cerpen Surat Untuk Diriku Tahun 2028
Embed Size (px)
Transcript of cerpen Surat Untuk Diriku Tahun 2028
-
8/18/2019 cerpen Surat Untuk Diriku Tahun 2028
1/87
1 | P a g e
“2028, Surat Untuk Diriku Usia 30 Tahun – Chapter 1”
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum, Sahabat pembaca yang budiman
dimanapun anda semua berada. Syukur Alhamdulillah penulis
panjatkan ke hadirat Allah yang Maha kuasa. Sebab atas
berkat rahmat nikman iman, islam, sehat, serta selamat
penulis dapat menyelesaikan pembuatan buku ini. Penulis
juga menyampaikan terimakasih kepada bapak Choirul Umam
selaku dosen penulis, yang memberi tugas penulisan buku
yang mengasah kreatifitas penulis pribadi. Meski dalam
penulisanya terdapat beberapa kendala namun tak
menyurutkan semangat untuk menyelesaikan buku “2028,
Surat Untuk Diriku Usia 30 Tahun – Chapter 1” ini.
Buku ini sendiri dibuat sebagai persembahan tugas
yang dosen berikan. Selain itu juga penulis harapkan dengan
terbitnya buku ini dapat menjadi bahan bacaan yang
menginspirasi pada semangat “fastabiqul khairat”. Di
dalamnya berisi pesan-pesan yang penulis sampaikan kepada
diri penulis dimasa depan tahun 2028. Ini semata-mata
sebagai bahan koreksi pribadi priadi penulis
Salam Solidarity Forever!
-
8/18/2019 cerpen Surat Untuk Diriku Tahun 2028
2/87
2 | P a g e
“2028, Surat Untuk Diriku Usia 30 Tahun – Chapter 1”
DAFTAR ISI
Introduce Myself ..................................................................... 3
How a Make Someone Happy ................................................. 6
Cepat Sembuh Ya Budhe! ..................................................... 16
Titip Salamku Pada si Cantik Elvina ..................................... 41
Sahaat Masa Keciku .............................................................. 47
Dia Gadis Pujaanku ............................................................... 61
-
8/18/2019 cerpen Surat Untuk Diriku Tahun 2028
3/87
3 | P a g e
“2028, Surat Untuk Diriku Usia 30 Tahun – Chapter 1”
Introduce My Self
Matahari mulai terbenam di ufuk barat, langit kemerah-
merahan terlihat di atas dusun jetis ponowaren. Barisan rapi
petani mulai beranjak dari lahan garapan, mereka berbondong
pulang tuk melepas lelah bersama keluarga. Kicauan burung
terdengar sana-sini , sebentar kicauan itu ada sebentar lalu
hilang, bunyi kreketkreket pepohonan bambu belakang rumah
menambah merdunya sore itu, hmm... mungkin begitulah
gambaran desa ponowaren delapan belas tahun silam.
Di sudut lain desa tepatnya di sebuah bidan kecil
dipinggir perkampungan, nampak sepasang suami istri yang
berharap cemas akan kelahiran buah hati mereka. Bidan yang
menangani proses persalinan segera menyuruh ibu yang
sedang mengandung tersebut untuk berbaring di ranjang ,
pertanda proses persalinan hendak dimulai. Hanya untaian
kata semangat dan bait-bait doa serta beberapa surat yang
suami bisikan pada istrinya, agar ia membacanya saat
persalinan dan semoga Allah memudahkan nya. Kini dibilik
kamar hanya ada ibu, bidan dan peralatan.
aa.. tepat pukul 18.00 wib saat akan adzan maghrib ibu
tersebut berhasil melahirkanku ke dunia, terasa badan
-
8/18/2019 cerpen Surat Untuk Diriku Tahun 2028
4/87
4 | P a g e
“2028, Surat Untuk Diriku Usia 30 Tahun – Chapter 1”
mungilku berhasil merangsek keluar dan menghirup udara
dunia untuk pertama kalinya. Aku menangis sekencang-
kencangnya sejadi-jadinya untuk merayakan lahirnya aku ke
dunia.. Begitulah kurang lebih gambaran proses kelahiranku
sahabat pembaca, itulah yang aku dengar dari cerita ibuku.
Aku terlahir dengan nama “Drajad Pangestu” sahabat
pembaca pasti sudah tahu kan?hehe. Nama itu pemberian
ayah( kalau aku pangil:papi). Namaku didapat ketika ibuku
(kalau aku panggil:mama) sedang mengandung kala itu
mama dan papiku sedang bertukar pemikiran mengenai nama
yang cocok, kalau ibuku sendiri sih manut menyerahkan
penamaanku pada papi, saat itu papiku mendapat ide di
benaknya munculah kata “drajad”, kata papi kala itu
perekonomian keluarga sedang sulit maka dengan hadirnya
aku, mereka mengharapkan aku menjadi harapan dan do’a
untuk mengangkat derajat keluarga menjadi lebih baik. Dan
alhamdulillah kata papi semenjak lahirnya aku, perekonomian
dan derajat keluarga mulai membaik, aku turut senang
mendengarnya pembaca, dan aku yakin itupun juga tak lepas
dari do’a dan ikhtiar kedua orang tuaku. Sedangkan kata
“Pangestu” itu sendiri ialah nama belakang papi yaitu Imam
Pangestu, Kata kedua orangtuaku, mereka menamaiku dengan
nama ini agar aku kelak tumbuh dewasa menjadi pemuda
-
8/18/2019 cerpen Surat Untuk Diriku Tahun 2028
5/87
5 | P a g e
“2028, Surat Untuk Diriku Usia 30 Tahun – Chapter 1”
yang berjuang agar mempunyai derajat, baik derajat ilmu
maupun derajat iman yang diridhai Allah.
Aku masih ingat betul perkataan mama, dia pernah
berkata “Le ngger mogo-mogo uripmu mbesok iso duwe
derajat sing duwur lan derajat mu iku dipangestoni marang
Gusti”, yah itulah doa mama padaku, aku akan terus berusaha
untuk mewujudkan doa mamaku terwujud aamiin.
-
8/18/2019 cerpen Surat Untuk Diriku Tahun 2028
6/87
6 | P a g e
“2028, Surat Untuk Diriku Usia 30 Tahun – Chapter 1”
HOW A MAKE SOMEONE HAPPY??
Berawal dari tugas mata kuliah softskill ilmu sosial
dasar, dosen menyuruh aku dan teman-teman sekelas
membuat cerpen, hah cerpen?? Iya ga kebayangdeh dibenakku
anak-anak-anak mesin yang identik dengan sifat kerasnya ,
lugas, serta berfikir logika matematis kini musti berfikir
imajinatif menuangkan buah pikirnya ke lembaran – lembaran
teks serta memperhatikan keruntutan kata dan diksi agar hasil
yang dibuat enak dibaca, kalau anak sastra okelah dia sudah
familiar mengolah kata ke kalimat memasukan intrik, serta
drama di dalamnya . Untungnya dosen memberi tema tentang
“How Make Someone Happy” hmm.. bolehlah, jadi aku tak
perlu berimajinasi membuat alur-alur serta penokohan fiktif,
karena cerpen yang akan aku buat adalah real,
Jadi disini akan menceritakan kisah- kisahku untuk
membahagiakan 10 orang. Membahagiakan?? Kedengaranya
cukup asing bagiku, entahlah pembaca hingga sampai aat
inipun aku masih belum yakin, perbuatanku apa saja yang
membuat orang lain bahagia? Siapa saja yang telah aku buat
bahagia? Berapa banyak yang telah aku buat bahagia? Atau
adakah yang telah aku buat bahagia? Pertanyaan itu terus
menggelayuti pikiranku saat aku membuat cerita ini.
-
8/18/2019 cerpen Surat Untuk Diriku Tahun 2028
7/87
7 | P a g e
“2028, Surat Untuk Diriku Usia 30 Tahun – Chapter 1”
“bahagia” happy merupakan kata abstrak, atau sesuatu yang
tak berwujud atau yang terungkapkan dalam pikiran / angan-
angan. Aku tidak begitu yakin apakah perbuatan positif yang
pernah aku lakukan membuat orang lain bahagia atau tidak?
Dan aku tidak begitu yakin pula orang yang telah aku
bahagiakan sudah mencapai 10 orang atau belum? Lalu
bagaimana aku bisa menerangkan cara membahagiakan orang
sedang sampai saat ini aku belum yakin telah membahagiakan
orang atau belum. Cukup rumit juga ya sahabat pembaca cara
menerangkan, bila kita belum yakin pernah melakukanya,
hmm okee sekejap otakku punya gagasan hehe..
“ jika aku saat ini belum melakukan kebahagian pada
orang lain maka akan ku rancang dir iku masa depan yang
akan melakukanya, “
Diriku masa depan? Terdengar seperti alat pintarnya
doraemon ya sahabat di film Stand by Me haha.. eh tunggu
dengan alat apa melakukanya?? Dengan cerita di buku ini..
buku ini?? Iya sahabat, di dalam buku ini akan kutulis
motivasi-motivasi untuk diriku sendiri agar setiap saat aku
membaca ulang cerita ini seakan-akan aku terpompa kembali
untuk berusaha meraih tujuanku awal make a someone happy
dan tujuan hidupku mencari ketenangan, kedamaian, dan
-
8/18/2019 cerpen Surat Untuk Diriku Tahun 2028
8/87
8 | P a g e
“2028, Surat Untuk Diriku Usia 30 Tahun – Chapter 1”
ridho Allah Swt. Aammiin, mungkin itu sahabat pembaca
gambaran cerita yang aku buat semoga bisa memotivasi kita.
-
8/18/2019 cerpen Surat Untuk Diriku Tahun 2028
9/87
9 | P a g e
“2028, Surat Untuk Diriku Usia 30 Tahun – Chapter 1”
Bahagia Orangtua Bahagiaku
Sejak pertama kali aku menulis cerita ini, aku berumur
18th 26hari, semalam malam tahun baru dan kini awal hari
tahun 2016, saat ini aku masih kuliah di Universitas
Gunadarma Depok dengan mengambil jurusan teknik mesin,
aku duduk di bangku kuliah kelas 1ic04,
Kedua orangtuaku masih setia merawat
membesarkanku sampai sekarang, suatu siang kulihat di teras
rumah ibuku membuka salonya memeras keringat mengharap
rizki hari ini bagus, satu per satu pelangganya datang, mereka
ada yang datang untuk potong rambut, toning, sampai
smoothing, tampak wajah lelah dan capek kulihat ibu dari
raut wajahmu, tak mengapa katanya ini semua juga buat
keluarga buat kamu dan adikkamu hidup lebih baik. Malam
hari ibu masih mengurus adikku elvina rahmadewi beliau
dengan telaten menyuapinya makan meladeni setiap
pertanyaan anak umur 2th yang rasa ingin tahunya mulai
tumbuh, aku benar-benar paham rasa capek yang ibukku
alami, pernah ketika suatu malam aku mencoba membantu
mengurus addikku namun ibukku menolak beliau
menyuruhku belajar saja mungkin dia tahu tugas kuliahku
akhir-akhir ini banyak. Ketika hendak tidur beliau selalu
-
8/18/2019 cerpen Surat Untuk Diriku Tahun 2028
10/87
10 | P a g e
“2028, Surat Untuk Diriku Usia 30 Tahun – Chapter 1”
bertanya padaku “mas, besok kuliah masuk jam berapa?”
kadang jika aku masuk kuliah pagi-pagi benar beliau gelisah
tidak bisa tidur, takut aku besok kesiangan tidak ada yang
mbgunin.. kadang aku begitu kasihan aku tau begitu
capeknya beliau kerja seharian dan menggurus addikku, ya
Allah begitu tulus ikhlas nya kasih seorang ibu. Esok harinya
beliau selalu menyempatkan membuat sarapan pagi, rutinitas
seperti itulah yang selalu aku jalani setidaknya 3bulan
semenjak aku mulai kuliah. Memang aku belum sepenuhnya
bisa mandiri terutama bangun pagi, pernah suatu ketika
orangtuaku pulang kampung dan aku tinggal dirumah sendiri
saat itu tugas kuliah begitu banyak sehingga aku begadang
ngerjain tugas hingga dini hari, alhasil akupun terlambat dan
melewatkan praktek mesin. Walaupun alarm jam beker sudah
berbnyi aku tetap pules tidur saking ngantuknya begadang
semalem. Ah sudahlah smoga ini bisa menjadi pembelajaran
buat aku sendiri untuk lebih me-manage waktu dengan baik.
