NASKAH PUBLIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …repository.unimus.ac.id/2028/8/FULL TEXT.pdf ·...

16
NASKAH PUBLIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI PUSKESMAS SITANGGAL KECAMATAN LARANGAN KABUPATEN BREBES Diajukan Oleh : IMAM PRIYANTO G2B216026 PROGRAM STUDI S1 GIZI FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG TAHUN 2018 http://repository.unimus.ac.id

Transcript of NASKAH PUBLIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …repository.unimus.ac.id/2028/8/FULL TEXT.pdf ·...

Page 1: NASKAH PUBLIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …repository.unimus.ac.id/2028/8/FULL TEXT.pdf · Program Studi S1 Gizi Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah

NASKAH PUBLIKASI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN

DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR)

DI PUSKESMAS SITANGGAL

KECAMATAN LARANGAN KABUPATEN BREBES

Diajukan Oleh

IMAM PRIYANTO

G2B216026

PROGRAM STUDI S1 GIZI

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

TAHUN 2018

httprepositoryunimusacid

httprepositoryunimusacid

RHUBUNGAN

DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH

DI PUSKESMAS SITANGGAL

KECAMATAN LARANGAN KABUPATEN BREBES

Imam Priyanto Yuliana Noor S Ulvie

Program Studi S1 Gizi

Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Semarang

E-mail imampriyanto359gmailcom

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan umur ibu hamil paritas ibu

hamil status gizi ibu hamil jarak kehamilan ibu hamil dan status anemia ibu hamil

dengan berat badan lahir rendah di wilayah Puskesmas Sitanggal Kec Larangan

Kab Brebes Penelitian ini termasuk jenis penelitian analitik dengan desain case

control dengan pendekatan retrospektif Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh

bayi yang lahir dengan berat badan lahir rendah sebanyak 38 bayi sebagai kasus dan

38 bayi dengan berat badan lahir normal sebagai kontrol Hasil penelitian Umur ibu

hamil sampel termuda adalah 19 tahun dan tertua 39 tahun dengan 12 sampel

beresiko untuk melahirkan BBLR Paritas ibu hamil paling tinggi dari sampel adalah

kehamilan yang ke 5 dengan 36 sampel ibu hamil primipara dan grandimultipara

LILA terendah adalah 210 cm sedangkan paling tinggi 32 cm dengan LILA sampel

tidak normal ( KEK ) ada 9 sampel Jarak kehamilan paling lama yaitu 132 bulan

terdapat 35 sampel yang mempunyai jarak kehamilan yang tidak normal yaitu lt 24

bulan Kadar Hb ibu hamil terendah yaitu 94 gr sedangkan kadar Hb ibu hamil

tertinggi adalah 138 gr dengan 10 sampel (132 ) berstatus anemia Tidak

hubungan antara umur ibu hamil dengan kejadian bblr ( CP 0059 ) tidak ada

hubungan antara paritas ibu hamil dengan kejadian bblr ( CP 0464) ada hubungan

status gizi ibu hamil dengan kejadian bblr ( CP 0013 ) tidak ada hubungan antara

jarak kehamilan dengan kejadian bblr ( 0818 ) ada hubungan antara anemia ibu

hamil dengan kejadian bblr ( 0007) Kesimpulan status gizi ibu hamil dan status

anemia ibu hamil mempunyai hubungan dengan kejadian bblr dikarenakan

mempunyai p value kurang dari 005

Kata kunci umur paritas jarak kehamilan status gizi status anemia ibu

hamil

httprepositoryunimusacid

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Berat badan merupakan salah satu indikator kesehatan Bayi Berat Lahir

(BBL) Rerata berat badan normal (usia gestasi 37sd 41 minggu) adalah 3200 gram

Secara umum Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) lebih besar risikonya untuk

mengalami masalah atau komplikasi pada saat lahir (Damanik 2010)

BBLR adalah bayi dengan berat badan lahir kurang dari 2500 gram tanpa

memandang masa gestasi Berat badan lahir rendah adalah berat bayi yang ditimbang

dalam 1 jam setelah lahir World Health Organization (WHO) sejak tahun 1961

menyatakan bahwa semua bayi baru lahir yang berat badannya kurang atau sama

dengan 2500 gram disebut low birth weight infant (bayi berat lahir rendah) Menurut

WHO BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram

Angka kematian bayi menjadi indikator pertama dalam menentukan derajat kesehatan

anak karena merupakan cerminan dari status kesehatan anak saat ini Secara statistik

angka kesakitan dan kematian pada nenonatus di negara berkembang tinggi dengan

penyebab utama berkaitan dengan BBLR (Asiyah 2010)

BBLR termasuk faktor utama dalam peningkatan mortalitas morbiditas dan

disabilitas neonatus bayi dan anak serta memberikan dampak jangka panjang

terhadap kehidupannya di masa depan Kelahiran BBLR terus meningkat pertahunnya

di negara maju seperti Amerika Serikat sedangkan di Indonesia kelahiran BBLR

justru diikuti oleh kematian bayi ( Asiyah 2010 )

Ada beberapa faktor risiko yang mempengaruhi BBLR ditinjau dari faktor

ibu kehamilan dan faktor janin Faktor ibu meliputi gizi saat hamil kurang umur

ibu ( lt 20 tahun dan gt 35 tahun) jarak kehamilan terlalu dekat dan penyakit

menahunfaktor kehamilan seperti hidramnion parietas status gizi ibu hamil dan

status anemia ibu hamil Faktor janin yang mempengaruhi BBLR seperti cacat

bawaan dan infeksi dalam rahim Faktor-faktor risiko lainnya yang mempengaruhi

httprepositoryunimusacid

kejadian BBLR antara lain paritas status ekonomi pendidikan dan pekerjaan ibu

(Sistriani 2008)

Menurut data United Nations Childrenrsquos Fund (UNICEF 2009) angka

kelahiran BBLR di dunia mencapai 14 Negara-negara berkembang menduduki

angka kelahiran BBLR hingga 15 sedangkan negara-negara industri maju

mempunyai angka kejadian BBLR 7 Berdasarkan hasil penelitian Demographic

and Health Survey (DHS) 2002-2003 dan dianalisis kembali oleh UNICEF HQ

(Headquarters) Juni 2004 prevalensi kelahiran BBLR di Indonesia mencapai 9

Prevalensi BBLR menurut WHO (2010) diperkirakan 15 dari seluruh

kelahiran di dunia dengan batasan 33 - 38 dan lebih sering terjadi di negara-

negara berkembang atau sosial ekonomi rendah Secara statistik menunjukkan 90

kejadian BBLR didapatkan di negara berkembang dan angka kematiannya 35 kali

lebih tinggi dibanding pada bayi dengan berat badan lahir lebih dari 2500 gram Hal

ini dapat terjadi dan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti ibu mempunyai

penyakit yang langsung berhubungan dengan kehamilan dan usia ibu (Sartika 2012)

Angka kejadian di Indonesia sangat bervariasi antara satu daerah dengan

daerah lain yaitu berkisar antara 9 - 30 hasil studi di 7 daerah diperoleh angka

BBLR dengan rentang 21 - 172 Proporsi BBLR dapat diketahui berdasarkan

estimasi dari Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) Secara nasional

berdasarkan analisa lanjut SDKI angka BBLR sekitar 75 Angka ini lebih besar

dari target BBLR yang ditetapkan pada sasaran program perbaikan gizi menuju

Indonesia Sehat 2010 yakni maksimal 7 Menurut SDKI 2002 - 2003 sekitar 57

kematian bayi terjadi pada bayi umur dibawah 1 bulan dan utamanya disebabkan oleh

gangguan perinatal dan bayi berat lahir rendah Menurut perkiraan setiap tahunnya

sekitar 400000 bayi lahir dengan berat badan rendah (Hius 2012)

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang maka dapat dirumuskan permasalahan dalam

penelitian ini adalah rdquoApakah Faktor - faktor yang berhubungan dengan berat badan

lahir rendah (BBLR) di Wilayah Puskesmas Sitanggal

httprepositoryunimusacid

Tujuan Penelitian

Tujuan Umum

Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian berat badan lahir

rendah (BBLR) di Wilayah Puskesmas Sitanggal

Tujuan khusus

a Mendiskripsikan umur ibu hamil di Wilayah Puskesmas Sitanggal

b Mendeskripsikan paritas ibu hamil di Wilayah Puskesmas Sitanggal

c Mendeskripsikan status gizi ibu hamil di Wilayah Puskesmas Sitanggal

d Mendeskripsikan jarak kehamilan di Wilayah Puskesmas Sitanggal

e Mendeskripsikan anemia pada ibu hamil di Wilayah Puskesmas Sitanggal

f Mendeskripsikan berat badan lahir rendah di Wilayah Puskesmas Sitanggal

g Menganalisis hubungan usia ibu hamil terhadap berat badan lahir rendah di

wilayah Puskesmas Sitanggal

h Menganalisis hubungan paritas ibu hamil terhadap berat badan lahir rendah di

wilayah Puskesmas Sitanggal

i Menganalisis hubungan status gizi ibu hamil terhadap berat badan lahir rendah

di wilayah Puskesmas Sitanggal

j Menganalisis hubungan jarak kehamilan terhadap berat badan lahir rendah di

wilayah Puskesmas Sitanggal

k Menganalisis hubungan anemia pada ibu hamil terhadap berat badan lahir rendah

di wilayah Puskesmas Sitanggal

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian analitik dengan desain case control

yang digunakan untuk menentukan hubungan antara variabel bebas dan variabel

terikat Pendekatan yang digunakan adalah retrospektif yang berusaha melihat

kebelakang artinya mengumpulkan data dimulai dari efek atau akibat yang telah

terjadi Kemudian dari efek tersebut ditelusuri penyebabnya atau variabel-variabel

httprepositoryunimusacid

yang mempengaruhi akibat tersebut Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

adakah hubungan umur ibu hamil paritas ibu hamil Status gizi ibu hamil Jarak

kehamilan dan anemia ibu hamil dengan kejadian berat bayi lahir rendah ( BBLR ) di

Wilayah Puskesmas Sitanggal

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Wilayah Puskesmas Sitanggal Bulan Januari 2018

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bayi dengan berat lahir lt 2500

gram dari Januari sampai Desember 2017 sebanyak 38 bayi yang terbagi dalam 5

desa di Wilayah Puskesmas Sitanggal Jumlah populasi yang diambil adalah 11

dengan merekrut sejumlah subjek dengan efek ( kelompok kasus ) kemudian dicari

subyek lain yang karekteristiknya sebanding namun tidak mempunyai efek

( kelompok kontrol ) yaitu bayi dengan berat lahir normal dan bayi dengan berat lahir

tidak normal

HASIL DAN PEMBAHASAN

Karakteristik Subjek Penelitian

Umur Ibu Hamil

Umur ibu hamil sampel termuda adalah 19 tahun dan tertua 39 tahun yang

dikelompokkan menjadi tidak beresiko dengan rentang umur 20 ndash 35 tahun dan

beresiko dengan usia lt 20 tahun atau usia gt 35 tahun Distribusi frekuensi umur ibu

hamil dapat dilihat pada tabel 4

Tabel 4 Kategori Umur Sampel

Kategori umur sampel n Persentase ( )

Berisiko 12 158

Tidak berisiko 64 842

Total 76 1000

httprepositoryunimusacid

Terdapat 64 sampel ( 842 ) sampel dengan kategori tidak berisiko sedangkan

sampel yang berisiko ada 12 sampel ( 158 )

Paritas Ibu Hamil

Paritas ibu hamil paling tinggi dari sampel adalah kehamilan yang ke 5

Paritas ibu hamil di kelompokkan dalam primipera yaitu ibu yang belum pernah

melahirkan sampai dengan pernah melahirkan 1 kali ( kehamilan ke 1 atau kehamilan

ke 2 ) dan Multipara yaitu ibu hamil dengan kehamilan ke 3 atau lebih Lihat tabel 5

Tabel 5 Kategori kehamilan sampel

Kategori kehamilan sampel n Persentase ( )

Primipara dan Grandimultipara 36 474

Multipara 40 526

Total 76 1000

Ada 36 sampel ( 474 ) ibu hamil primipara dan grandimultipara dan 40 sampel (

526 ) sampel multipara

Status Gizi Ibu Hamil

Hasil pengambilan data Lila terendah adalah 210 cm sedangkan paling tinggi

32 cm Karakteristik status ibu hamil berdasarkan pengukuran lingkar lengan atas (

LILA ) di kategorikan menjadi normal yaitu ibu hamil dengan LiLa ge 235 cm dan

KEK yaitu ibu hamil dengan LILA lt 235 cm Lihat tabel 6

Tabel 6 Kategori LILA Sampel

Kategori LILA Sampel n Persentase ( )

KEK 9 118

Normal 67 882

Total 76 1000

httprepositoryunimusacid

LILA sampel ibu hamil yang normal ada 67 sampel ( 882 ) dan LILA sampel

tidak normal ada 9 sampel ( 118 )

Jarak Kehamilan Ibu Hamil

Hasil pengumpulan data di dapat jarak kehamilan paling lama yaitu 132 bulan

Jarak kehamilan sampel dibagi menjadi normal yaitu apabila jarak kehamilan dengan

kehamilan sebelumnya ge 24 bulan atau kehamilan pertama dan tidak normal yaitu

apabila jarak kehamilan dengan kehamilan sebelumnya lt 24 bulan Lihat tabel 7

Tabel 7 Kategori Jarak Kehamilan

Kategori Jarak Kehamilan n Persentase ( )

Tidak Normal 35 461

Normal 41 539

Total 76 1000

Terdapat 35 sampel ( 461 ) yang mempunyai jarak kehamilan yang tidak normal

yaitu lt 24 bulan

Anemia Ibu Hamil

Status anemia ibu hamil dengan mengukur kadar haemoglobin dalam darah

yang ditentukan dengan metode sahli Data ini di ambil dengan melihat data

sekunder yaitu buku KIA ibu hamil Kadar Hb ibu hamil terendah yaitu 94 gr

sedangkan kadar Hb ibu hamil tertinggi adalah 138 gr Status anemia ibu hamil

dibedakan dalam 2 kategori Normal yaitu ibu hamil dengan kadar Hb ge 11 gr dan

Anemia yaitu ibu hamil dengan kadar Hb lt 11 gr Lihat tabel 8

Tabel 8 Kategori Anemia Sampel

Kategori Anemia Sampel n Persentase ( )

Anemia 10 132

Normal 66 868

Total 76 1000

httprepositoryunimusacid

76 sampel ibu hamil diperoleh data 10 sampel (132 ) berstatus anemia

Hubungan Umur Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir

Umur ibu hamil mempunyai hubungan dengan kejadian BBLR walaupun

sangat kecil Lihat tabel 9

Tabel 9 Hubungan Umur Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir

Kategori Umur

Kategori BBL

TOTAL BBLR TIDAK BBLR

n n

Berisiko 9 237 3 79 12 158

Tidak Berisiko 29 763 35 921 64 842

Total 38 1000 38 1000 76 1000

Berdasarkan hasil uji che- square ternyata nilai p value 0059 yang artinya

dalam penelitian ini tidak ada hubungan antara usia ibu hamil dengan kejadian berat

badan bayi lahir rendah

Umur yang baik bagi ibu untuk hamil adalah 20 - 35 tahun Kehamilan di

bawah umur 20 tahun atau lebih 35 tahun merupakan kehamilan yang beresiko tinggi

Kehamilan pada usia muda merupakan faktor resiko karena pada umur lt 20 tahun

kondisi ibu masih dalam pertumbuhan sehingga asupan makanan lebih banyak

digunakan untuk mencukupi kebutuhan ibu Sedangkan kehamilan lebih dari 35 tahun

organ reproduksi kurang subur serta memperbesar resiko kelahiran dengan kelainan

kongenital dan beresiko untuk mengalami kelahiran prematur

12 sampel yang berisiko untuk kehamilan terdapat 237 yang melahirkan

bayi dengan BBLR sedangkan untuk sampel yang tidak beresiko dari 64 sampel 921

melahirkan bayi dengan tidak BBLR

Hubungan Paritas Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah

Semakin tinggi kategori kehamilan maka akan semakin besar kemungkinan

untuk melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah Lihat tabel 10

Tabel 10 Hubungan Paritas Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir

httprepositoryunimusacid

Kategori kehamilan ke

Kategori BBL TOT

AL BBLR TIDAK BBLR

n n

Primipara dan Grandimultipara 17 472 19 577 36 474

Multipara 21 525 19 475 40 526

Total 38 1000 38 1000 76 1000

Uji che-square nilai p value = 0646 yang artinya dalam penelitian ini tidak

ada hubungan antara paritas ibu hamil dengan berat badan bayi lahir rendah

Paritas ibu diklasifikasikan menjadi primipara ( ibu yang melahirkan anak

pertama ) multipara ( ibu yang melahirkan anak kedua dan ketiga ) dan

grandemultipara ( ibu yang melahirkan anak keempat atau lebih ) Ibu dengan paritas

lebih dari tiga anak beresiko 24 kali lebih besar untuk melahirkan BBLR karena

setiap proses kehamilan dan persalinan menyebabkan trauma fisik dan psikis

semakin banyak trauma yang ditinggalkan menyebabkan penyulit pada kehamilan

dan persalinan berikutnya Kehamilan grandemultipara ( paritas tinggi )

menyebabkan kemunduran daya lentur (elastisitas) jaringan yang sudah berulang kali

direnggangkan oleh kehamilan sehingga cenderung untuk timbul kelainan letak

ataupun kelainan pertumbuhan plasenta dan pertumbuhan janin sehingga melahirkan

bayi berat lahir rendah ( BBLR ) Hal ini dapat mempengaruhi suplai gizi dari ibu

ke janin dan semakin tinggi paritas maka resiko untuk melahirkan BBLR semakin

tinggi

Berdasarkan pengumpulan data yang diperoleh dari 36 sampel ibu kehamilan

primipera dan grandimultipara terdapat 472 yang melahirkan bayi dengan berat

badan lahir rendah

Hubungan Status Gizi Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah

Ibu hamil yang menderita KEK mempunyai resiko kesakitan yang lebih besar

terutama pada trimester III kehamilan dibandingkan dengan ibu hamil normal

akibatnya mereka mempunyai resiko yang lebih besar untuk melahirkan bayi dengan

BBLR Lihat tabel 11

httprepositoryunimusacid

Tabel 11 Hubungan Status Gizi Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir

Kategori Status

Gizi

Kategori BBL

TOTAL BBLR TIDAK BBLR

n n

KEK 8 211 1 26 9 118

Normal 30 789 37 974 67 882

Total 38 1000 38 1000 76 1000

Hasil uji che square nilai p value 0013 yang artinya dalam penelitian ini ada

hubungan antara status gizi ibu hamil dengan berat badan lahir rendah

Implikasi status KEK terhadap berat bayi lahir adalah bahwa KEK

menggambarkan keadaan konsumsi makan terutama konsumsi energi dan protein

dalam jangka panjang Kekurangan energi secara kronis ini menyebabkan ibu hamil

tidak mempunyai cadangan zat gizi yang adekuat untuk menyediakan kebutuhan

fisiologi kehamilan yakni perubahan hormon dan meningkatnya volume darah untuk

pertumbuhan janin sehingga suplai zat gizi pada janin pun berkurang akibatnya

pertumbuhan dan perkembangan janin terhambat dan lahir dengan berat yang rendah

Lingkar Lengan Atas Ibu lt 235 cm pada trimester 3 sebagai faktor risiko

berat bayi lahir rendah Pengukuran lingkar lengan atas (LILA) merupakan salah satu

cara deteksi dini untuk mengetahui risiko Kurang Energi Kronik (KEK)

9 sampel yang berstatus gizi KEK ( tidak normal ) terdapat 8 sampel ( 211

) yang melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah

Hubungan Jarak Kehamilan Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah

Penelitian menunjukkan bahwa jarak antar kehamilan yang hanya kurang dari

12 bulan dapat meningkatkan resiko kematian pada sang ibu

Tabel 12 Hubungan Jarak Kehamilan Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah

Kategori Jarak

Kehamilan

Kategori BBL

TOTAL BBLR TIDAK BBLR

n n

Tidak normal 18 474 17 447 35 461

Normal 20 526 21 553 41 539

Total 38 1000 38 1000 76 1000

httprepositoryunimusacid

Uji chie square 0818 yang artinya dalam penelitian ini tidak ada hubungan

antara jarak kehamilan dengan berat badan lahir rendah

Penelitian menunjukkan bahwa jarak antar kehamilan yang hanya kurang dari

12 bulan dapat meningkatkan resiko kematian pada sang ibu Selain itu penelitian

juga menyebutkan bahwa kematian pada ibu dapat disebabkan karena terjadi

perdarahan pasca persalinan Rahim ibu yang jarak kehamilannya terlalu dekat

belum siap untuk menampung dan menjadi tempat tumbuh kembang janin yang baru

Dikhawatirkan bahwa plasenta atau ari ari dari kelahiran yang sebelumnya belum

meluruh atau mengelupas seluruhnya dan hal tersebut akan meningkatkan resiko

komplikasi pada kelahiran yang baru

35 sampel yang jarak kehamilan tidak normal 474 melahirkan bayi dengan

berat badan lahir rendah

Hubungan Status Anemia Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah

Anemia merupakan suatu kondisi saat sel darah merah atau jumlah

hemoglobin dalam darah merah menurun sehingga kapasitas daya angkut oksigen

untuk kebutuhan organ organ vital pada ibu dan janin menjadi berkurang yang

berakibat melahirkan bayi dengan berat badan kurang maksimal Lihat tabel 12

Tabel 12 Hubungan Status Anemia Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir rendah

Kategori Anemia Kategori BBL

TOTAL BBLR TIDAK BBLR

n n

Anemia 9 237 1 26 10 132

Normal 29 763 37 974 66 868

Total 38 1000 38 1000 76 1000

Nilai p value sebesar 0007 yang artinya dalam penelitian ini ada hubungan

status anemia ibu hamil dengan berat badan bayi lahir rendah

Ibu hamil yang menderita anemia mengalami persalinan prematur 25 kali

lebih besar dibandingkan dengan ibu yang tidak anemia Anemia dapat

mengakibatkan penurunan suplai oksigen ke jaringan selain itu juga dapat merubah

struktur vaskularisasi plasenta hal ini akan mengganggu pertumbuhan janin sehingga

httprepositoryunimusacid

akan memperkuat risiko terjadinya persalinan prematur dan kelahiran bayi dengan

berat badan lahir rendah terutama untuk kadar hemoglobin yang rendah mulai dari

trimester awal kehamilan

10 sampel dengan anemia yang melahirkan bayi dengan berat badan lahir

rendah ada 237

SIMPULAN DAN SARAN

SIMPULAN

Umur ibu hamil sampel termuda adalah 19 tahun dan tertua 39 tahun dengan

12 sampel beresiko untuk melahirkan BBLR Paritas ibu hamil paling tinggi dari

sampel adalah kehamilan yang ke 5 dengan 36 sampel ( 474 ) ibu hamil primipara

dan grandimultipara LILA terendah adalah 210 cm sedangkan paling tinggi 32 cm

dengan LILA sampel tidak normal ( KEK ) ada 9 sampel ( 118 ) Jarak

kehamilan paling lama yaitu 132 bulan terdapat 35 sampel ( 461 ) yang

mempunyai jarak kehamilan yang tidak normal yaitu lt 24 bulan Kadar Hb ibu

hamil terendah yaitu 94 sedangkan kadar Hb ibu hamil tertinggi adalah 138 gr

dengan 10 sampel ( 132 gr ) berstatus anemia Jumlah persalinan dalam Tahun

2017 sebanyak 1306 persalinan dengan 1294 lahir hidup sementara bayi yang lahir

hidup 38 di antaranya lahir dengan berat badan lahir rendah ( BBLR ) Tidak ada

hubungan umur ibu hamil dengan kejadian berat badan bayi lahir rendah Tidak ada

hubungan paritas ibu hamil dengan kejadian bayi berat badan lahir rendah Ada

hubungan status gizi ibu hamil dengan kejadian berat badan lahir rendah Tidak ada

hubungan antara jarak kehamilan dengan kejadian berat badan lahir rendah Ada

hubungan status anemia ibu hamil dengan kejadian berat badan bayi lahir rendah

httprepositoryunimusacid

SARAN

Diharapkan ibu hamil WUS dan remaja putri untuk lebih memperhatikan

kesehatannya terutama pemenuhan gizi sebelum dan selama hamil untuk mencegah

berbagai komplikasi pada kehamilan seperti KEK dan anemia sehingga dapat

mengurangi kelahiran bayi BBLR Diharapkan ibu muda yang berusia di bawah 20

tahun agar menunda kehamilan dan wanita berusia di atas 35 tahun agar

menghentikan kehamilan dengan cara menjadi akseptor program KB Perlu adanya

kegiatan konseling terhadap ibu hamil ataupun wanita usia subur untuk

mempersiapkan kehamilannya Bagi institusi terkait semoga bisa memanfaatkan

hasil dari penelitian ini Perlu adanya penelitian lebih lanjut guna mendapatkan

informasi yang lebih maksimal

httprepositoryunimusacid

DAFTAR PUSTAKA

Abdoerrachman 2007 Ilmu Kesehatan Anak Jakarta Bagian Ilmu Kesehatan Anak

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Andonotopo W Arifin MT 2005 Kurang Gizi pada Ibu Hamil Ancaman pada

janin [diakses 7 Mei 2012] httpioppijepang orgarticlephp

Asiyah S 2010 Karakteristik Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Sampai Tribulan II

Tahun 2009 Di kota KediriJurnal Kesehatan suara Forikes

Damanik SM 2010 Klasifikasi Bayi Menurut Berat Lahir dan Masa Gestasi

Ikatan Dokter Anak Indonesia Jakarta

Festy P Analisis faktor resiko pada kejadian berat badan lahir rendah di kabupaten

Sumenep Jurnal Ilmu Kesehatan Health Sciences 2011 7(1)

Hius S 2012 Gambaran Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di Rumah Sakit Umum

Daerah dr Zainoel Abidin Banda Aceh Skripsi Banda Aceh Universitas

Syiah Kuala

Sartika D 2012 BBLR Dengan Dismaturhttpdewisartika172blogspot com

201212kti-bblr-dengan-dismaturhtml

Suwanti 2014 Hubungan jarak persalinan dan riwayat abortus dengan kejadian

plasenta previa di RSU Propinsi NTB Tahun 2012 http lpsdimataramcom

volume 8 No 1 Februari 2014 Media Bina Ilmiah5

Trihardiani I 2011 Faktor risiko kejadian berat badan lahir rendah di wilayah kerja

Puskesmas Singkawang Timur dan Utara Kota Singkawang Artikel

Penelitian Semarang Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran

Universitas Diponegoro 4-29

httprepositoryunimusacid

Page 2: NASKAH PUBLIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …repository.unimus.ac.id/2028/8/FULL TEXT.pdf · Program Studi S1 Gizi Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah

httprepositoryunimusacid

RHUBUNGAN

DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH

DI PUSKESMAS SITANGGAL

KECAMATAN LARANGAN KABUPATEN BREBES

Imam Priyanto Yuliana Noor S Ulvie

Program Studi S1 Gizi

Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Semarang

E-mail imampriyanto359gmailcom

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan umur ibu hamil paritas ibu

hamil status gizi ibu hamil jarak kehamilan ibu hamil dan status anemia ibu hamil

dengan berat badan lahir rendah di wilayah Puskesmas Sitanggal Kec Larangan

Kab Brebes Penelitian ini termasuk jenis penelitian analitik dengan desain case

control dengan pendekatan retrospektif Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh

bayi yang lahir dengan berat badan lahir rendah sebanyak 38 bayi sebagai kasus dan

38 bayi dengan berat badan lahir normal sebagai kontrol Hasil penelitian Umur ibu

hamil sampel termuda adalah 19 tahun dan tertua 39 tahun dengan 12 sampel

beresiko untuk melahirkan BBLR Paritas ibu hamil paling tinggi dari sampel adalah

kehamilan yang ke 5 dengan 36 sampel ibu hamil primipara dan grandimultipara

LILA terendah adalah 210 cm sedangkan paling tinggi 32 cm dengan LILA sampel

tidak normal ( KEK ) ada 9 sampel Jarak kehamilan paling lama yaitu 132 bulan

terdapat 35 sampel yang mempunyai jarak kehamilan yang tidak normal yaitu lt 24

bulan Kadar Hb ibu hamil terendah yaitu 94 gr sedangkan kadar Hb ibu hamil

tertinggi adalah 138 gr dengan 10 sampel (132 ) berstatus anemia Tidak

hubungan antara umur ibu hamil dengan kejadian bblr ( CP 0059 ) tidak ada

hubungan antara paritas ibu hamil dengan kejadian bblr ( CP 0464) ada hubungan

status gizi ibu hamil dengan kejadian bblr ( CP 0013 ) tidak ada hubungan antara

jarak kehamilan dengan kejadian bblr ( 0818 ) ada hubungan antara anemia ibu

hamil dengan kejadian bblr ( 0007) Kesimpulan status gizi ibu hamil dan status

anemia ibu hamil mempunyai hubungan dengan kejadian bblr dikarenakan

mempunyai p value kurang dari 005

Kata kunci umur paritas jarak kehamilan status gizi status anemia ibu

hamil

httprepositoryunimusacid

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Berat badan merupakan salah satu indikator kesehatan Bayi Berat Lahir

(BBL) Rerata berat badan normal (usia gestasi 37sd 41 minggu) adalah 3200 gram

Secara umum Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) lebih besar risikonya untuk

mengalami masalah atau komplikasi pada saat lahir (Damanik 2010)

