My Paper_Pemodelan Kondisi Geologi Di Desa Bener, Kecamatan Tegalrejo Provinsi Daerah Istimewa...

download My Paper_Pemodelan Kondisi Geologi Di Desa Bener, Kecamatan Tegalrejo Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

of 12

Transcript of My Paper_Pemodelan Kondisi Geologi Di Desa Bener, Kecamatan Tegalrejo Provinsi Daerah Istimewa...

  • 8/14/2019 My Paper_Pemodelan Kondisi Geologi Di Desa Bener, Kecamatan Tegalrejo Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

    1/12

    Pemodelan Kondisi Geologi di Desa Bener, Kecamatan Tegalrejo

    Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

    Oleh Yustinus Adityawan

    e-mail : [email protected] Geografi dan Ilmu Lingkungan

    Fakultas Geografi

    Universitas Gadjah Mada

    Yogyakarta, 20010

    INTISARI

    Perkembangan suatu wilayah tentunya akan berbeda dengan perkembangan wilayah lainnya.

    Hal ini disebabkan adanya perbedaan, pemanfaatan maupun pengelolaan sumberdaya manusia dan

    sumberdaya alam yang menunjang proses pembangunan. Tujuan dari penelitian ini ialah ingin

    mengkaji kondisi geologi Desa Bener. Berdasarkan kondisi geologi yang terdapat di lokasi kajian,

    kemudian dibuat model 3D sehingga dapat diketahui stratigrafinya secara keruangan yang nantinya

    dapat diketahui mengenai pemanfaatannya.

    Metode yang digunakan dalam penelitian ini, guna mendapatkan pemodelan kondisi geologi di

    Desa Bener ialah menggunakan metode geostatistik yaitu Multiple Linear Regression dan Inverse

    Distance /Anisotropic dengan bantuan software Rockwork 2006. Perolehan data meliputi tinggi

    airtanah, daya hantar listrik, data geolistrik dan data litologi didapatkan dari laporan PDAM Tirtamarta

    yang berjudul Survey Geolistrik, untuk penentuan lokasi sumur produksi PDAM yang bekerja sama

    dengan Fakultas Geografi.

    Stratigrafi material yang terdapat di Desa Bener antara lain lapisan tanah atas, lengas tanah, lapisan

    tidak jenuh, batuan beku ,dan pasir. Pemodelan stratigrafi material yang terdapat di Desa Bener tidak

    sepenuhnya terisi, terdapat kekosongan material batuan (missing link). Hal ini dikarenakan karena

    terdapat material yang tidak dapat di cross-section dengan data litologi yang terdapat di Desa Bener.

    Selain itu, volume material (lengas tanah dan batuan beku) terlalu sedikit sehingga turut berpengaruh

    terhadap pemodelan stratigrafi.

    Arahan sumberdaya lahan yang terdapat di Desa Bener dapat dirumuskan menjadi kawasan

    permukiman dan pertanian, hal ini dikarenakan kondisi lereng yang berkisar 3 8%, material penyusun

    Desa Bener merupakan hasil sedimentasi dari endapan gunungapi Merapi muda maupun material

    lainnya sehingga subur untuk dikembangkan menjadi lahan pertanian. Secara hidrostratigrafi, Desa

    Bener dapat dikategorikan sebagai akuifer yang potensial yang nantinya penurapan airtanahnya dapat

    dilakukan melalui sumur gali maupun sumur produksi.

    Kata kunci :pemodelan, kondisi geologi, arahan pemanfaatan,Desa Bener.

    1

  • 8/14/2019 My Paper_Pemodelan Kondisi Geologi Di Desa Bener, Kecamatan Tegalrejo Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

    2/12

    1. Pendahuluan

    Perkembangan suatu wilayah tentunya

    akan berbeda dengan perkembangan

    wilayah lainnya. Hal ini disebabkan

    adanya perbedaan, pemanfaatan maupun

    pengelolaan sumberdaya manusia dan

    sumberdaya alam yang menunjang proses

    pembangunan. Umumnya, sumberdaya

    alam dibagi menjadi sumberdaya alam

    yang dapat diperbaharui dan tidak dapat

    diperbaharui.

    Dalam rangka pemanfaatan maupun

    pengelolaan sumberdaya alam, tentunya

    diperlukan adanya kajian mengenai

    kondisi fisik suatu wilayah yang dikaji.

    Kajian mengenai kondisi fisik suatu

    wilayah dapat berupa kajian mengenai

    sumberdaya air dan sumberdaya lahan

    yang nantinya dapat dikaitkan dengan

    berbagai disiplin ilmu yang ada.