Jika bercerita tentang orangtua memang selalu bisa
bikin kesan mendalam, tidak terkecuali ayah namun aku
memanggilnya denga sebutan ‘papi’ . beliau sosok yang kuat
dan tegar, papi sering bercerita padaku pengalaman-
pengalaman hidupnya mulai dari merantau ke hampir semua
bagian nusantara susah senangnya, tentang perkejaan beliau
dari kerja jadi buruh sampai kerja di tempat enak dan nyaman
-
8/18/2019 cerpen Surat Untuk Diriku Tahun 2028
11/87
11 | P a g e
“2028, Surat Untuk Diriku Usia 30 Tahun – Chapter 1”
pernah papiku rasakan, beliau pun juga sering tukar
pandangan dan curhat padaku. Entah kenapa aku rasa papiku
yang benar-benar mengertikan tentang aku. Saat ini papiku
bekerja sebagai supplier plastik PP PE dan tali rafia kecil-
kecilan, semenjak berhenti dari kerjaanya yang lama sebagai
konsultan di salah satu pabrik kopi nasional. Kala waktu
beliau mengajakku ngorder keliling , tidak butuh waktu lama
stok yang kita bawa habis terjual. Aku salut dengan
kemampuan diplomasi beliau cara pembawaan dirinya yang
enak memudahkan dirinya menagambil hati orang lain
layaknya orang marketing sejati, kepribadian seperti itulah
yang belum aku punyai duh... Papiku lahir di Jakarta 31
desember 1964, sekitar 52th berbeda 10th dengan ibuku,
beliau ialah warga keturunan dan seorang nasrani nama
aslinya Haw Tjin Yung. Namun ketika bertemu dan menikah
dengan ibuku beliau memutuskan menjadi muallaf dan
berganti nama menjadi Imam Pangestu. Dan setelah itu beliau
nyatri di ponpes di daerah Sukabumi untuk belajar ilmu
agama.
Aku ingat selalu nasihat beliau kepadaku: walau apapun
jangan pernah tinggalin salat dan sayangin mamamu. Papi
memang tak selalu sempurna kadang beliau membuatku sedih
terkadang emosi, tapi apapun itu mama dan papiku adalah
kedua orangtuaku karena keringat beliaulahlah aku bisa duduk
-
8/18/2019 cerpen Surat Untuk Diriku Tahun 2028
12/87
12 | P a g e
“2028, Surat Untuk Diriku Usia 30 Tahun – Chapter 1”
di bangku kuliah ini, asal tidak bersebrangan dengan aqidah,
aku akan tetap hormat, taat, pauh, dan berbakti pada
orangtuaku apapun yang terjadi.
Untukku usia 30tahun, dimanpun engkau membaca
pesan dibuku ini sekarang, lihatlah sekelilingmu! Kanan dan
kirimu, dan cobalah kau tengok keluar. Betapa bedanya
keadaanmu sekarang dan dulu kan. Hmm.. coba kutanya
istrimu sekarang dimana? Apakah gadis yang kukejar-kejar
dulu waktu Smp menjadi pendampingku?ataukah oranglain?
Eh tunggu.. jangan-jangan kamu malah belum nikah ya dan
masih belum bia move on mengharap cinta lama.. hahaha.
Pasti orangtuaku sudah pada tua ya, mama sudah 72th
dan papi 82th namun aku harap mereka masih tetap sehat. Hai
diriku aku ingin menitipkan pesan padamu, entah bagaimana
keadaan dirimu sekarang ini, berkecukupan/pas-pasan.
Pesan ku pertama, Jika kamu sampai saat ini belum
hidup enak dan masih bergantung orangtua bersabarlah diriku
kau harus tetap sabar dan salat, mintalah do’a pada mama dan
tetaplah bekerja cari cari dan cari lagi! Kuharap diriku 30 cita-
cita dan impian yang pernah engkau tulis di selembar kertas
12th lalu saat mentoring Faris bersama bang agus sudah ada
yang terwujud. Bila belum? Bersabarlah diriku, tetap usaha
dan berdoa yakinlah doa-doamu pasti terkabul. Namun bila
-
8/18/2019 cerpen Surat Untuk Diriku Tahun 2028
13/87
13 | P a g e
“2028, Surat Untuk Diriku Usia 30 Tahun – Chapter 1”
hidupmu sekarang sudah enak bersyukurlah dan seringlah
bersedekah diriku dan itu artinya harapan dan cita-cita kedua
orangtuamu menamaimu “drajad pangestu” 30 tahun lalu
sudah terwujud.
Pesan ku Kedua, diriku pasti sekarang ini dibelakan
namamu telah tersemat ,S.T. gelar yang kau impikan
semenjak kecil bukan?, namun diriku dengarlah dimanapun
tempat kerjaanmu sekarang entah di jawa atau luar jawa,
sering tengoklah mama papimu, kalau perlu tiap hari kau
telfon tanya kabar. Diriku aku tahu seiring tumbuhnya engkau
keduaorangtuamu pasti pernah membuat mu kesal dan marah
namun ingat diriku! Jangan sekali-kali kau bermuka masam
padanya karna kecewa, kau acuhkan beliau karna membuatmu
malu, apalagi kalau kau buat keduaorangtuamu marah atau
kau bentak-bentak , sungguh diriku apanila akutahu seperti itu
aku saat ini bisa menangis semalaman. Diriku apapun suasana
hatimu berlemah lembutlah padanya, ingatlah belasan tahun
lalu ketika spp sekolahanmu deadline orangtuamu lah yang
pontang-panting banting tulang nyari uang, Hai diriku
mungkin papi dan mamaku saat ini sudah mulai pikun dan
buang hajat di sembarang tempat namun diriku tetap berlemah
lembutlah padanya dan jangan sekali-kali kau hardik dia!
Sungguh diriku mendurhakai orangtua membuat Allah
murka.. .ingatlah waktu kecil kala itu kau berumur 3 tahuh
-
8/18/2019 cerpen Surat Untuk Diriku Tahun 2028
14/87
14 | P a g e
“2028, Surat Untuk Diriku Usia 30 Tahun – Chapter 1”
saat diajak nonton film di bioskop lokasari kau berak di celana
dan mengenai celana papimu diriku, namun ingatlah wajah
papimu ia samasekali tak marah justru tersenyum dan telaten
membersihkanmu di westafel. ingatkah engkau,diriku? Bila
sampai waktumu papiku masih merokok ingatkanlah diriku
itu tidak baik bagi kesehatanya, saat ini dia bisa
menghabiskan 2 bungkus rokok marlboro kesukaanya dalam
sehari, sampai aku menulis cerita ini aku belum punya nyali
untuk menegurnya dan ku harap kau bisa diriku. Ingatkanlah
selalu keduaorangtuaku salat apapun keadaanya, dan mungkin
apabila mereka sedang sakit rawatlah ia, jangan engkau pelit!
Ingatkah diriku 20 tahun lalu kala kau berumur 10 tahun lalu
kau selalu diingatkan papimu untuk salat, dan sekarang
giliranmu untuk mengingatkanya kalau perlu bantu ia diriku.
Tuntun ia ke masjid saat salat jumaat dan rapikan baju
kokonya jika beliau salah memakainya.. bersabarlah diriku
ingatlah berbakti pada orangtua mempunyai pahalayang
amatlah besar.
Diriku jika engkau saat ini menjadi orang yang
berkelapaangan rizki ingatlah impian yang pernah engkau
tulis, ajaklah keduaorangtuamu ke masjidil haram paling tidak
untuk umroh, dan kala itu berdoalah bersama papimu di depan
kabaah lihat raut wajahnya dan engkau akan sadar itulah 2
karunia Allah yang begitu nikmat, orangtua dan agama.
-
8/18/2019 cerpen Surat Untuk Diriku Tahun 2028
15/87
15 | P a g e
“2028, Surat Untuk Diriku Usia 30 Tahun – Chapter 1”
Diriku engarlah apabila keduaorangtuaku sudah mulai sepuh
selalu temanilah dia, jangan engkau biarkan mereka kesepian.
Dan apabila salah seorang dari orangtuaku dipanggil tuhan
sempatkanlah mengejakan kalimat tahlil padanya doa’kan dia
diriku, ikhlaskan dia,dan bersabarlah. Kau boleh menangis
diriku! Karna kau telah berhasil merawatnya diusia senja,
selalu sempatkan mengirim yasin tiap hari padanya. Diriku
dengarlah sepanjang usiamu selalu berusahalah berbakti pada
orangtua, jangan sekali-kali kau buat mereka sedih! Dan
berlemah lembutlah padanya karna dengan perbuatan itu
adalah caramu membahagiakan keduaorangtua.
-
8/18/2019 cerpen Surat Untuk Diriku Tahun 2028
16/87
16 | P a g e
“2028, Surat Untuk Diriku Usia 30 Tahun – Chapter 1”
Cepat Sembuh ya Budhe!
Sejak kecil aku sudah ditinggal kedua orangtuaku merantau ke
Jakarta, sahabat pembaca. Dari lahir sampai uur 1th kata
mereka aku sempat diajak ke Jakarta, namun sepertinya aku
tak kerasan disana, aku sering sakit-sakitan. Maka dari itu saat
umur 1th orangtuaku membawa kembali aku ke kampung
halamanku desa jetis ponowaren kecamatan tawangsari
kabupaten sukoharjo Jawa Tengah. Sebuah dusun kecil
berjark 15km dari pusat kabupaten. Dari sejak umur 1th aku
kembali ditinggal kedua orangtuaku untuk bekerja di Jakarta.
Di kampung aku tinggal bersama keluarga dari mamaku,
disana ada kakeku yang sering aku sebut “paktuo” nenek yang
ku sebut “mbok’e” serta bibi-bibiku. Dari umur 1 tahun aku
diasuh oleh nenekku, beliau dengan telatennya merawat aku
layaknya anak sendiri. Dulu waktu aku kecil ekonomi
keluarga kami bisa dikatakan pas-pasan, sehingga susu adalah
barang mewah bagi kami. Au jarang sekali diberi susu,
paling-paling seminggu sekali saat posyandu di balai desa.
Sebagai gantinya nenekku setiap pagi sering membuatkan aku
air tajin. Air tajin?? Ya, itu air dari bekas cucian beras,
mungkin sahabat embaca heran ya? Kenapa minum-minuman
seperti itu. Di desa kami waktu dulu warga-warga yang punya
-
8/18/2019 cerpen Surat Untuk Diriku Tahun 2028
17/87
17 | P a g e
“2028, Surat Untuk Diriku Usia 30 Tahun – Chapter 1”
bayi membuatkan tajin diberi gula sebagai pengganti susu,
sebab bila harus beli susu uang mereka tak cukup dan harus
ke kota agar bisa membelinya. Tapi tak apalah aku
memaklumi keadaan mereka.
Kemudian setelah aku sekolah di sekolah dasar kelas 4, aku
diasuh oleh budheku,kakak dari mamaku. Beliau bernama
Dewi Lestari, aku tak hapal betul beliau lahir tanggal berapa,
yang pasti bulan agustus dan berjarak 2tahun dari mamaku.
Sekarang mungkin beliau sudah berumur sekitar 42tahun. Saat
budheku masih muda dulu sekitar 20tahunan beliaulah yang
turut membantu perekonomian keluarga. Setelah lulus SMA
di tawangsari beliau merantau ke Jakarta. Beliau kerja bantu-
bantu disebuah warung sate. Setiap bulanya upah yang ia
dapat di perantauan selalu dikirim ke kampung, ya beliau
kerja seperti ini guna membantu nenek kakeku yang bekerja
sebagai petani yang uangnya tak selalu ada setiap bulan.
Beliau juga turut membantu membayar sekolah kelima adik
perempuanya, sebab itu adik-adik perempuan budheku
sangatlah patuh pada beliau karna beliau begitu berjasa dalam
hidupnya.
