Mycobacterium Tuberculosis

6
Mycobacterium tuberculosis A. Mycibacterium Kuman golongan Mycobacterium mempunyai bentuk yanga gak sulit untuk diwarnai, tetapi sesekali berhasil diwarnai, sulit untuk dihapus dengan zat asam. Oleh karena itu disebut juga kuman batang tahan asam (BTA). Kini dikenal 41 spesies Mycobacterium. Sebagian besar adalah saprofit, sebagian kecil patogen terhadap manusia diantaranya Mycobacterium tuberculosis, Mycobacterium leprae dan lain-lain yang dapat menyebabkan infeksi kronis. Golongan saprofit dikenal juga dengan nama atipik. Sifat tahan asam Mycobacterium adalah karena sifat dinding sel yang tebal yang terdiri dari lapisan lilin dan lemak yang terdiri dari asam lemak mikolat. Macam-macam Mycobacterium berbeda dalam derajat tahan asamnyaseperti Mycobacterium leprae bersifat tahan asam lemah dibandingkan dengan Mycobacterium tuberculosis. Mycobacterium tidak dapat diwarnai dengan cara Gram. Mycobacterium tahan terhadap asam dan alkali sehingga apabila bahan spesimen mengandung kuman lain mudah dapat dibunuhdan spesimen menjadi lebih murni. Tetapi harus diperhatikan kepekatan zat asam dan alkalikarena terlalu pekat juga dapat membunuh Mycobacterium. Untuk membedakan satu spesies Mycobacterium dengan yang lainnyadipakai sifat-sifat pertumbuhannya seperti :

description

MYCOBACTERIUM TUBERCULOSIS

Transcript of Mycobacterium Tuberculosis

Page 1: Mycobacterium Tuberculosis

Mycobacterium tuberculosis

A.  Mycibacterium

Kuman golongan Mycobacterium mempunyai bentuk yanga gak sulit

untuk diwarnai, tetapi sesekali berhasil diwarnai, sulit untuk dihapus dengan

zat asam. Oleh karena itu disebut juga kuman batang tahan asam (BTA). Kini

dikenal 41 spesies Mycobacterium. Sebagian besar adalah saprofit, sebagian

kecil patogen terhadap manusia diantaranya Mycobacterium tuberculosis,

Mycobacterium leprae dan lain-lain yang dapat menyebabkan infeksi kronis.

Golongan saprofit dikenal juga dengan nama atipik. Sifat tahan asam

Mycobacterium adalah karena sifat dinding sel yang tebal yang terdiri dari

lapisan lilin dan lemak yang terdiri dari asam lemak mikolat.

Macam-macam Mycobacterium berbeda dalam derajat tahan

asamnyaseperti Mycobacterium leprae bersifat tahan asam lemah

dibandingkan dengan Mycobacterium tuberculosis. Mycobacterium tidak

dapat diwarnai dengan cara Gram.

Mycobacterium tahan terhadap asam dan alkali sehingga apabila

bahan spesimen mengandung kuman lain mudah dapat dibunuhdan

spesimen menjadi lebih murni. Tetapi harus diperhatikan kepekatan zat asam

dan alkalikarena terlalu pekat juga dapat membunuh Mycobacterium.

Untuk membedakan satu spesies Mycobacterium dengan yang

lainnyadipakai sifat-sifat pertumbuhannya seperti : kecepatan pertumbuhan,

suhu pertumbuhan, pembentukan pigmen pada cahaya gelap dan percobaan

biokimia.

Mycobacterium adalah aerob obligat yang berbeda dari bakteri lain,

yaitu bahwa mikroba ini tahan asam dan umumnya tumbuh sangat lambat.

Kecuali sekelomok kecil spesies yang tumbuh cepat (koloni terbentuk dalam 7

hari). Mycobacterium patogenik membentuk koloni yang tampak hanya

setelah 3 sampai 8 minggu inkubasi.

