Naskah Role Play Etika Keperawatan Bu Hartati

19
ROLE PLAY ETIKA KEPERAWATAN Disusun oleh : 1. Arif Supriyanto (P17420211008) 2. Azis Prasetyo (P17420211009) 3. Bustanil Firdaus (P17420211010) 4. Candra Rakhmawati (P17420211011) 5. Desi Arfiriski (P17420211012) 6. Dwi Kusumawardani (P17420211013) 7. Erdining Novika (P17420211014) KELAS IA POLTEKKES KEMENKES SEMARANG PRODI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO

description

tugasss

Transcript of Naskah Role Play Etika Keperawatan Bu Hartati

Page 1: Naskah Role Play Etika Keperawatan Bu Hartati

ROLE PLAY ETIKA KEPERAWATAN

Disusun oleh :

1. Arif Supriyanto (P17420211008)

2. Azis Prasetyo (P17420211009)

3. Bustanil Firdaus (P17420211010)

4. Candra Rakhmawati (P17420211011)

5. Desi Arfiriski (P17420211012)

6. Dwi Kusumawardani (P17420211013)

7. Erdining Novika (P17420211014)

KELAS IA

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

PRODI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO

2011/2012

NASKAH ROLE PLAY

ETIKA KEPERAWATAN

Page 2: Naskah Role Play Etika Keperawatan Bu Hartati

-Arif Supriyanto sebagai Pasien (Arif)

-Azis Prasetyo sebagai Dokter Aziz, penolong dan Supir

-Bustanil Firdaus sebagai Teman Pasien (Daus)

-Candra Rakhmawati sebagai Perawat Candra (Perawat Ramah)

-Desi Arfiriski sebagai Ibu Desi (Ibu Arif)

-Dwi Kusumawardani sebagai Perawat Dwi (Perawat Introvert)

-Erdining Novika sebagai Perawat Novi

Pada suatu hari Arif dan temannya pulang kuliah bersama, mereka berjalan sambil asyik

mengobrol di sepanjang jalan.

Daus : “ Eh Rif tadi kuliahnya garing banget deh.”

Arif : “ Ya kamu bener banget, aku aja duduk di belakang ngantuk banget sampe-sampe

aku tidur.” (tertawa)

Daus : “ Wah payah kamu, aku nih yang duduk di depan harus nahan ngantuk biyar mata

aku gak dempet.”

Arif : “ Untung aku duduk di belakang jadi bisa tidur deh dan untungnya aku gak ditanya

sama tuh dosen.”

Daus : “ Ya kamu beruntung banget, tapi yang masalah ditanya dosen kamu gak

beruntung.”

Arif : “ Ya nih aku diomelin jadinya, padahal lagi enak tidur. Oh ya emang sebenarnya

tadi tanya apa sih tu dosen?”

Daus : “ Yah aku juga ngantuk jadi cuma denger dikit doang, kayanya sih tanya tentang

obat syaraf. Eh malah kamu jawabnya betadin pantes lah kamu diomelin, syaraf

loe.”

Arif : “ Emang kamu tahu apa jawabannya?”

Daus : “ Hehehe….aku juga gak tahu jawabannya abis ngantuk sih.”

Arif : “ Yah sama aja kamu juga syaraf.”

Page 3: Naskah Role Play Etika Keperawatan Bu Hartati

Daus : “ Hahaha….sama-sama syaraf dong, eh bentar lagi nyampe nih aku. Kamu hati-hati

di jalan ya.”

Arif : “ Ya oke lah, ya udah aku mau nyebrang dulu deh.”

Daus : “Siip lah. See you tomorrow.”

Tiba-tiba ada mobil dengan kencang melaju ke arah Arif, Daus yang tahu hal itu

memanggil Arif agar dia menghindar tapi Arif tak mendengarnya dan akhirnya Arif tertabrak

dan lukanya sangat parah sampai tulang pahanya retak.

Daus : “ Arif awas ada mobil. Arif …. rif……awas mobil.”

Supir : “ Tin..tin….tin….tin…..awas minggir.”

Daus : “ Tolong teman saya Pak, ini lukanya sangat parah Pak, dia tidak sadar.”

Penolong : “ Ya de mari teman ade bawa ke mobil saya, kita bawa ke rumah sakit.”

