NASKAH PUBLIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …repository.unimus.ac.id/2028/8/FULL TEXT.pdf ·...
Transcript of NASKAH PUBLIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN …repository.unimus.ac.id/2028/8/FULL TEXT.pdf ·...
NASKAH PUBLIKASI
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN
DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR)
DI PUSKESMAS SITANGGAL
KECAMATAN LARANGAN KABUPATEN BREBES
Diajukan Oleh
IMAM PRIYANTO
G2B216026
PROGRAM STUDI S1 GIZI
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
TAHUN 2018
httprepositoryunimusacid
httprepositoryunimusacid
RHUBUNGAN
DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH
DI PUSKESMAS SITANGGAL
KECAMATAN LARANGAN KABUPATEN BREBES
Imam Priyanto Yuliana Noor S Ulvie
Program Studi S1 Gizi
Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Semarang
E-mail imampriyanto359gmailcom
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan umur ibu hamil paritas ibu
hamil status gizi ibu hamil jarak kehamilan ibu hamil dan status anemia ibu hamil
dengan berat badan lahir rendah di wilayah Puskesmas Sitanggal Kec Larangan
Kab Brebes Penelitian ini termasuk jenis penelitian analitik dengan desain case
control dengan pendekatan retrospektif Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh
bayi yang lahir dengan berat badan lahir rendah sebanyak 38 bayi sebagai kasus dan
38 bayi dengan berat badan lahir normal sebagai kontrol Hasil penelitian Umur ibu
hamil sampel termuda adalah 19 tahun dan tertua 39 tahun dengan 12 sampel
beresiko untuk melahirkan BBLR Paritas ibu hamil paling tinggi dari sampel adalah
kehamilan yang ke 5 dengan 36 sampel ibu hamil primipara dan grandimultipara
LILA terendah adalah 210 cm sedangkan paling tinggi 32 cm dengan LILA sampel
tidak normal ( KEK ) ada 9 sampel Jarak kehamilan paling lama yaitu 132 bulan
terdapat 35 sampel yang mempunyai jarak kehamilan yang tidak normal yaitu lt 24
bulan Kadar Hb ibu hamil terendah yaitu 94 gr sedangkan kadar Hb ibu hamil
tertinggi adalah 138 gr dengan 10 sampel (132 ) berstatus anemia Tidak
hubungan antara umur ibu hamil dengan kejadian bblr ( CP 0059 ) tidak ada
hubungan antara paritas ibu hamil dengan kejadian bblr ( CP 0464) ada hubungan
status gizi ibu hamil dengan kejadian bblr ( CP 0013 ) tidak ada hubungan antara
jarak kehamilan dengan kejadian bblr ( 0818 ) ada hubungan antara anemia ibu
hamil dengan kejadian bblr ( 0007) Kesimpulan status gizi ibu hamil dan status
anemia ibu hamil mempunyai hubungan dengan kejadian bblr dikarenakan
mempunyai p value kurang dari 005
Kata kunci umur paritas jarak kehamilan status gizi status anemia ibu
hamil
httprepositoryunimusacid
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Berat badan merupakan salah satu indikator kesehatan Bayi Berat Lahir
(BBL) Rerata berat badan normal (usia gestasi 37sd 41 minggu) adalah 3200 gram
Secara umum Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) lebih besar risikonya untuk
mengalami masalah atau komplikasi pada saat lahir (Damanik 2010)
BBLR adalah bayi dengan berat badan lahir kurang dari 2500 gram tanpa
memandang masa gestasi Berat badan lahir rendah adalah berat bayi yang ditimbang
dalam 1 jam setelah lahir World Health Organization (WHO) sejak tahun 1961
menyatakan bahwa semua bayi baru lahir yang berat badannya kurang atau sama
dengan 2500 gram disebut low birth weight infant (bayi berat lahir rendah) Menurut
WHO BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram
Angka kematian bayi menjadi indikator pertama dalam menentukan derajat kesehatan
anak karena merupakan cerminan dari status kesehatan anak saat ini Secara statistik
angka kesakitan dan kematian pada nenonatus di negara berkembang tinggi dengan
penyebab utama berkaitan dengan BBLR (Asiyah 2010)
BBLR termasuk faktor utama dalam peningkatan mortalitas morbiditas dan
disabilitas neonatus bayi dan anak serta memberikan dampak jangka panjang
terhadap kehidupannya di masa depan Kelahiran BBLR terus meningkat pertahunnya
di negara maju seperti Amerika Serikat sedangkan di Indonesia kelahiran BBLR
justru diikuti oleh kematian bayi ( Asiyah 2010 )
Ada beberapa faktor risiko yang mempengaruhi BBLR ditinjau dari faktor
ibu kehamilan dan faktor janin Faktor ibu meliputi gizi saat hamil kurang umur
ibu ( lt 20 tahun dan gt 35 tahun) jarak kehamilan terlalu dekat dan penyakit
menahunfaktor kehamilan seperti hidramnion parietas status gizi ibu hamil dan
status anemia ibu hamil Faktor janin yang mempengaruhi BBLR seperti cacat
bawaan dan infeksi dalam rahim Faktor-faktor risiko lainnya yang mempengaruhi
httprepositoryunimusacid
kejadian BBLR antara lain paritas status ekonomi pendidikan dan pekerjaan ibu
(Sistriani 2008)
Menurut data United Nations Childrenrsquos Fund (UNICEF 2009) angka
kelahiran BBLR di dunia mencapai 14 Negara-negara berkembang menduduki
angka kelahiran BBLR hingga 15 sedangkan negara-negara industri maju
mempunyai angka kejadian BBLR 7 Berdasarkan hasil penelitian Demographic
and Health Survey (DHS) 2002-2003 dan dianalisis kembali oleh UNICEF HQ
(Headquarters) Juni 2004 prevalensi kelahiran BBLR di Indonesia mencapai 9
Prevalensi BBLR menurut WHO (2010) diperkirakan 15 dari seluruh
kelahiran di dunia dengan batasan 33 - 38 dan lebih sering terjadi di negara-
negara berkembang atau sosial ekonomi rendah Secara statistik menunjukkan 90
kejadian BBLR didapatkan di negara berkembang dan angka kematiannya 35 kali
lebih tinggi dibanding pada bayi dengan berat badan lahir lebih dari 2500 gram Hal
ini dapat terjadi dan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti ibu mempunyai
penyakit yang langsung berhubungan dengan kehamilan dan usia ibu (Sartika 2012)
Angka kejadian di Indonesia sangat bervariasi antara satu daerah dengan
daerah lain yaitu berkisar antara 9 - 30 hasil studi di 7 daerah diperoleh angka
BBLR dengan rentang 21 - 172 Proporsi BBLR dapat diketahui berdasarkan
estimasi dari Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) Secara nasional
berdasarkan analisa lanjut SDKI angka BBLR sekitar 75 Angka ini lebih besar
dari target BBLR yang ditetapkan pada sasaran program perbaikan gizi menuju
Indonesia Sehat 2010 yakni maksimal 7 Menurut SDKI 2002 - 2003 sekitar 57
kematian bayi terjadi pada bayi umur dibawah 1 bulan dan utamanya disebabkan oleh
gangguan perinatal dan bayi berat lahir rendah Menurut perkiraan setiap tahunnya
sekitar 400000 bayi lahir dengan berat badan rendah (Hius 2012)
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang maka dapat dirumuskan permasalahan dalam
penelitian ini adalah rdquoApakah Faktor - faktor yang berhubungan dengan berat badan
lahir rendah (BBLR) di Wilayah Puskesmas Sitanggal
httprepositoryunimusacid
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian berat badan lahir
rendah (BBLR) di Wilayah Puskesmas Sitanggal
Tujuan khusus
a Mendiskripsikan umur ibu hamil di Wilayah Puskesmas Sitanggal
b Mendeskripsikan paritas ibu hamil di Wilayah Puskesmas Sitanggal
c Mendeskripsikan status gizi ibu hamil di Wilayah Puskesmas Sitanggal
d Mendeskripsikan jarak kehamilan di Wilayah Puskesmas Sitanggal
e Mendeskripsikan anemia pada ibu hamil di Wilayah Puskesmas Sitanggal
f Mendeskripsikan berat badan lahir rendah di Wilayah Puskesmas Sitanggal
g Menganalisis hubungan usia ibu hamil terhadap berat badan lahir rendah di
wilayah Puskesmas Sitanggal
h Menganalisis hubungan paritas ibu hamil terhadap berat badan lahir rendah di
wilayah Puskesmas Sitanggal
i Menganalisis hubungan status gizi ibu hamil terhadap berat badan lahir rendah
di wilayah Puskesmas Sitanggal
j Menganalisis hubungan jarak kehamilan terhadap berat badan lahir rendah di
wilayah Puskesmas Sitanggal
k Menganalisis hubungan anemia pada ibu hamil terhadap berat badan lahir rendah
di wilayah Puskesmas Sitanggal
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian analitik dengan desain case control
yang digunakan untuk menentukan hubungan antara variabel bebas dan variabel
terikat Pendekatan yang digunakan adalah retrospektif yang berusaha melihat
kebelakang artinya mengumpulkan data dimulai dari efek atau akibat yang telah
terjadi Kemudian dari efek tersebut ditelusuri penyebabnya atau variabel-variabel
httprepositoryunimusacid
yang mempengaruhi akibat tersebut Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
adakah hubungan umur ibu hamil paritas ibu hamil Status gizi ibu hamil Jarak
kehamilan dan anemia ibu hamil dengan kejadian berat bayi lahir rendah ( BBLR ) di
Wilayah Puskesmas Sitanggal
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Wilayah Puskesmas Sitanggal Bulan Januari 2018
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bayi dengan berat lahir lt 2500
gram dari Januari sampai Desember 2017 sebanyak 38 bayi yang terbagi dalam 5
desa di Wilayah Puskesmas Sitanggal Jumlah populasi yang diambil adalah 11
dengan merekrut sejumlah subjek dengan efek ( kelompok kasus ) kemudian dicari
subyek lain yang karekteristiknya sebanding namun tidak mempunyai efek
( kelompok kontrol ) yaitu bayi dengan berat lahir normal dan bayi dengan berat lahir
tidak normal
HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Subjek Penelitian
Umur Ibu Hamil
Umur ibu hamil sampel termuda adalah 19 tahun dan tertua 39 tahun yang
dikelompokkan menjadi tidak beresiko dengan rentang umur 20 ndash 35 tahun dan
beresiko dengan usia lt 20 tahun atau usia gt 35 tahun Distribusi frekuensi umur ibu
hamil dapat dilihat pada tabel 4
Tabel 4 Kategori Umur Sampel
Kategori umur sampel n Persentase ( )
Berisiko 12 158
Tidak berisiko 64 842
Total 76 1000
httprepositoryunimusacid
Terdapat 64 sampel ( 842 ) sampel dengan kategori tidak berisiko sedangkan
sampel yang berisiko ada 12 sampel ( 158 )
Paritas Ibu Hamil
Paritas ibu hamil paling tinggi dari sampel adalah kehamilan yang ke 5
Paritas ibu hamil di kelompokkan dalam primipera yaitu ibu yang belum pernah
melahirkan sampai dengan pernah melahirkan 1 kali ( kehamilan ke 1 atau kehamilan
ke 2 ) dan Multipara yaitu ibu hamil dengan kehamilan ke 3 atau lebih Lihat tabel 5
Tabel 5 Kategori kehamilan sampel
Kategori kehamilan sampel n Persentase ( )
Primipara dan Grandimultipara 36 474
Multipara 40 526
Total 76 1000
Ada 36 sampel ( 474 ) ibu hamil primipara dan grandimultipara dan 40 sampel (
526 ) sampel multipara
Status Gizi Ibu Hamil
Hasil pengambilan data Lila terendah adalah 210 cm sedangkan paling tinggi
32 cm Karakteristik status ibu hamil berdasarkan pengukuran lingkar lengan atas (
LILA ) di kategorikan menjadi normal yaitu ibu hamil dengan LiLa ge 235 cm dan
KEK yaitu ibu hamil dengan LILA lt 235 cm Lihat tabel 6
Tabel 6 Kategori LILA Sampel
Kategori LILA Sampel n Persentase ( )
KEK 9 118
Normal 67 882
Total 76 1000
httprepositoryunimusacid
LILA sampel ibu hamil yang normal ada 67 sampel ( 882 ) dan LILA sampel
tidak normal ada 9 sampel ( 118 )
Jarak Kehamilan Ibu Hamil
Hasil pengumpulan data di dapat jarak kehamilan paling lama yaitu 132 bulan
Jarak kehamilan sampel dibagi menjadi normal yaitu apabila jarak kehamilan dengan
kehamilan sebelumnya ge 24 bulan atau kehamilan pertama dan tidak normal yaitu
apabila jarak kehamilan dengan kehamilan sebelumnya lt 24 bulan Lihat tabel 7
Tabel 7 Kategori Jarak Kehamilan
Kategori Jarak Kehamilan n Persentase ( )
Tidak Normal 35 461
Normal 41 539
Total 76 1000
Terdapat 35 sampel ( 461 ) yang mempunyai jarak kehamilan yang tidak normal
yaitu lt 24 bulan
Anemia Ibu Hamil
Status anemia ibu hamil dengan mengukur kadar haemoglobin dalam darah
yang ditentukan dengan metode sahli Data ini di ambil dengan melihat data
sekunder yaitu buku KIA ibu hamil Kadar Hb ibu hamil terendah yaitu 94 gr
sedangkan kadar Hb ibu hamil tertinggi adalah 138 gr Status anemia ibu hamil
dibedakan dalam 2 kategori Normal yaitu ibu hamil dengan kadar Hb ge 11 gr dan
Anemia yaitu ibu hamil dengan kadar Hb lt 11 gr Lihat tabel 8
Tabel 8 Kategori Anemia Sampel
Kategori Anemia Sampel n Persentase ( )
Anemia 10 132
Normal 66 868
Total 76 1000
httprepositoryunimusacid
76 sampel ibu hamil diperoleh data 10 sampel (132 ) berstatus anemia
Hubungan Umur Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir
Umur ibu hamil mempunyai hubungan dengan kejadian BBLR walaupun
sangat kecil Lihat tabel 9
Tabel 9 Hubungan Umur Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir
Kategori Umur
Kategori BBL
TOTAL BBLR TIDAK BBLR
n n
Berisiko 9 237 3 79 12 158
Tidak Berisiko 29 763 35 921 64 842
Total 38 1000 38 1000 76 1000
Berdasarkan hasil uji che- square ternyata nilai p value 0059 yang artinya
dalam penelitian ini tidak ada hubungan antara usia ibu hamil dengan kejadian berat
badan bayi lahir rendah
Umur yang baik bagi ibu untuk hamil adalah 20 - 35 tahun Kehamilan di
bawah umur 20 tahun atau lebih 35 tahun merupakan kehamilan yang beresiko tinggi
Kehamilan pada usia muda merupakan faktor resiko karena pada umur lt 20 tahun
kondisi ibu masih dalam pertumbuhan sehingga asupan makanan lebih banyak
digunakan untuk mencukupi kebutuhan ibu Sedangkan kehamilan lebih dari 35 tahun
organ reproduksi kurang subur serta memperbesar resiko kelahiran dengan kelainan
kongenital dan beresiko untuk mengalami kelahiran prematur
12 sampel yang berisiko untuk kehamilan terdapat 237 yang melahirkan
bayi dengan BBLR sedangkan untuk sampel yang tidak beresiko dari 64 sampel 921
melahirkan bayi dengan tidak BBLR
Hubungan Paritas Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah
Semakin tinggi kategori kehamilan maka akan semakin besar kemungkinan
untuk melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah Lihat tabel 10
Tabel 10 Hubungan Paritas Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir
httprepositoryunimusacid
Kategori kehamilan ke
Kategori BBL TOT
AL BBLR TIDAK BBLR
n n
Primipara dan Grandimultipara 17 472 19 577 36 474
Multipara 21 525 19 475 40 526
Total 38 1000 38 1000 76 1000
Uji che-square nilai p value = 0646 yang artinya dalam penelitian ini tidak
ada hubungan antara paritas ibu hamil dengan berat badan bayi lahir rendah
Paritas ibu diklasifikasikan menjadi primipara ( ibu yang melahirkan anak
pertama ) multipara ( ibu yang melahirkan anak kedua dan ketiga ) dan
grandemultipara ( ibu yang melahirkan anak keempat atau lebih ) Ibu dengan paritas
lebih dari tiga anak beresiko 24 kali lebih besar untuk melahirkan BBLR karena
setiap proses kehamilan dan persalinan menyebabkan trauma fisik dan psikis
semakin banyak trauma yang ditinggalkan menyebabkan penyulit pada kehamilan
dan persalinan berikutnya Kehamilan grandemultipara ( paritas tinggi )
menyebabkan kemunduran daya lentur (elastisitas) jaringan yang sudah berulang kali
direnggangkan oleh kehamilan sehingga cenderung untuk timbul kelainan letak
ataupun kelainan pertumbuhan plasenta dan pertumbuhan janin sehingga melahirkan
bayi berat lahir rendah ( BBLR ) Hal ini dapat mempengaruhi suplai gizi dari ibu
ke janin dan semakin tinggi paritas maka resiko untuk melahirkan BBLR semakin
tinggi
Berdasarkan pengumpulan data yang diperoleh dari 36 sampel ibu kehamilan
primipera dan grandimultipara terdapat 472 yang melahirkan bayi dengan berat
badan lahir rendah
Hubungan Status Gizi Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah
Ibu hamil yang menderita KEK mempunyai resiko kesakitan yang lebih besar
terutama pada trimester III kehamilan dibandingkan dengan ibu hamil normal
akibatnya mereka mempunyai resiko yang lebih besar untuk melahirkan bayi dengan
BBLR Lihat tabel 11
httprepositoryunimusacid
Tabel 11 Hubungan Status Gizi Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir
Kategori Status
Gizi
Kategori BBL
TOTAL BBLR TIDAK BBLR
n n
KEK 8 211 1 26 9 118
Normal 30 789 37 974 67 882
Total 38 1000 38 1000 76 1000
Hasil uji che square nilai p value 0013 yang artinya dalam penelitian ini ada
hubungan antara status gizi ibu hamil dengan berat badan lahir rendah
Implikasi status KEK terhadap berat bayi lahir adalah bahwa KEK
menggambarkan keadaan konsumsi makan terutama konsumsi energi dan protein
dalam jangka panjang Kekurangan energi secara kronis ini menyebabkan ibu hamil
tidak mempunyai cadangan zat gizi yang adekuat untuk menyediakan kebutuhan
fisiologi kehamilan yakni perubahan hormon dan meningkatnya volume darah untuk
pertumbuhan janin sehingga suplai zat gizi pada janin pun berkurang akibatnya
pertumbuhan dan perkembangan janin terhambat dan lahir dengan berat yang rendah
Lingkar Lengan Atas Ibu lt 235 cm pada trimester 3 sebagai faktor risiko
berat bayi lahir rendah Pengukuran lingkar lengan atas (LILA) merupakan salah satu
cara deteksi dini untuk mengetahui risiko Kurang Energi Kronik (KEK)
9 sampel yang berstatus gizi KEK ( tidak normal ) terdapat 8 sampel ( 211
) yang melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah
Hubungan Jarak Kehamilan Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah
Penelitian menunjukkan bahwa jarak antar kehamilan yang hanya kurang dari
12 bulan dapat meningkatkan resiko kematian pada sang ibu
Tabel 12 Hubungan Jarak Kehamilan Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah
Kategori Jarak
Kehamilan
Kategori BBL
TOTAL BBLR TIDAK BBLR
n n
Tidak normal 18 474 17 447 35 461
Normal 20 526 21 553 41 539
Total 38 1000 38 1000 76 1000
httprepositoryunimusacid
Uji chie square 0818 yang artinya dalam penelitian ini tidak ada hubungan
antara jarak kehamilan dengan berat badan lahir rendah
Penelitian menunjukkan bahwa jarak antar kehamilan yang hanya kurang dari
12 bulan dapat meningkatkan resiko kematian pada sang ibu Selain itu penelitian
juga menyebutkan bahwa kematian pada ibu dapat disebabkan karena terjadi
perdarahan pasca persalinan Rahim ibu yang jarak kehamilannya terlalu dekat
belum siap untuk menampung dan menjadi tempat tumbuh kembang janin yang baru
Dikhawatirkan bahwa plasenta atau ari ari dari kelahiran yang sebelumnya belum
meluruh atau mengelupas seluruhnya dan hal tersebut akan meningkatkan resiko
komplikasi pada kelahiran yang baru
35 sampel yang jarak kehamilan tidak normal 474 melahirkan bayi dengan
berat badan lahir rendah
Hubungan Status Anemia Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah
Anemia merupakan suatu kondisi saat sel darah merah atau jumlah
hemoglobin dalam darah merah menurun sehingga kapasitas daya angkut oksigen
untuk kebutuhan organ organ vital pada ibu dan janin menjadi berkurang yang
berakibat melahirkan bayi dengan berat badan kurang maksimal Lihat tabel 12
Tabel 12 Hubungan Status Anemia Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir rendah
Kategori Anemia Kategori BBL
TOTAL BBLR TIDAK BBLR
n n
Anemia 9 237 1 26 10 132
Normal 29 763 37 974 66 868
Total 38 1000 38 1000 76 1000
Nilai p value sebesar 0007 yang artinya dalam penelitian ini ada hubungan
status anemia ibu hamil dengan berat badan bayi lahir rendah
Ibu hamil yang menderita anemia mengalami persalinan prematur 25 kali
lebih besar dibandingkan dengan ibu yang tidak anemia Anemia dapat
mengakibatkan penurunan suplai oksigen ke jaringan selain itu juga dapat merubah
struktur vaskularisasi plasenta hal ini akan mengganggu pertumbuhan janin sehingga
httprepositoryunimusacid
akan memperkuat risiko terjadinya persalinan prematur dan kelahiran bayi dengan
berat badan lahir rendah terutama untuk kadar hemoglobin yang rendah mulai dari
trimester awal kehamilan
10 sampel dengan anemia yang melahirkan bayi dengan berat badan lahir
rendah ada 237
SIMPULAN DAN SARAN
SIMPULAN
Umur ibu hamil sampel termuda adalah 19 tahun dan tertua 39 tahun dengan
12 sampel beresiko untuk melahirkan BBLR Paritas ibu hamil paling tinggi dari
sampel adalah kehamilan yang ke 5 dengan 36 sampel ( 474 ) ibu hamil primipara
dan grandimultipara LILA terendah adalah 210 cm sedangkan paling tinggi 32 cm
dengan LILA sampel tidak normal ( KEK ) ada 9 sampel ( 118 ) Jarak
kehamilan paling lama yaitu 132 bulan terdapat 35 sampel ( 461 ) yang
mempunyai jarak kehamilan yang tidak normal yaitu lt 24 bulan Kadar Hb ibu
hamil terendah yaitu 94 sedangkan kadar Hb ibu hamil tertinggi adalah 138 gr
dengan 10 sampel ( 132 gr ) berstatus anemia Jumlah persalinan dalam Tahun
2017 sebanyak 1306 persalinan dengan 1294 lahir hidup sementara bayi yang lahir
hidup 38 di antaranya lahir dengan berat badan lahir rendah ( BBLR ) Tidak ada
hubungan umur ibu hamil dengan kejadian berat badan bayi lahir rendah Tidak ada
hubungan paritas ibu hamil dengan kejadian bayi berat badan lahir rendah Ada
hubungan status gizi ibu hamil dengan kejadian berat badan lahir rendah Tidak ada
hubungan antara jarak kehamilan dengan kejadian berat badan lahir rendah Ada
hubungan status anemia ibu hamil dengan kejadian berat badan bayi lahir rendah
httprepositoryunimusacid
SARAN
Diharapkan ibu hamil WUS dan remaja putri untuk lebih memperhatikan
kesehatannya terutama pemenuhan gizi sebelum dan selama hamil untuk mencegah
berbagai komplikasi pada kehamilan seperti KEK dan anemia sehingga dapat
mengurangi kelahiran bayi BBLR Diharapkan ibu muda yang berusia di bawah 20
tahun agar menunda kehamilan dan wanita berusia di atas 35 tahun agar
menghentikan kehamilan dengan cara menjadi akseptor program KB Perlu adanya
kegiatan konseling terhadap ibu hamil ataupun wanita usia subur untuk
mempersiapkan kehamilannya Bagi institusi terkait semoga bisa memanfaatkan
hasil dari penelitian ini Perlu adanya penelitian lebih lanjut guna mendapatkan
informasi yang lebih maksimal
httprepositoryunimusacid
DAFTAR PUSTAKA
Abdoerrachman 2007 Ilmu Kesehatan Anak Jakarta Bagian Ilmu Kesehatan Anak
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Andonotopo W Arifin MT 2005 Kurang Gizi pada Ibu Hamil Ancaman pada
janin [diakses 7 Mei 2012] httpioppijepang orgarticlephp
Asiyah S 2010 Karakteristik Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Sampai Tribulan II
Tahun 2009 Di kota KediriJurnal Kesehatan suara Forikes
Damanik SM 2010 Klasifikasi Bayi Menurut Berat Lahir dan Masa Gestasi
Ikatan Dokter Anak Indonesia Jakarta
Festy P Analisis faktor resiko pada kejadian berat badan lahir rendah di kabupaten
Sumenep Jurnal Ilmu Kesehatan Health Sciences 2011 7(1)
Hius S 2012 Gambaran Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di Rumah Sakit Umum
Daerah dr Zainoel Abidin Banda Aceh Skripsi Banda Aceh Universitas
Syiah Kuala
Sartika D 2012 BBLR Dengan Dismaturhttpdewisartika172blogspot com
201212kti-bblr-dengan-dismaturhtml
Suwanti 2014 Hubungan jarak persalinan dan riwayat abortus dengan kejadian
plasenta previa di RSU Propinsi NTB Tahun 2012 http lpsdimataramcom
volume 8 No 1 Februari 2014 Media Bina Ilmiah5
Trihardiani I 2011 Faktor risiko kejadian berat badan lahir rendah di wilayah kerja
Puskesmas Singkawang Timur dan Utara Kota Singkawang Artikel
Penelitian Semarang Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro 4-29
httprepositoryunimusacid
httprepositoryunimusacid
RHUBUNGAN
DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH
DI PUSKESMAS SITANGGAL
KECAMATAN LARANGAN KABUPATEN BREBES
Imam Priyanto Yuliana Noor S Ulvie
Program Studi S1 Gizi
Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Semarang
E-mail imampriyanto359gmailcom
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan umur ibu hamil paritas ibu
hamil status gizi ibu hamil jarak kehamilan ibu hamil dan status anemia ibu hamil
dengan berat badan lahir rendah di wilayah Puskesmas Sitanggal Kec Larangan
Kab Brebes Penelitian ini termasuk jenis penelitian analitik dengan desain case
control dengan pendekatan retrospektif Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh
bayi yang lahir dengan berat badan lahir rendah sebanyak 38 bayi sebagai kasus dan
38 bayi dengan berat badan lahir normal sebagai kontrol Hasil penelitian Umur ibu
hamil sampel termuda adalah 19 tahun dan tertua 39 tahun dengan 12 sampel
beresiko untuk melahirkan BBLR Paritas ibu hamil paling tinggi dari sampel adalah
kehamilan yang ke 5 dengan 36 sampel ibu hamil primipara dan grandimultipara
LILA terendah adalah 210 cm sedangkan paling tinggi 32 cm dengan LILA sampel
tidak normal ( KEK ) ada 9 sampel Jarak kehamilan paling lama yaitu 132 bulan
terdapat 35 sampel yang mempunyai jarak kehamilan yang tidak normal yaitu lt 24
bulan Kadar Hb ibu hamil terendah yaitu 94 gr sedangkan kadar Hb ibu hamil
tertinggi adalah 138 gr dengan 10 sampel (132 ) berstatus anemia Tidak
hubungan antara umur ibu hamil dengan kejadian bblr ( CP 0059 ) tidak ada
hubungan antara paritas ibu hamil dengan kejadian bblr ( CP 0464) ada hubungan
status gizi ibu hamil dengan kejadian bblr ( CP 0013 ) tidak ada hubungan antara
jarak kehamilan dengan kejadian bblr ( 0818 ) ada hubungan antara anemia ibu
hamil dengan kejadian bblr ( 0007) Kesimpulan status gizi ibu hamil dan status
anemia ibu hamil mempunyai hubungan dengan kejadian bblr dikarenakan
mempunyai p value kurang dari 005
Kata kunci umur paritas jarak kehamilan status gizi status anemia ibu
hamil
httprepositoryunimusacid
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Berat badan merupakan salah satu indikator kesehatan Bayi Berat Lahir
(BBL) Rerata berat badan normal (usia gestasi 37sd 41 minggu) adalah 3200 gram
