my task
Transcript of my task
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Laporan Hasil Studi Kasus Pasien dengan judul Hipertensi Pada Dewasa Muda
Disertai Pre Obesitas dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di
Puskesmas Kecamatan Tanah Abang Periode 7 Mei 2013 sampai dengan 17
Mei 2013 telah disetujui oleh pembimbing untuk di presentasikan dalam rangka
memenuhi salah satu tugas Kepaniteraan Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi.
Jakarta, Mei 2013
Pembimbing,
dr. Fathul Jannah, M.si
1
KATA PENGANTAR
Assalamua`alaikum, Wr. Wb
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT dengan
terselesaikannya Laporan Studi Kasus Pasien yang berjudul Hipertensi Pada
Dewasa Muda Disertai Pre Obesitas dengan Pendekatan Kedokteran
Keluarga di Puskesmas Kecamatan Tanah Abang Periode 07 Mei sampai
dengan 17 Mei 2013. Tujuan penulis menyusun laporan ini adalah dalam rangka
memenuhi tugas Kepaniteraan Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi.
Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada :
1. Dr Fathul Jannah M.si selaku dosen pembimbing, dan staf pengajar Ilmu
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi.
2. Dr. Citra Dewi, M.Kes, selaku Sekretaris Kepaniteraan Kedokteran Keluarga
dan staf pengajar Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas
Yarsi.
3. DR. Dr. Artha Budi Susila Duarsa, M.Kes, selaku kepala bagian dan staf
pengajar Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi.
4. Rifda Wulansari, SP, M.Kes, selaku koordinator Kepaniteraan Kedokteran
Keluarga, dan staf pengajar Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran
Universitas Yarsi
5. Dr. H. Sumedi Sudarsono, MPH, Dr. Sugma Agung P, MARS, Kholis
Ernawati, S.Si., M.Kes, Dr. Fathul Jannah, M. Si, dan Rifqatussa`adah, SKM,
M.Kes, selaku staf pengajar Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran
Universitas Yarsi.
6. Seluruh tenaga kesehatan yang terkait di Puskesmas Kecamatan Tanah Abang,
Jakarta Pusat.
7. Seluruh rekan sejawat yang telah memberikan motivasi dan kerjasama
sehingga tersusun laporan ini.
2
Semoga laporan ini dapat berguna bagi semua pihak yang terkait.
Wassalamu`alaikum, Wr. Wb
Jakarta, Mei 2013
Penulis
3
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. Nina
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 37 tahun
Agama : Islam
Alamat : jl kebon kacang xv jakarta pusat
Suku bangsa : Jawa
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
No. Rekam medis : 5
Puskesmas : Puskesmas Kecamatan Tanah Abang
Tanggal berobat : 09 Mei 2013
A . Anamnesa
Anamnesa dilakukan secara autoanamnesa pada tanggal 9 Mei 2013
1. Keluhan utama : Kepala terasa sakit
2. Keluhan tambahan : Badan terasa lemas
3. Riwayat penyakit sekarang
Pasien datang ke puskesmas kecamatan Tanah Abang dengan keluhan
kepala terasa sakit keluhan ini dirasakan pasien sejak 2 bulan terahir dan
bersifat hilang timbul. Sejak 2 minggu ini pasien merasakan keluhan ini
secara terus menerus. Nyeri kepala dirasakan sehari bisa timbul lebih dari
2 kali, Pasien juga mengatakan waktu tidurnya pada malam hari terganggu
akibat kepala terasa sakit. Sakit kepala terasa di belakang kepala dan leher
terasa tegang. Riwayat sering terbangun saat tidur untuk BAK disangkal,
Riwayat sering terasa lapar disangkal, riwayat sering merasa haus
disangkal. Pasen tidak mengeluh nyeri dada ataupun sesak napas.
Pasien juga mengatakan badannya terasa lemas sejak 1 minggu yang lalu.
Pasien malas untuk bergerak karena kepala terasa sakit. Aktifitas pasien
menjadi berkurang selama 1 minggu ini karena pasien merasakan
badannya terasa lemas.
4
4. Riwayat perjalanan penyakit
Pasien pertama kali didiagnosis panyakit hipertensi 8 tahun yang
lalu.riwayat keluarga memiliki keluhan yang sama dengan pasien.