    Geologi merupakan suatu ilmu

    menjelaskan hubungan antara aspek fisik

    dan aspek sejarah dari bumi. Geologi fisik

    merupakan studi yang mempelajari

    komposisi, sikap, dan proses yang berpengaruh terhadap keadaan litosfer

    (Woods, 2009). Dalam mengkaji kondisi

    geologi suatu wilayah, tentunya terdapat

    keterkaitan yang cukup erat dengan ilmu

    geografi.

    Geografi merupakan pengetahuan

    yang mempelajari fenomena geosfer

    dengan menggunakan pendekatan

    keruangan, ekologi, dan kompleks

    wilayah (Yunus, 2004). Dalam mengkaji

    objek kajian geografi, khususnya kondisi

    geologi di Desa Bener, tentunya

    dibutuhkan adanya pendekatan geografi.

    Pendekatan kajian geografi dibagi

    menjadi 3 macam yaitu pendekatan

    keruangan, ekologi, dan kompleks

    wilayah.

    Berdasarkan penjelasan diatas, maka

    diperlukan sebuah media yang dapat

    mempresentasikan kondisi geologi di

    Desa Bener secara spasial, salah satunya

    dengan pemodelan kondisi geologi.

    Sehingga nantinya dapat dimanfaatkan

    untuk proses pengambilan keputusan oleh

    instansi terkait maupun perorangan dalam

    pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya

    alam di Desa Bener, Kecamatan

    Tegalrejo, Provinsi Daerah Istimewa

    Yogyakarta.

    2. Ruang LingkupRuang lingkup dari penelitian ini ialah

    Desa Bener, Kecamatan Tegalrejo,

    Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

    Secara geografis, Desa Bener terletak di

    zona 49 S dengan koordinat 428405 mT -

    429278 mT dan 9139794 mU - 9141474

    mU.

    2

  • 8/14/2019 My Paper_Pemodelan Kondisi Geologi Di Desa Bener, Kecamatan Tegalrejo Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

    3/12

    Gambar 1. Lokasi Penelitian

    3. Tujuan

    Tujuan dari penelitian ini ialah ingin

    mengkaji kondisi geologi Desa Bener.

    Berdasarkan kondisi geologi yang

    terdapat di lokasi kajian, kemudian dibuat

    model 3D sehingga dapat diketahui

    stratigrafinya secara keruangan yangnantinya dapat diketahui mengenai

    pemanfaatannya.

    4. Kondisi Fisik Daerah Penelitian

    Kondisi Geomorfologi

    Geomorfologi merupakan ilmu

    pengetahuan yang mempelajari

    bentuklahan (landform) yang berada di

    permukaan bumi, baik yang berada di

    bawah atau di atas permukaan air laut

    dengan penekanan pada asal mula/genesa

    dan perkembangan di masa mendatang

    kaitannya dengan konteks lingkungan dan

    material penyusunnya (Verstappen,

    1977). Objek kajian geomorfologi ialah

    bentukan yang ada dipermukaan bumi.

    Bentukan yang ada dipermukaan bumi

    merupakan hasil konfigurasi antara proses

    endogen dan eksogen.

    Bentuklahan merupakan bagian

    dari permukaan bumi yang menyusun bentuk khas sebagai akibat dari proses

    dan struktur batuan selama periode

    tertentu (Dibyosaputro, 1997).

    Bentuklahan yang terdapat di Desa Bener

    dapat dikategorikan sebagai bentuklahan

    asal proses fluvial, dimana dapat dirinci

    sebagai dataran aluvial.

    Bentuklahan asal proses fluvial

    merupakan bentukan yang terjadi akibat

    adanya proses aliran air baik yang

    terkonsentrasi yang berupa aliran sungai

    maupun yang tidak terkonsentrasi yang

    berupa limpasan air permukaan. Sehingga

    akibat aliran air yang terjadi di bentukan

    3

  • 8/14/2019 My Paper_Pemodelan Kondisi Geologi Di Desa Bener, Kecamatan Tegalrejo Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

    4/12

    tersebut maka secara tidak langsung akan

    menyebabkan terjadinya mekanisme

    erosi, transportasi, dan sedimentasi.

    Kondisi Lereng di Desa Bener berkisar 3

    8%, dimana ketingggian di wilayah

    kajian berkisar antara 100 131 mdpal.

