Nasib Rupiah Di Ujung Tanduk
-
Upload
haslita-nisa -
Category
Documents
-
view
219 -
download
0
description
Transcript of Nasib Rupiah Di Ujung Tanduk
Nasib Rupiah di Ujung Tanduk, Akankah Masa Kelam Terulang
Kembali?
Mata uang Sang Garuda semakin tergempur seiring dengan
penguatan nilai mata uang dolar Amerika Serikat (USD). Penurunan ini
mengakibatkan keresahan di tengah masyarakat kita. Masyarakat mulai
khawatir apabila gelombang ekonomi ini terus berlangsung akan memicu
resesi parah seperti pada akhir pemerintahan Soeharto. Melihat keadaan
tersebut, Menko Polhukam Luhut Panjaitan mengatakan bahwa nilai rupiah
yang jatuh bukan berarti lemah.
"Saat ini bukan rupiahnya yang melemah, tapi dolar yang menguat. Tapi
bukan kita mau menyalahkan global itu," Kata Luhut (dikutip dari Detik.com)
Hal yang sama juga dikatakan ekonom Tony Prasetiantono, pemicu
runtuhnya nilai mata uang Indonesia bukan disebabkan oleh internah
perekonomian Indonesia (dikutip kontan.com), tetapi karena gejolak ekonomi
global khususnya di Asia. Devaluasi yuan di China dan ketidakjelasan The
Fed yang menaikkan suku bunga acuannya di AS menurut ia merupakan
penyebab utama lemahnya kondisi rupiah saat ini.
Saat ini, Rupiah belum mampu menahan gejolak perekonomian global.
Berdasarkan data Bank Mandiri pada pukul 08.36 WIB (3/9) nilai tukar mata
uang rupiah sebesar 14.197 terhadap dollar Amerika dan masih mampu
bergerak naik. Hal tersebut membuat usaha rupiah untuk bertahan dari
penurunan lebih dalam semakin sulit. Kenaikan indeks dollar AS sampai
sekarang belum menunjukan tanda-tanda melemah (20:07/3/9).
Ketakutan tersebut secara inplisit didukung oleh Reny Eka Putri,
Analis Pasar Uang PT Bank Mandiri Tbk, menurutnya kebijakan kenaikan
The Fed rate mengakibatkan posisi USD akan terus menguat. Para investor
akan berlindung kepada the greenback untuk mengamankan posisinya.
Dengan demikian, apakah pemerintahan Jokowi-Kalla akan bernasib
sama seperti pada rezim Soeharto? Tentu saja kita seharusnya berharap
tidak, sebagai seorang warga Negara Indonesia kita berada pada perahu
yang sama. Permasalahan yang dihadapi pemerintah adalah permasalahan
kita bersama. Oleh karena itu, sudah sepantasnya kita tetap mempercayai
pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan pelemahan mata uang sang
garuda ini.
Pelemahan mata uang rupiah memang bukan perkara yang mudah
untuk diselesaikan oleh pemerintah kita. Pemerintah bersama Bank
Indonesia harus bergerak cepat sekaligus hati-hati untuk mendongkrak nilai
mata uang sang Garuda. Kebijakan yang diambil pun harus
memperhitungkan sentiment global serta kesesuaian dengan kebijakan lain.
Usaha-usaha yang diambil sedikit demi sedikit harus mampu mewujudkan
stabilitas ekonomi nasional.
Perwujudan stabilitas Ekonomi nasional juga merupakan salah satu
poin dalam program nawa cita pemerintah Jokowi. Sebab itu, bagi cabinet
pemerintahan Jokowi suatu stabilitas ekonomi nasional seharusnya
merupakan hal yang penting. Dengan stabilnya nilai mata uang rupiah
diharapkan program pembangunan bisa terlaksana sehingga memudahkan
kehidupan masyarakat kita.