Pahit manis kehidupan ibukota pernah beliau lalui,
beliau sering bercerita padaku bagaimana pertama kali beliau
ke ibukota tanpa anak family. Beliau kesana kemari melamar
-
8/18/2019 cerpen Surat Untuk Diriku Tahun 2028
18/87
18 | P a g e
“2028, Surat Untuk Diriku Usia 30 Tahun – Chapter 1”
kerja, beliau pernah bekerja muai dari penjaga toko, kasir,
sampai sekretaris di perkantoran terkenal. Beliau jugalah yang
mengenalkan dan membuka jalan pada adik-adiknya untuk
hijrah ke jakarta mencari kehidupan yang lebih baik, paling
tidak tidak harus berjuang sendirian di ibukota. Tahun 2007
beliau pulang kampung untuk menikah dengan seorang pria
asal karangdowo klaten. Setelah menikah beliau diajak
suaminya ke Asahan sumatera utara, sebab disanalah tempat
suaminya bekerja. Namun disana budhe sering cekcok dengan
suaminya, selisih paham atau apalah aku sendiri tak paham
sebab saat itu ku masih sd. Sangat disayangkan pernikahan
mereka usai setelah setahun membina rumah tangga. Nenekku
yang tahu akan kabar itu menangis sejadi-jadinya, suasana
keluargaku kala itu seakan-akan terselimuti mendung duka.
Aku saat itu sangat kecewa akan kejadian ini, aku sampai saat
inipun masih belum tahu alasan apa yang membuat mereka
berpisah, dan siapa yang mengugat. Tapi sudahlah ini sudah
digariskan tuhan, dan kita harus menjalaninya dengan ikhlas.
Semenjak berpisah dari suaminya beliau memutuskan hidup
di kampung halaman dan tidak kembali merantau ke Jakarta,
disina beliau mulai membuka lembaran hidup baru. Beliau
berinisiatif beerja menjadi petani, dengan modal yang ia dapat
saat merantau dulu, beliau menyewa beberapa lahan sawah
garapan selama beberapa tahun. Namun beliau tak
-
8/18/2019 cerpen Surat Untuk Diriku Tahun 2028
19/87
19 | P a g e
“2028, Surat Untuk Diriku Usia 30 Tahun – Chapter 1”
sepenuhnya terjun langsung menjadi petani, beliau hanya
sebagai penyedia modal dan menyuruh oranglain
menggarapnya dengan sistem bagi hasil. Untung yang didapat
dari brcocok tanam memang tak seberapa, dan harus
menunggu 4 bulan baru dapat hasil. Apalagi bila hama
menyerang terkadang bisa rugi atau paling untung balik
modal. Namun beliau tetap bersyukur menjalaninya karna
ilmu tanilah yang ia pahami sebab keluarga besarku rata-rata
berprofesi petani.
Saat mengasuh aku mulai kelas empat sd, aku merasa
perbedaan yang kualami dari cara mengasuh nenek dengan
budhe. Aku dulu yang biasa diasuh nenek ssering diberi
kebebasan main seharian sesukaku, pulangpun bila adzan
maghrib sudah terdengar. Hal ini berbeda jauh dengan cara
asuh oleh budheku, main pun aku dibatasi. Jadwal sekolahku
betul-betul dihapalkan olehnya, jadi jika aku pulang telat lima
menit pun aku bisa diomelin seharian. Aku rasa beliau begitu
over protective padaku. Namun soal makananku sepertinya
beliau begitu sayang padaku hahaha...sering aku dibelikan
makanan enak dari jatah bulanan yang dikirimkan kedua
orangtuaku. Jika jatah bulanan itu tak cukup pun beliau
dengan ikhlas mengeluarkan uang pribadinya untuk
keperluanku. Saat beranjak kelas 5 sd beliau mendaftarkanku
ke bimbel, alhasil nilai raporku pun mulai bagus-bagus. Aku
-
8/18/2019 cerpen Surat Untuk Diriku Tahun 2028
20/87
20 | P a g e
“2028, Surat Untuk Diriku Usia 30 Tahun – Chapter 1”
sering mendapatkan rangking di kelas, motivasi belajarku pun
tumbuh. Beliau sering mengecek buku-buku setiap akan
berngkat sekolah sebab sifat keteledoran dan pelupaku yang
sering lupa akan buku yang kubawa, dan sifat ini pun belum
hilang sampai sekaranh duh.. hehe. Kelas 6 semester akhir
kegiatanku benar-benar gila. Tiada hari tanpa belajar, belas
bersam guru privat, bimbel dan dirumah. Sampai-sampai
waktu mainku pun tak ada. Setelah pulang sekolah pintu
rumah ditutup, ada 2 pilihan katanya belajar/tidur siang. Kalau
aku pilih belajar maka nanti malam aku boleh nonton tv,
namun bila aku pilih tidur maka tidak ada kata tv nyala nanti
malam. Kehidupanku saat itu begitu disiplin, segala sesuatu
ada waktunya dan harus dikerjakan. Rutinitas ini mneingkat
dua kali lipat bila menjean akan ujian. Budheku benar-benar
siaga mengawasi kegiatanku sehari penuh. Pernah suatu saat
di sore hari aku bermain bola di lapangan bersam teman-
teman sekelasku, namun astaga.. budheku niat-niatnya
nyamperin aku kelapangan menyuruh aku pulang. “woooi
drajaaad pulaang kamu! udah soree belum mandi, Pulang
kamuu besok ujian, belajar!’’, beliau berteriak keras seperti
itu dari pinggir lapangan, aku yang mendengarnya menunduk
malu menghampirinya. Teman-temanku saat itu pada tertawa
terbahak-bahak , aaah. Entah apa yang mereka pikirkan.
-
8/18/2019 cerpen Surat Untuk Diriku Tahun 2028
21/87
21 | P a g e
“2028, Surat Untuk Diriku Usia 30 Tahun – Chapter 1”
Lulus dari sekolah dasar aku mendapat Nim 24,25, dengan
rata-rata nilai 8.0. Aku sangat bersyukur akan hasil yang aku
dapat dan aku yakin ini jug tidak lepas dari perhatian budhe
padaku 3tahun ini. Dengan nim ini aku mendaftar di SMP N 1
Tawangsari, kala itu aku mendaftar diantar oleh budheku. Ya
budheku kata orang-orang sudah seperti mamaku sendiri,
sebab kemana-mana aku selalu ditemani budhe. Masa SMP
kujalani dengan pasang surut, cara didikan disiplin yang
ditanamkan budheku pun berlanjut ke SMP. Jadwal mapel ku
dihaplkan benar-benar olehnya, setiap aku pulang tidak sesuai
jadwal sesampainya dirumah selalu diinterogasi olehnya
layaknya buronan bandit yang disidik oleh penyidik reserse.
Budhe ku benar-benar khawatir kalau-kalau aku belum ulng
kerumah, justru klayapan di luaran dan melakukan hal-hal
yang diluar ekspektasi ku sendiri. Hmm okelah aku
memakluminya mungkin ini bagian dari bentuk rasa sayang
yang berlebihan pada keponakan. Tak jarang aku sering
berselisih paham dengan budheku, kami pernah diem-dieman
lama sebab kala itu budhe memeriksa inbox smsku dan beliau
mendapati sms dari temen cewek smpku, temenku mengirim
pesanku dengan kata-kata “sayang’’, budheku yang geram tak
menolerir itu, ia langsung membales “Heh, kamu itu masih
Smp gausah cinta-cintaan. Cinta monyet! Jangan ganggu
drajad lagi!’’. Akupun sempat marah padanya sebab ia tak
-
8/18/2019 cerpen Surat Untuk Diriku Tahun 2028
22/87
22 | P a g e
“2028, Surat Untuk Diriku Usia 30 Tahun – Chapter 1”
memahami diriku yang dalam masa puber,namun aku tak
berani membantah beliau. Sejak kejadiaan itu hubunganku
dengan temanku yang juga menjadii incaranku menjadi
renggang. Aku tak enak padanya.. namun akhirnya kami bisa
baikan lagi. Di SMP semangat belajarku sering goyah sebab
disini awal aku pertama kali mengenal rasa cinta, dan yang
kucintai juga teman sekelasku. Suasana hatiku benar-benar
gila kala itu belajar tak fokus dan selalu teringat padanya, hal
ini yang menyebabkan nilai-nilaiku tak stabil. Masa SMP
dengan nilai yang jauh dari harapanku, rata-rata hanya 7,4 .
dengan nilai itu aku tak sanggup bersaing masuk sma favorit
yang juga impianku sejak kecil. Aku meminta saran pada
budhe serta kedua orangtuaku kemana aku akan melanjutkan
sekolah. Pernah terlintas di pikiranku untuk menyusul
orangtuaku dengan bersekolah di Jakarta, namun mereka
menolak kalau-kalau disini salah pergaulan sebab disini
mereka tak bisa sepenuhnya mengawasiku. Atas saran
budheku aku diajak untuk mendaftar di Smk Muhammadiyah
1 Sukoharjo, itu adalah sekolah stm swasta di pusat kabupaten
dengan reputasi yang cukup baik. Ah sudahlah aku putuskan
untuk sekolah disitu dan mengambil jurusan Teknik
Ototronik, yaitu sebuah jurusan yang mempelajari tentang
otomotif elektik, seperti Abs, VVT-i, dan segala hal yang
berkaitan dengan sensor. Sebelum mendaftar disana budheku
-
8/18/2019 cerpen Surat Untuk Diriku Tahun 2028
23/87
23 | P a g e
“2028, Surat Untuk Diriku Usia 30 Tahun – Chapter 1”
pernag bilang, jika aku sekolah disini maka aku harus
mengubur impianku menjadi guru sejarah atau pengacara, dan
fokus pada bidang keteknikan. Aku sejak kecil memang
menyukai segala pelajaran yang berbau sosial humaniora, aku
pengen sekali jadi ahli sejarah, arkeolog yang menyeidiki
kisah-kisah masa lalu, namun sudahlah keputusan sudah aku
buat aku akan mengabdikan hiduku di teknik, susah senang
harus aku telan. Aku yakin kecintaanku pada bidang teknik
juga akan tumbuh dengan dengan sendirinya seiring aku
mempelajari ilmu-ilmu teknik seperti halnya kecintaanku pada
IPS dan sejarah. Masa Stm adalah masa yang berkesan
padaku, disini aku temukan cara pembelajaran yang sesuai
dengan gaya belajarku. Di stm teori hanya 40% dan sisanya
dihabiskan untuk praktek di bengkel. Kecintaanku pada
bidang mesin pun mulai tumbuh. Aku yang dulu buta dan
acuh akan otomotif kini mulai cinta akan bidang ini, sepulang
sekolah aku sering kepo dengan mencari-cari halaman web
yang berkaitan tentang mesin otomotif, keingintahuanku pun
tumbuh, dan saat itu aku yakin dengan keyakinan ku di awal
masuk Stm bahwa:
“Kecintaan kita akan sesuatu akan tumbuh dengan
sendirinya bila kita menjalaninya dengan ikhlas”
-
8/18/2019 cerpen Surat Untuk Diriku Tahun 2028
24/87
24 | P a g e
“2028, Surat Untuk Diriku Usia 30 Tahun – Chapter 1”
Di SMK gaya mendidik budhe padaku tak jau beda
dengan apa yang beliau terapkan padaku kala sd dan smp.
Aku begitu diawasi namun tak seketat dulu, sebab mamaku
kini sudah menasehati budhe untuk tidak terlalu over padaku.
Sebab aku menjadi tanggungjawab sepenuhnya oleh mama.
Masa-masa Smk kulalui dengan semangat belajar yang bagus,
meski kadang-kadang otakku sering berkeliaran untuk
mencari segala hal yang berkaitan dengan teman wanita smp
ku dulu. Ya sahabbat pembaca, aku ingin mencari tahu
keadaan cinta pertamaku. Yang aku tau dia juga ekolah di
smk swasta tak jauh dari sekolahanku, dan akupun mulai
membuka komunikasi padanya. Komunikasi kami semakin
intens di kelas 11, dan aku beranikan menyatakan cinta
padanya hahaha... ini kali pertama aku menyatakan cinta pada
seoraang perempuaan. Namun sayang dia menolakku, aku
masih ingat benar sahabat pembaca dia bilang “kamu terlalu
baik buat aku, maaf ya aku gak bia sama kamu’’. Inipula yang
kali pertama aku merasakan patah hati, ah. Sudahlah aku
berkata dalam hati, aku akan mengejarmu mel, dimasa yang
akan datang.