    Gambar 2. Peta Ketinggian Wilayah Kajian (Elevation Raster Map)

    Kondisi Geologi

    Berdasarkan Peta Geologi lembar

    Yogyakarta skala 1 : 100.000, Desa

    Bener dapat dikategorikan berumur

    Kuarter. Dimana material yang terdapat

    di wilayah kajian merupakan endapan

    gunungapi Merapi muda yang

    ditransportasikan dan diendapakan oleh

    aliran sungai.

    Gambar 4. Peta Geologi Lokasi Kajian

    4

  • 8/14/2019 My Paper_Pemodelan Kondisi Geologi Di Desa Bener, Kecamatan Tegalrejo Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

    5/12

    Material yang terdapat dilokasi kajian

    berupa Tuff, abu, breksi, aglomerat, dan

    leleran lava tak terpisahkan. Dengan

    mengetahui kondisi geologi maupun

    geomorfologi, tentunya kedepannya

    arahan mengenai pemanfaatan maupun

    pengelolaan sumberdaya alam dapat

    dimaksimalkan untuk mendukung proses

    pembangunan. Tentunya patut disadari

    bahwa pemanfaatan sumberdaya alam

    haruslah seimbang dengan kondisi

    ekologis wilayah kajian.

    Kondisi Iklim

    Iklim merupakan rata-rata cuaca yang

    terdapat disuatu tempat. Kondisi iklim

    suatu wilayah mempunyai pengaruh

    terhadap sumberdaya alam, misalnya

    sumberdaya air. Ketika musim hujan,

    debit air sungai mencapai puncak dimana

    aliran sungai membawa material yang

    merupakan hasil proses erosi di wilayah

    lainnya.

    Curah hujan menunjukkan banyaknya

    air hujan yang jatuh ke permukaan bumi.

    Curah hujan tahunan di lokasi kajian

    berkisar antara 2218 2237 mm/thn.

    Tentunya dengan curah hujan yang cukup

    besar untuk setiap tahunnya, secara tidak

    langsung akan berpengaruh terhadap

    sumberdaya air baik sumberdaya air

    permukaan maupun sumberdaya airtanah.

    Gambar 5. Peta Isoyeth tahunan

    5

  • 8/14/2019 My Paper_Pemodelan Kondisi Geologi Di Desa Bener, Kecamatan Tegalrejo Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

    6/12

    Kondisi Airtanah

    Airtanah atau yang lebih dikenal

    dengan air bawah tanah merupakan air

    yang terdapat dibawah permukaan tanah

    pada zone jenuh air, dengan tekanan

    hidrostatis sama atau lebih besar daripada

    tekanan udara (Purnama, 2000). Airtanah

    merupakan salah satu sumberdaya alam

    yang memiliki peranan penting dalam

    kehidupan manusia . Disisi lain, airtanah

    merupakan salah satu media alami yang

    berperan dalam proses evolusi

    bentuklahan.

    Gambar 6. Peta kontur airtanah

    Gambar 7. Peta Iso-DHL

    6

  • 8/14/2019 My Paper_Pemodelan Kondisi Geologi Di Desa Bener, Kecamatan Tegalrejo Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

    7/12

    Daya Hantar Listrik adalah

    perbandingan antara deciSiemens per

    meter atau konsentrasi dari akumulasi

    kegaraman, dengan konduktans

    centimeter kubik air dengan standar

    temperatur 25o C (Santosa, 2000b).

    Kondisi daya hantar listrik diwilayah

    kajian berkisar 334 582 s.

    Berdasarkan nilai DHL yang didapat

    maka, secara umum kondisi airtanah

    yang terdapat dilokasi kajian relatif baik.

    Tentunya jika pemanfaatan airtanah akan

    digunakan sebagai pemenuhan kebutuhan

    air minum, harus diteliti mengenai unsur

    kimia maupun biologi sehingga nantinya

    didapatkan gambaran mengenai kondisi

    kualitas airtanah di lokasi kajian.

    5. Metode

    Metode yang digunakan dalam

    penelitian ini, guna mendapatkan

    pemodelan kondisi geologi di Desa Bener

    ialah menggunakan metode geostatistik

    yaitu Multiple Linear Regression dan

    Inverse Distance /Anisotropic dengan

    bantuan software Rockwork 2006. Untuk

    pemodelan data litologi, menggunakan

    metode geostatistik berupa analisis

    Multiple Linear Regression. Sedangkan

    untuk memodelkan resistivitas batuan

    yang didapat dari pendugaan geolistrik

    menggunakan metode Inverse

    Distance /Anisotropic.Perolehan data meliputi tinggi

    airtanah, daya hantar listrik, data

    geolistrik dan data litologi didapatkan

    dari laporan PDAM Tirtamarta yang

    berjudul Survey Geolistrik, untuk

    penentuan lokasi sumur produksi PDAM

    yang bekerja sama dengan Fakultas

    Geografi. Korelasi (cross-section) titik

    pendugaan geolistrik menggunakan

    pendekatan geomorfologi dimana

    penekanannya pada satuan bentuklahan.