Secara umum Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) lebih besar risikonya untuk
mengalami masalah atau komplikasi pada saat lahir (Damanik 2010)
BBLR adalah bayi dengan berat badan lahir kurang dari 2500 gram tanpa
memandang masa gestasi Berat badan lahir rendah adalah berat bayi yang ditimbang
dalam 1 jam setelah lahir World Health Organization (WHO) sejak tahun 1961
menyatakan bahwa semua bayi baru lahir yang berat badannya kurang atau sama
dengan 2500 gram disebut low birth weight infant (bayi berat lahir rendah) Menurut
WHO BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram
Angka kematian bayi menjadi indikator pertama dalam menentukan derajat kesehatan
anak karena merupakan cerminan dari status kesehatan anak saat ini Secara statistik
angka kesakitan dan kematian pada nenonatus di negara berkembang tinggi dengan
penyebab utama berkaitan dengan BBLR (Asiyah 2010)
BBLR termasuk faktor utama dalam peningkatan mortalitas morbiditas dan
disabilitas neonatus bayi dan anak serta memberikan dampak jangka panjang
terhadap kehidupannya di masa depan Kelahiran BBLR terus meningkat pertahunnya
di negara maju seperti Amerika Serikat sedangkan di Indonesia kelahiran BBLR
justru diikuti oleh kematian bayi ( Asiyah 2010 )
Ada beberapa faktor risiko yang mempengaruhi BBLR ditinjau dari faktor
ibu kehamilan dan faktor janin Faktor ibu meliputi gizi saat hamil kurang umur
ibu ( lt 20 tahun dan gt 35 tahun) jarak kehamilan terlalu dekat dan penyakit
menahunfaktor kehamilan seperti hidramnion parietas status gizi ibu hamil dan
status anemia ibu hamil Faktor janin yang mempengaruhi BBLR seperti cacat
bawaan dan infeksi dalam rahim Faktor-faktor risiko lainnya yang mempengaruhi
httprepositoryunimusacid
kejadian BBLR antara lain paritas status ekonomi pendidikan dan pekerjaan ibu
(Sistriani 2008)
Menurut data United Nations Childrenrsquos Fund (UNICEF 2009) angka
kelahiran BBLR di dunia mencapai 14 Negara-negara berkembang menduduki
angka kelahiran BBLR hingga 15 sedangkan negara-negara industri maju
mempunyai angka kejadian BBLR 7 Berdasarkan hasil penelitian Demographic
and Health Survey (DHS) 2002-2003 dan dianalisis kembali oleh UNICEF HQ
(Headquarters) Juni 2004 prevalensi kelahiran BBLR di Indonesia mencapai 9
Prevalensi BBLR menurut WHO (2010) diperkirakan 15 dari seluruh
kelahiran di dunia dengan batasan 33 - 38 dan lebih sering terjadi di negara-
negara berkembang atau sosial ekonomi rendah Secara statistik menunjukkan 90
kejadian BBLR didapatkan di negara berkembang dan angka kematiannya 35 kali
lebih tinggi dibanding pada bayi dengan berat badan lahir lebih dari 2500 gram Hal
ini dapat terjadi dan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti ibu mempunyai
penyakit yang langsung berhubungan dengan kehamilan dan usia ibu (Sartika 2012)
Angka kejadian di Indonesia sangat bervariasi antara satu daerah dengan
daerah lain yaitu berkisar antara 9 - 30 hasil studi di 7 daerah diperoleh angka
BBLR dengan rentang 21 - 172 Proporsi BBLR dapat diketahui berdasarkan
estimasi dari Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) Secara nasional
berdasarkan analisa lanjut SDKI angka BBLR sekitar 75 Angka ini lebih besar
dari target BBLR yang ditetapkan pada sasaran program perbaikan gizi menuju
Indonesia Sehat 2010 yakni maksimal 7 Menurut SDKI 2002 - 2003 sekitar 57
kematian bayi terjadi pada bayi umur dibawah 1 bulan dan utamanya disebabkan oleh
gangguan perinatal dan bayi berat lahir rendah Menurut perkiraan setiap tahunnya
sekitar 400000 bayi lahir dengan berat badan rendah (Hius 2012)
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang maka dapat dirumuskan permasalahan dalam
penelitian ini adalah rdquoApakah Faktor - faktor yang berhubungan dengan berat badan
lahir rendah (BBLR) di Wilayah Puskesmas Sitanggal
httprepositoryunimusacid
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian berat badan lahir
rendah (BBLR) di Wilayah Puskesmas Sitanggal
Tujuan khusus
a Mendiskripsikan umur ibu hamil di Wilayah Puskesmas Sitanggal
b Mendeskripsikan paritas ibu hamil di Wilayah Puskesmas Sitanggal
c Mendeskripsikan status gizi ibu hamil di Wilayah Puskesmas Sitanggal
d Mendeskripsikan jarak kehamilan di Wilayah Puskesmas Sitanggal
e Mendeskripsikan anemia pada ibu hamil di Wilayah Puskesmas Sitanggal
f Mendeskripsikan berat badan lahir rendah di Wilayah Puskesmas Sitanggal
g Menganalisis hubungan usia ibu hamil terhadap berat badan lahir rendah di
wilayah Puskesmas Sitanggal
h Menganalisis hubungan paritas ibu hamil terhadap berat badan lahir rendah di
wilayah Puskesmas Sitanggal
i Menganalisis hubungan status gizi ibu hamil terhadap berat badan lahir rendah
di wilayah Puskesmas Sitanggal
j Menganalisis hubungan jarak kehamilan terhadap berat badan lahir rendah di
wilayah Puskesmas Sitanggal
k Menganalisis hubungan anemia pada ibu hamil terhadap berat badan lahir rendah
di wilayah Puskesmas Sitanggal
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian analitik dengan desain case control
yang digunakan untuk menentukan hubungan antara variabel bebas dan variabel
terikat Pendekatan yang digunakan adalah retrospektif yang berusaha melihat
kebelakang artinya mengumpulkan data dimulai dari efek atau akibat yang telah
terjadi Kemudian dari efek tersebut ditelusuri penyebabnya atau variabel-variabel
httprepositoryunimusacid
yang mempengaruhi akibat tersebut Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
adakah hubungan umur ibu hamil paritas ibu hamil Status gizi ibu hamil Jarak
kehamilan dan anemia ibu hamil dengan kejadian berat bayi lahir rendah ( BBLR ) di
Wilayah Puskesmas Sitanggal
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Wilayah Puskesmas Sitanggal Bulan Januari 2018
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bayi dengan berat lahir lt 2500
gram dari Januari sampai Desember 2017 sebanyak 38 bayi yang terbagi dalam 5
desa di Wilayah Puskesmas Sitanggal Jumlah populasi yang diambil adalah 11
dengan merekrut sejumlah subjek dengan efek ( kelompok kasus ) kemudian dicari
subyek lain yang karekteristiknya sebanding namun tidak mempunyai efek
( kelompok kontrol ) yaitu bayi dengan berat lahir normal dan bayi dengan berat lahir
tidak normal
HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Subjek Penelitian
Umur Ibu Hamil
Umur ibu hamil sampel termuda adalah 19 tahun dan tertua 39 tahun yang
dikelompokkan menjadi tidak beresiko dengan rentang umur 20 ndash 35 tahun dan
beresiko dengan usia lt 20 tahun atau usia gt 35 tahun Distribusi frekuensi umur ibu
hamil dapat dilihat pada tabel 4
Tabel 4 Kategori Umur Sampel
Kategori umur sampel n Persentase ( )
Berisiko 12 158
Tidak berisiko 64 842
Total 76 1000
httprepositoryunimusacid
Terdapat 64 sampel ( 842 ) sampel dengan kategori tidak berisiko sedangkan
sampel yang berisiko ada 12 sampel ( 158 )
Paritas Ibu Hamil
Paritas ibu hamil paling tinggi dari sampel adalah kehamilan yang ke 5
Paritas ibu hamil di kelompokkan dalam primipera yaitu ibu yang belum pernah
melahirkan sampai dengan pernah melahirkan 1 kali ( kehamilan ke 1 atau kehamilan
ke 2 ) dan Multipara yaitu ibu hamil dengan kehamilan ke 3 atau lebih Lihat tabel 5
Tabel 5 Kategori kehamilan sampel
Kategori kehamilan sampel n Persentase ( )
Primipara dan Grandimultipara 36 474
Multipara 40 526
Total 76 1000
Ada 36 sampel ( 474 ) ibu hamil primipara dan grandimultipara dan 40 sampel (
526 ) sampel multipara
Status Gizi Ibu Hamil
Hasil pengambilan data Lila terendah adalah 210 cm sedangkan paling tinggi
32 cm Karakteristik status ibu hamil berdasarkan pengukuran lingkar lengan atas (
LILA ) di kategorikan menjadi normal yaitu ibu hamil dengan LiLa ge 235 cm dan
KEK yaitu ibu hamil dengan LILA lt 235 cm Lihat tabel 6
Tabel 6 Kategori LILA Sampel
Kategori LILA Sampel n Persentase ( )
KEK 9 118
Normal 67 882
Total 76 1000
httprepositoryunimusacid
LILA sampel ibu hamil yang normal ada 67 sampel ( 882 ) dan LILA sampel
tidak normal ada 9 sampel ( 118 )
Jarak Kehamilan Ibu Hamil
Hasil pengumpulan data di dapat jarak kehamilan paling lama yaitu 132 bulan
Jarak kehamilan sampel dibagi menjadi normal yaitu apabila jarak kehamilan dengan
kehamilan sebelumnya ge 24 bulan atau kehamilan pertama dan tidak normal yaitu
apabila jarak kehamilan dengan kehamilan sebelumnya lt 24 bulan Lihat tabel 7
Tabel 7 Kategori Jarak Kehamilan
Kategori Jarak Kehamilan n Persentase ( )
Tidak Normal 35 461
Normal 41 539
Total 76 1000
Terdapat 35 sampel ( 461 ) yang mempunyai jarak kehamilan yang tidak normal
yaitu lt 24 bulan
Anemia Ibu Hamil
Status anemia ibu hamil dengan mengukur kadar haemoglobin dalam darah
yang ditentukan dengan metode sahli Data ini di ambil dengan melihat data
sekunder yaitu buku KIA ibu hamil Kadar Hb ibu hamil terendah yaitu 94 gr
sedangkan kadar Hb ibu hamil tertinggi adalah 138 gr Status anemia ibu hamil
dibedakan dalam 2 kategori Normal yaitu ibu hamil dengan kadar Hb ge 11 gr dan
Anemia yaitu ibu hamil dengan kadar Hb lt 11 gr Lihat tabel 8
Tabel 8 Kategori Anemia Sampel
Kategori Anemia Sampel n Persentase ( )
Anemia 10 132
Normal 66 868
Total 76 1000
httprepositoryunimusacid
76 sampel ibu hamil diperoleh data 10 sampel (132 ) berstatus anemia
Hubungan Umur Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir
Umur ibu hamil mempunyai hubungan dengan kejadian BBLR walaupun
sangat kecil Lihat tabel 9
Tabel 9 Hubungan Umur Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir
Kategori Umur
Kategori BBL
TOTAL BBLR TIDAK BBLR
n n
Berisiko 9 237 3 79 12 158
Tidak Berisiko 29 763 35 921 64 842
Total 38 1000 38 1000 76 1000
Berdasarkan hasil uji che- square ternyata nilai p value 0059 yang artinya
dalam penelitian ini tidak ada hubungan antara usia ibu hamil dengan kejadian berat
badan bayi lahir rendah
Umur yang baik bagi ibu untuk hamil adalah 20 - 35 tahun Kehamilan di
bawah umur 20 tahun atau lebih 35 tahun merupakan kehamilan yang beresiko tinggi
Kehamilan pada usia muda merupakan faktor resiko karena pada umur lt 20 tahun
kondisi ibu masih dalam pertumbuhan sehingga asupan makanan lebih banyak
digunakan untuk mencukupi kebutuhan ibu Sedangkan kehamilan lebih dari 35 tahun
organ reproduksi kurang subur serta memperbesar resiko kelahiran dengan kelainan
kongenital dan beresiko untuk mengalami kelahiran prematur
12 sampel yang berisiko untuk kehamilan terdapat 237 yang melahirkan
bayi dengan BBLR sedangkan untuk sampel yang tidak beresiko dari 64 sampel 921
melahirkan bayi dengan tidak BBLR
Hubungan Paritas Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah
Semakin tinggi kategori kehamilan maka akan semakin besar kemungkinan
untuk melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah Lihat tabel 10
Tabel 10 Hubungan Paritas Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir
httprepositoryunimusacid
Kategori kehamilan ke
Kategori BBL TOT
AL BBLR TIDAK BBLR
n n
Primipara dan Grandimultipara 17 472 19 577 36 474
Multipara 21 525 19 475 40 526
Total 38 1000 38 1000 76 1000
Uji che-square nilai p value = 0646 yang artinya dalam penelitian ini tidak
ada hubungan antara paritas ibu hamil dengan berat badan bayi lahir rendah
Paritas ibu diklasifikasikan menjadi primipara ( ibu yang melahirkan anak
pertama ) multipara ( ibu yang melahirkan anak kedua dan ketiga ) dan
grandemultipara ( ibu yang melahirkan anak keempat atau lebih ) Ibu dengan paritas
lebih dari tiga anak beresiko 24 kali lebih besar untuk melahirkan BBLR karena
setiap proses kehamilan dan persalinan menyebabkan trauma fisik dan psikis
semakin banyak trauma yang ditinggalkan menyebabkan penyulit pada kehamilan
dan persalinan berikutnya Kehamilan grandemultipara ( paritas tinggi )
menyebabkan kemunduran daya lentur (elastisitas) jaringan yang sudah berulang kali
direnggangkan oleh kehamilan sehingga cenderung untuk timbul kelainan letak
ataupun kelainan pertumbuhan plasenta dan pertumbuhan janin sehingga melahirkan
bayi berat lahir rendah ( BBLR ) Hal ini dapat mempengaruhi suplai gizi dari ibu
ke janin dan semakin tinggi paritas maka resiko untuk melahirkan BBLR semakin
tinggi
Berdasarkan pengumpulan data yang diperoleh dari 36 sampel ibu kehamilan
primipera dan grandimultipara terdapat 472 yang melahirkan bayi dengan berat
badan lahir rendah
Hubungan Status Gizi Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah
Ibu hamil yang menderita KEK mempunyai resiko kesakitan yang lebih besar
terutama pada trimester III kehamilan dibandingkan dengan ibu hamil normal
akibatnya mereka mempunyai resiko yang lebih besar untuk melahirkan bayi dengan
BBLR Lihat tabel 11
httprepositoryunimusacid
Tabel 11 Hubungan Status Gizi Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir
Kategori Status
Gizi
Kategori BBL
TOTAL BBLR TIDAK BBLR
n n
KEK 8 211 1 26 9 118
Normal 30 789 37 974 67 882
Total 38 1000 38 1000 76 1000
Hasil uji che square nilai p value 0013 yang artinya dalam penelitian ini ada
hubungan antara status gizi ibu hamil dengan berat badan lahir rendah
Implikasi status KEK terhadap berat bayi lahir adalah bahwa KEK
menggambarkan keadaan konsumsi makan terutama konsumsi energi dan protein
dalam jangka panjang Kekurangan energi secara kronis ini menyebabkan ibu hamil
tidak mempunyai cadangan zat gizi yang adekuat untuk menyediakan kebutuhan
fisiologi kehamilan yakni perubahan hormon dan meningkatnya volume darah untuk
pertumbuhan janin sehingga suplai zat gizi pada janin pun berkurang akibatnya
pertumbuhan dan perkembangan janin terhambat dan lahir dengan berat yang rendah
Lingkar Lengan Atas Ibu lt 235 cm pada trimester 3 sebagai faktor risiko
berat bayi lahir rendah Pengukuran lingkar lengan atas (LILA) merupakan salah satu
cara deteksi dini untuk mengetahui risiko Kurang Energi Kronik (KEK)
9 sampel yang berstatus gizi KEK ( tidak normal ) terdapat 8 sampel ( 211
) yang melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah
Hubungan Jarak Kehamilan Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah
Penelitian menunjukkan bahwa jarak antar kehamilan yang hanya kurang dari
12 bulan dapat meningkatkan resiko kematian pada sang ibu
Tabel 12 Hubungan Jarak Kehamilan Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah
Kategori Jarak
Kehamilan
Kategori BBL
TOTAL BBLR TIDAK BBLR
n n
Tidak normal 18 474 17 447 35 461
Normal 20 526 21 553 41 539
Total 38 1000 38 1000 76 1000
httprepositoryunimusacid
Uji chie square 0818 yang artinya dalam penelitian ini tidak ada hubungan
antara jarak kehamilan dengan berat badan lahir rendah
Penelitian menunjukkan bahwa jarak antar kehamilan yang hanya kurang dari
12 bulan dapat meningkatkan resiko kematian pada sang ibu Selain itu penelitian
juga menyebutkan bahwa kematian pada ibu dapat disebabkan karena terjadi
perdarahan pasca persalinan Rahim ibu yang jarak kehamilannya terlalu dekat
belum siap untuk menampung dan menjadi tempat tumbuh kembang janin yang baru
Dikhawatirkan bahwa plasenta atau ari ari dari kelahiran yang sebelumnya belum
meluruh atau mengelupas seluruhnya dan hal tersebut akan meningkatkan resiko
komplikasi pada kelahiran yang baru
35 sampel yang jarak kehamilan tidak normal 474 melahirkan bayi dengan
berat badan lahir rendah
Hubungan Status Anemia Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah
Anemia merupakan suatu kondisi saat sel darah merah atau jumlah
hemoglobin dalam darah merah menurun sehingga kapasitas daya angkut oksigen
untuk kebutuhan organ organ vital pada ibu dan janin menjadi berkurang yang
berakibat melahirkan bayi dengan berat badan kurang maksimal Lihat tabel 12
Tabel 12 Hubungan Status Anemia Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir rendah
Kategori Anemia Kategori BBL
TOTAL BBLR TIDAK BBLR
n n
Anemia 9 237 1 26 10 132
Normal 29 763 37 974 66 868
Total 38 1000 38 1000 76 1000
Nilai p value sebesar 0007 yang artinya dalam penelitian ini ada hubungan
status anemia ibu hamil dengan berat badan bayi lahir rendah
Ibu hamil yang menderita anemia mengalami persalinan prematur 25 kali
lebih besar dibandingkan dengan ibu yang tidak anemia Anemia dapat
mengakibatkan penurunan suplai oksigen ke jaringan selain itu juga dapat merubah
struktur vaskularisasi plasenta hal ini akan mengganggu pertumbuhan janin sehingga
httprepositoryunimusacid
akan memperkuat risiko terjadinya persalinan prematur dan kelahiran bayi dengan
berat badan lahir rendah terutama untuk kadar hemoglobin yang rendah mulai dari
trimester awal kehamilan
10 sampel dengan anemia yang melahirkan bayi dengan berat badan lahir
rendah ada 237
SIMPULAN DAN SARAN
SIMPULAN
Umur ibu hamil sampel termuda adalah 19 tahun dan tertua 39 tahun dengan
12 sampel beresiko untuk melahirkan BBLR Paritas ibu hamil paling tinggi dari
sampel adalah kehamilan yang ke 5 dengan 36 sampel ( 474 ) ibu hamil primipara
dan grandimultipara LILA terendah adalah 210 cm sedangkan paling tinggi 32 cm
dengan LILA sampel tidak normal ( KEK ) ada 9 sampel ( 118 ) Jarak
kehamilan paling lama yaitu 132 bulan terdapat 35 sampel ( 461 ) yang
mempunyai jarak kehamilan yang tidak normal yaitu lt 24 bulan Kadar Hb ibu
hamil terendah yaitu 94 sedangkan kadar Hb ibu hamil tertinggi adalah 138 gr
dengan 10 sampel ( 132 gr ) berstatus anemia Jumlah persalinan dalam Tahun
2017 sebanyak 1306 persalinan dengan 1294 lahir hidup sementara bayi yang lahir
hidup 38 di antaranya lahir dengan berat badan lahir rendah ( BBLR ) Tidak ada
hubungan umur ibu hamil dengan kejadian berat badan bayi lahir rendah Tidak ada
hubungan paritas ibu hamil dengan kejadian bayi berat badan lahir rendah Ada
hubungan status gizi ibu hamil dengan kejadian berat badan lahir rendah Tidak ada
hubungan antara jarak kehamilan dengan kejadian berat badan lahir rendah Ada
hubungan status anemia ibu hamil dengan kejadian berat badan bayi lahir rendah
httprepositoryunimusacid
SARAN
Diharapkan ibu hamil WUS dan remaja putri untuk lebih memperhatikan
kesehatannya terutama pemenuhan gizi sebelum dan selama hamil untuk mencegah
berbagai komplikasi pada kehamilan seperti KEK dan anemia sehingga dapat
mengurangi kelahiran bayi BBLR Diharapkan ibu muda yang berusia di bawah 20
tahun agar menunda kehamilan dan wanita berusia di atas 35 tahun agar
menghentikan kehamilan dengan cara menjadi akseptor program KB Perlu adanya
kegiatan konseling terhadap ibu hamil ataupun wanita usia subur untuk
mempersiapkan kehamilannya Bagi institusi terkait semoga bisa memanfaatkan
hasil dari penelitian ini Perlu adanya penelitian lebih lanjut guna mendapatkan
informasi yang lebih maksimal
httprepositoryunimusacid
DAFTAR PUSTAKA
Abdoerrachman 2007 Ilmu Kesehatan Anak Jakarta Bagian Ilmu Kesehatan Anak
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Andonotopo W Arifin MT 2005 Kurang Gizi pada Ibu Hamil Ancaman pada
janin [diakses 7 Mei 2012] httpioppijepang orgarticlephp
Asiyah S 2010 Karakteristik Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Sampai Tribulan II
Tahun 2009 Di kota KediriJurnal Kesehatan suara Forikes
Damanik SM 2010 Klasifikasi Bayi Menurut Berat Lahir dan Masa Gestasi
Ikatan Dokter Anak Indonesia Jakarta
Festy P Analisis faktor resiko pada kejadian berat badan lahir rendah di kabupaten
Sumenep Jurnal Ilmu Kesehatan Health Sciences 2011 7(1)
Hius S 2012 Gambaran Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di Rumah Sakit Umum
Daerah dr Zainoel Abidin Banda Aceh Skripsi Banda Aceh Universitas
Syiah Kuala
Sartika D 2012 BBLR Dengan Dismaturhttpdewisartika172blogspot com
201212kti-bblr-dengan-dismaturhtml
Suwanti 2014 Hubungan jarak persalinan dan riwayat abortus dengan kejadian
plasenta previa di RSU Propinsi NTB Tahun 2012 http lpsdimataramcom
volume 8 No 1 Februari 2014 Media Bina Ilmiah5
Trihardiani I 2011 Faktor risiko kejadian berat badan lahir rendah di wilayah kerja
Puskesmas Singkawang Timur dan Utara Kota Singkawang Artikel
Penelitian Semarang Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro 4-29
httprepositoryunimusacid
RHUBUNGAN
DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH
DI PUSKESMAS SITANGGAL
KECAMATAN LARANGAN KABUPATEN BREBES
Imam Priyanto Yuliana Noor S Ulvie
Program Studi S1 Gizi
Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Semarang
E-mail imampriyanto359gmailcom
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan umur ibu hamil paritas ibu
hamil status gizi ibu hamil jarak kehamilan ibu hamil dan status anemia ibu hamil
dengan berat badan lahir rendah di wilayah Puskesmas Sitanggal Kec Larangan
Kab Brebes Penelitian ini termasuk jenis penelitian analitik dengan desain case
control dengan pendekatan retrospektif Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh
bayi yang lahir dengan berat badan lahir rendah sebanyak 38 bayi sebagai kasus dan
38 bayi dengan berat badan lahir normal sebagai kontrol Hasil penelitian Umur ibu
hamil sampel termuda adalah 19 tahun dan tertua 39 tahun dengan 12 sampel
beresiko untuk melahirkan BBLR Paritas ibu hamil paling tinggi dari sampel adalah
kehamilan yang ke 5 dengan 36 sampel ibu hamil primipara dan grandimultipara
LILA terendah adalah 210 cm sedangkan paling tinggi 32 cm dengan LILA sampel
tidak normal ( KEK ) ada 9 sampel Jarak kehamilan paling lama yaitu 132 bulan
terdapat 35 sampel yang mempunyai jarak kehamilan yang tidak normal yaitu lt 24
bulan Kadar Hb ibu hamil terendah yaitu 94 gr sedangkan kadar Hb ibu hamil
tertinggi adalah 138 gr dengan 10 sampel (132 ) berstatus anemia Tidak
hubungan antara umur ibu hamil dengan kejadian bblr ( CP 0059 ) tidak ada
hubungan antara paritas ibu hamil dengan kejadian bblr ( CP 0464) ada hubungan
status gizi ibu hamil dengan kejadian bblr ( CP 0013 ) tidak ada hubungan antara
jarak kehamilan dengan kejadian bblr ( 0818 ) ada hubungan antara anemia ibu
hamil dengan kejadian bblr ( 0007) Kesimpulan status gizi ibu hamil dan status
anemia ibu hamil mempunyai hubungan dengan kejadian bblr dikarenakan
mempunyai p value kurang dari 005
Kata kunci umur paritas jarak kehamilan status gizi status anemia ibu
hamil
httprepositoryunimusacid
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Berat badan merupakan salah satu indikator kesehatan Bayi Berat Lahir
(BBL) Rerata berat badan normal (usia gestasi 37sd 41 minggu) adalah 3200 gram
Secara umum Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) lebih besar risikonya untuk
mengalami masalah atau komplikasi pada saat lahir (Damanik 2010)
BBLR adalah bayi dengan berat badan lahir kurang dari 2500 gram tanpa
memandang masa gestasi Berat badan lahir rendah adalah berat bayi yang ditimbang
dalam 1 jam setelah lahir World Health Organization (WHO) sejak tahun 1961
menyatakan bahwa semua bayi baru lahir yang berat badannya kurang atau sama
dengan 2500 gram disebut low birth weight infant (bayi berat lahir rendah) Menurut
WHO BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram
Angka kematian bayi menjadi indikator pertama dalam menentukan derajat kesehatan
anak karena merupakan cerminan dari status kesehatan anak saat ini Secara statistik
angka kesakitan dan kematian pada nenonatus di negara berkembang tinggi dengan
penyebab utama berkaitan dengan BBLR (Asiyah 2010)
BBLR termasuk faktor utama dalam peningkatan mortalitas morbiditas dan
disabilitas neonatus bayi dan anak serta memberikan dampak jangka panjang
terhadap kehidupannya di masa depan Kelahiran BBLR terus meningkat pertahunnya
di negara maju seperti Amerika Serikat sedangkan di Indonesia kelahiran BBLR
justru diikuti oleh kematian bayi ( Asiyah 2010 )
Ada beberapa faktor risiko yang mempengaruhi BBLR ditinjau dari faktor
ibu kehamilan dan faktor janin Faktor ibu meliputi gizi saat hamil kurang umur
ibu ( lt 20 tahun dan gt 35 tahun) jarak kehamilan terlalu dekat dan penyakit
menahunfaktor kehamilan seperti hidramnion parietas status gizi ibu hamil dan
status anemia ibu hamil Faktor janin yang mempengaruhi BBLR seperti cacat
bawaan dan infeksi dalam rahim Faktor-faktor risiko lainnya yang mempengaruhi
httprepositoryunimusacid
kejadian BBLR antara lain paritas status ekonomi pendidikan dan pekerjaan ibu
(Sistriani 2008)
Menurut data United Nations Childrenrsquos Fund (UNICEF 2009) angka
kelahiran BBLR di dunia mencapai 14 Negara-negara berkembang menduduki
angka kelahiran BBLR hingga 15 sedangkan negara-negara industri maju
mempunyai angka kejadian BBLR 7 Berdasarkan hasil penelitian Demographic
and Health Survey (DHS) 2002-2003 dan dianalisis kembali oleh UNICEF HQ
(Headquarters) Juni 2004 prevalensi kelahiran BBLR di Indonesia mencapai 9
Prevalensi BBLR menurut WHO (2010) diperkirakan 15 dari seluruh
kelahiran di dunia dengan batasan 33 - 38 dan lebih sering terjadi di negara-
negara berkembang atau sosial ekonomi rendah Secara statistik menunjukkan 90
kejadian BBLR didapatkan di negara berkembang dan angka kematiannya 35 kali
lebih tinggi dibanding pada bayi dengan berat badan lahir lebih dari 2500 gram Hal
ini dapat terjadi dan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti ibu mempunyai
penyakit yang langsung berhubungan dengan kehamilan dan usia ibu (Sartika 2012)
Angka kejadian di Indonesia sangat bervariasi antara satu daerah dengan
daerah lain yaitu berkisar antara 9 - 30 hasil studi di 7 daerah diperoleh angka