BBLR adalah bayi dengan berat badan lahir kurang dari 2500 gram tanpa

memandang masa gestasi Berat badan lahir rendah adalah berat bayi yang ditimbang

dalam 1 jam setelah lahir World Health Organization (WHO) sejak tahun 1961

menyatakan bahwa semua bayi baru lahir yang berat badannya kurang atau sama

dengan 2500 gram disebut low birth weight infant (bayi berat lahir rendah) Menurut

WHO BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram

Angka kematian bayi menjadi indikator pertama dalam menentukan derajat kesehatan

anak karena merupakan cerminan dari status kesehatan anak saat ini Secara statistik

angka kesakitan dan kematian pada nenonatus di negara berkembang tinggi dengan

penyebab utama berkaitan dengan BBLR (Asiyah 2010)

BBLR termasuk faktor utama dalam peningkatan mortalitas morbiditas dan

disabilitas neonatus bayi dan anak serta memberikan dampak jangka panjang

terhadap kehidupannya di masa depan Kelahiran BBLR terus meningkat pertahunnya

di negara maju seperti Amerika Serikat sedangkan di Indonesia kelahiran BBLR

justru diikuti oleh kematian bayi ( Asiyah 2010 )

Ada beberapa faktor risiko yang mempengaruhi BBLR ditinjau dari faktor

ibu kehamilan dan faktor janin Faktor ibu meliputi gizi saat hamil kurang umur

ibu ( lt 20 tahun dan gt 35 tahun) jarak kehamilan terlalu dekat dan penyakit

menahunfaktor kehamilan seperti hidramnion parietas status gizi ibu hamil dan

status anemia ibu hamil Faktor janin yang mempengaruhi BBLR seperti cacat

bawaan dan infeksi dalam rahim Faktor-faktor risiko lainnya yang mempengaruhi

httprepositoryunimusacid

kejadian BBLR antara lain paritas status ekonomi pendidikan dan pekerjaan ibu

(Sistriani 2008)

Menurut data United Nations Childrenrsquos Fund (UNICEF 2009) angka

kelahiran BBLR di dunia mencapai 14 Negara-negara berkembang menduduki

angka kelahiran BBLR hingga 15 sedangkan negara-negara industri maju

mempunyai angka kejadian BBLR 7 Berdasarkan hasil penelitian Demographic

and Health Survey (DHS) 2002-2003 dan dianalisis kembali oleh UNICEF HQ

(Headquarters) Juni 2004 prevalensi kelahiran BBLR di Indonesia mencapai 9

Prevalensi BBLR menurut WHO (2010) diperkirakan 15 dari seluruh

kelahiran di dunia dengan batasan 33 - 38 dan lebih sering terjadi di negara-

negara berkembang atau sosial ekonomi rendah Secara statistik menunjukkan 90

kejadian BBLR didapatkan di negara berkembang dan angka kematiannya 35 kali

lebih tinggi dibanding pada bayi dengan berat badan lahir lebih dari 2500 gram Hal

ini dapat terjadi dan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti ibu mempunyai

penyakit yang langsung berhubungan dengan kehamilan dan usia ibu (Sartika 2012)

Angka kejadian di Indonesia sangat bervariasi antara satu daerah dengan

daerah lain yaitu berkisar antara 9 - 30 hasil studi di 7 daerah diperoleh angka

BBLR dengan rentang 21 - 172 Proporsi BBLR dapat diketahui berdasarkan

estimasi dari Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) Secara nasional

berdasarkan analisa lanjut SDKI angka BBLR sekitar 75 Angka ini lebih besar

dari target BBLR yang ditetapkan pada sasaran program perbaikan gizi menuju

Indonesia Sehat 2010 yakni maksimal 7 Menurut SDKI 2002 - 2003 sekitar 57

kematian bayi terjadi pada bayi umur dibawah 1 bulan dan utamanya disebabkan oleh

gangguan perinatal dan bayi berat lahir rendah Menurut perkiraan setiap tahunnya

sekitar 400000 bayi lahir dengan berat badan rendah (Hius 2012)

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang maka dapat dirumuskan permasalahan dalam

penelitian ini adalah rdquoApakah Faktor - faktor yang berhubungan dengan berat badan

lahir rendah (BBLR) di Wilayah Puskesmas Sitanggal

httprepositoryunimusacid

Tujuan Penelitian

Tujuan Umum

Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian berat badan lahir

rendah (BBLR) di Wilayah Puskesmas Sitanggal

Tujuan khusus

a Mendiskripsikan umur ibu hamil di Wilayah Puskesmas Sitanggal

b Mendeskripsikan paritas ibu hamil di Wilayah Puskesmas Sitanggal

c Mendeskripsikan status gizi ibu hamil di Wilayah Puskesmas Sitanggal

d Mendeskripsikan jarak kehamilan di Wilayah Puskesmas Sitanggal

e Mendeskripsikan anemia pada ibu hamil di Wilayah Puskesmas Sitanggal

f Mendeskripsikan berat badan lahir rendah di Wilayah Puskesmas Sitanggal

g Menganalisis hubungan usia ibu hamil terhadap berat badan lahir rendah di

wilayah Puskesmas Sitanggal

h Menganalisis hubungan paritas ibu hamil terhadap berat badan lahir rendah di

wilayah Puskesmas Sitanggal

i Menganalisis hubungan status gizi ibu hamil terhadap berat badan lahir rendah

di wilayah Puskesmas Sitanggal

j Menganalisis hubungan jarak kehamilan terhadap berat badan lahir rendah di

wilayah Puskesmas Sitanggal

k Menganalisis hubungan anemia pada ibu hamil terhadap berat badan lahir rendah

di wilayah Puskesmas Sitanggal

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian analitik dengan desain case control

yang digunakan untuk menentukan hubungan antara variabel bebas dan variabel

terikat Pendekatan yang digunakan adalah retrospektif yang berusaha melihat

kebelakang artinya mengumpulkan data dimulai dari efek atau akibat yang telah

terjadi Kemudian dari efek tersebut ditelusuri penyebabnya atau variabel-variabel

httprepositoryunimusacid

yang mempengaruhi akibat tersebut Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

adakah hubungan umur ibu hamil paritas ibu hamil Status gizi ibu hamil Jarak

kehamilan dan anemia ibu hamil dengan kejadian berat bayi lahir rendah ( BBLR ) di

Wilayah Puskesmas Sitanggal

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Wilayah Puskesmas Sitanggal Bulan Januari 2018

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bayi dengan berat lahir lt 2500

gram dari Januari sampai Desember 2017 sebanyak 38 bayi yang terbagi dalam 5

desa di Wilayah Puskesmas Sitanggal Jumlah populasi yang diambil adalah 11

dengan merekrut sejumlah subjek dengan efek ( kelompok kasus ) kemudian dicari

subyek lain yang karekteristiknya sebanding namun tidak mempunyai efek

( kelompok kontrol ) yaitu bayi dengan berat lahir normal dan bayi dengan berat lahir

tidak normal

HASIL DAN PEMBAHASAN

Karakteristik Subjek Penelitian

Umur Ibu Hamil

Umur ibu hamil sampel termuda adalah 19 tahun dan tertua 39 tahun yang

dikelompokkan menjadi tidak beresiko dengan rentang umur 20 ndash 35 tahun dan

beresiko dengan usia lt 20 tahun atau usia gt 35 tahun Distribusi frekuensi umur ibu

hamil dapat dilihat pada tabel 4

Tabel 4 Kategori Umur Sampel

Kategori umur sampel n Persentase ( )

Berisiko 12 158

Tidak berisiko 64 842

Total 76 1000

httprepositoryunimusacid

Terdapat 64 sampel ( 842 ) sampel dengan kategori tidak berisiko sedangkan

sampel yang berisiko ada 12 sampel ( 158 )

Paritas Ibu Hamil

Paritas ibu hamil paling tinggi dari sampel adalah kehamilan yang ke 5

Paritas ibu hamil di kelompokkan dalam primipera yaitu ibu yang belum pernah

melahirkan sampai dengan pernah melahirkan 1 kali ( kehamilan ke 1 atau kehamilan

ke 2 ) dan Multipara yaitu ibu hamil dengan kehamilan ke 3 atau lebih Lihat tabel 5

Tabel 5 Kategori kehamilan sampel

Kategori kehamilan sampel n Persentase ( )

Primipara dan Grandimultipara 36 474

Multipara 40 526

Total 76 1000

Ada 36 sampel ( 474 ) ibu hamil primipara dan grandimultipara dan 40 sampel (

526 ) sampel multipara

Status Gizi Ibu Hamil

Hasil pengambilan data Lila terendah adalah 210 cm sedangkan paling tinggi

32 cm Karakteristik status ibu hamil berdasarkan pengukuran lingkar lengan atas (

LILA ) di kategorikan menjadi normal yaitu ibu hamil dengan LiLa ge 235 cm dan

KEK yaitu ibu hamil dengan LILA lt 235 cm Lihat tabel 6

Tabel 6 Kategori LILA Sampel

Kategori LILA Sampel n Persentase ( )

KEK 9 118

Normal 67 882

Total 76 1000

httprepositoryunimusacid

LILA sampel ibu hamil yang normal ada 67 sampel ( 882 ) dan LILA sampel

tidak normal ada 9 sampel ( 118 )

Jarak Kehamilan Ibu Hamil

Hasil pengumpulan data di dapat jarak kehamilan paling lama yaitu 132 bulan

Jarak kehamilan sampel dibagi menjadi normal yaitu apabila jarak kehamilan dengan

kehamilan sebelumnya ge 24 bulan atau kehamilan pertama dan tidak normal yaitu

apabila jarak kehamilan dengan kehamilan sebelumnya lt 24 bulan Lihat tabel 7

Tabel 7 Kategori Jarak Kehamilan

Kategori Jarak Kehamilan n Persentase ( )

Tidak Normal 35 461

Normal 41 539

Total 76 1000

Terdapat 35 sampel ( 461 ) yang mempunyai jarak kehamilan yang tidak normal

yaitu lt 24 bulan

Anemia Ibu Hamil

Status anemia ibu hamil dengan mengukur kadar haemoglobin dalam darah

yang ditentukan dengan metode sahli Data ini di ambil dengan melihat data

sekunder yaitu buku KIA ibu hamil Kadar Hb ibu hamil terendah yaitu 94 gr

sedangkan kadar Hb ibu hamil tertinggi adalah 138 gr Status anemia ibu hamil

dibedakan dalam 2 kategori Normal yaitu ibu hamil dengan kadar Hb ge 11 gr dan

Anemia yaitu ibu hamil dengan kadar Hb lt 11 gr Lihat tabel 8

Tabel 8 Kategori Anemia Sampel

Kategori Anemia Sampel n Persentase ( )

Anemia 10 132

Normal 66 868

Total 76 1000

httprepositoryunimusacid

76 sampel ibu hamil diperoleh data 10 sampel (132 ) berstatus anemia

Hubungan Umur Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir

Umur ibu hamil mempunyai hubungan dengan kejadian BBLR walaupun

sangat kecil Lihat tabel 9

Tabel 9 Hubungan Umur Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir

Kategori Umur

Kategori BBL

TOTAL BBLR TIDAK BBLR

n n

Berisiko 9 237 3 79 12 158

Tidak Berisiko 29 763 35 921 64 842

Total 38 1000 38 1000 76 1000

Berdasarkan hasil uji che- square ternyata nilai p value 0059 yang artinya

dalam penelitian ini tidak ada hubungan antara usia ibu hamil dengan kejadian berat

badan bayi lahir rendah

Umur yang baik bagi ibu untuk hamil adalah 20 - 35 tahun Kehamilan di

bawah umur 20 tahun atau lebih 35 tahun merupakan kehamilan yang beresiko tinggi

Kehamilan pada usia muda merupakan faktor resiko karena pada umur lt 20 tahun

kondisi ibu masih dalam pertumbuhan sehingga asupan makanan lebih banyak

digunakan untuk mencukupi kebutuhan ibu Sedangkan kehamilan lebih dari 35 tahun

organ reproduksi kurang subur serta memperbesar resiko kelahiran dengan kelainan

kongenital dan beresiko untuk mengalami kelahiran prematur

12 sampel yang berisiko untuk kehamilan terdapat 237 yang melahirkan

bayi dengan BBLR sedangkan untuk sampel yang tidak beresiko dari 64 sampel 921

melahirkan bayi dengan tidak BBLR

Hubungan Paritas Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah

Semakin tinggi kategori kehamilan maka akan semakin besar kemungkinan

untuk melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah Lihat tabel 10

Tabel 10 Hubungan Paritas Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir

httprepositoryunimusacid

Kategori kehamilan ke

Kategori BBL TOT

AL BBLR TIDAK BBLR

n n

Primipara dan Grandimultipara 17 472 19 577 36 474

Multipara 21 525 19 475 40 526

Total 38 1000 38 1000 76 1000

Uji che-square nilai p value = 0646 yang artinya dalam penelitian ini tidak

ada hubungan antara paritas ibu hamil dengan berat badan bayi lahir rendah

Paritas ibu diklasifikasikan menjadi primipara ( ibu yang melahirkan anak

pertama ) multipara ( ibu yang melahirkan anak kedua dan ketiga ) dan

grandemultipara ( ibu yang melahirkan anak keempat atau lebih ) Ibu dengan paritas

lebih dari tiga anak beresiko 24 kali lebih besar untuk melahirkan BBLR karena

setiap proses kehamilan dan persalinan menyebabkan trauma fisik dan psikis

semakin banyak trauma yang ditinggalkan menyebabkan penyulit pada kehamilan

dan persalinan berikutnya Kehamilan grandemultipara ( paritas tinggi )

menyebabkan kemunduran daya lentur (elastisitas) jaringan yang sudah berulang kali

direnggangkan oleh kehamilan sehingga cenderung untuk timbul kelainan letak

ataupun kelainan pertumbuhan plasenta dan pertumbuhan janin sehingga melahirkan

bayi berat lahir rendah ( BBLR ) Hal ini dapat mempengaruhi suplai gizi dari ibu

ke janin dan semakin tinggi paritas maka resiko untuk melahirkan BBLR semakin

tinggi

Berdasarkan pengumpulan data yang diperoleh dari 36 sampel ibu kehamilan

primipera dan grandimultipara terdapat 472 yang melahirkan bayi dengan berat

badan lahir rendah

Hubungan Status Gizi Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah

Ibu hamil yang menderita KEK mempunyai resiko kesakitan yang lebih besar

terutama pada trimester III kehamilan dibandingkan dengan ibu hamil normal

akibatnya mereka mempunyai resiko yang lebih besar untuk melahirkan bayi dengan

BBLR Lihat tabel 11

httprepositoryunimusacid

Tabel 11 Hubungan Status Gizi Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir

Kategori Status

Gizi

Kategori BBL

TOTAL BBLR TIDAK BBLR

n n

KEK 8 211 1 26 9 118

Normal 30 789 37 974 67 882

Total 38 1000 38 1000 76 1000

Hasil uji che square nilai p value 0013 yang artinya dalam penelitian ini ada

hubungan antara status gizi ibu hamil dengan berat badan lahir rendah

Implikasi status KEK terhadap berat bayi lahir adalah bahwa KEK

menggambarkan keadaan konsumsi makan terutama konsumsi energi dan protein

dalam jangka panjang Kekurangan energi secara kronis ini menyebabkan ibu hamil

tidak mempunyai cadangan zat gizi yang adekuat untuk menyediakan kebutuhan

fisiologi kehamilan yakni perubahan hormon dan meningkatnya volume darah untuk

pertumbuhan janin sehingga suplai zat gizi pada janin pun berkurang akibatnya

pertumbuhan dan perkembangan janin terhambat dan lahir dengan berat yang rendah

Lingkar Lengan Atas Ibu lt 235 cm pada trimester 3 sebagai faktor risiko

berat bayi lahir rendah Pengukuran lingkar lengan atas (LILA) merupakan salah satu

cara deteksi dini untuk mengetahui risiko Kurang Energi Kronik (KEK)

9 sampel yang berstatus gizi KEK ( tidak normal ) terdapat 8 sampel ( 211

) yang melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah

Hubungan Jarak Kehamilan Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah

Penelitian menunjukkan bahwa jarak antar kehamilan yang hanya kurang dari

12 bulan dapat meningkatkan resiko kematian pada sang ibu

Tabel 12 Hubungan Jarak Kehamilan Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah

Kategori Jarak

Kehamilan

Kategori BBL

TOTAL BBLR TIDAK BBLR

n n

Tidak normal 18 474 17 447 35 461

Normal 20 526 21 553 41 539

Total 38 1000 38 1000 76 1000

httprepositoryunimusacid

Uji chie square 0818 yang artinya dalam penelitian ini tidak ada hubungan

antara jarak kehamilan dengan berat badan lahir rendah

Penelitian menunjukkan bahwa jarak antar kehamilan yang hanya kurang dari

12 bulan dapat meningkatkan resiko kematian pada sang ibu Selain itu penelitian

juga menyebutkan bahwa kematian pada ibu dapat disebabkan karena terjadi

perdarahan pasca persalinan Rahim ibu yang jarak kehamilannya terlalu dekat

belum siap untuk menampung dan menjadi tempat tumbuh kembang janin yang baru

Dikhawatirkan bahwa plasenta atau ari ari dari kelahiran yang sebelumnya belum

meluruh atau mengelupas seluruhnya dan hal tersebut akan meningkatkan resiko

komplikasi pada kelahiran yang baru

35 sampel yang jarak kehamilan tidak normal 474 melahirkan bayi dengan

berat badan lahir rendah

Hubungan Status Anemia Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah

Anemia merupakan suatu kondisi saat sel darah merah atau jumlah

hemoglobin dalam darah merah menurun sehingga kapasitas daya angkut oksigen

untuk kebutuhan organ organ vital pada ibu dan janin menjadi berkurang yang

berakibat melahirkan bayi dengan berat badan kurang maksimal Lihat tabel 12

Tabel 12 Hubungan Status Anemia Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir rendah

Kategori Anemia Kategori BBL

TOTAL BBLR TIDAK BBLR

n n

Anemia 9 237 1 26 10 132

Normal 29 763 37 974 66 868

Total 38 1000 38 1000 76 1000

Nilai p value sebesar 0007 yang artinya dalam penelitian ini ada hubungan

status anemia ibu hamil dengan berat badan bayi lahir rendah

Ibu hamil yang menderita anemia mengalami persalinan prematur 25 kali

lebih besar dibandingkan dengan ibu yang tidak anemia Anemia dapat

mengakibatkan penurunan suplai oksigen ke jaringan selain itu juga dapat merubah

struktur vaskularisasi plasenta hal ini akan mengganggu pertumbuhan janin sehingga

httprepositoryunimusacid

akan memperkuat risiko terjadinya persalinan prematur dan kelahiran bayi dengan

berat badan lahir rendah terutama untuk kadar hemoglobin yang rendah mulai dari

trimester awal kehamilan

10 sampel dengan anemia yang melahirkan bayi dengan berat badan lahir

rendah ada 237

SIMPULAN DAN SARAN

SIMPULAN

Umur ibu hamil sampel termuda adalah 19 tahun dan tertua 39 tahun dengan

12 sampel beresiko untuk melahirkan BBLR Paritas ibu hamil paling tinggi dari

sampel adalah kehamilan yang ke 5 dengan 36 sampel ( 474 ) ibu hamil primipara

dan grandimultipara LILA terendah adalah 210 cm sedangkan paling tinggi 32 cm

dengan LILA sampel tidak normal ( KEK ) ada 9 sampel ( 118 ) Jarak

kehamilan paling lama yaitu 132 bulan terdapat 35 sampel ( 461 ) yang

mempunyai jarak kehamilan yang tidak normal yaitu lt 24 bulan Kadar Hb ibu

hamil terendah yaitu 94 sedangkan kadar Hb ibu hamil tertinggi adalah 138 gr

dengan 10 sampel ( 132 gr ) berstatus anemia Jumlah persalinan dalam Tahun

2017 sebanyak 1306 persalinan dengan 1294 lahir hidup sementara bayi yang lahir

hidup 38 di antaranya lahir dengan berat badan lahir rendah ( BBLR ) Tidak ada

hubungan umur ibu hamil dengan kejadian berat badan bayi lahir rendah Tidak ada

hubungan paritas ibu hamil dengan kejadian bayi berat badan lahir rendah Ada

hubungan status gizi ibu hamil dengan kejadian berat badan lahir rendah Tidak ada

hubungan antara jarak kehamilan dengan kejadian berat badan lahir rendah Ada

hubungan status anemia ibu hamil dengan kejadian berat badan bayi lahir rendah

httprepositoryunimusacid

SARAN

Diharapkan ibu hamil WUS dan remaja putri untuk lebih memperhatikan

kesehatannya terutama pemenuhan gizi sebelum dan selama hamil untuk mencegah

berbagai komplikasi pada kehamilan seperti KEK dan anemia sehingga dapat

mengurangi kelahiran bayi BBLR Diharapkan ibu muda yang berusia di bawah 20

tahun agar menunda kehamilan dan wanita berusia di atas 35 tahun agar

menghentikan kehamilan dengan cara menjadi akseptor program KB Perlu adanya

kegiatan konseling terhadap ibu hamil ataupun wanita usia subur untuk

mempersiapkan kehamilannya Bagi institusi terkait semoga bisa memanfaatkan

hasil dari penelitian ini Perlu adanya penelitian lebih lanjut guna mendapatkan

informasi yang lebih maksimal

httprepositoryunimusacid

DAFTAR PUSTAKA

Abdoerrachman 2007 Ilmu Kesehatan Anak Jakarta Bagian Ilmu Kesehatan Anak

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Andonotopo W Arifin MT 2005 Kurang Gizi pada Ibu Hamil Ancaman pada

janin [diakses 7 Mei 2012] httpioppijepang orgarticlephp

Asiyah S 2010 Karakteristik Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Sampai Tribulan II

Tahun 2009 Di kota KediriJurnal Kesehatan suara Forikes

Damanik SM 2010 Klasifikasi Bayi Menurut Berat Lahir dan Masa Gestasi

Ikatan Dokter Anak Indonesia Jakarta

Festy P Analisis faktor resiko pada kejadian berat badan lahir rendah di kabupaten

Sumenep Jurnal Ilmu Kesehatan Health Sciences 2011 7(1)

Hius S 2012 Gambaran Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di Rumah Sakit Umum

Daerah dr Zainoel Abidin Banda Aceh Skripsi Banda Aceh Universitas

Syiah Kuala

Sartika D 2012 BBLR Dengan Dismaturhttpdewisartika172blogspot com

201212kti-bblr-dengan-dismaturhtml

Suwanti 2014 Hubungan jarak persalinan dan riwayat abortus dengan kejadian

plasenta previa di RSU Propinsi NTB Tahun 2012 http lpsdimataramcom

volume 8 No 1 Februari 2014 Media Bina Ilmiah5

Trihardiani I 2011 Faktor risiko kejadian berat badan lahir rendah di wilayah kerja

Puskesmas Singkawang Timur dan Utara Kota Singkawang Artikel

Penelitian Semarang Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran

Universitas Diponegoro 4-29

httprepositoryunimusacid

Page 3: NASKAH PUBLIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …repository.unimus.ac.id/2028/8/FULL TEXT.pdf · Program Studi S1 Gizi Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah

RHUBUNGAN

DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH

DI PUSKESMAS SITANGGAL

KECAMATAN LARANGAN KABUPATEN BREBES

Imam Priyanto Yuliana Noor S Ulvie

Program Studi S1 Gizi

Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Semarang

E-mail imampriyanto359gmailcom

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan umur ibu hamil paritas ibu

hamil status gizi ibu hamil jarak kehamilan ibu hamil dan status anemia ibu hamil

dengan berat badan lahir rendah di wilayah Puskesmas Sitanggal Kec Larangan

Kab Brebes Penelitian ini termasuk jenis penelitian analitik dengan desain case

control dengan pendekatan retrospektif Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh

bayi yang lahir dengan berat badan lahir rendah sebanyak 38 bayi sebagai kasus dan

38 bayi dengan berat badan lahir normal sebagai kontrol Hasil penelitian Umur ibu

hamil sampel termuda adalah 19 tahun dan tertua 39 tahun dengan 12 sampel

beresiko untuk melahirkan BBLR Paritas ibu hamil paling tinggi dari sampel adalah

kehamilan yang ke 5 dengan 36 sampel ibu hamil primipara dan grandimultipara

LILA terendah adalah 210 cm sedangkan paling tinggi 32 cm dengan LILA sampel

tidak normal ( KEK ) ada 9 sampel Jarak kehamilan paling lama yaitu 132 bulan

terdapat 35 sampel yang mempunyai jarak kehamilan yang tidak normal yaitu lt 24

bulan Kadar Hb ibu hamil terendah yaitu 94 gr sedangkan kadar Hb ibu hamil

tertinggi adalah 138 gr dengan 10 sampel (132 ) berstatus anemia Tidak

hubungan antara umur ibu hamil dengan kejadian bblr ( CP 0059 ) tidak ada

hubungan antara paritas ibu hamil dengan kejadian bblr ( CP 0464) ada hubungan

status gizi ibu hamil dengan kejadian bblr ( CP 0013 ) tidak ada hubungan antara

jarak kehamilan dengan kejadian bblr ( 0818 ) ada hubungan antara anemia ibu

hamil dengan kejadian bblr ( 0007) Kesimpulan status gizi ibu hamil dan status

anemia ibu hamil mempunyai hubungan dengan kejadian bblr dikarenakan

mempunyai p value kurang dari 005

Kata kunci umur paritas jarak kehamilan status gizi status anemia ibu

hamil

httprepositoryunimusacid

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Berat badan merupakan salah satu indikator kesehatan Bayi Berat Lahir

(BBL) Rerata berat badan normal (usia gestasi 37sd 41 minggu) adalah 3200 gram

Secara umum Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) lebih besar risikonya untuk

mengalami masalah atau komplikasi pada saat lahir (Damanik 2010)

BBLR adalah bayi dengan berat badan lahir kurang dari 2500 gram tanpa

memandang masa gestasi Berat badan lahir rendah adalah berat bayi yang ditimbang

dalam 1 jam setelah lahir World Health Organization (WHO) sejak tahun 1961

menyatakan bahwa semua bayi baru lahir yang berat badannya kurang atau sama

dengan 2500 gram disebut low birth weight infant (bayi berat lahir rendah) Menurut

WHO BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram

Angka kematian bayi menjadi indikator pertama dalam menentukan derajat kesehatan

anak karena merupakan cerminan dari status kesehatan anak saat ini Secara statistik

angka kesakitan dan kematian pada nenonatus di negara berkembang tinggi dengan

penyebab utama berkaitan dengan BBLR (Asiyah 2010)

BBLR termasuk faktor utama dalam peningkatan mortalitas morbiditas dan

disabilitas neonatus bayi dan anak serta memberikan dampak jangka panjang

terhadap kehidupannya di masa depan Kelahiran BBLR terus meningkat pertahunnya

di negara maju seperti Amerika Serikat sedangkan di Indonesia kelahiran BBLR

justru diikuti oleh kematian bayi ( Asiyah 2010 )

Ada beberapa faktor risiko yang mempengaruhi BBLR ditinjau dari faktor

ibu kehamilan dan faktor janin Faktor ibu meliputi gizi saat hamil kurang umur

ibu ( lt 20 tahun dan gt 35 tahun) jarak kehamilan terlalu dekat dan penyakit

menahunfaktor kehamilan seperti hidramnion parietas status gizi ibu hamil dan

status anemia ibu hamil Faktor janin yang mempengaruhi BBLR seperti cacat

bawaan dan infeksi dalam rahim Faktor-faktor risiko lainnya yang mempengaruhi

httprepositoryunimusacid

kejadian BBLR antara lain paritas status ekonomi pendidikan dan pekerjaan ibu

(Sistriani 2008)

Menurut data United Nations Childrenrsquos Fund (UNICEF 2009) angka

kelahiran BBLR di dunia mencapai 14 Negara-negara berkembang menduduki

angka kelahiran BBLR hingga 15 sedangkan negara-negara industri maju

mempunyai angka kejadian BBLR 7 Berdasarkan hasil penelitian Demographic

and Health Survey (DHS) 2002-2003 dan dianalisis kembali oleh UNICEF HQ

(Headquarters) Juni 2004 prevalensi kelahiran BBLR di Indonesia mencapai 9

Prevalensi BBLR menurut WHO (2010) diperkirakan 15 dari seluruh

kelahiran di dunia dengan batasan 33 - 38 dan lebih sering terjadi di negara-

negara berkembang atau sosial ekonomi rendah Secara statistik menunjukkan 90

kejadian BBLR didapatkan di negara berkembang dan angka kematiannya 35 kali

lebih tinggi dibanding pada bayi dengan berat badan lahir lebih dari 2500 gram Hal

ini dapat terjadi dan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti ibu mempunyai

penyakit yang langsung berhubungan dengan kehamilan dan usia ibu (Sartika 2012)

Angka kejadian di Indonesia sangat bervariasi antara satu daerah dengan

daerah lain yaitu berkisar antara 9 - 30 hasil studi di 7 daerah diperoleh angka

BBLR dengan rentang 21 - 172 Proporsi BBLR dapat diketahui berdasarkan

estimasi dari Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) Secara nasional

berdasarkan analisa lanjut SDKI angka BBLR sekitar 75 Angka ini lebih besar

dari target BBLR yang ditetapkan pada sasaran program perbaikan gizi menuju

Indonesia Sehat 2010 yakni maksimal 7 Menurut SDKI 2002 - 2003 sekitar 57

kematian bayi terjadi pada bayi umur dibawah 1 bulan dan utamanya disebabkan oleh

gangguan perinatal dan bayi berat lahir rendah Menurut perkiraan setiap tahunnya

sekitar 400000 bayi lahir dengan berat badan rendah (Hius 2012)