5. Riwayat penyulit lainnya
Sejak 2 bulan terahir pasien merasa sakit kepala semakin sering. Pasien
juga mengatakan sering mengalami tegang pada leher.
6. Riwayat penyakit lainnya
DM : Disangkal
Penyakit jantung : Disangkal
7. Riwayat penyakit keluarga
Dalam keluarga ada riwayat penyakit yang sama dialami dengan pasien
yaitu ayah pasien.
8. Riwayat sosial ekonomi
Saat ini pasien sebagai ibu rumah tangga. Biaya hidup pasien sehari –hari
ditanggung oleh suami pasien yang bekerja sebagai buruh panggul.
9. Riwayat kebiasaan
Kebiasaan saat ini Pasien hanya ingin tiduran dirumah jarang melakukan
aktifitas dan sering membeli jajanan keliling seperti gorengan dll.Pasien
mengaku jarang bahkan hampir tidak pernah berolahraga.
5
B. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
2. Vital sign
a) Tekanan darah : 160/100 mmHg
b) Respirasi : 24 x/menit
c) Nadi : 84 x/menit
d) Suhu : 36,4oC
3. Status Gizi
a) Berat Badan : 55 kg
b) Tinggi Badan : 150 cm
c) Index Massa Tubuh (IMT)
IMT = BB (kg)/TB2(m)
= 55/1,502
= 55/2,25
= 24,44 kg/m obesitas ringan
4. Status generalis
a. Kepala
1. Bentuk : Normocephal
2. Rambut : Hitam
3. Mata : Konjungtiva anemis (-), Sklera ikterik (-)
: Pupil bulat, isokor, Reflek cahaya +/+
4. Telinga : Bentuk normal, Tidak terdapat seruman
5. Hidung : Septum nasi tidak deviasi
6. Tenggorokan : T1-T2 Tenang, Hiperemis (-)
7. Mulut : Bibir tidak sianosis, lidah tidak kotor
b. Leher
1. Trakea : Ditengah
2. Pembesaran kelenjar getah bening(-)
6
c. Thorak
1. Inspeksi : Bentuk dada simetris kiri dan kanan
: Pergerakan dinding dada simetris kiri dan
kanan
2. Palpasi : Fremitus taktil dan vokal sama kanan dan
kiri
3. Perkusi : Sonor diseluruh lapang paru
4. Auskultasi : Vesikuler diseluruh lapang paru, wheezing
(-) ronki (-)
: Bunyi janting I dan II reguler, Murmur (-),
Gallop (-)
d. Abdomen
1. Inspeksi : Perut cembung, Lembek
2. Auskultasi : Bising usus (+), Normal
3. Palpasi : Nyeri tekan (-)
4. Perkusi : Timpani d seluruh lapang abdomen
e. Genitalia : Tidak diperiksa
f. Ekstremitas : Akral hangat, Edema (-/-)
C. Pemeriksaan penunjang : Tidak dilakukan
Saran : Pemeriksaan GDP,GDPP
Pemeriksaan Profil lipid
7
BERKAS KELUARGA
A. Profil Keluarga
A. Karakteristik Keluarga
a. Identitas kepala keluarga : Pasien bernama Ny. N, usia 37 tahun
b. Identitas pasangan : Suami pasien bernama Tn. S
c. Struktur komposisi keluarga:
Tabel 1. Anggota Keluarga yang Tinggal Serumah
No Nama Gender Umur Pendidik
an
Pekerjaan Ket
1 Tn. S Perempuan 40 tahun SMA IRT Suami
2 Ny. N Perempuan 37 tahun SMA IRT Pasien
3 An. F Laki-laki 12 tahun SD Anak
4 An.G Laki-laki 8 tahun SD Anak
B. Penilaian status sosial dan kesejahteraan hidup
a. Lingkungan tempat tinggal
8
Tabel 2. Lingkungan tempat tinggal
Status kepemilikan rumah: milik sendiri
Daerah perumahan: padat bersih
Karakteristik rumah dan lingkungan Kesimpulan
Luas rumah : 8 m x 6 m Total penghuni di rumah tersebut sebanyak 4
orang. Ventilasi dan penerangan cukup baik,
terdapat jamban keluarga, tempat pembuangan
sampah dan air bersih tersedia yaitu
menggunakan air sumur, kondisi lingkungan
tempat tinggal pasien padat penduduk yang
terletak di gang.