BBLR dengan rentang 21 - 172 Proporsi BBLR dapat diketahui berdasarkan
estimasi dari Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) Secara nasional
berdasarkan analisa lanjut SDKI angka BBLR sekitar 75 Angka ini lebih besar
dari target BBLR yang ditetapkan pada sasaran program perbaikan gizi menuju
Indonesia Sehat 2010 yakni maksimal 7 Menurut SDKI 2002 - 2003 sekitar 57
kematian bayi terjadi pada bayi umur dibawah 1 bulan dan utamanya disebabkan oleh
gangguan perinatal dan bayi berat lahir rendah Menurut perkiraan setiap tahunnya
sekitar 400000 bayi lahir dengan berat badan rendah (Hius 2012)
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang maka dapat dirumuskan permasalahan dalam
penelitian ini adalah rdquoApakah Faktor - faktor yang berhubungan dengan berat badan
lahir rendah (BBLR) di Wilayah Puskesmas Sitanggal
httprepositoryunimusacid
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian berat badan lahir
rendah (BBLR) di Wilayah Puskesmas Sitanggal
Tujuan khusus
a Mendiskripsikan umur ibu hamil di Wilayah Puskesmas Sitanggal
b Mendeskripsikan paritas ibu hamil di Wilayah Puskesmas Sitanggal
c Mendeskripsikan status gizi ibu hamil di Wilayah Puskesmas Sitanggal
d Mendeskripsikan jarak kehamilan di Wilayah Puskesmas Sitanggal
e Mendeskripsikan anemia pada ibu hamil di Wilayah Puskesmas Sitanggal
f Mendeskripsikan berat badan lahir rendah di Wilayah Puskesmas Sitanggal
g Menganalisis hubungan usia ibu hamil terhadap berat badan lahir rendah di
wilayah Puskesmas Sitanggal
h Menganalisis hubungan paritas ibu hamil terhadap berat badan lahir rendah di
wilayah Puskesmas Sitanggal
i Menganalisis hubungan status gizi ibu hamil terhadap berat badan lahir rendah
di wilayah Puskesmas Sitanggal
j Menganalisis hubungan jarak kehamilan terhadap berat badan lahir rendah di
wilayah Puskesmas Sitanggal
k Menganalisis hubungan anemia pada ibu hamil terhadap berat badan lahir rendah
di wilayah Puskesmas Sitanggal
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian analitik dengan desain case control
yang digunakan untuk menentukan hubungan antara variabel bebas dan variabel
terikat Pendekatan yang digunakan adalah retrospektif yang berusaha melihat
kebelakang artinya mengumpulkan data dimulai dari efek atau akibat yang telah
terjadi Kemudian dari efek tersebut ditelusuri penyebabnya atau variabel-variabel
httprepositoryunimusacid
yang mempengaruhi akibat tersebut Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
adakah hubungan umur ibu hamil paritas ibu hamil Status gizi ibu hamil Jarak
kehamilan dan anemia ibu hamil dengan kejadian berat bayi lahir rendah ( BBLR ) di
Wilayah Puskesmas Sitanggal
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Wilayah Puskesmas Sitanggal Bulan Januari 2018
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bayi dengan berat lahir lt 2500
gram dari Januari sampai Desember 2017 sebanyak 38 bayi yang terbagi dalam 5
desa di Wilayah Puskesmas Sitanggal Jumlah populasi yang diambil adalah 11
dengan merekrut sejumlah subjek dengan efek ( kelompok kasus ) kemudian dicari
subyek lain yang karekteristiknya sebanding namun tidak mempunyai efek
( kelompok kontrol ) yaitu bayi dengan berat lahir normal dan bayi dengan berat lahir
tidak normal
HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Subjek Penelitian
Umur Ibu Hamil
Umur ibu hamil sampel termuda adalah 19 tahun dan tertua 39 tahun yang
dikelompokkan menjadi tidak beresiko dengan rentang umur 20 ndash 35 tahun dan
beresiko dengan usia lt 20 tahun atau usia gt 35 tahun Distribusi frekuensi umur ibu
hamil dapat dilihat pada tabel 4
Tabel 4 Kategori Umur Sampel
Kategori umur sampel n Persentase ( )
Berisiko 12 158
Tidak berisiko 64 842
Total 76 1000
httprepositoryunimusacid
Terdapat 64 sampel ( 842 ) sampel dengan kategori tidak berisiko sedangkan
sampel yang berisiko ada 12 sampel ( 158 )
Paritas Ibu Hamil
Paritas ibu hamil paling tinggi dari sampel adalah kehamilan yang ke 5
Paritas ibu hamil di kelompokkan dalam primipera yaitu ibu yang belum pernah
melahirkan sampai dengan pernah melahirkan 1 kali ( kehamilan ke 1 atau kehamilan
ke 2 ) dan Multipara yaitu ibu hamil dengan kehamilan ke 3 atau lebih Lihat tabel 5
Tabel 5 Kategori kehamilan sampel
Kategori kehamilan sampel n Persentase ( )
Primipara dan Grandimultipara 36 474
Multipara 40 526
Total 76 1000
Ada 36 sampel ( 474 ) ibu hamil primipara dan grandimultipara dan 40 sampel (
526 ) sampel multipara
Status Gizi Ibu Hamil
Hasil pengambilan data Lila terendah adalah 210 cm sedangkan paling tinggi
32 cm Karakteristik status ibu hamil berdasarkan pengukuran lingkar lengan atas (
LILA ) di kategorikan menjadi normal yaitu ibu hamil dengan LiLa ge 235 cm dan
KEK yaitu ibu hamil dengan LILA lt 235 cm Lihat tabel 6
Tabel 6 Kategori LILA Sampel
Kategori LILA Sampel n Persentase ( )
KEK 9 118
Normal 67 882
Total 76 1000
httprepositoryunimusacid
LILA sampel ibu hamil yang normal ada 67 sampel ( 882 ) dan LILA sampel
tidak normal ada 9 sampel ( 118 )
Jarak Kehamilan Ibu Hamil
Hasil pengumpulan data di dapat jarak kehamilan paling lama yaitu 132 bulan
Jarak kehamilan sampel dibagi menjadi normal yaitu apabila jarak kehamilan dengan
kehamilan sebelumnya ge 24 bulan atau kehamilan pertama dan tidak normal yaitu
apabila jarak kehamilan dengan kehamilan sebelumnya lt 24 bulan Lihat tabel 7
Tabel 7 Kategori Jarak Kehamilan
Kategori Jarak Kehamilan n Persentase ( )
Tidak Normal 35 461
Normal 41 539
Total 76 1000
Terdapat 35 sampel ( 461 ) yang mempunyai jarak kehamilan yang tidak normal
yaitu lt 24 bulan
Anemia Ibu Hamil
Status anemia ibu hamil dengan mengukur kadar haemoglobin dalam darah
yang ditentukan dengan metode sahli Data ini di ambil dengan melihat data
sekunder yaitu buku KIA ibu hamil Kadar Hb ibu hamil terendah yaitu 94 gr
sedangkan kadar Hb ibu hamil tertinggi adalah 138 gr Status anemia ibu hamil
dibedakan dalam 2 kategori Normal yaitu ibu hamil dengan kadar Hb ge 11 gr dan
Anemia yaitu ibu hamil dengan kadar Hb lt 11 gr Lihat tabel 8
Tabel 8 Kategori Anemia Sampel
Kategori Anemia Sampel n Persentase ( )
Anemia 10 132
Normal 66 868
Total 76 1000
httprepositoryunimusacid
76 sampel ibu hamil diperoleh data 10 sampel (132 ) berstatus anemia
Hubungan Umur Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir
Umur ibu hamil mempunyai hubungan dengan kejadian BBLR walaupun
sangat kecil Lihat tabel 9
Tabel 9 Hubungan Umur Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir
Kategori Umur
Kategori BBL
TOTAL BBLR TIDAK BBLR
n n
Berisiko 9 237 3 79 12 158
Tidak Berisiko 29 763 35 921 64 842
Total 38 1000 38 1000 76 1000
Berdasarkan hasil uji che- square ternyata nilai p value 0059 yang artinya
dalam penelitian ini tidak ada hubungan antara usia ibu hamil dengan kejadian berat
badan bayi lahir rendah
Umur yang baik bagi ibu untuk hamil adalah 20 - 35 tahun Kehamilan di
bawah umur 20 tahun atau lebih 35 tahun merupakan kehamilan yang beresiko tinggi
Kehamilan pada usia muda merupakan faktor resiko karena pada umur lt 20 tahun
kondisi ibu masih dalam pertumbuhan sehingga asupan makanan lebih banyak
digunakan untuk mencukupi kebutuhan ibu Sedangkan kehamilan lebih dari 35 tahun
organ reproduksi kurang subur serta memperbesar resiko kelahiran dengan kelainan
kongenital dan beresiko untuk mengalami kelahiran prematur
12 sampel yang berisiko untuk kehamilan terdapat 237 yang melahirkan
bayi dengan BBLR sedangkan untuk sampel yang tidak beresiko dari 64 sampel 921
melahirkan bayi dengan tidak BBLR
Hubungan Paritas Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah
Semakin tinggi kategori kehamilan maka akan semakin besar kemungkinan
untuk melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah Lihat tabel 10
Tabel 10 Hubungan Paritas Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir
httprepositoryunimusacid
Kategori kehamilan ke
Kategori BBL TOT
AL BBLR TIDAK BBLR
n n
Primipara dan Grandimultipara 17 472 19 577 36 474
Multipara 21 525 19 475 40 526
Total 38 1000 38 1000 76 1000
Uji che-square nilai p value = 0646 yang artinya dalam penelitian ini tidak
ada hubungan antara paritas ibu hamil dengan berat badan bayi lahir rendah
Paritas ibu diklasifikasikan menjadi primipara ( ibu yang melahirkan anak
pertama ) multipara ( ibu yang melahirkan anak kedua dan ketiga ) dan
grandemultipara ( ibu yang melahirkan anak keempat atau lebih ) Ibu dengan paritas
lebih dari tiga anak beresiko 24 kali lebih besar untuk melahirkan BBLR karena
setiap proses kehamilan dan persalinan menyebabkan trauma fisik dan psikis
semakin banyak trauma yang ditinggalkan menyebabkan penyulit pada kehamilan
dan persalinan berikutnya Kehamilan grandemultipara ( paritas tinggi )
menyebabkan kemunduran daya lentur (elastisitas) jaringan yang sudah berulang kali
direnggangkan oleh kehamilan sehingga cenderung untuk timbul kelainan letak
ataupun kelainan pertumbuhan plasenta dan pertumbuhan janin sehingga melahirkan
bayi berat lahir rendah ( BBLR ) Hal ini dapat mempengaruhi suplai gizi dari ibu
ke janin dan semakin tinggi paritas maka resiko untuk melahirkan BBLR semakin
tinggi
Berdasarkan pengumpulan data yang diperoleh dari 36 sampel ibu kehamilan
primipera dan grandimultipara terdapat 472 yang melahirkan bayi dengan berat
badan lahir rendah
Hubungan Status Gizi Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah
Ibu hamil yang menderita KEK mempunyai resiko kesakitan yang lebih besar
terutama pada trimester III kehamilan dibandingkan dengan ibu hamil normal
akibatnya mereka mempunyai resiko yang lebih besar untuk melahirkan bayi dengan
BBLR Lihat tabel 11
httprepositoryunimusacid
Tabel 11 Hubungan Status Gizi Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir
Kategori Status
Gizi
Kategori BBL
TOTAL BBLR TIDAK BBLR
n n
KEK 8 211 1 26 9 118
Normal 30 789 37 974 67 882
Total 38 1000 38 1000 76 1000
Hasil uji che square nilai p value 0013 yang artinya dalam penelitian ini ada
hubungan antara status gizi ibu hamil dengan berat badan lahir rendah
Implikasi status KEK terhadap berat bayi lahir adalah bahwa KEK
menggambarkan keadaan konsumsi makan terutama konsumsi energi dan protein
dalam jangka panjang Kekurangan energi secara kronis ini menyebabkan ibu hamil
tidak mempunyai cadangan zat gizi yang adekuat untuk menyediakan kebutuhan
fisiologi kehamilan yakni perubahan hormon dan meningkatnya volume darah untuk
pertumbuhan janin sehingga suplai zat gizi pada janin pun berkurang akibatnya
pertumbuhan dan perkembangan janin terhambat dan lahir dengan berat yang rendah
Lingkar Lengan Atas Ibu lt 235 cm pada trimester 3 sebagai faktor risiko
berat bayi lahir rendah Pengukuran lingkar lengan atas (LILA) merupakan salah satu
cara deteksi dini untuk mengetahui risiko Kurang Energi Kronik (KEK)
9 sampel yang berstatus gizi KEK ( tidak normal ) terdapat 8 sampel ( 211
) yang melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah
Hubungan Jarak Kehamilan Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah
Penelitian menunjukkan bahwa jarak antar kehamilan yang hanya kurang dari
12 bulan dapat meningkatkan resiko kematian pada sang ibu
Tabel 12 Hubungan Jarak Kehamilan Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah
Kategori Jarak
Kehamilan
Kategori BBL
TOTAL BBLR TIDAK BBLR
n n
Tidak normal 18 474 17 447 35 461
Normal 20 526 21 553 41 539
Total 38 1000 38 1000 76 1000
httprepositoryunimusacid
Uji chie square 0818 yang artinya dalam penelitian ini tidak ada hubungan
antara jarak kehamilan dengan berat badan lahir rendah
Penelitian menunjukkan bahwa jarak antar kehamilan yang hanya kurang dari
12 bulan dapat meningkatkan resiko kematian pada sang ibu Selain itu penelitian
juga menyebutkan bahwa kematian pada ibu dapat disebabkan karena terjadi
perdarahan pasca persalinan Rahim ibu yang jarak kehamilannya terlalu dekat
belum siap untuk menampung dan menjadi tempat tumbuh kembang janin yang baru
Dikhawatirkan bahwa plasenta atau ari ari dari kelahiran yang sebelumnya belum
meluruh atau mengelupas seluruhnya dan hal tersebut akan meningkatkan resiko
komplikasi pada kelahiran yang baru
35 sampel yang jarak kehamilan tidak normal 474 melahirkan bayi dengan
berat badan lahir rendah
Hubungan Status Anemia Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah
Anemia merupakan suatu kondisi saat sel darah merah atau jumlah
hemoglobin dalam darah merah menurun sehingga kapasitas daya angkut oksigen
untuk kebutuhan organ organ vital pada ibu dan janin menjadi berkurang yang
berakibat melahirkan bayi dengan berat badan kurang maksimal Lihat tabel 12
Tabel 12 Hubungan Status Anemia Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir rendah
Kategori Anemia Kategori BBL
TOTAL BBLR TIDAK BBLR
n n
Anemia 9 237 1 26 10 132
Normal 29 763 37 974 66 868
Total 38 1000 38 1000 76 1000
Nilai p value sebesar 0007 yang artinya dalam penelitian ini ada hubungan
status anemia ibu hamil dengan berat badan bayi lahir rendah
Ibu hamil yang menderita anemia mengalami persalinan prematur 25 kali
lebih besar dibandingkan dengan ibu yang tidak anemia Anemia dapat
mengakibatkan penurunan suplai oksigen ke jaringan selain itu juga dapat merubah
struktur vaskularisasi plasenta hal ini akan mengganggu pertumbuhan janin sehingga
httprepositoryunimusacid
akan memperkuat risiko terjadinya persalinan prematur dan kelahiran bayi dengan
berat badan lahir rendah terutama untuk kadar hemoglobin yang rendah mulai dari
trimester awal kehamilan
10 sampel dengan anemia yang melahirkan bayi dengan berat badan lahir
rendah ada 237
SIMPULAN DAN SARAN
SIMPULAN
Umur ibu hamil sampel termuda adalah 19 tahun dan tertua 39 tahun dengan
12 sampel beresiko untuk melahirkan BBLR Paritas ibu hamil paling tinggi dari
sampel adalah kehamilan yang ke 5 dengan 36 sampel ( 474 ) ibu hamil primipara
dan grandimultipara LILA terendah adalah 210 cm sedangkan paling tinggi 32 cm
dengan LILA sampel tidak normal ( KEK ) ada 9 sampel ( 118 ) Jarak
kehamilan paling lama yaitu 132 bulan terdapat 35 sampel ( 461 ) yang
mempunyai jarak kehamilan yang tidak normal yaitu lt 24 bulan Kadar Hb ibu
hamil terendah yaitu 94 sedangkan kadar Hb ibu hamil tertinggi adalah 138 gr
dengan 10 sampel ( 132 gr ) berstatus anemia Jumlah persalinan dalam Tahun
2017 sebanyak 1306 persalinan dengan 1294 lahir hidup sementara bayi yang lahir
hidup 38 di antaranya lahir dengan berat badan lahir rendah ( BBLR ) Tidak ada
hubungan umur ibu hamil dengan kejadian berat badan bayi lahir rendah Tidak ada
hubungan paritas ibu hamil dengan kejadian bayi berat badan lahir rendah Ada
hubungan status gizi ibu hamil dengan kejadian berat badan lahir rendah Tidak ada
hubungan antara jarak kehamilan dengan kejadian berat badan lahir rendah Ada
hubungan status anemia ibu hamil dengan kejadian berat badan bayi lahir rendah
httprepositoryunimusacid
SARAN
Diharapkan ibu hamil WUS dan remaja putri untuk lebih memperhatikan
kesehatannya terutama pemenuhan gizi sebelum dan selama hamil untuk mencegah
berbagai komplikasi pada kehamilan seperti KEK dan anemia sehingga dapat
mengurangi kelahiran bayi BBLR Diharapkan ibu muda yang berusia di bawah 20
tahun agar menunda kehamilan dan wanita berusia di atas 35 tahun agar
menghentikan kehamilan dengan cara menjadi akseptor program KB Perlu adanya
kegiatan konseling terhadap ibu hamil ataupun wanita usia subur untuk
mempersiapkan kehamilannya Bagi institusi terkait semoga bisa memanfaatkan
hasil dari penelitian ini Perlu adanya penelitian lebih lanjut guna mendapatkan
informasi yang lebih maksimal
httprepositoryunimusacid
DAFTAR PUSTAKA
Abdoerrachman 2007 Ilmu Kesehatan Anak Jakarta Bagian Ilmu Kesehatan Anak
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Andonotopo W Arifin MT 2005 Kurang Gizi pada Ibu Hamil Ancaman pada
janin [diakses 7 Mei 2012] httpioppijepang orgarticlephp
Asiyah S 2010 Karakteristik Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Sampai Tribulan II
Tahun 2009 Di kota KediriJurnal Kesehatan suara Forikes
Damanik SM 2010 Klasifikasi Bayi Menurut Berat Lahir dan Masa Gestasi
Ikatan Dokter Anak Indonesia Jakarta
Festy P Analisis faktor resiko pada kejadian berat badan lahir rendah di kabupaten
Sumenep Jurnal Ilmu Kesehatan Health Sciences 2011 7(1)
Hius S 2012 Gambaran Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di Rumah Sakit Umum
Daerah dr Zainoel Abidin Banda Aceh Skripsi Banda Aceh Universitas
Syiah Kuala
Sartika D 2012 BBLR Dengan Dismaturhttpdewisartika172blogspot com
201212kti-bblr-dengan-dismaturhtml
Suwanti 2014 Hubungan jarak persalinan dan riwayat abortus dengan kejadian
plasenta previa di RSU Propinsi NTB Tahun 2012 http lpsdimataramcom
volume 8 No 1 Februari 2014 Media Bina Ilmiah5
Trihardiani I 2011 Faktor risiko kejadian berat badan lahir rendah di wilayah kerja
Puskesmas Singkawang Timur dan Utara Kota Singkawang Artikel
Penelitian Semarang Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro 4-29
httprepositoryunimusacid
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Berat badan merupakan salah satu indikator kesehatan Bayi Berat Lahir
(BBL) Rerata berat badan normal (usia gestasi 37sd 41 minggu) adalah 3200 gram
Secara umum Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) lebih besar risikonya untuk
mengalami masalah atau komplikasi pada saat lahir (Damanik 2010)
BBLR adalah bayi dengan berat badan lahir kurang dari 2500 gram tanpa
memandang masa gestasi Berat badan lahir rendah adalah berat bayi yang ditimbang
dalam 1 jam setelah lahir World Health Organization (WHO) sejak tahun 1961
menyatakan bahwa semua bayi baru lahir yang berat badannya kurang atau sama
dengan 2500 gram disebut low birth weight infant (bayi berat lahir rendah) Menurut
WHO BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram
Angka kematian bayi menjadi indikator pertama dalam menentukan derajat kesehatan
anak karena merupakan cerminan dari status kesehatan anak saat ini Secara statistik
angka kesakitan dan kematian pada nenonatus di negara berkembang tinggi dengan
penyebab utama berkaitan dengan BBLR (Asiyah 2010)
BBLR termasuk faktor utama dalam peningkatan mortalitas morbiditas dan
disabilitas neonatus bayi dan anak serta memberikan dampak jangka panjang
terhadap kehidupannya di masa depan Kelahiran BBLR terus meningkat pertahunnya
di negara maju seperti Amerika Serikat sedangkan di Indonesia kelahiran BBLR
justru diikuti oleh kematian bayi ( Asiyah 2010 )
Ada beberapa faktor risiko yang mempengaruhi BBLR ditinjau dari faktor
ibu kehamilan dan faktor janin Faktor ibu meliputi gizi saat hamil kurang umur
ibu ( lt 20 tahun dan gt 35 tahun) jarak kehamilan terlalu dekat dan penyakit
menahunfaktor kehamilan seperti hidramnion parietas status gizi ibu hamil dan
status anemia ibu hamil Faktor janin yang mempengaruhi BBLR seperti cacat
bawaan dan infeksi dalam rahim Faktor-faktor risiko lainnya yang mempengaruhi
httprepositoryunimusacid
kejadian BBLR antara lain paritas status ekonomi pendidikan dan pekerjaan ibu
(Sistriani 2008)
Menurut data United Nations Childrenrsquos Fund (UNICEF 2009) angka
kelahiran BBLR di dunia mencapai 14 Negara-negara berkembang menduduki
angka kelahiran BBLR hingga 15 sedangkan negara-negara industri maju
mempunyai angka kejadian BBLR 7 Berdasarkan hasil penelitian Demographic
and Health Survey (DHS) 2002-2003 dan dianalisis kembali oleh UNICEF HQ
(Headquarters) Juni 2004 prevalensi kelahiran BBLR di Indonesia mencapai 9
Prevalensi BBLR menurut WHO (2010) diperkirakan 15 dari seluruh
kelahiran di dunia dengan batasan 33 - 38 dan lebih sering terjadi di negara-
negara berkembang atau sosial ekonomi rendah Secara statistik menunjukkan 90
kejadian BBLR didapatkan di negara berkembang dan angka kematiannya 35 kali
lebih tinggi dibanding pada bayi dengan berat badan lahir lebih dari 2500 gram Hal
ini dapat terjadi dan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti ibu mempunyai
penyakit yang langsung berhubungan dengan kehamilan dan usia ibu (Sartika 2012)
Angka kejadian di Indonesia sangat bervariasi antara satu daerah dengan
daerah lain yaitu berkisar antara 9 - 30 hasil studi di 7 daerah diperoleh angka
BBLR dengan rentang 21 - 172 Proporsi BBLR dapat diketahui berdasarkan
estimasi dari Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) Secara nasional
berdasarkan analisa lanjut SDKI angka BBLR sekitar 75 Angka ini lebih besar
dari target BBLR yang ditetapkan pada sasaran program perbaikan gizi menuju
Indonesia Sehat 2010 yakni maksimal 7 Menurut SDKI 2002 - 2003 sekitar 57
kematian bayi terjadi pada bayi umur dibawah 1 bulan dan utamanya disebabkan oleh
gangguan perinatal dan bayi berat lahir rendah Menurut perkiraan setiap tahunnya
sekitar 400000 bayi lahir dengan berat badan rendah (Hius 2012)
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang maka dapat dirumuskan permasalahan dalam
penelitian ini adalah rdquoApakah Faktor - faktor yang berhubungan dengan berat badan
lahir rendah (BBLR) di Wilayah Puskesmas Sitanggal
httprepositoryunimusacid
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian berat badan lahir
rendah (BBLR) di Wilayah Puskesmas Sitanggal
Tujuan khusus
a Mendiskripsikan umur ibu hamil di Wilayah Puskesmas Sitanggal
b Mendeskripsikan paritas ibu hamil di Wilayah Puskesmas Sitanggal
c Mendeskripsikan status gizi ibu hamil di Wilayah Puskesmas Sitanggal
d Mendeskripsikan jarak kehamilan di Wilayah Puskesmas Sitanggal
e Mendeskripsikan anemia pada ibu hamil di Wilayah Puskesmas Sitanggal
f Mendeskripsikan berat badan lahir rendah di Wilayah Puskesmas Sitanggal
g Menganalisis hubungan usia ibu hamil terhadap berat badan lahir rendah di
wilayah Puskesmas Sitanggal
h Menganalisis hubungan paritas ibu hamil terhadap berat badan lahir rendah di
wilayah Puskesmas Sitanggal
i Menganalisis hubungan status gizi ibu hamil terhadap berat badan lahir rendah
di wilayah Puskesmas Sitanggal
j Menganalisis hubungan jarak kehamilan terhadap berat badan lahir rendah di
wilayah Puskesmas Sitanggal
k Menganalisis hubungan anemia pada ibu hamil terhadap berat badan lahir rendah
di wilayah Puskesmas Sitanggal
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian analitik dengan desain case control
yang digunakan untuk menentukan hubungan antara variabel bebas dan variabel
terikat Pendekatan yang digunakan adalah retrospektif yang berusaha melihat
kebelakang artinya mengumpulkan data dimulai dari efek atau akibat yang telah
terjadi Kemudian dari efek tersebut ditelusuri penyebabnya atau variabel-variabel
httprepositoryunimusacid
yang mempengaruhi akibat tersebut Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
adakah hubungan umur ibu hamil paritas ibu hamil Status gizi ibu hamil Jarak
kehamilan dan anemia ibu hamil dengan kejadian berat bayi lahir rendah ( BBLR ) di
Wilayah Puskesmas Sitanggal
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Wilayah Puskesmas Sitanggal Bulan Januari 2018
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bayi dengan berat lahir lt 2500
gram dari Januari sampai Desember 2017 sebanyak 38 bayi yang terbagi dalam 5
desa di Wilayah Puskesmas Sitanggal Jumlah populasi yang diambil adalah 11
dengan merekrut sejumlah subjek dengan efek ( kelompok kasus ) kemudian dicari
subyek lain yang karekteristiknya sebanding namun tidak mempunyai efek
( kelompok kontrol ) yaitu bayi dengan berat lahir normal dan bayi dengan berat lahir
tidak normal
HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Subjek Penelitian
Umur Ibu Hamil
Umur ibu hamil sampel termuda adalah 19 tahun dan tertua 39 tahun yang
dikelompokkan menjadi tidak beresiko dengan rentang umur 20 ndash 35 tahun dan
beresiko dengan usia lt 20 tahun atau usia gt 35 tahun Distribusi frekuensi umur ibu
hamil dapat dilihat pada tabel 4
Tabel 4 Kategori Umur Sampel
Kategori umur sampel n Persentase ( )
Berisiko 12 158
Tidak berisiko 64 842
Total 76 1000
httprepositoryunimusacid
Terdapat 64 sampel ( 842 ) sampel dengan kategori tidak berisiko sedangkan
sampel yang berisiko ada 12 sampel ( 158 )
Paritas Ibu Hamil
Paritas ibu hamil paling tinggi dari sampel adalah kehamilan yang ke 5
Paritas ibu hamil di kelompokkan dalam primipera yaitu ibu yang belum pernah
melahirkan sampai dengan pernah melahirkan 1 kali ( kehamilan ke 1 atau kehamilan
ke 2 ) dan Multipara yaitu ibu hamil dengan kehamilan ke 3 atau lebih Lihat tabel 5
Tabel 5 Kategori kehamilan sampel
Kategori kehamilan sampel n Persentase ( )
Primipara dan Grandimultipara 36 474
Multipara 40 526
Total 76 1000
Ada 36 sampel ( 474 ) ibu hamil primipara dan grandimultipara dan 40 sampel (
526 ) sampel multipara
Status Gizi Ibu Hamil
Hasil pengambilan data Lila terendah adalah 210 cm sedangkan paling tinggi
32 cm Karakteristik status ibu hamil berdasarkan pengukuran lingkar lengan atas (
LILA ) di kategorikan menjadi normal yaitu ibu hamil dengan LiLa ge 235 cm dan
KEK yaitu ibu hamil dengan LILA lt 235 cm Lihat tabel 6
Tabel 6 Kategori LILA Sampel
Kategori LILA Sampel n Persentase ( )
KEK 9 118
Normal 67 882
Total 76 1000
httprepositoryunimusacid
LILA sampel ibu hamil yang normal ada 67 sampel ( 882 ) dan LILA sampel
tidak normal ada 9 sampel ( 118 )
Jarak Kehamilan Ibu Hamil