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang maka dapat dirumuskan permasalahan dalam

penelitian ini adalah rdquoApakah Faktor - faktor yang berhubungan dengan berat badan

lahir rendah (BBLR) di Wilayah Puskesmas Sitanggal

httprepositoryunimusacid

Tujuan Penelitian

Tujuan Umum

Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian berat badan lahir

rendah (BBLR) di Wilayah Puskesmas Sitanggal

Tujuan khusus

a Mendiskripsikan umur ibu hamil di Wilayah Puskesmas Sitanggal

b Mendeskripsikan paritas ibu hamil di Wilayah Puskesmas Sitanggal

c Mendeskripsikan status gizi ibu hamil di Wilayah Puskesmas Sitanggal

d Mendeskripsikan jarak kehamilan di Wilayah Puskesmas Sitanggal

e Mendeskripsikan anemia pada ibu hamil di Wilayah Puskesmas Sitanggal

f Mendeskripsikan berat badan lahir rendah di Wilayah Puskesmas Sitanggal

g Menganalisis hubungan usia ibu hamil terhadap berat badan lahir rendah di

wilayah Puskesmas Sitanggal

h Menganalisis hubungan paritas ibu hamil terhadap berat badan lahir rendah di

wilayah Puskesmas Sitanggal

i Menganalisis hubungan status gizi ibu hamil terhadap berat badan lahir rendah

di wilayah Puskesmas Sitanggal

j Menganalisis hubungan jarak kehamilan terhadap berat badan lahir rendah di

wilayah Puskesmas Sitanggal

k Menganalisis hubungan anemia pada ibu hamil terhadap berat badan lahir rendah

di wilayah Puskesmas Sitanggal

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian analitik dengan desain case control

yang digunakan untuk menentukan hubungan antara variabel bebas dan variabel

terikat Pendekatan yang digunakan adalah retrospektif yang berusaha melihat

kebelakang artinya mengumpulkan data dimulai dari efek atau akibat yang telah

terjadi Kemudian dari efek tersebut ditelusuri penyebabnya atau variabel-variabel

httprepositoryunimusacid

yang mempengaruhi akibat tersebut Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

adakah hubungan umur ibu hamil paritas ibu hamil Status gizi ibu hamil Jarak

kehamilan dan anemia ibu hamil dengan kejadian berat bayi lahir rendah ( BBLR ) di

Wilayah Puskesmas Sitanggal

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Wilayah Puskesmas Sitanggal Bulan Januari 2018

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bayi dengan berat lahir lt 2500

gram dari Januari sampai Desember 2017 sebanyak 38 bayi yang terbagi dalam 5

desa di Wilayah Puskesmas Sitanggal Jumlah populasi yang diambil adalah 11

dengan merekrut sejumlah subjek dengan efek ( kelompok kasus ) kemudian dicari

subyek lain yang karekteristiknya sebanding namun tidak mempunyai efek

( kelompok kontrol ) yaitu bayi dengan berat lahir normal dan bayi dengan berat lahir

tidak normal

HASIL DAN PEMBAHASAN

Karakteristik Subjek Penelitian

Umur Ibu Hamil

Umur ibu hamil sampel termuda adalah 19 tahun dan tertua 39 tahun yang

dikelompokkan menjadi tidak beresiko dengan rentang umur 20 ndash 35 tahun dan

beresiko dengan usia lt 20 tahun atau usia gt 35 tahun Distribusi frekuensi umur ibu

hamil dapat dilihat pada tabel 4

Tabel 4 Kategori Umur Sampel

Kategori umur sampel n Persentase ( )

Berisiko 12 158

Tidak berisiko 64 842

Total 76 1000

httprepositoryunimusacid

Terdapat 64 sampel ( 842 ) sampel dengan kategori tidak berisiko sedangkan

sampel yang berisiko ada 12 sampel ( 158 )

Paritas Ibu Hamil

Paritas ibu hamil paling tinggi dari sampel adalah kehamilan yang ke 5

Paritas ibu hamil di kelompokkan dalam primipera yaitu ibu yang belum pernah

melahirkan sampai dengan pernah melahirkan 1 kali ( kehamilan ke 1 atau kehamilan

ke 2 ) dan Multipara yaitu ibu hamil dengan kehamilan ke 3 atau lebih Lihat tabel 5

Tabel 5 Kategori kehamilan sampel

Kategori kehamilan sampel n Persentase ( )

Primipara dan Grandimultipara 36 474

Multipara 40 526

Total 76 1000

Ada 36 sampel ( 474 ) ibu hamil primipara dan grandimultipara dan 40 sampel (

526 ) sampel multipara

Status Gizi Ibu Hamil

Hasil pengambilan data Lila terendah adalah 210 cm sedangkan paling tinggi

32 cm Karakteristik status ibu hamil berdasarkan pengukuran lingkar lengan atas (

LILA ) di kategorikan menjadi normal yaitu ibu hamil dengan LiLa ge 235 cm dan

KEK yaitu ibu hamil dengan LILA lt 235 cm Lihat tabel 6

Tabel 6 Kategori LILA Sampel

Kategori LILA Sampel n Persentase ( )

KEK 9 118

Normal 67 882

Total 76 1000

httprepositoryunimusacid

LILA sampel ibu hamil yang normal ada 67 sampel ( 882 ) dan LILA sampel

tidak normal ada 9 sampel ( 118 )

Jarak Kehamilan Ibu Hamil

Hasil pengumpulan data di dapat jarak kehamilan paling lama yaitu 132 bulan

Jarak kehamilan sampel dibagi menjadi normal yaitu apabila jarak kehamilan dengan

kehamilan sebelumnya ge 24 bulan atau kehamilan pertama dan tidak normal yaitu

apabila jarak kehamilan dengan kehamilan sebelumnya lt 24 bulan Lihat tabel 7

Tabel 7 Kategori Jarak Kehamilan

Kategori Jarak Kehamilan n Persentase ( )

Tidak Normal 35 461

Normal 41 539

Total 76 1000

Terdapat 35 sampel ( 461 ) yang mempunyai jarak kehamilan yang tidak normal

yaitu lt 24 bulan

Anemia Ibu Hamil

Status anemia ibu hamil dengan mengukur kadar haemoglobin dalam darah

yang ditentukan dengan metode sahli Data ini di ambil dengan melihat data

sekunder yaitu buku KIA ibu hamil Kadar Hb ibu hamil terendah yaitu 94 gr

sedangkan kadar Hb ibu hamil tertinggi adalah 138 gr Status anemia ibu hamil

dibedakan dalam 2 kategori Normal yaitu ibu hamil dengan kadar Hb ge 11 gr dan

Anemia yaitu ibu hamil dengan kadar Hb lt 11 gr Lihat tabel 8

Tabel 8 Kategori Anemia Sampel

Kategori Anemia Sampel n Persentase ( )

Anemia 10 132

Normal 66 868

Total 76 1000

httprepositoryunimusacid

76 sampel ibu hamil diperoleh data 10 sampel (132 ) berstatus anemia

Hubungan Umur Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir

Umur ibu hamil mempunyai hubungan dengan kejadian BBLR walaupun

sangat kecil Lihat tabel 9

Tabel 9 Hubungan Umur Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir

Kategori Umur

Kategori BBL

TOTAL BBLR TIDAK BBLR

n n

Berisiko 9 237 3 79 12 158

Tidak Berisiko 29 763 35 921 64 842

Total 38 1000 38 1000 76 1000

Berdasarkan hasil uji che- square ternyata nilai p value 0059 yang artinya

dalam penelitian ini tidak ada hubungan antara usia ibu hamil dengan kejadian berat

badan bayi lahir rendah

Umur yang baik bagi ibu untuk hamil adalah 20 - 35 tahun Kehamilan di

bawah umur 20 tahun atau lebih 35 tahun merupakan kehamilan yang beresiko tinggi

Kehamilan pada usia muda merupakan faktor resiko karena pada umur lt 20 tahun

kondisi ibu masih dalam pertumbuhan sehingga asupan makanan lebih banyak

digunakan untuk mencukupi kebutuhan ibu Sedangkan kehamilan lebih dari 35 tahun

organ reproduksi kurang subur serta memperbesar resiko kelahiran dengan kelainan

kongenital dan beresiko untuk mengalami kelahiran prematur

12 sampel yang berisiko untuk kehamilan terdapat 237 yang melahirkan

bayi dengan BBLR sedangkan untuk sampel yang tidak beresiko dari 64 sampel 921

melahirkan bayi dengan tidak BBLR

Hubungan Paritas Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah

Semakin tinggi kategori kehamilan maka akan semakin besar kemungkinan

untuk melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah Lihat tabel 10

Tabel 10 Hubungan Paritas Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir

httprepositoryunimusacid

Kategori kehamilan ke

Kategori BBL TOT

AL BBLR TIDAK BBLR

n n

Primipara dan Grandimultipara 17 472 19 577 36 474

Multipara 21 525 19 475 40 526

Total 38 1000 38 1000 76 1000

Uji che-square nilai p value = 0646 yang artinya dalam penelitian ini tidak

ada hubungan antara paritas ibu hamil dengan berat badan bayi lahir rendah

Paritas ibu diklasifikasikan menjadi primipara ( ibu yang melahirkan anak

pertama ) multipara ( ibu yang melahirkan anak kedua dan ketiga ) dan

grandemultipara ( ibu yang melahirkan anak keempat atau lebih ) Ibu dengan paritas

lebih dari tiga anak beresiko 24 kali lebih besar untuk melahirkan BBLR karena

setiap proses kehamilan dan persalinan menyebabkan trauma fisik dan psikis

semakin banyak trauma yang ditinggalkan menyebabkan penyulit pada kehamilan

dan persalinan berikutnya Kehamilan grandemultipara ( paritas tinggi )

menyebabkan kemunduran daya lentur (elastisitas) jaringan yang sudah berulang kali

direnggangkan oleh kehamilan sehingga cenderung untuk timbul kelainan letak

ataupun kelainan pertumbuhan plasenta dan pertumbuhan janin sehingga melahirkan

bayi berat lahir rendah ( BBLR ) Hal ini dapat mempengaruhi suplai gizi dari ibu

ke janin dan semakin tinggi paritas maka resiko untuk melahirkan BBLR semakin

tinggi

Berdasarkan pengumpulan data yang diperoleh dari 36 sampel ibu kehamilan

primipera dan grandimultipara terdapat 472 yang melahirkan bayi dengan berat

badan lahir rendah

Hubungan Status Gizi Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah

Ibu hamil yang menderita KEK mempunyai resiko kesakitan yang lebih besar

terutama pada trimester III kehamilan dibandingkan dengan ibu hamil normal

akibatnya mereka mempunyai resiko yang lebih besar untuk melahirkan bayi dengan

BBLR Lihat tabel 11

httprepositoryunimusacid

Tabel 11 Hubungan Status Gizi Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir

Kategori Status

Gizi

Kategori BBL

TOTAL BBLR TIDAK BBLR

n n

KEK 8 211 1 26 9 118

Normal 30 789 37 974 67 882

Total 38 1000 38 1000 76 1000

Hasil uji che square nilai p value 0013 yang artinya dalam penelitian ini ada

hubungan antara status gizi ibu hamil dengan berat badan lahir rendah

Implikasi status KEK terhadap berat bayi lahir adalah bahwa KEK

menggambarkan keadaan konsumsi makan terutama konsumsi energi dan protein

dalam jangka panjang Kekurangan energi secara kronis ini menyebabkan ibu hamil

tidak mempunyai cadangan zat gizi yang adekuat untuk menyediakan kebutuhan

fisiologi kehamilan yakni perubahan hormon dan meningkatnya volume darah untuk

pertumbuhan janin sehingga suplai zat gizi pada janin pun berkurang akibatnya

pertumbuhan dan perkembangan janin terhambat dan lahir dengan berat yang rendah

Lingkar Lengan Atas Ibu lt 235 cm pada trimester 3 sebagai faktor risiko

berat bayi lahir rendah Pengukuran lingkar lengan atas (LILA) merupakan salah satu

cara deteksi dini untuk mengetahui risiko Kurang Energi Kronik (KEK)

9 sampel yang berstatus gizi KEK ( tidak normal ) terdapat 8 sampel ( 211

) yang melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah

Hubungan Jarak Kehamilan Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah

Penelitian menunjukkan bahwa jarak antar kehamilan yang hanya kurang dari

12 bulan dapat meningkatkan resiko kematian pada sang ibu

Tabel 12 Hubungan Jarak Kehamilan Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah

Kategori Jarak

Kehamilan

Kategori BBL

TOTAL BBLR TIDAK BBLR

n n

Tidak normal 18 474 17 447 35 461

Normal 20 526 21 553 41 539

Total 38 1000 38 1000 76 1000

httprepositoryunimusacid

Uji chie square 0818 yang artinya dalam penelitian ini tidak ada hubungan

antara jarak kehamilan dengan berat badan lahir rendah

Penelitian menunjukkan bahwa jarak antar kehamilan yang hanya kurang dari

12 bulan dapat meningkatkan resiko kematian pada sang ibu Selain itu penelitian

juga menyebutkan bahwa kematian pada ibu dapat disebabkan karena terjadi

perdarahan pasca persalinan Rahim ibu yang jarak kehamilannya terlalu dekat

belum siap untuk menampung dan menjadi tempat tumbuh kembang janin yang baru

Dikhawatirkan bahwa plasenta atau ari ari dari kelahiran yang sebelumnya belum

meluruh atau mengelupas seluruhnya dan hal tersebut akan meningkatkan resiko

komplikasi pada kelahiran yang baru

35 sampel yang jarak kehamilan tidak normal 474 melahirkan bayi dengan

berat badan lahir rendah

Hubungan Status Anemia Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah

Anemia merupakan suatu kondisi saat sel darah merah atau jumlah

hemoglobin dalam darah merah menurun sehingga kapasitas daya angkut oksigen

untuk kebutuhan organ organ vital pada ibu dan janin menjadi berkurang yang

berakibat melahirkan bayi dengan berat badan kurang maksimal Lihat tabel 12

Tabel 12 Hubungan Status Anemia Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir rendah

Kategori Anemia Kategori BBL

TOTAL BBLR TIDAK BBLR

n n

Anemia 9 237 1 26 10 132

Normal 29 763 37 974 66 868

Total 38 1000 38 1000 76 1000

Nilai p value sebesar 0007 yang artinya dalam penelitian ini ada hubungan

status anemia ibu hamil dengan berat badan bayi lahir rendah

Ibu hamil yang menderita anemia mengalami persalinan prematur 25 kali

lebih besar dibandingkan dengan ibu yang tidak anemia Anemia dapat

mengakibatkan penurunan suplai oksigen ke jaringan selain itu juga dapat merubah

struktur vaskularisasi plasenta hal ini akan mengganggu pertumbuhan janin sehingga

httprepositoryunimusacid

akan memperkuat risiko terjadinya persalinan prematur dan kelahiran bayi dengan

berat badan lahir rendah terutama untuk kadar hemoglobin yang rendah mulai dari

trimester awal kehamilan

10 sampel dengan anemia yang melahirkan bayi dengan berat badan lahir

rendah ada 237

SIMPULAN DAN SARAN

SIMPULAN

Umur ibu hamil sampel termuda adalah 19 tahun dan tertua 39 tahun dengan

12 sampel beresiko untuk melahirkan BBLR Paritas ibu hamil paling tinggi dari

sampel adalah kehamilan yang ke 5 dengan 36 sampel ( 474 ) ibu hamil primipara

dan grandimultipara LILA terendah adalah 210 cm sedangkan paling tinggi 32 cm

dengan LILA sampel tidak normal ( KEK ) ada 9 sampel ( 118 ) Jarak

kehamilan paling lama yaitu 132 bulan terdapat 35 sampel ( 461 ) yang

mempunyai jarak kehamilan yang tidak normal yaitu lt 24 bulan Kadar Hb ibu

hamil terendah yaitu 94 sedangkan kadar Hb ibu hamil tertinggi adalah 138 gr

dengan 10 sampel ( 132 gr ) berstatus anemia Jumlah persalinan dalam Tahun

2017 sebanyak 1306 persalinan dengan 1294 lahir hidup sementara bayi yang lahir

hidup 38 di antaranya lahir dengan berat badan lahir rendah ( BBLR ) Tidak ada

hubungan umur ibu hamil dengan kejadian berat badan bayi lahir rendah Tidak ada

hubungan paritas ibu hamil dengan kejadian bayi berat badan lahir rendah Ada

hubungan status gizi ibu hamil dengan kejadian berat badan lahir rendah Tidak ada

hubungan antara jarak kehamilan dengan kejadian berat badan lahir rendah Ada

hubungan status anemia ibu hamil dengan kejadian berat badan bayi lahir rendah

httprepositoryunimusacid

SARAN

Diharapkan ibu hamil WUS dan remaja putri untuk lebih memperhatikan

kesehatannya terutama pemenuhan gizi sebelum dan selama hamil untuk mencegah

berbagai komplikasi pada kehamilan seperti KEK dan anemia sehingga dapat

mengurangi kelahiran bayi BBLR Diharapkan ibu muda yang berusia di bawah 20

tahun agar menunda kehamilan dan wanita berusia di atas 35 tahun agar

menghentikan kehamilan dengan cara menjadi akseptor program KB Perlu adanya

kegiatan konseling terhadap ibu hamil ataupun wanita usia subur untuk

mempersiapkan kehamilannya Bagi institusi terkait semoga bisa memanfaatkan

hasil dari penelitian ini Perlu adanya penelitian lebih lanjut guna mendapatkan

informasi yang lebih maksimal

httprepositoryunimusacid

DAFTAR PUSTAKA

Abdoerrachman 2007 Ilmu Kesehatan Anak Jakarta Bagian Ilmu Kesehatan Anak

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Andonotopo W Arifin MT 2005 Kurang Gizi pada Ibu Hamil Ancaman pada

janin [diakses 7 Mei 2012] httpioppijepang orgarticlephp

Asiyah S 2010 Karakteristik Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Sampai Tribulan II

Tahun 2009 Di kota KediriJurnal Kesehatan suara Forikes

Damanik SM 2010 Klasifikasi Bayi Menurut Berat Lahir dan Masa Gestasi

Ikatan Dokter Anak Indonesia Jakarta

Festy P Analisis faktor resiko pada kejadian berat badan lahir rendah di kabupaten

Sumenep Jurnal Ilmu Kesehatan Health Sciences 2011 7(1)

Hius S 2012 Gambaran Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di Rumah Sakit Umum

Daerah dr Zainoel Abidin Banda Aceh Skripsi Banda Aceh Universitas

Syiah Kuala

Sartika D 2012 BBLR Dengan Dismaturhttpdewisartika172blogspot com

201212kti-bblr-dengan-dismaturhtml

Suwanti 2014 Hubungan jarak persalinan dan riwayat abortus dengan kejadian

plasenta previa di RSU Propinsi NTB Tahun 2012 http lpsdimataramcom

volume 8 No 1 Februari 2014 Media Bina Ilmiah5

Trihardiani I 2011 Faktor risiko kejadian berat badan lahir rendah di wilayah kerja

Puskesmas Singkawang Timur dan Utara Kota Singkawang Artikel

Penelitian Semarang Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran

Universitas Diponegoro 4-29

httprepositoryunimusacid

Page 4: NASKAH PUBLIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …repository.unimus.ac.id/2028/8/FULL TEXT.pdf · Program Studi S1 Gizi Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Berat badan merupakan salah satu indikator kesehatan Bayi Berat Lahir

(BBL) Rerata berat badan normal (usia gestasi 37sd 41 minggu) adalah 3200 gram

Secara umum Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) lebih besar risikonya untuk

mengalami masalah atau komplikasi pada saat lahir (Damanik 2010)

BBLR adalah bayi dengan berat badan lahir kurang dari 2500 gram tanpa

memandang masa gestasi Berat badan lahir rendah adalah berat bayi yang ditimbang

dalam 1 jam setelah lahir World Health Organization (WHO) sejak tahun 1961

menyatakan bahwa semua bayi baru lahir yang berat badannya kurang atau sama

dengan 2500 gram disebut low birth weight infant (bayi berat lahir rendah) Menurut

WHO BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram

Angka kematian bayi menjadi indikator pertama dalam menentukan derajat kesehatan

anak karena merupakan cerminan dari status kesehatan anak saat ini Secara statistik

angka kesakitan dan kematian pada nenonatus di negara berkembang tinggi dengan

penyebab utama berkaitan dengan BBLR (Asiyah 2010)

BBLR termasuk faktor utama dalam peningkatan mortalitas morbiditas dan

disabilitas neonatus bayi dan anak serta memberikan dampak jangka panjang

terhadap kehidupannya di masa depan Kelahiran BBLR terus meningkat pertahunnya

di negara maju seperti Amerika Serikat sedangkan di Indonesia kelahiran BBLR

justru diikuti oleh kematian bayi ( Asiyah 2010 )

Ada beberapa faktor risiko yang mempengaruhi BBLR ditinjau dari faktor

ibu kehamilan dan faktor janin Faktor ibu meliputi gizi saat hamil kurang umur

ibu ( lt 20 tahun dan gt 35 tahun) jarak kehamilan terlalu dekat dan penyakit

menahunfaktor kehamilan seperti hidramnion parietas status gizi ibu hamil dan

status anemia ibu hamil Faktor janin yang mempengaruhi BBLR seperti cacat

bawaan dan infeksi dalam rahim Faktor-faktor risiko lainnya yang mempengaruhi

httprepositoryunimusacid

kejadian BBLR antara lain paritas status ekonomi pendidikan dan pekerjaan ibu

(Sistriani 2008)

Menurut data United Nations Childrenrsquos Fund (UNICEF 2009) angka

kelahiran BBLR di dunia mencapai 14 Negara-negara berkembang menduduki

angka kelahiran BBLR hingga 15 sedangkan negara-negara industri maju

mempunyai angka kejadian BBLR 7 Berdasarkan hasil penelitian Demographic

and Health Survey (DHS) 2002-2003 dan dianalisis kembali oleh UNICEF HQ

(Headquarters) Juni 2004 prevalensi kelahiran BBLR di Indonesia mencapai 9

Prevalensi BBLR menurut WHO (2010) diperkirakan 15 dari seluruh

kelahiran di dunia dengan batasan 33 - 38 dan lebih sering terjadi di negara-

negara berkembang atau sosial ekonomi rendah Secara statistik menunjukkan 90

kejadian BBLR didapatkan di negara berkembang dan angka kematiannya 35 kali

lebih tinggi dibanding pada bayi dengan berat badan lahir lebih dari 2500 gram Hal

ini dapat terjadi dan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti ibu mempunyai

penyakit yang langsung berhubungan dengan kehamilan dan usia ibu (Sartika 2012)

Angka kejadian di Indonesia sangat bervariasi antara satu daerah dengan

daerah lain yaitu berkisar antara 9 - 30 hasil studi di 7 daerah diperoleh angka

BBLR dengan rentang 21 - 172 Proporsi BBLR dapat diketahui berdasarkan

estimasi dari Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) Secara nasional

berdasarkan analisa lanjut SDKI angka BBLR sekitar 75 Angka ini lebih besar

dari target BBLR yang ditetapkan pada sasaran program perbaikan gizi menuju

Indonesia Sehat 2010 yakni maksimal 7 Menurut SDKI 2002 - 2003 sekitar 57

kematian bayi terjadi pada bayi umur dibawah 1 bulan dan utamanya disebabkan oleh

gangguan perinatal dan bayi berat lahir rendah Menurut perkiraan setiap tahunnya

sekitar 400000 bayi lahir dengan berat badan rendah (Hius 2012)

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang maka dapat dirumuskan permasalahan dalam

penelitian ini adalah rdquoApakah Faktor - faktor yang berhubungan dengan berat badan

lahir rendah (BBLR) di Wilayah Puskesmas Sitanggal

httprepositoryunimusacid

Tujuan Penelitian

Tujuan Umum

Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian berat badan lahir

rendah (BBLR) di Wilayah Puskesmas Sitanggal

Tujuan khusus

a Mendiskripsikan umur ibu hamil di Wilayah Puskesmas Sitanggal

b Mendeskripsikan paritas ibu hamil di Wilayah Puskesmas Sitanggal

c Mendeskripsikan status gizi ibu hamil di Wilayah Puskesmas Sitanggal

d Mendeskripsikan jarak kehamilan di Wilayah Puskesmas Sitanggal

e Mendeskripsikan anemia pada ibu hamil di Wilayah Puskesmas Sitanggal

f Mendeskripsikan berat badan lahir rendah di Wilayah Puskesmas Sitanggal

g Menganalisis hubungan usia ibu hamil terhadap berat badan lahir rendah di

wilayah Puskesmas Sitanggal

h Menganalisis hubungan paritas ibu hamil terhadap berat badan lahir rendah di

wilayah Puskesmas Sitanggal

i Menganalisis hubungan status gizi ibu hamil terhadap berat badan lahir rendah

di wilayah Puskesmas Sitanggal

j Menganalisis hubungan jarak kehamilan terhadap berat badan lahir rendah di

wilayah Puskesmas Sitanggal

k Menganalisis hubungan anemia pada ibu hamil terhadap berat badan lahir rendah

di wilayah Puskesmas Sitanggal

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian analitik dengan desain case control

yang digunakan untuk menentukan hubungan antara variabel bebas dan variabel

terikat Pendekatan yang digunakan adalah retrospektif yang berusaha melihat

kebelakang artinya mengumpulkan data dimulai dari efek atau akibat yang telah

terjadi Kemudian dari efek tersebut ditelusuri penyebabnya atau variabel-variabel

httprepositoryunimusacid

yang mempengaruhi akibat tersebut Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

adakah hubungan umur ibu hamil paritas ibu hamil Status gizi ibu hamil Jarak

kehamilan dan anemia ibu hamil dengan kejadian berat bayi lahir rendah ( BBLR ) di

Wilayah Puskesmas Sitanggal

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Wilayah Puskesmas Sitanggal Bulan Januari 2018

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bayi dengan berat lahir lt 2500

gram dari Januari sampai Desember 2017 sebanyak 38 bayi yang terbagi dalam 5

desa di Wilayah Puskesmas Sitanggal Jumlah populasi yang diambil adalah 11

dengan merekrut sejumlah subjek dengan efek ( kelompok kasus ) kemudian dicari

subyek lain yang karekteristiknya sebanding namun tidak mempunyai efek

( kelompok kontrol ) yaitu bayi dengan berat lahir normal dan bayi dengan berat lahir

tidak normal

HASIL DAN PEMBAHASAN

Karakteristik Subjek Penelitian

Umur Ibu Hamil

Umur ibu hamil sampel termuda adalah 19 tahun dan tertua 39 tahun yang

dikelompokkan menjadi tidak beresiko dengan rentang umur 20 ndash 35 tahun dan

beresiko dengan usia lt 20 tahun atau usia gt 35 tahun Distribusi frekuensi umur ibu

hamil dapat dilihat pada tabel 4

Tabel 4 Kategori Umur Sampel

Kategori umur sampel n Persentase ( )

Berisiko 12 158

Tidak berisiko 64 842

Total 76 1000

httprepositoryunimusacid

Terdapat 64 sampel ( 842 ) sampel dengan kategori tidak berisiko sedangkan

sampel yang berisiko ada 12 sampel ( 158 )

Paritas Ibu Hamil

Paritas ibu hamil paling tinggi dari sampel adalah kehamilan yang ke 5

Paritas ibu hamil di kelompokkan dalam primipera yaitu ibu yang belum pernah

melahirkan sampai dengan pernah melahirkan 1 kali ( kehamilan ke 1 atau kehamilan

ke 2 ) dan Multipara yaitu ibu hamil dengan kehamilan ke 3 atau lebih Lihat tabel 5

Tabel 5 Kategori kehamilan sampel

Kategori kehamilan sampel n Persentase ( )

Primipara dan Grandimultipara 36 474

Multipara 40 526

Total 76 1000

Ada 36 sampel ( 474 ) ibu hamil primipara dan grandimultipara dan 40 sampel (

526 ) sampel multipara

Status Gizi Ibu Hamil

Hasil pengambilan data Lila terendah adalah 210 cm sedangkan paling tinggi

32 cm Karakteristik status ibu hamil berdasarkan pengukuran lingkar lengan atas (

LILA ) di kategorikan menjadi normal yaitu ibu hamil dengan LiLa ge 235 cm dan

KEK yaitu ibu hamil dengan LILA lt 235 cm Lihat tabel 6

Tabel 6 Kategori LILA Sampel

Kategori LILA Sampel n Persentase ( )

KEK 9 118

Normal 67 882

Total 76 1000

httprepositoryunimusacid

LILA sampel ibu hamil yang normal ada 67 sampel ( 882 ) dan LILA sampel

tidak normal ada 9 sampel ( 118 )

Jarak Kehamilan Ibu Hamil

Hasil pengumpulan data di dapat jarak kehamilan paling lama yaitu 132 bulan

Jarak kehamilan sampel dibagi menjadi normal yaitu apabila jarak kehamilan dengan

kehamilan sebelumnya ge 24 bulan atau kehamilan pertama dan tidak normal yaitu

apabila jarak kehamilan dengan kehamilan sebelumnya lt 24 bulan Lihat tabel 7

Tabel 7 Kategori Jarak Kehamilan

Kategori Jarak Kehamilan n Persentase ( )

