Nano Armor Tentang Baju Anti Peluru m

download Nano Armor Tentang Baju Anti Peluru m

of 22

description

oke

Transcript of Nano Armor Tentang Baju Anti Peluru m

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBERSURABAYA2013ABSTRAK

Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dirasakan di berbagai bidang kehidupan manusia. Para peneliti tak henti-hentinya mengembangkan ilmu dan menerapankannya. Hal ini dirasakan pula di bidang pertahanan dan keamanan. Penemuan serat-serat pembuat baju anti peluru yang semakin berkualitas ditemukan. Kebutuhan manusia yang berbagai macam, sifat manusia yang tidak pernah puas menimbulkan dampak dari segi positif dan segi negatif. Dari segi positif, ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat pesat setiap tahun, misalnya peralatan teknologi canggih yang memberikan kemudahan dalam menjalankan tugas, aktivitas dan lain sebagainya. Namun, dari segi negatif, ada beberapa hal yang ditimbulkan dari semakin majunya zaman. Misalnya, kejahatan. Oleh karena itu, untuk menanggulangi hal-hal yang tidak diinginkan dibuatlah pakaian pelindung untuk aparat pertahanan dan keemanan, seperti tentara, kepolisian, pasukan khusus, maupun warga sipil. Tahun 1964, ditemukanlah bahan untuk pakaian anti peluru. Yaitu serat Aramid. Bahan yang memiliki struktur yang kuat, alot (tough), memiliki sifat peredam yang bagus (vibration damping) , tahan terhadap asam (acid) dan basa (leach), dapat menahan panas hingga 370C, sehingga tidak mudah terbakar. Di Indonesia standar rompi anti peluru dibuat oleh Dinas Litbang ABRI yang dikenal dengan Standar Spesifikasi Teknik (SST). Pakta standar tersebut penilaiannya berdasarkan bahan anti peluru yang digunakan. Misalnya, bila bahannya dari Serat Kevlar nilainya 100 dan apabila terbuat dari Serat Nilon nilainya 60. Kebanyakan pakaian anti peluru berupa rompi, dan berdasarkan jenisnya pakaian anti peluru dibagi menjadi dua, yaitu soft body armor dan hard body armor. Soft body armor digunakan pada tugas keamanan keseharian, sedangkan hard body armor digunakan pada tugas yang beresiko tinggi. Prinsip kerja rompi anti peluru yaitu mengurangi sebanyak mungkin lontaran energi kinetik dan memecahnya ke penampang rompi anti peluru yang luas, sehingga energi tersebut tidak cukup lagi untuk membuat peluru dapat menembus rompi anti peluru. Analoginya seperti laju bola yang dapat ditahan oleh jaring gawang. Jaring gawang terdiri dari rangkaian tali yang saling terhubung satu sama lain. Apabila bola tertangkap oleh jaring gawang, maka energi kinetik bola tersebut akan diserap oleh jaring gawang, yang menyebabkan tali di sekitarnya bertambah panjang dan kemudian tekanan tali akan dialirkan ke tiang gawang. Namun, rompi anti peluru tidak dapat menghindari sepenuhnya dari cidera yang dihasilkan oleh tembakan karena fungsi utama rompi anti peluru untuk menahan peluru. Sehingga dengan membuat desain rompi anti peluru baru diharapkan dapat menambah kinerja rompi anti peluru agar dapat memperkecil cidera tembakan, yaitu dengan cara memberi karet pada sisi samping dan memberi resleting pada sisi depan yang ditutupi oleh penutup resleting. Memberi kantong di bagian dada untuk menjaga keselamatan tubuh seseorang.

KATA PENGANTAR

Perkembangan teknologi di bidang keamanan dan pertahanan, khususnya dititikberatkan pada pakaian pelindung bagi para aparat pertahanan dan keamanan nasionalkarena keselamatan terhadap jiwa seseorang sangatlah penting. Karyainimemperlihatkanseberapa besar kekuatan pakaian pelindung peluru sehingga memberi keamanan bagi pemakainya.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terimakasih banyak kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian karya tulis ini yaitu:

1. Allah SWT yang memberikan kesehatan serta kesempatan untuk membuat karya tulis ini.

2. Drs. Marsudi, M.Pd selaku dosen pembimbing yang telah bersedia membimbing dan mengoreksi karya tulis ini.

3. Orangtua yang sangat membantu pemberian motivasi serta nasihat yang bermanfaat dalam proses penulisan yang cukup banyak menyita waktu.

4. Teman-teman yang telah memberi motivasi bagi penulisan karya tulis ini.

Karya ini diharapkan dapat memberikan masukan informasi serta wacana yang bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya.

