NASIB ZAT PENCEMAR
-
Upload
toksikologi-lingkungan -
Category
Documents
-
view
1.132 -
download
13
Embed Size (px)
Transcript of NASIB ZAT PENCEMAR

NASIB ZAT NASIB ZAT TOKSIK/PENCEMAR DI TOKSIK/PENCEMAR DI
DALAM ORGANISME DAN DALAM ORGANISME DAN LINGKUNGANLINGKUNGAN
Oleh :Oleh :
Dra. HERNAYANTI, MSiDra. HERNAYANTI, MSi

22
NASIB ZAT TOKSIK/PENCEMAR DI DALAM NASIB ZAT TOKSIK/PENCEMAR DI DALAM ORGANISME DAN LINGKUNGANORGANISME DAN LINGKUNGAN
A. A. PERILAKU ZAT TOKSIK DI LUAR ORGANISMEPERILAKU ZAT TOKSIK DI LUAR ORGANISME Dipengaruhi Oleh :Dipengaruhi Oleh :1)1) Sumber pencemarSumber pencemar2)2) Lamanya introduksi <pemasukan>Lamanya introduksi <pemasukan>3)3) Tempat masuknya/jalur masuk zat toksikTempat masuknya/jalur masuk zat toksik4)4) Bentuk dan jumlah zat toksik yang sampai ke Bentuk dan jumlah zat toksik yang sampai ke
lingkunganlingkungan
A. PERILAKU ZAT TOKSIK DI LUAR ORGANISME B. PERILAKU ZAT TOKSIK DI DALAM ORGANISME

33
1. SUMBER PENCEMAR
a) Sumber DistributifZat pencemar sampai pada waktu yang bersamaan di beberapa tempat di lingkungan
Contoh : Pestisida yang dipakai oleh petani dalam pertanian Bahan kimia untuk rumah tangga Gas buangan mobilb) Sumber Non Distributif
Sumber pencemar terlokasi pada satu titikContoh : Pabrik
TPA Sampah

44
2. LAMA INTRODUKSI2. LAMA INTRODUKSI
A. TUNGGALContoh : Pembuangan Limbah insidentil Kecelakaan mobil tangki Penggunaan pestisida sekali sajaB. KONTINYUContoh : Pencemaran partikel Pb oleh lalu lintas SO2 yang dihasilkan dari proses pembakaran
industri Deterjen rumah tangga dipakai setiap hari

55
3. JALUR MASUKNYA ZAT3. JALUR MASUKNYA ZAT
Malathion, paration <insektisida organofosfat> lewat kulit<dermal> keracunan
CO masuk lewat proses inhalasi keracunan akut
As tertelan <oral> racun akut
Contoh : Pestisida dipergunakan sebagai EMULSI dengan air
bagian-bagiannya mudah bebas Pestisida bentuk butir, kapsul bebas
secara perlahan-lahan
4. BENTUK DAN JUMLAH ZAT YG SAMPAI KE 4. BENTUK DAN JUMLAH ZAT YG SAMPAI KE LINGKUNGANLINGKUNGAN

66
Senyawa PCB <Poliklobifenil> masuk ke udara melalui :
Cerobong asap Instalasi pembakaran sampah atau masuk ke
dalam air lewat instalasi penjernih air keadaan berbeda penyebaran PCB lebih diffus di udara
KESIMPULAN Timbulnya efek yang merugikan, tergantung jumlah zat pencemar yang akhirnya sampai ke lingkungan

77
Penimbunan kering dan basah
PenguapanPenguapan
Pengeluaran
Pengendapan bio akumulasi
Adsorbsi
desorpsi pencucian alami
Gambar proses pengangkutan dan perubahan bentuk toksikan
TOKSIKAN
Udara Fotolisis
SEDIMEN, TANAH
Fotolisis degradasi
AIRHidrolisis, Fotolisis,
Degradasi, Mikrobial,Oksidasi
BIOTAMetabolisme

88
Emisi V I A D T Imisi
A B
Gambar skematis faktor penting yang mempengaruhi nasib suatu zat dalam lingkungan.
V = Kehilangan penyebaran
I = Masukan
A = Adsorbsi
D = Desorbsi
T = Transformasi

99
GARIS ANTARA A DAN B
Menggambarkan transport IMAJINER ZAT tersebut yang ditentukan oleh sifat aliran lingkungan UDARA atau AIR
IMISI lebih rendah dari EMISI karena di dalam lingkungan terjadi proses yang mempengaruhi besarnya transport zat pencemar dari A ke B
TITIK A
Adalah tempat introduksi zat
TITIK B
Suatu titik pada jarak sembarang dari A tempat terdapat orang/organisme lain yang ingin kita ketahui besarnya pendedahan zat toksik