Tidak Normal 35 461

Normal 41 539

Total 76 1000

Terdapat 35 sampel ( 461 ) yang mempunyai jarak kehamilan yang tidak normal

yaitu lt 24 bulan

Anemia Ibu Hamil

Status anemia ibu hamil dengan mengukur kadar haemoglobin dalam darah

yang ditentukan dengan metode sahli Data ini di ambil dengan melihat data

sekunder yaitu buku KIA ibu hamil Kadar Hb ibu hamil terendah yaitu 94 gr

sedangkan kadar Hb ibu hamil tertinggi adalah 138 gr Status anemia ibu hamil

dibedakan dalam 2 kategori Normal yaitu ibu hamil dengan kadar Hb ge 11 gr dan

Anemia yaitu ibu hamil dengan kadar Hb lt 11 gr Lihat tabel 8

Tabel 8 Kategori Anemia Sampel

Kategori Anemia Sampel n Persentase ( )

Anemia 10 132

Normal 66 868

Total 76 1000

httprepositoryunimusacid

76 sampel ibu hamil diperoleh data 10 sampel (132 ) berstatus anemia

Hubungan Umur Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir

Umur ibu hamil mempunyai hubungan dengan kejadian BBLR walaupun

sangat kecil Lihat tabel 9

Tabel 9 Hubungan Umur Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir

Kategori Umur

Kategori BBL

TOTAL BBLR TIDAK BBLR

n n

Berisiko 9 237 3 79 12 158

Tidak Berisiko 29 763 35 921 64 842

Total 38 1000 38 1000 76 1000

Berdasarkan hasil uji che- square ternyata nilai p value 0059 yang artinya

dalam penelitian ini tidak ada hubungan antara usia ibu hamil dengan kejadian berat

badan bayi lahir rendah

Umur yang baik bagi ibu untuk hamil adalah 20 - 35 tahun Kehamilan di

bawah umur 20 tahun atau lebih 35 tahun merupakan kehamilan yang beresiko tinggi

Kehamilan pada usia muda merupakan faktor resiko karena pada umur lt 20 tahun

kondisi ibu masih dalam pertumbuhan sehingga asupan makanan lebih banyak

digunakan untuk mencukupi kebutuhan ibu Sedangkan kehamilan lebih dari 35 tahun

organ reproduksi kurang subur serta memperbesar resiko kelahiran dengan kelainan

kongenital dan beresiko untuk mengalami kelahiran prematur

12 sampel yang berisiko untuk kehamilan terdapat 237 yang melahirkan

bayi dengan BBLR sedangkan untuk sampel yang tidak beresiko dari 64 sampel 921

melahirkan bayi dengan tidak BBLR

Hubungan Paritas Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah

Semakin tinggi kategori kehamilan maka akan semakin besar kemungkinan

untuk melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah Lihat tabel 10

Tabel 10 Hubungan Paritas Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir

httprepositoryunimusacid

Kategori kehamilan ke

Kategori BBL TOT

AL BBLR TIDAK BBLR

n n

Primipara dan Grandimultipara 17 472 19 577 36 474

Multipara 21 525 19 475 40 526

Total 38 1000 38 1000 76 1000

Uji che-square nilai p value = 0646 yang artinya dalam penelitian ini tidak

ada hubungan antara paritas ibu hamil dengan berat badan bayi lahir rendah

Paritas ibu diklasifikasikan menjadi primipara ( ibu yang melahirkan anak

pertama ) multipara ( ibu yang melahirkan anak kedua dan ketiga ) dan

grandemultipara ( ibu yang melahirkan anak keempat atau lebih ) Ibu dengan paritas

lebih dari tiga anak beresiko 24 kali lebih besar untuk melahirkan BBLR karena

setiap proses kehamilan dan persalinan menyebabkan trauma fisik dan psikis

semakin banyak trauma yang ditinggalkan menyebabkan penyulit pada kehamilan

dan persalinan berikutnya Kehamilan grandemultipara ( paritas tinggi )

menyebabkan kemunduran daya lentur (elastisitas) jaringan yang sudah berulang kali

direnggangkan oleh kehamilan sehingga cenderung untuk timbul kelainan letak

ataupun kelainan pertumbuhan plasenta dan pertumbuhan janin sehingga melahirkan

bayi berat lahir rendah ( BBLR ) Hal ini dapat mempengaruhi suplai gizi dari ibu

ke janin dan semakin tinggi paritas maka resiko untuk melahirkan BBLR semakin

tinggi

Berdasarkan pengumpulan data yang diperoleh dari 36 sampel ibu kehamilan

primipera dan grandimultipara terdapat 472 yang melahirkan bayi dengan berat

badan lahir rendah

Hubungan Status Gizi Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah

Ibu hamil yang menderita KEK mempunyai resiko kesakitan yang lebih besar

terutama pada trimester III kehamilan dibandingkan dengan ibu hamil normal

akibatnya mereka mempunyai resiko yang lebih besar untuk melahirkan bayi dengan

BBLR Lihat tabel 11

httprepositoryunimusacid

Tabel 11 Hubungan Status Gizi Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir

Kategori Status

Gizi

Kategori BBL

TOTAL BBLR TIDAK BBLR

n n

KEK 8 211 1 26 9 118

Normal 30 789 37 974 67 882

Total 38 1000 38 1000 76 1000

Hasil uji che square nilai p value 0013 yang artinya dalam penelitian ini ada

hubungan antara status gizi ibu hamil dengan berat badan lahir rendah

Implikasi status KEK terhadap berat bayi lahir adalah bahwa KEK

menggambarkan keadaan konsumsi makan terutama konsumsi energi dan protein

dalam jangka panjang Kekurangan energi secara kronis ini menyebabkan ibu hamil

tidak mempunyai cadangan zat gizi yang adekuat untuk menyediakan kebutuhan

fisiologi kehamilan yakni perubahan hormon dan meningkatnya volume darah untuk

pertumbuhan janin sehingga suplai zat gizi pada janin pun berkurang akibatnya

pertumbuhan dan perkembangan janin terhambat dan lahir dengan berat yang rendah

Lingkar Lengan Atas Ibu lt 235 cm pada trimester 3 sebagai faktor risiko

berat bayi lahir rendah Pengukuran lingkar lengan atas (LILA) merupakan salah satu

cara deteksi dini untuk mengetahui risiko Kurang Energi Kronik (KEK)

9 sampel yang berstatus gizi KEK ( tidak normal ) terdapat 8 sampel ( 211

) yang melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah

Hubungan Jarak Kehamilan Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah

Penelitian menunjukkan bahwa jarak antar kehamilan yang hanya kurang dari

12 bulan dapat meningkatkan resiko kematian pada sang ibu

Tabel 12 Hubungan Jarak Kehamilan Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah

Kategori Jarak

Kehamilan

Kategori BBL

TOTAL BBLR TIDAK BBLR

n n

Tidak normal 18 474 17 447 35 461

Normal 20 526 21 553 41 539

Total 38 1000 38 1000 76 1000

httprepositoryunimusacid

Uji chie square 0818 yang artinya dalam penelitian ini tidak ada hubungan

antara jarak kehamilan dengan berat badan lahir rendah

Penelitian menunjukkan bahwa jarak antar kehamilan yang hanya kurang dari

12 bulan dapat meningkatkan resiko kematian pada sang ibu Selain itu penelitian

juga menyebutkan bahwa kematian pada ibu dapat disebabkan karena terjadi

perdarahan pasca persalinan Rahim ibu yang jarak kehamilannya terlalu dekat

belum siap untuk menampung dan menjadi tempat tumbuh kembang janin yang baru

Dikhawatirkan bahwa plasenta atau ari ari dari kelahiran yang sebelumnya belum

meluruh atau mengelupas seluruhnya dan hal tersebut akan meningkatkan resiko

komplikasi pada kelahiran yang baru

35 sampel yang jarak kehamilan tidak normal 474 melahirkan bayi dengan

berat badan lahir rendah

Hubungan Status Anemia Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah

Anemia merupakan suatu kondisi saat sel darah merah atau jumlah

hemoglobin dalam darah merah menurun sehingga kapasitas daya angkut oksigen

untuk kebutuhan organ organ vital pada ibu dan janin menjadi berkurang yang

berakibat melahirkan bayi dengan berat badan kurang maksimal Lihat tabel 12

Tabel 12 Hubungan Status Anemia Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir rendah

Kategori Anemia Kategori BBL

TOTAL BBLR TIDAK BBLR

n n

Anemia 9 237 1 26 10 132

Normal 29 763 37 974 66 868

Total 38 1000 38 1000 76 1000

Nilai p value sebesar 0007 yang artinya dalam penelitian ini ada hubungan

status anemia ibu hamil dengan berat badan bayi lahir rendah

Ibu hamil yang menderita anemia mengalami persalinan prematur 25 kali

lebih besar dibandingkan dengan ibu yang tidak anemia Anemia dapat

mengakibatkan penurunan suplai oksigen ke jaringan selain itu juga dapat merubah

struktur vaskularisasi plasenta hal ini akan mengganggu pertumbuhan janin sehingga

httprepositoryunimusacid

akan memperkuat risiko terjadinya persalinan prematur dan kelahiran bayi dengan

berat badan lahir rendah terutama untuk kadar hemoglobin yang rendah mulai dari

trimester awal kehamilan

10 sampel dengan anemia yang melahirkan bayi dengan berat badan lahir

rendah ada 237

SIMPULAN DAN SARAN

SIMPULAN

Umur ibu hamil sampel termuda adalah 19 tahun dan tertua 39 tahun dengan

12 sampel beresiko untuk melahirkan BBLR Paritas ibu hamil paling tinggi dari

sampel adalah kehamilan yang ke 5 dengan 36 sampel ( 474 ) ibu hamil primipara

dan grandimultipara LILA terendah adalah 210 cm sedangkan paling tinggi 32 cm

dengan LILA sampel tidak normal ( KEK ) ada 9 sampel ( 118 ) Jarak

kehamilan paling lama yaitu 132 bulan terdapat 35 sampel ( 461 ) yang

mempunyai jarak kehamilan yang tidak normal yaitu lt 24 bulan Kadar Hb ibu

hamil terendah yaitu 94 sedangkan kadar Hb ibu hamil tertinggi adalah 138 gr

dengan 10 sampel ( 132 gr ) berstatus anemia Jumlah persalinan dalam Tahun

2017 sebanyak 1306 persalinan dengan 1294 lahir hidup sementara bayi yang lahir

hidup 38 di antaranya lahir dengan berat badan lahir rendah ( BBLR ) Tidak ada

hubungan umur ibu hamil dengan kejadian berat badan bayi lahir rendah Tidak ada

hubungan paritas ibu hamil dengan kejadian bayi berat badan lahir rendah Ada

hubungan status gizi ibu hamil dengan kejadian berat badan lahir rendah Tidak ada

hubungan antara jarak kehamilan dengan kejadian berat badan lahir rendah Ada

hubungan status anemia ibu hamil dengan kejadian berat badan bayi lahir rendah

httprepositoryunimusacid

SARAN

Diharapkan ibu hamil WUS dan remaja putri untuk lebih memperhatikan

kesehatannya terutama pemenuhan gizi sebelum dan selama hamil untuk mencegah

berbagai komplikasi pada kehamilan seperti KEK dan anemia sehingga dapat

mengurangi kelahiran bayi BBLR Diharapkan ibu muda yang berusia di bawah 20

tahun agar menunda kehamilan dan wanita berusia di atas 35 tahun agar

menghentikan kehamilan dengan cara menjadi akseptor program KB Perlu adanya

kegiatan konseling terhadap ibu hamil ataupun wanita usia subur untuk

mempersiapkan kehamilannya Bagi institusi terkait semoga bisa memanfaatkan

hasil dari penelitian ini Perlu adanya penelitian lebih lanjut guna mendapatkan

informasi yang lebih maksimal

httprepositoryunimusacid

DAFTAR PUSTAKA

Abdoerrachman 2007 Ilmu Kesehatan Anak Jakarta Bagian Ilmu Kesehatan Anak

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Andonotopo W Arifin MT 2005 Kurang Gizi pada Ibu Hamil Ancaman pada

janin [diakses 7 Mei 2012] httpioppijepang orgarticlephp

Asiyah S 2010 Karakteristik Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Sampai Tribulan II

Tahun 2009 Di kota KediriJurnal Kesehatan suara Forikes

Damanik SM 2010 Klasifikasi Bayi Menurut Berat Lahir dan Masa Gestasi

Ikatan Dokter Anak Indonesia Jakarta

Festy P Analisis faktor resiko pada kejadian berat badan lahir rendah di kabupaten

Sumenep Jurnal Ilmu Kesehatan Health Sciences 2011 7(1)

Hius S 2012 Gambaran Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di Rumah Sakit Umum

Daerah dr Zainoel Abidin Banda Aceh Skripsi Banda Aceh Universitas

Syiah Kuala

Sartika D 2012 BBLR Dengan Dismaturhttpdewisartika172blogspot com

201212kti-bblr-dengan-dismaturhtml

Suwanti 2014 Hubungan jarak persalinan dan riwayat abortus dengan kejadian

plasenta previa di RSU Propinsi NTB Tahun 2012 http lpsdimataramcom

volume 8 No 1 Februari 2014 Media Bina Ilmiah5

Trihardiani I 2011 Faktor risiko kejadian berat badan lahir rendah di wilayah kerja

Puskesmas Singkawang Timur dan Utara Kota Singkawang Artikel

Penelitian Semarang Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran

Universitas Diponegoro 4-29

httprepositoryunimusacid

Page 5: NASKAH PUBLIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …repository.unimus.ac.id/2028/8/FULL TEXT.pdf · Program Studi S1 Gizi Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah

kejadian BBLR antara lain paritas status ekonomi pendidikan dan pekerjaan ibu

(Sistriani 2008)

Menurut data United Nations Childrenrsquos Fund (UNICEF 2009) angka

kelahiran BBLR di dunia mencapai 14 Negara-negara berkembang menduduki

angka kelahiran BBLR hingga 15 sedangkan negara-negara industri maju

mempunyai angka kejadian BBLR 7 Berdasarkan hasil penelitian Demographic

and Health Survey (DHS) 2002-2003 dan dianalisis kembali oleh UNICEF HQ

(Headquarters) Juni 2004 prevalensi kelahiran BBLR di Indonesia mencapai 9

Prevalensi BBLR menurut WHO (2010) diperkirakan 15 dari seluruh

kelahiran di dunia dengan batasan 33 - 38 dan lebih sering terjadi di negara-

negara berkembang atau sosial ekonomi rendah Secara statistik menunjukkan 90

kejadian BBLR didapatkan di negara berkembang dan angka kematiannya 35 kali

lebih tinggi dibanding pada bayi dengan berat badan lahir lebih dari 2500 gram Hal

ini dapat terjadi dan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti ibu mempunyai

penyakit yang langsung berhubungan dengan kehamilan dan usia ibu (Sartika 2012)

Angka kejadian di Indonesia sangat bervariasi antara satu daerah dengan

daerah lain yaitu berkisar antara 9 - 30 hasil studi di 7 daerah diperoleh angka

BBLR dengan rentang 21 - 172 Proporsi BBLR dapat diketahui berdasarkan

estimasi dari Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) Secara nasional

berdasarkan analisa lanjut SDKI angka BBLR sekitar 75 Angka ini lebih besar

dari target BBLR yang ditetapkan pada sasaran program perbaikan gizi menuju

Indonesia Sehat 2010 yakni maksimal 7 Menurut SDKI 2002 - 2003 sekitar 57

kematian bayi terjadi pada bayi umur dibawah 1 bulan dan utamanya disebabkan oleh

gangguan perinatal dan bayi berat lahir rendah Menurut perkiraan setiap tahunnya

sekitar 400000 bayi lahir dengan berat badan rendah (Hius 2012)

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang maka dapat dirumuskan permasalahan dalam

penelitian ini adalah rdquoApakah Faktor - faktor yang berhubungan dengan berat badan

lahir rendah (BBLR) di Wilayah Puskesmas Sitanggal

httprepositoryunimusacid

Tujuan Penelitian

Tujuan Umum

Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian berat badan lahir

rendah (BBLR) di Wilayah Puskesmas Sitanggal

Tujuan khusus

a Mendiskripsikan umur ibu hamil di Wilayah Puskesmas Sitanggal

b Mendeskripsikan paritas ibu hamil di Wilayah Puskesmas Sitanggal

c Mendeskripsikan status gizi ibu hamil di Wilayah Puskesmas Sitanggal

d Mendeskripsikan jarak kehamilan di Wilayah Puskesmas Sitanggal

e Mendeskripsikan anemia pada ibu hamil di Wilayah Puskesmas Sitanggal

f Mendeskripsikan berat badan lahir rendah di Wilayah Puskesmas Sitanggal

g Menganalisis hubungan usia ibu hamil terhadap berat badan lahir rendah di

wilayah Puskesmas Sitanggal

h Menganalisis hubungan paritas ibu hamil terhadap berat badan lahir rendah di

wilayah Puskesmas Sitanggal

i Menganalisis hubungan status gizi ibu hamil terhadap berat badan lahir rendah

di wilayah Puskesmas Sitanggal

j Menganalisis hubungan jarak kehamilan terhadap berat badan lahir rendah di

wilayah Puskesmas Sitanggal

k Menganalisis hubungan anemia pada ibu hamil terhadap berat badan lahir rendah

di wilayah Puskesmas Sitanggal

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian analitik dengan desain case control

yang digunakan untuk menentukan hubungan antara variabel bebas dan variabel

terikat Pendekatan yang digunakan adalah retrospektif yang berusaha melihat

kebelakang artinya mengumpulkan data dimulai dari efek atau akibat yang telah

terjadi Kemudian dari efek tersebut ditelusuri penyebabnya atau variabel-variabel

httprepositoryunimusacid

yang mempengaruhi akibat tersebut Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

adakah hubungan umur ibu hamil paritas ibu hamil Status gizi ibu hamil Jarak

kehamilan dan anemia ibu hamil dengan kejadian berat bayi lahir rendah ( BBLR ) di

Wilayah Puskesmas Sitanggal

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Wilayah Puskesmas Sitanggal Bulan Januari 2018

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bayi dengan berat lahir lt 2500

gram dari Januari sampai Desember 2017 sebanyak 38 bayi yang terbagi dalam 5

desa di Wilayah Puskesmas Sitanggal Jumlah populasi yang diambil adalah 11

dengan merekrut sejumlah subjek dengan efek ( kelompok kasus ) kemudian dicari

subyek lain yang karekteristiknya sebanding namun tidak mempunyai efek

( kelompok kontrol ) yaitu bayi dengan berat lahir normal dan bayi dengan berat lahir

tidak normal

HASIL DAN PEMBAHASAN

Karakteristik Subjek Penelitian

Umur Ibu Hamil

Umur ibu hamil sampel termuda adalah 19 tahun dan tertua 39 tahun yang

dikelompokkan menjadi tidak beresiko dengan rentang umur 20 ndash 35 tahun dan

beresiko dengan usia lt 20 tahun atau usia gt 35 tahun Distribusi frekuensi umur ibu

hamil dapat dilihat pada tabel 4

Tabel 4 Kategori Umur Sampel

Kategori umur sampel n Persentase ( )

Berisiko 12 158

Tidak berisiko 64 842

Total 76 1000

httprepositoryunimusacid

Terdapat 64 sampel ( 842 ) sampel dengan kategori tidak berisiko sedangkan

sampel yang berisiko ada 12 sampel ( 158 )

Paritas Ibu Hamil

Paritas ibu hamil paling tinggi dari sampel adalah kehamilan yang ke 5

Paritas ibu hamil di kelompokkan dalam primipera yaitu ibu yang belum pernah

melahirkan sampai dengan pernah melahirkan 1 kali ( kehamilan ke 1 atau kehamilan

ke 2 ) dan Multipara yaitu ibu hamil dengan kehamilan ke 3 atau lebih Lihat tabel 5

Tabel 5 Kategori kehamilan sampel

Kategori kehamilan sampel n Persentase ( )

Primipara dan Grandimultipara 36 474

Multipara 40 526

Total 76 1000

Ada 36 sampel ( 474 ) ibu hamil primipara dan grandimultipara dan 40 sampel (

526 ) sampel multipara

Status Gizi Ibu Hamil

Hasil pengambilan data Lila terendah adalah 210 cm sedangkan paling tinggi

32 cm Karakteristik status ibu hamil berdasarkan pengukuran lingkar lengan atas (

LILA ) di kategorikan menjadi normal yaitu ibu hamil dengan LiLa ge 235 cm dan

KEK yaitu ibu hamil dengan LILA lt 235 cm Lihat tabel 6

Tabel 6 Kategori LILA Sampel

Kategori LILA Sampel n Persentase ( )

KEK 9 118

Normal 67 882

Total 76 1000

httprepositoryunimusacid

LILA sampel ibu hamil yang normal ada 67 sampel ( 882 ) dan LILA sampel

tidak normal ada 9 sampel ( 118 )

Jarak Kehamilan Ibu Hamil

Hasil pengumpulan data di dapat jarak kehamilan paling lama yaitu 132 bulan

Jarak kehamilan sampel dibagi menjadi normal yaitu apabila jarak kehamilan dengan

kehamilan sebelumnya ge 24 bulan atau kehamilan pertama dan tidak normal yaitu

apabila jarak kehamilan dengan kehamilan sebelumnya lt 24 bulan Lihat tabel 7

Tabel 7 Kategori Jarak Kehamilan

Kategori Jarak Kehamilan n Persentase ( )

Tidak Normal 35 461

Normal 41 539

Total 76 1000

Terdapat 35 sampel ( 461 ) yang mempunyai jarak kehamilan yang tidak normal

yaitu lt 24 bulan

Anemia Ibu Hamil

Status anemia ibu hamil dengan mengukur kadar haemoglobin dalam darah

yang ditentukan dengan metode sahli Data ini di ambil dengan melihat data

sekunder yaitu buku KIA ibu hamil Kadar Hb ibu hamil terendah yaitu 94 gr

sedangkan kadar Hb ibu hamil tertinggi adalah 138 gr Status anemia ibu hamil

dibedakan dalam 2 kategori Normal yaitu ibu hamil dengan kadar Hb ge 11 gr dan

Anemia yaitu ibu hamil dengan kadar Hb lt 11 gr Lihat tabel 8

Tabel 8 Kategori Anemia Sampel

Kategori Anemia Sampel n Persentase ( )

Anemia 10 132

Normal 66 868

Total 76 1000

httprepositoryunimusacid

76 sampel ibu hamil diperoleh data 10 sampel (132 ) berstatus anemia

Hubungan Umur Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir

Umur ibu hamil mempunyai hubungan dengan kejadian BBLR walaupun

sangat kecil Lihat tabel 9

Tabel 9 Hubungan Umur Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir

Kategori Umur

Kategori BBL

TOTAL BBLR TIDAK BBLR

n n

Berisiko 9 237 3 79 12 158

Tidak Berisiko 29 763 35 921 64 842

Total 38 1000 38 1000 76 1000

Berdasarkan hasil uji che- square ternyata nilai p value 0059 yang artinya

dalam penelitian ini tidak ada hubungan antara usia ibu hamil dengan kejadian berat

badan bayi lahir rendah

Umur yang baik bagi ibu untuk hamil adalah 20 - 35 tahun Kehamilan di

bawah umur 20 tahun atau lebih 35 tahun merupakan kehamilan yang beresiko tinggi

Kehamilan pada usia muda merupakan faktor resiko karena pada umur lt 20 tahun

kondisi ibu masih dalam pertumbuhan sehingga asupan makanan lebih banyak

digunakan untuk mencukupi kebutuhan ibu Sedangkan kehamilan lebih dari 35 tahun

organ reproduksi kurang subur serta memperbesar resiko kelahiran dengan kelainan

kongenital dan beresiko untuk mengalami kelahiran prematur

12 sampel yang berisiko untuk kehamilan terdapat 237 yang melahirkan

bayi dengan BBLR sedangkan untuk sampel yang tidak beresiko dari 64 sampel 921

melahirkan bayi dengan tidak BBLR

Hubungan Paritas Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah

Semakin tinggi kategori kehamilan maka akan semakin besar kemungkinan

untuk melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah Lihat tabel 10

Tabel 10 Hubungan Paritas Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir

httprepositoryunimusacid

Kategori kehamilan ke

Kategori BBL TOT

AL BBLR TIDAK BBLR

n n

Primipara dan Grandimultipara 17 472 19 577 36 474

Multipara 21 525 19 475 40 526

Total 38 1000 38 1000 76 1000

Uji che-square nilai p value = 0646 yang artinya dalam penelitian ini tidak

ada hubungan antara paritas ibu hamil dengan berat badan bayi lahir rendah

Paritas ibu diklasifikasikan menjadi primipara ( ibu yang melahirkan anak

pertama ) multipara ( ibu yang melahirkan anak kedua dan ketiga ) dan

grandemultipara ( ibu yang melahirkan anak keempat atau lebih ) Ibu dengan paritas

lebih dari tiga anak beresiko 24 kali lebih besar untuk melahirkan BBLR karena

setiap proses kehamilan dan persalinan menyebabkan trauma fisik dan psikis

semakin banyak trauma yang ditinggalkan menyebabkan penyulit pada kehamilan

dan persalinan berikutnya Kehamilan grandemultipara ( paritas tinggi )

menyebabkan kemunduran daya lentur (elastisitas) jaringan yang sudah berulang kali

direnggangkan oleh kehamilan sehingga cenderung untuk timbul kelainan letak

ataupun kelainan pertumbuhan plasenta dan pertumbuhan janin sehingga melahirkan

bayi berat lahir rendah ( BBLR ) Hal ini dapat mempengaruhi suplai gizi dari ibu

ke janin dan semakin tinggi paritas maka resiko untuk melahirkan BBLR semakin

tinggi

Berdasarkan pengumpulan data yang diperoleh dari 36 sampel ibu kehamilan

primipera dan grandimultipara terdapat 472 yang melahirkan bayi dengan berat

badan lahir rendah

Hubungan Status Gizi Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah

Ibu hamil yang menderita KEK mempunyai resiko kesakitan yang lebih besar

terutama pada trimester III kehamilan dibandingkan dengan ibu hamil normal

akibatnya mereka mempunyai resiko yang lebih besar untuk melahirkan bayi dengan

BBLR Lihat tabel 11

httprepositoryunimusacid

Tabel 11 Hubungan Status Gizi Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir

Kategori Status

Gizi

Kategori BBL

TOTAL BBLR TIDAK BBLR

n n

KEK 8 211 1 26 9 118

Normal 30 789 37 974 67 882

Total 38 1000 38 1000 76 1000

Hasil uji che square nilai p value 0013 yang artinya dalam penelitian ini ada

hubungan antara status gizi ibu hamil dengan berat badan lahir rendah

Implikasi status KEK terhadap berat bayi lahir adalah bahwa KEK

menggambarkan keadaan konsumsi makan terutama konsumsi energi dan protein

dalam jangka panjang Kekurangan energi secara kronis ini menyebabkan ibu hamil

tidak mempunyai cadangan zat gizi yang adekuat untuk menyediakan kebutuhan

fisiologi kehamilan yakni perubahan hormon dan meningkatnya volume darah untuk

pertumbuhan janin sehingga suplai zat gizi pada janin pun berkurang akibatnya

pertumbuhan dan perkembangan janin terhambat dan lahir dengan berat yang rendah

Lingkar Lengan Atas Ibu lt 235 cm pada trimester 3 sebagai faktor risiko

berat bayi lahir rendah Pengukuran lingkar lengan atas (LILA) merupakan salah satu

cara deteksi dini untuk mengetahui risiko Kurang Energi Kronik (KEK)

9 sampel yang berstatus gizi KEK ( tidak normal ) terdapat 8 sampel ( 211

) yang melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah

Hubungan Jarak Kehamilan Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah

Penelitian menunjukkan bahwa jarak antar kehamilan yang hanya kurang dari

12 bulan dapat meningkatkan resiko kematian pada sang ibu

Tabel 12 Hubungan Jarak Kehamilan Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah

Kategori Jarak

Kehamilan

Kategori BBL

TOTAL BBLR TIDAK BBLR

n n

Tidak normal 18 474 17 447 35 461

Normal 20 526 21 553 41 539

Total 38 1000 38 1000 76 1000

httprepositoryunimusacid

Uji chie square 0818 yang artinya dalam penelitian ini tidak ada hubungan

antara jarak kehamilan dengan berat badan lahir rendah

Penelitian menunjukkan bahwa jarak antar kehamilan yang hanya kurang dari

12 bulan dapat meningkatkan resiko kematian pada sang ibu Selain itu penelitian

juga menyebutkan bahwa kematian pada ibu dapat disebabkan karena terjadi

perdarahan pasca persalinan Rahim ibu yang jarak kehamilannya terlalu dekat

belum siap untuk menampung dan menjadi tempat tumbuh kembang janin yang baru

Dikhawatirkan bahwa plasenta atau ari ari dari kelahiran yang sebelumnya belum

meluruh atau mengelupas seluruhnya dan hal tersebut akan meningkatkan resiko

komplikasi pada kelahiran yang baru

35 sampel yang jarak kehamilan tidak normal 474 melahirkan bayi dengan

berat badan lahir rendah

Hubungan Status Anemia Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah

Anemia merupakan suatu kondisi saat sel darah merah atau jumlah

hemoglobin dalam darah merah menurun sehingga kapasitas daya angkut oksigen

untuk kebutuhan organ organ vital pada ibu dan janin menjadi berkurang yang

berakibat melahirkan bayi dengan berat badan kurang maksimal Lihat tabel 12

Tabel 12 Hubungan Status Anemia Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir rendah