Hasil pengumpulan data di dapat jarak kehamilan paling lama yaitu 132 bulan
Jarak kehamilan sampel dibagi menjadi normal yaitu apabila jarak kehamilan dengan
kehamilan sebelumnya ge 24 bulan atau kehamilan pertama dan tidak normal yaitu
apabila jarak kehamilan dengan kehamilan sebelumnya lt 24 bulan Lihat tabel 7
Tabel 7 Kategori Jarak Kehamilan
Kategori Jarak Kehamilan n Persentase ( )
Tidak Normal 35 461
Normal 41 539
Total 76 1000
Terdapat 35 sampel ( 461 ) yang mempunyai jarak kehamilan yang tidak normal
yaitu lt 24 bulan
Anemia Ibu Hamil
Status anemia ibu hamil dengan mengukur kadar haemoglobin dalam darah
yang ditentukan dengan metode sahli Data ini di ambil dengan melihat data
sekunder yaitu buku KIA ibu hamil Kadar Hb ibu hamil terendah yaitu 94 gr
sedangkan kadar Hb ibu hamil tertinggi adalah 138 gr Status anemia ibu hamil
dibedakan dalam 2 kategori Normal yaitu ibu hamil dengan kadar Hb ge 11 gr dan
Anemia yaitu ibu hamil dengan kadar Hb lt 11 gr Lihat tabel 8
Tabel 8 Kategori Anemia Sampel
Kategori Anemia Sampel n Persentase ( )
Anemia 10 132
Normal 66 868
Total 76 1000
httprepositoryunimusacid
76 sampel ibu hamil diperoleh data 10 sampel (132 ) berstatus anemia
Hubungan Umur Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir
Umur ibu hamil mempunyai hubungan dengan kejadian BBLR walaupun
sangat kecil Lihat tabel 9
Tabel 9 Hubungan Umur Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir
Kategori Umur
Kategori BBL
TOTAL BBLR TIDAK BBLR
n n
Berisiko 9 237 3 79 12 158
Tidak Berisiko 29 763 35 921 64 842
Total 38 1000 38 1000 76 1000
Berdasarkan hasil uji che- square ternyata nilai p value 0059 yang artinya
dalam penelitian ini tidak ada hubungan antara usia ibu hamil dengan kejadian berat
badan bayi lahir rendah
Umur yang baik bagi ibu untuk hamil adalah 20 - 35 tahun Kehamilan di
bawah umur 20 tahun atau lebih 35 tahun merupakan kehamilan yang beresiko tinggi
Kehamilan pada usia muda merupakan faktor resiko karena pada umur lt 20 tahun
kondisi ibu masih dalam pertumbuhan sehingga asupan makanan lebih banyak
digunakan untuk mencukupi kebutuhan ibu Sedangkan kehamilan lebih dari 35 tahun
organ reproduksi kurang subur serta memperbesar resiko kelahiran dengan kelainan
kongenital dan beresiko untuk mengalami kelahiran prematur
12 sampel yang berisiko untuk kehamilan terdapat 237 yang melahirkan
bayi dengan BBLR sedangkan untuk sampel yang tidak beresiko dari 64 sampel 921
melahirkan bayi dengan tidak BBLR
Hubungan Paritas Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah
Semakin tinggi kategori kehamilan maka akan semakin besar kemungkinan
untuk melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah Lihat tabel 10
Tabel 10 Hubungan Paritas Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir
httprepositoryunimusacid
Kategori kehamilan ke
Kategori BBL TOT
AL BBLR TIDAK BBLR
n n
Primipara dan Grandimultipara 17 472 19 577 36 474
Multipara 21 525 19 475 40 526
Total 38 1000 38 1000 76 1000
Uji che-square nilai p value = 0646 yang artinya dalam penelitian ini tidak
ada hubungan antara paritas ibu hamil dengan berat badan bayi lahir rendah
Paritas ibu diklasifikasikan menjadi primipara ( ibu yang melahirkan anak
pertama ) multipara ( ibu yang melahirkan anak kedua dan ketiga ) dan
grandemultipara ( ibu yang melahirkan anak keempat atau lebih ) Ibu dengan paritas
lebih dari tiga anak beresiko 24 kali lebih besar untuk melahirkan BBLR karena
setiap proses kehamilan dan persalinan menyebabkan trauma fisik dan psikis
semakin banyak trauma yang ditinggalkan menyebabkan penyulit pada kehamilan
dan persalinan berikutnya Kehamilan grandemultipara ( paritas tinggi )
menyebabkan kemunduran daya lentur (elastisitas) jaringan yang sudah berulang kali
direnggangkan oleh kehamilan sehingga cenderung untuk timbul kelainan letak
ataupun kelainan pertumbuhan plasenta dan pertumbuhan janin sehingga melahirkan
bayi berat lahir rendah ( BBLR ) Hal ini dapat mempengaruhi suplai gizi dari ibu
ke janin dan semakin tinggi paritas maka resiko untuk melahirkan BBLR semakin
tinggi
Berdasarkan pengumpulan data yang diperoleh dari 36 sampel ibu kehamilan
primipera dan grandimultipara terdapat 472 yang melahirkan bayi dengan berat
badan lahir rendah
Hubungan Status Gizi Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah
Ibu hamil yang menderita KEK mempunyai resiko kesakitan yang lebih besar
terutama pada trimester III kehamilan dibandingkan dengan ibu hamil normal
akibatnya mereka mempunyai resiko yang lebih besar untuk melahirkan bayi dengan
BBLR Lihat tabel 11
httprepositoryunimusacid
Tabel 11 Hubungan Status Gizi Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir
Kategori Status
Gizi
Kategori BBL
TOTAL BBLR TIDAK BBLR
n n
KEK 8 211 1 26 9 118
Normal 30 789 37 974 67 882
Total 38 1000 38 1000 76 1000
Hasil uji che square nilai p value 0013 yang artinya dalam penelitian ini ada
hubungan antara status gizi ibu hamil dengan berat badan lahir rendah
Implikasi status KEK terhadap berat bayi lahir adalah bahwa KEK
menggambarkan keadaan konsumsi makan terutama konsumsi energi dan protein
dalam jangka panjang Kekurangan energi secara kronis ini menyebabkan ibu hamil
tidak mempunyai cadangan zat gizi yang adekuat untuk menyediakan kebutuhan
fisiologi kehamilan yakni perubahan hormon dan meningkatnya volume darah untuk
pertumbuhan janin sehingga suplai zat gizi pada janin pun berkurang akibatnya
pertumbuhan dan perkembangan janin terhambat dan lahir dengan berat yang rendah
Lingkar Lengan Atas Ibu lt 235 cm pada trimester 3 sebagai faktor risiko
berat bayi lahir rendah Pengukuran lingkar lengan atas (LILA) merupakan salah satu
cara deteksi dini untuk mengetahui risiko Kurang Energi Kronik (KEK)
9 sampel yang berstatus gizi KEK ( tidak normal ) terdapat 8 sampel ( 211
) yang melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah
Hubungan Jarak Kehamilan Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah
Penelitian menunjukkan bahwa jarak antar kehamilan yang hanya kurang dari
12 bulan dapat meningkatkan resiko kematian pada sang ibu
Tabel 12 Hubungan Jarak Kehamilan Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah
Kategori Jarak
Kehamilan
Kategori BBL
TOTAL BBLR TIDAK BBLR
n n
Tidak normal 18 474 17 447 35 461
Normal 20 526 21 553 41 539
Total 38 1000 38 1000 76 1000
httprepositoryunimusacid
Uji chie square 0818 yang artinya dalam penelitian ini tidak ada hubungan
antara jarak kehamilan dengan berat badan lahir rendah
Penelitian menunjukkan bahwa jarak antar kehamilan yang hanya kurang dari
12 bulan dapat meningkatkan resiko kematian pada sang ibu Selain itu penelitian
juga menyebutkan bahwa kematian pada ibu dapat disebabkan karena terjadi
perdarahan pasca persalinan Rahim ibu yang jarak kehamilannya terlalu dekat
belum siap untuk menampung dan menjadi tempat tumbuh kembang janin yang baru
Dikhawatirkan bahwa plasenta atau ari ari dari kelahiran yang sebelumnya belum
meluruh atau mengelupas seluruhnya dan hal tersebut akan meningkatkan resiko
komplikasi pada kelahiran yang baru
35 sampel yang jarak kehamilan tidak normal 474 melahirkan bayi dengan
berat badan lahir rendah
Hubungan Status Anemia Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah
Anemia merupakan suatu kondisi saat sel darah merah atau jumlah
hemoglobin dalam darah merah menurun sehingga kapasitas daya angkut oksigen
untuk kebutuhan organ organ vital pada ibu dan janin menjadi berkurang yang
berakibat melahirkan bayi dengan berat badan kurang maksimal Lihat tabel 12
Tabel 12 Hubungan Status Anemia Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir rendah
Kategori Anemia Kategori BBL
TOTAL BBLR TIDAK BBLR
n n
Anemia 9 237 1 26 10 132
Normal 29 763 37 974 66 868
Total 38 1000 38 1000 76 1000
Nilai p value sebesar 0007 yang artinya dalam penelitian ini ada hubungan
status anemia ibu hamil dengan berat badan bayi lahir rendah
Ibu hamil yang menderita anemia mengalami persalinan prematur 25 kali
lebih besar dibandingkan dengan ibu yang tidak anemia Anemia dapat
mengakibatkan penurunan suplai oksigen ke jaringan selain itu juga dapat merubah
struktur vaskularisasi plasenta hal ini akan mengganggu pertumbuhan janin sehingga
httprepositoryunimusacid
akan memperkuat risiko terjadinya persalinan prematur dan kelahiran bayi dengan
berat badan lahir rendah terutama untuk kadar hemoglobin yang rendah mulai dari
trimester awal kehamilan
10 sampel dengan anemia yang melahirkan bayi dengan berat badan lahir
rendah ada 237
SIMPULAN DAN SARAN
SIMPULAN
Umur ibu hamil sampel termuda adalah 19 tahun dan tertua 39 tahun dengan
12 sampel beresiko untuk melahirkan BBLR Paritas ibu hamil paling tinggi dari
sampel adalah kehamilan yang ke 5 dengan 36 sampel ( 474 ) ibu hamil primipara
dan grandimultipara LILA terendah adalah 210 cm sedangkan paling tinggi 32 cm
dengan LILA sampel tidak normal ( KEK ) ada 9 sampel ( 118 ) Jarak
kehamilan paling lama yaitu 132 bulan terdapat 35 sampel ( 461 ) yang
mempunyai jarak kehamilan yang tidak normal yaitu lt 24 bulan Kadar Hb ibu
hamil terendah yaitu 94 sedangkan kadar Hb ibu hamil tertinggi adalah 138 gr
dengan 10 sampel ( 132 gr ) berstatus anemia Jumlah persalinan dalam Tahun
2017 sebanyak 1306 persalinan dengan 1294 lahir hidup sementara bayi yang lahir
hidup 38 di antaranya lahir dengan berat badan lahir rendah ( BBLR ) Tidak ada
hubungan umur ibu hamil dengan kejadian berat badan bayi lahir rendah Tidak ada
hubungan paritas ibu hamil dengan kejadian bayi berat badan lahir rendah Ada
hubungan status gizi ibu hamil dengan kejadian berat badan lahir rendah Tidak ada
hubungan antara jarak kehamilan dengan kejadian berat badan lahir rendah Ada
hubungan status anemia ibu hamil dengan kejadian berat badan bayi lahir rendah
httprepositoryunimusacid
SARAN
Diharapkan ibu hamil WUS dan remaja putri untuk lebih memperhatikan
kesehatannya terutama pemenuhan gizi sebelum dan selama hamil untuk mencegah
berbagai komplikasi pada kehamilan seperti KEK dan anemia sehingga dapat
mengurangi kelahiran bayi BBLR Diharapkan ibu muda yang berusia di bawah 20
tahun agar menunda kehamilan dan wanita berusia di atas 35 tahun agar
menghentikan kehamilan dengan cara menjadi akseptor program KB Perlu adanya
kegiatan konseling terhadap ibu hamil ataupun wanita usia subur untuk
mempersiapkan kehamilannya Bagi institusi terkait semoga bisa memanfaatkan
hasil dari penelitian ini Perlu adanya penelitian lebih lanjut guna mendapatkan
informasi yang lebih maksimal
httprepositoryunimusacid
DAFTAR PUSTAKA
Abdoerrachman 2007 Ilmu Kesehatan Anak Jakarta Bagian Ilmu Kesehatan Anak
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Andonotopo W Arifin MT 2005 Kurang Gizi pada Ibu Hamil Ancaman pada
janin [diakses 7 Mei 2012] httpioppijepang orgarticlephp
Asiyah S 2010 Karakteristik Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Sampai Tribulan II
Tahun 2009 Di kota KediriJurnal Kesehatan suara Forikes
Damanik SM 2010 Klasifikasi Bayi Menurut Berat Lahir dan Masa Gestasi
Ikatan Dokter Anak Indonesia Jakarta
Festy P Analisis faktor resiko pada kejadian berat badan lahir rendah di kabupaten
Sumenep Jurnal Ilmu Kesehatan Health Sciences 2011 7(1)
Hius S 2012 Gambaran Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di Rumah Sakit Umum
Daerah dr Zainoel Abidin Banda Aceh Skripsi Banda Aceh Universitas
Syiah Kuala
Sartika D 2012 BBLR Dengan Dismaturhttpdewisartika172blogspot com
201212kti-bblr-dengan-dismaturhtml
Suwanti 2014 Hubungan jarak persalinan dan riwayat abortus dengan kejadian
plasenta previa di RSU Propinsi NTB Tahun 2012 http lpsdimataramcom
volume 8 No 1 Februari 2014 Media Bina Ilmiah5
Trihardiani I 2011 Faktor risiko kejadian berat badan lahir rendah di wilayah kerja
Puskesmas Singkawang Timur dan Utara Kota Singkawang Artikel
Penelitian Semarang Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro 4-29
httprepositoryunimusacid
kejadian BBLR antara lain paritas status ekonomi pendidikan dan pekerjaan ibu
(Sistriani 2008)
Menurut data United Nations Childrenrsquos Fund (UNICEF 2009) angka
kelahiran BBLR di dunia mencapai 14 Negara-negara berkembang menduduki
angka kelahiran BBLR hingga 15 sedangkan negara-negara industri maju
mempunyai angka kejadian BBLR 7 Berdasarkan hasil penelitian Demographic
and Health Survey (DHS) 2002-2003 dan dianalisis kembali oleh UNICEF HQ
(Headquarters) Juni 2004 prevalensi kelahiran BBLR di Indonesia mencapai 9
Prevalensi BBLR menurut WHO (2010) diperkirakan 15 dari seluruh
kelahiran di dunia dengan batasan 33 - 38 dan lebih sering terjadi di negara-
negara berkembang atau sosial ekonomi rendah Secara statistik menunjukkan 90
kejadian BBLR didapatkan di negara berkembang dan angka kematiannya 35 kali
lebih tinggi dibanding pada bayi dengan berat badan lahir lebih dari 2500 gram Hal
ini dapat terjadi dan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti ibu mempunyai
penyakit yang langsung berhubungan dengan kehamilan dan usia ibu (Sartika 2012)
Angka kejadian di Indonesia sangat bervariasi antara satu daerah dengan
daerah lain yaitu berkisar antara 9 - 30 hasil studi di 7 daerah diperoleh angka
BBLR dengan rentang 21 - 172 Proporsi BBLR dapat diketahui berdasarkan
estimasi dari Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) Secara nasional
berdasarkan analisa lanjut SDKI angka BBLR sekitar 75 Angka ini lebih besar
dari target BBLR yang ditetapkan pada sasaran program perbaikan gizi menuju
Indonesia Sehat 2010 yakni maksimal 7 Menurut SDKI 2002 - 2003 sekitar 57
kematian bayi terjadi pada bayi umur dibawah 1 bulan dan utamanya disebabkan oleh
gangguan perinatal dan bayi berat lahir rendah Menurut perkiraan setiap tahunnya
sekitar 400000 bayi lahir dengan berat badan rendah (Hius 2012)
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang maka dapat dirumuskan permasalahan dalam
penelitian ini adalah rdquoApakah Faktor - faktor yang berhubungan dengan berat badan
lahir rendah (BBLR) di Wilayah Puskesmas Sitanggal
httprepositoryunimusacid
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian berat badan lahir
rendah (BBLR) di Wilayah Puskesmas Sitanggal
Tujuan khusus
a Mendiskripsikan umur ibu hamil di Wilayah Puskesmas Sitanggal
b Mendeskripsikan paritas ibu hamil di Wilayah Puskesmas Sitanggal
c Mendeskripsikan status gizi ibu hamil di Wilayah Puskesmas Sitanggal
d Mendeskripsikan jarak kehamilan di Wilayah Puskesmas Sitanggal
e Mendeskripsikan anemia pada ibu hamil di Wilayah Puskesmas Sitanggal
f Mendeskripsikan berat badan lahir rendah di Wilayah Puskesmas Sitanggal
g Menganalisis hubungan usia ibu hamil terhadap berat badan lahir rendah di
wilayah Puskesmas Sitanggal
h Menganalisis hubungan paritas ibu hamil terhadap berat badan lahir rendah di
wilayah Puskesmas Sitanggal
i Menganalisis hubungan status gizi ibu hamil terhadap berat badan lahir rendah
di wilayah Puskesmas Sitanggal
j Menganalisis hubungan jarak kehamilan terhadap berat badan lahir rendah di
wilayah Puskesmas Sitanggal
k Menganalisis hubungan anemia pada ibu hamil terhadap berat badan lahir rendah
di wilayah Puskesmas Sitanggal
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian analitik dengan desain case control
yang digunakan untuk menentukan hubungan antara variabel bebas dan variabel
terikat Pendekatan yang digunakan adalah retrospektif yang berusaha melihat
kebelakang artinya mengumpulkan data dimulai dari efek atau akibat yang telah
terjadi Kemudian dari efek tersebut ditelusuri penyebabnya atau variabel-variabel
httprepositoryunimusacid
yang mempengaruhi akibat tersebut Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
adakah hubungan umur ibu hamil paritas ibu hamil Status gizi ibu hamil Jarak
kehamilan dan anemia ibu hamil dengan kejadian berat bayi lahir rendah ( BBLR ) di
Wilayah Puskesmas Sitanggal
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Wilayah Puskesmas Sitanggal Bulan Januari 2018
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bayi dengan berat lahir lt 2500
gram dari Januari sampai Desember 2017 sebanyak 38 bayi yang terbagi dalam 5
desa di Wilayah Puskesmas Sitanggal Jumlah populasi yang diambil adalah 11
dengan merekrut sejumlah subjek dengan efek ( kelompok kasus ) kemudian dicari
subyek lain yang karekteristiknya sebanding namun tidak mempunyai efek
( kelompok kontrol ) yaitu bayi dengan berat lahir normal dan bayi dengan berat lahir
tidak normal
HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Subjek Penelitian
Umur Ibu Hamil
Umur ibu hamil sampel termuda adalah 19 tahun dan tertua 39 tahun yang
dikelompokkan menjadi tidak beresiko dengan rentang umur 20 ndash 35 tahun dan
beresiko dengan usia lt 20 tahun atau usia gt 35 tahun Distribusi frekuensi umur ibu
hamil dapat dilihat pada tabel 4
Tabel 4 Kategori Umur Sampel
Kategori umur sampel n Persentase ( )
Berisiko 12 158
Tidak berisiko 64 842
Total 76 1000
httprepositoryunimusacid
Terdapat 64 sampel ( 842 ) sampel dengan kategori tidak berisiko sedangkan
sampel yang berisiko ada 12 sampel ( 158 )
Paritas Ibu Hamil
Paritas ibu hamil paling tinggi dari sampel adalah kehamilan yang ke 5
Paritas ibu hamil di kelompokkan dalam primipera yaitu ibu yang belum pernah
melahirkan sampai dengan pernah melahirkan 1 kali ( kehamilan ke 1 atau kehamilan
ke 2 ) dan Multipara yaitu ibu hamil dengan kehamilan ke 3 atau lebih Lihat tabel 5
Tabel 5 Kategori kehamilan sampel
Kategori kehamilan sampel n Persentase ( )
Primipara dan Grandimultipara 36 474
Multipara 40 526
Total 76 1000
Ada 36 sampel ( 474 ) ibu hamil primipara dan grandimultipara dan 40 sampel (
526 ) sampel multipara
Status Gizi Ibu Hamil
Hasil pengambilan data Lila terendah adalah 210 cm sedangkan paling tinggi
32 cm Karakteristik status ibu hamil berdasarkan pengukuran lingkar lengan atas (
LILA ) di kategorikan menjadi normal yaitu ibu hamil dengan LiLa ge 235 cm dan
KEK yaitu ibu hamil dengan LILA lt 235 cm Lihat tabel 6
Tabel 6 Kategori LILA Sampel
Kategori LILA Sampel n Persentase ( )
KEK 9 118
Normal 67 882
Total 76 1000
httprepositoryunimusacid
LILA sampel ibu hamil yang normal ada 67 sampel ( 882 ) dan LILA sampel
tidak normal ada 9 sampel ( 118 )
Jarak Kehamilan Ibu Hamil
Hasil pengumpulan data di dapat jarak kehamilan paling lama yaitu 132 bulan
Jarak kehamilan sampel dibagi menjadi normal yaitu apabila jarak kehamilan dengan
kehamilan sebelumnya ge 24 bulan atau kehamilan pertama dan tidak normal yaitu
apabila jarak kehamilan dengan kehamilan sebelumnya lt 24 bulan Lihat tabel 7
Tabel 7 Kategori Jarak Kehamilan
Kategori Jarak Kehamilan n Persentase ( )
Tidak Normal 35 461
Normal 41 539
Total 76 1000
Terdapat 35 sampel ( 461 ) yang mempunyai jarak kehamilan yang tidak normal
yaitu lt 24 bulan
Anemia Ibu Hamil
Status anemia ibu hamil dengan mengukur kadar haemoglobin dalam darah
yang ditentukan dengan metode sahli Data ini di ambil dengan melihat data
sekunder yaitu buku KIA ibu hamil Kadar Hb ibu hamil terendah yaitu 94 gr
sedangkan kadar Hb ibu hamil tertinggi adalah 138 gr Status anemia ibu hamil
dibedakan dalam 2 kategori Normal yaitu ibu hamil dengan kadar Hb ge 11 gr dan
Anemia yaitu ibu hamil dengan kadar Hb lt 11 gr Lihat tabel 8
Tabel 8 Kategori Anemia Sampel
Kategori Anemia Sampel n Persentase ( )
Anemia 10 132
Normal 66 868
Total 76 1000
httprepositoryunimusacid
76 sampel ibu hamil diperoleh data 10 sampel (132 ) berstatus anemia
Hubungan Umur Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir
Umur ibu hamil mempunyai hubungan dengan kejadian BBLR walaupun
sangat kecil Lihat tabel 9
Tabel 9 Hubungan Umur Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir
Kategori Umur
Kategori BBL
TOTAL BBLR TIDAK BBLR
n n
Berisiko 9 237 3 79 12 158
Tidak Berisiko 29 763 35 921 64 842
Total 38 1000 38 1000 76 1000
Berdasarkan hasil uji che- square ternyata nilai p value 0059 yang artinya
dalam penelitian ini tidak ada hubungan antara usia ibu hamil dengan kejadian berat
badan bayi lahir rendah
Umur yang baik bagi ibu untuk hamil adalah 20 - 35 tahun Kehamilan di
bawah umur 20 tahun atau lebih 35 tahun merupakan kehamilan yang beresiko tinggi
Kehamilan pada usia muda merupakan faktor resiko karena pada umur lt 20 tahun
kondisi ibu masih dalam pertumbuhan sehingga asupan makanan lebih banyak
digunakan untuk mencukupi kebutuhan ibu Sedangkan kehamilan lebih dari 35 tahun
organ reproduksi kurang subur serta memperbesar resiko kelahiran dengan kelainan
kongenital dan beresiko untuk mengalami kelahiran prematur
12 sampel yang berisiko untuk kehamilan terdapat 237 yang melahirkan
bayi dengan BBLR sedangkan untuk sampel yang tidak beresiko dari 64 sampel 921
melahirkan bayi dengan tidak BBLR
Hubungan Paritas Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah
Semakin tinggi kategori kehamilan maka akan semakin besar kemungkinan
untuk melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah Lihat tabel 10
Tabel 10 Hubungan Paritas Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir
httprepositoryunimusacid
Kategori kehamilan ke
Kategori BBL TOT
AL BBLR TIDAK BBLR
n n
Primipara dan Grandimultipara 17 472 19 577 36 474
Multipara 21 525 19 475 40 526
Total 38 1000 38 1000 76 1000
Uji che-square nilai p value = 0646 yang artinya dalam penelitian ini tidak
ada hubungan antara paritas ibu hamil dengan berat badan bayi lahir rendah
Paritas ibu diklasifikasikan menjadi primipara ( ibu yang melahirkan anak
pertama ) multipara ( ibu yang melahirkan anak kedua dan ketiga ) dan
grandemultipara ( ibu yang melahirkan anak keempat atau lebih ) Ibu dengan paritas
lebih dari tiga anak beresiko 24 kali lebih besar untuk melahirkan BBLR karena
setiap proses kehamilan dan persalinan menyebabkan trauma fisik dan psikis
semakin banyak trauma yang ditinggalkan menyebabkan penyulit pada kehamilan
dan persalinan berikutnya Kehamilan grandemultipara ( paritas tinggi )
menyebabkan kemunduran daya lentur (elastisitas) jaringan yang sudah berulang kali
direnggangkan oleh kehamilan sehingga cenderung untuk timbul kelainan letak
ataupun kelainan pertumbuhan plasenta dan pertumbuhan janin sehingga melahirkan
bayi berat lahir rendah ( BBLR ) Hal ini dapat mempengaruhi suplai gizi dari ibu
ke janin dan semakin tinggi paritas maka resiko untuk melahirkan BBLR semakin
tinggi
Berdasarkan pengumpulan data yang diperoleh dari 36 sampel ibu kehamilan
primipera dan grandimultipara terdapat 472 yang melahirkan bayi dengan berat
badan lahir rendah
Hubungan Status Gizi Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah
Ibu hamil yang menderita KEK mempunyai resiko kesakitan yang lebih besar
terutama pada trimester III kehamilan dibandingkan dengan ibu hamil normal
akibatnya mereka mempunyai resiko yang lebih besar untuk melahirkan bayi dengan
BBLR Lihat tabel 11
httprepositoryunimusacid
Tabel 11 Hubungan Status Gizi Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir
Kategori Status
Gizi
Kategori BBL
TOTAL BBLR TIDAK BBLR
n n
KEK 8 211 1 26 9 118
Normal 30 789 37 974 67 882
Total 38 1000 38 1000 76 1000
Hasil uji che square nilai p value 0013 yang artinya dalam penelitian ini ada
hubungan antara status gizi ibu hamil dengan berat badan lahir rendah
Implikasi status KEK terhadap berat bayi lahir adalah bahwa KEK
menggambarkan keadaan konsumsi makan terutama konsumsi energi dan protein
dalam jangka panjang Kekurangan energi secara kronis ini menyebabkan ibu hamil
tidak mempunyai cadangan zat gizi yang adekuat untuk menyediakan kebutuhan
fisiologi kehamilan yakni perubahan hormon dan meningkatnya volume darah untuk
pertumbuhan janin sehingga suplai zat gizi pada janin pun berkurang akibatnya
pertumbuhan dan perkembangan janin terhambat dan lahir dengan berat yang rendah
Lingkar Lengan Atas Ibu lt 235 cm pada trimester 3 sebagai faktor risiko
berat bayi lahir rendah Pengukuran lingkar lengan atas (LILA) merupakan salah satu
cara deteksi dini untuk mengetahui risiko Kurang Energi Kronik (KEK)
9 sampel yang berstatus gizi KEK ( tidak normal ) terdapat 8 sampel ( 211
) yang melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah
Hubungan Jarak Kehamilan Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah
Penelitian menunjukkan bahwa jarak antar kehamilan yang hanya kurang dari
12 bulan dapat meningkatkan resiko kematian pada sang ibu
Tabel 12 Hubungan Jarak Kehamilan Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah
Kategori Jarak
Kehamilan
Kategori BBL
TOTAL BBLR TIDAK BBLR
n n
Tidak normal 18 474 17 447 35 461
Normal 20 526 21 553 41 539
Total 38 1000 38 1000 76 1000
httprepositoryunimusacid
Uji chie square 0818 yang artinya dalam penelitian ini tidak ada hubungan
antara jarak kehamilan dengan berat badan lahir rendah
Penelitian menunjukkan bahwa jarak antar kehamilan yang hanya kurang dari
12 bulan dapat meningkatkan resiko kematian pada sang ibu Selain itu penelitian
juga menyebutkan bahwa kematian pada ibu dapat disebabkan karena terjadi
perdarahan pasca persalinan Rahim ibu yang jarak kehamilannya terlalu dekat
belum siap untuk menampung dan menjadi tempat tumbuh kembang janin yang baru
Dikhawatirkan bahwa plasenta atau ari ari dari kelahiran yang sebelumnya belum
meluruh atau mengelupas seluruhnya dan hal tersebut akan meningkatkan resiko