Surabaya, 8 April 2013

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL1

ABSTRAK.. 2

KATA PENGANTAR.. 3

DAFTAR ISI. 4

DAFTAR GAMBAR.. 5

DAFTAR TABEL.. 6

BAB I PENDAHULUAN.. 7

I.1 Latar Belakang. 7

I.2 Rumusan Masalah. 7

I.3 Tujuan. 7

I.4 Manfaat 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.. 8

II.1 Serat Aramid. 8

II.2 Sifat-sifat Serat Aramid. 9

II.3 Produksi Serat Aramid. 10

II.4 Aplikasi Bahan Anti Peluru. 10

II.5 Sejarah Perkembangan Baju Anti Peluru. 11

II.6 Prinsip Kerja Rompi Anti Peluru. 13

BAB III METODE PENULISAN.. 15

III.1. Teknik Pengumpulan Data. 15

III.2. Teknik Pengolahan Data. 15

III.3. Teknik Analisis Data. 16

BAB IV ANALISA DATA.. 17

IV.1 Desain Baru Rompi Anti Peluru. 17

IV.2 Prinsip Kerja Rencana Desain Baru. 17

BAB V PENUTUP. 18

V.1 Kesimpulan. 18

V.2 Saran. 18

DAFTAR PUSTAKA.. 19

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Stephanie Kwolek ..8

Gambar 2 struktur Molekul Aramid8

Gambar 3 Benang Kevlar 9

Gambar 4 Bahan yang Terbuat dari Serat Kevlar..10

Gambar 5 Soft Body Armor .13

Gambar 6 Hard Body Armor .14

Gambar 7 Lapisan Pembentuk Body Armor ..14

Gambar 8 Peluru Mengenai Rompi Anti Peluru 15

Gambar 9 Bagan Teknik Pengolahan Data 15

Gambar 10 Desain Rompi Anti Peluru .17

DAFTAR TABEL

Tabel 2 Standar Rompi Anti Peluru 16

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Dengan semakin berkembangnya teknologi terbaru dalam hal pertahanan dan keamanan, maka diperlukan pengembangan baru untuk melindungi para penegak hukum dan keamanan dari bahaya terjangan peluru dan bahaya lain pekerjaannya. Persoalan tersebut mendorong diciptakannya pakaian yang dapat menghalau bahaya senjata tajam dan proyektil peluru dari tubuh pemakainya. Berabad-abad yang lalu manusia telah menciptakan pakaian pelindung seperti baju besi dan pakaian tempur. Hal itu telah mengalami berbagai perkembangan hingga menjadi rompi ringan yang kini dipakai penegak hukum pada umumnya. Bahkan, masyarakat umum pun memiliki rompi ini. Namun, ketidaktahuan dari para masyarakat mengenai rompi ini dan cara kerjanya menyebabkan banyaknya penipuan.Selain itu, desain rompi yang kini dipakai kurang nyaman dan menyebabkan pemakainya sedikit kesulitan dalam bergerak.

I.2 Rumusan Masalah

1. Apa bahan pembuat rompi anti peluru dan sejarah perkembangannya?

2. Bagaimana cara kerja dari rompi anti peluru?

3. Bagaimana pengembangan desain yang dapat meningkatkan rasa nyaman pemakai rompi anti peluru?

I.3 Tujuan

1. Mengetahui detail bahan pembuat rompi anti peluru, aplikasinya dan sejarah perkembangannya

2. Mengetahui cara kerja rompi anti peluru

3. Memberikan ide alternatif baru mengenai desain rompi anti peluru yang lebih modern dan nyaman untuk dikenakan.

I.4 Manfaat

1. Memberikan informasi secara detail mengenai bahan pembuat rompi anti peluru.

2. Memberi pengetahuan mengenai prinsip kerja rompi anti peluru.

3. Memberi ide alternatif terbaru mengenai desain rompi anti peluru yang modern, aman, dan nyaman digunakan.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Serat Aramid

Serat aramid merupakan kependekan dari kata Aromatic Polyamide.Serat ini dikenal dengan nama dagang Kevlar. Serat Aramid ditemukan pada tahun 1964 oleh Stephanie Kwolek, seorang ahli kimia berkebangsaan Amerika yang bekerja sebagai peneliti di perusahaan DuPont. Serat ini merupakan pengembangan dari serat yang sebelumnya telah ditemukan yaitu serat polypropylena. Serat ini ditemukan oleh G. Natta, P. Pinni dan G. Mazzanti pada tahun 1959. Serat ini memiliki beberapa kelemahan. Salah satunya yaitu ikatan yang rapuh antara serat dan matriks sehingga kekuatan tarik yang dimiliki menjadi rendah. Kekurangan dari sifat inilah yang menjadi landasan ditemukannya serat aramid oleh Stephanie Kwolek.

Gambar 1 Stephanie Kwolek

Aramid memiliki struktur yang kuat, tangguh (tough), memiliki sifat peredam yang bagus (vibration damping) , tahan terhadap asam (acid) dan basa (leach). Struktur dari serat aramid itu sendiri tersusun dari rantai panjang poliamida sintentik yang sersusun atas gugus amida dan gugus aromatik.

Gambar 2 Struktur Molekul Aramid

II.2 Sifat-sifat Serat Aramid

Kevlar merupakan salah satu tipe aramida, yang terdiri dari rantai panjang polimer dengan orientasi pararel. Aramida sendiri merupakan serat sintetik yang memiliki rantai panjang poliamida sintentik dengan 85 persen sambungan amidanya menempel secara langsung pada dua rantai aromatik yaitu gugus amida dan gugus aromatik. Kekuatan Kevlar berasal dari ikatan hidrogen intra-molukuler dan interaksi tumpukan aromatik-aromatik antar lembaran. Hal ini berbeda dengan kekuatan yang dimiliki oleh serat-serat lain seperti dyneema (serat yang terbuat dari rantai polietilena yang tersusun searah dan sangat panjang). Serat Dyneema hanya mengandalkan interaksi gaya Van der Waals yang terdapat pada rantai polietilena. Oleh sebab itu, kekuatan yang dimiliki serat dyneema jauh lebih kecil dibandingkan dengan serat aramid.