Kategori Anemia Kategori BBL

TOTAL BBLR TIDAK BBLR

n n

Anemia 9 237 1 26 10 132

Normal 29 763 37 974 66 868

Total 38 1000 38 1000 76 1000

Nilai p value sebesar 0007 yang artinya dalam penelitian ini ada hubungan

status anemia ibu hamil dengan berat badan bayi lahir rendah

Ibu hamil yang menderita anemia mengalami persalinan prematur 25 kali

lebih besar dibandingkan dengan ibu yang tidak anemia Anemia dapat

mengakibatkan penurunan suplai oksigen ke jaringan selain itu juga dapat merubah

struktur vaskularisasi plasenta hal ini akan mengganggu pertumbuhan janin sehingga

httprepositoryunimusacid

akan memperkuat risiko terjadinya persalinan prematur dan kelahiran bayi dengan

berat badan lahir rendah terutama untuk kadar hemoglobin yang rendah mulai dari

trimester awal kehamilan

10 sampel dengan anemia yang melahirkan bayi dengan berat badan lahir

rendah ada 237

SIMPULAN DAN SARAN

SIMPULAN

Umur ibu hamil sampel termuda adalah 19 tahun dan tertua 39 tahun dengan

12 sampel beresiko untuk melahirkan BBLR Paritas ibu hamil paling tinggi dari

sampel adalah kehamilan yang ke 5 dengan 36 sampel ( 474 ) ibu hamil primipara

dan grandimultipara LILA terendah adalah 210 cm sedangkan paling tinggi 32 cm

dengan LILA sampel tidak normal ( KEK ) ada 9 sampel ( 118 ) Jarak

kehamilan paling lama yaitu 132 bulan terdapat 35 sampel ( 461 ) yang

mempunyai jarak kehamilan yang tidak normal yaitu lt 24 bulan Kadar Hb ibu

hamil terendah yaitu 94 sedangkan kadar Hb ibu hamil tertinggi adalah 138 gr

dengan 10 sampel ( 132 gr ) berstatus anemia Jumlah persalinan dalam Tahun

2017 sebanyak 1306 persalinan dengan 1294 lahir hidup sementara bayi yang lahir

hidup 38 di antaranya lahir dengan berat badan lahir rendah ( BBLR ) Tidak ada

hubungan umur ibu hamil dengan kejadian berat badan bayi lahir rendah Tidak ada

hubungan paritas ibu hamil dengan kejadian bayi berat badan lahir rendah Ada

hubungan status gizi ibu hamil dengan kejadian berat badan lahir rendah Tidak ada

hubungan antara jarak kehamilan dengan kejadian berat badan lahir rendah Ada

hubungan status anemia ibu hamil dengan kejadian berat badan bayi lahir rendah

httprepositoryunimusacid

SARAN

Diharapkan ibu hamil WUS dan remaja putri untuk lebih memperhatikan

kesehatannya terutama pemenuhan gizi sebelum dan selama hamil untuk mencegah

berbagai komplikasi pada kehamilan seperti KEK dan anemia sehingga dapat

mengurangi kelahiran bayi BBLR Diharapkan ibu muda yang berusia di bawah 20

tahun agar menunda kehamilan dan wanita berusia di atas 35 tahun agar

menghentikan kehamilan dengan cara menjadi akseptor program KB Perlu adanya

kegiatan konseling terhadap ibu hamil ataupun wanita usia subur untuk

mempersiapkan kehamilannya Bagi institusi terkait semoga bisa memanfaatkan

hasil dari penelitian ini Perlu adanya penelitian lebih lanjut guna mendapatkan

informasi yang lebih maksimal

httprepositoryunimusacid

DAFTAR PUSTAKA

Abdoerrachman 2007 Ilmu Kesehatan Anak Jakarta Bagian Ilmu Kesehatan Anak

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Andonotopo W Arifin MT 2005 Kurang Gizi pada Ibu Hamil Ancaman pada

janin [diakses 7 Mei 2012] httpioppijepang orgarticlephp

Asiyah S 2010 Karakteristik Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Sampai Tribulan II

Tahun 2009 Di kota KediriJurnal Kesehatan suara Forikes

Damanik SM 2010 Klasifikasi Bayi Menurut Berat Lahir dan Masa Gestasi

Ikatan Dokter Anak Indonesia Jakarta

Festy P Analisis faktor resiko pada kejadian berat badan lahir rendah di kabupaten

Sumenep Jurnal Ilmu Kesehatan Health Sciences 2011 7(1)

Hius S 2012 Gambaran Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di Rumah Sakit Umum

Daerah dr Zainoel Abidin Banda Aceh Skripsi Banda Aceh Universitas

Syiah Kuala

Sartika D 2012 BBLR Dengan Dismaturhttpdewisartika172blogspot com

201212kti-bblr-dengan-dismaturhtml

Suwanti 2014 Hubungan jarak persalinan dan riwayat abortus dengan kejadian

plasenta previa di RSU Propinsi NTB Tahun 2012 http lpsdimataramcom

volume 8 No 1 Februari 2014 Media Bina Ilmiah5

Trihardiani I 2011 Faktor risiko kejadian berat badan lahir rendah di wilayah kerja

Puskesmas Singkawang Timur dan Utara Kota Singkawang Artikel

Penelitian Semarang Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran

Universitas Diponegoro 4-29

httprepositoryunimusacid

Page 6: NASKAH PUBLIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …repository.unimus.ac.id/2028/8/FULL TEXT.pdf · Program Studi S1 Gizi Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah

Tujuan Penelitian

Tujuan Umum

Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian berat badan lahir

rendah (BBLR) di Wilayah Puskesmas Sitanggal

Tujuan khusus

a Mendiskripsikan umur ibu hamil di Wilayah Puskesmas Sitanggal

b Mendeskripsikan paritas ibu hamil di Wilayah Puskesmas Sitanggal

c Mendeskripsikan status gizi ibu hamil di Wilayah Puskesmas Sitanggal

d Mendeskripsikan jarak kehamilan di Wilayah Puskesmas Sitanggal

e Mendeskripsikan anemia pada ibu hamil di Wilayah Puskesmas Sitanggal

f Mendeskripsikan berat badan lahir rendah di Wilayah Puskesmas Sitanggal

g Menganalisis hubungan usia ibu hamil terhadap berat badan lahir rendah di

wilayah Puskesmas Sitanggal

h Menganalisis hubungan paritas ibu hamil terhadap berat badan lahir rendah di

wilayah Puskesmas Sitanggal

i Menganalisis hubungan status gizi ibu hamil terhadap berat badan lahir rendah

di wilayah Puskesmas Sitanggal

j Menganalisis hubungan jarak kehamilan terhadap berat badan lahir rendah di

wilayah Puskesmas Sitanggal

k Menganalisis hubungan anemia pada ibu hamil terhadap berat badan lahir rendah

di wilayah Puskesmas Sitanggal

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian analitik dengan desain case control

yang digunakan untuk menentukan hubungan antara variabel bebas dan variabel

terikat Pendekatan yang digunakan adalah retrospektif yang berusaha melihat

kebelakang artinya mengumpulkan data dimulai dari efek atau akibat yang telah

terjadi Kemudian dari efek tersebut ditelusuri penyebabnya atau variabel-variabel

httprepositoryunimusacid

yang mempengaruhi akibat tersebut Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

adakah hubungan umur ibu hamil paritas ibu hamil Status gizi ibu hamil Jarak

kehamilan dan anemia ibu hamil dengan kejadian berat bayi lahir rendah ( BBLR ) di

Wilayah Puskesmas Sitanggal

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Wilayah Puskesmas Sitanggal Bulan Januari 2018

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bayi dengan berat lahir lt 2500

gram dari Januari sampai Desember 2017 sebanyak 38 bayi yang terbagi dalam 5

desa di Wilayah Puskesmas Sitanggal Jumlah populasi yang diambil adalah 11

dengan merekrut sejumlah subjek dengan efek ( kelompok kasus ) kemudian dicari

subyek lain yang karekteristiknya sebanding namun tidak mempunyai efek

( kelompok kontrol ) yaitu bayi dengan berat lahir normal dan bayi dengan berat lahir

tidak normal

HASIL DAN PEMBAHASAN

Karakteristik Subjek Penelitian

Umur Ibu Hamil

Umur ibu hamil sampel termuda adalah 19 tahun dan tertua 39 tahun yang

dikelompokkan menjadi tidak beresiko dengan rentang umur 20 ndash 35 tahun dan

beresiko dengan usia lt 20 tahun atau usia gt 35 tahun Distribusi frekuensi umur ibu

hamil dapat dilihat pada tabel 4

Tabel 4 Kategori Umur Sampel

Kategori umur sampel n Persentase ( )

Berisiko 12 158

Tidak berisiko 64 842

Total 76 1000

httprepositoryunimusacid

Terdapat 64 sampel ( 842 ) sampel dengan kategori tidak berisiko sedangkan

sampel yang berisiko ada 12 sampel ( 158 )

Paritas Ibu Hamil

Paritas ibu hamil paling tinggi dari sampel adalah kehamilan yang ke 5

Paritas ibu hamil di kelompokkan dalam primipera yaitu ibu yang belum pernah

melahirkan sampai dengan pernah melahirkan 1 kali ( kehamilan ke 1 atau kehamilan

ke 2 ) dan Multipara yaitu ibu hamil dengan kehamilan ke 3 atau lebih Lihat tabel 5

Tabel 5 Kategori kehamilan sampel

Kategori kehamilan sampel n Persentase ( )

Primipara dan Grandimultipara 36 474

Multipara 40 526

Total 76 1000

Ada 36 sampel ( 474 ) ibu hamil primipara dan grandimultipara dan 40 sampel (

526 ) sampel multipara

Status Gizi Ibu Hamil

Hasil pengambilan data Lila terendah adalah 210 cm sedangkan paling tinggi

32 cm Karakteristik status ibu hamil berdasarkan pengukuran lingkar lengan atas (

LILA ) di kategorikan menjadi normal yaitu ibu hamil dengan LiLa ge 235 cm dan

KEK yaitu ibu hamil dengan LILA lt 235 cm Lihat tabel 6

Tabel 6 Kategori LILA Sampel

Kategori LILA Sampel n Persentase ( )

KEK 9 118

Normal 67 882

Total 76 1000

httprepositoryunimusacid

LILA sampel ibu hamil yang normal ada 67 sampel ( 882 ) dan LILA sampel

tidak normal ada 9 sampel ( 118 )

Jarak Kehamilan Ibu Hamil

Hasil pengumpulan data di dapat jarak kehamilan paling lama yaitu 132 bulan

Jarak kehamilan sampel dibagi menjadi normal yaitu apabila jarak kehamilan dengan

kehamilan sebelumnya ge 24 bulan atau kehamilan pertama dan tidak normal yaitu

apabila jarak kehamilan dengan kehamilan sebelumnya lt 24 bulan Lihat tabel 7

Tabel 7 Kategori Jarak Kehamilan

Kategori Jarak Kehamilan n Persentase ( )

Tidak Normal 35 461

Normal 41 539

Total 76 1000

Terdapat 35 sampel ( 461 ) yang mempunyai jarak kehamilan yang tidak normal

yaitu lt 24 bulan

Anemia Ibu Hamil

Status anemia ibu hamil dengan mengukur kadar haemoglobin dalam darah

yang ditentukan dengan metode sahli Data ini di ambil dengan melihat data

sekunder yaitu buku KIA ibu hamil Kadar Hb ibu hamil terendah yaitu 94 gr

sedangkan kadar Hb ibu hamil tertinggi adalah 138 gr Status anemia ibu hamil

dibedakan dalam 2 kategori Normal yaitu ibu hamil dengan kadar Hb ge 11 gr dan

Anemia yaitu ibu hamil dengan kadar Hb lt 11 gr Lihat tabel 8

Tabel 8 Kategori Anemia Sampel

Kategori Anemia Sampel n Persentase ( )

Anemia 10 132

Normal 66 868

Total 76 1000

httprepositoryunimusacid

76 sampel ibu hamil diperoleh data 10 sampel (132 ) berstatus anemia

Hubungan Umur Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir

Umur ibu hamil mempunyai hubungan dengan kejadian BBLR walaupun

sangat kecil Lihat tabel 9

Tabel 9 Hubungan Umur Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir

Kategori Umur

Kategori BBL

TOTAL BBLR TIDAK BBLR

n n

Berisiko 9 237 3 79 12 158

Tidak Berisiko 29 763 35 921 64 842

Total 38 1000 38 1000 76 1000

Berdasarkan hasil uji che- square ternyata nilai p value 0059 yang artinya

dalam penelitian ini tidak ada hubungan antara usia ibu hamil dengan kejadian berat

badan bayi lahir rendah

Umur yang baik bagi ibu untuk hamil adalah 20 - 35 tahun Kehamilan di

bawah umur 20 tahun atau lebih 35 tahun merupakan kehamilan yang beresiko tinggi

Kehamilan pada usia muda merupakan faktor resiko karena pada umur lt 20 tahun

kondisi ibu masih dalam pertumbuhan sehingga asupan makanan lebih banyak

digunakan untuk mencukupi kebutuhan ibu Sedangkan kehamilan lebih dari 35 tahun

organ reproduksi kurang subur serta memperbesar resiko kelahiran dengan kelainan

kongenital dan beresiko untuk mengalami kelahiran prematur

12 sampel yang berisiko untuk kehamilan terdapat 237 yang melahirkan

bayi dengan BBLR sedangkan untuk sampel yang tidak beresiko dari 64 sampel 921

melahirkan bayi dengan tidak BBLR

Hubungan Paritas Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah

Semakin tinggi kategori kehamilan maka akan semakin besar kemungkinan

untuk melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah Lihat tabel 10

Tabel 10 Hubungan Paritas Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir

httprepositoryunimusacid

Kategori kehamilan ke

Kategori BBL TOT

AL BBLR TIDAK BBLR

n n

Primipara dan Grandimultipara 17 472 19 577 36 474

Multipara 21 525 19 475 40 526

Total 38 1000 38 1000 76 1000

Uji che-square nilai p value = 0646 yang artinya dalam penelitian ini tidak

ada hubungan antara paritas ibu hamil dengan berat badan bayi lahir rendah

Paritas ibu diklasifikasikan menjadi primipara ( ibu yang melahirkan anak

pertama ) multipara ( ibu yang melahirkan anak kedua dan ketiga ) dan

grandemultipara ( ibu yang melahirkan anak keempat atau lebih ) Ibu dengan paritas

lebih dari tiga anak beresiko 24 kali lebih besar untuk melahirkan BBLR karena

setiap proses kehamilan dan persalinan menyebabkan trauma fisik dan psikis

semakin banyak trauma yang ditinggalkan menyebabkan penyulit pada kehamilan

dan persalinan berikutnya Kehamilan grandemultipara ( paritas tinggi )

menyebabkan kemunduran daya lentur (elastisitas) jaringan yang sudah berulang kali

direnggangkan oleh kehamilan sehingga cenderung untuk timbul kelainan letak

ataupun kelainan pertumbuhan plasenta dan pertumbuhan janin sehingga melahirkan

bayi berat lahir rendah ( BBLR ) Hal ini dapat mempengaruhi suplai gizi dari ibu

ke janin dan semakin tinggi paritas maka resiko untuk melahirkan BBLR semakin

tinggi

Berdasarkan pengumpulan data yang diperoleh dari 36 sampel ibu kehamilan

primipera dan grandimultipara terdapat 472 yang melahirkan bayi dengan berat

badan lahir rendah

Hubungan Status Gizi Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah

Ibu hamil yang menderita KEK mempunyai resiko kesakitan yang lebih besar

terutama pada trimester III kehamilan dibandingkan dengan ibu hamil normal

akibatnya mereka mempunyai resiko yang lebih besar untuk melahirkan bayi dengan

BBLR Lihat tabel 11

httprepositoryunimusacid

Tabel 11 Hubungan Status Gizi Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir

Kategori Status

Gizi

Kategori BBL

TOTAL BBLR TIDAK BBLR

n n

KEK 8 211 1 26 9 118

Normal 30 789 37 974 67 882

Total 38 1000 38 1000 76 1000

Hasil uji che square nilai p value 0013 yang artinya dalam penelitian ini ada

hubungan antara status gizi ibu hamil dengan berat badan lahir rendah

Implikasi status KEK terhadap berat bayi lahir adalah bahwa KEK

menggambarkan keadaan konsumsi makan terutama konsumsi energi dan protein

dalam jangka panjang Kekurangan energi secara kronis ini menyebabkan ibu hamil

tidak mempunyai cadangan zat gizi yang adekuat untuk menyediakan kebutuhan

fisiologi kehamilan yakni perubahan hormon dan meningkatnya volume darah untuk

pertumbuhan janin sehingga suplai zat gizi pada janin pun berkurang akibatnya

pertumbuhan dan perkembangan janin terhambat dan lahir dengan berat yang rendah

Lingkar Lengan Atas Ibu lt 235 cm pada trimester 3 sebagai faktor risiko

berat bayi lahir rendah Pengukuran lingkar lengan atas (LILA) merupakan salah satu

cara deteksi dini untuk mengetahui risiko Kurang Energi Kronik (KEK)

9 sampel yang berstatus gizi KEK ( tidak normal ) terdapat 8 sampel ( 211

) yang melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah

Hubungan Jarak Kehamilan Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah

Penelitian menunjukkan bahwa jarak antar kehamilan yang hanya kurang dari

12 bulan dapat meningkatkan resiko kematian pada sang ibu

Tabel 12 Hubungan Jarak Kehamilan Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah

Kategori Jarak

Kehamilan

Kategori BBL

TOTAL BBLR TIDAK BBLR

n n

Tidak normal 18 474 17 447 35 461

Normal 20 526 21 553 41 539

Total 38 1000 38 1000 76 1000

httprepositoryunimusacid

Uji chie square 0818 yang artinya dalam penelitian ini tidak ada hubungan

antara jarak kehamilan dengan berat badan lahir rendah

Penelitian menunjukkan bahwa jarak antar kehamilan yang hanya kurang dari

12 bulan dapat meningkatkan resiko kematian pada sang ibu Selain itu penelitian

juga menyebutkan bahwa kematian pada ibu dapat disebabkan karena terjadi

perdarahan pasca persalinan Rahim ibu yang jarak kehamilannya terlalu dekat

belum siap untuk menampung dan menjadi tempat tumbuh kembang janin yang baru

Dikhawatirkan bahwa plasenta atau ari ari dari kelahiran yang sebelumnya belum

meluruh atau mengelupas seluruhnya dan hal tersebut akan meningkatkan resiko

komplikasi pada kelahiran yang baru

35 sampel yang jarak kehamilan tidak normal 474 melahirkan bayi dengan

berat badan lahir rendah

Hubungan Status Anemia Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah

Anemia merupakan suatu kondisi saat sel darah merah atau jumlah

hemoglobin dalam darah merah menurun sehingga kapasitas daya angkut oksigen

untuk kebutuhan organ organ vital pada ibu dan janin menjadi berkurang yang

berakibat melahirkan bayi dengan berat badan kurang maksimal Lihat tabel 12

Tabel 12 Hubungan Status Anemia Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir rendah

Kategori Anemia Kategori BBL

TOTAL BBLR TIDAK BBLR

n n

Anemia 9 237 1 26 10 132

Normal 29 763 37 974 66 868

Total 38 1000 38 1000 76 1000

Nilai p value sebesar 0007 yang artinya dalam penelitian ini ada hubungan

status anemia ibu hamil dengan berat badan bayi lahir rendah

Ibu hamil yang menderita anemia mengalami persalinan prematur 25 kali

lebih besar dibandingkan dengan ibu yang tidak anemia Anemia dapat

mengakibatkan penurunan suplai oksigen ke jaringan selain itu juga dapat merubah

struktur vaskularisasi plasenta hal ini akan mengganggu pertumbuhan janin sehingga

httprepositoryunimusacid

akan memperkuat risiko terjadinya persalinan prematur dan kelahiran bayi dengan

berat badan lahir rendah terutama untuk kadar hemoglobin yang rendah mulai dari

trimester awal kehamilan

10 sampel dengan anemia yang melahirkan bayi dengan berat badan lahir

rendah ada 237

SIMPULAN DAN SARAN

SIMPULAN

Umur ibu hamil sampel termuda adalah 19 tahun dan tertua 39 tahun dengan

12 sampel beresiko untuk melahirkan BBLR Paritas ibu hamil paling tinggi dari

sampel adalah kehamilan yang ke 5 dengan 36 sampel ( 474 ) ibu hamil primipara

dan grandimultipara LILA terendah adalah 210 cm sedangkan paling tinggi 32 cm

dengan LILA sampel tidak normal ( KEK ) ada 9 sampel ( 118 ) Jarak

kehamilan paling lama yaitu 132 bulan terdapat 35 sampel ( 461 ) yang

mempunyai jarak kehamilan yang tidak normal yaitu lt 24 bulan Kadar Hb ibu

hamil terendah yaitu 94 sedangkan kadar Hb ibu hamil tertinggi adalah 138 gr

dengan 10 sampel ( 132 gr ) berstatus anemia Jumlah persalinan dalam Tahun

2017 sebanyak 1306 persalinan dengan 1294 lahir hidup sementara bayi yang lahir

hidup 38 di antaranya lahir dengan berat badan lahir rendah ( BBLR ) Tidak ada

hubungan umur ibu hamil dengan kejadian berat badan bayi lahir rendah Tidak ada

hubungan paritas ibu hamil dengan kejadian bayi berat badan lahir rendah Ada

hubungan status gizi ibu hamil dengan kejadian berat badan lahir rendah Tidak ada

hubungan antara jarak kehamilan dengan kejadian berat badan lahir rendah Ada

hubungan status anemia ibu hamil dengan kejadian berat badan bayi lahir rendah

httprepositoryunimusacid

SARAN

Diharapkan ibu hamil WUS dan remaja putri untuk lebih memperhatikan

kesehatannya terutama pemenuhan gizi sebelum dan selama hamil untuk mencegah

berbagai komplikasi pada kehamilan seperti KEK dan anemia sehingga dapat

mengurangi kelahiran bayi BBLR Diharapkan ibu muda yang berusia di bawah 20

tahun agar menunda kehamilan dan wanita berusia di atas 35 tahun agar

menghentikan kehamilan dengan cara menjadi akseptor program KB Perlu adanya

kegiatan konseling terhadap ibu hamil ataupun wanita usia subur untuk

mempersiapkan kehamilannya Bagi institusi terkait semoga bisa memanfaatkan

hasil dari penelitian ini Perlu adanya penelitian lebih lanjut guna mendapatkan

informasi yang lebih maksimal

httprepositoryunimusacid

DAFTAR PUSTAKA

Abdoerrachman 2007 Ilmu Kesehatan Anak Jakarta Bagian Ilmu Kesehatan Anak

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Andonotopo W Arifin MT 2005 Kurang Gizi pada Ibu Hamil Ancaman pada

janin [diakses 7 Mei 2012] httpioppijepang orgarticlephp

Asiyah S 2010 Karakteristik Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Sampai Tribulan II

Tahun 2009 Di kota KediriJurnal Kesehatan suara Forikes

Damanik SM 2010 Klasifikasi Bayi Menurut Berat Lahir dan Masa Gestasi

Ikatan Dokter Anak Indonesia Jakarta

Festy P Analisis faktor resiko pada kejadian berat badan lahir rendah di kabupaten

Sumenep Jurnal Ilmu Kesehatan Health Sciences 2011 7(1)

Hius S 2012 Gambaran Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di Rumah Sakit Umum

Daerah dr Zainoel Abidin Banda Aceh Skripsi Banda Aceh Universitas

Syiah Kuala

Sartika D 2012 BBLR Dengan Dismaturhttpdewisartika172blogspot com

201212kti-bblr-dengan-dismaturhtml

Suwanti 2014 Hubungan jarak persalinan dan riwayat abortus dengan kejadian

plasenta previa di RSU Propinsi NTB Tahun 2012 http lpsdimataramcom

volume 8 No 1 Februari 2014 Media Bina Ilmiah5

Trihardiani I 2011 Faktor risiko kejadian berat badan lahir rendah di wilayah kerja

Puskesmas Singkawang Timur dan Utara Kota Singkawang Artikel

Penelitian Semarang Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran

Universitas Diponegoro 4-29

httprepositoryunimusacid

Page 7: NASKAH PUBLIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …repository.unimus.ac.id/2028/8/FULL TEXT.pdf · Program Studi S1 Gizi Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah

yang mempengaruhi akibat tersebut Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

adakah hubungan umur ibu hamil paritas ibu hamil Status gizi ibu hamil Jarak

kehamilan dan anemia ibu hamil dengan kejadian berat bayi lahir rendah ( BBLR ) di

Wilayah Puskesmas Sitanggal

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Wilayah Puskesmas Sitanggal Bulan Januari 2018

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bayi dengan berat lahir lt 2500

gram dari Januari sampai Desember 2017 sebanyak 38 bayi yang terbagi dalam 5

desa di Wilayah Puskesmas Sitanggal Jumlah populasi yang diambil adalah 11

dengan merekrut sejumlah subjek dengan efek ( kelompok kasus ) kemudian dicari

subyek lain yang karekteristiknya sebanding namun tidak mempunyai efek

( kelompok kontrol ) yaitu bayi dengan berat lahir normal dan bayi dengan berat lahir

tidak normal

HASIL DAN PEMBAHASAN

Karakteristik Subjek Penelitian

Umur Ibu Hamil

Umur ibu hamil sampel termuda adalah 19 tahun dan tertua 39 tahun yang

dikelompokkan menjadi tidak beresiko dengan rentang umur 20 ndash 35 tahun dan

beresiko dengan usia lt 20 tahun atau usia gt 35 tahun Distribusi frekuensi umur ibu

hamil dapat dilihat pada tabel 4

Tabel 4 Kategori Umur Sampel

Kategori umur sampel n Persentase ( )

Berisiko 12 158

Tidak berisiko 64 842

Total 76 1000

httprepositoryunimusacid

Terdapat 64 sampel ( 842 ) sampel dengan kategori tidak berisiko sedangkan

sampel yang berisiko ada 12 sampel ( 158 )

Paritas Ibu Hamil

Paritas ibu hamil paling tinggi dari sampel adalah kehamilan yang ke 5

Paritas ibu hamil di kelompokkan dalam primipera yaitu ibu yang belum pernah

melahirkan sampai dengan pernah melahirkan 1 kali ( kehamilan ke 1 atau kehamilan

ke 2 ) dan Multipara yaitu ibu hamil dengan kehamilan ke 3 atau lebih Lihat tabel 5

Tabel 5 Kategori kehamilan sampel

Kategori kehamilan sampel n Persentase ( )

Primipara dan Grandimultipara 36 474

Multipara 40 526

Total 76 1000

Ada 36 sampel ( 474 ) ibu hamil primipara dan grandimultipara dan 40 sampel (

526 ) sampel multipara

Status Gizi Ibu Hamil

Hasil pengambilan data Lila terendah adalah 210 cm sedangkan paling tinggi

32 cm Karakteristik status ibu hamil berdasarkan pengukuran lingkar lengan atas (

LILA ) di kategorikan menjadi normal yaitu ibu hamil dengan LiLa ge 235 cm dan

KEK yaitu ibu hamil dengan LILA lt 235 cm Lihat tabel 6

Tabel 6 Kategori LILA Sampel

Kategori LILA Sampel n Persentase ( )

KEK 9 118

Normal 67 882

Total 76 1000

httprepositoryunimusacid

LILA sampel ibu hamil yang normal ada 67 sampel ( 882 ) dan LILA sampel

tidak normal ada 9 sampel ( 118 )

Jarak Kehamilan Ibu Hamil

Hasil pengumpulan data di dapat jarak kehamilan paling lama yaitu 132 bulan

Jarak kehamilan sampel dibagi menjadi normal yaitu apabila jarak kehamilan dengan

kehamilan sebelumnya ge 24 bulan atau kehamilan pertama dan tidak normal yaitu

apabila jarak kehamilan dengan kehamilan sebelumnya lt 24 bulan Lihat tabel 7

Tabel 7 Kategori Jarak Kehamilan

Kategori Jarak Kehamilan n Persentase ( )

Tidak Normal 35 461

Normal 41 539

Total 76 1000

Terdapat 35 sampel ( 461 ) yang mempunyai jarak kehamilan yang tidak normal

yaitu lt 24 bulan

Anemia Ibu Hamil

Status anemia ibu hamil dengan mengukur kadar haemoglobin dalam darah

yang ditentukan dengan metode sahli Data ini di ambil dengan melihat data

sekunder yaitu buku KIA ibu hamil Kadar Hb ibu hamil terendah yaitu 94 gr

sedangkan kadar Hb ibu hamil tertinggi adalah 138 gr Status anemia ibu hamil

dibedakan dalam 2 kategori Normal yaitu ibu hamil dengan kadar Hb ge 11 gr dan

Anemia yaitu ibu hamil dengan kadar Hb lt 11 gr Lihat tabel 8

Tabel 8 Kategori Anemia Sampel

Kategori Anemia Sampel n Persentase ( )