B. Identifikasi Mycobacterium tuberculosis

Identifikasi Mycobacterium tuberkulosis dapat dilakukan dengan

menggunakan bahan pemeriksaan berupa sputum dari penderita yang

dicurigai menderita penyakit TB. Identifikasi secara mikroskopis dapat

Page 2: Mycobacterium Tuberculosis

dilakukan dengan dengan pemeriksaan BTA, sputum dibuat sediaan apus

kemudian diwarnai menggunakan pewarna BTA (yang paling umun

digunakan adalah pewarna Zeihl- Neelsen). Identifikasi dilakukan dalam 100

lapang pandang mikroskop perbesatan 1000 kali. Hasil positif dilaporkan

secara kuantitatif dengan menggunakan skala Bronkhorst, sebagai berikut :

+ Apabila ditemukan 10 kuman setelah pemeriksaan 15 menit.

++ Apabila ditemukan 20 kuman dalam 10 lapang pandang.

+++ Apabila ditemukan 60 kuman dalam 10 lapang pandang.

++++ Apabila ditemukan 120 kuman dalam 10 lapang pandang.

+++++ Apabila terdapat lebih dari 120 kuman dalam 10 lapang pandang.

Pemeriksaan mikroskopik BTA merupakan metode yang paling

mudah, cepat dan murah untuk menentukan diagnosis. Hasil pewarnaan BTA

akan terlihat kuman berwarna merah dan latar belakang berwarna biru. Hasil

positif ditentukan oleh jumlah kuman yang ditemukan, sedangkan hasil negatif

belum tentu tidak ada kuman karena ini bisa terjadi pada sampel yang tidak

representatif.

Pewarnaan Zeihl-Neelsen merupakan prosedur pewarnaan tahan

asam yang paling tua yang mensyaratkan bahwa pewarna primer karbok

fukhsin dipanasi dampai beruap selama proses pewarnaan.

Daya mikroskop cahaya bisa sangat terbatas untuk dapat mendeteksi

jumlah kuman yang sedikit dalam sampel. Dengan mikroskop fluoresence

daya melihat diperbesar sedikit dengan luas pandang yang lebih besar

karena lensa objektif yang lebih besar dan gambar yang terlihat cukup jelas

karena berfluoresensi zat warna auramin rhodamin.

Hasil positif secara mikroskopik tentu saja tidak berarti diagnosa

depinitif. Harus dipastikan dengan cara perbenihan/kultur atau melalui

percobaan hewan. Semakin banyak kuman yang ditemukan dalam identifikasi

BTA maka besat kemungkinan didapatkan adanya kuman dalam paru-paru.

Hasil negatif mikroskopik atau jumlah Mikobakteri yang terdapat dalam

spesimen yang diambil dari pasien sangat rendah dapat diperbaiki untuk

memperbesar angka deteksi, biasanya dilakukan pemekatan spesimen

dengan sentrifugasi. Spesimen yang kentar dan liat seperti sputum, harus

diencerkan terlebih dahulu agar pemeriksaan lebih baik. 

Page 3: Mycobacterium Tuberculosis

C. Cara Penularan Mycobacterium tuberculosis

Infeksi tuberkulosis biasanya terjadi melalui debu atau titik cairan

(droplet) yang mengandung kuman tuberkulosis dan masuk ke dalam saluran

pernapasan. Penyakiy timbul setelah kuman menetap dan berkembang biak

dalam paru-paru atau kelenjar getah bening regional. Perkembangan penyakit

tergantung pada dosis kuman yang masuk serta daya tahan dan

hipersensitivitas hospes.