Kesan :
Kesehatan lingkungan tempat tinggal pasien
cukup baik.
Jumlah penghuni dalam satu rumah :
4 orang
Bertingkat/ tidak bertingkat: tidak
bertingkat
Lantai rumah dari : keramik
Dinding rumah dari : Tembok dari
batu bata
Jamban keluarga: ada
Penerangan listrik : 300 watt
Ketersediaan air bersih: ada
Tempat pembuangan sampah: ada
b. Kepemilikan barang-barang berharga
Keluarga memiliki barang–barang seperti satu buah televisi berwarna, satu
buah rice cooker, satu buah kompor gas, satu sepeda motor.
C. Penilaian perilaku kesehatan keluarga
a) Sebutkan jenis tempat berobat : PUSKESMAS
9
b) Balita : -
c) Asuransi/Jaminan kesehatan : KJS
D. Sarana pelayanan kesehatan (PUSKESMAS)
E. Tabel 3. Pelayanan Kesehaatan
Faktor Keterangan Kesimpulan
Cara mencapai pusat
pelayanan kesehatanDengan berjalan kaki
Pasien berobat kepuskesmas
kecamatan Tanah abang karena
dinilai dekat dari rumah. Pasien
datang untuk mendapatkan
pengobatan tentang keluhan-
keluhannya. Untuk mencapai
puskesmas pasien berjalan kaki yang
tidak jauh dari rumah tinggalnya
Pasien merasa pelayanan
kesehatan di puskesmas cukup
memuaskan.
Tarif pelayanan
kesehatanTidak perlu biaya
Kualitas pelayanan
kesehatanCukup memuaskan
1. Pola Konsumsi Makanan Keluarga
a. Kebiasaan makan
Keluarga Ny. N makan sebanyak dua sampai tiga kali sehari dengan menu
makanan yang bervariasi dan dimasak sendiri oleh pasien. Terkadang
mereka juga membeli makanan yang ada diluar rumah. Pasien beserta
keluarganya sering sarapan namun membeli makanan dari luar seperti
nasi uduk .
b. Menerapkan pola gizi seimbang
Menu makanan keluarga Ny. N yang selalu ada saat mereka makan setiap
harinya ialah nasi dan ikan asin. Disertai menu makanan lainnya seperti
tahu, tempe, ikan, telur, ayam atau daging.
10
Pola makan pasien tiga hari terakhir ialah :
- Tanggal 10 Mei 2013
Pagi : Nasi uduk, gorengan
Siang : Nasi, bihun goreng , ikan asin , sambal terasi.
Malam : Nasi ,ikan goreng
Tanggal 13 Mei 2013
Pagi : nasi uduk , telor balado
Siang : Nasi, tempe., tumis sayur
Malam : Nasi, ayam goreng, sambal
- Tanggal 15 Mei 2013
Pagi : Mie rebus
Siang : Nasi, ikan goreng, tahu
Malam : Nasi goreng
2. Pola Dukungan Keluarga
a. Faktor pendukung terselesainya masalah dalam keluarga
Suami pasien terkadang memberikan dukungan atas penyakit pasien
dengan cara :
1. Mengingatkan ke pasien untuk selalu kontrol penyakitnya ke
dokter/puskesmas/RS.
2. Memotivasi pasien untuk selalu minum obat dan melakukan
kontrol tekanan darah.
b. Faktor penghambat terselesainya masalah dalam keluarga
Pasien memiliki kebiasaan dan senang makan asin dan bersantan dari pada
makanan yang manis. Pasien mengaku kebiasaan ini sangat sulit untuk
dikurangi. Pasien juga jarang berolah raga karena malas .
B. Genogram
11
1. Bentuk Keluarga
Bentuk keluarga ini adalah keluarga Nuclear family dimana terdiri dari Tn. S.
Yang merupakan suami pasien, lalu Ny. N dan An. F dan An. G sebagai anak
Yang tinggal dalam satu rumah.
