TESIS AKTIVITAS ANTI-Mycobacterium tuberculosis KOMBINASI ...repository.unair.ac.id/29571/1/HALAMAN...

18
TESIS AKTIVITAS ANTI-Mycobacterium tuberculosis KOMBINASI (-)- EPIGALLOCATECHIN-GALLATE (EGCG) DAN OBAT ANTITUBERKULOSIS LINI PERTAMA ANGGITA MIRZAUTIKA PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI ILMU FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2016 ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA TESIS ANGGITA MIRZAUTIKA AKTIVITAS ANTI-Mycobacterium tuberculosis

Transcript of TESIS AKTIVITAS ANTI-Mycobacterium tuberculosis KOMBINASI ...repository.unair.ac.id/29571/1/HALAMAN...

Page 1: TESIS AKTIVITAS ANTI-Mycobacterium tuberculosis KOMBINASI ...repository.unair.ac.id/29571/1/HALAMAN DEPAN.pdf · dalam Program Magister Program Studi Ilmu Farmasi pada Fakultas Farmasi

TESIS

AKTIVITAS ANTI-Mycobacterium tuberculosis KOMBINASI (-)-

EPIGALLOCATECHIN-GALLATE (EGCG) DAN OBAT

ANTITUBERKULOSIS LINI PERTAMA

ANGGITA MIRZAUTIKA

PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI ILMU FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2016

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS ANGGITA MIRZAUTIKAAKTIVITAS ANTI-Mycobacterium tuberculosis

Page 2: TESIS AKTIVITAS ANTI-Mycobacterium tuberculosis KOMBINASI ...repository.unair.ac.id/29571/1/HALAMAN DEPAN.pdf · dalam Program Magister Program Studi Ilmu Farmasi pada Fakultas Farmasi

TESIS

AKTIVITAS ANTI-Mycobacterium tuberculosis KOMBINASI (-)-

EPIGALLOCATECHIN-GALLATE (EGCG) DAN OBAT

ANTITUBERKULOSIS LINI PERTAMA

ANGGITA MIRZAUTIKA

PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI ILMU FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2016

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS ANGGITA MIRZAUTIKAAKTIVITAS ANTI-Mycobacterium tuberculosis

Page 3: TESIS AKTIVITAS ANTI-Mycobacterium tuberculosis KOMBINASI ...repository.unair.ac.id/29571/1/HALAMAN DEPAN.pdf · dalam Program Magister Program Studi Ilmu Farmasi pada Fakultas Farmasi

ii

Prasyarat Gelar Magister

AKTIVITAS ANTI-Mycobacterium tuberculosis KOMBINASI (-)-

EPIGALLOCATECHIN-GALLATE (EGCG) DAN OBAT

ANTITUBERKULOSIS LINI PERTAMA

TESIS

Untuk mempeoleh Gelar Magister

dalam Program Magister Program Studi Ilmu Farmasi

pada Fakultas Farmasi Universitas Airlangga

Oleh :

ANGGITA MIRZAUTIKA

NIM 051314153027

PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI ILMU FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

Tanggal 12 Februari 2016

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS ANGGITA MIRZAUTIKAAKTIVITAS ANTI-Mycobacterium tuberculosis

Page 4: TESIS AKTIVITAS ANTI-Mycobacterium tuberculosis KOMBINASI ...repository.unair.ac.id/29571/1/HALAMAN DEPAN.pdf · dalam Program Magister Program Studi Ilmu Farmasi pada Fakultas Farmasi

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS ANGGITA MIRZAUTIKAAKTIVITAS ANTI-Mycobacterium tuberculosis

Page 5: TESIS AKTIVITAS ANTI-Mycobacterium tuberculosis KOMBINASI ...repository.unair.ac.id/29571/1/HALAMAN DEPAN.pdf · dalam Program Magister Program Studi Ilmu Farmasi pada Fakultas Farmasi

iv

Penetapan Panitia Penguji Tesis

Telah Diuji pada

Tanggal 11 Januari 2016

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Prof. Dr. Noor Erma Nasution, MS., Apt.