Daus : “ Ya mari Pak. Terima kasih sekali Pak.”

Penolong : “ Ya sama-sama de.”

Sesampainya di Rumah sakit Arif langsung ditangani dan Daus segera menghubungi ibu

Arif untuk memberitahukan keadaan Arif.

Daus : “ Halo assalamu’alaikum Ibu.”

Ibu : “ Wa’alaikumsalam, ini siapa ya?”

Daus : “ Ini saya Bu, Daus. Sekarang Arif sedang berada di Rumah Sakit, tadi Arif

kecelakaan di jalan.”

Ibu : “ Astaghfirullahal’adzim, anakku. Di Rumah Sakit mana us?”

Daus : “ Di Rumah Sakit Cipta Sehat Bu, sekarang Arif sedang ada di IGD.”

Ibu : “ Terima kasih nak Daus, ibu akan segera ke situ.”

Daus : “ Ya Bu. Assalamu’alaikum.”

Tiga puluh menit kemudian ibu Arif sampai di rumah sakit, namun Arif belum selesai

ditangani.

Ibu : “ Keadaan Arif gimana nak Daus?”

Daus : “ Sekarang Arif masih di UGD Bu, kita doakan saja supaya Arif selamat.”

Ibu : “ Ya semoga Arif tidak kenapa-kenapa.”

Tak lama kemudian Dokter Aziz yang menangani keluar dari UGD.

Page 4: Naskah Role Play Etika Keperawatan Bu Hartati

Ibu : “ Dokter bagaimana keadaan anak saya Dok, anak saya baik-baik saja kan Dok?”

Dokter : “ Anak Ibu mengalami perdarahan yang cukup hebat jadi memerlukan donor darah,

tapi sekarang anak Ibu sudah bisa kami tangani dan kondisinya sudah stabil. Namun

kaki anak Ibu tulangnya retak sedikit dan harus di rawat di Rumah Sakit.”

Ibu : “ Tapi kondisi anak saya sekarang baik-baik saja kan Dok?”

Dokter : “ Ya Bu, kondisi anak Ibu sudah stabil.”

Ibu : “ Sekarang saya bisa melihat anak saya Dok?”

Dokter : “ Ya Bu, silahkan.”

Ibu : “ Terima kasih Dok.”

Dokter : “ Ya sama-sama Bu. Saya permisi dulu, mari Bu.”

Setelah Ibu dan Daus melihat keadaan Arif, akhirnya Daus berpamitan pulang.

Daus : “ Syukurlah Bu sekarang kondisi Arif sudah membaik.”

Ibu : “ Ya nak, terima kasih sekali sudah menolong Arif.”

Daus : “ Sama-sama Bu, sudah sepantasnya kita saling tolong-menolong. Berhubung sudah

sore saya pamit pulang dulu Bu, semoga Arif cepat sembuh.”

Ibu : “ Ya us, hati-hati ya.”

Daus : “ Ya bu. Terima kasih.”

Satu hari kemudian Arif sudah bisa dipindah ke ruang perawatan dan Ibunya selalu

menungguinya. Dan pada pagi hari jadwalnya Arif untuk diperiksa oleh perawat.

Perawat Dwi : “ Selamat pagi de, saya Perawat Dwi, sekarang saya akan memeriksa Tanda-

Tanda Vital. Nanti saya akan mengukur suhu dan tekanan darah Ade.”

Arif : “ Ya baik sus.”

Perawat melakukan pemeriksaan kepada pasien.

Perawat Dwi : “ Sudah selsai de, tekanan darah Ade 110/70 cmHg dan suhu tubuh ade 36o C.

Saya permisi dulu jika membutuhkan sesuatu bisA panggil saya di ruang

keperawatan atau tekan tombol ini.”

Arif : “ Baik sus.”

Page 5: Naskah Role Play Etika Keperawatan Bu Hartati

Dua jam kemudian Perawat Dwi kembali untuk mengganti balutan luka Arif.

Perawat Dwi : “ Selamat pagi de, sekarang saya akan mengganti balutan di kaki Ade.” (Sedikit

Judes)

Arif : “ Baik sus.”