2. Tahapan siklus keluarga
Menurut Duvall (1977) dikutip dalam Friedman (1998), keluarga Ny. N berada
pada tahapan siklus keluarga yang ke , yaitu.
3. Family map
Keterangan gambar :
:laki laki meninggal karena stroke : Laki- laki :Garis perkawinan
: Perempuan meninggal karena troke : perempuan :Garis keturunan
: Pasien ----- : Dalam satu rumah
C. Identifikasi Permasalahan yang didapat dalam keluarga
12
a) Masalah dalam organisasi keluarga
Pasien adalah seorang istri yang hanya sebagai ibu rumah tangga yang
tidak banyak melakukan aktifitas fisik, suami pasien bekerja sebagai buruh,
orang tua pasien meninggal karena stroke . Gejala hipertensi ini
mengganggu aktifitasnya.
b) Masalah dalam fungsi biologis
Pasien merasa lemas dan malas untuk melakukan aktifitas karena merasa
selalu pusing dan pegal pada leher bagian belakang.
c) Masalah dalam fungsi psikologi
Pasien merasa takut dengan penyakit yang didritanya karena kakek dan
bapak pasien meninggal akibat stroke karena hipertensi yang tidak
terkontrol.
d) Masalah dalam fungsi ekonomi
Pasien saat ini tidak bekerja. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
ditanggung oleh suaminya. yang bekerja sebagai buruh panggul dan biaya
berobat didapatkan dari program pemerintah kartu jakarta sehat (KJS).
e) Masalah lingkungan
Pasien tinggal di lingkungan yang padat, terkadang pasien merasa
terganggu bunyi motor dengan suara yang keras karena karena rumah
pasien disisi jalan yang banyak dilalui kendaraan bermotor.
f) Masalah perilaku kesehatan
Pasien tidak pernah berolah raga karena malas.
D. Diagnosis Holistik
1. Aspek Personal
1. Pasien mengeluh nyeri kepala, leher terasa kaku dan merasa lemas
2. Harapan berobat adalah untuk sembuh
3. Yang diharapkan sebagai pasien adalah kesembuhan.
4. Pasien merasa khawatir terhadap penyakitnya karena ayah dan kakeknya
terkena stroke akibat hipertensi yang tidak terkontrol.
2. Aspek Klinik
13
Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik disimpulkan sebagai berikut :
1. Diagnosis kerja : Hipertensi grade II
2. Diagnosis banding : -
3. Aspek Risiko Internal
1. Genetik :
Pasien mempunyai keluhan yang sama dengan Ayah dan Kakek pasien
2. Pola makan :
Pasien terkadang membeli makanan dari luar seperti nasi uduk, gorengan
jajanan , atau membeli jajanan dari warung disekitar lingkungan tempat
tinggal pasien
3. Kebiasaan :
Pasien lebih suka makanan yang asin dan bersantan dari pada makanan yang
manis. Pasien lebih suka tidur dibanding beraktifitas.
4. Aspek Psikososial Keluarga
Dalam memenuhi kebutuhan makan sehari-hari yang memasak adalah pasien
sendiri, dalam manyajikan makanan sehari-hari tidak dibedakan makanan
untuk pasien dan yang lainnya.
5. Aspek fungsional
Menurut skala WONCA pasien termasuk derajat 4 dimana pasien mampu
melakukan pekerjaan ringan sehari-hari seperti pekerjaan rumah.
E. Rencana Pelaksanaan
Tabel Rencana Pelaksanaan Ny. N
14
Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang diharapkan
Aspek
Personal
Menjelaskan kepada pasien:
-Tentang penyakit hipertensi dideritanya
dan komplikasi dari penyakitnya.
-Tentang manajemen stress
- Memotivasi pasien untuk teratur
meminum obat dan mengontrol tekanan
darah.
Pasien Pada saat di
Puskesmas
dan
kunjungan
rumah
- Pasien paham dengan
penyakit hipertensi dan
paham faktor-faktor
penyebab dan komklikasi
dari penyakit hipertensi.
- pasien dapat mengurangi
stress dan beban
pikirannya.
- Tekanan darah pasien
dapat terkontrol.