Anggota :

1. Dr. Isnaeni, MS., Apt.

2. Prof. Dr. Djoko Agus Purwanto, M.Si., Apt.

3. Prof. Dr. Mangestuti Agil, MS., Apt.

4. Dr. Riesta Primaharinastiti, M.Si., Apt.

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS ANGGITA MIRZAUTIKAAKTIVITAS ANTI-Mycobacterium tuberculosis

Page 6: TESIS AKTIVITAS ANTI-Mycobacterium tuberculosis KOMBINASI ...repository.unair.ac.id/29571/1/HALAMAN DEPAN.pdf · dalam Program Magister Program Studi Ilmu Farmasi pada Fakultas Farmasi

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS ANGGITA MIRZAUTIKAAKTIVITAS ANTI-Mycobacterium tuberculosis

Page 7: TESIS AKTIVITAS ANTI-Mycobacterium tuberculosis KOMBINASI ...repository.unair.ac.id/29571/1/HALAMAN DEPAN.pdf · dalam Program Magister Program Studi Ilmu Farmasi pada Fakultas Farmasi

vi

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur peneliti panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat-Nya sehingga tesis yang berjudul “AKTIVITAS ANTI-

Mycobacterium tuberculosis KOMBINASI (-)-EPIGALLOCATECHIN-

GALLATE (EGCG) DAN OBAT ANTITUBERKULOSIS LINI PERTAMA”

dapat terselesaikan.

Tersusunnya tesis ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak baik secara

moral dan material. Oleh karena itu, pada kesempatan ini tak lupa peneliti

menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang sedalam-dalamnya kepada :

1. Allah SWT yang telah memberikan kesehatan, kemudahan dan kelancaran

selama proses pengerjaan tesis ini

2. Ayahanda dan Ibunda tercinta, adik, kakak, serta keluarga yang senantiasa

memberikan kasih sayang, perhatian, dukungan, serta doa pada peneliti

3. Dr. Isnaeni, MS., Apt. selaku pembimbing utama dan Prof. Dr. Djoko Agus

Purwanto, M.Si., Apt. selaku pembimbing serta atas segala waktu, kesabaran,

ketelitian, bimbingan serta masukan selama peneliti menyelesaikan tesis ini

4. Prof. Dr. H. Mohammad Nasih, MT., SE., Ak. selaku Rektor Universitas

Airlangga yang telah memberikan kesempatan untuk menyelesaikan program

pendidikan pascasarjana di Universitas Airlangga

5. Dr. Umi Athiyah, Dra., MS., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas

Airlangga yang telah memberikan kesempatan untuk menyelesaikan program

pendidikan pascasarjana prodi Ilmu Farmasi

6. Prof. Dr. Bambang P.E.W., M.S., Apt. selaku Ketua Prodi Ilmu Farmasi,

Program Pascasarjana Fakultas Farmasi Universitas Airlangga yang telah

memberikan kesempatan untuk menyelesaikan program pendidikan

pascasarjana prodi Ilmu Farmasi

7. Prof. Dr. Sudjarwo, Apt., MS. selaku Ketua Minat Analisis Farmasi, Prodi

Ilmu Farmasi, Program Pascasarjana, Fakultas Farmasi Universitas Airlangga

yang telah memberikan bimbingan dan nasehat selama masa pendidikan

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS ANGGITA MIRZAUTIKAAKTIVITAS ANTI-Mycobacterium tuberculosis

Page 8: TESIS AKTIVITAS ANTI-Mycobacterium tuberculosis KOMBINASI ...repository.unair.ac.id/29571/1/HALAMAN DEPAN.pdf · dalam Program Magister Program Studi Ilmu Farmasi pada Fakultas Farmasi