Perawat Dwi : “ Jangan bergerak terus ya de, biyar saya mudah mengganti balutannya. Dan

kalau agak sakit ditahan ya .” (agak judes )

Arif : “ Baik sus.”

Perawat melakukan tindakan dengan Baik.

Perawat Dwi : “ Baik de, sekarang balutannya sudah diganti, saya permisi dulu. Nanti saya

kembali lagi untuk mengantar makanan.”

Ibu : “ Terima kasih ya sus.”

Perawat Dwi : “ Ya Bu.”

Setelah perawat Dwi meninggalkan ruangan, Arif bercerita kepada Ibunya tentang

perilaku Perawat Dwi.

Arif : “ Ibu kok Perawatnya diem banget yah, gak ramah.”

Ibu : “ Ya kelihatannya Perawat itu kurang ramah, wajahnya aja murung kaya gitu,

jarang senyum.”

Arif : “ Apa dia lagi ada masalah ya Bu?”

Ibu : “Ya mungkin bisa kaya gitu. Sudah lah gak usah ngomongin orang, kita harus

berterima kasih kepada Perawat Dwi yang sudah merawat kamu.”

Arif : “ Ya Bu, tapi Perawatannya juga lumayan bagus kok bu. Tapi kadang waktu di

rawat agak sakit sih bu.”

Ibu : “ Ya namanya juga luka parah, ya pasti sakit kan Rif.”

( Arif tersenyum tersipu )

Tiba-tiba Daus yang baru pulang kuliah datang untuk menjenguk Arif.

Daus : “ Assalamu’alaikum.”

Ibu & Daus : “ Wa’alaikumsalam.”

Ibu : “ Eh nak Daus, sini masuk.”

Page 6: Naskah Role Play Etika Keperawatan Bu Hartati

Daus : “ Ya Bu. Terima kasih.”

Ibu : “ Baru pulang kuliah yah?”

Daus : “ Ya Bu, mumpung nanti kosong jadi saya mampir ke sini.”

Ibu : “ Ya sudah silahkan ngobrol sama Arif, Ibu mau keluar dulu sebentar.”

Daus : “ Ya Bu.”

Arif : “ Wah asyik nih, jadi aku ada temannya. Dari kemarin Ibu terus yang nungguin.”

Daus : “ Jarang-jarang loh kamu ditungguin terus sama Ibumu.”

Arif : “ Bisa aja kamu us, gimana tadi di kampus?”

Daus : “ Pada nanyain kamu tuh, tadinya sih pada mau ikut ke sini tapi tiba-tiba gak

jadi katanya ada acara.”

Arif : “ Gak apa-apa koq. Kan udah ada kamu.”

Daus : “ Ya dong. Oh ya gimana Perawatnya ada yang cantik gak nih? Kalau ada

kenalin dong sama aku.”

Arif : “ Yah ini anak masih aja kaya gini. Tapi ada sih yang cantik, kamu mau?”

Daus : “ Wah boleh juga tuh, kalau gitu aku sekarang pura-pura sakit aja deh biyar bisa

dirawat sama perawat yang cantik.” ( tersenyum )

Arif : “ Beneran nih mau?”

Daus : “ Ya mau lah.”

Arif : “ Namanya Suster Dwi.”

Daus : “ Dari namanya aja udah cantik apa lagi orangnya. Tapi ngomong-ngomong

masih muda gak? Jangan-jangan udah tua lagi.”

Arif : “ Ya umurnya lebih tua dari kita sih, tapi cantik loh. Tapiiii...”

Daus : “ Tapi apa sih rif?”

Arif : “ Tapi sayangnya dia kurang ramah, jarang senyum jadi kelihatan kurang cantik

deh.”

Daus : “ Yah masa gitu sih. Emang kurang ramah gimana sih?”

Arif :“ Ya jarang komunikasi, wajahnya murung gitu, kaya gak punya semangat.”

Daus : “ Yah gak jadi lah, cari yang lain aja.”

Arif : “ Heemm tak bilangin loh ke perawat Dwi.”

Page 7: Naskah Role Play Etika Keperawatan Bu Hartati

Daus : “ Hus, jangan lah. Eh ngomong-ngomong udah siang nih, aku mau jemput

adikku dulu. Aku pulang dulu rif, cepet sembuh ya.”

