.) Cogn.

Bligo (Benincasa hispida) merupakan sayuran buah yang termasuk ke dalam famili Cucurbitaceae atau tanaman labu (Hendro 2010). Tanaman labu biasanya terdapat di daerah yang beriklim hangat, karena itu bligo dapat tumbuh subur di Indonesia. Buah bligo atau sering disebut dengan buah kundur jarang dikonsumsi oleh masyarakat, sehingga belum banyak dibudidayakan orang. Kalaupun diolah, buah bligo hanya dimanfaatkan dengan cara ditumis, dibuat sup, atau dibuat manisan, seperti sukade. Terbatasnya pengolahan buah bligo sebagai makanan disebabkan oleh rasa buah yang sedikit langu.

Kandungan buah bligo terdiri dari air, protein, lemak nabati, karbohidrat, serat, mineral, dan vitamin (Grubben 2004). Buah bligo dilaporkan mempunyai khasiat untuk kesehatan tubuh. Di Indonesia buah ini digunakan untuk membantu mengobati penyakit diabetes, karena buah bligo mengandung magnesium yang tinggi dan salah satu fungsi magnesium yaitu menigkatkan sistem kerja hormon insulin. Penelitian di Taiwan menunjukkan bahwa buah bligo memiliki antioksidan dalam jumlah tinggi, karena buah bligo mengandung berbagai macam vitamin yang bersifat antioksidan, seperti vitamin C, tiamin (B1), riboflavin (B2) dan niasin (B3) (Wijaya, 1982).Di kalangan Orang China, buah ini dinamai tung kua yang berarti labu musim dingin. Karena pada umumnya buah ini bisa ditemui pada musim dingin. Banyak ilmuwan yang menyatakan bahwa tumbuhan blonceng liar bisa ditemui di Jepang dan Jawa.

Nata berasal dari bahasa Spanyol yaitu nadar yang artinya berenang, istilah tersebut juga berasal dari bahasa latin yaitu natere yang artinya terapung (Saragi, 2004). Nata yaitu selulosa bakterial yang mengandung lebih kurang 98% konsistensinya kokoh dan teksturnya agak kenyal. Makanan ini termasuk makanan rendah kalori sehingga cocok digunakan penderita diabetes. Nata dapat dibuat dari bahan-bahan seperti : sari kelapa, air kelapa, sari nanas dan sari buah lainnya. nata berarti bacterial celulose atau selulosa sintesis, hasil sintesa dari gula oleh bakteri pembentuk nata, yaitu Acetobacter xylinum. Bakteri ini adalah bakteri asam asetat, bersifat aerobik, gram negatif dan berbentuk batang pendek. Dalam medium cair A. xylinum membentuk suatu lapisan (massa) yang dapat mencapai ketebalan beberapa senti meter. Bakteri itu sendiri terperangkap dalam massa fiber yang dibuatnya. Untuk dapat menghasilkan massa yang kokoh, kenyal, tebal, putih, dan tembus pandang, perlu diperhatikan suhu inkubasi (peraman), komposisi, dan pH (keasaman media). bligo sendiri mengandung air, protein, banyak serat, lemak, asam organik, alkalin, cucurbitin, mineral (Ca, K, Mg, Fe, Na dan Zn), dan vitamin (A, C, thiamin, riboflavin, dan niacin). Bligo juga bisa digunakan sebagai media petumbuhan bakteri Acetobacter xylinum karena mengandung karbohidrat yang terdiri atas gula sederhana. Acetobacter xylinum tumbuh pada media yang mengandung gula dan dapat mengubah gula menjadi selulosa. Selulosa yang dkeluarkan ke dalam media itu berupa benang-benang membentuk jalinan yang terus menebal menjadi lapisan nata (Saragi, 2004). Nata adalah makanan olahan yang difermentasi selama 2-4 minggu dengan bantan bakteri Acetobacter xylinum, bakteri Acetobacter xylinum dapat tumbuh dan berkembang dalam medium gula dan akan mengubah gula menjadi selulosa (Rachaman, 1989).