vii

8. Prof. Dr. Noor Erma Nasution, MS., Apt., Dr. Riesta Primaharinastiti, M.Si.,

Apt., dan Prof. Dr. Mangestuti Agil, MS., Apt. selaku dosen penguji yang

telah memberikan saran dan masukan hingga terselesaikan tesis ini

9. Penanggung jawab Laboratorium Tuberkulosis, Institute of Tropical Disease,

Universitas Airlangga, Prof., Dr. Ni Made Mertaniasih, dr., MS., Sp.MK. dan

Penanggung Jawab Laboratorium Kimia Farmasi, Fakultas Farmasi

Universitas Airlangga, Febri Annuryanti, S.Farm., Apt. yang telah

memberikan ijin, kesempatan dan fasilitas untuk bekerja di laboratorium serta

segala bantuan selama penelitian

10. Karyawan Prodi Ilmu Farmasi, Mas Arie, serta karyawan Departemen Kimia

Farmasi dan Laboratorium Tuberkulosis di ITD Universitas Airlangga, Bu

Wati, Pak Bakir, Pak Kusairi, Pak Sugeng, Mba Agnes, Desak, serta staf-staf

yang lain atas semua bantuan waktu dan tenaga selama penyelesaian tesis ini

11. Seluruh dosen Fakultas Farmasi Universitas Airlangga atas segala bimbingan

dan bekal ilmu yang diberikan selama masa pendidikan

12. Sahabat dan teman seperjuangan di Fakultas Farmasi Universitas Airlangga,

Ranny, Ita, Mba Engrid, Putri, tempat berbagi suka dan duka, terima kasih

atas dukungan dan semangatnya.

13. Teman-teman kos di Jl. Gubeng Kertajaya 7E/34 Surabaya, tempat berkeluh

kesah selama ini, terima kasih atas dukungan dan semangatnya.

14. Rekan kerja di Apotek Farmasi Airlangga, Ayek, Ishma, Endah, Bu Anik,

Mba Vita, Mas Andik, Pak Tanto, dan Mas Budi, terima kasih atas dukungan

dan semangatnya.

15. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung membantu

terselesaikannya tugas akhir ini.

Tidak ada satupun kebenaran dan kesempurnaan kecuali milik Allah SWT.

Akhirnya, tesis yang masih banyak kekurangan ini peneliti persembahkan kepada

almamater Fakultas Farmasi Universitas Airlangga dengan harapan semoga

bermanfaat bagi kita semua.

Surabaya, Februari 2016

Peneliti

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS ANGGITA MIRZAUTIKAAKTIVITAS ANTI-Mycobacterium tuberculosis

Page 9: TESIS AKTIVITAS ANTI-Mycobacterium tuberculosis KOMBINASI ...repository.unair.ac.id/29571/1/HALAMAN DEPAN.pdf · dalam Program Magister Program Studi Ilmu Farmasi pada Fakultas Farmasi

viii

RINGKASAN

AKTIVITAS ANTI-Mycobacterium tuberculosis KOMBINASI (-)-

EPIGALLOCATECHIN-GALLATE (EGCG) DAN OBAT

ANTITUBERKULOSIS LINI PERTAMA

Anggita Mirzautika

Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi yang disebabkan

Mycobacterium tuberculosis (M. tuberculosis). Jutaan orang di dunia terserang

infeksi TB tiap tahun. Estimasi terakhir menunjukkan terdapat 8,6 juta kasus TB

baru pada tahun 2012 dan 1,3 juta meninggal dunia (WHO1, 2013).

Durasi pengobatan TB minimal enam bulan. Regimen fase inisiasi selama

dua bulan yaitu pemberian Isoniazid (INH), Rifampicin (RIF), Pyrazinamid

(PZA), dan Ethambutol (EMB) setiap hari. Walaupun regimen selama enam bulan

(fase inisiasi dua bulan dengan fase kontinuasi INH dan RIF selama empat bulan)

merupakan pilihan yang banyak digunakan, regimen fase kontinuasi alternatif

juga dapat digunakan. Fase kontinuasi alternatif yaitu pemberian INH dan EMB

selama enam bulan, sehingga durasi pengobatan keseluruhan menjadi delapan

bulan (Tuberculosis Coalition for Technical Assistance, 2006).

Mekanisme penghambatan M. tuberculosis oleh RIF yaitu menghambat

DNA-dependent RNA polymerase dari mikobakteria dengan menekan mula

terbentuknya rantai dalam sintesis RNA, sehingga M. tuberculosis tidak bisa

memperbanyak diri (Sulistia, 2007). Mekanisme penghambatan M. tuberculosis

oleh INH yaitu setelah diaktivasi oleh enzim catalase/peroxidase, INH dapat

mengganggu sintesis asam mikolat penting dengan menghambat enzim NADH-

dependent enoyl-ACP reductase, sehingga tidak terbentuk dinding sel M.

tuberculosis (Silva dan Palomino, 2011). Mekanisme penghambatan M.

tuberculosis oleh PZA yaitu setelah diubah menjadi bentuk aktifnya, pyrazinoic

acid, oleh enzim pyrazinamidase/nicotinamidase (PZase), PZA mengganggu

pembentukan membran bakteri dan menghambat transportasi membran (Silva dan

Palomino, 2011). Selanjutnya mekanisme penghambatan M. tuberculosis EMB

yaitu mengganggu biosintesis arabinogalactan pada dinding sel (Silva dan

Palomino, 2011).