1010
KOLOM A < Emisi >
Banyaknya zat toksik yang masuk ke dalam lingkungan
KOLOM B < Imisi >
Jumlah zat toksik yang terdapat pada titik PENDEDAHAN
PANAH “V”
Menunjukkan kehilangan penyebaran dari zat pencemar
Contoh :
Zat pencemar dapat hilang dari lingkungan air melalui proses penguapan
Menguap pada permukaan air Menguap bersama molekul air

1111
PANAH I
Masuknya zat pencemar dari tempat lain
Misal : Senyawa Sox, NOx atau partikel Pb dari udara masuk ke air bersama air hujan
PANAH A ADSORBSI
Adsorbsi :
Kemampuan zat toksik untuk menempel pada permukaan Adsorben <tempat menempel>
tanah, sedimen, air
sebagai zarah yang melayang-layang <bahan organik>

1212
Contoh :Contoh : Mineral tanah liat, Asam humus mudah mengadsorbsi Mineral tanah liat, Asam humus mudah mengadsorbsi
zat toksik dalam bentuk ion zat toksik dalam bentuk ion CdCd2+2+, Pb , Pb 2+2+
Tanah dan sedimen sangat efisienTanah dan sedimen sangat efisien adsorbsi adsorbsi ion Cd, Cu, Hg, Herbisida Parakuat ion Cd, Cu, Hg, Herbisida Parakuat
Pasir MurniPasir Murni
Hampir tidak mempunyai daya AdsorbsiHampir tidak mempunyai daya Adsorbsi zat toksik zat toksik mudah ditransport ke tempat lainmudah ditransport ke tempat lain
Hewan yang menelan partikelHewan yang menelan partikel
MolluscaMollusca sedimen perairan sedimen perairan
Mudah dimasuki zat toksikMudah dimasuki zat toksik

1313
PANAH DPANAH D DesorbsiDesorbsi
DesorbsiDesorbsi Kebalikan Adsorbsi yaitu kemampuan zat Kebalikan Adsorbsi yaitu kemampuan zat toksik untuk melepaskan diri dari Adsorben.toksik untuk melepaskan diri dari Adsorben.
Dalam keadaan normal A dan D seimbangDalam keadaan normal A dan D seimbang
Perpindahan zat toksik di lingkungan selain tergantung Perpindahan zat toksik di lingkungan selain tergantung sifat kimianya juga tergantung pada SIFAT sifat kimianya juga tergantung pada SIFAT LINGKUNGANNYALINGKUNGANNYA

1414
PERUBAHAN ZAT PENCEMAR DI LINGKUNGAN
Sifat biotik dan abiotikLingkungan Mempengaruhi toksisitas zat pencemar
Contoh : Detergen Bahan pembentuk utama
Na5P3O10 < Natrium Tripolifosfat > mengalami hidrolisis dalam lingkungan air sifat toksik hilang proses hidrolisis
P3O105- + 2H2O 2 HPO4
2- + H2PO4

1515
Komponen organofosfat dan karbamat dihidrolisis dalam air mengalami degradasi sifat toksik hilang
Organoklorin tidak mengalami hidrolisis tetapi dipecah perlahan-lahan oleh mikroorganismesifat toksik hilangnya lebih lama
PROSES OKSIDASI ABIOTIK
<TANAH> mempengaruhi sifat toksik zat pencemar
ALDRIN DIELDRIN tetap toksik

1616
Waktu paruh organoklorin di dalam tanah 2 – 4 tahun
Organofosfat 1 minggu
Karbamat 1 – 10 minggu
Orgonoklorin lambat didegradasi mikrobia tanah berada lebih lama dalam tanah sifat toksik tetap/tidak hilang butuh waktu bertahun-tahun untuk mendegradasi
Cahaya matahari
reaksi fotolisis
terjadinya kabut fotokimia
terjadinya lubang ozon CFC
Sifat lebih toksik dari senyawa asal

1717
PERAN JASAD RENIK Jamur dapat melakukan transformasi zat Bakteri tosikdalam keadaan aerob
/anaerob
Proses Oksidasi H2S
1) H2S S Bakteri Fotosintetik dlm lingkungan anaerob
2) H2S
S SO42- + E, bakteri kemoautotrop
dalam SO3 lingkungan aerob

1818
Penguraian oleh mikroba pelindung vital terhadap pencemaran lingkungan, tetapi kadang-kadang menghasilkan senyawa yang lebih toksik
Contoh : Hg Anorganik CH3Hg
Proses Biodegradasi <metil merkuri> CO2 dalam lingkungan anaerob mengalami reduksi
dalam tanah CH4 <metan>
CO2 + 4 H2O CH4 + 2 H2O
Padahal kemampuan CH4 dalam menyerap energi matahari 30 kali lebih kuat dari CO2 Efek rumah kaca meningkat