Aku lulus SMK dengan nem 34,50, dengan nilai rata-
rata 8,5 hasil yang sangat memuaskan bagiku. Dengan nem itu
-
8/18/2019 cerpen Surat Untuk Diriku Tahun 2028
25/87
25 | P a g e
“2028, Surat Untuk Diriku Usia 30 Tahun – Chapter 1”
aku aku berhasil lulus dengan nem tertinggi ketiga di
sekolahku, alhamdulillah aku begitu bersyukur. Sesampainya
dirumah aku segera menyampaikan kabar ini pada budheku,
budhekupun mengucapkan selamat padaku dan dia berkata dia
bangga punya ponakan seperti aku. Namu saat itu aku sedih
sebab budhe tidak bisa hadir sendiri mengambil hasil nilai nya
seperti yang biasa ia lakukan setiap tahun semenjak sd. Saat
itu sampai saat ini budheku didiagnosa sakit bronkitis kronis
dan asam lambung. Dia sering batuk-batuk badanya pun kurus
lemas karena tak selera makan, aku yang elihatnya pun iba tak
tega. Budhe yang dulu mengurusku denga gahar dan protektif
kini bebas tak seperti dulu. Budhe pun sampai saat ini masih
berobat jalan ke dokter, dan satu bulan yang lalu beliau
dialrikan ke rumah sakit karena keadaan nya yang memburuk.
Setelah seminggu beliau akhirnya bisa dipulangkan dan harus
rutin minum obat an menjaga pola makan. Saat aku
memutuskan berangkat kuliah ke Jakarta aku tak tega harus
berpamitan dengan budheku, namun mau tak mau aku harus
izin padanya, kulihat matanya berkaca-kaca mengisyaratkan
aku untuk disini dan jangan pergi. Aku bilang pada beliau jika
kesehatan sudah membaik mainlah ke Jakarta. Kala itu aku
benar-benar tak tega meninggalkanya. Aku ingat benar
sebulan sebelum aku berangkat budehe begitu beda, beliau
benarbenar tak seperti dulu. Beliau sudah toleran aku main ke
-
8/18/2019 cerpen Surat Untuk Diriku Tahun 2028
26/87
26 | P a g e
“2028, Surat Untuk Diriku Usia 30 Tahun – Chapter 1”
tempat teman, makan sesukaku, dan belajarpun aku tidak lagi
disuruhnya. Beliau mungkin fokus pada penyembuhan sakit
yang dideritanya, jadi tak sempat memperhatikan aku
sesering seperti dulu. Kala waktu aku benar-benar sedih
dengan keadaan sakit yang budhe derita sekarang, aku rindu
diomelin ketika main sore. Aku rindu diinterogasi jika pulang
tak sesuai jadwal. Aku rindu disuruh nyuci bajunya, mijitin
dia, nyuci piring. Aku rindu dibangunin tengah malem buat
belajar pas ujian. Aku rindu saat-saat aku dibentak-bentak
budhe sampai aku nangis karna ulahku, Aku rindu budhe ku
yang dulu gahar. Namun kini beliau lemah tak berdaya karena
sakit yang ia derita.
Hai, diriku masa depan. Dengarkanlah aku, berapapun
umurmu saat kau membaca pesanku yang ketiga ini ingatlah,
bahwa selama 8tahun kau pernah diasuh oleh seorang yang
bernama Dewi Lestari. Seorang yang pernah membuatmu
jengkel, kecewa, marah. Seseorang yang pernah pula
membuatmu berhasil di studimu. Ingatlah diriku beliau pernah
mencurahkan sebagian umurnya untuk mengurusmu yang ia
anggap anak sendiri pada orang-orang. Ingatlah diriku
beliaulah yang mengantarmu kemana-mana saat kau ingin
membeli sesuatu. Ingatlah diriku beliaulah yang tulus ikhlas
merwatmu kala kau demam dan sakit. Ingatlah diriku dialah
yang mengantarmu mendaftarkan sekolah untukmu.. Smp?
-
8/18/2019 cerpen Surat Untuk Diriku Tahun 2028
27/87
27 | P a g e
“2028, Surat Untuk Diriku Usia 30 Tahun – Chapter 1”
Smk? Dialah yang mengantarmu. Aku harap kau masih ingat
diriku. Aku tanya padamu! Kamu jawab ya. Apakah pekerjaan
kamu sekarang di bidang teknik? Kalau ya. Beliaulah yang
turut andil atas keberhasilanmu, sebab beliau yang
mengarahkan dirimu pada Stm waktu dulu. Diriku aku sekali
lagi ingin bertanya padamu, sebenarnya sih banyak sekali hal-
hal di masa depan ku yang kau alami saat ini yang ingin
kutahu, namun aku ingin tahu keadaan budheku diriku? Aku
harap kamu tahu ya? Dan aku harap dia baik-bik saja,
mungkin searang dia sudah tua ya? tidak secantik dulu lagi?
Kalau tidak salah beliau sudah berumur 72tahun, hehe sudah
menjadi nenek-nenek rupanya. Aku berani bertaruh pasti dia
sudah tidak minat menghapalkan kegiatan keseharianmu lagi!
Ya kan... .
Diriku aku menitip pesan padamu, dimanapun kamu
sekarang. Tengoklah ia selalu, perhatikan beliau. Ingatlah kala
dulu diriku, beliau pernah menjadi ibu kedua bagimu, dialah
yang selalu mengambilkan rapormu tiap tahun. Diriku apabila
dia memintamu mengantar ke suatu tempat turutilah ia!
Janganlah engkau malu karna berboncengan dengan nenek-
nenek. Buanglah jauh-jauh sifat gengsimu itu. Diriku apabila
sekarang kau sudah hidup berkecukupan maka ajaklah ia
jalan-jalan dan buatlah beliau senang, paling tidak jika kau
ada libur. Diriku, ingatkah kau dulu 20tahun lalu kau
-
8/18/2019 cerpen Surat Untuk Diriku Tahun 2028
28/87
28 | P a g e
“2028, Surat Untuk Diriku Usia 30 Tahun – Chapter 1”
merengek minta jalan-jalan ke solo grand mall padahal kala
itu mendung gelap. Namun akhirnya budhe mu rela
mengantarmu kesana walau akhirnya kalian berdua kehujanan
di jalan. Kau masih ingatkan diriku? Kuharap masih. Diriku
berapapun gajimu sekarang, sempatkanlah menyisihkan
beberapa untuk kau kirimkan pada budhe tiap bulan. Ingatkah
kau kala jatah bulanan dari orangtuamu habis beliau ikhlas
memakai uang pribadinya untuk keprluanmu. Diriku
janganlah engaku tahan uangmu! Janganlah engkau pelit dan
kikir! Uangmu tidak akan habis, perayalah padaku!. Diriku
apabila keadaan budheku dimasamu masih sama sepertiku
maka rawatlah ia diriku, belikanlah makanan untuknya tiap
pagi, suapilah beliau bila tanganya gemetar memegang
sendok. Diriku janganlah engkau malu! Dan janganlah engkau
acuh padanya! Sungguh diriku aku akan kecewa padamu bila
kau seperti itu. Satu lagi diriku budheku yang sepuh
dimasamu pasti ingatanya tak secemerlan di masaku, maka
dariku aku meminta kau selalu mengingatkanya salat,
telfonlah ia kalau jauh. Diriku janganlah engkau gengsi!
Diriku aku menitipkan budhe padamu aku harap kau(aku
masa depan) dapat mengisi hari-hari tuanya dengan
kebahagiaan. Seperti yang pernah beliau lakukan slama 8
tahun dulu, sehingga kau bisa seperti ini.
-
8/18/2019 cerpen Surat Untuk Diriku Tahun 2028
29/87
29 | P a g e
“2028, Surat Untuk Diriku Usia 30 Tahun – Chapter 1”
Diriku aku sangat menanti kabar-kabar baik darimu tentang
hal-hal yang telah engkau buat pada budheku agar dia
tersenyum. Cukup sampai disini ya diriku, pesanku padamu.
Titip salamku pada budhe usia 72 tahun. Kalau kamu ada
waktu bolehlah kamu ceritakan, kekonyolan yang pernah kau
buat di masaku.
“Hiduplah selalu dengan aturan, taati ia! Niscaya hidupmu
akan teratur”
-
8/18/2019 cerpen Surat Untuk Diriku Tahun 2028
30/87
30 | P a g e
“2028, Surat Untuk Diriku Usia 30 Tahun – Chapter 1”
Tersenyumlah, Mbok’e!
Sahabat pembaca, seperti yang telah aku jelaskan
sebelumnya. Semenjak umur satu tahun aku diasuh oleh
nenekku yang kusebut “Mbok’e”. Aku menyebut beliau
demikian sebab beliau sudah aku anggap sebagai simbokku
sendiri (jawa:ibu). Sementara mama papiku berada di
perantauan dan sesekali mereka pulang untuk menengokku.
Simbokku bernama Tentrem, entah berapa tanggal lahir
beliau, aku tak ingat pasti. Namun aku rasa mbok’e sudah
berumur 65tahunan saat aku menulis cerita ini. Beliau adalah
sosok wanita yang kuat dan bersahaja.
Aku sering sekali mendengar cerita-cerita
pengalaman beliau semasa beliau remaja. Mbok’e pernah
bercerita padaku bahwa ia berasal dari keluarga petani
sederhana, dan semasa beliau dewasa mbok’e bekerja
mengurus lahan sawah milik ayahnya (mbah buyut ku).
Diapun juga pernah mengalami bagaimana hidup sengsara,
serta dipandang sebelah mata oleh orang lain. Dari beberapa
cerita yang ia ceritakan padaku saat aku kecil yang paling aku
ingat ialah kisah cinta beliau dengan suaminya sekarang
(kakekku) hahaha.. . Beliau bercerita bagaimana dulu beliau
yang hanya perempuan lugu anak seorang petani desa bisa
-
8/18/2019 cerpen Surat Untuk Diriku Tahun 2028
31/87
31 | P a g e
“2028, Surat Untuk Diriku Usia 30 Tahun – Chapter 1”
mendapatkan jodoh seorang pemuda gagah nan ampan
bernama Siswo Harjono (kakekku) yang dulu terkenal sebagai
anak jurangan di desanya. Pada mulanya dulu kakek dulu
justru mengincar gadis lain satu desanya namun mungkin
takdir sudah menggariskan jodohnya pada gadis lain, sebab
lamaran yang kakekku sampaikan waktu dulu ditolak oleh
gadis tersebut. Di tengah kegundah gulaanya beliau seakan
meriang asmara dan tak berniat lagi membuka hati pada gadis
lain hahaha.. Beliau kembali fokus menggarap lahan sawah
yang menjadi pekerjaan utamanya.
Suatu ketika, saat selesai bertanam di sawah, beliau
muda beristirahat ditepian parit sawah. Kala itu matahari
bersinar begitu teriknya di langit desaku. Di waktu yang sama
pula nenekku berjalan menuju sawahnya dengan membawa
rantang nasi serta botol-botol minuman yang akan dikirimkan
pada pekerja-pekerja yang sedang bekerja di sawahnya. Disaat
tengah perjalanan nenekku muda melihat sesosok pemuda
(kakekku) sedang beristirahat di pinggiran parit, pemuda
tersebut terlihat tengah kelelahan. Nenekku yang merasa
kasihan pun segera menghampirinya. Terjadilah percakapan
antara keduanya, neneku pun berinisiatif memberi pemuda
tersebut sebagian air mineral yang ia bawa dari rumah tadi.
-
8/18/2019 cerpen Surat Untuk Diriku Tahun 2028
32/87
32 | P a g e
“2028, Surat Untuk Diriku Usia 30 Tahun – Chapter 1”
Mungkin karena sifat care dari nenekku tadi, yang
membuat kakekku muda merasa tertarik padanya dan
beliaupun falling in love untuk kedua kalinya.. hahaha.
Singkat cerita sahabat pembaca, selang tak berapa lama kedua
sejoli tersebut melangsungkan pernikahan.