Setelah Daus pulang, ibu Arif kembali menunggui anaknya dan saatnya Arif untuk

makan siang. Perawat Dwi datang untuk memberikan makanan dan obat kepada Arif.

Perawat Dwi : “ Siang de, Bu. Saya membawakan makan dan setelah makan ade minum

obat.”

Ibu : “ Baik sus, terima kasih.”

Perawat Dwi : “ Ade bisa makan sendiri kan?”

Arif : “ Bisa sus.”

Perawat Dwi : “ Baik kalau begitu nanti Ibu bisa membantu Ade Arif makan dan minum

obat Bu.Saya permisi dulu. Nanti kalau ada sesuatu bisa panggil saya di

ruang keperawatan.”

Ibu : “ya terima kasih Sus.”

Pada malam hari Perawat Candra datang untuk memberikan obat kepada Arif.

Perawat Candra : “ Selamat malam de, dengan ade Arif yah.”

Arif : “ Ya sus benar.”

Perawat Candra :“ Perkenalkan nama saya Perawat Candra, saya jaga malam. gimana

kakinya, apa masih sakit?”

Arif : “ Ya sus masih sakit dan pegel.”

Perawat Candra : “ Baik kalau begitu saya akan periksa lukanya dan nanti saya akan kasih

obat biyar cepat sembuh. Nanti agak sedikit sakit jadi ade tahan ya, gak papa

koq. Sebelumnya ada yang mau ade tanyakan?”

Arif : “ Gak sus.”

Perawat Candra : “ Bisa dimulai sekarang ya De.”

Arif : “ Ya sus.”

Page 8: Naskah Role Play Etika Keperawatan Bu Hartati

Perawat melakukan tindakan dengan baik, ramah dan komunikatif dengan pasiennya.

Setelah selesai tindakan Perawat Candra berpamitan.

Perawat Candra : “ Baik de sekarang sudah selesai saya periksa. Gimana perasaan ade

sekarang?”

Arif : “ Lebih baikkan sus, tapi masih sedikit sakit.”

Perawat Candra : “ Gak papa nanti juga sakitnya berkurang. Kalau begitu saya permisi dulu

nanti dua jam lagi saya kembali untuk mengecek kondisi Ade dan jika

membutuhkan sesuatu Ade bisa panggil saya di ruang keperawatan lewat

Ibu Ade atau tekan tombol ini ya de. Cepet sembuh ya de.”

Arif : “ Ya sus.”

Ibu : “ Terima kasih ya sus.”

Perawat Candra : “ Ya Ibu sama-sama.”

Setelah perawat pergi Arif bercerita kepada Ibunya.

Arif : “ Bu Suster Candra orangnya ramah deh, banyak senyum lagi gak kaya

Suster Dwi. Mau ngenalin ke Daus apa ya bu? Dia kan masih jomblo, kali

aja nanti Daus naksir, hehehehe…..”

Ibu : “ Ya dia lebih ramah rif. Ada-ada aja kamu rif.”

Arif : “Mending besok-besok aku dirawat sama Suster Candra aja deh Bu. Kalau

sama Suster Candra rasanya nyaman tapi kalau sama Suster Dwi gak

nyaman Bu.”

Hari sudah malam dan saatnya untuk istirahat. Pagi harinya Perawat Dwi yang bertugas

untuk mengecek Tanda-tanda Vital Arif ada urusan jadi tugas Perawat Dwi digantikan oleh

Perawat Candra.

Perawat Candra : “ Pagi de, masih ingat kan sama saya?”

Arif : “ Masih sus, Suster Candra kan?”

Perawat Candra : “ Ya benar, gimana tidurnya semalam nyenyak kan?”

Arif : “ Ya sus.”

Page 9: Naskah Role Play Etika Keperawatan Bu Hartati

Perawat Candra : “Bagus, sekarang saya akan periksa Tanda-Tanda Vitalnya ya, untuk

mengecek kondisi kesehatan ade. Nanti saya akan pasang termometer di

ketiak ade dan saya akan mengukur tekanan darah ade. Apa ada

pertanyaan?”

Arif : “Ga ada sus.”

Perawat Candra : “Saya mulai sekarang ya de.”