1919
Tanah Asam Meningkatkan kelarutan logam-logam berat dalam tanah Membunuh bakteri/jamur
Jadi ada proses kompleks yang menentukan jumlah zat pencemar yang sampai ke dalam lingkungan A yang akhirnya sampai ke B.
Faktor lain yang berpengaruh adalah iklim
Pada suhu tinggi zat pencemar lebih cepat hilang dari pada suhu rendah

2020
Zat pencemar di lingkungan perairan sebelum masuk tubuh organisme dapat mengalami proses :
1. Bioakumulasi 2. Biokonsentrasi3. BiomagnifikasiSehingga zat pencemar yang masuk bisa bersifat lebih
toksik dari senyawa asalnya dan konsentrasi yang masuk dalam tubuh organisme makin tinggi.
Contoh : DDT dan Hg
Adalah pengambilan dan retensi pencemar oleh makhluk hidup dari lingkungan melalui suatu mekanisme atau lintasan
1. BIOAKUMULASI

2121
2. BIOKONSENTRASI
Adalah pengambilan dan retensi pencemar Adalah pengambilan dan retensi pencemar LANGSUNG dari massa air oleh makhluk hidup LANGSUNG dari massa air oleh makhluk hidup melalui jaringan seperti insang atau epitelmelalui jaringan seperti insang atau epitel
Adalah suatu proses dimana zat toksik bergerak dari Adalah suatu proses dimana zat toksik bergerak dari satu tingkat tropik ke tingkat tropik lainnya dan satu tingkat tropik ke tingkat tropik lainnya dan menunjukkan peningkatan kepekatan dalam makhluk menunjukkan peningkatan kepekatan dalam makhluk hidup sesuai dengan tingkat tropiknya dalam rantai hidup sesuai dengan tingkat tropiknya dalam rantai makananmakanan
makin tinggi tingkat tropik suatu makin tinggi tingkat tropik suatu organismeorganisme zat toksik kadarnya makin zat toksik kadarnya makin meningkat <mengalami perbesaran meningkat <mengalami perbesaran biologis/penggandaan biologik> biologis/penggandaan biologik>
3. BIOMAGNIFIKASI

2222
PERILAKU ZAT PENCEMAR DI DALAM TUBUH PERILAKU ZAT PENCEMAR DI DALAM TUBUH ORGANISMEORGANISME
Imisi E2
Dosis V A D E1
T
B Rintangan D Badan
Banyaknya beban pada reseptor
Faktor penting yang mempengaruhi nasib suatu zat pencemar di dalam tubuh organisme
V = kehilangan karena penyebaranE1 = Ekskresi zat yang tidak berubahE2 = Ekskresi sesudah transformasiA = AdsorbsiD = DesorbsiT = Transformasi

2323
RINTANGAN BADAN-BADAN YANG HARUS DILALUI RINTANGAN BADAN-BADAN YANG HARUS DILALUI ZAT TOKSIKZAT TOKSIK
1. Zat toksik yang masuk lewat jalur Inhalasigas, partikel masuk saluran
pernapasan Rongga hidung <nasofaring> Tracheo bronchial Alveoli Yang berbentuk gas
NH3, SO2 hidrofil <mudah larut dalam air> cepat diserap lewat hidungHC aromatik, alifatik, keton, alkohol lipofil <mudah larut dalam lemak> mudah masuk dalam alveoli dan darah
CO, H2S masuk paru-paru dan darah
O3 <ozon> bronchiolus

2424
Zat toksik yang berbentuk partikel
PARTIKELAdalah debu atau padatan halus aerosol yang banyak terdapat di udara
Partikel ukuran < 10 µ masuk saluran pernapasan
Ukuran 5 – 10 µ masuk tersaring oleh bulu-bulu hidung trachea dan bronchus
Ukuran 2 – 5 µ masuk diendapkan dalam alveoli paru-paru
Contoh : Debu silika, debu kapas, debu asbes

2525
2.2. Zat toksik yang masuk tubuh lewat kulit Zat toksik yang masuk tubuh lewat kulit jalur dermaljalur dermal
a) Tidak terjadi apa-apa <barrier kulit efektif> kulit sehatContoh : Zat anorganik <Hg, Pb dalam bentuk logam murni>
b) Zat toksik bereaksi dengan kulit setempat IRITAN PRIMERContoh : zat organik fenol, alkohol
cepat diserap kulitc) Zat toksik menembus kulit dan berkonjugasi
dengan protein jaringan <sensitizer>Contoh : DDT <lipofilik>
malathion, paration <hidrofilik>Cepat diserap kulit daripada yang masuk lewat
inhalasi dan oral