Serat Kevlar termasuk kelompok serat poliamida yang memiliki berat jenis 1,44 dan memiliki kekuatan tarik ( tensile strength ) kurang lebih 3620 MPa. Meskipun beratnya ringan, serat kevlar memiliki kekuatan tarik 5 kali lebih besar dibandingkan dengan besi. Polimer Kevlar memiliki gugus amida dan oksigen secara beraturan sehingga dapat menciptakan ikatan-ikatan hidrogen yang teratur. Inilah yang menyebabkan serat kevlar tahan terhadap panas hingga 3700C dan tidak mudah terbakar. Oleh karena itu, serat kevlar pun banyak digunakan di bidang militer, bidang pesawat terbang, tank, antariksa (roket) dan lain-lain.

Gambar 3 Benang Kevlar

II.3 Produksi Serat Aramid

Langkah produksi serat aramid atau Kevlar yaitu dengan menyintesis dari monomer 1,4-fenildiamin (para-fenilendiamin) dan tereftaloil klorida. Hasilnya adalah polimer aromatik amida (aramida) dengan cincin benzena dan gugus amida yang berselang-seling. Dengan langkah produksi ini, diperoleh lembaran polimer yang tergabung secara acak. Untuk membuat kevlar, bahan-bahan dilarutkan dan diaduk, menghasilkan rantai polimer yang berorientasi membentuk serat.

Gambar 4 Bahan yang terbuat dari Serat Kevlar

Kevlar berharga mahal karena sulitnya pemakaian asam sulfat pekat dalam produksinya. Kondisi yang ekstrim ini dibutuhkan untuk menjaga ketaklarutan polimer yang tinggi dalam larutan selama sintesis dan pengadukan.

Bahan anti-peluru lain yang dikembangkan setelah kevlar diantaranya DSMs Dyneema, Akzos Twaron, Toyobos Zylon (yang kontroversial, studi terbaru melaporkan, bahan ini terdegradasi dengan cepat sehingga pemakainya tidak terlindungi seperti yang diharapkan), atau Honeywells GoldFlex semuanya merupakan merk dagang. Bahan-bahan yang baru ini lebih ringan, tipis, dan lebih tahan dibanding kevlar, namun harganya lebih mahal

II.4 Aplikasi Bahan Anti Peluru

Bahan anti peluru digunakan sebagai pakaian pelindung yang berupa rompi. Rompi dirancang untuk melindungi bagian dada, perut dan punggung pemakainya terutama dari proyektil peluru dan serpihan granat atau bom. Rompi dibuat nyaman jika digunakan dan tidak mengganggu aktivitas. Rompi dibuat nyaman dan tidak mengganggu aktivitas. Mayoritas Pemakai tentu orang-orang yang memiliki resiko tinggi menjadi sasaran tembak seperti polisi, anggota militer, pasukan khusus, maupun warga sipil (eksekutif).

Di Indonesia standar rompi anti peluru dibuat oleh Dinas Litbang ABRI yang dikenal dengan Standar Spesifikasi Teknik (SST). Pakta standar tersebut penilaiannya berdasarkan bahan anti peluru yang digunakan. Misalnya, bila bahannya dari Serat Kevlar nilainya 100 dan apabila terbuat dari Serat Nilon nilainya 60. Standar rompi anti peluru untuk personil militer mempunyai persyaratan seperti dalam tabel di bawah ini.

Tabel 1 Standar Rompi Anti Peluru

NoPersyaratan

1Memberikan kekebalan bagi pemakai terhadap senjata tajam dan tembakan

2Rompi anti peluru harus ringan, enak dipakai dan tidak mengganggu gerakan

3Tahan terhadap segala cuaca dan tidak mudah sobek

4Rompi taktis dan rompi Dakhura dapat memberikan efek kejut kepada lawan (menurunkan moril lawan)

5Rompi Intel dan WAL/VIP dapat menjamin kerahasiaan

6Mudah dalam pemakaian dan pelepasan.

II.5 Sejarah Perkembangan Baju Anti Peluru

Semenjak abad pertengahan ide menciptakan sebuah baju yang melindungi pemakainya telah lama dikembangkan. Dimulai dari ksatria dengan jubah besi, baju yang dapat mengurangi luka tusukan pedang atau luka bidikan panah. Namun, adanya perkembangan senjata api, perlindungan dengan jubah besi menjadi tidak berguna.apalagi ketika diketahui bahwa bahan pembuat jubah perlindungan berasal dari baja dan besi yang berat dan kaku, sehingga memiliki kekemahan yaitu sulit untuk mengakomodir gerakan pemakainya.

Berdasarkan jenis baju anti peluru, dapat dibedakan menjadi dua, yaitu Soft Body Armor dan Hard Body Armor.

1. Soft Body Armor

Rompi yang dipakai dalam tugas keseharian dan dalam tugas penyamaran (undercover) polisi atau detektif. Jenis ini lebih mengutamakan baju anti peluru yang ringan.

Gambar 5 Soft Body Armor

1. Hard Body Armor

Perbedaan dengan jenis soft body armor adalah soft body armor ditambahkan dengan lapisan tertentu, akan didapatkan hard body armor. Umumnya lapisan terbuat dari keramik (Al2O3 Alumina), lempengan logam atau komposit yang solid dan keras. Bentuknya yang tebal dan berat menjadikan tidak nyaman, sehingga baju ini hanya dalam tugas khusus beresiko tinggi, seperti operasi militer atau operasi tim SWAT akan dikenakan.