    Metode Multiple Linear Regression

    Metode multiple linear regression

    merupakan salah satu metode interpolasi

    yang menggunakan variasi dari sebuah

    variogram yang nantinya akan digunakan

    untuk fungsi pembobotan. Pembobotan

    jarak merupakan penerapan dari metode

    ini yang nantinya digunakan untuk

    analisis regresi. Metode multiple linear

    regression mengasumsikan bahwa datayang akan digunakan bersifat isotropis.

    Metode ini digunakan untuk

    memperkirakan nilai Z (kedalaman) yang

    sesuai dengan tren keruangan/wilayah

    secara umum.

    7

  • 8/14/2019 My Paper_Pemodelan Kondisi Geologi Di Desa Bener, Kecamatan Tegalrejo Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

    8/12

    Metode Inverse Distance/

    Anisotropic

    Metode Inverse Distance/ Anisotropic

    digunakan untuk mencari titik terdekat

    setiap 90, yang berdekatan dengan titik

    sampel. Metode ini dapat berguna untuk

    memodelkan data litologi yang didapat

    dari interpretasi data bor sehingga

    didapatkan gambaran dari stratigrafi

    batuan secara keruangan.

    6. Hasil

    Berdasarkan peta geologi lembar

    Yogyakarta skala 1 : 100.000, Desa

    Bener termasuk formasi endapan

    gunungapi Merapi muda. Stratigrafi

    material yang terdapat di Desa Bener

    antara lain lapisan tanah atas, lengas

    tanah, lapisan tidak jenuh, batuan beku

    ,dan pasir. Pemodelan stratigrafi material

    yang terdapat di Desa Bener tidak

    sepenuhnya terisi, terdapat kekosongan

    material batuan (missing link).

    Hal ini dikarenakan karena terdapat

    material yang tidak dapat di cross-sectiondengan data litologi yang terdapat di

    Desa Bener. Selain itu, volume material

    (lengas tanah dan batuan beku) terlalu

    sedikit sehingga turut berpengaruh

    terhadap pemodelan stratigrafi.

    Berdasarkan model tersebut, maka

    material pasir mempunyai volume dan

    penyebaran yang cukup luas. Hal ini

    tentunya berkaitan dengan proses

    geomorfologi yang telah terjadi maupun

    yang berlangsung saat ini, dimana

    material hasil erupsi gunungapi Merapi

    ditransportasikan dan diendapkan oleh

    aliran sungai.

    Sedangkan untuk urutan perlapisan

    batuan yang berupa batuan beku,

    dimungkinkan merupakan salah satu

    bentuk dari proses geomorfologi pada

    masa lampau. Hal ini tentunya dapat

    dibuktikan dengan analisa karbon,

    sehingga umur dari batuan tersebut

    apakah lebih tua dibandingkan dengan

    lapisan diatasnya.

    Berdasarkan interpretasi data

    pendugaan geolistrik untuk titik g01-g02-

    g03-g04, material batuan mempunyai

    nilai resistivitas kurang dari 150 .

    Berdasarkan nilai tersebut maka terdapat

    perbedaan kejenuhan dan perbedaan jenis

    material. Berdasarkan hal tersebut

    tentunya kita dapat menganalisa

    pemanfaatan akan kondisi geologi yangada di Desa Bener.

    Arahan pemanfaatan merupakan

    salah satu upaya memaksimalkan potensi

    daerah yang ada yang nantinya akan

    digunakan untuk proses pembangunan

    daerah, dimana turut memperhatikan

    aspek ekologis yang ada di daerah

    8

  • 8/14/2019 My Paper_Pemodelan Kondisi Geologi Di Desa Bener, Kecamatan Tegalrejo Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

    9/12

    tersebut. Berdasarkan kondisi fisik yang

    ada di Desa Bener, arahan pemanfaatan

    dapat dibagi menjadi 2 bagian yanitu

    arahan pemanfaatan sumberdaya lahan

    dan sumberdaya air.