Bakteri Acetobacter Xylinum dapat tummmbuh dengggan baik apabila terdapat kandugan nutrisi dan kondisi yang sesuai seperti sumber karbon, nitrogen, air, pH fermentasi, lama fermentasi, suhu dan oksigen. Dalam pembuatan nata selain sumber nitrogen dari urea juga diperlukan sumber karbon (sukrosa) (Suryani, 2005).BAB IIIMETODE PENELITIAN

A.Alat dan bahan

Alat

1. Baskom plastik2. Wadah untuk pembuatan media 3. Ember plastik4. Rak kayu 5. Pengaduk dari kayu atau stainless steel 6. Gelas ukur

7. Pisau stainless

8. Neraca 9. Talenan 10. Kertas saring 11. Beker glass volume 1 liter 12. Botol jam 13. Kompor atau lampu bunsen Bahan 1. Buah bligo

2. Air kelapa 3. Gula pasir 4. Asam cuka atau asam asetat glasial 5. Cairan bibit atau kultur murni atau bibit nata de bligo 6. Pengawet Natrium benzoat, essens, fanili, dan lain-lainB.Prosedur kerjaPembuatan Nata de bligo1. Pilihlah buah bligo yang matang, tetapi masih keras.2. Cucilah bligo tersebut dengan air bersih, lalu belah menajdi dua bagian,selanjutnya dipotong-potong kecil atau dihancurkan.

3. Peraslah hancuran bligo tersebut untuk mengeluarkan juicenya.

4. Ampas bligo yang diperoleh dicampur dengan air dan gula pasir dengan perbandingan 6 : 3 : 1.

5. Aduklah campuran tadi hingga merata, lalu masukkan ke dalam botol jam hingga setengah isi.

6. Tutuplah botol jam yang telah berisi bligo tadi dengan kain atau kertas yang bersih.

7. Simpanlah di tempat yang aman dan biarkan selama 2-3 minggu hingga terbentuk lapisan putih di atasnya (lapisan ini merupakan koloni bakteri Acetobacter xylinum)Pembuatan Nata de coco1. Didihkan air kelapa dalam beker glass atau panci email, kemudian tambahkan gula pasir sebanyak 75 gram per liter air kelapa. Kemudian saringlah dengan menggunakan kertas saring.

2. Ukurlah pH dari air kelapa di atas, apabila pH-nya di atas 4-4,5 tambahkan asam cuka atau asam asetat glasial sampai pH menjadi 4-4,5.

3. Masukkan cairan bibit sebanyak 165 ml per liter air kelapa atau bakteri dari kultur murni atau bibit dari nata de bligo ke dalam air kelapa yang telah diukur pH-nya, kemudian aduk hingga merata.

4. Masukanlah air kelapa yang telah mengandung bibit tersebut ke dalam baskon plastik atau wadah lainnya, kemudian tutup dengan kertas yang bersih, beri keterangan, dan simpan di tempat yang aman selama 15 hari.

5. Setelah 15 hari akan terbentuk lapisan putih pada permukaan air kelapa.

6. Angkatlah lapisan tersebut dengan menggunakan garpu bersih atau alat lainnya.

7. Hati-hati jangan sampai lapisan bawahnya terkontaminasi, karena cairan ini dapat digunakan sebagai bibit untuk pembuatan nata de coco berikutnya.

8. Buanglah lapisan atau selaput tipis yang melekat pada bagian bawah lapisan putih tadi, kemudian potong-potong lapisan yang diperoleh sesuai dengan bentuk yang diinginkan, lalu cuci hingga bersih.

9. Rendamlah potongan-potongan dari lapisan putih tadi selama 2-3 hari untuk menghilangkan asamnya, kemudian ditiriskan. Setiap hari air rendaman harus diganti dengan air yang baru. Bila pada hari ketiga masih terasa asam, didihkan selama 30 menit, kemudian ditirskan kembali.

DAFTAR PUSTAKASaragih, Y.P. 2004. Membuat Nata de Coco. Jakarta: Puspa Swara.

Rachaman, A.1989. Pengantar Teknologi Fermentasi. Bogor: IPB

Lehninger. 1994. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta: Erlangga.

Suryani, A; Hambali, E dan Prayaga. 2005. Membuat Aneka Nata. Jakarta: Penebar Swadaya.

Grubben, G.J.H. 2004. Vegetable. National Holticultural Research Institute, USA.

Wijaya,C.H. 1982. Sifat Kimia dan Fisik Buah Bligo dan Pepaya dan Aplikasinya Dalam Pembuatan Produk Sejenis Jam. FATETA IPB, Bogor.

Pemanfaatan Bligo (Benincasa hispida) menjadi Nata

(Nata de Bligo)PROPOSAL

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH

BOTANI EKONOMI

Yang dibimbing oleh Ibu Murni Sapta

Oleh Kelompok 3

Offering H-HP dan G-GP

Annisa Marifatul Jannah

(130342615345)

M. Sholeh Al-Qoyyim

(130342603485)

Nindiya Ulfah

(130342603493)

Saekur Mutaslimah

(130342615348)

The Learning University

UNIVERSITAS NEGERI MALANGFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PROGRAM STUDI BIOLOGI

Agustus 2015