Masalah yang timbul berikutnya yaitu sebagian M. tuberculosis ternyata

telah resisten terhadap obat antituberkulosis (OAT) disebabkan oleh faktor-faktor

tertentu (WHO2, 2013). Pengobatan yang tidak adekuat merupakan salah satu

faktor resiko multidrug-resistance TB (MDR-TB). Jika M. tuberculosis menjadi

resisten terhadap OAT, akan sulit untuk menyembuhkan penyakit TB. Oleh

karena itu, diperlukan terapi yang lebih efektif untuk pengobatan TB. Terapi

tersebut diharapkan mampu mencegah dan menangani resistensi obat. Terapi

untuk mencegah dan menangani resistensi obat, salah satunya yaitu dengan

mengkombinasikan senyawa tertentu dengan OAT lini pertama (INH, RIF, PZA

dan EMB). Tujuan kombinasi tersebut adalah untuk meningkatkan aktivitas OAT,

sehingga efektivitas pengobatan TB meningkat dan resistensi dapat dicegah.

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS ANGGITA MIRZAUTIKAAKTIVITAS ANTI-Mycobacterium tuberculosis

Page 10: TESIS AKTIVITAS ANTI-Mycobacterium tuberculosis KOMBINASI ...repository.unair.ac.id/29571/1/HALAMAN DEPAN.pdf · dalam Program Magister Program Studi Ilmu Farmasi pada Fakultas Farmasi

ix

Pada penelitian ini digunakan senyawa polifenol yang telah diisolasi dari

ekstrak teh hijau (Camellia sinensis) untuk dikombinasikan dengan OAT yaitu (-)-

epigallocatechin-gallate (EGCG) yang merupakan senyawa polifenol dominan.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Anand et al. (2006), EGCG memiliki

kemampuan inheren untuk menurunkan aktivitas transkripsi gen host tryptophan-

aspartate containing coat protein (TACO) dalam makrofag manusia melalui

kemampuannya menghambat faktor transkripsi SP1. Penurunan ekspresi gen

TACO oleh EGCG dibarengi dengan penghambatan hidup mycobacterium dalam

makrofag, sehingga disarankan untuk menggunakan EGCG sebagai anti infeksi

tuberkulosis (Anand et al., 2006). Jika dikombinasikan dengan OAT lini pertama,

EGCG diharapkan memberikan peningkatan aktivitas antituberkulosis. Penentuan

minimum inhibitory concentration (MIC) masing-masing OAT lini pertama dan

kombinasinya dengan EGCG dilakukan untuk membuktikan bahwa EGCG dapat

meningkatkan potensi masing-masing OAT lini pertama (INH, RIF, PZA dan

EMB) terhadap M. tuberculosis.

Mycobacterium tuberculosis yang digunakan untuk penelitian ini adalah M.

tuberculosis strain H37Rv karena diharapkan hasil yang diperoleh dapat

menggambarkan aktivitas antituberkulosis kombinasi EGCG dengan OAT

terhadap M. tuberculosis yang sensitif. Penentuan MIC yang dilakukan pada

penelitian ini menggunakan metode broth dilution dengan medium cair

Middlebrook 7H9, setelah diinkubasi lalu dilihat angka kekeruhannya dengan alat

nephelometer pada hari ke-0, 7, 14, 21 dan 28. Minimum inhibitory concentration

(MIC) masing-masing OAT sebelum dan setelah kombinasi yang telah ditentukan,

kemudian dibandingkan, sehingga dapat diamati bahwa penambahan EGCG dapat

menurunkan MIC masing-masing OAT lini pertama.