Gambar 6 Hard Body Armor

Bahan PenyusunPada umumnya Soft body armor terbuat dari serat aramid (aramid fibres), Satu lapisan Kevlar tebalnya kurang dari 1 mm, standar baju terdiri hingga 32 lapisan dan beratnya dapat mencapai 10 kg.

Gambar 7 Lapisan pembentuk Body Armor

II.6 Prinsip Kerja Rompi Anti Peluru

Prinsip kerja rompi anti peluru adalah dengan mengurangi sebanyak mungkin lontaran energi kinetik dan memecahnya ke penampang rompi anti peluru yang luas, sehingga energi tersebut tidak cukup lagi untuk membuat peluru dapat menembus rompi anti peluru.

Analoginya seperti laju bola yang dapat ditahan oleh jaring gawang. Jaring gawang terdiri dari rangkaian tali yang saling terhubung satu sama lain. Apabila bola tertangkap oleh jaring gawang, maka energi kinetik bola tersebut akan diserap oleh jaring gawang, yang menyebabkan tali di sekitarnya bertambah panjang dan kemudian tekanan tali akan dialirkan ke tiang gawang.

Dalam menyerap laju energi peluru, kevlar mengalami deformasi yang menekan ke arah dalam, tekanan kedalam ini akan diteruskan sehingga mengenai tubuh pengguna. Batas maksimal penekanan kedalam tidak boleh lebih dari 44 mm. Jika batasan tersebut dilewati, maka pengguna rompi anti peluru akan mengalami luka dalam yang tentunya akan membahayakan keselamatan jiwa.

Gambar 8 Peluru mengenai rompi anti peluru

Anggapan bahwa pemakai rompi anti peluru dapat terhindar sepenuhnya dari cidera yang dihasilkan oleh tembakan adalah salah. Perlu ditekankan sekali lagi, bahwa fungsi utama rompi anti peluru hanyalah untuk menahan peluru. Sehingga peluru tidak sampai masuk ke dalam tubuh pemakai rompi anti peluru.

Tidak jarang akibat tekanan yang ditimbulkan peluru, pemakai rompi anti peluru akan menderita luka memar hingga patah tulang. Tentunya cidera juga tergantung dari jenis rompi anti peluru yang digunakan. Ini menunjukkan bahwa istilah rompi anti peluru (bullet proof vest) tidaklah tepat, istilah yang benar adalah rompi balistik (ballistic vest).

BAB III

METODE PENULISAN

III.1. Teknik Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan meliputi data sekunder yang berasal dari jurnal penelitian dan buku referensi atau artikel artikel ilmiah dari sumber yang kredibel. Adapun data sekunder tersebut terdiri dari :

1. Tinjauan tentang serat komposit yang telah ada dan analisis kelemahannya sebagai bahan pembuatan rompi anti peluru

2. Tinjauan tentang potensi penggunaan serat aramid dalam pembuatan rompi anti peluru

3. Tinjauan tentang desain baru rompi anti peluru berbahan dasar serat aramid yang ringan dan kuat.

III.2. Teknik Pengolahan Data

Gambar 9 Bagan Teknik Pengolahan Data

Input: Data yang dikumpulkan meliputi data sekunder dari jurnal penelitian baik cetak maupun elektronik (internet), literatur buku maupun dari situs-situs koran online. Data sekunder menyakup: analisis kelemahan serat komposit yang telah digunakan sebagai bahan anti peluru, potensi penggunaan serat aramid, dan desain baru rompi anti peluru berbahan dasar serat aramid yang ringan dan kuat.

Proses: Menganalisis data yang terkumpul yang berkaitan dengan judul yang diangkat dalam karya tulis. Analisis data menyakup mengintegrasikan potensi dari dari data sekunder yang diperoleh, dan melakukan analisis potensi baru yang dihasilkan dari potensi yang sudah ada sebelumnya.

Output: Penyajian data solusi permasalahan, keunggulan dari solusi yang ditawarkan, serta potensi pengembangan dan penerapan dari solusi yang ditawarkan. Dalam hal ini solusi yang ditawarkan adalah penggunaan serat aramid sebagai bahan pembuatan rompi anti peluru.

III.3. Teknik Analisis Data

Metode pendekatan pada proses analisa yang dilakukan dalam penulisan karya tulis ini adalah:

1. Metode Analisa Deskriptif

Yaitu analisa untuk mengelola dan menafsirkan data yang diproleh sehingga dapat menggambarkan keadaan yang sebenarnya pada objek yang dikaji. Data yang diolah adalah menyakup dua hal utama, yakni data terkait potensi serat komposit baru yaitu serat aramid dan penggunaan serat aramid sebagai pakaian anti peluru. Pengolahan data dari dua input tersebut didapatkan solusi yang ditawarkan yaitu desain rompi anti peluru berbahan dasar serat aramid.

1. Metode Analisa Komparatif

Untuk melihat perbandingan gagasan yang ditawarkan dengan beberapa teori yang relevan dengan gagasan. Dalam hal ini adalah analisa menyakup perbandingan keunggulan solusi yang ditawarkan dengan solusi yang pernah ditawarkan sebelumnya.