Anemia 10 132

Normal 66 868

Total 76 1000

httprepositoryunimusacid

76 sampel ibu hamil diperoleh data 10 sampel (132 ) berstatus anemia

Hubungan Umur Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir

Umur ibu hamil mempunyai hubungan dengan kejadian BBLR walaupun

sangat kecil Lihat tabel 9

Tabel 9 Hubungan Umur Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir

Kategori Umur

Kategori BBL

TOTAL BBLR TIDAK BBLR

n n

Berisiko 9 237 3 79 12 158

Tidak Berisiko 29 763 35 921 64 842

Total 38 1000 38 1000 76 1000

Berdasarkan hasil uji che- square ternyata nilai p value 0059 yang artinya

dalam penelitian ini tidak ada hubungan antara usia ibu hamil dengan kejadian berat

badan bayi lahir rendah

Umur yang baik bagi ibu untuk hamil adalah 20 - 35 tahun Kehamilan di

bawah umur 20 tahun atau lebih 35 tahun merupakan kehamilan yang beresiko tinggi

Kehamilan pada usia muda merupakan faktor resiko karena pada umur lt 20 tahun

kondisi ibu masih dalam pertumbuhan sehingga asupan makanan lebih banyak

digunakan untuk mencukupi kebutuhan ibu Sedangkan kehamilan lebih dari 35 tahun

organ reproduksi kurang subur serta memperbesar resiko kelahiran dengan kelainan

kongenital dan beresiko untuk mengalami kelahiran prematur

12 sampel yang berisiko untuk kehamilan terdapat 237 yang melahirkan

bayi dengan BBLR sedangkan untuk sampel yang tidak beresiko dari 64 sampel 921

melahirkan bayi dengan tidak BBLR

Hubungan Paritas Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah

Semakin tinggi kategori kehamilan maka akan semakin besar kemungkinan

untuk melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah Lihat tabel 10

Tabel 10 Hubungan Paritas Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir

httprepositoryunimusacid

Kategori kehamilan ke

Kategori BBL TOT

AL BBLR TIDAK BBLR

n n

Primipara dan Grandimultipara 17 472 19 577 36 474

Multipara 21 525 19 475 40 526

Total 38 1000 38 1000 76 1000

Uji che-square nilai p value = 0646 yang artinya dalam penelitian ini tidak

ada hubungan antara paritas ibu hamil dengan berat badan bayi lahir rendah

Paritas ibu diklasifikasikan menjadi primipara ( ibu yang melahirkan anak

pertama ) multipara ( ibu yang melahirkan anak kedua dan ketiga ) dan

grandemultipara ( ibu yang melahirkan anak keempat atau lebih ) Ibu dengan paritas

lebih dari tiga anak beresiko 24 kali lebih besar untuk melahirkan BBLR karena

setiap proses kehamilan dan persalinan menyebabkan trauma fisik dan psikis

semakin banyak trauma yang ditinggalkan menyebabkan penyulit pada kehamilan

dan persalinan berikutnya Kehamilan grandemultipara ( paritas tinggi )

menyebabkan kemunduran daya lentur (elastisitas) jaringan yang sudah berulang kali

direnggangkan oleh kehamilan sehingga cenderung untuk timbul kelainan letak

ataupun kelainan pertumbuhan plasenta dan pertumbuhan janin sehingga melahirkan

bayi berat lahir rendah ( BBLR ) Hal ini dapat mempengaruhi suplai gizi dari ibu

ke janin dan semakin tinggi paritas maka resiko untuk melahirkan BBLR semakin

tinggi

Berdasarkan pengumpulan data yang diperoleh dari 36 sampel ibu kehamilan

primipera dan grandimultipara terdapat 472 yang melahirkan bayi dengan berat

badan lahir rendah

Hubungan Status Gizi Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah

Ibu hamil yang menderita KEK mempunyai resiko kesakitan yang lebih besar

terutama pada trimester III kehamilan dibandingkan dengan ibu hamil normal

akibatnya mereka mempunyai resiko yang lebih besar untuk melahirkan bayi dengan

BBLR Lihat tabel 11

httprepositoryunimusacid

Tabel 11 Hubungan Status Gizi Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir

Kategori Status

Gizi

Kategori BBL

TOTAL BBLR TIDAK BBLR

n n

KEK 8 211 1 26 9 118

Normal 30 789 37 974 67 882

Total 38 1000 38 1000 76 1000

Hasil uji che square nilai p value 0013 yang artinya dalam penelitian ini ada

hubungan antara status gizi ibu hamil dengan berat badan lahir rendah

Implikasi status KEK terhadap berat bayi lahir adalah bahwa KEK

menggambarkan keadaan konsumsi makan terutama konsumsi energi dan protein

dalam jangka panjang Kekurangan energi secara kronis ini menyebabkan ibu hamil

tidak mempunyai cadangan zat gizi yang adekuat untuk menyediakan kebutuhan

fisiologi kehamilan yakni perubahan hormon dan meningkatnya volume darah untuk

pertumbuhan janin sehingga suplai zat gizi pada janin pun berkurang akibatnya

pertumbuhan dan perkembangan janin terhambat dan lahir dengan berat yang rendah

Lingkar Lengan Atas Ibu lt 235 cm pada trimester 3 sebagai faktor risiko

berat bayi lahir rendah Pengukuran lingkar lengan atas (LILA) merupakan salah satu

cara deteksi dini untuk mengetahui risiko Kurang Energi Kronik (KEK)

9 sampel yang berstatus gizi KEK ( tidak normal ) terdapat 8 sampel ( 211

) yang melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah

Hubungan Jarak Kehamilan Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah

Penelitian menunjukkan bahwa jarak antar kehamilan yang hanya kurang dari

12 bulan dapat meningkatkan resiko kematian pada sang ibu

Tabel 12 Hubungan Jarak Kehamilan Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah

Kategori Jarak

Kehamilan

Kategori BBL

TOTAL BBLR TIDAK BBLR

n n

Tidak normal 18 474 17 447 35 461

Normal 20 526 21 553 41 539

Total 38 1000 38 1000 76 1000

httprepositoryunimusacid

Uji chie square 0818 yang artinya dalam penelitian ini tidak ada hubungan

antara jarak kehamilan dengan berat badan lahir rendah

Penelitian menunjukkan bahwa jarak antar kehamilan yang hanya kurang dari

12 bulan dapat meningkatkan resiko kematian pada sang ibu Selain itu penelitian

juga menyebutkan bahwa kematian pada ibu dapat disebabkan karena terjadi

perdarahan pasca persalinan Rahim ibu yang jarak kehamilannya terlalu dekat

belum siap untuk menampung dan menjadi tempat tumbuh kembang janin yang baru

Dikhawatirkan bahwa plasenta atau ari ari dari kelahiran yang sebelumnya belum

meluruh atau mengelupas seluruhnya dan hal tersebut akan meningkatkan resiko

komplikasi pada kelahiran yang baru

35 sampel yang jarak kehamilan tidak normal 474 melahirkan bayi dengan

berat badan lahir rendah

Hubungan Status Anemia Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah

Anemia merupakan suatu kondisi saat sel darah merah atau jumlah

hemoglobin dalam darah merah menurun sehingga kapasitas daya angkut oksigen

untuk kebutuhan organ organ vital pada ibu dan janin menjadi berkurang yang

berakibat melahirkan bayi dengan berat badan kurang maksimal Lihat tabel 12

Tabel 12 Hubungan Status Anemia Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir rendah

Kategori Anemia Kategori BBL

TOTAL BBLR TIDAK BBLR

n n

Anemia 9 237 1 26 10 132

Normal 29 763 37 974 66 868

Total 38 1000 38 1000 76 1000

Nilai p value sebesar 0007 yang artinya dalam penelitian ini ada hubungan

status anemia ibu hamil dengan berat badan bayi lahir rendah

Ibu hamil yang menderita anemia mengalami persalinan prematur 25 kali

lebih besar dibandingkan dengan ibu yang tidak anemia Anemia dapat

mengakibatkan penurunan suplai oksigen ke jaringan selain itu juga dapat merubah

struktur vaskularisasi plasenta hal ini akan mengganggu pertumbuhan janin sehingga

httprepositoryunimusacid

akan memperkuat risiko terjadinya persalinan prematur dan kelahiran bayi dengan

berat badan lahir rendah terutama untuk kadar hemoglobin yang rendah mulai dari

trimester awal kehamilan

10 sampel dengan anemia yang melahirkan bayi dengan berat badan lahir

rendah ada 237

SIMPULAN DAN SARAN

SIMPULAN

Umur ibu hamil sampel termuda adalah 19 tahun dan tertua 39 tahun dengan

12 sampel beresiko untuk melahirkan BBLR Paritas ibu hamil paling tinggi dari

sampel adalah kehamilan yang ke 5 dengan 36 sampel ( 474 ) ibu hamil primipara

dan grandimultipara LILA terendah adalah 210 cm sedangkan paling tinggi 32 cm

dengan LILA sampel tidak normal ( KEK ) ada 9 sampel ( 118 ) Jarak

kehamilan paling lama yaitu 132 bulan terdapat 35 sampel ( 461 ) yang

mempunyai jarak kehamilan yang tidak normal yaitu lt 24 bulan Kadar Hb ibu

hamil terendah yaitu 94 sedangkan kadar Hb ibu hamil tertinggi adalah 138 gr

dengan 10 sampel ( 132 gr ) berstatus anemia Jumlah persalinan dalam Tahun

2017 sebanyak 1306 persalinan dengan 1294 lahir hidup sementara bayi yang lahir

hidup 38 di antaranya lahir dengan berat badan lahir rendah ( BBLR ) Tidak ada

hubungan umur ibu hamil dengan kejadian berat badan bayi lahir rendah Tidak ada

hubungan paritas ibu hamil dengan kejadian bayi berat badan lahir rendah Ada

hubungan status gizi ibu hamil dengan kejadian berat badan lahir rendah Tidak ada

hubungan antara jarak kehamilan dengan kejadian berat badan lahir rendah Ada

hubungan status anemia ibu hamil dengan kejadian berat badan bayi lahir rendah

httprepositoryunimusacid

SARAN

Diharapkan ibu hamil WUS dan remaja putri untuk lebih memperhatikan

kesehatannya terutama pemenuhan gizi sebelum dan selama hamil untuk mencegah

berbagai komplikasi pada kehamilan seperti KEK dan anemia sehingga dapat

mengurangi kelahiran bayi BBLR Diharapkan ibu muda yang berusia di bawah 20

tahun agar menunda kehamilan dan wanita berusia di atas 35 tahun agar

menghentikan kehamilan dengan cara menjadi akseptor program KB Perlu adanya

kegiatan konseling terhadap ibu hamil ataupun wanita usia subur untuk

mempersiapkan kehamilannya Bagi institusi terkait semoga bisa memanfaatkan

hasil dari penelitian ini Perlu adanya penelitian lebih lanjut guna mendapatkan

informasi yang lebih maksimal

httprepositoryunimusacid

DAFTAR PUSTAKA

Abdoerrachman 2007 Ilmu Kesehatan Anak Jakarta Bagian Ilmu Kesehatan Anak

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Andonotopo W Arifin MT 2005 Kurang Gizi pada Ibu Hamil Ancaman pada

janin [diakses 7 Mei 2012] httpioppijepang orgarticlephp

Asiyah S 2010 Karakteristik Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Sampai Tribulan II

Tahun 2009 Di kota KediriJurnal Kesehatan suara Forikes

Damanik SM 2010 Klasifikasi Bayi Menurut Berat Lahir dan Masa Gestasi

Ikatan Dokter Anak Indonesia Jakarta

Festy P Analisis faktor resiko pada kejadian berat badan lahir rendah di kabupaten

Sumenep Jurnal Ilmu Kesehatan Health Sciences 2011 7(1)

Hius S 2012 Gambaran Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di Rumah Sakit Umum

Daerah dr Zainoel Abidin Banda Aceh Skripsi Banda Aceh Universitas

Syiah Kuala

Sartika D 2012 BBLR Dengan Dismaturhttpdewisartika172blogspot com

201212kti-bblr-dengan-dismaturhtml

Suwanti 2014 Hubungan jarak persalinan dan riwayat abortus dengan kejadian

plasenta previa di RSU Propinsi NTB Tahun 2012 http lpsdimataramcom

volume 8 No 1 Februari 2014 Media Bina Ilmiah5

Trihardiani I 2011 Faktor risiko kejadian berat badan lahir rendah di wilayah kerja

Puskesmas Singkawang Timur dan Utara Kota Singkawang Artikel

Penelitian Semarang Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran

Universitas Diponegoro 4-29

httprepositoryunimusacid

Page 8: NASKAH PUBLIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …repository.unimus.ac.id/2028/8/FULL TEXT.pdf · Program Studi S1 Gizi Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah

Terdapat 64 sampel ( 842 ) sampel dengan kategori tidak berisiko sedangkan

sampel yang berisiko ada 12 sampel ( 158 )

Paritas Ibu Hamil

Paritas ibu hamil paling tinggi dari sampel adalah kehamilan yang ke 5

Paritas ibu hamil di kelompokkan dalam primipera yaitu ibu yang belum pernah

melahirkan sampai dengan pernah melahirkan 1 kali ( kehamilan ke 1 atau kehamilan

ke 2 ) dan Multipara yaitu ibu hamil dengan kehamilan ke 3 atau lebih Lihat tabel 5

Tabel 5 Kategori kehamilan sampel

Kategori kehamilan sampel n Persentase ( )

Primipara dan Grandimultipara 36 474

Multipara 40 526

Total 76 1000

Ada 36 sampel ( 474 ) ibu hamil primipara dan grandimultipara dan 40 sampel (

526 ) sampel multipara

Status Gizi Ibu Hamil

Hasil pengambilan data Lila terendah adalah 210 cm sedangkan paling tinggi

32 cm Karakteristik status ibu hamil berdasarkan pengukuran lingkar lengan atas (

LILA ) di kategorikan menjadi normal yaitu ibu hamil dengan LiLa ge 235 cm dan

KEK yaitu ibu hamil dengan LILA lt 235 cm Lihat tabel 6

Tabel 6 Kategori LILA Sampel

Kategori LILA Sampel n Persentase ( )

KEK 9 118

Normal 67 882

Total 76 1000

httprepositoryunimusacid

LILA sampel ibu hamil yang normal ada 67 sampel ( 882 ) dan LILA sampel

tidak normal ada 9 sampel ( 118 )

Jarak Kehamilan Ibu Hamil

Hasil pengumpulan data di dapat jarak kehamilan paling lama yaitu 132 bulan

Jarak kehamilan sampel dibagi menjadi normal yaitu apabila jarak kehamilan dengan

kehamilan sebelumnya ge 24 bulan atau kehamilan pertama dan tidak normal yaitu

apabila jarak kehamilan dengan kehamilan sebelumnya lt 24 bulan Lihat tabel 7

Tabel 7 Kategori Jarak Kehamilan

Kategori Jarak Kehamilan n Persentase ( )

Tidak Normal 35 461

Normal 41 539

Total 76 1000

Terdapat 35 sampel ( 461 ) yang mempunyai jarak kehamilan yang tidak normal

yaitu lt 24 bulan

Anemia Ibu Hamil

Status anemia ibu hamil dengan mengukur kadar haemoglobin dalam darah

yang ditentukan dengan metode sahli Data ini di ambil dengan melihat data

sekunder yaitu buku KIA ibu hamil Kadar Hb ibu hamil terendah yaitu 94 gr

sedangkan kadar Hb ibu hamil tertinggi adalah 138 gr Status anemia ibu hamil

dibedakan dalam 2 kategori Normal yaitu ibu hamil dengan kadar Hb ge 11 gr dan

Anemia yaitu ibu hamil dengan kadar Hb lt 11 gr Lihat tabel 8

Tabel 8 Kategori Anemia Sampel

Kategori Anemia Sampel n Persentase ( )

Anemia 10 132

Normal 66 868

Total 76 1000

httprepositoryunimusacid

76 sampel ibu hamil diperoleh data 10 sampel (132 ) berstatus anemia

Hubungan Umur Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir

Umur ibu hamil mempunyai hubungan dengan kejadian BBLR walaupun

sangat kecil Lihat tabel 9

Tabel 9 Hubungan Umur Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir

Kategori Umur

Kategori BBL

TOTAL BBLR TIDAK BBLR

n n

Berisiko 9 237 3 79 12 158

Tidak Berisiko 29 763 35 921 64 842

Total 38 1000 38 1000 76 1000

Berdasarkan hasil uji che- square ternyata nilai p value 0059 yang artinya

dalam penelitian ini tidak ada hubungan antara usia ibu hamil dengan kejadian berat

badan bayi lahir rendah

Umur yang baik bagi ibu untuk hamil adalah 20 - 35 tahun Kehamilan di

bawah umur 20 tahun atau lebih 35 tahun merupakan kehamilan yang beresiko tinggi

Kehamilan pada usia muda merupakan faktor resiko karena pada umur lt 20 tahun

kondisi ibu masih dalam pertumbuhan sehingga asupan makanan lebih banyak

digunakan untuk mencukupi kebutuhan ibu Sedangkan kehamilan lebih dari 35 tahun

organ reproduksi kurang subur serta memperbesar resiko kelahiran dengan kelainan

kongenital dan beresiko untuk mengalami kelahiran prematur

12 sampel yang berisiko untuk kehamilan terdapat 237 yang melahirkan

bayi dengan BBLR sedangkan untuk sampel yang tidak beresiko dari 64 sampel 921

melahirkan bayi dengan tidak BBLR

Hubungan Paritas Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah

Semakin tinggi kategori kehamilan maka akan semakin besar kemungkinan

untuk melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah Lihat tabel 10

Tabel 10 Hubungan Paritas Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir

httprepositoryunimusacid

Kategori kehamilan ke

Kategori BBL TOT

AL BBLR TIDAK BBLR

n n

Primipara dan Grandimultipara 17 472 19 577 36 474

Multipara 21 525 19 475 40 526

Total 38 1000 38 1000 76 1000

Uji che-square nilai p value = 0646 yang artinya dalam penelitian ini tidak

ada hubungan antara paritas ibu hamil dengan berat badan bayi lahir rendah

Paritas ibu diklasifikasikan menjadi primipara ( ibu yang melahirkan anak

pertama ) multipara ( ibu yang melahirkan anak kedua dan ketiga ) dan

grandemultipara ( ibu yang melahirkan anak keempat atau lebih ) Ibu dengan paritas

lebih dari tiga anak beresiko 24 kali lebih besar untuk melahirkan BBLR karena

setiap proses kehamilan dan persalinan menyebabkan trauma fisik dan psikis

semakin banyak trauma yang ditinggalkan menyebabkan penyulit pada kehamilan

dan persalinan berikutnya Kehamilan grandemultipara ( paritas tinggi )

menyebabkan kemunduran daya lentur (elastisitas) jaringan yang sudah berulang kali

direnggangkan oleh kehamilan sehingga cenderung untuk timbul kelainan letak

ataupun kelainan pertumbuhan plasenta dan pertumbuhan janin sehingga melahirkan

bayi berat lahir rendah ( BBLR ) Hal ini dapat mempengaruhi suplai gizi dari ibu

ke janin dan semakin tinggi paritas maka resiko untuk melahirkan BBLR semakin

tinggi

Berdasarkan pengumpulan data yang diperoleh dari 36 sampel ibu kehamilan

primipera dan grandimultipara terdapat 472 yang melahirkan bayi dengan berat

badan lahir rendah

Hubungan Status Gizi Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah

Ibu hamil yang menderita KEK mempunyai resiko kesakitan yang lebih besar

terutama pada trimester III kehamilan dibandingkan dengan ibu hamil normal

akibatnya mereka mempunyai resiko yang lebih besar untuk melahirkan bayi dengan

BBLR Lihat tabel 11

httprepositoryunimusacid

Tabel 11 Hubungan Status Gizi Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir

Kategori Status

Gizi

Kategori BBL

TOTAL BBLR TIDAK BBLR

n n

KEK 8 211 1 26 9 118

Normal 30 789 37 974 67 882

Total 38 1000 38 1000 76 1000

Hasil uji che square nilai p value 0013 yang artinya dalam penelitian ini ada

hubungan antara status gizi ibu hamil dengan berat badan lahir rendah

Implikasi status KEK terhadap berat bayi lahir adalah bahwa KEK

menggambarkan keadaan konsumsi makan terutama konsumsi energi dan protein

dalam jangka panjang Kekurangan energi secara kronis ini menyebabkan ibu hamil

tidak mempunyai cadangan zat gizi yang adekuat untuk menyediakan kebutuhan

fisiologi kehamilan yakni perubahan hormon dan meningkatnya volume darah untuk

pertumbuhan janin sehingga suplai zat gizi pada janin pun berkurang akibatnya

pertumbuhan dan perkembangan janin terhambat dan lahir dengan berat yang rendah

Lingkar Lengan Atas Ibu lt 235 cm pada trimester 3 sebagai faktor risiko

berat bayi lahir rendah Pengukuran lingkar lengan atas (LILA) merupakan salah satu

cara deteksi dini untuk mengetahui risiko Kurang Energi Kronik (KEK)

9 sampel yang berstatus gizi KEK ( tidak normal ) terdapat 8 sampel ( 211

) yang melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah

Hubungan Jarak Kehamilan Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah

Penelitian menunjukkan bahwa jarak antar kehamilan yang hanya kurang dari

12 bulan dapat meningkatkan resiko kematian pada sang ibu

Tabel 12 Hubungan Jarak Kehamilan Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah

Kategori Jarak

Kehamilan

Kategori BBL

TOTAL BBLR TIDAK BBLR

n n

Tidak normal 18 474 17 447 35 461

Normal 20 526 21 553 41 539

Total 38 1000 38 1000 76 1000

httprepositoryunimusacid

Uji chie square 0818 yang artinya dalam penelitian ini tidak ada hubungan

antara jarak kehamilan dengan berat badan lahir rendah

Penelitian menunjukkan bahwa jarak antar kehamilan yang hanya kurang dari

12 bulan dapat meningkatkan resiko kematian pada sang ibu Selain itu penelitian

juga menyebutkan bahwa kematian pada ibu dapat disebabkan karena terjadi

perdarahan pasca persalinan Rahim ibu yang jarak kehamilannya terlalu dekat

belum siap untuk menampung dan menjadi tempat tumbuh kembang janin yang baru

Dikhawatirkan bahwa plasenta atau ari ari dari kelahiran yang sebelumnya belum

meluruh atau mengelupas seluruhnya dan hal tersebut akan meningkatkan resiko

komplikasi pada kelahiran yang baru

35 sampel yang jarak kehamilan tidak normal 474 melahirkan bayi dengan

berat badan lahir rendah

Hubungan Status Anemia Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah

Anemia merupakan suatu kondisi saat sel darah merah atau jumlah

hemoglobin dalam darah merah menurun sehingga kapasitas daya angkut oksigen

untuk kebutuhan organ organ vital pada ibu dan janin menjadi berkurang yang

berakibat melahirkan bayi dengan berat badan kurang maksimal Lihat tabel 12

Tabel 12 Hubungan Status Anemia Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir rendah

Kategori Anemia Kategori BBL

TOTAL BBLR TIDAK BBLR

n n

Anemia 9 237 1 26 10 132

Normal 29 763 37 974 66 868

Total 38 1000 38 1000 76 1000

Nilai p value sebesar 0007 yang artinya dalam penelitian ini ada hubungan

status anemia ibu hamil dengan berat badan bayi lahir rendah

Ibu hamil yang menderita anemia mengalami persalinan prematur 25 kali

lebih besar dibandingkan dengan ibu yang tidak anemia Anemia dapat

mengakibatkan penurunan suplai oksigen ke jaringan selain itu juga dapat merubah

struktur vaskularisasi plasenta hal ini akan mengganggu pertumbuhan janin sehingga

httprepositoryunimusacid

akan memperkuat risiko terjadinya persalinan prematur dan kelahiran bayi dengan

berat badan lahir rendah terutama untuk kadar hemoglobin yang rendah mulai dari

trimester awal kehamilan

10 sampel dengan anemia yang melahirkan bayi dengan berat badan lahir

rendah ada 237

SIMPULAN DAN SARAN

SIMPULAN

Umur ibu hamil sampel termuda adalah 19 tahun dan tertua 39 tahun dengan

12 sampel beresiko untuk melahirkan BBLR Paritas ibu hamil paling tinggi dari

sampel adalah kehamilan yang ke 5 dengan 36 sampel ( 474 ) ibu hamil primipara

dan grandimultipara LILA terendah adalah 210 cm sedangkan paling tinggi 32 cm

dengan LILA sampel tidak normal ( KEK ) ada 9 sampel ( 118 ) Jarak

kehamilan paling lama yaitu 132 bulan terdapat 35 sampel ( 461 ) yang

mempunyai jarak kehamilan yang tidak normal yaitu lt 24 bulan Kadar Hb ibu

hamil terendah yaitu 94 sedangkan kadar Hb ibu hamil tertinggi adalah 138 gr

dengan 10 sampel ( 132 gr ) berstatus anemia Jumlah persalinan dalam Tahun

2017 sebanyak 1306 persalinan dengan 1294 lahir hidup sementara bayi yang lahir

hidup 38 di antaranya lahir dengan berat badan lahir rendah ( BBLR ) Tidak ada

hubungan umur ibu hamil dengan kejadian berat badan bayi lahir rendah Tidak ada

hubungan paritas ibu hamil dengan kejadian bayi berat badan lahir rendah Ada

hubungan status gizi ibu hamil dengan kejadian berat badan lahir rendah Tidak ada

hubungan antara jarak kehamilan dengan kejadian berat badan lahir rendah Ada

hubungan status anemia ibu hamil dengan kejadian berat badan bayi lahir rendah

httprepositoryunimusacid

SARAN

Diharapkan ibu hamil WUS dan remaja putri untuk lebih memperhatikan

kesehatannya terutama pemenuhan gizi sebelum dan selama hamil untuk mencegah

berbagai komplikasi pada kehamilan seperti KEK dan anemia sehingga dapat

mengurangi kelahiran bayi BBLR Diharapkan ibu muda yang berusia di bawah 20

tahun agar menunda kehamilan dan wanita berusia di atas 35 tahun agar

menghentikan kehamilan dengan cara menjadi akseptor program KB Perlu adanya

kegiatan konseling terhadap ibu hamil ataupun wanita usia subur untuk

mempersiapkan kehamilannya Bagi institusi terkait semoga bisa memanfaatkan

hasil dari penelitian ini Perlu adanya penelitian lebih lanjut guna mendapatkan

informasi yang lebih maksimal

httprepositoryunimusacid

DAFTAR PUSTAKA

Abdoerrachman 2007 Ilmu Kesehatan Anak Jakarta Bagian Ilmu Kesehatan Anak

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Andonotopo W Arifin MT 2005 Kurang Gizi pada Ibu Hamil Ancaman pada

janin [diakses 7 Mei 2012] httpioppijepang orgarticlephp

Asiyah S 2010 Karakteristik Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Sampai Tribulan II

Tahun 2009 Di kota KediriJurnal Kesehatan suara Forikes

Damanik SM 2010 Klasifikasi Bayi Menurut Berat Lahir dan Masa Gestasi

Ikatan Dokter Anak Indonesia Jakarta

Festy P Analisis faktor resiko pada kejadian berat badan lahir rendah di kabupaten

Sumenep Jurnal Ilmu Kesehatan Health Sciences 2011 7(1)

Hius S 2012 Gambaran Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di Rumah Sakit Umum

Daerah dr Zainoel Abidin Banda Aceh Skripsi Banda Aceh Universitas

Syiah Kuala

Sartika D 2012 BBLR Dengan Dismaturhttpdewisartika172blogspot com

201212kti-bblr-dengan-dismaturhtml

Suwanti 2014 Hubungan jarak persalinan dan riwayat abortus dengan kejadian

plasenta previa di RSU Propinsi NTB Tahun 2012 http lpsdimataramcom

volume 8 No 1 Februari 2014 Media Bina Ilmiah5

Trihardiani I 2011 Faktor risiko kejadian berat badan lahir rendah di wilayah kerja

Puskesmas Singkawang Timur dan Utara Kota Singkawang Artikel

Penelitian Semarang Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran

Universitas Diponegoro 4-29

httprepositoryunimusacid

Page 9: NASKAH PUBLIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …repository.unimus.ac.id/2028/8/FULL TEXT.pdf · Program Studi S1 Gizi Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah

LILA sampel ibu hamil yang normal ada 67 sampel ( 882 ) dan LILA sampel

tidak normal ada 9 sampel ( 118 )

Jarak Kehamilan Ibu Hamil

Hasil pengumpulan data di dapat jarak kehamilan paling lama yaitu 132 bulan

Jarak kehamilan sampel dibagi menjadi normal yaitu apabila jarak kehamilan dengan

kehamilan sebelumnya ge 24 bulan atau kehamilan pertama dan tidak normal yaitu

apabila jarak kehamilan dengan kehamilan sebelumnya lt 24 bulan Lihat tabel 7

Tabel 7 Kategori Jarak Kehamilan

Kategori Jarak Kehamilan n Persentase ( )

Tidak Normal 35 461

Normal 41 539

Total 76 1000

Terdapat 35 sampel ( 461 ) yang mempunyai jarak kehamilan yang tidak normal

yaitu lt 24 bulan

Anemia Ibu Hamil

Status anemia ibu hamil dengan mengukur kadar haemoglobin dalam darah

yang ditentukan dengan metode sahli Data ini di ambil dengan melihat data

sekunder yaitu buku KIA ibu hamil Kadar Hb ibu hamil terendah yaitu 94 gr

sedangkan kadar Hb ibu hamil tertinggi adalah 138 gr Status anemia ibu hamil

dibedakan dalam 2 kategori Normal yaitu ibu hamil dengan kadar Hb ge 11 gr dan

Anemia yaitu ibu hamil dengan kadar Hb lt 11 gr Lihat tabel 8

Tabel 8 Kategori Anemia Sampel

Kategori Anemia Sampel n Persentase ( )