Aspek
Klinik
- Memberikan obat anti hipertensi
( captopril 2x 25mg)
- Meminta kepaada pasien untuk berobat
rutin dan kontrol apabila obat sudah
habis
- Meminta kepada pasien untuk
memeriksakan GDS,GDP,GD2jPP,profil
lipid.
- Membantu Menghitung kebutuhan kalori
Kebutuhan Kalori Wanita = 25 kkal/kg
Berat Badan Ideal Pasien = (TB-100)
= (150-100)
= 50 kg
Kebutuhan kalori basal (KB) = kebutuhan
kalori/kg x 25 kkal
=50x25 kkal
=1250 kkal
Aktifitas fisik (AF) = 20% x KB
= 20% x 1.250 kkal
= 250 kkal
Koreksi usia = 10% x KB
=10% x 1.250 kkal
= 125 kkal
Koreksi obesitas I (KO) = 20% x KB
= 20% x 1.250 kkal
= 250 kkal
Kebutuhan kalori total = KB+AF-KU-KO
= 1.250+250 – 125-250 kkal
= 1.125 kkal/hari
- Membantu pasien membuat menu makanan
Makan pagi = Nasi 1 porsi
Telur 1 butir
Makan siang = Nasi 1 porsi
Tempe 1 potong
Pada saat di
Puskesmas
Pasien memiliki kesadaran
untuk rajin minum obat dan
terjadwal untuk mengontrol
tekanan darah dan kontrol
ke Puskesmas untuk
mendapatkan obat. Serta
dalam penghitungan
kebutuhan kalori pasien
dapat tercapai dengan
menu makanan yang
seimbang.
15
Sayur bayam 1 porsi
Melon 1 potong
Makan malam = Nasi 1 porsi
Ikan 1 potong
Tahu 1 potong
Pepaya 1 potong
Aspek
Risiko
Internal
- Memberi tahu pasien umtuk tidak
membeli makanan dari luar agar bisa
mengontrrol makanan.
- Memberi tahu pasien untuk tidak
mengkonsusi makanan
Berkadar lemak tinggi ( paru,
otak,jeroan)
Makanan yang diolah dengan
menggunakan garam natrium
(biscuit,keripik,makanan kering yang
asin)
Makanan dan minuman kaleng
(sarden,korned,soft drink)
Makanan yang diawetkan
(asinan,dendeng,ikan asin)
Pasien Saat pasien
berobat ke
puskesmas
Pasien bisa mengontrol
tekanan darah dan tidak
mengkonsusi makanan
yang bisa menimbulkan
tekanan darah maningkat.
Aspek
Psikosos
ial
keluarga
- Memberi tahu suami pasien agar
mengingatkan pasien memasak makanan
dengan kadar garam yang rendah.
Keluarg
a pasien
Pada saat
kunjungan
rumah
Suami pasien
mengingatkankepada
pasien agar menyajikan
makanan .dengan kadar
garam rendah
Aspek
Fungsio
nal
-Menganjurkan pasien untuk tidak bosan
dan malas dengan aktifitasnya.
- Meminta pasien untuk berolahraga ringan
seperti berjalan kaki 1x dalam seminggu
10-20 menit.
Pasien Pada saat di
Puskesmas
dan
kunjungan
rumah
Pasien dapat meningkatkan
kualitas hidupnya serta
terhindar dari komplikasi
dari hipertensi.
F. Analisa kasus
Aspek personal
Keluhan yang dirasakan pasien saat ini merupakan tanda bahwa pasien
memiliki respon kekhawatiran, sehingga setiap pasien merasakan keluhan
pasien datang berobat ke puskesmas. Pasien memiliki harapan untuk
melangsungkan hidupnya. Pada analisis aspek personal dapat dilihat bahwa
pasien seseorang yang memiliki harapan untuk dapat melanjutkan
hidupnya. Dalam rencana penatalaksanan menjelaskan tentang Tentang
16
penyakit hipertensi dideritanya, komplikasi dari hipertensi, dengan harapan
Pasien paham dengan penyakit hipertensi dan paham faktor-faktor
penyebab hipertensi. Pasien mengalamai perbaikan dalam status
kesehatannya dan kualitas hidup pasien meningkat.
Aspek klinis
Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik didapatkan secara
anamnesa pasien merasa sering sakit kepala leher terasa sakit dan tegang.