komplikasi pada kelahiran yang baru
35 sampel yang jarak kehamilan tidak normal 474 melahirkan bayi dengan
berat badan lahir rendah
Hubungan Status Anemia Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah
Anemia merupakan suatu kondisi saat sel darah merah atau jumlah
hemoglobin dalam darah merah menurun sehingga kapasitas daya angkut oksigen
untuk kebutuhan organ organ vital pada ibu dan janin menjadi berkurang yang
berakibat melahirkan bayi dengan berat badan kurang maksimal Lihat tabel 12
Tabel 12 Hubungan Status Anemia Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir rendah
Kategori Anemia Kategori BBL
TOTAL BBLR TIDAK BBLR
n n
Anemia 9 237 1 26 10 132
Normal 29 763 37 974 66 868
Total 38 1000 38 1000 76 1000
Nilai p value sebesar 0007 yang artinya dalam penelitian ini ada hubungan
status anemia ibu hamil dengan berat badan bayi lahir rendah
Ibu hamil yang menderita anemia mengalami persalinan prematur 25 kali
lebih besar dibandingkan dengan ibu yang tidak anemia Anemia dapat
mengakibatkan penurunan suplai oksigen ke jaringan selain itu juga dapat merubah
struktur vaskularisasi plasenta hal ini akan mengganggu pertumbuhan janin sehingga
httprepositoryunimusacid
akan memperkuat risiko terjadinya persalinan prematur dan kelahiran bayi dengan
berat badan lahir rendah terutama untuk kadar hemoglobin yang rendah mulai dari
trimester awal kehamilan
10 sampel dengan anemia yang melahirkan bayi dengan berat badan lahir
rendah ada 237
SIMPULAN DAN SARAN
SIMPULAN
Umur ibu hamil sampel termuda adalah 19 tahun dan tertua 39 tahun dengan
12 sampel beresiko untuk melahirkan BBLR Paritas ibu hamil paling tinggi dari
sampel adalah kehamilan yang ke 5 dengan 36 sampel ( 474 ) ibu hamil primipara
dan grandimultipara LILA terendah adalah 210 cm sedangkan paling tinggi 32 cm
dengan LILA sampel tidak normal ( KEK ) ada 9 sampel ( 118 ) Jarak
kehamilan paling lama yaitu 132 bulan terdapat 35 sampel ( 461 ) yang
mempunyai jarak kehamilan yang tidak normal yaitu lt 24 bulan Kadar Hb ibu
hamil terendah yaitu 94 sedangkan kadar Hb ibu hamil tertinggi adalah 138 gr
dengan 10 sampel ( 132 gr ) berstatus anemia Jumlah persalinan dalam Tahun
2017 sebanyak 1306 persalinan dengan 1294 lahir hidup sementara bayi yang lahir
hidup 38 di antaranya lahir dengan berat badan lahir rendah ( BBLR ) Tidak ada
hubungan umur ibu hamil dengan kejadian berat badan bayi lahir rendah Tidak ada
hubungan paritas ibu hamil dengan kejadian bayi berat badan lahir rendah Ada
hubungan status gizi ibu hamil dengan kejadian berat badan lahir rendah Tidak ada
hubungan antara jarak kehamilan dengan kejadian berat badan lahir rendah Ada
hubungan status anemia ibu hamil dengan kejadian berat badan bayi lahir rendah
httprepositoryunimusacid
SARAN
Diharapkan ibu hamil WUS dan remaja putri untuk lebih memperhatikan
kesehatannya terutama pemenuhan gizi sebelum dan selama hamil untuk mencegah
berbagai komplikasi pada kehamilan seperti KEK dan anemia sehingga dapat
mengurangi kelahiran bayi BBLR Diharapkan ibu muda yang berusia di bawah 20
tahun agar menunda kehamilan dan wanita berusia di atas 35 tahun agar
menghentikan kehamilan dengan cara menjadi akseptor program KB Perlu adanya
kegiatan konseling terhadap ibu hamil ataupun wanita usia subur untuk
mempersiapkan kehamilannya Bagi institusi terkait semoga bisa memanfaatkan
hasil dari penelitian ini Perlu adanya penelitian lebih lanjut guna mendapatkan
informasi yang lebih maksimal
httprepositoryunimusacid
DAFTAR PUSTAKA
Abdoerrachman 2007 Ilmu Kesehatan Anak Jakarta Bagian Ilmu Kesehatan Anak
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Andonotopo W Arifin MT 2005 Kurang Gizi pada Ibu Hamil Ancaman pada
janin [diakses 7 Mei 2012] httpioppijepang orgarticlephp
Asiyah S 2010 Karakteristik Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Sampai Tribulan II
Tahun 2009 Di kota KediriJurnal Kesehatan suara Forikes
Damanik SM 2010 Klasifikasi Bayi Menurut Berat Lahir dan Masa Gestasi
Ikatan Dokter Anak Indonesia Jakarta
Festy P Analisis faktor resiko pada kejadian berat badan lahir rendah di kabupaten
Sumenep Jurnal Ilmu Kesehatan Health Sciences 2011 7(1)
Hius S 2012 Gambaran Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di Rumah Sakit Umum
Daerah dr Zainoel Abidin Banda Aceh Skripsi Banda Aceh Universitas
Syiah Kuala
Sartika D 2012 BBLR Dengan Dismaturhttpdewisartika172blogspot com
201212kti-bblr-dengan-dismaturhtml
Suwanti 2014 Hubungan jarak persalinan dan riwayat abortus dengan kejadian
plasenta previa di RSU Propinsi NTB Tahun 2012 http lpsdimataramcom
volume 8 No 1 Februari 2014 Media Bina Ilmiah5
Trihardiani I 2011 Faktor risiko kejadian berat badan lahir rendah di wilayah kerja
Puskesmas Singkawang Timur dan Utara Kota Singkawang Artikel
Penelitian Semarang Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro 4-29
httprepositoryunimusacid
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian berat badan lahir
rendah (BBLR) di Wilayah Puskesmas Sitanggal
Tujuan khusus
a Mendiskripsikan umur ibu hamil di Wilayah Puskesmas Sitanggal
b Mendeskripsikan paritas ibu hamil di Wilayah Puskesmas Sitanggal
c Mendeskripsikan status gizi ibu hamil di Wilayah Puskesmas Sitanggal
d Mendeskripsikan jarak kehamilan di Wilayah Puskesmas Sitanggal
e Mendeskripsikan anemia pada ibu hamil di Wilayah Puskesmas Sitanggal
f Mendeskripsikan berat badan lahir rendah di Wilayah Puskesmas Sitanggal
g Menganalisis hubungan usia ibu hamil terhadap berat badan lahir rendah di
wilayah Puskesmas Sitanggal
h Menganalisis hubungan paritas ibu hamil terhadap berat badan lahir rendah di
wilayah Puskesmas Sitanggal
i Menganalisis hubungan status gizi ibu hamil terhadap berat badan lahir rendah
di wilayah Puskesmas Sitanggal
j Menganalisis hubungan jarak kehamilan terhadap berat badan lahir rendah di
wilayah Puskesmas Sitanggal
k Menganalisis hubungan anemia pada ibu hamil terhadap berat badan lahir rendah
di wilayah Puskesmas Sitanggal
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian analitik dengan desain case control
yang digunakan untuk menentukan hubungan antara variabel bebas dan variabel
terikat Pendekatan yang digunakan adalah retrospektif yang berusaha melihat
kebelakang artinya mengumpulkan data dimulai dari efek atau akibat yang telah
terjadi Kemudian dari efek tersebut ditelusuri penyebabnya atau variabel-variabel
httprepositoryunimusacid
yang mempengaruhi akibat tersebut Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
adakah hubungan umur ibu hamil paritas ibu hamil Status gizi ibu hamil Jarak
kehamilan dan anemia ibu hamil dengan kejadian berat bayi lahir rendah ( BBLR ) di
Wilayah Puskesmas Sitanggal
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Wilayah Puskesmas Sitanggal Bulan Januari 2018
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bayi dengan berat lahir lt 2500
gram dari Januari sampai Desember 2017 sebanyak 38 bayi yang terbagi dalam 5
desa di Wilayah Puskesmas Sitanggal Jumlah populasi yang diambil adalah 11
dengan merekrut sejumlah subjek dengan efek ( kelompok kasus ) kemudian dicari
subyek lain yang karekteristiknya sebanding namun tidak mempunyai efek
( kelompok kontrol ) yaitu bayi dengan berat lahir normal dan bayi dengan berat lahir
tidak normal
HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Subjek Penelitian
Umur Ibu Hamil
Umur ibu hamil sampel termuda adalah 19 tahun dan tertua 39 tahun yang
dikelompokkan menjadi tidak beresiko dengan rentang umur 20 ndash 35 tahun dan
beresiko dengan usia lt 20 tahun atau usia gt 35 tahun Distribusi frekuensi umur ibu
hamil dapat dilihat pada tabel 4
Tabel 4 Kategori Umur Sampel
Kategori umur sampel n Persentase ( )
Berisiko 12 158
Tidak berisiko 64 842
Total 76 1000
httprepositoryunimusacid
Terdapat 64 sampel ( 842 ) sampel dengan kategori tidak berisiko sedangkan
sampel yang berisiko ada 12 sampel ( 158 )
Paritas Ibu Hamil
Paritas ibu hamil paling tinggi dari sampel adalah kehamilan yang ke 5
Paritas ibu hamil di kelompokkan dalam primipera yaitu ibu yang belum pernah
melahirkan sampai dengan pernah melahirkan 1 kali ( kehamilan ke 1 atau kehamilan
ke 2 ) dan Multipara yaitu ibu hamil dengan kehamilan ke 3 atau lebih Lihat tabel 5
Tabel 5 Kategori kehamilan sampel
Kategori kehamilan sampel n Persentase ( )
Primipara dan Grandimultipara 36 474
Multipara 40 526
Total 76 1000
Ada 36 sampel ( 474 ) ibu hamil primipara dan grandimultipara dan 40 sampel (
526 ) sampel multipara
Status Gizi Ibu Hamil
Hasil pengambilan data Lila terendah adalah 210 cm sedangkan paling tinggi
32 cm Karakteristik status ibu hamil berdasarkan pengukuran lingkar lengan atas (
LILA ) di kategorikan menjadi normal yaitu ibu hamil dengan LiLa ge 235 cm dan
KEK yaitu ibu hamil dengan LILA lt 235 cm Lihat tabel 6
Tabel 6 Kategori LILA Sampel
Kategori LILA Sampel n Persentase ( )
KEK 9 118
Normal 67 882
Total 76 1000
httprepositoryunimusacid
LILA sampel ibu hamil yang normal ada 67 sampel ( 882 ) dan LILA sampel
tidak normal ada 9 sampel ( 118 )
Jarak Kehamilan Ibu Hamil
Hasil pengumpulan data di dapat jarak kehamilan paling lama yaitu 132 bulan
Jarak kehamilan sampel dibagi menjadi normal yaitu apabila jarak kehamilan dengan
kehamilan sebelumnya ge 24 bulan atau kehamilan pertama dan tidak normal yaitu
apabila jarak kehamilan dengan kehamilan sebelumnya lt 24 bulan Lihat tabel 7
Tabel 7 Kategori Jarak Kehamilan
Kategori Jarak Kehamilan n Persentase ( )
Tidak Normal 35 461
Normal 41 539
Total 76 1000
Terdapat 35 sampel ( 461 ) yang mempunyai jarak kehamilan yang tidak normal
yaitu lt 24 bulan
Anemia Ibu Hamil
Status anemia ibu hamil dengan mengukur kadar haemoglobin dalam darah
yang ditentukan dengan metode sahli Data ini di ambil dengan melihat data
sekunder yaitu buku KIA ibu hamil Kadar Hb ibu hamil terendah yaitu 94 gr
sedangkan kadar Hb ibu hamil tertinggi adalah 138 gr Status anemia ibu hamil
dibedakan dalam 2 kategori Normal yaitu ibu hamil dengan kadar Hb ge 11 gr dan
Anemia yaitu ibu hamil dengan kadar Hb lt 11 gr Lihat tabel 8
Tabel 8 Kategori Anemia Sampel
Kategori Anemia Sampel n Persentase ( )
Anemia 10 132
Normal 66 868
Total 76 1000
httprepositoryunimusacid
76 sampel ibu hamil diperoleh data 10 sampel (132 ) berstatus anemia
Hubungan Umur Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir
Umur ibu hamil mempunyai hubungan dengan kejadian BBLR walaupun
sangat kecil Lihat tabel 9
Tabel 9 Hubungan Umur Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir
Kategori Umur
Kategori BBL
TOTAL BBLR TIDAK BBLR
n n
Berisiko 9 237 3 79 12 158
Tidak Berisiko 29 763 35 921 64 842
Total 38 1000 38 1000 76 1000
Berdasarkan hasil uji che- square ternyata nilai p value 0059 yang artinya
dalam penelitian ini tidak ada hubungan antara usia ibu hamil dengan kejadian berat
badan bayi lahir rendah
Umur yang baik bagi ibu untuk hamil adalah 20 - 35 tahun Kehamilan di
bawah umur 20 tahun atau lebih 35 tahun merupakan kehamilan yang beresiko tinggi
Kehamilan pada usia muda merupakan faktor resiko karena pada umur lt 20 tahun
kondisi ibu masih dalam pertumbuhan sehingga asupan makanan lebih banyak
digunakan untuk mencukupi kebutuhan ibu Sedangkan kehamilan lebih dari 35 tahun
organ reproduksi kurang subur serta memperbesar resiko kelahiran dengan kelainan
kongenital dan beresiko untuk mengalami kelahiran prematur
12 sampel yang berisiko untuk kehamilan terdapat 237 yang melahirkan
bayi dengan BBLR sedangkan untuk sampel yang tidak beresiko dari 64 sampel 921
melahirkan bayi dengan tidak BBLR
Hubungan Paritas Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah
Semakin tinggi kategori kehamilan maka akan semakin besar kemungkinan
untuk melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah Lihat tabel 10
Tabel 10 Hubungan Paritas Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir
httprepositoryunimusacid
Kategori kehamilan ke
Kategori BBL TOT
AL BBLR TIDAK BBLR
n n
Primipara dan Grandimultipara 17 472 19 577 36 474
Multipara 21 525 19 475 40 526
Total 38 1000 38 1000 76 1000
Uji che-square nilai p value = 0646 yang artinya dalam penelitian ini tidak
ada hubungan antara paritas ibu hamil dengan berat badan bayi lahir rendah
Paritas ibu diklasifikasikan menjadi primipara ( ibu yang melahirkan anak
pertama ) multipara ( ibu yang melahirkan anak kedua dan ketiga ) dan
grandemultipara ( ibu yang melahirkan anak keempat atau lebih ) Ibu dengan paritas
lebih dari tiga anak beresiko 24 kali lebih besar untuk melahirkan BBLR karena
setiap proses kehamilan dan persalinan menyebabkan trauma fisik dan psikis
semakin banyak trauma yang ditinggalkan menyebabkan penyulit pada kehamilan
dan persalinan berikutnya Kehamilan grandemultipara ( paritas tinggi )
menyebabkan kemunduran daya lentur (elastisitas) jaringan yang sudah berulang kali
direnggangkan oleh kehamilan sehingga cenderung untuk timbul kelainan letak
ataupun kelainan pertumbuhan plasenta dan pertumbuhan janin sehingga melahirkan
bayi berat lahir rendah ( BBLR ) Hal ini dapat mempengaruhi suplai gizi dari ibu
ke janin dan semakin tinggi paritas maka resiko untuk melahirkan BBLR semakin
tinggi
Berdasarkan pengumpulan data yang diperoleh dari 36 sampel ibu kehamilan
primipera dan grandimultipara terdapat 472 yang melahirkan bayi dengan berat
badan lahir rendah
Hubungan Status Gizi Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah
Ibu hamil yang menderita KEK mempunyai resiko kesakitan yang lebih besar
terutama pada trimester III kehamilan dibandingkan dengan ibu hamil normal
akibatnya mereka mempunyai resiko yang lebih besar untuk melahirkan bayi dengan
BBLR Lihat tabel 11
httprepositoryunimusacid
Tabel 11 Hubungan Status Gizi Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir
Kategori Status
Gizi
Kategori BBL
TOTAL BBLR TIDAK BBLR
n n
KEK 8 211 1 26 9 118
Normal 30 789 37 974 67 882
Total 38 1000 38 1000 76 1000
Hasil uji che square nilai p value 0013 yang artinya dalam penelitian ini ada
hubungan antara status gizi ibu hamil dengan berat badan lahir rendah
Implikasi status KEK terhadap berat bayi lahir adalah bahwa KEK
menggambarkan keadaan konsumsi makan terutama konsumsi energi dan protein
dalam jangka panjang Kekurangan energi secara kronis ini menyebabkan ibu hamil
tidak mempunyai cadangan zat gizi yang adekuat untuk menyediakan kebutuhan
fisiologi kehamilan yakni perubahan hormon dan meningkatnya volume darah untuk
pertumbuhan janin sehingga suplai zat gizi pada janin pun berkurang akibatnya
pertumbuhan dan perkembangan janin terhambat dan lahir dengan berat yang rendah
Lingkar Lengan Atas Ibu lt 235 cm pada trimester 3 sebagai faktor risiko
berat bayi lahir rendah Pengukuran lingkar lengan atas (LILA) merupakan salah satu
cara deteksi dini untuk mengetahui risiko Kurang Energi Kronik (KEK)
9 sampel yang berstatus gizi KEK ( tidak normal ) terdapat 8 sampel ( 211
) yang melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah
Hubungan Jarak Kehamilan Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah
Penelitian menunjukkan bahwa jarak antar kehamilan yang hanya kurang dari
12 bulan dapat meningkatkan resiko kematian pada sang ibu
Tabel 12 Hubungan Jarak Kehamilan Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah
Kategori Jarak
Kehamilan
Kategori BBL
TOTAL BBLR TIDAK BBLR
n n
Tidak normal 18 474 17 447 35 461
Normal 20 526 21 553 41 539
Total 38 1000 38 1000 76 1000
httprepositoryunimusacid
Uji chie square 0818 yang artinya dalam penelitian ini tidak ada hubungan
antara jarak kehamilan dengan berat badan lahir rendah
Penelitian menunjukkan bahwa jarak antar kehamilan yang hanya kurang dari
12 bulan dapat meningkatkan resiko kematian pada sang ibu Selain itu penelitian
juga menyebutkan bahwa kematian pada ibu dapat disebabkan karena terjadi
perdarahan pasca persalinan Rahim ibu yang jarak kehamilannya terlalu dekat
belum siap untuk menampung dan menjadi tempat tumbuh kembang janin yang baru
Dikhawatirkan bahwa plasenta atau ari ari dari kelahiran yang sebelumnya belum
meluruh atau mengelupas seluruhnya dan hal tersebut akan meningkatkan resiko
komplikasi pada kelahiran yang baru
35 sampel yang jarak kehamilan tidak normal 474 melahirkan bayi dengan
berat badan lahir rendah
Hubungan Status Anemia Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah
Anemia merupakan suatu kondisi saat sel darah merah atau jumlah
hemoglobin dalam darah merah menurun sehingga kapasitas daya angkut oksigen
untuk kebutuhan organ organ vital pada ibu dan janin menjadi berkurang yang
berakibat melahirkan bayi dengan berat badan kurang maksimal Lihat tabel 12
Tabel 12 Hubungan Status Anemia Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir rendah
Kategori Anemia Kategori BBL
TOTAL BBLR TIDAK BBLR
n n
Anemia 9 237 1 26 10 132
Normal 29 763 37 974 66 868
Total 38 1000 38 1000 76 1000
Nilai p value sebesar 0007 yang artinya dalam penelitian ini ada hubungan
status anemia ibu hamil dengan berat badan bayi lahir rendah
Ibu hamil yang menderita anemia mengalami persalinan prematur 25 kali
lebih besar dibandingkan dengan ibu yang tidak anemia Anemia dapat
mengakibatkan penurunan suplai oksigen ke jaringan selain itu juga dapat merubah
struktur vaskularisasi plasenta hal ini akan mengganggu pertumbuhan janin sehingga
httprepositoryunimusacid
akan memperkuat risiko terjadinya persalinan prematur dan kelahiran bayi dengan
berat badan lahir rendah terutama untuk kadar hemoglobin yang rendah mulai dari
trimester awal kehamilan
10 sampel dengan anemia yang melahirkan bayi dengan berat badan lahir
rendah ada 237
SIMPULAN DAN SARAN
SIMPULAN
Umur ibu hamil sampel termuda adalah 19 tahun dan tertua 39 tahun dengan
12 sampel beresiko untuk melahirkan BBLR Paritas ibu hamil paling tinggi dari
sampel adalah kehamilan yang ke 5 dengan 36 sampel ( 474 ) ibu hamil primipara
dan grandimultipara LILA terendah adalah 210 cm sedangkan paling tinggi 32 cm
dengan LILA sampel tidak normal ( KEK ) ada 9 sampel ( 118 ) Jarak
kehamilan paling lama yaitu 132 bulan terdapat 35 sampel ( 461 ) yang
mempunyai jarak kehamilan yang tidak normal yaitu lt 24 bulan Kadar Hb ibu
hamil terendah yaitu 94 sedangkan kadar Hb ibu hamil tertinggi adalah 138 gr
dengan 10 sampel ( 132 gr ) berstatus anemia Jumlah persalinan dalam Tahun
2017 sebanyak 1306 persalinan dengan 1294 lahir hidup sementara bayi yang lahir
hidup 38 di antaranya lahir dengan berat badan lahir rendah ( BBLR ) Tidak ada
hubungan umur ibu hamil dengan kejadian berat badan bayi lahir rendah Tidak ada
hubungan paritas ibu hamil dengan kejadian bayi berat badan lahir rendah Ada
hubungan status gizi ibu hamil dengan kejadian berat badan lahir rendah Tidak ada
hubungan antara jarak kehamilan dengan kejadian berat badan lahir rendah Ada
hubungan status anemia ibu hamil dengan kejadian berat badan bayi lahir rendah
httprepositoryunimusacid
SARAN
Diharapkan ibu hamil WUS dan remaja putri untuk lebih memperhatikan
kesehatannya terutama pemenuhan gizi sebelum dan selama hamil untuk mencegah
berbagai komplikasi pada kehamilan seperti KEK dan anemia sehingga dapat
mengurangi kelahiran bayi BBLR Diharapkan ibu muda yang berusia di bawah 20
tahun agar menunda kehamilan dan wanita berusia di atas 35 tahun agar
menghentikan kehamilan dengan cara menjadi akseptor program KB Perlu adanya
kegiatan konseling terhadap ibu hamil ataupun wanita usia subur untuk
mempersiapkan kehamilannya Bagi institusi terkait semoga bisa memanfaatkan
hasil dari penelitian ini Perlu adanya penelitian lebih lanjut guna mendapatkan
informasi yang lebih maksimal
httprepositoryunimusacid
DAFTAR PUSTAKA
Abdoerrachman 2007 Ilmu Kesehatan Anak Jakarta Bagian Ilmu Kesehatan Anak
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Andonotopo W Arifin MT 2005 Kurang Gizi pada Ibu Hamil Ancaman pada
janin [diakses 7 Mei 2012] httpioppijepang orgarticlephp
Asiyah S 2010 Karakteristik Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Sampai Tribulan II
Tahun 2009 Di kota KediriJurnal Kesehatan suara Forikes
Damanik SM 2010 Klasifikasi Bayi Menurut Berat Lahir dan Masa Gestasi
Ikatan Dokter Anak Indonesia Jakarta
Festy P Analisis faktor resiko pada kejadian berat badan lahir rendah di kabupaten
Sumenep Jurnal Ilmu Kesehatan Health Sciences 2011 7(1)
Hius S 2012 Gambaran Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di Rumah Sakit Umum
Daerah dr Zainoel Abidin Banda Aceh Skripsi Banda Aceh Universitas
Syiah Kuala
Sartika D 2012 BBLR Dengan Dismaturhttpdewisartika172blogspot com
201212kti-bblr-dengan-dismaturhtml
Suwanti 2014 Hubungan jarak persalinan dan riwayat abortus dengan kejadian
plasenta previa di RSU Propinsi NTB Tahun 2012 http lpsdimataramcom
volume 8 No 1 Februari 2014 Media Bina Ilmiah5
Trihardiani I 2011 Faktor risiko kejadian berat badan lahir rendah di wilayah kerja
Puskesmas Singkawang Timur dan Utara Kota Singkawang Artikel
Penelitian Semarang Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro 4-29
httprepositoryunimusacid
yang mempengaruhi akibat tersebut Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
adakah hubungan umur ibu hamil paritas ibu hamil Status gizi ibu hamil Jarak
kehamilan dan anemia ibu hamil dengan kejadian berat bayi lahir rendah ( BBLR ) di
Wilayah Puskesmas Sitanggal
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Wilayah Puskesmas Sitanggal Bulan Januari 2018
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bayi dengan berat lahir lt 2500
gram dari Januari sampai Desember 2017 sebanyak 38 bayi yang terbagi dalam 5
desa di Wilayah Puskesmas Sitanggal Jumlah populasi yang diambil adalah 11
dengan merekrut sejumlah subjek dengan efek ( kelompok kasus ) kemudian dicari
subyek lain yang karekteristiknya sebanding namun tidak mempunyai efek
( kelompok kontrol ) yaitu bayi dengan berat lahir normal dan bayi dengan berat lahir
tidak normal
HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Subjek Penelitian
Umur Ibu Hamil
Umur ibu hamil sampel termuda adalah 19 tahun dan tertua 39 tahun yang
dikelompokkan menjadi tidak beresiko dengan rentang umur 20 ndash 35 tahun dan
beresiko dengan usia lt 20 tahun atau usia gt 35 tahun Distribusi frekuensi umur ibu
hamil dapat dilihat pada tabel 4
Tabel 4 Kategori Umur Sampel
Kategori umur sampel n Persentase ( )
Berisiko 12 158
Tidak berisiko 64 842
Total 76 1000
httprepositoryunimusacid
Terdapat 64 sampel ( 842 ) sampel dengan kategori tidak berisiko sedangkan
sampel yang berisiko ada 12 sampel ( 158 )
Paritas Ibu Hamil
Paritas ibu hamil paling tinggi dari sampel adalah kehamilan yang ke 5
Paritas ibu hamil di kelompokkan dalam primipera yaitu ibu yang belum pernah
melahirkan sampai dengan pernah melahirkan 1 kali ( kehamilan ke 1 atau kehamilan
ke 2 ) dan Multipara yaitu ibu hamil dengan kehamilan ke 3 atau lebih Lihat tabel 5
Tabel 5 Kategori kehamilan sampel
Kategori kehamilan sampel n Persentase ( )
Primipara dan Grandimultipara 36 474
Multipara 40 526
Total 76 1000
Ada 36 sampel ( 474 ) ibu hamil primipara dan grandimultipara dan 40 sampel (
526 ) sampel multipara
Status Gizi Ibu Hamil
Hasil pengambilan data Lila terendah adalah 210 cm sedangkan paling tinggi
32 cm Karakteristik status ibu hamil berdasarkan pengukuran lingkar lengan atas (
LILA ) di kategorikan menjadi normal yaitu ibu hamil dengan LiLa ge 235 cm dan
KEK yaitu ibu hamil dengan LILA lt 235 cm Lihat tabel 6
Tabel 6 Kategori LILA Sampel
Kategori LILA Sampel n Persentase ( )
KEK 9 118
Normal 67 882
Total 76 1000
httprepositoryunimusacid
LILA sampel ibu hamil yang normal ada 67 sampel ( 882 ) dan LILA sampel
tidak normal ada 9 sampel ( 118 )
Jarak Kehamilan Ibu Hamil
Hasil pengumpulan data di dapat jarak kehamilan paling lama yaitu 132 bulan
Jarak kehamilan sampel dibagi menjadi normal yaitu apabila jarak kehamilan dengan
kehamilan sebelumnya ge 24 bulan atau kehamilan pertama dan tidak normal yaitu
apabila jarak kehamilan dengan kehamilan sebelumnya lt 24 bulan Lihat tabel 7
Tabel 7 Kategori Jarak Kehamilan
Kategori Jarak Kehamilan n Persentase ( )
Tidak Normal 35 461
Normal 41 539
Total 76 1000
Terdapat 35 sampel ( 461 ) yang mempunyai jarak kehamilan yang tidak normal
yaitu lt 24 bulan
Anemia Ibu Hamil
Status anemia ibu hamil dengan mengukur kadar haemoglobin dalam darah
yang ditentukan dengan metode sahli Data ini di ambil dengan melihat data
sekunder yaitu buku KIA ibu hamil Kadar Hb ibu hamil terendah yaitu 94 gr
sedangkan kadar Hb ibu hamil tertinggi adalah 138 gr Status anemia ibu hamil
dibedakan dalam 2 kategori Normal yaitu ibu hamil dengan kadar Hb ge 11 gr dan
Anemia yaitu ibu hamil dengan kadar Hb lt 11 gr Lihat tabel 8
Tabel 8 Kategori Anemia Sampel
Kategori Anemia Sampel n Persentase ( )
Anemia 10 132
Normal 66 868
Total 76 1000
httprepositoryunimusacid
76 sampel ibu hamil diperoleh data 10 sampel (132 ) berstatus anemia
Hubungan Umur Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir
Umur ibu hamil mempunyai hubungan dengan kejadian BBLR walaupun
sangat kecil Lihat tabel 9
Tabel 9 Hubungan Umur Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir
Kategori Umur
Kategori BBL
TOTAL BBLR TIDAK BBLR
n n
Berisiko 9 237 3 79 12 158
Tidak Berisiko 29 763 35 921 64 842