Nenek dan Kakekku dikaruniai enam orang anak, yang
keenam-enam nya adalah perempuan. Sejak berkeluarga
kakekku pun beralih profesi menjadi makelar sepeda onthel di
kawasan Pedan Klaten, sebab dirasa penghasilanya dari
bertani tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
keluarga beliau. Seiring berjalanya waktu pernkahan kakek
dan nenekku memang tak selalu mulus. Kadang mereka kerap
cek cok baikan cekcok lagi kemudian baikan lagi. Kala aku
masih sekolah dasar sahabat pembaca, aku sering sekali
melihat pertengkaran antara keduanya.. aku sangat sedih kala
itu.
Namun kini aku bersyukur seiring berjalanya waktu,
mungkin mereka sadar mereka kini sudah menjadi nenek dan
kakek yang punya tiga cucu, sebab malu jika mereka
bertengkar. Kini mereka hidup harmonis dan aku harap itu
akan terus langgeng sampa akhir hayat mereka aamiin.
Oke kembali ke topik pembicaraan nenekku. Ya neneku
yang akrab aku sebut “mbok’e” sahabat pembaca , memang
-
8/18/2019 cerpen Surat Untuk Diriku Tahun 2028
33/87
33 | P a g e
“2028, Surat Untuk Diriku Usia 30 Tahun – Chapter 1”
begitu dekat denganku waktu aku masih balita. Aku masih
ingat ketika aku umur empat tahun aku merengek pagi-pagi
minta susu, sementara susu di rumah habis. Kemudian
nenenekku ang iba melihatku membuatkanku air tajin sebagai
pengganti susu. Beliaulah yang setiap hari tanpa bosan
mengurusku, memandikan aku, menyuapiku kala aku malas
makan, dan menamani aku tidur kala malam hari. Beliau
sudah kuanggap ibu sendiri bagiku, dan aku sudah dianggap
anak sendiri bagi beliau.
Aku masih ingat betul 14tahun lalu dari aku menulis
cerita ini. Hari itu adalah hari tak terlupakan bagiku, sebab
hari itu adalah hari pertama kalinya aku masuk sekolah taman
kanak-kanak. Pada pagi harinya beliau begitu telaten
menyiapkan segala macam keperluan sekolahku, hingga
memakaikan seragam untukku. Selepas itu beliau
mengantarkan aku ke Tk dengan sepedanya, dan aku duduk
dibelakang. Suasana haiku kala itu benar-benar senang sebab
inilah hari pertama aku mengenal sekolah, tempat yang sering
mama ku ceritakan sebagai tempat paling enak dan penuh
kebahagiaan. Sesampainya di Tk beliau berpesan padaku
untuk mematuhi segala perintah guru, dan jangan nakal.
Setelah berpamitan akupun berlari, dari gerbang menuju pintu
kelas karna begitu antusiasnya hahaha.
-
8/18/2019 cerpen Surat Untuk Diriku Tahun 2028
34/87
34 | P a g e
“2028, Surat Untuk Diriku Usia 30 Tahun – Chapter 1”
Pelajaran pertama dimulai, saat itu aku terkejut sebab
guru yang mengajarkanku adalahbu Mulyanti, tetanggaku
sendiri hehe. Hari pertama pembelajaran beliau bercerita
tetang “cita-cita masa depan”. Bu guru menanyakan satu
persatu pada teman-temanku tentang cita-cita mereka di masa
depan. Ada yang menjawab polisi, presiden, tentara, dan yang
perempuan kalau tidak dokter ya perawat.. .wuaduh sekarang
tibalah giliranku ditanya, bu guru berkata “hayoo sak niki dik
drajad, besok nek gede cita-citane pengen dadi opo?”, Sontak
aku pun memutar otak, aku ingat-ingat kembali profesi apa
yang ku sukai, oh.ya.. aku menjawab “em.. masinis bu”.
Seketika teman-teman kelasku pun pada tertawa.. hehe entah
apa yang mereka pikirkan, namun aku bangga kok
mengatakan cita-cita ku menjadi masinis sebab dari masih
kecil sampai sekarang aku sangat tertarik dengan dunia
perkeretaapian. Papiku setiap menjemputku untuk liburan ke
Jakarta beliau selalu memilih moda transportasi kereta api.
Dan ditengah perjalanan papi sering menceritakan sejarah
kereta api tempo dulu, bagaimana rakyat negri ini
dipekerjakan paksa untuk membuat 2 jalur lintas utara dan
selatan yang sampai saat ini menjadi aset yang begitu vital
bagi indonesia. Dari hal-hal seperti itulah yang membuat
kesukaanku pada kereta semakin tumbuh. Dan tambah
bersyukurnya lagi aku saat duduk di bangku kuliah ini, saat
-
8/18/2019 cerpen Surat Untuk Diriku Tahun 2028
35/87
35 | P a g e
“2028, Surat Untuk Diriku Usia 30 Tahun – Chapter 1”
berangkat maupun pulang kuliah selalu setia diantar oleh
moda kereta api (commuterline) tipe metro buatan jepang
pada rentang tahun 80-90an. Enaknya kereta ini sudah
menggunakan boogie K9 yang begitu ‘empuk’ dan sensitif
terhadap segala guncangan sehingga nyaman.. eh malah jadi
kemana-mana ya wkwk.. .
Balik ke topik nenekku lagi. Selepas pelajaran usai dan
jam istirahat berbunyi, murid-murid dipersilahkan bu guru
untuk ‘ngaso’ (istirahat). Saat keluar dari gerbang betapa
terkejutnya aku, aku melihat nenekku duduk di bawah pohon
diseberang jalan. Beliau ternyata setia menunggu cucunya ini
menuntut ilmu. Perasaanku campur aduk kala itu antara
senang, bangga, dan kasihan. Kasihanya karena nenek harus
rela duduk berjam-jam kepanasan demi menunggu cucunya
menunut ilmu. Setelah melihatnya akupun segera
menghapirinya. Disana beliau telah menyiapkan bekal
untukku makan siang ini, tanpa babibu akupun segera
menyatap hidangan yang didepan mata. Kesan pertama masuk
sekolah dan mengenal sekolah ini benar-benar mendalam
bagiku serta menambah kesukaanku pada sekolah sebab aku
tahu dibalik aku sekolah ada orang yang diam-diam
memperhatikanku yang juga menyayangiku. Aku tak ingin
perhatian mereka dibayar murah olehku dengan tingkahku di
-
8/18/2019 cerpen Surat Untuk Diriku Tahun 2028
36/87
36 | P a g e
“2028, Surat Untuk Diriku Usia 30 Tahun – Chapter 1”
sekolah yang membuat mereka malu, maka dari itu aku harus
rajin.
Bicara soal rajin, aku pernah mendapatkan kalimat
motivasi dari tanteku Alim Sri Handayani. Masalah beliau
kurang lebih sama denganku, bedanya ia perempuan dan aku
laki-laki. Beliau pernah menanamkan kalimat motivasi ini
padaku :
“ IQ ku pas-pasan, Aku tidak tampan, Akupun bukan orang
kaya, Maka dar i i tu aku harus raji n! Jika aku tidak rajin,
apa yang bisa aku andalkan..”
Kalimat ini selalu aku ingat terus semenjak beliau
mengatakanya saat Smk. Dan ini seakan-akan menjadi
pemompa semangatku kala aku malas belajar. Beliau bercerita
padaku bahwa motivasi ini yang membuat dia berhasil distudinya, aku rasa terbukti, dengan kesuksesan beliau masuk
smp dan sma favorit di kabupatenku, kuliah S1 dan S2 di UI
dengan Prodi Hukum Perdata, beliaupun mendapat beasiswa
tanpa membayar, dan justru mendapat tunjangan perbulanya.
Jika aku mendengar cerita-cerita beliau aku selalu
-
8/18/2019 cerpen Surat Untuk Diriku Tahun 2028
37/87
37 | P a g e
“2028, Surat Untuk Diriku Usia 30 Tahun – Chapter 1”
bersemangat paling tidak menyamai beliau, sebab tanteku
juga salah satu panutanku setidaknya sampai saat ini.
Hai diriku nampaknya kau begitu asyik membaca cerita
yang kubuat, kau mencoba nostalgia ke masa lalu ya.. hahaha.
Diriku aku aku akan menitipkan pesanku ke empat untuk
diriku di tahun 2046. Perhatikan baik-baik yang aku katakan
ya... aku yakin di zamanmu membaca buku cerita seperti ini
begitu kuno dan jadul. Dan bisa jadi kau diejek temanmu
sebab kau masih membaca buku semacam ini, teknologi di
zamanmu aku pikir sudah bisa membaca buku tanpa media
alias hologram, namun diriku tetaplah istiqomah membaca
pesan-pesan yang kau tulis ini waktu kau masih muda. Diriku
aku ingin bertanya padamu, di tahun 2046 saat ini bagaimana
keadaan mbok’e. Beliau aku rasa sudah berumur 92tahun ya
dan paktuo 95tahun, diriku bagaimana keadaan
mereka?sehatkan... Tunggu kenapa kau bersedih diriku, aku
tanya apakah mereka sudah tiada? Cukup diriku aku tidak
ingin mendengar lagi cukup. Diriku dengarlah baik-baik
berapapun umurmu saat kau buka dan baca kalimatku saat aku
berumur 18tahun ini, tengoklah keadaan nenekmu! Diriku,
perhatikanlah selalu ia jangan biarkan nenekku yang ku cintai
hari ini kesepian di hari tuanya, diriku ingatkanlah selalu
padanya sabar dan salat diriku. Bimbinglah selalu ia dan
rawatlah ia seperti halnya beliau yang telaten merawatmu dulu
-
8/18/2019 cerpen Surat Untuk Diriku Tahun 2028
38/87
38 | P a g e
“2028, Surat Untuk Diriku Usia 30 Tahun – Chapter 1”
saat kau berumur 5 tahun. Ingatlah diriku beliaulah yang
mengurusmu, memandikanmu, bersepeda beberapa kilo ke
kecamatan hanya untuk mencarikam lauk yang cucunya suka.
Kuharap kau masih ingat diriku!. Diriku apabila beliau
ingin ketempat sesuatu maka antarkanlah diriku, janganah
engkau malu memboncengkan nenek-nenek tua. Ingatlah kau
diriku setiap hari saat kau hendak masuk sekolah, siapa yang
mengantarmu ke sekolah dengan kayuhan-kayuhan sepeda
dari kaki tuanya? Dialah nenekmu diriku. Apabila dia tengah
sakit, maka rawatlah ia semaksimal kau bisa, ingatkah kau
diriku? Setiap minggu setelah habis belajaran olahraga
tubuhmu yang ringkih itu selalu meriang malam harinya, dan
siapa yang tulus ikhlas mengantarkan engkau ke mantri untuk
memriksakan keadaanmu?. Diriku apabila dia sedang
terbaring kesakitan maka tungguilah ia, seperti halnya yang
pernah ia lakukan untukmu, dengan menunggumu seharian di
depan gerbang saat kau sekolah. Diriku berbaktilah padanya,
sayangilah nenekmu sebagaimana kau menyayangi kedua
orangtuamu. Diriku aku tidak ingin mengatakan hal ini,
namun harus aku katakan supaya kau tak salah jalan.
Diriku apabila nenekmu dipanggil yang Maha Kuasa
maka ikhlaskanlah ia bantulah ia menghadapi ajalnya.. Diriku
pastikanlah beliau meninggal dalam keadaan islam, sebab di
-
8/18/2019 cerpen Surat Untuk Diriku Tahun 2028
39/87
39 | P a g e
“2028, Surat Untuk Diriku Usia 30 Tahun – Chapter 1”
tengah sakaratul maut banyak sekali godaan yang
mengaburkan iman, maka dari itu sebisa mungkin kau harus
menemaninya. Diriku bila ia telah tiada... tunggu aku ingin
kau berbuat sesuatu hai diriku masa depan. Coba pejamkan
matamu.. tunggu jangan kau buka, tetaplah kau pejamkan ,
kemudian bayangan wajah nenekmu yang sumringah dengan
senyum khasnya. Kemudian hadiahkanlah untuknya surah al-
Fatihah dengan membacanya.. bukalah matamu! Sudah?