Pasien juga merasa lemas. Dari pemeriksaan fisik didapatkan TD 160/100
MmHg. Maka rencana penatalaksanaan memberikan obat anti hipertensi
captopril 2x25mg, menjelaskan dan menganjurkan untuk rutin berobat dan
kontrol jika obat habis. Menghitung kebutuhan kalori.
Kebutuhan Kalori Wanita = 25 kkal/kg
Berat Badan Ideal Pasien = (TB-100)
= (150-100)
= 50 kg
Kebutuhan Kalori Basal (KB)= Kebutuhan kalori/kg x BB ideal
= 50 x 25 kkal
= 1.250 kkal
Aktifitas Fisik (AF) = 20% x KB
= 20% x 1.250 kkal
= 250 kkal
Koreksi Usia (KU) = 10% x KB
= 10% x 1.250
= 125
Koreksi ObesitasII (KO) = 20% x KB
= 20% x 1.250
= 250 kkal
Kebutuhan Kalori Total = KB +AF – KU - KO
17
= 1.250 + 250 – 125 – 250
= 1.125 kkal/hari
Membantu pasien membuat menu makanan
Makan pagi = Nasi 1 porsi
Telur 1 butir
Makan siang = Nasi 1 porsi
Tempe 1 potong
Sayur bayam 1 porsi
Melon 1 potong
Makan malam = Nasi 1 porsi
Ikan 1 potong
Tahu 1 potong
Pepaya 1 potong
Menyarankan pemeriksaan penunjang GDS,GDP,GD2jPP,profil lipid.
Dengan harapan Pasien memiliki kesadaran untuk rajin minum obat dan
terjadwal untuk mengontrol tekanan darah dan kontrol ke Puskesmas untuk
mendapatkan obat. Serta dalam penghitungan kebutuhan kalori pasien
dapat tercapai.
Aspek resiko internal
Aspek resiko internal yang perlu diperhatikan adalah genetik, pola makan
dan faktor kebiasaan. Dari pola makan pasien terkadang membeli makanan
dari luar seperti nasi uduk, jajan di warung disekitar lingkungan rumah
pasien, secara genetik pasien mempunyai keluhan yang sama dengan ayah
pasien, dilihat dari faktor kebiasaan pasien lebih suka mengkonsumsi
makanan yg asin dan bersantan dari pada makanan yang manis. Memberi
tahu pasien untuk tidak mengkonsumsi makanan seperti Berkadar lemak
tinggi ( paru, otak,jeroan). Makanan yang diolah dengan menggunakan
garam natrium (biscuit,keripik,makanan kering yang asin). Makanan dan
minuman kaleng (sarden,korned,soft drink).Makanan yang diawetkan
(asinan,dendeng,ikan asin). Dengan harapan Pasien bisa mengontrol
tekanan darah dan tidak mengkonsusi makanan yang bisa menimbulkan
tekanan darah maningkat.
18
Aspek psikososial keluarga
Dalam aspek psikososial keluarga hubungan antar keluarga pasien baik,
Dalam memenuhi kebutuhan makan sehari-hari yang memasak adalah anak
pertama pasien, dalam manyajikan makanan sehari-hari tidak dibedakan
makanan untuk pasien yang rendah garam dan untuk yang lainnya. Maka
dalam rencana penatalaksanaanna Memberi tahu suami pasien agar pasien
memasak makanan dengan kadar garam rendah untuk pasien, dengan
harapan dalam menyajikan makanan pasien membedakan makanan untuk
pasien dan yang lainnya.
Aspek fungsional
Menurut skala WONCA pasien termasuk derajat 4 dimana pasien mampu
melakukan pekerjaan ringan sehari-hari seperti pekerjaan rumah. Pasien
merasa malas beraktifitas.
Dalam rencana penatalaksanaan Menganjurkan pasien untuk tidak bosan
dan malas dengan aktifitasnya, dan meminta pasien untuk berolahraga
ringan seperti berjalan kaki 1x dalam seminggu 10-20menit. Dengan
harapan pasien dapat meningkatkan kualitas hidupnya.
G. Prognosis
1. Ad vitam : ad bonam
2. Ad sanationam : ad bonam
3. Ad fungsionam : ad bonam
19