D. Patofisiologi Mycobacterium tuberculosis

Ada dua kelianan patologi yang terjadi akibat kuman tuberkulosis,

yaitu tipe eksudatif dan tipe produktif. Tipe eksudatif terdiri dari inflamasi yang

akut dengan edema, sel-sel lekosit polimorponuklear dan menyusul kemudian

sel-sel monosit yang mengelilingi basil tuberkulosis.kelainan ini terlihat

terutama pada jaringan paru dan mirip pneumoniae bakteri. Penyembuhan

dapat terjadi secara sempurna sehingga seluruh eksudat diabsorpsi atau

dapat berkembang menjadi nekrosis yang luas atau berubah menjadi tipe 2

(tipe produktif). Dalam masa eksudat ini tes tuberkulin adalah positif.

Kelainan tipe produktif apabila sudah matang prosesnya, lesi

berbentuk granuloma yang kronik, terdiri dari 3 zona yaitu zona sentral

(dengan sel raksa yang berinti banyak dan mengandung kuman tuberkulosis);

zona tengah yang terdiri dari sel-sel epiteloid yang tersusun radial; dan zona

luar yang terdiri dari fibroblas, limfosit dan monosit. Lambat laun zona luar

akan berubah menjadi fibrotik dan zona sentral akan mengalami perkejuan.

Kelainan seperti ini disebut tuberkel. Tuberkel yang berkeju dapat pecah ke

dalam bronkus dan menjadi kaverna. Kesembuhan dapat terjadi melalui

proses fibrosis atau perkapuran.

Perjalanan kuman tuberkulosis dapat langsung melalui aliran limfe,

aliran darah, melalui bronkus dan traktus digestifus. Pada mulanya, kuman

menjalar melalui saluran limfe ke kelenjar getah bening. Selanjutnya melaui

ductus thoracicus masuk ke dalam aliran darah dan terus ke organ tubuh.

Dapat pula langsung dari proses perkejuan masuk ke vena terus ke aliran

darah atau proses perkejuan pecah ke bronkus, disebar ke seluruh paru-paru

atau tertelan ke traktus digestivus.

Page 4: Mycobacterium Tuberculosis

Mycobacterium tuberculosis tumbuh intra sel pada monosit,

retikuloendotelial sel dengan sel raksa. Lokasi intra sel ini menyulitkan

pengobatan. Infeksi pertama biasanya pada anaka-anak, tetapi juga dapat

terjadi pada usia dewasa. Infeksi pertama dapat terjadi dimana saja di paru-

paru tetapi biasanya pada basal paru-paru. Reaktivasi biasanya terjadi

endogen, artinya kuman tuberkulosis yang lolos di infeksi primer dan jarang

eksogen atai infeksi baru dari luar. Reaktivasi ditandai oleh lesi jaringan

kronik, pembentukan tuberkel, perkejuan atau fibrosis. Kelenjar getah bening

hanya sedikit terkena dan tidak terjadi proses perkejuan. Tipe reaktivasi

biasanya terjadi pada apeks paru-paru. Perbedaan antara infeksi promer dan

reinfeksi diperlihatkan melalui eksperimen fenomena koch.

Kekebalan dan hipersensitivitas adalah dua aspek berbeda dari

reaksi imunitas seluler. Kekebalan terjadi apabila hospes dapat mengatasi

infeksi primer. Kekebalan ini terdapat pada sel mononuklear yang dapat

menghambat pertumbuhan kuman tuberkulosis bahkan menghancurkannya.

Hipersensitivitas ditimbulkan oleh kuman tuberkulosis utuh atau

tuberkuloprotein dan lapisan lilin, dapat dilihat melalui tes kulit tuberkulin.

Sumber

Banung, Gerard dan Koeswardono, Enggar. 1982. Mikrobiologi Kedokteran Untuk

Laboratorium dan Klinik. Jakarta : PT. Gramedia.

Jawetz, Melnick dan Adelberg. 1996. Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta : EGC.

Staf Pengajar FKUI. 1993. Mikrobiologi Kedokteran : Edisi Revisi. Jakarta : Bina Rupa

Aksara.

W. Lay, Bibiana. 1994. Analisis Mikroba Di Laboratorium. Jakarta : PT. Raja Grafindo

Persada.