BAB IV

ANALISA DATA

IV.1 Desain Baru Rompi Anti Peluru

Gambar 10 Desain Rompi Anti Peluru

IV.2 Prinsip Kerja Rencana Desain Baru

Rencana desain baru dari rompi peluru adalah memberi karet pada sisi samping dan memberi resleting pada sisi depan yang ditutupi oleh penutup resleting. Karet di bagian samping digunakan untuk mengecilkan ukuran rompi sesuai dengan ukuran badan penggunanya. Sedangkan resleting yang ada di bagian depan dimaksudkan untuk memudahkan pemakaian rompi. Penutup resleting terbuat dari Kevlar yang akan melindungi bagian resleting. Penambahan kantong di bagian dada juga untuk memberikan perlindungan lebih pada bagian dada yang paling rawan mengalami cidera serius. Kantong juga dapat digunakan untuk menyimpan benda-benda kecil.

BAB V

PENUTUP

V.1 Kesimpulan

Pakaian pelindung berupa rompi yang digunakan oleh militer, kepolisian, maupun sipil (eksekutif) pada umumnya terbuat dari bahan serat aromatik polyamides atau aramid dan dikenal dengan nama dagang Kevlar, Twaron, dan sebagainya. Rompi anti peluru adalah pakaian pelindung untuk meminimalkan cidera karena terkena peluru. Rompi dirancang untuk melindungi bagian dada, perut dan punggung pemakainya terutama dari proyektil peluru dan serpihan granat atau bom. Kemudian, berdasarkan jenis baju anti peluru, dapat dibedakan menjadi dua, yaitu Soft Body Armor dan Hard Body Armor.Rompi anti peluru tidak dapat menghindari sepenuhnya dari cidera yang dihasilkan oleh tembakan. Fungsi utama rompi anti peluru untuk menahan peluru. Sehingga peluru tidak sampai masuk ke dalam tubuh pemakai rompi anti peluru.

V.2 Saran

Sebaiknya untuk membuktikan dan melakukan penelitian sejauh mana rompi anti peluru desain baru yang terbuat dari serat Kevlar menahan peluru yang ditembakkan dari berbagai jenis senapan didampingi oleh orang yang professional dan jika perlu didatangkan tim medis untuk menghindari keadaan yang tidak diinginkan.

DAFTAR PUSTAKA

Amerika Standar NIJ-0101.04. Ballistic Resistance of Personal Body.2001.Washington : Diperbanyak oleh National Institute of Standard and Technology (NIST)

Bayu.2012.Pengertian Komposit secara luas. From http://eatrenkz.blogspot.com/2012/06/bab-ii-pengertian-komposit-secara-luas.html. Diunduh: 25 Maret 2013.

Dinas Penelitian dan Pengembangan, Mabes TNI Angkatan Udara. Standar Spesifikasi Teknik Rompi Tahan Peluru Untuk Personil Militer. 2003. Jakarta.

Gustami,Evi.2011.Bahan anti Peluru. From http://evgust.wordpress.com/2011/04/14/bahan-anti-peluru/. Diunduh: 28 Maret 2013

Hafiz.2010.Sejarah pembuatan baju anti peluru. From http://haxims.blogspot.com /2010/01 /sejarah-pembuatan-baju-anti-peluru.html.Diunduh: 25 Maret 2013

Santoso.2009. Pembuatan Rompi Anti Peluru Menggunakan Bahan Dasar Poliester. Bandung: Balai Besar Tekstil.

Septyawan,Dwi.2010.Komposit Kevlar. From http://dwi-septyawan.blogspot.com/2010/01/ Kevlar-composite.html. Diunduh: 25 Maret 2013

Wahyudi,Udin Reski,2011.Kegunaan polimer sebagai bahan anti peluru. From http://udin-reskiwahyudi.blogspot.com/2011/09/kegunaan-polimer-sebagai-bahan-anti.html. Diunduh: 25 Maret 2013

Jenis rompi anti peluru

Rompi anti peluru dibedakan menjadi dua jenis, yaitu Soft Body Armor dan Hard Body Armor.

a. Soft body armorSoft body armor adalah rompi anti peluru yang terbuat dari serat aramid (aramid fibres). Satu lapisan Kevlar tebalnya kurang dari 1 mm, umumnya standar baju terdiri hingga 32 lapisan dan beratnya biasa mencapai 10 kg. Rompi ini cenderung lebih ringan sehingga menguntungkan untuk digunakan dalam tugas-tugas penyamaran, atau pengamanan bagi personel intelijen.

Soft body armor

b. Hard Body armorDengan menambahi soft body armor dengan lapisan tertentu, dapat dihasilkan rompi anti peluru hard body armor. Umumnya lapisan terbuat dari keramik (Al2O3 Alumina), lempengan logam atau komposit. Bentuknya yang tebal dan berat menjadikannya tidak comfort, hingga jarang dikenakan dalam tugas keseharian. Hanya dalam tugas khusus yang beresiko tinggi, seperti operasi militer atau operasi tim SWAT yang akan mengenakan hard body armor.

Hard body armor

Bahan pembuat rompi anti peluru

Bahan yang digunakan untuk membuat rompi anti peluru selalu mengalami perkembangan seiring hasil penemuan-penemuan baru. Secara umum bahan-bahan yang digunakan adalah:

a. Aramid (Kevlar)Material ini ditemukan oleh Stephanie Kwolek pada tahun 1964, seorang ahli kimia berkebangsaan Amerika, yang bekerja sebagai peneliti pada perusahaan DuPont. Aramid adalah akronim dari kata aromatic polyamide. Aramid memiliki struktur yang kuat, alot (tough), memiliki sifat peredam yang bagus (vibration damping), tahan terhadap asam (acid) dan basa (leach), selain itu dapat menahan panas hingga 370C, sehingga tidak mudah terbakar. Produk yang dipasarkan dikenal dengan nama Kevlar. Kevlar memiliki berat yang ringan, tapi 5 kali lebih kuat dibandingkan besi.