Kuharap dengan begitu kau jadi ingat cia-cita nenekmu dan
kau tak akan tega menyia-nyiakan hidupmu. Diriku sering-
seringlah kunjungi makamnya. Namun kau tak perlu
membawakan bunga tabur untuknya sebab beliau tak perlu itu
dan Allah tak membutuhkanya. Yang musti kau bawa adalah
buku yasin, bacakanlah ia disamping makamnya.. Mudah-
mudahan beliau bisa tenang di alam sana diriku :’( .
Namun diriku bila pada masa depanku di tahun 2046,
nenekku masih hidup maka aku akan sangat bersyukur akan
hal itu. Itu artinya aku bisa berbakti dan membahagiakanya
lebih lama.
Oh.ya diriku, bila sampai masamu kau telah hidup
berkecukupan maka sesekali ajaklah beliau jalan-jalan.
Buatlah ia senang dan bangga punya cucu seperti engkau. Bil
kau kerja jauh dari kampung halamanmu maka aku harap
-
8/18/2019 cerpen Surat Untuk Diriku Tahun 2028
40/87
40 | P a g e
“2028, Surat Untuk Diriku Usia 30 Tahun – Chapter 1”
setiap gajian kau tak lupa meyisihkan sebagian gajimu untuk
seseorang yang telah kau anggap ibumu ini. Namun diriku
bila kau hendak menyenangkan hati nenekmu kau tak perlu
menunggu hidupmu berkecukupan dulu, cukup lakukan hal-
hal kecil yang membantu ia tersenyum. Sudah dulu ya diriku
pesan dari diriku di tahun 2016 ini..
titip salam kepada seluruh keluarga besar ku ya...
-
8/18/2019 cerpen Surat Untuk Diriku Tahun 2028
41/87
41 | P a g e
“2028, Surat Untuk Diriku Usia 30 Tahun – Chapter 1”
Titip Salam Ku Pada Si Cantik Elvina
Pada tanggal 21 April 2013, lahirlah seorang bayi
mungil nan cantik lewat operasi ceasar dari ibu Asri Dwi
Wahyuni. Bayi tersebut dilahirkan di RSAL Mintoharjo,
Bendungan Hilir Jakarta. Bayi cantik yang kelak bernama
“Elvina Rahmadewi” ini berbobot 3.0kg. nama elvina
Rahmadewi sepenuhnya adalah pemberian papanya Sugeng
Prayitno. lhoh kok? Sahabat pembaca pasti pada bertanya-
tanya ya, kok beda ayah denganku. Ia sahbat pembaca sengaja
baru aku jelaskan disini. Jadi di tahun 2006 saat aku masih Sd,
kedua orangtuaku Imam Pangestu dan Asri memutuskan
berpisah awalnya akupun begitu kecewa atas keputusan yang
mereka buat, tapi seiring tumbuh kedewasaanku aku paham
atas keputusan mereka dan aku meyakini atas takdir Allah
bahwa qada dan qadar di tangan Allah, tidak ada yang tau
jodoh kita sampai mana.
Yang aku tahu dari keluargaku, sempat terjadi cekcok
antara papi dan mamaku, papiku yang menginginkan
kehidupan keluarga mandiri tanpa campur tangan kedua
orangtua (mertuanya/nenek-kakekku) yang mengintervensi
segala kehidupan pribadi mereka. Satu waktu papiku tak tahan
karna dia beranggapan selalu di pojokan oleh mertuanya,
-
8/18/2019 cerpen Surat Untuk Diriku Tahun 2028
42/87
42 | P a g e
“2028, Surat Untuk Diriku Usia 30 Tahun – Chapter 1”
kemudian papiku mengajak mama untuk angkat kaki dari
rumahnya untuk berkeluarga sendiri dengan tenang. Sebab
papiku beranggapan mamaku sepenuhnya sudah menjadi
tanggungjawabnya karna ia kepala keluarga.
Namun karna sesuatu hal mamaku terjebak pada suatu
pilihan anatara memilih suami atau orangtua sendiri. Namun
kemudian mama memilih keduaorangtuanya, dan merekapun
berpisah. Aku memaklumi pilihan mama yang memilih
orangtuanya. Akupun tidak menyalahkan nenek dan kakekku
sebagai biang perpisahan. Ini sudah menjadi takdir illahi..
sempat beberapa waktu aku kecewa dengan sifat mereka yang
kekanak-kanakan, dan kemudian akupun memahami keadaan
mereka. Aku sangat bersyukur memiliki papi yang begitu
toleran dan punya kepribadian yang baik walaupun setelah
berpisah hubungan papi dengan mantan mertuanya kembali
baik dan merekapun saling memaafkan. Nenekku pernah
berkata bahwa papiku adalah mantu yang paling berbakti yang
pernah ia jumpai. Papi kini sudah berkeluarga dengan wanita
yang alhamdulillah mengerti akan keadaanya dan keadaanku.
Sebaliknya mamaku pun juga sudah menikah kembali dengan
seorang lettu laut bernama sugeng, yang berdinas di TNI di
kesatuan polisi militer PM lantamal lII, akupun bersyukur
beliau adalah orang yang baik dan sudah menanggapku
sebagai anak kandungnya sendiri.
-
8/18/2019 cerpen Surat Untuk Diriku Tahun 2028
43/87
43 | P a g e
“2028, Surat Untuk Diriku Usia 30 Tahun – Chapter 1”
Hubungan mama dan papiku belakangan inipun baik,
aku sangat bersyukur, dan yakin ternyata Allah punya jalan
lain atas perpisahan ini, bahwa mungkin apabila yang dulu itu
diteruskan justru semakin menambah perih,dan beban. Namun
Allah menggariskan lain dengan perpisahan ini Allah
wujudkan ikaan lain berupa persaudaraan yang malah lebih
baik dari sebelumnya.. Subhanallah.
Hehe Sahabat pembaca kaget ya? Sudahlah, aku
memang sengaja tak meng-share segala macam berita tentang
kehidupan pribadiku. Dan mungkin teman-teman kelasku dulu
juga tidak banyak yang tahu. Mereka sering berkata padaku
bahwa kehidupanku yang kujalani ini begitu enak.. aku hanya
tersenyum dan mengucap alhamdulillah saja, dan dalam hati
aduuh coba kalo lu tau gimana gue semasa kecil, sedihnya
kepisah ortu, aduh pilu, pilu deh. Okelah garis besar sesorang
memang bisa dilihat dari luarnya, namun bila penglihatan
tersebut didasarkan ada ‘subyektif’ bukan ‘obyektif’ maka
yang ditafsirkan hanya sebatas fikiran diluar tanpa
memperhatikan masalah cobaan yang pernah dialami orang
yang dilihat tersebut.
Oke kembali pada pembahasan adikku. Sahabat
pembaca yang baik hatinya, seperti yang disebutkan tadi aku
mempunyai adik perempuan berumur 2,5tahun. Meski dia
-
8/18/2019 cerpen Surat Untuk Diriku Tahun 2028
44/87
44 | P a g e
“2028, Surat Untuk Diriku Usia 30 Tahun – Chapter 1”
ialah adik tiriku namun aku tidak peduli kata tersebut, aku
mengagap adikku sebagai adik kandung. Aku rasa adikku
lebih mirip papanya, dari mata sampai gaya bicaranya. Dia
begitu lucu dan menggemaskan, rambutnya yang keriting, pipi
chubby, mata talub, serta gaya jalanya yang egal-egol
menambah kelucuanya bagiku. Dia akrab dipanggil “vina” ,
namun sampai aku menulis cerita ini, aku sendiri belum tahu
makna kata dari vina itu apa. Sahabat pembaca, aku begitu
menyayanginya, rasa-rasanya diriku tak rela bila sesuatu
menggores kulit bersihnya haha.. mungkin vina adalah
jawaban dari doa-doaku yag kesepian sebagai anak tuggal
selama 15,5 tahun.
Yang aku suka dari dia adalah tingkah polahnya yang
begitu lucu da menggemaskan. Dia begitu perhatian sekali
dengan kakaknya, setiap aku pulang kuliah dengan badan
capek dan kepala penuh hapalan, di pintu rumah aku disambut
oleh balita lucu dengan jawaban “walaikumsalam”nya yang
khas, ia pun selalu mencium tanganku saat aku pulang atau
hendak pergi. Dek vina sangat suka sekali makan lele, seperti
tidak ada bosanya dia pagi siang malam makan itu mulu..
hahaha namun biarlah masih kecil ini.
Hai diriku masa depan di tahun 2028, kenapa? Kok
kamu senyum-senyum sendiri, kamu teringat tingkah polah
-
8/18/2019 cerpen Surat Untuk Diriku Tahun 2028
45/87
45 | P a g e
“2028, Surat Untuk Diriku Usia 30 Tahun – Chapter 1”
adikmu 12 tahun lalu ya.. .eh dimana si vina sekarang? Dia
ssedang sekolah ya? Kalo tidak salah dia sudah berumur
15tahun sekarang. Aku yakin dia dimasa mu sudah berupah
menjadi remaja yang cantik dan pintar merwat diri, bukan
begitu.. diriku dengarkanlah baik-baik aku akan mengatakan
pesanku yang kelima, diriku kamu tahu di maamu adikmu
tumbuh menjadi remaja di masa puber. Dan kamu pasti tahu
kan sulitnya menjaga anak perempuan.
Apalagi di zamanmu, yang serba maju dan modern
tentu semakin sulit bukan. Maka dari itu aku titip pesan
jagalah ia diriku, jadilah pendengar yang baik untuknya
berkeluh kesah. Berilah ia masukan yang baik dan memotivasi
ia. Diriku sekarang mungkin dia suda kelas 3 smp dan mau
persiapan masuk Sma ya? Entah dimana sekarang kau berada
diriku, entah di Jakarta atau Kampung. Aku minta pantaulah
selalu dengan siapa dia bergaul, bukan bermaksud membatasi
namun dia adalah anak perempuan lingkungan sangat
berpengaruh besar pada cara pemikiranya. Diriku seiring
berjalanya aktu tentu kau mendapati adikmu tidak selalu nurut
padamu. Kadangkala dia bandel namun diriku janganlah
sekali-kali kau bentak ia apalagi kau lakukan kekerasan
fisiknya.
-
8/18/2019 cerpen Surat Untuk Diriku Tahun 2028
46/87
46 | P a g e
“2028, Surat Untuk Diriku Usia 30 Tahun – Chapter 1”
Sungguh diriku janganlah engkau berbuat demikian.
Tetap berlemah lembutlah dalam menasehatinya dan
bersabarlah, sebab apabila kau sakiti ia itu akan membekas
pada mentalnya. Diriku di jamanmu pasti papa sudah tidak
aktif lagi menjadi angkatan, dan hanya mengandalkan uang
pensiunannya. Sedangkan mama bisa kutebak masih
membuka usaha salonya.
Maka dari itu diriku jika kau sudah bekerja apalagi
berkelapangan maka bantulah orngtuamu, dengan membantu
membiayai adikmu sekolah. Inilah caramu membalas budi
baik ibumu yang dulu membiayaimu kuliah. Janganlah
engkau tahan hartamu diriku! Berilah adikmu.. dan
bersedekahlah pada orang yang membutuhkan.
-
8/18/2019 cerpen Surat Untuk Diriku Tahun 2028
47/87
47 | P a g e
“2028, Surat Untuk Diriku Usia 30 Tahun – Chapter 1”
Sahabat Masa Kecilku
Sahabat pembaca dimanapun kalian berada, bila aku
menyebut kata “teman” apa yang ada dalam benak kalian?
Persaudaraan, seseorang yang mengerti kita, orang yang
sering ada buat kita susah maupun senang, apalagi? Hehe..
pasti banyak ya. Namun sahabat pembaca, aku tanya padamu
sampai saat ini sudahkah kalian punya sahabat? Kita manusia
sebagai seorang homo homini socius (makhluk sosial) sudah
barang tentu pernah mempunyai teman bukan? walaupun
hanya sebentar. Tetapi apabila sahabat? Aku tidak yakin
semua orang punya. Bagi orang yang pernah atau sedang
menjalin persabatan tentu paham bagaimana rasanya punya
teman dekat, bahkan sedekat saudara kita sendiri. Dimana kita
bisa berbagi suka duka, canda tawa, dan aling mengisi satu
sama lain.