Anemia 10 132

Normal 66 868

Total 76 1000

httprepositoryunimusacid

76 sampel ibu hamil diperoleh data 10 sampel (132 ) berstatus anemia

Hubungan Umur Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir

Umur ibu hamil mempunyai hubungan dengan kejadian BBLR walaupun

sangat kecil Lihat tabel 9

Tabel 9 Hubungan Umur Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir

Kategori Umur

Kategori BBL

TOTAL BBLR TIDAK BBLR

n n

Berisiko 9 237 3 79 12 158

Tidak Berisiko 29 763 35 921 64 842

Total 38 1000 38 1000 76 1000

Berdasarkan hasil uji che- square ternyata nilai p value 0059 yang artinya

dalam penelitian ini tidak ada hubungan antara usia ibu hamil dengan kejadian berat

badan bayi lahir rendah

Umur yang baik bagi ibu untuk hamil adalah 20 - 35 tahun Kehamilan di

bawah umur 20 tahun atau lebih 35 tahun merupakan kehamilan yang beresiko tinggi

Kehamilan pada usia muda merupakan faktor resiko karena pada umur lt 20 tahun

kondisi ibu masih dalam pertumbuhan sehingga asupan makanan lebih banyak

digunakan untuk mencukupi kebutuhan ibu Sedangkan kehamilan lebih dari 35 tahun

organ reproduksi kurang subur serta memperbesar resiko kelahiran dengan kelainan

kongenital dan beresiko untuk mengalami kelahiran prematur

12 sampel yang berisiko untuk kehamilan terdapat 237 yang melahirkan

bayi dengan BBLR sedangkan untuk sampel yang tidak beresiko dari 64 sampel 921

melahirkan bayi dengan tidak BBLR

Hubungan Paritas Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah

Semakin tinggi kategori kehamilan maka akan semakin besar kemungkinan

untuk melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah Lihat tabel 10

Tabel 10 Hubungan Paritas Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir

httprepositoryunimusacid

Kategori kehamilan ke

Kategori BBL TOT

AL BBLR TIDAK BBLR

n n

Primipara dan Grandimultipara 17 472 19 577 36 474

Multipara 21 525 19 475 40 526

Total 38 1000 38 1000 76 1000

Uji che-square nilai p value = 0646 yang artinya dalam penelitian ini tidak

ada hubungan antara paritas ibu hamil dengan berat badan bayi lahir rendah

Paritas ibu diklasifikasikan menjadi primipara ( ibu yang melahirkan anak

pertama ) multipara ( ibu yang melahirkan anak kedua dan ketiga ) dan

grandemultipara ( ibu yang melahirkan anak keempat atau lebih ) Ibu dengan paritas

lebih dari tiga anak beresiko 24 kali lebih besar untuk melahirkan BBLR karena

setiap proses kehamilan dan persalinan menyebabkan trauma fisik dan psikis

semakin banyak trauma yang ditinggalkan menyebabkan penyulit pada kehamilan

dan persalinan berikutnya Kehamilan grandemultipara ( paritas tinggi )

menyebabkan kemunduran daya lentur (elastisitas) jaringan yang sudah berulang kali

direnggangkan oleh kehamilan sehingga cenderung untuk timbul kelainan letak

ataupun kelainan pertumbuhan plasenta dan pertumbuhan janin sehingga melahirkan

bayi berat lahir rendah ( BBLR ) Hal ini dapat mempengaruhi suplai gizi dari ibu

ke janin dan semakin tinggi paritas maka resiko untuk melahirkan BBLR semakin

tinggi

Berdasarkan pengumpulan data yang diperoleh dari 36 sampel ibu kehamilan

primipera dan grandimultipara terdapat 472 yang melahirkan bayi dengan berat

badan lahir rendah

Hubungan Status Gizi Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah

Ibu hamil yang menderita KEK mempunyai resiko kesakitan yang lebih besar

terutama pada trimester III kehamilan dibandingkan dengan ibu hamil normal

akibatnya mereka mempunyai resiko yang lebih besar untuk melahirkan bayi dengan

BBLR Lihat tabel 11

httprepositoryunimusacid

Tabel 11 Hubungan Status Gizi Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir

Kategori Status

Gizi

Kategori BBL

TOTAL BBLR TIDAK BBLR

n n

KEK 8 211 1 26 9 118

Normal 30 789 37 974 67 882

Total 38 1000 38 1000 76 1000

Hasil uji che square nilai p value 0013 yang artinya dalam penelitian ini ada

hubungan antara status gizi ibu hamil dengan berat badan lahir rendah

Implikasi status KEK terhadap berat bayi lahir adalah bahwa KEK

menggambarkan keadaan konsumsi makan terutama konsumsi energi dan protein

dalam jangka panjang Kekurangan energi secara kronis ini menyebabkan ibu hamil

tidak mempunyai cadangan zat gizi yang adekuat untuk menyediakan kebutuhan

fisiologi kehamilan yakni perubahan hormon dan meningkatnya volume darah untuk

pertumbuhan janin sehingga suplai zat gizi pada janin pun berkurang akibatnya

pertumbuhan dan perkembangan janin terhambat dan lahir dengan berat yang rendah

Lingkar Lengan Atas Ibu lt 235 cm pada trimester 3 sebagai faktor risiko

berat bayi lahir rendah Pengukuran lingkar lengan atas (LILA) merupakan salah satu

cara deteksi dini untuk mengetahui risiko Kurang Energi Kronik (KEK)

9 sampel yang berstatus gizi KEK ( tidak normal ) terdapat 8 sampel ( 211

) yang melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah

Hubungan Jarak Kehamilan Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah

Penelitian menunjukkan bahwa jarak antar kehamilan yang hanya kurang dari

12 bulan dapat meningkatkan resiko kematian pada sang ibu

Tabel 12 Hubungan Jarak Kehamilan Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah

Kategori Jarak

Kehamilan

Kategori BBL

TOTAL BBLR TIDAK BBLR

n n

Tidak normal 18 474 17 447 35 461

Normal 20 526 21 553 41 539

Total 38 1000 38 1000 76 1000

httprepositoryunimusacid

Uji chie square 0818 yang artinya dalam penelitian ini tidak ada hubungan

antara jarak kehamilan dengan berat badan lahir rendah

Penelitian menunjukkan bahwa jarak antar kehamilan yang hanya kurang dari

12 bulan dapat meningkatkan resiko kematian pada sang ibu Selain itu penelitian

juga menyebutkan bahwa kematian pada ibu dapat disebabkan karena terjadi

perdarahan pasca persalinan Rahim ibu yang jarak kehamilannya terlalu dekat

belum siap untuk menampung dan menjadi tempat tumbuh kembang janin yang baru

Dikhawatirkan bahwa plasenta atau ari ari dari kelahiran yang sebelumnya belum

meluruh atau mengelupas seluruhnya dan hal tersebut akan meningkatkan resiko

komplikasi pada kelahiran yang baru

35 sampel yang jarak kehamilan tidak normal 474 melahirkan bayi dengan

berat badan lahir rendah

Hubungan Status Anemia Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah

Anemia merupakan suatu kondisi saat sel darah merah atau jumlah

hemoglobin dalam darah merah menurun sehingga kapasitas daya angkut oksigen

untuk kebutuhan organ organ vital pada ibu dan janin menjadi berkurang yang

berakibat melahirkan bayi dengan berat badan kurang maksimal Lihat tabel 12

Tabel 12 Hubungan Status Anemia Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir rendah

Kategori Anemia Kategori BBL

TOTAL BBLR TIDAK BBLR

n n

Anemia 9 237 1 26 10 132

Normal 29 763 37 974 66 868

Total 38 1000 38 1000 76 1000

Nilai p value sebesar 0007 yang artinya dalam penelitian ini ada hubungan

status anemia ibu hamil dengan berat badan bayi lahir rendah

Ibu hamil yang menderita anemia mengalami persalinan prematur 25 kali

lebih besar dibandingkan dengan ibu yang tidak anemia Anemia dapat

mengakibatkan penurunan suplai oksigen ke jaringan selain itu juga dapat merubah

struktur vaskularisasi plasenta hal ini akan mengganggu pertumbuhan janin sehingga

httprepositoryunimusacid

akan memperkuat risiko terjadinya persalinan prematur dan kelahiran bayi dengan

berat badan lahir rendah terutama untuk kadar hemoglobin yang rendah mulai dari

trimester awal kehamilan

10 sampel dengan anemia yang melahirkan bayi dengan berat badan lahir

rendah ada 237

SIMPULAN DAN SARAN

SIMPULAN

Umur ibu hamil sampel termuda adalah 19 tahun dan tertua 39 tahun dengan

12 sampel beresiko untuk melahirkan BBLR Paritas ibu hamil paling tinggi dari

sampel adalah kehamilan yang ke 5 dengan 36 sampel ( 474 ) ibu hamil primipara

dan grandimultipara LILA terendah adalah 210 cm sedangkan paling tinggi 32 cm

dengan LILA sampel tidak normal ( KEK ) ada 9 sampel ( 118 ) Jarak

kehamilan paling lama yaitu 132 bulan terdapat 35 sampel ( 461 ) yang

mempunyai jarak kehamilan yang tidak normal yaitu lt 24 bulan Kadar Hb ibu

hamil terendah yaitu 94 sedangkan kadar Hb ibu hamil tertinggi adalah 138 gr

dengan 10 sampel ( 132 gr ) berstatus anemia Jumlah persalinan dalam Tahun

2017 sebanyak 1306 persalinan dengan 1294 lahir hidup sementara bayi yang lahir

hidup 38 di antaranya lahir dengan berat badan lahir rendah ( BBLR ) Tidak ada

hubungan umur ibu hamil dengan kejadian berat badan bayi lahir rendah Tidak ada

hubungan paritas ibu hamil dengan kejadian bayi berat badan lahir rendah Ada

hubungan status gizi ibu hamil dengan kejadian berat badan lahir rendah Tidak ada

hubungan antara jarak kehamilan dengan kejadian berat badan lahir rendah Ada

hubungan status anemia ibu hamil dengan kejadian berat badan bayi lahir rendah

httprepositoryunimusacid

SARAN

Diharapkan ibu hamil WUS dan remaja putri untuk lebih memperhatikan

kesehatannya terutama pemenuhan gizi sebelum dan selama hamil untuk mencegah

berbagai komplikasi pada kehamilan seperti KEK dan anemia sehingga dapat

mengurangi kelahiran bayi BBLR Diharapkan ibu muda yang berusia di bawah 20

tahun agar menunda kehamilan dan wanita berusia di atas 35 tahun agar

menghentikan kehamilan dengan cara menjadi akseptor program KB Perlu adanya

kegiatan konseling terhadap ibu hamil ataupun wanita usia subur untuk

mempersiapkan kehamilannya Bagi institusi terkait semoga bisa memanfaatkan

hasil dari penelitian ini Perlu adanya penelitian lebih lanjut guna mendapatkan

informasi yang lebih maksimal

httprepositoryunimusacid

DAFTAR PUSTAKA

Abdoerrachman 2007 Ilmu Kesehatan Anak Jakarta Bagian Ilmu Kesehatan Anak

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Andonotopo W Arifin MT 2005 Kurang Gizi pada Ibu Hamil Ancaman pada

janin [diakses 7 Mei 2012] httpioppijepang orgarticlephp

Asiyah S 2010 Karakteristik Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Sampai Tribulan II

Tahun 2009 Di kota KediriJurnal Kesehatan suara Forikes

Damanik SM 2010 Klasifikasi Bayi Menurut Berat Lahir dan Masa Gestasi

Ikatan Dokter Anak Indonesia Jakarta

Festy P Analisis faktor resiko pada kejadian berat badan lahir rendah di kabupaten

Sumenep Jurnal Ilmu Kesehatan Health Sciences 2011 7(1)

Hius S 2012 Gambaran Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di Rumah Sakit Umum

Daerah dr Zainoel Abidin Banda Aceh Skripsi Banda Aceh Universitas

Syiah Kuala

Sartika D 2012 BBLR Dengan Dismaturhttpdewisartika172blogspot com

201212kti-bblr-dengan-dismaturhtml

Suwanti 2014 Hubungan jarak persalinan dan riwayat abortus dengan kejadian

plasenta previa di RSU Propinsi NTB Tahun 2012 http lpsdimataramcom

volume 8 No 1 Februari 2014 Media Bina Ilmiah5

Trihardiani I 2011 Faktor risiko kejadian berat badan lahir rendah di wilayah kerja

Puskesmas Singkawang Timur dan Utara Kota Singkawang Artikel

Penelitian Semarang Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran

Universitas Diponegoro 4-29

httprepositoryunimusacid

Page 10: NASKAH PUBLIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …repository.unimus.ac.id/2028/8/FULL TEXT.pdf · Program Studi S1 Gizi Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah

76 sampel ibu hamil diperoleh data 10 sampel (132 ) berstatus anemia

Hubungan Umur Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir

Umur ibu hamil mempunyai hubungan dengan kejadian BBLR walaupun

sangat kecil Lihat tabel 9

Tabel 9 Hubungan Umur Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir

Kategori Umur

Kategori BBL

TOTAL BBLR TIDAK BBLR

n n

Berisiko 9 237 3 79 12 158

Tidak Berisiko 29 763 35 921 64 842

Total 38 1000 38 1000 76 1000

Berdasarkan hasil uji che- square ternyata nilai p value 0059 yang artinya

dalam penelitian ini tidak ada hubungan antara usia ibu hamil dengan kejadian berat

badan bayi lahir rendah

Umur yang baik bagi ibu untuk hamil adalah 20 - 35 tahun Kehamilan di

bawah umur 20 tahun atau lebih 35 tahun merupakan kehamilan yang beresiko tinggi

Kehamilan pada usia muda merupakan faktor resiko karena pada umur lt 20 tahun

kondisi ibu masih dalam pertumbuhan sehingga asupan makanan lebih banyak

digunakan untuk mencukupi kebutuhan ibu Sedangkan kehamilan lebih dari 35 tahun

organ reproduksi kurang subur serta memperbesar resiko kelahiran dengan kelainan

kongenital dan beresiko untuk mengalami kelahiran prematur

12 sampel yang berisiko untuk kehamilan terdapat 237 yang melahirkan

bayi dengan BBLR sedangkan untuk sampel yang tidak beresiko dari 64 sampel 921

melahirkan bayi dengan tidak BBLR

Hubungan Paritas Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah

Semakin tinggi kategori kehamilan maka akan semakin besar kemungkinan

untuk melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah Lihat tabel 10

Tabel 10 Hubungan Paritas Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir

httprepositoryunimusacid

Kategori kehamilan ke

Kategori BBL TOT

AL BBLR TIDAK BBLR

n n

Primipara dan Grandimultipara 17 472 19 577 36 474

Multipara 21 525 19 475 40 526

Total 38 1000 38 1000 76 1000

Uji che-square nilai p value = 0646 yang artinya dalam penelitian ini tidak

ada hubungan antara paritas ibu hamil dengan berat badan bayi lahir rendah

Paritas ibu diklasifikasikan menjadi primipara ( ibu yang melahirkan anak

pertama ) multipara ( ibu yang melahirkan anak kedua dan ketiga ) dan

grandemultipara ( ibu yang melahirkan anak keempat atau lebih ) Ibu dengan paritas

lebih dari tiga anak beresiko 24 kali lebih besar untuk melahirkan BBLR karena

setiap proses kehamilan dan persalinan menyebabkan trauma fisik dan psikis

semakin banyak trauma yang ditinggalkan menyebabkan penyulit pada kehamilan

dan persalinan berikutnya Kehamilan grandemultipara ( paritas tinggi )

menyebabkan kemunduran daya lentur (elastisitas) jaringan yang sudah berulang kali

direnggangkan oleh kehamilan sehingga cenderung untuk timbul kelainan letak

ataupun kelainan pertumbuhan plasenta dan pertumbuhan janin sehingga melahirkan

bayi berat lahir rendah ( BBLR ) Hal ini dapat mempengaruhi suplai gizi dari ibu

ke janin dan semakin tinggi paritas maka resiko untuk melahirkan BBLR semakin

tinggi

Berdasarkan pengumpulan data yang diperoleh dari 36 sampel ibu kehamilan

primipera dan grandimultipara terdapat 472 yang melahirkan bayi dengan berat

badan lahir rendah

Hubungan Status Gizi Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah

Ibu hamil yang menderita KEK mempunyai resiko kesakitan yang lebih besar

terutama pada trimester III kehamilan dibandingkan dengan ibu hamil normal

akibatnya mereka mempunyai resiko yang lebih besar untuk melahirkan bayi dengan

BBLR Lihat tabel 11

httprepositoryunimusacid

Tabel 11 Hubungan Status Gizi Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir

Kategori Status

Gizi

Kategori BBL

TOTAL BBLR TIDAK BBLR

n n

KEK 8 211 1 26 9 118

Normal 30 789 37 974 67 882

Total 38 1000 38 1000 76 1000

Hasil uji che square nilai p value 0013 yang artinya dalam penelitian ini ada

hubungan antara status gizi ibu hamil dengan berat badan lahir rendah

Implikasi status KEK terhadap berat bayi lahir adalah bahwa KEK

menggambarkan keadaan konsumsi makan terutama konsumsi energi dan protein

dalam jangka panjang Kekurangan energi secara kronis ini menyebabkan ibu hamil

tidak mempunyai cadangan zat gizi yang adekuat untuk menyediakan kebutuhan

fisiologi kehamilan yakni perubahan hormon dan meningkatnya volume darah untuk

pertumbuhan janin sehingga suplai zat gizi pada janin pun berkurang akibatnya

pertumbuhan dan perkembangan janin terhambat dan lahir dengan berat yang rendah

Lingkar Lengan Atas Ibu lt 235 cm pada trimester 3 sebagai faktor risiko

berat bayi lahir rendah Pengukuran lingkar lengan atas (LILA) merupakan salah satu

cara deteksi dini untuk mengetahui risiko Kurang Energi Kronik (KEK)

9 sampel yang berstatus gizi KEK ( tidak normal ) terdapat 8 sampel ( 211

) yang melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah

Hubungan Jarak Kehamilan Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah

Penelitian menunjukkan bahwa jarak antar kehamilan yang hanya kurang dari

12 bulan dapat meningkatkan resiko kematian pada sang ibu

Tabel 12 Hubungan Jarak Kehamilan Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah

Kategori Jarak

Kehamilan

Kategori BBL

TOTAL BBLR TIDAK BBLR

n n

Tidak normal 18 474 17 447 35 461

Normal 20 526 21 553 41 539

Total 38 1000 38 1000 76 1000

httprepositoryunimusacid

Uji chie square 0818 yang artinya dalam penelitian ini tidak ada hubungan

antara jarak kehamilan dengan berat badan lahir rendah

Penelitian menunjukkan bahwa jarak antar kehamilan yang hanya kurang dari

12 bulan dapat meningkatkan resiko kematian pada sang ibu Selain itu penelitian

juga menyebutkan bahwa kematian pada ibu dapat disebabkan karena terjadi

perdarahan pasca persalinan Rahim ibu yang jarak kehamilannya terlalu dekat

belum siap untuk menampung dan menjadi tempat tumbuh kembang janin yang baru

Dikhawatirkan bahwa plasenta atau ari ari dari kelahiran yang sebelumnya belum

meluruh atau mengelupas seluruhnya dan hal tersebut akan meningkatkan resiko

komplikasi pada kelahiran yang baru

35 sampel yang jarak kehamilan tidak normal 474 melahirkan bayi dengan

berat badan lahir rendah

Hubungan Status Anemia Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah

Anemia merupakan suatu kondisi saat sel darah merah atau jumlah

hemoglobin dalam darah merah menurun sehingga kapasitas daya angkut oksigen

untuk kebutuhan organ organ vital pada ibu dan janin menjadi berkurang yang

berakibat melahirkan bayi dengan berat badan kurang maksimal Lihat tabel 12

Tabel 12 Hubungan Status Anemia Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir rendah

Kategori Anemia Kategori BBL

TOTAL BBLR TIDAK BBLR

n n

Anemia 9 237 1 26 10 132

Normal 29 763 37 974 66 868

Total 38 1000 38 1000 76 1000

Nilai p value sebesar 0007 yang artinya dalam penelitian ini ada hubungan

status anemia ibu hamil dengan berat badan bayi lahir rendah

Ibu hamil yang menderita anemia mengalami persalinan prematur 25 kali

lebih besar dibandingkan dengan ibu yang tidak anemia Anemia dapat

mengakibatkan penurunan suplai oksigen ke jaringan selain itu juga dapat merubah

struktur vaskularisasi plasenta hal ini akan mengganggu pertumbuhan janin sehingga

httprepositoryunimusacid

akan memperkuat risiko terjadinya persalinan prematur dan kelahiran bayi dengan

berat badan lahir rendah terutama untuk kadar hemoglobin yang rendah mulai dari

trimester awal kehamilan

10 sampel dengan anemia yang melahirkan bayi dengan berat badan lahir

rendah ada 237

SIMPULAN DAN SARAN

SIMPULAN

Umur ibu hamil sampel termuda adalah 19 tahun dan tertua 39 tahun dengan

12 sampel beresiko untuk melahirkan BBLR Paritas ibu hamil paling tinggi dari

sampel adalah kehamilan yang ke 5 dengan 36 sampel ( 474 ) ibu hamil primipara

dan grandimultipara LILA terendah adalah 210 cm sedangkan paling tinggi 32 cm

dengan LILA sampel tidak normal ( KEK ) ada 9 sampel ( 118 ) Jarak

kehamilan paling lama yaitu 132 bulan terdapat 35 sampel ( 461 ) yang

mempunyai jarak kehamilan yang tidak normal yaitu lt 24 bulan Kadar Hb ibu

hamil terendah yaitu 94 sedangkan kadar Hb ibu hamil tertinggi adalah 138 gr

dengan 10 sampel ( 132 gr ) berstatus anemia Jumlah persalinan dalam Tahun

2017 sebanyak 1306 persalinan dengan 1294 lahir hidup sementara bayi yang lahir

hidup 38 di antaranya lahir dengan berat badan lahir rendah ( BBLR ) Tidak ada

hubungan umur ibu hamil dengan kejadian berat badan bayi lahir rendah Tidak ada

hubungan paritas ibu hamil dengan kejadian bayi berat badan lahir rendah Ada

hubungan status gizi ibu hamil dengan kejadian berat badan lahir rendah Tidak ada

hubungan antara jarak kehamilan dengan kejadian berat badan lahir rendah Ada

hubungan status anemia ibu hamil dengan kejadian berat badan bayi lahir rendah

httprepositoryunimusacid

SARAN

Diharapkan ibu hamil WUS dan remaja putri untuk lebih memperhatikan

kesehatannya terutama pemenuhan gizi sebelum dan selama hamil untuk mencegah

berbagai komplikasi pada kehamilan seperti KEK dan anemia sehingga dapat

mengurangi kelahiran bayi BBLR Diharapkan ibu muda yang berusia di bawah 20

tahun agar menunda kehamilan dan wanita berusia di atas 35 tahun agar

menghentikan kehamilan dengan cara menjadi akseptor program KB Perlu adanya

kegiatan konseling terhadap ibu hamil ataupun wanita usia subur untuk

mempersiapkan kehamilannya Bagi institusi terkait semoga bisa memanfaatkan

hasil dari penelitian ini Perlu adanya penelitian lebih lanjut guna mendapatkan

informasi yang lebih maksimal

httprepositoryunimusacid

DAFTAR PUSTAKA

Abdoerrachman 2007 Ilmu Kesehatan Anak Jakarta Bagian Ilmu Kesehatan Anak

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Andonotopo W Arifin MT 2005 Kurang Gizi pada Ibu Hamil Ancaman pada

janin [diakses 7 Mei 2012] httpioppijepang orgarticlephp

Asiyah S 2010 Karakteristik Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Sampai Tribulan II

Tahun 2009 Di kota KediriJurnal Kesehatan suara Forikes

Damanik SM 2010 Klasifikasi Bayi Menurut Berat Lahir dan Masa Gestasi

Ikatan Dokter Anak Indonesia Jakarta

Festy P Analisis faktor resiko pada kejadian berat badan lahir rendah di kabupaten

Sumenep Jurnal Ilmu Kesehatan Health Sciences 2011 7(1)

Hius S 2012 Gambaran Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di Rumah Sakit Umum

Daerah dr Zainoel Abidin Banda Aceh Skripsi Banda Aceh Universitas

Syiah Kuala

Sartika D 2012 BBLR Dengan Dismaturhttpdewisartika172blogspot com

201212kti-bblr-dengan-dismaturhtml

Suwanti 2014 Hubungan jarak persalinan dan riwayat abortus dengan kejadian

plasenta previa di RSU Propinsi NTB Tahun 2012 http lpsdimataramcom

volume 8 No 1 Februari 2014 Media Bina Ilmiah5

Trihardiani I 2011 Faktor risiko kejadian berat badan lahir rendah di wilayah kerja

Puskesmas Singkawang Timur dan Utara Kota Singkawang Artikel

Penelitian Semarang Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran

Universitas Diponegoro 4-29

httprepositoryunimusacid

Page 11: NASKAH PUBLIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …repository.unimus.ac.id/2028/8/FULL TEXT.pdf · Program Studi S1 Gizi Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah

Kategori kehamilan ke

Kategori BBL TOT

AL BBLR TIDAK BBLR

n n

Primipara dan Grandimultipara 17 472 19 577 36 474

Multipara 21 525 19 475 40 526

Total 38 1000 38 1000 76 1000

Uji che-square nilai p value = 0646 yang artinya dalam penelitian ini tidak

ada hubungan antara paritas ibu hamil dengan berat badan bayi lahir rendah

Paritas ibu diklasifikasikan menjadi primipara ( ibu yang melahirkan anak

pertama ) multipara ( ibu yang melahirkan anak kedua dan ketiga ) dan

grandemultipara ( ibu yang melahirkan anak keempat atau lebih ) Ibu dengan paritas

lebih dari tiga anak beresiko 24 kali lebih besar untuk melahirkan BBLR karena

setiap proses kehamilan dan persalinan menyebabkan trauma fisik dan psikis

semakin banyak trauma yang ditinggalkan menyebabkan penyulit pada kehamilan

dan persalinan berikutnya Kehamilan grandemultipara ( paritas tinggi )

menyebabkan kemunduran daya lentur (elastisitas) jaringan yang sudah berulang kali

direnggangkan oleh kehamilan sehingga cenderung untuk timbul kelainan letak

ataupun kelainan pertumbuhan plasenta dan pertumbuhan janin sehingga melahirkan

bayi berat lahir rendah ( BBLR ) Hal ini dapat mempengaruhi suplai gizi dari ibu

ke janin dan semakin tinggi paritas maka resiko untuk melahirkan BBLR semakin

tinggi

Berdasarkan pengumpulan data yang diperoleh dari 36 sampel ibu kehamilan

primipera dan grandimultipara terdapat 472 yang melahirkan bayi dengan berat

badan lahir rendah

Hubungan Status Gizi Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah

Ibu hamil yang menderita KEK mempunyai resiko kesakitan yang lebih besar

terutama pada trimester III kehamilan dibandingkan dengan ibu hamil normal

akibatnya mereka mempunyai resiko yang lebih besar untuk melahirkan bayi dengan

BBLR Lihat tabel 11

httprepositoryunimusacid

Tabel 11 Hubungan Status Gizi Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir

Kategori Status

Gizi

Kategori BBL

TOTAL BBLR TIDAK BBLR

n n

KEK 8 211 1 26 9 118

Normal 30 789 37 974 67 882

Total 38 1000 38 1000 76 1000

Hasil uji che square nilai p value 0013 yang artinya dalam penelitian ini ada

hubungan antara status gizi ibu hamil dengan berat badan lahir rendah

Implikasi status KEK terhadap berat bayi lahir adalah bahwa KEK

menggambarkan keadaan konsumsi makan terutama konsumsi energi dan protein

dalam jangka panjang Kekurangan energi secara kronis ini menyebabkan ibu hamil

tidak mempunyai cadangan zat gizi yang adekuat untuk menyediakan kebutuhan

fisiologi kehamilan yakni perubahan hormon dan meningkatnya volume darah untuk

pertumbuhan janin sehingga suplai zat gizi pada janin pun berkurang akibatnya

pertumbuhan dan perkembangan janin terhambat dan lahir dengan berat yang rendah

Lingkar Lengan Atas Ibu lt 235 cm pada trimester 3 sebagai faktor risiko

berat bayi lahir rendah Pengukuran lingkar lengan atas (LILA) merupakan salah satu

cara deteksi dini untuk mengetahui risiko Kurang Energi Kronik (KEK)

9 sampel yang berstatus gizi KEK ( tidak normal ) terdapat 8 sampel ( 211

) yang melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah

Hubungan Jarak Kehamilan Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah

Penelitian menunjukkan bahwa jarak antar kehamilan yang hanya kurang dari

12 bulan dapat meningkatkan resiko kematian pada sang ibu

Tabel 12 Hubungan Jarak Kehamilan Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah

Kategori Jarak

Kehamilan

Kategori BBL

TOTAL BBLR TIDAK BBLR

n n

Tidak normal 18 474 17 447 35 461

Normal 20 526 21 553 41 539

Total 38 1000 38 1000 76 1000

httprepositoryunimusacid

Uji chie square 0818 yang artinya dalam penelitian ini tidak ada hubungan

antara jarak kehamilan dengan berat badan lahir rendah

Penelitian menunjukkan bahwa jarak antar kehamilan yang hanya kurang dari

12 bulan dapat meningkatkan resiko kematian pada sang ibu Selain itu penelitian

juga menyebutkan bahwa kematian pada ibu dapat disebabkan karena terjadi

perdarahan pasca persalinan Rahim ibu yang jarak kehamilannya terlalu dekat

belum siap untuk menampung dan menjadi tempat tumbuh kembang janin yang baru

Dikhawatirkan bahwa plasenta atau ari ari dari kelahiran yang sebelumnya belum

meluruh atau mengelupas seluruhnya dan hal tersebut akan meningkatkan resiko

komplikasi pada kelahiran yang baru

35 sampel yang jarak kehamilan tidak normal 474 melahirkan bayi dengan

berat badan lahir rendah

Hubungan Status Anemia Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah

Anemia merupakan suatu kondisi saat sel darah merah atau jumlah

hemoglobin dalam darah merah menurun sehingga kapasitas daya angkut oksigen

untuk kebutuhan organ organ vital pada ibu dan janin menjadi berkurang yang

berakibat melahirkan bayi dengan berat badan kurang maksimal Lihat tabel 12

Tabel 12 Hubungan Status Anemia Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir rendah