Ikatan molekul aramid

Anyaman aramid (Kevlar)

b. VestranVestran adalah polymer kristal cair (liquid crystal polymer). Seratnya memiliki kekuatan hingga dua kali lipat dibandingkan dengan kevlar.

Bahan vestran

c. Jaring Benang Laba-laba (Spider Silk)Jaring benang laba-laba terdiri dari ikatan molekul protein yang panjang. Benang ini tidak hanya memiliki kemampuan dapat menahan beban yang ekstrem, tapi juga sekaligus memiliki sifat elastisitas yang sangat tinggi, hingga kalau ditarik dapat memanjang sebanyak 40%. Sifat elastis ini berasal dari butiran-butiran cairan kecil yang terdapat pada benang, yang kalau dilihat bentuknya seperti kalung mutiara atau tasbih.

Ikatan molekul benang laba-laba

Struktur benang laba-laba

d. CNT (Carbon Nanotubes)Kandidat material selanjutnya adalah CNT. Ditemukan tahun 1991 oleh Professor Sumio Iijima dari Jepang. CNT merupakan susunan ukuran karbon C yang berukuran sangat kecil nano (0,000000001) dan berbentuk seperti pipa (tube), yang dindingnya tersusun seperti rumah lebah. Diperkirakan material ini lebih kuat dibandingkan dengan benang laba-laba.

Struktur CNT

Prinsip Kerja Rompi Anti Peluru

Prinsip kerja rompi anti peluru adalah dengan mengurangi sebanyak mungkin lontaran energi kinetik peluru, dengan cara menggunakan lapisan-lapisan serat untuk menyerap energi laju tersebut dan memecahnya ke penampang rompi yang luas, sehingga energi tersebut tidak cukup lagi untuk membuat peluru dapat menembus rompi.

Dalam menyerap laju energi peluru, rompi mengalami deformasi yang menekan kearah dalam (shock wave), tekanan kedalam ini akan diteruskan sehingga mengenai tubuh pengguna. Batas maksimal penekanan ke dalam tidak boleh lebih dari 4,4 cm (44 mm). Jika batasan tersebut dilewati, maka pengguna baju akan mengalami luka dalam (internal organs injuries), yang tentunya akan membahayakan keselamatan jiwa.

Tekanan peluru pada rompi anti peluru. Serapan laju energi peluru yang menyebabkan lapisan rompi mengalami deformasi

Sedangkan gambar di bawah ini menunjukan bahwa anggapan pemakai baju anti pelurudapat terhindar sepenuhnya dari cidera yang dihasilkan oleh tembakanadalah salah!

Penembusan pada rompi anti peluru

Fungsi utama rompi anti peluru hanyalah untuk menahan peluru, sehingga peluru tidak sampai masuk ke dalam tubuh pemakai baju, yang dapat menyebabkan kematian.

Tingkatan Rompi anti peluru

Standar rompi anti peluru yang paling banyak digunakan adalah standar NIJ (National Institute of Justice) Amerika. Berdasarkan standar ini, rompi anti peluru dibagi menjadi beberapa tingkatan (level), yaitu level I, II-A, II, III-A, III, dan IV. Level I adalah tingkatan yang terendah, rompi hanya dapat menahan peluru yang berkaliber kecil.

Munisi yang mampu ditahan rompi anti peluru sesuai levelnya.

Level dari rompi anti peluru menunjukkan bahwa kemampuan untukmenahan tekanan dari peluru, semakin rendah levelnya maka kemampuan rompitersebut semakin rendah begitu juga sebaliknya.

Rompi anti peluru, baik yang soft maupun hard hanya berfungsi untuk menahan peluru agar tidak menembus tubuh pemakai rompi anti peluru. Tetapi daya dorong dari peluru tetap akan terasa dan bisa berdampak kurang baik, misalnya memar dan patah tulang. Kedepan diharapkan bahwa Tentara Nasional Indonesia dapat menggunakan rompi anti peluru dengan teknologi nano.