Total 38 1000 38 1000 76 1000
Berdasarkan hasil uji che- square ternyata nilai p value 0059 yang artinya
dalam penelitian ini tidak ada hubungan antara usia ibu hamil dengan kejadian berat
badan bayi lahir rendah
Umur yang baik bagi ibu untuk hamil adalah 20 - 35 tahun Kehamilan di
bawah umur 20 tahun atau lebih 35 tahun merupakan kehamilan yang beresiko tinggi
Kehamilan pada usia muda merupakan faktor resiko karena pada umur lt 20 tahun
kondisi ibu masih dalam pertumbuhan sehingga asupan makanan lebih banyak
digunakan untuk mencukupi kebutuhan ibu Sedangkan kehamilan lebih dari 35 tahun
organ reproduksi kurang subur serta memperbesar resiko kelahiran dengan kelainan
kongenital dan beresiko untuk mengalami kelahiran prematur
12 sampel yang berisiko untuk kehamilan terdapat 237 yang melahirkan
bayi dengan BBLR sedangkan untuk sampel yang tidak beresiko dari 64 sampel 921
melahirkan bayi dengan tidak BBLR
Hubungan Paritas Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah
Semakin tinggi kategori kehamilan maka akan semakin besar kemungkinan
untuk melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah Lihat tabel 10
Tabel 10 Hubungan Paritas Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir
httprepositoryunimusacid
Kategori kehamilan ke
Kategori BBL TOT
AL BBLR TIDAK BBLR
n n
Primipara dan Grandimultipara 17 472 19 577 36 474
Multipara 21 525 19 475 40 526
Total 38 1000 38 1000 76 1000
Uji che-square nilai p value = 0646 yang artinya dalam penelitian ini tidak
ada hubungan antara paritas ibu hamil dengan berat badan bayi lahir rendah
Paritas ibu diklasifikasikan menjadi primipara ( ibu yang melahirkan anak
pertama ) multipara ( ibu yang melahirkan anak kedua dan ketiga ) dan
grandemultipara ( ibu yang melahirkan anak keempat atau lebih ) Ibu dengan paritas
lebih dari tiga anak beresiko 24 kali lebih besar untuk melahirkan BBLR karena
setiap proses kehamilan dan persalinan menyebabkan trauma fisik dan psikis
semakin banyak trauma yang ditinggalkan menyebabkan penyulit pada kehamilan
dan persalinan berikutnya Kehamilan grandemultipara ( paritas tinggi )
menyebabkan kemunduran daya lentur (elastisitas) jaringan yang sudah berulang kali
direnggangkan oleh kehamilan sehingga cenderung untuk timbul kelainan letak
ataupun kelainan pertumbuhan plasenta dan pertumbuhan janin sehingga melahirkan
bayi berat lahir rendah ( BBLR ) Hal ini dapat mempengaruhi suplai gizi dari ibu
ke janin dan semakin tinggi paritas maka resiko untuk melahirkan BBLR semakin
tinggi
Berdasarkan pengumpulan data yang diperoleh dari 36 sampel ibu kehamilan
primipera dan grandimultipara terdapat 472 yang melahirkan bayi dengan berat
badan lahir rendah
Hubungan Status Gizi Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah
Ibu hamil yang menderita KEK mempunyai resiko kesakitan yang lebih besar
terutama pada trimester III kehamilan dibandingkan dengan ibu hamil normal
akibatnya mereka mempunyai resiko yang lebih besar untuk melahirkan bayi dengan
BBLR Lihat tabel 11
httprepositoryunimusacid
Tabel 11 Hubungan Status Gizi Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir
Kategori Status
Gizi
Kategori BBL
TOTAL BBLR TIDAK BBLR
n n
KEK 8 211 1 26 9 118
Normal 30 789 37 974 67 882
Total 38 1000 38 1000 76 1000
Hasil uji che square nilai p value 0013 yang artinya dalam penelitian ini ada
hubungan antara status gizi ibu hamil dengan berat badan lahir rendah
Implikasi status KEK terhadap berat bayi lahir adalah bahwa KEK
menggambarkan keadaan konsumsi makan terutama konsumsi energi dan protein
dalam jangka panjang Kekurangan energi secara kronis ini menyebabkan ibu hamil
tidak mempunyai cadangan zat gizi yang adekuat untuk menyediakan kebutuhan
fisiologi kehamilan yakni perubahan hormon dan meningkatnya volume darah untuk
pertumbuhan janin sehingga suplai zat gizi pada janin pun berkurang akibatnya
pertumbuhan dan perkembangan janin terhambat dan lahir dengan berat yang rendah
Lingkar Lengan Atas Ibu lt 235 cm pada trimester 3 sebagai faktor risiko
berat bayi lahir rendah Pengukuran lingkar lengan atas (LILA) merupakan salah satu
cara deteksi dini untuk mengetahui risiko Kurang Energi Kronik (KEK)
9 sampel yang berstatus gizi KEK ( tidak normal ) terdapat 8 sampel ( 211
) yang melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah
Hubungan Jarak Kehamilan Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah
Penelitian menunjukkan bahwa jarak antar kehamilan yang hanya kurang dari
12 bulan dapat meningkatkan resiko kematian pada sang ibu
Tabel 12 Hubungan Jarak Kehamilan Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah
Kategori Jarak
Kehamilan
Kategori BBL
TOTAL BBLR TIDAK BBLR
n n
Tidak normal 18 474 17 447 35 461
Normal 20 526 21 553 41 539
Total 38 1000 38 1000 76 1000
httprepositoryunimusacid
Uji chie square 0818 yang artinya dalam penelitian ini tidak ada hubungan
antara jarak kehamilan dengan berat badan lahir rendah
Penelitian menunjukkan bahwa jarak antar kehamilan yang hanya kurang dari
12 bulan dapat meningkatkan resiko kematian pada sang ibu Selain itu penelitian
juga menyebutkan bahwa kematian pada ibu dapat disebabkan karena terjadi
perdarahan pasca persalinan Rahim ibu yang jarak kehamilannya terlalu dekat
belum siap untuk menampung dan menjadi tempat tumbuh kembang janin yang baru
Dikhawatirkan bahwa plasenta atau ari ari dari kelahiran yang sebelumnya belum
meluruh atau mengelupas seluruhnya dan hal tersebut akan meningkatkan resiko
komplikasi pada kelahiran yang baru
35 sampel yang jarak kehamilan tidak normal 474 melahirkan bayi dengan
berat badan lahir rendah
Hubungan Status Anemia Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah
Anemia merupakan suatu kondisi saat sel darah merah atau jumlah
hemoglobin dalam darah merah menurun sehingga kapasitas daya angkut oksigen
untuk kebutuhan organ organ vital pada ibu dan janin menjadi berkurang yang
berakibat melahirkan bayi dengan berat badan kurang maksimal Lihat tabel 12
Tabel 12 Hubungan Status Anemia Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir rendah
Kategori Anemia Kategori BBL
TOTAL BBLR TIDAK BBLR
n n
Anemia 9 237 1 26 10 132
Normal 29 763 37 974 66 868
Total 38 1000 38 1000 76 1000
Nilai p value sebesar 0007 yang artinya dalam penelitian ini ada hubungan
status anemia ibu hamil dengan berat badan bayi lahir rendah
Ibu hamil yang menderita anemia mengalami persalinan prematur 25 kali
lebih besar dibandingkan dengan ibu yang tidak anemia Anemia dapat
mengakibatkan penurunan suplai oksigen ke jaringan selain itu juga dapat merubah
struktur vaskularisasi plasenta hal ini akan mengganggu pertumbuhan janin sehingga
httprepositoryunimusacid
akan memperkuat risiko terjadinya persalinan prematur dan kelahiran bayi dengan
berat badan lahir rendah terutama untuk kadar hemoglobin yang rendah mulai dari
trimester awal kehamilan
10 sampel dengan anemia yang melahirkan bayi dengan berat badan lahir
rendah ada 237
SIMPULAN DAN SARAN
SIMPULAN
Umur ibu hamil sampel termuda adalah 19 tahun dan tertua 39 tahun dengan
12 sampel beresiko untuk melahirkan BBLR Paritas ibu hamil paling tinggi dari
sampel adalah kehamilan yang ke 5 dengan 36 sampel ( 474 ) ibu hamil primipara
dan grandimultipara LILA terendah adalah 210 cm sedangkan paling tinggi 32 cm
dengan LILA sampel tidak normal ( KEK ) ada 9 sampel ( 118 ) Jarak
kehamilan paling lama yaitu 132 bulan terdapat 35 sampel ( 461 ) yang
mempunyai jarak kehamilan yang tidak normal yaitu lt 24 bulan Kadar Hb ibu
hamil terendah yaitu 94 sedangkan kadar Hb ibu hamil tertinggi adalah 138 gr
dengan 10 sampel ( 132 gr ) berstatus anemia Jumlah persalinan dalam Tahun
2017 sebanyak 1306 persalinan dengan 1294 lahir hidup sementara bayi yang lahir
hidup 38 di antaranya lahir dengan berat badan lahir rendah ( BBLR ) Tidak ada
hubungan umur ibu hamil dengan kejadian berat badan bayi lahir rendah Tidak ada
hubungan paritas ibu hamil dengan kejadian bayi berat badan lahir rendah Ada
hubungan status gizi ibu hamil dengan kejadian berat badan lahir rendah Tidak ada
hubungan antara jarak kehamilan dengan kejadian berat badan lahir rendah Ada
hubungan status anemia ibu hamil dengan kejadian berat badan bayi lahir rendah
httprepositoryunimusacid
SARAN
Diharapkan ibu hamil WUS dan remaja putri untuk lebih memperhatikan
kesehatannya terutama pemenuhan gizi sebelum dan selama hamil untuk mencegah
berbagai komplikasi pada kehamilan seperti KEK dan anemia sehingga dapat
mengurangi kelahiran bayi BBLR Diharapkan ibu muda yang berusia di bawah 20
tahun agar menunda kehamilan dan wanita berusia di atas 35 tahun agar
menghentikan kehamilan dengan cara menjadi akseptor program KB Perlu adanya
kegiatan konseling terhadap ibu hamil ataupun wanita usia subur untuk
mempersiapkan kehamilannya Bagi institusi terkait semoga bisa memanfaatkan
hasil dari penelitian ini Perlu adanya penelitian lebih lanjut guna mendapatkan
informasi yang lebih maksimal
httprepositoryunimusacid
DAFTAR PUSTAKA
Abdoerrachman 2007 Ilmu Kesehatan Anak Jakarta Bagian Ilmu Kesehatan Anak
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Andonotopo W Arifin MT 2005 Kurang Gizi pada Ibu Hamil Ancaman pada
janin [diakses 7 Mei 2012] httpioppijepang orgarticlephp
Asiyah S 2010 Karakteristik Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Sampai Tribulan II
Tahun 2009 Di kota KediriJurnal Kesehatan suara Forikes
Damanik SM 2010 Klasifikasi Bayi Menurut Berat Lahir dan Masa Gestasi
Ikatan Dokter Anak Indonesia Jakarta
Festy P Analisis faktor resiko pada kejadian berat badan lahir rendah di kabupaten
Sumenep Jurnal Ilmu Kesehatan Health Sciences 2011 7(1)
Hius S 2012 Gambaran Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di Rumah Sakit Umum
Daerah dr Zainoel Abidin Banda Aceh Skripsi Banda Aceh Universitas
Syiah Kuala
Sartika D 2012 BBLR Dengan Dismaturhttpdewisartika172blogspot com
201212kti-bblr-dengan-dismaturhtml
Suwanti 2014 Hubungan jarak persalinan dan riwayat abortus dengan kejadian
plasenta previa di RSU Propinsi NTB Tahun 2012 http lpsdimataramcom
volume 8 No 1 Februari 2014 Media Bina Ilmiah5
Trihardiani I 2011 Faktor risiko kejadian berat badan lahir rendah di wilayah kerja
Puskesmas Singkawang Timur dan Utara Kota Singkawang Artikel
Penelitian Semarang Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro 4-29
httprepositoryunimusacid
Terdapat 64 sampel ( 842 ) sampel dengan kategori tidak berisiko sedangkan
sampel yang berisiko ada 12 sampel ( 158 )
Paritas Ibu Hamil
Paritas ibu hamil paling tinggi dari sampel adalah kehamilan yang ke 5
Paritas ibu hamil di kelompokkan dalam primipera yaitu ibu yang belum pernah
melahirkan sampai dengan pernah melahirkan 1 kali ( kehamilan ke 1 atau kehamilan
ke 2 ) dan Multipara yaitu ibu hamil dengan kehamilan ke 3 atau lebih Lihat tabel 5
Tabel 5 Kategori kehamilan sampel
Kategori kehamilan sampel n Persentase ( )
Primipara dan Grandimultipara 36 474
Multipara 40 526
Total 76 1000
Ada 36 sampel ( 474 ) ibu hamil primipara dan grandimultipara dan 40 sampel (
526 ) sampel multipara
Status Gizi Ibu Hamil
Hasil pengambilan data Lila terendah adalah 210 cm sedangkan paling tinggi
32 cm Karakteristik status ibu hamil berdasarkan pengukuran lingkar lengan atas (
LILA ) di kategorikan menjadi normal yaitu ibu hamil dengan LiLa ge 235 cm dan
KEK yaitu ibu hamil dengan LILA lt 235 cm Lihat tabel 6
Tabel 6 Kategori LILA Sampel
Kategori LILA Sampel n Persentase ( )
KEK 9 118
Normal 67 882
Total 76 1000
httprepositoryunimusacid
LILA sampel ibu hamil yang normal ada 67 sampel ( 882 ) dan LILA sampel
tidak normal ada 9 sampel ( 118 )
Jarak Kehamilan Ibu Hamil
Hasil pengumpulan data di dapat jarak kehamilan paling lama yaitu 132 bulan
Jarak kehamilan sampel dibagi menjadi normal yaitu apabila jarak kehamilan dengan
kehamilan sebelumnya ge 24 bulan atau kehamilan pertama dan tidak normal yaitu
apabila jarak kehamilan dengan kehamilan sebelumnya lt 24 bulan Lihat tabel 7
Tabel 7 Kategori Jarak Kehamilan
Kategori Jarak Kehamilan n Persentase ( )
Tidak Normal 35 461
Normal 41 539
Total 76 1000
Terdapat 35 sampel ( 461 ) yang mempunyai jarak kehamilan yang tidak normal
yaitu lt 24 bulan
Anemia Ibu Hamil
Status anemia ibu hamil dengan mengukur kadar haemoglobin dalam darah
yang ditentukan dengan metode sahli Data ini di ambil dengan melihat data
sekunder yaitu buku KIA ibu hamil Kadar Hb ibu hamil terendah yaitu 94 gr
sedangkan kadar Hb ibu hamil tertinggi adalah 138 gr Status anemia ibu hamil
dibedakan dalam 2 kategori Normal yaitu ibu hamil dengan kadar Hb ge 11 gr dan
Anemia yaitu ibu hamil dengan kadar Hb lt 11 gr Lihat tabel 8
Tabel 8 Kategori Anemia Sampel
Kategori Anemia Sampel n Persentase ( )
Anemia 10 132
Normal 66 868
Total 76 1000
httprepositoryunimusacid
76 sampel ibu hamil diperoleh data 10 sampel (132 ) berstatus anemia
Hubungan Umur Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir
Umur ibu hamil mempunyai hubungan dengan kejadian BBLR walaupun
sangat kecil Lihat tabel 9
Tabel 9 Hubungan Umur Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir
Kategori Umur
Kategori BBL
TOTAL BBLR TIDAK BBLR
n n
Berisiko 9 237 3 79 12 158
Tidak Berisiko 29 763 35 921 64 842
Total 38 1000 38 1000 76 1000
Berdasarkan hasil uji che- square ternyata nilai p value 0059 yang artinya
dalam penelitian ini tidak ada hubungan antara usia ibu hamil dengan kejadian berat
badan bayi lahir rendah
Umur yang baik bagi ibu untuk hamil adalah 20 - 35 tahun Kehamilan di
bawah umur 20 tahun atau lebih 35 tahun merupakan kehamilan yang beresiko tinggi
Kehamilan pada usia muda merupakan faktor resiko karena pada umur lt 20 tahun
kondisi ibu masih dalam pertumbuhan sehingga asupan makanan lebih banyak
digunakan untuk mencukupi kebutuhan ibu Sedangkan kehamilan lebih dari 35 tahun
organ reproduksi kurang subur serta memperbesar resiko kelahiran dengan kelainan
kongenital dan beresiko untuk mengalami kelahiran prematur
12 sampel yang berisiko untuk kehamilan terdapat 237 yang melahirkan
bayi dengan BBLR sedangkan untuk sampel yang tidak beresiko dari 64 sampel 921
melahirkan bayi dengan tidak BBLR
Hubungan Paritas Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah
Semakin tinggi kategori kehamilan maka akan semakin besar kemungkinan
untuk melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah Lihat tabel 10
Tabel 10 Hubungan Paritas Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir
httprepositoryunimusacid
Kategori kehamilan ke
Kategori BBL TOT
AL BBLR TIDAK BBLR
n n
Primipara dan Grandimultipara 17 472 19 577 36 474
Multipara 21 525 19 475 40 526
Total 38 1000 38 1000 76 1000
Uji che-square nilai p value = 0646 yang artinya dalam penelitian ini tidak
ada hubungan antara paritas ibu hamil dengan berat badan bayi lahir rendah
Paritas ibu diklasifikasikan menjadi primipara ( ibu yang melahirkan anak
pertama ) multipara ( ibu yang melahirkan anak kedua dan ketiga ) dan
grandemultipara ( ibu yang melahirkan anak keempat atau lebih ) Ibu dengan paritas
lebih dari tiga anak beresiko 24 kali lebih besar untuk melahirkan BBLR karena
setiap proses kehamilan dan persalinan menyebabkan trauma fisik dan psikis
semakin banyak trauma yang ditinggalkan menyebabkan penyulit pada kehamilan
dan persalinan berikutnya Kehamilan grandemultipara ( paritas tinggi )
menyebabkan kemunduran daya lentur (elastisitas) jaringan yang sudah berulang kali
direnggangkan oleh kehamilan sehingga cenderung untuk timbul kelainan letak
ataupun kelainan pertumbuhan plasenta dan pertumbuhan janin sehingga melahirkan
bayi berat lahir rendah ( BBLR ) Hal ini dapat mempengaruhi suplai gizi dari ibu
ke janin dan semakin tinggi paritas maka resiko untuk melahirkan BBLR semakin
tinggi
Berdasarkan pengumpulan data yang diperoleh dari 36 sampel ibu kehamilan
primipera dan grandimultipara terdapat 472 yang melahirkan bayi dengan berat
badan lahir rendah
Hubungan Status Gizi Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah
Ibu hamil yang menderita KEK mempunyai resiko kesakitan yang lebih besar
terutama pada trimester III kehamilan dibandingkan dengan ibu hamil normal
akibatnya mereka mempunyai resiko yang lebih besar untuk melahirkan bayi dengan
BBLR Lihat tabel 11
httprepositoryunimusacid
Tabel 11 Hubungan Status Gizi Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir
Kategori Status
Gizi
Kategori BBL
TOTAL BBLR TIDAK BBLR
n n
KEK 8 211 1 26 9 118
Normal 30 789 37 974 67 882
Total 38 1000 38 1000 76 1000
Hasil uji che square nilai p value 0013 yang artinya dalam penelitian ini ada
hubungan antara status gizi ibu hamil dengan berat badan lahir rendah
Implikasi status KEK terhadap berat bayi lahir adalah bahwa KEK
menggambarkan keadaan konsumsi makan terutama konsumsi energi dan protein
dalam jangka panjang Kekurangan energi secara kronis ini menyebabkan ibu hamil
tidak mempunyai cadangan zat gizi yang adekuat untuk menyediakan kebutuhan
fisiologi kehamilan yakni perubahan hormon dan meningkatnya volume darah untuk
pertumbuhan janin sehingga suplai zat gizi pada janin pun berkurang akibatnya
pertumbuhan dan perkembangan janin terhambat dan lahir dengan berat yang rendah
Lingkar Lengan Atas Ibu lt 235 cm pada trimester 3 sebagai faktor risiko
berat bayi lahir rendah Pengukuran lingkar lengan atas (LILA) merupakan salah satu
cara deteksi dini untuk mengetahui risiko Kurang Energi Kronik (KEK)
9 sampel yang berstatus gizi KEK ( tidak normal ) terdapat 8 sampel ( 211
) yang melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah
Hubungan Jarak Kehamilan Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah
Penelitian menunjukkan bahwa jarak antar kehamilan yang hanya kurang dari
12 bulan dapat meningkatkan resiko kematian pada sang ibu
Tabel 12 Hubungan Jarak Kehamilan Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah
Kategori Jarak
Kehamilan
Kategori BBL
TOTAL BBLR TIDAK BBLR
n n
Tidak normal 18 474 17 447 35 461
Normal 20 526 21 553 41 539
Total 38 1000 38 1000 76 1000
httprepositoryunimusacid
Uji chie square 0818 yang artinya dalam penelitian ini tidak ada hubungan
antara jarak kehamilan dengan berat badan lahir rendah
Penelitian menunjukkan bahwa jarak antar kehamilan yang hanya kurang dari
12 bulan dapat meningkatkan resiko kematian pada sang ibu Selain itu penelitian
juga menyebutkan bahwa kematian pada ibu dapat disebabkan karena terjadi
perdarahan pasca persalinan Rahim ibu yang jarak kehamilannya terlalu dekat
belum siap untuk menampung dan menjadi tempat tumbuh kembang janin yang baru
Dikhawatirkan bahwa plasenta atau ari ari dari kelahiran yang sebelumnya belum
meluruh atau mengelupas seluruhnya dan hal tersebut akan meningkatkan resiko
komplikasi pada kelahiran yang baru
35 sampel yang jarak kehamilan tidak normal 474 melahirkan bayi dengan
berat badan lahir rendah
Hubungan Status Anemia Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah
Anemia merupakan suatu kondisi saat sel darah merah atau jumlah
hemoglobin dalam darah merah menurun sehingga kapasitas daya angkut oksigen
untuk kebutuhan organ organ vital pada ibu dan janin menjadi berkurang yang
berakibat melahirkan bayi dengan berat badan kurang maksimal Lihat tabel 12
Tabel 12 Hubungan Status Anemia Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir rendah
Kategori Anemia Kategori BBL
TOTAL BBLR TIDAK BBLR
n n
Anemia 9 237 1 26 10 132
Normal 29 763 37 974 66 868
Total 38 1000 38 1000 76 1000
Nilai p value sebesar 0007 yang artinya dalam penelitian ini ada hubungan
status anemia ibu hamil dengan berat badan bayi lahir rendah
Ibu hamil yang menderita anemia mengalami persalinan prematur 25 kali
lebih besar dibandingkan dengan ibu yang tidak anemia Anemia dapat
mengakibatkan penurunan suplai oksigen ke jaringan selain itu juga dapat merubah
struktur vaskularisasi plasenta hal ini akan mengganggu pertumbuhan janin sehingga
httprepositoryunimusacid
akan memperkuat risiko terjadinya persalinan prematur dan kelahiran bayi dengan
berat badan lahir rendah terutama untuk kadar hemoglobin yang rendah mulai dari
trimester awal kehamilan
10 sampel dengan anemia yang melahirkan bayi dengan berat badan lahir
rendah ada 237
SIMPULAN DAN SARAN
SIMPULAN
Umur ibu hamil sampel termuda adalah 19 tahun dan tertua 39 tahun dengan
12 sampel beresiko untuk melahirkan BBLR Paritas ibu hamil paling tinggi dari
sampel adalah kehamilan yang ke 5 dengan 36 sampel ( 474 ) ibu hamil primipara
dan grandimultipara LILA terendah adalah 210 cm sedangkan paling tinggi 32 cm
dengan LILA sampel tidak normal ( KEK ) ada 9 sampel ( 118 ) Jarak
kehamilan paling lama yaitu 132 bulan terdapat 35 sampel ( 461 ) yang
mempunyai jarak kehamilan yang tidak normal yaitu lt 24 bulan Kadar Hb ibu
hamil terendah yaitu 94 sedangkan kadar Hb ibu hamil tertinggi adalah 138 gr
dengan 10 sampel ( 132 gr ) berstatus anemia Jumlah persalinan dalam Tahun
2017 sebanyak 1306 persalinan dengan 1294 lahir hidup sementara bayi yang lahir
hidup 38 di antaranya lahir dengan berat badan lahir rendah ( BBLR ) Tidak ada
hubungan umur ibu hamil dengan kejadian berat badan bayi lahir rendah Tidak ada
hubungan paritas ibu hamil dengan kejadian bayi berat badan lahir rendah Ada
hubungan status gizi ibu hamil dengan kejadian berat badan lahir rendah Tidak ada
hubungan antara jarak kehamilan dengan kejadian berat badan lahir rendah Ada
hubungan status anemia ibu hamil dengan kejadian berat badan bayi lahir rendah
httprepositoryunimusacid
SARAN
Diharapkan ibu hamil WUS dan remaja putri untuk lebih memperhatikan
kesehatannya terutama pemenuhan gizi sebelum dan selama hamil untuk mencegah
berbagai komplikasi pada kehamilan seperti KEK dan anemia sehingga dapat
mengurangi kelahiran bayi BBLR Diharapkan ibu muda yang berusia di bawah 20
tahun agar menunda kehamilan dan wanita berusia di atas 35 tahun agar
menghentikan kehamilan dengan cara menjadi akseptor program KB Perlu adanya
kegiatan konseling terhadap ibu hamil ataupun wanita usia subur untuk
mempersiapkan kehamilannya Bagi institusi terkait semoga bisa memanfaatkan
hasil dari penelitian ini Perlu adanya penelitian lebih lanjut guna mendapatkan
informasi yang lebih maksimal
httprepositoryunimusacid
DAFTAR PUSTAKA
Abdoerrachman 2007 Ilmu Kesehatan Anak Jakarta Bagian Ilmu Kesehatan Anak
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Andonotopo W Arifin MT 2005 Kurang Gizi pada Ibu Hamil Ancaman pada
janin [diakses 7 Mei 2012] httpioppijepang orgarticlephp
Asiyah S 2010 Karakteristik Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Sampai Tribulan II
Tahun 2009 Di kota KediriJurnal Kesehatan suara Forikes
Damanik SM 2010 Klasifikasi Bayi Menurut Berat Lahir dan Masa Gestasi
Ikatan Dokter Anak Indonesia Jakarta
Festy P Analisis faktor resiko pada kejadian berat badan lahir rendah di kabupaten
Sumenep Jurnal Ilmu Kesehatan Health Sciences 2011 7(1)
Hius S 2012 Gambaran Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di Rumah Sakit Umum
Daerah dr Zainoel Abidin Banda Aceh Skripsi Banda Aceh Universitas
Syiah Kuala
Sartika D 2012 BBLR Dengan Dismaturhttpdewisartika172blogspot com
201212kti-bblr-dengan-dismaturhtml
Suwanti 2014 Hubungan jarak persalinan dan riwayat abortus dengan kejadian
plasenta previa di RSU Propinsi NTB Tahun 2012 http lpsdimataramcom
volume 8 No 1 Februari 2014 Media Bina Ilmiah5
Trihardiani I 2011 Faktor risiko kejadian berat badan lahir rendah di wilayah kerja
Puskesmas Singkawang Timur dan Utara Kota Singkawang Artikel
Penelitian Semarang Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro 4-29
httprepositoryunimusacid
LILA sampel ibu hamil yang normal ada 67 sampel ( 882 ) dan LILA sampel
tidak normal ada 9 sampel ( 118 )
Jarak Kehamilan Ibu Hamil
Hasil pengumpulan data di dapat jarak kehamilan paling lama yaitu 132 bulan
Jarak kehamilan sampel dibagi menjadi normal yaitu apabila jarak kehamilan dengan
kehamilan sebelumnya ge 24 bulan atau kehamilan pertama dan tidak normal yaitu
apabila jarak kehamilan dengan kehamilan sebelumnya lt 24 bulan Lihat tabel 7
Tabel 7 Kategori Jarak Kehamilan
Kategori Jarak Kehamilan n Persentase ( )
Tidak Normal 35 461
Normal 41 539
Total 76 1000
Terdapat 35 sampel ( 461 ) yang mempunyai jarak kehamilan yang tidak normal
yaitu lt 24 bulan
Anemia Ibu Hamil
Status anemia ibu hamil dengan mengukur kadar haemoglobin dalam darah
yang ditentukan dengan metode sahli Data ini di ambil dengan melihat data
sekunder yaitu buku KIA ibu hamil Kadar Hb ibu hamil terendah yaitu 94 gr
sedangkan kadar Hb ibu hamil tertinggi adalah 138 gr Status anemia ibu hamil
dibedakan dalam 2 kategori Normal yaitu ibu hamil dengan kadar Hb ge 11 gr dan
Anemia yaitu ibu hamil dengan kadar Hb lt 11 gr Lihat tabel 8
Tabel 8 Kategori Anemia Sampel
Kategori Anemia Sampel n Persentase ( )
Anemia 10 132
Normal 66 868
Total 76 1000
httprepositoryunimusacid
76 sampel ibu hamil diperoleh data 10 sampel (132 ) berstatus anemia
Hubungan Umur Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir
Umur ibu hamil mempunyai hubungan dengan kejadian BBLR walaupun
sangat kecil Lihat tabel 9
Tabel 9 Hubungan Umur Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir
Kategori Umur
Kategori BBL
TOTAL BBLR TIDAK BBLR
n n