Hasil yang didapatkan dari penentuan MIC masing-masing OAT sebelum

dikombinasikan dan MIC EGCG yaitu 5 ppm, 0,5 ppm, 50 ppm, 5 ppm, dan 150

ppm,secara berurutan untuk RIF, INH, PZA, EMB dan EGCG. Nilai MIC EGCG

yaitu 150 ppm, selanjutnya merupakan konsentrasi yang dikombinasikan dengan

masing-masing OAT lini pertama.

Penentuan MIC OAT yang telah dikombinasikan dengan EGCG 150 ppm

memberikan hasil yaitu 0,5 ppm, 0,25 ppm, 20 ppm, dan 2 ppm, secara berurutan

untuk RIF, INH, PZA, dan EMB.

Berdasarkan hasil tersebut, dapat dilihat bahwa MIC OAT setelah

dikombinasikan dengan EGCG menurun dibandingkan sebelum dikombinasikan,

dengan persentase penurunan MIC sebesar 90%, 50%, 60% dan 60%, secara

berurutan untuk RIF, INH, PZA, dan EMB. Hal ini disebabkan karena mekanisme

EGCG dalam menghambat pertumbuhan M. tuberculosis berbeda dengan

mekanisme OAT menghambat, sehingga memberikan efek sinergis.

Kesimpulan dari penelitian ini yaitu EGCG meningkatkan aktivitas OAT.

Maka jika terapi penyakit TB menggunakan EGCG sebagai komplemen,

diharapkan dapat menurunkan dosis OAT serta meminimalkan efek samping dan

toksisitas OAT tersebut serta dapat mencegah terjadinya MDR-TB.

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS ANGGITA MIRZAUTIKAAKTIVITAS ANTI-Mycobacterium tuberculosis

Page 11: TESIS AKTIVITAS ANTI-Mycobacterium tuberculosis KOMBINASI ...repository.unair.ac.id/29571/1/HALAMAN DEPAN.pdf · dalam Program Magister Program Studi Ilmu Farmasi pada Fakultas Farmasi

x

ABSTRACT

Anti-Mycobacterium tuberculosis Activity of (-)-Epigallocatechin-gallate

(EGCG) and First-line Antituberculosis Drugs Combination

Tuberculosis (TB) is a global health issue, and moreover there are increasing

cases of multidrug-resistant tuberculosis (MDR-TB) in the world. So the

researchers have been trying to find new tuberculosis therapy that is more

effective. In this study, the therapy that has been chosen is (-)-epigallocatechin-

gallate (EGCG), from tea leaves (Camellia sinensis), used in combination with

each of the first line antituberculosis drugs. The aim of this study is to find

whether EGCG can increase the activity of the first line antituberculosis drugs

against M. tuberculosis. If EGCG can increase their activity, it can be new

alternative tuberculosis treatment that is more effective. The minimum inhibitory

concentration (MIC) of each antituberculosis drug was determined by broth

dilution method using Middlebrook 7H9 medium, the MIC result was 5 ppm, 0.5

ppm, 50 ppm and 5 ppm for rifampicin, isoniazid, pyrazinamide and ethambutol,

respectively. Then the MIC of EGCG combination with each antituberculosis

drug was also determined by the same method. The MIC after combination was

0.5 ppm, 0.25 ppm, 20 ppm and 2 ppm for rifampicin, isoniazid, pyrazinamide

and ethambutol, respectively. The result shows that the MIC of each first line

antituberculosis drug was decreased due to the combination of EGCG. It shows

that EGCG gives synergism effect when combined with those drugs, so it can be

concluded that EGCG can be used as a complement of antituberculosis drugs for

more effective tuberculosis therapy.

Keywords: EGCG, First-line antituberculosis drugs, Anti-Mycobacterium

tuberculosis, synergism.