Pembaca, aku semenjak dulu sampai sekarang punya
seorang teman dekat. Ia bernama Septian Cahyo Nugroho dia
lahir pada tanggal 4 September 1997. Temanku ini lebih akrab
aku dan teman-temanku lain panggil dengan nama “Hohok”
hahaha.. Kosakata itu mungkin didapat dari belakang
namanya Nugroho. Hohok tinggal didekat rumahku berjarak
satu rumah dariku. Masa kecil adalah masa yang indah bagi
-
8/18/2019 cerpen Surat Untuk Diriku Tahun 2028
48/87
48 | P a g e
“2028, Surat Untuk Diriku Usia 30 Tahun – Chapter 1”
kami, sebab dimasa itulah kami sering menghabiskan waktu
bersama. Di sekitar lingkungan rumahku anak laki-laki yang
seumuran dengan ku hanya hohok, maka dari itu aku sering
bermain dengan dia. Waktu kecil banyak sekali kekonyolan
yang kita buat.
Aku masih ingat ketika kami berumur lima tahun, saay
itu ayahnya hohok baru pulang dai kerjanya di Semarang.
Ayahnya membelikan leh-oleh untuknya berupa mainan
miniatur bis yang sangat persis dengan aslinya. Saat itu
mainan semacam itu sangatlah menjadi mainan mewah dan
berharga bagi kami anak kampung ingusan hahaha. Kami
memperhatikan betul detail dari mainan baru ini, ternyata di
alas bis tersebut ada tombol on-off nya. Kami yang anak desa
ini pun dibuat penasaran dengan kerja tombol ini. Kamipun
mengotak-atik tombol tersebut.. Alaamaak terdengar suara
musik kencang sekali yang bersumber dari bis itu. Sontak
kami segera melempar mainan ini karena kaget.. hahaha
maklumlah waktu dulu kami begitu “gumunan” alias norak
hahaha.. . Pengamatan pada bis berlanjut, temanku hohok
yang mengintip interior dalam bis itu dari jendela menemukan
adanya tv disetiap atap kursi penumpang. Temenku berkata “
eh deloken jal jad! Ning jero bis iki enek tipi ne ki toh. Bukak
wae yo bis’e, gek awakdewe jipok tipine. Isoh disetel mesti
yo” kelakar dia. Aku yang tidak tahu serta penasaran
-
8/18/2019 cerpen Surat Untuk Diriku Tahun 2028
49/87
49 | P a g e
“2028, Surat Untuk Diriku Usia 30 Tahun – Chapter 1”
mengiyakan aja ide dia. Bak montir profesional kamipun
segera mengambil perkakas seberti obeng dan tang guna
membongkar mainan bis ini. Beberapa sekrup berhasil kita
copot dengan susah payah, namun ada beberapa bagian dari
rangka bus ini yang tidak bisa dibuka sama sekali. Kami
mencoba bebagai macam cara namun buntu. Hohok yang kala
itu sangat penasara dengan tv yang ada di dalam bis ini,
mempunyai ide untuk membuka paksa bis ini dengan cara
membenturkanya ke tembok atau memukul-mukulnya dengan
batu.. hehe ide gila memang. Namun dengan cara ini rangka
bis dapat terlepas dari badanya bahkan hancur hahaha.. .
Kitapun segera mengambili tv yang ada di bis, yang diketahui
belakangan ternyata tv-tv tersebut hanyalah plastik yang
ditempeli stiker sehingga mirip seperti betulan. Haduh
seketika hari ini menjadi hari malang bagi kami, kami berdua
kebinggungan mencari alasan bila ditanya tentang bis barunya
oleh ayah hohok yang terkenal tegas.
Tak selang beberapa lama rahasia kami terbongkar ayah
hohok mengetahui bahwa mainan yang baru ia belikan
beberapa hari kini telah hancur. Tanpa babibu hohokpun
dimarahinya habis-habisan tak terkecuali aku. Masa kecil
kami memang terenkenal sebagai “perusak mainan” kami
sering bertukar mainan. Kadang mainanku yang kami reparasi
bersama. Hehe begitulah kurang lebih cerita masa kecil anak
-
8/18/2019 cerpen Surat Untuk Diriku Tahun 2028
50/87
50 | P a g e
“2028, Surat Untuk Diriku Usia 30 Tahun – Chapter 1”
desa seperti kami yang masih penuh akan rasa penasaran, dan
ingin mencoba hahaha..
Karena bermukim berdekatan, tempat sekolah kami pun
sama. Kami dulu sekolah di SD N Ponowaren 02, tempat
dimana kami saling bercanda ria, sedih, berjuang, dan
bertingkah konyol selama enam tahun. Semasa SD aku sering
duduk bersebelahan dengannya sebangku. Saat duduk di
bangku sekolah dasar kelakuan kami tak jau berbeda dengan
balita. Kami masih senang bermain, main gundulah, main
bola dan lain – lain. Namun saat SD sahabatku ini sering tidak
masuk sekolah tanpa keterangan.
Aku sempat meragukan semangat belajarnya, namun
belakangan aku baru tahu bahwa dia mbolos sekolah sebab
menyusul orangtuanya yang merantau.. oke aku paham akan
keadaan dia, sebab aku juga mengalaminya. Seiring
berjalananya waktu ikatan persahabatan kita sering
mengalami pasang surut, kadang kita saling lengket satu sama
lain namun kadang pula kita saling curiga, benci, bahkan
saling mengumpat. Namun aku bersyukur cobaan yang
menerpa hubungan kami dapat kami lalui. Kami sudah paham
satu sama lain apabila dia yang berkeras hati maka aku yang
mengalah begitupun sebaliknya.. dan aku harap persahabatan
ini akan berjalan seterusnya.
-
8/18/2019 cerpen Surat Untuk Diriku Tahun 2028
51/87
51 | P a g e
“2028, Surat Untuk Diriku Usia 30 Tahun – Chapter 1”
Selapas masa SD aku sangat menyayangkan berpisah
sekolah denganya. Aku bersekolah di SMP N 1 Tawangsari
sementara dia di SMP N 1 Bulu sama-sama di Kabupaten
Sukoharjo. Kami berpisah sekolah karena beberapa alasan.
Semenjak kami berpisah sekolah kami jadi jarang bertemu
karna kesibukan sekolah masing-masing. Paling-paling saat
pulang sekolah di lapangan bola atau acara karangtaruna,
namun begitu dia dan aku sering saling bergantian mengajak
main playstation bareng. Entah kenapa jika masalah Ps dia
selalu lebih superior dariku, aku selalu dipecundanginya
hahaha.. Masa celana biru pendek kami berakhir, dan tibalah
masa celana panjang abu-abu atau masa Sma. Disini kami
juga berbeda sekolah dia di smk tb tawangsari sementara aku
bersekolah di smk muhammadiyah 1 sukoharjo.
Saat Smk intensitas pertemuan kami semakin
berkurang, kita salig disibukan dengan tugas-tugas sekolah
masing-masing serta pulang sore alhasil bertemupun hanya
sesekali tiap minggu ditambah lagi saat masa Smk dulu aku
diasuh oleh Budheku yang begitu protective, seperti mengatur
segala kegiatanku diluar sekolah. Hidup dengan budhe
delapan tahun sedikit banyak mempengaruhi kepriadianku..
Dulu aku merasa diriku selalu butuh akan teman dan senang
apabila kemana-mana bareng – bareng namun kini aku rasa
aku berubah menjadi pribadi yang soliter, yang mengerjakan
-
8/18/2019 cerpen Surat Untuk Diriku Tahun 2028
52/87
52 | P a g e
“2028, Surat Untuk Diriku Usia 30 Tahun – Chapter 1”
segala sesuatu terbiasa dengan sendiri, kemana-mana sendiri,
serta menyelesaiakan segala masalah sendiri. Mungkin ini
sebab tempaan cercaan omelan budheku, yang
mengharuskanku menyelesaikan segala sesuatu sendiri atau
individual oriented.
Aku yakin dengan pribadiku dulu tentu banyak
mengundang stereotip negatif, sebab semua orang tidak akan
selalu bisa menyelesaikan masalahnya sendiri bukan? Dia
pasti butuh teman, karna itu guna teman. Ngomong-ngomong
masalah pertemanan, aku dulu pernah dikritik salah seorang
temanku juga. Aku berterimakasih dengan kritiknya, sebab
kalau tidak begitu aku bisa- bia “ndableg” pada jalanku yang
aku anggap benar. Sebab stigma ku dengan stigma orang bisa
berbeda, dan aku yakin oranglain lebih tahu “perilaku sosial”
ku dari pada diriku sendiri, sebab sudut pandangku terbatas.
Temanku tersebut mengkritisi gaya pertemananku yang
seakan mengabaikan dan kurang perhatian pada teman-
temanya dulu. Contoh, aku dulu semasa smp mempunyai
beberapa teman, setelah lulus dan pindah sma kita saling
jarang bertemu sebab berbeda sekolah.
Setelah itu kata mereka aku seakan acuh dan jarang
membuka komunikasi denganya. Oke untuk ini aku tidak
menyangkal dan membela diri sebab aku sepenuhnya merasa
-
8/18/2019 cerpen Surat Untuk Diriku Tahun 2028
53/87
53 | P a g e
“2028, Surat Untuk Diriku Usia 30 Tahun – Chapter 1”
diriku dalam keadaan bersalah. Aku tidak memungkiri didikan
budheku semasa smp dan sma membuat diriku jadi
individualis. Sifat ini aku tahu sudah barang tentu akan
merugikanku di masa yang akan datang. Akupun kini tengah
berusaha untuk lebih aktif lagi membuka komunikasi dengan
teman-teman lama doakan aku ya sahabat pembaca semoga
aku istiqomah pada tindakanku bukan pada niatku saja amiin.
Sahabat pembaca, jika ditanya kenapa aku dulu
melakukan gaya pertemanan demikian, jawabanya untuk
menghindari konflik. Konflik? Ya, balik lagi ke poin tujuan
hidupku, disitu aku berupaya mendapatkan kedamaian. Lalu
apa hubunganya kedamaian,konflik,dan gaya pertemanan?
Sebagai seorang yang suka menghayal dan berpikir hahaha..
aku pernah berfikir:
Bagaimana ya cara berteman tanpa mengalami permusuhan?
Ada yang pernah berfikir dan mencari jawaban tentang
masalah demikian? kalau pernah berarti kita sama. Aku
mengamati tentang diriku sendiri dan orang lain, terkadang
bila kita merasa sudah berteman dengan baik pada seseorang
namun tetap saja ada masalah timbul yang ujungnya memicu
konflik. Dan akhirnya sahabat yang berpuluh-puluh tahun
-
8/18/2019 cerpen Surat Untuk Diriku Tahun 2028
54/87
54 | P a g e
“2028, Surat Untuk Diriku Usia 30 Tahun – Chapter 1”
berhubungan pun bisa pisah. Dari yang kuamati dan
simpulkan sahabat pembaca, aku berpendat bahawa :
“semakin intens sesorang saling berhubungan maka
peluang terjadinya konflik semakin besar”
Jadi apabila kita hendak mengurangi bahkan
meniadakan faktor konflik, maka yang harus diubah adalah
variabel control dari intensitas pertemananya. Atau dengan
kata lain variabel intensitas pertemanan dibuat sekecil
mungkin. Saya tidak mengatakan konflik dapat
dihilangkan,konflik pasti terjadi. tapi aku yakin ia dapat
“dihindari”.
Jadi saya berhipotesa :
“Cara terefektif menghindari konflik adalah meminimalisir
intensitas pertemanan”
-
8/18/2019 cerpen Surat Untuk Diriku Tahun 2028
55/87
55 | P a g e
“2028, Surat Untuk Diriku Usia 30 Tahun – Chapter 1”
Sekali lagi ini hanya dugaan awal ku dalam konteks
“konflik pertemanan” , yang baru aku sendiri yang
mengujinya. Namun aku bersyukur bahwa dugaanku ini salah,
dan aku tidak berlama-lama pada jalan yang salah ini. Salah?
Iya, dengan beberapa kritikan dari temanku aku yakin
dugaanku salah. Mungkin, intensitas pertemanan tidak ada
korelasinya dengan besar kecilnya konflik. Mungkin ada tapi
presentasinya tidak dominan, terbukti meskipun kita
mengurangi bahkan meniadakan intensitas berteman, konflik
selalu saja muncul bahkan dengan daya yang lebih besar
seperti stigma negatif pada kita tentang ‘lupa teman’ atau
yang lebih parah lagi bisa diputus hubungan.
