Nabati

4
SORGUM Sorgum merupakan tanaman biji-bijian yang banyak dibudidayakan di daerah beriklim panas dan kering. Sorghum berasal dari wilayah sekitar sungai Niger di Ethiopia, Afrika. Sekarang sekitar 80% areal pertanaman sorgum berada di wilayah Afrika dan Asia. Pada umumnya biji sorgum berukuran 4 x 2,5 x 3,5 mm. Berat biji bervariasi antara 8 mg - 50 mg, rata-rata berat 28 mg. Kulit biji ada yang berwarna putih, merah atau cokelat. (Wikipedia.2013) Sorgum dapat beradaptasi pada kisaran kondisi ekologi yang luas dan dapat berproduksi pada kondisi yang kurang sesuai bila dibandingkan dengan tanaman padi. Sorgum dapat bertoleransi pada keadaan yang panas dan kering, tetapi juga dapat tumbuh pada daerah yang bercurah hujan tinggi atau tempat-tempat yang bergenang. Sorgum juga dapat tumbuh pada tanah-tanah berpasir. la dapat tumbuh pada pH tanah berkisar 5,0 - 5,5. Tanaman sorgum dapat berproduksi pada tanah yang terlalu kritis bagi tanaman lainnya. Di Indonesia sorgum telah lama dikenal oleh petani khususnya di Jawa, NTB dan NTT. Di Jawa sorgum dikenal dengan nama Cantel, sering ditanam oleh petani sebagai tanaman sela atau tumpang sari dengan tanaman lainnya. Biji sorgum yang telah disosoh kemudian digiling yang kemudian menjadi tepung. Tepung sorgum tersebut dapat dijadikan sebagai campuran kue sehingga dapat mengurangi penggunaan tepung beras yang dibutuhkan untuk kue tersebut. Kue yang bisa dibuat dengan campuran tepung sorgum ini misalnya bolu, nastar, roti, cookies, pop-sorgum, jipang, mie, wajik, dan lapis. GUDE Kacang Gude atau Cajanus Cajan (L) termasuk jenis tanaman kacang – kacangan (leguminosa) yang banyak diusahakan masyarakat baik di sawah maupun di tegalan. Tanaman Gude tumbuhnya tegak dengan tinggi tanaman sekitar 0,5 – 4 m, perakarannya serabut / tipis-tipis mencapai kedalaman 2 m. Tanaman ini bercabang banyak, diameter batangnya sekitar 15 cm. Selain bermanfaat untuk bahan sayuran, tanaman ini dapat memperbaiki struktur tanah karena adanya rhizobium pada bintil akarnya.

description

sjsjk

Transcript of Nabati

Page 1: Nabati

SORGUM

 Sorgum merupakan tanaman biji-bijian yang banyak dibudidayakan di daerah beriklim panas dan kering. Sorghum berasal dari wilayah sekitar sungai Niger di Ethiopia, Afrika. Sekarang sekitar 80% areal pertanaman sorgum berada di wilayah Afrika dan Asia.

Pada umumnya biji sorgum berukuran 4 x 2,5 x 3,5 mm. Berat biji bervariasi antara 8 mg - 50 mg, rata-rata berat 28 mg. Kulit biji ada yang berwarna putih, merah atau cokelat. (Wikipedia.2013)

Sorgum dapat beradaptasi pada kisaran kondisi ekologi yang luas dan dapat berproduksi pada kondisi yang kurang sesuai bila dibandingkan dengan tanaman padi. Sorgum dapat bertoleransi pada keadaan yang panas dan kering, tetapi juga dapat tumbuh pada daerah yang bercurah hujan tinggi atau tempat-tempat yang bergenang. Sorgum juga dapat tumbuh pada tanah-tanah berpasir. la dapat tumbuh pada pH tanah berkisar 5,0 - 5,5. Tanaman sorgum dapat berproduksi pada tanah yang terlalu kritis bagi tanaman lainnya.

Di Indonesia sorgum telah lama dikenal oleh petani khususnya di Jawa, NTB dan NTT. Di Jawa sorgum dikenal dengan nama Cantel, sering ditanam oleh petani sebagai tanaman sela atau tumpang sari dengan tanaman lainnya.Biji sorgum yang telah disosoh kemudian digiling yang kemudian menjadi tepung. Tepung sorgum tersebut dapat dijadikan sebagai campuran kue sehingga dapat mengurangi penggunaan tepung beras yang dibutuhkan untuk kue tersebut. Kue yang bisa dibuat dengan campuran tepung sorgum ini misalnya bolu, nastar, roti, cookies, pop-sorgum, jipang, mie, wajik, dan lapis. 

GUDE

Kacang Gude atau Cajanus Cajan (L) termasuk jenis tanaman kacang – kacangan (leguminosa) yang banyak diusahakan masyarakat baik di sawah maupun di tegalan. Tanaman Gude tumbuhnya tegak dengan tinggi tanaman sekitar 0,5 – 4 m, perakarannya serabut / tipis-tipis mencapai kedalaman 2 m. Tanaman ini bercabang banyak, diameter batangnya sekitar 15 cm.