Berisiko 9 237 3 79 12 158
Tidak Berisiko 29 763 35 921 64 842
Total 38 1000 38 1000 76 1000
Berdasarkan hasil uji che- square ternyata nilai p value 0059 yang artinya
dalam penelitian ini tidak ada hubungan antara usia ibu hamil dengan kejadian berat
badan bayi lahir rendah
Umur yang baik bagi ibu untuk hamil adalah 20 - 35 tahun Kehamilan di
bawah umur 20 tahun atau lebih 35 tahun merupakan kehamilan yang beresiko tinggi
Kehamilan pada usia muda merupakan faktor resiko karena pada umur lt 20 tahun
kondisi ibu masih dalam pertumbuhan sehingga asupan makanan lebih banyak
digunakan untuk mencukupi kebutuhan ibu Sedangkan kehamilan lebih dari 35 tahun
organ reproduksi kurang subur serta memperbesar resiko kelahiran dengan kelainan
kongenital dan beresiko untuk mengalami kelahiran prematur
12 sampel yang berisiko untuk kehamilan terdapat 237 yang melahirkan
bayi dengan BBLR sedangkan untuk sampel yang tidak beresiko dari 64 sampel 921
melahirkan bayi dengan tidak BBLR
Hubungan Paritas Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah
Semakin tinggi kategori kehamilan maka akan semakin besar kemungkinan
untuk melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah Lihat tabel 10
Tabel 10 Hubungan Paritas Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir
httprepositoryunimusacid
Kategori kehamilan ke
Kategori BBL TOT
AL BBLR TIDAK BBLR
n n
Primipara dan Grandimultipara 17 472 19 577 36 474
Multipara 21 525 19 475 40 526
Total 38 1000 38 1000 76 1000
Uji che-square nilai p value = 0646 yang artinya dalam penelitian ini tidak
ada hubungan antara paritas ibu hamil dengan berat badan bayi lahir rendah
Paritas ibu diklasifikasikan menjadi primipara ( ibu yang melahirkan anak
pertama ) multipara ( ibu yang melahirkan anak kedua dan ketiga ) dan
grandemultipara ( ibu yang melahirkan anak keempat atau lebih ) Ibu dengan paritas
lebih dari tiga anak beresiko 24 kali lebih besar untuk melahirkan BBLR karena
setiap proses kehamilan dan persalinan menyebabkan trauma fisik dan psikis
semakin banyak trauma yang ditinggalkan menyebabkan penyulit pada kehamilan
dan persalinan berikutnya Kehamilan grandemultipara ( paritas tinggi )
menyebabkan kemunduran daya lentur (elastisitas) jaringan yang sudah berulang kali
direnggangkan oleh kehamilan sehingga cenderung untuk timbul kelainan letak
ataupun kelainan pertumbuhan plasenta dan pertumbuhan janin sehingga melahirkan
bayi berat lahir rendah ( BBLR ) Hal ini dapat mempengaruhi suplai gizi dari ibu
ke janin dan semakin tinggi paritas maka resiko untuk melahirkan BBLR semakin
tinggi
Berdasarkan pengumpulan data yang diperoleh dari 36 sampel ibu kehamilan
primipera dan grandimultipara terdapat 472 yang melahirkan bayi dengan berat
badan lahir rendah
Hubungan Status Gizi Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah
Ibu hamil yang menderita KEK mempunyai resiko kesakitan yang lebih besar
terutama pada trimester III kehamilan dibandingkan dengan ibu hamil normal
akibatnya mereka mempunyai resiko yang lebih besar untuk melahirkan bayi dengan
BBLR Lihat tabel 11
httprepositoryunimusacid
Tabel 11 Hubungan Status Gizi Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir
Kategori Status
Gizi
Kategori BBL
TOTAL BBLR TIDAK BBLR
n n
KEK 8 211 1 26 9 118
Normal 30 789 37 974 67 882
Total 38 1000 38 1000 76 1000
Hasil uji che square nilai p value 0013 yang artinya dalam penelitian ini ada
hubungan antara status gizi ibu hamil dengan berat badan lahir rendah
Implikasi status KEK terhadap berat bayi lahir adalah bahwa KEK
menggambarkan keadaan konsumsi makan terutama konsumsi energi dan protein
dalam jangka panjang Kekurangan energi secara kronis ini menyebabkan ibu hamil
tidak mempunyai cadangan zat gizi yang adekuat untuk menyediakan kebutuhan
fisiologi kehamilan yakni perubahan hormon dan meningkatnya volume darah untuk
pertumbuhan janin sehingga suplai zat gizi pada janin pun berkurang akibatnya
pertumbuhan dan perkembangan janin terhambat dan lahir dengan berat yang rendah
Lingkar Lengan Atas Ibu lt 235 cm pada trimester 3 sebagai faktor risiko
berat bayi lahir rendah Pengukuran lingkar lengan atas (LILA) merupakan salah satu
cara deteksi dini untuk mengetahui risiko Kurang Energi Kronik (KEK)
9 sampel yang berstatus gizi KEK ( tidak normal ) terdapat 8 sampel ( 211
) yang melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah
Hubungan Jarak Kehamilan Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah
Penelitian menunjukkan bahwa jarak antar kehamilan yang hanya kurang dari
12 bulan dapat meningkatkan resiko kematian pada sang ibu
Tabel 12 Hubungan Jarak Kehamilan Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah
Kategori Jarak
Kehamilan
Kategori BBL
TOTAL BBLR TIDAK BBLR
n n
Tidak normal 18 474 17 447 35 461
Normal 20 526 21 553 41 539
Total 38 1000 38 1000 76 1000
httprepositoryunimusacid
Uji chie square 0818 yang artinya dalam penelitian ini tidak ada hubungan
antara jarak kehamilan dengan berat badan lahir rendah
Penelitian menunjukkan bahwa jarak antar kehamilan yang hanya kurang dari
12 bulan dapat meningkatkan resiko kematian pada sang ibu Selain itu penelitian
juga menyebutkan bahwa kematian pada ibu dapat disebabkan karena terjadi
perdarahan pasca persalinan Rahim ibu yang jarak kehamilannya terlalu dekat
belum siap untuk menampung dan menjadi tempat tumbuh kembang janin yang baru
Dikhawatirkan bahwa plasenta atau ari ari dari kelahiran yang sebelumnya belum
meluruh atau mengelupas seluruhnya dan hal tersebut akan meningkatkan resiko
komplikasi pada kelahiran yang baru
35 sampel yang jarak kehamilan tidak normal 474 melahirkan bayi dengan
berat badan lahir rendah
Hubungan Status Anemia Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah
Anemia merupakan suatu kondisi saat sel darah merah atau jumlah
hemoglobin dalam darah merah menurun sehingga kapasitas daya angkut oksigen
untuk kebutuhan organ organ vital pada ibu dan janin menjadi berkurang yang
berakibat melahirkan bayi dengan berat badan kurang maksimal Lihat tabel 12
Tabel 12 Hubungan Status Anemia Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir rendah
Kategori Anemia Kategori BBL
TOTAL BBLR TIDAK BBLR
n n
Anemia 9 237 1 26 10 132
Normal 29 763 37 974 66 868
Total 38 1000 38 1000 76 1000
Nilai p value sebesar 0007 yang artinya dalam penelitian ini ada hubungan
status anemia ibu hamil dengan berat badan bayi lahir rendah
Ibu hamil yang menderita anemia mengalami persalinan prematur 25 kali
lebih besar dibandingkan dengan ibu yang tidak anemia Anemia dapat
mengakibatkan penurunan suplai oksigen ke jaringan selain itu juga dapat merubah
struktur vaskularisasi plasenta hal ini akan mengganggu pertumbuhan janin sehingga
httprepositoryunimusacid
akan memperkuat risiko terjadinya persalinan prematur dan kelahiran bayi dengan
berat badan lahir rendah terutama untuk kadar hemoglobin yang rendah mulai dari
trimester awal kehamilan
10 sampel dengan anemia yang melahirkan bayi dengan berat badan lahir
rendah ada 237
SIMPULAN DAN SARAN
SIMPULAN
Umur ibu hamil sampel termuda adalah 19 tahun dan tertua 39 tahun dengan
12 sampel beresiko untuk melahirkan BBLR Paritas ibu hamil paling tinggi dari
sampel adalah kehamilan yang ke 5 dengan 36 sampel ( 474 ) ibu hamil primipara
dan grandimultipara LILA terendah adalah 210 cm sedangkan paling tinggi 32 cm
dengan LILA sampel tidak normal ( KEK ) ada 9 sampel ( 118 ) Jarak
kehamilan paling lama yaitu 132 bulan terdapat 35 sampel ( 461 ) yang
mempunyai jarak kehamilan yang tidak normal yaitu lt 24 bulan Kadar Hb ibu
hamil terendah yaitu 94 sedangkan kadar Hb ibu hamil tertinggi adalah 138 gr
dengan 10 sampel ( 132 gr ) berstatus anemia Jumlah persalinan dalam Tahun
2017 sebanyak 1306 persalinan dengan 1294 lahir hidup sementara bayi yang lahir
hidup 38 di antaranya lahir dengan berat badan lahir rendah ( BBLR ) Tidak ada
hubungan umur ibu hamil dengan kejadian berat badan bayi lahir rendah Tidak ada
hubungan paritas ibu hamil dengan kejadian bayi berat badan lahir rendah Ada
hubungan status gizi ibu hamil dengan kejadian berat badan lahir rendah Tidak ada
hubungan antara jarak kehamilan dengan kejadian berat badan lahir rendah Ada
hubungan status anemia ibu hamil dengan kejadian berat badan bayi lahir rendah
httprepositoryunimusacid
SARAN
Diharapkan ibu hamil WUS dan remaja putri untuk lebih memperhatikan
kesehatannya terutama pemenuhan gizi sebelum dan selama hamil untuk mencegah
berbagai komplikasi pada kehamilan seperti KEK dan anemia sehingga dapat
mengurangi kelahiran bayi BBLR Diharapkan ibu muda yang berusia di bawah 20
tahun agar menunda kehamilan dan wanita berusia di atas 35 tahun agar
menghentikan kehamilan dengan cara menjadi akseptor program KB Perlu adanya
kegiatan konseling terhadap ibu hamil ataupun wanita usia subur untuk
mempersiapkan kehamilannya Bagi institusi terkait semoga bisa memanfaatkan
hasil dari penelitian ini Perlu adanya penelitian lebih lanjut guna mendapatkan
informasi yang lebih maksimal
httprepositoryunimusacid
DAFTAR PUSTAKA
Abdoerrachman 2007 Ilmu Kesehatan Anak Jakarta Bagian Ilmu Kesehatan Anak
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Andonotopo W Arifin MT 2005 Kurang Gizi pada Ibu Hamil Ancaman pada
janin [diakses 7 Mei 2012] httpioppijepang orgarticlephp
Asiyah S 2010 Karakteristik Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Sampai Tribulan II
Tahun 2009 Di kota KediriJurnal Kesehatan suara Forikes
Damanik SM 2010 Klasifikasi Bayi Menurut Berat Lahir dan Masa Gestasi
Ikatan Dokter Anak Indonesia Jakarta
Festy P Analisis faktor resiko pada kejadian berat badan lahir rendah di kabupaten
Sumenep Jurnal Ilmu Kesehatan Health Sciences 2011 7(1)
Hius S 2012 Gambaran Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di Rumah Sakit Umum
Daerah dr Zainoel Abidin Banda Aceh Skripsi Banda Aceh Universitas
Syiah Kuala
Sartika D 2012 BBLR Dengan Dismaturhttpdewisartika172blogspot com
201212kti-bblr-dengan-dismaturhtml
Suwanti 2014 Hubungan jarak persalinan dan riwayat abortus dengan kejadian
plasenta previa di RSU Propinsi NTB Tahun 2012 http lpsdimataramcom
volume 8 No 1 Februari 2014 Media Bina Ilmiah5
Trihardiani I 2011 Faktor risiko kejadian berat badan lahir rendah di wilayah kerja
Puskesmas Singkawang Timur dan Utara Kota Singkawang Artikel
Penelitian Semarang Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro 4-29
httprepositoryunimusacid
76 sampel ibu hamil diperoleh data 10 sampel (132 ) berstatus anemia
Hubungan Umur Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir
Umur ibu hamil mempunyai hubungan dengan kejadian BBLR walaupun
sangat kecil Lihat tabel 9
Tabel 9 Hubungan Umur Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir
Kategori Umur
Kategori BBL
TOTAL BBLR TIDAK BBLR
n n
Berisiko 9 237 3 79 12 158
Tidak Berisiko 29 763 35 921 64 842
Total 38 1000 38 1000 76 1000
Berdasarkan hasil uji che- square ternyata nilai p value 0059 yang artinya
dalam penelitian ini tidak ada hubungan antara usia ibu hamil dengan kejadian berat
badan bayi lahir rendah
Umur yang baik bagi ibu untuk hamil adalah 20 - 35 tahun Kehamilan di
bawah umur 20 tahun atau lebih 35 tahun merupakan kehamilan yang beresiko tinggi
Kehamilan pada usia muda merupakan faktor resiko karena pada umur lt 20 tahun
kondisi ibu masih dalam pertumbuhan sehingga asupan makanan lebih banyak
digunakan untuk mencukupi kebutuhan ibu Sedangkan kehamilan lebih dari 35 tahun
organ reproduksi kurang subur serta memperbesar resiko kelahiran dengan kelainan
kongenital dan beresiko untuk mengalami kelahiran prematur
12 sampel yang berisiko untuk kehamilan terdapat 237 yang melahirkan
bayi dengan BBLR sedangkan untuk sampel yang tidak beresiko dari 64 sampel 921
melahirkan bayi dengan tidak BBLR
Hubungan Paritas Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah
Semakin tinggi kategori kehamilan maka akan semakin besar kemungkinan
untuk melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah Lihat tabel 10
Tabel 10 Hubungan Paritas Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir
httprepositoryunimusacid
Kategori kehamilan ke
Kategori BBL TOT
AL BBLR TIDAK BBLR
n n
Primipara dan Grandimultipara 17 472 19 577 36 474
Multipara 21 525 19 475 40 526
Total 38 1000 38 1000 76 1000
Uji che-square nilai p value = 0646 yang artinya dalam penelitian ini tidak
ada hubungan antara paritas ibu hamil dengan berat badan bayi lahir rendah
Paritas ibu diklasifikasikan menjadi primipara ( ibu yang melahirkan anak
pertama ) multipara ( ibu yang melahirkan anak kedua dan ketiga ) dan
grandemultipara ( ibu yang melahirkan anak keempat atau lebih ) Ibu dengan paritas
lebih dari tiga anak beresiko 24 kali lebih besar untuk melahirkan BBLR karena
setiap proses kehamilan dan persalinan menyebabkan trauma fisik dan psikis
semakin banyak trauma yang ditinggalkan menyebabkan penyulit pada kehamilan
dan persalinan berikutnya Kehamilan grandemultipara ( paritas tinggi )
menyebabkan kemunduran daya lentur (elastisitas) jaringan yang sudah berulang kali
direnggangkan oleh kehamilan sehingga cenderung untuk timbul kelainan letak
ataupun kelainan pertumbuhan plasenta dan pertumbuhan janin sehingga melahirkan
bayi berat lahir rendah ( BBLR ) Hal ini dapat mempengaruhi suplai gizi dari ibu
ke janin dan semakin tinggi paritas maka resiko untuk melahirkan BBLR semakin
tinggi
Berdasarkan pengumpulan data yang diperoleh dari 36 sampel ibu kehamilan
primipera dan grandimultipara terdapat 472 yang melahirkan bayi dengan berat
badan lahir rendah
Hubungan Status Gizi Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah
Ibu hamil yang menderita KEK mempunyai resiko kesakitan yang lebih besar
terutama pada trimester III kehamilan dibandingkan dengan ibu hamil normal
akibatnya mereka mempunyai resiko yang lebih besar untuk melahirkan bayi dengan
BBLR Lihat tabel 11
httprepositoryunimusacid
Tabel 11 Hubungan Status Gizi Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir
Kategori Status
Gizi
Kategori BBL
TOTAL BBLR TIDAK BBLR
n n
KEK 8 211 1 26 9 118
Normal 30 789 37 974 67 882
Total 38 1000 38 1000 76 1000
Hasil uji che square nilai p value 0013 yang artinya dalam penelitian ini ada
hubungan antara status gizi ibu hamil dengan berat badan lahir rendah
Implikasi status KEK terhadap berat bayi lahir adalah bahwa KEK
menggambarkan keadaan konsumsi makan terutama konsumsi energi dan protein
dalam jangka panjang Kekurangan energi secara kronis ini menyebabkan ibu hamil
tidak mempunyai cadangan zat gizi yang adekuat untuk menyediakan kebutuhan
fisiologi kehamilan yakni perubahan hormon dan meningkatnya volume darah untuk
pertumbuhan janin sehingga suplai zat gizi pada janin pun berkurang akibatnya
pertumbuhan dan perkembangan janin terhambat dan lahir dengan berat yang rendah
Lingkar Lengan Atas Ibu lt 235 cm pada trimester 3 sebagai faktor risiko
berat bayi lahir rendah Pengukuran lingkar lengan atas (LILA) merupakan salah satu
cara deteksi dini untuk mengetahui risiko Kurang Energi Kronik (KEK)
9 sampel yang berstatus gizi KEK ( tidak normal ) terdapat 8 sampel ( 211
) yang melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah
Hubungan Jarak Kehamilan Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah
Penelitian menunjukkan bahwa jarak antar kehamilan yang hanya kurang dari
12 bulan dapat meningkatkan resiko kematian pada sang ibu
Tabel 12 Hubungan Jarak Kehamilan Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah
Kategori Jarak
Kehamilan
Kategori BBL
TOTAL BBLR TIDAK BBLR
n n
Tidak normal 18 474 17 447 35 461
Normal 20 526 21 553 41 539
Total 38 1000 38 1000 76 1000
httprepositoryunimusacid
Uji chie square 0818 yang artinya dalam penelitian ini tidak ada hubungan
antara jarak kehamilan dengan berat badan lahir rendah
Penelitian menunjukkan bahwa jarak antar kehamilan yang hanya kurang dari
12 bulan dapat meningkatkan resiko kematian pada sang ibu Selain itu penelitian
juga menyebutkan bahwa kematian pada ibu dapat disebabkan karena terjadi
perdarahan pasca persalinan Rahim ibu yang jarak kehamilannya terlalu dekat
belum siap untuk menampung dan menjadi tempat tumbuh kembang janin yang baru
Dikhawatirkan bahwa plasenta atau ari ari dari kelahiran yang sebelumnya belum
meluruh atau mengelupas seluruhnya dan hal tersebut akan meningkatkan resiko
komplikasi pada kelahiran yang baru
35 sampel yang jarak kehamilan tidak normal 474 melahirkan bayi dengan
berat badan lahir rendah
Hubungan Status Anemia Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah
Anemia merupakan suatu kondisi saat sel darah merah atau jumlah
hemoglobin dalam darah merah menurun sehingga kapasitas daya angkut oksigen
untuk kebutuhan organ organ vital pada ibu dan janin menjadi berkurang yang
berakibat melahirkan bayi dengan berat badan kurang maksimal Lihat tabel 12
Tabel 12 Hubungan Status Anemia Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir rendah
Kategori Anemia Kategori BBL
TOTAL BBLR TIDAK BBLR
n n
Anemia 9 237 1 26 10 132
Normal 29 763 37 974 66 868
Total 38 1000 38 1000 76 1000
Nilai p value sebesar 0007 yang artinya dalam penelitian ini ada hubungan
status anemia ibu hamil dengan berat badan bayi lahir rendah
Ibu hamil yang menderita anemia mengalami persalinan prematur 25 kali
lebih besar dibandingkan dengan ibu yang tidak anemia Anemia dapat
mengakibatkan penurunan suplai oksigen ke jaringan selain itu juga dapat merubah
struktur vaskularisasi plasenta hal ini akan mengganggu pertumbuhan janin sehingga
httprepositoryunimusacid
akan memperkuat risiko terjadinya persalinan prematur dan kelahiran bayi dengan
berat badan lahir rendah terutama untuk kadar hemoglobin yang rendah mulai dari
trimester awal kehamilan
10 sampel dengan anemia yang melahirkan bayi dengan berat badan lahir
rendah ada 237
SIMPULAN DAN SARAN
SIMPULAN
Umur ibu hamil sampel termuda adalah 19 tahun dan tertua 39 tahun dengan
12 sampel beresiko untuk melahirkan BBLR Paritas ibu hamil paling tinggi dari
sampel adalah kehamilan yang ke 5 dengan 36 sampel ( 474 ) ibu hamil primipara
dan grandimultipara LILA terendah adalah 210 cm sedangkan paling tinggi 32 cm
dengan LILA sampel tidak normal ( KEK ) ada 9 sampel ( 118 ) Jarak
kehamilan paling lama yaitu 132 bulan terdapat 35 sampel ( 461 ) yang
mempunyai jarak kehamilan yang tidak normal yaitu lt 24 bulan Kadar Hb ibu
hamil terendah yaitu 94 sedangkan kadar Hb ibu hamil tertinggi adalah 138 gr
dengan 10 sampel ( 132 gr ) berstatus anemia Jumlah persalinan dalam Tahun
2017 sebanyak 1306 persalinan dengan 1294 lahir hidup sementara bayi yang lahir
hidup 38 di antaranya lahir dengan berat badan lahir rendah ( BBLR ) Tidak ada
hubungan umur ibu hamil dengan kejadian berat badan bayi lahir rendah Tidak ada
hubungan paritas ibu hamil dengan kejadian bayi berat badan lahir rendah Ada
hubungan status gizi ibu hamil dengan kejadian berat badan lahir rendah Tidak ada
hubungan antara jarak kehamilan dengan kejadian berat badan lahir rendah Ada
hubungan status anemia ibu hamil dengan kejadian berat badan bayi lahir rendah
httprepositoryunimusacid
SARAN
Diharapkan ibu hamil WUS dan remaja putri untuk lebih memperhatikan
kesehatannya terutama pemenuhan gizi sebelum dan selama hamil untuk mencegah
berbagai komplikasi pada kehamilan seperti KEK dan anemia sehingga dapat
mengurangi kelahiran bayi BBLR Diharapkan ibu muda yang berusia di bawah 20
tahun agar menunda kehamilan dan wanita berusia di atas 35 tahun agar
menghentikan kehamilan dengan cara menjadi akseptor program KB Perlu adanya
kegiatan konseling terhadap ibu hamil ataupun wanita usia subur untuk
mempersiapkan kehamilannya Bagi institusi terkait semoga bisa memanfaatkan
hasil dari penelitian ini Perlu adanya penelitian lebih lanjut guna mendapatkan
informasi yang lebih maksimal
httprepositoryunimusacid
DAFTAR PUSTAKA
Abdoerrachman 2007 Ilmu Kesehatan Anak Jakarta Bagian Ilmu Kesehatan Anak
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Andonotopo W Arifin MT 2005 Kurang Gizi pada Ibu Hamil Ancaman pada
janin [diakses 7 Mei 2012] httpioppijepang orgarticlephp
Asiyah S 2010 Karakteristik Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Sampai Tribulan II
Tahun 2009 Di kota KediriJurnal Kesehatan suara Forikes
Damanik SM 2010 Klasifikasi Bayi Menurut Berat Lahir dan Masa Gestasi
Ikatan Dokter Anak Indonesia Jakarta
Festy P Analisis faktor resiko pada kejadian berat badan lahir rendah di kabupaten
Sumenep Jurnal Ilmu Kesehatan Health Sciences 2011 7(1)
Hius S 2012 Gambaran Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di Rumah Sakit Umum
Daerah dr Zainoel Abidin Banda Aceh Skripsi Banda Aceh Universitas
Syiah Kuala
Sartika D 2012 BBLR Dengan Dismaturhttpdewisartika172blogspot com
201212kti-bblr-dengan-dismaturhtml
Suwanti 2014 Hubungan jarak persalinan dan riwayat abortus dengan kejadian
plasenta previa di RSU Propinsi NTB Tahun 2012 http lpsdimataramcom
volume 8 No 1 Februari 2014 Media Bina Ilmiah5
Trihardiani I 2011 Faktor risiko kejadian berat badan lahir rendah di wilayah kerja
Puskesmas Singkawang Timur dan Utara Kota Singkawang Artikel
Penelitian Semarang Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro 4-29
httprepositoryunimusacid
Kategori kehamilan ke
Kategori BBL TOT
AL BBLR TIDAK BBLR
n n
Primipara dan Grandimultipara 17 472 19 577 36 474
Multipara 21 525 19 475 40 526
Total 38 1000 38 1000 76 1000
Uji che-square nilai p value = 0646 yang artinya dalam penelitian ini tidak
ada hubungan antara paritas ibu hamil dengan berat badan bayi lahir rendah
Paritas ibu diklasifikasikan menjadi primipara ( ibu yang melahirkan anak
pertama ) multipara ( ibu yang melahirkan anak kedua dan ketiga ) dan
grandemultipara ( ibu yang melahirkan anak keempat atau lebih ) Ibu dengan paritas
lebih dari tiga anak beresiko 24 kali lebih besar untuk melahirkan BBLR karena
setiap proses kehamilan dan persalinan menyebabkan trauma fisik dan psikis
semakin banyak trauma yang ditinggalkan menyebabkan penyulit pada kehamilan
dan persalinan berikutnya Kehamilan grandemultipara ( paritas tinggi )
menyebabkan kemunduran daya lentur (elastisitas) jaringan yang sudah berulang kali
direnggangkan oleh kehamilan sehingga cenderung untuk timbul kelainan letak
ataupun kelainan pertumbuhan plasenta dan pertumbuhan janin sehingga melahirkan
bayi berat lahir rendah ( BBLR ) Hal ini dapat mempengaruhi suplai gizi dari ibu
ke janin dan semakin tinggi paritas maka resiko untuk melahirkan BBLR semakin
tinggi
Berdasarkan pengumpulan data yang diperoleh dari 36 sampel ibu kehamilan
primipera dan grandimultipara terdapat 472 yang melahirkan bayi dengan berat
badan lahir rendah
Hubungan Status Gizi Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah
Ibu hamil yang menderita KEK mempunyai resiko kesakitan yang lebih besar
terutama pada trimester III kehamilan dibandingkan dengan ibu hamil normal
akibatnya mereka mempunyai resiko yang lebih besar untuk melahirkan bayi dengan
BBLR Lihat tabel 11
httprepositoryunimusacid
Tabel 11 Hubungan Status Gizi Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir
Kategori Status
Gizi
Kategori BBL
TOTAL BBLR TIDAK BBLR
n n
KEK 8 211 1 26 9 118
Normal 30 789 37 974 67 882
Total 38 1000 38 1000 76 1000
Hasil uji che square nilai p value 0013 yang artinya dalam penelitian ini ada
hubungan antara status gizi ibu hamil dengan berat badan lahir rendah
Implikasi status KEK terhadap berat bayi lahir adalah bahwa KEK
menggambarkan keadaan konsumsi makan terutama konsumsi energi dan protein
dalam jangka panjang Kekurangan energi secara kronis ini menyebabkan ibu hamil
tidak mempunyai cadangan zat gizi yang adekuat untuk menyediakan kebutuhan
fisiologi kehamilan yakni perubahan hormon dan meningkatnya volume darah untuk
pertumbuhan janin sehingga suplai zat gizi pada janin pun berkurang akibatnya
pertumbuhan dan perkembangan janin terhambat dan lahir dengan berat yang rendah
Lingkar Lengan Atas Ibu lt 235 cm pada trimester 3 sebagai faktor risiko
berat bayi lahir rendah Pengukuran lingkar lengan atas (LILA) merupakan salah satu
cara deteksi dini untuk mengetahui risiko Kurang Energi Kronik (KEK)
9 sampel yang berstatus gizi KEK ( tidak normal ) terdapat 8 sampel ( 211
) yang melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah
Hubungan Jarak Kehamilan Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah
Penelitian menunjukkan bahwa jarak antar kehamilan yang hanya kurang dari
12 bulan dapat meningkatkan resiko kematian pada sang ibu
Tabel 12 Hubungan Jarak Kehamilan Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah
Kategori Jarak
Kehamilan
Kategori BBL
TOTAL BBLR TIDAK BBLR
n n
Tidak normal 18 474 17 447 35 461
Normal 20 526 21 553 41 539
Total 38 1000 38 1000 76 1000
httprepositoryunimusacid
Uji chie square 0818 yang artinya dalam penelitian ini tidak ada hubungan
antara jarak kehamilan dengan berat badan lahir rendah
Penelitian menunjukkan bahwa jarak antar kehamilan yang hanya kurang dari
12 bulan dapat meningkatkan resiko kematian pada sang ibu Selain itu penelitian
juga menyebutkan bahwa kematian pada ibu dapat disebabkan karena terjadi
perdarahan pasca persalinan Rahim ibu yang jarak kehamilannya terlalu dekat