Aku menyadari kesalahan hipotesaku yang pertama,
dengan menganalogikan atau membayangkan kampas rem
dengan cakram pada sistem rem kendaraan, aku ibaratkan
permukaan sepatu rem dan permukaan plat cakram adalah
orang yang sedang menjalin pertemanan. Dan aku ibaratkan
injakan pedal rem adalah intensitas pertemanan, sebab dengan
menginjak pedal rem sepatu rem akan terdorong dan
menempel pada pelat cakram (disc brake) anak mesin pasti
tahu lah ya?. gesekan (pengereman) antara cakram dan
kampas aku ibaratkan dengan konflik. Sedangkan kampas rem
(tebal/tipis) aku ibaratkan kesabaran.Oke semua sudah
terpenuhi, tinggal kita uji.
-
8/18/2019 cerpen Surat Untuk Diriku Tahun 2028
56/87
56 | P a g e
“2028, Surat Untuk Diriku Usia 30 Tahun – Chapter 1”
Apabila kita sering menekan pedal rem (sering
bertemu) maka kita sudah tentu sering berkonflik (gesekan),
namun sisi positifnya tujuan pengereman akan lebih cepat
tercapai.. (seperti halnya pertemanan, jika intes bertemu
tujuan pertemanan kita mudah tercapai.) sisi negatifnya
kampas rem bila terus bergesekan akan akan cepat
aus(kesabaranya selalu diuji).
Namun apabila kita jarang menekan pedal rem atau
bahkan tidak pernah (jarang betemu) maka gesekan antar plat
cakram dan sepatu rem pun jarang (jarang konflik). Oke,
sampai disini hipotesa awalku aku “rasa” masih nalar. Namun
yang perlu diingat tujuan sistem pengereman adalah membuat
berhenti/mengurangi kecepatan kendaraan / gerakan. Jadi
apabila disuatu belokan(peristiwa) yang mustinya kita “harus”
menekan pedal rem (bertemu) kita justru tak menekan atau
mengabaikanya. Hal itu tentu akan membuat kendaraan susah
dibelokan/hilang arah (stigma negatif) lebih parah lagi
kendaraan bisa menabrak dan rusak (putus hubungan). Okeh
dengan analogi ini aku bisa mencerna bahwa yang kita cari
dari berteman itu tujuan atau esensi dari pertemanan itu
sendiri misalnya, mencari kesenangan, teman hidup, tempat
curhat, buat iseng-iseng aja dsb. Bukan berapa banyak atau
siapa saja yang menjadi teman kita. Jadi kalo kita tidak
“bertujuan” dalam pertemanan buat apa kita mempersulit /
-
8/18/2019 cerpen Surat Untuk Diriku Tahun 2028
57/87
57 | P a g e
“2028, Surat Untuk Diriku Usia 30 Tahun – Chapter 1”
terkungkung dan memaksakan diri untuk berteman. Itu
gambaran, tapi aku yakin sahabat-sahabat pembaca disini
pasti punya tujuan dalam berteman.. walaupun hanya sekedar
menambah kenalan, pasti ada alasanya bukan. Aku saat ini
mempunyai teman dekat tidak lebih dari 10 orang, jumlah
yang sedikit memang. Tapi aku bersyukur mempunyai sahabat
yang saling support dan efektif, daripada banyak-banyak
tetapi kurang efektif.
“ Bayangkan kau berada di suatu ruang yang ada dinding
pembelenggu namun jangan sekali -kal i kau berf iki r tentang
dinding itu nanti ciut nyalimu.. ber fi kir lah tentang pintu
keluar, pintu, pintu, pasti ketemu. Tanamkan di otakmu
mindset jalan keluar pintu keluar...”
Begitulah sepenggal kalimat motivasi yang kuingat dari
Guru Besar FE UI, yang baru-baru ini beliau katakan di suatu
acara.
Back to the point, Pertemanan dengan konflik itu pasti.
Seperti halnya pengereman dengan gesekan, tetapi tetaplah
berprasangka baik terutama aku mengingatkan diriku sendiri.
Aku berfikir bahwa jalan keluar dari konflik pertemanan yang
pasti terjadi adalah pada diri kita sendiri, kita harus
-
8/18/2019 cerpen Surat Untuk Diriku Tahun 2028
58/87
58 | P a g e
“2028, Surat Untuk Diriku Usia 30 Tahun – Chapter 1”
meningkatkan faktor kesabaran kita (seperti halnya mennganti
sepatu rem dengan kampas yang tebal) agar kita tidak stuck in
the problem (aus), sebab kesabaran kita (tebal kampas kita
masih) masih. Faktor lain adalah mengatur ritme pertemuan
jangan terlalu sering dan jangan pula jarang, terkadang
bolehlah kau buat kejutan kecil. Seperti halnya pengereman
kendaraan setiap sopir pasti punya gaya pengereman, ada yag
rem lepas rem lepas, ada yang pake rem hidraulik, rem
tangan, semua tergantung kondisi lapangan tetapi tujuanya
sama yaitu mengefektifkan rem agar tujuan pengereman
dapat tercapai. Maap ya sahabat pembaca, analoginya pake
ilmu teknik hehe...
Afwan ya sahabat pembaca pembahasannya jadi
kemana - mana. Back to the story, Seiring jarangnya
pertemuanku dengan hohok aku dengar dia di sekolah sering
dapat masalah, dan puncaknya dia memutuskan untuk putus
sekolah di kelas 11 smk. Aku sempat kecewa dengan diriku
sendiri karena belum sempat membujuk sahabatku ini untuk
tetap sekolah dan bersabar paling tidak setahun lagi. Aku
mengerti keadaan ia, dan oke sampai disini aku menghargai
keputusanya.
Setelah putus sekolah sahabatku ini merantau ke
Purwokerto untuk bekerja di rumah makan bakso milik om
-
8/18/2019 cerpen Surat Untuk Diriku Tahun 2028
59/87
59 | P a g e
“2028, Surat Untuk Diriku Usia 30 Tahun – Chapter 1”
nya. Setelah ia bekerja dan aku kuliah kita semakin jaran
bertemu, namun kita berdua sering chat dan saling
memotivasi satu sama lain. Aku harap dengan kerja di rumah
makan bakso milik om nya yang sukses itu paling tidak dia
bisa belajar tentang ilmu usaha bakso, sebab belajar kan
bukan hanya di ruang kelas. Dan semoga dia bisa
berwirausaha kelak amiin
Diriku ditahun 2028 hehe kau pusing ya membaca
tuliskan yang kau buat 12 tahun lalu. Eh ngomong-ngomong
gimana keadaan sahabatmu sekarang? Kuharap dia dalam
keadaan baik. Dia dimana, kamu tahu kan..?
Diriku aku tidak akan berpesan padamu kali ini namun
aku hanya menyuruhmu, semoga kau melakukanya.
Sahabatmu Septian Cahyo Nugroho adalah sahabatmu, diriku
apabila keadanmu sekarang lebih baik daripadanya
bersyukurlah, namun kau jangan berbangga hati! Janganlah
kau takabur! Diriku carilah sahabatmu! Tanyakan keadanya,
dan tawarkanlah ia bantuan apapun yang kau bisa bantu.
Diriku berilah kelapangan bagi orang lain, tuluslah dan
jangan sekali – kali kau pamrih. Diriku berbuatlah sama pada
teman-temanmu yang lain. Bila kau ada kelapangan bantu lah
ia. Namun jika ia lebih lapang darimu maka jangan engkau
cemburu, sungguh cemburu tidak akan membuat dirimu
-
8/18/2019 cerpen Surat Untuk Diriku Tahun 2028
60/87
60 | P a g e
“2028, Surat Untuk Diriku Usia 30 Tahun – Chapter 1”
senang.. turutlah senang denganya.. janganlah engkau
berkeras hati diriku. Berlemah lembutlah dan berbaik hatilah
pada sesama, yakinlah bila kau menanam kebakan pasti yang
akan kau tuai kebaikan pula...
-
8/18/2019 cerpen Surat Untuk Diriku Tahun 2028
61/87
61 | P a g e
“2028, Surat Untuk Diriku Usia 30 Tahun – Chapter 1”
Dia, gadis pujaanku !
Sahabat pembaca, masa remaja adalah masa yang
penuh dengan gelora. Di masa itu seakaan akal dan hawa
nafsu kita sedang tinggi-tingginya. Kita sangat berambisi
untuk melakukan sesuatu, dan begitu penasaran untuk
melakukan berbagai hal. Di sisi lain masa remaja, adalah
masa pencarian. Entah itu pencarian keyakinan, pencarian jati
diri, atau pencarian suatu hal yang ingin dicari. Sebab aku
merasa saat sesorang melalui tahap ini, seseorang yang
berkeyakinan penuh akan cita-cita masa kecilnya pun
berpotensi goyah di masa ini. Sebab di masa remaja begitu
banyak hal yang begitu terselubung saat masa anak-anak kini
dinampakan, seakan-akan tabir diluar daya nalar kita terbuka.
Ohh ternyata begitu banyak hal diluar sana yang menarik. Dan
ini tentu berpotensi mengubah mindset atau cara pandang
seseorang akan sesuatu.
Sahabat pembaca, dimasa remaja seseorang juga akan
mengalami timbulnya rasa kesukan pada seseorang. Dan aku
rasa suka itu wajar, sebab dimasa tersebut seseorang akan
mengalami fase pubertas yakni peristiwa perubahan fisik dan
mental dari anak-anak ke dewasa. Dan salah satu cirinya
adalah timbulnya rasa “suka” pada lawan jenis. Bicara soal
-
8/18/2019 cerpen Surat Untuk Diriku Tahun 2028
62/87
62 | P a g e
“2028, Surat Untuk Diriku Usia 30 Tahun – Chapter 1”
rasa suka pada seseorang, sabahabat pembaca pasti punya kan
seseorang yang spesial atau yang disukai? Aku bilang disukai
lho, tidak harus dimiliki hahaha piss.
Awal ketertarikanku pada seorang wanita dimulai saat
aku duduk dibangku sekolah menengah pertama. Sebab di
masa itu aku pertama kalinya mengenal cinta dan jatuh cinta
pada seseorang ceilah.. hahaha. Sewaktu aku menginjak kelas
delapan atau kelas dua SMP aku bertemu gadis yang cukup
spesial bagiku. Kejadiannya waktu itu upacara bendera hari
senin. Seperti biasa di sekolahku masing-masing kelas selalu
dikumpulkan dihalaman sekolah kami yang luas. Tak seperti
biasanya kala itu aku berada di barisan belakang, yang kulihat
tempatku berdiri tepat berselahan dengan barisan perempan
kelas lain. Sewaktu upacara berlangsung aku kurang
bersemangat mengikutinya sebab keadanku kala itu kurang fit
dan belum sarapan. Penghormatan terakhir selesai, pasukan
dibubarkan nah itlah saat yang kutunggu-tunggu aku segera
beranjak dari barisan berlangakah seribu menuju kantin
langgananku hehe.. Namun setelah beberapa langkah beranjak
aku melihat tepat dibawahku ada sebuah topi upacara.
Akupun segera mengambilnya, topi siapa ini.. gumamku. Aku
lihat sekelilingku tapi keadaan begitu ramai oleh lalu lalang
murid-murid yang membubarkan diri. Aku memutuskan untuk
stay di lapangan upacara sejenak, sambil mencari tahu siapa
-
8/18/2019 cerpen Surat Untuk Diriku Tahun 2028
63/87
63 | P a g e
“2028, Surat Untuk Diriku Usia 30 Tahun – Chapter 1”
gerangan pemiik topi yang kubawa ini. Selang tak berapa
lama kulihat ada seorang siswi yang didampingi temanya
tengah melihat-lihat kearah lapangan upacara seakan mencari
sesuatu. “Hmm ini dia” pekiku, segera kuhampiri mereka, “ini
topi kamu ya?” tanyaku. Siswi itu menjawab “eh,iya kok bisa
ada di kamu?” dia balas bertnya, “iya,tadi aku temuin ini
disana (sambil menunjuk tempat aku nemuin topi ini)”
jawabku. “owalah,