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS ANGGITA MIRZAUTIKAAKTIVITAS ANTI-Mycobacterium tuberculosis

Page 12: TESIS AKTIVITAS ANTI-Mycobacterium tuberculosis KOMBINASI ...repository.unair.ac.id/29571/1/HALAMAN DEPAN.pdf · dalam Program Magister Program Studi Ilmu Farmasi pada Fakultas Farmasi

xi

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL DALAM ........................................................................................... i

Prasyarat Gelar Magister ................................................................................... ii

Lembar Persetujuan ........................................................................................... iii

Penetapan Panita Penguji Tesis ......................................................................... iv

PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH .................................... v

UCAPAN TERIMA KASIH ............................................................................. vi

RINGKASAN ................................................................................................... viii

ABSTRACT ...................................................................................................... x

DAFTAR ISI ..................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xv

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvi

DAFTAR SINGKATAN .................................................................................. xvii

BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 9

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................. 9

1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................... 10

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 11

2.1 Penyakit Tuberkulosis (TB) ................................................................. 11

2.1.1 Patofisiologi Penyakit TB ......................................................... 11

2.1.2 Epidemiologi Penyakit TB ........................................................ 13

2.1.3 Drug-resistance Tuberculosis (DR-TB) ................................... 14

2.1.4 Terapi Penyakit TB ................................................................... 15

2.2 Mycobacterium tuberculosis (M. tuberculosis) ................................... 17

2.3 Obat Antituberkulosis (OAT) Lini Pertama ........................................ 21

2.3.1 Rifampicin (RIF) ....................................................................... 21

2.3.2 Isoniazid (INH) ......................................................................... 23

2.3.3 Pyrazinamid (PZA) ................................................................... 24

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS ANGGITA MIRZAUTIKAAKTIVITAS ANTI-Mycobacterium tuberculosis

Page 13: TESIS AKTIVITAS ANTI-Mycobacterium tuberculosis KOMBINASI ...repository.unair.ac.id/29571/1/HALAMAN DEPAN.pdf · dalam Program Magister Program Studi Ilmu Farmasi pada Fakultas Farmasi

xii

2.3.4 Ethambutol (EMB) .................................................................... 26

2.4 (-)-Epigallocatechin-Gallate (EGCG) .................................................. 28

2.4.1 Sifat Fisikokimia EGCG ........................................................... 29

2.4.2 Mekanisme EGCG sebagai Antimikroba .................................. 29

2.5 Metode Penentuan Minimum Inhibitory Concentration (MIC) ........... 31

2.5.1 Metode Dilusi Agar (Agar Dilution) ......................................... 31

2.5.2 Metode Dilusi Cair (Broth Dilution) ......................................... 31

2.5.3 Metode Difusi Cakram (Disk Diffusion) ................................... 32

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN ..... 33

3.1 Kerangka Konseptual Penelitian ......................................................... 33

3.2 Hipotesis .............................................................................................. 37

BAB 4 MATERI DAN METODE PENELITIAN .......................................... 38

4.1 Rancangan Penelitian .......................................................................... 38

4.2 Sampel Penelitian ................................................................................ 38

4.3 Variabel Penelitian .............................................................................. 39

4.4 Bahan Penelitian .................................................................................. 39

4.5 Instrumen Penelitian ............................................................................ 39

4.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................... 39

4.7 Prosedur Pengambilan atau Pengumpulan Data .................................. 40

4.7.1 Pembuatan Inokulum Bakteri M. tuberculosis .......................... 40

4.7.2 Uji Identifikasi Bakteri M. tuberculosis dengan Uji BTA

Ziehl-Neelsen ............................................................................ 40

4.7.3 Pembuatan Larutan Baku Induk ................................................ 40

4.7.4 Pembuatan Larutan Baku Kerja ................................................ 41

4.7.4.1 Larutan Baku Kerja RIF ................................................ 41

4.7.4.2 Larutan Baku Kerja INH ............................................... 41

4.7.4.3 Larutan Baku Kerja PZA .............................................. 42

4.7.4.4 Larutan Baku Kerja EMB ............................................. 42

4.7.4.5 Larutan Uji EGCG ........................................................ 43

4.7.5 Tahap I: Penentuan MIC OAT Lini Pertama ............................ 43

4.7.6 Tahap II: Penentuan MIC Kombinasi OAT Lini Pertama dan

EGCG ......................................................................................... 44

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS ANGGITA MIRZAUTIKAAKTIVITAS ANTI-Mycobacterium tuberculosis