Oleh : Kapten Arh Basuki. W.S.T LemjiantekCara Membuat Jaket Anti Peluru Prinsip awalnya telah lama dikembangkan semenjak abad pertengahan. Dimulai dari ksatria (knight) dengan jubah besinya, yang dapat mengurangi luka tusukan pedang atau luka bidikan panah. Sayangnya dengan perkembangan senjata api, perlindungan tersebut menjadi tidak berguna. Baju anti peluru (bullet proof vest) atau baju balistik (ballistic vest). Baju anti peluru dibedakan menjadi dua, yaitu Soft Body Armor dan Hard Body Armor. Dalam tugas keseharian atau dalam tugas penyamaran (undercover) polisi / detektif lebih mengutamakan baju anti peluru yang ringan. Soft body armor umumnya sekarang terbuat dari serat aramid (aramid fibres). Aramid adalah kependekan dari kata aromatic polyamide. Aramid memiliki struktur yang kuat, alot (tough), memiliki sifat peredam yang bagus (vibration damping) , tahan terhadap asam (acid) dan basa (leach) dan selain itu dapat menahan panas hingga 370C, sehingga tidak mudah terbakar. Karena sifatnya yang demikian, aramid juga digunakan di bidang pesawat terbang, tank, dan antariksa (roket).Produk yang dipasarkan dikenal dengan nama Kevlar. Kevlar memiliki berat yang ringan, tapi 5 kali lebih kuat dibandingkan besi. Anyaman serat ini umumnya dikenal dipasaran dengan nama Kevlar Prinsip Kerja Baju Anti Peluru Prinsip kerjanya adalah dengan mengurangi sebanyak mungkin lontaran energi kinetik peluru, dengan cara menggunakan lapisan-lapisan kevlar untuk menyerap energi laju tersebut dan memecahnya kepenampang baju yang luas, sehingga energi tersebut tidak cukup lagi untuk membuat peluru dapat menembus baju. Dalam menyerap laju energi peluru, baju (kevlar) mengalami deformasi yang menekan ke arah dalam (shock wave), tekanan kedalam ini akan diteruskan sehingga mengenai tubuh pengguna. Batas maksimal penekanan kedalam tidak boleh lebih dari 4,4 cm (44 mm). Jika batasan tersebut dilewati, maka pengguna baju akan mengalami luka dalam (internal organs injuries), yang tentunya akan membahayakan keselamatan jiwa. Analoginya seperti laju bola yang dapat ditahan oleh jaring gawang. Jaring gawang terdiri dari rangkaian tali yang saling terhubung satu sama lain. Apabila bola tertangkap oleh jaring gawang, maka energi laju (kinetik) bola tersebut akan diserap oleh jaring gawang, yang menyebabkan tali disekitarnya bertambah panjang (extend) dan kemudian tekanan (tarikan) tali akan dialirkan ke tiang gawang. Anggapan bahwa pemakai baju anti peluru dapat terhindar sepenuhnya dari cidera yang dihasilkan oleh tembakan adalah salah. Perlu ditekankan sekali lagi, bahwa fungsi utama baju anti peluru hanyalah untuk menahan peluru. Sehingga peluru tidak sampai masuk kedalam tubuh pemakai baju, yang dapat menyebabkan kematian. Tidak jarang akibat tekanan yang ditimbulkan peluru tadi, pemakai baju akan menderita luka memar (blunt force trauma) hingga patah tulang. Hard Body Armor Dengan menambahi soft body armor dengan lapisan tertentu, dapat dihasilkan hard body armor. Umumnya lapisan terbuat dari keramik ( Al2O3 Alumina), lempengan logam atau komposit. Bentuknya yang tebal dan berat menjadikannya tidak comfort, hingga jarang dikenakan dalam tugas keseharian. Hanya dalam tugas khusus yang beresiko tinggi, seperti operasi militer atau operasi tim SWAT akan dikenakan. Level Baju Balistik Standar baju balistik yang paling banyak digunakan adalah standar NIJ (National Institute of Justice) Amerika. Berdasarkan standar ini, baju balistik dibagi menjadi beberapa tingkatan (level), yaitu level I, II-A, II, III-A, III, dan IV. Level I adalah tingkatan yang terendah, baju hanya dapat menahan peluru yang berkaliber (berdiameter) kecil. Material Lain : Vectran Vectran adalah polymer kristal cair (liquid crystal polymer). Seratnya memiliki kekuatan hingga dua kali lipat dibandingkan dengan kevlar. Benang Laba-laba (Spider Silk) Benang laba-laba terdiri dari ikatan molekul protein yang panjang. Benang ini tidak hanya memiliki kemampuan dapat menahan beban yang ekstrem, tapi juga sekaligus memiliki sifat elastis yang sangat tinggi, hingga kalau ditarik dapat memanjang sebanyak 40%. Sifat elastis ini berasal dari butiran-butiran cairan kecil yang terdapat pada benang, yang kalau dilihat bentuknya seperti kalung mutiara atau tasbih. Setiap butiran ini didalamnya memiliki reserve benang, bila ada mangsa yang terjatuh kedalam jaring laba-laba, benang dalam butiran ini akan otomatis tertarik keluar, sehingga jaring tidak akan putus. CNT (Carbon Nanotubes) Ditemukan tahun 1991 oleh Professor Sumio Iijima dari Jepang. CNT merupakan susunan unsur karbon (C) yang berukuran sangat kecil nano(0,000 000 001) dan berbentuk seperti pipa (tube), yang dindingnya tersusun seperti rumah lebah. SUMBER:Sangpertamaxx Cikgupj: Orang kita sampai bila nak jadi pengguna sahaja, mari kita belajar jadi perekacipta...

Copy and WIN : http://bit.ly/copynwinhttp://www.indonetwork.co.id/pabrikalatmiliter/http://artikel.okeschool.com/artikel/techno/1637/rompi-anti-peluru.htmlProses Bagaimana Sebuah Peluru DitembakkanSebelum anda membaca Proses Bagaimana Sebuah Peluru Ditembakkan ini lebih jauh, sebaiknya anda terlebih dahulu memahami bagian-bagian dari peluru. Sebuah peluru terdiri dari beberapa bagian yaitu proyektil peluru ( anak peluru) , selongsong peluru, mesiu, dan primer. Keseluruhan rangkaian ini disebut amunisi. Istilah " peluru " sebenarnya hanya mengacu pada bagian proyektil dari amunisi tersebut, atau anak peluru yang ditembakkan, dan bukan keseluruhan dari amunisi tersebut.