2626
3. Zat toksik yang masuk lewat jalur ORAL <mulut dan saluran pencernaan> akan rintangi oleh :
Di mulut enzim saliva Di lambung asam lambung <HCl> zat toksik tidak
tahan asam hancur, yang tahan asam masuk USUS HALUS
Di usus halus mengandung cairan yang bersifat basa zat toksik akan dinetralisir
Usus besar zat toksik diencerkan oleh adanya makanan <isi usus>
Gerakan usus mendorong isi usus ke arah anus untuk dibuang diekskresikan keluarzat toksik yang dapat melewati rintangan tersebut
dapat masuk dalam peredaran darahHg, Pb, Cd dll

2727
4. Zat toksik yang masuk lewat jalur parenteral <suntikan>
Zat toksik yang masuk tubuh lewat suntikan dapat langsung masuk ke dalam darah <IV = intravena>
Zat toksik yang masuk tubuh secara tidak langsung suntikan <IM = Intramuskuler> atau lewat otot dan suntikan <ID = Intradermal>lewat bawah kulit <subcutan> dan lewat intraperitonium
akan masuk dalam peredaran darahContoh :Morfin, barbiturat dll

2828
PERPINDAHAN ZAT TOKSIK DI DALAM TUBUH ORGANISME
Ditentukan oleh DOSISDOSIS
Fraksi zat toksik yang diserap dari jumlah zat toksik yang mengenai bagian luar tubuh, setelah melewati rintangan-rintangan badan.
Terdedahnya bagian luar diiukuti fase yang mengenai bagian dalam tubuh.
Jumlah zat toksik yang berhasil sampai pada reseptor yaitu tempat zat toksik tersebut bekerja
sangat dipengaruhi dosis yang masuk tubuh
Panah V menggambarkan penyebaran zat toksik setelah masuk tubuh oleh aliran darah, getah bening dll.

2929
Panah AZat diadsorbsi pada komponen tubuh tertentu seperti protein plasma dan jaringan lemak waktu tinggal zat menjadi lebih lama.Ikatan pada protein plasma transport zat ke reseptor lebih cepat
Adsorbsi pada jaringan tertentu jumlah molekul yang mencapai reseptor menjadi lebih kecilA dan D seimbangZat yang terikat pada protein dan tempat penimbunan lemak selalu dalam keseimbangan dengan molekul zat yang mengalir bebas

3030
b) PERUBAHAN DALAM BADANPerubahan bentuk <Transformasi> zat toksik di dalam organisme kebanyakan melalui proses enzimatisOrgan terpenting dalam proses biotransformasi hatiPanah T <Transformasi>E1 Proses detoksifikasi zat toksik dan dilanjutkan dengan ekskresiE2 Proses bioaktivasi paration
paraoxonPanah D Banyaknya beban pada reseptor atau dosis zat toksik yang dapat mencapai reseptor <organ/jaringan sasaran>Zat toksik diekskresikan lewat hati, ginjal, empedu, faeces, rambut

3131
Apabila suatu zat toksik terutama zat hepatotoksik CCL4 tidak dapat didetoksikasi/dinetralisir hepar akan menyebabkan degenerasi pada sel tersebut terutama zat toksik yang bersifat LIPOFIL
Karena mudah larut dalam lemak mudah melewati membran sel hepar
Induksi enzimZat lipofil berpengaruh langsung terhadap penambahan retikulum endoplasma sehingga terjadi pembesaran sel hepar diikuti oleh peningkatan enzim-enzim dalam hepar SGOT, SGPT kerusakan hepar
Zat toksik lipofil yang tidak dapat diuraikan atau dikonjugasikan lebih lanjut akan mengadakan ikatan dengan makromolekul hepar yang bersifat tidak balik kerusakan hepar meningkat

3232
Jenis – jenis kerusakan hepar oleh zat toksik
a) KOLESTATISTerjadi gangguan pada saluran-saluran penting untuk sekresi empedu karena afinitas metabolit terhadap saluran-saluran tersebut. Rute ekskresi hepar – empedu – Faeces terganggu
b) NEKROSISGejala kerusakan hepar yang dapat menimbulkan kematian sel hepar karena pengikatan retikulum endoplasma oleh metabolit

3333
Jenis – jenis nekrosis :
1. PIKNOSISDitandai dengan nukleus yang mengkerut sehingga badan nukleus menjadi tidak beraturan. Butir-butir kromatin membentuk globulus
2. KARIOREKSISDitandai dengan pecahnya nukleus serta hancurnya butir-butir kromatin menjadi pecahan-pecahan yang tersebar di dalam sel
3. KARIOLISISDitandai dengan larutnya butir-butir kromatin serta butir-butir yang telah larut berdifusi melalui membran nukleus gambaran histologisvakuola kosong
4. HEPATOMA <kanker hati>Beberapa metabolit dapat merusak rantai nukleotid DNA. Karena metabolit cenderung mengikat molekul-molekul DNA sel baru ganas, sifat-sifat tersebut akan diwariskan pada keturunannya.