Page 14: TESIS AKTIVITAS ANTI-Mycobacterium tuberculosis KOMBINASI ...repository.unair.ac.id/29571/1/HALAMAN DEPAN.pdf · dalam Program Magister Program Studi Ilmu Farmasi pada Fakultas Farmasi

xiii

4.8 Cara Pengolahan dan Analisis Data ..................................................... 45

BAB 5 HASIL PENELITIAN ......................................................................... 47

5.1 Penentuan MIC OAT Lini Pertama dan EGCG .................................. 47

5.2 Penentuan MIC Kombinasi OAT Lini Pertama dan EGCG ................. 50

5.3 Perbandingan MIC OAT Lini Pertama Sebelum dan Setelah

Kombinasi dengan EGCG ................................................................... 53

BAB 6 PEMBAHASAN .................................................................................. 58

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 65

7.1 Kesimpulan .......................................................................................... 65

7.2 Saran .................................................................................................... 65

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 66

LAMPIRAN 1 ................................................................................................... 69

LAMPIRAN 2 ................................................................................................... 72

LAMPIRAN 3 ................................................................................................... 76

LAMPIRAN 4 ................................................................................................... 80

LAMPIRAN 5 ................................................................................................... 81

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS ANGGITA MIRZAUTIKAAKTIVITAS ANTI-Mycobacterium tuberculosis

Page 15: TESIS AKTIVITAS ANTI-Mycobacterium tuberculosis KOMBINASI ...repository.unair.ac.id/29571/1/HALAMAN DEPAN.pdf · dalam Program Magister Program Studi Ilmu Farmasi pada Fakultas Farmasi

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Komposisi Senyawa Polifenol pada Daun Teh ............................... 28

Tabel 5.1 Rerata Angka Pertumbuhan dan Persentase Hambatan

Pertumbuhan M. tuberculosis pada Penentuan MIC RIF (n=2) ...... 48

Tabel 5.2 Rerata Angka Pertumbuhan dan Persentase Hambatan

Pertumbuhan M. tuberculosis pada Penentuan MIC INH (n=2) ..... 48

Tabel 5.3 Rerata Angka Pertumbuhan dan Persentase Hambatan

Pertumbuhan M. tuberculosis pada Penentuan MIC PZA (n=2) .... 49

Tabel 5.4 Rerata Angka Pertumbuhan dan Persentase Hambatan

Pertumbuhan M. tuberculosis pada Penentuan MIC EMB (n=2) ... 49

Tabel 5.5 Rerata Angka Pertumbuhan dan Persentase Hambatan

Pertumbuhan M. tuberculosis pada Penentuan MIC EGCG (n=2) . 50

Tabel 5.6 Rerata Angka Pertumbuhan dan Persentase Hambatan

Pertumbuhan M. tuberculosis pada Penentuan MIC Kombinasi

RIF dan EGCG 150 ppm (n=2) ....................................................... 51

Tabel 5.7 Rerata Angka Pertumbuhan dan Persentase Hambatan

Pertumbuhan M. tuberculosis pada Penentuan MIC Kombinasi

INH dan EGCG 150 ppm (n=2) ...................................................... 52

Tabel 5.8 Rerata Angka Pertumbuhan dan Persentase Hambatan

Pertumbuhan M. tuberculosis pada Penentuan MIC Kombinasi

PZA dan EGCG 150 ppm (n=2) ..................................................... 52

Tabel 5.9 Rerata Angka Pertumbuhan dan Persentase Hambatan

Pertumbuhan M. tuberculosis pada Penentuan MIC Kombinasi

EMB dan EGCG 150 ppm (n=2) .................................................... 53

Tabel 5.10 Hasil MIC OAT Lini Pertama Sebelum dan Setelah Kombinasi

dengan EGCG 150 ppm .................................................................. 56

Tabel 6.1 Perbedaan MIC OAT pada Penelitian ini dibandingkan dengan

Literatur ........................................................................................... 61

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS ANGGITA MIRZAUTIKAAKTIVITAS ANTI-Mycobacterium tuberculosis

Page 16: TESIS AKTIVITAS ANTI-Mycobacterium tuberculosis KOMBINASI ...repository.unair.ac.id/29571/1/HALAMAN DEPAN.pdf · dalam Program Magister Program Studi Ilmu Farmasi pada Fakultas Farmasi

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 M. tuberculosis dengan Pewarnaan Ziehl-Neelsen ..................... 18