Arif : “Ya baik sus.”

Perawat Candra : “Permisi ya de bisa pasang termometernya di ketiak ade?”

Arif : “Bisa sus.”

Perawat Candra : “Ya bagus.”

Setelah selesai melakukan pengukuran Tanda-tanda Vital, Perawat Candra berpamitan.

Perawat Candra : “ Baik de sekarang sudah selesai, tekanan darahnya normal 120/80 cmHg

dan suhunya 36,4o C. gimana perasaan ade sekarang?”

Arif : “ Baik sus.”

Perawat Candra : “ Bagus, kalau begitu saya permisi dulu, nanti saya kembali lagi untuk

mengntarkan makanan.dan jika ada sesuatu seperti biasa, saya ada di ruang

keperawatan ya de.”

Waktunya istirahat siang dan ketika Ibu ke kantin, Ibu bertemu dengan Perawat Candra.

kemudian Ibu menghampiri Perawat Candra dan bercerita tentang Perawat Dwi.

Ibu : “ Suster Candra kan?”

Perawat Candra : “ Ya Bu, ada apa yah?”

Ibu : “ Saya Ibunya Arif, kemarin kan Arif cerita sama saya, katanya dia

mending dirawat sama Suster Candra, Arif merasa nyaman jika dirawat

Suster dari pada sama Suster Dwi, katanya dia judes, gak ramah, jarang

senyum jadi Arif gak nyaman.”

Page 10: Naskah Role Play Etika Keperawatan Bu Hartati

Perawat Candra : “ Sudah semestinya saya begitu bu. Tapi kalau mengenai Suster Dwi, saya

bisa katakan kepada beliau untuk lebih baik lagi. Mungkin dia sedang ada

masalah bu.”

Ibu : “ Tapi kalau ada masalah masa setiap merawat anak saya wajahnya selalu

gitu.”

Perawat Candra : “ Ya nanti saya akan bicara ke Suster Ana Bu.”

Ibu : “ Ya sudah kalau begitu saya kembali dulu ya Sus. Terima kasih.”

Perawat Candra : “ Ya Bu, sama-sama.”

Setelah mendengar cerita itu Perawat Candra berfikir kenapa Perawat Dwi bisa bersikap

seperti itu. Dia juga merasa Perawat Dwi kurang ramah kepada dirinya, jarang senyum,

wajahnya murung, kurang berkomunikasi padahal bekerja sama-sama.

Perawat Candra sebagai perawat baru dan kemudian di angkat jabatannya, jadi merasa

tidak enak kepada Perawat Dwi yang sudah lama bekerja.

Perawat Candra : “ Benar juga yang di bilang Ibu tadi yah, Suster Dwi akhir-akhir ini

wajahnya selalu murung, jarang senyum, kalau ketemu aku juga judes gitu.

Mungkin dia ada masalah apa yah, tapi masa udah beberapa hari ini kaya

gitu terus. Tapi kalau sama Suster Novi gak kaya gitu banget deh. Apa

karena aku perawat baru terus naik jabatan yah. Wah aku jadi gak enak nih,

mending Tanya sama Suster Novi aja, dia kan biasa bareng sama Suster

Dwi.”

Setelah dari kantin, Perawat Candra berpapasan dengan Perawat Dwi. Tapi Perawat Dwi

masih saja memasang wajah murungnya.

Perawat Candra : “ Mau ke kantin ya Sus?”

Perawat Dwi : “ Ya.”

Perawat Candra : “ Sendirian Sus, mau saya temenin?”

Perawat Candra : “ Gak usah, makasih.”

Perawat Candra : “ Oh ya.”

Page 11: Naskah Role Play Etika Keperawatan Bu Hartati

Setelah bertemu dengan Perawat Dwi, Perawat Candra menjadi merasa semakin tidak

enak pada Perawat Dwi. Akhirnya Perawat Candra memutuskan untuk menanyakan kepada

perawat Novi yang biasa bersama Perawat Dwi.

Perawat Candra : “ Suster bisa bicara sebentar dengan saya?”

Perawat Novi : “ Ya bisa, ada apa yah?”

Perawat Candra : “ Begini sus saya mau Tanya, kenapa yah akhir-akhir ini Suster Dwi

wajahnya selalu murung, jarang senyum, kurang ramah, dan kurang

bersemangat?”