Selain bermanfaat untuk bahan sayuran, tanaman ini dapat memperbaiki struktur tanah karena adanya rhizobium pada bintil akarnya.

a. Ciri – ciri tanaman :

Daun Gude berselang – seling, beranak daun tiga, berkelompok dan berbintil. Bunga pada tanaman Gude berbentuk kupu-kupu, daun mahkota berwarna kuning atau krem. Buah berbentuk polong lurus atau bentuk sabit berisi kira – kira 4 sampai dengan 9 butir biji yang bundar. Biji Gude mempunyai warna macam – macam. Biji berwarna putih, krem, coklat, keunguan sampai dengan hampir hitam.

b. Penyebaran :

Page 2: Nabati

Tanaman ini banyak tersebar di seluruh wilayah daerah tropik atau panas.

c. Syarat Tumbuh :

Tanaman Gude dapat tumbuh dengan baik pada tanah yang kering dengan daya dukung air yang cukup dengan PH ( Derajat Keasaman 5 -7). Tanaman ini tidak tahan terhadap hujan salju. Suhu yang baik bagi pertumbuhannya berkisar antara 18 dan 38 derajat celcius.

d. Manfaat :

Manfaat utama Gude adalah biji polongnya sebagai bahan sayuran, bahan tempe dan kecap, selain itu juga bagus untuk perbaikan struktur tanah karena perakarannya mengandung rhizobium. Sebagai bahan sayuran, kacang Gude mempunyai nilai gizi yang tinggi. Setiap 100gr bagian biji kering yang dapat dimakan mengandung 7 – 10,3 gr air, 14 – 30 gr protein, 1 – 9 gr lemak. Kacang Gude ini juga mengandung beberapa vitamin, termasuk vitamin A dan vitamin B kompleks.

JEWAWUT

Jawawut adalah tanaman semusim seperti rumput, yang dapat mencapai ketinggian 150(–175)cm. Batangnya tegak, kadang-kadang bercabang. Daun-daunnya tunggal, berseling, bentuk garis atau pita, 15–30(–50) cm × 0,5–2,5(–4) cm, meruncing di ujung, tulang daun tengahnya menonjol; dengan pelepah sepanjang 10–15(–25) cm, gundul atau sedikit berambut, lidah (ligula) pendek, berjumbai.[6]

Malainya rapat, be"rambut", dan dapat mencapai panjang 30cm, sehingga orang Inggris menamakannya "milet ekor rubah" (foxtail millet). Bulirnya kecil, hanya sekitar 3mm diameternya, bahkan ada yang lebih kecil. Warna bulir beraneka ragam, mulai dari hitam, ungu, merah, sampai jingga kecoklatan. Terdapat dua kelompok varietas biologis. Yang pertama adalah jewawut yang biasa dimakan orang, S. italica var. italica, dan yang kedua adalah yang biasa dijadikan pakan burung, S. italica var. moharica.

Selain bijinya, jawawut juga menghasilkan hijauan pakan ternak. Rumput ini dapat berproduksi hingga 15-20 ton hijauan perhektare dan 3,5 ton jerami perhektare.

WIJEN

Wijen (Sesamum indicum L. syn. Sesamum orientalis L.) adalah semak semusim yang termasuk dalam famili Pedaliaceae. Tanaman ini dibudidayakan sebagai sumber minyak nabati, yang dikenal sebagai minyak wijen, yang diperoleh dari ekstraksi bijinya. Afrika tropik diduga merupakan daerah asalnya, yang lalu tersebar ke timur hingga ke India dan Tiongkok. Di Afrika Barat ditemukan pula kerabatnya,S. ratiatum Schumach. dan S. alabum Thom., yang di sana dimanfaatkan daunnya sebagai lalap. S. ratiatum juga mengandung minyak, tetapi mengandung rasa pahit karena tercampur dengan saponin yang juga beracun. Biji wijen mengandung 50-53% minyak nabati, 20% protein, 7-8% serat kasar, 15% residu bebas nitrogen, dan 4,5-6,5% abu.

Page 3: Nabati

Minyak biji wijen kaya akan asam lemak tak jenuh, khususnya asam oleat (C18:1) dan asam linoleat (C18:2, Omega-6), 8-10% asam lemak jenuh, dan sama sekali tidak mengandung asam linolenat. Minyak biji wijen juga kaya akan Vitamin E. Ampas biji wijen (setelah diekstrak minyaknya) menjadi sumber protein dalam pakan ternak.. Bijinya yang berwarna putih digunakan sebagai penghias pada penganan, misalnya onde-onde, dengan menaburkannya di permukaan penganan tersebut. Biji wijen dapat dibuat pasta.

CANTEL

SORGUM

GUDE

Page 4: Nabati

Cantel