Selongsong peluru adalah benda yang merupakan wadah yang yang membungkus proyektil peluru dan terdiri dari propelan ( biasanya bubuk mesiu) , rim, dan primer. Bubuk mesiu berfungsi sebagai pencetus ledakan yang mendorong proyektil peluru dengan energi kinetik. Selongsong peluru sendiri baru dikenal pada penggunaan amunisi senjata api modern.

Sebuah selongsong yang berisi propelan tanpa menggunakan proyektil peluru disebut peluru hampa atau peluru kosong, di mana saat primer terpukul, hanya akan terdengar suara ledakan tanpa adanya proyektil yang ditembakkan senapan. Peluru hampa umumnya digunakan saat dibutuhkannya suara dan kilatan senjata api, tanpa proyektil yang berbahaya, misalnya untuk latihan militer, dalam pengambilan gambar film, dan pada pistol penanda pada olahraga balap lari. Walaupun tidak berisi anak peluru, peluru hampa tetap berbahaya. Peluru hampa dapat menyebabkan kematian bila ditembakkan ke seseorang pada jarak yang dekat. Pemeran film Brandon Lee dan Jon-Erik Hexum tewas karena senjata api yang menggunakan peluru hampa.

Terdapat satu lagi jenis amunisi khusus lainnya yaitu peluru karet. Peluru karet adalah proyektil yang terbuat dari karet, atau yang dilapisi karet, yang ditembakkan dari senjata api. Peluru karet digunakan sebagai senjata tidak mematikan, namun tetap dapat menembus kulit manusia. Peluru karet tetap dapat menyebabkan kematian apabila digunakan pada jarak dekat atau terkena bagian vital seperti kepala. Peluru karet, bersama dengan peluru plastik, lilin, dan kayu, digunakan pada saat kerusuhan atau unjuk rasa. Pertama kali diperkenalkan oleh pemerintah Amerika Serikat guna menghadang demonstran anti perang Vietnam pada tahun 60-an.

Bagaimana Proses Sebuah Peluru Ditembakkan

Selongsong peluru bersifat kedap udara dan akan mengunci ruang pembakaran amunisi dari segala arah kecuali pada bagian bawah selongsong tersebut.Ketika pelatuk senapan ditarik, pin pemicu tembakan akan memukul primer dan memicunya.Percikan api akan terjadi akibat pukulan pin pada primer dan akan membakar gas pada bubuk mesiu.Gas yang terbakar dari bubuk mesiu mendorong proyektil peluru lepas dari selongsong-nya.Setelah peluru terlepas, tekanan pada selongsong akan hilang menjadikan selongsong tersebut terlontar keluar dari ruang pembakaran.

Satu dasawarsa terakhir factor keamanan menjadi suatu hal yg sangat didambakan oleh seluruh masyarakat Jakarta.Jakarta merupakan Kota terpadat dan termajemuk di Indonesia, yang juga merupakan kota yg paling tinggi tingkat kriminalitasnya , mungkin tidak hanya tertinggi di Indonesia , akan tetapi di seluruh Asia tenggara.

Selain tingkat kriminilitas yang tinggi , Jakarta yang merupakan pusat pemerintahan Negara Indonesia , juga merupakan target utama bagi gerakan gerakan teroris , baik teroris lokal maupun internasi-onal guna menggoncang kestabilan keamanan negara maupun guna tujuan- tujuan politik sekala international , yg di tahun tahun terakhir begitu dahsyatnya menggoncang kota Jakarta .

Kasus kedubes filipina, kasus malam Natal 2001 , kasus Hotel Ma-rriot, dan terakhir beberapa saat yg lalu kedubes Australia yang digoncang Bom berkekuatan tinggi yg memporak porandakan gedung sekitarnya yang beradius 500 meter dan merengut nyawa orang-orang yg tak berdosa serta melukai ratusan orang. Belum lagi bom-bom yg sekala kecil yg sering terjadi di tahun belakangan ini. Merupakan bukti bahwa factor keamanan begitu susahnya kita dapatkan.Begitu juga kriminalitas dijalan, perampokan bersenjata, tajam, kam-pak, bahkan perampokan dengan senjata api sudah merupakan menu harian koran-koran ibukota.Terbongkarnya penyelundupan 2 kontainer berbagai tipe Senjata Api pada 12 November 2004 oleh bea cukai Tanjung Priok , salah satu bukti bahwa jakarta juga merupakan target potensial untuk beredarnnya senjata api ilegal, lalu kemanakah beredarnya senjata senjata terse-but maka tidak heran perampokan dan kejahatan bersenjata api telah menjadi trend kejahatan saat ini.Rasa ketidak aman berkendara di jalanan jakarta tidak hanya oleh faktor kejahatan seperti tsb diatas saja, akan tetapi sering kali kita terjebak dalam Tawuran anak anak sekolah dan tawuran antar war-ga, dimana batu batu dan benda keras lainnya bisa sangat mengan-cam keselamatan kita dan keluarga kita yg sedang berada dan ter-jebak ditengah tengah situasi tersebut.Kerja Keras Polisi sebagai benteng kemananan masyarakan selama ini terbukti belum lah cukup, masih saja terjadi hal2 seperti tersebut diatas.Usaha pengamanan Sendiri adalah hal pencegahan yg paling tepat yg harus dilakukan oleh kita.