belum siap untuk menampung dan menjadi tempat tumbuh kembang janin yang baru
Dikhawatirkan bahwa plasenta atau ari ari dari kelahiran yang sebelumnya belum
meluruh atau mengelupas seluruhnya dan hal tersebut akan meningkatkan resiko
komplikasi pada kelahiran yang baru
35 sampel yang jarak kehamilan tidak normal 474 melahirkan bayi dengan
berat badan lahir rendah
Hubungan Status Anemia Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah
Anemia merupakan suatu kondisi saat sel darah merah atau jumlah
hemoglobin dalam darah merah menurun sehingga kapasitas daya angkut oksigen
untuk kebutuhan organ organ vital pada ibu dan janin menjadi berkurang yang
berakibat melahirkan bayi dengan berat badan kurang maksimal Lihat tabel 12
Tabel 12 Hubungan Status Anemia Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir rendah
Kategori Anemia Kategori BBL
TOTAL BBLR TIDAK BBLR
n n
Anemia 9 237 1 26 10 132
Normal 29 763 37 974 66 868
Total 38 1000 38 1000 76 1000
Nilai p value sebesar 0007 yang artinya dalam penelitian ini ada hubungan
status anemia ibu hamil dengan berat badan bayi lahir rendah
Ibu hamil yang menderita anemia mengalami persalinan prematur 25 kali
lebih besar dibandingkan dengan ibu yang tidak anemia Anemia dapat
mengakibatkan penurunan suplai oksigen ke jaringan selain itu juga dapat merubah
struktur vaskularisasi plasenta hal ini akan mengganggu pertumbuhan janin sehingga
httprepositoryunimusacid
akan memperkuat risiko terjadinya persalinan prematur dan kelahiran bayi dengan
berat badan lahir rendah terutama untuk kadar hemoglobin yang rendah mulai dari
trimester awal kehamilan
10 sampel dengan anemia yang melahirkan bayi dengan berat badan lahir
rendah ada 237
SIMPULAN DAN SARAN
SIMPULAN
Umur ibu hamil sampel termuda adalah 19 tahun dan tertua 39 tahun dengan
12 sampel beresiko untuk melahirkan BBLR Paritas ibu hamil paling tinggi dari
sampel adalah kehamilan yang ke 5 dengan 36 sampel ( 474 ) ibu hamil primipara
dan grandimultipara LILA terendah adalah 210 cm sedangkan paling tinggi 32 cm
dengan LILA sampel tidak normal ( KEK ) ada 9 sampel ( 118 ) Jarak
kehamilan paling lama yaitu 132 bulan terdapat 35 sampel ( 461 ) yang
mempunyai jarak kehamilan yang tidak normal yaitu lt 24 bulan Kadar Hb ibu
hamil terendah yaitu 94 sedangkan kadar Hb ibu hamil tertinggi adalah 138 gr
dengan 10 sampel ( 132 gr ) berstatus anemia Jumlah persalinan dalam Tahun
2017 sebanyak 1306 persalinan dengan 1294 lahir hidup sementara bayi yang lahir
hidup 38 di antaranya lahir dengan berat badan lahir rendah ( BBLR ) Tidak ada
hubungan umur ibu hamil dengan kejadian berat badan bayi lahir rendah Tidak ada
hubungan paritas ibu hamil dengan kejadian bayi berat badan lahir rendah Ada
hubungan status gizi ibu hamil dengan kejadian berat badan lahir rendah Tidak ada
hubungan antara jarak kehamilan dengan kejadian berat badan lahir rendah Ada
hubungan status anemia ibu hamil dengan kejadian berat badan bayi lahir rendah
httprepositoryunimusacid
SARAN
Diharapkan ibu hamil WUS dan remaja putri untuk lebih memperhatikan
kesehatannya terutama pemenuhan gizi sebelum dan selama hamil untuk mencegah
berbagai komplikasi pada kehamilan seperti KEK dan anemia sehingga dapat
mengurangi kelahiran bayi BBLR Diharapkan ibu muda yang berusia di bawah 20
tahun agar menunda kehamilan dan wanita berusia di atas 35 tahun agar
menghentikan kehamilan dengan cara menjadi akseptor program KB Perlu adanya
kegiatan konseling terhadap ibu hamil ataupun wanita usia subur untuk
mempersiapkan kehamilannya Bagi institusi terkait semoga bisa memanfaatkan
hasil dari penelitian ini Perlu adanya penelitian lebih lanjut guna mendapatkan
informasi yang lebih maksimal
httprepositoryunimusacid
DAFTAR PUSTAKA
Abdoerrachman 2007 Ilmu Kesehatan Anak Jakarta Bagian Ilmu Kesehatan Anak
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Andonotopo W Arifin MT 2005 Kurang Gizi pada Ibu Hamil Ancaman pada
janin [diakses 7 Mei 2012] httpioppijepang orgarticlephp
Asiyah S 2010 Karakteristik Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Sampai Tribulan II
Tahun 2009 Di kota KediriJurnal Kesehatan suara Forikes
Damanik SM 2010 Klasifikasi Bayi Menurut Berat Lahir dan Masa Gestasi
Ikatan Dokter Anak Indonesia Jakarta
Festy P Analisis faktor resiko pada kejadian berat badan lahir rendah di kabupaten
Sumenep Jurnal Ilmu Kesehatan Health Sciences 2011 7(1)
Hius S 2012 Gambaran Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di Rumah Sakit Umum
Daerah dr Zainoel Abidin Banda Aceh Skripsi Banda Aceh Universitas
Syiah Kuala
Sartika D 2012 BBLR Dengan Dismaturhttpdewisartika172blogspot com
201212kti-bblr-dengan-dismaturhtml
Suwanti 2014 Hubungan jarak persalinan dan riwayat abortus dengan kejadian
plasenta previa di RSU Propinsi NTB Tahun 2012 http lpsdimataramcom
volume 8 No 1 Februari 2014 Media Bina Ilmiah5
Trihardiani I 2011 Faktor risiko kejadian berat badan lahir rendah di wilayah kerja
Puskesmas Singkawang Timur dan Utara Kota Singkawang Artikel
Penelitian Semarang Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro 4-29
httprepositoryunimusacid
Tabel 11 Hubungan Status Gizi Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir
Kategori Status
Gizi
Kategori BBL
TOTAL BBLR TIDAK BBLR
n n
KEK 8 211 1 26 9 118
Normal 30 789 37 974 67 882
Total 38 1000 38 1000 76 1000
Hasil uji che square nilai p value 0013 yang artinya dalam penelitian ini ada
hubungan antara status gizi ibu hamil dengan berat badan lahir rendah
Implikasi status KEK terhadap berat bayi lahir adalah bahwa KEK
menggambarkan keadaan konsumsi makan terutama konsumsi energi dan protein
dalam jangka panjang Kekurangan energi secara kronis ini menyebabkan ibu hamil
tidak mempunyai cadangan zat gizi yang adekuat untuk menyediakan kebutuhan
fisiologi kehamilan yakni perubahan hormon dan meningkatnya volume darah untuk
pertumbuhan janin sehingga suplai zat gizi pada janin pun berkurang akibatnya
pertumbuhan dan perkembangan janin terhambat dan lahir dengan berat yang rendah
Lingkar Lengan Atas Ibu lt 235 cm pada trimester 3 sebagai faktor risiko
berat bayi lahir rendah Pengukuran lingkar lengan atas (LILA) merupakan salah satu
cara deteksi dini untuk mengetahui risiko Kurang Energi Kronik (KEK)
9 sampel yang berstatus gizi KEK ( tidak normal ) terdapat 8 sampel ( 211
) yang melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah
Hubungan Jarak Kehamilan Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah
Penelitian menunjukkan bahwa jarak antar kehamilan yang hanya kurang dari
12 bulan dapat meningkatkan resiko kematian pada sang ibu
Tabel 12 Hubungan Jarak Kehamilan Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah
Kategori Jarak
Kehamilan
Kategori BBL
TOTAL BBLR TIDAK BBLR
n n
Tidak normal 18 474 17 447 35 461
Normal 20 526 21 553 41 539
Total 38 1000 38 1000 76 1000
httprepositoryunimusacid
Uji chie square 0818 yang artinya dalam penelitian ini tidak ada hubungan
antara jarak kehamilan dengan berat badan lahir rendah
Penelitian menunjukkan bahwa jarak antar kehamilan yang hanya kurang dari
12 bulan dapat meningkatkan resiko kematian pada sang ibu Selain itu penelitian
juga menyebutkan bahwa kematian pada ibu dapat disebabkan karena terjadi
perdarahan pasca persalinan Rahim ibu yang jarak kehamilannya terlalu dekat
belum siap untuk menampung dan menjadi tempat tumbuh kembang janin yang baru
Dikhawatirkan bahwa plasenta atau ari ari dari kelahiran yang sebelumnya belum
meluruh atau mengelupas seluruhnya dan hal tersebut akan meningkatkan resiko
komplikasi pada kelahiran yang baru
35 sampel yang jarak kehamilan tidak normal 474 melahirkan bayi dengan
berat badan lahir rendah
Hubungan Status Anemia Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah
Anemia merupakan suatu kondisi saat sel darah merah atau jumlah
hemoglobin dalam darah merah menurun sehingga kapasitas daya angkut oksigen
untuk kebutuhan organ organ vital pada ibu dan janin menjadi berkurang yang
berakibat melahirkan bayi dengan berat badan kurang maksimal Lihat tabel 12
Tabel 12 Hubungan Status Anemia Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir rendah
Kategori Anemia Kategori BBL
TOTAL BBLR TIDAK BBLR
n n
Anemia 9 237 1 26 10 132
Normal 29 763 37 974 66 868
Total 38 1000 38 1000 76 1000
Nilai p value sebesar 0007 yang artinya dalam penelitian ini ada hubungan
status anemia ibu hamil dengan berat badan bayi lahir rendah
Ibu hamil yang menderita anemia mengalami persalinan prematur 25 kali
lebih besar dibandingkan dengan ibu yang tidak anemia Anemia dapat
mengakibatkan penurunan suplai oksigen ke jaringan selain itu juga dapat merubah
struktur vaskularisasi plasenta hal ini akan mengganggu pertumbuhan janin sehingga
httprepositoryunimusacid
akan memperkuat risiko terjadinya persalinan prematur dan kelahiran bayi dengan
berat badan lahir rendah terutama untuk kadar hemoglobin yang rendah mulai dari
trimester awal kehamilan
10 sampel dengan anemia yang melahirkan bayi dengan berat badan lahir
rendah ada 237
SIMPULAN DAN SARAN
SIMPULAN
Umur ibu hamil sampel termuda adalah 19 tahun dan tertua 39 tahun dengan
12 sampel beresiko untuk melahirkan BBLR Paritas ibu hamil paling tinggi dari
sampel adalah kehamilan yang ke 5 dengan 36 sampel ( 474 ) ibu hamil primipara
dan grandimultipara LILA terendah adalah 210 cm sedangkan paling tinggi 32 cm
dengan LILA sampel tidak normal ( KEK ) ada 9 sampel ( 118 ) Jarak
kehamilan paling lama yaitu 132 bulan terdapat 35 sampel ( 461 ) yang
mempunyai jarak kehamilan yang tidak normal yaitu lt 24 bulan Kadar Hb ibu
hamil terendah yaitu 94 sedangkan kadar Hb ibu hamil tertinggi adalah 138 gr
dengan 10 sampel ( 132 gr ) berstatus anemia Jumlah persalinan dalam Tahun
2017 sebanyak 1306 persalinan dengan 1294 lahir hidup sementara bayi yang lahir
hidup 38 di antaranya lahir dengan berat badan lahir rendah ( BBLR ) Tidak ada
hubungan umur ibu hamil dengan kejadian berat badan bayi lahir rendah Tidak ada
hubungan paritas ibu hamil dengan kejadian bayi berat badan lahir rendah Ada
hubungan status gizi ibu hamil dengan kejadian berat badan lahir rendah Tidak ada
hubungan antara jarak kehamilan dengan kejadian berat badan lahir rendah Ada
hubungan status anemia ibu hamil dengan kejadian berat badan bayi lahir rendah
httprepositoryunimusacid
SARAN
Diharapkan ibu hamil WUS dan remaja putri untuk lebih memperhatikan
kesehatannya terutama pemenuhan gizi sebelum dan selama hamil untuk mencegah
berbagai komplikasi pada kehamilan seperti KEK dan anemia sehingga dapat
mengurangi kelahiran bayi BBLR Diharapkan ibu muda yang berusia di bawah 20
tahun agar menunda kehamilan dan wanita berusia di atas 35 tahun agar
menghentikan kehamilan dengan cara menjadi akseptor program KB Perlu adanya
kegiatan konseling terhadap ibu hamil ataupun wanita usia subur untuk
mempersiapkan kehamilannya Bagi institusi terkait semoga bisa memanfaatkan
hasil dari penelitian ini Perlu adanya penelitian lebih lanjut guna mendapatkan
informasi yang lebih maksimal
httprepositoryunimusacid
DAFTAR PUSTAKA
Abdoerrachman 2007 Ilmu Kesehatan Anak Jakarta Bagian Ilmu Kesehatan Anak
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Andonotopo W Arifin MT 2005 Kurang Gizi pada Ibu Hamil Ancaman pada
janin [diakses 7 Mei 2012] httpioppijepang orgarticlephp
Asiyah S 2010 Karakteristik Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Sampai Tribulan II
Tahun 2009 Di kota KediriJurnal Kesehatan suara Forikes
Damanik SM 2010 Klasifikasi Bayi Menurut Berat Lahir dan Masa Gestasi
Ikatan Dokter Anak Indonesia Jakarta
Festy P Analisis faktor resiko pada kejadian berat badan lahir rendah di kabupaten
Sumenep Jurnal Ilmu Kesehatan Health Sciences 2011 7(1)
Hius S 2012 Gambaran Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di Rumah Sakit Umum
Daerah dr Zainoel Abidin Banda Aceh Skripsi Banda Aceh Universitas
Syiah Kuala
Sartika D 2012 BBLR Dengan Dismaturhttpdewisartika172blogspot com
201212kti-bblr-dengan-dismaturhtml
Suwanti 2014 Hubungan jarak persalinan dan riwayat abortus dengan kejadian
plasenta previa di RSU Propinsi NTB Tahun 2012 http lpsdimataramcom
volume 8 No 1 Februari 2014 Media Bina Ilmiah5
Trihardiani I 2011 Faktor risiko kejadian berat badan lahir rendah di wilayah kerja
Puskesmas Singkawang Timur dan Utara Kota Singkawang Artikel
Penelitian Semarang Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro 4-29
httprepositoryunimusacid
Uji chie square 0818 yang artinya dalam penelitian ini tidak ada hubungan
antara jarak kehamilan dengan berat badan lahir rendah
Penelitian menunjukkan bahwa jarak antar kehamilan yang hanya kurang dari
12 bulan dapat meningkatkan resiko kematian pada sang ibu Selain itu penelitian
juga menyebutkan bahwa kematian pada ibu dapat disebabkan karena terjadi
perdarahan pasca persalinan Rahim ibu yang jarak kehamilannya terlalu dekat
belum siap untuk menampung dan menjadi tempat tumbuh kembang janin yang baru
Dikhawatirkan bahwa plasenta atau ari ari dari kelahiran yang sebelumnya belum
meluruh atau mengelupas seluruhnya dan hal tersebut akan meningkatkan resiko
komplikasi pada kelahiran yang baru
35 sampel yang jarak kehamilan tidak normal 474 melahirkan bayi dengan
berat badan lahir rendah
Hubungan Status Anemia Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Rendah
Anemia merupakan suatu kondisi saat sel darah merah atau jumlah
hemoglobin dalam darah merah menurun sehingga kapasitas daya angkut oksigen
untuk kebutuhan organ organ vital pada ibu dan janin menjadi berkurang yang
berakibat melahirkan bayi dengan berat badan kurang maksimal Lihat tabel 12
Tabel 12 Hubungan Status Anemia Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir rendah
Kategori Anemia Kategori BBL
TOTAL BBLR TIDAK BBLR
n n
Anemia 9 237 1 26 10 132
Normal 29 763 37 974 66 868
Total 38 1000 38 1000 76 1000
Nilai p value sebesar 0007 yang artinya dalam penelitian ini ada hubungan
status anemia ibu hamil dengan berat badan bayi lahir rendah
Ibu hamil yang menderita anemia mengalami persalinan prematur 25 kali
lebih besar dibandingkan dengan ibu yang tidak anemia Anemia dapat
mengakibatkan penurunan suplai oksigen ke jaringan selain itu juga dapat merubah
struktur vaskularisasi plasenta hal ini akan mengganggu pertumbuhan janin sehingga
httprepositoryunimusacid
akan memperkuat risiko terjadinya persalinan prematur dan kelahiran bayi dengan
berat badan lahir rendah terutama untuk kadar hemoglobin yang rendah mulai dari
trimester awal kehamilan
10 sampel dengan anemia yang melahirkan bayi dengan berat badan lahir
rendah ada 237
SIMPULAN DAN SARAN
SIMPULAN
Umur ibu hamil sampel termuda adalah 19 tahun dan tertua 39 tahun dengan
12 sampel beresiko untuk melahirkan BBLR Paritas ibu hamil paling tinggi dari
sampel adalah kehamilan yang ke 5 dengan 36 sampel ( 474 ) ibu hamil primipara
dan grandimultipara LILA terendah adalah 210 cm sedangkan paling tinggi 32 cm
dengan LILA sampel tidak normal ( KEK ) ada 9 sampel ( 118 ) Jarak
kehamilan paling lama yaitu 132 bulan terdapat 35 sampel ( 461 ) yang
mempunyai jarak kehamilan yang tidak normal yaitu lt 24 bulan Kadar Hb ibu
hamil terendah yaitu 94 sedangkan kadar Hb ibu hamil tertinggi adalah 138 gr
dengan 10 sampel ( 132 gr ) berstatus anemia Jumlah persalinan dalam Tahun
2017 sebanyak 1306 persalinan dengan 1294 lahir hidup sementara bayi yang lahir
hidup 38 di antaranya lahir dengan berat badan lahir rendah ( BBLR ) Tidak ada
hubungan umur ibu hamil dengan kejadian berat badan bayi lahir rendah Tidak ada
hubungan paritas ibu hamil dengan kejadian bayi berat badan lahir rendah Ada
hubungan status gizi ibu hamil dengan kejadian berat badan lahir rendah Tidak ada
hubungan antara jarak kehamilan dengan kejadian berat badan lahir rendah Ada
hubungan status anemia ibu hamil dengan kejadian berat badan bayi lahir rendah
httprepositoryunimusacid
SARAN
Diharapkan ibu hamil WUS dan remaja putri untuk lebih memperhatikan
kesehatannya terutama pemenuhan gizi sebelum dan selama hamil untuk mencegah
berbagai komplikasi pada kehamilan seperti KEK dan anemia sehingga dapat
mengurangi kelahiran bayi BBLR Diharapkan ibu muda yang berusia di bawah 20
tahun agar menunda kehamilan dan wanita berusia di atas 35 tahun agar
menghentikan kehamilan dengan cara menjadi akseptor program KB Perlu adanya
kegiatan konseling terhadap ibu hamil ataupun wanita usia subur untuk
mempersiapkan kehamilannya Bagi institusi terkait semoga bisa memanfaatkan
hasil dari penelitian ini Perlu adanya penelitian lebih lanjut guna mendapatkan
informasi yang lebih maksimal
httprepositoryunimusacid
DAFTAR PUSTAKA
Abdoerrachman 2007 Ilmu Kesehatan Anak Jakarta Bagian Ilmu Kesehatan Anak
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Andonotopo W Arifin MT 2005 Kurang Gizi pada Ibu Hamil Ancaman pada
janin [diakses 7 Mei 2012] httpioppijepang orgarticlephp
Asiyah S 2010 Karakteristik Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Sampai Tribulan II
Tahun 2009 Di kota KediriJurnal Kesehatan suara Forikes
Damanik SM 2010 Klasifikasi Bayi Menurut Berat Lahir dan Masa Gestasi
Ikatan Dokter Anak Indonesia Jakarta
Festy P Analisis faktor resiko pada kejadian berat badan lahir rendah di kabupaten
Sumenep Jurnal Ilmu Kesehatan Health Sciences 2011 7(1)
Hius S 2012 Gambaran Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di Rumah Sakit Umum
Daerah dr Zainoel Abidin Banda Aceh Skripsi Banda Aceh Universitas
Syiah Kuala
Sartika D 2012 BBLR Dengan Dismaturhttpdewisartika172blogspot com
201212kti-bblr-dengan-dismaturhtml
Suwanti 2014 Hubungan jarak persalinan dan riwayat abortus dengan kejadian
plasenta previa di RSU Propinsi NTB Tahun 2012 http lpsdimataramcom
volume 8 No 1 Februari 2014 Media Bina Ilmiah5
Trihardiani I 2011 Faktor risiko kejadian berat badan lahir rendah di wilayah kerja
Puskesmas Singkawang Timur dan Utara Kota Singkawang Artikel
Penelitian Semarang Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro 4-29
httprepositoryunimusacid
akan memperkuat risiko terjadinya persalinan prematur dan kelahiran bayi dengan
berat badan lahir rendah terutama untuk kadar hemoglobin yang rendah mulai dari
trimester awal kehamilan
10 sampel dengan anemia yang melahirkan bayi dengan berat badan lahir
rendah ada 237
SIMPULAN DAN SARAN
SIMPULAN
Umur ibu hamil sampel termuda adalah 19 tahun dan tertua 39 tahun dengan
12 sampel beresiko untuk melahirkan BBLR Paritas ibu hamil paling tinggi dari
sampel adalah kehamilan yang ke 5 dengan 36 sampel ( 474 ) ibu hamil primipara
dan grandimultipara LILA terendah adalah 210 cm sedangkan paling tinggi 32 cm
dengan LILA sampel tidak normal ( KEK ) ada 9 sampel ( 118 ) Jarak
kehamilan paling lama yaitu 132 bulan terdapat 35 sampel ( 461 ) yang
mempunyai jarak kehamilan yang tidak normal yaitu lt 24 bulan Kadar Hb ibu
hamil terendah yaitu 94 sedangkan kadar Hb ibu hamil tertinggi adalah 138 gr
dengan 10 sampel ( 132 gr ) berstatus anemia Jumlah persalinan dalam Tahun
2017 sebanyak 1306 persalinan dengan 1294 lahir hidup sementara bayi yang lahir
hidup 38 di antaranya lahir dengan berat badan lahir rendah ( BBLR ) Tidak ada
hubungan umur ibu hamil dengan kejadian berat badan bayi lahir rendah Tidak ada
hubungan paritas ibu hamil dengan kejadian bayi berat badan lahir rendah Ada
hubungan status gizi ibu hamil dengan kejadian berat badan lahir rendah Tidak ada
hubungan antara jarak kehamilan dengan kejadian berat badan lahir rendah Ada
hubungan status anemia ibu hamil dengan kejadian berat badan bayi lahir rendah
httprepositoryunimusacid
SARAN
Diharapkan ibu hamil WUS dan remaja putri untuk lebih memperhatikan
kesehatannya terutama pemenuhan gizi sebelum dan selama hamil untuk mencegah
berbagai komplikasi pada kehamilan seperti KEK dan anemia sehingga dapat
mengurangi kelahiran bayi BBLR Diharapkan ibu muda yang berusia di bawah 20
tahun agar menunda kehamilan dan wanita berusia di atas 35 tahun agar
menghentikan kehamilan dengan cara menjadi akseptor program KB Perlu adanya
kegiatan konseling terhadap ibu hamil ataupun wanita usia subur untuk
mempersiapkan kehamilannya Bagi institusi terkait semoga bisa memanfaatkan
hasil dari penelitian ini Perlu adanya penelitian lebih lanjut guna mendapatkan
informasi yang lebih maksimal
httprepositoryunimusacid
DAFTAR PUSTAKA
Abdoerrachman 2007 Ilmu Kesehatan Anak Jakarta Bagian Ilmu Kesehatan Anak
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Andonotopo W Arifin MT 2005 Kurang Gizi pada Ibu Hamil Ancaman pada
janin [diakses 7 Mei 2012] httpioppijepang orgarticlephp
Asiyah S 2010 Karakteristik Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Sampai Tribulan II
Tahun 2009 Di kota KediriJurnal Kesehatan suara Forikes
Damanik SM 2010 Klasifikasi Bayi Menurut Berat Lahir dan Masa Gestasi
Ikatan Dokter Anak Indonesia Jakarta
Festy P Analisis faktor resiko pada kejadian berat badan lahir rendah di kabupaten
Sumenep Jurnal Ilmu Kesehatan Health Sciences 2011 7(1)
Hius S 2012 Gambaran Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di Rumah Sakit Umum
Daerah dr Zainoel Abidin Banda Aceh Skripsi Banda Aceh Universitas
Syiah Kuala
Sartika D 2012 BBLR Dengan Dismaturhttpdewisartika172blogspot com
201212kti-bblr-dengan-dismaturhtml
Suwanti 2014 Hubungan jarak persalinan dan riwayat abortus dengan kejadian
plasenta previa di RSU Propinsi NTB Tahun 2012 http lpsdimataramcom
volume 8 No 1 Februari 2014 Media Bina Ilmiah5
Trihardiani I 2011 Faktor risiko kejadian berat badan lahir rendah di wilayah kerja
Puskesmas Singkawang Timur dan Utara Kota Singkawang Artikel
Penelitian Semarang Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro 4-29
httprepositoryunimusacid
SARAN
Diharapkan ibu hamil WUS dan remaja putri untuk lebih memperhatikan
kesehatannya terutama pemenuhan gizi sebelum dan selama hamil untuk mencegah
berbagai komplikasi pada kehamilan seperti KEK dan anemia sehingga dapat
mengurangi kelahiran bayi BBLR Diharapkan ibu muda yang berusia di bawah 20
tahun agar menunda kehamilan dan wanita berusia di atas 35 tahun agar
menghentikan kehamilan dengan cara menjadi akseptor program KB Perlu adanya
kegiatan konseling terhadap ibu hamil ataupun wanita usia subur untuk
mempersiapkan kehamilannya Bagi institusi terkait semoga bisa memanfaatkan
hasil dari penelitian ini Perlu adanya penelitian lebih lanjut guna mendapatkan
informasi yang lebih maksimal
httprepositoryunimusacid
DAFTAR PUSTAKA
Abdoerrachman 2007 Ilmu Kesehatan Anak Jakarta Bagian Ilmu Kesehatan Anak
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Andonotopo W Arifin MT 2005 Kurang Gizi pada Ibu Hamil Ancaman pada
janin [diakses 7 Mei 2012] httpioppijepang orgarticlephp
Asiyah S 2010 Karakteristik Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Sampai Tribulan II
Tahun 2009 Di kota KediriJurnal Kesehatan suara Forikes
Damanik SM 2010 Klasifikasi Bayi Menurut Berat Lahir dan Masa Gestasi
Ikatan Dokter Anak Indonesia Jakarta
Festy P Analisis faktor resiko pada kejadian berat badan lahir rendah di kabupaten
Sumenep Jurnal Ilmu Kesehatan Health Sciences 2011 7(1)
Hius S 2012 Gambaran Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di Rumah Sakit Umum
Daerah dr Zainoel Abidin Banda Aceh Skripsi Banda Aceh Universitas
Syiah Kuala
Sartika D 2012 BBLR Dengan Dismaturhttpdewisartika172blogspot com
201212kti-bblr-dengan-dismaturhtml
Suwanti 2014 Hubungan jarak persalinan dan riwayat abortus dengan kejadian
plasenta previa di RSU Propinsi NTB Tahun 2012 http lpsdimataramcom
volume 8 No 1 Februari 2014 Media Bina Ilmiah5
Trihardiani I 2011 Faktor risiko kejadian berat badan lahir rendah di wilayah kerja
Puskesmas Singkawang Timur dan Utara Kota Singkawang Artikel
Penelitian Semarang Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro 4-29
httprepositoryunimusacid
DAFTAR PUSTAKA
Abdoerrachman 2007 Ilmu Kesehatan Anak Jakarta Bagian Ilmu Kesehatan Anak
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Andonotopo W Arifin MT 2005 Kurang Gizi pada Ibu Hamil Ancaman pada
janin [diakses 7 Mei 2012] httpioppijepang orgarticlephp
Asiyah S 2010 Karakteristik Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Sampai Tribulan II
Tahun 2009 Di kota KediriJurnal Kesehatan suara Forikes
Damanik SM 2010 Klasifikasi Bayi Menurut Berat Lahir dan Masa Gestasi
Ikatan Dokter Anak Indonesia Jakarta
Festy P Analisis faktor resiko pada kejadian berat badan lahir rendah di kabupaten
Sumenep Jurnal Ilmu Kesehatan Health Sciences 2011 7(1)
Hius S 2012 Gambaran Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di Rumah Sakit Umum
Daerah dr Zainoel Abidin Banda Aceh Skripsi Banda Aceh Universitas
Syiah Kuala
Sartika D 2012 BBLR Dengan Dismaturhttpdewisartika172blogspot com
201212kti-bblr-dengan-dismaturhtml
Suwanti 2014 Hubungan jarak persalinan dan riwayat abortus dengan kejadian
plasenta previa di RSU Propinsi NTB Tahun 2012 http lpsdimataramcom
volume 8 No 1 Februari 2014 Media Bina Ilmiah5
Trihardiani I 2011 Faktor risiko kejadian berat badan lahir rendah di wilayah kerja
Puskesmas Singkawang Timur dan Utara Kota Singkawang Artikel
Penelitian Semarang Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro 4-29
httprepositoryunimusacid