Perawat Novi : “ Oh ya sih, dia sekarang kurang bersemangat dan wajahnya murung.

Mungkin dia lagi ada masalah, aku juga kurang tahu soalnya dia gak mau

cerita.”

Perawat Candra : “ Kaya gitu yah sus. Aya jadi merasa gak enak, soalnya kalau bertemu saya

wajahnya murung gitu, gak senyum lagi. Jadi saya merasa saya punya salah

atau gimana.”

Perawat Novi : “ Ya nanti aku coba tanyain ke suster Dwi.”

Perawat Candra : “ Ya mending kaya gitu, soalnya keluarga pasien juga ada yang bilang ke

saya kalau Suster Dwi kurang ramah. Tapi Suster Dwi orangnya rajin yah

sus, dia selalu menyelesaikan tugas dengan baik.”

Perawat Novi : “ Suster Dwi memang rajin, tugasnya selalu dikerjakannya sendiri dengan

baik. Ya sudah kalau saya bertemu suster Dwi, saya akan menanyakannya.”

Perawat Candra : “ Ya baik sus, makasih ya sus.”

Kemudian di kantin Perawat Novi menemui perawat Dwi untuk membicarakan apa yang

dikatakan Perawat Candra.

Perawat Novi : “ Hei sus, gimana udah selesai semua kerjaannya?”

Perawat Dwi : “ Sudah selesai semua, kamu sih gimana?”

Perawat Novi : “ Tinggal dikit lagi selesai koq. Oh ya gini aku mau Tanya tapi kamu

jangan tersinggung ya.”

Page 12: Naskah Role Play Etika Keperawatan Bu Hartati

Perawat Dwi : “ Ya gak koq, emang ada apa sih?”

Perawat Novi : “ Gini, aku dengar kamu kurang ramah ke pasien, dan akhir-akhir ini kamu

kurang bersemangat. Kamu kenapa sih, ada masalah? Kalau ada cerita aja ke

aku, mungkin aku bisa kasih solusi.”

Perawat Dwi : “ Ga papa sih cuma ada masalah sedikit aja.”

Perawat Novi : “ Emang apa sih, mungkin aku bisa bantu.”

Perawat Dwi : “ Sebenernya gini, aku ngerasa pimpinan kita agak pilih kasih. Kenapa yah

padahal aku kan udah lama kerja di sini tapibelum juga naik jabatan,

sedangkan Suster Candra yang belum lama di sini udah naik jabatan. Aku

selalu menyelesaikan tugas dengan baik. Kenapa coba?”

Perawat Novi : “ Ya mungkin belum rejeki kamu, kamu berusaha dan berdoa aja yang

rajin biyar Tuhan mengabulkan doamu. Tapi kamu gak seharusnya seperti

itu ke pasien dan ke teman lain.”

Perawat Dwi : “ Ya abis aku kebawa perasaan, aku ngrasa pimpinan pilih kasih.”

Perawat Novi : “ Tapi kamu jangan berfikiran negatif dulu ke pimpinan, mungkin Suster

Candra lebih trampil dan berkompeten. Jadi kamu gak usah gitu. Kamu tetap

ramah ke pasien, senyum, wajahnya yang segar jangan murung gitu dong.

Nanti pasien pada gak mau dirawat sama kamu lagi, gimana coba.”

Perawat Dwi : “ Benar juga yah apa yang kamu bilang. Pasti suatu saat nanti kebahagiaan

itu akan tiba di waktu yang tepat.”

Perawat Novi : “ Nah gitu dong jadi kan teman-teman gak pada bingung ke kamu dan

pasien jadi mau dirawat sama kamu.”

Perawat Dwi : “ Makasih banget ya Suster Novi, aku seneng banget punya teman seperti

kamu.”

Perawat Novi : “ Ya sama-sama.”

Akhirnya sekarang Perawat Dwi kembali senyum kembali, wajahnya tidak murung lagi,

ramah kepada pasien dan teman-temannya, serta bekerja dengan baik. Banyak pasien yang suka

dengan cara merawat pasien dan sekarang Perawat Dwi sedang diusulkan untuk naik jabatan.