Gambar 2.2 M. tuberculosis pada Medium Lowenstein-Jensen ..................... 20

Gambar 2.3 Struktur RIF ................................................................................ 21

Gambar 2.4 Struktur INH ............................................................................... 23

Gambar 2.5 Struktur PZA ............................................................................... 24

Gambar 2.6 Struktur EMB HCl ...................................................................... 26

Gambar 2.7 Struktur EGCG ........................................................................... 29

Gambar 3.1 Bagan Kerangka Konseptual Penelitian ...................................... 36

Gambar 4.1 Bagan Kerangka Operasional Penelitian ..................................... 46

Gambar 5.1 Grafik Persentase Hambatan Pertumbuhan M. tuberculosis

pada Penentuan MIC RIF sebelum dan setelah kombinasi

dengan EGCG 150 ppm .............................................................. 54

Gambar 5.2 Grafik Persentase Hambatan Pertumbuhan M. tuberculosis

pada Penentuan MIC INH sebelum dan setelah kombinasi

dengan EGCG 150 ppm .............................................................. 54

Gambar 5.3 Grafik Persentase Hambatan Pertumbuhan M. tuberculosis

pada Penentuan MIC PZA sebelum dan setelah kombinasi

dengan EGCG 150 ppm .............................................................. 55

Gambar 5.4 Grafik Persentase Hambatan Pertumbuhan M. tuberculosis

pada Penentuan MIC EMB sebelum dan setelah kombinasi

dengan EGCG 150 ppm .............................................................. 55

Gambar 5.5 Grafik MIC OAT sebelum dan setelah kombinasi dengan

EGCG 150 ppm .......................................................................... 56

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS ANGGITA MIRZAUTIKAAKTIVITAS ANTI-Mycobacterium tuberculosis

Page 17: TESIS AKTIVITAS ANTI-Mycobacterium tuberculosis KOMBINASI ...repository.unair.ac.id/29571/1/HALAMAN DEPAN.pdf · dalam Program Magister Program Studi Ilmu Farmasi pada Fakultas Farmasi

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

LAMPIRAN 1 Tabel Pengukuran Kekeruhan (Turbidity) ............................. 69

LAMPIRAN 2 Tabel Angka Pertumbuhan ..................................................... 72

LAMPIRAN 3 Spesifikasi Standar OAT ........................................................ 76

LAMPIRAN 4 Spesifikasi EGCG .................................................................. 80

LAMPIRAN 5 Komposisi Media Middlebrook 7H9 ..................................... 81

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS ANGGITA MIRZAUTIKAAKTIVITAS ANTI-Mycobacterium tuberculosis

Page 18: TESIS AKTIVITAS ANTI-Mycobacterium tuberculosis KOMBINASI ...repository.unair.ac.id/29571/1/HALAMAN DEPAN.pdf · dalam Program Magister Program Studi Ilmu Farmasi pada Fakultas Farmasi

xvii

DAFTAR SINGKATAN

BSC : Bio Safety Cabinet

BTA : Bakteri tahan asam

DMF : Dimethyl Formamide

DMSO : Dimethyl Sulfoxide

DR-TB : Drug-resistance Tuberculosis

EC : epicatechin

ECG : epicatechin-gallate

EGC : epigallocatechin

EGCG : (-)-epigallocatechin-gallate

EMB : Ethambutol

FKUI : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

GC : gallocatechin

HIV : Human Immunodeficiency Virus

INH : Isoniazid

M. tuberculosis : Mycobacterium tuberculosis

MDR-TB : Multidrug-resistance Tuberculosis

MIC : Minimum Inhibitory Concentration

OADC : Oleic acid-albumin-dextrose-catalase

OAT : Obat Antituberkulosis

p.a. : Pro analisis

PAS : para-aminosalicylic acid

PCR : Polymerase Chain Reaction

PZA : Pyrazinamide

RIF : Rifampicin

TACO : Tryptophan-Aspartate containing Coat Protein

TB : Tuberkulosis

WHO : World Health Organization

WS : Working Standard

XDR-TB : Extensively drug-resistance Tuberculosis

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TESIS ANGGITA MIRZAUTIKAAKTIVITAS ANTI-Mycobacterium tuberculosis