Kategori Anemia Kategori BBL

TOTAL BBLR TIDAK BBLR

n n

Anemia 9 237 1 26 10 132

Normal 29 763 37 974 66 868

Total 38 1000 38 1000 76 1000

Nilai p value sebesar 0007 yang artinya dalam penelitian ini ada hubungan

status anemia ibu hamil dengan berat badan bayi lahir rendah

Ibu hamil yang menderita anemia mengalami persalinan prematur 25 kali

lebih besar dibandingkan dengan ibu yang tidak anemia Anemia dapat

mengakibatkan penurunan suplai oksigen ke jaringan selain itu juga dapat merubah

struktur vaskularisasi plasenta hal ini akan mengganggu pertumbuhan janin sehingga

httprepositoryunimusacid

akan memperkuat risiko terjadinya persalinan prematur dan kelahiran bayi dengan

berat badan lahir rendah terutama untuk kadar hemoglobin yang rendah mulai dari

trimester awal kehamilan

10 sampel dengan anemia yang melahirkan bayi dengan berat badan lahir

rendah ada 237

SIMPULAN DAN SARAN

SIMPULAN

Umur ibu hamil sampel termuda adalah 19 tahun dan tertua 39 tahun dengan

12 sampel beresiko untuk melahirkan BBLR Paritas ibu hamil paling tinggi dari

sampel adalah kehamilan yang ke 5 dengan 36 sampel ( 474 ) ibu hamil primipara

dan grandimultipara LILA terendah adalah 210 cm sedangkan paling tinggi 32 cm

dengan LILA sampel tidak normal ( KEK ) ada 9 sampel ( 118 ) Jarak

kehamilan paling lama yaitu 132 bulan terdapat 35 sampel ( 461 ) yang

mempunyai jarak kehamilan yang tidak normal yaitu lt 24 bulan Kadar Hb ibu

hamil terendah yaitu 94 sedangkan kadar Hb ibu hamil tertinggi adalah 138 gr

dengan 10 sampel ( 132 gr ) berstatus anemia Jumlah persalinan dalam Tahun

2017 sebanyak 1306 persalinan dengan 1294 lahir hidup sementara bayi yang lahir

hidup 38 di antaranya lahir dengan berat badan lahir rendah ( BBLR ) Tidak ada

hubungan umur ibu hamil dengan kejadian berat badan bayi lahir rendah Tidak ada

hubungan paritas ibu hamil dengan kejadian bayi berat badan lahir rendah Ada

hubungan status gizi ibu hamil dengan kejadian berat badan lahir rendah Tidak ada

hubungan antara jarak kehamilan dengan kejadian berat badan lahir rendah Ada

hubungan status anemia ibu hamil dengan kejadian berat badan bayi lahir rendah

httprepositoryunimusacid

SARAN

Diharapkan ibu hamil WUS dan remaja putri untuk lebih memperhatikan

kesehatannya terutama pemenuhan gizi sebelum dan selama hamil untuk mencegah

berbagai komplikasi pada kehamilan seperti KEK dan anemia sehingga dapat

mengurangi kelahiran bayi BBLR Diharapkan ibu muda yang berusia di bawah 20

tahun agar menunda kehamilan dan wanita berusia di atas 35 tahun agar

menghentikan kehamilan dengan cara menjadi akseptor program KB Perlu adanya

kegiatan konseling terhadap ibu hamil ataupun wanita usia subur untuk

mempersiapkan kehamilannya Bagi institusi terkait semoga bisa memanfaatkan

hasil dari penelitian ini Perlu adanya penelitian lebih lanjut guna mendapatkan

informasi yang lebih maksimal

httprepositoryunimusacid

DAFTAR PUSTAKA

Abdoerrachman 2007 Ilmu Kesehatan Anak Jakarta Bagian Ilmu Kesehatan Anak

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Andonotopo W Arifin MT 2005 Kurang Gizi pada Ibu Hamil Ancaman pada

janin [diakses 7 Mei 2012] httpioppijepang orgarticlephp

Asiyah S 2010 Karakteristik Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Sampai Tribulan II

Tahun 2009 Di kota KediriJurnal Kesehatan suara Forikes

Damanik SM 2010 Klasifikasi Bayi Menurut Berat Lahir dan Masa Gestasi

Ikatan Dokter Anak Indonesia Jakarta

Festy P Analisis faktor resiko pada kejadian berat badan lahir rendah di kabupaten

Sumenep Jurnal Ilmu Kesehatan Health Sciences 2011 7(1)

Hius S 2012 Gambaran Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di Rumah Sakit Umum

Daerah dr Zainoel Abidin Banda Aceh Skripsi Banda Aceh Universitas

Syiah Kuala

Sartika D 2012 BBLR Dengan Dismaturhttpdewisartika172blogspot com

201212kti-bblr-dengan-dismaturhtml

Suwanti 2014 Hubungan jarak persalinan dan riwayat abortus dengan kejadian

plasenta previa di RSU Propinsi NTB Tahun 2012 http lpsdimataramcom

volume 8 No 1 Februari 2014 Media Bina Ilmiah5

Trihardiani I 2011 Faktor risiko kejadian berat badan lahir rendah di wilayah kerja

Puskesmas Singkawang Timur dan Utara Kota Singkawang Artikel

Penelitian Semarang Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran

Universitas Diponegoro 4-29

httprepositoryunimusacid

Page 12: NASKAH PUBLIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …repository.unimus.ac.id/2028/8/FULL TEXT.pdf · Program Studi S1 Gizi Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah

Tabel 11 Hubungan Status Gizi Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir

Kategori Status

Gizi

Kategori BBL

TOTAL BBLR TIDAK BBLR

n n

KEK 8 211 1 26 9 118

Normal 30 789 37 974 67 882

Total 38 1000 38 1000 76 1000

Hasil uji che square nilai p value 0013 yang artinya dalam penelitian ini ada

hubungan antara status gizi ibu hamil dengan berat badan lahir rendah

Implikasi status KEK terhadap berat bayi lahir adalah bahwa KEK

menggambarkan keadaan konsumsi makan terutama konsumsi energi dan protein

dalam jangka panjang Kekurangan energi secara kronis ini menyebabkan ibu hamil

tidak mempunyai cadangan zat gizi yang adekuat untuk menyediakan kebutuhan

fisiologi kehamilan yakni perubahan hormon dan meningkatnya volume darah untuk

pertumbuhan janin sehingga suplai zat gizi pada janin pun berkurang akibatnya

pertumbuhan dan perkembangan janin terhambat dan lahir dengan berat yang rendah

Lingkar Lengan Atas Ibu lt 235 cm pada trimester 3 sebagai faktor risiko

berat bayi lahir rendah Pengukuran lingkar lengan atas (LILA) merupakan salah satu

cara deteksi dini untuk mengetahui risiko Kurang Energi Kronik (KEK)

9 sampel yang berstatus gizi KEK ( tidak normal ) terdapat 8 sampel ( 211

) yang melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah

Hubungan Jarak Kehamilan Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah

Penelitian menunjukkan bahwa jarak antar kehamilan yang hanya kurang dari

12 bulan dapat meningkatkan resiko kematian pada sang ibu

Tabel 12 Hubungan Jarak Kehamilan Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah

Kategori Jarak

Kehamilan

Kategori BBL

TOTAL BBLR TIDAK BBLR

n n

Tidak normal 18 474 17 447 35 461

Normal 20 526 21 553 41 539

Total 38 1000 38 1000 76 1000

httprepositoryunimusacid

Uji chie square 0818 yang artinya dalam penelitian ini tidak ada hubungan

antara jarak kehamilan dengan berat badan lahir rendah

Penelitian menunjukkan bahwa jarak antar kehamilan yang hanya kurang dari

12 bulan dapat meningkatkan resiko kematian pada sang ibu Selain itu penelitian

juga menyebutkan bahwa kematian pada ibu dapat disebabkan karena terjadi

perdarahan pasca persalinan Rahim ibu yang jarak kehamilannya terlalu dekat

belum siap untuk menampung dan menjadi tempat tumbuh kembang janin yang baru

Dikhawatirkan bahwa plasenta atau ari ari dari kelahiran yang sebelumnya belum

meluruh atau mengelupas seluruhnya dan hal tersebut akan meningkatkan resiko

komplikasi pada kelahiran yang baru

35 sampel yang jarak kehamilan tidak normal 474 melahirkan bayi dengan

berat badan lahir rendah

Hubungan Status Anemia Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah

Anemia merupakan suatu kondisi saat sel darah merah atau jumlah

hemoglobin dalam darah merah menurun sehingga kapasitas daya angkut oksigen

untuk kebutuhan organ organ vital pada ibu dan janin menjadi berkurang yang

berakibat melahirkan bayi dengan berat badan kurang maksimal Lihat tabel 12

Tabel 12 Hubungan Status Anemia Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir rendah

Kategori Anemia Kategori BBL

TOTAL BBLR TIDAK BBLR

n n

Anemia 9 237 1 26 10 132

Normal 29 763 37 974 66 868

Total 38 1000 38 1000 76 1000

Nilai p value sebesar 0007 yang artinya dalam penelitian ini ada hubungan

status anemia ibu hamil dengan berat badan bayi lahir rendah

Ibu hamil yang menderita anemia mengalami persalinan prematur 25 kali

lebih besar dibandingkan dengan ibu yang tidak anemia Anemia dapat

mengakibatkan penurunan suplai oksigen ke jaringan selain itu juga dapat merubah

struktur vaskularisasi plasenta hal ini akan mengganggu pertumbuhan janin sehingga

httprepositoryunimusacid

akan memperkuat risiko terjadinya persalinan prematur dan kelahiran bayi dengan

berat badan lahir rendah terutama untuk kadar hemoglobin yang rendah mulai dari

trimester awal kehamilan

10 sampel dengan anemia yang melahirkan bayi dengan berat badan lahir

rendah ada 237

SIMPULAN DAN SARAN

SIMPULAN

Umur ibu hamil sampel termuda adalah 19 tahun dan tertua 39 tahun dengan

12 sampel beresiko untuk melahirkan BBLR Paritas ibu hamil paling tinggi dari

sampel adalah kehamilan yang ke 5 dengan 36 sampel ( 474 ) ibu hamil primipara

dan grandimultipara LILA terendah adalah 210 cm sedangkan paling tinggi 32 cm

dengan LILA sampel tidak normal ( KEK ) ada 9 sampel ( 118 ) Jarak

kehamilan paling lama yaitu 132 bulan terdapat 35 sampel ( 461 ) yang

mempunyai jarak kehamilan yang tidak normal yaitu lt 24 bulan Kadar Hb ibu

hamil terendah yaitu 94 sedangkan kadar Hb ibu hamil tertinggi adalah 138 gr

dengan 10 sampel ( 132 gr ) berstatus anemia Jumlah persalinan dalam Tahun

2017 sebanyak 1306 persalinan dengan 1294 lahir hidup sementara bayi yang lahir

hidup 38 di antaranya lahir dengan berat badan lahir rendah ( BBLR ) Tidak ada

hubungan umur ibu hamil dengan kejadian berat badan bayi lahir rendah Tidak ada

hubungan paritas ibu hamil dengan kejadian bayi berat badan lahir rendah Ada

hubungan status gizi ibu hamil dengan kejadian berat badan lahir rendah Tidak ada

hubungan antara jarak kehamilan dengan kejadian berat badan lahir rendah Ada

hubungan status anemia ibu hamil dengan kejadian berat badan bayi lahir rendah

httprepositoryunimusacid

SARAN

Diharapkan ibu hamil WUS dan remaja putri untuk lebih memperhatikan

kesehatannya terutama pemenuhan gizi sebelum dan selama hamil untuk mencegah

berbagai komplikasi pada kehamilan seperti KEK dan anemia sehingga dapat

mengurangi kelahiran bayi BBLR Diharapkan ibu muda yang berusia di bawah 20

tahun agar menunda kehamilan dan wanita berusia di atas 35 tahun agar

menghentikan kehamilan dengan cara menjadi akseptor program KB Perlu adanya

kegiatan konseling terhadap ibu hamil ataupun wanita usia subur untuk

mempersiapkan kehamilannya Bagi institusi terkait semoga bisa memanfaatkan

hasil dari penelitian ini Perlu adanya penelitian lebih lanjut guna mendapatkan

informasi yang lebih maksimal

httprepositoryunimusacid

DAFTAR PUSTAKA

Abdoerrachman 2007 Ilmu Kesehatan Anak Jakarta Bagian Ilmu Kesehatan Anak

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Andonotopo W Arifin MT 2005 Kurang Gizi pada Ibu Hamil Ancaman pada

janin [diakses 7 Mei 2012] httpioppijepang orgarticlephp

Asiyah S 2010 Karakteristik Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Sampai Tribulan II

Tahun 2009 Di kota KediriJurnal Kesehatan suara Forikes

Damanik SM 2010 Klasifikasi Bayi Menurut Berat Lahir dan Masa Gestasi

Ikatan Dokter Anak Indonesia Jakarta

Festy P Analisis faktor resiko pada kejadian berat badan lahir rendah di kabupaten

Sumenep Jurnal Ilmu Kesehatan Health Sciences 2011 7(1)

Hius S 2012 Gambaran Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di Rumah Sakit Umum

Daerah dr Zainoel Abidin Banda Aceh Skripsi Banda Aceh Universitas

Syiah Kuala

Sartika D 2012 BBLR Dengan Dismaturhttpdewisartika172blogspot com

201212kti-bblr-dengan-dismaturhtml

Suwanti 2014 Hubungan jarak persalinan dan riwayat abortus dengan kejadian

plasenta previa di RSU Propinsi NTB Tahun 2012 http lpsdimataramcom

volume 8 No 1 Februari 2014 Media Bina Ilmiah5

Trihardiani I 2011 Faktor risiko kejadian berat badan lahir rendah di wilayah kerja

Puskesmas Singkawang Timur dan Utara Kota Singkawang Artikel

Penelitian Semarang Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran

Universitas Diponegoro 4-29

httprepositoryunimusacid

Page 13: NASKAH PUBLIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …repository.unimus.ac.id/2028/8/FULL TEXT.pdf · Program Studi S1 Gizi Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah

Uji chie square 0818 yang artinya dalam penelitian ini tidak ada hubungan

antara jarak kehamilan dengan berat badan lahir rendah

Penelitian menunjukkan bahwa jarak antar kehamilan yang hanya kurang dari

12 bulan dapat meningkatkan resiko kematian pada sang ibu Selain itu penelitian

juga menyebutkan bahwa kematian pada ibu dapat disebabkan karena terjadi

perdarahan pasca persalinan Rahim ibu yang jarak kehamilannya terlalu dekat

belum siap untuk menampung dan menjadi tempat tumbuh kembang janin yang baru

Dikhawatirkan bahwa plasenta atau ari ari dari kelahiran yang sebelumnya belum

meluruh atau mengelupas seluruhnya dan hal tersebut akan meningkatkan resiko

komplikasi pada kelahiran yang baru

35 sampel yang jarak kehamilan tidak normal 474 melahirkan bayi dengan

berat badan lahir rendah

Hubungan Status Anemia Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah

Anemia merupakan suatu kondisi saat sel darah merah atau jumlah

hemoglobin dalam darah merah menurun sehingga kapasitas daya angkut oksigen

untuk kebutuhan organ organ vital pada ibu dan janin menjadi berkurang yang

berakibat melahirkan bayi dengan berat badan kurang maksimal Lihat tabel 12

Tabel 12 Hubungan Status Anemia Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir rendah

Kategori Anemia Kategori BBL

TOTAL BBLR TIDAK BBLR

n n

Anemia 9 237 1 26 10 132

Normal 29 763 37 974 66 868

Total 38 1000 38 1000 76 1000

Nilai p value sebesar 0007 yang artinya dalam penelitian ini ada hubungan

status anemia ibu hamil dengan berat badan bayi lahir rendah

Ibu hamil yang menderita anemia mengalami persalinan prematur 25 kali

lebih besar dibandingkan dengan ibu yang tidak anemia Anemia dapat

mengakibatkan penurunan suplai oksigen ke jaringan selain itu juga dapat merubah

struktur vaskularisasi plasenta hal ini akan mengganggu pertumbuhan janin sehingga

httprepositoryunimusacid

akan memperkuat risiko terjadinya persalinan prematur dan kelahiran bayi dengan

berat badan lahir rendah terutama untuk kadar hemoglobin yang rendah mulai dari

trimester awal kehamilan

10 sampel dengan anemia yang melahirkan bayi dengan berat badan lahir

rendah ada 237

SIMPULAN DAN SARAN

SIMPULAN

Umur ibu hamil sampel termuda adalah 19 tahun dan tertua 39 tahun dengan

12 sampel beresiko untuk melahirkan BBLR Paritas ibu hamil paling tinggi dari

sampel adalah kehamilan yang ke 5 dengan 36 sampel ( 474 ) ibu hamil primipara

dan grandimultipara LILA terendah adalah 210 cm sedangkan paling tinggi 32 cm

dengan LILA sampel tidak normal ( KEK ) ada 9 sampel ( 118 ) Jarak

kehamilan paling lama yaitu 132 bulan terdapat 35 sampel ( 461 ) yang

mempunyai jarak kehamilan yang tidak normal yaitu lt 24 bulan Kadar Hb ibu

hamil terendah yaitu 94 sedangkan kadar Hb ibu hamil tertinggi adalah 138 gr

dengan 10 sampel ( 132 gr ) berstatus anemia Jumlah persalinan dalam Tahun

2017 sebanyak 1306 persalinan dengan 1294 lahir hidup sementara bayi yang lahir

hidup 38 di antaranya lahir dengan berat badan lahir rendah ( BBLR ) Tidak ada

hubungan umur ibu hamil dengan kejadian berat badan bayi lahir rendah Tidak ada

hubungan paritas ibu hamil dengan kejadian bayi berat badan lahir rendah Ada

hubungan status gizi ibu hamil dengan kejadian berat badan lahir rendah Tidak ada

hubungan antara jarak kehamilan dengan kejadian berat badan lahir rendah Ada

hubungan status anemia ibu hamil dengan kejadian berat badan bayi lahir rendah

httprepositoryunimusacid

SARAN

Diharapkan ibu hamil WUS dan remaja putri untuk lebih memperhatikan

kesehatannya terutama pemenuhan gizi sebelum dan selama hamil untuk mencegah

berbagai komplikasi pada kehamilan seperti KEK dan anemia sehingga dapat

mengurangi kelahiran bayi BBLR Diharapkan ibu muda yang berusia di bawah 20

tahun agar menunda kehamilan dan wanita berusia di atas 35 tahun agar

menghentikan kehamilan dengan cara menjadi akseptor program KB Perlu adanya

kegiatan konseling terhadap ibu hamil ataupun wanita usia subur untuk

mempersiapkan kehamilannya Bagi institusi terkait semoga bisa memanfaatkan

hasil dari penelitian ini Perlu adanya penelitian lebih lanjut guna mendapatkan

informasi yang lebih maksimal

httprepositoryunimusacid

DAFTAR PUSTAKA

Abdoerrachman 2007 Ilmu Kesehatan Anak Jakarta Bagian Ilmu Kesehatan Anak

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Andonotopo W Arifin MT 2005 Kurang Gizi pada Ibu Hamil Ancaman pada

janin [diakses 7 Mei 2012] httpioppijepang orgarticlephp

Asiyah S 2010 Karakteristik Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Sampai Tribulan II

Tahun 2009 Di kota KediriJurnal Kesehatan suara Forikes

Damanik SM 2010 Klasifikasi Bayi Menurut Berat Lahir dan Masa Gestasi

Ikatan Dokter Anak Indonesia Jakarta

Festy P Analisis faktor resiko pada kejadian berat badan lahir rendah di kabupaten

Sumenep Jurnal Ilmu Kesehatan Health Sciences 2011 7(1)

Hius S 2012 Gambaran Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di Rumah Sakit Umum

Daerah dr Zainoel Abidin Banda Aceh Skripsi Banda Aceh Universitas

Syiah Kuala

Sartika D 2012 BBLR Dengan Dismaturhttpdewisartika172blogspot com

201212kti-bblr-dengan-dismaturhtml

Suwanti 2014 Hubungan jarak persalinan dan riwayat abortus dengan kejadian

plasenta previa di RSU Propinsi NTB Tahun 2012 http lpsdimataramcom

volume 8 No 1 Februari 2014 Media Bina Ilmiah5

Trihardiani I 2011 Faktor risiko kejadian berat badan lahir rendah di wilayah kerja

Puskesmas Singkawang Timur dan Utara Kota Singkawang Artikel

Penelitian Semarang Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran

Universitas Diponegoro 4-29

httprepositoryunimusacid

Page 14: NASKAH PUBLIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …repository.unimus.ac.id/2028/8/FULL TEXT.pdf · Program Studi S1 Gizi Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah

akan memperkuat risiko terjadinya persalinan prematur dan kelahiran bayi dengan

berat badan lahir rendah terutama untuk kadar hemoglobin yang rendah mulai dari

trimester awal kehamilan

10 sampel dengan anemia yang melahirkan bayi dengan berat badan lahir

rendah ada 237

SIMPULAN DAN SARAN

SIMPULAN

Umur ibu hamil sampel termuda adalah 19 tahun dan tertua 39 tahun dengan

12 sampel beresiko untuk melahirkan BBLR Paritas ibu hamil paling tinggi dari

sampel adalah kehamilan yang ke 5 dengan 36 sampel ( 474 ) ibu hamil primipara

dan grandimultipara LILA terendah adalah 210 cm sedangkan paling tinggi 32 cm

dengan LILA sampel tidak normal ( KEK ) ada 9 sampel ( 118 ) Jarak

kehamilan paling lama yaitu 132 bulan terdapat 35 sampel ( 461 ) yang

mempunyai jarak kehamilan yang tidak normal yaitu lt 24 bulan Kadar Hb ibu

hamil terendah yaitu 94 sedangkan kadar Hb ibu hamil tertinggi adalah 138 gr

dengan 10 sampel ( 132 gr ) berstatus anemia Jumlah persalinan dalam Tahun

2017 sebanyak 1306 persalinan dengan 1294 lahir hidup sementara bayi yang lahir

hidup 38 di antaranya lahir dengan berat badan lahir rendah ( BBLR ) Tidak ada

hubungan umur ibu hamil dengan kejadian berat badan bayi lahir rendah Tidak ada

hubungan paritas ibu hamil dengan kejadian bayi berat badan lahir rendah Ada

hubungan status gizi ibu hamil dengan kejadian berat badan lahir rendah Tidak ada

hubungan antara jarak kehamilan dengan kejadian berat badan lahir rendah Ada

hubungan status anemia ibu hamil dengan kejadian berat badan bayi lahir rendah

httprepositoryunimusacid

SARAN

Diharapkan ibu hamil WUS dan remaja putri untuk lebih memperhatikan

kesehatannya terutama pemenuhan gizi sebelum dan selama hamil untuk mencegah

berbagai komplikasi pada kehamilan seperti KEK dan anemia sehingga dapat

mengurangi kelahiran bayi BBLR Diharapkan ibu muda yang berusia di bawah 20

tahun agar menunda kehamilan dan wanita berusia di atas 35 tahun agar

menghentikan kehamilan dengan cara menjadi akseptor program KB Perlu adanya

kegiatan konseling terhadap ibu hamil ataupun wanita usia subur untuk

mempersiapkan kehamilannya Bagi institusi terkait semoga bisa memanfaatkan

hasil dari penelitian ini Perlu adanya penelitian lebih lanjut guna mendapatkan

informasi yang lebih maksimal

httprepositoryunimusacid

DAFTAR PUSTAKA

Abdoerrachman 2007 Ilmu Kesehatan Anak Jakarta Bagian Ilmu Kesehatan Anak

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Andonotopo W Arifin MT 2005 Kurang Gizi pada Ibu Hamil Ancaman pada

janin [diakses 7 Mei 2012] httpioppijepang orgarticlephp

Asiyah S 2010 Karakteristik Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Sampai Tribulan II

Tahun 2009 Di kota KediriJurnal Kesehatan suara Forikes

Damanik SM 2010 Klasifikasi Bayi Menurut Berat Lahir dan Masa Gestasi

Ikatan Dokter Anak Indonesia Jakarta

Festy P Analisis faktor resiko pada kejadian berat badan lahir rendah di kabupaten

Sumenep Jurnal Ilmu Kesehatan Health Sciences 2011 7(1)

Hius S 2012 Gambaran Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di Rumah Sakit Umum

Daerah dr Zainoel Abidin Banda Aceh Skripsi Banda Aceh Universitas

Syiah Kuala

Sartika D 2012 BBLR Dengan Dismaturhttpdewisartika172blogspot com

201212kti-bblr-dengan-dismaturhtml

Suwanti 2014 Hubungan jarak persalinan dan riwayat abortus dengan kejadian

plasenta previa di RSU Propinsi NTB Tahun 2012 http lpsdimataramcom

volume 8 No 1 Februari 2014 Media Bina Ilmiah5

Trihardiani I 2011 Faktor risiko kejadian berat badan lahir rendah di wilayah kerja

Puskesmas Singkawang Timur dan Utara Kota Singkawang Artikel

Penelitian Semarang Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran

Universitas Diponegoro 4-29

httprepositoryunimusacid

Page 15: NASKAH PUBLIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …repository.unimus.ac.id/2028/8/FULL TEXT.pdf · Program Studi S1 Gizi Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah

SARAN

Diharapkan ibu hamil WUS dan remaja putri untuk lebih memperhatikan

kesehatannya terutama pemenuhan gizi sebelum dan selama hamil untuk mencegah

berbagai komplikasi pada kehamilan seperti KEK dan anemia sehingga dapat

mengurangi kelahiran bayi BBLR Diharapkan ibu muda yang berusia di bawah 20

tahun agar menunda kehamilan dan wanita berusia di atas 35 tahun agar

menghentikan kehamilan dengan cara menjadi akseptor program KB Perlu adanya

kegiatan konseling terhadap ibu hamil ataupun wanita usia subur untuk

mempersiapkan kehamilannya Bagi institusi terkait semoga bisa memanfaatkan

hasil dari penelitian ini Perlu adanya penelitian lebih lanjut guna mendapatkan

informasi yang lebih maksimal

httprepositoryunimusacid

DAFTAR PUSTAKA

Abdoerrachman 2007 Ilmu Kesehatan Anak Jakarta Bagian Ilmu Kesehatan Anak

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Andonotopo W Arifin MT 2005 Kurang Gizi pada Ibu Hamil Ancaman pada

janin [diakses 7 Mei 2012] httpioppijepang orgarticlephp

Asiyah S 2010 Karakteristik Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Sampai Tribulan II

Tahun 2009 Di kota KediriJurnal Kesehatan suara Forikes

Damanik SM 2010 Klasifikasi Bayi Menurut Berat Lahir dan Masa Gestasi

Ikatan Dokter Anak Indonesia Jakarta

Festy P Analisis faktor resiko pada kejadian berat badan lahir rendah di kabupaten

Sumenep Jurnal Ilmu Kesehatan Health Sciences 2011 7(1)

Hius S 2012 Gambaran Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di Rumah Sakit Umum

Daerah dr Zainoel Abidin Banda Aceh Skripsi Banda Aceh Universitas

Syiah Kuala

Sartika D 2012 BBLR Dengan Dismaturhttpdewisartika172blogspot com

201212kti-bblr-dengan-dismaturhtml

Suwanti 2014 Hubungan jarak persalinan dan riwayat abortus dengan kejadian

plasenta previa di RSU Propinsi NTB Tahun 2012 http lpsdimataramcom

volume 8 No 1 Februari 2014 Media Bina Ilmiah5

Trihardiani I 2011 Faktor risiko kejadian berat badan lahir rendah di wilayah kerja

Puskesmas Singkawang Timur dan Utara Kota Singkawang Artikel

Penelitian Semarang Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran

Universitas Diponegoro 4-29

httprepositoryunimusacid

Page 16: NASKAH PUBLIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …repository.unimus.ac.id/2028/8/FULL TEXT.pdf · Program Studi S1 Gizi Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah

DAFTAR PUSTAKA

Abdoerrachman 2007 Ilmu Kesehatan Anak Jakarta Bagian Ilmu Kesehatan Anak

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Andonotopo W Arifin MT 2005 Kurang Gizi pada Ibu Hamil Ancaman pada

janin [diakses 7 Mei 2012] httpioppijepang orgarticlephp

Asiyah S 2010 Karakteristik Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Sampai Tribulan II

Tahun 2009 Di kota KediriJurnal Kesehatan suara Forikes

Damanik SM 2010 Klasifikasi Bayi Menurut Berat Lahir dan Masa Gestasi

Ikatan Dokter Anak Indonesia Jakarta

Festy P Analisis faktor resiko pada kejadian berat badan lahir rendah di kabupaten

Sumenep Jurnal Ilmu Kesehatan Health Sciences 2011 7(1)

Hius S 2012 Gambaran Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di Rumah Sakit Umum

Daerah dr Zainoel Abidin Banda Aceh Skripsi Banda Aceh Universitas

Syiah Kuala

Sartika D 2012 BBLR Dengan Dismaturhttpdewisartika172blogspot com

201212kti-bblr-dengan-dismaturhtml

Suwanti 2014 Hubungan jarak persalinan dan riwayat abortus dengan kejadian

plasenta previa di RSU Propinsi NTB Tahun 2012 http lpsdimataramcom

volume 8 No 1 Februari 2014 Media Bina Ilmiah5

Trihardiani I 2011 Faktor risiko kejadian berat badan lahir rendah di wilayah kerja

Puskesmas Singkawang Timur dan Utara Kota Singkawang Artikel

Penelitian Semarang Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran

Universitas Diponegoro 4-29

httprepositoryunimusacid