    Arahan sumberdaya lahan yang

    terdapat di Desa Bener dapat dirumuskan

    menjadi kawasan permukiman dan

    pertanian, hal ini dikarenakan kondisi

    lereng yang berkisar 3 8%, material

    penyusun Desa Bener merupakan hasil

    sedimentasi dari endapan gunungapi

    Merapi muda maupun material lainnya

    sehingga subur untuk dikembangkan

    menjadi lahan pertanian. Selain itu,

    kondisi hidrometeorologi yang cukup

    menyebabkan pasokan terhadap

    sumberdaya air permukaan maupun

    airtanah cukup sehingga proses pengairan

    dapat dipantau dengan optimal. Secara

    hidrostratigrafi, Desa Bener dapat

    dikategorikan sebagai akuifer yang

    potensial yang nantinya penurapan

    airtanahnya dapat dilakukan melalui

    sumur gali maupun sumur produksi.Berdasarkan arahan tersebut, tentunya

    diperlukan suatu kebijakan dari instansi

    yang terkait yang mengontrol dan

    mengevaluasi proses pembangunan yang

    telah ada saat ini. Hal ini bertujuan untuk

    menyeimbangkan aspek ekologis yang

    ada di Desa Bener dengan proses

    pembangunan yang telah ada.

    7. Kesimpulan

    1. Kondisi geologi bawah

    permukaan terdiri dari lapisan

    tanah atas, lengas tanah, lapisan

    tidak jenuh, batuan beku ,dan

    pasir.

    2. Terdapat missing link pada

    Pemodelan kondisi geologi di

    Desa Bener, hal ini disebabkan

    terdapat material yang tidak dapat

    di cross-section dengan data

    litologi yang terdapat di Desa

    Bener. Selain itu, volume material

    (lengas tanah dan batuan beku)

    terlalu sedikit sehingga turut

    berpengaruh terhadap pemodelan

    stratigrafi.

    3. Material pasir mempunyai

    volume dan secara keruangan

    mempunyai persentase yang

    tinggi dibandingkan material

    lainnya.4. Susunan stratigrafi yang terdapat

    di Desa Bener merupakan hasil

    proses geomorfologi yang telah

    berlangsung maupun yang sedang

    berlangsung.

    5. Berdasarkan kondisi fisik yang

    terdapat di Desa Bener, arahan

    9

  • 8/14/2019 My Paper_Pemodelan Kondisi Geologi Di Desa Bener, Kecamatan Tegalrejo Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

    10/12

    pemanfaatan dapat dibagi menjadi

    kawasan permukiman maupun

    kawasan pertanian.

    6. Diperlukan suatu kebijakan dari

    instansi terkait baik dalam proses

    pemanfaatan maupun pengelolaan

    sumberdaya yang ada di Desa

    Bener, tentunya dengan

    mempertimbangkan aspek

    ekologis-kultural yang ada

    dilokasi kajian.

    8. Daftar Pustaka

    Bammelen, 1970, The Geology of

    Indonesia : General Geology of

    Indonesia and Adjacent Archipelagoes,

    Netherlands: The Hague.

    Dibyosaputro, S., 1997,

    Geomorfologi Dasar, Yogyakarta:

    Fakultas Geografi, Universitas Gadjah

    Mada.

    Pannekoek, A.J., 1949, Out Line of

    The Geomorphology of Java,

    Yogyakarta: Fakultas Geografi,

    Universitas Gadjah Mada

    PDAM Tirtamarta, 2007, Survei

    Geolistrik: Untuk Penentuan Lokasi

    Sumur Produksi, Yogyakarta: Fakultas

    Geografi, Universitas Gadjah Mada.

    Thornbury, 1958, Principles of

    Geomorphology and Image

    Interpretation for Resources

    Management, New York: John Wiley &

    Sons.

    Todd, D.K., 1980, Groundwater

    Hydrology, 2nd edition, New York: John

    Wiley & Sons.

    Verstappen, H.Th., 1983, Applied

    Geomorphology (Geomorphological

    Surveys for Environmental

    Development), Netherlands : Elsevier

    Science Publishers B.V.

    10

  • 8/14/2019 My Paper_Pemodelan Kondisi Geologi Di Desa Bener, Kecamatan Tegalrejo Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

    11/12

    Lampiran

    Gambar 8. 3D Stratigrafi

    Gambar 9. 3D Stratigrafi

    11

  • 8/14/2019 My Paper_Pemodelan Kondisi Geologi Di Desa Bener, Kecamatan Tegalrejo Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

    12/12

    Gambar 10. Cross-Section g01-g02-g03-g04

    Gambar 11. Resistivity Model

    Gambar 12. Resistivity Model

    12